• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kunjungan Kelas Dalam Rangka Mengimplementasikan Standar Proses Kelas V Di SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kunjungan Kelas Dalam Rangka Mengimplementasikan Standar Proses Kelas V Di SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013-2014"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

INCREASING TEACHER PERFORMANCE THROUGH CLASS VISIT IN IMPLEMENTATION OF PROCESS STANDARD AT

FIFTH GRADE OF STATE ELEMENTARY SCHOOL 5 SUMBEREJO KEMILING

BANDAR LAMPUNG ACADEMIC YEAR 2013-2014

The aims of research are to describe : (1) draft supervision visits classes that can improve the performance of teachers, (2) deploy service program supervision in improving teacher performance, (3) improved performance after the supervising teacher.

This research used Classroom Action Research (CAR). Subject of research are elementary school teacher which is about 2 persons at elementary school 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung. Time of research was done at odd semester academic year 2013-2014.

The writer will finish at cycle I,II and III if program plan process evaluation has achieved good classification by score (70%-85%) or (very good) by score (86%-100%). At Cycle I, II and III consists of 4 stages they are : (1) program planning, (2) program implementation, (3) observation and program evaluation and (4) reflection.

Result of research can be concluded that program planning result includes : (1) Lesson plan at cycle I (40%-45%), at cycle II (65%-62%) and at cycle III (90%-87%), learning implementation at cycle I (43%-47%), at cycle II (60%-59%) and at cycle III (85%-82%), learning evaluation at cycle I (47%-50%), at cycle II (55%-57%) and at cycle III (80%-82%) (2) Evaluation program at cycle I (50%-53%), at cycle II (62%-62%) and at cycle III (87%-87%) (3) Result of teachers’ work evaluation program in making Indonesia Language Lesson Plan at cycle I (47%-49%), at cycle II (62%-60%) and at cycle III (85%).

(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI KUNJUNGAN KELAS DALAM RANGKA MENGIMPLEMENTASIKAN

STANDAR PROSES KELAS V DI SDN 5 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

OLEH ROSIDAH ILYAS

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) rancangan program supervisi kunjungan kelas yang dapat meningkatkan kinerja guru, (2) pelaksanaan program pelayanan supervisi dalam meningkatkan kinerja, (3) peningkatan kinerja guru setelah dilakukan supervisi.

Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Subjek penelitian adalah guru-guru Sekolah Dasar (SD) kelas V yang berjumlah 2 orang di SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013-2014.

Siklus I, II dan III akan penulis hentikan jika nilai proses perencanaan program sudah mencapai klasifikasi (baik) dengan rentang skor (70%-85%) atau (Baik sekali) dengan rentang skor (86%-100%). Pada siklus I, II dan III terdiri dari 4 tahap yaitu (1) rancangan program, (2) pelaksanaan program, (3) pengamatan dan evaluasi program dan (4) refleksi.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil proses perencanaan program meliputi : (1) Perencanaan pembelajaran siklus I (40%-45%), siklus II (65%-62%) dan siklus III ( 90%-87%), pelaksanaan pembelajaran siklus I (43%-47), siklus II (60%-59%) dan siklus III (85%-82%), dan penilaian pembelajaran siklus I (47%-50%), siklus II (55%-57%) dan pada siklus III (80%-82%), (2) Program pemantauan pada siklus I (50%-53%), siklus II (62%-62%)dan siklus III (87% -87%) dan (3) Hasil program penilaian kinerja guru dalam pembuatan RPP Bahasa Indonesia siklus I (47%-49%), siklus II (62%-60%) dan siklus III (85%).

(3)

PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI KUNJUNGAN

KELAS DALAM RANGKA MENGIMPLEMENTASIKAN

STANDAR PROSES KELAS V DI SDN 5 SUMBEREJO

KEMILING BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

OLEH

ROSIDAH ILYAS

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

PERSEMBAHAN ... vi

MOTTO ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Pembatasan Masalah ... 8

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian ... 9

1.6Manfaat Penelitian ... 9

1.6.1 Secara Teoritis ... 10

1.6.2 Secara Praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran ... 11

2.1.1 Teori Belajar ... 11

2.1.2Teori Pembelajaran ... 14

2.2 Karakteristik Supervisi Akademik ... 19

(5)

2.2.2 Tujuan Supervisi ... 20

2.2.3 Teknik Supervisi ... 21

2.2.4 Peningkatan Kompetensi Guru ... 26

2.2.5 Kompetensi Kepala Sekolah ... 31

2.3 Kinerja Guru... 35

2.3.1 Pengertian Kinerja Guru ... 35

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 37

2.3.3 Penilaian Kinerja Guru ... 40

2.3.4 Manfaat Penilaian Kinerja Guru ... 42

2.3.5 Indikator Kinerja Guru ... 43

2.3.5.1 Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran ... 46

2.3.5.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 47

2.3.5.3 Evaluasi atau Penilaian Pembelajaran ... 47

2.3.5.4 Pengawasan Pembelajaran ... 49

2.3.5.5 Standar Proses ... 50

2.3.5.6 Perencanaan Proses Pembelajaran ... 51

2.3.5.7 Pelaksanaan Pembelajaran ... 57

2.4 Keterbatasan Penelitian ... 60

2.5 Kerangka Berpikir ... 60

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan Penelitian ... 62

3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 64

3.2.1 Tempat Penelitian ... 64

3.2.2 Waktu Penelitian ... 64

3.3Rancangan Penelitian Tindakan ... 64

3.4Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 64

3.5 Definisi Konseptual dan Operasional ... 65

3.5.1 Definisi Konseptual ... 65

3.5.2 Definisi Operasional ... 65

3.6 Kisi-Kisi Instrumen ... 66

(6)

3.7.1 Pedoman Observasi ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 75

4.2Siklus I ... 75

4.2.1 Rancangan Program ... 75

4.2.2 Pelaksanaan Program ... 76

4.3 Hasil Pemantauan Siklus I ... 76

4.3.1 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 77

4.3.2 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 78

4.3.3 Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 81

4.3.4 Hasil Observasi Program Pemantauan Siklus I ... 82

4.3.5 Hasil Pelaksanaan Penilaian Kinerj Guru Siklus I ... 82

4.3.6 Refleksi Siklus I ... 90

4.4 Siklus II ... 93

4.4.1 Rancangan Program ... 93

4.4.2 Pelaksanaan Program ... 93

4.5 Hasil Pemantauan Siklus II ... 94

4.5.1 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 94

4.5.2 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 95

4.5.3 Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran Siklus II ... 98

4.5.4 Hasil Observasi Program Pemantauan Siklus II ... 99

4.5.5 Hasil Pelaksanaan Penilaian Kinerj Guru Siklus II ... 99

4.5.6 Refleksi Siklus II ... 107

4.6 Siklus III ... 110

(7)

4.6.2 Pelaksanaan Program ... 110

4.7 Hasil Pemantauan Siklus III ... 111

4.7.1 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 111

4.7.2 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus III ... 112

4.7.3 Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 115

4.7.4 Hasil Observasi Program Pemantauan Siklus III ... 116

4.7.5 Hasil Pelaksanaan Penilaian Kinerj Guru Siklus III ... 117

4.7.6 Refleksi Siklus III ... 125

4.8 Pembahasan ... 128

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 131

5.2Saran ... 132

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

SuratIzinPenelitian

RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Silabus

RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Silabus

Lampiran 1.a (SiklusI ) Lampiran 1.b (SiklusII ) Lampiran2.a (SiklusI) Lampiran2.b (SiklusII) Lampiran3.a (SiklusI) Lampiran3.b (SiklusII)

HasilSupervisiAdministrasiPerencanaanTerhadap Guru Siklus I,II,III Data HasilSupervisiKegiatandalamPembelajaranSiklus I,II,III

Data HasilSupervisiPenilaianPembelajaranSiklus I,II,III Data HasilSupervisiProgram PemantauanSiklus I,II,III

(9)
(10)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. 2006. Strategic Management for Educational Management, Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Arruz Media. Drucker, Peter F. 2005. Manajemen: Tugas dan Tanggung jawab, praktek.Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Glickman. 2007. Tujuan Supervisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P.H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko T. Hani. 2003. Manajemen. Yogjakarta : BPFE.

Hanfiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama

Hamza B. Uno. 2010. Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara Indah Kosmiyah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

M u l ya s a E . 2 0 0 5 . M e n j a d i K e p a l a S e k o l a h P r o f e s i o n a l. B a n d u n g: Remaja Rosda Karya.

__________. 2006. Menjadi Guru Profesional-Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

__________. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (edisi.3). Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2005 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

(11)

Sardiman AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.Rajawali.

Sukiman.2012.Pengembangan Media Pembelajaran. Jogjakarta: Pedagogia. Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogjakarta:

STIE YKPN.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Edisi 2009), Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung, Depdiknas, Citra Umbara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 (Edisi 2009),

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran ... 67

3.2 Supervisi Kegiatan Pembelajaran ... 67

3.3 Supervisi Administrasi Penilaian Pembelajaran ... 69

3.4 Format Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 70

3.5 Format Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 70

4.1 Data Hasil Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 77

4.2 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Pendahuluan) Siklus I... 78

4.3 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Eksplorasi) Siklus I ... 78

4.4 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Elaborasi) Siklus I ... 79

4.5 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Konfirmasi) Siklus I ... 80

4.6 Data Hasil Supervisi Kegiatan Pembelajaran (Penutup) Siklus I ... 80

4.7 Data Hasil Supervisi Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 81

4.8 Data Hasil Supervisi Program Pemantauan Siklus I ... 82

4.9 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Persiapan) Siklus I... 83

4.10 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Apersepsi) Siklus I ... 83

4.11 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Materi) Siklus I ... 84

4.12 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Penugasan Materi) Siklus I ... 85

4.13 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Strategi Pembelajaran) Siklus I 85 4.14 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Metode) Siklus I ... 86

4.15 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Media) Siklus I ... 86

4.16 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Manajemen Kelas) Siklus I ... 87

4.17 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Motivasi) Siklus I ... 88

(13)

4.19 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Bahasa) Siklus I ... 89

4.20 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Gaya dan sikap) Siklus I ... 90

4.21 Data Hasil Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 94

4.22 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Pendahuluan) Siklus II ... 95

4.23 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Eksplorasi) Siklus II ... 96

4.24 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Elaborasi) Siklus II ... 96

4.25 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Konfirmasi) Siklus II ... 97

4.26 Data Hasil Supervisi Kegiatan Pembelajaran (Penutup) Siklus II ... 98

4.27 Data Hasil Supervisi Penilaian Pembelajaran Siklus II ... 98

4.28 Data Hasil Supervisi Program Pemantauan Siklus II ... 99

4.29 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Persiapan) Siklus II ... 100

4.30 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Apersepsi) Siklus II ... 100

4.31 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Materi) Siklus II ... 101

4.32 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Penugasan Materi) Siklus II ... 102

4.33 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Strategi Pembelajaran) Siklus II 102 4.34 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Metode) Siklus II ... 103

4.35 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Media) Siklus II ... 104

4.36 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Manajemen Kelas) Siklus II ... 104

4.37 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Motivasi) Siklus II ... 105

4.38 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Nada dan Suara) Siklus II ... 105

