• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECEPATAN MOULTING KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA BERAT YANG BERBEDA DENGAN METODE MUTILASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KECEPATAN MOULTING KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA BERAT YANG BERBEDA DENGAN METODE MUTILASI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KECEPATAN MOULTING KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA BERAT YANG BERBEDA DENGAN

METODE MUTILASI

SKRIPSI

Oleh :

BENEDITO MANUEL ALVES NIM : 08930018

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

(3)

KECEPATAN

MOULTING

KEPITING BAKAU (

Scylla serrata

)

PADA BERAT YANG BERBEDA DENGAN

METODE

MUTILASI

SKRIPSI

Oleh :

BENEDITO MANUEL ALVES

NIM : 08930018

Skripsi ini disusun guna memperoleh gelar

Sarjana Perikanan dari Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : Benedito Manuel Alves

NIM : 08930018

JURUSAN : Budidaya Perairan

FAKULTAS : Pertanian-Peternakan

JUDUL : Kecepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla

serrata) Pada Berat Yang Berbeda Dengan Metode Mutilasi

Skripisi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh

gelar sarjana Perikanan pada program studi Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian-peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Mengesahkan

Dekan,

Dr. Ir. Damat, MP

NIP. 196402281990331003

Ketua Jurusan

(5)

SKRIPSI

KECEPATAN MOULTING KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA BERAT YANG BERBEDA DENGAN

METODE MUTILASI

Oleh :

BENEDITO MANUEL ALVES

NIM : 08930018

Disetujui :

Tanggal : Dosen Pembimbing I

Tanggal :

Dosen Pembimbing II Hany Handajani, S.Pi, M.Si NIP UMM : 110.0309.0406

Drh.Sri Samsundari, MM NIP UMM : 110.8903.0100

Mengetahui Dekan

(6)

Skripsi berjudul

KECEPATAN MOULTING KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA BERAT YANG BERBEDA DENGAN

METODE MUTILASI Yang dipersiapkan oleh :

Oleh :

BENEDITO MANUEL ALVES

NIM : 08930018

Telah dpertahankan didepan Dewan Penguji

Pada tanggal :13 Juli 2010

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hany Handajani, S.Pi, M.Si NIP UMM : 110.0309.0406

Drh.Sri Samsundari, MM NIP UMM : 110.8903.0100

Dr. Ir. Damat, MP NIP. 196402281990331003

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

Malang, Juli 2010

Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Pertanian-Perternakan

Dekan, Hariyadi, S.Pi, M.Si

NIP UMM : 11002030365

(7)

Jangan takut untuk mengambil suatu langkah

besar bila memang itu diperlukan.

Anda takkan bisa meloncati

sebuah jurang dengan dua lompatan kecil

Jangan selalu katakan apa yang kau ketahui,

tapi selalu ketahui apa yang kau katakan

(Claudius, Kaisar Romawi,10BC-54AD)

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik

memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan

yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika

melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba

itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan

mencerai beraikan domba-domba itu

(8)

Almarhumah Istriku

Gitinha Xavier Martins

Anak-anakku :

Itach

Inuch

Abeich

Ayahanda

: Fransisco Jacinto Alves

Ibunda

: Maria Manuela Dos

SKRIPSI INI SAYA

PERSEMBAHKAN

(9)

Ayahanda

: Fransisco Jacinto Alves

Ibunda

: Maria Manuela Dos

Almarhuma Istriku

Gitinha Xavier Martins

Anak-anakku :

Itach

Inuch

Abeich

SKRIPSI INI SAYA

PERSEMBAHKAN

(10)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

(11)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul: KECEPATAN MOULTING DAN KELULUSHIDUPAN (SURVIVAL RATE = SR) KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA UKURAN BERAT YANG BERBEDA DENGAN METODE MUTILASI.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan moril

maupun materil dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini penulis perlu

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Damat, MP. Selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Sri Dwi Hastuti, S.Pi. M.Aqua. Selaku ketua Jurusan Perikanan

Fakultas Peternakan-Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Hany Handjani S.Pi, M.Si. dan Ibu Drh. Sri Samsumdari MM. Selaku

pembimbing utama dan pembimbing pendamping yang telah bersusah

payah memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir

penyusunan laporan ini.

4. Bapak Wahyudi. Selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan

bimbingan selama penulis melaksanakan Penelitian.

5. Almarhumah Istri Gitinha Xavier Martins dan anak-anak (Itach, Inuch dan

(12)

ii

6. Ayahanda Francisco Jacinto Alves dan Ibunda Maria Manuela Dos Reis

tercinta yang memberi support baik moril dan materil serta do anya atas

terlaksananya skripsi ini.

7. Saudara-saudari Mira, Melia, Orlando, Angela, Antonino, Miguel,

Herman, Hezy, Ina, Merry, Jose Paulino, Shella, tante Ija dan Om Bento.

Atas bantuan do a, moril dan materi sehingga terlaksananya skripsi ini.

8. Teman-temanku terkasih tak pernah saya lupakan dalam hidupku, Zaqi,

Hamid Rahman, Gomes, Pak Uman sekeluarga, Pak Yudi sekeluarga, dan

Mas Dody sekeluarga yang senantiasa membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam

kesempatan ini, yang telah memberikan bantuannya sehingga dapat

diselesaikannya penyusunan skripsi ini sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun

selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan. Akhirnya penulis

berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Malang, 25 Juni 2010

(13)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

RINGKASAN ... viii

SUMMARI... ix

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Hipotesis... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1Biologi Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 5

2.1.1. Klasifikasi Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 5

2.1.2. Morfologi Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 6

2.2. Siklus Hidup Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 7

2.3. Makanan dan Kebiasaan Makan... 8

2.4. Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 9

2.5. Proses Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 10

2.6. Survival rate (SR)... 13

2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Moulting... 13

2.7.1. Faktor Internal... 13

2.7.2. Faktor Eksternal... 15

2.7.2.1. Kualitas Air... 15

2.7.2.2. Salinitas... 16

2.7.2.3. Suhu... 16

2.7.2.4. pH (Tingkat Keasaman)... 17

2.7.2.5. DO (Oksigen Terlarut)... 17

3. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat... 18

3.2. Materi Penelitian... 18

3.2.1. Bahan... 18

3.2.2. Alat... 18

3.3. Batasan Variabel... 19

3.4. Metode Penelitian... 19

3.5. Rancangan Penelitian... 20

(15)

3.5.2. Denah Percobaan... 21

3.6. Prosedur PelaksanaanPenelitian... 21

3.6.1. Persiapan Media dan Alat... 21

3.6.2. Persiapan Pakan... 22

3.6.3. Persiapan Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 22

3.7. Pelaksanaan Penelitian... 22

3.8. Parameter Penelitian... 23

3.9. Parameter Penunjang... 23

3.10. Analisa Data... 24

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kecepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 25

4.2. Survival rate (SR)... 30

4.3. Kualitas Air... 32

4.3.1. Salinitas... 33

4.3.2. Suhu... 33

4.3.3. pH (Tingkat Keasaman)... 34

4.3.4. Oksigen terlarut (DO)... 34

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 6 2. Denah penelitian... 21

3. Diagram batang hasil rata-rata kecepatan moulting kepiting bakau

(Scylla serrata) selama penelitian... 26 4. Diagram batang hasil rata-rata kelulushidupan kepiting bakau

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perhitungan Kecepatan moulting Kepiting bakau

(Scylla serrata) Selama Penelitian... 25

2. Sidik Ragam Kecepatan moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 26

3. Uji BNT 5% dan 1%... 27

4. Kelulushidupan Kepiting Bakau (Scylla serrata)... . ... 30

5. Sidik ragam kelulushidupan Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 32

(18)
(19)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

(20)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data awal dan akhir penelitian ... 41

2. Perhitungan Kecepatan moulting Kepiting bakau (Scylla serrata) Selama Penelitian (Hari)... 42

3. Sidik Ragam Kecepatan moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)... 43

4. Tabel Uji BNT 5% dan 1%... 44

5. Data kelulushidupan kepiting bakau (Scylla serrata)... 44

6. Tabel kelulushidupan kepiting bakau (Scylla serrata)... 45

7. Tabel sidik ragam kelulushidupan kepiting bakau (Scylla serrata)... 46

8. Alat dan Bahan Penelitian... 47

9. Proses Penelitian... 48

(21)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

(22)

38

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto dan Liviawaty. 1992. Pemeliharaan kepiting. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Alraets, G. dan S.S. Santika, 1984. Metode Penelitian Air. Usaha Negara, Surabaya.

Boyd, C. E. 1990. Water Quality in Ponds For Aquaculture. Birmingham Publising Co. Alabama.

Christensen,A. Holland dan Dorothy M. Skinner. 1976. Interaction between Moulting And Regeration in Land Crab. The University of Tennessee Oak Ridge National Laboratory, 2 Oak Ridge, Tennessee 37830.

Cholik, F., Arty. W dan Ariffudin. R. 1981. Alih Bahasa dari Water management for fish culture By C.E. Boyd and Kopler (1976). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan dalam Rangka INFISH Kerjasama dengan IDRC, Jakarta..

Darmawan, M. 1999. Pengaruh Metode Ablasi Ynag Berbeda Terhadap Kecepatan Moulting Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata). Universitas Brawijaya Malang

Effendi, M.I. 1997. Biologi perikanan. Yayasan Nusantara. Yogyakarta.

Ghufran, M. dan H. Kordi. 2000. Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di Tambak Sistem Polikultur. Penerbit Dahara Prize. Jakarta.

Hastuti S. D. 2000. Buku Panduan Praktiukum Manajemen Kualitas Air. Laboratorium Perikanan. Fakultas Peternakan Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Kanna, I. 2002. Budidaya Kepiting Bakau Pembenihan dan Pembesaran. Penerbit. Kanius. Yogyakarta.

Kasry, A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Penerbit Bhratara. Jakarta.

(23)

39

Muskar. 2008. Kepiting Sebagai Komoditas Andalan. ( www. Cifeed.co.id). Akses 28 Juni 2009.

Marmono, A. 1992. Rancangan Percobaan. Laboratorium Pemuliaan Ternak. Universitas Jenderal Sudirman. Purwokerto.

Mykles, D. L. 2001. Interactions Between Limb Regeneration and Moulting in Decapod Crustacean. America Zoology

Nurdjani, M. 1985. Pengaruh Ablasi Mata Terhadap Perkembangan Telur dan Embrio Serta Kualitas Larva Udang Windu (Penaeus Monodon Fab). Universitas Gadja Mada. Yogyakarta.

Nasir, M. 1988. Metodelogi Penelitian. Penerbit Ghalia. Jakarta.

Rusdi, I. dan M.Y. Karim. 2006. Salinitas Optimum Bagi Sintasan dan Pertumbuhan Crablet Kepiting Bakau (Scylla Paramamosaina). J. saimn dan Teknology.

Rusdi I. 1994. Teknik Pematangan Induk dan Pemeliharaan Larva Kepiting Bakau (Scylla Paramamosaina) dari Stadia Megalopa-Kepiting Muda (C1) Pada Salinitas Berbeda. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Indonesia Edisi Khusus Crustacea.

Sulaeman dan A. Hanafi. 1992. Pengamatan Terhadap Berbagai Tingkah Laku Kepiting Bakau (Scylla Serrata). Warta Balitdita.

Sumartin. 2009. Analisis Hormon Ecdyson pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Hubungannya dengan Moulting dengan Metode Elisa. Tesis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Malang.

Supriadi. 1989. Teknik Pembesaran Kepiting Secara Intensif. Trubus. No 3/Th 1. Jakarta.

Sutaman. 1992. Petunjuk Praktis Pembenihan Udang Udang Windu Skala Rumah Tangga. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sook Chung et al.; 1999. A Remarkable, Precisely timed release of Hyperglycemic Hormone from Endocrine Cells in the Gut is Assosisted With Ecdysis in the Crab Carcinus Maenas. School of Biological Scincies, University of Wales, Bangor, Gwynedd, United Kingdom, and Institute Zoophysiologie, University of Bonn. Germany.

(24)

40

(25)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Selama ini masyarakat mengenal kepiting sebagai hewan yang suka membuat

lubang, terutama di pematang kolam, sehingga sering menyebabkan kerusakan.

Selain itu kepiting juga dianggap sebagai salah satu hama ikan maupun udang

yang sangat dibenci oleh para petani. Pandangan tersebut secara berangsur-angsur

mulai berubah, bahkan kepiting sudah menjadi salah satu makanan favorit yang

banyak dicari konsumen, karena daging dan telur kepiting bernilai gizi tinggi,

dagingnya tebal dan gurih serta mempunyai rasa yang spesifik. Kandungan gizi

setiap 100 gram daging kepiting bakau mengandung protein sebesar 13,6 gram,

lemak 3,8 gram, hidrat arang 14,1 gram dan air sebanyak 68,1 gram (Afrianto dan

Liviawati, 1995).

Kepiting bakau (Scylla sp) merupakan salah satu komoditas perikanan yang hidup di pantai, khususnya di hutan-hutan bakau (mangrove), kepiting bakau mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, baik di pasar domestik (dalam negeri)

maupun pasar manca Negara (luar negeri), terutama kepiting sudah matang gonad

dan gemuk. Sampai saat ini permintaan kepiting bakau cenderung meningkat, baik

dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu sumber daya hayati perairan bernilai ekonomis tinggi dan potensial

untuk dibudidayakan adalah kepiting bakau (Scylla serrata). Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dijumpai di perairan

Indonesia terutama perairan payau di sepanjang pantai yang banyak ditumbuhi

(27)

2

tanaman bakau (mangrove). Dari keseluruhan pantai tersebut, yang potensial sebagai lahan tambak sekitar 1,2 juta Ha, sedang yang baru dimanfaatkan untuk

tambak udang sekitar 300.000 Ha. Sisanya berupa lahan tidur (belum

dimanfaatkan). Peluang memanfaatkan potensi lahan tidur tersebut untuk

budidaya kepiting masih terbuka lebar.

Kepiting Soca adalah kepiting bakau fase ganti kulit (moulting) atau kepiting lemburi. Kepiting dalam fase ini mempunyai cangkang yang lunak sehingga dapat

dikonsumsi secara utuh. Kepiting cangkang lunak yaitu kepiting yang dipanen

pada saat kepiting ganti kulit (moulting).

Keunggulan kepiting lunak (soft crab) tidak repot memakannya karena kulitnya tidak perlu disisihkan. Selain itu nilai nutrisinya juga lebih tinggi,

terutama kandungan chitosan dan karotenoid yang biasanya banyak terdapat pada kulit semuanya dapat dikonsumsi. Bukan hanya dagingnya yang mempunyai nilai

komersil, kulitnya mempunyai nilai jual yang tinggi. Kulit kepiting diekspor

dalam bentuk kering sebagai sumber chitin, chitosan dan karotenoid yang dimanfaatkan oleh berbagai industri sebagai bahan baku obat, kosmetik, pangan,

dan lain-lain.

Kepiting merupakan menu restoran yang sangat disukai masyarakat. Negara

tujuan ekspor kepiting meliputi : Amerika, Cina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan,

Malaysia dan sejumlah Negara di kawasan Eropa. Pada musim-musim tertentu

harga kepiting melonjak seiring dengan permintaan yang juga meningkat terutama

pada perayaan-perayaan penting seperti hari Imlek serta hari besar lainnya. Pada

(28)

3

mencapai Rp. 100.000,- per Kg yang pada hari biasa hanya Rp. 40.000,- grade CB

(betina besar berisi/bertelur, ukuran >200 gr/ekor) dan Rp.30.000,- untuk LB

(jantan besar berisi, ukuran >500 gr 1000 gr/ekor). Kepiting lunak atau Soca

harganya dua kali lipat lebih tinggi. Di pasar internasional, harga kepiting bakau

grade CB dapat mencapai 8.40 9.70 U$ per Kg sedangkan grade LB dihargai 6.10 9.00 U$ per Kg. Ukuran >1000 gr (Super crab) harganya 10.5 U$ per Kg (Muskar, 2008).

Selama ini, untuk melunakkan cangkang kepiting, nelayan biasanya

menggunakan cara mencopot kaki-kakinya. Teknik mutilasi dengan cara memotong kaki jalan dan capit pada kepiting bakau dengan tujuan agar dapat

mempercepat pergantian kulit (moulting). 1.2Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh mutilasi kepiting bakau (Scylla serrata) terhadap

kecepatan moulting dengan ukuran yang berbeda.

2. Pada ukuran berapa kecepatan moulting yang tercepat pada kepiting bakau (Scylla serrata) melalui cara mutilasi.

3. Bagaimana pengaruh mutilasi terhadap Survival rate (SR) kepiting bakau (Scylla serrata).

4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

(29)

4

2. Mendapatkan ukuran kepiting bakau (Scylla serrata) yang tepat untuk menghasilkan kecepatan moulting yang tercepat.

3. Mengetahui pengaruh mutilasi terhadap Survival rate (SR) kepiting bakau (Scylla serrata).

1.3Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi pihak yang

memerlukannya sebagai upaya untuk meningkatkan produksi kepiting bakau

cangkang lunak (Soca) secara cepat pada unit-unit usaha produksi Soca.

1.4Hipotesis

H0: Diduga perbedaan ukuran tidak berpengaruh terhadap kecepatan

moulting dan Survival rate (SR) kepiting bakau (Scylla serrata) melalui metode mutilasi

H1: Diduga perbedaan ukuran dapat berpengaruh pada kecepatan moulting

dan Survival rate (SR) kepiting bakau (Scylla serrata) dengan metode

(30)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

Referensi

Dokumen terkait

Para lansia tersebut mempertimbangkan kenyamanan fisik maupun psikologis dari anak anaknya, karena dengan perawatan cucu ditangani oleh mereka maka dapat sedikit

Menurut (Kuncoro,2008:p41) probability sampling merupakan teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk di pilih menjadi

Uji statistik yang digunakan adalah uji-t untuk membandingkan nilai tengah riap diameter dengan riap tinggi total, bebas cabang pohon binaan dengan pohon

Peneliti juga mengajak anak untuk melakukan pembelajaran bermain alat musik perkusi secara bersama-sama, karena kecerdasan interpersonal dapat ditumbuhkan hanya

Saya mengesahkan bahawa satu Jawatankuasa Peperiksaan Tesis telah berjumpa pada untuk menjalankan peperiksaan akhir bagi Farah Hanan binti Aminallah bagi menilai tesis beliau

selain itu, peniadaan unsur predikat hanya ditemukan satu data, yaitu pada kalimat majemuk setara perlawanan, (2) Penulisan kalimat majemuk setara dalam novel Rumah Seribu

Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas t (sig) adalah untuk model pembelajaran sebesar 0.020 yang berarti model pembelajaran mempunyai pengaruh signifikan