• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ssitem Penggajian Karyawan Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Ssitem Penggajian Karyawan Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bekasi"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ACHMAD NURSYAHID

10106187

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

i

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat –

Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini yang berjudul : “ANALISI

SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KABUPATEN BEKASI”

Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademis pada

program Strata – 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer

Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan ini, banyak sekali tantangan dan

hambatan yang dihadapi, namun atas dukungan dan bantuan berbagai pihak kepada penulis

maka laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar – besarnya kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta, Nurjanadi dan Kimah, dan kepada adik – adik

terkasih : Ismaturrachman, Iin Muthmainnahnur dan Nurul Lailatul

Qadriah atas do’a, perhatian, kesabaran, kasih sayang dan

pengorbanan, yang selama ini diberikan kepada penulis.

2. Dr. Ir. Edy Suryanto M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.sc., selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

(4)

ii

6. Seluruh Staff Dosen Jurusan Teknik Informatika.

7. Bapak Drs. Yanto Suwarto selaku Pembimbing Lapangan.

8. Bapak Cecep Sutisna S.Sos., selaku Ka. Subag Umum dan

Kepegawaian.

9. Rekan – rekan di Jurusan Teknin Informatika IF – 5 yang telah

memberikan dukungan dan bantuannya.

10. Seseorang yang spesial dihatiku, Estri Widhian Prasasti, atas do’a,

perhatian dan kasih sayangnya selama ini.

11. Sahabat – sahabatku di jaddah corp, dan yang lainnya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan

bantuannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik teknik penulisan

maupun isi pelaporannya. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap semua saran dan kritik

demi perbaikan dan peningkatannya. Akhir kata, kiranya laporan ini bermanfaat.

Bandung, Januari 2010

(5)

LEMBAR JUDUL

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 5

2.1.1 Sejarah Instansi ... 5

(6)

2.2.1 Pengertian Perangkat Lunak (Software) ... 11

2.2.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 12

2.2.1.2 Pengertian Dasar Sistem ... 13

2.2.1.3 Bentuk Umum Sistem ... 14

2.2.1.4 Karakteristik Sistem ... 15

2.2.1.5 Analisis Sistem ... 17

2.2.1.6 Alat-alat Pemodelan Sistem . ... 17

2.2.1.7 Diagram ... 18

2.2.1.8 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 18

2.2.1.9 DFD (Data Flow Diagram ... 20

2.2.1.10 Kamus Data (Data Dictionary ... 20

2.3 Database ... 21

2.3.1 Struktur Database ... 22

2.3.2 Operasi Dasar Database ... 22

2.3.3 Menggunakan Database ... 23

2.3.4 Siklus Pengolahan Data ... 23

3.3.1 Lingkup Pekerjaan ... 28

3.3.2 Analisis Sistem... 29

(7)

3.4 Analisis Sistem... 31

3.6.1 Perancangan Antar Muka ... 39

3.6.1.1 Halaman Utama ... 39

3.6.1.2 Halaman Isi Data Pegawai ... 40

3.6.1.3 Halaman Verifikasi Data Tersimpan ... 40

3.6.1.4 Halaman Buat Laporan ... 41

3.6.1.5 Halaman Simpan Laporan... 41

3.6.1.6 Halaman Form Slip Gaji ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 44

(8)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bekasi merupakan salah

satu badan pemerintah dibawah pengawasan pemerintah daerah Kabupaten Bekasi

yang menangani semua kegiatan yang berkaitan dengan masalah kepegawaian.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) memiliki sistem penggajian yang digunakan

dalam pengolahan gaji karyawannya, sistem yang ada di BKD berbeda dengan

sistem penggajian karyawan secara keseluruhan di Kabupaten Bekasi.

Sistem informasi yang berkembang sangat pesat membuat semua instansi

baik pemerintah atau swasta mau tidak mau harus mengikuti perkembangan ini,

dari penggunaan komputer sampai dengan penerapan apilikasi – aplikasi yang

bisa membantu kita dalam menangani berbagai macam masalah, salah satunya

yaitu masalah penggajian yang akan sangat rumuit apabila ditangani seacara

manual. Sistem memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pengolahan data

dibandingkan dengan manusia oleh karena itu, pembelajaran akan pengenalan

aplikasi sangat dibutuhkan oleh operator yang akan menggunakan aplikasi

tersebut, agar dalam pengoperasiannya nanti seorang operator tidak lagi canggung

dan dapat memahami semua perintah yang ada dalam aplikasi.

Pembelajaran dengan menggunakan buku manual untuk pengoperasian

(9)

memasukkan perintah, operator dapat melihat sejenak kedalam buku manual agar tidak banyak terjadi kesalahan masukkan.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan

permasalahannya yaitu, Bagaimana Menganalisis sistem penggajian karyawan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari kerja praktek ini adalah :

Untuk menganalisis sistem penggajian karyawan badan kepegawaian

daerah (BKD) Kabupaten Bekasi, untuk mengetahui bagaimana sistem

terebut bekerja.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kerja praktek ini

adalah untuk membantu membuat buku petunjuk yang akan digunakan

operator dalam mengoperasikan apikasi tersebut, sehingga pada saat

penggunaan operator sudah memahami bagaimana cara kerja aplikasinya.

1.4 Batasan Masalah

Aplikasi ini menggunakan Visual Basic 6 dan hanya mengolah gaji

karyawan BKD, aplikasi ini hanya mengolah data karyawan yang mengambil gaji

(10)

Metode Penelitian

Penelitian Kerja Praktek dilakukan di Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Bekasi yang beralamat di komplek perkantoran pemda Kabupaten

Bekasi desa sukamahi kecamatan Cikarang Pusat Bekasi. Kerja Praktek

dilaksanakan dari tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Juli 2009.

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini dibagi dalam beberapa tahap

yang masing-masing memiliki kegiatan yang ditunjang dengan pemakaian

metode tertentu. Tahapan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Tahap Observasi dan Wawancara

• Observasi dilakukan secara langsung ke Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bekasi.

• Wawancara dilakukan dengan pihak yang mempunyai

wewenang dan sudah ditunjuk oleh kepala Badan Kepegawaian

Daerah (BKD).

b. Tahap Menganalisis sistem penggajian karyawan BKD.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas rincian bahasan bab demi bab dalam laporan ini, maka

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan latar belakang masalah,

perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta

sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek di Badan Kepegawaian Daerah

(BKD) Kabupaten Bekasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan tentang profil tempat kerja praktek serta landasan

teori yang digunakan dalam kerja praktek.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang jadwal kerja praktek, cara kerja praktek, teknik kerja

praktek, serta data kerja praktek.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

5

2.1.1 Sejarah Instansi

Sejarah terbentuknya Kabupaten Bekasi dimulai dengan dibentuknya

"Panitia Amanat Rakyat Bekasi" yang dipelopori R. Supardi, M. Hasibuan,

KH. Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini, yang menentang

keberadaan RIS- Pasundan dan menuntut berdirinya kembali Negara

Kesatuan RI. Selanjutnya diadakan Rapat Raksasa di Alun-alun Bekasi yang

dihadiri oleh sekitar 40.000 orang rakyat Bekasi pada tanggal 17 Pebruari

1950. Menyampaikan tuntutan Rakyat Bekasi yang berbunyi : satu:

Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia. dua:

Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia. tiga:

Tidak mengakui lagi adanya pemerintahan di daerah Bekasi, selain

Pemerintahan Republik Indonesia. empat: Menuntut kepada Pemerintah

agar llama Kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten

Bekasi.mUpaya para pemimpin Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk

memperoleh dukungan dari berbagai pihak terus dilakukan. Diantaranya

mendekati para pemimpin Masjumi, tokoh militer (Mayor Lukas Kustaryo

dan Moh. Moefreini Mukmin) di Jakarta. Pengajuan usul dilakukan tiga kali

antarambulan Pebruari sampai dengan bulan Juni 1950 hingga akhimya

(13)

penggantian nama "Kabupaten Jatinegara" menjadi "KabupatenBekasi ".

Persetujuan pembentukan Kabupaten Bekasi semakin kuat setelah

dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi

secara resmi dibentuk dan ditetapkan tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari

Jadi Kabupaten Bekasi. Selanjutnya pada tanggal 2 April 1960 Pusat Pemda

Bekasi semula dipusatkan di Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505

Jayakarta, Jakarta) dipindahkan ke gedung baru Mustika Pura Kantor Pemda

Bekasi yang terletak di Bekasi Kaum JI. Jr. H. Juanda. Adapun daerah

Hukum Kabupaten Jatinegara yang selanjutnya menjadi Kabupaten Bekasi,

yaitu :

1. Kewedanaan Bekasi, meliputi :

a. Kecamatan Bekasi terdiri atas 9 desa

b. Kecamatan Babelan terdiri atas 6 desa

c. Kecamatan Cilingcing terdiri atas 3 desa

d. Kecamatan Pondok Gede terdiri atas 7 desa

2. Kewedanaan Tambun, meliputi :

a. Kecamatan Tambun terdiri atas 8 desa

b. Kecamatan Setu terdiri atas 9 desa

c. Kecamatan Cibitung terdiri atas 7 desa

3. Kewedanaan Cikarang, meliputi;

a. Kecamatan Cikarang terdiri atas 7 desa

b. Kecamatan Lemah Abang terdiri atas 8 desa

(14)

4. Kewedanaan Serengseng, meliputi :

a. Kecamatan Sukatani terdiri atas 9 desa

b. Kecamatan Pebayuran terdiri atas 6 desa

c. Kecamatan Cabangbungin terdiri atas 5 desa

Dengan demikian, maka daerah Kabupaten Bekasi menurut wilayah

administrasi pemerintahan meliputi 4 kewedaan dengan 13 kecamatan yang

terdiri atas 95 desa. Pembagian wilayah administrasi pemerintahan ini

terabadikan dalam Lambang Daerah Kabupaten Bekasi yang ditetapkan

dengan Peraturan Daerah Nomor 12/P.D./’62 pada tanggal 20 Agustus 1962

dengan sesanti. "SWATANTRA WIBAWA MUKTI" yang diartikan

sebagai "Daerah yang Mengurus Rumah Tangga Sendiri, Berpengaruh dan

(15)

2.1.2 Logo Instansi

Gambar I-1 Logo Kabupaten Bekasi

Berdasarkan Perda No. 12/PD/1962, lambang terbagi dalam 3 bagian, yakni:

1. Bagian Atas

Dasar berwarna hijau muda, melambangkan daerah ditinjau dari

segi geografi adalah (tanah) dataran rendah yang subur, akan suburnya

makmur dilambangkan dengan dua untai hasil bumi, sebelah kanan untaian

padi dengan 17 butir padi berwarna kuning-mas, melambangkan daerah

sebagai penghasil padi kemudian ada 8 macam buah-buahan berwarna

kuning-mas, melambangkan daerah sebagai penghasil buah-buahan

palawija/sayur-mayur, secara tidak langsung juga menghasilkan

barang-barang kerajinan tangan dan industry ringan, ternyata dari rangkaian untaian

(16)

2. Bagian Tengah

Melambangkan rakyatnya dengan sebilah “golok ujung ke atas”

terletak di tengah-tengah kedua antara untaian yang terdiri dari dua bagian :

1. Gagang berwarna “hitam”, melambangkan ketabahan

2. Punggung golok berwarna “putih”, melambangkan kesucian

3. Bagian Bawah

Terdiri dari dua bagian, bagian pertama melambangkan keadaan

sejarah, sedangkan bagian bagian kedua melambangkan keadaan

pemerintahan.

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Berdasarkan Peraturan Bupati Bekasi Nomor 14 Tahun 2008.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur organisasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

(17)
(18)

2.1.4.1 Job Description

1. Bidang Administrasi Pegawai, terdiri dari :

a. Sub Data Informasi Dan Kesejahteraan Pegawai

b. Sub Administrasi Kepangkatan Dan Pensiun

Pegawai

2. Bidang Pengmbangan Pegawai, terdiri dari :

a. Sub Bidang Informasi Dan Penempatan Pegawai

b. Sub Bidang Pembinaan Dan Disiplin Pegawai

3. Bidang Pendidikan Dan Pelatihan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Program Dan Evaluasi Pendidikan Dan

Pelatihan

b. Sub Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Dan

Pelatihan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah program dan alat bantu lain yang bersifat menambah

kemampuan komputer sebagai alat untuk melaksanakan tugas atau operasi

tertentu. Program aplikasi dapat dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan

khusus pula (tailor-made) atau berupa paket yang mempunyai aplikasi umum. Disebut juga dengan perangkat lunak karena, merupakan kumpulan

(19)

pekerjaannya. Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk

menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.

Merupakan data elektronik yang disimpan sedemikian rupa oleh komputer

itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan

dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer

untuk menjalankan perintah yang dijalankannya. Untuk mencapai keinginannya

tersebut dirancanglah suatu susunan logika, logika yang disusun ini diolah melalui

perangkat lunak, yang disebut juga dengan program beserta data-data yang

diolahnya. Pengeloahan pada software ini melibatkan beberapa hal, diantaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Software ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem menurut Jogiyanto H.M yang dalam bukunya

menyatakan :

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan“ [4]

Sistem dapat didefinisikan juga sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua

atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan. Sistem adalah kumpulan dari bagian apapun baik fisik maupun non fisik

yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan tertentu.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa didalam sistem

(20)

terdiri dari subsistem yang lebih kecil lagi. Subsistem ini saling berinteraksi dan

saling berhubungan membentuk satu kesatuan (terintegrasi) sehingga tujuan

sistem tersebut dapat tercapai.

2.2.3 Pengertian Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari

kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan

yang melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan utama dari suatu

organisasi. Menurut Jogiyanto “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, nerkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. [4]

Sistem itu sendiri mempunyai tujuan yang sama untuk menghasilkan

sesuatu yang lebih bermanfaat ada yang menyebut mencapai suatu tujuan (goal)

dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran (object). Jadi dapat disimpulkan pengertian sistem adalah kumpulan dari berbagai macam elemen

yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai sasaran atau

objek.

Beberapa ciri dari sistem yaitu sebagai berikut :

1. Mengarah Pada Tujuan

Cara kerja sistem ini adalah merangkai dan mengkoordinasikan

fakta-fakta untuk mencapai tujuan dengan menggunakan aturan-aturan

(21)

2. Merupakan Suatu Keseluruhan

Sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh,

dimana tujuan masing-masing dari bagian yang membentuk sistem

akan saling menunjang dan mencapai tujuan dari sistem secara

keseluruhan, dan ini berarti bahwa pencapaian tujuan dari salah satu

bagian tidak dapat dilakukan dengan mengabaikan pencapaian tujuan

dengan bagian yang lainnya.

3. Adanya Keterbatasan

Sistem memiliki sifat yang terbuka, dimana suatu sistem dapat

berinteraksi dengan sistem lainnya yang lebih besar.

4. Adanya Proses Transformasi

Suatu sistem mempunyai atau melakukan proses transformasi

kegiatan yang mengubah suatu input atau masukan menjadi suatu

output untuk mencapai suatu tujuan. 5. Saling Berkaitan

Sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan satu

elemen dengan elemen yang lain.

2.2.4 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umun dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output), dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana

(22)

Gambar I-3 Bentuk Umum Sistem

2.2.4.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama untuk membentuk satu

kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan meupakan energi dari sistem dan

(23)

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

(24)

8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari

sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.4.2 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.” Analisis dan Desain : Jogiyanto [4]

2.2.4.3 Alat-alat Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem merupakan hal yang penting bagi kelangsungan sistem

itu sendiri. Pemodelan sistem adalah suatu upaya untuk menjaga efektifitas sistem

dalam memenuhi kebutuhan pengguna sistem.

Pemodelan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang sudah ada.

Alat-alat yang digunakan dalam pemodelan sistem antara lain adalah:

1. Diagram Konteks.

2. Entity Relationship Diagram (ERD) 3. Data Flow Diagram (DFD).

(25)

2.2.5 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan aplikasi dalam satu lingkaran dan

hubungan dengan entitas luar. Dimana lingkaran tersebut menggambarkan

keseluruhan proses dalam aplikasi. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap

sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan

adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya.

2.2.6 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram adalah salah satu model atau teknik pendekatan yang dapat menyatakan atau mengambarkan hubungan antara entity di dalam sebuah sistem di mana sebuah hubungan tersebut dinyatakan sebagai one to one, one to many, many to one dan many to many.

Entity Relationship Diagram memiliki komponen-komponen utama, yaitu: 1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah barang atau objek yang dapat dibedakan

dari objek lain. Entitas direpresentasikan dengan empat persegi

panjang.

2. Atribut (Attribute)

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap

anggota dari himpunan entitas. Atribut direpresentasikan dengan bentuk

(26)

3. Relasi (Relationship)

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan

himpunan entitas yang lainnya. Relasi direpresentasikan dengan jajaran

genjang. Relasi antar tabel dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu :

4. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas adalah angka yang menunjukkan banyaknya

kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lainnya pada

suatu relasi.

Jenis-jenis kardinalitas yaitu sebagai berikut :

a. One to One

Hubungan one to one adalah antara file pertama dengan file

kedua adalah satu banding satu.

b. One to Many

Hubungan one to many adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.

c. Many to One

Hubungan many to one adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak banding satu.

(27)

Hubungan many to many adalah sebuah relasi antara suatu file

satu dengan file yang kedua memepunyai relasi banyak berbanding banyak.

2.2.7 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara kerja

aplikasi secara logic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah

perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan

lingkungan luar sistem.

Hubungan ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram konteks.

Sedangkan perancangan rinci adalah perancangan sistem yang menggambarkan

tentang proses yang terjadi pada sistem serta arus data yang mengalir antar

proses. DFD merupakan alat yang digunakan pada metode pengembangan sistem

yang terstruktur, DFD ini menggambarkan arus data di dalam sistem yang

terstruktur dan jelas serta merupakan dokumentasi sistem yang baik.

2.2.8 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data

yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada

(28)

data digunakan untuk merancang masukan, merancang laporan-laporan dan

database.

Dengan adanya kamus data, didapat definisi-definisi dari bentuk-bentuk

yang tidak dimengerti dalam DFD yaitu aliran data, file, proses dan elemen-elemen data. Arus data pada DFD bersifat global, hanyaditujukan nama arus

datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari arus data, secara lebih

lengkap dapat dilihat di kamus data.

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data

yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada

tahap analisa dan perancangan sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus

data digunakan untuk merancang masukan, merancang laporan-laporan dan

database.

Dengan adanya kamus data, didapat definisi-definisi dari bentuk-bentuk

yang tidak dimengerti dalam DFD yaitu aliran data, file, proses dan elemen-elemen data. Arus data pada DFD bersifat global, hanyaditujukan nama arus

datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari arus data, secara lebih

lengkap dapat dilihat di kamus data.

2.2.9 Basis Data 2.2.9.1 Database

Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,

diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan

(29)

mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk

membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program

yang memproses data.

2.2.9.2 Struktur Database

Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau secara

implisit.

1. Hubungan Eksplisit

Inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data

yang terintegrasi secara logis dalam file yang sama. Index dan field ada secara

fisik dan harus disatukan ke dalam file saat dibuat.

2. Hubungan Implisit

Hubungan implisit adalah hubungan yang dinyatakan secara tidak langsung

dari catatan data yang telah ada.

2.2.9.3 Operasi Dasar Database

• Pembuatan database baru (creat database) yaitu

menciptakan database baru.

• Penghapusan database (drop database) yaitu

penghapusan suatu database.

• Pembuatan file/tabel baru ke dalam suatu databse

yaitu penambahan file/tabel ke dalam database.

• Penambahan/pengisian data baru ke sebuah

(30)

2.2.9.4 Menggunakan Database

Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang

biasanya menggunakan database dari terminal dan mengambil data dan informasi

dengan menggunakan query laguage. Query adalah permintaan informasi dari

database dan query laguage adalah bahasa khusus yang user friendly yang

memungkinkan komputer dapat menjawab query.

2.2.9.5 Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar yang disebut

dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) yaitu input, processing dan

output.

1. Input, tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

2. Process, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing data), yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di

storage.

3. Output, tahp ini merupakan proses menghasilkan output

(31)

2.2.9.6 VB6

Visual Basic 6 adalah Sebuah program aplikasi yang dibuat harus

dapat melakukan proses pengolahan data akuntansi dan memiliki tampilan

yang komunikatif dan menarik bagi pemakai. Salah satu alat untuk membuat

program aplikasi adalah Microsoft Visual Basic 6.0.

Microsoft Visual Basic 6.0 (VB6) adalah bahasa program yang

bekerja dalam lingkup MS-Windows (M. Agus J. Alam, 2001:1). Microsoft

Visual Basic berasal dari bahasa pemrograman yang populer yang disebut

Basic (Beginner’s All Purpose Symbol Instruction Code) (Wahana

Komputer, 2004:2). Bahasa Basic diperkenalkan pertama kali oleh

Dartmouth College pada tahun 1960. Kemudian beberapa pengembang

software mempopulerkan bahasa Basic dengan membuat berbagai macam

aplikasi seperti GW-Basic, Qbasic dan Quick Basic. Visual Basic berbasis

DOS untuk Windows diperkenalkan pada tahun 1991.

Visual Basic 6.0 memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki

oleh versi sebelumnya. Kelebihannya antara lain kompiler (proses compile)

dapat dilakukan dengan cepat, mendukung kontrol data objek yang baru,

mendukung berbagai macam database, pembuatan laporan yang lebih

mudah dan mendukung pengaksesan terhadap internet.

Dalam pengembangan aplikasi, VB menggunakan pendekatan Visual

(GUI-Graphical User Interface) untuk merancang antarmuka (interface).

Microsoft Visual Basic 6.0 memiliki banyak keunggulan diantaranya basis

(32)

Symbolic Instruction Code) serta mampu memanfaatkan kemampuan

Microsoft Windows secara optimal. Selain itu Microsoft Visual Basic 6.0

juga telah mengalami penyempurnaan dari versi sebelumnya yaitu

penambahan fasilitas IDE (Integrated Development Environment) dan

koleksi kontrol yang lebih lengkap.

Visual Basic 6.0 dapat menghasilkan tipe data yang dapat disesuaikan

sendiri. Tipe data tersebut dapat berupa argumen dan properti. Dengan

adanya fasilitas Native Code untuk mengkompilasikan source code, maka

akan menghasilkan suatu aplikasi dengan waktu eksekusi lebih cepat.

Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang bisa

digunakan untuk merancang aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Interface

tersebut berupa MDI (Multi Document nterface), SDI (Single Document

Interface) dan EDI (Exploler Document Interface). Modifikasi pada

masing-masing bagian akan terasa lebih mudah. Fasilitas yang disediakan juga lebih

lengkap sehingga bisa memenuhi selera programmer yang pada akhirnya

akan meningkatkan produktivitas kerja.

Fasilitas-fasilitas dalam Microsoft Visual Basic 6.0:

1. Menu

Menu merupakan daftar perintah-perintah yang dikelompokkan dalam

kriteria tertentu yang berfungsi untuk melaksanakan sebuah perintah. Visual

Basic 6 terdapat tiga belas menu utama yaitu File, Edit, View, Project,

Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-In, Windows dan Help.

(33)

Toolbar merupakan kumpulan tombol yang dapat melakukan sebuah

perintah dengan cepat. Fungsi toolbar hampir sama dengan menu hanya

toolbar berbentuk tombol-tombol yang susunannya tidak secara bertingkat.

Contoh toolbar tersebut antara lain Add Form, Menu Editor, Save, Cut,

Copy dan lain sebagainya.

3. Form

Form adalah tempat untuk meletakkan objek-objek yang digunakan

untuk melaksanakan perintah yang diberikan. Pada bagian kanan atas form

terdapat tombol Minimize, Maximize/Restore dan Close yang digunakan

untuk mengatur tampilan jendela form.

4. Window Code

Window Code adalah jendela tempat menuliskan kode program.

Semua kode perintah ditulis pada jendela ini. Pada bagian Window Code

terdapat fasilitas kode editing yang cukup lengkap

5. Toolbox

Toolbox adalah kumpulan objek yang digunakan untuk kontrol pada

sebuah program. Toolbox terdiri atas beberapa tool yang kemudian

ditempatkan pada sebuah form. Toolbox terdiri dari Pointer, Label, Image,

Frame dan lain sebagainya.

(34)

Project Explorer digunakan untuk melihat bagian-bagian proyek

pembuatan aplikasi. Bagian-bagian tersebut dapat berupa project, form, data

environment dan data report. Project Explorer ini berbentuk menu tree

sehingga mempermudah dalam pengaksesannya. Pada jendela explorer

terdapat tigatombol kontrol tampilan antara lain Window Code untuk

menampilkan kode, Window Project untuk menampilkan dalam bentuk

visual dan Toggle Folder untuk pengelompokan jenis objek.

7. Windows Properties

Window Properties menampilkan semua properti dari obyek yang

digunakan. Kita dapat mengubah setiap properti dari objek yang ada melalui

(35)

28

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung dari

tanggal 1 Juli 2009 s/d 31 Juli 2009 yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Bekasi Jawa Barat, pada bagian penggajian. Waktu

pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan setiap Hari Senin sampai dengan Hari

Jumat pada pukul 08.30 s/d 16.00 WIB.

3.2 Cara / Teknik Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini dilakukan

dengan menggunakan teknis sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Penulis mempelajari buku-buku, artikel, informasi yang ada hubungannya

dengan masalah yang dibahas.

2. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pembimbing perusahaan

dalam bidang yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

3.3 Data Hasil Kerja Praktek 3.3.1 Lingkup Pekerjaan

Penulis ditempatkan di bagian penggajian pegawai Badan Kepegawaian

(36)

memiliki buku manual untuk aplikasi yang telah digunakan, maka

penulis ditugaskan untuk membuat buku manual dari aplikasi penggajian yang

telah ada dengan ketentuan-ketentuan yang telah dirumuskan oleh penulis dan

pembimbing lapangan.

Dalam pembuatan buku manual ini, penulis dibimbing oleh staf dan

bendahara BKD (Bpk. Cecep Sutisna S.Sos) sebagai koordinator kerja

praktek.

3.3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah merupakan tahap mengidentifikasi

permasalahan yang ada pada perusahaan yang berkaitan dengan apa yang akan

dikerjakan, dalam hal ini adalah pembuatan buku manual aplikasi.

Tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan buku manual tersebut meliputi :

a. Studi literature, yaitu pengumpulan bahan-bahan yang

berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

b. Analisis permasalahan secara global untuk gambaran

pembuatan aplikasi. Untuk lebih jelasnya analisis permasalahan tersebut

akan diuraikan sebagai berikut :

3.3.2.1 Deskripsi Aplikasi

Badan Kepegawaian Daerah merupakan salah satu unit pada

Kabupaten Bekasi yang memiliki tugas pokok menangani semua masalah

kepegawaian. Pada bidang penggajian, sistem pendataannya telah

(37)

Karena peengguna aplikasi harus mempelajari aplikasi dari aplikasinya

bukan dari dokumen yang ada saat dibuatnya aplikasi. Untuk tujuan

memaksimalkan kinerja admin maka dibuatlah buku manual dari aplikasi

yang telah digunakan.

3.3.2.2 Prosedur yang terlibat

Prosedur merupakan kumpulan data-data yang terlibat dalam

Aplikasi Database Sertifikat Diklat. Data-data ini sesuai dengan yang ada

di Balai Diklat Kehutanan. Adapun prosedur-prosedur yang terlibat dalam

Aplikasi Database Sertifikat Diklat tersebut yaitu sebagai berikut:

Laporan-Laporan

Berisi tentang beberapa laporan seperti laporan data peserta dari

Balai Diklat Kehutanan berupa fax dari Balai Diklat Kehutanan.

3.3.2.3 Aliran informasi

Aliran informasi ini merupakan bagan alir informasi yang

menunjukan arus yang berupa laporan, termasuk data-data lainnya yang

terlibat dalam sebuah sistem. Pada dasarnya aliran informasi ini dibuat

berdasarkan langkah-langkah atau cara kerja dari sistem tersebut agar

sistem tersebut dapat berjalan sebagai mana mestinya.

3.3.2.4 Analisis Prosedur

Didalam analisis Aplikasi Database Sertifikat ini, penulis akan

(38)

berjalan pada sistem yang akan dibuat. Dokumen-dokumen apa saja yang

mengalir dari atau ke unit bagian yang terkait pada sistem.

Adapun untuk penjelasan dari prosedur sistem adalah sebagai

berikut:

1. Bagian bendahara memasukkan data-data yang ada ke

aplikasi yang telah disediakan.

2. Setelah proses pemasukkan data maka akan tampil data

yang telah dimasukkan dan di simpan.

3. kepala bagian, satu untuk mitra dan satunya lagi untuk

petugas sebagai dokumentasi jika suatu saat dibutuhkan lagi.

3.4 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan prosedur penjelasan tentang sistem yang sedang

berjalan sekarang yaitu prosedur penggajian di Badan Kepegawaian Daerah

(39)

3.4.1 Flow Map <Process Name>

Pegawai Admin kepala agian

Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Flow Map Penggajian File nama

pegawai

Arsip

(40)

Dari flow map sistem yang berjalan dapat dianalisis bahwa sistem melibatkan tiga entitas dengan aliran dokumen dimana lingkupnya jelas yaitu

pemberian gaji pegawai. Data pegawai yang telah dimasukkan ke dalam database

akan dikelola oleh admin dan kemudian admin akan memberikan gaji sesuai

dengan data pegawai yang telah ada dalam database.

3.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

(41)

3.4.3 Skema Relasi

Untuk menggambarkan relasi atau hubungan yang terjadi antara

masing-masing tabel pada sistem informasi yang telah digunakan maka digunakan

diagram Skema Relasi berikut:

Gambar Error! No text of specified style in document.-3 Skema Relasi

3.4.4 Struktur Tabel

Struktur tabel merupakan sebuah katalog dari elemen-elemen data dalam

sebuah sistem. Perancangan struktur tabel ini dimaksudkan untuk mempermudah

(42)

3.4.4.1 Tabel Admin

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Tabel Admin

Nama Field Tipe Size Keterangan

NIP - admin Longint 20 Primary Key

Tabel Error! No text of specified style in document.-2 Tabel Pegawai

Nama Field Tipe Size Keterangan

NIP - pegawai Longint 20 Primary Key

Nama - pegawai Varchar 40 Foreign Key

No - slipgaji Longint 20

Alamat - pegawai Varchar 50 Golongan - pegawai Varchar 20 Jabatan - pegawai Varchar 25

3.4.4.3 Tabel Kepala Bagian

Tabel Error! No text of specified style in document.-3 Tabel Kepala Bagian

Nama Field Tipe Size Keterangan

(43)

3.4.4.4 Tabel Gaji

Tabel Error! No text of specified style in document.-4 Tabel Gaji

Nama Field Tipe Size Keterangan

No - slipgaji Longint 10 Primary Key

NIP - pegawai Longint 20 Foreign Key

Golongan - pegawai Varchar 20 Jabatan - pegawai Varchar 25

3.5 Diagram Konteks

Gambar Error! No text of specified style in document.-4 Diagram Konteks

3.5.1 DFD Level 1 Penggajian BKD

Pada DFD level 1 ini terdapat empat proses utama yaitu input data, olah

(44)
(45)

3.5.2 DFD Level 2 Penggajian BKD

Gambar 3.6 DFD Level 2

3.5.3 Olah Data Pegawai

Proses ini memungkinkan operator untuk merubah atau

memanipulasi data pegawai apabila terjadi kesalahan inputan.

