• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pengalaman Kerja Dan Kepemimpinan Transformasional Berpengaruh Terhadap Loyalitas Karyawan di CV Boga Jaya Snack Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Pengalaman Kerja Dan Kepemimpinan Transformasional Berpengaruh Terhadap Loyalitas Karyawan di CV Boga Jaya Snack Cimahi"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. BIODATA

Nama Lengkap : Mugni Pratama

Tempat / Tgl.lahir : Bandung, 17 Maret 1991

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Asal : Jl. Jati Sari 2 No 65 RT : 004 RW : 005, Kelurahan : Jati Sari Kecamatan : Buah Batu, Kota Bandung.

E-MAIL : ugiekebi999@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN Negeri Guruminda (1997-2003)

2. SMP Negeri 31 Bandung (2003-2006)

3. SMK Negeri 6 Bandung (2006-2007) 4. SMK Negeri 1 Bantarkalong Kab.Tasikmalaya (2007-2010)

(2)

DAMPAK PENGALAMAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL BERPENGARUH TERHADAP

LOYALITAS KARYAWAN DI CV. BOGA JAYA SNACK

CIMAHI

The impact of Work Experience and Leadership Transformational effect on Employee Loyalty CV. Boga Jaya Snack Cimahi

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu Syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh :

Mugni Pratama 21210740

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas

Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. dengan judul “Dampak Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Trasnformasional berpengaruh terhadap Loyalitas Karyawan di CV. Boga Jaya Snack Cimahi” disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

Selama penyusunan Usulan Penelitian ini, tidak sedikit bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada dosen pembimbing Lita Wulatika,SE.,Msi yang telah meluangkan waktu disela kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi untuk dapat

menghasilkan karya yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain, sehingga dapat diselesaikannya Tugas ini dengan tepat waktu . Selanjutnya dengan rasa tulus

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

Tersusunnya usulan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kerendahan hati maka penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

(4)

1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Terima kasih telah memberikan penulis kesempatan dalam menyelsaikan proposal usulan penelitian.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Prof. Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,SE.,Msi selaku penguji 1.

5. Isniar Budiarti., SE., M.Si, selaku penguji 2 pada saat pelaksanaan siding akhir. 6. Lita Wulantika, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan, dorongan serta membimbing penulis sewaktu penyusunan usulan penelitian ini.

7. Rizki Zulfikar., SE., M.Si, selaku Dosen Wali kelas MN-2 di Program Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

8. Orang tua yang selalu memberikan dukungan.

9. Mirnya Indriyanie, Muhidin, Saeful Umam, Roni Yudiana, Andhika Dwi KG, Fajar Maulana, Parid Abdul Rahman, Shidiq Rahmat Aziz yang selalu memberi semangat.

10. CV Boga Jaya Snack Cimahi yang telah memberikan izin untuk Penulis melakukan survey Penelitian

11. Teman-teman satu kelas kalian adalah segalanya yang terbaik.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan penelitian ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, September 2016 Penulis

Mugni Pratama

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAAN KEASLIAN...ii

MOTO...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACK...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...10

1.2.1 Identifikasi Masalalah ………,,,,,,,…10

1.2.2 Rumusan Masalah ………...10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian...11

1.3.2 Tujuan Penelitian ...11

1.4 Kegunaan Penelitian ...12

1.4.1 Kegunaan Praktis...12

(6)

1.4.2 Kegunaan Akademis ...12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian...13

1.5.1 Lokasi Penelitian...13

1.5.2 Waktu Penelitian...13

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKAPEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 14

2.1.1 Pengalaman Kerja...14

2.1.1.1 Pengertian Pengalaman Kerja...14

2.1.1.2 Pengukuran Pengalaman Kerja...15

2.1.1.3 Faktor yang mempengaruhi Pengalaman Kerja...16

2.1.1.4 Indikator Pengaruh Pengalaman Kerja...17

2.1.2 Kepemimpinan Transformasional...18

2.1.2.1 Pengertian Kepemimpinan Transformasional...18

2.1.2.2 Karakteristik Kepemimpinan Transformasional...20

2.1.2.3 Faktor-faktor Kepemimpinan Transformasional...20

2.1.2.4 Indikator Kepemimpinan Trasnformasional...21

2.1.3 Loyalitas Karyawan...22

2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Karyawan...22

2.1.3.2 Faktor yang mempengaruhi Loyalitas Karyawan...23

2.1.3.3 Faktor – faktor timbulnya Loyalitas...24

2.1.3.4 Indikator Loyalitas Karyawan...25

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya...28

(7)

2.2 Kerangka Pemikiran ...29

2.2.1 Hubungan antar Variabel...32

2.2.1.1 Keterkaitan Pengalaman Kerja terhadap Loyalitas Karyawan...30

2.2.1.2 Keterkaitan Kepemimpinan Transformasioal Terhadap Loyalitas Karyawan...32

2.2.1.3 Keterkaitan Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Loyalitas Karyawan...32

2.3 Hipotesis...34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1Desain Penelitian ... 36

3.2.2Operasional Variabel ...40

3.2.3Sumber dan Teknik Penentuan Data... 43

3.2.3.1 Sumber Data...43

3.2.3.2 Teknik Penetuan Data...44

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data...45

( Observasi , kuesioner , wawancara , dokumentasi). 46 3.2.4.1 Uji Validitas...47

3.2.4.2 Uji Realiabilitas...49

3.2.4.3 Uji MSI (Method of successive interval)...51

3.2.5Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis... 52

(8)

3.2.5.1 Rancangan Analisis...52

3.2.5.1.1 Analisis Deskriftif...53

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif ...54

3.2.52 Pengujian Hipotesis...58

3.2.5.5 Kriteria pengujian ...61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan...63

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...63

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan...65

4.1.3 Deskripsi Pekerjaan...66

4.2 Karakteristik Responden...68

4.3 Analisis Deskriptif...70

4.3.1 Analisis Deskriptif Pengalaman Kerja ...71

4.3.2 Analisis Deskriptif Kepemimpinan Trasnformasional...78

4.3.3 Analisis Deskriptif Loyalitas Karyawan...89

4.4 Analisis Verifikativ...101

4.4.1 Uji Asumsi Klasik...101

4.4.2 Pengaruh Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Loyalitas...104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...113

5.2 Saran...116

(9)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

1.1 Kuisoner Awal Pengalaman Kerja...4

1.2 Kuisoner Awal Kepemimpinan Trasnformasional...6

1.3 Kuisoner Awal Loyalitas Karyawan...8

1.4 Waktu Penelitian...13

2.1 Penelitian Terdahulu...28

3.1 Desain Penelitian...39

3.2 Operasionalisasi Variabel...41

3.3 Komposisi Karyawan CV. Boga Jaya Snack Cimahi...44

3.4 Skala Likert...47

3.5 Interpretasi Nilai r...48

3.6 Standar Penilaian Koefisien Validilitas dan Realibilitas...51

3.7 Kriteria Penilaian Secara Umum...54

4.1 Jenis Kelamin...68

4.2 Usia Responden...69

4.3 Tingkat Pendidikan Responden...69

4.4 Pedoman Kategorisasi Tanggapan Responden...71

4.5 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Untuk Pengalaman Kerja...71

4.6 Tanggapan Responden Indikator Lama Masa Kerja ...73

4.7 Tanggapan Responden Indikator Rutinitas Pekerjaan...75

4.8 Tanggapan Responden Indikator Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan....77

4.9 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Untuk Variabel Kepemimpinan

(11)

Transformasional...79

4.10 Tanggapan Responden Indikator Kharismatik...81

4.11 Tanggapan Responden Indikator Motivasi Inspiratif...82

4.12 Tanggapan Responden Indikator Stimulasi Intelektual...84

4.13 Tanggapan Responden Indikator Perhatian Individual...86

4.14 Tanggapan Responden Indikator Pengaruh Ideal...88

4.15 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Untuk Variabel Loyalitas Karyawan...90

4.16 Tanggapan Responden Indikator Taat pada Peraturan...92

4.17 Tanggapan Responden Indikator Tanggung Jawab Perusahaan...93

4.18 Tanggapan Responden Indikator Kemauan Untuk Bekerjasama...95

4.19 Tanggapan Responden Indikator Rasa Memiliki...97

4.20 Tanggapan Responden Indikator Hubungan Antar Pribadi...98

4.21 Tanggapan Responden Indikator Kesukaan Terhadap Pekerjaan...100

4.22 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas...103

4.23 Koralasi Berganda antara Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Loyalitas Karyawan...104

4.24 Hasil Analisis Regresi...105

4.25 Tabel Anova Untuk Pengujian Secara Simultan ANOVA...106

4.26 Koefisien Determinasi...107

4.27 Koefisien Determinasi Secara Parsial Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Loyalitas ...108

4.28 Uji Parsial (t)...109

(12)

DAFTAR GAMBAR

3.2 Model Analisis Linier Berganda

...

4.3 Garis Kontinum Variabel Kepemimpinan Transformasional ... 79

4.4 Garis Kontinum Variabel Loyalitas Karyawan

... 90

4.5 Grafik Normalitas

... 102

4.6 Grafik Sctterplot Variabel Dependen

(13)

4.8 Uji Hipotesis Variabel Pengalaman Kerja terhadap Loyalitas Karyawan ... 110

4.9 Uji Hipotesis Variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap Loyalitas

Karyawan ... 111

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Nur Rofi, 2012, Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerja

terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Departemen Produksi PT.

Leo Agung Raya Semarang, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi

Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012.

Ardika Sulaeman, 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap

Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Jurnal

Trikonomika ISSN 2355-7737 Vol.13 No.1 Hal.91-100.

Abriyani Puspaningsih, 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja, Pendidikan dan

Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Manajer Perusahaan Manufaktur di

Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis,

Asri, Marwan. 1986. Pengelolaan Karyawan. BPFE : Yogyakarta.

Bass, B. M. (1990), Bass and Stogdill's Handbook of Leadership, 3rd Edition,

Free Press.Crainer, Stuart (1996), Leaders on Leadership: 12 personal

reflections on the theme of leadership, Institute of Management.

Coulter, Robbins. 2004. Manajemen, Edisi Ketujuh, Edisi Indonesia, Jilid

Kesatu.Jakarta : PT. Indeks Group Gramedia.

Elaine B Johnson, PH.D. (2007). Contextual Teaching and Learing. Bandung

(15)

Emery, C. R., dan K. J. Barker. 2007. The Effect of Transactional and

Transformational Leadership Styles on the Organizational Commitment

and Job Satisfaction of Customer Contact Personnel. Journal of

OrganizationalCulture, Communication and Conflict, 11: 77-90.

Endah Utami, Yuliawati, Pengaruh Pengalaman Kerja, Kepuasan Kerja dan

Disiplin terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus Di Konveksi

Hasta Karya)

Foster, Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM :

Jakarta

Gibson, et.al. (2006) Organisasi (Terjemahan). Edisi Ke-Lima, Jakarta : Erlangga

Gujarati. 2005. SPSS Versi 16 Mengolah Data Statistik Secara Profesional.

Hasibuan, Malayu S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,.

Jakarta

Indra Kharis, 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Trasnformasional terhadap

Kinerja karyawan dengan Motivasi sebagai variabel Intervening ( Studi

pada karyawan Bank jatim Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis.

Moh Nazir. 1998. Metode penelitian. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. 597 hlm.

Moh. Nazir, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta, Ghalia. Indonesia.

Manulang. 2004. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ni Putu Eka Fajariani, Surya Ketut.I.B, 2015. Pengaruh Pengalaman Kerja dan

Kepemimpinan Transformasional berpengaruh Terhadap Loyalitas

Karyawan pada LPD Desa Adat Kedonganan, Jimbaran.Kuta-Bali.

(16)

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: BPFE.

Putu Ivan Ady Paratama, I Wayah Mudiartha Utama , Pengaruh Penempatan dan

Pengalaman Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan

ada PT. Delina Denpasar, Bali.

Poerwopoespito, F.Z. 2004. Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan. PT

Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Poerwopoespito, 2005, Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan,

Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Ranupandojo, Heidjrachman, Manajemen personalia, Yogyakarta Penerbit :

Universitas Gadjahmada.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.

Sudimin, T, 2003. Whistleblowing: Dilema Loyalitas dan Tanggung Jawab Publik. Jurnal Manajemen dan Usahawan, vol. 12 no. 11. hlm. 3-8.

Soegandhi, Vannencia M. et al. (2013), Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas

Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan PT.

Surya Timur Sakti Jatim”, Jurnal Manajemen Bisnis, Universitas Kristen

Petra. 1, (1), 1-12.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2006, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: CV ALFABETA.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:

Bandung.

Sugiyono. 2010, Metode Penelitian Kantitatif Kualitatif & RND Bandung : CV

(17)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Sembiring, Masana, 2012, Budaya & Kinerja Organisasi (Perspektif Organisasi

Pemerintah), Fokusmedia, Bandung.

Tjutju Yuniarsih, Suswanto. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.

T. Hani Handoko, 1984. Manajemen Edisi 2. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.

Thomas Stefanus Kaihatu, Wahju Astjarjo Rini, 2007. Kepemimpinan

Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan atas Kualitas

Kehidupan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran: Studi

pada Guru-Guru SMU di Kota Surabaya.

Tommy Stefanus dan Shelvieana Saputra, Eddy M. Sutanto, 2010. Analisis

Pemotivasian dan Loyalitas Karyawan Bagian Pemasaran PT. Palma Abadi

Sentosa di Palangka Raya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis

ISSN : 2087-1090

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung

Media

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori

dan Aplikasi. Bandung: Agung Media

Wahyu Hamdani, Seger Handoyo, 2012. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan

Transformasionaldengan Stres Kerja Karyawan PDAM Surya Sembada

(18)

Yukl, Gary A.2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi, edisi kelima. Jakata:

(19)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengalaman Kerja

2.1.1.1 Pengertian Pengalaman Kerja

Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan dalam mencari pekerjaan

semakin sulit. Oleh karena itu manusia harus meningkatkan kembali kualitas

tingkat pendidikan yang dimilikinya. Setiap manusia memiliki tingkat pendidikan

yang berbeda – beda ada yang rendah ada pula yang tinggi hal ini sangat

berpengaruh terhadap pengalaman kerja yang dimilikinya hal ini di ungkapkan

oleh (Rofi, 2012).

Manulang (2004:15), Pengalaman kerja adalah :

“Proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan

karena keterlibatannya dalam pelaksanaan tugas pekerjaan”.

Ranupandojo (2001:71), pengalaman kerja adalah:

“Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat

memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik”.

Menurut Abriyani Puspaningsih, 2004 Pengalaman kerja adalah sebagai berikut : Pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang telah dilakukan seseorang dan memberikan peluang besar bagi seseorang untuk

melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan semakin sempurna

(20)

2

pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Elaine B Johnson (2007) menyatakan bahwa pengalaman memunculkan

potensi seseorang. Potensi penuh akan muncul bertahap seiring berjalannya

waktu sebagai tanggapan terhadap bermacam-macam pengalaman”. Jadi

sesungguhnya yang penting diperhatikan dalam hubungan tersebut adalah

kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalamannya, baik pegalaman

manis maupun pahit. Maka pada hakikatnya pengalaman adalah pemahaman

terhadap sesuatu yang dihayati dan dengan penghayatan serta mengalami

sesuatu tersebut diperoleh pengalaman, ketrampilan ataupun nilai yang

menyatu pada potensi diri.

Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa pengertian

pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta ketrampilan

seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat

pengetahuan serta ketrampilan yang dimilikinya

2.1.1.2 Pengukuran Pengalaman Kerja

Menurut (Asri, 1986 : 131) ada lima hal yang dapat diukur dari tingat

pengalaman kerja seseorang yaitu :

1. Gerakannya mantap dan lancar setiap karyawan yang bepengalaman akan

melakukan gerakan yang mantap dalam bekerja tanpa disertai keraguan.

2. Gerakannya berirama Artinya terciptanya dari kebiasaan dalam melakukan

pekerjaan sehari – hari.

(21)

3

4. Dapat menduga akan jika timbulnya kesulitan sehingga lebih siap

menghadapi. Karena didukung oleh pengalaman kerja yang dimilikinnya.

5. Berkerja dengan tenang , seorang pegawai yang berpengalaman akan

memiliki rasa percaya diri yang cukup besar.

2.1.1.3 Faktor yang Memperngaruhi Pengalaman Kerja

Selain itu ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja

karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi –

kondisi tertentu, tetapi adalah tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat

semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial . beberapa faktor tersebut

adalah :

1. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus, latihan, bekerja.

Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang

lalu.

2. Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau

kemampuan seseorang.

3. Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs) untuk meramalkan tanggung

jawab dan wewenang seseorang.

4. Kemampuan – kemampuan analitis dan manipulatif untuk mempelajari

kemampuan penilaian dan penganalisaan.

5. Keterampilan dan kemampuan tehnik, untuk menilai kemampuan dalam

pelaksanaan aspek – aspek tehnik pekerjaan.

(22)

4

2.1.1.4 Indikator Pengaruh Pengalaman Kerja

Indikator untuk mengukur pengalaman kerja akan diukur menurut Zainullah

(2012) adalah sebagai beikut :

1. Lama Masa Kerja

Lama Masa Kerja adalah Jangka waktu yang telah dilalui seseorang sejak

menekuni pekerjaan.Lama kerja dapat menggambarkan pengalaman

seseorang dalam menguasai bidang tugasnya. Pada umumnyakaryawan

dengan pengalaman kerja yang banyak tidak memerlukan bimbingan

dibandingkan dengan karyawan yang pengalaman kerjanya sedikit.

2. Tingkat Rutinitas Pekerjaan / Pengalaman yang dimiliki

Semakin sering melakukan pekerjaan, semakin banyak pengalaman

karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan karena menurut para ahli

mengungkapkan bahwa tingkat rutinitas yang tinggi membuat karyawan

semakin mahir dalam pekerjaanya.

3. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau

informasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan juga

mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada

tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada

kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan

(23)

5

Dari uraian tersebut dapat diketahui, bahwa seorang yang berpengalaman

akan memiliki gerakan yang mantap dan lacar, gerakannya berirama, lebih cepat

menanggapi tanda-tanda, dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih

siap menghadapinya, dan bekerja dengan tenang serta dipengaruhi faktor lain

yaitu: lama waktu/masa kerja seseorang, tingkat pengetahuan atau ketrampilan

yang telah dimiliki dan tingkat penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan. Oleh

karena itu seorang karyawan yang mempunyai pengalaman kerja adalah seseorang

yang mempunyai kemampuan jasmani, memiliki pengetahuan dan ketrampilan

untuk bekerja serta tidak akan membahayakan bagi dirinya dalam bekerja.

2.1.2 Kepemimpinan Transformasional

2.1.2.1 Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan merupakan komponen yang sangat vital dalam suatu

organisasi. Robbins (1994) pada Masana Sembiring (2012) mengemukakan bahwa

“organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasi, yang bekerja atas dasar

yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok

tujuan”.

Menurut Robinss (2008 : 214 ) Kepemimpinan Transformasional adalah

pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan

kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mereka mampu

memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya. Pemimpin

transformasional juga mencurakan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan

(24)

6

mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan

membantu meraka memandang masalah lama dengan cara-cara baru, dan

mereka mampuh menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut

untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok.

Menurut Haryanti (2012), mengemukakan kepemimpinan

transformasional adalah suatu kepemimpinan di mana pemimpin memotivasi

bawahannya untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semula dengan

meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan.

Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang mampu membuat bawahannya

menyadari perspektif yang lebih luas, sehingga kepentingan individu akan

disubordinasikan terhadap kepentingan tim, organisasi, atau kepentingan lain yang

lebih luas.

Bass (1999), mendefinisikan bahwa gaya kepemimpinan transformasional

sebagai, suatu cara meningkatkan ketertarikan karyawannya terhadap

organisasi.Karyawan menjadi termotivasi dan menjadi percaya, kagum, hor-mat

serta setia kepada pemimpinnya. Meningkatnya usaha karyawan disebabkan

memiliki motivasi kerja intrinsik yang mendorong untuk bekerja mandiri.

Karakteristik gaya kepemimpinan transformasional yang efektif adalah

menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional,

memberikan stimulasi intelektual dan memperlakukan karyawan dengan memberi

(25)

7

Dari uraian tersebut dapat diketahuibahwa kepemimpinan tranformasional

adalah sifat seorang pimpinan yang lebih mengutamakan kepentingan organisasi

seperti memperhatikan setiap kondisi dan situasi dari masing-masing karyawan

yang ada di perusahaan tersebut dalam bekerja.

2.1.2.2 Karakteristik Kepemimpinan Transformasional

Bass dan Avolio (1996) menggambarkan bahwa pemimpin

transformasional pada tahap tengah memiliki karakteristik yang menunjukkan

perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional, memberikan stimulasi

intelektual dan memperlakukan kayawan dengan memberi perhatian terhadap

individu. Pillai (2003) mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional

memiliki karakteristik penting yaitu: menampilkan karakteristik yang

menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional,

memberikan stimulasi intelektual dan memperlakukan karyawan dengan memberi

perhatian terhadap individu. Kepemimpinan transformasional memiliki

karakteristik yang menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi

inspirasional, memberikan stimulasi intelektual dan memperlakukan karyawan

dengan memberi perhatian terhadap individu.

2.1.2.3 Faktor – faktor Kepemimpinan Transformasional

Bass dan Avolio (1996), mengemukan bahwa faktor-faktor gaya

kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut:

A. Charismatic Leadership (Kharismatik)

B. Inspirational Motivation (Motivasi inspiratif)

(26)

8

D. Individualized Consideration (Konsiderasi individual)

memberi nasehat kepada karyawan sehingga karyawan dapat tumbuh dan

berkembang.

2.1.2.4 Indikator Kepemimpinan Transformasional

Adapun indikator Kepemimpinan Transformasional menurut Manthey

(2011) yaitu :

1. Charismatic Leadership (Kharismatik/pengaruh terhadap individu)

Pemimpin memberikan keyakinan, menekankan kepercayaan, dan

menekankan pentingnya tujuan, komitmen, dan konsekuensi etis dari suatu

keputusan.

2. Inspirational Motivation (Motivasi inspiratif)

Pemimpin yang mampu memberikan dorongan agar timbulnya kesadaran

kepada diri sendiri hal ini bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah

seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan

sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.

3. Intellectual Stimulation ( Stimulasi Intelektual )

Pemimpin selalu menstimuli bawahannya secara intelektual, sehingga

mereka menjadi inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah dengan

cara-cara yang baru. Selain itu, pemimpin mengajarkan dengan melihat

kesulitan sebagai masalah yang harus diselesaikan dan memberikan

(27)

9

4. Individualized Consideration (Konsiderasi individual)

Pemimpin memberikan perhatian kepada karyawan secara individual,

seperti : kebutuhan karyawan untuk berprestasi, memberikan gaji,

5. Idealized Influence ( Keyakinan diri yang kuat )

Perilaku seorang pemimpin trasnformasional yang memiliki keyakinan

yang kuat. Ia selalu hadir disaat – saat yang sulit ia pun memegang peguh

nilai – nilai yang ia junjung tinggi. Komitmen yang tinggi selalu

mengiringi langkah pemimpin ini.

2.1.3 Loyalitas Karyawan

2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Karyawan

Dalam melaksanakan kegiatan kerja karyawan tidak akan terlepas dari

loyalitas dan sikap kerja, sehingga dengan demikian karyawan tersebut akan

selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik. Karyawan merasakan adanya

kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Utomo (Tommy dkk., 2010) Loyalitas dapat dikatakan sebagai kesetiaan

seseorang terhadap suatu hal yang bukan hanya berupa kesetiaan fisik semata,

namun lebih pada kesetiaan non fisik seperti pikiran dan perhatian. Loyalitas para

karyawan dalam suatu organisasi itu mutlak diperlukan demi kesuksesan

organisasi itu sendiri. Menurut Reichheld, semakin tinggi loyalitas para karyawan

di suatu organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik

organisasi. Begitu pula sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas para

(28)

10

tujuan-tujuan organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik

organisasi.

Dalam jurnal Maharani dkk., Loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti

setia. Loyalitas dalam organisasi dapat diartikan sebagai kesetiaan seorang

karyawan terhadap organisasi. Menurut Sudimin (2003), loyalitas berarti

Kesediaan karyawan dengan seluruh kemampuan, keterampilan, pikiran, dan

waktu untuk ikut serta mencapai tujuan organisasi dan menyimpan rahasia

organisasi serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi

selama orang itu masih berstatus sebagai karyawan.

Menurut Hasibuan (2011), Kesetiaan dicerminkan oleh kesediaan

karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan

dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut Meyer dan

Herscovits, loyalitas merupakan kondisi psikologis yang mengikat karyawan dan

perusahaannya.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa Loyalitas karyawan adalah

kesetiaan,kebanggaan karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaanya , dan

apabila karyawan tersebut memiliki sikap yang loyalitas kepada perusahaan secara

tidak langsung karyawan tersebut ikut mendorong kemajuan perusahaan tersebut

(29)

11

2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Karyawan

Selanjutnya Steers & Porter (dalam Dewi & Endang) menyatakan bahwa

timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor :

1. karakteristik pribadi, meliputi : usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras, dan sifat kepribadian;

2. Karakteristik pekerjaan, meliputi : tantangan kerja, stres kerja, kesempatan

untuk berinteraksi sosial, job enrichment, identifikasi tugas, umpan balik

tugas, dan kecocokan tugas;

3. Karakteristik desain perusahaan/organisasi, yang dapat dilihat dari

sentralisasi, tingkat formalitas, tingkat keikutsertaan dalam pengambilan

keputusan, paling tidak telah menunjukkan berbagai tingkat asosiasi

dengan tanggung jawab perusahaan, ketergantungan fungsional maupun

fungsi kontrol perusahaan;

4. Pengalaman yang diperoleh dalam perusahaan/organisasi, yaitu

internalisasi individu terhadap perusahaan setelah melaksanakan pekerjaan

dalam perusahaan tersebut meliputi sikap positif terhadap perusahaan, rasa

percaya terhadap perusahaan sehingga menimbulkan rasa aman,

merasakan adanya kepuasan pribadi yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.

2.1.3.3 Aspek – aspek Loyalitas Karyawan

Loyalitas kerja karyawan tidak terbentuk begitu saja dalam organisasi,

tetapi ada aspek-aspek yang terdapat didalamnya yang mewujudkan loyalitas kerja

karyawan. Masing-masing aspek merupakan bagian dari manajemen organisasi

(30)

12

yang terdapat pada individu dikemukakan oleh Siswanto (dalam Soegandhi dkk.

2013), yang menitik beratkan pada pelaksanaan kerja yang dilakukan karyawan

antara lain. :

1. Taat pada peraturan

2. Tanggung jawab pada perusahaan/organisasi

3. Kemauan untuk bekerja sama

4. Rasa memiliki

5. Hubungan antar pribadi

6. Kesukaan terhadap pekerjaan

2.1.3.4 Faktor – faktor timbulnya Loyalitas

Salah satu survey tentang loyalitas yang dikutip Drizin & Schneider

(dalam Runtu, 2014) menunjukkan bahwa pendorong utama untuk loyalitas

karyawan adalah fairness. Hal itu mencakup: adil dalam penggajian, adil dalam

penilaian kinerja, dan adil dalam perumusan dan pengimplementasian kebijakan.

Sedangkan Mc Quiness (dalam Runtu, 2014) mengemukakan bahwa komunikasi

yang efektif dalam suatu organisasi akan berdampak pada loyalitas karyawan.

Peran komunikasi dalam meningkatkan loyalitas karyawan ini didukung oleh

Smith & Rupp (dalam Runtu, 2014).

Antoncic & Antoncic (dalam Runtu, 2014) Menyatakan bahwa penurunan

loyalitas umumnya disebabkan oleh ketidakpercayaan terhadap keputusan dan

kebijakan organisasi, buruknya komunikasi dan aliran informasi internal, serta

gaya kepemimpinan dalam organisasi. Oleh karena itu, menurut Cunha (dalam

(31)

13

budaya, dan kepemimpinan dalam organisasi. McGuinness (dalam Runtu, 2014)

menyatakan bahwa meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan,

komunikasi efektif dan terbuka, pengembangan saling percaya, pengembangan

karir, serta penggajian berdasarkan produktivitas, dan fleksibilitas tunjangan dapat

menimbulkan loyalitas pada karyawan.

Loyalitas karyawan juga dapat dibangun melalui hubungan yang baik

antara atasan dan bawahan. Membangun hubungan saling percaya satu sama lain

merupakan satu bentuk kompensasi yang sangat bermakna bagi karyawan.

Karyawan harus tahu bahwa atasan mereka memperlakukan mereka sebagai

pribadi tidak sekedar “sumber daya” sebelum mereka termotivasi untuk memberi

yang terbaik bagi organisasi, Boltax (dalam Runtu, 2014). Loyalitas karyawan itu

ada dalam satu organisasi apabila karyawan percaya bahwa dalam tujuan

organisasi, karyawan dapat mencapai tujuan mereka.

2.1.3.5 Indikator Loyalitas Karyawan

Menurut Siswanto, dalam Sari dan Widyastuti (2004) mengatakan hal

yang menjadi indikator Loyalitas Karyawan adalah sebagai berikut :

1. Taat pada peraturan

Setiap kebijakan yang diterapkan dalam organisasi untuk memperlancar

dan mengatur jalannya pelaksanaan tugas oleh manajemen organisasi

ditaati dan dilaksanakan dengan baik. Keadaan ini akan

menimbulkankedisiplinan yang menguntungkan organisasi baik intern

(32)

14

2. Tanggung jawab pada perusahaan

Pekerjaan dan pelaksanaan tugasnya mempunyai konsekuensi yang

dibebankan karyawan. Kesanggupan karyawan untuk melaksanakan tugas

sebaik-baiknya dan kesadaran akan setiap resiko pelaksanaan tugasnya

akan memberikan pengertian tentang keberanian dan kesadaran

bertanggungjawab terhadap resiko atas apa yang telah dilaksanakan.

3. Kemauan untuk bekerja sama

Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan

memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin

dicapai oleh orang-orang secara invidual.

4. Rasa memiliki

Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap organisasi akan membuat

karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab

terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas

demi tercapainya tujuan organisasi.

5. Hubungan antar pribadi

Karyawan yang mempunyai loyalitas kerja tinggi mereka akan mempunyai

sikap fleksibel ke arah tata hubungan antara pribadi. Hubungan antara

pribadi ini meliputi : hubungan sosial diantara karyawan, hubungan yang

harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman

(33)

15

karyawan tidak pernah menuntut apa yang diterimanya diluar gaji pokok.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

(34)
(35)

17

pengalaman kerja diukur dengan melihat seberapa lama waktu yang dihabiskan

tenaga kerja pada suatu bidang pekerjaan tertentu. Karyawan yang mempunyai

pengalaman yang lebih lama akan mempunyai keterampilan yang lebih tinggi,

sehingga produktivitasnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja

yang baru memiliki sedikit pengalaman

Seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja akan lebih

memberikan kontribusinya kepada perusahaan, karena mereka bekerja tanpa rasa

ragu, percaya diri, dan senantiasa bertanggung jawab atas semua pekerjaan dan

(36)

18

dan menempa kemampuan karyawannya hingga maksimal selain itu pemimpin

harus menerapkan gaya kepemimpinan transformasional untuk menumbuhkan

nilai – nilai loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Dalam pembentukan loyalitas kerja diperlukan adanya kesadaran diri

individu, baik langsung atau tidak langsung, yang didukung oleh berbagai faktor.

