• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anemia Kurang Besi Dalam Hubungannya Dengan Infeksi Cacing Pada Ibu Hamil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Anemia Kurang Besi Dalam Hubungannya Dengan Infeksi Cacing Pada Ibu Hamil"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

AN EM I A KURAN G BESI D ALAM H UBU N GAN N YA D EN GAN I N FEKSI CACI N G PAD A I BU H AM I L

RASM ALI AH

Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB I PEN D AH ULUAN

1 .1 La t a r Be la k a n g.

Pem bangunan Nasional m encakup upaya peningkat an sem ua segi kehidupan bangsa. Agar penduduk dapat ber fungsi sebagai m odal pem bangunan dan m er upakan sum ber daya m anusia yang efekt if dan pr odukt if m aka per lu dit ingkat kan k ualit as fisik dan nonfisik ( 1) .

Salah sat u fakt or yang t idak bisa diabaik an dalam m em pengar uhi k ualit as sum ber daya m anusia adalah gizi. Pent ingnya gizi dalam pem bangunan kualit as hidup didasar kan pada beber apa hal yait u: per t am a keadaan gizi er at hubungannya dengan t ingginya angka kesakit an dan angka kem at ian; kedua m eningkat nya keadaan gizi penduduk m er upakan sum bangan yang besar dalam m encer daskan bangsa; ket iga lebih baik nya st at us gizi dan kesehat an akan m em per baiki t ingkat pr odukt ifit as ker j a penduduk ( 2) .

Masalah gizi di I ndonesia t idak lepas dar i m asalah pangan kar ena t ubuh m anusia m em er lukan sej um lah pangan dan gizi secar a t et ap sesuai dengan st andar t kecukupan gizi nam un kebut uhan t er sebut t idak selalu dapat t er penuhi.

Penduduk yang m iskin t idak m endapat kan pangan dan gizi dalam j um lah y ang cukup. Merek a m enderit a lapar pangan dan gizi m er eka m ender it a lapar gizi. Sebaliknya sekelom pok m asyar akat m engkonsum si pangan secar a ber lebihan.

Oleh kar ena it u t im bullah penyakit - penyakit degener at if akibat gizi lebih ( 3) . Akibat dar i keadaan t idak seim bangnya ant ar a zat gizi y ang m asuk kedalam t ubuh dengan kebut uhan t ubuh ak an zat gizi.

Di I ndonesia penyakit gangguan gizi yang m asih ser ing dit em ukan dan m er upakan m asalah gizi ut am a adalah : a) . gangguan gizi akibat k ekur angan kalor i dan pr ot ein ( KKP) , b) . gangguan gizi akibat kekur angan vit am in A ( KVA) , c) . gangguan gizi akibat kekur angan I odium ( GAKI ) , d) . gangguan gizi akibat kekur angan zat besi ( Anem ia gizi) ( 4) .

Anem ia gizi pada um um nya dij um pai di I ndonesia t er ut am a disebabkan kar ena kekur angan zat besi, sehingga anem ia gizi ser ing disebut sebagai anem ia kur ang besi ( 7) . Disam ping it u kekur angan asam folat dapat m er upakan fakt or kont r ibusi t er hadap t er j adinya anem ia, t er ut am a t er j adi pada segm en populasi t ert ent u y ait u ibu ham il. Kek urangan v it am in B 12 t idak um um t er j adi, dan t idak m em punyai per anan pent ing dalam penyebab t er j adinya anem ia gizi ( 7) .

(2)

besiny a. Selain it u infek si caGing t am bang m em perberat k eadaan anem ia y ang dider it a pada daer ah- daer ah t er t ent u, t er ut am a di daer ah pedesaan ( 7) .

Kelom pok m asyarakat yang paling r aw an adalah ibu ham il, anak pr asekolah dan bayi. Ter j adinya anem ia pada bayi erat hubungannya dengan t ar af gizi ibunya. Ber kur angny a zat besi dalam m akanan, m eningkat nya kebut uhan ak an zat besi, at au kehilangan dar ah yang khr onis dan adanya infeksi kecacingan akan m enam bah kem ungkinan t im bulnya anem ia ( 5,6,7,8,9,10) .

Anem ia kur ang besi m er upakan penyebab pent ing y ang m elat ar belak angi k ej adian m orbidit as dan m ort alit as, y ait u kem at ian ibu pada w akt u ham il dan pada w akt u m elahir kan at au nifas sebagai akibat k om plik asi k eham ilan. Sek it ar 20 % kem at ian m at er nal negar a ber kem bang penyebabnya adalah ber kait an langsung dengan anem ia kur ang besi. Disam ping pengar uhnya kepada kem at ian, anem ia pada saat ham il akan m em pengar uhi per t um buhan j anin, ber at bayi lahir r endah dan peningkat an kem at ian per inat al ( 8) .

Ber dasar kan hasil penelit ian t er pisah yang dilakukan di beber apa t em pat di I ndonesia pada t ahun 1980, pr evalensi pada ibu ham il ber kisar ant ar a 50- 70 % , w anit a dew asa t idak ham il 30- 40 % , laki- laki dew asa 20- 30 % , peker j a ber penghasilan r endah 30- 40 % dan anak sekolah 25- 35 % ser t a Balit a 30- 40 % ( 7) .

Dar i hasil Sur vei Kesehat an Rum ah Tangga ( SKRT) t ahun 1992 m enem ukan bahw a angka pr evalensi anem ia gizi ibu ham il cukup t inggi yait u 55,1 % . Keadaan ini m enunj ukkan bahw a m asalah anem ia pada ibu ham il belum banyak ber ubah dibandingkan pada ak hir Pelit a I V yang j uga m asih sekit ar 55 % ( 12) .

Pr evalensi anem ia kur ang besi pada ibu ham il m asih sangat m em pr ihat inkan t er ut am a pada usia keham ilan t r im est er I I I dibandingkan t r im est er I ( 8) . I nfeksi kecacingan di I ndonesia, pr evalensinya j uga cukup t inggi t er ut am a di daer ah pedesaan yang kondisi lingkungannya sangat m enduk ung unt uk per kem bangan cacing yang daur hidupnya adalah di dalam t anah. Hasil sur vei yang t elah diadakan hingga saat ini m em berik an prev alensi yang cukup t inggi yait u 70- 90 % unt uk cacing gelang, 80- 95 % unt uk cacing cam buk dan unt uk cacing t am bang pr evalensinya lebih r endah dari kedua di at as yait u 30- 59% , kar ena unt uk cacing t am bang lebih banyak dit em ukan di daerah per kebunan dan per t am bangan ( 13) .

Anem ia kur ang besi dipengar uhi j uga oleh konsekuensi dar i infeksi kecacingan dengan hilangny a dar ah secar a khr onis ( 10) . Penyak it kecacingan dan anem ia gizi m erupak an m asalah y ang saling t er kait dan dij um pai ber sam aan dalam suat u m asyar akat , yait u kar ena r endahnya sosial ekonom i m asyar akat dan sanit asi lingkungan yang sangat t idak m em adai sehingga m em udahkan t er j adinya penular an peny ak it infek si t erut am a infek si kecacingan ( 14,15) .

I nt erak si ant ara infek si k ecacingan dan anem ia gizi sudah bany ak t er ungkap dari berbagai penelit ian y ang t elah dilak uk an. Masing- m asing saling m em berik an kont r ibusi t er hadap t er j adinya kesakit an. Besar nya kont ribusi dar i infeksi kecacingan t er hadap anem ia kur ang besi m asih belum banyak dibukt ikan ( 17) .

1 .2 Pe r m a sa la h a n .

Anem ia gizi t er j adi t er ut am a disebabkan oleh kur angnya zat besi yang m er upakan m asalah pent ing pada ibu ham il, dengan pr evalensi yang sangat t inggi. Disam ping it u infek si kecacingan nam pak ny a berperan pula dalam m asalah anem ia kur ang besi ( 5,7,9) . Ber dasar kan lat ar belakang yang t elah disam paikan t er lebih dahulu, m aka t im bul beber apa m asalah yang ingin penulis sam paikan. Adapun per m asalahan yang akan dikem ukak an dalam t ulisan ini adalah :

• m engapa anem ia kur ang besi penanganannya di ut am akan pada ibu ham il. • apakah ada pengar uh infeksi kecacingan t er hadap anem ia kur ang besi pada

(3)

BAB I I

TI N JAUAN PUSTAKA

2 .1 An e m ia Giz i da n I n fe k si Ke ca cin ga n

Anem ia gizi adalah suat u keadaan dengan kadar hem oglobin ( Hb) yang lebih r endah dar ipada nor m al sebagai akibat ket idakm am puan j ar ingan pem bent ukan sel dar ah m er ah dalam pr oduksinya guna m em per t ahankan kadar hem oglobin pada t ingkat norm al ( 5,6,7) .

Anem ia kur ang besi adalah m asalah kesehat an m asyar akat yang ser ius, ber dam pak pada per kem bangan fisik dan psik is, perilak u dan k erj a. Sej auh ini kur ang zat besi m er upakan penyebab anem ia gizi y ang paling lazim , hal t ersebut dapat dikait kan dengan kur angnya zat lainnya seper t i v it am in B12, pir idoksin dan t em baga, kar ena j ar ang t er j adi dan t idak m enj adi m asalah ut am a kesehat an m asay arak at . Disam ping it u infeksi k ecacingan j uga m erupak an peny ebab yang dapat m em per ber at anem ia kur ang besi ( 6,7,9,10)

Ada t iga fakt or pent ing yang m enyebabkan orang m enj adi anem ia yait u : 1. Kehilangan dar ah kar ena per dar ahan

2. Pengr usakan sel dar ah m er ah

3. Pr oduksi sel dar ah m erah t idak cukup banyak.

Dar i ket iga fakt or yang t er sebut di at as yang m er upakan m asalah kesehat an m asyar akat adalah anem ia yang disebabkan oleh fakt or ket iga yait u disebut sebagai anem ia gizi ( 7) .

Seseor ang dapat m enj adi anem ia kar ena per dar ahan dan kehilangan sel- sel dar ah m er ah dar i t ubuhnya t er lalu banyak . Per dar ahan dapat t er j adi ek st er nal m aupun int er nal. Per dar ahan m endadak dan banyak, disebut per darahan ekst ernal, m isalnya pada w akt u kecelakaan. Per dar ahan dapat pula t er j adi kar ena r acun, obat -obat an at au r acun binat ang yang m enyebabkan penekanan t er hadap pem buat an sel-sel darah m erah ( 7, 9) .

Unt uk m em ast ik an diagnosa perlu dilak ukan pem erik saan laborat orium . Apabila k adar hem oglobin lebih rendah dar i bat as nor m al, m aka anem ia dapat dipast ikan. Bat as kadar nor m al hem oglobin ber dasar kan kelom pok um ur m enur ut WHO adalah sebagai berikut :

- - -

Kelom pok um ur Kadab Hb,g/ 100m l

- - -

6 bulan s/ d 6 t ahun 11

6 t ahun s/ d 14 t ahun 12

Lak i- lak i dew asa 13

Wanit a dewasa t idak ham il 12

Wanit a ham il 11

- - - Sum ber : WHO, 1968 ( 5,7)

(4)

yang j elas adalah sem akin r endah kadar hem oglobin m aka, akan sem akin ber at anem ia yang dider it a ( 7) .

Anem ia gizi k arena k urang zat besi adalah yang paling um um t er j adi di m asyar akat ( 5,6,7) . Meskipun dem ikian, pada sit uasi t er t ent u anem ia dapat diper ber at keadaannya oleh infeksi kecacingan t er ut am a cacing t am bang. Cacing t am bang yang m enem pel pada dinding usus dan m em akan dar ah. Akibat gigit an t er sebut , m aka sebagian dar ah hilang dan dikeluar kan dar i badan ber sam a t inj a ( 7,9,10) .

2 .2 Ke bu t u h a n Za t Be si.

Masukan zat besi set iap har i diper lukan unt uk m enggant i zat besi yang hilang m elalui t inj a, air k encing dan k ulit . Kehilangan basal ini k ira- k ira 14 ug per Kg berat badan per har i at au ham pir sar na dengan 0,9 m g zat besi pada laki- laki dew asa dan 0,8 m g bagi w anit a dew asa ( 5,9) .

Kebut uhan zat besi pada ibu ham il ber beda pada set iap um ur keham ilannya, pada t r im est er I naik dar i 0,8 m g/ har i, m enj adi 6,3 m g/ har i pada t r im est er I I I . Kebut uhan akan zat besi sangat m enyolok kenaik annya. Dengan dem ikian kebut uhan zat besi pada t r im est er I I dan I I I t idak dapat dipenuhi dar i m akanan saj a, w alaupun m akanan yang dim akan cukup baik k ualit asny a dan bioav ailabilit as zat besi t inggi, nam un zat besi j uga har us disuplai dar i sum ber lain agar supaya cukup ( 7,9) .

Penam bahan zat besi selam a keham ilan kir a- kir a 1000 m g, kar ena m ut lak dibut uhkan unt uk j anin, plasent a dan penam bahan volum e dar ah ibu. Sebagian dar i peningkat an ini dapat dipenuhi oleh sim panan zat besi dan peningk at an adapt if per sent ase zat besi yang diser ap. Tet api bila sim panan zat besi r endah at au t idak ada sar na sekali dan zat besi yang diser ap dar i m akanan sangat sedikit m aka, diper lukan suplem en prepar at besi ( 7,9) .

Dalam j um lah kebut uhan zat besi sehar i yang dianj ur kan t elah t er m asuk per hit ungan t ingkat absor bsi zat besi yang ber asal dar i diet yang biasa dim akan ( 5) . Rat a- r at a kebut uhan zat besi pada w akt u ham il ber dasar kan usia keham ilan adalah sebagai ber ikut :

Tr im est er 1 - - - > 1 m gj hr - - > Basal 0,8 m g/ har i

m assa dar ah m er ah 30- 40 m g

Tr im est er 11 - - - > 5 m gj hr - - > Basal 0,8 m g/ har i

m assa dar ah m er ah 300 m g concept us 115 m g

Tr im est er 111 - - - > 5 m gj hr - - > Basal 0,8 m g

m assa dar ah m er ah 150 m g concept us 223 m g

(5)

2 .3 Za t Be si D a la m Ba h a n M a k a n a n .

Ada dua j enis zat besi yang t errdapat di dalam m ak anan yait u : zat besi y ang ber asal dar i hem dan bukan hem . Zat besi yang ber asal dar i hem m er upakan penyusun hem oglobin dan m yoglobin, zat besi j enis ini t er kandung didalam daging, ikan dan unggas, sert a hasil olahan darah. Zat besi dar i hem ini t er hit ung sebagai frak si y ang relat if k ecil dar i seluruh m asukan zat besi. Dibanyak Negar a sedang ber kem bang, m asukan zat besi yang ber asal dar i hem lebih r endah at au sar na sekali dapat di abaikan ( 7,9) .

Zat besi yang bukan ber asal dar i hem , m er upakan sum ber yang lebih pent ing dan dit em ukan dalam t ingkat yang ber beda- beda pada selur uh m akanan yang ber asal dar i t um buh- t um buhan seper t i sayur - sayur an, buah- buahan, bij i- bij ian dan kacang- kacangan ser t a ser ealia, dalam j um lah yang sedikit t erdapat di dalam daging, t elur dan ikan ( 7,9) .

