• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOPERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOPERASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang meningkat tajam.Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembanganya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang.

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota.

Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi, hendaknya kita mengetahui ciri-ciri dari koperasi dan badan usaha koperasi serta bagaimana manajemen dari sebuah koperasi.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah pengertian koperasi? 2. Apa itu manajemen koperasi?

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Koperasi

Untuk melakukan kajian dan melakukan analisa tentang prospek koperasi ditinjau dari sudut pandang manajemen koperasi, maka kita terlebih dahulu harus memahami konsep dan pengertian koperasi terutama mencari definisi koperasi yang sesuai dengan konsep-konsep manajemen dan definisi tersebut secara universal dapat diterima secara logis.

Banyak definisi dan pengertian tentang koperasi. Dari akar katanya, koperasi berasal dari Bahasa Latin coopere atau corporation dalam Bahasa Inggris. Pengertian koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, co berarti bersama dan operation artinya bekerja atau berusaha. Jadi cooperation adalah bekerja bersama-sama atau usaha bersama-sama untuk kepentingan bersama.

Adapun pengertian koperasi menurut Richard Kohl dan Abrahamson (dalam Ropke, 2003:13) adalah sebagai berikut: “Koperasi adalah badan usaha dengan kepemilikan dan pemakai jasa merupakan anggota koperasi itu sendiri serta pengawasan terhadap badan usaha tersebut harus dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa/pelayanan badan usaha itu.”1

Sedangkan Menurut Undang-Undang Perkoperasian Bab 1 pasal 1 tahun 2012 koperasi mempunyai pengertian sebagai berikut: “Koperasi adalah  badan  hukum  yang didirikan   oleh   orang   perseorangan   atau   badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.”2

Jadi dapat diartikan koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.   Koperasi     harus   betul­betul   mengabdi   kepada   kepentingan   perikemanusiaan

1 Ropke Jochen, 2003, Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen, Salemba Empat, Jakarta, hlm. 13

(3)

semata­mata   dan   bukan   kepada   kebendaan.   Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan kesadaran para anggotanya.   Koperasi   merupakan wadah  demokrasi  ekonomi  dan  sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha   tersebut  diatur   sesuai   dengan   keinginan   para anggota  melalui musyawarah rapat anggota.

Pengertian   ini   disusun   tidak   hanya   berdasar   pada   konsep   koperasi   sebagai organisasi ekonomi dan sosial tetapi secara lengkap telah mencerminkan norma­norma dan   kaidah­kaidah   yang   berlaku   bagi   bangsa   Indonesia.   Norma   dan   kaidah   tersebut dalam UU tersebut lebih tegas dijabarkan dalam fungsi dan peran koperasi Indonesia sebagai:

1. Alat untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota   pada   khususnya   dan   masyarakat   pada   umumnya   untuk   meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, 

2. Alat   untuk   mempertinggi   kehidupan   manusia   dan   masyarakat,   Alat   untuk memperkokoh   perekonomian   rakyat   sebagai   dasar   kekuatan   dan   ketahanan perekonomian nasional, dan 

3. Alat   untuk   mewujudkan   dan   mengembangkan   perekonomian   nasional   yang merupakan   usaha   bersama   berdasar   atas   azas   kekeluargaan   dan   demokrasi ekonomi.

2.2. Tujuan dan Fungsi Koperasi a. Tujuan

Koperasi   bertujuan   meningkatkan   kesejahteraan   anggota   pada   khususnya   dan masyarakat   pada   umumnya,   sekaligus   sebagai   bagian   yang   tidak   terpisahkan   dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.3

(4)

Namun,   jika   dirinci,   koperasi   sejatinya   memiliki   nilai­nilai   keutamaan   yang melandasi bertumbuh­kembangnya idealisme koperasi mengandung nilai­nilai sebagai berikut:

