• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengembangan Karyawan (People Development) Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pengembangan Karyawan (People Development) Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN (PEOPLE

DEVELOPMENT) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

KARYAWAN PT. GARUDA PLAZA HOTEL ( GPH ) MEDAN

TESIS

Oleh

DOLI M JAFAR DALIMUNTHE

057019008/IM

S

E K O L AH

P A

S C

A S A R JA NA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN (PEOPLE

DEVELOPMENT) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

KARYAWAN PT. GARUDA PLAZA HOTEL (GPH) MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

DOLI M JAFAR DALIMUNTHE 057019008/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN (PEOPLE DEVELOPMENT) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. GARUDA PLAZA HOTEL (GPH) MEDAN

Nama Mahasiswa : Doli M Jafar Dalimunthe Nomor Pokok : 057019008

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Dra. Arnita Zainuddin, M.Si) (Prof. Dr. Rismayani, SE, MS) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur

(Prof. Dr. Rismayani, SE, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 14 Februari 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Dra. Arnita Zainuddin, M.Si

Anggota :1. Prof. Dr. Rismayani, SE, MS

2. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si

3. Drs. H.B Tarmizi, SU

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : “PENGARUH

PENGEMBANGAN KARYAWAN (PEOPLE DEVELOPMENT)

TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. GARUDA

PLAZA HOTEL (GPH) MEDAN. ”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh

siapapun sebelumnya kecuali yang secara tertulis diacu dalam tesis ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Pebruari 2008 Yang membuat pernyataan,

(6)

ABSTRAK

Doli M Jafar Dalimunthe, 2008. Pengaruh Pengembangan Karyawan (People

Development) Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PT. Garuda Plaza Hotel

(GPH) Medan. Dengan Komisi Pembimbing Arnita Zainuddin (Ketua) dan Rismayani (Anggota)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karyawan

(people development) terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Garuda Plaza Hotel

(GPH) Medan. Pengembangan karyawan yang terdiri dari rekrutmen, pelatihan, pengembangan karir dan kompensasi serta Kinerja Karyawan adalah variable yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan kepada seluruh karyawan PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan.

Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuisioner yang pengukurannya menggunakan Skala Likert, Uji Asumsi Klasik dan diolah secara statistic dengan Program SPSS Versi 14.0 yaitu Model Uji F, Uji t dan Identifikasi Determinan (R2), serta menggambarkan kuisioner secara deskriptif. Sebelumnya kuesioner diuji terlebih dahulu untuk melihat Validitas dan Reabilitas dengan Program SPSS Versi 14.0

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara serempak antara pengembangan karyawan terhadap peningkatan kinerja karyawan, sedangkan secara parsial masing- masing variabel yakni variabel rekrutmen memiliki nilai sig adalah 0.000 yang mana artinya variabel ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap penilaian kinerja karena nilai sig jauh dibawah 0.05. Sedangkan untuk variabel pelatihan diperoleh nilai sig 0.012 yang mana artinya variabel ini memiliki pengaruh terhadap penilaian kinerja karena nilai sig lebih rendah dari 0.05 .

Kemudian untuk variabel pengembangan karir dengan nilai sig 0,309 yang mana artinya variabel ini tidak memiliki pengaruh terhadap penilaian kinerja karena nilai sig lebih besar dari 0.05. Selanjutnya untuk variabel kompensasi memiliki nilai sig 0,027 yang mana ini artiya variabel ini memiliki pengaruh terhadap penilaian kinerja karena nilai sig dibawah 0.05.

Hasil penelitian juga menunjukkan variabel- variabel bebas yang diteliti yaitu

rekrutmen, pelatihan, karir dan kompensasi dapat menjelaskan 33,8% pengaruh terhadap variabel terikatnya. Sedangkan sisanya sebesar 66,2% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diteliti.

(7)

ABSTRACT

Doli M Jafar Dalimunthe, 2008. Influence of People Development to Increase the Employees Performance of PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan. With the Commission of Counselor of Arnita Zainuddin (Head) And Rismayani (Member)

This Research aim to to know the influence of people development to make-up of the performance of the PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan employees. Employees Development consisted of recruitment, training, development of career and compensation and also employees performance with variable used is research. Research conducted to all employees of PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan.

Primary Data in this research is obtained from questioner which its measurement using the Likert scale, the classic assumption tested and organized by SPSS version 14.0 statistical program which are the F test model, the T test and Determinant Identifying (R2), and also depict the questioner descriptively. Previously the questioner is being tested beforehand to see the validity and reabilities with the SPSS Version 14.0 statistical program.

The research result shows the existence of influence which are positive and significant simultaneously between employees development to increase the employees performance, while each of the partials variables namely recruitment variable have the sig value of 0.000 which its meaning is this variable have the strong influence to performance development because the sig value far below 0.05. While for the variable of training obtained by the sig value of 0.012 which its meaning is this variable have the influence to performance development because the sig value is lower from 0.05. Afterwards the variable of career development with sig value of 0,309 which its meaning is this variable do not have any connection to the performance development because the sig value is bigger than 0.05. Result of this research also shows the variable accuracy by the free variable which is recruitment, training, career and compensation can explain the 33,8% influence to variable tied of. While the rest of the result is equal to 66,2% explained by other free variable which is not conducted.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini yang berjudul Pengaruh Pengembangan Karyawan

(People Development) Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PT. Garuda

Plaza Hotel (GPH) Medan.

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian program

pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh

gelar Magister Sains dalam bidang Ilmu Manajemen.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan hormat

dan ucapan terima kasih yang tiada cukup hanya dengan kata-kata kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara - Medan.

2. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE, M.S selaku ketua Sekolah Pascasarjana Ilmu

Manajemen. Terima kasih atas saran, bantuan dan masukannya dalam

penyempurnaan Thesis ini.

3. Ibu Prof. Dr. Dra. Arnita Zainuddin MSi selaku Ketua Komisi Pembimbing.

Terima kasih untuk semua bimbingan dan arahannya.

4. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE, M.S selaku Anggota Komisi Pembimbing. Terima

kasih untuk semua kebijaksanaan dan arahan yang telah Bunda berikan selama

proses bimbingan.

5. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi selaku dosen penguji I. Terima kasih

atas saran dan masukannya atas kesempurnaan Tesis ini.

6. Bapak Drs. HB Tarmizi, SU selaku dosen penguji II. Terima kasih atas saran dan

masukannya atas kesempurnaan Tesis ini.

7. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen penguji III. Terima kasih atas saran

(9)

8. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen yang telah

membimbing penulis selama perkuliahan berlangsung.

9. Ayahanda H. Saidina Hamzah Daliemunthe, drg.Sp.Perio(K) dan Ibunda tercinta

Hj. Derliana Lubis yang selalu mendukung ananda dalam setiap doa.

10.Kakak –kakak ku Tapi Julina Dalimunthe, S.Psi, M.SiT dan suami Rustam

Dharmawan, Tapi Anggita Dalimunthe, SE.Ak dan suami Rahmat Taufik

Harahap, ST, dan Adik kuTapi Zahprilia Dalimunthe.

11.Almarhumah Opung Hj. Tapi Rumondang Lubis dan keponakan-keponakan

tercinta Khayyara Aliefa Harahapdan Naura Azeeza Dharmawan.

