PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN
PERAN KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT
DIRI ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA
LAWANG MALANG
SKRIPSI
Oleh:
ADISTI FLORENTINA D.
NIM. 06060031
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN
PERAN KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT
DIRI ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA
LAWANG MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
Oleh:
ADISTI FLORENTINA D.
NIM. 06060031
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
MOTO
Resapi sebuah perkenalan karena disitu ada kenangan
Syukuri sebuah hubungan karena disitu ada kerinduan
Hargai sebuah persahabatan
iii
Persembahan
Teriring sujud syukur Kehadirat Allah SWT Sang Khalik Dzat Yang Maha Sempurna atas segala kekuatan, cinta dan kasih yang selalu tercurah. Dengan segenap kerendahan hati, karya sederhana ini kupersembahkan untuk:
Mama’Qu (Ida Kadarwati) dan Papa’Qu (Suyanto)
Terimakasih atas doa dan kasih sayang, motivasi, pengorbanan, serta kesabaran dalam merawat dan membimbing Qu sampai tahap setinggi ini. Semoga Allah
membukakan pintu surge untuk kalian… amien…, Luv u mama, Luv u papa… Adek’Qu (Andromeda Febriyanto)
Terimakasih buat doa dan semangatnya yang telah membuat’Qu seperti ini. Meski
ada kadang nyebelin, n sering debat juga….. tapi Qu bisa merasakan kasih sayank’mu buat’Qu… Suxez selalu buat’mu adek’Qu tercinta dan tersayank… Luv u
Andro…
Mama Atika, Papa Hamzah, mbak Litha
Terimakasih atas kasih sayank, dukungan, doa dan bantuannya sehingga Qu bisa menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih mama buat kiriman buku-buku bahan skripsinya, adyz jadi tidak susah-susah lagi cari referensi. He…… Luv u……..
My Soulmate (Fachmi Hamdani)
Terimakasih buat cinta dan kasih sayank buat Qu, buat bimbingan, dukungan dan motivasi yang tiada henti, buat semangatnya saat Qu terjatuh, dan buat
pengorbanan yang tulus dalam penyelesaian skripsi ini… Semoga hubungan kita selalu di ridho’i oleh Allah dan diberi kelancaran buat rencana-rencana
kita…..Amien……. Luv u papah..
My best friend
WFG (Ifa, beby, indah, ita, rany)…Kalian sahabat terbaik’Qu……. GPR (Erna, Kurnia, Putri)…Saat2 terindah bersama kalian…he…….
PSIK’06 (Imsac, Indra, erni, yuyus, hera, sukma, putri, desy, gesti, sugeng, endah, rindy, richo, limufita, lukman, intan, anis, totok, eko, ati, neneng, alif, zulfikar, yufi,
rosdiatun, rofiq, ardy, umi, fida, satria, triwahyuni)
Empat tahun bersama kalian sangat berarti buat’Qu, suka duka bersama kalian
akan selalu Qu kenang di hatiku………. Luv u all…….
Dan yang tak akan pernah terlupakan dosen pembimbing’Qu Pak Rofiq dan Bu
Nurul Aini, terimakasih buat bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN
PERAN KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT
DIRI ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA
LAWANG MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ADISTI FLORENTINA
NIM : 06060031
Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 27 Januari 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ainur Rofieq, M.Kes Nurul Aini, M.Kep NIP.19651001.19900311.004 NIP. UMM. 112.0501.0419
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Ririn Harini, S.Kep. Ns
v
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN PERAN
KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT DIRI ANAK
TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA LAWANG MALANG
SKRIPSI
Disusun oleh:
ADISTI FLORENTINA D.
NIM. 06060031 Di ujikan
Pada Tanggal 01 Februari 2011
Penguji I, Penguji II,
Drs. Ainur Rofieq, M.Kes Nurul Aini, M.Kep NIP.19651001.19900311.004 NIP. UMM. 112.0501.0419
Penguji III, Penguji IV,
Sunardi, S.Kep. Ns Nur Lailatul Masruroh, S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0508.0425 NIP. UMM. 112.0501.0421
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep. Sp. Mat
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Adisti Florentina D. Nim : 06060031
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi :Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keluarga Dan Peran Keluarga Terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Lawang Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil dari karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 27 Jnuari 2011 Yang Membuat Pernyataan
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Pengetahuan
Keluarga Dan Peran Keluarga Terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak
Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Lawang Malang”. Tugas Akhir Skripsi ini
dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ririn Harini, S. Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan wali kelas PSIK angkatan 2006, terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya terhadap saya.
3. Bapak Drs. Ainur Rofieq selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Nurul Aini, M.Kep., selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Suhermanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah Di SLB Lawang Malang yang
telah memberikan ijin untuk penelitian.
viii
menempuh pendidikan dan semua keluargaku yang telah memberikan bantuan baik secara materiil maupun spiritual.
7. Keluarga selaku menjadi responden, yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.
8. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.
9. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2006.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 27 Januari 2011
Penulis
ix
INTISARI
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keluarga dan Peran Keluarga terhadap Kemampuan
Merawat Diri Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Lawang, Malang
Adisti Florentina D1, Ainur Rofieq2, Nurul Aini3
Latar belakang: Anak tunagrahita merupakan salah satu kelompok anak tunagrahita yang
mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Keadaan fisik mereka hampir sama
dengan anak normal atau lamban belajar, tetapi kemampuan berfikirnya rendah, perhatian
dan ingatannya lemah, kurang dapat mengendalikan diri, kurang dapat merawat diri,
penyesuaian social terbatas serta perkembangannya terlambat. Dalam merawat diri anak
tunagrahita sangat kurang karena keterbatasan intelegensinya, oleh sebab itu diperlukan
pengajaran kemampuan merawat diri terhadap anak tunagrahita. Dalam penerapan
pengajaran kemampuan merawat diri anak tunagrahita dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
tingkat pengetahuan keluarga dan peran keluarga terhadap Kemampuan Merawat Diri anak
tunagrahita.
Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Analisis Regresi
Ganda . Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 keluarga yang menjadi responden. Dengan
variabel independen adalah tingkat pengetahuan keluarga dan peran keluarga. Analisa data
yang digunakan adalah dengan Uji Signifikansi Persamaan Regresi (F-test) dengan taraf
signifikansi 0,05.
Hasil: dari Uji Signifikansi Persamaan Regresi didapatkan hasil P> 0,05 maka H0 diterima,
P< 0,05 maka H 1 ditolak. Dan hasilnya 0,003<005, dan Fhitung (18,841) > Ftabel (2 ; 27 ; 0,05)
(3,354).
Kesimpulan: Tingkat Pengetahuan Keluarga dan Peran keluarga berpengaruh
signifikan/positif terhadap Kemampuan Merawat diri Anak Tunagrahita.
Kata kunci: Tingkat pengetahuan keluarga, peran keluarga, Kemampuan Merawat
Diri Anak Tunagrahita.
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dosen Universitas Muhammadyah Malang
x
ABSTRACT
The Influence of Family Knowledge Level and Family Character towards
Take Care Ability of Tunagrahita Children at Incredible School Lawang,
Malang
Adisti Florentina D1, Ainur Rofieq2, Nurul Aini3
Background of the Study: Tunagrahita Children are one group of tunagrahita children who has intellectual ability under average. Their physical condition is much the same with normal children or indolent learn, but their thinking ability is low, their attention and memory is weak, less get the whip hand of self, less can care their self, setting social is limited with late of the development. In take care of tunagrahita children is very less because limitedness of their intelligent, on that account need ability instruction of take care their self towards tunagrahita children. In ability instruction applications of take care of tunagrahita children is influenced by several things, that is family knowledge level and family character towards take care ability of tunagrahita children.
Method: Design that used in this research is double regression analysis of research design. Sample in this research is 30 families who become respondent. With independents variable are family knowledge level and family character. Data analysis that used with Regression Similarity Of Significance Test (F-test) with standard significance is 0,05.
Result: From regression significance similarity test is got result P<005, so H0 averse.
Conclusion: Family knowledge level and family character are significant/positive influential towards take care ability of tunagrahita children.
Key Words: Family knowledge level, family character, Take care ability of
tunagrahita children
1 Program Study of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2 Lecturer of Muhammadiyah University of Malang
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Moto ... ii
Lembar Persembahan ... iii
Lembar Persetujuan ... iv
Lembar Pengesahan ... v
Lembar Pernyataan Keaslian ... vi
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... ix
Daftar isi ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
1.6 Definisi Istilah ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Pengetahuan ... 10
2.1.1 Tingkat Pengetahuan Didalam Domain Kognitif ... 11
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Pengetahuan Tingkat ... 13
2.1.3 Konsep Teori Kebutuhan Maslow ... 14
2.2 Konsep Keluarga ... 17
2.2.1 Definisi Keluarga ... 17
2.2.2 Peran Keluarga ... 18
2.2.3 Tipe atau Bentuk Keluarga ... 20
2.2.4 Fungsi Keluarga………....21
2.3 Konsep Kemampuan Merawat Diri ... 22
2.3.1 Tujuan kemampuan merawat diri... 23
2.3.2 Lingkup Kemampuan Merawat Diri ... 24
2.3.4 Program Bina Diri... 24
2.4 Konsep Tunagrahita ... 27
2.4.1 Tingkat-tingkat Tunagrahita ... 28
2.4.2 Klasifikasi Tunagrahita Menurut Tingkat Kemampuan ... 32
2.4.3 Penyebab Tunagrahita ... 33
2.4.4 Ciri-ciri Tunagrahita ... 40
2.5.5 Karakteristik Anak Tunagrahita ... 42
2.5.6 Penanganan dan Pencegahan Tunagrahita ... 45
2.5 Konsep SLB (Sekolah Luar Biasa) ... 49
2.5.1 Ciri-Ciri Pembelajaran SLB ... 50
2.5.2 Prinsip-Prinsip Pembelajarn SLB ... 50
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN . 53 3.1 Kerangka Konseptual ... 53
xii
BAB IV METODE PENELITIAN ... 57
4.1 Desain Penelitian ... 57
4.2 Kerangka Penelitian ... 58
4.3 Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling ... 59
4.4 Variabel Penelitian ... 59
4.5 Definisi Operasional ... 60
4.6 Tempat Penelitian ... 61
4.7 Waktu Penelitian ... 61
4.8 Metode pengumpulan Data ... 61
4.8.1 Prosedur Pengumpulan Data ... 61
4.8.2 Instrumen Penelitian ... 63
4.9 Tekhnik Pengolahan Data ... 65
4.9.1 Editing ... 65
4.9.2 Coding... 65
4.9.3 Scoring ... 66
4.9.4 Transfering ... 66
4.10 Analisa Data ... 66
4.11 Etika Penelitian ... 69
4.12 Keterbatasan Penelitian ... 71
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 72
5.1 Hasil Penelitian ... 72
5.1.1 Profil Responden ... 73
5.1.2 Hasil Pengolahan Data ... 75
5.2 Hasil Analisa Data ... 76
5.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 77
5.2.2 Persamaan Garis Regresi ... 79
5.2.3 Uji Signifikasi Menggunakan Uji Analisis Regresi Linier Ganda ... 80
5.2.4 Sumbangan Efektif Tingkat Pengetahuan Keluarga dan Peran Keluarga Terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita ... 81
BAB VI PEMBAHASAN ... 84
6.1 Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga ... 84
6.2 Gambaran Peran Keluarga ... 86
6.3 Gambaran Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita ... 88
6.4 Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keluarga terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Lawang ... 90
6.5 Pengaruh Peran Keluarga terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Lawang ... 91
6.6 Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keluarga dan Peran Keluarga terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita ... 93
6.7 Keterbatasan Penelitian ... 95
6.8 Implikasi untuk Keperawatan ... 96
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
7.1 Kesimpulan ... 98
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 64 Tabel 5.1 Perhitungan Data Keluarga ... 76 Tabel 5.2 Hasil Uji F Pengaruh Variabel Tingkat Pengetahuan Keluarga Dan
Peran Keluarga Terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita ... 80 Tabel 5.3 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Variabel Tingkat
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 55
Gambar 4.1 Skema Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keluarga Dan Peran Keluarga Terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita . 57 Gambar 4.2 Kerangka Kerja Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keluarga Dan Peran Keluarga Terhadap Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita ... 58
Gambar 5.1 Profil Keluarga Menurut Kelompok Usia ... 73
Gambar 5.2 Profil Keluarga Menurut Jenis Pekerjaan ... 74
Gambar 5.3 Profil Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan ... 74
Gambar 5.4 Profil Pendapatan Keluarga ... 75
Gambar 5.5 Grafik Normal P-P Of Regression Standardized Residual Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita (Y) ... 77
Gambar 5.6 Grafik Scatterplot Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita .... 79
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Studi Pendahuluan Dan Penelitian ... 103
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 104
Lampiran 3 Permohonan Pengisian Kuesioner Penelitian ... 105
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Concent) ... 106
Lampiran 5 Lembar Kuesioner Untuk Tingkat Pengetahuan Keluarga ... 107
Lampiran 6 Lembar Kuesioner Untuk Peran Keluarga ... 110
Lampiran 7 Lembar Kuesioner Untuk Kemampuan Merawat Diri Anak Tunagrahita ... 112
Lampiran 8 Hasil Signifikasi Persamaan Garis Regresi ... 115
Lampiran 9 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ... 116
Lampiran 10 Kunci Jawaban Kuesioner Tingkat Pengetahuan Keluarga ... 117
Lampiran 11 Lembar Konsultasi... 118
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Suatau Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Astati, 2002. Mengenal Anak Tunagrahita dan Pendidikannya. Bandung
Bailon dan Maglaya. 1999. Perawatan Kesehatan Keluarga. Jakarta : Pusdiknakes Departemen
Kesehatan RI
Behrman.1999. Ilmu Kesehatan Anak volume 1 Edisi 15. Jakarta : EGC.
Cunningham, F.Geri, dkk. 2005.Obstetri Williams Volume 2 Edisi 21.Jakarta: EGC
Deutsh, Battle and Potter. 1963. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius
Depdikbud. 1992. GBPP Mata Pelajaran Program Khusus Merawat Diri,. Pusat Kurikulum.
Jakarta
Efendi, Nasrul. 1999. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, edisi 2. Jakarta :
EGC
Elfindri. 1980. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius
Friedman. 1981. Keperawatan Keluarga, edisi 3. Jakarta : EGC
Friedman, Marlyn. 1998. Keperawatan Keluarga, Teori, dan Praktek, Alih Bahasa Ina
Debora, R. L. Yoakin; Editor: Yasmin Asih, Setiawan, Monica. Edisi 3. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan. 1988. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, edisi 2. Jakarta :
EGC
Hurlock, Elizabeth, B. 1978. Perkembangan Anak jilid2. Jakarta: Erlangga
Kaplan, Sadock, dkk.2010.Sinopsis Psikiatri Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kingston. 1997. Kesehatan Jiwa. Jakarta: Medika Salemba
Notoadmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Notosoedirdjo dan Latipun. 2002. Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press
xviii
Mosleyn and Chen. 1989. Retardasi Mental. Jakarta: EGC
Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran Bagi Anak Hambatan Mental. Yogyakarta:Kanwa
Publisher.
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Rita, Wicks, Nelson and Allen. 1991. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius
Rudolph, Abraham M, dkk.2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 1. Jakarta: EGC
Semiun, Yustinus.2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius
Suranto, Soedarini. Kemampuan Merawat Diri. Yogyakarta.
Suryani. 2005. Retardasi Mental. Yogyakarta: Kanisius
Soeparto, Putra ST, Hariyanto. 2000. Filsafat Ilmu Kedokteran. Surabaya: GRAMIKE RSUD
Dr. Soetomo Surabaya.
Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refrika Aditama
Wall. 1998. Catatan Ilmu Kesehatan Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak tunagrahita merupakan salah satu kelompok anak tunagrahita yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Keadaan fisik mereka hampir sama dengan anak normal atau lamban belajar, tetapi kemampuan berfikirnya rendah, perhatian dan ingatannya lemah, kurang dapat mengendalikan diri, penyesuaian social terbatas serta perkembangannya terlambat. Bentuk-bentuk keterlambatan dan keterbelakangan yang dimiliki berakibat anak tunagrahita tidak mampu memenuhi tuntutan dari lingkungannya terutama dalam bentuk kemandiriannya sehingga anak tunagrahita perlu mendapatkan bimbingan dari orang tua untuk dapat hidup mandiri. (Sutisna, 1984)
secara optimal. Hal tersebut terkait dengan masalah ekonomi keluarga yang serba berkekurangan, rendahnya pendidikan dan pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang bagaimana upaya pencegahan dan pengobatan keterbelakangan mental dikarenakan kurangnya informasi. Hal tersebut menyebabkan keterbelakangan mental masih dianggap negatif oleh masyarakat, sehingga masalah keterbelakangan mental masih belum bisa diputus mata rantainya (Notosoedirjo dan Latipun, 2002)
Diantara unit sosial, keluarga merupakan unit yang sangat kompleks. Banyak persoalan-persoalan yang dihadapi para keluarga dalam hubungan satu dengan yang lainnya, mulai dari persoalan keluarga secara fisik sampai persoalan psikososial yang ada pada setiap anggota keluarga, misalnya masalah komunikasi, masalah ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Kesemuanya itu memberikan kontribusi yang penting bagi keadaan mental para anggotanya termasuk munculnya masalah keterbelakangan mental dalam keluarga. Keluarga yang anaknya mengalami keterbelakangan mental akan mengalami masalah-masalah baik dalam aspek fisik, psikologis maupun sosialnya yang juga berdampak pada anggota keluarga yang lain. Disini peran keluarga, khususnya orang tua dan juga masyarakat sangat penting untuk membantu anggota keluarganya dengan keterbelakangan mental dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan juga upaya menuju keadaan kesehatan yang lebih baik. (Bossard dan Ball, 1964)
yang baik terhadap persoalan-persoalan keluarga itu akan memberikan kontribusi yang positif bagi upaya promosi dan prevensi kesehatan mental para anggotanya. Promosi kesehatan mental dilakukan melalui pengasuhan, interaksi yang tepat diantara anggota keluarga, berfungsinya peran-peran yang disepakati antar anggota keluarga, dan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga. Masalah yang kemungkinan di hadapi anak tunagrahita dalam konteks pendidikan diantaranya adalah masalah dalam kehidupan sehari-hari, masalah belajar, masalah penyesuaian diri, masalah kesempatan kerja, masalah gangguan kepribadian dan emosi, dan masalah pemanfaatan waktu luang. (Astati, 2002)
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 pasal 8 ayat 1 disebutkan bahwa warga Negara yang memiliki kelainan fisik, dan atau mental berhak mendapatkan pendidikan luar biasa. Selain mendapatkan pendidikan formal, anak tunagrahita juga memerlukan pendidikan tentang agama, etika dan norma. Diharapkan dengan pendidikan tersebut anak tunagrahita dapat mengurus dirinya sendiri dan mengurangi rasa ketergantungannya kepada orang lain dalam kehidupannya sehari-hari. Disadari bahwa untuk mencapai tujuan tersebut tidak mudah disebabkan oleh kekurangan dan keterlambatan yang dimiliki oleh anak tunagrahita.
pengetahuan keluarga maka semakin buruk dampaknya bagi seorang anak tunagrahita. Dan sebaliknya semakin baik tingkat pengetahuan keluarga maka semakin baik dampaknya bagi perkembangan anak tunagrahita (Wahidin R, 2006).
Hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa di SLB Lawang pada bulan Oktober Tahun 2010, di dapatkan hasil bahwa kemandirian yang di miliki pada penyandang tunagrahita mengalami hambatan sebagai akibat dari ketunagrahitaan yang diderita. Kurang mampu dalam melakukan hal-hal sederhana seperti kebersihan badan, mencuci tangan, mencuci muka, mencuci kaki, menyikat gigi, mandi, cuci rambut, menggunakan kamar kecil atau WC, cara makan dan minum yang benar, berpakaian, berhias, keselamatan diri,adaptasi lingkungan. Oleh karena itu di perlukan penanganan yang terpadu melalui bantuan dari keluarga dan pengetahuan keluarga agar anak tunagrahita mampu merawat dirinya secara mandiri.
Teori maslow mengindikasikan bahwa orang akan terus menerus berupaya memenuhi tingkatan kebutuhanya yang belum terpenuhi hingga puas. Jika keadaan sudah puas, orang akan berpindah ke kebutuhan selanjutnya yang nilai kepuasanya lebih tinggi dan memerlukan upaya yang lebih tinggi. Keadaan ini akan berjalan seterusnya hingga manusia mencapai kepuasan tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri di masyarakat. Dengan hal ini keadaan anak tunagrahita yang intelegensinya kurang sangat berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan berdasarkan teori maslow.
informasi yang tepat tentang keterbelakangan mental ini nantinya dapat mempengaruhi orangtua dalam usahanya meningkatkan kemampuan anak dengan tunagrahita.
Peran perawat disini sebagai pendidik, perawat memberikan pendidikan kesehatan dan pengetahuan kepada keluarga tentang bagaimana keluarga mengajarkan dan membantu anak dalam proses pembelajaran anak tunagrahita mengenai kemampuan merawat diri dan juga memberikan pendidikan kepada anak tunagrahita tentang bagaimana cara merawat diri agar mampu merawat dirinya sendiri. Kesehatan anak tunagrahita berawal bagaimana anak itu mengerti dan mampu merawat diri dan menjaga kebersihan dirinya sehingga disini perawat yang mempunyai pengetahuan tentang kesehatan dan pentingnya menjaga kebersihan diri mampu mengajarkan kepada anak dan keluarga demi mencapai kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan keluarga terhadap anak tunagrahita di SLB Lawang?
2. Bagaimanakah gambaran peran keluarga pada anak tunagrahita di SLB Lawang?
3. Bagaimanakah gambaran kemampuan merawat diri pada anak tunagrahita di SLB Lawang?
5. Adakah pengaruh peran keluarga terhadap kemampuan merawat diri pada anak tunagrahita di SLB Lawang?
6. Adakah pengaruh tingkat pengetahuan keluarga dan peran keluarga terhadap kemampuan merawat diri pada anak tunagrahita di SLB Lawang?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum:
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pengetahuan keluarga dan peran keluarga terhadap kemampuan merawat diri anak tunagrahita di SLB lawang.
2. Tujuan khusus:
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan keluarga terhadap anak tunagrahita di SLB Lawang.
b. Mengidentifikasi gambaran peran keluarga pada anak tunagrahita di SLB Lawang.
c. Mengidentifikasi kemampuan merawat diri pada anak tunagrahita di SLB Lawang.
e. Menganalisis pengaruh peran keluarga terhadap kemampuan merawat diri pada anak tunagrahita di SLB Lawang.
f. Menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan keluarga dan peran keluarga terhadap kemampuan merawat diri pada anak tunagrahita di SLB Lawang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah luar biasa Lawang
Hasil penelitian ini sebagai masukan pada SLB bahwa selain guru ternyata keluarga juga sangat diperlukan dalam proses kemampuan merawat diri anak tunagrahita.
2. Bagi keluarga
Sebagai informasi untuk keluarga terutama keluarga yang tingkat pengetahuannya kurang terhadap anak tunagrahita.
4. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan dan peran keluarga terhadap kemampuan merawat diri anak tunagrahita di SLB Lawang serta untuk mengembangkan konsep dalam mata kuliah keperawatan anak.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai acuan dan bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
6. Bagi institusi
1.5 Keaslian Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2003), didapatkan hasil bahwa peran orangtua sangat berpengaruh terhadap kematangan sosial anak dengan keterbelakangan mental. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu peran orangtua sebagai variabel independen dan kematangan sosial anak dengan keterbelakangan mental sebagai variabel dependen. Penelitian tersebut dilaksanakan di Ponorogo pada tahun 2003. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa kematangan sosial anak dengan keterbelakangan mental dipengaruhi oleh peran orangtua. Peran orangtua dalam perkembangan kematangan sosial anak adalah sangat penting karena orangtua sebagai figur terdekat anak sehingga anak dapat mengambil contoh dari orangtua baik secara langsung maupun tidak langsung. Peran tersebut meliputi perlakuan dan pola asuh yang diterapkan orang tua maupun usaha-usaha yang dilakukan orang tua dalam membimbing anak untuk mencapai perkembangan kematangan sosial (Wahyuni, 2003).
Perbedaan antara penelitian Wahyuni (2003) dengan penelitian ini adalah pada variabel yang digunakan, tempat dan waktu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan keluarga dan peran keluarga sebagai variabel independen serta kemampuan merawat diri sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian ini adalah di Sekolah Luar Biasa Lawang Malang pada bulan Januari.
1.6 Definisi Istilah
1. Tingkat Pengetahuan
terjadi melalui panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba (Notoatmojo, 2003).
2. Peran Keluarga
Serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun non formal, sedangkan posisi adalah keberadaan seseorang dalam sistem sosial. (Yupi Supartini. 2004)
Menurut DepKes RI (1988, dalam Efendi, 2000) Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
3. Kemampuan merawat diri
Kemampuan Merawat Diri bisa juga di sebutkan menolong diri sendiri, mengurus diri sendiri. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah self help atau self care. Kemampuan merawat diri tidak langsung diwariskan dari orangtua kita, melainkan harus dipelajari dahulu. Anak tunagrahita berfikirnya terbatas sekali sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari hal ini. (Astati, 2002)
4. Anak Tunagrahita