• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Trafik Video Chatting Pada Sistem Client- Client Dengan Aplikasi Wireshark

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kinerja Trafik Video Chatting Pada Sistem Client- Client Dengan Aplikasi Wireshark"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM

CLIENT- CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

 

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen Teknik Elektro Sub Jurusan

Teknik Telekomunikasi  

Oleh:

RAYHAN YUVANDRA NIM : 100422037

 

   

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM

CLIENT- CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

Oleh :

RAYHAN YUVANDRA 100422037

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PPSE FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Sidang pada Tanggal 27 Bulan April Tahun 2013 di depan penguji : 1. Ketua Penguji : Rahmad Fauzi, ST.MT

Ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU

(3)

ABSTRAK

Teknologi Video chat adalah salah satu media komunikasi yang memberikan kemudahan pengguna untuk dapat melihat wajah lawan bicara dalam chatting dengan menggunakan kamera yang terdapat di notebook atau perangkat

komputer. Video chat juga membutuhkan jaringan internet sebagai media transmisinya. Salah satu aplikasi untuk video chat adalah skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP dengan teknologi P2P ( peer to peer ) melalui internet antara sesama pengguna skype. Penelitian ini membahas

pengaruh lamanya waktu chatting antara client A dengan client B berdasarkan pengujian yang dilakukan. Pengujian dilakukan dengan pengcapturan data menggunakan software wireshark. Parameter QoS yang dianalisis berupa delay, packet loss dan throughput. Pengukuran dimulai pada saat pada saat kedua client

sudah terhubung di skype melalui jaringan internet, dan melakukan chatting selama 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik. Hasil analisis data dari percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa pada saat melakukan video chat diperoleh delay rata-rata sebesar 0,72 sec, packet loss yang bernilai 0 %, sedangkan nilai throughputnya akan semakin turun seiring dengan lamanya waktu chatting.

(4)

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) pada Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini berjudul ”Analisis Kinerja Trafik Video Chatting Pada Sistem Client-Client Dengan Aplikasi Wireshark “. Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada kedua orangtua Saya yaitu ayahanda Irfan dan ibunda Yurleni yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan support, semangat dan doa kepada Penulis.Serta juga kepada ke-empat adik-adik Penulis yaitu Nadra Nadila, Nayla Karima, Rhea Haura dan Rafa Fardaws yang selalu memberikan support, semangat dan mendoakan Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir Penulis.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis juga telah banyak mendapatkan bantuan, dukungan maupun masukan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku Ketua Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris Jurusan Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. M. Zulfin, MT selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir Penulis yang selalu memberikan dukungan, masukan, dan pengarahan dalam menyusun penulisan Tugas Akhir Penulis.

4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku Dosen Wali selama Penulis mengikuti perkuliahan.

(5)

6. Sahabat – sahabat terbaik di Elektro: bang Wira Indani, Neronzie Julardi, Edward Pasaribu, Rolland Sihombing, Franklin, Elzas, nata, dontri, yoland, ginda, fauziah, masta, bang donny, dian syaiful, astrid, ramando, winny, nova, agita, reni dan Amie.

7. Seluruh staf dan karyawan di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, terutama dengan bang Martin, bang Divo, Bapak Ponijan, Ibu Ummi, Ibu Ani, Ibu Ester dan Bapak Amri yang telah memberikan banyak bantuan kepada Penulis selama di perkuliahan, proses pendaftaran seminar dan sidang Tugas Akhir Penulis.

8. Seluruh teman-teman Teknik Elektro, untuk konsentrasi Teknik

Telekomunikasi yang memberikan dukungan, doa, semangat, dan masukan kepada Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis juga tetap menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum begitu sempurna, baik dari segi materi, pengolahan maupun penyajian. Penulis juga menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, oleh karena itu, Penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun yang penulis harapkan dalam mengembangkan Tugas Akhir ini. Kiranya Tuhan selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi yang memerlukannya.

Medan, April 2013 Penulis

Rayhan Yuvandra

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Penulisan...3

1.4 Batasan Masalah...3

1.5 Metode Penulisan...4

1.6 Sistematika Penulisan...4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum...6

2.2 Jaringan Komputer...,...7

2.2.1 Klasifikasi Jaringan Komputer...,...7

2.3 Protokol Jaringan Komputer...11

2.3.1 Model Refrensi OSI...12

2.3 2 Model Layar TCP/IP...14

(7)

