UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
S K R I P S I
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI
AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
BIDANG INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
O l e h :
NAMA : SRI MARTHA H. S
NIM : 060503136
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Bidang
Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar
hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasi, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program
Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan
jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar,
saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 9 Maret 2010
Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
atas kelimpahan berkat dan kasih-Nya yang membimbing dan memampukan
penulis dengan segala hikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul: “Pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi
aktiva tetap pada perusahaan manufaktur bidang industri barang konsumen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Adapun skripsi ini disusun bertujuan guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesaian skripsi ini.
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Departemen dan Ibu Dra.
Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekertaris Departemen Akuntansi S-1 Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Syahelmi, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan
4. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE,
M.Si, Ak selaku dosen penguji I dan II yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
telah mencurahkan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis
selama perkuliahan, seluruh staf pegawai dan administrasi di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan teman-teman yang telah membantu
penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Keluargaku tersayang, buat bapak dan mama yang telah mendidik penulis
selama ini, terima kasih atas dukungannya yang telah memampukan penulis
menyelesaikan skipsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, 9 Maret 2010 Penulis,
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap investasi aktiva tetap. Rasio yang digunakan untuk melihat kinerja keuangan adalah return on investment (ROI), total asset turnover (TATO) dan debt ratio (DR).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2008. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 31 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data yang diolah penulis. Penelitian ini menganalisis hubungan antara ROI, TATO, DR, dan Investasi aktiva tetap. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROI, TATO, dan DR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel DR yang berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap, sedangkan variabel ROI dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investasi aktiva tetap.
ABSTRACT
The purpose of this research is to empirically study effect of financial performance either partially or simultaneously to investment of fixed asset. There are 3 financial ratios used to see financial performance, they are Return on Investment (ROI), Total Asset Turnover (TATO), and Debt Ratio (DR).
This research is classified as causal research. Population of this research are manufacturing firm consumer good sector listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2006 to 2008. The data is sampled using purposive sampling method and resulting 31 are used as samples of this study. Statistic method using multiple regression analysis and the model has been tested in classic assumption.
The result indicates that ROI, TATO, DR, variable have not significantly to investment of fixed asset. Partially, only DR can explain significantly to investment of fixed asset, while ROI and TATO do not influence significantly.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6
1. Laporan Keuangan ... 6
2. Kinerja Keuangan... 8
3. Rasio Yang Digunakan ... 9
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 17
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 20
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20
C. Jenis dan Sumber Data ... 22
D. Metode Pengumpulan Data ... 23
E. Defenisi dan Pengukuran Variabel... 23
F. Metode Analisis Data ... 25
1. Pengujian Asumsi Klasik ... 25
2. Pengujian Hipotesis ... 27
G. Jadwal Penelitian ... 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian ... 30
B. Analisis Hasil Penelitian ... 30
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 30
2. Uji Asumsi Klasik ... 32
a. Uji Normalitas ... 32
b. Uji Multikolonieritas ... 37
c. Uji Heterokedastisitas ... 38
3. Analisis Regresi ... 40
a. Persamaan Regresi ... 40
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 41
c. Pengujian Hipotesis ... 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46
B. Keterbatasan Penelitian ... 46
C. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria ... 21
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 29
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 31
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data (1) ... 34
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data (2) ... 36
Tabel 4.4 UJi Multikolonieritas ... 37
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 39
Tabel 4.6 Analisis Hasil Regresi ... 40
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 42
Tabel 4.8 Uji Statistik t ... 43
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 17
Gambar 4.1 Grafik Histogram (1) ... 33
Gambar 4.2 Normal Probability Plot (1) ... 33
Gambar 4.3 Grafik Histogram (2) ... 35
Gambar 4.4 Normal Probability Plot (2) ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran i Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 51
Lampiran ii Return On Investment 2006-2008 ... 53
Lampiran iii Total Asset Turnover 2006-2008 ... 54
Lampiran iv Debt Ratio 2006-2008 ... 55
Lampiran v Investasi Aktiva Tetap 2006-2008 ... 56
Lampiran vi Hasil SPSS sebelum di transformasi ... 57
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap investasi aktiva tetap. Rasio yang digunakan untuk melihat kinerja keuangan adalah return on investment (ROI), total asset turnover (TATO) dan debt ratio (DR).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2008. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 31 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data yang diolah penulis. Penelitian ini menganalisis hubungan antara ROI, TATO, DR, dan Investasi aktiva tetap. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROI, TATO, dan DR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel DR yang berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap, sedangkan variabel ROI dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investasi aktiva tetap.
ABSTRACT
The purpose of this research is to empirically study effect of financial performance either partially or simultaneously to investment of fixed asset. There are 3 financial ratios used to see financial performance, they are Return on Investment (ROI), Total Asset Turnover (TATO), and Debt Ratio (DR).
This research is classified as causal research. Population of this research are manufacturing firm consumer good sector listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2006 to 2008. The data is sampled using purposive sampling method and resulting 31 are used as samples of this study. Statistic method using multiple regression analysis and the model has been tested in classic assumption.
