• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR

LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

Oleh:

Siti Kholilah Hasibuan NIM 4123131083

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR

LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

Siti Kholilah Hasibuan (4123131083) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi laju reaksi. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan T.P. 2016/2017.

Sampel kelas diambil dengan teknik sampling purposif dan begitu pula dalam pengambilan sampel siswa di kelas akan dilakukan juga dengan teknik sampling purposif yang didasarkan pada nilai pretest yang relatif homogen dan juga didasarkan test terhadap kemampuan berpikir logis siswa. Kedua kelas yang diajarkan dengan dua model dibagi menjadi empat kelas dengan kombinasi faktorial 2 X 2. Ada dua faktor yang diuji cobakan yaitu faktor A : Model pembelajaran dengan menggunakan media yang terdiri dari 2 taraf yaitu A1= model Inkuiri dengan media riil dan A2= model Inkuiri dengan media virtual, faktor B: kemampuan berpikir logis yang terdiri 2 taraf yaitu B1 = kemampuan berpikir logis tinggi dan B2 = kemampuan berpikir logis rendah. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh bahwa Fhitung(A) dan (B) sebesar 20,7645 sedangkan harga Ftabel (0,05) (1,64)= 3,99 maka Fhitung>Ftabel Hal tersebut menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar kimia siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan model Inkuiri dengan media riil pada siswa berkemampuan berpikir logis tinggi memberikan rataan tertinggi yakni (83,7778 ± 6,0736), dan rataan pada siswa berkemampuan berpikir logis tinggi yang diajarkan dengan model Inkuiri dengan media virtual yakni (82 ± 6,5828). Selanjutnya diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model Inkuiri dengan media riil pada siswa berkemampuan berpikir logis rendah memberikan rataan yakni (76,1764 ± 6,7103), dan pada siswa berkemampuan berpikir logis rendah yang diajarkan dengan model Inkuiri dengan media virtual memberikan rataan yakni (76,2941 ± 7,8482). Pada uji pengaruh sederhana, siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan rendah tidak ada perbedaan yang disignifikan antara rataan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi

Laju Reaksi”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,

pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal

perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muhtar, M. Si.,

Bapak Drs. Jasmidi, M.Si., Bapak Agus Kembaren S. Si., M.Si, selaku dosen

penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi

ini.Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia

yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. H.

Burhanuddin, M.Pd selaku Kepala Sekolah MAN 2 Model Medan, Ibu Fauziah,

S.Pd., M. Pd., dan Ibu Nopi, S. Pd selaku guru kimia MAN 2 Model Medan serta

khusus kepada siswa-siswi kelas XI IPA-4 dan XI IPA-8 yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian berlangsung.

Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Rektor UNIMED, Prof. Dr.

Syawal Gultom, M. Pd. beserta seluruh pembantu Rektor sebagai pimpinan

UNIMED, Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc selaku Dekan FMIPA

UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, III di lingkungan UNIMED, Bapak Agus

(5)

v

selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si

selaku Seketaris Jurusan Kimia.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Drs.

H. Muhammad Nur Hasibuan dan Ibunda Dra. Rismawati Nasution yang selalu

menjadi inspirasi hidup penulis, dan memberikan seluruh waktu, tenaga, dan

moril sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini. Terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Adik tercinta Nur Rizqy Mawaddah

Hasibuan dan keluarga semuanya termasuk Ompung, Nenek, Udak, Nanguda,

Tulang, Nantulang, Tante Ratna, Bapak Panca, sepupu dan yang teristimewa buat

Rj. Sahidin Siregar, S.H. yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi

semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

Penulis juga mengucapkan terima kasih buat para sahabat koloters Sema

Nainggolan, Marta Sinaga, Helmi Fauziah Nst, Setia Damanik, Neni Selviani,

Noviarta, Siska Ranti, Intan Sri Nancy Nainggolan, Yoana Situmorang Putri,

Shintauli Sihombing dan teman pembimbing skripsi yang paling setia

memberikan motivasi penulis pada saat pengerjaan skripsi Johannes Sormin, dan

Mariana Sinaga serta teman-teman Kimia Dik C 2012. Masih Banyak pihak yang

turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2017

Penulis

Siti Kholilah Hasibuan

(6)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar 8

2.2. Hakikat Belajar Kimia 9

2.3. Hasil Belajar Kimia 11

2.4. Model Pembelajaran 12

2.4.1 Model Pembelajaran Inkuiri 13

2.4.1.1 Langkah- langkah Model Pembelajaran Inkuiri 15

2.4.1.2 Sintaks Pembelajaran Inkuiri 16

2.4.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 16

2.5. Media Pembelajaran 17

2.5.1 Macam-Macam Media Pembelajaran 18

2.5.2 Media Riil 19

2.5.3 Media Virtual 20

2.6. Kemampuan Berpikir Logis 22

2.6.1 Tes Kemampuan Berpikir Logis 25

2.7. Materi Pokok Laju Reaksi 26

2.8. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

(7)

vii

3.2. Populasi dan sampel penelitian Penelitian 38

3.3. Variabel Penelitian 38

3.4. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian 39

3.4.1. Jenis Penelitian 39

3.4.2. Rancangan Penelitian 39

3.4.3. Skema Rancangan Penelitian 41

3.5. Teknik Pengumpulan Data 41

3.5.1. Instrumen Penelitian 41

3.5.2. Perangkat Instrumen Penelitan 42

3.5.2.1. Kuisoner Test Kemampuan Berpikir Logis Siswa 42

3.5.2.2. Tes Hasil Belajar Siswa 42

3.6. Pengembangan Instrumen 42

3.6.1. Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa 43

3.6.1.1. Validitas Tes 43

3.6.1.2. Reliabilitas Tes 43

3.6.1.3. Indeks Kesukaran Tes 44

3.6.1.4. Uji Daya Beda 45

3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 46

3.7.1. Persiapan Penelitian 46

3.7.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 46

3.7.3. Tahap Akhir Penelitian 47

3.8. Teknik Analisis Data 47

3.8.1. Uji Normalitas 47

3.8.2. Uji Homogenitas Data 48

3.8.3. Uji Hipotesis 49

3.9. Hipotesis Penelitian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian 52

4.1.1 Hasil Analisis Instrumen Penelitian 52

4.1.2 Deskripsi Data 53

4.1.2.1 Data Kemampuan Berpikir Logis Siswa 54

4.1.2.2 Data Hasil Belajar Siswa 55

4.1.3 Hasil Uji Persyaratan Analisis 56

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 56

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 59

4.1.4 Uji Hipotesis 62

4.2 Pembahasan 63

4.2.1 Hipotesis 1 63

4.2.2 Hipotesis 2 65

(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 70

5.2 Saran 70

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Reaksi Orde Nol 31

Gambar 2.2 Grafik Reaksi Orde Satu 32

Gambar 2.3 Grafik Reaksi Orde Dua 32

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 51

Gambar 4.1 Bentuk Interaksi Faktor Model Pembelajaran Menggunakan Media (Faktor A) dan Kemampuan Berpikir Logis (Faktor B) tethadap Hasil Belajar Kimia Siswa

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Inkuiri 16

Tabel 2.2 Kemampuan Berpikir Logis Beserta Indikatornya 26 Tabel 2.3 Data Eksperimen Reaksi Pada Suhu 8000C 33

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Faktorial 2x2 40

Tabel 3.2 Bentuk Tabel Penyajian Data Nilai Hasil Belajar 47

Tabel 3.3 Tabel Penolong Uji Normalitas 48

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Logis Siswa 54 Tabel 4.2 Distribusi Data Kemampuan Berpikir logis Tinggi dan

rendah

55

Tabel 4.3 Rataan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi Perlakuan Model Pembelajaran Menggunakan Media dan Kemampuan Berpikir Logis

56

Tabel 4.4 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Riil Dan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Virtual

56

Tabel 4.5 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Kimia Siswa Untuk Kemampuan Berpikir Logis Tinggi Dan Rendah

57

Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Riil Dan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Media Virtual Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi Dan Rendah

58

Table 4.7 Rangkuman Uji Homogenitas Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Menggunakan Media Riil dan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Menggunakan Media Virtual

60

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Kemampuan Berpikir logis Tinggi dan Rendah

60

Tabel 4.9 Rangkuman Uji Homogenitas Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Empat Kelompok Perlakuan

61

Table 4.10 Daftar Anava Nilai Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi Perlakuan Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Dan Kemampuan Berpikir logis

62

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 77

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 80 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 124 Lampiran 4 Instrumen Penelitian Sebelum Divalidasi 128 Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrument Tes Sesudah Divalidasi 140 Lampiran 6 Instrumen Penelitian Sesudah Divalidasi 150 Lampiran 7 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis Siswa 158 Lampiran 8(1) Tes Kemampuan Berpikir Logis Bagian I 159 Lampiran 8(2) Tes Kemampuan Berpikir Logis Bagian II 161 Lampiran 8(3) Tes Kemampuan Berpikir Logis Bagian III 164 Lampiran 8(4) Tes Kemampuan Berpikir Logis Bagian IV 167 Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Logis 169

Lampiran 10(a) LKS (Pertemuan I) 170

Lampiran 10(b) LKS (Pertemuan II) 172

Lampiran 10(c) LKS (Pertemuan III) 174

Lampiran 11(a) Media Virtual (Pertemuan I) 177

Lampiran 11(b) Media Virtual (Pertemuan II) 179

Lampiran 11(c) Media Virtual (Pertemuan III) 180

Lampiran 12 Lembar Observasi Evaluasi Ranah Afektif Dan Psikomotorik Siswa

181

Lampiran 13 Uji Validasi Soal 186

Lampiran 14 Perhitungan Validitas Tes 187

Lampiran 15 Uji Reabilitas Test 189

Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Test 190

Lampiran 17 Uji Daya Beda 191

Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Test 192

Lampiran 19 Uji Tingkat Kesukaran 194

Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 195 Lampiran 21 Rekapitulasi Analisis Instrumen Test 197

Lampiran 22 Data Kemampuan Berpikir Logis 198

Lampiran 23 Data Hasil Belajar Siswa 200

Lampiran 24 Uji normalitas data 204

Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas 212

Lampiran 26 Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standart Deviasi Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen I Dan Eksperimen II

219

Lampiran 27 Uji Hipotesis 223

Lampiran 28 a Tabel penilaian sikap siswa kelas ekperimen I 231 Lampiran 28 b Data Penilaian sikap Siswa kelas eksperimen I 234 Lampiran 28 c Tabel aktivitas belajar kelompok siswa kelas

eksperimen I

235

(12)

xii

eksperimen I

Lampiran 28 e Tabel pencapaian psikomotorik siswa kelas eksperimen I

239

Lampiran 29 a Tabel penilaian sikap siswa kelas eksperimen II 240 Lampiran 29 b Data penilaian sikap siswa kelas eksperimen II 243 Lampiran 29 c Tabel aktivitas belajar kelompok siswa kelas

eksperimen II

244

Lampiran 29 d Data aktivitas belajar kelompok siswa kelas eksperimen II

247

Lampiran 29 e Tabel pencapaian psikomotorik siswa kelas eksperimen II

248

Lampiran 30 Jadwal kegiatan penelitian 249

Lampiran 31 Tabel nilai-nilai r-Product moment 250 Lampiran 32 Tabel nilai kritis distribusi chi kuadrat (X2) 251 Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 252

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Pendidikan dapat mendorong pengingkatan mutu manusia dalam bentuk

meningkatkannya kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Namun,

masalah yang dihadapi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu

kehidupan sangat kompleks, banyak faktor yang harus dipertimbangkan karena

pengaruhnya pada kehidupan manusia tidak dapat diabaikan. Menurut Agustina

(2013: 254), pendidikan juga dapat menciptakan regenerasi yang unggul dan

kompetitif dalam upaya untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi dimasa

depan. Sebuah komitmen dalam membangun kemandirian dan pemberdayaan

yang dapat menopang kemajuan pendidikan dimasa depan demi tercapainya

idealisme pendidikan.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan (sekolah) adalah

masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar

peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya

merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak

menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri. Dalam arti yang lebih

substansial, bahwa proses pembelajaran hingga saat ini masih memberikan

dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang

secara mandiri melalui proses berpikirnya. Menurut Trianto (2014: 4-5), Untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan

perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan

jenjang. Namun fakta belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan belajar

peserta didik secara mandiri, sehingga pengetahuan yang dikuasai adalah hasil

belajar yang dilakukannya sendiri. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan

dalam proses pembelajaran hendaknya menciptakan dan menumbuhkan rasa dari

tidak tahu menjadi mau tahu, sehingga kurikulum 2013 mengamatkan esensi

(14)

2

observasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan yang menerapkan

kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajarnya, menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran kimia yaitu 75,00. Siswa dengan

nilai sama dengan atau di atas 75,00 dinyatakan tuntas dan siswa dengan nilai di

bawah 75,00 dinyatakan belum tuntas, sehingga perlu mengikuti remedial.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bidang studi kimia di

sekolah tersebut, terdapat 8 kelas XI IPA pada T.P 2016/2017. Hasil belajar kimia

siswa di MAN 2 Model Medan khususnya kelas XI IPA tergolong masih rendah

karena kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan

langkah-langkah dari model pembelajaran yang masih berorientasi pada guru,

sehingga mengakibatkan siswa cenderung tidak tertarik untuk belajar. Hal ini

mengakibatkan masih banyak dari siswa yang belum mencapai nilai kriteria

ketuntasan makimum (KKM) pada mata pelajaran kimia, termasuk materi pokok

laju reaksi.

Pada tahun ajaran 2014/2015 semester genap, siswa yang memiliki nilai

diatas KKM yaitu >75,00 berkisar 27,5%, siswa yang memiliki nilai sama dengan

KKM yaitu =75,00 berkisar 12%, dan siswa yang memiliki nilai dibawah KKM

yaitu <75,00 berkisar 60,5%. Pada tahun ajaran 2015/2016 semester ganjil, siswa

yang memiliki nilai diatas KKM yaitu >75,00 berkisar 36%, siswa yang memiliki

nilai sama dengan KKM yaitu =75,00 berkisar 13,4%, dan siswa yang memiliki

nilai dibawah KKM yaitu <75,00 berkisar 60,5%. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa siswa masih banyak yang tidak tertarik dengan pelajaran kimia.

Laju reaksi merupakan materi pokok dalam pelajaran kimia dikelas XI

IPA SMA semester I (ganjil). Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai

siswa adalah memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi

kimia, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan

orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. Dari kompetensi dasar tersebut jelas

terlihat karakteristik materi pokok laju reaksi ini adalah memahami teori

tumbukan untuk menjelaskan reaksi kimia, sedangkan untuk faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi karakteristik materinya adalah aplikasi dalam

(15)

3

dengan metode eksperimen. Dengan melakukan eksperimen langsung di

laboratorium siswa dapat mengamati secara langsung perubahan-perubahan yang

terjadi, yang pada akhirnya dapat memahamkan sendiri konsep yang akan

dipelajarinya, sehingga pembelajaran yang terjadi lebih bermanfaat bagi siswa.

Selain itu, pada materi laju reaksi diperlukan tahapan analisis pada

beberapa bagiannya terutama pada hubungan antara teori tumbukan dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya, sehingga laju reaksi dapat digunakan sebagai

media untuk mengembangkan kemampuan berpiki logis. Hal ini sejalan dengan

PERMENDIKNAS No.23 Tahun 2006 mengenai standar kelulusan SMA bahwa

siswa SMA harus memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif

dalam pengambilan keputusan. Untuk memberikan kemampuan berpikir logis,

siswa tidak diajarkan secara khusus sebagai satu mata pelajaran tetapi melalui

setiap mata pelajaran aspek berpikir logis mendapatkan tempat yang utama

(Fatturohman dalam Solihah 2012: 7) artinya setiap kegiatan pembelajaran bisa

dijadikan media untuk menggali kemampuan berpikir logis siswa terutama pada

topik laju reaksi.

Kemampuan berpikir logis merupakan salah satu kemampuan berpikir

yang harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan berpikir logis biasa dikenal juga

dengan kemampuan menalar. Menurut Suriasumantri dalam Purwanto (2015: 2)

kemampuan berpikir logis (penalaran) yaitu kemampuan menemukan suatu

kebenaran berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu. Oleh karena itu,

berdasarkan kemampuan berpikir logis yang dimiliki oleh siswa maka seorang

guru harus mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik siswa tersebut, termasuk model pembelajaran Inkuiri.

Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran dengan seni

merekayasa situasi-situasi yang sedemikian rupa sehingga siswa bisa berperan

sebagai ilmuwan. Siswa diajak untuk bisa memiliki inisiatif untuk mengamati dan

menayangkan gejala alam, mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang

mereka lihat, merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang atau

menentang teori-teori mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data

(16)

4

inkuiri akan lebih efektif jika dipadukan dengan menggunakan media yang tepat.

Media yang dapat diterapkan adalah media riil dengan menggunakan laboratorium

dan media virtual dengan menggunakan computer (animasi).

. Media virtual adalah media yang berisi animasi praktikum menyerupai

praktikum dalam laboratorium nyata. (Parno & Dwitya dalam Nurrokhmah 2013:

201 ). Menurut Swandi (2014: 21) media virtual merupakan media animasi yang

dapat memvisualisasikan fenomena yang abstrak atau percobaan yang rumit

dilakukan di laboratorium nyata, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar

dalam upaya mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pemecahan

masalah. Berdasarkan hasil penelitian Rahayu (2014) menyatakan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan media virtual laboratorium diperoleh nilai

rata-rata 75,35. Media virtual merupakan salah satu bentuk dari animasi komputer,

sebagai media gambar bergerak representatif keadaan media riil.

Media riil menggunakan peralatan dan bahan-bahan laboratorium yang

nyata. Media riil adalah tempat berupa ruangan yang dilengkapi dengan berbagai

peralatan. Alat, bahan, dan obyek pengamatan yang ada di laboratorium adalah

fasilitas yang berfungsi untuk kegiatan percobaan dan penelitian bagi siswa

(Gahardiana, dkk 2015: 121-122). Siswa dalam media riil mengadakan kontak

dengan objek permasalahan, menghayati sendiri, berhadapan dengan objek dan

gejala yang timbul serta belajar memecahkan persoalan-persoalan yang

dikemukakan. Dengan demikian, siswa akan melakukan proses belajar secara aktif

dan akan memperoleh pengalaman langsung atau yang disebut pengalaman

pertama. Berdasarkan hasil penelitian Masykuri (2016) bahwa prestasi belajar

kognitif siswa yang diajar dengan media Riil meningkat hingga mencapai 83,33%.

Sedangkan menurut penelitian Saraswaty (2014: 90) bahwa nilai rata-rata media

Riil lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata media virtual yaitu 65,44 ;

61,89. Hal ini menandakan bahwa ada peningkatan pembelajaran dengan

menggunakan media Virtual dan media Riil. Peneliti ingin mengkomparasikan

media riil dan media virtual yang digunakan dalam pembelajaran Inkuiri pada

materi laju reaksi yang diharapkan menjadi alternatif pembelajaran yang mampu

(17)

5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan Media dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Laju Reaksi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : (a) Rendahnya hasil belajar

kimia di SMA; (b) Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa pasif;

(c) diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk

lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia

khususnya pada materi Laju Reaksi; (d) pemanfaatan laboratorium untuk

praktikum kurang efektif dilakukan; (e) keberhasilan dalam pembelajaran kimia,

selain ditentukan oleh model dan media pembelajaran juga ditentukan oleh

kemampuan Berpikir Logis yang dimiliki siswa namun guru kurang

memperhatikan dan mengembangkan sikap tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah,

maka masalah dibatasi pada beberapa hal, yaitu:

1. Penelitian ini dilakuan pada siswa kelas XI MAN 2 Model Medan

semester ganjil T.A 2016/2017.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Inkuiri.

3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Riil (pengamatan

langsung) dan media Virtual (pengamatan melalui komputer).

4. Kemampuan berpikir logis siswa dibatasi pada kemampuan berpikir logis

tinggi dan rendah yang diperoleh dengan pemberian test sebelum proses

belajar mengajar berlangsung.

(18)

6

1.4 Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan

media riil dan media virtual terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi

laju reaksi?

2. Apakah ada pengaruh kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan

berpikir logis rendah terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi laju

reaksi?

3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan

berpikir logis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi laju reaksi?

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri

dengan menggunakan media riil dan media virtual terhadap hasil belajar

kimia siswa pada materi laju reaksi?

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan berpikir logis tinggi

dan kemampuan berpikir logis rendah terhadap hasil belajar kimia siswa

pada materi laju reaksi?

3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan

kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi

laju reaksi?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang

sesuai dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran

materi laju reaksi di kelas XI SMA.

2. Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan

(19)

7

3. Bagi guru bidang studi lain

Sebagai bahan rujukan untuk diterapkan pada bidang studi yang lain dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan

pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam

melakukan penelitian selanjutnya.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa di

dorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk

memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan

siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

2. Media riil merupakan kegiatan praktikum yang dilaboratorium nyata

dengan alat dan bahan yang sesungguhnya sebagai media pembelajaran

sehingga siswa SMA dapat melakukan kegiatan praktikum dan

pengamatan secara langsung yang dilaksanakan sesuai prosedur

3. Media virtual adalah media yang berisi animasi praktikum menyerupai

praktikum dalam laboratorium untuk menggantikan media nyata dalam

bentuk animasi.. Pada penelitian ini media yang digunakan untuk media

virtual adalah Adobe Flash tentang laju reaksi.

4. Kemampuan berpikir logis merupakan kegiatan berpikir yang didasarkan

atas kaidah-kaidah, ketentuan, aturan-aturan umum dan sistematik dan

teknik berpikir yang tepat dan benar sehingga tidak mengandung

kesalahan dan memperoleh kesimpulan yang benar.

5. Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju

bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Laju reaksi dinyatakan

(20)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media riil

dan media virtual terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi laju reaksi.

Penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan media riil pada siswa yang

memiliki kemampuan berpikir logis tinggi memberikan hasil belajar kimia

lebih tinggi. Sebaliknya, penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan

media virtual yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah memberikan

hasil belajar kimia lebih rendah.

2. Ada pengaruh kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir

logis rendah terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi laju reaksi.

Penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan media riil dan model

pembelajaran Inkuiri dengan media virtual pada siswa yang berkemampuan

berpikir logis tinggi memberikan hasil belajar kimia yang lebih tinggi dari

siswa yang berkemampuan berpikir logis rendah.

3. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis

terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi laju reaksi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan

model Inkuiri dengan menggunakan media riil untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi.

2. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan

model Inkuiri dengan menggunakan media virtual untuk meningkatkan hasil

(21)

71

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang

berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan

(22)

72

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Tri., Tika Nyoman., (2013), Konsep Dasar IPA, Ombak, Yogyakarta.

Aliefyan Rose, R., Tri Prasetya, A., (2014), Keefektifan Strategi Inkuiri Berbantuan Modul Pada Hasil belajar Kimia Siswa, Jurnal inovasi Pendidikan Kimia 8(2): 1360-1369

Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ariani, L., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Inkuiri) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Xi Sman 1 Jonggat Pada Materi Koloid Tahun Ajaran 2014/2015, Artikel Ilmiah, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram.

Ayu Kade Sastrika, I., Wayan Sadia, I., Wayan Muderawan, I., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 3: 1-10

Azizatul Lukman, L., Sri Martini, K., utami, B., (2015), Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri (Inkuiri) Disertai Media Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Di Kelas XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 4(1): 113-119

Budiyono, (2009), Penerapan Laboratorium Riil dan Virtual Pada Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen Ditinjau dari Gaya Belajar, Tesis, Universitas Sebelas Maret.

Dahar, R. W., (1991), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Daryanto, (2012), Media Pembelajaran, Satu Nusa, Bandung.

Daryanto, dan Rahardjo, M., (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gava Media, Yogyakarta.

Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolaan Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.

Djamarah dan Syaiful Bahri., (2002), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

(23)

73

Siswa SMP Negeri 1 DOLO, Jurnal Pendidikan Fisika Taduloko 3(1): 51-56

Hamalik, O., (1989), Strategi Belajar Mengajar, Mandar Maju, Bandung.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung

Hamdu, G., Agustina, L., (2011), Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar, Jurnal Penelitian Pendidikan 12(1): 90-96.

Harahap, N.M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktifitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasab Laju Reaksi, Tesis, Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ibrahim, R., dan Nana Syaodih S., (2010), Perecanaan Pengacaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Iswari, S., (2009), Pembelajaran Biologi Metode Inkuiri Terbimbing Menggunakan Lab Riil Dan Lab Virtuil Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret.

Jihad, A., Haris, A., (2013), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta.

Karomani, (2012), Logika, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kurniadi, D., (2013), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma N 1 Bawang Banjarnegara Kelas Xi Ipa I Dengan Pendekatan Pbl(Project-Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Kurniasih, I dan Berlin, S., (2015), Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, Kata Pena, Jakarta.

Kusnadi., (2012), Pembelajaran Kimia dengan Problem Based Learning Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematika, dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(24)

74

Legimin, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Negeri 1 Kuala, Jurusan kimia, Tesis, FMIPA, Unimed, Medan.

Lerianti, Eno, (2014), Perbandingan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Laboratorium Nyata Dan Laboratorium Virtual Dalam Materi Asam Basa Kelas Xi IPA SMA Nusantara Kota Jambi, Artikel Ilmiah, Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.

Luthvitasari, N., Made D.P., N., Linuwih, S., (2013), Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Keterampilan Berpikir dan Kemahiran Generik Sains, Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology 2(1): 159-164

Maryani, I., (2010), Pembelajaran Kooperatif Gi (Group Investigation) Berbantuan Media Laboratorium Virtual Dilengkapi Handout Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas sebelas Maret.

Ngalimun, (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nurrokhmah, IE., Sunarto, W., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Labs Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Journal Chemistry in Educati 2(1): 200-207.

Panjaitan, B., (2006), Karakteristik Pebelajar dan Kontribusinya Terhadap Hasil belajar, Poda, Medan.

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Purwanto, A., (2015), Sistematika Berfikir Logis Menggunakan Media Simulasi Fisika Pada Siswa Kelas X Di SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, E-Journal Fisika. ISSN: 2339-0654, 4.

Purwandi, N., (2015), Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan, Skripsi, FIP, Universitas Negeri Yogyakarta.

Puspitosari, H. A., (2010), Adobe Flash CS4 Proffesional, PT. Skripta Media Creative, Yogyakarta.

(25)

75

Koloid Kelas Xi IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Pulokulon Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 4(1): 120-126

Rahayu Umi, S., (2014), Pengaruh Laboratorium Virtual Dalam Pembelajaran Larutan Penyangga Terhadap hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 8 Muaro Jambi, Artikel Ilmiah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.

