• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM INFORMASI TELEVISI DAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT

(STUDI KORELASIONAL MENGENAI PROGRAM “METRO

KINI” DI METRO TV DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

INFORMASI MASYARAKAT KELURAHAN PARHORASAN

NAULI KOTA PEMATANGSIANTAR)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata S 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

NENI EUNIKE WARUWU

110904066

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ni disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama :Neni Eunike Waruwu NIM : 110904066

Judul Skripsi : Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat

(Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

Medan 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Dra. Rusni, MA Dra Fatma Wardy Lubis,M.A

NIP.19510804 198503 2 001 NIP. 19620828 198701 2 001

Dekan FISIP USU

(3)

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian

hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : NENI EUNIKE WARUWU NIM : 110904066

(4)

Universitas Sumatera Utara HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Neni Eunike Waruwu NIM : 110904066

Judul Skripsi : Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat

(Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : ( )

NIP.

NIP. Penguji : ( )

NIP.

Penguji Utama : ( )

NIP.

(5)

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus peneliti ucapkan yang telah mengaruniakan berkat dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan perkuliahan ini sampai pada tahap penulisan skripsi yang berjudul “Program Siaran Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program Metro Kini di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)”. Peneliti sadar bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa campur tangan dari Sang Pencipta. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Berkat tuntunan dan kehendakNya, peneliti mendapatkan proses pengalaman hidup yang sangat berarti.

Peneliti juga menyadari bahwa kesempatan, dukungan, dan perjuangan kedua orang tua peneliti dalam memenuhi kebutuhan baik materil maupun moril selama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara (USU), maka peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus hati kepada Eliasa Waruwu, S.Pd dan Nurhayati Purba, S.Pd yang tiada hentidan sabar memberikan rasa cinta dan kasih sayang, semangat, nasehat, dan dukungan kepada peneliti. Peneliti juga mengucapkan terimakasih atas dukungan abang Ivan Bezaro Waruwu, S.Kom, adik Vili Belina Waruwudan Bima Benaso Waruwu. Peneliti sangat bersyukur mempunyai abang dan adik-adik yang sangat mengerti sifat dan perilaku peneliti selama pengerjaan skripsi ini. Semoga kita berempat dapat menjadi anak-anak yang membanggakan keluarga dan lingkungan tempat kita berada. Jarak dan waktu bisa menjadi batas kita untuk bertatap muka dan bercerita secara leluasa namun doa dan komunikasi yang selalu terjalin baik menjadi kunci keakraban kita berempat.

Dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini juga ikut serta memudahkan peneliti dalam menjalani dan menyelesaikan perkuliahan. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yakni Bapak Prof. Drs. Badruddin, M.si beserta jajarannya.

2. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi yakni Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A.

(6)

Universitas Sumatera Utara

4. Dosen pembimbing akademis peneliti Ibu Mazdalifah, Ph.D yang telah membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

5. Seluruh staff Departemen dan Laboratorium Ilmu Komunikasi FISIP USU yakni Kak Maya, Kak Hanim, Bang Windo yang telah membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan jalannya pendidikan dan penyusunan skripsi peneliti.

6. Seluruh masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner peneliti.

7. Teman-teman seangkatan 2011 Departemen Ilmu Komunikasi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

8. Sahabat peneliti bernama Laura Agatha Cardya Hutagaol yang selalu bersedia setia dan meluangkan waktu untuk mendengarkan curahan hati peneliti. Sukses untuk kuliah kedokteranmu, La! Teman-teman seperjuangan skripsi peneliti yang selalu mempunyai topik pembicaraan yang sama sejak pengajuan judul dan selalu memberikan semangat yakni Ria Situmorang, Tabitha Ginting, Ade Grace Sianturi dan kelompok rohani yang pernah dan telah mengajarkan peneliti sesuatu yang harus diutamakan yakni Kak Rebekka Purba, Bang Rittar Samosir, David Sihombing, Sondang Wahyuni Tamba, Davit Sebayang, dan Hans Siahaan.

9. Tetangga kamar kos peneliti sejak kuliah yakni Agnestesia Rizky Panjaitan dan teman-teman kos terompet’82 yakni Sulyen Tampubolon, Citra Hasibuan, Astiti Pasaribu, Rahel Hutagalung, Rumbany Tampubolon, Yenny Hura, Fitri Hasibuan yang telah memberi warna kehidupan kepada peneliti. 10. Semua pihak yang tidak dapat ditulis satu per satu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran yang membangun. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan,

(7)

Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :Neni Eunike Waruwu NIM : 110904066

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non ecsclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PROGRAM INFORMASI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT

(Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan Pada Tanggal : Yang Menyatakan

(8)

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Program Siaran Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi, Teori Komunikasi Massa, Teori Lasswell. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Relasi Tata Jenjang (Rank-Order) oleh Spearman dengan menggunakan bantuan SPSS versi 13,0 dan didukung dengan menggunakan skala Guilford. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu memilih sampel dengan memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar yang berjumlah 741 kepala keluarga. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga total sampel penelitian ini berjumlah 88 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yakni Studi Lapangan dan Studi Kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “Terdapat Hubungan yang cukup berarti antara Program Metro Kini di Metro TVterhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mayarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar” dengan angka korelasi sebesar 0,6315. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, diperoleh nilai tabel signifikansi 0,00, dimana lebih kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan.

Kata kunci :

(9)

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

This study titled Television Broadcast Program Information and Meeting the Needs Society (study correlations of the Program "Metro Now" on Metro TV and Meeting the Needs of Information Society Nauli Village Parhorasan Pematangsiantar).The theory used in this research is the Communication Theory, Theory of Mass Communication, Lasswell Theory. The method used in this research is correlational method that aims to find the relationship between the variables with other variables. Data analysis technique used is the analysis of a single table, cross table analysis, and hypothesis testing through coefficient formula Tata Relations Study (Rank-Order) by Spearman by using SPSS version 13.0 and is supported by using a scale Guilford. Sampling method in this research is purposive sampling to select a sample by selecting samples in accordance with the characteristics required to achieve the research objectives. The population in this study is Parhorasan Nauli Village community Pematangsiantar totaling 741 households. Sampling method in this study using Taro Yamane formula with a precision of 10% and a confidence level of 90% so that the total sample of this research amount to 88 people. Data collection techniques used in this study in two ways, namely Field Studies and Library Studies. Based on the research results prove that "There is a significant relationship between Metro Program Now in Metro TVterhadap Meeting the Needs Citizens Information Village Parhorasan Nauli Pematangsiantar" with the number of correlation of 0.6315. To determine the level of significance of the results of the hypothesis, the value table of significance 0.00, which is smaller than 0.05, so it was concluded that the relationship between the two variables is significant.

Keywords:

(10)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi ... 10

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 10

2.1.1.1 Tujuan dan Manfaat Komunikasi ... 13

2.1.1.2 Bentuk-Bentuk Komunikasi ... 14

2.1.2 KomunikasiMassa ... 14

2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa ... 18

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa ... 19

2.1.3 Teori Lasswell ... 20

2.1.4 Televisi Sebagai Media Massa ... 24

2.1.5 Program Informasi ... 23

2.1.5.1 Pengertian Informasi ... 23

2.1.5.2 Jenis-Jenis Program Informasi di Televisi ... 25

2.2Kerangka Konsep ... 27

2.3Model Teoritis ... 28

2.4Variabel Operasional... 28

2.5Definisi Operasional ... 29

(11)

Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 33

3.1.1 Sejarah Kota Pematangsiantar ... 33

3.1.2 Kelurahan parhorasan Nauli ... 34

3.2 Jenis Penelitian ... 37

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 38

3.2.2 Populasi Penelitian ... 38

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 38

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.4 Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pegumpulan Data ... 45

4.2 Teknik Pengolahan Data ... 49

4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 50

4.3.1 Karakteristik Responden ... 50

4.3.2 Program Metro Kini di Metro TV ... 52

4.3.2.1 Frekuensi, Durasi, dan Waktu Penayangan ... 52

4.3.2.2 Tanggapan Terhadap Pemilihan Menonton ... 56

4.3.3 Keberadaan Metro TV di Kalangan Masyarakat ... 58

4.3.3.1 Program-Program Metro TV ... 58

4.3.3.2 Metro TV Sebagai Saluran Berita ... 59

4.3.3.3 Program “Metro Kini” ... 62

4.3.4 Konten Berita, Tampilan Berita, Gaya Pemberitaan ... 63

4.3.4.1 Konten Metro Kini ... 63

4.3.4.2 Tampilan Audio (Suara) dan Visual (Gambar) Metro Kini...64

4.3.4.3 Gaya Bicara Presenter ... 65

4.4 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat ... 66

4.4.1 Metro Kini Menambah Pengetahuan, Wawasan ... 66

4.4.2 Metro Kini Mengugah Perasaan ... 67

4.4.3 Metro Kini Menghasilkan Pengalaman Menyenangkan ... 68

4.4.4 Metro Kini Meningkatkan Kredibilitas Diri... 68

4.4.5 Motif-Motif Informasi ... 69

4.4.6 Tanggapan Terhadap Metro Kini ... 72

4.5 Penggunaan Media Televisi ... 75

4.6 Analisis Tabel Silang ... 76

4.6.1 Hubungan Antara Program Metro Kini dengan Penonton Mengetahui Informasi Lingkungan Sekitar ... 76

4.6.2 Hubungan Antara Jam Tayang Program Metro Kini di Metro TV terhadap Pemuasan Mendapatkan Motif-Motif Kebutuhan Informasi ... 78

4.6.3Hubungan Antara Isi(Konten) Program Metro Kini dengan Alasan Penonton Tertarik Karena Motif-Motif Kebutuhan Informasi ... 79

(12)

Universitas Sumatera Utara

4.8 Pembahasan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

5.2.1 Saran Dari Responden Penelitian ... 88

5.2.2 Saran Dalam Kaitan Akademis ... 89

5.2.3 Saran Dalam Kaitan Praktis... 89

(13)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

No Program Informasi Televisi dan Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Masyarakat

Halaman

2.4 OperasionalVariabel 28

3.1.2.1 Data Kecamatan Di Kota Pematangsiantar Tahun 2012 34

3.1.2.2 Luas Wilayah Kecamatan Siantar Marihat dan Tiap Kelurahan

35

3.1.2.3 Pembagian Lingkungan Kecamatan Siantar Marihat Tiap Lingkungan

36

3.1.2.4 Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan Parhorasan Nauli 36

4.1 Usia Responden 50

4.2 Jenis Kelamin Responden 50

4.3 Pekerjaan Responden 51

4.4 Mengetahui Jam Tayang Program Metro Kini 52

4.5 Frekuensi Menonton Metro Kini dalam Seminggu 53

4.6 Kategori Menonton Metro Kini Saat Penayangannya 54

(14)

Universitas Sumatera Utara

4.8 Tanggapan Dalam Alasan Pemilihan Metro Kini 57

4.9 Respon Pengenalan Program-Program Informasi di Metro TV

59

4.10 Tanggapan Masyarakat Terhadap Metro TV sebagai Saluran Berita Pertama di Indonesia

60

4.11 Metro TV Tidak Menayangkan Sinetron 61

4.12 Metro Kini Sebagai Pilihan yang Tepat 62

4.13 Konten (Isi) Berita Metro Kini Mudah Dimengerti 63

4.14 Tampilan Audio (Suara) Metro Kini 63

4.15 Tampilan Visual (Gambar) Metro Kini 63

4.16 Gaya Bicara Presenter 64

4.17 Metro Kini Menambah Pengetahuan, Wawasan 66

4.18 Metro Kini Mengugah Perasaan 67

4.19 Pengalaman Menyenangkan 68

4.20 Metro Kini Meningkatkan Kepercayaan Diri 69

(15)

Universitas Sumatera Utara

4.22 Motif Kebutuhan Informasi dengan Ketertarikan Untuk Menonton Metro Kini

71

4.23 Kesenangan Pemenuhan Kebutuhan Informasi 71

4.24 Penyebarluasan Informasi 73

4.25 Informasi Lingkungan Sekitar 74

4.26 Peningkatan Rasa Partisipasi Terhadap Lingkungan 74

4.27 Penggunaan Media Televisi 75

4.28 Hubungan Antara Program Metro Kini dengan Informasi Lingkungan Sekitar

78

4.29 Hubungan Antara Jam Tayang dengan Kepuasan Pemenuhan Motif-Motif Kebutuhan Informasi

79

4.30 Hubungan Antara Isi (Konten) Program Metro Kini dengan Alasan Penonton Tertarik Karena Motif-Motif Kebutuhan Informasi

81

4.31 Uji Hipotesis antara Program Metro Kini di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat

(16)

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

No Program Informasi Televisi dan Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Masyarakat

Halaman

(17)

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Program Siaran Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komunikasi, Teori Komunikasi Massa, Teori Lasswell. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Relasi Tata Jenjang (Rank-Order) oleh Spearman dengan menggunakan bantuan SPSS versi 13,0 dan didukung dengan menggunakan skala Guilford. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu memilih sampel dengan memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar yang berjumlah 741 kepala keluarga. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga total sampel penelitian ini berjumlah 88 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yakni Studi Lapangan dan Studi Kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “Terdapat Hubungan yang cukup berarti antara Program Metro Kini di Metro TVterhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mayarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar” dengan angka korelasi sebesar 0,6315. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, diperoleh nilai tabel signifikansi 0,00, dimana lebih kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan.

Kata kunci :

(18)

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

This study titled Television Broadcast Program Information and Meeting the Needs Society (study correlations of the Program "Metro Now" on Metro TV and Meeting the Needs of Information Society Nauli Village Parhorasan Pematangsiantar).The theory used in this research is the Communication Theory, Theory of Mass Communication, Lasswell Theory. The method used in this research is correlational method that aims to find the relationship between the variables with other variables. Data analysis technique used is the analysis of a single table, cross table analysis, and hypothesis testing through coefficient formula Tata Relations Study (Rank-Order) by Spearman by using SPSS version 13.0 and is supported by using a scale Guilford. Sampling method in this research is purposive sampling to select a sample by selecting samples in accordance with the characteristics required to achieve the research objectives. The population in this study is Parhorasan Nauli Village community Pematangsiantar totaling 741 households. Sampling method in this study using Taro Yamane formula with a precision of 10% and a confidence level of 90% so that the total sample of this research amount to 88 people. Data collection techniques used in this study in two ways, namely Field Studies and Library Studies. Based on the research results prove that "There is a significant relationship between Metro Program Now in Metro TVterhadap Meeting the Needs Citizens Information Village Parhorasan Nauli Pematangsiantar" with the number of correlation of 0.6315. To determine the level of significance of the results of the hypothesis, the value table of significance 0.00, which is smaller than 0.05, so it was concluded that the relationship between the two variables is significant.

Keywords:

(19)

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia telah melakukan kegiatan komunikasi sejak terlahir di dunia. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup dan modal utama dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk individu maupun sosial, manusia harus berkomunikasi untuk mencapai kesetaraan pemahaman dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Dengan demikian, komunikasi tidak bisa dihilangkan selama manusia masih ada di muka bumi.

Tanpa disadari, perkembangan dan perubahan komunikasi disebabkan oleh manusia. Manusia yang berperan aktif dalam proses tersebut. Hal ini dikarenakan manusia mempunyai keahlian lebih dibanding dengan makhluk hidup lainnya yakni kemampuan berpikir. Manusia memiliki kemampuan lebih terhadap proses menerima dan menyaring pesan yang disebut dengan istilah keahlian local genius (kearifan lokal). Manusia dapat menentukan sesuatu yang baik atau buruk, layak atau tidak layak, berguna atau tidak berguna, bagi kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, manusia tidak sembarangan dalam melakukan proses komunikasi.

Sejalan dengan proses tersebut, manusia sering sekali mengalami kegelisahan ataupun gangguan untuk menyesuaikannya dengan kelangsungan hidupnya. Perubahan bukan merupakan sesuatu yang paling diharapkan atau bisa diprediksi. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki keinginan yang besar untuk menyerap secara cepat dan tepat berbagai ide, produk, jasa, dan hal lainnya yang dilahirkan oleh berbagai perubahan tersebut.

(20)

Universitas Sumatera Utara

memberikan informasi antar manusia sebagaimana yang biasa dilakukan dengan jarak yang dekat. Sejak zaman pra sejarah, manusia menyampaikan sesuatu kepada manusia lain atau memberikan peringatan bila ada bahaya atau ancaman dengan berteriak dan jika jaraknya jauh maka mereka akan berteriak sekuat-kuatnya untuk meningkatkan jangkauan komunikasi suara sehingga mencapai seluruh kelompok masyarakat yang dituju. Salah satu contoh sejarah komunikasi di lingkungan kerajaan dunia adalah sekitar 500 tahun sebelum Masehi Raja Persia Darius menugaskan prajurit-prajurit di setiap puncak bukit untuk berteriak satu sama lain dan menggunakan beduk atau kentungan untuk menyampaikan pesan dengan jarak yang jauh (Nasution, 1989:17). Di malam hari Raja memerintahkan untuk penggunaan api unggun dan asap di siang hari.

Proses komunikasi mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan proses interaksi manusia tersebut. Cepat atau lambatnya perkembangan tersebut disesuaikan dengan dinamika pendukungnya, seperti teknologi. Dinamika masyarakat pendukung merupakan kekuatan utama dalam perkembangan komunikasi. Rasa ingin tahu manusia yang tinggi dalam diri manusia modern terhadap tempat mereka tinggal menjadi pondasi dasar dan mendorong mereka untuk mengumpulkan, saling menukar, dan mengendalikan informasi.

Menurut O’Brien (Kadir, 2003:8) perilaku manusia dan teknologi memiliki keterkaitan interaksi dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Kreativitas sangat dituntut dalam proses ini. Baik individu maupun kelompok yang tidak memiliki atau tidak mau untuk mengembangkan kreativitas dalam menghadapi zaman perkembangan komunikasi dan teknologi maka keterbelakangan, ketertinggalan akan suatu fenomena kehidupan akan mereka hadapi.

(21)

Universitas Sumatera Utara

terjadi secara berkesinambungan. Oleh sebab itu, masyarakat memerlukan informasi yang diinginkan dalam hal beradaptasi dengan kehidupan sekitarnya. Di era modernisasi ini, masyarakat secara tidak langsung dituntut harus peduli terhadap informasi terkini tentang sekitarnya secara berkelanjutan.

Kebutuhan informasi saat ini dapat dikatakan sebagai kebutuhan primer yang membuat manusia mulai mencari cara untuk memenuhi hal tersebut. Manusia dengan kemampuan berpikir dan bertindak mulaimenentukan media informasi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan. Hal ini tergantung kepada kebutuhan informasi individu atau kelompok tertentu karena kebutuhan informasi tiap-tiap masyarakat pasti berbeda-beda.

Sarana atau media komunikasi telah banyak mengalami masa-masa perubahan menuju yang lebih memudahkan manusia dalam memperoleh informasi.Media penyiaran adalah media yang menyebarkan informasi berupa pesan yang memengaruhi dan mencerminkan kehidupan masyarakat. Sejak awal tahun 1990-an, para ahli komunikasi telah memprediksikan bahwa tahap perkembangan teknologi dan informasi selanjutnya akan melahirkan jalan raya informasi dan menyebarluaskan secara berkelanjutan informasi-informasi yang bersifat interaktif, hiburan, dan berbagai layanan pribadi tanpa melihat batas ruang dan waktu dari bermacam-macam sarana, seperti televisi.

(22)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan temuan lembaga survei AC Nielsen, televisi menempati urutan pertama dengan perolehan persentase sebanyak 95% sebagai medium utama yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia disusul oleh internet (33%), radio (20%), surat kabar (12%), tabloid (6%) dan majalah (5%) . Bentuk komunikasi yang berlangsung di media televisi awalnya berupa pengalihan informasi secara satu arah yang disampaikan dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lainnya. Seiring berjalannya waktu, televisi sudah melakukan komunikasi dengan audience secara interaktif namun masih bersifat terbatas ruang, waktu, dan situasi program tertentu. Dengan perkembangan TV tersebut telah berhasil memberikan sesuatu kepada audiennya tentang gambaran audiovisual terhadap dunia yang luas ini.

Saluran-saluran TV berusaha menyajikan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Banyak program-program yang ditawarkan oleh pihak stasiun televisi yang menjadi alternatif audienceuntuk dipilih dan dinikmati sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Salah satunya adalah kebutuhan program informasi. Informasi merupakan sesuatu yang harus disediakan oleh media massa khususnya televisi. Fungsi informasi merupakan fungsi yang paling penting dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi ini adalah dari berita-berita yang disajikan di televisi.Masyarakat dapat melihat bahwa media massa setiap harinya menayangkan informasi dan berbagai kejadian di seluruh dunia yang tentunya sangat berguna bagi kelangsungan hidup.

Pihak pengelola stasiun televisi menyediakan laporan yang bersifat terkini sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada khalayak luas. Intinya, televisi harus menyajikan segala informasi yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Selanjutnya, masyarakat yang akan memilih dan menentukan informasi sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Peran televisi dalam hal ini adalah mampu menyajikan informasi yang menarik perhatian dan berguna bagi audience.

(23)

Universitas Sumatera Utara

pembacaan berita oleh presenter atau penyiar tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan), misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal, atau orang-orang yang memiliki news value.

Metro TV merupakan salah satu stasiun TV swasta yang mulai mengudara secara resmi pada tanggal 25 November 2000 di Jakarta. Metro TV memusatkan acaranya pada siaran berita saja namun sejalan dengan perkembangannya mulai diselingi dengan program hiburan yang bersifat mendidik. Metro TV telah membangun positioning yang kuat sebagai news TV di benak masyarakat. Nama Metro TV telah begitu kuat dianggap sebagai televisi berita pertama di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu kekuatan besar yang tidak mudah ditandingi oleh kompetitornya.Metro TV tidak menayangkan program sinetron. Jadi dapat dikatakan bahwa mulai dari pagi hingga malam hari hampir semuanya tentang berita yang terkini, aktual, dan dapat dipercayai.

Stasiun-stasiun televisi nasional di Indonesia selain Metro TV juga berusaha menyajikan program informasi namun tidak menjadikannya sebagai program yang utama untuk diproduksi. Jika melihat stasiun Trans-7 dan Trans TV yang menyajikan format program berita (informasi) sebesar 10%, film 5%, hiburan 30%, 10% infotainment, 15% kuliner, musik 5%, religi 5%, dan olahraga 20%. Stasiun TV One yang menyajikan program informasi sebesar 85%, 5% hiburan, dan 10% religi agama dan hiburan negara. Stasiun MNC TV dengan format program 30% film anak, 15% komedi, 10% film religi dan dangdut, dan 35% sinetron. Stasiun Global TV yang menayangkan program film anak sebesar 50%, komedi 35%, 5% acara musik dan 10% berita, informasi, sinetron. (Sumber:

www.wikipedia.com)

(24)

Universitas Sumatera Utara

Salah satu program informasi yang biasa ditonton oleh masyarakat dalam penelitian ini adalah “Metro Kini” di Metro TV yang menayangkan berita aktual seputar politik, ekonomi, sosial, dan budaya setiap hari pukul 08.00-09.00 WIB

. Masyarakat yang belum mendapatkan

informasi terbaru dari penayangan program informasi stasiun TV lain yang tayang lebih awal di pagi hari dapat mengetahuinya dengan menonton program ini.

Selain itu, stasiun televisi lainnya di jam tayang tersebut (08.00-09.00 WIB) lebih menayangkan hiburan dan interaktif walaupun menayangkan sekilas berita tertentu yang tayang setiap 1 jam sekali dengan durasi berita paling lama lima menit. Adanya faktor kebiasaan dan penguatan keputusan bahwa hanya program informasi yang ada di Metro TV saja yang dapat memberikan kepuasan informasi maka saluran lain yang menayangkan program informasi tidak mendapat perhatian dari masyarakat untuk ditonton.

Kota Pematangsiantar adalah salah sat dan merupakan kota terbesar kedua setel strategis dengan dilintasi ole wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 236.947 jiwa (2012). Kota Pematangsiantar saat ini terkenal dengan pemakaian alat pemancar dan digital untuk memperoleh suatu saluran televisi.Kelebihan pemakaian ini adalah berbagai program siaran televisi selain saluran televisi nasional dapat mereka nikmati. Kekurangannya, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam hal pemasangan dan pemakaian alat.

(25)

Universitas Sumatera Utara

Sebagian masyarakat di kelurahan ini dapat menikmati berbagai saluran TV yang ditawarkan dengan baik dan tepat namun ada yang tidak dapat menikmatinya secara selektif dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi. Ada 2 kategori masyarakat dalam hal menikmati berbagai program informasi di televisi saat ini. Pertama, ketika kondisi masyarakat ini dengan berbagai penambahan berbagai saluran televisi lokal maupun luar negeri, mereka memilih hanya menikmati saluran-saluran televisi nasional. Hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor kebiasaan menonton program-program khususnya informasi pada saluran TV tertentu. Program-program saluran tambahan TV lainnya tidak mendapat perhatian dari kelompok masyarakat ini karena sudah terbiasa menikmati saluran TV nasional. Kategori masyarakat yang kedua adalah masyarakat yang dapat secara selektif menentukan dan menikmati tambahan program-program informasi lainnya di samping TV nasional. Selain itu, kebutuhan informasi masyarakat secara tidak langsung menuntut masyarakat selektif dalam memilih program informasi yang akan ditonton, dan proses pengertian dan penerimaan yang menuntut pemikiran dan penalaran yang sesuai dengan maksud dan tujuan penyampaian informasi tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti akan melakukan penelitian untuk mencari dan mengetahui hubungan program informasi Metro Kini terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

1.2 Rumusan masalah

(26)

Universitas Sumatera Utara 1.3 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini melihat hubungan antara program Metro Kini di Metro TV

dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

2. Penelitian ini dilakukan di lingkungan masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

3. Program yang akan diteliti dalam pemenuhan kebutuhan informasi penelitian ini adalah program Metro Kini di Metro TV.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan antara program Metro Kini di Metro TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar

2. Untuk mengetahui masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar dalam memenuhi kebutuhan informasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan baik pengajar maupun pendidik mengenai pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat melalui televisi.

(27)

Universitas Sumatera Utara

(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai suatu kegiatan yang selalu dilakukan manusia baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (elektronik). Tiada hari tanpa berkomunikasi. Komunikasi erat kaitannya dengan interaksi antara masyarakat dengan lingkungan. Kegiatan ini akan membentuk jalinan hubungan dengan menyampaikan segala sesuatu kepada pihak lain yang akan mempermudah dalam keberlangsungan manusia dengan lingkungan sekitar.

Hal terpenting dari kegiatan komunikasi adalah persamaan penafsiran terhadap makna sesuatu yang akan ditunjukkan dari isi pendapat, gagasan, maupun perilaku. Dengan kata lain, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia. Pengertian komunikasi menurut para ahli yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :

 Harold Lasswell mendefinisikan komunikasi dengan formula Lasswell yakni Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana).

 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mendefinisikan komunikasi sebagai proses memahami makna dan berbagi makna.

 Dance (1967) mendefinisikan komunikasi sebagai proses pemilihan dan pemilahan respons terhadap stimulus melalui simbol verbal-verbal.

(29)

Universitas Sumatera Utara  McCross (1998) mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang

menggambarkan bagaimana seseorang memberi stimulasi pada makna pesan verbal dan non verbal ke dalam pikiran orang lain.

 Robert E. Park (1887) mendefinisikan komunikasi sebagai proses sosial psikologi seseorang yang mampu menerima sikap dan pandangan orang lain bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama berlangsungnya proses komunikasi dan masing-masing mereka memberikan makna yang berbeda pada informasi yang diterimanya.

Dari beberapa pengertian komunikasi di atas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang tidak hanya sekadar kata namun menjadi konsep dan teori dalam kelangsungan komunikasi. Ada tiga faktor pembentukan definisi komunikasi sebagai suatu proses (Liliweri, 2011:64) yaitu :

1. Proses yang membuat semua komponen komunikasi berinteraksi secara dinamis, hal ini karena kita tidak akan mengerti komunikasi jika hanya melihat satu atau beberapa saja komponen-komponen tersebut.

2. Interaksi adalah proses yang menghubungkan pengirim pesan dan penerima pesan, dan konsep interaksi merupakan kata kunci untuk menghubungkan dua atau lebih orang untuk melakukan pengiriman dan penerimaan sehingga terjadi persamaan makna.

3. Konteks sosial menggambarkan tempat, waktu, dan situasi komunikasi itu terjadi, dan konteks tersebut akan mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi.

(30)

Universitas Sumatera Utara

Proses komunikasi dikatakan berhasil jika unsur-unsur di dalamnya yang berupa komunikator, pesan, saluran, komunikan mengalami penafsiran arti yang sama. Istilah komunikator disebut juga dengan sender (pengirim), source (sumber), encoder, speaker, originator, pemilik informasi, narator, reporter,

presenter, pemberi keterangan. Maka, komunikator dapat diartikan sebagai pihak

pertama yang memiliki suatu informasi dan menyampaikan, menyebarkan informasi tersebut ke pihak-pihak lain. Pesan atau informasi merupakan suatu informasi yang akan disampaikan komunikator ke komunikan dan dapat mengurangi ketidakpastian. Saluran adalah media yang akan digunakan oleh komunikator dalam penyampaian pesan. Komunikan adalah sasaran komunikator yang berupa masyarakat individu atau kelompok. Oleh sebab itu, unsur-unsur di atas harus mendapatkan perhatian terutama bagi komunikator dalam melangsungkan proses komunikasi.

Selain unsur-unsur di atas masih terdapat dua hal penting yang berperan dalam proses komunikasi. Pertama, aktivitas memaknakan pesan yang disampaikan oleh komunikator (encoding) dan pemaknaaan yang dilakukan oleh komunikan(decoding) terhadap informasi yang diterimanya tersebut. Proses

encoding merupakan proses pengalihan pesan yang akan disampaikan oleh

komunikator ke dalam bentuk simbol verbal atau non verbal sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh komunikan. Proses decoding merupakan proses pengawasandian yang dilakukan oleh komunikan terhadap pesan yang diterima sehingga dapat dimengerti. Tahapan akhir dari proses komunikasi adalah efek (response) yang diartikan sebagai tanggapan atau reaksi yang ditunjukkan oleh komunikan setelah menerima suatu pesan. Bentuk-bentuk efek dalam komunikasi antara lain :

1. Efek kognitif adalah efek pesan yang diterima oleh komunikan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalamannya.

(31)

Universitas Sumatera Utara

3. Efek koratif (behaviour) dalam bentuk tingkah laku komunikan terhadap pesan yang diterimanya.

Wilbur Schramm memaparkan faktor-faktor penunjang komunikasi agar efektif (Effendy, 2003: 41-42) diantaranya :

 Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

 Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga tercipta kesamaan pengertian.

 Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

 Pesan harus menyarankan suatu jalan atau solusi untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi suatu komunitas komunikan agar dapat bertingkah laku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

2.1.1.1 Tujuan dan Manfaat Komunikasi

Tujuan dilakukannya kegiatan komunikasi antara lain ;

1. Untuk mengubah sikap (to change the attitude) sesuai dengan yang diharapkan komunikator kepada komunikan. Hal ini biasanya tampak dalam kegiatan yang bersifat penyuluhan, persuasif, dan lain-lain.

2. Untuk mengubah opini/ pendapat/pandangan (to change opinion) komunikan terhadap suatu peristiwa sehingga mempunyai keputusan pemikiran sesuai dengan yang disampaikan komunikator. Hal ini tampak dalam kegiatan propaganda.

3. Untuk mengubah perilaku (to change the behaviour) dalam kelangsungan hidup bermasyarakat.

Manfaat kegiatan komunikasi antara lain :

1. Menginformasikan (to inform) sesuatu yang bersifat terkini dan dapat dipercaya serta disampaikan secara singkat, jelas, dan terperinci.

(32)

Universitas Sumatera Utara

3. Menghibur (to entertain) komunikan sesuai dengan budaya dan aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat.

2.1.1.2 Bentuk-Bentuk Komunikasi

Berdasarkan tatanan (situasi) terjadinya kegiatan komunikasi maka bentuk-bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah bentuk komunikasi yang berlangsung dalam diri sendiri seseorang. Bentuk ini hanya melibatkan satu orang saja dan pihak lain tidak mengetahui isi, informasi yang sedang ia pikirkan, rasakan dalam dirinya misalnya berkhayal, berpikir.

Menurut Ronald L. Applbaum dalam bukunya yang berjudul

“Fundamental Concept in Human Communication” mendefinisikan

komunikasi intrapribadi sebagai komunikasi yang berlangsung dalam diri individu berupa kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan mengamati serta memberikan makna (intelektual dan emosional) terhadap lingkungan kita.

2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang biasanya dilakukan secara tatap muka serta reaksi yang ditimbulkan terjadi secara langsung dan spontan.

3. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara lima orang atau lebih yang kegiatannya terstruktur, terencana. Suatu kelompok dapat terbentuk atas kesepakatan bersama diantara anggota-anggota kelompok.

(33)

Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Komunikasi massa

Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa (cetak, audio, audiovisual) yang lebih memudahkan dalam menciptakan persamaan makna terhadap komunikan yang dituju. Penggunaan media massa disebabkan pesan yang disampaikan berguna bagi kepentingan khalayak luas dan harus disampaikan dengan segera dan serentak.Penyampaian suatu informasi yang menggunakan media massa harus disampaikan kepada masyarakat yang berbeda-beda tempat tinggalnya. Pengertian ini mengalami perkembangan yang diartikan sebagai proses komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di bioskop-bioskop.

Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Dalam prosesnya akan melakukan penyebaran informasi secara serentak dan menyeluruh kepada khalayak luas.

Unsur-unsur suatu proses komunikasi massa terdiri dari komunikator, media massa, informasi (pesan) massa, gatekeeper, khalayak (publik), dan umpan balik. Unsur yang berperan penting dalam proses komunikasi massa adalah komunikator. Ada 2 tugas penting yang diemban untuk harus dilakukan oleh komunikator dalam komunikasi massa. Pertama, harus mengetahui yang ingin dikomunikasikan atau disampaikan. Kedua, harus mengetahui juga cara penyampaian pesan tersebut. Sebuah pesan yang isinya lemah, disampaikan dengan menggunakan sarana yang lemah juga akan menimbulkan pengaruh yang kurang efektif terhadap komunikan yang berjumlah banyak. Sebaliknya, suatu pesan yang penting disampaikan dengan sarana yang baik dan penyampaian yang jelas akan menimbulkan pengaruh yang efektif terhadap komunikan.

(34)

Universitas Sumatera Utara

Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal tertentu yang sifatnya mencari keuntungan positif dan penyebaran informasi tersebut.

Media massa merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara bersamaan kepada khalayak banyak yang berada di tempat yang berbeda-beda. Media massa dalam arti sempit berupa surat kabar, brosur, selebaran, majalah. Media massa dalam arti luas berupa media massa periodik yaitu tercetak dan elektronika seperti radio, televisi, film. Dengan menggunakan media massa suatu informasi dapat disampaikan secara berkala, terkini, dan diterima secara massal (masyarakat luas).

Gatekeeper adalah penyeleksi informasi misalnya wartawan, editor,

redaksi, dan lain-lain. Komunikasi massa dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu organisasi media massa. Sebelum informasi massa diberitakan harus dilakukan proses seleksi pesan oleh gatekeeper yang memiliki wewenang menentukan informasi yang layak atau tidak layak, baik atau tidak baik disampaikan secara massal. Dengan demikian, masyarakat akan menerima dan percaya terhadap maksud penyampaian informasi tersebut. Khalayak adalah massa yang menerima informasi yang disampaikan secara serentak melalui media massa. Umpan balik dalam proses komunikasi massa biasanya bersifat terbatas (tertunda), tidak langsung.

Nordenstreng dan Varis, 1973 mengatakan bahwa terdapat empat proses utama yang menjadi sejarah komunikasi massa yakni :

• Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi pertama manusia

• Berkembangnya seni tulisan dan kemampuan bicara manusia dengan menggunakan bahasa

(35)

Universitas Sumatera Utara • Lahirnya komunikasi elektronik yang dimulai dari telegraf, telepon, radio,

televisi hingga satelit. Kecepatan sarana komunikasi yang bersifat digital cenderung menghilangkan ruang dan waktu dalam kesadaran manusia.

Menurut Winston, faktor utama yang menyebabkan perubahan dan perkembangan teknologi adalah hubungan timbal balik antara masyarakat dan teknologi (Roger Fidler, 1990). Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan zaman dengan kebutuhan makhluk hidup.Teknologi mesin cetak yang terjadi dalam era media cetak cukup bertahan lama yaitu sekitar empat abad.

Beberapa tahun kemudian, Markis Guglielmo Marconi menemukan suatu alat pemancar yang dikenal dengan sebutan radio telegraf dan tepat pada tahun 1897 ia berhasil mendirikan perusahaan telegraf tanpa kawat. Seiring dengan hal ini, masyarakat sudah mulai mengenal komunikasi jarak jauh namun masih bersifat terbatas ruang dan waktu. Perkembangan selanjutnya adalah Alexander Graham Bell mengembangkan telegraf menjadi telepon. Perkembangan ini menjadi titik tolak ukur lahirnya era telekomunikasi yang mampu melahirkan teknologi super cepat saat itu yaitu penemuan Alexanderson pada tahun 1914 berupa radio (Bungin, 2005:24-25).

Perkembangan terus berjalan dengan cepat yang ditandai dengan penemuan radio yang tidak bertahan lama dengan ditemukannya televisi oleh Farnswoth pada tahun 1927. Sejak saat itu manusia merasakan kesempurnaan dalam memperoleh berbagai informasi dan menikmatinya dengan adanya audio dan visual yang ditampilkan oleh televisi.

(36)

Universitas Sumatera Utara

sarana yang netral dalam memuat pesan.Informasi massaadalah informasi yang ditujukan kepada masyarakat secara massal bukan untuk dikonsumsi oleh kalangan pribadi.

Di era moderrnisasi ini, komunikasi massa mengalami perkembangan yang cukup pesat. Media massa dianggap memegang peranan penting atau sering disebut sebagai agen perubahan (agent of change). Perannya dapat diuraikan sebagai berikut :

 Sebagai media informasi. Dengan penyampaian informasi yang terbuka dan jujur kepada khalayak luas akanmembantu masyarakat mengetahui kejadian sekitar dan mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam proses komunikasi dengan kemampuan yang dimiliki.

 Sebagai media edukasi. Media massa akan menambah informasi, pengetahuan, wawasan tentang kehidupan sekitar dan sekaligus akan mendidik masyarakat menjadi cerdas, berpikir positif, dan menjadi masyarakat yang maju.

 Sebagai media hiburan. Peran media massa sebagai agent of change sangat dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai budaya, seni yang positif dan tentunya menghibur sehingga menimbulkan peradaban moral budaya yang berguna antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa

Proses komunikasi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap muka dapat dilakukan oleh dua atau lebih orang yang dilakukan secara langsung sehingga dapat melihat reaksi langsung setelah menerima suatu pesan. Sedangkan, komunikasi massa melibatkan banyak orang sehingga prosesnya kompleks dan rumit.

Menurut McQuail (1992) bentuk-bentuk komunikasi massa antara lain: 1. Pendistribusian dan penerimaan pesan dalam skala besar. Komunikasi

(37)

Universitas Sumatera Utara

sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.

2. Proses komunikasi massa dapat melalui satu arah yaitu dari komunikator ke komunikan. Jika terjadi interaktif antara komunikator dan komunikan maka umpan baliknya bersifat terbatas, tetap didominasi oleh komunikator.

3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris diantara komunikator dan komunikan yang bersifat datar dan sementara. Jika melibatkan kondisi emosional terhadap suatu pemberitaan maka itu hanya berlaku sementara dan tidak permanen.

4. Proses komunikasi massa juga berlangsung secara impersonal (non pribadi dan tanpa nama). Proses ini mengatakan bahwa sulit untuk menentukan unsur-unsur yang berperan sebagai komunikator atau komunikannya. 5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan kepada

hubungan-hubungan kebutuhan market (pasar) di masyarakat. Media penyiaran misalnya televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan massa. Dengan demikian, agenda televisi dan radio juga sangat ditentukan oleh rating yaitu tingkatan proses masyarakat menonton atau mendengar suatu acara, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap rugi jika dilanjutkan dan tidak disponsori (didukung) oleh pasar.

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Setiap kegiatan yang dilakukan memiliki fungsi, begitu juga dengan komunikasi massa. Fungsi komunikasi massa antara lain :

1. Fungsi pengawasan berupa peringatan dan kontrol sosial yang dilakukan dengan cara kegiatan preventif (mencegah) hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam masyarakat luas. Selain itu, pengawasan berupa persuasif yang mengajak, membujuk masyarakat untuk melakukan yang disampaikan komunikator dan biasanya disertai dengan reward (hadiah jika melakukannya) atau punishment (hukuman jika tidak melakukannya). 2. Fungsi social learningyang memberikan pencerahan kepada komunikan

(masyarakat luas) secara efektif dan efisien serta dilakukan dalam waktu yang bersamaan (serentak). Selain itu, fungsi ini akan membantu masyarakat dalam bertingkah laku di lingkungan sekitarnya.

(38)

Universitas Sumatera Utara

4. Fungsi transformasi budaya adalah fungsi yang bersifat dinamis yang dilakukan bersamaan dengan social learning.

5. Fungsi hiburan yang biasanya dilakukan bersamaan dengan fungsi transformasi budaya sehingga lebih mudah untuk diterima dalam lingkup sosial atau budaya suatu masyarakat.

2.1.3 Teori Lasswell

Teori Lasswell dicetuskan oleh Harold Lasswell. Teori ini dianggap oleh beberapa ahli sebagai teori awal dalam perkembangan ilmu komunikasi. Teori ini dipahami dengan istilah formula Lasswell yakni Who Says What In Which

Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran

Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa). Untuk memudahkan dalam proses pemahaman teori ini maka perlu diperhatikan unsur-unsur proses komunikasi berupa komunikator (communicator), pesan (message), media, komunikan

(receiver), dan efek (effect). Unsur-unsur tersebut merupakan hal umum yang

harus ada dalam proses komunikasi. Teori ini dianggap baik untuk digunakan karena memperhatikan dengan benar aspek-aspek komunikasinya. Dengan demikian tidak menggunakan cara yang rumit untuk menginterpretasikannya.

Setiap hal yang ada dalam suatu teori komunikasi mempunyai fungsi bagi kelangsungan hidup baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Demikian juga dengan teori Lasswell. Fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut :

 Sebagai pengamat dan pengawasan lingkungan (the surveillance of the

invironment) artinya komunikasi berfungsi untuk mengingatkan

masyarakat terhadap bahaya dan peluang-peluang yang terjadi dalam lingkungan.

 Sebagai korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan (the correlations of the parts of society in

responding to the environment) artinya memberikan gambaran hubungan

(39)

Universitas Sumatera Utara

merespons lingkungan. Hal ini bisa tampak dalam bentuk tajuk rencana atau propaganda.

 Sebagai transmisi warisan sosial dari generasi satu ke generasi yang lain

(the transmission of the social heritage from one generation to the next)

artinya proses komunikasi akan menjadi warisan bagi generasi komunikan selanjutnya yang akan membantu dalam perkembangan komunikasi. Hal – hal yang diwariskan berupa nilai-nilai sosial, norma, ataupun hal lain yang bersifay berguna dan mendidik bagi generasi selanjutnya.

Fungsi-fungsi komunikasi di atas dapat dijalankan oleh tiga kelompok khusus yakni dalam fungsi pengawasan dan pengamat lingkungan diperankan oleh pemimpin politik dan diplomat, dalam menjalankan fungsi korelasi masyarakat dengan lingkungannya dijalankan oleh pendidik, jurnalis, dan penceramah, serta dalam menjalankan fungsi pewarisan ke generasi selanjutnya diperankan oleh anggota keluarga dan pendidik sekolah.

Ada beberapa motif kebutuhan informasi terhadap masyarakat menurut Elihu Katz (1973) antara lain :

1. Kognitif (cognitive) yaitu kebutuhan masyarakat luas untuk memperoleh pengetahuan, informasi, wawasan mengenai keadaan lingkungan sekitar. Contohnya straight news, dokumenter, dan lain-lain.

2. Afektif yaitu kebutuhan masyarakat terhadap suatu program informasi yang dapat menyenangkan batin atau emosionalnya. Contohnya feature, infotainment, dan lain-lain.

3. Integratif personal (personal integrative) yaitu kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan diri terhadap penayangan suatu program informasi. Contohnya talk

show.

(40)

Universitas Sumatera Utara

lingkungan sekitar. Contohnya : current affair, dokumenter, dan lain-lain.

5. Escapist (pelepasan ketegangan) yaitu kebutuhan informasi untuk

memperoleh pencerahan baru dari keadaan hidup yang membuat hidup masyarakat tegang atau tertekan. Contohnya : talk show, feature.

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka akan terjadi kesediaan untuk mengubah sikap. Suatu pesan dikatakan berhasil dalam teori ini tergantung pada cara masyarakat dalam mengendalikan fungsi-fungsi komunikasi massa supaya efisien. Media massa mempunyai peran untuk memberi efek yang cukup kuat kepada audience. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kebutuhan informasi dan konsumsi masyarakat terhadap media massa khususnya televisi yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.Suatu informasi akan menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat jika dilakukan secara berkesinambungan dan memiliki nilai berita (news value) yang dapat dipercayai. Semakin sering suatu informasi disampaikan dan masyarakat semakin banyak yang membahasnya dalam kehidupan sehari-hari maka masyarakat telah membentuk nilai kepercayaan terhadap suatu pemberitaan di media massa. Dengan demikian, jika suatu informasi semakin sering diberitakan maka akan semakin cepat untuk menghasilkan reaksi yang diharapkan kepada audience.

2.1.4 Televisi sebagai media massa

(41)

Universitas Sumatera Utara

diubah menjadi getaran oleh antena pesawat TV. Pada pesawat ini akan mengalami perubahan kembali menjadi gambar-gambar yang hidup dan akan sama dengan objek yang terkena sasaran kamera tadi.

Awalnya masyarakat menggunakan media surat-menyurat, radio untuk menyebarluaskan suatu kejadian atau informasi. Perkembangan media terus berlanjut hingga televisi menjadi media massa yang sangat berperan penting saat ini. Televisi dianggap sebagai media massa yang sangat mudah digunakan oleh pihak media untuk menyebarluaskan informasi secara serentak (bersamaan) dan lingkup masyarakat yang luas. Unsur kata-kata, musik, serta sound effect mampu menarik perhatian khalayak.Selain itu, gambar hidup yang ditampilkan TV dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi penonton. Dengan demikian, televisi memiliki kemampuan yang lebih menonjol dibandingkan dengan media massa lainnya guna memengaruhi khalayak.

Perkembangan televisi pada tahun 1980-an ditunjukkan dari munculnya layar televisi pelat (LCD) dengan teknologi plasma menggantikan teknologi layar televisi tabung yang dinilai kurang efektif karena menghasilkan kualitas warna dan gambar tayangan yang kurang baik dan jelas. Televisi juga menggunakan satelit sama halnya dengan radio sehingga membuka peluang bagi audience untuk menyaksikan siaran secara berkesinambungan dan tidak mengenal batas ruang dan situasi. Misalnya, pertandingan sepak bola suatu negara dapat dilihat oleh negara lain.

(42)

Universitas Sumatera Utara 2.1.5 Program Informasi

2.1.5.1 Pengertian Informasi

Kata informasi dalam bahasa Inggris yakni information, berasal dari bahasa Latin informare yang berarti memberi bentuk. Informasi dapat diartikan sebagai suatu pemberian makna dalam kehidupan manusia. Pemberian informasi selalu terjadi secara terus-menerus kepada manusia dengan memberitahukan sesuatu yang sedang berlangsung, baru, dan ekspektasi akan kelangsungan manusia. Komunikasi sangat berperan dalam menjalankan fungsi informatif yang akan memberikan pengetahuan kepada manusia. Fungsi informatif tersebut harus berisi hal-hal yang bersifat fakta (sesuai dengan kenyataan), tidak berisi tentang hal-hal yang bersifat khayalan. Informasi-informasi yang ditayangkan di televisi harus berupa fakta yakni kejadian yang sesungguhnya terjadi di lingkungan masyarakat.

Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan benar disampaikan oleh media massa kepada masyarakat akan menjadikan masyarakat tersebut kaya dengan informasi, terbuka dengan lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat sebagai masyarakat dalam lingkungan yang luas dapat berpartisipasi dengan sekitarnya melalui kemampuannya yang beraneka ragam.

Beberapa pengertian informasi menurut para ahli antara lain : 1. Bentuk lain dari berita (Tolaas, 1986).

2. Informasi adalah pengorganisasian dan interpretasi terhadap data kemudian dimasukkan dalam format yang tepat agar dapat digunakan oleh pemakai dalam pandangan baru (Liliweri, 2005).

3. Fritz Machlup mengartikan informasi bukan sesuatu yang mengartikan sesuatu. Informasi merupakan makna yang terdapat dalam karakteristik seperti properti, unsur, dimensi, dan koneksi.

(43)

Universitas Sumatera Utara 2.1.5.2 Jenis-Jenis Program Informasi di Televisi

Setiap stasiun televisi berusaha menyajikan berbagai jenis program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menarik dan disukai, serta berusaha untuk tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Vane-Gross (1944) menentukan jenis program berarti memilih daya tarik dari suatu program tersebut. Suatu program harus memilih daya tarik tepat agar dapat meraih perhatian audien dalam jumlah yang banyak.Program informasi yang ditayangkan di televisi memberikan berbagai informasi yang aktual dan terkini sehingga dapat memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal dan bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news)(Morissan, 2008:208-212).

Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting, menarik yang sifat penyiarannya harus segera diinformasikan oleh media agar dapat diketahui dengan cepat oleh audiennya. Televisi memiliki peranan penting dalam proses informasi ini. Media penyiaran adalah media yang paling cepat untuk menyiarkan informasi kepada masyarakat.Stasiun televisi sebagian besar menyajikan program informasi beberapa kali dalam satu hari misalnya pada pagi, siang, sore hari, dan tengah malam.Ada beberapa stasiun televisi yang menyajikan hard news secara reguler dalam suatu program berita. Selain itu, ada juga program berita yang disajikan setiap jamnya walaupun hanya selama beberapa menit saja.

Berita keras dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain :

Straight news yaitu berita yang singkat, tidak terlalu mendalam, dengan

hanya menyajikan informasi yang dianggap penting saja dan terikat dengan waktu yang apabila terlambat untuk diberitakan maka nilai beritanya(news value) tidak ada lagi.

Feature yaitu berita yang bersifat ringan dan harus menarik seperti

(44)

Universitas Sumatera Utara

Infotainment. Kata infotainment berasal dari dua kata yakni information

yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Pengertian

infotainment bukan berita hiburan atau yang memberikan hiburan namun

berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang terkenal. Umumnya, berita infotainment disajikan dalam program berita tersendiri dan khusus berisi berita-berita mengenai kehidupan selebritis.

Berita lunak (soft news) adalah informasi-informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat segera untuk diinformasikan.Jenis berita ini ditayangkan dalam satu program tersendiri di luar program berita.

Bentuk-bentuk berita lunak antara lain :

Current affair yaitu program yang menayangkan informasi yang terkait

dengan suatu berita penting yang telah ditayangkan sebelumnya namun dalam konteks ini disajikan secara lengkap dan mendalam. Misalnya, program yang menyajikan informasi mengenai kehidupan masyarakat yang menjadi korban bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Magazine yaitu bentuk berita yang hampir sama isinya dengan feature

namun dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih mementingkan aspek menariknya suatu informasi daripada aspek pentingnya. Dengan durasi 30 menit atau lebih, program magazine dapat menyajikan lebih dari satu topik.

• Dokumenter yaitu program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan yang dkemas dengan jelas dan menarik. Misalnya, program dokumenter yang menceritakan sejarah tentang suatu kerajaan atau pahlawan.

Talk show yaitu program perbincangan yang menampilkan satu atau lebih

orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembaca acara (host). Orang-orang yang menjadi narasumbernya merupakan orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa langsung atau yang ahli dengan topik yang akan dibahas.

2.2 Kerangka Konsep

(45)

Universitas Sumatera Utara

penelitian. Kerangka konsep dalam penelitian ini mencakup dua variabel antara lain :

1. Variabel Bebas / Independent Variable (X)

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi suatu gejala. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah program Metro Kini di Metro TV.

2. Variabel Terikat / Dependent Variable (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari pengaruh suatu variabel.Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat.

2.3 Model Teoritis

Gambar 1.1 Model Teoritis

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Variabel bebas (X) Program “Metro Kini” di

Metro TV

Variabel terikat (Y) Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat :

1. Motif kognitif (cognitive) 2. Motif afektif

3. Motif integratif personal 4. Motif integratif sosial 5. Motif escapist (pelepasan

(46)

Universitas Sumatera Utara 2.4 Variabel Operasional

Tabel 2.4

Operasional Variabel

No Variabel Teoritis Variabel Operasional

1 Variabel Bebas (X)

Program Metro Kini di Metro TV

1.Konten berita 2.Tampilan berita 3.Gaya pemberitaan

4.Frekuensi, durasi, dan waktu penayangan

2 Variabel Terikat (Y)

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Masyarakat

1.Motif kognitif (cognitive) 2.Motif afektif

3.Motif integratif personal 4.Motif integratif sosial 5.Motif escapist (pelepasan

ketegangan) 3 Karakteristik Responden 1.Usia

2.Jenis kelamin 3.Pekerjaan

4.Frekuensi masyarakat menonton “Metro Kini”

2.5Defenisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

A.Variabel Bebas (Program “Metro Kini” di Metro TV)terdiri dari :

1. Konten berita berbicara tentang isi-isi berita “Metro Kini” yang disajikan bagi pemahaman dan pengertian responden dalam penelitian ini.

2. Tampilan berita mengenai tampilan audio visual program “Metro Kini” dalam menyampaikan suatu informasi/kejadian.

(47)

Universitas Sumatera Utara

4. Frekuensi, durasi, dan waktu penayangan membahas mengenaiintensitas waktu penayangandalam satu hari, lama penayangan, dan waktu penayangan yang disesuaikan dengan target audien.

B. Variabel Terikat (Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat) terdiri dari :

1. Motif kognitif (cognitive) yaitu responden memilih suatu program informasi untuk memperoleh pengetahuan, informasi atau pemahaman. 2. Motif afektif yaitu responden menonton suatu program informasi agar

mendapatkan pengalaman yang bersifat emosional (menggugah perasaan). 3. Motif integratif personal yaitu responden dapat meningkatkan kredibilitas

(kepercayaan diri) dan status dengan penayangan suatu program informasi. 4. Motif integratif sosial yaitu motif kebutuhan informasi untuk

meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, lingkungan sekitar. 5. Motif escapist (pelepasan ketegangan) yaitu responden dapat mendapatkan

pencerahan atau melepas ketegangan dengan menikmati suatu program informasi.

C. Karakteristik Responden terdiri dari :

1. Usia yaitu tingkatan umur dari responden penelitian iniyaitu umur masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

2. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin responden terdiri dari laki-laki dan perempuan.

3. Pekerjaan mengenai aktivitas atau mata pencaharian yang dilakukan responden dalam kegiatan sehari-hari yaitu wiraswasta, pegawai, pensiunan, pekerja rumahan.

(48)

Universitas Sumatera Utara 2.6 Hipotesis

Penelitian dilakukan karena adanya suatu gejala atau masalah. Oleh sebab itu, sebelum terjun ke lokasi penelitian harus mengetahui penyebab dasarnya. Langkah pertama untuk mengetahui penyebab dasarnya adalah merumuskan dugaan sementara yang biasa disebut dengan istilah hipotesis. Kata hipotesis berasal dari dua kata yakni hipo berarti keraguan dan tesis berarti kebenaran. Dengan demikian, hipotesis masih bersifat sementara dan diperlukan suatu pembuktian dengan dilakukannya penelitian ke lapangan untuk mengetahui kebenarannya. Penolakan dan penerimaan suatu hipotesis tergantung kepada hasil-hasil penelitian empiris.

Hipotesis dalam suatu penelitian berfungsi sebagai pengarah yang akan memberikan batasan-batasan mengenai data yang dikumpulkan atau didapat, cara pengumpulan data, dan model-model analisis yang digunakan. Suatu hipotesis penelitian harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut (Ida Bagoes, Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial : 58-59) :

1. Hipotesis merupakan hasil konstruksi dari gagasan-gagasan yang dapat dijelaskan dan dihubungkan dengan teori atau hasil-hasil pengamatan. 2. Hipotesis disusun dengan kalimat pernyataan bukan

kalimat-kalimat pertanyaan.

3. Hipotesis selalu dikaitkan dengan keadaan populasi penelitian bukan hanya pada sampel saja. Sampel merupakan unit dari populasi yang digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis dan akan digeneralisasikan dengan keadaan populasinya.

4. Suatu hipotesis tidak dapat berdiri dengan satu variabel, harus terdiri dari dua variabel atau lebih.

5. Hipotesis harus sejalan dan berurutan dengan infomasi umum dan teori yang didapat dan dikumpulkan.

6. Hipotesis harus disusun dengan bahasa yang sederhana dan jelas sehingga memudahkan dalam pembuktian kebenarannya.

(49)

Universitas Sumatera Utara

Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :

Ha : terdapat hubungan program “Metro Kini” di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

Ho : tidak terdapat hubungan program “Metro Kini” di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

3.1.1 Sejarah Kota Pematangsiantar

Penelitian ini dilakukan di Kota Pematangsiantar Kelurahan Parhorasan Nauli. Kota Pematangsiantar merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara dan kota terbesar kedua setelah Medan. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2. Jarak wilayah dari kota Medan ke kota Pematangsiantar 128km dengan waktu tempuh antara tiga sampai dengan empat jam. Kota ini merupakan lintas Sumatera karena letaknya yang strategis menuju wilayah atau tempat wisata di sekitarnya, misalnya Parapat, Kabanjahe. Wilayah Kota Pematangsiantar terdiri dari 8 kecamatan dan 53 kelurahan. Pada tahun 2012 telah dilakukan sensus penduduk dan kota ini memiliki penduduk berjumlah 236.947 jiwa.

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, daerah ini masih tergolong daerah keturunan atau pemerintahannya bersifat kerajaan hingga tahun 1906. Memasuki tahun 1907, bangsa Belanda datang ke daerah ini dan menguasai wilayah Simalungun. Akhirnya, sifat kekuasaan di daerah ini dihapuskan. Selama masa pemerintahan Belanda, tempat pengiriman barang-barang yang memasuki daerah Simalungun dipusatkan ke Pematangsiantar. Sejak saat itu, Pematangsiantar mulai dikenal dan dikunjungi pendatang baru misalnya dari Cina.

Gambar

Gambar 1.1 Model Teoritis
Tabel 2.4 Operasional Variabel
Tabel 3.1.2.3 Pembagian Lingkungan Kecamatan Siantar Marihat
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma konstruktivis, yakni terdapat suatu situasi yang di dalamnya para siswa berinteraksi dan berkomunikasi

Berdasarkan fenomena tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan jud ul “ Hubungan Kegiatan Perawat Mempertahankan Skor Komisi

Pasien tampak lemas dan kurang bergairah .Ia masih mampu melakukan aktifitas sehari-hari (ADL) secara mandiri dan ia berpikir untuk tidak meyusahkan orang- orang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual efektif terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir (Z=24,018, p< 0,01

Untuk itulah Penulis mencoba mempelajari PHP dengan membuat sebuah aplikasi buku tamu sederhana yang didukung oleh software-software lainnya seperti MySQL, Java Script dan

Memeriksakan ki.!dar parameter JJaku Hutu Li1nbah Coir. seba.gairnanu t'-'!r!..;ebut dalarn lc1mpin1n keputusan

Maka pada rancangan aplikasi ini bertujuan untuk melakukan pemilihan secara otomatis, dengan demikian aplikasi ini dapat menghemat waktu, dan dapat kapan saja untuk melakukan

[r]