4.39 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Bahasa) Siklus II... 106

4.40 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Gaya dan sikap) Siklus II ... 107

4.41 Data Hasil Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III .. 111

4.42 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Pendahuluan) Siklus III ... 112

4.43 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Eksplorasi) Siklus III ... 113

4.44 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Elaborasi) Siklus III ... 113

4.45 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Konfirmasi) Siklus III ... 114

(14)

4.47 Data Hasil Supervisi Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 115

4.48 Data Hasil Supervisi Program Pemantauan Siklus III ... 116

4.49 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Persiapan) Siklus III ... 117

4.50 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Apersepsi) Siklus III ... 118

4.51 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Materi) Siklus III ... 118

4.52 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Penugasan Materi) Siklus III .... 119

4.53 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Strategi Pembelajaran) Siklus III 120 4.54 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Metode) Siklus III... 120

4.55 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Media) Siklus III... 121

4.56 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Manajemen Kelas) Siklus III .... 122

4.57 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Motivasi) Siklus III... 122

4.58 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Nada dan Suara) Siklus III ... 123

4.59 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Bahasa) Siklus III ... 124

4.60 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Gaya dan sikap) Siklus III ... 124

4.61 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Hasil Perencanaan Pembelajaran) ... 128

4.62 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Kegiatan Pembelajaran) ... 128

4.63 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Penilaian Pembelajaran) ... 129

4.64 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Program Pemantauan) ... 129

(15)
(16)
(17)

DAFTAR LAMPIRAN

SuratIzinPenelitian

RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Silabus

RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Silabus

Lampiran 1.a (SiklusI ) Lampiran 1.b (SiklusII ) Lampiran2.a (SiklusI) Lampiran2.b (SiklusII) Lampiran3.a (SiklusI) Lampiran3.b (SiklusII)

HasilSupervisiAdministrasiPerencanaanTerhadap Guru Siklus I,II,III Data HasilSupervisiKegiatandalamPembelajaranSiklus I,II,III

Data HasilSupervisiPenilaianPembelajaranSiklus I,II,III Data HasilSupervisiProgram PemantauanSiklus I,II,III

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. 2006. Strategic Management for Educational Management, Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Arruz Media. Drucker, Peter F. 2005. Manajemen: Tugas dan Tanggung jawab, praktek.Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Glickman. 2007. Tujuan Supervisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P.H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko T. Hani. 2003. Manajemen. Yogjakarta : BPFE.

Hanfiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama

Hamza B. Uno. 2010. Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara Indah Kosmiyah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

M u l ya s a E . 2 0 0 5 . M e n j a d i K e p a l a S e k o l a h P r o f e s i o n a l. B a n d u n g: Remaja Rosda Karya.

__________. 2006. Menjadi Guru Profesional-Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

__________. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (edisi.3). Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2005 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

(20)

Sardiman AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.Rajawali.

Sukiman.2012.Pengembangan Media Pembelajaran. Jogjakarta: Pedagogia. Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogjakarta:

STIE YKPN.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Edisi 2009), Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung, Depdiknas, Citra Umbara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 (Edisi 2009),

(21)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran ... 67

3.2 Supervisi Kegiatan Pembelajaran ... 67

3.3 Supervisi Administrasi Penilaian Pembelajaran ... 69

3.4 Format Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 70

3.5 Format Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 70

4.1 Data Hasil Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 77

4.2 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Pendahuluan) Siklus I... 78

4.3 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Eksplorasi) Siklus I ... 78

4.4 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Elaborasi) Siklus I ... 79

4.5 Data Hasil Supervisi (Kegiatan Inti Konfirmasi) Siklus I ... 80

4.6 Data Hasil Supervisi Kegiatan Pembelajaran (Penutup) Siklus I ... 80

4.7 Data Hasil Supervisi Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 81

4.8 Data Hasil Supervisi Program Pemantauan Siklus I ... 82

4.9 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Persiapan) Siklus I... 83

4.10 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Apersepsi) Siklus I ... 83

4.11 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Materi) Siklus I ... 84

4.12 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Penugasan Materi) Siklus I ... 85

4.13 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Strategi Pembelajaran) Siklus I 85 4.14 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Metode) Siklus I ... 86

4.15 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Media) Siklus I ... 86

4.16 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Manajemen Kelas) Siklus I ... 87

4.17 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Motivasi) Siklus I ... 88

(22)
(23)

4.47 Data Hasil Supervisi Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 115 4.48 Data Hasil Supervisi Program Pemantauan Siklus III ... 116 4.49 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Persiapan) Siklus III ... 117 4.50 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Apersepsi) Siklus III ... 118 4.51 Data Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Materi) Siklus III ... 118 4.52 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Penugasan Materi) Siklus III .... 119 4.53 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Strategi Pembelajaran) Siklus III 120 4.54 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Metode) Siklus III... 120 4.55 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Media) Siklus III... 121 4.56 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Manajemen Kelas) Siklus III .... 122 4.57 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Motivasi) Siklus III... 122 4.58 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Nada dan Suara) Siklus III ... 123 4.59 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Bahasa) Siklus III ... 124 4.60 Hasil Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Gaya dan sikap) Siklus III ... 124 4.61 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Hasil

Perencanaan Pembelajaran) ... 128 4.62 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Kegiatan

Pembelajaran) ... 128 4.63 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Penilaian

Pembelajaran) ... 129 4.64 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Program

Pemantauan) ... 129 4.65 Rekapitulasi Hasil Penelitian Kunjungan Kelas Siklus I, II dan III (Penilaian

(24)
(25)
(26)

MOTTO

“ Hidup ini tidak boleh sederhana. Hidup ini harus hebat, kuat, luas, besar dan

bermanfaat yang sederhana adalah sikapnya” (Mario Teguh)