  2.6 Pengalamatan IP...18

2.6.1 Format IP address...18

2.6 2 Pembagian Kelas IP Address...18

2.7 Voice Over Internet Protocol (VOIP)...19

2.7 1 Protocol VOIP...20

2.10 Parameter Video dalam Jaringan...26

    BAB III INSTALASI DAN METODE PENGUJIAN   3.1 Skype...29

3.1.1 Installisasi Skype...29

3.2 Wireshark...31

3.2.1 Installisasi Wireshark...32

3.2.2 Penggunaan Wireshark untuk pengukuran...38

3.3 Metode Pengujian...42

  BAB IV ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK 4.1 Umum...46

4.2 Analisis Perhitungan delay...47

4.3 Analisis Perhitungan Packet Loss...49

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...55

5.2 Saran...56

DAFTAR PUSTAKA...57

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Local Area Network...7

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network...8

Gambar 2.2 Wide Area Network...9

Gambar 2.3 Jaringan Client-Server...10

Gambar 2.4 Jaringan Peer to Peer...11

Gambar 2.5 Lapisan OSI Tujuh Layer...12

Gambar 2.6 Protokol TCP/IP...16

Gambar 2.7 Diagram Blok Terminal Berbasis H.323...20

Gambar 3.1 Installisasi Skype...29

Gambar 3.2 Pemilihan Bahasa Untuk Proses Installisasi Skype...30

Gambar 3.3 Proses Installisasi Skype...30

Gambar 3.4 Tampilan Umum Skype...31

Gambar 3.5 Kotak Dialog Untuk Platform OS Windows 32 Bit...32

Gambar 3.6 Kotak Dialog Perjanjian Menggunakan Wireshark...32

Gambar 3.7 Memilih Komponen Installasi...33

Gambar 3.8 Memilih Shortcut...33

Gambar 3.9 Memilih Folder Instalasi...34

Gambar 3.10 Kotak Dialog Instalasi WinPcap...34

Gambar 3.11 Dialog Instalasi WinPcap...35

Gambar 3.12 Proses Instalasi WinPcap...35

Gambar 3.13 Kotak Dialog License Agreement WinPcap...36

Gambar 3.14 Instalasi Options WinPcap...36

Gambar 3.15 Proses Instalasi WinPcap Telah Selesai...37

Gambar 3.16 Installasi Wireshark Telah Selesai...37

Gambar 3.17 Tampilan Wireshark...38

Gambar 3.18 Memfilter Data sesuai dengan IP tujuan...38

Gambar 3.19 Data Hasil Pengujian Chatting...39

Gambar 3.20 Tampilan Mencari Delay...39

Gambar 3.21 Tampilan Delay pada Wireshark...40

(10)

Gambar 3.23 Tampilan Mencari Packet Loss...41

Gambar 3.24 Tampilan Packet Loss Pada Wireshark...41

Gambar 3.25 Model Pengujian...42

Gambar 3.26 Flowchart Pengujian dan Pengukuran...43

Gambar 3.27 Client A Menginvite Client B...44

Gambar 3.28 Client B Membalas Invite dari Client A...44

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

ABSTRAK

Teknologi Video chat adalah salah satu media komunikasi yang memberikan kemudahan pengguna untuk dapat melihat wajah lawan bicara dalam chatting dengan menggunakan kamera yang terdapat di notebook atau perangkat

komputer. Video chat juga membutuhkan jaringan internet sebagai media transmisinya. Salah satu aplikasi untuk video chat adalah skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP dengan teknologi P2P ( peer to peer ) melalui internet antara sesama pengguna skype. Penelitian ini membahas

pengaruh lamanya waktu chatting antara client A dengan client B berdasarkan pengujian yang dilakukan. Pengujian dilakukan dengan pengcapturan data menggunakan software wireshark. Parameter QoS yang dianalisis berupa delay, packet loss dan throughput. Pengukuran dimulai pada saat pada saat kedua client

sudah terhubung di skype melalui jaringan internet, dan melakukan chatting selama 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik. Hasil analisis data dari percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa pada saat melakukan video chat diperoleh delay rata-rata sebesar 0,72 sec, packet loss yang bernilai 0 %, sedangkan nilai throughputnya akan semakin turun seiring dengan lamanya waktu chatting.

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena orang-orang yang berada ditempat lain yang jauh dan ingin

berkomunikasi dengan orang yang berada ditempat lain yang jauh pula. Video chatting dapat digunakan sebagai alat yang dapat menyalurkan gambar serta suara

dalam bentuk video sehingga terlihat seperti nyata. Caranya, hanya dibutuhkan webcam, monitor, speaker, mikrofon, yang dewasa ini terintegrasi dalam satu

gadget yaitu laptop.

Salah satu contoh aplikasi video chatting adalah skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama

pengguna skype. Pada saat menggunakan skype, pengguna yang sedang online akan mencari pengguna skype lainnya lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya.

(14)

menganalisis paket data dalam lalu lintas jaringan pada saat dilakukan video chatting antara suatu client dengan client lainnya.

Parameter yang menjadi bahan analisis adalah berupa delay, packet loss dan throughput yang dihasilkan pada waktu terjadi pengiriman paket data dari request (permintaan) sampai receive (menerima) dari sisi suatu client dengan client lain yang akan dituju, sampai keduanya mengakhiri chattingnya.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan pada tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana proses permintaan dan pengiriman data pada jaringan internet.

2. Bagaimana memonitoring permintaan data dan penerimaan data berupa suara dan gambar pada saat melakukan video chatting pada jaringan internet.

3. Kinerja apa saja yang diamati pada proses pengiriman data berupa suara dan gambar pada saat melakukan video chatting pada jaringan internet.

(15)

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis kinerja trafik video chatting dengan software wireshark network protocol analyzer. Parameter

yang menjadi bahan analisisnya adalah delay, packet loss dan throughput pada saat melakukan video chatting.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan pada Tugas Akhir ini, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Tidak membahas keseluruhan item yang digunakan pada software wireshark network protokol analyzer.

2. Membahas cara kerja perangkat lunak / software wireshark Network Protocol Analyzer yang digunakan untuk monitoring lalu lintas data.

3. Kinerja yang dibahas adalah hanya packet loss, delay dan throughput pada saat melakukan video chatting antara suatu client dengan client tujuan/ client lainnya.

4. Monitoring dengan software wireshark hanya dilakukan pada sebuah client.

5. Tidak membahas koneksi internet yang melibatkan provider tertentu. 6. Aplikasi video chatting yang digunakan adalah Skype.

(16)

1.5 Metode Penulisan

Beberapa metode pengumpulan data yang penulis peroleh dalam dalam mengerjakan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku, textbook dan tulisan-tulisan lain yang terkait serta dari layanan internet berupa artikel-artikel dan jurnal-jurnal penelitian.