The result indicates that ROI, TATO, DR, variable have not significantly to investment of fixed asset. Partially, only DR can explain significantly to investment of fixed asset, while ROI and TATO do not influence significantly.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat serta makin
banyaknya jumlah perusahaan sejenis yang muncul, maka persoalan manajemen
pun akan semakin komplek dan persaingan antar perusahaan pun semakin ketat.
Demikian pula halnya terhadap kebijakan yang dianut perusahaan, tentu akan
mengalami perubahan ataupun hanya sekedar mempertajam kebijakan yang sudah
ada sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya bertujuan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan dengan memperoleh laba maksimal serta dapat
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dalam hal ini perusahaan akan
menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan seluruh hasil
kegiatan perusahaan pada akhir periode pembukuan. Laporan keuangan itu
disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi
finansial, dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi
finansial kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi
perusahaan, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan.
Agar dapat tetap bertahan dalam dunia bisnis, setiap perusahaan harus
berhati-hati dalam mengambil keputusan terutama keputusan dibidang keuangan.
Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan
bersangkutan, maka digunakan metode-metode yang telah baku. Pada umumnya
dalam menganalisis laporan keuangan digunakan analisis rasio yang terdiri atas
rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas.
Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis membutuhkan
informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan
ini merupakan cerminan kekuatan perusahaan yang angka-angkanya diambil dari
data yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut SAK (2007 : 4 Pasal 17)
yaitu sebagai berikut:
“Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Disamping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya”
Menurut Halim (2005 : 4) “investasi dalam perusahaan dibedakan menjadi
dua, yaitu investasi pada aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada
aset-aset riil”. Investasi dalam aktiva tetap dapat ditujukan untuk menambah
kuantitas produk, memperbaiki kualitas produk, menambah lini produk dan
lain-lain.
Investasi aktiva tetap pada dasarnya jumlah dan nilainya meningkat dari
tahun ke tahun. Perusahaan melakukan investasi aktiva tetap dengan harapan akan
mendapatkan return yang lebih besar dibandingkan dengan sebelum melakukan
investasi, dimana return tersebut dapat diterima kembali oleh perusahaan dalam
waktu beberapa tahun. Perusahaan juga dapat meningkatkan kinerjanya dan dapat
perusahaan merupakan harapan utama yang diharapkan pihak internal perusahaan
maupun pihak eksternal perusahaan (investor). Perusahaan yang bertumbuh dan
berkembang akan memberikan pengembalian hasil (return) dari investasi yang
telah ditanamkan.
Rencana pengembangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
jumlah maupun struktur aktiva (asset structure). Perkembangan peluang usaha
(market opportunities) tentu saja harus dijawab dengan penyediaan aktiva yang
cukup seperti aktiva tetap. Modernisasi, penggantian (replacement) maupun
penambahan modal adalah merupakan ciri pokok dari pengembangan aktiva
perusahaan terutama pengembangan aktiva tetap.
Aktiva tetap merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari
modal yang ditanamkan dalam perusahaan bahkan dalam beberapa hal tertentu
merupakan keharusan dalam perusahaan karena tanpa aktiva tersebut proses
produksi tidak akan mungkin berjalan. Aktiva tetap seringkali disebut sebagai
“the earning asset” yaitu aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan
bagi perusahaan, oleh karenanya melalui aktiva tetap inilah yang memberi dasar
bagi “earning power” perusahaan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti tertarik untuk memilih judul
“Pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan
manufaktur bidang industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan,
permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah return on investment berpengaruh secara parsial terhadap investasi
aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen?
2. Apakah total asset turnover berpengaruh secara parsial terhadap investasi
aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen?
3. Apakah debt ratio berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva
tetap pada perusahaan industri barang konsumen?
4. Apakah return on investment, total asset turnover dan debt ratio
berpengaruh secara simultan terhadap investasi aktiva tetap pada
perusahaan industri barang konsumen?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian oleh penulis adalah
1. Untuk mengetahui apakah return on investment berpengaruh secara parsial
terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen
2. Untuk mengetahui apakah total asset turnover berpengaruh secara parsial
terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen
3. Untuk mengetahui apakah debt ratio berpengaruh secara parsial terhadap
4. Untuk mengetahui apakah return on investment, total asset turnover dan
debt ratio berpengaruh secara simultan terhadap investasi aktiva tetap
pada perusahaan industri barang konsumen
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, sebagai bahan untuk menambah dan memperluas wawasan
terutama dalam memahami pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi
aktiva tetap.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan
penelitian selanjutnya yang sejenis.
3. Bagi praktisi, sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan
mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap pada
perusahaan manufaktur bidang industri barang konsumen yang terdaftar di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2010:105), “Laporan keuangan menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu
atau jangka waktu tertentu”.
Defenisi laporan keuangan dalam SAK (2007 : 1 pasal 7) sebagai
berikut:
Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu:
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi mengenai perubahan dalam
aktiva netto (aktiva dikurang kewajiban) suatu perusahaan yang
timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi
d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi
mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e. Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai
laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan.
Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan
yang diperoleh dalam suatu periode. Menurut Kasmir (2009 : 7)
terdapat beberapa macam laporan keuangan seperti:
a. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. c. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.
d. Laporan catatan atas laporan keuangan
Merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas penyebabnya.
e. Laporan kas
2. Kinerja Keuangan
Informasi akuntansi yang tersaji di dalam laporan keuangan banyak
memberikan manfaat bagi pengguna apabila laporan tersebut dianalisis
kinerjanya lebih lanjut sebelum dimanfaatkan sebagai alat bantu
pembuatan keputusan. Model yang sering digunakan dalam melakukan
analisis kinerja keuangan adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan.
Pada dasarnya rasio keuangan yang sering digunakan dibagi dalam
beberapa kelompok (Harahap, 2010: 301 ), yaitu:
a. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
b. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila perusahaan dilikuidasi.
c. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada.
d. Rasio leverage
Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset.
e. Rasio aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya.
f. Rasio pertumbuhan
Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.
g. Market Based (Penilaian Pasar)
Rasio ini menggambarkan situasi/ keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.
h. Rasio produktivitas
3. Rasio yang Digunakan
a. Return On Investment (ROI)
Analisis Return On Investment sudah merupakan teknik
analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return
On Investment merupakan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto.
Berdasarkan defenisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari
operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.
Besarnya ROI dapat diketahui dengan mengalikan profit
margin dengan total asset turnover.
ROI= Total Asset Turnover x Profit margin
ROI =
x
b. Total Asset Turnover
Total asset turnover berarti mengukur berapa kali total
aktiva perusahaan menghasilkan penjualan. Bertambah tinggi
perputaran total aktiva perusahaan maka bertambah efisien
penggunaan total aktiva perusahaan tersebut. Rumus untuk
menghitung total asset turnover menurut Brigham dan Houston
Total asset turnover =
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara penjualan
bersih dengan total aktiva. Jika total asset turnover suatu
perusahaan sebesar 2,5 berarti total aktiva perusahaan berputar 2,5
kali untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
Hasil rasio ini dapat dipertinggi dengan meningkatkan
jumlah penjualan atau menurunkan jumlah aktiva. Menaikkan
jumlah penjualan berarti memperbesar market share. Usaha-usaha
memperbesar market share berkaitan dengan perbaikan dan
penyempurnaan dari marketing mix.
Menurunkan jumlah aktiva berarti menilai kembali seluruh
aktiva perusahaan. Sebelum diambil keputusan untuk menjual
aktiva tersebut pimpinan perusahaan harus mempertimbangkan
dengan seksama. Apabila ada peluang untuk memperluas penjualan
maka perusahaan akan memerlukan aktiva untuk mendukung
perluasan penjualan tersebut.
Sales (penjualan) disini merupakan penjualan bersih,
artinya setelah dikurangi retur dan potongan penjualan serta diskon
penjualan. Penjualan merupakan jumlah yang dibebankan kepada
pelanggan untuk barang dagang yang dijual. Retur merupakan
pengembalian atas barang yang cacat/ rusak ataupun tidak sesuai
dengan pesanan. Potongan penjualan merupakan potongan yang
kompensasi bila barang rusak/ cacat tersebut tidak dikembalikan
kepada si penjual. Diskon merupakan tawaran pengurangan harga
yang diberikan kepada pelanggan untuk pembayaran/pelunasan
lebih awal dari jumlah terhutang.
c. Debt Ratio
Rasio total utang terhadap total aktiva, yang pada umumnya
disebut rasio utang (debt ratio), mengukur persentase dana yang
disediakan oleh kreditur.
Debt ratio merupakan pengukuran jumlah aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari
kreditur. Rumus untuk menghitung debt ratio menurut Brigham
dan Houston (2006 : 103)
Rasio Utang =
Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi
perusahaan dengan jalan menunjukkan persentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang. Bertambah
tinggi rasio ini menunjukkan bertambah banyak aktiva perusahaan
yang dibelanjai oleh kreditur.
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara total utang
dengan total aktiva. Semakin tinggi total utang, maka akan
semakin tinggi pula debt ratio, sebaliknya semakin tinggi total
aktiva, maka akan semakin rendah debt ratio. Apabila debt ratio
aktiva perusahaan tersebut didanai oleh utang dan sisanya 60
persen aktiva didanai oleh pemegang saham. Apabila perusahaan
akan dilikuidasi, perusahaan dapat menjual aktivanya dan kreditor
akan menerima pembayaran minimal sebesar 40 persen sebelum
kreditor mengalami kerugian.
Total utang mencakup baik utang lancar maupun utang
jangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah
karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan
terhadap kerugian debitur dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain,
pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar
karena akan dapat meningkatkan laba yang diharapkan.
4. Investasi Aktiva Tetap
a. Investasi
Halim (2005 : 4) menyatakan bahwa “investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang”.
Investasi mempunyai pengertian yang luas, setiap kegiatan
yang hendak menanamkan uang dengan aman termasuk investasi.
Tetapi secara umum, pengertian investasi dikaitkan dengan
penggunaan uang bagi peningkatan kapasitas sistem produksi atau
b. Kebijakan Investasi
Kebijakan investasi (capital budgeting problem)
merupakan masalah bagaimana seorang manajer harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan
dapat mendatangkan keuntungan di masa depan.