Hidup harus ada perubahan untuk lebih baik dari sebelumnya, hari ini lebih baik dari hari kemarin dan insya Allah besok lebih baik dari pada hari ini. Jadikan

(27)
(28)

PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan hati, kupersembahkan karyaku ini kepada :

Kedua Orang Tuaku Tercinta :

Almarhum Ayahanda Hi. M. Ilyas dan Almarhumah Ibunda Hj. Rohayati

Suamiku Tercinta :

Almarhum Hi. Albert Monada, S.H

Anak-anakku yang ku sayangi :

M. Agung Pratama, S.Kom dan M. Robert Rahardian, S.H

Motivasi terbesar dalam hidupku yang tak pernah jenuh mendoakan, memberikan dukungan dan semangat sehingga aku dapat menyelesaikan tesis ini sampai tuntas

Almamaterku Tercinta :

(29)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Menggala 8 April 1958, anak dari Almarhum Ayahanda Hi. M. Ilyas dan Almarhumah Ibunda Hj. Rohayati.

Pendidikan SD Negeri 5 Tanjung Karang lulus pada tahun 1971, SMP Negeri 1 Tanjung Karang lulus pada tahun 1974, SPG Negeri1 Tanjung Karang lulus pada tahun 1977 dan S1 FKIP Unila Program Studi Sejarah Jurusan IPS lulus pada tahun 1985.

Penulis menikah pada tahun 1988 dengan suami bernama Albert Monada, S.H Bandar Lampung. Kami dikaruniai 2 orang putra yang bernama M. Agung Pratama lahir di Bandar Lampung 21 Maret 1989 dan M. Robert Rahardian Bandar Lampung 29 April 1992.

Penulis diangkat menjadi guru pada tahun 1978 di SDN 2 Segala Mider sampai tahun 1991. Penulis dimutasi ke SDN 1 Durian Payung dari tahun 1991 sampai 2003. Kemudian diangkat menjadi kepala Sekolah di SDN 1 Pinang Jaya dari tahun 2003 sampai 2007. Penulis mutasi sebagai Kepala Sekolah di SDN 5 Sumberejo dari tahun 2007-2012, penulis mutasi sebagai Kepala Sekolah di SDN Susunan Baru pada tanggal 08 Mei 2012 kemudian penulis pindah kembali ke SDN 5 Sumberejo pada tanggal 18 Maret 2013 sampai sekarang.

(30)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadiratan Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kunjungan Kelas Dalam Rangka Mengimplementasikan Standar Proses Kelas V Di SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013-2014”.

Dalam penulisan tesis ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari Bapak/Ibu dosen yang ada, khususnya yang berada di lingkungan Universitas Lampung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Sugeng P. Harianto, Msi., Selaku Rektor Unila.

2. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, MS., Selaku Direktur Program Pascasarjana 3. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., Selaku Dekan FKIP Unila

4. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., Selaku Ketua Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan FKIP Unila dan selaku pembimbing pertama yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, gagasan, dukungan, semangat, kritik dan saran kepada penulis dalam proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian dalam penulisan tesis ini

(31)

6. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd., selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis sehingga penulisan tesis dapat terselesaikan.

7. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku pembahas kedua yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis sehingga penulisan tesis dapat terselesaikan.

8. Seluruh staf dan karyawan yang memberikan fasilitas untuk menyelesaikan tesis ini.

9. Seluruh rekan-rekanku yang telah memberikan masukan dan sumbangan pemikiran dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga bantuan dan amal baik yang mereka berikan kepada penulis akan memperoleh balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun kalimatnya. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tesis ini.

Bandar Lampung, 28 Agustus 2014 Penulis,

(32)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.

(33)

2

menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Tenaga guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena gurulah yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan organisasi. Guru merupakan tulang punggung dalam kegiatan pendidikan terutama yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa adanya kemampuan, kompetensi dan peran guru, maka proses belajar mengajar akan terganggu bahkan gagal. Oleh karena itu dalam manajemen pendididikan, ketiga faktor tersebut selalu ditingkatkan kinerja atau prestasi kerjanya, mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global.

(34)

3

Seorang guru dalam mengerjakan tugasnya dengan baik, seringkali ditentukan oleh penilaian terhadap kinerjanya. Penilaian tidak hanya dilakukan untuk membantu mengawasi sumber daya organisasi namun juga untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang ada dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki. Penilaian terhadap kinerja merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja guru, bagian-bagian yang menunjukkan kemampuan guru yang kurang dapat diidentifikasi, diketahui sehingga dapat ditentukan strategi dalam meningkatkan kinerjanya.

Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila dilaksanakan oleh guru.

(35)

4

pada saat dikunjungi, selanjutnya ia akan kembali bekerja seperti sedia kala, kadang tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi.

Kehadiran Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan merupakan tonggak penting menuju pendidikan yang terstandarkan. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan lingkup 8 standar, yaitu: (1) Standar isi; (2) Standar proses; (3) Standar Kompetensi lulusan;(4). Standar Pendidik dan tenaga kependidikan; (5) Standar Sarana dan prasarana; (6) Standar Pengelolaan; (7) Standar pembiayaan dan; (8) Standar Penilaian Pendidikan.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut telah diterbitkan pula Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ( Permendiknas ) Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar proses ini merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan dipahami serta diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.

(36)

5

proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Agar guru dapat menunjukkan kinerja yang baik sesuai harapan maka ia harus mampu melaksanakan standar proses pembelajaran sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.

Dalam perencanaan proses pembelajaran yang sesuai dengan Permendiknas No 41 tahun 2007, maka semua guru dituntut untuk menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru memang telah merancang perencanaan pembelajaran dalam bentuk pembuatan silabus dan RPP, namun yang sering terjadi di lingkungan SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung dalam pembuatan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih dilakukan secara rombongan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat kota atau kabupaten. Mengingat pembuatannya secara bersama-sama, maka ada sebagaian guru yang aktif dan ada juga yang pasif, yang belum menyadari sepenuhnya tugas dan tanggung jawab yang diembannya sehingga kewajibannnya sering terabaikan, dalam perencanaan pembelajaran yaitu pembuatan RPP, guru hanya menjiplak (mengcopy paste )RPP dari tahun-tahun sebelumnya. Guru yang pasif membuat RPP hanya untuk memenuhi kewajiban administrasi, bukan untuk acuan melaksanakan pembelajaran dikelas, sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas relatif tidak terencana, akibatnya hasil belajar yang dicapai sisiwa belum menggembirakan.

(37)

6

kelas berubah menjadi tidak kondusif karena guru tidak hadir di kelas tanpa ada alasan yang jelas. Bahkan seringkali siswa keluar kelas karena gurunya tidak ada dan guru kurang menanamkan nilai-nilai kedisiplinan kepada siswa. Dalam hal penilaian, guru kadang hanya mengandalkan perasaan semata tidak berdasarkan hasil belajar anak yang sesungguhnya sehingga dapat dikatakan dalam penilaian belum menerapakan azas konsisten dan sistematik.

Fenomena tersebut sangat memperihatinkan karena dari fenomena tersebutlah dapat diasumsikan bahwa kinerja guru SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung belum optimal dalam melaksanaan standar proses sesuai dengan PermendiknasNo. 41 Tahun 2007, sehingga Penulis mencoba untuk mengkaji fenomena yang terjadi pada guru-guru SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung tersebut khususnya dalam pelaksanaan standar proses. Disamping itu melemahnya kinerja guru bisa dilihat antara lain adanya gejala-gejala guru yang sering membolos/mangkir mengajar, guru yang masuk ke kelas yang tidak tepat waktu atau terlambat masuk ke sekolah, guru yang mengajar tidak mempunyai persiapan mengajar atau persiapan mengajarnya yang kurang lengkap.

(38)

7

Peran guru masih kurang untuk mengantarkan siswa berprestasi, dia hanya sebagai pengajar saja yang bertugas mengajar kemudian mendapat gaji/honor tanpa mempedulikan segi-segi pendidikan lainnya, seperti melakukan bimbingan kepada siswa, pengembangan bakat siswa, tidak menjalankan program remedial dan pengayaan secara berkala.

Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.

(39)

8

Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul; Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kunjungan Kelas Dalam Rangka

Mengimplementasikan Standar Proses di SDN 5 Sumberejo Kemiling Bandar

Lampung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka secara konseptual masalah yang berkaitan dengan rendahnya peningkatan kinerja guru melalui kunjungan kelas dalam mengimplementasikan standar proses adalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kemampuan kinerja guru dalam memahami rancangan program supervisi kunjungan kelas belum optimal.

2. Pelaksanaan program pelayanan supervisi masih terpusat pada siswa, belum melibatkan guru secara aktif.

3. Perencanaan evaluasi pembelajaran belum dibuat guru dengan benar.

4. Banyaknya aktivitas kinerja guru di luar sekolah menyebabkan kinerja guru kurang maksimal.

1.3 Pembatasan Masalah

(40)

9

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menyelesaikan :

1. Bagaimanakah rancangan program supervisi kunjungan kelas yang dapat meningkatkan kinerja guru ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan program pelayanan supervisi dalam meningkatkan kinerja guru?

3. Bagaimanakah peningkatan kinerja guru setelah dilakukan supervisi?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pelayanan pedagogik kepada supervisi dalam meningkatkan kinerja guru dalam standar proses dengan cara :

1. Mendesain rancangan program supervisi kunjungan kelas yang dapat meningkatkan kinerja guru.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan program pelayanan supervisi dalam meningkatkan kinerja.

3. Mendeskripsikan peningkatan kinerja guru setelah dilakukan supervisi.

1.6 Manfaat Penelitian

(41)

10

1.6.1 Secara Teoritis

a) Hasil penelitian ini mengembangkan konsep, prinsip dan prosedur teknologi pendidikan khususnya kawasan desain, pengembangan dan pengadaan pelayanan supervisi kepada kinerja guru.

b) Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan pelayanan kepada kinerja guru melalui supervisi akademik yang berkaitan dengan teknologi pendidikan khususnya pada kawasan pendidikan.

1.6.2 Secara Praktis

a) Bagi guru agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melalui kunjungan kelas.

b) Bagi kepala sekolah sebagai masukan dalam meningkatkan perannya

sebagai pemimpin, sehingga visi dan misi sekolah dapat tercapai.

c) Bagi pendidikan dan kebudayaan sebagai masukan dalam memberikan

(42)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Teori Belajar

A. Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,2010:2).

Durton mengartikan belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksi lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungan secara memadai. “Learning is a change the individual due to interaction of that individual and his environments which fills a need and makes him capable of dealing adequality with his environment”

(Mutadi, 2007:12).

Menurut Hilgrad dan Bower dalam buku Baharuddin (2010:13) Belajar (to learn) memiliki arti : to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study, to fix in the mind or memory; memorize; to acquire trough experience, to become in forme of to find out.

(43)

12

pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Sedangkan menurut James O. Wittaker dalam buku Aunurrahman (2009:35) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Proses terjadinya belajar sangat sulit diamati. Karena itu orang cenderung melihat tingkah laku manusia untuk disusunmenjadi pola tingkah laku yang akhirnya tersusunlah suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong dan memberi arah kegiatan belajar.