12.Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak , abangda

Fahmi Natigor, SE, Macc.Ak, serta Drs. Ami Dilham, MSi, Syafrizal Helmi, SE,

MSi, Iskandar Muda, SE. MSi.Ak, Fadli, SE, Drs. Chairudin Nst, Drs.

Syahyunan, MSi, Mhd. Zulham,SE dan Ahmad Faizul, SE. beserta

pegawai-pegawai bagian administrasi dan bagian kemahasiswaan.

Terima kasih atas dukungan dan semoga persahabatan tetap langgeng sepanjang

masa. Terima kasih juga kepada staf administrasi Sekolah Pascasarjana : Kak

Yuli, Bang Heri, Bang Ari dan teman – teman seangkatan di Sekolah

Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

13.Rekan – rekan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan teman –

teman lainnya yang pada kesempatan ini tidak dapat penulis cantumkan namanya

satu persatu.

Akhir kata, ucapan terima kasih tiadalah cukup untuk semua dukungannya bagi

penulis. Tuhanlah yang akan membalasnya. Wassalam

Medan, Februarip 2008 Penulis,

(10)

RIWAYAT HIDUP

Doli Muhammad Ja’far Dalimunte, lahir di Kota Medan pada tanggal 19

Januari 1983, anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Ayahanda H. Saidinah

Hamzah Dalimunte, drg, Sp.Perio dan IbundaHj. Derliana Lubis. Belum Menikah.

Menyelesaikan Pedidikan Sekolah Dasar SD Swasta Kemala Bhayangkari I

Medan pada tahun 1994, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri I

Medan pada tahun 1997, Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri I

Medan tahun 2000, dan melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Sumatera Utara tamat pada tahun 2005. Pada tahun 2005 melanjutkan

studi di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana USU.

Saat ini bekerja di Fakultas Ekonomi USU Medan sebagai Staff pengajar

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 5

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfat Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Pemikiran... 6

1.6. Hipotesis... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 10

2.1. Penelitian Terdahulu ... 10

2.2. Pengembangan Karyawan ... 10

2.3. Rekrutmen ... 11

2.3.1. Proses Perekrutan Karyawan ... 11

2.4. Pelatihan... 14

2.5. Pengembangan Karir... 18

2.5.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir ... 19

2.5.2. Manfaat Pengembangan Karir ... 19

(12)

2.6.1. Pengertian kompensasi... 20

3.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 33

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 35

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 36

3.6. Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel ... 36

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 38

3.7.1. Uji Validitas ... 39

3.7.2. Uji Reliabilitas ... 41

3.8. Metode Analisis Data... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

4.1. Hasil Penelitian ... 45

4.1.3. Analisis Deskripsi Variabel... 62

4.1.3.1. Variabel Rekrutmen (XI) ... 63

(13)
(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Data Rekrutmen Karyawan Garuda Plaza Hotel Medan Periode

2004 s/d 2006 ... 3

1.2. Data Pelatihan Karyawan Garuda Plaza Hotel Medan Periode 2004 s/d 2006 ... 3

2.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir ... 21

3.1 Jumlah Populasi dan Sampel... 35

3.2. Definisi Operasional Variabel... 36

3.3 Hasil Uji Validitas... 40

3.4 Hasil Uji Reabilitas ... 41

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 60

4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 61

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 62

4.5. Tanggapan Responden Terhadap Rekrutmen ... 63

4.6. Tanggapan Responden Terhadap Pelatihan ... 65

4.7. Tanggapan Responden Terhadap Karier... 66

4.8. Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi ... 68

4.9. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja ... 69

4.10. One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test ... 74

4.11. Nilai variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance ... 75

4.12. Uji Gletser ... 75

4.13. Goodness of Fit Test ... 76

4.14. Uji Regresi Secara Serempak (Uji F)... 77

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1. Kerangka Pemikiran... 8

2.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir ... 19

4.1. Struktur Organisasi PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan... 49

(16)

ABSTRAK

Doli M Jafar Dalimunthe, 2008. Pengaruh Pengembangan Karyawan (People

Development) Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PT. Garuda Plaza Hotel

(GPH) Medan. Dengan Komisi Pembimbing Arnita Zainuddin (Ketua) dan Rismayani (Anggota)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan karyawan

(people development) terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Garuda Plaza Hotel

(GPH) Medan. Pengembangan karyawan yang terdiri dari rekrutmen, pelatihan, pengembangan karir dan kompensasi serta Kinerja Karyawan adalah variable yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan kepada seluruh karyawan PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan.

Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuisioner yang pengukurannya menggunakan Skala Likert, Uji Asumsi Klasik dan diolah secara statistic dengan Program SPSS Versi 14.0 yaitu Model Uji F, Uji t dan Identifikasi Determinan (R2), serta menggambarkan kuisioner secara deskriptif. Sebelumnya kuesioner diuji terlebih dahulu untuk melihat Validitas dan Reabilitas dengan Program SPSS Versi 14.0

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara serempak antara pengembangan karyawan terhadap peningkatan kinerja karyawan, sedangkan secara parsial masing- masing variabel yakni variabel rekrutmen memiliki nilai sig adalah 0.000 yang mana artinya variabel ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap penilaian kinerja karena nilai sig jauh dibawah 0.05. Sedangkan untuk variabel pelatihan diperoleh nilai sig 0.012 yang mana artinya variabel ini memiliki pengaruh terhadap penilaian kinerja karena nilai sig lebih rendah dari 0.05 .

Kemudian untuk variabel pengembangan karir dengan nilai sig 0,309 yang mana artinya variabel ini tidak memiliki pengaruh terhadap penilaian kinerja karena nilai sig lebih besar dari 0.05. Selanjutnya untuk variabel kompensasi memiliki nilai sig 0,027 yang mana ini artiya variabel ini memiliki pengaruh terhadap penilaian kinerja karena nilai sig dibawah 0.05.

Hasil penelitian juga menunjukkan variabel- variabel bebas yang diteliti yaitu

rekrutmen, pelatihan, karir dan kompensasi dapat menjelaskan 33,8% pengaruh terhadap variabel terikatnya. Sedangkan sisanya sebesar 66,2% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diteliti.

(17)

ABSTRACT

Doli M Jafar Dalimunthe, 2008. Influence of People Development to Increase the Employees Performance of PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan. With the Commission of Counselor of Arnita Zainuddin (Head) And Rismayani (Member)

This Research aim to to know the influence of people development to make-up of the performance of the PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan employees. Employees Development consisted of recruitment, training, development of career and compensation and also employees performance with variable used is research. Research conducted to all employees of PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan.

Primary Data in this research is obtained from questioner which its measurement using the Likert scale, the classic assumption tested and organized by SPSS version 14.0 statistical program which are the F test model, the T test and Determinant Identifying (R2), and also depict the questioner descriptively. Previously the questioner is being tested beforehand to see the validity and reabilities with the SPSS Version 14.0 statistical program.

The research result shows the existence of influence which are positive and significant simultaneously between employees development to increase the employees performance, while each of the partials variables namely recruitment variable have the sig value of 0.000 which its meaning is this variable have the strong influence to performance development because the sig value far below 0.05. While for the variable of training obtained by the sig value of 0.012 which its meaning is this variable have the influence to performance development because the sig value is lower from 0.05. Afterwards the variable of career development with sig value of 0,309 which its meaning is this variable do not have any connection to the performance development because the sig value is bigger than 0.05. Result of this research also shows the variable accuracy by the free variable which is recruitment, training, career and compensation can explain the 33,8% influence to variable tied of. While the rest of the result is equal to 66,2% explained by other free variable which is not conducted.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring perkembangan bisnis global saat ini yang menuntut persaingan yang

kompetitif untuk dapat memasuki pasar atau bahkan berhasil menguasai pasar dimana

salah satu tujuan utama setiap perusahaan adalah memperoleh laba semaksimal

mungkin. Perusahaan harus menyiapkan semua sumber daya yang dimiliki nya untuk

dapat bersaing.

Pada hakikatnya modal terbesar yang dimiliki perusahaan adalah sumber daya

manusia yakni karyawan yang berada di dalam perusahaan tersebut yang merupakan

penggerak utama dari sumber daya lainnya .Oleh karena besarnya peranan karyawan

tersebut, perusahaan harus dapat mengoptimalkan kinerja karyawan nya sehingga

memberikan kontribusi optimal dalam peningkatan kinerja perusahaan secara

keseluruhan.Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan

melakukan program pengembangan karyawan.

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang dapat

meningkatkan kinerja perusahaan adalah dengan menjalankan usaha-usaha

pengembangan karyawan. Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk

memperbaikan efektifas dan efesiensi karyawan dalam mencapai hasil kerja yang

ditetapkan. Selain itu pengembangan karyawan merupakan cara yang efektif untuk

(19)

perubahan fungsi sumber daya manusia dalam hal ini karyawan sebagai mitra

strategik dalam perusahaan. Dalam pengembangan karyawan ada beberapa faktor

yang dilakukan yaitu rekrutmen yang baik, pelatihan karyawan, pengembangan karir

dan kompensasi.

Sistem perekrutan karyawan sebagai fungsi pengadaan (procurement) dalam

fungsi operasional sumber daya manusia merupakan titik awal dari proses

pemberdayaan karyawan dalam menjalankan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Perekrutan karyawan yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan keahlian yang di

butuhkan perusahaan merupakan peran penting yang harus diperhatikan,sehingga

tercipta team work yang solid dalam mendukung kinerja perusahaan.

Proses perekrutan karyawan melalui prosedur dan standar yang baik sangat

diharapkan akan mampu menghasilkan karyawan-karyawan yang handal sebagai

mitra strategik perusahaan, sehingga proses penempatan karyawan yang disesuaikan

dengan job specification dan job description dapat berjalan dengan efektif sehingga

akan tercipta the right man in the right place.

Sistem perekrutan karyawan di Garuda Plaza Hotel Medan mengalami

kendala karena ketidaksesuaian jenjang pendidikan yang melamar sebagai karyawan.

Hal ini terjadi disebabkan sebagian besar yang melamar merupakan tamatan sekolah

umum dan bukannya tamatan sekolah pariwisata atau akademi pariwisata. Sehingga

(20)

Tabel 1.1 Data Rekrutmen Karyawan Garuda Plaza Hotel Medan Periode 2004 s/d 2006

Tahun Jumlah Lamaran di terima Yang terseleksi Yang lulus seleksi

2004 30 15 7

2005 40 27 26

2006 60 45 37

Sumber :Garuda Plaza Hotel Medan

Program pengembangan karyawan melalui pelatihan akan menunjukkan

peningkatan prestasi dari karyawan, sehingga dapat mengevaluasi keahlian dan

kemampuan dari karyawan dalam proses pencapaian kinerja perusahaan. Program

pelatihan yang dilakukan Garuda Plaza Hotel Medan belum berjalan efektif, hal ini

terlihat dari kurang rutin nya dilaksanakan pelatihan karyawan. Hal ini terlihat pada

Tabel 1.2. dibawah ini :

Tabel 1.2. Data Pelatihan Karyawan Garuda Plaza Hotel Medan Periode 2004 s/d 2006

Training Development 01 Februari s/d

05 Mei 2005

01 Maret s/d 12 Mei 2006

Kebakaran 24 Februari 2005

Pengenalan Produk Hotel 14 April 2004 26 Mei 2005 08 Februari

2006

Seminar Costumer Service 01 Februari

2004

12 April 2005 26 Mei 2006

Sumber :Garuda Plaza Hotel Medan

Program pengembangan karyawan juga dapat memberikan motivasi kepada

karyawan untuk memberikan kepastian jenjang karier yang akan dicapainya sesuai

dengan key performance indicator (KPI) yang dihasilkan karyawan. Garuda Plaza

(21)

dianggap dapat menghambat puncak karir karyawan untuk dapat mencapai puncak

dari jalur karir. Kinerja yang baik dari karyawan akan berdampak pada pemberian

kompensasi dari perusahaan yang dapat menambah motivasi karyawan untuk lebih

meningkatkan kinerjanya.

Program pengembangan karyawan ini diharapkan dapat efektif, sehingga

dapat menciptakan karyawan sebagai modal utama perusahaan yang dapat berperan

aktif dalam perkembangan perusahaan,bukan hanya sebagai operasional tetapi dapat

berperan aktif dalam peran barunya guma meningkatkan competitive advantage

Garuda Plaza Hotel Medan.

Pengembangan karyawan sebagai unsur yang berpengaruh pada pencapaian

kinerja perusahaan yang optimal ,menggerakkan Garuda Plaza Hotel berkonsentrasi

menyiapkan karyawan sebagai modal utamanya untuk berkompetisi dalam bisnis

perhotelan yang sedang maju pesat seiring meningkatnya program kunjungan wisata

ke Indonesia khususnya Medan .

Berdasarkan uraian- uraian diatas perlu dilakukan penelitian untuk dapat

melihat sejauh mana efektifitas pelaksanaan program pengembangan yang telah

dilaksanakan pada PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan, sehingga program

pengembangan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal

(22)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut: “

Apakah pengembangan karyawan yang terdiri dari rekrutmen, pelatihan,

pengembangan karir dan kompensasi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja

karyawan Garuda Plaza Hotel Medan “

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Pengaruh pengembangan karyawan yang terdiri dari rekrutmen, pelatihan

pengembangan, karir, kompensasi terhadap kinerja karyawan Garuda Plaza

Hotel Medan

2. Faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi pengembangan

karyawan yang terdiri dari : rekrutmen, pelatihan, pengembangan karir dan

kompensasi terhadap kinerja karyawan Garuda Plaza Hotel Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bahan masukan bagi Garuda Plaza Hotel Medan dalam masalah rekrutmen,

pelatihan, pengembangan karir, kompensasi dan pengaruhnya terhadap

(23)

2. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dalam menembah studi

kepustakaan dan sebagai bahan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh

rekrutmen, pelatihan pengembangan, karir, kompensasi terhadap peningkatan

kinerja karyawan .

3. Memberikan wawasan tambahan bagi penulis dan melatih diri berfikir secara

ilmiah pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya yang

berkaitan tentang rekrutmen,pelatihan pengembangan, karir, kompensasi.

4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang memfokuskan studi penelitian

pada masalah yang sama di masa datang.

1.5.Kerangka Pemikiran

Salah satu upaya perusahaan dalam pencapaian peningkatkan kualitas sumber

daya manusia adalah dengan merancang dan melakukan program pengembangan

karyawan (people development) agar lebih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan

tujuan organisasi ,sehingga optimalisasi kinerja karyawan akan tercapai sesuai

keinginan perusahaan dan kebutuhan karyawan.

Menurut Schuler and Jackson ( 2006 ) , development refers to activities

intended to improve competencies over a longer period of time in anticipation of the

organizations future needs. Sedangkan Mathis and Jackson ( 2006 ) juga menyatakan

bahwa pengembangan karyawan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan

(24)

meningkatkan kapabilitas diluar kapabilitas yang dibutuhkan pekerjaan saat ini.

Pengembangan akan menguntungkan organisasi dan individu.

Pengembangan karyawan yang dilakukan diharapkan meningkat kan kinerja

karyawan. Menurut Mathis and Jackson (2006) bahwa kinerja (performance) pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Sedangkan

menurut Rivai (2004), kinerja adalah merupakan perilaku nyata yang ditimbulkan

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan.

Menurut Bharwani (2006) dalam Situmorang(2007) juga menyatakan bahwa

mengukur pengembangan SDM unggul (Development Human Capital Excellence) ke

dalam 4(empat) kategori yakni: (1) Rekruitmen,seleksi,dan penempatan

(recruitment,selection,and placement) yaitu apakah perusahaan memiliki metodologi,

strategi, praktek dan system yang menunjang proses tersebut.Apakah program suksesi

menjadi bagian dari rencana rekrutmen. (2) Pelatihan dan Pengembangan (training

and development),salah satu alat ukur untuk meningkatkan skill and knowledge

management suatu perusahaan adalah dengan melakukan pelatihan dan

pengembangan karyawan. (3) Manajemen Kinerja (performance management),yakni

menyelaraskan sasaran kerja individu dan kelompok dengan sasaran perusahaan. (4)

Kompensasi dan penghargaan (compensation and reward),kemampuan perusahaan

dalam menggunakan kompensasi dan penghargaan untuk memotivasi dan mendorong

(25)

Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kinerja karyawan menurut

Gilley,Boughton and Maycunich (1999) dalam Rivai (2005) adalah dengan

menghubungkan kompensasi dan penghargaan dengan pengembangan karyawan.Jika

semua hasil dihargai dan ditingkatkan ,mereka akan ikhlas melakukan pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya secara berulang dan meningkatkan kinerjanya. Menurut

Siagian (2006) yang menyatakan bahwa Pengembangan karir sangat berkaitan dengan

sifat fundamental individu karyawan, yakni menjadi pangkal tolak seseorang untuk

menunjukkan kinerja nya.

Berdasarkan uraian –uraian diatas maka hubungan antara variabel-variabel

bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini digambarkan dalam kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Rekrutmen

Pelatihan Karyawan

Karir

Kinerja Perusahaan

Kompensasi

Sumber : Bharwani (2006) dalam Situmorang(2007) dan Gilley,Boughton and Maycunich (1999) dalam Rivai (2005), (diolah).

(26)

1.6. Hipotesis

Dari uraian- uraian kerangka berpikir diatas maka diambil hipotesis

”Pengembangan karyawan yang terdiri atas rekrutmen , pelatihan, pengembangan

karir dan kompensasi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan Garuda

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian terdahulu

Situmorang (2003) melakukan penelitian dengan judul pengaruh pelatihan

dan pengembangan serta prestasi kerja terhadap pengembangan karir karyawan

pada PTPN III Medan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tedapat pengaruh yang

signifikan antara pelatihan dan pengembangan karyawan dengan pengembangan

karir karyawan sebesar 0.619 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi

kerja dengan pengembangan karir karyawan sebesar 0.764.

Baskara (2004) melakukan penelitian dengan judul pengaruh pengembangan

karyawan terhadap peningkatan produktivitas kerja pada Tiara Medan Hotel. Hasil

dari penelitian tersebut program pengembangan karyawan Tiara Medan hotel

mempunyai hubungan yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerjanya.

Dimana hubungan korelasi 0.821. Serta hasil uji signifikansi ditunjukkan t hitung

adalah Ho. Artinya program pengembangan karyawan yang dilakukan Tiara medan

hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawannya.

2.2. Pengembangan Karyawan

Pengembangan karyawan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan

kemampuan para karyawan untuk menangani beraneka tugas dan untuk

(28)

Pengembangan akan menguntungkan organisasi dan individu (Mathis & Jackson,

2006).

2.3. Rekrutmen

Menurut Noe at all (2006) Recruitment is the practice or activity carried on

by the organization with the primary purpose of identifying and attracting potential

employees. Sedangkan menurut Mathis and Jackson (2006) menyatakan bahwa

rekrutmen adalah proses menghasilkan satu kelompok pelamar yang memenuhi syarat

untuk pekerjaan-pekerjaan organisasional.

Maksudnya adalah bahwa perekrutan itu adalah suatu proses pencarian dan

pemikatan para calon tenaga kerja/pegawai yang mampu bekerja di dalam organisasi.

Jadi intinya yaitu perekrutan ialah usaha mencari dan menarik tenaga kerja potensial

agar melamar lowongan pekerjaan yang ada pada suatu perusahaan.

2.3.1. Proses Perekrutan Karyawan

Menurut Hasibuan (2006) Proses perekrutan karyawan yang baik adalah

sebagai berikut:

1. Penentuan Dasar Perekrutan

Dasar perekrutan calon karyawan harus terlebih dahulu ditetapkan agar para

pelamar yang memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan

yang akan dijabatnya. Dasar perekrutan harus berpedoman pada spesifikasi

pekerjaan yang telah ditentukan untuk menjabat jabatan tersebut. Job

(29)

mengetahui kualifikasi-kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut.

Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin, kesehatan, dll. Jika spesifikasi

pekerjaan dijadikan dasar & pedoman perekrutan, maka karyawan yang diterima

akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan tersebut.

2. Penentuan Sumber-sumber Perekrutan

Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan maka kita

harus menentukan sumber-sumber perekrutan calon karyawan tersebut. Sumber

perekrutan calon karyawan itu adalah sumber internal dan eksternal perusahaan.

a. Sumber Internal

Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil

dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan

karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan

karyawan itu baik yang bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun

bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi

pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan,

khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan

kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.

Kebaikan dari rekrutmen intenal adalah:

1. Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada

kesempatan promosi.

2. Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.

(30)

4. Waktu perekrutan relatif singkat.

5. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.

6. Kestabilan karyawan semakin baik.

Kelemahan dari rekrutmen eksternal adalah:

1. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.

2. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.

b. Sumber Eksternal

Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong

dilakukan perekrutan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu:

1. Kantor penempatan tenaga kerja.

2. Lembaga-lembaga pendidikan.

3. Referensi karyawan atau rekanan.

4. Serikat-serikat buruh.

5. Pencangkokan dari perusahaan lain.

6. Nepotisme dan leasing.

7. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media massa.

8. Sumber-sumber lainnya.

Kebaikan- kebaikan dari sumber eksternal:

1. Kewibawaan pejabat relatif baik.

(31)

Kelemahan – kelemahan sumber eksternal:

1. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan

untuk promosi.

2. Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.

3. Waktu perekrutan relatif lama.

4. Orientasi dan induksi harus dilakukan.

5. Turnover cenderung akan meningkat.

6. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.

2.4. Pelatihan

Penggunaan istilah pelatihan (training) dikemukakan oleh beberapa para ahli.

Pendapat-pendapatnya dapat diketahui sebagai berikut :

Training has as its main objective improving performance in the near term

and in a specific job by increasing employees competencies.(Schuler/Jackson,2006)

Pelatihan merupakan proses membantu para tenaga kerja untuk memperoleh

efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan dating melalui

pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan

sikap yang layak.

Berdasarkan rumusan tersebut, pelatihan merupakan kunci manajemen lini

dan staf. Manajemen lini memiliki tanggung jawab yang sebesar terhadap

penyelanggaraan pelatihan, sedangkan staf membri teknis opersaional untuk

(32)

efektivitas pekerjaan individu tenaga kerja dan hubungan antar tenaga kerja yang

dikembangkan merupakan program untuk memudahkan pencapaian tujuan

perusahaan. Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah agar para manajer mendapat

pengetahuan tentang sikap dan kelakuan tenaga kerja yang diperlukan agar kondisi

perusahaan efektif. Selain tujuan yang ingin dicapai agar pelaksanaan pelatihan dalam

ilmu pengetahuan, perilaku ini berhubungan erat dengan fungsi pelatihan yang

berperan luas dalam pengambangan manajer.

Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Menurut

Hasibuan (2006), metode pelatihan yang paling terkenal dan banyak digunakan,

antara lain :

1) Metode On The Job Training

Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan diperoleh melalui metode on the job

training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta praktis.

Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang

bekerja, dan kemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lain dari on the job

training adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior memberikan contoh cara

mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru memperhatikannya.

Metode ini dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar,

sample-sampel masalah dan mendemonstrasikan pekerjaan agar pegawai baru dapat

memahaminya dengan jelas. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang

(33)

adalah peserta belajardengan perlengkapan yang nyata dan dalam limgkungan

pekerjaan atau job yang jelas.

2) Metode Vestibule atau balai

Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang disunakan untuk

tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan. Metode

ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai

baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama.

Pelaksanaan metode ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa hari sampai

beberapa bulan dengan pengawasan instruktur, misalnya pe;atihan pekerjaan,

pengetikan klerek, operator mesin.

3) Metode Demonstrasi dan Contoh

Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan suatu pekerjaan atau

bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian dan

memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangat mudah bagi manajer

dalam mengajarkan pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui suatu tahap

perencanaan dari “Bagaimana dan apa sebab” pegawai mengerjakan pekerjaan yang

ia kerjakan. Metode ini sangat efektif, kaena lebih mudah menunjukkan kepada

peserta cara mengerjakan suatu tugas, karena dikombinasikan dengan alat Bantu

(34)

4) Metode Simulasi

Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk

realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai tehnik

duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang popular

adalah permainan bisnis (bussiness games).Metode ini merupakan metode pelatihan

yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan.

5) Metode Apprenticeship

Metode ini adalah suatu cara mengembangkan ketrampilan (skill) pengrajin

atau pertukangan. Metode ini tidak mempunyai standar format. Pegawai peserta

mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya.

6) Metode Ruang Kelas

Metode ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas

walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah kuliah,

konferensi, studi kasus, bermain peran dan pengajaran berprogram (programmed

instruction).

Pelatihan karyawan dewasa ini menjadi sangat penting dikarenakan beberapa

alasan. Pelatihan dapat mengurangi jumlah waktu belajar yang diperlukan karyawan

utnuk mencapai suatu tingkat atau standar yang telah ditetapkan pada suatu pekerjaan

tertentu. Pe;atihan bermanfaat bagi karyawan secara individual karena

memungkinkan mereka memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dan

bahkan mungkin dapat membentuk sikap positif karyawan yang bermanfaat bagi

(35)

baik bagi suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, baik dari

segi jumlah maupun mutunya.

Pelatihan karyawan, seperti halnya penempatan karyawan, harus dipandang

sebagai suatu proses, bukan sebagai kejadian sesaat (short affair). Pada umumnya

dalam seluruh masa kerjanya, karyawan akan dilatih dan dilatih kembali berkali-kali

dari waktu ke waktu.

2.5. Pengembangan Karir

Fubrin (Hasibuan,2006) menyatakan pengembangan karir adalah aktivitas

yang membantu karyawan merencanakan masa depan karir mereka di perusahaan

agar karyawan dan perusahaan dapat mengembangkan diri secara maksimum.

Sedangkan menurut Hasibuan(2006) pengembangan karir adalah suatu rangkaian

kegiatan kerja yang terpisah tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan,

keteraturan dan arti dalam kehidupan seseorang.

Titik awal pengembangan karir di mulai dari diri karyawan. Setiap orang

harus bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Disinilah

perlunya pengembangan diri sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang

dimilikinya. Handoko, (1996) mengatakan ada enam kegiatan pengembangan karir

yang dapat dilakukan oleh setiap orang yaitu : prestasi kerja, exposure, permintaan

berhenti, kesetiaan organisasional mentor dan sponsor serta kesempatan untuk

(36)

2.5.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir

Untuk dapat menyusun program perencanaan dan pengembangan karir yang baik,

maka harus diperhatikan konsep-konsep dasar perencanaan karir. sehingga

sasaran-sasaran karir, proses perencanaan dan pengembangan karir dapat dipahami

oleh para karyawan dengan mengidentifikasi jalur-jalur karir untuk menuju

sasaran yang ingin dicapai dalam kaitannya dengan perencanaan dan

pengembangan karir.

Perencanaan Karir

Jalur-Jalur Karir

Sasaran-Sasaran Karir

Pengembangan Karir

Sumber : T. hani handoko, manajemen personalia dan sumber daya manusia, edisi 2, hal. 124, bpfe, yogyakarta, 1996

Gambar 2.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir

2.5.2. Manfaat Pengembangan Karir

(37)

2.6. Kompensasi

Sistem kompensasi dalam organisasi harus dihubungkan dengan tujuan dan

strategi organisasi. Akan tetapi, kompensasi juga menuntut keseimbangan antara

keuntungan dan biaya pengusaha dengan harapan dari karyawan ( Hasibuan,2006).

Program kompensasi harus memiliki 4 (empat) tujuan :

1. Terpenuhinya sisi legal dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai

2. Efektivitas biaya untuk organisasi

3. Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan

4. Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi

Untuk pengusaha, biaya kompensasi haruslah pada tingkat yang memastikan

adanya efektivitas perusahaan maupun pemberian imbalan yang adil dan layak bagi

seluruh karyawan untuk kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan pencapaian

kinerja mereka. Untuk mengembangkan aspek-aspek tersebut sehingga pengusaha

dapat menarik, memperhatikan dan memberi imbalan pada kinerja karyawan

menuntut adanya pertimbangan beberapa jenis kompensasi yang ada.

2.6.1. Pengertian Kompensasi

Noe et al ( 2006 ) berpendapat bahwa kompensasi adalah faktor penting yang

mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi

dan bukan pada organisasi lainnya. Pengusaha harus cukup kompetitif dengan

beberapa jenis kompensasi untuk memeperkerjakan, memperhatikan dan memberi

imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam organisasi.

(38)

Menurut Dessler (2000) Imbalan dapat berbentuk instrinsik dan ekstrinsik.

Imbalan intrinsik antara lain termasuk pujian yang didapatkan untuk penyelesaian

suatu proyek atau berhasil memenuhi beberapa tujuan kinerja. Efek psikologis dan

sosial yang lain dari kompensasi juga merupakan gambaran dari jenis imbalan

intrinsik. Kompensasi mempunyai dua komponen yaitu pembayaran keuangan

langsung, gaji pokok (upah/gaji) dan gaji variabel (bonus, insentif, dan kepemilikan

saham) dan pembayaran tidak langsung, tunjangan (asuransi kesehatan, pensiun, dan

liburan/cuti). Untuk lebih jelas penggolongan kompensasi ini dapat dilihat pada

gambar berikut.

Tabel 2.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir

(39)

Kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan biasanya sebagai gaji atau

upah. Banyak organisasi menggunakan dua kategori gaji yaitu : gaji pokok dan gaji

harian.

Upah

Bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu

kerja.

Gaji

Bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan

tidak memandang jumlah jam kerja.

Gaji variabel

Kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau

organisasi.

Tunjangan

Imbalan tidak langsung, seperti asuransi kesehatan, uang cuti, atau uang

pensiun yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari keanggotaannya di

organisasi.

Menurut Miner and Crane (1995) kompensasi harus memperhatikan dasar

penetapan upah dan proses penetapan upah.

a. Aspek Dasar Penetapan Kompensasi

(40)

2) Berdasarkan kompetensi (kinerja)

3) Berdasarkan senioritas

4) Berdasarkan berat ringannya pekerjaan

b. Proses Penetapan Tarif Upah

Proses penetapan untuk tarif upah menjamin keadilan eksternal dan internal

menempuh lima langkah.

1) Lakukan sebuag survei gaji, tentang berapa pembayaran majikan lain untuk

pekerjaan yang sejenis untuk keadilan eksternal

2) Tentukan nilai dari masing-masing pekerjaan dalam organisasi melalui

evaluasi jabatan untuk keadilan internal. Adapun tujuan evaluasi jabatan

menetapkan nilai relatif suatu jabatan. Evaluasi jabatan merupakan

perbandingan formal dan sistematis dari jabatan untuk menetapkan nilai dari

satu jabatan dalam hubungannya dengan jabatan lain, yang akhirnya

menghasilkan suatu hirarki upah dan gaji. Sistem evaluasi jabatan ini masih

sering diinginkan karena perbedaan keterampilan individual sehingga

perusahaan menggunakan kisaran gaji untuk kelompok jabatan yang serupa,

kisaran gaji yang digunakan perusahaan sering mencerminkan perbedaan

dalam keterampilan.

(41)

4) Tentukan dengan tepat tarif upah, ini sesuai dengan UMP (Upah Minimum

Pemerintah.

2.7. Kinerja

Menurut Rivai (2005) bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau

sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama.

Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah terjemahan dari kata

performance, yang menurut The Scribner-Bantam English Dictionary, terbitan

Amerika Serikat dan Canada (1979), berasal dari akar kata ”to perform” dengan

beberapa ”entries” yaitu : (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry

out, execute); (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to

discharge of fulfill, as vow); (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung

jawab (to execute or complete an understanding); dan (4) melakukan sesuatu yang

diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine).

Kinerja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan.

Kesempatan kinerja adalah tingkat-tingkat kinerja yang tinggi yang sebagian

merupakan fungsi dari tiadasnya rintangan-rintangan yang mengendalakan karyawan

itu. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan mampu, bisa saja ada rintangan

(42)

Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan

dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh keterampilan,

kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu, menurut model partner-lawyer

(Donelly, Gibson and Ivanevich: 1994),

Kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor: (a) harapan

mengenai imbalan; (b) dorongan, (c) kemampuan, kebutuhan dan sifat; (d) persepsi

terhadap tugas; (e) imbalan internal dan eksternal; (f) persepsi terhadap tingkat

imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh

tiga hal, yaitu : (1) kemampuan, (2) keinginan dan (3) lingkungan. Oleh karena itu,

agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang

tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.

Menurut Noe at all (2006) bahwa evaluasi kinerja (performance evaluation),

yang dikenal juga dengan istilah penilaian kinerja (performance appraisal),

performance rating, performance assessment, employee evaluation, merit, efficiency

rating, service rating, pada dasarnya merupakan proses yang digunakan perusahaan

untuk mengevaluasi job performance. Umpan balik yang spesifik memungkinkan

mereka untuk membuat perencanaan karier (career planning), pelatihan dan

pengembangan (training and development), peningkatan gaji (pay increases),

promosi, dan keputusan-keputusan penempatan lainnya. Performance evaluation

berkaitan dengan kinerja dan pertanggungjawaban karyawan pada perusahaan.

2.7.1. Syarat-syarat Berkualitasnya Penilaian Kinerja

(43)

Menurut Rivai (2005) menyatakan bahwa agar penilaian kinerja tidak bias dan

dapat mencapai sasaran sesuai yang dikehendaki oleh perusahaan, maka perlu

ditetapkan, disepakati, dan dikethui faktor-faktor yang akan dinilai/dievaluasi

sebelumnya sehingga setiap karyawan yang ada dalam perusahaan telah

mengetahui dengan pasti faktor-faktor apa yang akan dinilai. Dengan demikian,

akan tercipta ketenangan kerja. Perlu ada kejelasan ruang lingkup pengukuran,

seperti berikut ini

a. Who?

Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini.

1) Siapa yang harus dinilai?

Yaitu seluruh karyawan yang ada dalam perusahasan dari jabatan yang

tertinggi sampai dengan yang jabatan terendah.

2) Siapa yang harus menilai?

Evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh atasan langsung dan atasan tidak

langsung. Atau dapat ditunjuk orang tertentu yang menurut pimpinan

perusahaan memiliki keahlian dalam bidangnya.

b. What?

Apa yang harus dinilai? Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini.

1) Objek atau materi yang dinilai, antara lain hasil kerja, kemampuan sikap,

kepemimpinan kerja dan motivasi kerja (atau disesuaikan dengan

(44)

2) Dimensi waktu, yaitu kinerja yang dicapai pada saat ini (current

performance), dan potensi yang dapat dikembangkan pada waktu yang

akan datang (future potential).

c. Why?

Mengapa penilaian kinerja itu harus dilakukan?

Hal ini digunakan untuk :

1) Memelihara potensi kerja;

2) Menentukan kebutuhan pelatihan;

3) Dasar untuk pengembangan karir;

4) Dasar untuk promosi jabatan.

d. When?

Waktu pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan secara formal dan

informal.

1) Penilaian kinerja secara formal dilakukan secara periodik, seperti setiap

hari, minggu, bulan, triwulan, semester atau setiap tahun.

2) Penilaian kinerja secara informal dilakukan secara terus menerus dan

setiap saat atau setiap hari kerja.

e. Where?

Penilaian kinerja dapat dilakukan pada dua tempat berikut ini.

(45)

Pelaksanaan penilaian kinerja di tempat kerja yang bersangkutan, atau di

tempat lain yang masih dalam lingkungan perusahaan itu.

2) Di luar tempat kerja (off the job evaluation)

Pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan di luar perusahaan dengan

cara meminta bantuan konsultan.

f. How?

Bagaimana penilaian dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode

tradisional atau metode modern. Penilaian dengan menggunakan metode

tradisional, antara lain dengan rating scale dan employee comparison,

sedangkan penilaian dengan menggunakan metode modern, antara lain dengan

management by objective dan assessment centre.

Setelah beberapa pertanyaan di atas dapat dijawab dan semakin jelas baik

bagi karyawan, supervisor, maupun perusahaan, hal-hal berikut ini perlu pula

ditetapkan sejak awal sebelum seorang karyawan akan dinilai.

Ukuran-ukuran keberhasilan dalam pekerjaan dapat ditentukan dengan

tepat dan lengkap, dan diuraikan dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dan

diukur secara cermat dan tepat. Ukuran-ukuran keberhasilan yang sering

digunakan dalam pekerjaan ialah ciri kepribadian dalam bentuk sifat (prakarsa,

kemampuan dalam bekerja sama, dan hasil/prestasi kerja).

2.7.2. Pengukuran Kinerja dan Penilaian Hasil Pengukuran

Menurut Schuler and Jackson (2005)bahwa hal-hal yang perlu dilakukan

(46)

a. Penetapan indikator kinerja, dengan memerhatikan :

1) Karakteristik indikator kinerja yang baik, yaitu :

a) Terikat pada tujuan program dan menggambarkan pencapaian hasil;

b) Terbatas pada hal-hal yang perlu mendapat prioritas;

c) Terpusat pada hal-hal yang vital dan penting bagi pengambilan

keputusan;

d) Terkait dengan sistem pertanggungjawaban yang memerlihatkan hasil.

2) Pertimbangan utama penetapannya bahwa indikator kinerja harus :

a) Menggambarkan hasil atau usaha pencapaian hasil;

b) Merupakan indikator di dalam wewenangnya (uncontrollable);

c) Mempunyai dampak negatif yang rendah;

d) Digunakan untuk menghilangkan insentif yang sudah ada;

e) Ada pengganti atau manfaat yang lebih besar jika menghilangkan

insentif.

b. Cara Pengukuran Kinerja

Keberhasilan ataupun kegagalan manajemen dapat diukur dengan melakukan :

1) Perbandingan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;

2) Perbandingan antara kinerja nyata dengan hasil (sasaran) yang diharapkan;

3) Perbandingan antara kinerja nyata tahun ini dengan tahun-tahun

sebelumnya;

4) Perbandingan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang

(47)

5) Perbandingan capaian tahun berjalan dengan rencana dalam (dua, tiga,

empat atau lima tahun) tren pencapaian.

c. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau

kegagalan pencapaian kinerja. Penilaian sebaiknya dikaitkan dengan sumber

daya (input) yang berada di bawah wewenangnya seperti SDM,

dana/keuangan, sarana-prasarana, metode kerja dan hal lainnya yang

berkaitan. Tujuannya adalah agar dapat diketahui dengan pasti apakah

pencapaian kinerja yang tidak sesuais (kegagalan) disebabkan oleh faktor

input yang kurang mendukung atau kegagalan pihak manajemen.

2.7.3. Pentingnya Hasil Penilaian Kinerja

Menurut Rivai (2005)Hasil penilaian kinerja penting digunakan untuk :

a. Meninjau ulang kinerja masa lalu.

b. Memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam penentuan ”nilai” suatu

pekerjaan;

c. Memeriksa kemampuan perusahaan;

d. Memeriksa kemampuan individu karyawan;

e. Menyusun target masa depan;

f. Melihat prestasi seseorang secara realistis;

g. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku

(48)

h. Memperoleh data dalam penentuan struktur upah dan gaji yang sepadan dengan

apa yang berlaku secara umum;

i. Memungkinkan manajemen mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan secara lebih akurat;

j. Memungkinkan manajemen melakukan negoisasi yang objekti dan rasional

dengan serikat pekerja apabila ada atau langsung dengan karyawan;

k. Memberikan kerangka berpikir dalam melakukan peninjauan secara berkala

terhadap sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan;

l. Memungkinkan manajemen lebih objektif dalam memperlakukan karyawan

berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat dan teknik-teknik penilaian

yang tidak berat sebelah;

m. Membantu manajemen dalam memilih, menempatkan, promosi, memindahkan

dan meningkatkan kualitas karyawan.

n. Memperjelas tugas pokok, fungsi, kegiatan, wewenang dan tanggung jawab

satuan-satuan kerja dalam perusahaan, yang apabila dapat terlaksana dengan baik

akan mempunyai arti yang sangat penting dalam usaha penyederhanaan kerja

sehingga dapat menghilangkan duplikasi atau tumpang tindih dalam pelaksanaan

berbagai kegiatan dalam perusahaan;

o. Menghilangkan, atau paling sedikit mengurangi berbagai jenis keluhan karyawan

yang apabila tidak teratasi dengan baik dapat berakibat para karyawan

meninggalkan perusahaan dan pindah ke tempat kerja yang lain. Apabila dapat

(49)

hubungan kerja yang menguntungkan baik pihak manajemen maupun pihak

karyawan sendiri.

p. Menyejajarkan penilaian kinerja dengan bisnis sehingga keefektifan penilaian

kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung pada seberapa sukses

perusahaan menyejajarkan dan mengintegrasikan penilaian kinerja dengan sasaran

bisnis strategis;

(50)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Garuda Plaza Hotel Medan, Yang berlokasi di Jl.

Sisingamangaraja no 18 Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2007 sampai

dengan bulan November 2007.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bentuk deskriptif kuantitatif,

yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel bebas, baik satu

variabel ataupun lebih (Nasir, 1999). Jenis penelitian ini adalah metode survey yaitu

penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta- fakta dari gejala–gejala yang ada

dan mencari keterangan secara faktual (Sugiono, 2004). dan sifat penelitian adalah

deskriptif eksplanatory.

3.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan dari

PT.Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan sebanyak 190 orang. Teknik pengambilan

sample yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik proportioned

(51)

Umar (1998) menyatakan bahwa proportioned stratified random sampling

digunakan jika populasi yang diteliti dianggap heterogen dan memiliki karakteristik

yang berbeda yaitu meliputi karakteristik pendapatan, jenis pekerjaan, jenis kelamin,

dan sebagainya. Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil dalam populasi

maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut :

N 190 n = 1 + Ne2 = 1 + [ 190 x (0.05)2 ] = 128,81

Hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan rumus Slovin tersebut

adalah128,81sehingga dibulatkan menjadi 129.

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 129

orang, karena sampel dari seluruh unit bagian kerja digunakan metode proportioned

stratified random sampling pada masing-masing departemen di Garuda Plaza Hotel

Medan sebagai berikut :

Jumlah populasi pada suatu kelompok (Ni)

Total populasi (N)

x Jumlah sampel yang diharapkan (n)

Dengan demikian sampel yang diambil pada masing-masing departemen yang

terdapat pada PT. Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan dapat dilihat pada Tabel

(52)

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel

No. Departemen Populasi Sampel Jlh.Sampe l

Sumber : Garuda Plaza Hotel Medan 2007 ( Data Diolah )

3.4. Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan (observation) atas pengembangan dan kinerja karyawan Garuda

Plaza Hotel Medan

2. Wawancara (interview) kepada yang berhak dan berwenang memberikan data

sehubungan penelitian.

3. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada karyawan Garuda Plaza

Hotel Medan yang menjadi sampel.

4. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari beberapa dokumen

yang relevan dan mendukung penelitian,antara lain laporan perusahaan,Jurnal dan

(53)

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan (observation),

wawancara (interview) dan daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan

kepada karyawan (responden) Garuda Plaza Hotel Medan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi.

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian adalah kinerja

karyawan (Y), dan sebagai variabel bebas (independent variable) adalah rekrutmen

(X1), Pelatihan (X2), Pengembangan karir (X3) dan kompensasi (X4).

Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel. 3.2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Kategori Pengukuran

Variabel Data

1. tingkat pendidikan 2. Keahlian

3. Penempatan

Ordinal Skala Likert

(54)

1. Gaji 2. Fasilitas 3. Insentif (Bonus)

Balas jasa dari hasil kinerja yang

Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Kinerja karyawan (Y), yaitu output yang diberikan karyawan kepada perusahaan

yang terdiri atas disiplin, performance, attitude, team work, antusias, customer

focus, environment care, dan inisiatif dimana pengukurannya menggunakan skala

Likert.

2. Pengembangan Karyawan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

peningkatan kecakapan karyawan guna pertumbuhan yang berkesinambungan di

dalam organisasi. Pengembangan karyawan tersebut meliputi:

a. Rekrutmen (X1) yaitu proses penarikan karyawan yang sesuai kebutuhan

pekerjaan, yang dinilai dengan tingkat pendidikan ,keahlian, dan penempatan

yang diukur menggunakan skala Likert.

b. Pelatihan (X2) yaitu peningkatan keahlian dan pengetahuan karyawan, yang

dinilai dengan analisis kebutuhan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi pelatihan

(55)

c. Pengembangan karir (X3) yaitu proses pencapaian jalur karir yang akan dicapai

karyawan, yang dinilai dengan perencanaan karir dan jalur karir yang diukur

dengan menggunakan skala Likert.

d. Kompensasi (X4) yaitu balas jasa darihasil kinerja yang diberikan karyawan,

yang dinilai dengan gaji,fasilitas dan insentif yang diukur menggunakan skala

Likert.

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian

sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.

Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya bila mana data yang

dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.

Oleh karena itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.

Pengujian validitas dan reablitas untuk intrumen pengembangan karyawan

dan kinerja dilakukan pada sampel yang berjumlah 30 orang. Respondennya diluar

dari sampel penelitian yang jumlah 129 orang. Singarimbun (1989), menyatakan

bahwa jumlah responden untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen minimal 30

orang, dengan jumlah minimal 30 orang ini maka distribusi skor (nilai) lebih

(56)

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu

instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Untuk

menguji validitas konstruk, dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir

pertanyaan dengan skor totalnya. Bila korelasi positip dan r tabel sebesar atau sama

dengan 0.341, maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid atau memiliki

validitas konstruk yang baik (Sugiono, 2004).

Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen dengan software pengolahan

data SPSS versi 14.0 nilai validitas yang terdapat pada kolom Corrected Item – total

Correlation dari variabel rekrutmen (X1), pelatihan (X2), karir (X3), kompensasi

(X4) dan kinerja karyawan (Y), terlihat butir pertanyaan 2 dan 5 yang negatif karena

< 0,341, sedangkan butir pertanyaan lainnya dikatakan valid karena > 0,341. Hasil uji

(57)
(58)

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

sebenarnya butir pertanyaan tersebut memiliki konsistensi. Untuk reliabilitas

instrumennya yang skornya dalam bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7, dan seterusnya

dapat digunakan “koefisien alpha” dari Cronbach (Umar, 2003). Cronbarch alpha

yang baik adalah yang makin mendekati 1. Menurut Sekaran (2005) yang kurang

dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan

Cronbach alpha 0,8 atau di atasnya adalah baik. Hasil uji reabilitas ditunjukkan pada

Tabel 3.4. dibawah ini.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas

(59)

VAR00026

3.8.Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat uji Regresi

Linier Berganda untuk mengukur pengaruh pengembangan karyawan terhadap

peningkatan kinerja karyawan. Regresi Linier Berganda digunakan oleh peneliti, bila

peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan(naik turunnya) variabel

devenden(kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai predictor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) Jadi analisis rekresi linier berganda akan

dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (dua) Sugiyono ( 2004).

Metode regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

(60)

2

β = Koefisien variabel χ2

3

β = Koefisien variabel χ3

4

β = Koefisien variabel χ4

ε = Epsilon atau Variabel tidak terungkap.

Pengujian regresi linier berganda menggunakan perangkat lunak mengolah data

Statistic Package for Social Sciences (SPSS) versi 14.0

a. Pengujian Asumsusi Klasik : untuk pengujian regresi harus memenuhi uji asumsi

klasik yakni normalitas data, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi

b. Uji Kelayakan Model : untuk melihat layak tidaknya model yang digunakan

dalam penelitian maka dilakukan uji nilai koefisien determinan (R²).

c. Uji Hipotesis : untuk melihat pengaruh bersama-sama antara pengaruh

pengembangan karyawan terhadap peningkatan kinerja karyawan dilakukan uji F

dimana hipotesis diterima jika Fhitung > dari FTabel dan nilai Signifikan < 0.05,

sedangkan melihat pengaruh secara parsial dilakukan uji t dimana hipotesis

diterima jika thitung > dari ttabel dan nilai Signifikan < 0.05. Dengan confidental

level 95 %.

Ho : Pengembangan karyawan yang terdiri dari rekrutmen, pelatihan, pengembangan

karir, dan kompensasi tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan

(61)

Ha : Pengembangan karyawan yang terdiri dari rekrutmen, pelatihan, pengembangan

karir, dan kompensasi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan Garuda

Gambar

Tabel 1.2. Data Pelatihan Karyawan  Garuda Plaza  Hotel  Medan Periode  2004                    s/d 2006
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir
Tabel 2.1. Kerangka Dasar Pengembangan Karir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hampir seluruh kecelakaan yang terjadi dapat digolongkan ke dalam human error .Beberapa pencegahan telah dilakukan oleh perusahaan, tetapi tingkat kecelakaan kerja masih

PENGARUH PELAYANAN, HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP PADA HOTEL JATI WISATA KOTA PANGKALPINANG”.. 1.2

Dengan menggunakan data hipotetik dan data luas area tanam D.I Yogyakarta serta model pendugaan kerugian akibat letusan gunung api diperoleh nilai kerugian dan selang

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh: Moore (1992); Doney dan Cannon (1997); dan Sunaryo (2002),Fredrich (2004) dan Yochanan (2005)

1) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat diterapkan ilmunya secara langsung pada bidang yang ditekuni sehingga dapat membandingkan antara teori yang selama

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pendugaan Potensi Biomassa Tegakan di Areal Rehabilitasi Hutan Pendidikan

Kesimpulan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ini adalah ada peningkatan prestasi belajar Teknologi Perkantoran pada siswa kelas X OTKP 1 SMK Negeri 2

GLWHPXNDQ FDPSXU NRGH ³3UHWHVW ´ FDPSXU NRGH LQL PHPSXQ\DL GXD IXQJVL \DLWX \DQJ SHUWDPD ³PHQJXWLS SHPELFDUDDQ RUDQJ ODLQ ´ 3HQXOLV menggunakan bahasa ini karena penulis