3.5.4 Olah Gaji

Proses ini memberikan hak kepada operator untuk

memberikan gaji kepada pegawai.

3.5.5 Olah Laporan

Proses ini memberkan hak kepada operator untuk membuat

(46)

3.6 Perancangan Menu

Untuk memudahkan pengguna menggunakan aplikasi ini, dirancanglah

struktur menu yang berbentuk hirarki. Bentuk ini digunakan agar alur kerja

aplikasi tidak berbeda jauh dengan pada saat menggunakan buku manual sehingga

pengguna dapat beradaptasi dengan cepat. Struktur menu dirancang dalam gambar

seperti di bawah ini.

3.6.1 Perancangan Antarmuka

Merupakan bagian yang menggambarkan bentuk aplikasi yang telah ada dan

telah digunakan dalam Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bekasi. Adapun

fungsi dari perancangan antarmuka ini adalah untuk memudahkan user atau pengguna dalam mengoperasikan aplikasi, adapun bentuk rancangan antarmuka

aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Halaman Utama Aplikasi/ A-01

(47)

b. Halaman Isi Data Pegawai

Gambar Error! No text of specified style in document.-7 Isi Data Pegawai

c. Halaman Verifikasi Data Tesimpan

(48)

d. Halaman Buat Laporan

Gambar Error! No text of specified style in document.-9 Buat Laporan

e. Halaman Simpan Laporan

(49)

f. Halaman Form Slip Gaji

(50)

43

BAB IV

KESIPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melihat dan melaksanakan secara langsung kerja praktek di BKD

(Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Beksi, penulis mendapatkan banyak

pengalaman yang sangat berharga dan dapat menambah serta memperkaya

wawasan penulis baik berupa teori yang mendukung proses kerja praktek di

lapangan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan selama

kerja praktek, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi yang sedang digunakan belum memimilik buku manual

2. Operator masih sulit untuk belajar langsung dengan aplikasi

3. Proses belajar operator yang masih perlu bimbingan ekstra dalam

pengoperasian.

Untuk mempermudah dalam pembelajaran dan penggunaan aplikasi penulis

membuatkan buku manual sebagai sarana pembelajaran operator terhadap aplikasi

(51)

4.2 Saran

Setelah melihat dan mempelajari aplikasi yang digunakan, dengan ini

penulis mempunyai saran yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dimasa yang akan datang, diantaranya adalah :

1. Diperlukannya dokumen dalam tertulis dalam membangun sebuah

aplikasi agar pengguna dapat belajar terlebih dahulu dengan dokumen

tersebut.

2. Buku manual yang sudah dibuat diharapkan dapat membantu operator

(52)

45

2. www.kab-bekasi.go.id ( pukul 14.00, 20 – 12 – 2009)

3. www.ilmukomputer.com ( pukul 14.00, 20 – 12 – 2009)

4. Hakim, Lukman, 2005, Buku Sakti Menjadi Programmer Sejati PHP,

Gambar

Gambar I-1 Logo Kabupaten Bekasi
Gambar I-2 Struktur Organisasi BKD
Gambar I-3 Bentuk Umum Sistem
Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Flow Map Penggajian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hiasan yang terdapat pada interior dan eksterior masjid telah banyak berpadu dengan Ornamen dan kaligrafi yang memiliki Bentuk, Warna, Tata letak dan makna

Kelebihan dari sistem azimuth lengan RCWS ini adalah pada desain sistem azimuth, sistem azimuth ini menggunakan prinsip seperti motor stater pada mobil yaitu

tata ruang Jumlah dokumen kebijakan rencana tata ruang yang tersusun Kab.. URUSAN BIDANG URUSAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR SUB KEGIATAN INDIKATOR SUB KEG KEGIATAN INDIKATOR

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.233 atau 23.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, risiko bisnis,

Maka dari itu, kami mengajukan ide program pemberdayaan petani desa dengan dibentuknya Balai Pemberdayaan Petani Desa yang berfungsi sebagai mediator yang akan

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

Tahap kedua yaitu observasi lembaga. Dalam kegaitan mata kuliah PPL I, mahasisiwa diberi tugas untuk melaksanakan observasi di lokasi PPL, observasi yang dilaksanakan

Tikus ini memiliki warna putih pada bagian bawah, punggung dan kepala berwarna kuning coklat, memiliki ekor yang lebih panjang dari badan dan kepala, ukuran telapak kaki belakang