2. Studi Bimbingan

Yaitu melakukan diskusi tentang topik Tugas Akhir ini dengan dosen pembimbing.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai tugas akhir ini secara singkat, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran keseluruhan tentang apa yang diuraikan dalam tugas akhir ini, yaitu pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

(17)

BAB III : INSTALASI DAN METODE PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang pengenalan software skype dan wireshark serta menjelaskan proses installisasi kedua software tersebut. Lalu menjelaskan item-item tools yang digunakan pada waktu memonitoring paket data pada software wireshark dan metode pengujiannya.

BAB IV : ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT- CLIENT DENGAN APLIKASI

WIRESHARK

Bab ini berisi tentang analisis kinerja trafik video chatting dengan menggunakan software Wireshark Network Protocol Analyzer dari request (permintaan) data hingga receive (menerima) data dari suatu

client ke client tujuan pada saat melakukan video chatting.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

Komunikasi awalnya bergantung pada transportasi yaitu, jalan antar kota, antar provinsi/negara bagian kemudian antar negara/benua. Kemudian komunikasi dapat terjadi dengan jarak yang jauh melalui telegraf (1844), telepon (1867), gelombang radio elektromagnetik (1889), radio komersial (1906), televisi broadcast (1931), kemudian melalui televisi, dunia jadi lebih kecil karena orang dapat mengetahui dan mendapatkan informasi tentang yang terjadi di bagian lain dunia ini. Dalam telekomunikasi, informasi diwakili oleh sinyal. Sinyal ada dua macam:

1. Digital: Secara spesifik mengacu pada informasi yang diwakili oleh dua keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0 dan 1.

(19)

2.2 Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Namun jaringan juga dapat berbentuk jalinan saluran komputer terbesar didunia yaitu internet [2].

2.2.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

Dalam pembahasan jaringan komputer diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut.

2.2.1.1Berdasarkan Skala

Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Atau dapat dijelaskan sebagai kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa kabel ataupun tanpa kabel. Karena itu berdasarkan skalanya, maka ada tiga jenis jaringan komputer yang akan dijelaskan pada bagian berikut :

2.2.1.1.1 LAN (Local Area Network)

(20)

Gambar 2.1 Local Area Network

2.2.1.1.2 MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN. Secara umum, metropolitan area network ditunjukkan pada Gambar 2.2 [3].

(21)

2.2.1.1.3 WAN (Wide Area Network)

Merupakan jaringan komputer yang mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Mesin ini disebut host. Host dihubungkan oleh sebuah subnet komunikasi atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari satu host ke host lainnya. Contoh WAN seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 [3].

Gambar 2.3 Wide Area Network

2.2.1.2Berdasarkan Fungsi

(22)

2.1.1.2.1 Client-Server

Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau

beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node dalam

jaringan.

Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju [4].

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai

dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Jaringan client-server seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.4.

(23)

2.1.1.2.2 Peer to Peer

Peer to peer adalah suatu model jaringan dimana tiap PC dapat memakai

resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain,

Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.

Jika terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain. Contoh jaringan peer to peer seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 [4].

Gambar 2.5 Jaringan Peer to peer

2.3 Protokol Jaringan Komputer

(24)

2.3.1 Model Refrensi OSI

Model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Gambar dari model OSI 7 Layer seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Lapisan OSI Tujuh Layer

Model OSI disusun atas 7 lapisan yaitu : a. Lapis Aplikasi

(25)

pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

b. Lapis Presentasi

Lapis presentasi berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

c. Lapis Sesi

Lapis sesi berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. d. Lapis Transport

Lapis transport berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

e. Lapis Jaringan

Lapis jaringan berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui

(26)

f. Lapis Link Data

Lapis link data befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

g. Lapis Fisik

Lapis fisik Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio [5].

2.3.2 Model Layar TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)

Model TCP/IP memiliki 4 layer. Pemetaan menjadi 4 layer ini dilakukan untuk menyesuaikan model layer-layer pada model OSI diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Lapis Aplikasi (Application Layer)

(27)

encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. misalnya Mozilla Firefox yang berjalan pada komputer kita memanfaatkan protokol HTTP untuk mengakses suatu halaman web.Beberapa protokol yang beroperasi pada layer ini antara lain : HTTP (HyperText Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), POP3, SMTP (Simple Mail Transfer

Protocol), dan sebagainya.

b. Lapis Transport (Transport Layer)

Berfungsi untuk membuat komunikasi antar host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara membuat koneksi logikal. Pada layer ini juga terjadi penanganan masalah reabilitas, flow control, dan error correction. Pada layer ini terdapat 2 tipe pengiriman data yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (Unit Datagram Protocol).

Misalnya : protocol HTTP meminta TCP untuk menjamin sampainya data pada tujuan, jika terjadi gangguan pada saat transmisi maka HTTP tidak akan melakukan apa-apa, tetapi TCP akan mengirim ulang data yang hilang dan memastikan sampainya data pada tujuan

c. Lapis Internet (Internet Layer)

Berfungsi untuk melakukan routing, dan pembuatan paket IP menggunakan teknik enkapsulasi. Layer ini akan memilih rute terbaik yang akan dilewati paket data dalam jaringan, serta melakukan packet swicthing untuk mendukung tugas tersebut.

d. Layar Network Accsess / Network Interface / Host to Network

Mendefinisikan protokol-protokol dan juga hardware yang digunakan untuk

(28)

bisa melewati tipe-tipe network yang berbeda topologi, mentransmisi data yang berupa bit ke jaringan tersebut dan mendefenisikan MAC address dan melakukan error checking pada frame yang diterima [6].

Secara umum, gambar protocol TCP/IP ditunjukkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Protokol TCP/IP

2.4 Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang

(29)

2.5 Bridge, Router dan Gateway

Ada beberapa cara untuk memberikan koneksi ke jaringan. Pada internetworking dapat dilakukan dengan router. Pada bagian ini akan dibedakan

antara bridge, router dan gateway dalam mengakses jaringan yaitu : a. Bridge

Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen

dalam sebuah jaringan. Bridge dapat mengenal MAC address tujuan. Sehingga ketika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer

tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port pengirim). Setelah port komputer tujuan diketahui maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge bekerja pada layer datalink.

b. Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan

dengan jaringan yang lain. Router bekerja dengan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan kemana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan route terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router bekerja pada layer network.

c. Gateway

Gateway berfungsi sebagai antar muka sebuah jaringan skala kecil dengan

(30)

internet. Gateway juga dapat melakukan translasi protocol diantara kedua jaringan tersebut [3].

2.6 Pengalamatan IP (IP Addressing)

Pengalamatan IP digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena

merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer.

2.6.1 Format IP Address

Format IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari 0000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111. 11111111. 11111111. 11111111.

2.6.2 Pembagian Kelas IP Address

(31)

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.

2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung multicast.

5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen [9].

2.7 Voice Over InternetProtocol (VoIP)

VoIP (Voice over Internet Protocol), disebut juga IP Telephony atau Internet Telephony adalah teknologi yang mengirim suara dalam bentuk paket

(32)

didengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time [10].

2.7.1 Protokol VoIP

Secara umum, terdapat dua teknologi yang digunakan untuk VoIP, yaitu H.323 dan SIP. H323 merupakan teknologi yang dikembangkan oleh ITU (International Telecommunication Union). SIP (Session Initiation Protocol) merupakan teknologi yang dikembangkan IETF (Internet Enggineering Task Force) [10].

2.7.1.1 H.323

H.323 adalah salah satu dari rekomendasi ITU-t (International Telecommunications Union – Telecommunications). H.323 merupakan standar

yang menentukan komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia. Layanan tersebut adalah komunikasi audio, video , dan data real-time, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network). H.323 berjalan pada jaringan intranet dan jaringan packet-switched tanpa mengatur media jaringan yang digunakan sebagai sarana transportasi maupun protokol networ layer. Karakteristik terminal H.323 dapat dilihat pada Gambar 2.8.

(33)

Standar H.323 mengatur hal-hal berikut :

1. Video Codec (H.261 dan H.263). Video Codec bertugas mengkodekan data dari sumber video untuk dikirimkan dan mendekodekan sinyal kode yang diterima untuk di tampilkan di layar penerima.

2. Audio Codec (G.711, G.722, G723, G728 dan G.729). Audio code betugas

mengkodekan data dari sumber suara untuk dikirimkan dan mendekodekan sinyal kode yang diterima untuk didengarkan oleh penerima.

3. Data channel mendukung aplikasi-aplikasi seperti electronic whiteboard, dan

kolaborasi aplikasi. Sttandar untuk aplikasi-aplikasi seperti ini adalah standar T.120 . Aplikasi dan protokol yang berbeda tetap dapat dijalankan dengan negosiasi menggunakan standar H.245

4. Sistem control unit (H.245 dan H.225.0) menyediakan signalling yang berkaitan dengan komunikasi antar terminal H.323.

5. H.225.0 layer memformat data video, suara, data , dan informasi kontrol lain sehingga dapat dikirimkan melalui LAN Interface sekaligus menerima data yang telah diformat melalui LAN Interface. Sebagai tambahan, layer ini juga bertugas melakukan error detection, error correction , dan frame sequencing agar data dapat mencapai tujuan sesuai denagn kondisi saat data dikirimkan. LAN interface harus menyediakan koneksi yang handal. Untuk flow control dan unreliable data channel connection (misal: UDP) dapat digunakan untuk pengiriman audio dan video channel [10].

2.7.1.2 SIP (Session Initiation Protocol)

(34)

melibatkan satu atau beberapa pengguna. Sesi multimedia adalah pertukaran data antar pengguna yangbisa meliputi suara, video, dan text. SIP tidak menyediakan layanan secara langsung , tetapi menyediakan pondasi yangdapat digunakan oleh protokol aplikasi lainnya untuk memberikan layanan yang lebih lengkap bagi pengguna, misalnya dengan RTP (Real Time Transport Protocol) untuk transfer data secara real-time, dengan SDP (Session Description Protocol) untuk mendiskripsikan sesi multimedia , dengan MEGACO (Media Gateway Control Protocol) untuk komunikasi dengan PSTN (Public Switch Telephone Network).

Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. User Location adalah menentukan lokasi pengguna yang akan berkomunikasi.

2. User Availabilityi adalah menentukan tingkat keinginan pihak yang dipanggil untuk terlibat dalam komunikasi.

3. User Capability adalah menentukan media maupun parameter yang berhubungan dengan media yang digunakan untuk komunikasi.

4. Session Setup adalah pembentukan hubungan antara pihak pemanggildengan pihak yang dipanggil.

(35)

2.7.2 UDP (Datagram Protocol User)

UDP yang merupakan salah satu protocol utama diatas IP merupakan transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum

pada UDP bersifat opsional.

UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network [10].

2.8 Video chat

Video chat adalah salah satu media komunikasi yang memberikan

(36)

tertentu. Video chat atau biasa disebut bincang online yang membutuhkan jaringan internet sebagai media transmisinya [11].