Rahayu Ningsih, S., Ratih, Maria Kuswati, T., Sofyatiningrum, E., Kartini, N., (2007), Sains Kimia 2, Bumi Aksara, Jakarta.

Rahmiyati, Sri, (2008), Keefektifan Pemanfaatan Laboratorium Di Madrasah Aliyah Yogyakarta, Jurnal penelitian dan Evaluasi Pendidikan XI(1): 89-100.

Riana, (2011), Pembelajaran Kimia Dengan Metode Inkuiri Terbimbing Menggunakan Virtual Lab dan Real Lab Ditinjau dari Gaya Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Tesis, Universitas Sebelas Maret

Ronah, S.M., (2013), Hakikat Dan Pembelajaran Kimia, http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakikat-dan-pem belajaran-kimia.html, diakses 7 Februari 2015

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Saragih, S., (2007), Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis dan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui pendekatan matematika Realistik, Disertasi, Program Doktor.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Silitonga, P.Maulim., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan

Sitorus, M dan Ani, S., (2013), Laboratorium Kimia : Pengelolaan dan Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

(26)

76

Terbimbing Pada Materi Koloid, Jurusan Kimia, Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia

Sudjana, (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sujariyo, Astanto, S., Andini, S., (2005), Dasar-Dasar Logika, Bumi Aksara, Jakarta.

Sumarmo, Utari, (2012), Kemampuan dan Disposisi Berpikir Logis, Kritis, dan Kreatif Matematik, Jurnal Pengajaran MIPA, 17(1): 17-33

Suriasumantri, Y., (2005), Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer), Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Sutresna, N., (2014), Kimia untuk kelas XI sekolah Menengah Atas Kelompok Peminatan Matematikaa dan Ilmu-ilmu Alam, Grafindo, Bandung.

Swandi, A., Nuru Hidayah, S., dan Irsan, (2014), Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual Untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Fisika Inti di SMAN 1 Binamu Jeneponto, Jurnal Fisika Indonesia XVIII(52): 20-24

Syarif, Kemali, (2014), Perkembangan Peserta Didik, UNIMED PRESS, Medan.

Trianto, (2014), Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan kontekstual, Prenada Media Group, Jakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Trisna Handayani, DW A.,Karyasa, W., Suardana, N., (2015), Komparasi Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah Siswa Sma Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Inkuiri, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 5: 1-12

Turyantana, I., K., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Tercapainya Ketuntasan Hasil Belajar Menulis Karya Ilmiah Siswa kelas XI IPS 1 SMA SARASWATI SERIRIT, Artikel: Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa Dan Seni, Undiksha Singaraja.

(27)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1 Grafik Reaksi Orde Nol
Tabel penilaian sikap siswa kelas ekperimen I
Tabel pencapaian

Referensi

Dokumen terkait

1) Penyusunan kerangka teoritis, agar dapat memberikan dasar yang kuat untuk seleksi dan kombinasi indikator tunggal menjadi indikator komposit yang bermakna. Indikator

PENGGUNAAN MATCHING GAME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ALPHABET PADA

Manusia berhakekat sebagai makhluk sosial, maka kelompok berperan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain yang memiliki kesamaan latar

auditor tidak dipengaruhi oleh independen, relativisme, pengalaman, dan intensitas moral yang dimiliki oleh responden dalam penelitian ini, dan hanya variabel

Setelah krisis global melanda dunia yang dimulai dri Amerika maka muncul tiga fenomena: Pertama : Negara yang selama in menjadi sumber keuangan Negara dan korporasi

Selain itu berdasarkan analisis deskriptif terhadap perbandingan laba bersih dengan aktiva produktif selama periode penelitian, dari dua pendekatan tersebut

Tanah kas desa yang dikerjasamakan dengan pihak lain, untuk lebih memberikan keleluasaan pemerintah desa dalam pene- rimaan yang sebesar-besarnya maka gu- bernur

Dealing with the fact that most junior high school students are not able to comprehend the reading passage fully, this study is designed to compare the effect of teaching reading