• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISC ( VCD ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISC ( VCD ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MEDIA VIDEO

COMPACT DISC ( VCD ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02

LABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Disusun Oleh :

HERU SAMBODO X7108687

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MEDIA VIDEO

COMPACT DISC ( VCD ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02

LABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

HERU SAMBODO

X7108687

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul” Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Media Video Compact Disc ( VCD ) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011”,

Oleh

NAMA : HERU SAMBODO NIM : X 7108687

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Januari 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Kuswadi,M.Ag Dra. Sularmi,M.Pd

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v MOTTO

Ilmu membuat hidup lebih mudah. Seni membuat hidup lebih indah . Dan Iman membuat hidup lebih terarah ( Mario Teguh )

……Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya kamu berharap”

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun ini dipersembahkan kepada :

Ayah dan Ibuku ( Sukasto & Sumarni ) tercinta, yang selalu mendoakan dan memberikan segala yang terbaik baik material maupun spiritual.

Ucapan terima kasih untuk Adik-adiku ( Suciana Dwi Irawati, Ribut Harinto Wibowo, & Catur Kresnoto ) yang aku sayangi.

Sahabatku yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini

(7)

commit to user

vii ABSTRAK

Heru Sambodo. X7108687 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO COMPACT DISC ( VCD ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta . Januari 2010

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA dan hasil belajar IPA dengan menggunakan Media Video Compact Disc ( VCD ) pada siswa kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Laban 02 Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah siswa 12 . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui, teknik angket, teknik test, teknik observasi, teknik wawancara. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah model silang terjalin atau interaktif dan diskriptif kualitatif, data diolah sejak pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus pada setiap siklus diakhiri dengan pelaksanaan test sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan pemahaman konsep IPA dan hasil belajar. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif yang berupa hasil test, angket, observasi, wawancara.

(8)

commit to user

viii ABSTRACT

Heru Sambodo. X7108687 INCREASE OF NATURAL SCIENCE LEARNING WITH MEDIA VIDEO COMPACT DISC (VCD) IN THE FIVE GRADE OF SD NEGERI 02 LABAN SUB DISTRICT MOJOLABAN SUKOHARJO ACADEMIC YEAR 2010/2011. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. January 2010 This research aims to improve understanding of the concept of science and science learning outcomes using Media Video Compact Disc (VCD) in the fifth grade SD Negeri 02 Laban Distric Mojolaban Sukoharjo Academic Year 2010/2011.

The method used in this research is qualitative research with the type of Classroom Action Research (CAR). The procedures for this study consisted of four phases, namely stats action, implementing action, observation and reflection. The subjects used in this study were students fifth grade SD Negeri 02 Laban Distric Mojolaban Sukoharjo with student numbers 12 people. The technique of data collection is done through, for the questionnaire technique, test techniques, observation techniques, interview techniques. In this research, data analysis used were cross-tied or interactive models and descriptive qualitative data were analyzed since learning takes place. The research was conducted two cycles in each cycle ends with the implementation of a test that can be known whether there increased understanding of science concepts and learning outcomes. Data obtained in the form of quantitative and qualitative data in the form of test results, questionnaires,observation,interview.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan – kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk

bantuanya, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang ter hormat :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Rusdiana Indiyanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Kuswadi, M.Ag selaku pembimbing I yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Dra. Sularmi, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Semua Dosen Program Studi PGSD UNS yang mengarahkan penyelesaian penyusunan skripsi ini.

7. Semua Guru dan rekan sejawat di SD Negeri 02 Laban yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

(10)

commit to user

x

Semoga kebaikan dari semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dissdari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan dunia pendidikan untuk tujuan pendidikan optimal.

Sukoharjo, Januari 2011

(11)

commit to user

c. Pengertian Pembelajaran IPA ... 9

d. Tujuan Pembelajaran IPA ... 11

e. Ruang Lingkup IPA ... 11

f. Hasil Belajar ... 12

g. Materi Pembelajaran IPA kelas V yang akan diteliti ... 14

2. Kajian Tentang Media Pembelajaran ... 18

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 18

b. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran ... 20

c. Jenis Media yang digunakan dalam proses pembelajaran... 22

(12)

commit to user

xii

e. Kelebihan dan kekurangan Video Compact Disc ( VCD ) ... 25

f. Penggunaan Video Compact Disc ... 26

g. Cara Menyimpan Video Compact Disc ... 29

B.Penelitian yang relevan... 30

C.Kerangka Perpikir ... 31

D.Hipotesis ... 32

BABIIIMETODOLOGIPENELITIAN ... 35

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

B.Bentuk dan Strategi Penelitian ... 35

C.Sumber Data ... 36

BABIVHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN ... 51

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

B.Diskripsi Hasil Siklus I ... 53

C.Diskripsi Hasil Siklus II ... 60

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BABVSIMPULAN,IMPLIKASI,DANSARAN ... 69

A.Kesimpulan ... 69

B.Implikasi ... 70

C.Saran-saran ... 70

DAFTARPUSTAKA ... 72

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

1. Table 1. Jadwal penelitian ... 50

2. Table 2. Aspek frekuensi pertanyaan siswa siklus I ... 55

3. Table 3. Aspek kerjasama siswa dalam kelompok siklus I... 56

4. Table 4. Aspek ketuntasan belajar siswa siklus I...57

5. Table 5. Aspek keaktifan siswa siklus I ... 57

6. Table 6. Aspek frekuensi pertanyan siswa siklus I ... 62

7. Table 7. Aspek kerjasama siswa dalam kelompok siklus II ... 63

8. Table 8. Aspek ketuntasan siswa siklus II ... 63

(14)

commit to user

antara guru dengan peserta didik dalam pembelajaran sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar mengajar. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan

kebutuhan, kekurangan, keinginan peserta didik dan memberikan dorongan

kepadanya. Keinginan, kenyamanan, dan semangat siswa merupakan hal yang

sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran.