2.8.1 Manfaat Aplikasi video chat

Aplikasi video chat ini banyak dipilih sebagai media komunikasi karena banyak manfaat yang dapat didapatkan oleh penggunanya, di antaranya :

1. Lawan bicara akan terasa lebih dekat karena kita bisa melihat muka mereka.

2. Kita bisa mendeteksi apakah lawan bicara kita sedang berbohong atau tidak dengan melihat ekspresi muka mereka.

3. Video chatting juga sering digunakan untuk konferensi atau meeting dengan klien yang jauh.

4. Menghindari penipuan dunia maya dengan menggunakan identitas orang lain.

5. Video chat juga sering dijadikan ajang lucu-lucuan dengan teman sepermainan. Entah untuk nyanyi bersama atau meng-capture ekpresi lucu [11].

2.9 Skype

(37)

memudahkan penggunanya serta berhubungan dengan telepon konvensional dan selular [12].

2.9.1 Prinsip Kerja Skype

VoIP berhubungan erat dengan teknologi fantastis lainnya, Internet. Alih-alih mengirimkan sinyal lewat jaringan PSTN, baik berupa analog atau digital, aplikasi VoIP menggunakan SIP (Session Initiation Protocol), sebuah variasi dari protokol standar, untuk menciptakan paket data dan mengirimnya lewat jaringan yang sama dengan jaringan yang anda pergunakan untuk email dan surfing.

Dengan menggunakan paket data, sebuah teknologi dapat digunakan untuk membawa lebih dari sekedar suara mono yang dilakukan oleh telepon jaman dulu. VoIP mampu membawa data teks, gambar, live video dan stereo sound berkualitas tinggi, tentunya tergantung dari seberapa besar bandwitdh anda.

Perjalanan si paket data akan dimulai dari sisi pengirim, bisa berupa perangkat keras dengan aplikasi khusus seperti “Skype Phones” dan Cisco VoIP phones hingga ke perangkat lunak yang harus diinstall ke terminal ponsel atau ke komputer. Semua perangkat harus mampu untuk mengirim dan menerima paket data melalui jaringan IPv4. Suara yang akan anda kirimkan akan ditangkap dan transkodekan dari format analog (hasil penangkapan oleh microphone) ke format digital, kemudian disampaikan ke kompresor yang akan meminimalisasi ukuran data sehingga memungkinkan untuk ditransfer melalui jaringan yang memiliki koneksi internet yang lambat.

(38)

pos untuk alamat tujuan sehingga paket tersebut tidak kesasar kemana-mana. Paket yang telah diberi alamat tersebut lalu dikirimkan melalui jaringan. Pada saat pe”ngecap”an juga akan diberikan kode nomor paket sehingga dapat direkonstruksi ulang menjadi bagian yang utuh tanpa terbalik [12].

2.10 Parameter Video dalam Jaringan

Dalam pengiriman data berupa video pada jaringan ada beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui kondisi data video yang dikirimkan dalam jaringan. Beberapa parameter tersebut adalah :

a. Delay

Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan data sampai

ke penerima. Apabila data video menghabiskan terlalu banyak waktu pada saat berada di jaringan, maka hal tersebut akan menjadi tidak berguna, meskipun data video tersebut pada akhirnya berhasil diterima oleh client. Hal ini disebabkan di sisi client sistem masih melakukan proses decoding dan menampilkan video tersebut, sehingga total waktu yang dihabiskan akan terlalu lama untuk dapat disebut sebagai real-time.

Average delay merupakan variansi delay antar paket yang terdapat pada jaringan. Besarnya nilai delay dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

 Tumbukan/ kongesti.

 Pengiriman paket dengan ukuran besar pada jaringan dengan kapasitas rendah.

 Variansi besar paket yang dikirimkan [2].

(39)

Tabel 2.1 Kategori jaringan berdasarkan nilai delay (versi Tiphon)

Kategori Delay

Sangat Baik 0 ms

Baik 75 ms

Buruk 125 ms

Sangat Buruk 225 ms

Rumus yang digunakan untuk menghitung delay adalah [13] :

Delay = Waktu diantara paket pertama dengan paket terakhir

Jumlah paket yang dikirim ...(2.1)

b. Packet loss

Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket mencapai

tujuannya. Kegagalan paket tersebut ketujuan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu [2] :

 Tabrakan atau kongesti dalam jaringan.

 Terjadinya overload dalam jaringan.

 Error pada media fisik.

(40)

Tabel 2.2 Kategori jaringan berdasarkan persentase paket loss (Versi Tiphon).

Rumus yang digunakan untuk mencari paket loss adalah [2] :

Packet loss =

Throughput merupakan jumlah bit yang berhasil dikirim pada suatu

jaringan. Throughput dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

 Tipe data yang dikirim.

 Topologi jaringan.

 Banyaknya pengguna jaringan.

 Spesifikasi perangkat pada sisi client maupun server [2]. Rumus yang digunakan untuk mencari throughput adalah [2] :

(41)

BAB III

INSTALASI DAN METODE PENGUJIAN

3.1 Skype

Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer). Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh gratis) dan dibuat

dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia.

Dalam tugas akhir ini, penggunaan skype sebagai media untuk melakukan video chatting dengan pengguna skype lainnya.

3.1.1 Installisasi Skype

Berikut cara instalasi skype di komputer atau laptop, dengan mengikuti gambar dan keteranganya [14].

1. Mendownload Software skype di www.skype.com, lalu simpan hasil unduhannya didesktop dengan membuat nama di foldernya yaitu skype. 2. Membuka folder skype, untuk memulai instalasi klik 2 kali pada

software installer skype tersebut seperti pada Gambar 3.1.

