PENGARUH LATIHAN DI PANTAI TERHADAP KEMAMPUAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA PESILAT REMAJA
PUTRA PERGURUAN PENCAK SILAT TERATAI SUCI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2016.
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
SERLINTA K DEF BR GINTING NIM : 6101121044
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
SERLINTA KRISPINA DEF BR GINTING, “Pengaruh Latihan Di Air Pantai Terhadap Terhadap Kemampuan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Pesilat Remaja Putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016”. Pembimbing Skripsi : ZULFAN HERI Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan di pantai terhadap kemampuan kecepatan tendangan sabit pada pesilat remaja putra perguruan pencak silat teratai suci kabupaten samosir. Penelitian ini diadakan di padepokan Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Kabupaten Samosir yang dilaksanakan pada tanggal 02 mei sampai 01 juni 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiment, dengan jumlah populasi 66 orang dengan jumlah sampel 30 orang yang ditentukan dengan teknik random. Selanjutnya diberikan model latihan di air pantai.
Instrument penelitian untuk pengumpulan data dilakukan dengan tes dan pengukuran yaitu tes kecepatan tendangan sabit. Untuk mengetahui hasil kemampuan kecepatan tendangan sabit, penelitian dilaksanakan selama 5 (lima) minggu dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit digunakan perhitungan uji-t berpasangan.
Berdasarkan hasil perhitungan uji t berpasangan diperoleh
. Berdasarkan distribusi t dengan dengan dk = n -1 = 29 diperoleh t table = 2,04. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa
maka ho ditolak dan ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja Perguruan Pencak Ssilat Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016. Berdasarkan hasil perhitungan uji t berpasangan diperoleh
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YAME, atas segala berkat dan
rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaika skipsi yang berjudul “Pengaruh Latihan Dipantai Terhadap
Kemampuan Kecepatan Tendangan Pesilat Remaja Putra Perguruan Pencak Silat
Teratai Suci Kabupaten Samosir Tahun 2016” yang merupakan syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Medan.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menenmukan
kendala, namun semuanya dapat siselesaikan dengan baik karena bantuan yang
tulus yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak.
Terkhusus kepada orangtua tersayang Ayahanda Jasa Ginting dan Ester Br
Sinulingga serta Adinda Sermalia R Br Ginting dan Ananda Anja S P Ginting
yang telah memberikan doa dan dukungan sekaligus motivasi dan insprasi bagi
penulis.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
iii
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, Bapak Syamsul
Gultom S.KM, M.Kes selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan, dan Bapak Drs.Mesnan M.Kes selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr.Novita M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga.
4. Bapak Yan Indra Siregar M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga.
5. Bapak Drs. Zulfan Heri M.Pd selaku dosen pembimbing saya yang telah
meluangkan waktu memberikan bimbingan, memberikan motivasi, dan
arahan dalam perjalanan penulisan skripsi saya inidari awal hingga akhir.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Medan.
7. Bapak Drs.Parman Sinurat beserta rekan pelatih perguruan PPSTSI
Kabupaten Samosir.
8. Kepada Seluruh Pesilat Kabupaten Samosir Khususnya Pesilat remaja
yang mengikuti latihan di pantai.
9. Kepada sahabatku seluruh Mahasiswa PKO 2010 khususnya PKO Reguler
A yang telah banyak memberikan saran dan masukan serta motivasi.
10.Kepada kakanda Sastrawan Sembiring yang telah memberi dukungan dan
iv
11.Sahabatku Frater Andika dan pastor Sesar, teman seperjuanganku Dewi
Sartika, abang-abangku yang baik Jan Bobby, Janwar dan bang Max,
adek-adekku Ayu Laura dan Alveri dan semua pihak yang memberi
dukungan dan doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Semoga Tuhanm YME membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya. Dan
juga dapat membantu mengembangkan pendidikan program studi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga.
Medan, Juli 2016
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. IdentifikasiMasalah ... 5
C. PembatasanMasalah ... 6
D. Rumusan Masalah…... 6
E. TujuanPenelitian… ... 7
F. ManfaatPenelitian………... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS... 9
A. KajianTeoritis ... 9
1. HakikatPencak Silat ...…………... 9
2. Hakekat Latihan Kecepatan... 11
3.HakekatKecepatan Tendangan Sabit Dalam Pencak Silat………. 12
vi
5. Sistem Energi Pre Dominan Dalam Pencak Silat... 19
6. Hakekat Latihan... 21
6.1 Hakekat Lari Jarak Pendek Atau Sprint... 26
6.2 Hakekat Latihan Di Pantai... 37
6.2.1 Hakekat Latihan Di Landasan Pasir Pantai... .30
B. KerangkaBerpikir ... 32
C. Hipotesis…………... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 34
A. LokasidanWaktuPenelitian ...……. 34
G. Hipotesis Statistik... 40
BAB IV... . 42
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 42
A. Deskripsi Data Penelitian... 42
vii
1. Analisis Statistik Infrensial Data... 46
1.1PengujianHipotesisKecepatanTendangan Sabit Kaki Kanan... 47
1.2PengujianHipotesisKecepatanTendangan Sabit Kaki Kiri... 48
1.3 pengujian hipotesis ketiga... 49
2. Uji Homogenitas... 50
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 52
BAB V... 55
KESIMPULAN DAN SARAN... 55
A. Kesimpulan... 55
B. Saran... 56
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1Penilaian kecepatan tendangan sabit... ... 36
3.2 Desain penelitian pre-test and post test two group design... 36
4.1 Analisis deskriptif kecepatan tendangan sabit... 42
4.2 Distribusi frekuensi kecepatan tendangan sabit... 43
4.3 Ringkasan hasil uji normalitas... 47
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Cara melakukan tendangan sabit ... 14
2.2 Gambar Otot pada bagian kaki... 15
2.3 Kurva Penambahan beban latihan secara bertahap... 24
2.4 Latiha di air pantai... 29
2.5 Latihan di landasan pasir pantai... 31
3.1 Cara melakukan tes tendangan sabit... 39
4.1 Grafik distribusi frekuensi tendangan sabit data pree-tes dan post-test ... 45
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Data pesilat remaja perguruan PPSTSI ... 57
2. Program latihan... 62
3. Rumus... 68
4. Data Pre-Test dan post-test kecepatan tendangan sabit... 70
5. Pengolahan data Pre-Test dan post-test... 72
6. Uji Normalitas ... 75
7. Uji Homohenitas... 83
8. Uji Hipotesis Penelitian ... 85
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pencak silat merupakan cabang olahraga yang menuntut berbagai bentuk
gerakan. Untuk dapat melakukan gerakan pada olahraga pencak silat seperti
gerakan pukulan, hindaran dan tendangan dibutuhkan kondisi otot yang kuat.
Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan
fleksibilitas persendian tubuh, karena hampir semua gerakan dalam olahraga
sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.
Iskandar (1992 : 23 ) mengungkapkan “pencak silat adalah beladiri
tradisional indonesia yang berakar dari budaya melayu dan bisa di temukan
hampir di wilayah seluruh Indonesia. Dan setiap daerah memiliki kekhasan ciri
geraknya sendiri-sendiri.” Penampilan seorang pesilat dituntut untuk menguasai
teknik dasar yang memegang peranan seperti yang dikemukakan Iskandar (1992 :
69 ) “ a) langkah dan pola langkah, b) sikap pasng pengembangannya, c) teknik
elakan, d) teknik serangan, e) teknik jatihan, dan f) teknik kuncian.
Gerak dalam pencak silat adalah gerakan yang terencana, terarah,
terkoordinasi dan terkendali yang mempunyai empat aspek yang merupakan
sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek bela diri, aspek olahraga
dan aspek seni budaya. Selain itu untuk memungkinkan pesilat mencapai prestasi,
latihan fisik, teknik, taktik, dan mental juga adalah aspek yang sangat perlu
2
Dalam pertandingan pencak silat kategori yang dipertandingkan adalah
kategori tanding, kategori tunggal, kategori ganda dan kategori regu. Namun
kategori yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kategori tanding. Kategori
tanding adalah kategori yang menampilkan dua pesilat dari kubu yang berbeda.
Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur gerakan pembelaan dan
serangan, yaitu ; melakukan serangan (pukulan,tendangan, sikuan, sapuan dan
sirkelan), tangkisan, elakan, dan jatuhan. Gugun A.G (2007 :14)“dalam
pertandingan pencak silat pemain dilangsungkan 3 babak, setiap babak waktunya
2 menit diantara babak satu dan yang lain terdapat waktu istirahat 1 menit.”
Melihat pentingnya prestasi olahraga untuk mengharumkan nama daerah,
negara, utamanya di tingkat pelajar, maka beberapa klub olahraga atau bahkan di
sekolah-sekolah membuka cabang perguruan pencak silat khususnya Perguruan
Pencak Silat Teratai Suci Indonesia (PPSTSI) Kabupaten Samosir. Perguruan ini
telah dibuka sejak 19 Agustus 1994 di Pangururan (ujar bpk Parman Sinurat
sebagai Pelatih perguruan). Berdasarkan informasi, observasi/wawancara yang
diperoleh dari pelatih pencak silat perguruan PPSTSI yang bernama Drs.Parman
Sinurat. Atlet yang dilatih pada saat ini, kecepatan tendangannya masih sangat
kurang.