Semangat merupakan pendorong bagi siswa untuk mengetahui dan

meningkatkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa mau lebih rajin belajar

untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya. Minat dan semangat

siswa sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Dewasa ini kebanyakan siswa belajar IPA hanya untuk mendapatkan nilai

yang bagus sehingga tidak sedikit dari mereka mengambil jalan pintas

dengan cara meniru pekerjaan teman. Hal ini juga dialami siswa-siswi kelas V

SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo hasil tes tengah

semester satu menunjukan banyak siswa yang belum tuntas kriteria ketuntasan

minimal.

Peneliti melihat bahwa siswa SD Negeri 02 Laban kurang semangat,

kurang motivasi dalam mengikuti pelajaran IPA yang mengakibatkan hasil belajar

rendah ( dapat dilihat pada lampiran 25 ). Apabila permasalahan tersebut

dibiarkan tanpa ada tindakan maka kualitas pembelajaran akan buruk dan hasil

belajar menjadi rendah. Di sinilah peran guru sebagai motivator, fasilitator, dan

administrator sangat dibutuhkan. Hal ini menuntut guru untuk bersikap lebih

profesional dalam melaksanakan tugasnya. Masalah rendahnya hasil belajar

dalam pembelajaran IPA merupakan hal yang perlu ditangani dengan

keprofesionalan guru .

Guru harus pandai-pandai memberdayakan pembelajaran secara

inovatif melalui berbagai ide dan gagasan. Kurang motivasi dalam belajar,yaitu

(15)

commit to user

tampak jera dan malas sehingga memerlukan penanganan yang intensif dari

guru.

Pembelajaran IPA sebenarnya mengedepankan konsep yang lebih

mendalam dari seorang guru dengan mengoptimalkan sumber belajar lingkungan.

Akan tetapi tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dengan menggunakan

lingkungan,oleh sebab itu Video Compact Disc dapat dimanfaatkan sebagai

solusinya.

Video Compact Disc ( VCD ) adalah merupakan salah satu media modern

yang dikemas secara praktis dalam bentuk kepingan compact disc yang berisikan

materi pembelajaran. Video Compact Disc ( VCD ) yang dipakai dalam penelitian

ini adalah Video Compact Disc ( VCD ) interaktif. Contoh untuk menanamkan

konsep alat pencernaan manusia dapat menggunakan Video Compact Disc

( VCD ). Selain itu keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor

yang berasal dari diri siswa, salah satu diantaranya adalah motivasi belajar.

Siswa yang mampu memotivasi dirinya secara optimal dalam proses

pembelajaran akan berbeda hasil belajarnya apabila dibandingkan dengan siswa

yang belum mampu mengoptimalkan motivasinya. Oleh sebab itu guru hendaknya

mampu memberikan rangsangan-rangsangan agar motivasi siswa dapat tumbuh

dan berkembang sehingga hasil belajar dapat optimal.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tindakan kelas tentang

media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa

khusunya IPA, yang pada akhirnya mampu mensejajarkan diri dengan

negara-negara yang maju pendidikanya. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti

terdorong untuk mengambil judul penelitian tindakan kelas dengan judul

”Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Media Video Compact Disc

(VCD) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban

(16)

commit to user B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang , maka permasalahan penelitian tindakan kelas

yang dirumuskan adalah :

1. Apakah media Video Compact Disc ( VCD ) dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pada siswa Kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011 ?

2. Bagaimana cara menggunakan media Video Compact Disc ( VCD ) dalam

meningkatkan proses pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 02

Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran

2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan media Video Compact Disc

( VCD ) pada siswa kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban

Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mendiskripsikan cara menggunakan media Video Compact Disc

( VCD ) dalam meningkatkan proses pembelajaran IPA pada siswa kelas V

SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo tahun

pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritik

Dapat menjadi bahan referensi dan rujukan bagi penelitian yang akan

datang dalam penelitian yang sama atau hampir sama.

2. Manfaat praktis.

(17)

commit to user

1) Dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran.

2) Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

3) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek kognitif,

afektif dan psikomotor.

b. Bagi guru

1) Dapat mengembangkan pembelajaran yang variatif dan untuk

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam.

2) Dapat diperoleh strategi pembelajaran yang tepat dalam

meningkatkan hasil pembelajaran IPA.

c. Bagi Sekolah

1) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif,kreatif, dan inovatif di

sekolah.

2) Dapat menumbuhkan motivasi teman sejawat dalam

mengembangkan pembelajaran yang bermutu dan inovatif.

3) Dapat meningkatkan angka partisipatif orang tuadan masyarakat

dalam mengembangkan sarana dan prasarana.

4) Meningkatnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu

(18)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kajian Tentang Pembelajaran IPA

a. Hakekat IPA

Menurut (Depdikbud,1994:97) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan

manusia yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang

terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan

dan pengujian gagasan-gagasan.

IPA merupakan salah satu dari banyak jenis ilmu pengetahuan,

mempunyai tiga aspek yaitu sebagai proses, sebagai prosedur, sebagai

produk. IPA sebagai proses merujuk suatu aktivitas ilmiah yang dilakukan

para ahli IPA. Setiap aktivitas ilmiah mempunyai ciri rasional, kognitif

dan bertujuan.

IPA sebagai prosedur dibangun melalui penalaran inferensi

berdasarkan data yang tersedia. Kebenaran diuji lewat pengamatan nyata.