 

(42)

3. Melakukan pemilihan bahasa, pilih bahasa yang digunakan lalu klik I agree – next seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2.

   

       

Gambar 3.2 Pemilihan Bahasa Untuk proses Installisasi Skype

4. Mengklik next dan proses installasi akan berjalan. Tunggu instalasi sampai mencapai 100% seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3.  

   

       

(43)

5. Mengisikan skype name dan password untuk login, tampilan umum skype seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4.

 

Wireshark adalah sebuah Network Packet Analyzer. Network Packet

Analyzer akan mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk

menampilkan semua informasi di paket tersebut sedetail mungkin.

Network Packet Analyzer dapat diumpamakan sebagai alat untuk

memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan seperti halnya voltmeter atau tespen yang digunakan untuk memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik.

(44)

3.2.1 Installisasi Wireshark

Berikut cara installasi wireshark di Komputer atau Laptop, dengan menggunakan OS windows XP platform 32-bit [16].

1. MengKlik dua kali file pengesetan sehingga diperoleh kotak dialog. Klik tombol Next untuk memulai proses instalasi seperti Gambar 3.5.

   

     

Gambar 3.5 kotak dialog instalasi untuk plaform OS Windows 32 bit

2. Memperoleh kotak dialog License Agreement seperti pada Gambar 3.6. Klik tombol I Agree untuk menyetujui semua aturan penggunaan.

         

(45)

3. Mencentang semua komponen pada kotak dialog. Kemudian klik tombol next seperti pada Gambar 3.7.

         

     

Gambar 3.7 Memilih Komponen Instalasi  

4. Mencentang shortcut sesuai kebutuhan. Jika sudah selesai, klik tombol next seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.8.

             

(46)

5. Memilih folder untuk menginstal aplikasi wireshark. Apabila sudah memilih folder instalasinya, klik tombol next sehingga diperoleh kotak dialog seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Memilih folder instalasi

6. Memulai menginstall winPcap, dengan mencentangnya pada kotak dialognya, lalu klik tombol install. Seperti pada Gambar 3.10.

(47)

7. Mengklik next pada saat akan memulai proses instalasi WinPcap seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Kotak dialog instalasi WinPcap

8. Mengklik next untuk memulai proses instalasi WinPcap seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.12.

(48)

9. Mengklik tombol I Agree untuk menyetujui aturan penggunaan WinPcap seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Kotak dialog License Agreement WinPcap

10. Mengklik tombol Install untuk memulai proses instalasi WinPcap seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.14.

(49)

11. Mengklik tombol next, karena sistem telah selesai melakukan instalasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Proses installasi WinPcap telah selesai

12. Mengklik tombol Finish untuk mengakhiri instalasi wireshark. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.16.

(50)

3.2.2 Penggunaan Wireshark untuk Pengukuran

1. Membuka aplikasi wireshark. Tampilan wireshark seperti Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Tampilan Wireshark

2. Melakukan pemfilteran data sesuai dengan IP tujuan yang ingin melakukan chatting dengan kita pada menu capture filter, seperti pada Gambar 3.18.

(51)

3. Menampilkan data hasil pengujian chatting, seperti pada Gambar 3.19. 

Gambar 3.19 Data Hasil Pengujian Chatting

4. Untuk mencari delay, diperoleh dari menu Statistic Summary. Seperti pada Gambar 3.20.

(52)

5. Maka akan ditampilkan sesuai rumus untuk mencari delay yaitu :

Delay = (between first and last packet) / packets. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21 Tampilan Delay pada wireshark

(53)

7. Untuk mencari nilai packet loss diperoleh dari menu Statistic compare. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23 Tampilan mencari packet loss

8. Nilai dari packet loss diperoleh dari equal packet. Dan keterangan dari errornya paket tersebut dapat dilihat dari Gambar 3.24.

(54)

3.3 Metode Pengujian

Pengujian dilakukan dengan menggunakan 2 komputer, yaitu untuk client A dan client B. Dimana pengukuran dimulai pada saat kedua client sudah terhubung di skype melalui jaringan internet, dan melakukan chatting selama 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik.

Untuk memperoleh nilai parameter dalam pengujian ini dilakukan pada sisi client A dengan menjalankan aplikasi wireshark pada saat kedua client mulai melakukan chatting sampai mengakhiri chattingnya. Parameternya berupa delay, packet loss dan throughput, seperti dengan model pengujian yang ditunjukkan pada Gambar 3.25.

(55)

Koneksi internet untuk kedua client menggunakan sebagai berikut :

 Koneksi client A menggunakan modem ADSL Speedy Merk Sanex – Type SA 5100

 Koneksi client B menggunakan modem ADSL Speedy Merk Sanex – Type Type SA 5100

Pengukuran dilakukan dengan cara meng-capture transmisi paket-paket video chat dari client A saja dengan menggunakan software Wireshark. Diagram

alur kerja (flowchart) dalam analisis trafik video chatting ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.26.

Gambar 3.26 Flowchart Pengujian dan Pengukuran

(56)

1. Client A menginvite client B untuk melakukan chatting seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.27.

Gambar 3.27 Client A menginvite Client B

2. Client B membalas invite yang dikirimkan oleh client A, seperti Gambar 3.28.

(57)

3. Client A dan client B sudah terhubung, dan melakukan chatting, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.29.