Adapun motif-motif untuk melakukan pengeluaran modal
atau investasi menurut Sunjaja (2003 : 147) sebagai berikut:
1. Ekspansi, motif umum untuk melakukan pengeluaran modal adalah dengan meningkatkan kapasitas perusahaan melalui pembelian aktiva tetap, seperti tanah dan pabrik.
2. Penggantian, dengan tumbuhnya perusahaan dan mencapai tahap dewasa, banyak pengeluaran modal yang dikeluarkan untuk penggantian dan pembaharuan dari aktiva usang.
3. Pembaharuan, seringkali dilakukan sebagai alternatif dari penggantian. Pembaharuan meliputi pembangunan kembali, pemeriksaan yang sangat teliti, penyesuaian kembali dari mesin/ fasilitas.
4. Tujuan lain, beberapa pengeluaran modal tidak hanya ditujukan untuk perolehan aktiva tetap yang berwujud tetapi menggunakan dana perusahaan yang berjangka waktu lama dan diharapkan menghasilkan di masa yang akan datang.
Menurut Halim (2005 : 4) “investasi dalam perusahaan
dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset financial
(financial asset) dan investasi pada aset-aset riil”. Investasi pada
aset finansial dapat berupa sertifikat deposito, commercial paper,
dan surat berharga pasar uang. Sedangkan investasi pada asset riil
berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik dll.
c. Aktiva Tetap
Dalam menjalankan operasinya, perusahaan tidak akan
ataupun kecil. Defenisi Aktiva Tetap menurut SAK (2007 : 16.2
Pasal 6) sebagai berikut:
“Aktiva tetap adalah aktiva yang dimiliki untuk digunakan
dalam proses produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”
d. Klasifikasi aktiva tetap
Klasifikasi aktiva tetap menurut Dyckman (2000 : 523)
dapat dibagi menjadi menjadi:
1. Bangunan
Biaya bangunan mencakup honor profesional (arsitek), biaya perizinan, dan biaya penggalian.
2. Mesin, Mebel dan Perabot
Peralatan yang termasuk di dalamnya panggung/podium khusus, pondasi, dan biaya instalasi lainnya yang diperlukan 3. Tanah
Tanah tidak disusutkan karena nilainya diperkirakan akan terus menurun sepanjang waktu atau akan habis terpakai oleh kegiatan produksi.
4. Perbaikan Tanah
Perbaikan tanah merupakan peningkatan lokasi yang bersifat tidak permanen dan dapat disusutkan, seperti jalan masuk, tempat parkir, pagar dan taman.
5. Sumber daya alam
e. Cara Memperoleh aktiva tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana
masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi harga
perolehan. Berikut beberapa cara-cara memperoleh aktiva tetap
yaitu:
Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva
tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan
agar aktiva tersebut siap dipakai.
2. Pembelian Angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian angsuran,
maka harga perolehan yang diakui adalah nilai apabila aktiva
tetap tersebut dibeli tunai.
3. Perolehan melalui cara pertukaran
Aktiva tetap juga dapat diperoleh dengan cara tukar-menukar,
dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva
baru, baik seluruhnya atau sebagian di mana kekurangannya
dibayar tunai.
4. Perolehan dengan membuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang
diperlukan seperti gedung dan mesin-mesin.
f. Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva
secara sistematik dan rasional selama masa manfaat dari aktiva
yang bersangkutan. Beban penyusutan merupakan pengakuan atas
penurunan nilai aktiva pelayanan aktiva.
Menurut Warren (2005 :498), metode yang paling umum
dalam penyusutan aktiva tetap yaitu:
Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap.
2. Metode unit produksi
Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aktiva.
3. Metode saldo menurun
Metode saldo menurun menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk menggunakan metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu disajikan pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Lily (2005)
Pengaruh Kinerja Keuangan Berdasarkan Return on Investment
dan Total Asset
Turnover terhadap Investasi Aktiva Tetap pada PT Marga Investasi aktiva tetap
ROI dan total asset turnover berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap investasi aktiva tetap.
Khendy (2007)
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public
Variabel independen: Return on Asset, Total Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio
Variabel dependen: investasi aktiva tetap
Return on Asset, Total Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap, tetapi secara simultan mempengaruhi investasi leverage, dan total asset turnover terhadap tingkat investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Variabel Independen: cash flow total asset, market-to-hook ratio, total debt to total asset, Total asset turnover
Variabel Dependen:
Investasi aktiva tetap asset, total debt to total asset, dan total asset turnover mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat investasi, sedangkan
market-to-hook ratio mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat investasi.
5. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah penting.
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah
return on investment, total asset turnover dan debt ratio sedangkan
variabel dependen atau variabel terikatnya adalah investasi aktiva tetap.
Rrr H1
Total Asset Turnover (X2)
Return on
investment (X1)
Total asset
turnover (X2)
Investasi aktiva tetap (Y)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Return On Investment merupakan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
Berdasarkan defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROI
menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan
jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
operasi tersebut.