Bagi yang tidak memenuhi syarat dengan sendirinya gugur atau direvisi

(19)

commit to user

lambang, konsepsi atau penjelasan, dan teori. Ketika para ilmuan yang

mengamati suatu fenomena alam, mereka memperoleh sejumlah fakta dan

informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan fenomena tersebut.

Selanjutnya, mereka membangun sebuah konsep IPA berupa sebuah kata

atau gabungan kata atau lebih yang disebut dengan kesimpulan.

Pengertian IPA menurut Fisher (1975) yang dikutip oleh Muh.

Amin (1987:3) mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah

salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang

didalamnya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.

IPA atau sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan

Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar.

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar

siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga

dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar.

Menurut Sumaji (1998:31), IPA (sains) berupaya untuk

membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan

pemahamannya mengenai alam sekitarnya. Mata pelajaran IPA adalah

program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan

menghargai kebesaran Sang pencipta (Depdikbud 1993/1994: 97)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA

(sains) merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang

mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam

(20)

commit to user

berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam

buatan.

b. Pengertian Belajar.

Menurut M .Dalyono (2005:49) belajar adalah suatu usaha.

Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis,

mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta

dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek

kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya.

Sedangkan menurut Slameto (2003:2) pengertian secara

psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhannya hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata

dalam seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar

merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman.

Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan

sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait

sehingga menghasilkan perubahan perilaku.

Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra

(2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia

untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude.

Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude)

tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi

sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat,

(www.techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-belajar-dan-pembelaj) diakses 6 mei 2010.

Teori Belajar Menurut Watson. Watson mendefinisikan belajar

(21)

commit to user

respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur.

Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam

diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor

tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat

diamati.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik#Rujukan)

diakses 8 agustus 2010.

Teori Belajar Menurut Clark Hull Clark Hull juga menggunakan

variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan

pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi

Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi

tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap

bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis

(drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting

dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga

stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan

dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin

dapat (http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik#Rujukan)

diakses 8 agustus 2010.

Menurut Oemar Hamalik (2001:27) belajar adalah modifikasi

atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is devined

as the modification or strengthening of behavior through experiencing).

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Menurut Muhibbin Syah (2003:64) belajar adalah suatu proses

adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.

Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi

tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguatan

(reinforcer).

Bigg ( dalam Muhibbin ) mendefinisikan belajar dalam tiga

(22)

commit to user

rumusan kualitatif. 1) Secara kuantutatif belajar berarti kegiatan

pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

sebanyak-banyaknya. 2) Secara institusional (tinjauan kelembagaan)

belajar dipandang sebagai proses validasi atau pengabsahan tehadap

penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti

institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai

dengan proses mengajar. 3) Sedangkan belajar secara kualitatif (tinjauan

mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman

serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa. Belajar dalam

pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan

yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti

dihadapi siswa.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan definisi belajar ialah

suatu proses usaha dan perbuatan yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Seseorang yang melakukan

aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan akan

memperoleh pengalaman baru dalam hidupnya.

c. Pengertian Pembelajaran IPA

Menurut Depdikbud (2001:34) Pembelajaran IPA menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta

didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam

sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat

diidentifikasikan

Pembelajaran IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak

berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada

penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan

(23)

commit to user

dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi

bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI

menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah

Pembelajaran IPA bukanlah semata-mata pembelajaran hafalan

tetapi pembelajaran yang banyak memberikan peluang untuk

melakukan berbagai pengamatan dan latihan-latihan terutama yang

berkaitan dengan pengembangan cara berfikir yang sehat dan masuk akal.

Kegiatan-kegiatan yang mungkin dapat dilakukan oleh para siswa SD di

dalam pembelajaran IPA diantaranya kegiatan

1) Mempelajari berbagai peristiwa alam, terutama yang berkaitan

dengan kehidupan sehari

2) Belajar menafsirkan suatu kejadian berdasarkan kaidah-kaidah

IPA yang telah dipelajarinya.

3) Berlatih menerapkan konsep-konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari.

4) Mengamati berbagai macam benda atau peristiwa alam

5) Melakukan berbagai macam percobaan IPA

6) Belajar dan berlatih mengkomunikasikan hasil pengamatan

kepada orang lain.

Di samping hal tersebut di atas, juga untuk mengenal

teknologi sederhana yang ada kaitannya dengan kaidah-kaidah IPA

(24)

commit to user

Dari beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa

Pembelajaran IPA adalah usaha sadar dan sengaja dari guru untuk

membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa yang belajar, di mana perubahan itu dengan didapatkanya kemapuan

baru yang berlaku dalam waktu yang lama.

d. Tujuan Pembelajaran IPA.

Menurut Badan Standar Nasional pendidikan (2006:14) Mata

Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

(25)

commit to user

Dari uraian tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa murid

dapat memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan

mampu menerapkan metode ilmiah yang sederhana serta bersikap

ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan

menyadari kebesaran pencipta-Nya.

e. Ruang Lingkup IPA

Menurut Badan Standa Nasional pendidikan (2006:18) ruang

lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan

gas

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya dan pesawat sederhana

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan

benda-benda langit lainnya.

f. Pengertian Hasil Belajar

Dalam melakukan kegiatan belajar terjadi proses berpikir yang

melibatkan kegiatan mental, terjadi penyusunan hubungan

informasi-informasi yang diterima sehingga timbul suatu pemahaman dan

penguasaan terhadap materi yang diberikan. Dengan adanya

pemahaman dan penguasaan yang didapat setelah melalui proses belajar

mengajar maka siswa telah memahami suatu perubahan dari yang tidak

diketahui menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil

belajar.

Menurut Crow and Crow dalam Sofyan mengemukakan bahwa

(26)

commit to user

dan sikap. Pemerolehan ini termasuk suatu cara baru melakukan

sesuatu dan cara mengatasi masalah pada situasi baru.

Sedangkan menurut Skiner dalam teori Kondisioning yang dikutip

Gladler dalam Ibrahim mengatakan bahwa hasil belajar merupakan

respon (tingkah laku) yang baru. Pada dasarnya respon yang baru itu

sama pengertiannya dengan tingkah laku (pengetahuan, sikap,

keterampilan) yang baru. Nurdin Ibrahim,( Pemanfaatan Tutorial Audio

Interaktif Untuk Perataan Kualitas Hasil Belajar, Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan , No. 044 Tahun Ke-9, September 2003:73). Dari beberapa

definisi di atas bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang

berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan dan sikap yang

diperoleh seseorang setelah melakukan proses kegiatan belajar.

Menurut Usman Melayu (1999:55) Hasil belajar merupakan

peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi di diri

seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif

yang kemudian berpengaruh pada perilaku.Dengan demikian perilaku

seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang

dipelajari yang kemudian dapat diketahui melalui tes, dan pada akhirnya

muncul hasil belajar dalam bentuk nilai riel atau non riel.

Bagan 1 Proses Hasil Belajar Pengetahua

n

Perilaku

Belajar Tes Hasil belajar

(27)

commit to user

Dari bagan di atas mencerminkan hasil belajar diakibatkan oleh

adanya kegiatan evaluasi belajar atau tes dan evaluasi belajar dilakukan

karena adanya kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat

bergantung dari pengetahuan dan perubahan perilaku individu yang

besangkutan terhadap yang dipelajari.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau

pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh sesorang dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.

Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah

dilaksanakannya suuatu program pengajaran. Penilaian atau evaluasi

pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk mengetahui

seberapa jauh tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) suatu bidang

studi atau mata pelajaran telah dapat dicapai.

Jadi hasil belajar yang dilihat dari tes hasil belajar berupa

keterampilan pengetahuan integensi, kemampuan dan bakat individu

yang diperoleh disekolah biasanya dicerminkan dalam bentuk nilai-nilai

tertentu. Tes bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa agar dapat

mengorganisasikan pelajaran dengan baik.

2. Materi Pembelajaran IPA dikelas V SD yang akan diteliti

Pencernaan makanan adalah proses pemecahan makanan menjadi

sari-sari makanan sehingga dapat digunakan oleh tubuh. Proses

pencernaan makanan manusia dimulai dari mulut, rongga mulut,

kerongkongan, lambung, dan usus. Gambar organ pencernaan manusia

(28)

commit to user

Gambar 2 Organ pencernaan manusia

a. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dankelenjar ludah.

Pencernaan dimulai dari mulut. Gigi akan melumatkan makananyang kita

makan. Bentuk gigi ada tiga macam, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi

geraham. Bentuk gigi yang berbeda-beda ini disesuaikan dengan

fungsinya. Gambar penampang gigi dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Penampang gigi

1) Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan berserat.

2) Gigi taring untuk mengkoyak-koyak makanan.

3) Gigi geraham untuk mengunyah dan melumatkan makanan

(29)

commit to user

Gambar 4 Penampang lidah

Proses penghancuran makanan oleh gigi disebut pencernaan

makanan secara mekanis. Penghancuran makanan di mulut dibantu oleh

lidah. Lidah merupakan otot yang lentur yang permukaannya

berbintik-bintik kecil dan peka terhadap rasa. Selain untuk mengecap rasa makanan,

lidah juga berfungsi untuk mengatur letak makanan dan membantu proses

menelan makanan yang sudah dilumat.

b. Kerongkongan

Setelah mengalami proses di mulut, makanan akan diteruskan ke

kerongkongan atau esofagus. Esofagus mendorong makanan turun lewat

dada kemudian masuk ke lambung. Esofagus dapat melakukan gerakan

bergelombang dan meremas-remas guna mendorong makanan masuk

lambung. Gerakan tersebut disebut gerak peristaltik.

c. Lambung

Setelah melewati esofagus, makanan masuk ke lambung. Di dalam

lambung inilah makanan dicerna kembali. Dinding otot lambung akan

mengaduk dan melumatkan makanan menjadi bubur. Kemudian

mencampurnya dengan cairan pencerna.

Gambar 5 Lambung

(30)

commit to user

1) asam klorida, berfungsi membunuh bibit penyakit yang masuk

bersama makanan.

2) enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton;

3) enzim renin, berfungsi mengumpulkan kasein yang terdapat di

dalam air susu.

Setelah dicerna di dalam lambung dan menjadi halus, makanan

didorong menuju usus halus. Lambung menjadi kosong. Pengosongan

lambung berlangsung antara 3 – 5 jam. Setelah itu kita merasakan lapar.

d. Usus Halus

Usus halus terletak tergulung di bagian bawah tubuh. Panjang usus

halus sekitar 6 meter. Dindingnya memiliki banyak lipatan dan lekukan

sehingga bisa menyerap banyak zat makanan. Usus halus terdiri atas tiga

bagian, yaitu usus dua belas jari,usus kosong, dan usus penyerapan. Usus

dua belas jari dihubungkan dengan kantong empedu pankreas. Kantong

empedu menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mencerna

lemak. Pankreas menghasilkan enzim. Enzim tersebut adalah sebagai

berikut.

1) enzim tripsin, bertugas mengubah protein/pepton menjadi asam

amino.

2) enzim lipase, bertugas mengubah lemak menjadi asam lemak dan

gliserol.

Gambar 6 Usus halus

Selain menghasilkan enzim, usus dua belas jari juga menghasilkan

hormone insulin. Hormon ini berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.

