• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi pada Pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota AUTO 2000 di Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi pada Pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota AUTO 2000 di Bandar Lampung)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUHCUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT(CRM) TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Pelanggan PT. Astra

InternationalTbk-Toyota AUTO 2000 di Bandar Lampung)

Desi Anggraini

Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel teknologi, karyawan, proses dan pengetahuan dan pemahaman secara parsial terhadap loyalitas pelanggan PT. Astra InternationalTbk-Toyota AUTO 2000 dan yang kedua untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel teknologi, karyawan, proses dan pengetahuan dan pemahaman secara simultan terhadap loyalitas pelanggan PT. Astra

InternationalTbk-Toyota AUTO 2000.

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Populasi penelitian ini adalah pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota AUTO 2000 Raden Intan Bandar Lampung. Customer Relationship Management (CRM) diimplementasikan dalam empat faktor kunci yaitu teknologi (X1), karyawan (X2), proses (X3) dan pengetahuan dan pemahaman (X4). Perusahaan yang menerapkan strategi CRM ini adalah AUTO 2000 Raden Intan Bandar Lampung. Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, data dikumpulkan melalui metode kuesioner yang disebarkan kepada 97 orang responden. Teknik pengolahan data analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan uji t dapat disimpulkan bahwa variabel karyawan dan pengetahuan dan pemahaman berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pada variabel teknologi dan proses tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil uji f yang telah dilakukan, di peroleh nilai f tabel sebesar 3,960 dan f hitung sebesar 5,078, maka f hitung > f tabel yang artinya bahwa ada pengaruh secara simultan antara teknologi (X1), karyawan (X2), proses (X3) dan pengetahuan dan pemahaman (X4) terhadap loyalitas pelanggan AUTO 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

(2)

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) EFFECT TOWARDS CUSTOMER’S LOYALTY (a Study of Consumer of PT. Astra International

Tbk-Toyota AUTO 2000)

Desi Anggraini

Department of Business Administration, Faculty of Social and Political Sciences University of Lampung

Abstrak: Purpose of this research is to find out how big 4 main factors effect as

simultaneous customer’s loyalty to the company. And the second one is to find out how big 4 main factors effect as partial customer’s loyalty to the company.

Research type that is used is explanative research. Population of this type of research is the customer of PT. Astra International Tbk-Toyota AUTO 2000 Raden Intan Bandar Lampung. Customer Relationsip Management (CRM) to implement the strategy, needs 4 main factors, technology, employees, process and knowledge and insight. One of companies that is using this CRM strategy is AUTO 2000 Raden Intan Bandar Lampung. After a literature review and hypothesis formulation, data were collected through questionnaires distributed method to 97 respondents. The analysis technique used in this research is a double linear analysis using SPSS 16.0. Based on the calculation and discussion t test can be concluded that the variabel of eployess and their knowledge and insight of significant effect on customer loyalty. The technology and process variables had no significant effect on customer loyalty. Based on test results f that has been done, the value of 3,960 f tabel and f count of 5,078, then f count > f tabel, which means that there is a simultaneous influence of technology, people, processes and knowledge and insight of customer loyaltyAUTO 2000 Raden Intan Bandar Lampung.

(3)

PENGARUH

CUSTOMER RELATIONSHIP

MANAGEMENT

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

(Studi pada Pelanggan PT. AstraInternational Tbk-Toyota AUTO 2000 di Bandar Lampung)

Oleh

DESI ANGGRAINI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gedong Tataan pada tanggal 26

Desember 1991. Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara buah kasih pasangan Bapak Sriyanto. dan Ibu

Suratmi. Kakak dari Chichi Erniyanti.

Pendidikan formal penulis diawali pada Taman Kanak-Kanak (TK) Xaverius

Terbanggi Besar diselesaikan tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD

Xaverius Terbanggi Besar pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

diselesaikan di SMP N 3 Way Pengubuan pada tahun 2007 dan Sekolah Menengah

Atas (SMA) yang ditempuh di SMA N 1 Terbanggi Besar dan diselesikan pada tahun

2010. Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu

(8)

MOTO

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada

keringanan, karena itu bila kau sudah selesai

(mengerjakan yang lain) dan berharaplah

kepada Tuhanmu

(Q.S Al Insyirah : 6-8)

Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan

dengan penuh keikhlasan, istiqomah dalam

menghadapi cobaan

(kata bijak)

(9)

PERSEMBAHAN

Puji syukur dan cinta kasihku kepada Sang Pencipta yang Maha Kuasa, Allah

SWT yang selalu melimpahkan rahmadnya dan kebahagiaan bagi umatNya...

Karya ini kupersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku tercinta:

Bapakku tersayang Sriyanto dan Mamaku tersayang Suratmi (Almh)

Yang selalu mendoakanku, tidak bosan memberiku semangat, memotivasiku dan

selalu memberikan dukungan untukku...

Adikku tercinta

Chichi Erniyanti

Terimaksih untuk dukungan dan doanya...

Semua Keluarga, Sahabat dan Orang yang menyanyangiku..

Untuk menyelesaikan tulisan ini...

Serta

(10)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmad dan

hidayahNya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Pengaruh

Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan pada pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota AUTO 2000 di Bandar Lampung”. Oleh karena itu dengan segala hormat penulis mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

(11)

7. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Utama

yang telah bersedia meluangkan waktu dan sabar dalam membimbing

dan memberi arahan kepada penulis. Penulis ucapkan maaf untuk setiap

salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak Dr. Suripto, S.Sos. M.A.B. selaku Dosen Penguji yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, petunjuk, arahan

dan masukan kepada penulis. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk

setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

9. Bapak Drs. Dian Komarsyah, D., M.S selaku dosen Pembembing

Akademik selama penulis menempuh studi di Universitas Lampung.

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

11. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Administrasi Bisnis

12. Terimakasih banyak untuk Bapakku Sriyanto dan Mamaku Suratmi

(Almh), saya ucapkan terimakasih atas segala kasih sayang yang telah

kalian berikan, perhatian, dukungan, doa serta yang selalu mengurus

dan mendidikku hingga sampai sekarang ini. Hanya bapak dan mama

yang menjadi penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Adikku satu-satunya yang tersayang, Chichi Erniyanti yang telah

menyelesaikan Ujian Nasional. Semoga diberi kemudahan dan

kelancaran oleh Allah Swt lulus dengan nilai yang baik. Terimakasih ya

adikku untuk semangat dan dukungannya.

14. Kepada keluarga besarku tersayang, Mbah Kakung dan mbah Uti,

Pa’de, Bu’de, Om Yatno, bule’ Mar, Om Tanto,bule’ Susi, bule’ Tanti,

(12)

Ayu Susilowati, Mas Bayu. Dan Sepupuku yang kece Risky, Haikal,

Azis, Dio, Raka, Betsy, Nadin, Inas, Aqila, dan Keponakanku yang

ganteng dan ngegemesin Bagas Ramadhani Santoso, terimakasih untuk

doa, semangat, dukungan dan hiburannya.

15. Sahabat-sahabat kuliahku di ABI yang selalu menemani hari-hariku

saat kuliah Rifa Ira Safrida, Nopi Maryana, Esti Utami, Rosdiana Dewi,

Risny Surya Andini, Susi Kustiana, Desi Rida Sari, Mika Rosalina S,

dan Mutiara Permata. Terimakasih atas kebersamaanya yang penuh

makna dalam suka duka.

16. Teman-teman ABI 010 : Jufan, Aga, Juwita, Ari, Petrik, Devi, Bang

Hari Chandra, Kiki, Amanda, Niko, Ferdy, Agung, Saut, dan semua

angkatan 010 yang tidak bisa disebutin satu persatu, semangat terus

buat kita. Alumni ABI, Kakak tingkat, adik-adik tingkat yang gak bisa

disebutin satu persatu terimakasih atas dukungannya.

17. Sahabat-sahabat Asrama Jayanti : Nopi, Maurin, Rifa, Umi, Mey, Verli,

dan mbak kosan mb Alpe, mb Cicil, mb Wirda Turnip. Terimakasih

untuk semangat kalian dan canda tawa, serta kebersamaannya selama

ini.

18. Seseorang yang selalu setia menemaniku dalam suka dan duka, selalu

sabar dalam memberi ku semangat. Terima kasih untuk Eko Susilo atas

dukungannya selama ini.

19. Teman-teman KKN desa Tegal Ombo : Jarmiati (Atun), Nursintari

(13)

Terimakasih untuk kebersamaan selama 40 hari yang telah diberikan,

dari suka maupun duka, canda tawa dan dukungan yang kalian berikan.

20. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

21. Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakanku, baik

dari segi pemikiran dan tindakanku.

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, ...2015

Penulis

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Relasi Pelanggan (CRM) ... 9

2.1.1 Definisi CRM ... 9

2.1.2 Tujuan dan Manfaat CRM ... 10

2.1.3 Faktor-faktor CRM ... 11

2.1.4 Konsep CRM ... 19

2.1.5 Program dalam Pelaksanaan CRM ... 20

2.2 Loyalitas Pelanggan ... 21

2.2.1 Definisi Loyalitas Pelanggan ... 21

2.2.2 Karakteristik Loyalitas Pelanggan ... 23

2.2.3 Keuntungan Konsumen yang Loyal ... 24

2.2.4 Tahapan Loyalitas Pelanggan ... 24

2.2.5 Model Loyalitas Pelanggan ... 27

2.3 Hubungan CRM Terhadap Loyalitas Pelanggan ... 28

2.4 Model Penelitian ... 29

(15)

III. METODE PENELITIAN

3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Penelitian ... 33

3.4.1 Definisi Konseptual ... 33

3.8 Pengujian Instrumen penelitian ... 40

3.8.1 Uji Validitas ... 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 48

4.1.1 Sejarah Singkat Toyota AUTO 2000 ... 48

4.2 Analisis Deskriptif ... 52

4.2.1 Karakteristik Responden ... 52

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Per Variabel ... 54

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 71

A. Uji Normalitas ... 71

B. Uji Heteroskedastisitas ... 72

C. Uji Multikoliniearitas ... 74

4.2.4 Pengujian Regresi Linear Berganda ... 75

4.2.5 Uji Hipotesis ... 78

A. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 78

B. Uji Signifikan Parsial (Uji f) ... 80

C. Uji R2 ... 81

(16)

4.3.1 Pengaruh Variabel Teknologi ( Technology ) Terhadap

Loyalitas Pelanggan ... 82 4.3.2 Pengaruh Variabel Karyawan ( people ) Terhadap

Loyalitas Pelanggan ... 84 4.3.3 Pengaruh Variabel Proses ( process )Terhadap

Loyalitas Pelanggan ... 85 4.3.4 Pengaruh Variabel Pengetahuan dan Pemahaman (knowledge

and Insight) TerhadapLoyalitas Pelanggan ... 86 4.3.5 Pengaruh Variabel Teknologi, Karyawan, Proses dan

Pengetahuan dan Pemahaman Terhadap Loyalitas

Pelanggan ... 88

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan….. ... 90 5.2 Saran….…….. ... 91

DAFTAR PUSTAKA

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Customer Relationship Management Programs... 21

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 36

Tabel 3.2 Skala Pengukuran ... 39

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas... 40

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 41

Tabel 3.5 Pedoman Intepretasi Terhadap Keofesien Kolerasi ... 47

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 52

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Profesi ... 53

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Satu Bulan ... 54

Tabel 4.4 Saya mendapatkan informasi promosi melalui media elektronik (televisi, radio, sms) ... 55

Tabel 4.5 Saya mendapatkan informasi promosi melalui media cetak (Koran, majalah, brosur dan pamphlet) ... 55

Tabel 4.6 Saya mendapatkan informasi kendaraan Toyota melalui situs www.toyota.co.id ... 56

Tabel 4.7 Jasa perbaikan mobilToyota Home Service(THS) dapat dipesan melalui layanan telepon... 56

Tabel 4.8 Sikap professional dimiliki karyawan AUTO 2000 saat memberikan pelayanan... 57

Tabel 4.9 Karyawan AUTO 2000 menunjukkan penampilan yang rapi ... 58

Tabel 4.10 Karyawan AUTO 2000 menunjukkan sikap ramah dalam pelayanan... 58

Tabel 4.11 Pengetahuan Karyawan sangat luas mengenai produk dan jasa AUTO 2000... 59

Tabel 4.12 Karyawan AUTO 2000 memberikan penjelasan tentang produk dengan sangat baik... 60

Tabel 4.13 Proses pembayaran melalui sales penjualan lebih mudah... 61

Tabel 4.14 Pihak AUTO 2000 bersedia untuk mendengar keluhan/complain saya... 61

(18)

Tabel 4.16 Proses pengerjaanservicekendaraan dikerjakan oleh ahlinya .... 62

Tabel 4.17 Proses pengerjaanservicekendaraan sangat terampil... 63

Tabel 4.18 Karyawan mengetahui mengenai data pelanggan yang loyal membeli di AUTO 2000... 64

Tabel 4.19 Karyawan memahami keinginan pelanggan ... 65

Tabel 4.20 AUTO 2000 melibatkan pelanggan dalam pelayanan... 65

Tabel 4.21 Saya akan membeli lagi kendaraan di AUTO 2000 ... 66

Tabel 4.22 Saya akan membeli lagisparepartdi AUTO 2000... 67

Tabel 4.23 Saya akan hadir padaevent-eventyang diselenggarakan AUTO 2000... 67

Tabel 4.24 Saya akan merekomendasikan kendaraan Toyota AUTO 2000 kepada orang lain ... 68

Tabel 4.25 Saya akan menyarankan orang lain untuk menggunakan kendaraan Toyota AUTO 2000 ... 68

Tabel 4.26 Saya akan memberikan informasi kepada orang lain tentang manfaat dan kelebihan kendaraan Toyota ... 69

Tabel 4.27 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain untukservice kendaraan di AUTO 2000 ... 70

Tabel 4.28 Hasil Uji Multikolinieritas ... 75

Tabel 4.29 Analisis Regresi Linier Berganda ... 76

Tabel 4.30 Hasil Uji T... 78

Tabel 4.31 Hasil Uji F ... 80

(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pembelian... 26

Gambar 2.2 Model Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan ... 27

Gambar 2.3 Model Penelitian ... 30

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas... 72

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, menyadarkan para

pelaku bisnis menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan

perusahaan. Selain memperoleh laba, perusahaan juga bertujuan untuk dapat

memberikan kepuasan pada pelanggannya. Dengan demikian perusahaan dituntut

untuk tanggap terhadap perubahan perekonomian yang sedang berlangsung, di

samping memberikan kesempatan untuk melaksanakan sistem kerja yang lebih efisien

dan profesional dalam meningkatkan pelayanan pada pelanggannya. Salah satu

strategi yang digunakan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan sistem

informasi teknologi yang dinamakan Customer Relationship Management (CRM). CRM merupakan sarana dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi pelanggan

dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi yang fleksibel, cepat dan responsif.

CRM terdiri dari proses-proses yang digunakan untuk memahami lebih dalam

mengenai perilaku pelanggan dan kebutuhan pelanggan untuk memperkuat hubungan

antara perusahaan dengan pelanggannya. Melalui penerapan CRM, perusahaan

diharapkan dapat membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan para

(21)

2

menjual dan memasarkan suatu produk dengan kualitas yang baik atau harga yang

bersaing tetapi juga dapat menjawab keinginan dan kebutuhan konsumen.

Menurut Gordon (2002) keberhasilan pelaksanaan CRM, ditentukan oleh proses

perencanaan CRM yang baik. Proses perencanaan CRM yang baik, meliputi

Technologi, People, Process, dan Knowledge and insight. Technologi dalam hal ini adalah teknologi yang akan diadopsi dalam mendukung program CRM perusahaan.

People adalah kemampuan dan sikap sumber daya manusia dalam mengelola program CRM perusahaan. Process adalah suatu proses yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan untuk mengakses dan beriteraksi dengan konsumen yang

dimiliki perusahaan. Kegiatan perusahaan untuk mengejar suatu nilai atau manfaat

baru, sehingga menghasilkan keuntungan serta kepuasan dari pihak perusahaan dan

pihak konsumen. Knowledge and insight adalah pendekatan- pendekatan yang dilakukan perusahaan yang akan digunakan perusahaan menambah nilai atau manfaat

lebih kepada data konsumen yang telah didapat. Perusahaan mendapatkan

pengetahuan yang mendalam mengenai konsumen dengan tujuan akhir untuk dapat

meningkatkan kualiatas hubungan dengan konsumen.

Pelaksanaan strategi CRM pada Toyota, dengan menganalisa salah satu dealer, yaitu AUTO 2000 berjalan dengan baik, dan mempunyai pengaruh yang cukup besar

terhadap kelangsungan perusahaan dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin

pasar. Hal ini dapat dibuktikan salah satunya adalah dengan melihat penjualan pasar

yang ada di Toyota, artinya untuk bisnis kendaraan, konsumen tidak hanya sekedar

(22)

3

melihat bagaimana usaha perusahaan untuk mengenal dan membina hubungannya

dengan konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar membeli kendaraan, tetapi juga

memperhatikanafter sales serviceyang diberikan perusahaan pada konsumen.

Data penjualan penjualan mobil di Indonesia sebagai brikut:

(23)

4

Pada tahun 2013, Toyota menempati poisisi pertama dengan penguasaan pangsa pasar

sebesar 35%. Atau berhasil membukukan penjualan sebesar 434.232 unit. Lalu diikuti

Daihatsu sebesar 15% dengan penjualan 185.942 unit dan Suzuki sebesar 13%

dengan hasil penjualan 164.006 unit mobil. Mitsubishi yang berhasil menduduki

posisi keempat dengan penguasaan pasar sebesar 13% dengan penjualan 157.353

unit. Di posisi berikutnya ada Honda dan Nissan dengan 7% dan 5%. Pada tahun

2014 (sampai Mei), tidak ada perubahan posisi. Dimana Toyota, Daihatsu, Suzuki

dan Mitsubishi menguasai pangsa pasar yang sama dengan tahun 2013. Sementara

Honda berhasil memperbesar pangsa pasarnya menjadi 11% dari sebelumnya 7%.

Pertambahan ini disumbang oleh penjualan LMPV Honda Mobilio yang diterima

pasar dengan baik. Bahkan angka penjualannya sekarang sudah berada di posisi dua

pasar LMPV nasional. Di sisi lain, Nissan dan Isuzu mengalami penurunan pangsa

pasar menjadi 3% dan 2%. Sedangkan Mazda tetap dengan 1%. Dari data penjualan

diatas dapat disimpulkan bahwa merek Toyota mampu mempertahankan pangsa pasar

dalam pelaksanaan CRM. Sehingga merek Toyota dapat dikatakan loyal sebagai

merek yang diminati pelanggan.

Dengan bertambahnya pesaing dan semakin kompetitifnya pasar yang semakin pesat

ini, beberapa perusahaan sudah menggunakan strategi ini antara lain yaitu PT.

UltrajayaMilk Industry and Trading CompanyTbk, PT.NutrifoodIndonesia, dan PT. Astra International Tbk yang terdiri dari Toyota (AUTO 2000), Daihatsu, Isuzu,

Lexus, Peugeot dan yang terakhir yaitu BMW. Salah satu perusahaan dari PT. Astra

(24)

5

dinamakan CRM ini, Toyota AUTO 2000 adalah perusahaan yang bergerak dibidang

otomotif telah mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia sebagai agen

tunggal dalam menjual kendaraan bermotor merek Toyota untuk seluruh wilayah

Indonesia. Selain itu AUTO 2000 bergerak dalam usaha importer suku cadang untuk

mobil merek Toyota dan juga memberikan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan

merek Toyota. Selain itu AUTO 2000 memiliki program booking service yang memudahakan konsumen dalam melakukan perawatan terhadap mobil mereka.

Kemudian di AUTO 2000 juga terdapat Express Maintenance yaitu service atau perawatan kendaraan yang dilakukan secara cepat, hanya membutuhkan waktu satu

jam saja untuk melakukan service kendaraan dan yang terakhir yaitu disebut dengan pelayanan Toyota Home Service (THS), dimana layanan ini memberikan kemudahan bagi pelanggan yang sibuk untuk melakukan service rutin di tempat atau rumah pelanggan, dengan mutu dan harga yang sama seperti dari bengkel AUTO 2000.

Selain persaingan antar merek yang semakin ketat, pertambahan jumlah penjualan

yang berarti dan pertambahan jumlah pelanggan menuntut AUTO 2000 untuk tetap

menjadi panutan dalam memberikan pelayanan pada pelanggan. Menurut Gordon

(2002) “CRM is a series of strategies and processes that create new and mutual value for individual customers, build preference for their organizations and improves business result over a lifetime of association with their Customers”.Perusahaan harus mampu mempertahankan pelanggan yang loyal, karena memiliki konsumen yang

loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Mempertahankan loyalitas

(25)

6

hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan

mempertahankan loyalitas pelanggan. Karena menurut Griffin (2003), loyalitas

pelanggan adalah aktifitas dalam melakukan pembelian secara teratur, membeli di

luar lini produk/jasa, merekomendasikan produk lain, menunjukkan kekebalan dari

daya tarik produk sejenis dari pesaing. Kepercayaan dan komitmen menurut Gordon

dalam Wirawan (2008) dibangun ketika perusahaan membuktikan bahwa mereka

dapat dipercaya, sungguh-sungguh tertarik pada keinginan konsumen, dan

menyediakan produk dan jasa yang menciptakan nilai kepada pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah: Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota Auto 2000 di Bandar Lampung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti

sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh variabel teknologi terhadap Loyalitas Pelanggan pada

pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (Auto 2000 di Bandar

Lampung)?

2. Seberapa besar pengaruh variabel karyawan terhadap Loyalitas Pelanggan pada

pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (Auto 2000 di Bandar

(26)

7

3. Seberapa besar pengaruh variabel proses terhadap Loyalitas Pelanggan pada

pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (Auto 2000 di Bandar

Lampung)?

4. Seberapa besar pengaruh variabel pengetahuan dan pemahaman terhadap

Loyalitas Pelanggan pada pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (Auto

2000 di Bandar Lampung)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel teknologi terhadap loyalitas

pelanggan pada pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO2000) di

Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel karyawan terhadap loyalitas

pelanggan pada pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO2000) di

Bandar Lampung.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel proses terhadap loyalitas

pelanggan pada pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO2000) di

Bandar Lampung.

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel pengetahuan dan pemahaman

terhadap loyalitas pelanggan pada pelanggan PT. Astra International

(27)

8

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya dan menambah wawasan tentang CRM dan dapat diterapkan dalam

usaha yang modern dan dinamis.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang positif, tentang CRM

yang berkaitan dengan teknologi, karyawan, proses dan pengetahuan dan

pemahaman pada loyalitas pelanggan pada pelanggan PT. Astra International

Tbk-Toyota (AUTO2000) di Bandar Lampung dan menjadi bahan referensi

dalam menemukan langkah perusahaan untuk menggunakan teknologi

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Relasi Pelanggan (CRM) 2.1.1 Definisi CRM

Fokus pada pelanggan merupakan kunci untuk mencapai keunggulan yang

kompetitif berkelanjutan dalam persaingan bisnis saat ini. Untuk mencapai

keunggulan kompetitif dengan fokus pada pelanggan, organisasi bisnis

memerlukan informasi tentang siapa pelanggan mereka, apa yang pelanggan

inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktor-faktor

lain yang terkait. CRM merupakan strategi tentang bagaimana mengoptimalkan

profitabilitas melalui pengembangan kepuasan pelanggan. CRM merupakan suatu

strategi yang menitikberatkan pada semua hal yang terkait dengan fokus pada

pelanggan.

Menurut Kotler dan Keller (2009), Customer Relationship Managemet (CRM) merupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing- masing pelanggan

dan secara cermat mengelola semua “titik sentuhan” pelanggan demi

memaksimalkan kesetiaan pelanggan.

(29)

0

Menurut Dyche, Jill (2002 : 4) “CRM (Customer Relationship Management) is the infrastructure that enables the delineation of and increase in customer value, and the correct means by which to motivate valuable customers to remain

loyal-indeed, to buy again”.

2.1.2 Tujuan dan ManfaatCustomer Relationship Management

Menurut Caesar (2009), tujuan CRM yaitu :

1. Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan

keuntungan perusahaan.

2. Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan.

3. Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan

CRM menurut Kalakota dan Robinson (2001, p173) memiliki tujuan-tujuan

sebagai berikut:

1. Menggunakan hubungan yang sudah ada untuk meningkatkan pendapatan.

Hal ini berarti mempersiapkan pandangan yang komprehensif dari

pelanggan untuk memaksimalkan hubungan mereka dengan perusahaan

baik melalui up-selling atau cross-selling dan pada saat yang sama, meningkatkan profit dengan identifikasi, menarik perhatian, dan

mempertahankan pelanggan terbaik.

2. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang

memuaskan. Dengan menggunakan informasi dari pelanggan untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik berdasarkan kebutuhan mereka,

perusahaan dapat menghemat waktu pelanggan dan menyingkirkan segala

(30)

✁✁

perlu untuk mengulangi informasi yang sama ke berbagai departemen

perusahaan secara terus-menerus. Pelanggan akan senang jika pihak

perusahaan tahu banyak tentang apa yang mereka inginkan.

3. Menciptakan saluran proses dan prosedur komunikasi yang konsisten dan

berulang. Dengan banyaknya saluran komunikasi dengan pelanggan,

semakin banyak pula karyawan yang terlibat di dalam transaksi penjualan.

Tanpa memperhatikan ukuran atau kompleksitas, perusahaan harus

meningkatkan konsistensi proses dan prosedural di dalam pengaturan

terhadap pelayanan, pemasaran dan penjualan.

Adapun menurut Kotler (2005) tujuan CRM yaitu menghasilkan ekuitas

pelanggan yang tinggi. Dimana ekuitas pelanggan adalah total nilai seumur hidup

semua pelanggan perusahaan yang didiskontokan. Yang jelas semakin banyak

pelanggan ,semakin tinggi pula ekuitas pelanggan.

Manfaat yang didapat dari pelaksanaan CRM yang didapat oleh perusahaan

menurut Wagner dan Zubbey (2007) antara lain:

1. Optimalisasi biaya

2. Identifikasi dan menetapkan sasaran pelanggan 3. Menurunkan biaya marketing promosi

4. Meningkatkan loyalitas pelanggan 5. Meningkatkan retensi pelanggan

6. Identifikasi trend dan pola konsumsi pelanggan

7. Membantu arus informasi bagi yang membutuhkan melalui informasi

2.1.3 Faktor-faktorCustomers Relationship Management

Pada mulanya, perusahaan mengembangkan rencana CRM dalam hubungan

kemampuan strategis dari pada strategi di dalam perusahaan. Hal ini membantu

(31)

✂ ✄

dari perubahan pasar dan industri tanpa merusak tujuan utama dari rencana

tersebut. Perusahaan yang menerapkan CRM bukan hanya dilihat pada teknologi

saja tetapi juga pada pengembangan dan fokus terhadap kemampuan organisasi

dalam era lain seperti proses CRM, manusia, dan pengetahuan / wawasan. Tentu

saja perusahaan yang menerapkan CRM tidak mengadopsi solusi teknologi CRM

terlebih dahulu kemudian membangun CRM disekitar mereka. Melainkan, mereka

mengembangkan suatu pendekatan yang lebih seimbang untuk memahami dan

menerapkan kemampuan strategis CRM.

Menurut Gordon dalam Imasari dan Nursalin (2011), ada empat kemampuan

utama strategis dalam CRM, yaitu :

a. Teknologi (Technology)

Teknologi yang mendukung CRM. Teknologi merupakan fasilitator dalam

implementasi strategi CRM. Teknologi berfungsi untuk memfasilitasi akusisi

pengetahuan pelanggan dan melakukan analisis secara mendalam tentang

pelanggan. Pengetahuan yang dimiliki tentang pelanggan digunakan untuk

memformulasikan strategi pemasaran dan perencanaan pemasaran sehingga

perusahaan dapat mempertahankan pelanggan. Strategi ini menjadi faktor penting

untuk mencapai keberhasilan perusahaan dalam membangun hubungan personal

dengan pelanggan melalui bermacam metode komunikasi. Melalui interaksi

dengan pelanggan, organisasi dapat mempertahankan dan memelihara hubungan

dua belah pihak yang saling menguntungkan sehingga pada akhirnya loyalitas

pelanggan dapat ditingkatkan melalui peningkatan nilai-nilai seperti kepercayaan,

(32)

☎ ✆

Teknologi pendukung CRM :

• Database Konsumen

Sebuah sistem tidak berjalan dengan baik tanpa adanya database. Begitu pula

CRM yang menjadi tulang punggung dari sistem ini adalah database dari

konsumen. Informasi yang diperoleh dari konsumen baik berupa interaksi dengan

perusahaan dan rencana perusahaan, informasi tentang dukungan yang diberikan,

permintaan konsumen, pendapat konsumen dan survey yang telah diberikan.

Sistem-sistem CRM itu adalah input bagi perusahaan.

• Kapasitas Konsumen dan Kompetensi Perusahaan

Tujuan utama dari teknologi pendukung ini adalah perusahaan berada lebih dekat

dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Sistem yang komplek dibutuhkan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan, praktek langsung jauh lebih efisien untuk

mencapai level kepuasan pelanggan, kombinasi sempurna dari manusia dan

teknologi akan menghasilkan kompetensi yang memungkinkan perusahaan terus

berada di depan dalam kompetisi CRM. Kesuksesan dalam memilih teknologi dan

praktek langsung akan ditiru oleh perusahaan lain ketika kombinasi itu terbukti

sukses. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kita menjadi pemimpin pasar

dalam CRM. Pemimpin pasar tidak dapat dipertahankan lama apabila tidak ada

perubahan dinamis didalam perusahaan yang disesuaikan dengan keinginan

konsumen.

• Operasional CRM

Kekuatan utama dari CRM adalah database dari konsumen, maka yang

bertanggung jawab dalam penyediaan data ini adalah sales, marketing dan

(33)

✝ ✞

kontakhistorykonsumen. Jika dibutuhkan data ini akan bisa diolah kembali untuk kepentingan perusahaan. Salah satu kelebihan yang diperoleh dari kontak history

konsumen adalah konsumen dapat berinteraksi dengan berbagai macam kontak

saluran di dalam perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harus menjelaskan pada

paraofficer.

Teknologi CRM memungkinkan manajemen untuk mengelola data pelanggan dan

membangun informasi serta pengetahuan tentang pelanggan mereka. Integrasi

teknologi CRM seperti datawerehouse, data mining dengan operasionalfront-end

dan back-end menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam organisasi. Tanpa teknologi akan sangat sulit untuk mengimplementasikan strategi CRM karena

interaksi pelanggan dalam segala hal memerlukan penggunaan teknologi (email,

telepon, web,call centers).

b. Karyawan (people)

Kemampuan dan sikap dari orang yang mengatur CRM. Manusia adalah faktor

nomor satu, karena CRM sebenarnya adalah bagaimana mengelola hubungan atau

relasi antara manusia sehingga diperlukan “ personal touch ” atau sentuhan -sentuhan pribadi dan manusiawi. Diperlukan “attitude” dan semangat dari dalam pelaku bisnis untuk lebih proaktif menggali dan mengenal pelanggannya lebih

dalam agar dapat lebih memuaskan mereka. Langkah terbaik untuk mengubah

perilaku karyawan dan meningkatkan keberhasilan CRM adalah dengan pelatihan

yang efektif. Sherwood dan Wallace dalam Astuti (2005: 17) menyatakan bahwa pelatihan merupakan proses untuk membantu karyawan dalam memperoleh

(34)

✟ ✠

pengembangan kebiasaan fikiran dan tindakan, kecakapan, pengetahuan dan

sikap.

Perusahaan yang menerapkan CRM perlu memiliki pimpinan yang dapat

menjelaskan dan menanamkan nilai-nilai yang benar mengenai pentingnya

loyalitas pelanggan dengan jelas dan tepat. Dalam CRM diperlukan tim-tim kecil

untuk menyederhanakan tanggung jawab dan akuntabilitas dalam pengambilan

keputusan sehingga sangat diperlukan kehati-hatian dalam pemilihan karyawan

untuk mendapatkan hasil yang terbaik. kesempatan untuk menyampaikan kritik

dan masukan secara terus terang.

AUTO 2000 didukung oleh karyawan-karyawan yang profesional dalam

mengerjakan peran, fungsi dan tugasnya. Pelaksanaan CRM yang dilakukan oleh

AUTO 2000 melibatkan seluruh karyawan karena karyawan merupakan elemen

untuk mencapai terciptanya kepuasan pelanggan. Akan tetapi Customer Relation Coordinator (CRC), Sales Supervisor dan Wiraniaga mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan CRM ini karena mereka yang seringkali

berhubungan langsung dengan pelanggan. Adapun peran, fungsi dan tugas mereka

dalam pelaksanaan CRM antara lain :

1. TugasCustomer Relation Coordinator(CRC) adalah :

a) Mencetak data pelanggan dengan menggunakan generator list atau

flexible listsesuai kebutuhan

b) Menyerahkan data pelanggan yang dicetak kepadaSales Supervisor

(35)

✡6

d) Mencetak dan mengirimkan surat customer retention berdasarkan

generator list kepada pelanggan (khusus untuk yang menggunakan surat)

e) Member masukan kepada Sales Supervisordan Kepala Cabang bila ada kendala dalam hal kelancaran update data hasilfollow upwiraniaga 2. TugasSales Supervisoradalah :

a) Membagi list data pelanggan yang diberikan oleh CRC kepada

masing-masing wiraniaga

b) Mengingatkan dan mengontrol wiraniaga untuk secara konsisten dan

berhubungan melakukan aktifitascustomer retentiondanprospecting

c) Menunjuk wiraniaga pengganti untuk data pelanggan yang wiraniaganya

sudah keluar dan menginformasikan kepada CRC

3. Tugas Wiraniaga adalah :

a) Melakukan validitas data pelanggan yang difollow up

b) Melaporkan perubahan data pelanggan dari aktifitas customer retention

danprospectingkepada CRC

c) Memberikan hasil dan rencana aktifitas follow up terhadap existing

pelanggan yang sudah ada dalam generator/flexible list BRM kepada CRC

c. Proses (process)

Proses atau cara yang digunakan perusahaan dalam mengakses dan berinteraksi

dengan pelanggan dalam menciptakan nilai baru dan kepuasan. Disamping itu

dibutuhkan proses yaitu sistem dan prosedur yang membantu manusia untuk dapat

(36)

☛ ☞

operasional serta sistem reward punishmentharus dapat mencerminkan apa yang akan dicapai dengan CRM. Implementasi CRM akan merubah proses usaha yang

telah ada sebelumnya. Menurut Hammer dan Champy (1993) dalam Anatan dan Ellitan (2006) proses didefinisikan sebagai pemikiran kembali desain proses

bisnis radikal untuk mencapai perbaikan yang dramatis baik dalam hal biaya,

kualitas, pelayanan dan kecepatan. Baik proses usaha yang melibatkan pelanggan

secara langsung maupun tidak.

Proses dan aplikasi program CRM di AUTO 2000, selain proses kemudahan

transaksi yang ditawarkan AUTO 2000 kepada pelanggannya dan proses

mendekatkan diri atau menjaga hubungan dengan pelanggan, AUTO 2000 juga

mengantisipasi beberapa langkah dalam hal keluhan pelanggan. Jika terdapat

keluhan dari pelanggan terhadap penggunaan kendaraan, AUTO 2000 telah

mempunyai beberapa standar prosedur yang dijalankan, untuk memudahkan

proses penanganan complain pelanggan. Proses tersebut secara singkat dapat

dijelaskan meliputi identifikasi, verifikasi,assess, negoisasi,actiondanfollow-up. Segala complain yang ada dan pernah terjadi, AUTO 2000 selalu mencatat setiap

keluhan,dan dimasukkan kedalam perusahaan, kemudian dianalisa dan dilihat

keluhan mana yang paling sering muncul dan dari situ AUTO 2000 terus

melakukan perbaikan-perbaikan meningkatkan kinerja perusahaan. Segala

informasi mengenai pelanggan yang didapat tentu saja sangat dijaga

(37)

✌8

d. Pengetahuan dan Pemahaman (Knowledge and Insight)

Supaya dapat mempererat hubungan dengan pelanggan, maka AUTO 2000 harus

mengenal pelanggannya dengan baik. Oleh karena itu, AUTO 2000 harus

mempunyai pengetahuan mengenai pelanggan. Data pelanggan dapat mereka

peroleh melalui aplikasi BRM. Namun Kepala Cabang, Sales Supervisor dan Customer Relation Coordinator harus menjaga kerahasiaan data pelanggan

sehingga tidak dipergunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kepala Cabang bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan dan pemanfaatan

apikasi BRM di cabang. Sales Supervisor bertanggung jawab untuk memonitor dan memastikan berjalannya aktifitas wiraniaga dalam memanfaatkan list data

pelanggan dari aplikasi BRM. Kepala Cabang dan Sales Supervisor diharapkan memberikan waktu bagi wiraniaga untuk melakukan aktifitas customer retention

dan prospecting dari aplikasi BRM via telepon sebelum wiraniaga melakukan

canvassing. Akses aplikasi BRM diberikan kepada customer relation coordinator

dan Sales Supervisor di masing-masing cabang dengan menggunakan kode khusus yang dianggap rahasia dan tidak diperkenankan diberikan kepada orang

lain. Apabila terjadi mutasi/rotasi customer relation coordinator dan Sales Supervisorantar cabang maka akses akan diubah sesuai dengan tempat tugas yang baru.

Dalam pelayanannya, AUTO 2000 melibatkan pula pelanggannya. AUTO 2000

selalu memberikan kuesioner mengenai kepuasan pelanggan yang diberikan

ketika pelanggan melakukan pembelian kendaraan maupun ketika pelanggan

(38)

✍9

2.1.4 KonsepCustomers Relationship Management

Konsep CRM tidak lepas dari konsep Relationship marketing. Menurut Tunggal (2008) konsep ini menyampaikan bahwa tujuan utama yang dibidik oleh semua

strategi CRM adalah motif ekonomi, yaitu agar perusahaan mampu mengelola

baseline konsumen untuk mengidentifikasi, memuaskan dan berhasil mempertahankan konsumen mereka yang paling menguntungkan dan konsumen

pun menjadi loyal pada produk tersebut.Secara konsepsi ada anggapan yang

menganggap bahwa CRM merupakan sebuah proses pemasaran. Pada level

aplikasi, CRM diterapkan untuk aktifitas pemasaran, seperti segmentasi pasar,

mendapatkan konsumen baru, mempertahankan kesetiaan konsumen,

mengembangkan konsumen, menejemen kampanye penjualan, dan manajemen

kesempatan. Namun pada tingkat strategis , CRM dapat digunakan sebagai

teknologi yang mendukung misi perusahaan dalam upaya meningkatkan orientasi

pada para pelanggannya. Data tentang konsumen yang mendukung strategi CRM

dapat juga digunakan untuk berbagai kepentingan di dalam perusahaan tidak

hanya untuk aktifitas pemasaran saja. Manjemen operasional dapat dimanfaatkan

data konsumen untuk mendesaain produk atau layanan khusus bagi para

konsumen. Manjemen SDM dapat menggunakan data pilihan konsumen untuk

merekrut dan melatih staf yang melakukan tugas-tugas yang langsung

berhubungan dengan para konsumennya. Manajemen riset dan pengembangan

dapat pula menggunakan data konsumen untuk mengkaji produk-produk baru.

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa secara konsepsi, CRM menekankan pada

pendekatan untuk membangun portofolio melalui jalinan bisnis yang terbentuk

(39)

✎0

pembentukan jaringan dan meningkatkan komunikasi dengan tujuan untuk

meningkatkan loyalitas customer. CRM menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan para pelanggannya, hal ini yang paling membedakan CRM

dengan konsep pemasaran secara umum.

2.1.5 Program Dalam PelaksanaanCustomers Relationship Management

Pada dasarnya CRM merupakan strategi yang dilaksanakan untuk meningkatkan

profitabilitas pelanggan dengan mengidentifikasikan segmentasi pelanggan secara

mendetail, menetapkan strategi komunikasi pemasaran, dan membuat keputusan

yang tepat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yang diharapkan dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan yang diharapkan dapat meningkatkan profit

perusahaan.

Sesuai dengan tujuan utama CRM yang dikemukakan oleh Zikmund, McLeod dan

Gilbert (2003) dalam Oesman (2010) yaitu untuk mempertahankan dan membangun loyalitas pelanggan, maka untuk memenuhi tujuan tersebut

perusahaan berupaya untuk mengembangkan program continuity marketing(Seth, Parvatiyar 2001) dalam Oesman (2010) yang akan memberikan gambar program

continuity marketing untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pelayanan khusus yang bersifat jangka panjang untuk

meningkatkan nilai melalui saling mempelajari karakteristik masing-masing, yang

(40)

✏ ✑

Tabel 2.1Customer Relationship Management Programs Customer Types/

Program Types

Mass Marketing Distributor Bussines to Bussines Types

One to One Marketing Permission marketing Sumber : Seth, Parvatiyar dan Shainesh. 2001.p.11. (Oesman 2010: 40-41)

Berdasarkan table 2.1 diatas, menurut Oesman (2010) menyimpulkan bahwa bagi

konsumen dalam pasar missal, program ini biasanya berbentuk program kartu

keanggotaan dan juga kartu loyalitas dimana konsumen diberi penghargaan

berupa layanan khusus secara individu, diskon, dan point untuk upgrades, serta program penjualan silang Cross-selling dan up-selling merupakan hasil yang fundamental dari sistem CRM yang efektif.

2.2 Loyalitas Pelanggan

2.2.1 Definisi Loyalitas Pelanggan

Perilaku setelah pembelian suatu produk ditentukan oleh kepuasan atau

ketidakpuasan akan suatu produk sebagai akhir dari proses penjualan perusahaan.

Bagaimana perilaku dalam melakukan pembelian ulang, bagaimana sikap

pelanggan dalam mengekspresikan produk yang telah dipakainya dan perilaku lain

yang menggambar reaksi pelanggan atas produk yang telah dirasakannya.

Sebagaimana diketahui tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para

pelanggan merasa puas. Terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa

(41)

✒✒

harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan

terciptanya kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut

ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2000).

Loyalitas pelanggan menurut Tjiptono (2001) yaitu komitmen pelanggan terhadap

suatu merek, toko, pemasok, berdasarkan sikap positif yang tercermin dalam

pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan

terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan.

Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja

perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan

sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.

Menurut Griffin (2003), loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan dengan

perilaku (behavior) dari pada dengan sikap. Konsumen loyal adalah seseorang yang melakukan aktivitas membeli barang atau jasa yang memenuhi kriteria

sebagai berikut: melakukan pembelian ulang secara berkala, membeli produk lain

yang ditawarkan produsen yang sama, merekomendasikan produk atau jasa

tersebut kepada orang lain. Loyalitas pelanggan adalah aktivitas dalam melakukan

pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk/jasa, merekomendasikan

produk lain, menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(Griffin : 2003).

Menurut Kotler dan Keller (2009) juga mendefinisikan loyalitas pelanggan

(42)

✓ ✔

konsumen akan loyal diukur melalui tiga hal dibawah ini yaitu: Word of mouth: merekomendasikan orang lain untuk membeli atau mereferensikan kepada orang

lain. Reject another: menolak menggunakan produk lain atau menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Repeat purchasing: berapa sering melakukan pembelian ulang.

Sukses tidaknya suatu perusahaan dalam menciptakan pelanggan yang loyal

sangat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai dan

secara terus menerus berupaya memperbaikinya. Untuk meningkatkan kepuasan,

perusahaan harus menambah nilai yang dapat membuat para pelanggannya

mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari yang mereka harapkan,

sehingga mereka dapat bertahan dan mengarah pada pembelian ulang,

perekomendasian dan perekomendasian yang meningkat (Griffin dalam Wirawan,

2008).

2.2.2 Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan ukuran yang dapat diandalkan untuk memprediksi

pertumbuhan penjualan dan juga loyalitas pelanggan dapat didefinisikan

berdasarkan perilaku pembelian yang konsisten (Griffin, 2005). Berikut adalah

karakteristik dari loyalitas konsumen:

1. Melakukan pembelian berulang secara teratur

Konsumen melakukan pembelian secara continue pada suatu produk

tertentu.

(43)

✕ ✖

Konsumen tidak hanya membeli jasa dan produk utama tetapi konsumen

juga membeli lini produk dan jasa dari perusahaan yang sama.

3. Mereferensikan kepada orang lain (Refers other)

Dimana konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) berkenaan dengan produk tersebut.

Pelanggan yang loyal merupakan aset bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat

berdasarkan karakteristik yang dimiliknya. Oleh karena itu, loyalitas konsumen

merupakan suatu ukuran yang bisa diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan

dimasa yang akan datang bagi suatu perusahaan.

2.2.3 Keuntungan Konsumen yang Loyal

Griffin (2005) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki konsumen yang loyal:

a) Penjualan meningkat karena pelanggan membeli lebih banyak dari perusahaan

b) Perusahaan memperkuat posisi di pasar bila para pelanggan membeli dari perusahaan bukan dari pesaing perusahaan

c) Biaya perusahaan menurun karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengikat pelanggan secara berulang. Selain itu, konsumen yang merasa puas akan bercerita kekonsumen lain, dengan demikian mengurangi kebutuhan perusahaan untuk memasang iklan atau melakukan promosi. d) Perusahaan lebih terlindungi dari persaingan harga karena pelanggan yang

loyal kecil kemungkinan terpikat diskon

e) Pelanggan yang puas cenderung mencoba lini produk perusahaan yang lain, dengan demikian membantu perusahaan mendapatkan pangsa pelanggan yang lebih besar

2.2.4 Tahapan Loyalitas Pelanggan

Proses seorang konsumen atau calon konsumen untuk menjadi konsumen yang

loyal terbentuk melalui beberapa tahapan. Setiap tahap memiliki kebutuhan

(44)

✗ ✘

peluang yang besar untuk mengubah konsumen atau calon konsumen menjadi

konsumen yang loyal. Menurut Griffin (2005) ada tujuh tahap pertumbuhan

seseorang menjadi konsumen yang loyal, yaitu:

1. Tersangka (suspect) Orang yang mungkin akan membeli produk atau jasa perusahaan. Kita menyebutnya tersangka karena kita percaya atau menyangka mereka akan membeli, tetapi kita masih belum cukup yakin. 2. Prospek (prospect) Merupakan orang yang membutuhkan produk atau jasa

tertentu dan memiliki kemampuan untuk membelinya. Meskipun prospect belum melakukan pembelian dari perusahaan, tetapi mereka telah mendengar tentang keberadaan perusahaan, membaca tentang perusahaan atau ada yang merekomendasikan perusahaan kepadanya. Prospect mungkin mengetahui siapa kita, dimana kita dan apa yang kita jual, tetapi mereka belum membeli dari perusahaan.

3. Konsumen yang didiskualifikasi (disqualified prospect) Merupakan prospek yang sudah cukup perusahaan pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau tidak memiliki kemampuan membeli produk perusahaan.

4. Konsumen yang pertama kali (first time customer) Merupakan orang yang telah membeli dari perusahaan satu kali. Orang tersebut bisa jadi merupakan konsumen perusahaan sekaligus konsumen pesaing perusahaan.

5. Konsumen yang melakukan pembelian berulang (repeat customer) Konsumen berulang adalah orang-orang yang telah membeli dari perusahaan dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah membeli produk yang sama dua kali atau membeli dua produk atau jasa yang berbeda pada dua kesempatan sama atau lebih.

6. Mitra (client) Seorang client membeli semua yang perusahaan jual dan dapat digunakan. Client membeli secara tertaur. Perusahaan memiliki hubungan yang kuat dan berlanjut, dan menjadikannya kebal terhadap pesaing.

7. Penganjur (advocates) Sama seperti client, penganjur membeli apapun yang perusahaan jual yang mungkin bisa ia gunakan dan membelinya secara tertaur. Tetapi seorang penganjur akan berusaha mencari orang lain untuk membeli dari perusahaan. Seorang penganjur membicarakan perusahaan, melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa pelanggan kepada perusahaan.

Setiap hari konsumen selalu membuat keputusan pembelian. Perilaku ini terarah

pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan (need and want) yang pada akhirnya akan menjadi permintaan (demand) bila disertai kemampuan daya beli serta pengalaman nyata dan harapan akan kepuasan dalam menggunakan barang atau

(45)

✙6

maka konsumen akan melakukan pembelian ulang (repeat purchase), yang akan merubah status konsumen menjadi pelanggan.

Berdasarkan uraian diatas, perusahaan tidak hanya membuat dan menawarkan

produk, melainkan perusahan harus mencari apa yang akan menjadi kebutuhan

dan keinginan dari pelanggan. Perusahaan yang ingin berkembang harus

memuaskan para pelanggannya. Selain itu pelanggan yang loyal cenderung lebih

menguntungkan dari pada pelanggan yang tidak loyal.

Sumber : Kotler (2007)

Gambar 2.1 Proses pembelian

Berdasarkan gambar 2.1, terdapat lima proses pembelian. Tahap pertama, calon

pembeli merasa ada sesuatu keinginan, kebutuhan yang belum dicapai dan akan

menjadi masalah jika keinginan dan kebutuhan belum terpenuhi. Setelah

pengenalan kebutuhan, calon pembeli mencari dan memperoleh informasi yang

dibutuhkan, dan mulai memilih informasi yang benar dibutuhkan dan kemudian

mengevaluasi dan membandingkan anggaran yang dimilikinya, pada tahap

keempat, calon pembeli membuat keputusan tentang barang atau jasa yang akan

dibelinya, merek apa, dimana, kapan, dan berapa banyak yang akan dibelinya.

Dengan kemampuan pengambilan keputusan atas barang dan jasa yang akan

dibeli, maka para calon-calon pembeli akan menjadi konsumen. Tahap terakhir,

jika konsumen merasa puas, maka produk tersebut akan mendapat nilai baik dan

kemungkinan ia akan mebeli produk tersebut, dan melakukan pembelian ulang

Pengenalan

Masalah KeputusanPembelian Perilaku pasca-pembelian Evaluasi

Alternatif Pencarian

(46)

✚ ✛

(repeat purchase) sehingga konsumen tersebut akan menjadi pelanggan yang loyal.

2.2.5 Model Loyalitas Pelanggan

Kepuasan karyawan akan mendorong tumbuhnya loyalitas karyawan pada organisasi. Selanjutnya loyalitas karyawan akan mengarah pada peningkatan produktifitas. Produktifitas karyawan mendorong penciptaan nilai pelayanan eksternal, yang kemudian menentukan kepuasan pelanggan eksternal. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor penentu loyalitas pelanggan, yang tertera pada gamabar 2.2.

Sumber : Fornell, C. (1992). “A national Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience”, Journal of Marketing, Vol.56 (January),p.12. Dalam

Tjiptono (2003: 106)

Gambar 2.2. Model Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan gambar 2.2 menurut Fornell dalam Tjiptono (2003: 106) dapat ditemukan faktor lainnya yaitu rintangan pengalihan (switching barriers) pemasok dan keluhan (voice). Rintangan pengalihan pemasok merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pergantian pemasok, misalnya biaya pencarian, biaya transaksi,

biaya belajar, potongan harga khusus bagi pelanggan yang sudah loyal, kebiasaan Harapan

Kinerja yang dirasakan

Kepuasan pelanggan

Rintangan pengalihan

Keluhan pelanggan

(47)

✜8

pelanggan, biaya emosional, resiko usaha kognitif, serta resiko financial, sosial

dan psikologis. Sedangkan keluhan terdiri atas voice response yaitu menyampaikan keluhan secara langsung atau meminta ganti rugi kepada

perusahaan yang bersangkutan, private response yaitu meringankan atau meberitahu kolega, teman, keluarganya mengenai pengalaman dengan jasa

perusahaan yang bersangkutan, dan third party response yaitu berusaha meminta ganti rugi secara hukum, misalnya mengadu lewat media masa, mendatangi

lembaga konsumen dan sebagainya. Bila loyalitas pelanggan sudah terbentuk,

maka profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan perusahaan akan terjamin.

2.3 Hubungan Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan

Agustiyadi (2008) menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan

loyalitas pelanggan adalah dengan mengelola hubungan perusahaan dengan

pelanggan atauCustomer Relationship Management (CRM)sehingga kedua belah pihak memperoleh nilai yang maksimum dari hubungan tersebut. Konsep CRM

menekankan pada pendekatan untuk membangun portofolio melalui jalinan bisnis

yang terbentuk dengan pelanggan melalui interaksi, memberdayakan hubungan

yang terbentuk, pembentukan jaringan, dan meningkatkan komunikasi dalam

rangka menumbuhkan loyalitas pelanggan (Roni, 2008).