Total asset turnover berarti mengukur berapa kali total aktiva perusahaan
menghasilkan penjualan. Bertambah tinggi perputaran total aktiva perusahaan
maka bertambah efisien penggunaan total aktiva perusahaan tersebut.
Debt ratio menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan
dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh
pendanaan hutang. Bertambah tinggi rasio ini menunjukkan bertambah banyak
aktiva perusahaan yang dibelanjai oleh kreditur. Rasio hutang yang tinggi,
biasanya sulit memperoleh pinjaman sebab para kreditor tidak yakin akan
pengembalian pinjaman pokok.
2. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina (2008: 49), “ Hipotesis adalah proporsi yang
dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.” Hipotesis yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
H1: Return on investment berpengaruh secara parsial terhadap investasi
H2: Total asset turnover berpengaruh secara parsial terhadap investasi
aktiva tetap perusahaan.
H3: Debt Ratio berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap
perusahaan.
H4: Return on investment, total asset turnover dan debt ratio berpengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kasual.
Menurut Umar (2003 : 30) penelitian asosiatif kasual adalah ”penelitian
yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lain”.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Rochaety (2007:63), “Populasi adalah sekelompok orang,
kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari
perusahaan industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang berjumlah 35 perusahaan.
Sampel adalah sebagian dari unit-unit populasi yang diperoleh
melalui sampling tertentu (Rochaety, 2007:64). Sampel penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Rochaety, 2007:66).
1. Perusahaan industri barang konsumen yang telah go public dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005, 2006, 2007,
2008
2. Perusahaan industri barang konsumen tersebut tidak mengalami
delisting selama periode pengamatan
3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada
tahun 2005, 2006, 2007, 2008
Berdasarkan teknik sampel tersebut, maka sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan indusri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005, 2006, 2007,
2008.
Perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut dapat
dilihat dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria
No
Kode Nama Perusahaan
1 ADES PT. Ades Water Indonesia Tbk
2 AQUA PT. Aqua Golden Mississippi Tbk
3 BATI PT. BAT Indonesia Tbk
4 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk
5 SQBI PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk
6 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk
7 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk
8 DVIA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk
9 GGRM PT. Gudang Garam Tbk
10 HMSP PT. HM Sampoerna Tbk
11 INAF PT. Indofarma Tbk
12 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
13 KAEF PT. Kimia Farma Tbk
14 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk
16 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
17 LMPI PT. Langgeng Makmur Industry Tbk
18 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk
19 MERK PT. Merck Tbk
20 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
21 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk
22 MYOR PT. Mayora Indah Tbk
23 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
24 PYFA PT. Pryridam Farma Tbk
25 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk
26 SKLT PT. Sekar Laut Tbk
27 STTP PT. Siantar Top Tbk
28 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk
29 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
30 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk
31 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
Sumber : Data diolah penulis, 2010
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak
lain. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan
perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007, dan 2008. Data yang
diperoleh adalah data time series yaitu data dari suatu fenomena tertentu
yang didapat dari beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu
mingguan, bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah
data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar
perusahaan. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua
tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui
buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam tahapan kedua,
pengumpulan data dilakukan dengan cara men-download melalui situs
untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan auditan pada tahun
2005-2008 yang dibutuhkan dalam penelitian.
E. Defenisi dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
1. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Return On Investment (ROI)
Return On Investment merupakan kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto. Besarnya ROI dapat diketahui dengan
mengalikan profit margin dengan total asset turnover.
ROI =
x
b. Total Asset Turnover
Total asset turnover adalah rasio untuk mengukur efisiensi
penggunaan total aktiva untuk menghasilkan penjualan.
Total asset turnover =
c. Total Debt to Total Asset
Debt Ratio (DR) adalah rasio untuk mengukur jumlah aktiva yang
dibiayai oleh utang.
Rasio Utang =
2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
investasi aktiva tetap. Analisis perubahan investasi aktiva tetap pada
perusahaan merupakan analisis mengenai besarnya aktiva tetap
perusahaan yang bertambah atau berkurang dari tahun ke tahun.
Untuk menghitung besarnya investasi aktiva tetap tersebut diperoleh
dengan cara:
Investasi aktiva tetap tahun ke-n =
Aktiva tetap bersih adalah nilai perolehan aktiva tetap dikurang dengan
F. Metode Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi
berganda dengan bantuan software SPSS versi 16 for windows. Untuk
menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan
pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji
multikolnearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai
distribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2006: 70), ”suatu data
yang membentuk distribusi normal bila jumlah di atas dan di bawah
rata-rata adalah sama, demikian juga dengan simpangan bakunya”.
Sebelum menentukan menggunakan teknik statistik parametis maka uji
normalitas data harus dilakukan. Menurut Sugiyono (2006:69) ”bila
data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan
untuk alat analisis.” Pada penelitian ini, normalitas diuji dengan
menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Selain itu juga disajikan dalam
bentuk grafik histogram dan normal probability plot.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengidentifikasi ada
untuk mendeteksi multikolonieritas menurut Ghozali (2005:91) dapat
dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation
factor (VIF). Nilai cut off yang umum digunakan untuk mendeteksi
adanya multikolonieritas adalah tolerance <0,10 atau sama dengan
nilai VIF >10. Jika tolerance <0,10 atau nilai VIF >10
mengindikasikan terjadi multikolonieritas. Model regresi yang baik
jika tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
d. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson (DW
test) untuk menguji autokorelasi. Suatu metode regresi yang baik
apabila tidak terdapat autokorelasi.