Hal ini disebabkan masih lemahnya kemampuan dalam melakukan
tendangan pada pesilat remaja perguruan PPSTSI. Itu dapat dilihat dari latihan
menendang yang dilakukan. Ketika melakukan latihan tendangan yang dilakukan
tidak akurat dan tidak cepat mengenai sasaran. Ketika peneliti melakukan latihan
3
beberapa hal yang lebih mempengaruhi kurangnya kemampuan kecepatan
tendangan yang dilakukan oleh pesilat tersebut. Yakni keseimbangan badan ketika
melakukan tendangan tidak stabil, putaran pinggang ditahan atau kurangnya
kelenturan pada pinggang, anatomi tubuh saat melakukan tendangan sabit, putaran
pada tumpuan kaki saat melakukan tendangan, yang mengakibatkan tendangan
yang dilakukan menjadi lambat dan mudah di tangkap oleh lawan.
Menurut Johansyah Lubis (2014 : 61) “serangan dengan kaki atau
tendangan yang dinilai adalah serangan yang masuk pada sasaran (body)
menggunakan teknik serangan dengan kaki atau tendangan yang bertenaga, cepat
dan tepat, tidak disertai tangkapan/pegangan, dan tanpa terhalang oleh tangkisan
atau elakan.”
Melihat model latihan yang monoton dilakukan, yaitu latihan menendang
paching bad, dan latihan tendangan tanpa sasaran, dan bentuk latihan itu
dilakukan berkali-kali hingga menimbulkan kebosanan pada pesilat, peneliti
tertarik untuk memberikan bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan
kecepatan tendangan yakni melakukan latihan di pantai yang meliputi sprint
pendek di landasan pasir, lari di air kedalaman 1 meter. Untuk mendapatkan
tendangan yang tepat dan cepat diperlukan kondisi fisik yang mengarah kepada
pelaksanaan teknik tersebut. Diantaranya adalah power yang dapat menunjang
pelaksanaan teknik tendangan pada pertandingan pencak silat.
Untuk itu latihan yang akan diterapkan oleh peneliti adalah latihan di
pantai yang meliputi latihan sprint di landasan pasir dan latihan lari di dalam air.
4
tendangan dalam pencak silat. Untuk mencapai kemampuan kecepatan tendangan
yang cepat dan tepat mengenai sasaran, diperlukan kondisi fisik yang mendukung
keterampilan dalam melakukan tendangan maka sangan diperlukan mengetahui
sistem energi danpower otot tungkai.
Dalam hal ini, latihan yang dilakukan harus mampu mengembangkan
kekuatan otot, terutama otot tungkai. Adapun otot-otot yang perlu dikembangkan
adalah otot-otot paha bagian depan yaitu sartorius,tensor fasciae latae, adductor,
longus, rectus femoris, vastus laterralis dan vastus medialis, serta otot-otot paha
bagian belakang yaitu semitendinosus, semimembranosus, bicep femoriis,
adductor magnus dan adductor brevis.Otot-otot paha tersebut merupakan
penggerak anggota gerak tubuh bagian bawah terutama untuk melakukan
tendangan dalam olahraga pencak silat.
Kondisi fisik yang maksimal dan produktif untuk mencapai gerakan secara
maksimal dibutuhkan program latihan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
melakukan koordinasi gerak yang baik. Menurut Harsono (1988:153) “kondisi
fisik yang dimaksud ialah kemampuan, kekuatan, kelenturan, stamina, kecepatan
dan lain-lain komponen kondisi fisik” dan hal ini juga tidak terlepas dari teknik
dan taktik dalam pencak silat.Disamping harus menguasai teknik pencak silat
secara baik dan benar harus pula didukung oleh kesegaran jasmani dan kondisi
fisik yang baik. Karena serangan yang sah dalam pencak silat adalah serangan
yang bertenaga, serangan tepat pada sasaran (body), dan tidak terhalang oleh
5
Pengetahuan tentang sistem energi sangat diperlukan untuk menentukan
metode, bentuk dan materi latihan yang akan diterapkan dalam proses berlatih
melatih. Kesalahan dalam mamprediksikan sistem energi yang dominan pada
cabang olagraga pencak silat akan mengakibatkan dampak negatif terhadap
keberhasilan atlet dalam meraih prestasi puncak. Untuk itu sistem energi
(ATP-PC) sangat penting bagi olahraga yang membutuhkan kecepatan dan power, serta
membutuhkan waktu yang sangat singkat dalam pelaksanaannya. Tanpa sistem
posfagen, kecepatan dan daya ledak (power) tidak dapat dilaksanakan, karena
kegiatan semacam ini memerlukan suplai ATP yang cepat. Sistem posfagen
menggambarkan penyediaan ATP yang paling cepat untuk dipergunakan oleh otot
(Junusul Hairy, 1989:76). Secara relatif sistem aerobik dan anaerobik ikut
mendukung pengeluaran seluruh energi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka diperoleh gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian
ini masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :Apakah dengan
unsur-unsur fisik yang baik dapat mempengaruhi kemampuan kecepatan
tendangan dalam pencak silat? Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
kemampuan kecepatan tendangan dalam pencak silat? Bagaimana cara
meningkatkan kemampuan kecepatan tendangan dalam pencak silat? Adakah
pengaruh latihan di pantai yakni latihan sprint di landasan pasirdan lari di dalam
6
C. Pembatasan Masalah
Dari sekian banyak masalah yang ada dan untuk mempermudah peneliti
dalam menjalankan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan di
teliti. Adapun masalah yang akan diteliti ialah tentang pengaruh latihan di pantai
terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit pada pesilat remaja
Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir Tahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam hal ini dapat di rumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh dari latihan yang di lakukan di pantai terhadap
peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit pada kaki kanan pada
pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten
Samosir tahun 2016 ?
