• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Indeks Glikemik dan Komposisi Pangan terhadap Respon Glikemik Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 dan Penderita Obesitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Indeks Glikemik dan Komposisi Pangan terhadap Respon Glikemik Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 dan Penderita Obesitas"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEKS GLIKEMIK DAN KOMPOSISI PANGAN TERHADAP RESPON GLIKEMIK PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 DAN

PENDERITA OBESITAS

Rimbawan1), Hidayat Syarief, Albiner Siagian2), Sri Budiarti Purwanto3) 1)

Staf Pengajar Dep. Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, 2)Staf Pengajar FKM Univ. Sumatra Utara, 3) Staf Pengajar Dep. Bilogi Fakultas Matematika dan IPA IPB

Abstrak

Tingginya kadar glukosa dalam darah, akibat konsumsi pangan dengan indek glikemik (IG) tinggi, berkontribusi terhadap obesitas, kejadian dan perkembangan diabetes melitus (DM) serta komplikasi yang mungkin timbul selanjutnya. Konsep indeks glikemik (IG) merupakan pengelompokan karbohidrat dalam pangan menurut pengaruhnya pada kadar gula darah. Implikasi pentingnya adalah terkait pada pola makan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh indeks glikemik, komposisi diet dan cara/frekuensi pemberian pangan sehingga menghasilkan kombinasi diet yang sesuai untuk mereka yang mengalami obesitas dan penderita DM. Penelitian lapang dilakukan di Medan, Sumatra

Utara. Jumlah sampel 32 orang dewasa penderita obesitas (IMT>25 kg/m2); 18-30

tahun. Perbandingan pria dan wanita adalah sama. Digunakan 4 perlakuan pangan uji dengan: IG tinggi (IG:94), IG rendah (IG:52), IG sedang (tinggi karbohidrat-rendah lemak (IG:66) dan IG sedang (rendah karbohidrat-tinggi lemak); yang dikonsumsi pagi hari. Konsumsi siang hari: roti tawar (pangan acuan IG:100). Total energi pangan pagi dan siang hari masing-masing sekitar 750 kkal. Penelitian memperlihatkan IG pangan memainkan peran penting pada tingkat nafsu makan. Pangan IG-rendah dapat menunda rasa lapar. Pangan IG rendah dapat memperbaiki respons glikemik siang hari. Makan

secara bertahap pagi hari (intermeal), dengan kuantitas kalori total yang sama dengan

kuantitas kalori pangan sekali konsumsi, dapat memperbaiki respons glikemik dan/atau menurunkan kadar glukosa darah pada siang atau sore hari dan menurunkan nafsu makan siang hari. Pendekatan IG pangan tidak dapat memperbaiki profil lipid pada intervensi jangka pendek.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji beda rata-rata skor nafsu makan pada pukul 12.00 (empat jam dan dua jam setelah pemberian sarapan, masing-masing untuk frekuensi satu kali dan dua kali pemberian

Hasil pcnclitian mcnunjukkan bahwa pangan yang memiliki indeks glisemik rendah yang dikonsumsi pada pagi hari (sarapan) dapat memperbaiki respons gliscmik terhadap pangan makan

tahan lari, kadar glukosa darah, insulin serum, kadar laktat darah, creatine kinase dan MDA serum pada; menguji pengaruh pemberian pangan dengan indeks glikemik berbeda

"Edukasi Diabetes terhadap Penurunan Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2",.. Journal of Telenursing

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya pemakaian sepatu dengan insole -10⁰ selama 5 hari pada penderita DM tipe 2 akan menurunkan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai hubungan indeks glikemik dan lingkar pinggang dengan kadar

Untuk menganalisis indeks glikemik dan lingkar pinggang dengan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas I Denpasar Selatan, data karakteristik sampel dianalisa

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai hubungan indeks glikemik dan lingkar pinggang dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di