Gaya kepemimpinan transformasional merupakan salah satu faktor penentu

loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Sense of power, merupakan wujud

kepemimpinan transformasional dalam menciptakan pemberdayaan karyawan.

2.2.1 Hubungan Antar Variabel

2.2.1.1 Keterkaitan Pengalaman Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Putu Ivan Ady ParatamaWayan

Mudiartha Utama (2015) Hasil uji thitung (3,414) lebih besar dari ttabel (1,988) maka

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel

pengalaman terhadap loyalitas karyawan pada PT. Delina Denpasar dengan nilai

koefisien regresi sebesar 0,278. Nilai positif pada koefisien regresi menandakan

bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh yang searahterhadap loyalitas karyawan.

pengalaman kerja yang dimiliki karyawan akan dapat membatu karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan loyalitas karyawan. Seorang

karyawan memiliki loyalitas kerja yang tinggi apabila karyawan tersebut memiliki

penguasaan terhadap pekerjaan dan tingkat pengetahuan dan keterampilan, begitu

pula sebaliknyaapabila karyawan tidak loyal dalam pekerjaannya dapat terjadi karena

karyawan tersebut kurang memiliki penguasaan terhadap pekerjaan dan tingkat

pengetahuan serta keterampilan.

(37)

19

Karyawan

Loyalitas karyawan kepada perusahaan merupakan kesetiaan atau bentuk

dari keterikatan emosi yang mendalam terhadap perusahaan akibat adanya

kepuasan terhadap kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan kepadanya.

Poerwopoespito (2004), menyebutkan bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin

pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,

melaksanakan tugas dengan tanggungjawab, disiplin serta jujur dalam bekerja.

Poerwopoespito (2005), juga menjelaskan bahwa sikap karyawan sebagai bagian

dari perusahaan yang paling utama adalah loyal.

Gaya kepemimpinan seorang atasan akan berhubungan dengan loyalitas

karyawan. Oleh sebab itu perlu diketahui gaya kepemimpinan yang tepat guna

diterapkan dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan Transformational adalah

sebuah gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemenuhan terhadap tingkatan

tertinggi dari hirarki maslow yakni kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri.

Kepemimpinan transformasional inilah yang sungguh-sungguh diartikan sebagai

kepemimpinan yang sejati karena kepemimpinan ini sungguh bekerja menuju

sasaran pada tindakan mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak

pernah diraih sebelumnya (Keller 1992).

2.2.1.3Keterkaitan Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional

berpengaruh Terhadap Loyalitas Karyawan

Hasil dari penelitian yang di lakukan oleh Ni Putu Eka Fajariani dan

I.B.Ketut Surya (2015) menunjukan bahwa pengalaman kerja dan kepemimpinan

transformasional secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(38)

20

transformasional merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan loyalitas

karyawan. Jadi bila kedua variabel ini dapat diterapkan secara bersama-sama di

perusahaan, maka akan sangat berpengaruh baik terhadap loyalitas karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat para ahli dan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu : pratama dan Utama (2013), Steers &

Porter (dalam Timbul dan Mutamimah, 2009) dan Aprilia (2010).

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dirumuska paradigm

mengenai Dampak Pengelaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional

terhadap Loyalitas Karyawan sebagai berikut :

(39)

21

2.2 Hipotesis Penelitian

Menurut Erwan Agus Puwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137),

hipotesis adalah penyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu

masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya)

sehingga harus diuji secara empiris.

Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Pengalaman Kerja sudah memenuhi standar perusahaan,

Penerapan Kepemimpinan Trasnformasional sudah berjalan

Dengan efektif, dan Loyalitas Karyawanannya tinggi pada

CV. Boga Jaya Snack Cimahi.

H2 : Pengalaman Kerja Karyawan berpengaruh terhadap Loyalitas

Karyawan pada CV. Boga Jaya Snack.

H3 : Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap

Loyalitas Karyawan pada CV. Boga Jaya Snack.

H4 : Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Trasnformasional

Berpengaruh terhadap Loyalitas Karyawan pada CV. Boga Jaya

(40)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010)“ mengemukaan

bahwa: „‟Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga di

tambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu”. Objek penelitian yang diambil oleh

penulis dalam penelitian ini adalah Dampak Pengalaman Kerja dan

Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap Loyalitas Karyawan pada

CV Boga Jaya Sncak Cimahi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penilaian yang digunakan untuk

mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu (Umi Narimawati, 2008:127).

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

verifikatif dengan pendekatan kuantitatif karena penulis ingin mendeskripsikan

Dampak Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional berpengaruh

terhadap Loyalitas Karyawan pada CV Boga Jaya Sncak Cimahi.

Menurut Sugiyono (2005 : 21): “ Metode Deskriptif adalah metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi

tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

(41)

2

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui gambaran mengenai variabel

Pengalaman Kerja , Kepemimpinan Trasnformasional dan Loyalitas Karyawan di

CV Boga Jaya Snack Cimahi.

Metode ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran tentang kondisi

mengenai variabel terkait dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu

secara spesifik dan akan memperoleh data yang sesuai dengan penelitian.

Yang kemudian data tersebut akan peneliti olah, dianalisis, diproses lebih lanjut

dengan teori-teori yang kuat dan akan ditarik kesimpulan.

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008 : 45) menyatakan

bahwa: “Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan

untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan

di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan. Dalam

penelitian ini, penulis ingin mengetahui gambaran mengenai variabel

Pengalaman Kerja , Kepemimpinan Trasnformasional dan Loyalitas Karyawan di

CV Boga Jaya Snack Cimahi.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakuka perencanaan dan

perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan

baik dan sistematis. Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:84) bahwa :

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian”.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang (2002:249) menyatakn bahwa;”

(42)

3

metode dan orosedur – prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan,

pengumpulan, dan analisis data,”

Menurut Sugiyono (2009:13) penjelasan proses penelitian disampaikan

seperti teori sebagai berikut :

Proses penelitian meliputi :

1. Sumber masalah

2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relavan dan penemuan yang relavan

4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun Instrumen Penelitian

7. Kesimpulan

Berdasarkan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini adalah :

1. Sumber Masalah

Penelitian melakukan survey awal untuk menemukan fenomena yang

terjadi sebagai dasar penelitian.

2. Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1) Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada CV. Boga

Jaya Snack Cimahi.

2) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada CV. Boga Jaya Snack

(43)

4

3) Merumuskan masalah penelitian termasuk membuat sfesifikasi dari tujuan

dan hipotesis untuk di uji. Masalah yang diteliti dalanm penelitian ini

adalah Pengalaman Kerja (X1) dan Kepemimpinan Transformasional (X2)

serta Loyalitas Karyawan (Y).

4) Menetapkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. Boga

Jaya Snack Cimahi.

5) Menetapkan hipotesis penelitian sesuai dengan fenomena yang telah

terjadi pada CV. Boga Jaya Snack Cimahi.

6) Memilih serta memberi definisi terhadap setiap pengeluaranvariable.

Pengukuran variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengukuran skala ordinal karena data yang diukur berupa tingkatan.

Pada sekala ini, ututan symbol atau kode berupa angka

yang mempunyai arti urutan jenjang yang dimulai dari yang positif

sampai yang paling negative dan sebaliknya.

7) Mendapatkan data – data mengenai Dampak Pengalama Kerja dan

Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap Loyalitas

Karyawan

8) Melakukan analisis mengenai mengenai Pengalaman Kerja Karyawan.

Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap Loyalitas

Karyawan

9) Menyimpulkan penelitian, Sehingga akan diperoleh penjelasan

(44)

5

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat di gambarkan desain dari

penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

T – 1 Descriptive Descriptive dan survey

T – 2 Descrpitive Descriptive dan Survey

T – 3 Descriptive Descriptive dan Survey

hubungan antara dua variabel bebas (independent) yang memiliki

hubungan dengan satu variabel tergantung (dependen).

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

(45)

6

3.2.2 Operasional Variabel

Pengertian variabel menurut Sugiyono (2010: 31) adalah:“Sesuatu

hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

”Sedangkan menurut Nur Indriantoro (2002) mengemukakan sebagai

berikut: “Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh

peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi

peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama

atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.”

Operasional variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

pengukuran variabel-variabel penelitian.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) adalah: “Dalam bahasa Indonesia sering

disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat).”Adapun yang menjadi variabel independent dalam penelitian

ini adalah Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional.

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Sugiyono (2012:39) mengemukakan bahwa :“Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.“Dalam

(46)

7

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

(47)
(48)

9

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian mengenai Dampak

Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap

Loyalitas Karyawan adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara

langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan

teknik tertentu yang dibuat untuk itu. (Umi Narimawati 2007:76). Menggunakan

data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data – data yang dibutuhkan

(49)

10

data terkumpul, data tersebut akan diolah sehingga akan menjadi sebuah

informasi bagi peneliti tentang keadaan objek penelitian. Data primer dalam

penelitian ini adalah hasil dari survey (obsevasi), hasil wawancara, dan

pengambilan data langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk

mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi karakteristik

organisasi, jumlah karyawan, data hasil evaluasi karyawan, penelitian terdahulu,

serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan diteliti

oleh penulis. (Umi Narimawati 2007:76 )

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

1. Polulasi

Menurut Umi Narimawati (2008:161) populasi adalah : “Objek atau

Subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan

oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan CV. Boga Jaya Snack Cimahi Dengan total karyawan berjumlah 50

orang dengan komposisi seperti yang tertara pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Komposisi Karyawan CV. Boga Jaya Snack Cimahi

No Divisi Logistic Sampel

(50)

11

2 Produksi 25

3 Teknisi Mesin 15

TOTAL 50

Sumber: CV. Boga Jaya Snack Cimahi

2. Sampel Berdasarkan Sensus

Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap

seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut. Sugiyono (2010:81) memaparkan bahwa, “Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik

pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan secara sensus karena jumlah

karyawan pada CV Boga Jaya Snack Cimahi hanya berjumlah 50 orang atau kurang

dari 100 orang, maka sensus yang diambil 50 orang responden.

Menurut M. Nazir (1998) dalam Asep Yayat Hidayat (2008:20) “Teknik

Sensus atau Complete Enumeration adalah mengambil keterangan mengenai populasi

dari setiap unit populasi yang semuanya dihitung.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1. Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara

mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang menjadi

objek untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung

dari CV. Boga Jaya Snack Cimahi serta dari data sekunder).Data primer

ini didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut:

(51)

12

Melakukan pengamatan secara langsung didari CV. Boga Jaya Snack

Cimahi untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan

dengan mengamati kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan

variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung

dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara yang dilakukan dengan menelaah dan

mengkaji catatan/laporan dan dokumen – dokumen lain yang ada

kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, dalam hal ini mengenai

Dampak Pengalaman Kerja dan Kepemimpinan Transformasional

berpengaruh terhadap Loyalitas Karyawan pada CV. Boga Jaya Snack

Cimahi

4. Studi Pustaka (Library Research)

Merupakan data sekunderpenelitianyang dilakukan untuk menghimpun

teori- teori, pendapat-pendapat yang di kemukakan oleh para ahli yang

diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang

dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan.

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,

terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki

karakteristikyang sama dengan karakteristik populasi penelitian.

Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan

(52)

item-13

item pertanyaan- pertanyaan yang layak untuk digunakan sebagai alat

ukur untuk pengumpulan data penelitian.

Teknik pengolahan data hasil kuesioner digunakan skala likert

dimana alternatif jawaban nilai 5 sampai dengan 1.Pemberian skor dilakukan

atas jawaban pertanyaan baik mengenai Pengelaman Kerja, Kepemimpinan

Transformasional dan Loyalitas Karyawan, karena data ini bersifat ordinal

maka selanjutnya nilai – nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk

setiap responden. Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 Skala Likert

ALTERNATIF

JAWABAN

PERNYATAAN POSITIF PERNYATAAN NEGATIF

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Netral 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

3.2.4.1 Uji Validitas

Menurut Cooper (2006:720), validitas adalah :

“Validity is a characteristic of measurement concerned with the extent that a

test measures what the researcher actually wishes to measure”.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing –

masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson

(53)

14

Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson

x = skor item pertanyaan

y = skor total item pertanyaan

N = jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Dalam mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

menurut Suharsimi Arikunto (2009:164) dapat dilihat pada tabel 3.4

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang

Antara 0,300 samoai dengan 0,200 Agak tidak tinggi Antara 0.200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0.100 sampai dengan 0,000 Sangat tidak tinggi

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikan 5%).

Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(54)

15

n = ukuran sampel

r = koefisien korelasi pearson

Keputusan pengujian instrument dengan mengunakan taraf signifikandengan

5% atau sisi adalah :

1. item instrument dikatakan valid jika t hitung lebih dari

atau sama dengan t0,05=1,9744 maka instrument tersebut

dapat digunakan.

2. item instrument dikatakan tidak valid t hitung

kurang dari t0,5(165)=1,9744 maka item tersebut tidak dapat

digunakan.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2002;112)” Reliabilitas adalah pengukuran

yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau koefisien.” Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas

menunjuk pada tingkat pada tingkat keterandalan sesuatu.”

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul

data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau

kekonsistensian alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari

sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji

(55)

16

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan

pengukuran kembali terhadap gejala yang sama.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas

adalah Split Half Method (Spearman – Brown Correlation), teknik belah dua.

Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah

subjek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama

besar (berdasarkan pemilihan genap – ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai

berikut :

1. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap),

kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II

2. Skor untuk masing – masing kelompok dijumlahkan sehingga

skor total untuk kelompok I dan kelompok II

3. Korelasikan skor total kelompok Idan skor total kelompok II

4. Korelasikan skor total kelompok I dan total kelompok II

Keterangan :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua

Keputuasan pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan taraf

(56)

17

1. Jika thitung lebih dari atau sama dengan t0,05 dengan taraf signifikan 5 %

maka instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan

2. Jika thitung kurang dari t0,05 dengan taraf signifikan 5% satu sisi maka

instrument dinyatakan tidak reliabel dan tidak dapat digunakan

Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Split Half

untuk menguji keandalan dari alat ukur. Variabel akan dikatakan reliabel apabila

variabel tersebut memiliki nilai Split Half lebih besar dari 0,7.

Adapun hasil uji reliabel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.6

berikut ini :

Tabel 3.6

Standar Penilaian Koefisien Validilitas dan Reliabilitas

Kriteria Reliabilitas Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber : Barker et al,2002;70

3.2.4.3 Uji MSI (Method of successive interval)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan pada

operasionalisasi variable sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang

terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan

(57)

18

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Ambil data ordinal hasil kuesioner

b. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap

kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya

c. Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data >30

dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan

memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e. Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Succesive Interval

Dimana :

Mean of Interval : Rata-rata interval

Density at lower limit : Kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas

Area Under Upper Limit : daerah di bawah batas atas

Area Under Lower Limit : daerah di bawah batas bawah

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval)

(58)

19

Nilai transformasi = Nilai skala + [nilai skala

minimum] + 1.

g. Menentukan struktur hubungan antar variabel berdasarkan pada

diagram pemikiran. Didalam melakukan analisis jalur harus dijelaskan

hubungan antar variabel secara diagram jalur yang bentuknya

ditentukan oleh proporsi teoritik yang berasal dari kerangka pemikiran

dan perumusan hipotesis penelitian (Nirwana SK Sitepu 1994:15).

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 RancanganAnalisis

Menurut Narimawati umi (2010:41), rancangan analisis dapat di

definisikan sebagai berikut :

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan

ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dimengerti”.

3.2.5.2 Analisis Deskriptif (Kualitatif )

Analisis Deskriptif / kualitatif digunakan untuk menggambarkan tentang

ciri-ciri responden dan variabel penelitian, sedangkan analisis kuantitatif

digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik.

Analisis kualitatif digunakan dengan menyusun tabel frekuensi distribusi

untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk

(59)

20

Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat

dilhat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual

diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai

klasifikasi bobot yang diberikan (1,2,3,4, dan 5). Sedangkan skor ideal

diperoleh melalui perolehan predisi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah

kuesioner dikalikan jumlah responden.

Skor Aktual

Skor Total = X 100 %

Skor Ideal

(Sumber: Narimawati Umi, 2010:45)

Keterangan:

a. Skor actual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang

telah diajukan.

b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden

diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

c. Selanjutnya hasil perhitungan perbandingan antara skor aktual

dengan skor ideal dikontribusikan dengan tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria PenilaianSecara Umum

No. % Skor Kriteria

1 20.00% – 36.00% Sangat Buruk/Sangat Rendah

2 36.01% – 52.00% Buruk/Rendah

(60)

21

4 68.01% – 84.00% Baik/Tinggi

5 84.01% – 100% Sangat Baik/Sangat Tinggi

(Sumber : Umi Narimawati (2010:46)

3.2.5.3 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan

pendekatan kuantitatif. Karena data yang didapat dari kuesioner

merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data

interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala interval

melalui “Methode of Successive Interval. Dan selanjutnya dilakukan analisis

regresi korelasi serta determinasi.

1. Analisis Regresi dan Asumsi Klasik

Analisis regersi berguna untuk mendaptkan hubungan fungsional antara

dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regersi berguna untuk mendapatkan

pengaruh antar variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau

meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya

(Usman & Akbar, 2006).

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antarsatu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Gambar

Grafik
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1Desain Penelitian
Tabel 3.4Skala Likert
+4

Referensi

Dokumen terkait

• Yuan Dynasty- Ruled by the__________ (Genghis & Kublai Khan) ―barbarians‖ who form Yuan Dynasty in China, they were the first of only two times that the entire area of

commit to user

Characterization and Chemical Composition of White Popinac Seed Oil ( Leucaena Leucochepala ( Lam. Kristijanto** *Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun

1. Kekayaan sumber daya alam yang ada pada masyarakat pesisir di Kecamatan Triengggadeng Kabupaten Pidide Jaya berbeda dengan pesisir pada umumnya karena

Melalui strategi pembangunan seimbang, iaitu pemodenan Pusat Bandar Raya dan pembangunan yang lebih pantas di pusat- pusat pertumbuhan baru di Kuala Lumpur

Melalui nilai konstanta harmonik pasang surut dapat diolah dan menghasilkan nilai air terendah (Low Water Level) sebesar 0,004 cm, air tertinggi (High Water Level)

- Memuat tombol hapus, berfungsi untuk menghapus data kasir atau pramusaji yang telah dipilih dari datagrid.. - Memuat tombol simpan, berfungsi untuk menyimpan