(58)

BAB IV

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM

CLIENT- CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

4.1 Umum

Kualitas merupakan tingkat keberhasilan suatu sistem untuk memberikan layanan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam hal komunikasi data, kualitas dikatakan maksimal apabila setiap paket data yang terkirim sama persis dengan data yang dikirim dengan nilai waktu tunda seminimal mungkin. Bagi pengguna, kualitas maksimal merupakan tingkat kepuasan dalam mempergunakan suatu layanan.

Pada bab IV ini akan membahas analisis kinerja trafik video chatting dengan menggunakan aplikasi Wireshark Network Protocol Analyzer. Parameter yang menjadi bahan analisa adalah berupa delay, packet loss dan throughput yang dihasilkan pada waktu terjadi pengiriman paket data dari request (permintaan) sampai receive (menerima) dari sisi suatu client dengan client lain yang akan dituju, sampai keduanya mengakhiri chattingnya.

Parameter yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Delay

2. Packet loss

(59)

4.2 Analisis Perhitungan Delay

Untuk tampilan delay pada waktu 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik dapat dilihat pada Lampiran A (hal.60-62). Dalam menghitung delay berdasarkan hasil pengujian diatas menurut software wireshark dapat

digunakan Persamaan 2.1 sehingga diperoleh :

a. Untuk delay saat chatting 30 detik

Delay = (between first and last packet) / packets

=

b. Untuk delay saat chatting 60 detik

Delay = (between first and last packet) / packets

=

c. Untuk delay saat chatting 90 detik

Delay = (between first and last packet) / packets

(60)

d. Untuk delay saat chatting 120 detik

Delay = (between first and last packet) / packets

=

e. Untuk delay saat chatting 150 detik

Delay = (between first and last packet) / packets

=

Data hasil delay dihitung secara matematis sesuai hasil pengujian menurut software wireshark. Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian delay menurut

software wireshark.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Delay Menurut Software Wireshark

Waktu Chatting Packets Between first and last packet (sec) Delay (sec)

30 detik 39 28,413 0,728

60 detik 81 58,564 0,723

90 detik 119 85,945 0,722

120 detik 159 115,764 0,728

150 detik 210 147,353 0,701

(61)

tersebut tidak begitu berpengaruh besar karena nilai rata-rata delay yang terjadi masih terhitung bagus untuk melakukan video chatting.

delay terjadi karena waktu pembufferan data yang semakin besar dan trafik jaringan yang semakin padat. Karena besarnya nilai delay, hal ini mengindikasikan bahwa kualitas video yang diterima client saat melakukan chatting akan semakin buruk.

4.3 Analisis Perhitungan Packet loss

Untuk tampilan packet loss pada waktu 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik dapat dilihat pada Lampiran B (hal.63-65). Dalam menghitung packet loss berdasarkan hasil pengujian diatas menurut software wireshark dapat

menggunakan Persamaan 2.2 sehingga diperoleh : a. Untuk packet loss saat chatting 30 detik

Packet loss =

(62)

c. Untuk packet loss saat chatting 90 detik

d. Untuk packet loss saat chatting 120 detik Packet loss =

e. Untuk packet loss saat chatting 150 detik Packet loss =

(63)

Tabel 4.2 Hasil Pengujian packet loss menurut Software Wireshark

Dari Tabel 4.2 diperoleh nilai packet loss pada saat melakukan chatting 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik sebesar 0 %, yang artinya paket yang dikirim dan diterima dari client A menuju client B atau sebaliknya tidak ada paket yang mengalami broken (rusak) ataupun hilang (lost) pada saat pengiriman ataupun penerimaan data.

Biasanya hal yang menjadi penyebab adanya packet loss, pada saat request ataupun receive data adalah kegagalan pada jaringan, kepadatan trafik di jaringan, karena kesalahan hardware, dan keterbatasan bandwidth pada jaringan internet saat melakukan transmisi data. Jika banyak paket yang hilang, maka kualitas video yang diterima kedua client saat melakukan chatting akan menjadi buruk.

4.4 Analisis Perhitungan Throughput

Untuk tampilan throughput pada waktu 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik dapat dilihat pada lampiran A (hal.60-62). Dalam menghitung throughput berdasarkan hasil pengujian diatas menurut software wireshark dapat

(64)

a. Untuk throughput saat chatting 30 detik

b. Untuk throughput saat chatting 60 detik

=

c. Untuk throughput saat chatting 90 detik

(65)

d. Untuk throughput saat chatting 120 detik

e. Untuk throughput saat chatting 150 detik

 

(66)

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Throughput menurut Software Wireshark

Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil throughput terbesar terjadi pada saat chatting 30 detik yaitu sebesar 3,107 kbps dan throughput terkecil terjadi pada

saat chatting 150 detik yaitu sebesar 0,622 kbps. Data hasil pengujian diatas, membuktikan bahwa semakin lama waktu melakukan chatting, maka nilai throughput yang dihasilkan akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena

(67)

BAB V

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis perhitungan video chatting, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Bahwa lamanya waktu chatting mengakibatkan jumlah paket dari jenis trafik yang dikirimkan akan semakin besar juga.

2. Nilai rata-rata delay dari hasil analisis tersebut diperoleh pada saat chatting 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik sebesar 0,72 sec.

3. Nilai packet loss dari hasil analisis tersebut diperoleh pada saat chatting 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik sebesar 0 % , yang artinya paket yang dikirim dan diterima dari client A menuju client B atau sebaliknya tidak ada paket yang mengalami broken (rusak) ataupun hilang (lost) pada saat pengiriman ataupun penerimaan data.

4. Nilai throughput dari hasil analisis tersebut diperoleh pada saat chatting 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik dan 150 detik berturut-turut nilainya 3,107 ; 1,524 ; 1,037 ; 0,763 ; 0,622. Dimana, semakin lama waktu melakukan chatting, maka nilai throughput yang dihasilkan akan semakin rendah. Hal ini

disebabkan karena jumlah paket dari jenis trafik yang dikirimkan semakin banyak juga

(68)

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan:

1. Jumlah pengukuran diperbanyak untuk memberikan hasil yang lebih akurat. 2. Menambah jumlah clientnya agar dapat dibandingkan perubahan nilai delay,

packet loss dan throughputnya.

3. Aplikasi skype membutuhkan bandwith yang cukup besar, maka sebaiknya juga menggunakan layanan internet dengan bandwith yang besar agar proses chatting dapat berjalan dengan baik.

(69)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Proboyekti, Umi. 2010. "Jaringan Komputer".

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Jaringan_Komputer.pdf (diakses tanggal 20 November 2012)

[2] Ilma, Urida Zidni. 2011. " RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICES (QoS) PADA SISTEM VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) MENGGUNAKAN OPEN SOURCE ELASTIX". http://uridadotzidni.blogdetik.com/2011/10/26/rancang-

bangun-dan-analisa-quality-of-services-qos-pada-sistem-voice-over-internet-protocol-voip-menggunakan-open-source-elastix/ (diakses tanggal 1 Desember 2012).

[3] Telkom, Politeknik. 2011. "LAN, MAN, WAN". http://repository.politekniktelkom.ac.id/Courseware/Semester%203/Sistem %20Telekomunikasi(LAN,%20MAN,%20WAN).pdf (diakses tanggal 1 Desember 2012)

[4] Files,Icanku.2009."JaringanKomputer".

http://icanku.files.wordpress.com/2009/10/jaringan-komputer.doc

[5] Nugraha, Aditya. 2010. "PENGERTIAN PROTOKOL OSI LAYER DAN TCP/IP". http://aditsubang.wordpress.com/2010/05/02/pengertian-protokol-osi-layer-dan-tcp-ip/ ( diakses tanggal 1 Desember 2012)

(70)

[7] Lutfi.2013."SejarahInternet".http://lutfikiper.blogspot.com/2013/02/sejarah-internet.html (diakses Tanggal 12 Februari 2013)

[8] http://www.scribd.com/doc/56508820/4/Bridge-Router-dan-Gateway( diakses tanggal 10 Desember 2012)

[9] http://www.scribd.com/doc/96672930/6-Pengalamatan-Ip (diakses tanggal 10 Desember 2012)

[10] Hidayat, 2009. ”Teknologi VOIP di indonesia”.

www.unsri.ac.id/upload/arsip/TUGAS%2520AKHIR%2520JARINGAN tanggal 1 Desember 2012)

[12] Nocturna,Jintut. 2011. "Skype sebagai solusi komunikasi jarak jauh".

http://jintut-nocturna.blogspot.com/2011/02/skype-sebagai-solusi-komunikasi-dalam.html (diakses tanggal 1 Desember 2012)

[13] Ngurah,Anak Agung. 2012. "ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IPTV DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WEBCAM".  http://ojs.unud.ac.id/index.php/JLK/article/view/2793/1985( di akses tanggal 20 Januari 2013)

(71)

[15] Goji. 2010. ”Tutorial Dasar Wireshark”. http://blog.uin-malang.ac.id/goji/files/2011/03/goji-wireshark.pdf (diakses tanggal 20 November 2012)

[16] Subian, Lantoro. 2011. ”Instalasi dan Penjelasan Wireshark”. http://iantorosubian.wordpress.com/2011/01/27/instalasi-dan-penjelasan

wireshark /(diakses tanggal 10 Januari 2013)

(72)

LAMPIRAN A

DELAY dan THROUGHPUTChatting 30 Detik

(73)

DELAY dan THROUGHPUTChatting 90 detik

 

(74)
(75)

LAMPIRAN B

PACKET LOSSChatting 30 Detik

 

PACKET LOSSChatting 60 Detik

(76)

PACKET LOSSChatting 90 Detik

   

PACKET LOSSChatting 120 Detik

(77)

PACKET LOSSChatting 150 Detik

Gambar

Gambar 2.8  Diagram blok terminal berbasis H.323
Tabel 2.1  Kategori jaringan berdasarkan nilai delay (versi Tiphon)
Tabel 2.2 Kategori jaringan berdasarkan persentase paket loss (Versi Tiphon).
Gambar 3.1  Installer Skype
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai persepsi yang dikemukakan oleh masing-masing Kepala KUA, terhadap latar belakang sebab terjadinya perkawinan usia dini yang terjadi di masyarakat

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa work family conflict berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pada karyawan

kız gördüğünüzde yapılacak tek bir şey vardır. Kızın yanına gidip , aşağılayıcı bir şekilde "Kitabına bakabilir miyim?" diye sorun. "Hayır

Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk yang difokuskan pada perilaku

Muncul tiga istilah yakni, n-good yaitu apabila dari tiap-tiap faktorisasi setidaknya ada satu faktornya yang periodik, jika tidak ada yang periodik maka disebut n-bad, dan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa gambaran sanitasi dasar pada masyarakat nelayan di Kelurahan Pohe Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo pada tahun 2012

Hal ini menunjukkan bahwa semakin sesuai harga yang ditawarkan laptop merek Acer maka akan semakin tinggi juga keputusan pembelian dari konsumen untuk membeli laptop merek

The thesis entitled in: “THE INFLUENCE OF USING RECOUNT TEXT ON THE STUDENTS’ WRITING SKILLS AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF MTs SYARIF HIDAYATULLAH CIREBON is presented