Pada usus kosong tidak dihasilkan enzim, tetapi pencernaan secara

(31)

commit to user

penyerapan sari-sari makanan oleh pembuluh darah. Selanjutnya sari-sari

makanan tersebut diedarkan ke seluruh tubuh.

e. Usus Besar

Usus besar akan menyerap air dan sebagian makanan yang tidak

tercerna atau tidak dapat diserap oleh pembuluh darah. Usus besar jauh

lebih pendek dari usus halus. Akan tetapi besarnya tiga kali lipat dari usus

halus. Lebar usus besar dapat mencapai 7 cm. Ujung usus besar disebut

rektum. Di dalam usus besar terjadi pembusukan sisa makanan yang

dibantu oleh bakteri koli, misalnyaEscherichia coli.

Gambar 7 Usus besar

Di dalam usus besar terjadi penyerapan air atau penambahan air.

Sisa makanan yang sudah busuk dikeluarkan melalui anus dalam bentuk

feses atau tinja.Pada usus besar terdapat tambahan usus yang disebut usus

buntu. Pada ujung usus buntu terdapat usus tambahan yang disebut umbai

cacing atau apendiks. Peradangan pada usus buntu disebut apendikitis.

f. Anus

Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang

disebut anus.Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus.

Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas. Gas

dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan

dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui

(32)

commit to user

3. Kajian Tentang Media Pembelajaran

a. Pengertian Media pembelajaran

(Ruminiati,2007:211) menyatakan bahwa media merupakan bentuk

jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar.Secara khusus

kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan

untuk membawa informasi dari suatu sumber kepada penerima.Dikaitkan

dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang

digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa

materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik

menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran

Menurut Oemar H. Malik (1994:6) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah “Alat, metode, teknik yang dipergunakan dalam

rangka mengefektifkan interaksi dan komunikasi antar guru dengan

siswa dan proses pembelajaran di sekolah.

Menurut WJS. Poerwodarminto (1989:569) menyatakan bahwa

media pembelajaran adalah suatu alat (sarana), metode, teknik yang

digunakan dalam rangka mengefektifkan interaksi dan komunikasi antara

guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah misalnya:

murid, guru, materi pelajaran, alat peraga, misalnya: gambar, radio,

video, televisi, majalah, koran.

Menurut Dadang Supriatna (2009:23) menyatakan bahwa berbicara

mengenai media tentunya kita akan mempunyai cakupan yang sangat

luas, oleh karena itu saat ini masalah media kita batasi ke arah yang

relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai

media pembelajaran . Briggs menyebutkan bahwa media adalah segala

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar. Sementara itu Schramm berpendapat bahwa media merupakan

teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat

(33)

commit to user

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah

sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,

film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton

(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana

komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk

teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,

dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga

dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap

efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya

berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah

alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan

visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat

bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini

penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan

interaktif.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/) diakses 8 agustus 2010.

Menurut Sutijan dan Kuswadi (2003) media juga diartikan sebagai

sarana alat bantu, yang dalam bahasa inggrisnya adalah aids sehingga ada

istilah-istilah teaching aids, visual aids, audio aids, audio visual aids.

Disamping itu masih ada istilah lain seperti visual material,

audio-visual instenetion dan semacamnya.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah

siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal

ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner bahwa siswa belajar

(34)

commit to user

Dari berbagai pendapat maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah bentuk, alat, metode, teknik yang

dipergunakan dalam rangka mengefektifkan interaksi dan komunikasi

antar guru dengan siswa dalam pelajaran di sekolah. Misalnya: gambar,

radio, majalah, televisi, video, dan koran.

b. Landasan Penggunaan media pembelajaran

Menurut I Wayan Santyasa (2007:10) menyatakan bahwa ada

beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran,

antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.

Landasan filosofis menyatakan bahwa dengan digunakannya

berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat

proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran.

Dengan kata lain, siswa diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik

cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian,

penerapan teknologi dapat digunakan secara optimal.

Landasan psikologis menyatakan bahwa dengan memperhatikan

kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media

dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil

belajar.

Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan

kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsiserta

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya

diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung

secara efektif

Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah

mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan

kontinu konkrit-abstrak dankaitannya dengan penggunaan media

(35)

commit to user

Landasan teknologis menyatakan bahwa teknologi pembelajaran

adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan,

pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi

pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan

orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis

masalah,mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan

mengelola pemecahan masalah-masalah.

Landasan empiris menyatakan bahwa temuan-temuan penelitian

menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media

pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil

belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan

bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan

karakteristik tipe atau gaya belajarnya.

Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka

belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah

guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar

tersebut jika menggunakan media audio-visual.

Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan

media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi

harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar,

karakteristik materipelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.

c. Jenis media yang digunakan dalam Proses Pembelajaran

1) Media Visual

Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi

untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.

Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol

visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik

(36)

commit to user

menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak

divisualkan.

2) Media Audio

Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan

indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke

dalam lambang-lambang auditif.