2. Apakah ada pengaruh dari latihan yang di lakukan di pantai terhadap
peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit padakaki kiri pada pesilat
remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten
Samosir tahun 2016 ?
3. Apakah ada perbedaan pengaruh dari latihan yang di lakukan di air pantai
terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan
dengan kaki kiri pada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci
7
E. Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejauh mana pengaruh latihan yang di lakukan di pantai terhadap
peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat
remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten
Samosir tahun 2016.
2. Mengetahui sejauh mana pengaruh latihan yang di lakukan di pantai terhadap
peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat
remaja putra Perguruan Pencak Silat Teratai Suci Indonesia Kabupaten
Samosir tahun 2016.
3. Mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh latihan yang di lakukan di air
pantai terhadap peningkatan kemampuan kecepatan tendangan sabit antara
kaki kanan dengan kaki kiripada pesilat remaja putra Perguruan Pencak Silat
Teratai Suci Indonesia Kabupaten Samosir tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina
olahraga. Ada pun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai kontrol bagi para pesilat di dalam menjalankan program latihan yang
benar, khususnya untuk meningkatkan kemampuan kecepatan tendangan.
2. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang olahraga khususnya tendangan sabit
dalam olahraga bela diri pencak silat.
3. Memberi kontribusi bagi kemajuan pembinaan dan meningkatkan prestasi
8
4. Bagi peneliti dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan keolahragaan
5. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
berikutnya supaya lebih baik.
6. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pelatih dalam upaya peningkatan
55 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap
kecepatan tendangan sabit kaki kanan pada pesilat remaja perguruan
PPSTSI Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji
hipotesis diperoleh sedangkan sehingga
dipeoleh bahwa .
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan di pantai terhadap
kecepatan tendangan sabit kaki kiri pada pesilat remaja perguruan PPSTSI
Kabupaten Samosir tahun 2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh sedangkan sehingga dipeoleh
bahwa .
3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari latihan di air pantai
terhadap kecepatan tendangan sabit antara kaki kanan dengan kaki kiri
pada pesilat remaja putra pergurua PPSTSI Kabupaten Samosir tahun
2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesisi diperoleh t hitung = 1,50
56
B. SARAN
Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian pengaruh latihan di air pantai terhadap kecepatan tendangan
sabit, maka berikut ini di kemukakan beberapa hal yang dapat menjadi
pertimbangan untuk meningkatkan hasil kecepatan tendangan sabit ya itu :
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan di air pantai dapat
meningkatkan hasil kecepatan tendangan sabit, diharapkan kepada
pelatih khususnya pencak silat sgsr menggunakan model latihan
tersebut untuk dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi pesilat.
2. Kepada pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program
latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan latihan.
3. Kepada pelatih agar memperhatikan model-model latihan supaya
program latihan sesuai dengan kemampuan dan tidak menjenuhkan
57
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, Tudor O. (1983). Power Training For Speed. Canada : York University Toronto Ontario, Second Prainting
Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.
Imran akhmad. (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan: Unimed Press
Junusul Hairi. 1989. Fisiologi Olagraga. Jakarta : Debdikbud
Lubis, Johansyah. (2004). Pencak Silat. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Marhaento Putut. (2007). Jurnal Olahraga Prestasi. DIY : FIK UNY
Pate, Rotela, Mc Clenagen. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Semaraang Press.
Paulus Levinus Pasurney. (2002). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: padepokan pencak silat.
Rusli Lutan, Supandi, Y.S Santoso Giriwijoyo, Dkk. (1991). Manusia Dan
Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK / IKIP Bandung.
Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Subroto Joko. (1994). Pembinaan Pencak Silat. Solo: Aneka
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung :Tarsito Bandung