1. Jika 0 < dw < dl berarti ada autokorelasi positif,
2. Jika dl ≤ dw ≤ du berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah
autokorelasi positif terjadi atau tidak,
3. Jika 4-dl < dw < 4 berarti ada autokorelasi negatif,
4. Jika 4-du ≤ dw ≤ 4-dl berarti tidak dapat mengambil keputusan
apakah autokorelasi negatif terjadi atau tidak,
5. Jika du < dw < 4-du berarti tidak ada autokorelasi baik positif
maupun negatif.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-F dan uji –t
a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, H4 diuji dengan
menggunakan uji-F (analisis regresi berganda). Uji ini dilakukan
dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:
Jika Fhitung < Ftabelpada α 0,05, maka H1 ditolak dan
Jika Fhitung > Ftabelpada α 0,05, maka H1 diterima.
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Keterangan:
Y = Investasi aktiva tetap
X1 = Return On Investment
X2 = Total Asset Turnover
X3 = Total Debt to Total Asset
α = konstanta
β1,β2,β3 = Koefisien regresi
ε = Error (tingkat kesalahan)
b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan
kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel
dependen secara parsial. H1, H2 dan H3 diuji dengan menggunakan uji
t (regresi linear sederhana). Dimana dalam hal ini adapun bentuk
kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho diterima apabila t hitung < t tabel
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Peneltian
Tahapan Penelitian Okt. Nov. Des. Jan. Feb. Mar.
Pengajuan Judul √
Penyetujuan Proposal √
Pengumpulan Data √ √
Seminar Proposal √
Penulisan Skripsi √ √ √ √
Ujian Skripsi √
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah dilakukan pemilihan
sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 31 perusahaan. Daftar
perusahaan berdasarkan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada
lampiran i.
Periode penelitian dimulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008
sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 93 sampel. Daftar
mengenai data variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini dapat
dilihat pada lampiran ii, iii, iv dan v.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui
data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Deskripsi suatu data dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum.
Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik data keuangan dan variabel
sampel perusahaan selama periode pengamatan 2006 sampai dengan tahun
2008 disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ROI 93 6.36796 15.542404 -86.620 37.220
TATO 93 1.36000 .558708 .480 3.240
DR 93 .42667 .256656 .010 1.920
INVESTMENT 93 .099094 .3192507 -.9000 2.2500
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Tabel di atas menjelaskan bahwa:
a. Variabel ROI, nilai minimumnya -86,62 dan maksimumnya 37,22
dengan nilai rata-ratanya 6,36796. Standar deviasi variabel ini adalah
sebesar 15,542404. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93,
b. Variabel TATO, nilai minimumnya 0,48 dan maksimumnya 3,24 dengan
nilai rata-ratanya 1,36. Standar deviasi variabel ini adalah sebesar
0,558708. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93,
c. Variabel DR, nilai minimumnya 0,01 dan maksimumnya 1,92 dengan
nilai rata-ratanya 0,42667. Standar deviasi variabel ini adalah sebesar
0,256656. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93,
d. Variabel Investment, nilai minimumnya -0,9 dan maksimumnya 2,25
dengan nilai rata-ratanya 0,099094. Standar deviasi variabel ini adalah
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi
memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan
perbaikan terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan dua cara
yaitu analisis grafik yang terdiri dari histogram dan normal probability plot
yang ditunjukkan pada gambar 4.1 dan 4.2 dan analisis statistik dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Hasil uji grafik dalam penelitian ini menunjukkan distribusi residual
yang tidak normal, hal ini ditunjukkan grafik histogram yang menceng ke kiri.
Normal probability plot juga menunjukkan hal yang sama dimana titik-titik
dalam plot terlihat menyebar jauh dari garis diagonal baik diatas maupun
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Gambar 4.1 Grafik Histogram (1)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Gambar 4.2
Selain uji grafik dilakukan juga uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), dari
hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROI TATO DR INVESTMENT
N 93 93 93 93
Normal Parametersa Mean 6.36796 1.36000 .42667 .099094
Std. Deviation 1.554240E1 .558708 .256656 .3192507
Most Extreme
Differences
Absolute .245 .127 .081 .191
Positive .131 .127 .081 .186
Negative -.245 -.064 -.073 -.191
Kolmogorov-Smirnov Z 2.364 1.228 .782 1.840
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .098 .574 .002
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Dari hasil uji kolmogorov Smirnov, dapat diketahui bahwa
Investment memiliki nilai signifikansi 0,002 dan ROI memiliki nilai
signifikan 0,000. Nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual
(Investment dan ROI) terdistribusi tidak normal.
Uji t dan uji f mensyaratkan distribusi residual harus normal, karena
residual dalam penelitian ini tidak terdistribusi dengan normal perlu dilakukan
tindakan penormalan data. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat
ditransformasi agar menjadi normal (Ghozali, 2005 : 32).