3) Media Proyeksi Diam

Beberapa media yang termasuk kedalam media

proyeksi diam diantaranya adalah:

a) Film Bingkai

Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih

ataupun berwarna yang berukuran 35 mm, dan umumnya

dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inchi. Untuk melihatnya perlu

ditayangkan dengan proyektor slide.

b) Film Rangkai

Film rangkai hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada

film rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan

merupakan rangkaian berurutan dari sebuah film atau gambar

tertentu. Jumlah gambar pada 1 rol film rangkai adalah sekitar

50 sampai dengan 75 gambar dengan panjang kurang lebih 100

sampai dengan 130 cm tergantung pada isi film itu. Film rangkai

dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang

berbeda dalam satu rangkai sehingga cocok untuk mengajarkan

keterampilan, penyimpanannya mudah serta dapat digunakan

untuk bahan belajar kelompok atau individu

c) OHT

Over Head Transparancy (OHT) adalah media visual proyeksi,

(37)

commit to user

plastik berukuran 8,5 x 11 inchi. Media ini memerlukan alat

khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan

Over Head Projector (OHP).

d) Opaque Projektor

Projektor yang tak tembus pandang, karena yang diproyeksikan

bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan yang tidak tembus

pandang (opaque). Kelebihan media ini sebagai media

pembelajaran adalah bahwa bahan cetak pada buku, majalah,

foto, grafis, bagan atau diagram dapat diproyeksikan secara

langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih

dahulu.

e) Mikrofis

Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri atas

lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian sehingga

tidak dapat dibaca dengan mata telanjang

4) Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual

Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini

adalah:

a). Film gerak

Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat

meanarik karena mampu mengungkapkan keindahan dan fakta

bergerak dengan efek suara, gambar dan gerak, film juga dapat

diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.

b). Film gelang

Film gelang atau film loop adalah jenis media yang terdiri atas

film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-ujungnya saling

bersambungan sehingga film ini akan berulang terus menerus

(38)

commit to user c). Program TV

Televisi merupakan media menarik dan modern karena

merupakan bagian dari kebutuhan hidupnya. Televisi dapat

menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dalam

menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual

dengan disertai unsur gerak.

d). Video

Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta

maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif maupun

instruksional.

5) Multimedia

Menurut ( Vaughan, 2004,dikutip dari Dadang Supriatna,

2009 : 14 ).menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang

kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi

dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer.

Sejalan dengan hal di atas, multimedia merupakan

penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format

media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video

untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer.

Namun kelemahan dari media ini adalah harus didukung oleh

peralatan memadai seperti LCD projektor dan adanya aliran

listrik.

6) Benda

Benda-benda yang ada disekitar dapat digunakan pula

sebagai media pembelajaran, baik benda asli maupun benda

tiruan atau miniatur. Benda-benda ini dapat membantu proses

pembelajaran dengan baik terutama jika metode yang digunakan

(39)

commit to user d. Pengertian Video Compact Disc ( VCD )

Menurut Arief S. Sadiman, Raharjo, Anung haryono, Raharjito

(2007:86) Video disc adalah tempat penyimpanan informasi gambar dan

suara pada piringan (disc) dengan dua system optical dan system

capacitance. Menurut seels & Glasgow dikutip dari Ashar Arsyad

(2006:33) bahwa dalam perkembangan teknologi media pembelajaran

compact disc adalah termasuk dalam kelompok media mutakhir jenis

media berbasis mikroposesor. Jadi Video Compact Disc ( VCD )

merupakan salah satu media modern yang dikemas secara praktis dalam

bentuk kepingan compact disc yang berisikan materi pembelajaran. Video

Compact Disc ( VCD ) yang dipakai dalam penelitian ini adalah Video

Compact Disc ( VCD ) interaktif .

Dengan demikian siswa akan tertarik menggunakan media ini

dalam pembelajaran dikarenakan dapat menunjukan gerakan suatu benda.

Adapun alasan menggunakan media Video Compact Disc ( VCD ) adalah :

a) Mempermudah dalam menanamkan konsep dengan benar secara

langsung kepada sis karena siswa menyaksikan sendiri uatu peristiwa atau

kejadian. b) Mengurangi verbalisme, c) Dapat membangkitkan semangat

belajar siswa. d) Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif dan

menyenagkan. e) meningkatkan prestasi belajar siswa.

e. Kelebihan dan kelemahan media Video Compact Disc ( VCD )

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:143) menyatakan bahwa

kelebihan media Video Compact Disk adalah sebagai berikut :

1) Dapat diputar berulang-ulang.

2) Tayangan dapat diperlambat dan dipercepat.

3) Pengorganisasian alat relative mudah.

4) Tidak memerlukan ruang khusus,

5) Keeping Video Compact Disc ( VCD ) dapat digandakan dan

(40)

commit to user

3) produksi media tergantung peralatan canggih dan mahal.

f. Penggunaan Media Video Compact Disc ( VCD )

Penggunaan media Video Compact Disc ( VCD ) dapat disesuaikan

dengan kebutuhandan karakteristik materi.Ada kalanya pemutaran Video

Compact Disc ( VCD ) dari awal hingga akhir yang diselingi dengan Tanya

jawab atau diskusi, informasi dan dilanjutkan evaluasi. Program media

pembelajaran Video Compact Disc ( VCD ) menurut Azhar arsyad (2006:43)

dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil,maupun klasikal.

Pola klasikal adalah pemanfaatan Video Compact Disc ( VCD )

pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran

di kelas. Guru dapat menyampaikan materi dengan memutar sebagian isi

Video Compact Disc ( VCD ) kemudian pendalamanya melalui penjelasan

guru atau keseluruhan isi Video Compact Disc ( VCD ). Hal ini tergantung

materi yang terdapat dalam program materi pokok atau program materi

pengayaan.

Guru hendaknya dapat merangsang siswa untuk berpartisipasi aktif,

dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang jawabanya

terdapat dalam program. Dalam program klasikal sebaiknya monitor yang

digunakan minimalminimal 21 inch, sehingga siswa yang duduk paling

belakang dapat melihat jelas.

Di lain pihak penggunaan media Video Compact Disc ( VCD ) untuk

kelompok kecil lebih efektif. Tiap kelompok diberikan tugas yang berbeda.

Pemanfaatan program ini adalah bahwa sekolah harus menyediakan fasilitas

(41)

commit to user

sekolah dengan menyedikan software (CD) untuk dipinjamkan kepada

kelompok pebelajar, dan pada waktu yang lain kelompok harus

mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi.

