SOAL DAN PENYELESAIAN
1. Seorang anak menunjukkan sikap mampu bersosialisasi dengan teman sebaya, mampu bekerjasama, mau berbagi dengan teman dan cukup empati dengan kesulitan yang dihadapi temannya. Bagaimana pandangan Anda terkait gambaran-gambaran kemampuan di atas terutama ditinjau dari :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kemampuan di atas
b. Pandangan teori psikososial Erik Erikson terhadap aspek perkembangan anak
Penyelesaian
a. Gambaran di atas menunjukkan keberhasilan dalam perkembangan sosial. Perkembangan sosial mengandung makna suatu kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada proses menuju kesesuaian tersebut. Gambaran di atas sesuai dengan pendapat Hurlock yang menyatakan bahwa indikator dari perilaku sosial yang sukses adalah kerjasama, persainagn yang sehat, kemampuan berbagi, minat untuk diterima, simpati, empati, ketergantungan, persahabatan keinginan bermanfaat, imitasi dan perilaku lekat.
Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam perkembangan tersebut adalah :
1. Orang tua
Orang tua dapat mempengaruhi relasi anak-anak dengan kawan sebayanya melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung. Orang tua mempengaruhi relasi tersebut melalui interaksi mereka dengan anak-anak, cara orang tua mengelola kehidupan anak-anak, serta kesempatan yang diberikan oleh ibu dan ayah terkait dengan kompetensi sosial anak-anak, dan selanjutnya ke penerimaan sosial (Santrock, 2011 : 305)
2. Televisi
Televisi juga dapat mengajarkan anak-anak bahwa lebih baik bertindak secara positif, prososial dibandingkan secara negatif dan anti sosial (Santrock 309 : 2011) b. Anak dengan kompetensi sosial tinggi, sesuai deanagan pandangan Erikson berarti anak tersebut telah mampu melewati tugas perkembangan pada tahap semangat versus rendah diri. Dimana pada tahap ini prakarsa anak-anak membawa terlibat dalam pengalaman-pengalaman baru yang kaya.
2. Sulitnya memahami konsep bilangan ditujukkan seorang anak kelas 1. Berbagai strategi dan penggunaan media telah dilakukan guru di kelas untuk membantu pemahaan anak. Bagaimana pandangan Anda terkait masalah di ats, terutama berkenaan dengan :
a. Pandangan teori Piaget
b. Pendangan teori Vygotsky dengan scaffolding dan ZPD nya.
c. Upaya bantuan yang perlu diberikan guru SD dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam bidang matematika.
Penyelesaian
a. Anak kelas 1 SD berada pada tahap praoperasional subtahap berpikir intuitif. Walaupun pada tahap ini anak sudah dapat bernalar secara sederhana, namun memiliki keterbatsan dalam hal pemusatan yakni memusatkan atensi pada sebuah karakteristik sehingga mengesampingkan karakteristik lainnya. Selain itu, pada tahap praoperasional seorang anak belum dapat melakukan operasi, yaitu aktivitas mental yang dibalik, yang memungkinkan anak-anak untuk membayangkan hal-hal yang dulunya hanya dapat dilakukan secara fisik.
Sedangkan scaffolding berarti mengubah level dukungan. Sepanjang sesi pengajaran, seorang yang lebih terampil (guru atau kawan yang lebih pandai) dapat menyesuaikan besarnya bimbingan yang diberikan.
Strategi pengajaran yang dapat dilakukan menurut Vygotsky berdasarkan ZPD adalah sebagi berikut:
1. Menilai ZPD anak, yaitu memberikan tes formal yang tersetandarisasi untuk menilai pembelajaran anak.
2. Menggunakan zona perkembangan proksimal dalam mengajar. Mengajar sebaikanya dimulai dengan mengarah daerah atas, supaya anak dapat meraih sasaran melalui bantuan serta beranjak ke level ketrampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi.
3. Menggunakan kawan-kawan sebaya yang lebih trampil sebagai guru.
4. Tempatkan instruksi di dalam konteks yang bermakna, yakni melakukan pembelajaran dengan lingkungan dunia nyata.
5. Mengubah ruang kelas dengan ide-ide Vygostky, yakni ZPD sebagai elemen kunci . (John W. Santrock 2011 : 251 - 253)
c. Berpijak pada teori Vygotsky tersebut maka upaya yang dapat dilakukan adalah : - Analisislah kesulitan belajar siswa pada bagian mana siswa mengalami kesulitan - Gunakan benda-benda konkrit yang dekat dengan siswa sebagai media
pembelajaran
- Mulailah dari soal-soal yang sederhana terlebih dahulu
- Ajukan pertanyaan-pertanyan bantuan secukupnya, seperti Apa yang yang dapat saya lakukan untuk membantumu? Dan sejenisnya.
- Jadikan teman sebaya yang lebih pandai sebagai mentor untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
- Bila perlu gunakan metode perminan yang menyenangkan untuk membawa siswa ke dalam dunia mereka yaitu dunia bermain.
3. Kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan merupakan aspek penting yang perlu dimiliki anak, namun tidak menutup kemungkinan anak mengalami berbagai kecemasan dalam menjalani setiap level perkembangan. Bagaimana pendangan Anda tentang
mengalami krisis yang merupakan suatu tugas perkembangan unik yang harus diselesaikan. Semakin individu berhasil menyelesiakan krisis yang dihadapinya semakin sehat perkembangan individu tersebut. (Santrock, 2011 : 26). Krisis-krisis tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu, prakarsa versus rasa bersalah, semangat versus rasa rendah diri, identitas versus kebingungan, keakraban versus keterkucilan, generativitas versus stagnasi, dan integritas versus keputusasaan.
Anak usia sekolah dasar ada pada tahap semangat versus rendah diri. Bahaya yang dihadapi di masa ini adalah anak dapat mengembangkan rasa rendah diri, merasa tidak kompeten dan tidak produktif. Jika ditemukan anak kurang dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya maka ini berarti anak tersebut sedang mengalami krisis, merasa rendah diri, merasa tidak kompeten dan merasa tidak produktif.
c. Upaya bantuan yang perlu diberikan guru dalam mengembangkan kemampuan beradaptasi pada anak adalah sebagai berikut:
- Ciptakan suasana yang akrab di dalam kelas dan lingkungan sekolah dengan tetap menjaga kondusifitas sehingga tidak ada anak yang merasa tidak nyaman.
- Ajaklah berbicara secara pribadi, bila ditemukan anak yang terlihat murung atau menyendiri, untuk mengetahui permasalahn yang dialami.
- Berikan motivasi dan pemahaman tentang rasa percaya diri.
- Ciptakanlah permainan-permainan, karena bermain memiliki hubungan tak terpisahkan dengan perkembangan sosial, kognitif, dan linguistik awal (Penney Upton, 2012 : 132). Bermain kerap mencerminkan kompetensi sosial. Bermain dapat meningkatkan afiliasi dengan teman-teman sebaya dengan meningkatkan kemungkinan anak-anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga mendorong terbentuknya pertemanan (Penney Upton, 2012 : 134).
4. Tidak menutup kemungkinan akan ditemukan anak usia SD yang mengalami kesulitan dalam berbahasa, tidak mampu memahami baahsa lisan, tidak mampu mengutarakan isi hati dengan kalimat, berbicara tidak jelas, gagap dan sebagainya. Berikanlah pemahaman Anda terkait masalah di atas terutama dalah hal:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah bahasa pada anak b. Bagaimana tingkat perkembangan pada anak SD
c. Upaya pengembangan bahasa yang perlu dilakukan guru SD
Penyelesaian
a. Menurut Santrock (193 : 2011) Ada dua faktor yang mempengaruhi masalah bahasa pada anak;
1. Faktor biologis
Berbicara melibatkan orga-organ pada tubuh manusia. Terdapat bukti yang memperlihatkan bahwa daerah tertentu di otak cendrung digunakan untuk bahasa. Yaitu daerah broca, suatu daerah di lobus frontal kiri yang terlibat dalam pemrosesan kata-kata, dan daerah wernicke, suatu daerah di hemisfer kiri otak yang terlibat dalam pemahaman bahasa. Kerusakan di salah satu daerah ini mengakibatkan aphsia, yakni kehilangan atau kerusakan dalam kemampuan bahasa. Individu yang mengalami kerusakan di daerah broca akan mengalami kesulitan untuk menghasilkan kata-kata secara tepat. Individu yang mengalami kerusakan di daerah wernicke, akan mengalami pemahaman yang buruk dan sering sekali menghasilkan pembicaraan yang lancar namun sulit dipahami
Berikut adalah pernyataan dan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan mempengaruhi bahasa anak
- The Wild Boy of Averyon, yang tidak pernah belajar berkomunikasi secara efektif, sempat hidup dalam isolasi sosial selama bertahun-tahun. Dukungan dan keterlibatan para pengasuh dan guru sangat mempermudah anak ketika mempelajari bahasa.
