i
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN MUNCULNYA
JERAWATPADAMAHASISWAPROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN DI UNIVERSITASMUHAMMADIYAH
MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
RIZAL IBNU HIDAYAT NIM. 201110420311053
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawahini :
Nama : RIZAL IBNU HIDAYAT
NIM : 201110420311053
Program Studi : IlmuKeperawatan
Judul Skripsi :Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-bena hasi karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Maret 2016 Yang Membuat Pernyataan
RIZAL IBNU HIDAYAT
v
“Kejujuran adalah kunci kebahagiaan
hidup. Ketidakjujuran akan
membawamu ketidakbahagiaan karena
kamu akan di hantui oleh rasa
bersalah. Semoga Allah Subhanahu
Wata’ala memberi petunjuk
kepadamu”
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillah wasyukurillah, atas rahmat dah hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Ucapan terima kasih kepada IbukuYuli Wachda kurnia A. dan AyahkuMustakim atas kasih sayang dan dukungan selama hidup ini baik bersifat moril maupun materil yang teramat besar yang tak mungkin bisa saya balas dengan apapun.
Terima kasih kepada Adikku Angelia Ayu Mushafira dan Yuki Aska Ramazan yang telah banyak memdukung dan memotivasiku.
Terima kasih juga saya persembahkan buat dosen-dosen yang telah memberikan pembelajaran dari semester 1 hingga semester 7, ilmu yang kalian berikan tidak akan pernah terlupakan sepanjang masa.
Terima kasih juga buat semua guru-guru yang pernah mengajar saya dari TK, SD, SMP dan SMA, tanpa kalian semua saya bukan lah siapa-siapa.
Terima Kasih kepada sahabat-sahabatku yang banyak membantu dalam penyelesaikan skripsi ini : Deny ,Beny , Yuan, Ajeng, Ilma, Elok, semoga sukses menyertai kita semua
Terima Kasih kepada keluarga besar PSIK B 2011 sudah menjadi teman seperjuangan dalam perkulihan, senang bisa kenal kalian semua dan kenangan bersama kalian semua tidak akan terlupakan semoga kita semua diberi kesuksesan sesuai cita-cita yang kita idam-idamkan.
vii KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim....
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, berkat rahmat dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan
Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep, Sp.Kom Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Tutu April Ariani, S,Kep., M.Kes selaku pembimbing I yang telah sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Edi Purwanto, S.Kep, Ns, M.Ng selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp.Mat, selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan Ke;as B 2011 yang memberikan motivasi dan bimbingan.
6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.
viii
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Malang, Maret 2016
ix INTISARI
Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas
Muhammadiyah Malang
Rizal Ibnu Hidayat¹, Tutu April Ariani², Edi Purwanto³
Latar belakang: Jerawat merupakan penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan
pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista. Penyebab jerawat yaitu hormon, produksi kelenjar sebum, kuman Propionibacterium acne, pola tidur yang tidak teratur. Tidur terlalu malam akan di perkirakan dapat mengakibatkan aktivitas hormon yang meningkat, hormon yang meningkat akan mengakibatkan munculnya jerawat. Peneltian ini berjutuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat pada mahasiswa.
Metode: Teknik pengambilan data menggunakan rancangan deskriptif analitik, yaitu dengan melihat gambaran tentang realitas pada obyek yang di teliti secara obyektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 813 mahasiswa yang berjurusan program studi ilmu keperawatan. Tenik sampling menggunakan purposive sampling yang di ambil menjadi 70 sampel penelitian. Instrumen yang di gunakan adalah kuesioner PSQI dan analisis data menggunakan SPSS.
Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan sebelum diberikan kuesioner PSQI seluruh responden yang mengalami penyakit jerawat, tetapi setelah diberikan kuesioner PSQI jumlah responden yang mengalami kualitas tidur buruk 62 orang dan responden yang mengalami kualitas tidur baik 8 orang responden. Data tersebut didukung oleh uji analisis Chi Square ditemukan nilai p1 =
0,702 dimana nilai p = <0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat.
Diskusi: Tidak adanya hubungan dalam penelitian ini tidak hanya dikarenakan oleh kualitas tidur saja. Tapi disebabkan oleh faktor lain seperti, kurangnya kebersihan wajah, memakai make up/bedak yang bisa menyebabkan minyak dan lain-lain. Walaupun demikian, sebaiknya responden tetap menjaga kualitas tidur yang baik, karena kurang tidur dapat menyebabkan ngantuk pada pagi hari, tidak bersemangat dan bugar, kurang konsentrasi.
Kata Kunci: Mahasiswa yang berjerawat, kualitas tidur, hormon
x ABSTRAK
The Relationship Between Quality With the emergence of Acne In
Students of Nursing Science Programe at the University
Muhammadiyah Malang
Rizal Ibnu Hidayat¹, Tutu April Ariani², Edi Purwanto³
Background: Acne is a chronic skin disease that occurs due to inflammation of the pilosebaceous characterized by comedones, papules, pustules, nodules and cysts. The cause of acne are hormones, sebum gland production, the bacteria Propionibacterium acne, irregular sleep patterns. Sleeping too late to be in the estimate may result in increased activity of a hormone, a hormone that increases will result in the appearance of acne. This study berjutuan to determine the relationship between sleep quality with the appearance of acne on the student.
Reasearch Methods: Data collection techniques using descriptive analytic design, namely by looking at the picture of the reality of the object on conscientious objectively. The population in this study as many as 813 students who berjurusan nursing courses. Tenik sampling using purposive sampling were taken to 70 sample. The instrument used was PSQI questionnaire and analyzed using SPSS.
Result: This study has shown before being given the PSQI questionnaire all respondents who experience acne disease, but after being given a questionnaire PSQI number of respondents who experience poor sleep quality 62 and respondents who have good sleep quality 8 respondents. The data is supported by the analysis of Chi Square test was found where the value p1 = 0.702 p = <0.05, which means there is no relationship between sleep quality with the appearance of acne.
Discussion: Lack of correlation in this study is not only due to the quality of sleep. But due to other factors such as, lack of cleanliness face, wearing makeup / powder which could lead to oil and others. However, should the respondent while maintaining a good quality of sleep, lack of sleep can cause drowsiness in the morning, do not get excited and fit, lack of concentration.
Key words: Students acne, quality of sleep, hormone
xi DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Seminar Hasil ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Motto... v
Lembar Persembahan... vi
Kata Pengantar ...vii
Intisari ... ix
Abstract ...x
Daftar Isi ... xi
Daftar Bagan ... xiv
Daftar Tabel ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat penelitian ... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ... 5
1.4.2 Bagi Praktisi Kesehatan ... 5
1.4.3 Bagi Akademis ... 6
1.4.4 Bagi Mahasiswa ... 6
1.5 keaslian peneliti ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Konsep Tidur... 8
2.1.1 Definisi Tidur ... 8
2.1.2 Manfaat Tidur ... 9
2.1.3 Tidur yang Berkualitas ... 10
2.1.4 Fase-fase Tidur ... 11
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur ... 13
2.1.6 Dampak Akibat Kurang Tidur ... 14
2.1.7 Cara Pengukuran Tidur ... 16
xii
2.2.1 Pengertian Jerawat (Acne Vulgaris) ... 16
2.2.2 Epidemiologi Jerawat ... 17
2.2.3 Etiologi Jerawat ... 17
2.2.4 Manifestasi Klinis ... 17
2.3 Mahasiswa ... 18
2.3.1 Definisi Mahasiswa ... 18
2.3.2 Fungsi Mahasiswa ... 19
2.4 Hubungan antara Kualitas tidur dengan Munculnya Jerawat pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di universitas muhammadiyah malang ... 20
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 24
3.1 Kerangka Konseptual ... 24
3.2 Hipotesis Penelitian ... 25
BAB IV METODE PENELITIAN ... 26
4.1 Desain Penelitian ... 26
4.2 Kerangka Kerja ... 27
4.3Populasi, Sampel, Sampling ... 28
4.3.1 Populasi ... 28
4.3.2 Sampel ... 28
4.3.3 Teknik Sampling ... 28
4.4 Variabel Penelitian ... 30
4.4.1 Variabel Independen (variabel Bebas) ... 30
4.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) ... 30
4.4.3 Variabel Kendali ... 30
4.5Definisi Operasional ... 31
4.6Tempat Penelitian ... 31
4.7Waktu Penelitian ... 31
4.8Instrument Penelitian ... 32
4.8.1 Lembar Observasi... 32
4.8.2 Kuesioner ... 33
4.9 Analisa Data ... 34
4.10.1 Analisis Univariat ... 34
xiii
4.10 Etika Penelitian ... 36
BAB V HASIL PENELITIAN... 38
5.1 Hasil Penelitian ... 38
5.2 Data Umum ... 38
5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 38
5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39
5.3 Data Khusus ... 39
5.4 Uji Chi Square ... 40
BAB VI PEMBAHASAN ... 42
6.1 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 42
6.1.1 Identifikasi karakteristik responden ... 42
6.1.2 Identifikasi Kualitas Tidur ... 45
6.1.3 identifikasi Terjadinya Jerawat ... 46
6.1.2 Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Munculnya jerawat ... 47
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 48
6.3 Implikasi Keperawatan... 49
BAB VII PENUTUPAN ... 52
7.1 Kesimpulan ... 52
7.2 Saran ... 52
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 39
Tabel 4 Distribusi Hubungan antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat ... 40
Tabel 5 Crosstabulation Kualitas Tidur Dengan Munulnya Jerawat ... 40
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Study Pendahuluan ... 52
Lampiran 2surat sudah melakukan penelitian ... 53
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 54
Lampiran 4 Angket Koesioner... 55
Lampiran 5 Lembar Observasi Jerawat ... 58
Lampiran 6Gambar Dokumentasi Penelitian ... 59
Lampiran 7 Crosstabs ... 60
Lampiran 8 Lembar Konsultasi Bimbingan 1 Skripsi... 62
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Bimbingan 2 Skripsi... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktifitas yang dilakukan selama 24 jam tentu membuat kondisi fisik
menjadi tidak segar dan bugar. Tidur sebagai wujud dari menginstirahatkan
tubuh yang sedang lelah untuk menjaganya tetap sehat dan bugar. Pada aktivitas
tidur ini pelu guna untuk mengembalikan tubuh untuk tetap semangat dan
sistem kerja organ tubuh (Ihsan, 2012: 9). Namun justru karena bersifat alamiah
maka kita sering tidak memperhatikan makna tidur yang sesungguhnya. Sering
kali menganggap tidur sebagai kegiatan lumrah yang tidak perlu di perhatikan.
Apabila bagi para eksekutif, pengusaha atau perempuan yang berkarier yang suka
bekerja larut malam (Camaru, 2011 : 78). Menurut Achmanto Mendatu, tidur
termasuk bagian dari periode alamiah kesadaran yang terjadi ketika tubuh
diperbaiki, yang dicirikan oleh rendahnya kesadaran metabolisme tubuh yang
minimal. Secara otomatis otak memperogram untuk tidur saat hari mulai gelap,
kemudian terbangun ketika terang, tidur bisa dilakukan kapan aja baik karena
ngantuk maupun dipengaruhi oleh obat-obatan (Putra, 2011: 16).
Penyebab jerawat dari dalam tubuh antara lain, adalah: hormon,
produksi kelenjar sebum (yang berkelebihan), kuman Propionibacterium acne (yang
sebetulknya baik-baik saja yang bersifat komensal), makanan dengan indeks
glikemik (IG) yang tinggi, susu yang kita anggap bergizi, pola tidur yang tidak
teratur, kurang makan buah-buahan atau kekurangan serat makanan (deatary
2
dan kotoran yang terpapar oleh udara yang menempel ke kulit yang berminyak,
dan kemudian masuk ke pori-pori kulit. Kotoran (debu) yang masuk ke kulit
menumpuk dengan sel-sel kulit yang mati dan dibiarkan akan menjadi tempat
bertumbuhnya bakteri dan setelah itu akan menjadi jerawat (Mayuna, 2013: 3).
Jerawat itu sendiri adalah penyakit kulit kronis yang terjadi akibat
peradangan pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista
pada tempat yang biasanya pada kelenjar sebasea yang ukurannya besar seperti
wajah, dada dan punggung bagian atas (Pujiastuti, 2012 : 5). Penyebab jerawat
dari luar tubuh, antara lain, adalah: polutan, kuman infeksi, atau sinar ultraviolet
(matahari). Dengan menjaga kebersihan tubuh, polutan dan kuman infeksi dapat
di hindari. Demikian pula dengan berbagai upaya sinar matahari dapat di hindari
(Sutomo, Marissa, 2014: 52).
Sekitar 75%-80% orang dewasa pernah menderita jerawat (acne vulgaris),
terutama pada usia remaja, lesi jerawat sering menjadi kronis dan meninggalkan
bekas jaringan perut diwajah sehingga menimbulkan gangguan estetika dan
psikologis. Masalah psikologis ini cukup serius karena menyangkut penampilan
seseorang di depan publik, dimana penderita jerawat dapat merasa di ejek
sehingga mengakibatkan depresi dan kegelisahan. Prevalensi jerawat bervariasi
tergantung pada umur dan jenis kelaminnya. Pada usia 18 tahun jerawat lebih
banyak di alami oleh pria, sedangkan mulai usia 23 tahun ke atas lebih banyak
pada perempuan dan prevalesi ini tidak menurun secara nyata sampai usia 44
tahun. Pada usia 20 sampai 30 tahun, prevalesi jerawat sebesar 50,9% pada
perempuan dan 42,5% pada pria, kemudian menurun sesuai dengan
3
berasumsi bahwa penderita penyakit kulit jerawat termasuk dalam angka kejadian
yang tinggi bagi remaja dan berujung bagi orang dewasa.
Tidur terlalu malam akan di perkirakan dapat mengakibatkan aktivitas
hormon yang meningkat. Hormon anderogen adaah hormon yang penting dalam
mekanisme produksi sebum. Produksi sebum yang berlebihan akan
mengakibatkan kulit akan sangat berminyak. Kulit berminyak cenderung lebih
mudah terjadinya akne di bandingkan kulit yang normal dan kering. Sehingga
produksi sebum yang berlebihan akan menimbulkan sumbatan pada kelenjar
pilosebasea yang berada di kulit serta akan mengakibatkan timbulnya jerawat.
Pada tubuh tidur malam akan terjadi proses regenerasi kolagen, sekresi
peningkatan hormon kortisol tubuh. Kurang tidur dapat menyebabkan
peningkatan faktor-faktor inflamasi, penurunan imunitas tubuh, memicu
resistensi insulin dan meningkatkan stres (Pujiastuti, 2012: 6)
Pola tidur yang baik sangat di butuhkan oleh tubuh dan pada dasarnya
tubuh juga memerlukan istirahat yang cukup bagi tubuhnya. Tidur pada malam
hari yaitu mulai 22.00 – 06.00 terjadi proses regenerasi kolagen, dan pada jam
23.00 – 02.00 yaitu terjadinya sekresi peningkatan hormon kortisol tubuh, setelah
itu akan menurun dan meningkat pada jam 08.00. Kurangnya tidur dapat
mengakibatkan faktor-faktor inflamasi, menurunnya imunitas tubuh, memicu
resistensi insulin dan meningkatnya stres pada manusia (Pujiastuti, 2012: 6). Pada
dasarnya remaja yang tidur terlalu malam atau sangat kurang tidur akan lebih
berpengaruh tibul jerawat di bandingkan remaja yang tidur teratur ± 8 jam.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kualitas
4
Setelah dilakukan studi pendahuluan pada mahasiswa angkatan
2011-2015 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang ada
beberapa orang mahasiswa yang menderita insomnia yang di tandai dengan
penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Hasil wawancara salah seorang
mahasiswa mengatakan penyebab terjadinya insomnia atau penurunan kualitas
tidur dikalangan mahasiswa Program Studi Iilmu Keperawatan adalah tugas
sebagai seorang mahasiswa yang harus menyelesaikan sebuah tugas tutorial yang
mengharuskan mereka untuk mencari diagnosa The North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA), Nursing Interventions Clasification NIC dan Nursing
Outcome Classification (NOC) sepanjang malam atau sering tertidur larut malam
dan bangun terlalu pagi, dan ada beberapa mahasiswa yang telah menghabiskan
waktu untuk bermain game sepanjang malam, selain itu juga mahasiswa PSIK
angkatan 2011-2015 saat ini sedang senang-senangnya keluar malam contohnya
ke mall atau ngopi di cafe sehingga melupakan waktu kebutuhan istirahat tidur
mereka.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai
Hubungan Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program
Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011-2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut yaitu bagaimana Hubungan Antara
Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat
Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah
Malang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada mahasiswa Progam Studi Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Mengidentifikasi terjadinya jerawat mahasiswa Progam Studi Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan terjadinya jerawat pada
mahasiswa Progam Studi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti
Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan
penelitian dan untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan khususnya dalam bidang
keperawatan dasar, dan untuk membuktikan teori teori di lapangan tentang
Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.
1.4.2 Bagi praktisi kesehatan
Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang
masalah kualitas tidur dengan munculnya jerawat sehingga dapat dijadikan refrensi
6
1.4.3 Bagi Akademis
Literatur penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk
penelitian berikutnya, serta memotivasi para mahasiswa, dosen dan para pemerhati
pendidikan agar dapat mengembangkan penelitian ini untuk mengevaluasi Hubungan
Antara Kualitas Tidur Dengan Munculnya Jerawat Pada Mahasiswa Programe Studi
Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.
1.4.4 Bagi Mahasiswa.
Menjadi acuan untuk mengatasi atau mengantisipasi masalah munculnya
penyakit kulit jerawat yang di alami oleh mahasiswa.
1.5 Keaslian Peneliti
1. Penelitian yang di lakukan oleh Dian Sofiani Pujiastuti (2012) yang berjudul “
Hubungan Antara Waktu Tidur Malam Dengan Terjadinya Akne Vulgaris di RSU
Dr. Soedarso Pontianak”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional dan menggunakan pendekatan jenis cross sectional. Dari
penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara waktu tidur malan
dengan terjadinya akne vulgaris. Perbedaan dengan penelitian yang akan di
lakukan yaitu pendekatan menggunakan case control, instrumen menggunakan
kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan lembar observasi,
teknik sampling menggunakan porposive sampling.
2. Penelitian yang di lakukan oleh Amalia Wulandari, Billy J. Kepel, Sefty S. Rompas
(2015) yang berjudul “Hubungan Pola Tidur Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada
Mahasiswa Semester V (LIMA) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulagi Manado”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
observasional dan menggunakan pendekatan jenis Case Control. Dari penelitian ini
7
Perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu kualitas tidur menggunakan
instrumen kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan lembah
observasi.
3. Penelitian yang di lakukan oleh Fridayana (2013) yang berjudul “Hubungan Antara
Kualitas Dan Kuantitas Tidur Dengan Nilai Modul Pada Mahasiswa Kedokteran Praklinik
Universitas Tanjungpura. Penelitian ini merupakan studi analitik komparatif
dengan metode pengumpulan data cross-sectional. Kualitas tidur mahasiswa
kedokteran secara signifikan lebih buruk daripada orang dewasa normal yang
diduga akibat keadaan sosial demografi dan higienitas tidur (sleep hygiene) yang
buruk. Kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran perlu ditingkatkan melalui
program edukasi higienitas tidur. Dengan penelitian ini sebelumnya, penulis
akan melakukan penelitian lebih mendalam tentang kualitas tidur pada
mahasiswa agar lebih meningkatkan kealitas tidur pada mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Di Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Penelitian yang di lakukan oleh Dewi Rahmawati (2012) yang berjudul “Hubungan
Perawatan Kulit Wajah dengan Timbulnya Akne Vulgaris”. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional.
Dari kesimpulan penelitian tersebut didapat adanya hubungan perawatan kulit
wajah dengan timbulnya akne vulgaris. Perbedaan penelitian yang akan
dilakukan adalah hubungan antara kualitas tidur dengan munculnya jerawat.
Jadi variabel terikat dalam penelitian yang akan dilakukan penulis adalah