• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan sistem informasi laboratorium air dan udara di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan sistem informasi laboratorium air dan udara di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat"

Copied!
279
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Nama : LENGGA MERA SANDI

Tempat/Tgl Lahir : Tasikmalaya, 27 Agustus 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Warga Negara : Indonesia

Golongan Darah : B

Tinggi/Berat : 157cm / 52 kg

Alamat : Jl. Tanjung VIII No 14 Bumi Rancaekek Kencana

Handphone : 081809344182

Email : lengga.mera.sandi@gmail.com

2008 - 2014 : S1 Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

2002 - 2006 : SMKN 13 Bandung (Analis Kimia)

1999 - 2002 : SMPN 3 Rancaekek

1993 - 1999 : SDN Kencana Indah II Rancaekek

2012 : Sertifikasi Oracle SQL Fundamental (Be-Logix)

2013 : Sertifikasi Toefl Instutional Test

No Nama Proyek Detail Proyek

1 Rancang Bangun Website Berita di PT. Medikom Bandung

Perusahaan : PT. Medikom Lokasi : Bandung

Lama Pengerjaan : 8 minggu Bahasa Pemrograman : PHP Database : Mysql

Deskripsi : Merupakan proyek kerja praktek

PENGALAMAN PROYEK PENDIDIKAN

(5)

PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

LENGGA MERA SANDI

10108996

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PEMBANGUNAN SISTEM

INFORMASI LABORATORIUM AIR DAN UDARA DI BALAI

PENGUJIAN MUTU KONSTUKSI DAN LINGKUNGAN DINAS

PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA BARAT”. Laporan

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Akhir Sarjana Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Sehubungan telah selesainya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Kedua Orang Tua dan kedua Adik yang tidak henti - hentinya mendoakan dan memberikan dukungan.

3. Teh Mira selaku pembimbing di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) yang banyak memberi bimbingan dan arahan tentang sistem yang dibangun.

4. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T., Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T. dan Bapak Eko Budi Setiawan S.Kom.,M.T. selaku pembimbing dan reviewer yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh kearifan, kekeluargaan serta memberikan masukan – masukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(7)

iv

6. Rekan-rekan bimbingan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan doanya.

Besar harapan kami agar laporan penelitian tugas akhir ini akan bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya dan bagi penyusun sendiri khususnya.

Bandung, 25 Februari 2014

(8)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Kajian Pustaka Terkait dengan Penelitian ... 9

2.2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Sistem Informasi ... 10

2.2.1.1 Pengertian Sistem ... 11

2.2.1.2 Pengertian Informasi ... 11

2.2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 12

2.2.1.4 Peranan Komputer dalam Sistem Informasi ... 12

2.2.2 Basis Data ... 13

2.2.2.1 Hirarki Data ... 13

2.2.2.2 Sistem Basis Data ... 14

(9)

vi

2.2.5 Model Proses Perangkat Lunak ... 19

2.2.5.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 19

2.2.6 Kuesioner atau Angket ... 23

2.3 Profil Tempat Tugas Akhir ... 25

2.3.1 Sejarah Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) .... 25

2.3.2 Dasar Hukum Instansi... 26

2.3.3 Visi dan Misi ... 27

2.3.4 Logo Instansi ... 27

2.3.5 Struktur Organisasi dan Rincian Tugas ... 29

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 39

3.1 Analisis Sistem ... 39

3.1.1 Analisis Masalah ... 39

3.1.2 Analisis Sistem Berjalan ... 40

3.1.2.1 Evaluasi Prosedur Sedang Berjalan ... 44

3.1.3 Aturan Bisnis ... 45

3.1.4 Analisis Kuesioner ... 46

3.1.5 Analisis Jaringan ... 50

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 51

3.1.6.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 51

3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 52

3.1.6.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 55

3.1.7 Analisis Basis Data ... 55

3.1.7.1 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 55

3.1.7.2 Kamus Atribut ... 57

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 58

3.1.8.1 Diagram Konteks ... 58

3.1.8.2 DFD ... 59

(10)

vii

3.1.8.2.5 DFD level 3 proses 2.1 pengolahan data user... 64

3.1.8.2.6 DFD level 3 proses 2.2 pengolahan pengaduan ... 65

3.1.8.2.7 DFD level 3 proses 2.3 pengolahan data berita ... 66

3.1.8.2.8 DFD level 3 proses 2.4 pengolahan data kuesioner ... 67

3.1.8.2.9 DFD level 3 proses 2.5 pengolahan data parameter... 68

3.1.8.2.10 DFD level 3 proses 2.6 pengolahan data teknisi ... 69

3.1.8.2.11 DFD level 3 proses 2.7 pengolahan data jenis contoh ... 70

3.1.8.2.12 DFD level 3 proses 2.8 pengolahan data pelanggan ... 71

3.1.8.2.13 DFD level 3 proses 2.9 pengolahan data permintaan pengujian ... 72

3.1.8.2.14 DFD level 3 proses 2.10 pengolahan data lampiran 1 ... 73

3.1.8.2.15 DFD level 3 proses 2.11 pengolahan data lampiran 2 ... 75

3.1.8.2.16 DFD level 3 proses 2.12 pengolahan data hasil pengujian ... 75

3.1.8.2.17 DFD level 3 proses 2.13 pengolahan data transportasi ... 76

3.1.8.3 Spesifikasi Proses ... 77

3.1.8.4 Kamus Data ... 99

3.2 Perancangan Sistem ... 139

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 140

3.2.1.1 Diagram Skema ... 140

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 141

3.2.2 Perancangan Kode ... 148

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 149

3.2.3.1 Stuktur Menu Pengunjung biasa ... 149

3.2.3.2 Struktur Menu Pelanggan ... 150

3.2.3.3 Struktur Menu Penyelia (Administrator) ... 151

3.2.3.4 Struktur Menu Koordinator Teknis Air dan lingkungan ... 152

3.2.3.5 Struktur Menu Kepala Subbagian Tata Usaha ... 153

3.2.3.6 Struktur Menu Kepala Seksi Uji Air dan Lingkungan... 153

(11)

viii

3.2.4.4 Tampilan Menu Bagian Kiri Staf Subbagian Tata Usaha ... 156

3.2.4.5 Tampilan Menu Bagian Kiri Penyelia (Administrator) ... 157

3.2.4.6 Tampilan Menu Bagian Kiri Koordinator Teknis Air dan Lingkungan ... 158

3.2.4.7 Tampilan Menu Bagian Kiri Kepala Balai dan Kepala Seksi Uji ... 158

3.2.4.8 Tampilan Menu Bagian Kiri Pelanggan... 159

3.2.4.9 Tampilan Menu Latar Belakang di Menu Tentang Kami ... 159

3.2.4.10 Tampilan Menu Visi dan Misi di Menu Tentang Kami ... 160

3.2.4.11 Tampilan Menu Struktur Organisasi di Menu Tentang Kami ... 161

3.2.4.12 Tampilan Menu Lokasi di Menu Tentang Kami ... 162

3.2.4.13 Tampilan Menu Tarif Pengujian Air... 163

3.2.4.14 Tampilan Menu Pengaduan Pelanggan ... 163

3.2.4.15 Tampilan Menu Lupa Password ... 164

3.2.4.16 Tampilan Menu Kuesioner ... 165

3.2.4.17 Tampilan Menu Permintaan Pengujian ... 166

3.2.4.18 Tampilan Menu Pengisian Data Pelanggan ... 167

3.2.4.19 Tampilan Menu Pengisian Data Contoh Uji ... 168

3.2.4.20 Tampilan Menu Pengisian Data Permintaan Pengujian ... 169

3.2.4.21 Tampilan Menu Data Lampiran 1 dan 2 ... 170

3.2.4.22 Tampilan Menu Pengisian Lampiran 1 ... 170

3.2.4.23 Tampilan Menu Pengisian Lampiran 2 ... 171

3.2.4.24 Tampilan Menu Parameter ... 172

3.2.4.25 Tampilan Menu Laporan Pengujian ... 172

3.2.4.26 Tampilan Menu User ... 174

3.2.4.27 Tampilan Menu Berita ... 175

3.2.4.28 Tampilan Menu Kuesioner ... 176

3.2.4.29 Tampilan Menu Alat ... 177

3.2.4.30 Tampilan Menu Teknisi ... 178

(12)

ix

3.2.4.35 Tampilan Menu Grafik Pemantauan ... 183

3.2.4.36 Tampilan Menu Tambah Data Parameter ... 184

3.2.4.37 Tampilan Menu Tambah Data User ... 185

3.2.4.38 Tampilan Menu Tambah Data Berita ... 186

3.2.4.39 Tampilan Menu Tambah Data Peralatan ... 187

3.2.4.40 Tampilan Menu Tambah Data Teknisi ... 188

3.2.4.41 Tampilan Menu Tambah Data Jenis Contoh ... 189

3.2.4.42 Tampilan Menu Tambah Data Transportasi ... 190

3.2.4.43 Tampilan Menu Menu Transportasi ... 191

3.2.4.44 Tampilan Menu Pengisian Pembayaran ... 192

3.2.5 Perancangan Pesan ... 193

3.2.6 Jaringan Semantik ... 195

3.2.8 Perancangan Prosedural ... 201

3.2.8.1 Flowchart Login ... 201

3.2.8.2 Flowchart Lupa Password ... 202

3.2.8.3 Flowchart Pengolahan Data ... 203

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 207

4.1 Implementasi ... 207

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 207

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 207

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 208

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 213

4.2 Pengujian Sistem ... 223

4.2.1 Rancangan Pengujian Alpha ... 224

4.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 226

4.2.1.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 257

4.2.2 Pengujian Beta ... 257

(13)

x

4.2.2.1.2 Kuesioner Untuk Administrator ... 263

4.2.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 264

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 265

5.1 Kesimpulan ... 265

5.2 Saran ... 265

DAFTAR PUSTAKA ... 266

(14)

266

Kesehatan untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Laboratorium (Studi

Kasus di Laboratorium Kesehatan Kabupaten Purbalingga)”. Tesis.

Universitas Diponegoro Semarang.

[2] Benuardi, Osman Sianipar dan Guardian Yoki Sanjaya, 2012. “Sistem

Informasi dalam Pelayanan Laboratorium”. Indonesian Journal of

Clinical Pathologi and Medical Laboratory 19, 56-62.

[3] Hartono, Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi.

[4] Fathansyah. 2012, Basis Data, Bandung, Informatika.

[5] Sofana, Iwan, 2010, Pengantar Jaringan Komputer dan CISCO CCNA, Bandung, Informatika.

[6] Irawan, Budhi, 2005, Jaringan Komputer, Yogyakarta, Graha Ilmu. [7] Yakub. 2012, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu. [8] Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta, Bina

Aksara.

[9] Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua belas, Bandung, CV Alfabeta.

[10] Skala Likert, Http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Likert, diakses 22 Desember 2013 pukul 6.44 AM.

[11] Kothari,C.R. 2004. Research Methodology:Methods and Techniques. New Delhi: New Age International (P) Ltd.,Publishers.

(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium air dan udara Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Permukiman dan Perumahan (DisKimRum) Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi memberikan pelayanan laboratorium pengujian kualitas air dan udara untuk mendukung upaya peningkatan lingkungan yang sehat.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL), sistem yang sedang berjalan belum menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dalam proses pembuatan laporan hasil pengujiannya, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengolahan data dan penyampaian informasi dari staf satu ke staf lainnya, serta membuat tugas Kepala Balai dalam melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan Balai menjadi terhambat.

Permasalahan yang lainnya adalah banyaknya keluhan dari pelanggan dalam penyampaian laporan hasil pengujian yang dirasa kurang cepat, karena bagi pelanggan yang memerlukan informasi hasil pengujian dengan segera, harus menggunakan saluran telepon atau datang langsung ke Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) yang dapat memberatkan pelanggan yang harus mengeluarkan biaya lagi untuk biaya pulsa maupun transportasi dan menyita waktu para staf karena harus melakukan pencarian data terlebih dahulu, selain itu untuk pengisian kuesioner kepuasan pelanggan juga harus dilakukan di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) yang dapat menyita waktu pelanggan.

(16)

pengawasan pelaksanaan kegiatan di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana membangun sistem informasi laboratorium air dan udara di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi laboratorium air dan udara di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan tujuan membangun sistem informasi laboratorium air dan udara di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat adalah untuk:

1. Memudahkan kerja para staf dalam proses pembuatan laporan hasil pengujian laboratorium.

2. Membantu Kepala Balai dalam melakukan pengawasan terhadap jumlah permintaan pengujian yang masuk dan kepuasan terhadap pelanggan. 3. Memudahkan pelanggan untuk mengetahui status laporan hasil pengujian

laboratorium.

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan masalah hanya dalam ruang lingkup pembahasan mengenai proses pembuatan laporan hasil pengujian laboatorium, yaitu:

1. Penelitian dilakukan di Balai Pengujian Mutu Konstuksi dan Lingkungan (BPMKL).

(17)

3. Data yang diolah mengenai data user , permintaan pengujian, lampiran 1, lampiran 2, rekapitulasi hasil pengujian, jenis contoh uji, teknisi, pengawetan, peralatan, parameter, transportasi, berita, pelanggan, kuesioner dan pengaduan.

4. Pelanggan dapat memantau laporan hasil pengujian laboratorium.

5. Keluaran dari sistem informasi ini berupa laporan permintaan pengujian, lampiran 1 dan 2 dan rekapitulasi hasil pengujian laboratorium.

6. Pemodelan sistem menggunakan model aliran data terstruktur yaitu Data Flow Diagram (DFD).

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah bersifat description research (penelitian deskripsi) yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan perangkat lunak :

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti literatur, jurnal, paper, buku, modul dan artikel-artikel baik dari perpustakaan atau pun dari internet yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

b. Observasi.

(18)

1. Mengumpulkan data pelanggan

2. Mengumpulkan data parameter dan jenis dari contoh uji yang dapat diuji di laboratorium

3. Mengumpulkan data acuan dan baku mutu

4. Mengumpulkan data tarif pengujian di laboratorium 5. Mengumpulkan data permintaan pengujian

6. Mengumpulkan data lampiran I 7. Mengumpulkan data lampiran II

8. Mengumpulkan data rekapitulasi hasil pengujian c. Interview.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil dan sebagai narasumber adalah:

1. Staf subbagian tata usaha

2. Koordinator teknis air dan lingkungan 3. Penyelia

2. Metode pembuatan perangkat lunak.

Motode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini adalah menggunakan model waterfall [1] yang dapat dilihat pada gambar 1.1 dan meliputi beberapa proses diantaranya:

1. Requirment

Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

2. System Design

(19)

hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Integration & Testing

Ditahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.

5. Operation & Maintenance

Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software sudah jadi dan dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

(20)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kajian pustaka, landasan teori dan tinjauan umum perusahaan. Bagian pertama adalah kajian pustaka yang akan membahas penelitian yang pernah diadakan sebelumnya dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Bagian kedua merupakan landasan teori yang membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori mengenai sistem informasi, basis data, jaringan komputer, internet dan model proses perangkat lunak. Sedangkan bagian terakhir adalah tinjauan umum perusahaan yang meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan misi serta struktur organisasi dan rincian tugas.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

Menganalisis dan merancang sistem menggunakan permodelan Entity

Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD) untuk

(21)

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi hasil implementasi dan pengujian dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly atau tidak, baik menggunakan metode Balck Box maupun diuji langsung pada user.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(22)
(23)

9

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan rangkuman atau ringkasan dan teori – teori yang ditemukan dari sumber bacaan seperti literatur, jurnal, paper, buku, modul dan artikel-artikel baik dari perpustakaan atau pun dari internet yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Kajian pustaka ini diharapkan dapat memberikan kejelasan terhadap penelitian yang dilakukan.

2.1.1 Kajian Pustaka Terkait dengan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Mahwati pada tesisnya yang berjudul

“Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan untuk Mendukung

Evaluasi Pelayanan Laboratorium (Studi Kasus di Laboratorium Kesehatan

Kabupaten Purbalingga)” pada tahun 2009, meneliti tentang sistem informasi

yang dibutuhkan untuk mendukung evaluasi pelayanan laboratorium kesehatan. Proses pencatatan, pengolahan data dan pembuatan laporan yang masih konvensional menjadi kendala dalam memperoleh informasi secara cepat dan akurat, maka dibutuhkan suatu sistem informasi untuk mendukung evaluasi pelayanan laboratorium. Sistem yang dibangun menggunakan database MySQL dan bahasa pemrograman PHP dan merupakan sistem yang meliputi pengolahan data pasien, sampel, jenis pemeriksaan, pemeriksa, reagent, transaksi dan catatan medik labortorium yang akan menghasilkan informasi tarif pemeriksaan, laporan hasil pemeriksaan, rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium, laporan keuangan, statistik laboratorium, daftar pengguna layanan dan pemakaian reagent [1].

Benuardi, Osman Sianipar, Guardian Yoki Sanjaya menulis jurnal pada

tahun 2012 yang berjudul “Sistem Informasi dalam Pelayanan Laboratorium”.

(24)

semua pelayanan laboratorium sudah memanfaatkan sistem terkomputerisasi. Untuk rancangan antar muka sistem dikembangkan dengan menggunakan Visual Basic 2008, sedangkan sistem pengelolaan database menggunakan Microsoft Access 2003. Output dari pengembangan ini berupa pola dasar perangkat lunak sistem informasi di laboratorium klinik yang bersifat stand alone atau untuk single user [2].

Keterkaitan penelitian yang dilakukan oleh Yeni Mahwati dengan penelitian ini, yaitu mengenai kendala yang sama di tempat penelitian yang meliputi proses pencatatan, pengolahan data dan pembuatan laporan di laboratorium yang masih konvensional serta menggunakan database MySQL dan bahasa pemrograman PHP karena pengembangannya dapat mengarah kepada multi user.

Keterkaitan penelitian yang dilakukan oleh Benuardi, Osman Sianipar, Guardian Yoki Sanjaya dengan penelitian ini adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk pelayanan laboratorik, akan tetapi penggunaan Visual Basic 2008 dan Microsoft Access 2003 tidak digunakan pada penelitian karena pengembangan kearah multi user hanya memungkinkan pada jaringan Local Area Network (LAN). Sedangkan kebutuhan untuk pelayanan kepada pelanggan dibutuhkan jaringan yang luas seperti internet.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori ini berisikan teori mengenai sistem informasi, basis data, jaringan komputer, internet dan metode pengembangan perangkat lunak.

2.2.1 Sistem Informasi

(25)

2.2.1.1Pengertian Sistem

Istilah sistem merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi dan banyak digunakan secara luas pada lembaga-lembaga atau bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Sistema. Ditinjau dari asal katanya, sistem berarati sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa yang berfungsi mencapai tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga sasaran atau tujuan sistem tersebut dapat tercapai. Pada umumnya ciri-ciri sistem bertujuan, punya batas, terbuka, tersusun dari subsistem, dan saling berkaitan dan saling ketergantungan, merupakan suatu kebulatan yang utuh, melakukan kegiatan transformasi, ada mekanisme kontrol, dan memiliki kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri sendiri [3].

2.2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses, transformasi data, sehingga berubah bentuk menjadi informasi. Informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informative, argumentasi, ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi ini adalah hasil proses data yang bentuknya kurang berguna menjadi data yang berguna. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

(26)

masalah yang dapat digunakan untuk memilih resiko yang paling kecil dan keuntungan yang besar dalam pemilihan alternatif bagi suatu proses pengambilan keputusan [3].

2.2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Dari definisi sistem dan informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu sistem organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian, yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan sutau dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik [3].

2.2.1.4 Peranan Komputer dalam Sistem Informasi

Komputer mempunyai peranan penting untuk membantu manusia dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Setiap pemecahan persoalan yang dilakukan mansia, hendaknya mempunyai dua unsur, yaitu :

1. Adanya fakta dan data.

2. Bagaimana proses pemecahannya.

Jika pengelohan data dilakukan secara manual tidak akan menjamin ketelitian serta kebenaran hasil atau informasi yang diinginkan. Masalah pendataan dan pengelohan data dapat dipecahkan dengan mudah dalam waktu singkat dengan menggunakan alat bantu komputer.

(27)

komputer memegang peranan penting untuk melakukan pengolahan data yang banyak dan beraneka ragam informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.

Jika pengelohan data dilakukan secara manual tidak akan menjamin ketelitian serta kebenaran hasil atau informasi yang diinginkan. Masalah pendataan dan pengelohan data dapat dipecahkan dengan mudah dalam waktu singkat dengan menggunakan alat bantu komputer.

Dalam hal inilah perlu diperhatikan suatu sistem pengolahan data yang cepat dan tepat untuk memberikan informasi yang sangat menjamin benarnya keputusan yang telah ditetapkan. Dilihat dari aspek praktisnya, maka tidak jarang seseorang terlambat atau belum selesai didalam mengambil keputusan dan mendapat informasi yang cepat dalam pengolahan komputer. Peranan komputer dalam suatu sistem informasi sangatlah penting. Hal ini diakibatkan besar dan banyaknya data yang akan diolah dengan beraneka ragam jenis data. Disinilah komputer memegang peranan penting untuk melakukan pengolahan data yang banyak dan beraneka ragam informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat [3].

2.2.2 Basis Data

Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obkjek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks,gambar, bunyi atau kombinasinya [4].

2.2.2.1 Hirarki Data

Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:

(28)

Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.

Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama [4].

2.2.2.2 Sistem Basis Data

Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan table data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem Komputer) dan sekumpulan program (yang biasa disebut DBMS/ Data Base Managemen System) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi table-tabel data tersebut.

DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:

1. Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang

berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.

2. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang

dibutuhkan dengan cepat.

3. Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat

menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.

4. Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat

setiap.

Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:

(29)

b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.

c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.

d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.

e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam mengolah data.

f. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.

g. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.

Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:

a. Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.

b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.

c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

Jika pengelohan data dilakukan secara manual tidak akan menjamin ketelitian serta kebenaran hasil atau informasi yang diinginkan. Masalah pendataan dan pengelohan data dapat dipecahkan dengan mudah dalam waktu singkat dengan menggunakan alat bantu komputer.

(30)

mendapat informasi yang cepat dalam pengolahan komputer. Peranan komputer dalam suatu sistem informasi sangatlah penting. Hal ini diakibatkan besar dan banyaknya data yang akan diolah dengan beraneka ragam jenis data. Disinilah komputer memegang peranan penting untuk melakukan pengolahan data yang banyak dan beraneka ragam informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.

Komponen-komponen DBMS (Howe, 1991) terdiri dari:

Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation language)

Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema konsepsual dan skema internal.

Sistem kontrol basis data (Database Control System) yang mengakses basis data karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.

Contoh bahasa menggunakan komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanykan aplikasi-aplikasi DBMS [4].

program Aplikasi

(31)

2.2.2.3 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. Menurut pendapat lain, normalisasi adalah proses pengelompokan atribut atau field dari suatu relasi sehingga membentuk suatu relasi yang strukturnya baik. Normalisasi merupakan suatu teknik dalam logical desain sebuah database.

Tujuan Normalisasi yaitu :

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data (redundansi) 2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

Sebuah table dapat dikategorikan baik (efisien) atau normal, jika telah memenuhi 3 (tiga) kriteria berikut:

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) table, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition).

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).

3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF).

Jika Kriteria ketiga BCNF tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak harus diupayakan agar tabel tersebut tidak melanggar bentuk normal tahap ketiga (3rd Normal Form/3NF) [4].

2.2.2.4 Permodelan Basis Data

Pada Model Entity Relationship, semesta data yang ada di ‘dunia nyata’ diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut Diagram Entity Relashionship (Diagram E-R) [4].

Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah:

Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.

(32)

Belah Ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.

Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.

Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 ke 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N untu relasi satu-ke- banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).

a

R

Himpunan Entitas E Himpunan Relasi R

Link Atribut a sebagai

key E

Gambar 2.2 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram [3]

2.2.3 Jaringan komputer

(33)

2.2.4 Internet

Internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer local dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar komputer yang terhubung ke jaringan tersebut. Terdapat banyak sekali layanan aplikasi di internet dan masih akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, contoh aplikasi yang banyak digunakan diantaranya adalah:

1. Electronic mail (E-mail)

Aplikasi ini adalah yang paling banyak digunakan, dan termasuk salah satu aplikasi pertama di internet. Dengan e-mail anda dapat mengirim dan menerima surat, pesan, dokumen secara elektronik dengan pemakai lain di internet yang mempunyai alamat e-mail.

2. World Wide Web (WWW)

Teknologi World Wide Web (WWW) dimungkinkan untuk mengakses informasi secara interaktif dan bentuk informasinya berupa tampilan grafis maupun teks. Hal ini dimungkinkan dengan adanya Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang digunakan untuk mengakses suatu informasi yang disimpan pada suatu situs web (website) [6].

2.2.5 Model proses Perangkat Lunak

Model proses pengembangan perangkat lunak diantaranya dengan menggunakan Data Flow Diagram.

2.2.5.1Data Flow Diagram (DFD)

(34)

Edward Yourdon dan Tom DeMarco memperkenalkan metode yang lain pada tahun 1980-an di mana mengubah persegi dengan sudut lengkung (pada DFD Chris Gane dan Trish Sarson) dengan lingkaran untuk menotasikan. DFD Edward Yourdon dan Tom DeMarco popular digunakan sebagai model analisis sistem perangkat lunak untuk sistem perangkat lunak yang akan diimpelementasikan dengan pemrograman terstruktur.

Informasi yang ada di dalam perangkat lunak dimodifikasi dengan beberapa transformasi yang dibutuhkan. Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi atau transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).

DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi bebrapa level yang lebih detail untuk mempresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur membagi-bagi bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur.

DFD tidak sesuai untuk memodelkan sistem perangkat lunak yang akan dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek. Paradigma pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi objek merupakan hal yang berbeda. Jangan mencampuradukkan pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi objek [7].

(35)

Tabel 2.1 Notasi-notasi pada DFD [7]

Notasi Keterangan

Proses atau fungsi atau prosedur pada pemodelan perangkat lunak yang akan

diimplementasikan dengan

pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program.

Catatan :

Nama yang diberikan pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja.

File atau basis data atau penyimpanan (storage) pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel pada basis data(Entity relationship

Diagram (ERD), Conceptual Data

Model (CDM), Physical Data Model (PDM).

Catatan :

(36)

Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang memakai / berinteraksi

dengan perangkat lunak yang

dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan.

Catatan :

Nama yang digunakan pada masukan (input) atau keluaran (output) biasanya berupa kata benda.

Aliran data merupakan data yang dikirim antar proses dari penyimpanan ke proses atau dari proses ke masukan (input) atau keluaran (output).

Catatan :

Nama yang digunakan pada aliran data bisany berupa kata benda, dapat diawali

dengan kata data misalnya “data siswa” atau tanpa kata data misalnya “siswa”

(37)

2.2.6 Kuesioner atau Angket

Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui [8]. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab [9].

Kebaikan metode angket :

1. Menghemat waktu, maksudnya dengan waktu yang singkat dapat memperoleh data.

2. Menghemat biaya, karena tidak memerlukan banyak peralatan. 3. Menghemat tenaga.

Kelemahan metode angket:

1. Ada kemungkinan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan adalah tidak jujur.

2. Apabila pertanyaan kurang jelas dapat mengakibatkan jawaban bermacam-macam.

Tipe skala pengukuran pada penelitian sosial biasanya jenis skala yang digunakan adalah skala sikap. Skala sikap yang biasanya digunakan adalah skala likert.

(38)

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat setuju

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negative terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan “netral” tak tersedia [10].

Adapun analisis untuk setiap butir pertanyaan menggunakan rumus:

Angka maksimal = ∑responden x bobot maksimal pilihan

Angka pilihan = ∑responden x bobot setiap pilihan

S

Hasil akhir skor untuk setiap butir pertanyaan adalah penjumlahan persentase summated ratings dari seluruh kategori dalam butir pertanyaan tersebut. Dari skor setiap butir pertanyaan, kemudian dikonversi kedalam kategori sebagai berikut [11]:

76% – 100% = sangat baik/menarik/sesuai/efektif 51% – 75% = baik/menarik/sesuai/efektif

(39)

2.3 Profil Tempat Tugas Akhir

Profil tempat tugas akhir ini akan membahas tentang sejarah instansi, visi dan misi, logo instansi, dasar hukum instansi dan struktur organisasi dan rincian tugas dari Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL).

2.3.1 Sejarah Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL)

Dalam rangka mewujudkan pekerjaan yang berkualitas dan pembangunan berwawasan lingkungan serta untuk menghindari terjadinya suatu kegagalan bangunan yang dapat mengakibatkan kerugian atau gangguan terhadap keselamatan umum, maka setiap kegiatan pembangunan yang menyangkut konstruksi maupun perubahan lingkungan, diperlukan penyelenggaraan uji mutu dalam rangka tercapainya mutu, meliputi: mutu bahan (komponen bangunan). Mutu pelaksanaan konstruksi (hasil pekerjaan) dan mutu uji lingkungan.

Kegiatan uji mutu tersebut selayaknya dilaksanakan oleh laboratorium Penguji yang handal dan terpercaya, dan sesuai dengan standar yang berlaku atau dilaksanakan oleh Laboratorium Penguji yang sudah mendapat Sertifikat Akreditasi.

UPTD Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.5 tahun 2002, tanggal 12 April 2002 yang sebelumnya bernama Balai Pengujian dan Peralatan Kanwil Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat.

(40)

2.3.2 Dasar Hukum Instansi

Dasar hukum instansi adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang No23. Tahun 1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup 2. Undang-undang No.18 Tahun 1999, tentang jasa konstruksi

3. Peraturan pemerintah No.29 Tahun 2000, tentang penyelenggaraan jasa kontruksi

4. Peraturan pemerintah No.30 Tahun 2000, tentang pembinaan Jasa Konstuksi

5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.5 Tahun 2002, tentang perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.15 Tahun2000, tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.

6. Keputusan Gubernur Jawa Barat No.59 Tahun 2002, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat 7. Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Barat No.601/24/DISTARKIM,

Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan.

8. Peraturan Gubernur Jawa Barat No.46 Tahun 2010, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang

(41)

2.3.3 Visi dan Misi

a. Visi

Dengan pelayanan prima Dinas Permukiman dan Perumahan menjadi andalan menuju terwujudnya permukiman dan perumahan yang produktif, harmonis dan berkelanjutan.

b. Misi

1. Meningkatkan kinerja penataan ruang yang berkualitas dan implementatif.

2. Meningkatkan ketersedian dan kualitas prasarana dan sarana permukiman.

3. Meningkatkan fasilitas ketersediaan dan kualitas perumahan yang terjangkau.

4. Meningkatkan kualitas dan tertib penyelenggaraan jasa konstruksi dan peningkatan uji mutu.

5. Meningkatkan kinerja penyelenggaran pemerintahan berbasis pemberdayaan , kemitraan dan kemandirian.

2.3.4 Logo Instansi

Logo Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) berdasarkan peraturan daerah tingkat I Provinsi Jawa Barat tanggal 22 April 1961, no. 21/PD-DPRD-GR/61 Tentang Penggunaan Lambang Daerah Tingkat I Jawa Barat, dapat dilihat pada gambar 2.3 sebagai berikut:

(42)

Lambang Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berbentuk bulat telur, diambil dari bentuk perisai yang biasa digunakan oleh laskar – laskar pada zaman

baheula (dahulu). Dibagian tengahnya terdapat gambar “kujang” yang menjadi gambar pokok. “Kujang” merupakan alat serba guna yang selama ini dianggap

senjata khas masyarakat Sunda. Pada salah satu sisi “kujang” tersebut terdpat lima

buah lubang yang melambangkan lima dasar pokok Negara “pancasila”.

Pada sisi kiri dan kanan “kujang” terdapat untaian padi dan kapas. Padi

melambangkan pokok masyarakat Jawa Barat. Untaian padi tersebut terdiri atas 17 butir gabah yang melambangkan tanggal hari kemerdekaan Republik Indonesia. Di sebelah kanannya terdapat gambar kapas yang terdiri dari 8 buah. Angka 8 adalah lambang bulan agustus atau bulan kedelapan saat proklamasi dikumandangkan. Ketiga gambar tersebut tertera di atas dasar gambar yang berwarna hijau sebagai lambang kesuburan tanah Jawa Barat.

Lambang gunung yang memotong bagian tengah melukiskan bagian terbesar dari wilayah Jawa Barat yang terdiri atas daerah pegunungan. Dibagian bawahnya terdapat gambar dua garis putih bergelombang dengan latar belakang warna dasar biru melambangkan sungai, terusan, saluran dan laut yang member cirri alamnya.

Selain kekayaan alam tersebut, Jawa Barat memilikil lahan pertanian berupa sawah, ladang dan perkebunan yang sangat luas. Kekayaan alam tersebut dituangkan dalam bentuk gambar berupa kotak – kotak.

Diantara gambar berbentuk “garis putih” dan “kotak - kotak” terdapat

lambing bendungan, dam dan saluran air. Ketiga bangunan air tersebut merupakan kunci untuk memanfaatkan kekayaaan alam Jawa Barat yang subur menuju kesejahteraan masyarakatnya, sebagaimana motto yang tertera di bagian paling

bawah “ Gemah Ripah Repeh Rapih” Gemah ripah, artinya subur makmur, cukup

(43)

2.3.5 Struktur Organisasi dan Rincian Tugas

Struktur organisasi Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Nomor: 061.1/Kep.126/BPMKL, dapat dilhat pada gambar 2.2 sebagai berikut:

Kepala Subbagian Tata Usaha Kepala Balai

Kepala Seksi Uji Air dan

Lingkungan Koordinator Mutu

Kepala Seksi Uji Tanah Bahan Bangunan dan Konstruksi

Penyelia Koordinator Teknis Air

dan Lingkungan

Teknisi

Teknisi Penyelia

Petugas Pengambil Contoh Uji

Petugas Pengelola Limbah Laboratorium

Petugas Pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Petugas Pengambil Contoh Uji

Staff Bagian Tata Usaha

(44)

Rincian Tugas

a. Kepala Balai

1. Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai Kepala Balai kepada Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

2. Menyelenggarakan perumusan program kerja Balai.

3. Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelayanan pengujian mutu konstruksi dan lingkungan.

5. Menyelenggarakan penyusunan dokumen sistem manajemen mutu Balai dan mengesahkan setelah diperiksa oleh koordinator mutu.

6. Menyelenggarakan kegiatan operasional pengujian mutu konstruksi dan lingkungan, meliputi pelayanan jasa pengujian tanah, bahan bangunan, konstruksi, air dan lingkungan.

7. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Balai.

8. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

9. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait.

10. Menetapkan dan memelihara kebijakan dan sasaran mutu laboratorium untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan tanggung jawab.

11. Memastikan agar manajemen dan personel bebas dari pengaruh dan tekanan komersial serta keuangan, baik internal maupun eksternal yang dapat berpengaruh terhadap mutu kerja laboratorium.

12. Memastikan bahwa suatu sistem manajemen mutu yang efektif dan efisien telah ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara untuk mencapai sasaran mutu.

13. Memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan.

14. Menandatangani kontrak pengujian, surat penawaran dan surat pengantar laporan hasil pengujian.

(45)

b. Kepala Subbagian Tata usaha

1. Melaporkan pelaksanakan tugas sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha kepada Kepala Balai.

2. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha. 3. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi.

4. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. 5. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

6. Melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan.

7. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 9. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.

10.Melaksanakan kaji ulang permintaan, tender dan kontrak bersama Kepala Seksi/Koordinator Teknis terhadap permintaan dari pelangggan.

11.Mengkoordinir staf administrasi untuk melakukan pemindahan data hasil pengujian ke dalam format hasil pengujian serta menyampaikannya kepada pelanggan.

12.Menerima pengaduan dari pelanggan dan berkoordinasi dengan koordinator mutu serta menyampaikan hasil penanganan pengaduan kepada pelanggan.

13.Melaksanakan pengadaan barang dan jasa.

14.Mengevaluasi dan memelihara rekaman penyedia barang dan jasa yang digunakan.

15.Memelihara rekaman kualifikasi seluruh personel laboratorium.

(46)

c. Staf Subbagian Tata Usaha

1. Melaporkan pelaksanakan tugas sebagai Staf Subbagian Tata Usaha kepada Kepala Subbagian Tata Usaha.

2. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha. 3. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi.

4. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. 5. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

6. Melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan.

7. Melaksanakan kaji ulang permintaan, tender dan kontrak bersama Kepala Seksi/Koordinator Teknis terhadap permintaan dari pelangggan.

8. Menerima pengaduan dari pelanggan dan berkoordinasi dengan koordinator mutu serta menyampaikan hasil penanganan pengaduan kepada pelanggan.

9. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa.

10.Mengevaluasi dan memelihara rekaman penyedia barang dan jasa yang digunakan.

11.Memelihara rekaman kualifikasi seluruh personel laboratorium.

d. Kepala Seksi Uji dan Lingkungan

1. Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai Kepala Seksi Uji Air dan Lingkungan kepada Kepala Balai.

2. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Uji Air dan Lingkungan. 3. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan pengujian

mutu air dan lingkungan.

4. Melaksanakan pelayanan umum jasa pengujian mutu air dan lingkungan. 5. Melaksanakan pengelolaan serta pemeliharaan peralatan pengujian. 6. Melaksanakan sosialisasi dan promosi di bidang mutu air dan lingkungan. 7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lain.

8. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.

(47)

10.Merencanakan kebutuhan barang dan jasa.

11.Merencanakan, mengkoordinir dan mengevaluasi partisipasi uji profisiensi dan/atau program uji banding antar laboratorium.

12.Menandatangani laporan hasil pengujian.

13.Mengkoordinir koordinator teknis dan personel terkait untuk penanganan pengaduan pelanggan yang berkaitan dengan mutu data hasil pengujian. 14.Memberikan delegasi kepada koordinator teknis, apabila berhalangan.

e. Kepala Seksi Uji Tanah, Bahan Bangunan dan Konstruksi

1. Melaporkan tugas sebagai Kepala Seksi Uji Tanah, Bahan Bangunan dan Konstruksi kepada Kepala Balai.

2. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Uji Tanah, Bahan Bangunan dan Konstruksi.

3. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan pengujian mutu tanah,bahan bangunan dan konstruksi.

4. Melaksanakan pelayanan umum jasa pengujian mutu tanah, bahan bangunan dan konstruksi.

5. Melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan peralatan pengujian.

6. Melaksanakan sosialisasi dan promosi di bidang tanah, bahan bangunan dan konstruksi.

7. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 9. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.

10.Mengkoordinasikan penerapan jaminan mutu untuk semua jenis pengujian. 11.Merencanakan kebutuhan barang dan jasa.

12.Merencanakan, mengkoordinir dan mengevaluasi partisipasi uji profisiensi dan/atau program uji banding.

(48)

15.Mengkoordinir koordinator teknis dan personel terkait untuk penanganan pengaduan pelanggan yang berkaitan dengan mutu data hasil pengujian. 16.Mengidentifikasi permasalahan, melakukan tindakan perbaikan dan

tindakan pencegahan atas ketidaksesuaian pelaksanaan pengujian.

17.Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan validasi/verifikasi metode pengujian.

18.Melakukan verifikasi data hasil pengujian.

19.Melakukan kaji ulang permintaan, tender, dan kontrak secara teknis. 20.Menjamin metode pengujian yang digunakan adalah edisi mutakhir yang

berlaku sesuai dengan kemampuan laboratorium.

21.Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi program kalibrasi serta menentukan laboratorium kalibrasi rujukan.

22.Menjamin bahwa kondisi akomodasi dan kondisi lingkungan harus memungkinkan untuk dapat melakukan pengujian.

23.Memberikan delegasi kepada penyelia, apabila berhalangan.

f. Koordinator Mutu

1. Melaporkan tugas sebagai koordinator mutu kepada Kepala Balai.

2. Merencanakan, mengkoordinir, dan memverifikasi pelaksanaan kaji ulang dokumen sistem manajemen mutu.

3. Mengesahkan dokumen sistem manajemen mutu yang meliputi prosedur, instruksi kerja, dan formulir.

4. Merencanakan, mengorganisasikan, dan memverifikasi pelaksanaan program audit internal laboratorium terhadap semua elemen sistem manajemen mutu termasuk kegiatan pengujian.

5. Menyiapkan dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan audit internal. 6. Melaksanakan kaji ulang terhadap temuan ketidaksesuaian dan

(49)

7. Melaksanakan audit tambahan untuk memverifikasi penerapan dan efektifitas tindakan perbaikan yang dilakukan oleh auditi, apabila diperlukan.

8. Memberikan delegasi kepada koordinator terkait, apabila berhalangan.

g. Koordinator Teknis Air dan Lingkungan

1. Melaporkan tugas sebagai koordinator teknis air dan lingkungan kepada Kepala Seksi Uji Air dan Lingkungan.

2. Melakukan kaji ulang permintaan, tender, dan kontrak secara teknis. 3. Memilih dan menentukan sub kontraktor laboratorium yang kompeten. 4. Menjamin metode pengujian yang digunakan adalah edisi mutakhir yang

berlaku sesuai dengan kemampuan laboratorium.

5. Menjamin bahwa kondisi akomodasi dan kondisi lingkungan harus memungkinkan untuk dapat melakukan pengujian.

6. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan validasi/verifikasi metode pengujian.

7. Mengevaluasi penerapan jaminan mutu untuk semua jenis pengujian. 8. Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi program kalibrasi serta

menentukan laboratorium kalibrasi rujukan.

9. Mengidentifikasi permasalahan, melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan atas ketidaksesuaian pelaksanaan pengujian.

10.Melaksanakan penanganan pengaduan pelanggan yang berkaitan dengan mutu data hasil pengujian bersama dengan personel terkait.

11.Melakukan verifikasi data hasil pengujian.

12.Menandatangani laporan hasil pengujian, apabila Kepala Seksi Uji Air dan Lingkungan berhalangan.

(50)

h. Penyelia

1. Melaporkan tugas sebagai penyelia kepada Koordinator Teknis atau Kepala Seksi.

2. Membuat perencanaan pengambilan contoh uji. 3. Melaksanakan validasi/verifikasi metode pengujian. 4. Melaksanakan penerapan jaminan mutu pengujian. 5. Melakukan verifikasi terhadap data hasil pengujian.

6. Melakukan penyeliaan terhadap teknisi dan petugas pengambil contoh uji. 7. Melaksanakan pengujian dalam parameter tertentu dan disupervisi oleh

koordinator teknis.

8. Memberikan delegasi kepada teknisi senior, apabila berhalangan.

i. Teknisi

1. Melaporkan tugasnya sebagai teknisi kepada penyelia. 2. Merekam kondisi lingkungan pengujian.

3. Melaksanakan validasi/verifikasi metode pengujian. 4. Melaksanakan penerapan jaminan mutu pengujian.

5. Melaksanakan pengujian sesuai metode pengujian yang telah dipersyaratkan. 6. Memelihara peralatan pengujian.

j. Petugas Pengambil Contoh Uji

1. Melaporkan sebagai petugas pengambil contoh uji kepada penyelia. 2. Membantu penyelia dalam perencanaan pengambilan contoh uji.

3. Melakukan pengambilan contoh uji sesuai dengan metode pengambilan contoh uji yang telah dipersyaratkan.

4. Melaksanakan penerapan jaminan mutu pengambilan contoh uji.

(51)

k. Petugas Pengambil Contoh Uji

1. Melaporkan sebagai petugas pengambil contoh uji kepada penyelia. 2. Membantu penyelia dalam perencanaan pengambilan contoh uji.

3. Melakukan pengambilan contoh uji sesuai dengan metode pengambilan contoh uji yang telah dipersyaratkan.

4. Melaksanakan penerapan jaminan mutu pengambilan contoh uji.

5. Merekam secara rinci penyimpangan, penambahan atau pengecualian dari metode pengambilan contoh uji yang dipersyaratkan apabila dikehendaki oleh pelanggan.

l. Petugas Pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Melaporkan tugas sebagai pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada koordinator teknis.

2. Mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium. 3. Mengelola penanggulangan tanggap darurat, bila terjadi kecelakaan kerja.

m. Petugas Pengelola Limbah Laboratorium

1. Melaporkan tugas sebagai pengelola limbah laboratorium kepada koordinator teknis.

(52)
(53)

39

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Untuk merancang suatu sistem, maka terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap sistem yang ada saat ini untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan dari sistem tersebut. Setelah menganalisis dapat diketahui kelemahan atau kekurangan pada sistem yang lama dan dapat dirancang menjadi sebuah sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL), sistem yang sedang berjalan belum menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dalam proses pembuatan laporan hasil pengujiannya, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengolahan data dan penyampaian informasi dari staf satu ke staf lainnya, serta membuat tugas Kepala Balai dalam melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan Balai menjadi terhambat.

(54)

3.1.2 Analisis Sistem Berjalan

Analisis sistem berjalan adalah analisis yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL) pada saat ini. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak yang terlibat, didapatkan prosedur yang sedang berjalan dengan proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pelanggan menyerahkan data mengenai contoh uji kepada staf subbagian tata usaha.

2. Staf bagian tata usaha mengisi formulir permintaan pengujian dan dikaji ulang oleh koordinator teknis air dan lingkungan, jika pengambil contoh uji adalah pelanggan maka permintaan pengujian diserahkan kepada pelanggan untuk ditandatangani dan dilakukan pembayaran. Kemudian pelanggan menyerahkan contoh uji kepada staf bagian tata usaha.

3. Jika pengambil contoh uji berasal dari laboratorium maka koordinator teknis air dan lingkungan membuat surat pengambilan contoh uji, yang kemudian ditandatangani oleh kepala balai dan diserahkan kepada koordinator teknis air dan lingkungan dan petugas pengambil contoh uji serta kepada staf subbagian tata usaha. Kemudian petugas pengambil contoh uji menyerahkan contoh uji kepada staf bagian tata usaha.

(55)

Pelanggan Staf Subbagian Tata Usaha Koordinator Teknis Air dan

A1: Surat Perintah Pengambilan Contoh Uji (Koordinator teknis uji air dan lingkungan) A2: Surat Perintah Pengambilan Contoh Uji (Petugas Pengambilan contoh Uji) A3: Surat Perintah Pengambilan Contoh Uji (Staf Subbagian Tata Usaha) A4: Formulir permintaan pengujian (Pelanggan)

A5: Formulir permintaan pengujian (Staf Subbagian Tata Usaha) A6: Formulir permintaan pengujian (Koordinator teknis uji air dan lingkungan)

Pengambil contoh uji oleh pelanggan?