- Perkembangan kosakata anak memiliki kaitan dengan status sosiaekonomi keluarganya dan tipe percakapan orang tua yang diarahkan terhadap anaknya - Bayi-bayi yang ibunya lebih sering berbicara, memiliki kosakata yang jelas
dan lebih banyak.
b. Perkembangan bahasa pada anak SD atau masa kanak-kanak pertengahan dan akhir menurut Santrok (2011 : 347) dapat diuraikan sebagai berikut:
- Sekitar usia 7 tahun, anak-anak mulai merespons sebuah kata yang merupakan bagian dari kelompok kata yang sekaligus sebagai setimulus
- Kosa kata anak meningkat dari rata-rata sekitar 14.000 kata di usia 6 tahun menjadi rata-rata 40.000 kata di usia 11 tahun.
- Memahami dan menggunakan kata-kata yang kompleks - Belajar menggunakan bahasa dengan cara yang berkaitan
- Mengalami kesadaran metalinguistik dimana pengetahuan bahasa, seperti pengetahuan mengenai perposisi atau kemampuan mendiskusikan bunyi bahasa. - Mendefinisikan kata-kata menjadi bagian dari perdebatan di kelas
- Pengetahuan mengenai sintaksis meningkat
c. Ada 2 bagian penting dalam pengembangan bahasa di SD, yaitu membaca dan menulis.
1. Membaca
Belajar membaca melibatkan penguasaan dan pengorganisasian sejumlah ketramiplan yang berbeda (Peney Upton, 2012 : 169). Ada dua pendekatan yang digunakan dalam belajar bahasa. Pertama, whole-language approach yang menekankan kepada proses belajar yang natural. Pada pendekatan ini anak diberi materi secara lengkap keseluruhan kata atau sejumlah kalimat. Materi yang dibacapun sebaiknya menyeluruh dan bermakna seperti cerita dan puisi, sehingga mereka memahami fungsi komunikasi dari bahasa. Kedua, phonics approach yang menekan bahwa interuksi membaca mengejarkan fonetik dan aturan-aturan dasar yang dipakai untuk menterjemahkan simbol-simbol ke dalam bunyi.
Terlepas dari kedua pendekatan yang berbeda maka guru dan sekolah harus mendukung pengembangan pembelajaran bahasa dengan memperbanyak buku bacaan anak-anak, karena salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan membaca adalah paparan sejak dini pada buku-buku.
Seorang guru juga harus memberi pemahaman kepada siswa bahwa buku menceritakan kisah-kisah, memiliki jalur yang benar dan salah, tulisan bermula dari kiri ke kanan
2. Menulis
Menurut Peney Upton (2012 : 169) dalam belajar menulis dibutuhkan ketrampilan-ketrampilan motorik halus yang dapat berkembang melalui aktivitas-aktivitas bermain yang melibatkan manipulasi objek, oleh karena itu seorang guru dapat melatih ketramilan-ketrampilan ini melalui:
- Seni dan kerajinan
DAFTAR PUSTAKA
PENYELESIAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK ANAK SD
DOSEN : Dr. Hj. ERNAWULAN SYAODIH, M.Pd
DISUSUN OLEH : MUNAJI NIM : 1502770
KELAS/SEMESTER : A/1 (SATU)