1. Rasa solidaritas 

2. Menanam sifat individualita (tahu akan harga diri) 

3. Menghidupkan kemauan dan kepercayaan pada diri sendiri dalam persekutuan untuk melaksanakan self­help dan autoaktiva guna kepentingan bersama

4. Mendidik cinta kepada masyarakat, yang kepentingannya harus didahulukan dari kepentingan diri sendiri atau golongan sendiri  

5. Menghidupkan rasa tanggungjawab moril dan sosial

Sedangkan menurut Tiktik S. Partomo, tujuan perusahaan koperasi, antara lain: 

1. Mempertahankan, jika mungkin meningkatkan bagian pasar dari satu (beberapa) barang dan jasa, dan menekan serendah­rendahnya biaya produksi, yang harus lebih   rendah   atau   sekurang­kurangnya   sama   dengan   biaya   produksi   para pesaingnya 

2. Melindungi   potensi   ekonomisnya,   menjaga/mengamankan   likuiditasnya,   dan menciptakan inovasi.4

b. Fungsi

(5)

bermanfaat bagi para anggotanya.

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2. Berperan serta secara aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian yang merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.3. Prinsip Koperasi

Tata kehidupan dalam organisasi koperasi mengatur bagaimana hubungan di antara anggota dan pengurus koperasi. Tata kehidupan ini secara prinsip diatur oleh prinsip-prinsip koperasi. Undang-undang Perkoperasian merinci ada 7 (tujuh) prinsip-prinsip koperasi Indonesia, yaitu:

1. Kanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis. 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.

4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen.

5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi.

6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.

7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.5

(6)

2.4. Organisasi Koperasi

Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarkomponen dan antarposisi dalam sebuah perusahaan. Struktur organisasi mencerminkan herarki organisasi dan wewenang serta garis koordinasi dan tanggungjawab.

Koperasi sebagai suatu organisasi juga memiliki struktur herarki dan garis komando. Organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosial ekonomi atau sosial teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Karena itu, terdapat tiga sub-sistem organisasi koperasi, yaitu:

1. Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilik dan konsumen akhir.

2. Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang memanfaatkan koperasi sebagai pemasok.

3. Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi masyarakat. Ropke berpendapat, terdapat tiga pihak dalam organisasi koperasi, yaitu: 1. Anggota Koperasi 

Anggota koperasi adalah konsumen akhir dan pengusaha yang memanfaatkan koperasi

dalam kegiatan sosial ekonominya. 

2. Badan Usaha Koperasi 

Badan Usaha Koperasi adalah satu kesatuan dari anggota, pengelola, dan pengawas

koperasi   yang   berusaha   meningkatkan   kondisi   sosial   ekonomi   anggotanya   melalui

perusahaan koperasi. 

3. Organisasi Koperasi 

Organisasi   Koperasi   sebagai   badan   usaha   bertindak   sebagai   perusahaan   yang melayani anggotanya maupun non anggota.6

(7)

Struktur dari sistem manajemen koperasi di Indonesia dapat dilihat dari perangkat organisasi koperasi yang tertuang dalam UU No.17 Tahun 2012. Berdasarkan UU tersebut, perangkat organisasi koperasi di Indonesia adalah Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas.

1. Rapat Anggota

Rapat anggota dihadiri oleh anggota dan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dari koperasi. Keputusan-keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila musyawarah gagal mencapai kemufakatan, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.

Rapat anggota yang digelar sekurang-kurangnya setahun sekali, menetapkan (1) Anggaran Dasar, (2) Kebijakan umum di bidang organisasi, (3) Pemilihan, pengakatan, pemberhentian pengurus dan pengawas, (4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan, (5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya, (6) Pembagian sisa hasil usaha, (7) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

Selain Rapat anggota, koperasi juga dapat melaksanakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar.

2. Pengurus

Pengurus adalah pemegang kekuasaan rapat anggota. Pengurus dapat dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota dengan masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian koperasi.