B.Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Slameto (2010:27) Prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap peserta didik secara individual adalah sebagai berikut :

1. Berdasar prasyarat yang diperlukan untuk belajar

(44)

13

2. Sesuai hakikat belajar

Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang lain) sehingga mendapat pengertian yang diharapkan stimulus yang diberikan dapat menimbulkan respon yang diharapkan.

3. Sesuai materi atau bahan yang akan dipelajari.

Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur penyajian yang bisa ditangkap pengertiannya.

4. Syarat keberhasilan belajar

Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang.

C.Teori-Teori Belajar

Menurut Indah Kosmiyah (2012:34-43) beberapa teori belajar yang yang relevan dan dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan antara lain :

Pertama, menurut teori belajar kognitif, belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan.

(45)

14

Ketiga, menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran), proses belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.

Keempat, menurut teori belajar konstruktivism, belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, refleksi serta interpretasi.

Menurut Brunner dalam buku Sukiman (2012:30) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).

Uraian di atas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, peserta didik sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat di proses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.

2.1.2 Teori Pembelajaran

Melalui pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

a) Pengertian Pembelajaran

(46)

15

merupakan suatu upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Dalam hal ini pembelajaran diartikan juga sebagai usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumer belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik. Menurut Warsita pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Menurut Corey pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan (Trianto, 2009:85). Sedangkan dalam UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Dalam buku Indah Kosmiyah, 2012:4).

Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa pembelajaran adalah suatu usaha untuk memajukan peserta didik dalam menerima pembelajaran di lingkungan sekolah.

b) Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Beberapa prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Pengendalian Kelas

(47)

16

Kegagalan ataupun pengendalian kelas yang kurang maksimal akan berakibat kegagalan atau minimal keberhasilan pembelajaran kurang optimal. Intinya, pengendalian kelas merupakan upaya membuat peserta didik secara mental siap untuk dibelajarkan.

2. Membangkitkan minat eksplorasi

Setelah peserta didik secara mental siap belajar, tugas guru adalah meyakinkan peserta didik betapa materi pembelajaran yang tengah mereka pelajari penting dan mudah dipelajari, sehingga menggugah minat mereka untuk mempelajarinya.

3. Penguasaan konsep dan prosedur mempelajarinya

Tugas inti seorang guru secara profesional adalah memperkenalkan konsep dasar dari materi pelajaran yang tengah dipelajari, dimulai dari sisi termudah dan paling menarik. Guru yang benar-benar menguasai materi pelajaran pasti menemukan banyak cara untuk membuat anak didiknya memahami materi pelajaran, dan bila perlu membuat kiasan, terutama untuk materi pelajaran yang bersifat abstrak.

4. Latihan

(48)

17

Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian latihan meliputi ketercakupan materi pelajaran. Itu sebabnya kisi-kisi materi pelajaran harus disusun sejelas mungkin, sehingga dalam pemberian latihan dan penugasan benar-benar meluas dan mendalam.

5. Kendali Keberhasilan

Tugas guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi lebih dari itu guru harus memastikan seluruh peserta didik menguasainya. Penjajagan terhadap penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik harus dilakukan baik selama proses pembelajaran, latihan maupun penugasan.

c) Teori-Teori Pembelajaran

Menurut Indah Kosmiyah (2012:44-47) berdasarkan teori yang mendasarinya yaitu teori psikologi dan teori belajar maka teori pembelajaran ini dibedakan ke dalam lima kelompok, yaitu :

1. Teori Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku

Teori pembelajaran ini menganjurkan guru menerapkan prinsip penguatan (reinforcement) untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting dan mengatur kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pengenalan karakteristik peserta didik dan karakteristik situasi belajar perlu dilakukan untuk mengetahui setiap kemajuan belajar yang diperoleh peserta didik.

2. Teori Pembelajaran Konstruk Kognitif

(49)

18

Pengalaman belajar yang diberikan oleh peserta didik harus bersifat penemuan yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh informasi dan ketrampilan baru dari pelajaran sebelumnya.

3. Teori Pembelajaran Berdasarkan Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut teori ini, untuk belajar peserta didik harus mempunyai perhatian responsif terhadap materi yang akan dipelajari dan semua proses belajar memerlukan waktu. Setiap peserta didik yang sedang belajar selalu terdapat suatu alat pengatur internal yang dapat mengontrol motivasi. Pengetahuan tentang hasil yang diperoleh di dalam proses belajar merupakan faktor penting sebagai pengontrol.

4. Teori Pembelajaran Berdasarkan Analisis Tugas

Hasil penerapan teori pembelajaran terkadang tidak selalu memuaskan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengadakan analisis tugas secara sistematis mengenai tugas-tugas pengalaman belajar yanng akan diberikan kepada peserta didik, yang kemudian disusun secara hierarkis dan diurutkan sedemikian rupa sehingga tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.

5. Teori Pembelajaran Berdasarkan Psikologi Humanistis

(50)

19

2.2 Karakteristik Supervisi Akademik 2.2.1 Pengertian Supervisi

Istilah pembinaan guru sebenarnya berasal dari kurikulum SD, SMP dan SMA tentang pembinaan guru dalam berbagai kepustakaan baik di Indonesia baik di Negara-Negara asing sering di istilahkan dengan supervisi.

Menurut Hamza (2010:169) “secara terminology pembinaan guru (supervisi)

sering di artikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang yang berwujud layananan professional yang dilakukan kepala sekolah, pemilik sekolah, pengawas serta Pembina lain untukm meningkatkan proses dan hasil belajar”. Selain itu Menurut Purwanto (2003:32) “Supervisi

adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”.

Menurut Hamza (2010:169) berdasarkan pengertian tersebut nyatalah bahwa pembinaan guru dalam suvervisi adalah sebagai berikut :

1) Serangkaian bantuan yang berwujud layanan professional.

2) Layananan Profesional tersebut diberikan oleh orang yang lebih ahli ( kepala sekolah, Pemilik Sekolah, pengawas dan ahli lainya )

3) Maksud layanan professional tersebut adalah agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan yang direncanakan tercapai.

(51)

20

1) Memperbaiki tujuan khususmengajar guru dan belajar siswa 2) Memperbiki materi ( bahan ) kegiatan belajar mengajar

3) Memperbaiki metode, yaitu dengan cara menggorganisasikan kegiatan belajar mengajar

4) Memperbaiki penilaian atas media

5) Memperbaiki penilian proses belajar mengajar dan hasilnya. 6) Memperbaiki pembimbingan siswa atas kesulitan belajarnya. 7) Memperbaiki sikap guru atas tugasnya.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa supervisi merupakan sarana atau alat untuk membina guru dalam mengajar untuk mencapai hasil yang maksimal. Pembinaan guru harus dilakukan secara rutin untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam mengajar.

2.2.2 Tujuan Supervisi

Menurut Hamza (2010: 171) tujuan-tujuan supervisi atau pembinaan guru bertujuan sebagai berikut :

1) Memperbaiki proses belajar mengajar

2) Perbaikan tersebut dilakukan melalui pembinaan professional 3) Yang melakukan pembinaan adalah pembina.

4) Sasaran pembinaan adalah guru atau orang lain yang ada kaitannya.

5) Secara jangka panjang maksud pembinaan tersebut adalah memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pendidikan.

Selain itu Hamza (2010:171) juga mengemukakan “ bahwa supervisi juga

(52)

peryumbuhan-21

pertumbuhan guru; mengordinasi semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengelaman-pengelaman guru, mestimulasi uasaha-uasaha yang kraetif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus, menganalisis situasi belajar, memberikan pengetahuan dan keterampilan guru dan staff, mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan guru”.

Menurut Arikunto (2005:40) “tujuan supervisi dapat dikelompok menjadi dua

yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum bertujuan untuk memberikan bimbingan bantuan teknis kepada guru agar mampu meningkatkan kualitas kerjanya terutama dalam proses pembelajaran. Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dan guru, meningkatkan efektivitas kurikulum dan efisiensi sarana/prasarana, dan kualitas situasi umum sekolah”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi adalah memberikan bimbingan kepada guru dan siswa dalam meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-mengajar sehingga dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia terutama di lingkungan pendidikan.

2.2.3 Teknik Supervisi

(53)

22

Teknik-teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu: individual dan kelompok seperti gambar berikut :

Gambar 1. Teknik Supervisi

1. Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil supervisi ini dapat diketahui kualitas pembelajaran guru bersangkutan. Teknik supervisi individual ada lima macam adalah sebagai berikut :

a. Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation)

Kepala sekolah atau supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu diperbaiki. Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat tahap yaitu:

1) Tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas;

(54)

23

3) Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi; dan

4) Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.

b. Kunjungan Observasi (Observation Visits)

Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah: (1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran, (2) cara menggunakan media pengajaran, (3) variasi metode, (4) ketepatan penggunaan media dengan materi, (5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan (6) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar. Pelaksanaan observasi melalui tahap: persiapan, pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil observasi;dan tindak lanjut. Dalam rangka melakukan observasi, seorang supervisor hendaknya telah mempersiapkan instrumen observasi, menguasai masalah dan tujuan supervisi.

c. Pertemuan Individual

Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor dan guru. Tujuannya adalah :

(55)

24

Swearingen (2010) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual sebagai berikut :

1) Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).

2) Office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.

3) Causal-conference. yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru

4) Observational visitation. yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

d. Kunjungan Antar Kelas

Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah sebagai berikut :

1) Jadwal kunjungan harus direncanakan.

2) Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi. 3) Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi 4) Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.

5) Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat. 6) Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai? misalnya dalam

(56)

25

7) Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;

8) Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

2. Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang yang akan disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan.

Dalam teknik supervisi kelompok, terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. Rapat tersebut antara lain melibatkan KKG, MGMP, dan rapat dengan pihak luar sekolah.

(57)

26

3. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.

2.2.4 Peningkatan Kompetensi Guru

Guru sebagai otonomi kelas yang memiliki wewenang melakukan reformasi kelas (Clasroom reform) dalam rangka melakukan perubahan prilaku peserta didik secara berkelanjutan yang sejalan dengan tugas dan perkembangannya dan tuntutan lingkungan sekitarnya. Sebagai pemegang otonom di dalam kelas guru harus dapat melasanakan perannya sebagai berikut :

1. Guru sebagai Pendidik 2. Guru sebagai pengajar 3. Guru sebagai pemimpin 4. Guru sebagai supervisor

Nanang (2010:103) Guru sebagai arsitek perubahan prilaku siswa sekaligus menjadi contoh buat siswa. Gruru di tuntut memiliki kompetensi paripurna seperti:

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai seorang guru adalah :

(58)

27

b) Menguasai teori-teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang ajarkan d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

g) Berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan peserta didik h) Melakukan penilaian untuk kepentingan pembelajaran

i) Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut :

a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, beraklak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

d) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.

e) Menjunjung tinggi martabat guru.