Tindakan perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini
Setelah dilakukan transformasi data maka hasil uji normalitas data
dapat dilihat pada grafik histogram, normal probability plot, dan Tabel
Kolmogorov Smirnov sebagai berikut:
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Gambar 4.3 Grafik Histogram (2)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Normal Probability Plot (2)
Grafik histogram setelah transformasi data memperlihatkan pola
distribusi yang normal. Titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot juga menunjukkan
bahwa data terdistribusi normal.
Transformasi data dalam bentuk LN menyebabkan ROI memiliki nilai
signifikasi 0,738 dan Investment memiliki nilai signifikasi 0,224. Nilai ini >
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual (ROI dan Investment) terdistribusi
dengan normal, dan hasil pengujian statistik Kolmogorov Smirnov ini sudah
sesuai dengan hasil pengujian grafik yang menggambarkan data telah
terdistribusi dengan normal.
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data(2) one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LN_ROI LN_TATO LN_DR LN_INVESTMENT
N 84 93 93 60
Normal Parametersa Mean 1.7071 .2251 -1.0412 -2.4813
Std. Deviation 1.17273 .41275 .70053 1.61268
Most Extreme Differences Absolute .075 .071 .107 .135
Positive .052 .050 .107 .073
Negative -.075 -.071 -.092 -.135
Kolmogorov-Smirnov Z .684 .689 1.030 1.046
Asymp. Sig. (2-tailed) .738 .729 .239 .224
a. Test distribution is Normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF
menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
a. Dependent Variable: LN_INVESTMENT
Tabel 4.4 di atas memperlihatkan bahwa penelitian ini bebas dari
adanya multikolinearitas. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkan dengan
nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu untuk
LN_ROI nilai tolerance 0,707; LN_TATO nilai tolerance 0,768; LN_DR nilai
tolerance 0,778. Jika dilihat dari VIF-nya, bahwa masing-masing variabel
bebas lebih kecil dari 10 yaitu untuk VIF LN_ROI 1,415; VIF LN_TATO
1,303; VIF LN_DR 1,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
c. Uji Heterokedastisitas
Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot
pada gambar 4.5 berikut ini :
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Gambar 4.5 Gambar Scatterplot
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model ini layak dipakai untuk
mengetahui pengaruh terhadap investasi aktiva tetap yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu Return on
Investment, Total Asset Turnover, Debt Ratio.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi
menunjukkan adanya korelasi diantara data pengamatan yang tersusun baik
seperti data cross section dan/atau time series. Jika terjadi autokorelasi dalam
model regresi linear berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak
akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model yang bebas dari
autokorelasi. Berikut ini hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan
program SPSS.
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .339a .115 .065 1.51214 1.993
a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI
b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai statistik
Durbin-Watson (DW) sebesar 1,993. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel
dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 57, dan jumlah
variabel penelitian independen 3 (k=3), maka di tabel Durbin Watson didapat
nilai batas atas (du) sebesar 1,46 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1,68. Oleh
karena itu, nilai du < DW < 4-du (1,46 < 1,993 < 2,54) maka tidak terjadi
3. Analisis Regresi
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah
memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan
layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan
pengujian hipotesis.
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear,
dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen, melalui pengaruh LN_ROI (X1),
LN_TATO (X2), dan LN_DR (X3) terhadap LN_Investment (Y). Hasil regresi
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Analisis Hasil Regresi
Coefficientsa
a. Dependent Variable: LN_INVESTMENT
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Persamaan regresi adalah sebagai berikut:
I = - 2,261 + 0,332ROI + 0,135 TATO + 0,812 DR
Dari persamaan tersebut diketahui 2 hal, yaitu konstanta dan koefisien regresi.
1. Konstanta sebesar – 2,261 menyatakan bahwa jika tidak ada ROI,
TATO, dan DR, maka Investasi Aktiva Tetap menurun sebesar 2,261.
2. Koefisien regresi ROI sebesar 0,332 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 ROI maka akan menaikkan Investasi Aktiva Tetap
sebesar 0,332.
3. Koefisien regresi TATO sebesar 0,135 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 TATO akan menambah Investasi Aktiva Tetap sebesar
0,135.
4. Koefisien regresi DR sebesar 0,812 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 DR maka akan menambah Investasi Aktiva Tetap
sebesar 0,812.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan
mendekati 1.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar
variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah
nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai
R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen semakin terbatas.
Tabel 4.7
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .339a .115 .065 1.51214 1.993
a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI
b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.7, dapat diketahui
bahwa nilai R adalah 0,339 atau 33,9% yang berarti bahwa korelasi atau
hubungan antara Investasi Aktiva Tetap (LN_Investment) dengan variabel
independennya (LN_ROI, LN_TATO dan LN_DR) tidak begitu kuat.
Nilai R Square dari output diatas adalah sebesar 0,115. Ini berarti
bahwa variasi dari variabel independen yang terdiri dari Return On
Investment, Total Asset Turnover, dan Debt Ratio hanya mampu menjelaskan
variasi variabel dependen ( Investasi Aktiva Tetap) sebesar 11,5%. Selebihnya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi
berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
1. Uji t (t Test)
Pengaruh LN_ROI, LN_TATO, dan LN_DR secara parsial terhadap
LN_INV dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Uji Statistik t Coefficientsa
a. Dependent Variable: LN_INVESTMENT
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Tabel di atas menunjukkan nilai t hitung untuk masing-masing
variabel independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t
tabel yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV.
Variabel LN_ROI (X1) diperoleh t hitung sebesar 1,435 dan nilai
signifikansi sebesar 0,157 (> 0,05). Hasil t tabel untuk TINV (0,05, 57) adalah
1,672. Nilai t hitung < t tabel (1,435 < 1,672). Hal ini mengindikasikan bahwa
LN_ROI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap LN_INV.
Variabel LN_TATO (X2) diperoleh t hitung sebesar 0,221 dan nilai
signifikansi sebesar 0,826 (> 0,05). Hasil t tabel untuk TINV (0,05, 57) adalah
1,672. Nilai t hitung < t tabel (0,221 < 1,672). Hal ini mengindikasikan bahwa
Variabel LN_DR (X3) diperoleh t hitung sebesar 2,197 dan nilai
signifikansi sebesar 0,032 (< 0,05). Hasil t tabel untuk TINV (0,05, 57) adalah
1,672. Nilai t hitung > t tabel (2,197 > 1,672). Hal ini mengindikasikan bahwa
LN_DR berpengaruh secara signifikan terhadap LN_INV.
2. Uji F (F Test)
Pengujian pengaruh LN_ROI, LN_TATO, dan LN_DR, secara
simultan terhadap LN_INV maka dilakukan uji statistik f. Hasil uji tersebut
terdapat pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.712 3 5.237 2.291 .089a
Residual 121.187 53 2.287
Total 136.900 56
a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI
b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010
Dari uji ANOVA pada tabel 4.9 yang diperoleh, diketahui bahwa Fhitung
adalah 2,291 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat kepercayaan
(2,291 > 0,05). Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel
yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui
bahwa nilai F tabel untuk FINV ( 0,05, 3, 54 ) adalah 2,776. Nilai F hitung < F
tabel (2,291 < 2,776). Hal ini menunjukkan bahwa variabel LN_ROI, LN_TATO,
dan LN_DR tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai R Square sebesar 0,115 yang berarti bahwa 11,5% variasi atau
perubahan Investasi aktiva tetap dapat dijelaskan oleh variasi Return on
investment, Total asset turnover dan Debt ratio, sedangkan sisanya sebesar 88,5%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial Debt ratio
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Investasi aktiva tetap
perusahaan, sedangkan Return on investment dan Total asset turnover tidak
berpengaruh terhadap Investasi aktiva tetap perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Lily (2005) yang menemukan bahwa secara parsial dan simultan Return on
investment dan total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap Investasi
aktiva tetap sedangkan hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara parsial
return on investment dan total asset turnover tidak berpengaruh terhadap investasi
aktiva tetap. Hal ini mungkin dikarenakan berbedanya periode, objek penelitian
dan adanya tambahan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Hasil ini penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Khendy (2007) dimana dalam hasil penelitiannya ditemukan bahwa total asset
turnover tidak berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap, hal ini
sesuai dengan hasil penelitian penulis sendiri. Selain itu, hasil penelitian ini juga
mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iskandar (2003) yang
menyimpulkan bahwa debt ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah pengaruh kinerja keuangan terhadap perubahan laba baik secara
simultan maupun parsial.
1. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya
pengaruh antara Return On Investment, Total Asset Turnover, dan Debt
Ratio terhadap investasi aktiva tetap.
2. Secara Parsial, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh variabel
Debt Ratio terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumen. Variabel lainnya yaitu Return On
Investment dan Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap
investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumen. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan
hasil penelitian terdahulu. Hal ini dikarenakan perbedaan waktu dan
sektor perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dari jumlah sampel
1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya
menganalisis perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumen
dengan jumlah seluruh perusahaan sebanyak 35 perusahaan dan jumlah
sampel sebanyak 31 perusahaan.
2. Periode penelitian yang diamati terbatas hanya mencakup tahun
2006-2008.
3. Penulis melakukan pengamatan terhadap investasi aktiva tetap hanya
dengan menggunakan rasio keuangan dengan mengabaikan
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi investasi aktiva tetap seperti
kebijakan manajemen. Adapun rasio keuangan yang dipakai untuk
mengukur kinerja keuangan yang menjadi fokus penelitian terbatas
pada Return On Investment, Total Asset Turnover dan Debt Ratio.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini
adalah:
1. Bagi Perusahaan
Bagi pihak manajemen perusahaan disarankan untuk memperhatikan
Return On Investment, Total Asset Turnover dan Debt Ratio sebelum
melakukan investasi pada aktiva tetap. Debt ratio perusahaan yang rendah
memungkinkan investor untuk menanamkan modalnya, sehingga perusahaan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang
lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai
sektor dan memperpanjang periode penelitian.
b. Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel
independen yang masih berbasis pada laporan keuangan selain yang
digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada