KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN INDEKS MASSA TUBUH BERLEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oleh :
YULIAN RYANDRA
NIM 201110330311109
FAKULTAS KEDOKTERAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir ini
yang berjudul “Hubungan Kualitas Tidur Dengan Indeks Massa Tubuh
Berlebih Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan jauh dari
sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangantlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muahammadiyah Malang.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Annisa Hasanah, M.si selaku Pembimbing I atas bimbingan, pelajaran,
dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan
karya tulis akhir ini.
6. dr. Gita Sekar Prihanti, MPD. Ked selaku pembimbing II atas kesabaran
dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam
penyususnan karya tulis akhir ini.
7. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A selaku penguji atas ketelitiannya dalam
memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
8. Orang tuaku tercinta papah Asep Jatiyono, ST dan mamah Dra.Astuti yang
selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta
doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.
9. Kakak terbaik Reiza Praselanova terima kasih atas bantuan doa dan
semangatnya.
10.Sahabat-sahabatku Hesty, Indrawan, Salsa, Putra, Risyu, Isla, teman yang
selalu memberi dukungan semangat faris, fahmi, elvira dan semua
teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua
bantuannya, selalu mengingatkan dan memberi semangat, semoga kita
semua bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan bermanfaat bagi
diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
11.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, Mas Faisal terima kasih atas
12.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan
selama menempuh pendidikan ini.
13.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 26 Februari 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Tujuan umum ... 4
1.3.2. Tujuan khusus ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1. Manfaat akademik ... 5
1.4.2. Manfaat masyarakat ... 5
1.4.3. Manfaat klinis ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Tidur ... 6
2.1.1. Definisi tidur ... 6
2.1.2. Fisiologis tidur ... 6
2.1.3. Regulasi siklus bangun tidur ... 12
2.1.4. Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur ... 15
2.1.4.1. Kualitas tidur subjektif ... 16
2.1.4.2. Sleep latency... 16
2.1.4.3. Sleep duration ... 16
2.1.4.4. Effisiensi tidur ... 18
2.1.4.5. Sleep disturbance ... 18
2.1.4.6. Pemakaian obat tidur ... 19
2.1.4.7. Disfungsi pada siang hari ... 20
2.1.5. Faktor-Faktor yang memperbaiki kualitas tidur ... 20
2.2. Indeks Massa Tubuh (IMT) ... 21
2.2.1. Definisi indeks massa tubuh ... 21
2.2.2. Klasifikasi indeks massa tubuh ... 22
2.2.3. Epidemiologi overweight dan obese ... 23
2.2.4. Cara menghitung indeks massa tubuh ... 25
2.2.5. Faktor yang mempengaruhi indeks massa tubuh ... 26
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 37
3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 37
3.2. Hipotesis Penelitian... 39
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 40
4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 40
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
4.3. Populasi dan Sampel ... 41
4.3.1. Populasi ... 41
4.3.2. Sampel ... 41
4.3.3. Besar sampel ... 41
4.3.4. Teknik pengambilan sampel ... 41
4.4. Karakteristik sampel penelitian ... 42
4.4.1. Kriteria inklusi ... 42
4.4.2. Kriteria ekslusi ... 43
4.5. Variabel penelitian ... 43
4.5.1. Variabel bebas ... 43
4.5.2. Variabel tergantung ... 43
4.6. Definisi operasional ... 44
4.7. Instrumen Penelitian ... 45
4.8. Teknik Pengumpulan Data ... 45
4.9. Alur Penelitian ... 46
4.10. Analisis Data ... 46
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 47
5.1. Hasil Penelitian ... 47
5.2. Analisa Data ... 55
BAB 6 PEMBAHASAN ... 56
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
7.1. Kesimpulan ... 60
7.2. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Gambaran Polisomnogram fase tidur... 10
Gambar 2.2 Gambaran EEG (Elektroensefalografi) fase tidur…... 10
Gambar 2.3 Persentase Status Gizi Penduduk Dewasa (15 Tahun Ke Atas)
Menurut IMT dan Provinsi... 24
Gambar 2.4 Prevalensi Status Gizi Kurus, BB Lebih dan Obesitas... 25
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Tahapan REM dan NREM... 11
Tabel 2.2 Perbedaan Tahapan NREM... 12
Tabel 2.3 Klasifikasi Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh ………... 22
Tabel 2.4 Neurotransmitter dan Hormon yang Mempengaruhi Pusat Makan dan
DAFTAR SINGKATAN
5-HT : 5-Hydroxy Tryptamine
ACTH : Adrenal Corticotropin Hormone
BB : Berat Badan
BSR : Bulbar Synchronizing Regional
CAMP : Catabolite Activator Protein
CART : Cocaine and Amphetamine-Regulated Transcript
CDC : Centers for Disease Control and Prevention
CNS : Central Nervous System
CT : Computed Tomography
DSM : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
DXA : Dual Energy x-ray Absorptiometry
EEG : Elektroensefalografi
EMG : Elektromiografi
EOG : Elektrookulografi
GABA : Gamma Amino Butiric Acid
GERD : Gastroesophageal Reflux Disease
GH : Growth Hormone
IMT : Indeks Massa Tubuh
LDL : Low Density Lipoprotein
LHA : Lateral Hipotalamus Area
LVM : Low Voltage Mix
NPY : Neuropeptide Y
NREM : Non Rapid Eyes Movement
OX1R : Orexin-1 Receptor
OX2R : Orexin-2 Receptor
PEFR : Peak Expiratory Flow Rate
PET : Positron Emission Tomography
POMC : Proopiomelanocortin
PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
RAS : Reticular Activating System
REM : Rapid Eyes Movement
RNA : Ribonukleic Acid
VLPA : Ventrolateral Preoptic Area
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Permohonan Bersedia Menjadi Responden... . 69
Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden... 70
Lampiran 3 Angket Kuesioner………... 71
Lampiran 4 Pittsburgh Sleep Quality Index... 72
Lampiran 5 Data Hasil Penelitian... 74
DAFTAR PUSTAKA
Adamkova, V., Hubacek, J.A., Lanska, V., Vrablick, M., Lesna, I.K., Suchanek, P. 2009. Association between Duration of The Sleep and Body Weight. Physiol, Res 58 (Suppl.1): S27-S31. (diakses 3 September 2014)
Adityawarman. 2007. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Komposisi Tubuh Pada Remaja.Skripsi.Universitas Diponegoro, Semarang, pp 18
Al-dossary, S.S., P.E. Sarkis, A. Hassan,M. Ezz El Regal and A.E. Fouda. 2010. Obesity in Saudi children: a dangerous reality. Eastern Mediterranean Health Journal, 16,9, 1003-1008. (diakses tanggal 3 September 2014)
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI tahun 2007. Riset kesehatan dasar (riskesdas). Hal 48-51 (diakses tanggal 19 November)
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI tahun 2013. Riset kesehatan dasar (riskesdas). Hal 263-265 (diakses tanggal 5 September)
Barret, K.E., Barman, S.M., Boitano, S., Brooks, H.L., 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology. 23rd Ed. Mc Graw Hill, New York: 239-240.
Benaroch, Roy. 2012. . Health and Parenting. How Much Sleep Do Children Need. (Available from: http://www.webmd.com/parenting/guide/sleep-children diakses tanggal 13 September 2014)
Benca RM, Cirelli C, Tononi G., 2009. Basic Science ofSleep. Edisi 9. Di dalam: Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, Editor. Kaplanand Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. New York: Lippincott Williams and Wilkins; p. 373-374
Buysse, D. J., Reynolds,C.F., Monk,T.H., Berman,S.R., and Kupfer,D.J.. 1989. The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI): A new Instrument for Psychiatric Practice and Research, Pittsburgh: Elsevier Scientific Publishers Ireland Ltd (diakses tanggal 27 agustus 2014)
Carlson, N.R., 2005. Stress Disorders. In: Foundations of Physiological Psychology 6th Edition. USA: Pearson, 502-506.
Carole, A. 2008. Evaluating Sleep Quality in Older Adults: The Pittsburgh Sleep Quality Index Can Be Used to Detect Sleep Disturbances or Deficits.
(Diperoleh dari:
Cauter, E.V., Leproult, R., 2010. Roles of Sleep and Sleep Loss in Hormonal Release and Metabolism. Endocrine Dev. 17 : 11-21. Obesity 17 (12): 2251-2253.
CDC. 2011. Healthy Weight - it's not a diet, it's a lifestyle! Available E-Journal from: (http://www.cdc.gov/healthyweight/physical_activity/index.html diakses 10 september 2014)
CDK. 2012. Testosterone Mempenaruhi Massa Otot dan Oksidasi Lemak. 191/ vol. 39 no. 3.
Centrella-nigro, A. 2009. Hispanic children and overweight: causes and interventions. Pediatric Nursing, 35,6
Chayatin, M. & Mubarak, W. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Chen CY, Asakawa A, Fujimiya M, Lee SD., 2009. A. Ghrelin gene products and the regulation of food intake and gut motility. Pharmacol Rev. p.61:430-81
Clifton, P.M., Chan L, Moss CL, Miller MD., 2011. Beverage intake and obesity in Australia children. Nutrition & Metabolism, 8, 87.
Curcio G, Ferrara M, De Gennaro L., 2006 Sleep Loss, Learning Capacity and Academic Performance. Sleep Med Rev2006; 10: 323-37.
Date Y, Murakami N, Toshinai K, Matsukura S, Niijima A, Matsuo H. 2002. The role of the gastric afferent vagal nerve in ghrelin induced feeding and growth hormone secretion in rats. Gastroenterology. p.123:1120-8.
De guow, L., Klepp, Knut Inge; Vignerová, Jana; Lien, Nanna; Steenhuis, Ingrid HM and Wind, Marianne. 2010. Associations between diet and (in)activity behaviours with overweight and obesity among 10-18-years-old Czech Republic adolescents. Public Health Nutrition, 13, 10A, 1701-1707.
Dostalova I, Haluzik M. 2009. The role of ghrelin in the regulation of food intake in patients with obesity and anorexia nervosa. Physiol Res. p.58:59-170.
Duncan, S., Elizabeth K Duncan, Romulo A Fernandes, Camila Buonani, Karolynne D-N Bastos, Aline FM Segatto, Jamile S Codogno, Igor C Gomes and Ismael F Freitas. 2011. Modifiable risk factor for overweight and obesity in children and adolescents from saopaulo, brazil. BMC Public Health, 111,585 (diakses 26 agustus 2014)
Elly Trisnawati. 2012. Kualitas Tidur, Status Gizi Dan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Wanita Dengan Peran Ganda. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED (Purwokerto, 31 Maret 2012)
Farahwahida Mohd Yusof, Siti Norlina Muhamad, Arieff Salleh Rosman, Sarimah Noor Ahmad, Nor Farhah Razak, Nor Izzati Hashim, Asmahani Awang., 2014. Jurnal Teknologi (Sciences & Engineering) 67:1 (2014), 105–110
Flier, J.S., Maratos, E., 2011. Biology of Obesity. In: Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Ed. New York: Mc Graw Hill, 622-628.
Guyton, A.C., Hall, J.A., 2014. Bab 71 Gangguan tidur . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall. Edisi 12. EGC: Jakarta. hal.912-920
Hajian-Tilaki, K.O., P.Sajjadi dan A. Razavi 2011. Prevalence of overweight and obesity associated risk factors in urban primary-school children in Babol, Islamic Republic of Iran. Eastern Mediterranean Health Journal, 17,2, 109-114.
Hewson AK, Dickson SL. 2000. Systemic administration of ghrelin induces Fos and Egr-1 proteins in the hypothalamic arcuate nukleus of fasted and fed rats. J Neuroendocrinol.p.12:1047-9.
Horvath TL, Diano S, Sotonyi P, Heiman M, Tschop M. 2001. Minireview: ghrelin and the regulation of energi balance—a hypothalamic perspective. Endocrinology. P.142:4163-9.
In-Iw & Biro. 2011. adolescent women and obesity.J pediatr adolesc Gynecol. apr;24(2): 58-61
Khader, Y., Irshaidat O, Khasawneh M, Amarin Z, Alomari M, Batieha A. 2009. Overweight and obesity among school children in Jordan: prevalence and associated factors. Matern Child Health J, 13, 424-431 (diakses tanggal 27 agustus 2014)
Kozier, Barbara., 2010. Fundamental Of Nursing :Concept, Process, and Practise: Four Edition,volume 2, Jakarta:EGC
Krauchi K, Deboer T. 2010. The interrelationship between sleep regulation and thermoregulation. Front Biosci;15:604-25.
Liang, T., S. Kuhle, dan P.J. veugelers. 2009. Nutrition and body weight of Canadian children watching televition and eating while watching televition. Public Health Nutrition, 12, 12, 2457-2463
Manik, Claudia Pricilia Natama. 2011. Hubungan Jumlah Jam Tidur dengan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan
Marliani D, Mamat Lukman, Nur Oktavia Hidayati.2012. Gambaran Kualitas Pegawai Delami Brands Manufacturing Bandung. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas padjadjaran, Bandung
Matthews, V.L., Michelle Wien, dan Joan Sabate. 2011. The risk of child and adolescents overweight is related to types of food consumed. Nutrition Journal, 10, 71
McDonald, Ana Baylin, Joanne E. Arsenault, Mercedes Mora-Plazas, and Eduardo Villamor. 2009. Overweight is more prevalent than stunning and is associated with socioeconomic status, maternal obesity and a snacking dietary pattern in school children from Bogota, Colombis. The Journal of Nutrition, 139,2, 370-376 (diakses tanggal 3 september 2014)
Mercille, G., Olivier Receveur, dan Ann C Macaulay. 2009. Are snacking pattern are associated with risk of overweight among kahnawake school children ?. public health nutrition, 13, 2, 163-171.
Mirmiran, P. 2010. Childhood obesity in the middle east: a review. Eastern Mediterranean health journal, 16, 9, 1109-1117
Mizuno KO, Mizuno K. 2012. Effects of Thermal Environment on Sleep and Circadian Rhythm. Journal of Physiological anthropology; 31: 14.
Mushtaq, M.U., Sibgha Gull, Komal Mushtaq, Ubeera Shahid, Mushtaq Ahmad Shad, and Javed Akram. 2011. Dietary behavior, physical activity and sedentary lifestyleassociated with overweight and obesity, and their socio-demographic correlates, among Pakistani primary school children. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 8, 130 (diakses tanggal 3 september 2014)
National Heart and Lung Institute. 2009. Sleep Studies. [Cited 2009 Dec 20]. (Available from: http://www.nlbi.nih.gov. diakses tanggal 27 agustus 2014)
Notoadmojo, S., 2005. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Potter & Perry. 2005. BukuAjar Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta: EGC
Preišegolavičiūtė E, Leskauskas D, Adomaitiene V. 2010. Associations of Quality of Sleep with Lifestyle Factors and Profileof Studies among Lithuanian Students. Medicina (Kaunas); 46(7): 482-9.
Purnamawati Irene. 2009. Prevalens Obesitas pada Anak Taman Kanak-Kanak di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, DKI Jakarta dan Hubungannya dengan Melewatkan Makan Pagi. skripsi. Program Pendidikan dokter Universitas Indonesi : diakses tanggal 27 agustus 2014)
Rahayu RA. 2009. Gangguan Tidur pada Usia Lanjut. Edisi 5. Jilid 1. Di Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, SimadibrataM, Setiati S, Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing; p. 803.
Robotham, D. , Chakkalackal, L. , Cyhlarova, E., 2011. Robotham : the impact of sleep on health and wellbeing. Mental Health Foundation. (Available from :
Http://www.howdidyousleep.org/media/downloads/MHF_Sleep_Matters_ Report.pdf diakses tanggal 3 september 2014)
Sadock, B.J., Virginia A., 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. EGC, Jakarta: Bab 21 hal. 339-349
Saey TH. 2009.Dying to Sleep: Getting too little sleep can impair body and brain and could even be deadly. [Cited 2009 Dec 20]. (Availabe from: http://www.emedicine.medsacpe.com. Diakses tanggal 3 september 2014)
Sastroasmoro, Sudigdo., 2011. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. edisi 4. Jakarta: CV Sagung Seto
Schwartz MW. 2006. Central nervous system regulation of food intake. Obesity. p.14:1-7
Shittu RO, Issa BA, Olanrewaju GT, Odeigah LO, Sule AG, et al. 2014. Association between Subjective Sleep Quality, Hypertension, Depression and Body Mass Index in a Nigerian Family Practice Setting. J Sleep Disorders Ther 3: 157
Sleepdex. 2009. Stages of Sleep. [Cited 2009 Dec 20]. (Available from: http://www.sleepdex.org. diakses tanggal 27 agustus 2014)
Spiegel, K., Tasali, E., Penev, P., and Cauter, E.V.,2004. Brief Communication: Sleep Curtailment in Healthy Young Men Is Associated with Decreased Leptin Levels, Elevated Ghrelin Levels, and Increased Hunger and Appetite. Annal of Internal Medicine 141 (11): 846-849
Suzanne M, Steven G. 2009. Normal Sleep, Sleep Physiology, and Sleep Deprivation. [Cited 2009 Dec 20]. Available from: http://emedicine.medline.com.
Triyanta, Dwi Susi Haryati. 2013. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Denyut Jantung Dilihat Dari Gambaran Ekg Pada Pasien Infark Miokard Di Ruang Icvcu Rsud Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2011. Jurnal KesMaDaSka.
Tsujino N, sakurai T. 2009. orexin/Hypocretin: a neuropeptide at the interface of sleep, energy homeostasis, and reward system. Pharmacol Rev. 2009;61:162-176
Van den berg, Jolanda MA Boer, Salome Scholtens, Johan C de Jongste, Bert Brunekreef, Henriette A Smit and Alet H Wijgal. 2011. Quantification of the energy gap in young overweight children: The PIAMA birth cohort study. BMC Public Health, 11, 326 (diakses tanggal 3 september 2014)
Watson NF, Harden P, Buchwald D, Schur E, Goldberg J. 2011. Sleep duration modifies the heritability of body mass index. Poster presented at the Annual Meeting of the association Professional Sleep Societies.
Weiss, Allison, Fang Xu, MS, Amy Storfer-Isser, MS, Alicia Thomas, MS, RD, LD, Carolyn E.Ievers-Landis, PhD, Susan Redline, MD, MPH. 2010. The Association of Sleep Duration withAdolescents’ Fat and Carbohydrate Consumption. SLEEP. Vol 33.No.9
WHO (World Health Organization). 2011. Obesity and Overweight. (Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/index.html diakses tanggal 27 agustus 2014)
WHO (World Health Organization). 2013. Obesity and Overweight. WHO Media
centre. (Available from :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/index.html diakses tanggal 26 agustus 2014)
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Depkes RI (2000) menyatakan bahwa dari 210 juta penduduk Indonesia,
jumlah penduduk yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) berlebih (overweight
dan obesitas) mencapai 76,7 juta (36,5%) dan hasil Riskesdas (2007) 8,8%
overweight dan 10,3% obesitas, wilayah Jawa Timur persentase prevalensi
penduduk dewasa dengan IMT berlebih melampaui persentase nasional yaitu
9,1%. Menurut hasil penelitian Depkes RI, Riskesdas (2013) persentase
overweight nasional mencapai 13,5% dan obesitas mencapai 19,7% (Riskesdas,
2013).
Peningkatan IMT memiliki hubungan yang erat dengan kualitas tidur yang
buruk, peningkatan berat badan (BB) pada masa remaja akan menyebabkan
peningkatan jumlah sel lemak. Sekali sel lemak ini terbentuk, maka akan sulit
untuk membuangnya sehingga akan berisiko untuk menjadi overweight
bahkan obesitas yang menetap hingga dewasa (In-Iw & Biro, 2011). Badan
penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI (2007)
menyatakan bahwa berdasar tingkat pendidikan, persentase IMT berlebih paling
tinggi berada pada tingkat perguruan tinggi yaitu 12,7% dibandingkan dengan
sekolah lanjut tingkat atas yaitu 9,9%. Hal ini ditunjang dengan hasil survey
pendahuluan pada mahasiswa semester tiga dan lima di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang didapat sebanyak 104 mahasiswa overweigh
2
mahasiswa mengaku kualitas tidurnya buruk dengan alasan padatnya jadwal
perkuliahan sejak pagi sampai sore hari dan banyaknya kegiatan ekstra kampus
serta tugas kuliah yang menyita waktu tidur.
Dijelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 23: “Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu
mencari sebagian dari karunia-Nya” (Ar-Rum:23). Tidur merupakan kebutuhan
dasar yang dibutuhkan semua orang. Tidur diperlukan untuk mengoptimalkan
fungsi tubuh setelah beraktivitas sehari-hari, tidak terkecuali orang yang sakit,
tetapi pola tidur seseorang biasanya terganggu dalam keadaan sakit (Triyanta et
al, 2013). Tidur pada siang hari dikenal juga dengan qailullah atau napping yaitu
tidur pada saat waktu produktivitas bekerja menurun setalah pukul 13.00 selama
10 sampai 20 menit sesuai anjuran Rasulullah, Ahli dibidang tidur dari Cornell
University menyatakan bahwa tidur pada siang hari 15 sampai 20 menit cukup
untuk memulihkan tenaga dan meyehatkan. Penelitian Donald Greeley
menyatakan tidur pada siang hari bermanfaat bila tidak lebih dari satu jam.
Penelitian Dr. William A. Anthony and Camille W. Anthony, penulis The Art of
Napping at Work. David F .Dinges and Roger J. Broughton di buku mereka yang
berjudul book Sleep and Alertness juga setuju bila tidur siang selama 30 menit
dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebanyak 30% dibandingkan dengan
yang tidak tidur pada siang hari. Selain itu tidur siang yang efektif memiliki
banyak hasil yang positif seperti menurunkan sakit kepala dan migren,
meningkatkan daya ingat dan meningkatkan produktivitas kerja (Farahwahida et
al, 2014) sedangkan dengan tidur malam National Sleep Foundation menyatakan
3
malam (Shittu RO et al, 2014). Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur malam
yaitu meliputi waktu yang diperlukan untuk memulai tidur (sleep latency), lama
waktu tidur (sleep duration), prosentase antara banyaknya waktu tidur dengan
waktu yang anda habiskan di tempat tidur (sleep efficiency), gangguan tidur yang
sering dialami waktu malam hari (sleep disturbance), kebiasaan penggunaan
obat-obatan untuk membantu tidur, gangguan yang sering dialami saat siang hari dan
kualitas tidur secara subjektif (subjective sleep quality) (Buysse, 1989).
Penelitian Watson, et al (2011) telah menyatakan bahwa tidur malam
kurang dari 5-6 jam memiliki hubungan yang signifikan dengan penambahan
massa tubuh. Penelitian lain di Ceko tentang hubungan durasi tidur dengan berat
badan menunjukkan 1983 orang (52,3%) dari 3970 responden dengan jumlah jam
tidur yang kurang memiliki angka IMT yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang memiliki jumlah jam tidur normal ( Adamkova et al, 2009). Penelitian
Shittu RO et al (2014) tentang hubungan kualitas tidur secara subjektif (subjective
sleep quality), hipertensi, depresi dan IMT di Nigeria menunjukkan ada hubungan
yang berarti antara kualitas tidur dengan IMT berlebih dengan hasil 58 orang
(14,5%) IMT berlebih dengan kualitas tidur buruk dari 400 responden. Kualitas
tidur yang buruk mempengaruhi peningkatan intake makanan tinggi lemak dan
energi pada malam hari yang secara tidak langsung mempengaruhi IMT (Weiss et
al, 2010). Penelitian Manik (2011) pada 96 mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara berusia 17 – 23 tahun, menunjukkan adanya
hubungan jumlah jam tidur dengan IMT. Penyebab peningkatan IMT pada
penurunan jumlah jam tidur adalah penurunan kadar leptin dan peningkatan kadar
4
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian hubungan kualitas tidur dengan indeks massa tubuh berlebih pada
mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah malang.
1.2. Rumusan Masalah
Adakah hubungan kualitas tidur dengan indeks massa tubuh berlebih pada
mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah malang?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan indeks massa tubuh berlebih
pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah malang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui hubungan lama waktu tidur (sleep duration) dengan IMT
berlebih
2. Mengetahui hubungan waktu yang diperlukan untuk memulai tidur
(sleep latency) dengan IMT berlebih
3. Mengetahui hubungan prosentase antara banyaknya waktu tidur
dengan waktu yang anda habiskan di tempat tidur (sleep efficiency)
dengan IMT berlebih
4. Mengetahui hubungan kualitas tidur secara subjektif (subjective sleep)
dengan IMT berlebih
5. Mengetahui hubungan kebiasaan penggunaan obat-obatan untuk
5
6. Mengetahui gangguan yang sering dialami saat siang hari dengan IMT
berlebih
7. Mengetahui frekuensi gangguan tidur yang sering dialami waktu
malam hari (sleep disturbance).
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat akademik
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk
pengembangan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
kualitas tidur.
2. Memberikan wawasan tentang pemahaman konsep IMT berlebih
sebagai salah satu akibat dari kurangnya kualitas tidur.
1.4.2. Manfaat masyarakat
Memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang IMT
berlebih sebagai salah satu akibat dari kurangnya kualitas tidur dan pentingnya
mengatur istirahat dalam hal ini tidur.
1.4.3 Manfaat klinis
Dapat dijadikan sebagai referensi berkaitan dengan efek kurangnya