(8)

Menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada rapat anggota, (5) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota, (6) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib, (7) Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien, (8) Memelihara buku daftar anggota, buku daftar pengawas, buku daftar pengurus, buku daftar pemegang sertifikat modal koperasi, dan risalah rapat anggota, (8) Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

3. Pengawas

Pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda orgnisasi dan usaha koperasi. Pasal 50 ayat (1) UU No.17 Tahun 2012 menyebutkan bahwa tugas pengawas adalah;

a. mengusulkan calon pengurus,

b. memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus,

c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus,

(9)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Jika dianalogikan manajemen merupakan nyawa dari sebuah stuktur kelembagaan. Peranan inilah yang menjadikan manajemen tidak saja penting tetapi juga sangat vital. Peformance organisasi ditentukan oleh rancang bangun manajemen. Goal dari menajemen adalah kesempurnaan pencapaian visi organisasi.

Seringkali manajemen berkaitan dengan cara mengatur, how to manage untuk mencapai tujuan organisasi. Esensi mengatur disini tidak hanya menata saja, tetapi ada aspek-aspek pendukungnya.Joseph L, menyatakan bawa manajemen adalah : " Gets things done trough other people"

Penjelasan dari defenisi diatas adalah :

Manejemen adalah suatu proses dimana suatu kelompok secara kerjasama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk para manajer untuk mengkordinasikan kegiatan atau aktivitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.

Defnisi yang saat ini dipakai oleh banyak kalangan adalah buah pemikiran dari dua pakar Ilmu Manajeman Taylor dan Henry Fayol. Pemikir – pemikir jenius yang oleh kaum sosialis dan kapitalis pada awal abad 18 disebut sebagai bapak

sebagai pendiri ilmu manajemen menyatakan sesuatu harus disederhanakan seminimal mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan seharusnya dibagi dan diberikan suatu standar ukuran tertentu. Konsep manajemen fayol sangat berpengaruh dalam upaya menhilmiahkan ilmu manajeman.

(10)

“Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain”7.

Yang dimaksud orang lain disini mempunyai arti yang sangat luas, karena dapat berupa bantuan dalam ujud pikiran, tenaga dan dapat pula intuisinya.

Manajemen bisa diberi pengertian sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan berbagai sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.8

3.2. Pengertian Manajemen Koperasi

Manajemen Koperasi adalah suatu cara mencapai tujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi, atau dengan kata lain. Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi – fungsi manajemen.

Pakar manajemen koperasi A.H. Gophar mengemukakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga perspektif, yaitu organisasi, proses, dan gaya. Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada hakekatnya terbentuk dari tiga unsur, yaitu anggota, pengurus, dan karyawan.

Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.

3.3. Ruang Lingkup Manajemen Koperasi

7 Muhammad Juliantoro, 2015, Manajemen Pendidikan Islam,

https://mohamadjuliantoro.wordpress.com/2015/09/09/manajemen-pendidikan-islam/, 3 Desember 2015

(11)

Manajemen koperasi yang selalu digambarkan seragam dekat dengan marginal dan tidak mempunyai kemampuan bersaing. Munculnya berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskan kita membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah dan manajemen koperasi swasta yang berorientasi mencari keuntungan tentu akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari standarnya.

Sebuah keinginan besar adalah terciptanya sebuah konsep manajemen koperasi Indonesia yang memang mempunyai fungsi manajemen koperasi yang tepat untuk negeri ini. Mungkin kita belum sampai pada sistem informasi manajemen koperasi yang baik tetapi setidaknya kita harus berupaya sebaik mungkin untuk menjadikan koperasi mampu bersaing dengan perusahaan besar Indonesia. Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secara sederhana sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme.

Dalam sistem ekonomi pasar semakin besar jumlah yang kita belanjakan akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh, pada kondisi seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akan sangat menguntungkan. Sedangkan bagi yang tidak mempunyai cukup kapital atau modal akan memperoleh harga yang tinggi. Upaya menaikkan posisi tawar ekonomi dan meningkatkan skala ekonomi rakyat inilah koperasi dibutuhkan.

Manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatan utamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukarela dan terbuka serta partisipasi total dari anggota. Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dari koperasi maka member base economic akan berjalan.

Kebanyakan ahli manajemen berpendapat bahwa bahwa manejemen koperasi jauh lebih sulit dan rumit dibanding manajemen usaha lainya, karena selain memiliki unsur ekonomi, koperasi juga memiliki unsur sosial.

3.4. Fungsi-fungsi Manajemen 3.4.1. Perencanaan (Planning)

(12)

“Perencanaan” adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.9 Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

b. Syarat-syarat Perencanaan yang Baik 1. Berdasarkan pada alternative

Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar disusun berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya, sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.

2. Harus realistis

Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam prakteknya. Misalnya : keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana, tenaga kerja, dsb.

3. Harus ekonomis

Disamping keterbatasan diatas, juga harus mempertimbangkan tingkat ekonomis dalam suatu rencana. Hindarkan faktor pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb.

4. Harus luwes (fleksibel)

Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.

5. Didasari partisipasi

(13)

Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan (karena merasa).

3.4.2. Pengorganisasian (Organizing)

Definisi organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pipinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama. Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. Faktor ini kemudian biasa disebut sebagai SDM. Kemudian kelengkapan organiasi meliputi perangkat organisasi dan pendukungnya.

“Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu”10

Dwight Waldo, mendefinisikan bahwa: “Organisasi adalah struktur hubungan antar manusia berdasarkan wewenang dan kelanggengan dalam sebuah system administrasi”

3.4.3. Actuating (Penggerakan untuk Pekerja)

Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu (komunitas anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama (goal). Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang mandiri.

3.4.4. Pengawasan (Controlling)

“Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk

10 Yusuf Prabu, 2014, Pola Manajemen Koperasi,

(14)

mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut”.11

Pengawasan berfungsi antara lain sebagai berikut:

1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan. 2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi; 3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan

manajemen lainnya;

4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab

(15)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Manajemen Koperasi adalah suatu cara mencapai tujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi, atau dengan kata lain. Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi – fungsi manajemen.

Fungsi dari Manajemen Koperasi adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2. Berperan serta secara aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur Buku

Bernhard, Limbong. 2012. Pengusaha Koperasi. Jakarta: CV. Rafi Maju Mandiri.

Jochen, Ropke. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Welsch, dkk. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba. Jakarta: Salemba Empat.

. 2012. Ilmu Administrasi Negara: Kajian, Konsep, Teori dan Fakta dalam Upaya Menciptakan Good Governance. Jakarta: Pustaka Setia.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

Situs Internet

www. academia . edu, Manajemen Koperasi, diakses pada bulan Desember 2015.

https://mohamadjuliantoro.wordpress.com, Manajemen Pendidikan Islam, diakses pada bulan Desember 2015.

https://yusufprabu.wordpress.com , Pola Manajemen Koperasi, diakses pada bulan Desember 2015.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

“Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang- orang atau badan- badan hukum koperasi.. yang merupakan tata susunan

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota.Bagi koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi. Pengurusnya dipilih dari

“ Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang- orang atau badan- badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

Anggota Lembaga Koperasi (ALK) telah diamanahkan untuk menjalankan tanggungjawab mentadbir dan mengurus koperasi. Menurut Seksyen 2 Bahagian Tafsiran, definisi ALK ialah badan

Menurut Sutarno (2003 : 102), pembinaan masyarakat pemakai perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:.. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan, yaitu

Koperasi jasa keuangan syariah adalah badan usaha koperasi yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

Pengertian Pembelajaran Kooperatif Adapun pengertian pembelajaran kooperatif menurut para ahli adalah sebagai berikut : Menurut Yatim Riyanto dalam bukunya, Paradigma Baru Pendidikan