Hubungan yang baik dengan pelanggan adalah sebuah kunci keberhasilan suatu

perusahaan dalam mempertahankan perusahaanya dalam industri. Ketika

perusahaan telah berkomitmen untuk mempertahankan pelanggan melalui

pelayanan pelanggan yang istimewa agar terciptanya hubungan pelanggan sejati,

(48)

✢9

karyawan, ketahanan dan training, seperti juga biaya untuk menyediakan

elemen-elemen dari total penawaran yang dinilai oleh pelanggan (Barnes, 2003).

Ketika pelanggan berpindah kepesaing, mereka membawa potensi untuk

menghasilkan profit yang mereka miliki, yang seharusnya menjadi keuntungan

perusahaan. Jika suatu perusahaan dapat melihat nilai kerugian yang

sesungguhnya karena kehilangan seorang pelanggan, maka perusahaan mungkin

akan menginvestasikan lebih banyak waktu dan uang untuk mempertahankan

pelanggan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat hubungan yang

baik dan personal dengan setiap pelanggannya agar dapat terpuaskan. Rasa puas

yang dialami konsumen akan dijabarkan dalam perilaku yang loyal pada produk

atau jasa perusahaan. Dari keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa Customer Relationship Management yang baik akan memelihara dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

2.4 Model Penelitian

Teknologi informasi Customer Relationship Management (CRM) memiliki

banyak manfaat bagi pelanggan maupun perusahaan. Menurut Gordon (2002)

CRM memiliki empat kemampuan utama strategis yaitu: technologi, people, process dan knowledge and insight. Tujuan dari CRM ini menjaga hubungan baik antara pelanggan dan perusahaan secara efektif dan efisien dengan menciptakan

loyalitas pelanggan atau membina hubungan jangka panjang untuk membuat

(49)

✣0

Gambar 2.3 Model Penelitian 2.5 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah dihasilkan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ha1 : Teknologi (technology) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO 2000) di Bandar Lampung.

2. Ha2 :Karyawan (people) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan

PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO 2000) di Bandar Lampung. 3. Ha3 : Proses (process) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan

PT. Astra International Tbk- Toyota (AUTO 2000) di Bandar Lampung. 4. Ha4 : Pengetahuan dan pemahaman (knowledge and insight) berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO2000) di Bandar Lampung.

5. Ha5 : Teknologi (technology), karyawan (people), proses (process),

pengetahuan dan pemahaman (knowledge and insight) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT. Astra International Tbk-Toyota (AUTO 2000) di Bandar Lampung.

Teknologi (X1)

Karyawan (X2)

Proses (X3)

Pengetahuan dan Pemahaman (X4)

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003). Dengan

kata lain desain eksplanatif berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel

mempengaruhi variabel yang lain.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi disalah satu dealer resmi dari PT. AstraInternational

Tbk-Toyota Auto 2000 cabang Raden Intan 61 A. Tanjung Karang Bandar Lampung,

Ph : (0721)252000, Fax : (0721)264923 www.auto2000.co.id. Dari hasil penelitian

sebelumnya membuktikan bahwa jumlah pengguna mobil Toyota diseluruh Bandar

Lampung jumlahnya sangat banyak, hal inilah yang mendasarkan peneliti

menetapkan bahwa populasi yang akan diteliti adalah konsumen yang membeli

(51)

✤ ✥

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2013). Menurut Nazir

(2005) jumlah sampel ditetapkan atas pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa

sampel tersebut cukup mewakili populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pelanggan AUTO 2000 Raden Intan Bandar

Lampung. Populasi ini tidak mepunyai batasan umur, pekerjaan atau yang lainya.

Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui sehingga penentuan jumlah

sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini mengikuti pedoman dikemukakan

Roscue dalam Sugiyono (2013) sebagai berikut:

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negari-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (kolerasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen ), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (Nazir, 2003). Sampel adalah suatu prosedur

(52)

✦✦

menentukan sifat serta cirri yang dikehendaki dari populasi. Sampel menurut Sugiono

(2007) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan dengan teknik purposive sampling adalah pengambilan sample yang terbatas pada jenis barang tertentu dan dapat memberikan informasi yang diinginkan karena sampel

tersebut merupakan satu-satunya yang memiliki atau memenuhi kriteria yang

ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2003) dalam Imasari dan Nursalin (2011:183).

Dalam penelitian ini populasi tidak diketahui jumlahnya. Sehingga menggunakan

rumus dalam menghitung sampel yang tidak diketahui menurut Wibisono dalam

Riduan dan Akdon (2013) adalah sebagai berikut:

n

=

(

/

)

2

=

(

( , ). . ),

)

2

=96,04

Dengan begitu peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel random

berukuran 96,04 = 97 akan memberikan selisih estimasi dengan kurang dari 0,05.

Jadi, sampel yang diambil sebesar 97 orang.

3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konseptual

(53)

✧ ★

of association with their customers”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Customer Relationship Management yaitu teknologi (technology), karyawan (people), proses (process) dan pengetahuan dan pemahaman (knowledge and insight) merupakan variabel independen (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y). a. Teknologi (X1)

Teknologi yang mendukung CRM. Teknologi merupakan fasilitator dalam

implementasi strategi CRM. Teknologi berfungsi untuk memfasilitasi akusisi

pengetahuan pelanggan dan melakukan analisis secara mendalam tentang pelanggan.

b. Karyawan (X2)

Kemampuan dan sikap dari orang yang mengatur CRM. Manusia adalah faktor

nomor satu, karena CRM sebenarnya adalah bagaimana mengelola hubungan atau

relasi antara manusia sehingga diperlukan “ personal taouch ” atau sentuhan-sentuhan

pribadi dan manusiawi.

c. Proses (X3)

Proses atau cara yang digunakan perusahaan dalam mengakses dan berinteraksi

dengan pelanggan dalam menciptakan nilai baru dan kepuasan. Disamping itu

dibutuhkan proses yaitu sistem dan prosedur yang membantu manusia untuk dapat

menjalin hubungan dekat dengan pelanggan.

d. Pengetahuan dan pemahaman (X4)

Pendekatan yang digunakan perusahaan untuk menambah nilai pada data konsumen

sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan untuk

memperdalam suatu hubungan.

Gambar

Tabel 2.1 Customer Relationship Management Programs
Gambar 2.1 Proses pembelian
Gambar 2.2. Model Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Gambar 2.3 Model Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan adanya pengaruh kepemimpinan transformasional , motivasi kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar

Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui uji efektifitas MOL sayuran dengan 5 ulangan. Pembuatan MOL sayur- sayuran dilakukan dengan menghaluskan bahan

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan menu olahan daging sapi menurut konsumen dan menganalisis

Hasil pertanyaan wawancara (Nomor 4 sampai 8) memperlihatkan bahwa 90% mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari Fisika; 28% mahasiswa tidak menguasai

Parameter yang diamati adalah kadar air benih, laju perkecambahan, uji daya kecambah (kecambah normal, abnormal, dan benih yang belum tumbuh), indeks vigor, bobot segar kecambah,

Bagi peneliti sendiri, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti atas faktor-faktor yang mempengaruhi praktik manajemen laba khususnya

Dalam laporan ini diuraikan tentang organisasi dan sarana pendukung, kegiatan penelitian, baik penelitian yang dibiayai oleh DIPA, Penelitian Kompetitif, maupun

Divisi Operasional dan Kemitraan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana operasional penyaluran