Zat besi selain diperoleh dar i bahan m akanan, j uga bisa dar i m akanan m engandung zat besi eksogen, yang ber asal dari t anah, debu dan air at au panci t em pat m em asak. Keadaan ini lebih ser ing t er j adi di negar a yang sedang ber kem bang. Jum lah zat besi cem ar an di dalam m akanan m ungkin beber apa kali lebih besar dibandingkan dengan j um lah zat besi dalam m ak ananny a sendiri. Mem asak m akanan di dalam panci besi bisa m eningkat kan kandungan zat besi beber apa kali lipat , t er ut am a sup yang m ngandung sayur an yang m em punyai pH r endah dan dididihkan t er lalu lam a. Menggor eng dengan kuali besi biasanya t idak m eningkat kan kandungan zat besi dalam m akanan. Zat besi yang dilepas selam a m em asak akan ber ikat an dengan kelom pok zat besi bukan hem , dam siap unt uk diser ap. Bent uk lain zat besi eksogen t er dapat dalam m akanan seper t i gandum , gula dan gar am yang t elah diper kaya dengan zat besi at au garam besi ( 9) .

2 .4 M e t a bolism e da n fu n gsi z a t be si da la m t u bu h .

Jum lah zat besi di dalam t ubuh orang dew asa sehat adalah lebih kur ang sebanyak 4 gr am . Sebagian besar yait u 2,5 gr am ber ada di dalam sel- sel dar ah m er ah at au hem oglobin. Zat besi yang t er dapat di dalam pigm en pada ot ot disebut m yoglobin yang ber fungsi unt uk m enangkap dan m em ber ik an oksigen. Enzim int raselluler y ang disebut phorphy rin j uga m engandung zat besi. Enzim lain y ang t er pent ing diant ar anya adalah cyt ochr om e yang selalu banyak t er dapat di dalam sel. Pada or ang yang sehat . sebagian zat besi yait u lebih kur ang 1 gr am disim pan didalam hat i yang ber ikat an dengan pr ot ein yang disebut fer r it in ( 7) .

Didalam t ubuh zat besi m em punyai fungsi yang berhubungan dengan pengangk ut an, penyim panan dan pem anfaat an oksigen yang berada dalam bent uk hem oglobin. m yoglobin at au cyt ochr om e. Unt uk m em enuhi kebut uhan guna pem bent ukan hem oglobin. sebagian besar zat besi yang ber asal dar i pem ecahan sel dar ah akan dim anfaat kan kem bali. kem udian bar u kekur angannya har us dipenuhi dan diper oleh m elalui m akanan ( 5) .

Keseim bangan zat besi di dalam t ubuh per lu diper t ahankan yait u j um lah zat besi yang dikeluar kan dar i t ubuh sar na dengan j um lah zat besi yang diper oleh t ubuh dar i m akanan. Bila zat besi dar i m ak anan t idak m encukupi. m aka dalam w akt u lam a akan m engakibat kan anem ia. Sel- sel dar ah m er ah ber um ur 120 har i. j adi sesudah 120 har i sel- sel dar ah m er ah m at i. dan digant i dengan yang bar u. Pr osespenggant ian sel dar ah m er ah dengan sel- sel dar ah m er ah bar u disebut t ur n over ( 6.7) .

(6)

Set iap har i t ur n ov er zat besi ini ber j um lah 35 m g, t et api t idak sem uanya har us didapat kan dar i m akanan. Sebagian besar yait u sebanyak 34 m g didapat dar i penghancuran sel- sel dar ah m er ah yang t ua, yang kem udian disar ing oleh t ubuh unt uk dapat diper gunakan lagi oleh sum - sum t ulang unt uk pem bent ukan sel- sel dar ah m er ah bar u. Hanya 1 m g zat besi dar i penghancuran sel- sel dar ah m er ah t ua yang dikeluar kan oleh t ubuh m elalui kulit , salur an pencer naan dan air kencing. Jum lah zat besi y ang hilang lew at j alur ini disebut sebagai k ehilangan basal ( 7) .

(7)

hem osider in dim obilisasi unt uk m em per t ahankan pr oduksi hem oglobin yang nor m al ( 7) .

2 .5 Absor bsi z a t be si.

Penyerapan zat besi t erj adi dalam lam bung dan usus bagian at as yang m asih ber suasana asam , banyaknya zat besi dalam m akanan yang dapat dim anfaat kan oleh t ubuh t er gant ung pada t ingkat absor bsinya. Tingkat absor bsi zat besi dapat dipengar uhi oleh pola m enu m akanan at au j enis m akanan yang m enj adi; sum ber zat besi. Misalnya zat besi yang ber asal dar i; bahan m akanan hew ani dapat diabsor bsi sebanyak 20 - 30% sedangkan zat besi yang ber asal dar i bahan m akanan t um buh-t um buhan hanya sekibuh-t ar 5 % ( 5.6,9) .

Zat besi yang t er kandung dalam m akanan dipengar uhi oleh j um lah dan bent uk kim ianya, penyant apan ber sam a dengan fakt or - fakt or yang m em per t inggi dan at au m engham bat penyer apannya, st at us kesehat an dan st at us zat besi individu yang ber sangkut an. Zat besi cem ar an biasanya m em punyai daya ser ap yang r endah, kecuali zat besi yang diper oleh dar i panci t em pat m em asak ( 9) .

Pengar uh bahan m akanan t er sebut j elas dapat diket ahui seper t i bahan m akanan yang ser ing dikonsum si oleh or ang Am erik a Lat in y ait u t erdiri dar i t epung m aizena, ber as dan kacang hit am yang m engandung zat besi sebanyak 0,17 m g, dan apabila dit am bahkan dengan vit am in C dalam bent uk asam askorbat m ur ni ( 50 m g) at au kem bang kol ( 125 m g) , m aka j um lah zat besi yang t erser ap akan m eningkat m enj adi 0, 41 m g dan 0,58 m g. Banyak lagi j enis bahan m akanan di daer ah t er t ent u dapat t er j adi hal seper t i yang t er sebut di at as.

Sebaliknya, dengan m em inum t eh t er ut am a t eh kent al akan m enim bulkan pengar uh pengham bat an yang nyat a pada penyer apan zat besi. Cont oh- cont oh ini m enunj uk kan dam pak yang dr am at is akibat penam bahan sedikit pengham bat at au pem acu penyer apan zat besi kedalam m ak anan ( 5,6,9,10) . Fakt or - fakt or yang m em pengar uhi pengham bat an penyer apan it u adalah t annin dalam t eh, phosvit in dalam k uning t elur, prot ein k edelai, phy t at , asam folat , k alsium dam serat dalam bahan m akanan, zat - zat gizi ini dengan zat besi m em bent uk seny aw a yang t idak larut dalam air, sehingga sulit unt uk di absorbsi ( 7,9) .

Pr ot ein nabat i m aupun pr ot ein hew ani t idak m eningkat kan absor bsi zat besi. Tet api bahan m akanan yang disebut m eat fact or seper t i daging, ikan dan ayam , apabila hadir dalam m enu m akanan w alaupun dalam j um lah yang sedikit akan m eningkat kan absor bsi zat besi bukan hem yang ber asal dar i ser ealia dan t um buh t um buhan. Jadi apabila didalam m enu m akanan sehar i- har i t idak hadir bahan m akanan t er sebut di at as, m aka absor bsi zat besi dar i m akanan akan sangat r endah, per lu diket ahui bahw a susu, kej u dan t elur t idak m eningkat kan absor bsi zat besi ( 7,9) .

Tar af gizi besi seseor ang j uga akan m em pengar uhi absor bsi zat besi, sem akin t ingginya kebut uhan ak an zat besi m aka, akan sem akin besar t ingkat absor bsinya. Misalnya : pada m asa per t um buhan, pada m asa ham il, pender it a anem ia dan infeksi at au infeksi kecacingan. Dengan kat a lain penyer apan zat besi ber kait an dengan st at us besi m asing- m asing individu ( 5,7,9) .

Zat gizi yang t elah dikenal luas dan sangat ber per an dalam m eningkat k an absor bsi zat besi adalah vit am in C, yait u m eningkat kan absor bsi zat besi bukan hem sam pai em pat kali lipat . Vit am in C dengan zat besi m em bent uk senyaw a askor bat besi kom pleks yang lar ut dan m udah diabsor bsi, kar ena it u sayur - sayur an segar dan buah- buahan yang m engandung vit am in C baik dim akan unt uk m encegah anem ia kur ang besi ( 7) .

(8)

m enent uk an absor bsi lebih pent ing dar i j um lah zat besi yang ada dalam bahan m akanan it u ( 7) .

2 .6 Pr e v a le n si An e m ia k u r a n g be si pa da ibu h a m il.

Meskipun sudah diket ahui sebagai salah sat u m asalah kesehat an m asyar akat yang ut am a t er m asuk di I ndonesia. nam un penelit ian yang dit uj ukan pada m asalah ini m asih sangat t er bat as. Dat a yang diper oleh sebagian besar berasal dar i r um ah sak it y ang t erk um pul m elalui surv ei. y ang um um nya hanya m eliput i daer ah yang t er let ak di pulau Jaw a ( 5) .

Prevalensi anem ia yang didapat dari beber apa hasil st udi di I ndonesia t er ut am a disebabkan oleh kur angnya zat besi. Hasil Sur vei Kesehat an Rum ah Tangga ( SKRT) t ahun 1985- 1986 t er hadap 3349 ibu ham il. m endapat kan 73.7 % m enderit a anem ia ( Hb 11.0 Kalim ant an Barat yait u 87.6 % dan t er endah di daer ah Yogyakar t a yait u 57.5 % . Didapat kan pula prevalensi anem ia pada t rim est er I I I lebih t inggi dar i t r im est er I ( 7) .

Muhilal dkk pada t ahun 1985 t elah m elakukan penelit ian di t iga Kecam at an di Kabupat en Kuningan t er hadap 87 or ang ibu ham il, diper oleh hasilnya adalah 37, 3 % m ender it a anem ia ( 15) . Oar i beber apa penelit ian lain j uga m enunj ukkan bahw a pada ibu ham il di Jaw a Tim ur t ahun 1976 di dapat 40,5 % adalah anem ia. Penelit ian di daer ah uj ung Ber ung Jaw a bar at 1980, didapat i pr evalensi anem ia pada ibu ham il adalah sebesar 44,3 % ( 7) .

Prev alensi anem ia ibu ham il y ang didapat i dar i hasil penelit ian y ang dilak uk an oleh Dahr o dkk di em pat Pr opinsi Wilayah I ndonesia Bagian Tim ur t er hadap 1706 or ang ibu ham il, dar i hasil penelit ian t er sebut diper oleh 50,1 % m ender it a anem ia dengan pr ev alensi t er t inggi didapat di Pr opinsi Tim or Tim ur y ait u 64,7 % dan yang t erendah adalah di Propinsi I r ian Jay a y ait u 38,0 % . Hal ini m enggam bark an bahw a r esiko anem ia pada ibu ham il cender ung lebih besar di Pr opinsi Tim or Tim ur dar i pada dit iga Pr opinsi lainny a ( 16) .

Prev alensi anem ia ibu ham il di beberapa negara sepert i di Philipina adalah 48 % , Thailand adalah 22 - 39 % dan di Republik Rakyat Gina m enunj ukkan sebesar 32 % . Di I ndia, penyebab anem ia gizi pada ibu ham il j uga disebabkan oleh kur angnya zat besi. suat u penelit ian t er hadap 232 ibu ham il di daer ah pedesaan dit em ukan 75 % ibu ham il adalah anem ia, didaerah Selat an I ndia di dapat k an 33 % ibu ham il m ender it a anem ia ( 7) .

Dar i r eviu yang dibuat oleh Flor ent ino dan Kuizon t ahun 1984, dilapor kan bahw a pr evalensi anem ia pada ibu ham il di Sr ilangka adalah sebanyak 62 % , di Pak ist an 54 % . di Nepal lebih dar i 50 % dan di Bangladesh 82 % ( 7) .

Dari uraian di at as t am pak j elas bahw a anem ia m er upakan m asalah kesehat an m asyar akat di Asia dengan pr evalensi yang lebih t inggi pada negar a-negara m iskin dan prevalensi yang lebih r endah pada negar a- negar a yang lebih m aj u seper t i Jepang dan Kor ea. Ter dapat kesam aan bahw a kur ang zat besi adalah penyebab ut am a t er j adinya anem ia ( 7) .

2 .7 Fa k t or I n fe k si Ke ca cin ga n se ba ga i pe n y e ba b a n e m ia .

Penyakit kecacingan m er upakan salah sat u penyakit infeksi yang paling ser ing dit em ukan di negar a- negar a ber kem bang. Paw low ski ( 1984) m engum pulkan ber bagai dat a dar i ber bagai negar a ber kem bang di Asia. Afr ika dan Am er ika Lat in, dan m enem pat kan kecacingan seper t i infeksi cacing gelang pada t em pat ket iga set elah penyakit diar e dan t uber kulosis, infeksi cacing t am bang pada t em pat keem pat dan infeksi cacing cam buk pada t em pat ket uj uh ( 10) .

(9)

anem ia kur ang besi ( 10) .

Pada daerah- daerah t er t ent u anem ia gizi diperber at keadaannya oleh invest asi cacing. t er ut am a oleh cacing t am bang. Cacing t am bang m enem pel pada dinding usus dan m em akan dar ah. Akibat gigit an sebagian dar ah hilang dan dikeluar kan dar i dalam badan ber sam a t inj a. Jum lah cacing yang sedikit belum m enunj uk kan gej ala klinis t et api bila dalam j um lah yang bany ak yait u lebih dar i 1000 ekor m aka. or ang yang ber sangkut an dapat m enj adi anem ia ( 7) .

Per dar ahan it u t er j adi akibat pr oses penghisapan akt if oleh cacing dan j uga akibat per em besan dar ah disekit ar t em pat hisapan. Cacing berpindah t em pat m enghisap set iap 6 j am per dar ahan dit em pat yang dit inggalk an seger a ber hent i dan luka m enut up kem bali denqan cepat kar ena t ur n over sel epit hel usus sangat cepat ( 10) .

Kehilangan dar ah yang t er j adi pada infeksi kecacingan dapat disebabkan oleh adanya lesi yang t er j adi pada dinding usus j uga oleh kar ena dikonsum si oleh cacing it u sendiri . w alaupun ini m asih belum t erj aw ab dengan j elas t erm asuk berapa besar j um lah darah y ang hilang dengan infek si cacing ini ( 10.7) .

Unt uk m enget ahui bany ak ny a cacing t am bang didalam usus dapat dilakukan dengan m enghit ung banyaknya t elur dalam t inj a. Bila didalam t inj a t erdapat sekit ar 2000 t elur / gr am t inj a. ber ar t i ada kir a- kir a 80 ekor cacing t am bang didalam per ut dan dapat m enyebabkan dar ah yang hilang kir a- kir a sebanyak 2 m l per har i. Dengan j um lah 5000 t elur / gr am t inj a adalah ber bahay a unt uk kesehat an or ang dew asa. Bila t er dapat 20.000 t elur / gram t inj a ber ar t i ada k ur ang lebih 1000 ekor cacing t am bang dalam per ut yang dapat m enyebabkan anem ia ber at ( 7,10) .

BAB I I I PEM BAH ASAN

3 .1 M e n ga pa An e m ia Ku r a n g Be si D iu t a m a k a n Pe n a n ga n a n n y a Pa da I bu H a m il.

Sesuai dengan t uj uan Pem bangunan unt uk m eningkat kan sum ber daya m anusia yang ber kualit as, baik fisik m aupunnonfisik, m aka penanganan t er hadap m asalah anem ia k urangHer besi dipriorit ask an k epada ibu ham il. Disam ping it u m asalah y ou infek si kecacingan m em egang per anan pent ing dalam m ew uj udkan peningkat an der aj at kesehat an set iap bangsa.

Terj adiny a anem ia gizi pada w anit a ham il diaw ali dar i saat ia dilahir k an oleh seor ang w anit a pender it a anem ia gizi, yang selam a m asa per t um buhan hingga keham ilannya t idak m endapat kan sum ber zat gizi yang cukup m aupun pelayanan kesehat an yang m ungkin diper luk an, sehingga dia selalu m enderit a anem ia gizi. Alasan lain adalah adany a k eham ilan y ang berulang- ulang dan dalam selang w ak t u yang r elat if singkat , sehingga cadangan zat besi ibu seakan- akan dikur as guna m em enuhi kebut uhan j anin at au dapat pula t er j adi ak ibat per dar ahan pada wakt u m elahirkan. Keadaan t erakhir t adi akan sem akin par ah bila m asih dit am bah oleh adanya pant angan t er hadap beber apa j enis m akanan, t erut am a yang kaya zat besi selam a m asa keham ilan ( 5) .

(10)

Sebaliknya apabila w anit a ham il t idak m em punyai m asukan zat besi yang cukup banyak dan t idak m endapat kan suplem en pr epar at besi, sedangkan j anin m engalam i per t um buhan t er us dan sem akin pesat , m aka j anin dalam hal ini ber per an sebagai par asit . I bu ak an m enderit a akibat nya, dan j anin um um nya diper t ahanakan nor m al, kecuali pada keadaan yang sangat ber at , m isalnya kadar hem oglobin it u sangat r endah m aka zat besi yang kur ang akan ber pengar uh pula t er hadap j anin ( 7) .

Akibat dar i sem ua keadaan yang t elah disebut kan diat as akan m em pengar uhi t er hadap kehidupan anak yang dilahir kan. Kelahir an anak dengan ber at lahir yang sangat r endah akan m enim bulkan dam pak negat if, sehingga t uj uan pem bangunan kesehat an unt uk m enur unk an angka kesakit an dan angk a kem at ian t idak t er capai. Dem ikian pula dam pak bagi ibu ham il yang m ender it a anem ia kur ang besi j uga m enunj uk kan keadaan yang t ragis, yait u t er j adinya per dar ahan pada saat m elahir kan at au pada saat nifas yang dapat ber akhir dengan kem at ian. Dengan m er uj uk kepada angk a pr evalensi anem ia kur ang besi pada ibu ham il yang t elah dikem ukan, yait u angka t er sebut t et ap m asih ber ada pada t ingkat yang t inggi, dan belum m enuj ukkan t anda adanya per ubahan yang m enonj ol, oleh kar ena it u penanganan m asalah anem ia kurang besi pada ibu ham il sangat dihar apkan keser iusannya.

3 .2 Ada k a h Kon t r ibu si I n fe k si Ke ca cin ga n t e r h a da p An e m ia Giz i .

I nfeksi kecacingan m er upakan fakt or penyebab t er pent ing oleh kar ena pr evalensinya di I ndonesia cukup t inggi, t er ut am a cacing t am bang yang dapat m enim bulkan anem ia gizi, yait u m enyebabkan t er j adinya per darahan m enahun. Keadaan ini t idak dapat dit oler ir oleh golongan yang kebut uhan akan zat besinya sangat t inggi t er m asuk ibu ham il .

Apabila j um lah cacing sem akin m eningkat m aka, kehilangan dar ah akan sem akin m eningkat , sehingga m engganggu keseim bangan zat besi kar ena zat besi yang dikeluar kan lebih banyak dari zat besi y ang m asuk. Di daerah t ropis t erut am a di daer ah pedesaan, konsum si zat besi bersifat m arginal, oleh k arena it u kondis lingk ungan dan prev alensi infek si k ecacingan j uga t inggi m aka, kedua fakt or inilah yang m er upakan penyebab t er pent ing anem ia kur ang besi. Tet api fakt or m ana yang lebih dom inan dit ent ukan pula oleh keadaan set em pat t er ut am a oleh :

1. kandungan t ot al zat besi dan bioavailabilit as besi dalam m akanan; 2. st at us cadangan besi populasi;

3. int ensit as dan lam any a infek si k ecacingan.

Pr evalensi infeksi kecacingan di I ndonesia sangat t inggi t et api int ensit as infeksi um um nya r ingan j ar ang dij um pai infeksi ber at . Dengan dem ikian kont r ibusi at au per anan infeksi kecacingan t er hadap anem ia kur ang besi it u m em ang ada. Tet api sam pai ber apa besar per anan infeksi kecacingan sebagai penyebab anem ia kur ang besi di I ndonesia hingga saat ini belum per nah diungkapk an dan nam paknya m em er lukan penelit ian yang lebih t er ar ah kepada m asalah kont r ibusi infeksi kecacingan t er hadap anem ia kur ang besi pada ibu ham il.

BAB I V

(11)

4 .1 Ke sim pu la n .