(59)

28

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut :

a) Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena perkembangan jenis kelamin, agam, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

b) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santu kepada sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

c) Berinteraksi di tempat tugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

d) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara linsan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut :

a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diajarkan.

b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diajarkan. c) Mengembangkan materi pembelajaran yang diajarkan secara kreatif.

d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

(60)

29

pendidik, pengajar, pemimpin, administrator, harus mampu melayani peserta didik yang di landasi dengan keasadaran (awareness), keyakinan (belief), kedisiplinan (discipline) dan tanggung jawab (responsibility) secara optimal sehingga memberiak pengaruh fositif terhadap perkembangan siswa secara optimal, baik fisik maupun psikis.

Menurut Nanang (2010:106) kinerja guru dalam melayani peserta didik dapat tergambar dalam rumus SERVICER yaitu kepanjangan dari :

1. Smile and Simpathy

Guru dalam menjalankan tugasnya secara sadar harus mempresentasikan wajahnya dengan penuh senyuman sebagai wujud simpati dan sambutan hangat (welcome) terhadap peserta didik sehingga siswa merasa betah melakukan proses pembelajaran.

2. Empathy and Enthusiasm

Guru dalam menjalankan tugasnya harus memeiliki pribadi merasakan dan melayani apa yang dirasakan dan di butuhkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, serta dalam dalam hidupnya penuh antusias berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan potensi yang dimiliki peserta didik dengan seoptimal mungkin.

3. Respect and Recovery

(61)

30

4. Vision and Victory

Guru dalam menjalankan tugasnya harus menunjukan komitmennya terhadap masa depan siswa yang lebih baik ( visioner ) dan keuntungan ( victory ) atau nilai tambah bagi kehidupannya secara unggul komparatif dan kompetitif.

5. Initiative, Impresif dan inovatif

Guru dalam menjalankan tugasnya harus dapat membangun prakarsa (inisiative). Dengan penuh kesan fositif (impresif) di hati peserta didik sehingga peserta didik merasa betah dan bebas untuk melahirkan berbagai gagasan yang cemerlang sebagai wujud adanya dorongan untuk melakukan inovasi secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran.

6. Care and Cooperative

Guru dalam menjalankan tugasnya harus dapat mengayomi sebagai wujud kepedulian kepada peserta didik yang dilakukan secara kooperatif dengan sesame guru, kepala sekolah, peserta didik atau stakeholder lainya, serta berupaya membangun prilaku peserta didik sesuai dengan norma yang berlaku dalam lingkungannya serta mampu hidup berselancar dalam kesembrautan.

7. Empowering and Enjoying

(62)

31

8. Result Oriented

Guru dalam melaksanakan tugasnya harus ditunjukan kepada pencapaian tujuan pembelajaran, baik yang tertuang dalam kompetensi dasar, standar kompetensi, indicator belajar, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maupun Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Dalam mengajar guru harus menguasai kemampuan dasar dalam mengajar. Seperti yang dikemukakan Oemar (2008:52) kemampuan itu meliputi:

1. Kemampuan menguasai bahan

2. Kemampuan mengelolah program belajar mengajar

3. Kemampuan mengelolah kelas dengan pengelaman belajar

4. Kemampuan mnggunakan media/sumber dengan pengelam belajar

5. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan pengelaman belajar

6. Kemampuan mengelolah interaksi belajar

7. Kemampuan menilai prsetasi siswa dengan pengelaman belajar

8. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan

9. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

2.2.5 Kompetensi Kepala Sekolah

(63)

32

sebagai kepala sekolah. Untuk melaksanakan tugas kepala sekolah dengan baik kepala sekolah mempunyai 5 kompetensi yang terus di kembangkan dan diterapkan dalam meminpin sekolah. Seperti yang di kemukakan dalam Permendiknas No. 1 Tahun 2007 disyaratkan 5 kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah. Lima kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah yaitu :

1. Dimensi Kompetensi Kepribadian

a) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan akhlak mulia menjadi teladan guru.

b) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.

c) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah.

d) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

e) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah.

f) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. Dimensi Kompetensi Manajerial

a) Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan. b) Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.

c) Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

(64)

33

e) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

f) Mengelola guru dan staf dalamr angka pendayagunaan sumber sumber daya manusia secara optimal.

g) Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.

h) Mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,sumber belajar,dan pembiayaan.

i) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,penempatan, dan penegembangan kapasitas peserta didik.

j) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nnasional.

k) Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabilatas, transparan dan efisien.

l) Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah.

m) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik.

n) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.

(65)

34

3. Dimensi Kompetensi Kewirausahaan

a) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi

pembelajaran yang efektif.

c) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.

d) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.

e) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.

4. Dimensi Kompetensi Supervisi

a) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesional guru.

b) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervise yang tepat.

c) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

5. Dimensi Kompetensi Sosial

a) Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah. b) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Gambar

Gambar 1. Teknik Supervisi
Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Format Instrumen Pemantauan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

4.9 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar 2 s/d 5 tahun

Peningkatan produksi ini terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 81 hektar atau naik 4,16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dan

Teori yang digunakan dalam penelitian skripsi ini memakai teori diplomasi, menurut Prihatini Trisnawati dalam penelitian skripsinya pada masa Pemerintahan Presiden

Anda tidak harus menggunakan produk ini untuk kegunaan atau kegunaan-kegunaan selain daripada yang dinyatakan tanpa mendapatkan nasihat daripada kami. Adalah menjadi kewajipan

As the current research asks how institutional pressures are implicated in different features of taxi hailing apps available in the Finnish market, case study is a suitable

Komputasi FFT 2-titik merupakan satu operasi butterfly yang terdiri dari penjumlahan dan pengurangan antara dua variabel komplek kemudian perkalian antara hasil

Equity REITs and REOCs are types of publicly traded real estate securities, whereas bank debt is an example of private debt.. Publicly traded equity real estate