Surat Perintah pengambilan contoh uji permintaan pengujian

dan pembayaran

Surat Perintah pengambilan contoh uji

Surat Perintah pengambilan contoh uji

1 Surat Perintah pengambilan contoh uji

1

2

Contoh uji Contoh uji

Contoh uji

Surat Perintah pengambilan contoh uji

1

Surat Perintah pengambilan contoh uji

(56)

5. Staf subbagian tata usaha menyerahkan contoh uji kepada teknisi, Koordinator teknis air dan lingkungan kemudian membuat formulir rekapitulasi hasil pengujian yang kemudian diserahkan kepada penyelia beserta formulir permintaan pengujian.

6. Selanjutnya penyelia menyerahkan formulir permintaan pengujian kepada teknisi dan kemudian teknisi melakukan pengujian terhadap contoh uji sehingga menghasilkan data hasil pengujian.

7. Kemudian penyelia mengisi formulir rekapitulasi hasil pengujian dan diserahkan kepada koordinator teknis air dan lingkungan yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:

Contoh uji Formulir rekapitulasi hasil pengujian

Koordinator Teknis Air dan Lingkungan

Penyelia Teknisi

Formulir permintaan pengujian4

Pembuatan formulir

Formulir rekapitulasi hasil pengujian1 2

Formulir permintaan pengujian3 Data hasil pengujian Formulir permintaan pengujian4

Data hasil pengujian

Periksa data contoh uji

Data hasil pengujian

Pengisian formulir rekapitulasi hasil

pengujian

Formulir rekapitulasi hasil pengujian1 2

Data hasil pengujian Formulir rekapitulasi hasil pengujian2

Keterangan: A7 : Contoh uji (Teknisi)

A8 : Formulir permintaan pengujian (Penyelia) A9 : Data hasil pengujian (Penyelia)

A10 : Formulir rekapitulasi hasil pengujian (Penyelia)

Staf Subbagian Tata Usaha

Contoh uji Contoh uji

1

(57)

8. Kemudian oleh Koordinator teknis air dan lingkungan dari formulir rekapitulasi hasil pengujian dibuat laporan hasil pengujian.

9. Laporan hasil pengujian tersebut kemudian diserahkan kepada kepala balai untuk ditandatangani. Selanjutnya diserahkan kepada koordinator teknis air dan lingkungan dan staf bagian tata usaha.

10.Pelanggan mengambil laporan hasil pengujian kepada staf bagian tata usaha dan melakukan pelunasan pembayaran serta mengisi kuesioner, kuesioner yang sudah terisi kemudian diserahkan kembali kepada staf bagian tata usaha yang dapat dilihat pada gambar 3.3 dan 3.4 berikut:

Koordinator Teknis Air dan Lingkungan

Kepala Balai/ Kepala Seksi

Uji Air dan Lingkungan Staf Bagian Tata Usaha

Formulir rekapitulasi hasil pengujian

2

Pembuatan laporan

2 Laporan Hasil Pengujian Formulir rekapitulasi hasil

pengujian

Laporan Hasil Pengujian Laporan Hasil Pengujian2 3

A11: Laporan hasil pengujian (Koordinator teknis uji air dan lingkungan) A12: Laporan hasil pengujian (Staf bagian tata usaha)

A13: Laporan hasil pengujian (Pelanggan) 3

A11 A12 A13

(58)

Staf Bagian Tata Usaha

Pelanggan

Keterangan:

A14: Formulir kuesioner (Staf bagian tata usaha) Kuesioner yang belum

terisi

Kuesioner yang belum terisi

Pengisian kuesioner

Kuesioner yang sudah terisi

Kuesioner yang sudah terisi

sesuai

Ya tidak

A14

Gambar 3.4 Bagan Alir Pengisian Kuesioner

3.1.2.1 Evaluasi Prosedur Sedang Berjalan

(59)

3.1.3 Aturan Bisnis

Dari permasalahan-permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan adalah membangun sistem informasi berbasis website. Aturan bisnis sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Pelanggan

a. Pelanggan yang datang ke Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkugan (BPMKL)

Pelanggan yang akan memeriksa kualitas air, memberikan data contoh uji kepada staf subbagian tata usaha dan data tersebut akan diinputkan kedalam form permintaan pengujian.

Pelanggan akan menerima username dan password melalui email sehingga dapat melihat laporan hasil pengujian laboratorium secara online.

Pelanggan dapat mengisi kuesioner yang hanya dilakukan 1 kali untuk 1 kali permintaan pengujian.

b. Pelanggan yang melakukan registrasi online

Pelanggan menginputkan data pelanggan pada menu daftar yang disediakan pada website.

Ketika pelanggan datang menyerahkan contoh uji ke Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan (BPMKL), staf subbagian tata usaha tidak perlu menginputkan data pelanggan cukup data contoh uji dan permintaan pengujiannya saja.

Pelanggan akan menerima username dan password melalui email sehingga dapat melihat laporan hasil pengujian laboratorium secara online.

Gambar

tabel pada basis data(Entity relationship
Gambar 2.3 Logo Jawa Barat
Gambar 2.4 Struktur Organisasi
Gambar 3.3 Bagan Alir Pembuatan Laporan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses pengklasifikasian data baru dengan pohon klasifikasi Bagging CART dijalankan secara paralel pada semua pohon klasifikasi tersebut sehingga akan diperoleh berbagai

Perbedaan mengenai negara antara Plato dengan Aristoteles lain misalnya adalah, Plato menganalogikan jiwa dengan negara sementara Aristoteles menyatakan

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik

DIJUAL RMH di Jl. Teluk Gong Timur No. Segitiga Emas Halimun, Kuningan.. Iklan Baris Iklan Baris TANAH DIJUAL TEMPAT USAHA TV /RADIO /VIDEO VILA DIKONTRAKAN Serba Serbi..

Hasil pengujian menunjukkan bahwa titrator semi otomatis memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat membaca nilai potensial setiap detik, larutan yang dibutuhkan untuk

Pada awal periode 1980-an, diskusi tentang bank syariah sebagai pilar ekonomi islam di Indonesia telah dilakukan. Beberapa uji coba pada skala yang relatif

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa Intensitas nyeri pre test pada responden yang dilakukan relaksasi genggam jari (kelompok eksperimen) memiliki rata-rata

Setelah diberi perlakuan perendaman dalam larutan daun kumis kucing dan perlakuan perebusan, kandungan Pb mengalami penurunan, sedangkan pada perlakuan perendaman dalam