PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI BUNYI KELAS VIII SEMESTER II S MP N 1 SI PIS PI S T.A. 2015/ 201 6
Oleh: Dody Faisal Riza
NIM 409321017
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Dody Faisal Riza dilahirkan di Kota Nopan, pada tanggal 6 Juni 1991.
Ayah bernama Samsul Bakhri dan ibu bernama Ummi Sarifah. Merupakan anak
kedua dari empat bersaudara. Tahun 1997, penulis masuk SD N 142653 Kampung
Pinang Kecamatan Muarasipongi dan lulus pada tahun 2003. Tahun 2003 penulis
melanjutkan sekolah di SMP N 1 Muarasipongi, dan lulus pada tahun 2006.
Tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Muarasipongi, dan lulus
pada tahun 2009. Tahun 2009, penulis diterima di program studi pendidikan fisika
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMEN (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II DI SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.A 2015/2016
Dody Faisal Riza (NIM: 409321017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournamen) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi di kelas VIII Semester II di SMP Negeri 1 Sipispis.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.A 2015/2016 yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 yaitu kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar berjumlah 20 soal dalam bentuk pilihan berganda.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 55,625 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 54,843. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, data nilai pretes dari kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan homogen. Melalui pengujian statistik diperoleh bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams game tournamen dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Data postest yang diperoleh yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 80.625 dan kelas kontrol 74,2188 Hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournamen (TGT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Teams Game Tournamen (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.
J.B. Sinuraya, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, bapak Dr. Eidi
Sihombing, M.S, dan bapak Drs.Karya Sinulingga, M.Si. selaku dosen penguji I,
II dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin
Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu
dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Drs. Raden Saragih selaku kepala sekolah dan Bapak
M.Tarigan, SPd selaku guru bidang studi fisika di SMP N 1 Sipispis yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian, juga tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata Usaha yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan selama melakukan penelitian. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu guru dari SD sampai
v
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayah Samsul Bakhri
dan ibu Ummi Sarifah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta
kasih sayang yang tak henti, hanya Allah yang dapat membalasnya. Kepada kakak
dan adik tersayang (Riza Riski Aprilia, SFarm .APT ,Uli Nisari Putri, dan Alfi
Padlan A) . Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga besar
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi
dan doanya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman PPL
SMP Negeri 1 Sipispis.
Selain itu penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan, terkhusus kepada Fitri Romaito Siregar, Sri Handayani ,Alvi Syahri
Rivianda. Dan juga kepada teman-teman eva monica nahulae, lihardi, khairul,
indra dan banyak lainnya yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih
telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.
Medan, 2016 Penulis,
vi
1.7.Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1.Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Hasil Belajar 8
2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran 9
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.4.1Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 13
2.1.4.2Keuntungan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.5 Pengertian Model pembelajaran Kooperatif tipe TGT 15
2.1.5.1Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe TGT 16
vii
2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional 20
2.1.8 Pengertian bunyi 21
2.1.8.1Karakteristik Bunyi 24
2.1.8.2Resonansi 26
2.1.8.3Pemantulan Bunyi 28
2.1.9 Penelitian yang Relevan 31
2.2 Kerangka Konseptual 32
2.3 Hipotesis Penelitian 33
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.2.1. Populasi Penelitian 34
3.2.2. Sampel Penelitian 34
3.3. Variabel Penelitian 34
3.3.1. Variabel Bebas (X) 34
3.3.2. Variabel Terikat (Y) 34
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 35
3.4.1. Jenis Penelitian 35
3.4.2. Desain Penelitian 35
3.5. Prosedur Penelitian 35
3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian 36
3.7. Teknik Analisa Data 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 44
4.1.1 Hasil tes kemampuan awal kelas eksperimen dan kontrol 44
4.1.2 Hasil tes Kemampuan Akhir 45
4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 48
4.1.4 Uji Hipotesis 50
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 53
5.1. Kesimpulan 53
viii
DAFTAR PUSTAKA 55
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok belajar Kooperatif dan konvensional 11
Tabel 2.2. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif 13
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Pembelajarn Kooferatif tipe TGT 18
Tabel 2.4 Cepat rambat bunyi dalam Zat Perantara 23
Tabel 3.1 Two group pretest-posttest desaign 35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pre test kelas eksperimen 44