Anem ia gizi yang ser ing t er j adi pada um um nya adalah anem ia kur ang besi, dan ibu ham il m er upakan kelom pok yang t hey ber isiko t inggi. I nfeksi kecacingan m er upakan salah sat u kont r ibusi unt uk m em perber at t erj adinya anem ia gizi disam ping kekur angan asam folat dan kekurangan v it am in B12 Kebut uhan zat besi pada ibu ham il sangat m eningkat , sehingga absor bsi zat besi akan sem akin t inggi pula guna m engim bangi kebut uhan j anin, plasent a dan volum e darah ibu it u sendiri. dengan dem ikian disam ping zat besi yang diper oleh dar i bahan m akanan diper lukan suplem ent zat besi.

4 .2 Sa r a n .

Per lu adanya penelit ian yang lebih lanj ut t ent ang ber apa besar kont r ibusi infeksi kecacingan t er hadap anem ia kur ang besi pada ibu ham il. Dengan dem ikian pem ber ian suplem ent zat besi t idak t er buang per cum a. Tingkat k an penget ahuan ibu-ibu m elalui penyuluhan t ent ang m odifikasi bahan m akanan unt uk m em enuhi kebut uhan akan zat besi, dalam upaya pencegahan t er j adinya anem ia gizi. Peningkat an keber sihan lingkungan per lu diper hat ikan dengan ser ius, dan m em biasak an unt uk hidup sehat .

D AFTAR PUSTAKA

GBHN, 1993. Bina Pust aka Tam a. Sur abaya.

Kodyat , BA, 1992. Masalah Gizi di I ndonesia dan Penanggulangan. Dir ekt or at Bina Gizi I ndonesia.

Handayani, S, 1994. Pangan dan Gizi. Sebelas Mar et Universit y Pr ess.

Moehj i, M, 1985. I lm u Gizi. Bhr at ar a.

Van t 'Land, G, 1985. Dalam : Aspek Kesehat an dan Gizi Anak Balit a. Yayasan Obor I ndonesia.

Rist r ini, 1991. Anem ia Akibat Kur ang Zat besi Masalah dan Progr am Penanggulangannya. Maj alah Medika No 1 Tahun 1991. Halam an 37- 39.

Husaini, MA, 1989. St udy Nut rit ional Anem ia An Assesm ent of I nfor m at ion com plicat ion for Support ing and Form ulat ing Nat ional Policy and Pr ogr am . Jakar t a.

Hidayat , W, 1994. Penelit ian Pengem bangan Progr am Penanggulangan Anem ia Pad a I bu Ham il Melalui Suplem ent asi Besi di Kabupat en Jem ber. Pusat Penelit ian dan Pengem bangan Pelayanan Kesehat an. Sur abaya.

Dem aeyer , EM, 1993. Pencegahan dan Pengawasan Anem ia Defisiensi Besi. Alih Bahasa Ar ism an, MB. Widya Medika.

(12)

Husaini, MA, Darw in, K, 1992. Masalah Anem ia Gizi dan Alt er nat if Car a Penanggulangannya.

Dir ekt or at Bina Gizi Masyar akat , 1993. I nfo pangan dan Gizi. Volum e I V No.4. Halam an 13, 23.

Per kum pulan Pem ber ant asan Penyakit Par asit I ndonesia ( P4I ) . 1992. Masalah Penyakit Par asit ik I ndonesia dan Penanggulanganny a. Jakar t a.

Hidayat , W, 1994. Penelit ian Pengem bangan Pr ogr am Penanggulangan Anem ia Pada I bu Ham il di Tim or Tengah Selat an. Pusat Penelit ian Pengem bangan Pelayanan Kesehat an Sur abaya.

Muhilal, dkk, 1985. I r on Suplem ent at ion Pilot Pr ogr am m e. Gizi I ndonesia. Nom or X. Halam an 30- 34.

Dahr o, AM, dkk, 1991. Masalah Anam ia di Em pat Pr opinsi Wilayah I ndonesia Bagian Tim ur . Gizi I ndonesia. Nom or XVI . Halam an 9- 14.

Hadj u. V. 1993. Kont r ibusi Penyakit Kecacingan Ter hadap Masalah Kekurangan Gizi. Sym posium Ker j asam a Fakult as Kesehat an Masyar akat dan Fakult as Kedot er an. Univ er sit as Hasanuddin Uj ung Pandang.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui

bahwa Pemerintah Daerah Kata Mojokerto telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Perlindungan hukum bagi pasien yang mengalami kerugian akibat pengobatan tradisional dilakukan dengan ketentuan pidana tentang setiap orang yang tanpa izin

Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior ( OCB), semakin kuat komitmen organisasi karyawan maka semakin

Makna leksikal adalah makna kata yang sesungguhnya sesuai dengan referensinya sebagai hasil pengamatan indra dan terlepas dari unsur gramatikalnya, atau bisa juga dikatakan

18 Tahun 2004: Yaitu merupakan peraturan daerah Kabupaten Pamekasan Tantang Larangan Terhadap Pelacuran dalam Wilayah Kabupaten Pamekasan, pelaksanaannya baik yang

Faktor lain yang menyebabkan peran politik Bani Abbas menurun adalah perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan, dengan membiarkan jabatan tetap

Pada kasus diatas dapat didiagnosis pasien mengalami Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor karena ditemukan didaerah depan bibir bawah ulser atau ulkus berbentuk oval,