Langkah-langkah penggunaan media Video Compact Disc ( VCD )

dalam pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1989:53) adalah sebagai

berikut ;

1) Tahap Persiapan.

Dalam tahap persiapan ini meliputi : (a) Menyusun Jadwal program

disesuaikan dengan materi pembelajarn. (b) Mengecek peralatan Video

Compact Disc ( VCD ), TV, listrik. (c) Mempelajari bahan penyerta. (d)

Menyeleksi isi program akan penting tidaknya bagian-bagian yang akan

disajikan. (e) Mengecek kesesuaian isi program dengan judul dan isi

yang tertera. (f) Mengatur tempat duduk agar seluruh siswa dapat

menangkap isi program pembelajaran. (g) Meminta siswa untuk

mempersiapkan alat tulis dan peralatan lain yang diperlukan dalam

program.

2) Tahap Pelaksanan.

Dalam tahap pelaksanaan ini meliputi (a) Guru memberikan informasi

seperlunya tentang program video pembelajaran dan agar siswa

memperhatikan materi yang akan dipelajari. (b) Menjelaskan tujuan dan

menjelaskan materi pokok. (c) Memberikan apresepsi dan motivasi. (d)

Melaksanakan pengoperasian program dan bahan penyerta. (e)

Mengamati dan memantau kegiatan siswa selama program pemutaran

Video Compact Disc ( VCD ) berlangsung, meliputi : menjaga suasana

kelas yang tertib, mengatur posisi TV dapat terlihat seluruh siswa. (f)

Memberikan penguatan, penegasan, pengayan, terhadap tayangan

program. (g) Memutar ulang program video pembelajaran bila

diperlukan. (h) Membuat kesimpulan atau rangkuman, memberikan

(42)

commit to user 3) Tahap tindak lanjut.

Dalam tahap tindak lanjut ini meliputi : (a) Pemberian tugas lanjutan

kepada siswa. (b) Memberikan Tanya jawab sebagai umpan balik. (c)

Apabila pokok materi memerlukan praktikum, guru mengajak siswa

untuk mengadakan praktek dilaboratorium. (d) Apabila materi pokok

memerlukan referensi tambahan, guru mengajak siswa untuk belajar

diperpustakaan.(e) Menginformasikan tentang pentingnya

memperhatikan atau mendengarkan program video selanjutnya. (f)

Mengajak siswa untuk memperkaya materi melalui sumber belajar lain

yang relevan dengan materi yang dipelajari.

d. Kerusakan-kerusakan dan langkah-langkah perbaikan

1). Video Compac Disc ( VCD ) Player mati/led indicator tidak nyala.

a) Cek kabel AC (220 V) apa sudah tersambung dengan jala-jala

listrik/PLN.

b) Cek kabel AC (220 V) apa sudah tersambung dengan jala-jala

listrik/PLN.

c) Cek saklar on/off pada Video Compact Disc ( VCD ) Player.

d) Cek regulator Video Compact Disc ( VCD ).

2). Gambar pada TV normal tapi suara tidak ada

a) Cek kabel audio yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang

connect.

b) Cek bagian audio pada Video Compact Disc ( VCD ),

kemungkinan IC penguat rusak (ganti IC LM 324 atau JRC 4558).

(43)

commit to user

a) Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang

connect.

b) Cek bagian video pada Video Compact Disc ( VCD ) kemungkinan

penguat video rusak.

4). Gambar dan suara tidak ada padahal LCD/layar nyala normal

a) Cek kabel audio-video yang menuju ke TV, mungkin putus/kurang

connect.

b) Cek bagian-bagian video dan audio.

c) Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner.

d) Panasi IC dengan Blower/uap panas.Ganti Mpeg Video Compact

Disc ( VCD ).

5). Gambar macet-macet

a) Cek optik Video Compact Disc ( VCD ),bersihkan dengan

kapas(cotton boat).

b) Ganti kabel optiknya.

c) Atur trimpot (Vr) yang ada didekat optik.Ganti optik.

6). Kaset tidak bisa keluar

a) Kerusakan ada dibagiuan mekanik.

b) Cek karet-karet pada mekanik.Cek dinamo pada mekanik.

c) Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumas(grease) pada

gigi mekanik tersebut.

d) Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah

(44)

commit to user

e. Cara Menyimpan Video Compact Disc ( VCD )

1) Simpan CD/Video Compact Disc ( VCD ) di tempat yang sejuk

dan kering

2) Masukkan dalam cover (hard/soft cover)

3) Bersihkan secara berkala, gunakan kain yang halus agar tidak

tergores. Hindari menggunakan tissue atau kain seadanya.

4) Jangan memegang permukaan dalam CD/Video Compact Disc (

VCD ) lagsung dengan tangan/jari.

5) Hindarkan terkena sinar matahari langsung

6) Hindarkan CD/Video Compact Disc ( VCD ) dari segala sesuatu

yang dapat menggores permukaannya, baik gesekan,

tempat,ataupun selainnya.

(http://duapusaka.com/index.php?option=com_content&view=artic

le&id=18&Itemid=19),diakses 6 Mei 2010.

B. Penelitian yang relevan

Hasil penelitian relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai substansi

yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada dengan

penelitian yang akan dilakukan. Menurut peneliti ada beberapa penelitian ada

beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini, antara lain :

Hanim Nafingah ( 2009 ) yang mengadakan penelitian tentang

Pemanfaatan Media VCD Pembelajaran untuk Meningkatkan Proses dan Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Sumberagung II Tulungagung. Dari penelitian ini

terbukti bahwa penggunaan media VCD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Ade Abdullah Sidiq ( 2010 ) yang mengadakan penelitian Optimalisasi

Penggunaan VCD Pembelajaran Ipa Melalui Model Kooperatif Sebagai Upaya

Peningkatan Kinerja Dan Prestasi Belajar Siswa VII Semester II Subkonsep

Ciri-Ciri Makhluk Hidup Di SMP Negeri I Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Penelitian

(45)

commit to user dan prestasi belajar siswa.

Penelitian diatas menunjukan bahwa penggunaan media VCD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Sehubung dengan hal tersebut diatas, peneliti

merasa perlu untuk menggembangkan agar hasil belajar siswa meningkat.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan media Video Compact Disc ( VCD ) pada

siswa kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Kerangka Berpikir

Pada umumnya dalam pembelajaran IPA hasil belajar siswa rendah, siswa

enggan untuk belajar ataupun mengerjakan tugas IPA dari guru. Mereka

kurang bersemangat atau kurang motivasi karena penyampaian materi bersifat

monoton tanpa menggunakan media sehingga suasana dalam pembelajaran

kurang hidup karena siswa bosan mendengarkan terus keterangan guru.

Siswa tidak diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu, sehingga

mengakibatkan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran IPA kurang

maksimal. Upaya peneliti untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar adalah

dengan menggunakan media VCD.

belajar siswa dalam pembelajar IPA. Dengan menggunakan media Video

Compact Disc ( VCD ) dapat meningkatkan semangat yang baru dalam

pembelajaran IPA.

Pembelajaran IPA dengan menggunakan media Video Compact Disc

( VCD ) dapat proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas terlihat semangat

(46)

commit to user

gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian. Adapun skema itu adalah :

Gambar 6 Siklus Pembelajaran IPA

D. Hipotesis

Hipotesis tindakan yang dapat diajukan berdasarkan kajian teori dan

kerangka berfikir tersebut adalah bahwa Penggunaan media Video Compact Disc

( VCD ) dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa

kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun

(47)

commit to user

35 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Laban Kec. Mojolaban

Kabupaten Sukoharjo dengan pertimbangan di SD Negeri 02 Laban terdapat

data yang diperlukan peneliti sehingga memungkinkan untuk digunakan

sebagai lokasi penelitian.Disamping itu peneliti mengenal lingkungan sekolah

tersebut dengan baik. Peneliti adalah guru kelas IV di SD Negeri 02 Laban.

Masalah yang diteliti adalah masalah nyata yang dihadapi guru Mapel IPA

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama empat bulan. Penelitian berlangsung sejak

penyusunan proposal hingga terselesaikanya laporan ini dalam bentuk skripsi,

yaitu mulai bulan Mei sampai dengan bulan Agustus tahun 2010.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang

ditekankan pada pemecahan permasalahan untuk memperbaiki berbagai

persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas.

Masalah yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang

sedang belajar, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:2) Ada tiga pengertian yang dapat

diterangkan dalam penelitian tindakan kelas yaitu:

a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

(48)

commit to user

b. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal

dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dengan

istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

d. menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dengan menggunakan batasan pengertian tiga kata , yaitu (a)

penelitian, (b) tindakan, dan (c) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama, tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan

dari guru yang dilakukan oleh siswa.

2. Strategi Penelitian

Dalam mengkaji permasalahan penelitian ini secara lengkap dan detail,

diperlukan suatu pendekatan pemecahan masalah melalui pemilihan strategi

penelitian yang tepat. Strategi yang dipilih oleh peneliti digunakan sebagai dasar

untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisa hasil

penelitian. Rancangan tindakan dalam penelitian ini dengan desain yang telah

ditetapkan. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

The Action Research Spiral dari Kemmis dan Taggart (1990:11) Adapun

gambar desain penelitian (The Action Research) dapat dilihat seperti gambar

(49)

commit to user

Siklus I siklus

Siklus I Siklus II

Bagan 2 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988)

Model ini menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus

kegiatan. Bagan yang melukiskan kegiatan ini pada siklus dasar kegiatan

penelitian yang terdiri dari menyusun rencana umum, mengembangkan

langkah tindakan yang pertama, peneliti menilai adanya kesalahan atau

kekurangan sehingga diperbaiki atau dimodifikasi. Dengan

mengembangkannya dalam spiral ke perencanaan langkah tindakan kedua, siklus

dalam spiral ini berhenti sampai pada siklus ketiga. Karena tindakan substantif

yang dilakukan oleh peneliti sudah dievaluasi dalam hasil sangat baik, yaitu

peneliti sudah menguasai media Video Compact Disc ( VCD ) yang dicobakan

dalam penelitian ini. Siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan

peningkatan Hasil belajar dan suasana pembelajaran sangat menyenangkan.

Observasi refleksi

tindakan Rencana

Observasi

refleksi

Gambar

Gambar 2 Organ pencernaan manusia
Gambar 4 Penampang lidah
Gambar 6 Usus halus
Gambar 7 Usus besar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan multimedia pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam kelas V Sekolah Dasar Negeri

Banyak hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT tepat untuk diterapkan dalam mata pelajaran

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Kompetensi Dasar Pengolahan Dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian Di. SMKN 1

Hingga saat ini pun masih terdapat kasus-kasus pelanggaran hak cipta dalam industri musik dengan mengunduh secara ilegal yang sangat merugikan bangsa pada umumnya

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Residu Klorpirifos pada Tapak Bangunan Gedung yang Mendapat Aplikasi Pengendalian Rayap di Provinsi DKI Jakarta

Dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh rasio keuangan yang berupa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan dana pihak ketiga (DPK)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen dan persepsi kepala sekolah tentang perilaku kepemimpinan kepala UPT terhadap kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMPN 2 Colomadu Karanganyar dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media