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre test kelas Kontrol 45
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelas Eksperimen 46
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelas Kontrol 47
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan uji Normalitas Pretest 48
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Postest 48
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Pre test 49
Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas posttest 49
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Pembagian Kelompok Dalam Meja Tournament 19
Gambar 2.2. Gelombang bunyi merupakan gelombnag longitudinal 22
Gambar 2.3. Rentang frekuensi bunyi 24
Gambar 2.4. Getaran Garputala pada rapatan dan regangan dengan
frekuensi tertentu 25
Gambar 2.5. Resonansi pada bandul 26
Gambar 2.6. Resonansi pada senar 27
Gambar 2.7. Pemantulan Gelombang Bunyi 29
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Materi Pokok Bunyi Kelas Eksperimen 46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 56
Lampiran 2 Lembar kerja siswa (LKS) 1 77
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) 2 79
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 93
Lampiran 5 Format kartu tournament 96
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 7 Tabel kisi-kisi test 109
Lampiran 8 Sebaran data uji coba instrument tes 120
Lampiran 9 Perhitungan validitas test 121
Lampiran 10 perhitungan reliabilitas test 122
Lampiran 11 perhitungan indeks kesukaran test 123
Lampiran 12 perhitungan daya pembeda butir test 125
Lampiran 13 data skor hasil pre test 127
Lampiran 14 perhitungan harga rata-rata, distribusi frekuensi,
standar deviasi, dan varians pre test 129
Lampiran 15 uji homogenitas data pre test 133
Lampiran 16 uji normalitas data pre test 134
Lampiran 17 data skor postest 136
Lampiran 18 perhitungan rata-rata, distribusi frekuensi, standar deviasi dan
varians postes 138
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas data postest 142
Lampiran 20 uji normalitas data posttest 143
Lampiran 21 pengujian hipotesis data 145
Lampiran 22 daftar nilai kritis untuk uji liliefors 148
Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 149
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi f 150
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, bangsa dan negara. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam
meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa.
Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan
rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Diasumsikan seseorang yang
berpendidikan akan terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan, karena
dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya melalui
proses pendidikan ia mampu mengatasi problema kehidupan yang dialaminya.
Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang tentu sesuai dengan
tingkat pendidikan yang diikutinya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka diasumsikan semakin tinggi pula pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuannya. Hal ini menggambarkan bahwa fungsi pendidikan dapat
meningkatkan kesejahteraan, karena terhindar dari kebodohan dan juga
kemiskinan. Dengan demikian dapat ditegaskan fungsi pendidikan adalah
membimbing anak kearah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang
baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan itu
(Sagala, 2009).
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak
pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni
memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan pemerintah,
pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya,
2
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang penting diberbagai jenjang
pendidikan yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep
fisika. Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga,
dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dari
pihak guru antara lain metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung
terbatas pada penyampaian ceramah, pemberian contoh soal, latihan dan diakhiri
dengan pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah. Proses pembelajaran hanya
berlangsung satu arah dimana guru menerangkan dan siswa mendengarkan, guru
juga sangat jarang untuk menghubungkan konsep fisika dengan peristiwa yang
terjadi di kehidupan sehari-hari. Dari pihak siswa, antara lain tidak tertariknya
siswa terhadap materi yang disampaikan, kecenderungan siswa dalam belajar
fisika hanya sekedar menghapal rumus-rumus yang diberikan guru tanpa
menguasai konsep fisika. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa
cenderung mencontoh pekerjaan temannya dari pada mengerjakannya sendiri dan
apabila guru membentuk kelompok-kelompok belajar, hanya siswa yang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi yang berpartisipasi sedangkan anggota kelompok
yang lain hanya diam atau sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Berdasarkan kondisi diatas, peneliti berkeinginan untuk berpartisipasi
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan suatu model
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, guna meningkatkan hasil belajar fisika, salah satunya adalah model
pembelajaran koperatif. Model pembelajaran ini siswa mampu mengemukakan
pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama. Sehingga, jika ada
teman satu kelompoknya yang mengalami kesulitan mengkaji dan menguasai
materi pelajaran fisika dapat terbantu karena adanya kerja sama antar kelompok
sehingga meningkatkan hasil belajar fisika.
3
siswa memang telah menangkap pelajaran dari guru. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan sering digunakan dalam berbagai subyek”. Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama
praktik pendidikan. Penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
pencapaian prestasi parasiswa, dan juga akibat-akibat positif yang dapat
mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas
yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri,tumbuhnya
kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah,
serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan
pengajaran oleh rekan sebaya. Dalam pelaksanaanya model pembelajaran
koperatif peran guru yang awalnya menjadi seorang informan, kini guru menjadi
pengelola kelompok belajar siswa. Dalam hal ini, siswa akan semakin terlatih
untuk memecahkan suatu permasalahan, bahkan permasalahan yang dianggap
sulit dan juga siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Ada banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat di gunakan untuk
melaksanakan pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games-tournament (TGT). TGT memiliki banyak kesamaan dinamika
dengan STAD, tetapi menambahkan dimensi dimensi kegembiraan yang diperoleh
dari penggunaan permainan. Teman satu team akan saling membantu dalam
mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan
menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang
bermain dalam game temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi
tanggung jawab individual. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini guru
menggunakan 5 komponen utama : (1) presentasi kelas, (2) kelompok belajar, (3) game,
(4) turnamen dan (5) rekognisi tim.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Sri Wulandri (2010) pada
materi pokok Bunyi menunjukkan hasil penelitian yang dimana pada pertemuan I
nilai rata-rata aktivitas siswa 69,7 dan pertemuan ke II di peroleh nilai rata-rata
aktivitas siswa sebesar 80,04. Heddy (2011), pada materi Kinematika Gerak Lurus
4
belajar konvensional memiliki rata-rata 56,08. Kelemahan dari beberapa peneliti
adalah pada penggunaan waktu yang kurang efektif saat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, perencanaan dan pengorganisasi kelompok
yang kurang baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Bunyi Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika yang masih rendah.
2. Model pembelajaran yang diberikan guru kurang bervariasi dan monoton.
3. Siswa beranggapan pelajaran fisika itu sulit dan membosankan.
4. Siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dari peniliti sendiri, maka
peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Team Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran konvensional
2. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII semester II SMPN 1 Sipispis pada materi
5
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada materi pokok
Bunyi di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2015/2016.
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Bunyi di kelas VIII semester II
SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2015/2016.
3. Adakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament
(TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Bunyi di kelas VIII SMP
Negeri 1 Sipispis T.P. 2015/2016.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada materi pokok Bunyi di
kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Bunyi di kelas VIII semester II SMP Negeri 1
Sipispis T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Bunyi kelas VIII
semester II SMP Negeri 1 Sipispis T.P. 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas wawasan
pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.
2. Menjadi bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model
pembelajaran yang tepat.
3. Memberikan pengalaman pada pembaca dalam menanamkan
konsep-konsep fisika.
4. Menjadi referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih
6
1.7 Defenisi Operasional
a. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Team Game-Turnamen ) dirancang
untuk membawa siswa kedalam dimensi dimensi kegembiraan yang
diperoleh dari penggunaan permainan, yaitu pada fase game dan
tournament pada model pembelajaran ini. Dalam pembelajaran kooperatif tipe
TGT ini guru menggunakan 5 komponen utama : (1) presentasi kelas, (2)
kelompok belajar, (3) game : Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan
yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa
yang diperolehnya dari pembelajaran yang di wakili oleh satu siswa
perkelompok belajar. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor
pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil
sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang
tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang
memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban
masing-masing.(4) turnamen : Tournament adalah sebuah struktur dimana game
berlangsung. Biasanya berlangsung diakhir minggu atau diakhir unit,
setelah guru memberikan persentasi dikelas dan tim telah melaksanakan
kerja kelompok terhadap lembar kegiatan dan (5) rekognisi tim : Tim
yang medapatkan skor tertinggi akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan.
b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Hasil belajar pada materi pokok bunyi siswa kelas VIII dengan
menerapkan model pembelajaran Teams Games Turnamen ( TGT ) pembelajaran
memilki nilai rata-rata pretes 55.625 dan nilai rata-rata postes adalah 80.62,
sedangkan hasil belajar pada materi pokok bunyi siswa kelas VIII dengan
mengunakan pembelajaran Konvensional memiliki nilai rata-rata pretes 54.8438
dan nilai rata-rata postes 74.21.
Terdapat hasil belajar pada materi pokok Bunyi siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Team Games Tournamen (TGT) secara signifikan
lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Konvensional, yakni dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa penerapan
Model Pembelajaran TGT dengan rata-rata hasil belajar 80,62 lebih tinggi dari
pada penerapan Model Pembelajaran Konvensional dengan rata-rata 74,21 serta
thitung = 3,95 > ttabel = 1,66. Dengan kata lain, ada pengaruh menggunakan Model pembelajaran Team Game Tournamen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Sipispis T.P 2015/2016.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara
lain:
1. Guru dapat menyesuaikan model pembelajaran dengan materi
pembelajaran yang diajarkan.
2. Guru di SMP Negeri 1 Sipispis menggunakan model pembelajaran Team
Game Tournamen sebagai salah satu model pembelajaran dalam mengajar
54
3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama
55
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Hasil Pendidikan, Jakarta : Bumi
Aksara.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri., (2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.
Karim, S., (2000), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2 Untuk Kelas
VIII SMP, Pusat Perbukuan, Jakarta.
Prasodjo, B., (2007), Teori Dan Aplikasi Fisika SMP Kelas VIII, PT Ghali
Indonesia Printing, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E, (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusa Media,
Bandung.
Sudijono,A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana,N., (2009).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan