• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriftif-asosiasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriftif-asosiasi."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

37

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriftif-asosiasi. Penelitian deskriptif mendeskripsikan masing-masing karakeristik dan fungsi variable yang ada didalamnya yaitu Word of mouth, Brand trust, dan keputusan pembelian. Dengan penelitian asosiatif dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk meneliti “Analisis Pengaruh Word of Mouth dan Brand Trust Terhadap Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada PP.Raida”. Dengan unit analisis yang

dituju adalah individu yaitu konsumen PP.RAIDA.

Studi Cross sectional menurut Freddy Rangkuti (2005,hal.20) adalah kegiatan riset yang dilakukan pada satu saat tertentu. Jadi fakta yang dapat digambarkan merupakan kegiatan pada saat tertentu. Selanjutnya berdasarkan fakta tersebut dilakukan penyimpulan mengenal masalah-masalah penelitian yang ingin dibuktikan atau dicari hubungannya.

Desain Penelitian

3.1 Desain Riset

Tabel 3.1 Desain Riset

Tujuan Penelitian

Desain Riset Jenis Penelitian Metode

Penelitian

Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif-Aosiatif Survey Individu- Konsumen

PP.RAIDA

Cross Sectional

(2)

T-2 Deskriptif-Asosiatif Survey Individu- Konsumen PP.RAIDA

Cross Sectional T-3 Deskriptif-Asosiatif Survey Individu- Konsumen

PP.RAIDA

Cross Sectional

Keterangan :

T-1 :Untuk mengetahui pengaruh Word of mouth terhadap keputusan pembelian pada konsumen penggilingan padi PP.Raida.

T-2 :Untuk mengetahui pengaruh Brand trust terhadap keptusan pembelian pada konsumen penggilingan padi PP.Raida

T-3 :Untuk mengetahui pengaruh Word of mouth dan Brand trust terhadap keputusan pembelian konsumen penggilingan padi PP.Raida

3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitiam

Variable Konsep

variabel

Indikator utama Ukuran Skala pengukuran Word

Of Mouth (X1) (Rangkuti,2009,hal 96)

Teman Bicara

• Keahlian lawan bicara • Kepercayaan terhadap

lawan bicara

• Daya tarik lawan bicara • Kejujuran lawan bicara • Objektivias lawan bicara • Niat lawan bicara

ordinal likert Tindak Lanjut setelah pembicaraan • Konsumsi pesan • Pencarian informasi • Konversi • Penyampaian kembali • Penciptaan ulang pesan

(3)

Brand Trust (X2) (Delgado 2005;2) Reliability • Memenuhi kebutuhan. • Memberikan Kepuasan.

• Memenuhi nilai yang yang dijanjikan.

ordinal likert

Brand intention -Meyakinkan konsumen. -Mengutamakan kepuasan konsumen. ordinal likert Keputusan pembelian (Y) (Ma’ruf 2006,pp.57-60) Faktor Budaya

-Nilai-nilai : Norma yang dianut oleh masyarakat

-Persepsi
 : Cara pandang pada sesuatu

-Preferensi 
: Rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan pada yang lainnya

-Behaviour : Tindak-tanduk atau kebiasaan seseorang

ordinal likert

Faktor Sosial -Kelompok: Kelompok yang mempengaruhi anggotanya dalam membuat keputusan terhadap pembelian sesuatu barang atau jasa.

-Keluarga : Faktor ini juga penting pengaruhnya bagi seseorang dalam memilih suatu barang dan jasa. Sama seperti kelompok yang dapat mempengaruhi anggotanya, demikian juga keluarga.

-Peran dan status : Peran seorang di masyarakat atau di perusahaan akan

(4)

mempengaruhi pola tindakannya dalam membeli barang atau jasa. Demikian juga status. Orang yang dalam status tidak bekerja akan sangat bertolak belakang dalam berbelanja dari orang yang berstatus bekerja.

Faktor Pribadi - Umur dan tahap siklus hidup

-Pekerjaan

-Situasi Ekonomi

-Gaya Hidup

-Kepribadian dan Konsep diri

ordinal likert Faktor Psikologi -Motivasi - Persepsi -Pengetahuan -Keyakinan dan sikap

ordinal likert

(5)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data Sumber data

Data Kuantitatif Data primer dari PP.RAIDA Lampung Tengah

Data Kuantitatif Data primer dari PP.RAIDA Lampung Tengah

Data Kuantitatif Data primer dari PP. RAIDA Lampung Tengah

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan merupakan penelitian yang digunakan dengan cara mengumpulkan data,mencatat,mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau refrensi,seperti : Jurnal dan media cetak lainnya diperpustakaan dan tempat lainnya,serta sumber data lainnya seperti fasilitas internet yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian.Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara yang dilakukan untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah :

(6)

oKuisioner

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuisioner penelitian ini merupakan sekumpulan daftar pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada sampel konsumen PP.Raida mengenai Word of mouth,Brand trust dan Keputusan pembelian secara langsung.

oWawancara

Penelitian ini untuk memperoleh data primer yaitu dengan melakukan Tanya jawab secara langsung pada pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung kepada Bapak Dodi Kurniawan selaku Manager Produksi,untuk mendapatkan informasi yang diperlukan,sehingga dapat mendukung penelitian.

3.5 Teknik Pengambilan sampel

3.5.1 Definisi Populasi

Menurut Sugiyono (2008.p115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

3.5.2 Definisi Sampel

Menurut Sugiyono (2008.p116), Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,dan peneliti

(7)

idak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk populasi . Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative (mewakili).

3.5.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara probability sampling yaitu, teknik yang terkontrol untuk menjamin bahwa setiap elemen populasi sudah tentu merupakan peluang seleksi bukan nol yang diketahui (cooper&emory, 2002:p217). Menurut (kuncoro,2008:p41) probability sampling merupakan teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel .

Ada dua macam teknik dalam pengambilan sampel, yaitu : 1. Probability Sampling

Adalah salah satu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara ini dianggap objektif karena bersifat netral.

2. Non probability Sampling

Adalah suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel,dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih, cara ini bersifat subjektif.

(8)

Dari kedua teknik pengambilan sampel diatas,peneliti memutuskan untuk menggunakan probability sampling. Teknik ini pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setia unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota (Sugiyono.2008.p18). Faktor utama dalam menggunakan metode pemilihan sampel probabilitas adalah proses pemilihan yang dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling untuk pengambilan sampel adalah sampel random sampling yaitu dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono. 2008.p118)

3.5.4 Teknik Pengolahan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara probability sampling yaitu, teknik yang terkontrol untuk menjamin bahwa setiap elemen populasi sudah tentu merupakan peluang seleksi bukan nol yang diketahui (Cooper&Emory, 2002:p217). Menurut (Kuncoro,2008:p41) probability sampling merupakan teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel .Penulis menggunakan tipe simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi denggan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Kuncoro,2008:p41).

Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut :Riduwan dan Kuncoro (2008.p44) :

(9)

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut:

Agar Perhitungan diatas menujukkan bahwa jumlah sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 67 orang.

3.5.5 Teknik Pengukuran Sampel

Skala likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Bentuk penilaian jawaban kusioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala ordinal. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden :

Tabel 3.4

Bobot dan kategori Pengukuran Data

Keterangan Penilian

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Cukup Setuju (CS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

(10)

3.6 Metode analisis data

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data.Pengolahan data didapatkan dari kuisioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan.

Dalam pelaksanaanya,pengolahan data dilakukan dengan bantuan Komputer denga program SPPS (Statistical Product and Service Solution) versi 19.0. Setelah data dikumpulkan,maka dilakukan anilisis dengan dengan menggunakan :

Tabel 3.5

Metode Analisis Data

Tujuan penelitian Teknik Analysis

T-1 Regresi

T-2 Regresi

T-3 Regresi

Sumber : Hasil Pengolahan Data Keterangan :

T1 : Untuk mengetahui pengaruh Word of mouth terhadap kepuasan pembelian pada PP.Raida.

T2 : Untuk mengetahui pengaruh Brand Trust terhadap keputusan pembelian pada PP.Raida.

T3 :Untuk mengetahui pengaruh Word of mouth, Brand trust, terhadap keputusan pembelian pada PP.Raida.

3.7 Uji Validitas

Menurut Santosa dan Ashari (2005.p247) validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin

(11)

diukur. Jadi, dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrument, maka instrument tersebut semakin mengenal sasarannya atau semakin mampu menunjukan apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui tingkat validitas instrument, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r= Koefesien Korelasi

X1 = Jumlah Skor total (seluruh etem)

Y1=Jumlah Skor Total (seluruh item)

n=Jumlah Responden

Dasar Pengambilan Keputusan :

Jika r hitung tidak positif,dan r hitung > table,maka butir atau variable tersebut valid.

Jika r hitung tidak positif ,dan r hitung < r table, maka butir atau variable tersebut tidak valid.

Jika r hitung > r table,tapi bertabda negatif, maka butir atau variabletersebut tidak valid.

Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus,sebagai berikut : t hitung = r

Keterangan : t = nilai t hitung

r= Koefisien Korelasi hasil r hitung n=Jumlah responden

(12)

Distribusi (Tabel t) untuk (a = 0,05 dan derajat kebebasan (…k = n-2) keputusan :

Jika t hitung > t tabel berarti data tersebut valid JIka t hitung < t tabel berarti data tersebut tidak valid

3.8 Uji Reliabilitas

Jika suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari data. Menurut Santosa dan Ashari (2005. p251). reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Setelah kita melakukan pengujian validitas kuesioner, maka kuesioner tersebut kita uji reliabilitasnya. Sebagaimana dikemukakan di muka, reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut konsistensi jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.

Salah satu cara pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara One Shot (Santosa dan Ashari. 2005. p251). Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran perbandingan korelasi antar jawaban. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Selanjutnya varians butir dan varians total tersebut dimasukkan ke dalam rumus Cronbach Alpha :

(13)

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas instrument (Cronbach Alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ 2 = total varians butir

σ 2 = total varians Dasar pengambilan keputusan :

Jika r alpha positif dan r alpha > r table, maka butir atau variabel tersebut reliable.

Jika r alpha positif dan r alpha < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable.

Jika r alpha > r table tapi bertanda negative, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable.

3.9 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran.

Uji normalitas dapat dihitung dengan bantuan program SPSS 17.0, yaitu dengan langkah:

1. Pilih menu Analyze – Descriptive Statistic – Explore.

2. Masukkan variabel yang akan diuji sebarannya ke dalam kotak Dependent List. Setelah itu kita klik tombol Plots yang akan memunculkan doalog box kedua seperti ini.

(14)

3. Dalam dialog ini kita memilih opsi Normality plots with tests, kemudian klik Continue dan Ok.

Untuk menganalisis hasil output tersebut, maka yang perlu diperhatikan adalah (Santoso, 2001, p87):

a) Output Deskriptif: jika ratio Skewness dan Kurtosis tidak melebihi angka 2, maka dapat diaktakan distribusi data adalah normal.

b) Output Tests of Normality: dimana hasil Sig. > dari 0,1, maka dikatakan normal.

c) Grafik Normal Q-Q Plots: terdapat garis lurus dari kiri kekanan atas. Garis ini berasal dari nilai Z. Jika suatu distribusi data normal, maka data akan tersebar disekeliling garis.

d) Grafik Detrended normal Q-Q Plots: dimana grafik ini menggambarkan selisih antara titik-titik dengan garis diagonal pada grafik sebelumnya. Jika data yang kita miliki mengikuti distribusi normal dengan sempurna, maka semua titik akan jatuh pada garis 0,0.

e) Output boxplot: bloxplot adalah kotak yang berwarna merah dengan garis horiziontal di kotak tersebut. Jika garis hitam terletak persis ditengah boxplot, maka distribusi data adalah normal.

3.10 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation)

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007.p61-p62) Kolerasi, Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) . Rumus yang digunakan korelasi PPM (sederhana) :

(15)

Korelasi PPM dikembangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). . Apabila nilai r= - 1 artinya korelasinya negatif sempurna : r = 0 artinya tidak ada korelasi ; dan r = 1 artinya kolerasi sangat kuat. Menurut Ety Rocthaety (2007.p121),korelasi dapat menghasilkan angka posistif maka hubungan kedua variabel searah. Artinya jika variabel bebas (dependent variable) besar maka variabel terikat (independent variable) juga besar.Jika kolerasi menghasilkan angka negative maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah.Artinya jika variabel bebas (dependent variable) besar maka variable terikatnya (independent) kecil.

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007’p223),arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interprestasi r sebagai berikut :

Tabel 3.6

Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0.60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat Rendah

Sumber : Kuncoro & Riduwan (2007.p223)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut :

KP = r 2 x 100%

Dimana : KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi

(16)

Pengujian signifikan yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, makan hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji signifikan sebagai berikut :

Hipotesis :

Ha = Variabel x berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ho = Variabel x tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan :

• Jika nilai probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau[0,1 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Si

gatau [0,1 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

3.11 Metode Regresi Sederhana

Dalam analisis regresi sederhana akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan regresi), yaitu suatu formula yang mencari nilai variable dependen dari nilai variable independent yang diketahui, dimana kedua variable tersebut masing-masing hanya satu. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan (Modul praktikum lab. Statistik,2010). Rumusnya adalah sebagai berikut :

Model regresi sederhana adalah : Ŷ = a + bx

X

b

Y

N

X

b

Y

a

=

=

.

.

(

)

(

)

2 2 . . .

− − = X X N Y X Y X N b

(17)

3.12 Regresi Linier Berganda

• Menurut Kuncoro (2008, p83), regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi juga dapat diartikan sebagai usaha memprediksikan perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik.

Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel terikat dapat diprediksikan melalui variabel-variabel bebas secara individual, sehingga dapat diputuskan apakah naik turunnya variabel terikat dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan variabel-variabel bebas.

Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression) merupakan metode statistik yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara satu variabel terikat (dependent) dengan beberapa variabel bebas (independent). Variabel bebas adalah variabel-variabel yang tidak dipengaruhi variabel-variabel lainnya, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Digunakan regresi linear berganda ini ditujukan untuk: 1. Memprediksikan (Prediction)

2. Menjelaskan (Explanation)

3. Mengspesifikasikan hubungan statistik

(18)

Setelah menganalisis ketiga variabel, maka jawaban responden untuk variabel-variabel dalam kelompok faktor dijumlahkan dan dihitung nilai rata-ratanya. Selanjutnya nilai rata-rata tersebut akan dijadikan data-data untuk variabel-variabel bebas dan variabel terikat, untuk pengolahan regresi linear.

• Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah : Y = a + b1X1 + b2X2

• Persamaan regresi untuk n prediktor adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + ... + bnXn

Nilai-nilai pada persamaan regresi berganda untuk dua variabel bebas dapat ditentukan sebagai berikut :

(

)

(

) (

)(

)

(

)(

)

(

)

2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1

− − = x x x x y x x x y x x b

( )

(

) (

)(

)

( )(

)

(

)

2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2

− − = x x x x y x x x y x x b         −         − =

n X b n X b n Y a 1 1 2 2

3.13 Rancangan Uji Hipotesis

Menurut Supranto (2001:198), untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak suatu hipotesis yang sedang diuji.Variabel :

X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat

(19)

Uji yang digunakan pada uji hipotesis adalah dan uji F, sebagai berikut :

• Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2005 : 84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan langkah-langkah:

1) Menentukan Hipotesis

Ho : b1 = 0 (tidak terdapat pengaruh dari variable X terhadap Y)

H1 : b1 ≠ 0 (terdapat pengaruh dari variable X terhadap Y)

2) Menentukan tingkat signifikan

Pada table coefficients,

 Jika sig > 0.1 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh dari variable Xterhadap Y.

 Jika sig < 0.1 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh dari variable X terhadap Y

3) Menentukan F table

F table dicari dengan : df1 = jumlah variable-1

df2 = n-k-1, dimana n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variable independen.

4) Criteria pengujian

(20)

Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > f table 5) Membandingkan F hitung dengan F table

Dasar pengambilan keputusan adalah :

jika F hitung < F table maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung > F table maka Ho ditolak dan Ha diterima Dalam Penelitian ini digunakan df = 97, F tabel = 3,090

Hipotesis 1

Hipotesis pengujian secara individu antara X1 terhadap Y :

Ha = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian.

Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian.

Hipotesis 2

Hipotesis pengujian secara individu antara X2 terhadap Y :

Ho = Tidak ada pngaruh yang signifikan antara Brand trust terhadap keputusan pembelian.

Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Brand trust terhadap keputuan pembelian.

Hipotesis 3

Hipotesis pengujian secara bersama –sama antara X1 dan X2 terhadap Y:

Ho = Tidak ada pengaruh antara Word Of Mouth dan Brand trust terhadap keputusan pembelian.

(21)

Ha = Ada pengaruh antara Word Of Mouth dan Brand trust terhadap keputusan pembelian.

3.14 Rancangan Pemecahan Masalah

Hasil penelitian “ANALISIS WORD OF MOUTH DAN BRAND TRUST

TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PP.RAIDA” diharapkan dapat menjadi

masukan bagi seorang marketer dan juga perusahaan agar dapat mempromosikan dan dapat kepercayaan dari konsumen terhadap nilai jual produk yang sudah ada atau yang sedang dikembangkan,sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Riset  Tujuan
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitiam
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tabel 3.5  Metode Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Hasil struktur dan bobot PCFNN yang optimal menggunakan pengolahan data centered moving average dan dibangkitkan 20.000 solusi individu dengan kombinasi parameter ukuran

Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :.. 17

Prinsip pengelompokan inokulasi silang didasarkan pada kemampuan isolat Rhizobium untuk membentuk bintil akar pada genus terbatas dari spesies legum yang satu sama lain

Ketika fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer.. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke

Probability Sampling: merupakan teknik pengambilan sampel penelitian dari setiap anggota dari sebuah populasi dimana mereka memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan

Sampling dilakukan dengan teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

Pendidikan adalah bidang investasi terbesar dalam membangun dan membentuk mental seseorang, nilai-nilai pendidikan pesantren adalah konsep yang bersifat sederhana dan

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem