• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA 001"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Dan Tujuan Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

Asy’ari, Muslichah (2006) dalam

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html menyatakan bahwa ketrampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi ketrampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta ketrampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variable, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data.

(2)

melatih siswa untuk menemukan dan menyelesaikan masalah secara ilmiah untuk menghasilkan produk-produk IPA yaitu fakta, konsep, generalisasi, hukum dan teori-teori baru.

Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia. Kurikulum yang sekarang berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum KTSP selain dirumuskan tentang tujuan pembelajaran IPA juga dirumuskan tentang ruang lingkup pembelajaran IPA, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan arah pengembangan pembelajaran IPA untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sehingga setiap kegiatan pendidikan formal di SD harus mengacu pada kurikulum tersebut.

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

(3)

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

B. HASIL BELAJAR

Hasil belajar merupakan bentuk gambaran keberhasilan individu setelah meyalurkan bakat, minat dan motivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi belajar tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal. Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah Faktor Psikogis. faktor-faktor-faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal a. Motivasi

Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.

b. Konsentrasi

Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukan akan memenuhi sasaran untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri.

c. Reaksi

(4)

belajar mengajar akan menjadi hidup, karena siswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalam belajar.

2. Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatas belajar siswa, maka memungkinkan siswa untuk aktif belajar.

b. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah, dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara intensif, maka akan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.

c. Lingkungan Sekolah

Kondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapat memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif.

http://hipni.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar.html

C. MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR

1. Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

(5)

lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.

Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.

Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.

(6)

Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran. Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami.

2. Keuntungan memanfaatkan media lingkungan sekitar

Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :

 Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan

 Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa.

 Karena benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.

 Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.

 Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. 

 Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).

(7)

3. Kelemahan memanfaatkan media lingkungan sekitar

 jika guru kurang membimbing siswa saat belajar di lingkungan sekitar siswa tidak melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang kita harapkan tapi hanya bermain-main saja

 jika guru kurang mempersiapkan waktu dengan matang, kegiatan belajar di lingkungan sekitar menghabiskan waktu di kelas karena penggunaan media ini membutuhkan waktu yang lama

4. Langkah-langkah dalam penerapan media lingkungan sekitar a. Tahap persiapan

 Menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan pembahasan tertentu

 Menentukan objek yang harus dikunjungi

 Menyampaikan skenario pembelajaran kepada siswa sebelum kegiatan pembelajaran di lingkungan sekitar berlangsung

b. Tahap pelaksanaan

 Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan

 Siswa mengikuti skenario yang telah disampaikan guru

 Untuk menghemat waktu guru membimbing siswa mengamati objek yang akan diamati dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum mengerti.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Kesenian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul bermacam – macam jenis kesenian yang ada di Gunungkidul khususnya di desa Kemadang masih banyak dari tabel dibawah merupakan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) Kecamatan Anggana tahun 2019 disusun sebagai media untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

Secara kelompok, orang-orang berada di dalam rumah ataudi luarrumah berkumpul,tetapi tidak boleh membicarakanh al-h alyang berkenaan dengan adatistiadatK ampung N aga, artinya mereka

pemilik hak atas tanah dengan kepentingan masyarakat, sebagai salah tujuan dari setiap pemanfaatan hak atas tanah; Ketiga , keseimbangan antara kepentingan untuk

Partisipasi masyarakat yang dimaksud adalah ikut sertanya masyarakat dalam hal pengelolaan sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan, yaitu membuang sampah sesuai dengan waktu

Ansietas merupakan salah satu emosi yang subjektif tanpa ada objek yang spesifik sehingga orang merasakan suatu perasaan was-was (khawatir) seolah-olah ada sesuatu

Anak-anak dengan autisme dan ADHD banyak yang memiliki kesamaan dalam gangguan perencanaan motorik, sehingga banyak yang mengikuti terapi sensori-motorik atau fisiologi..

Semua metode dalam mengajar, sebenarnya telah ada dalam Al-Quran. Al- Quran menyebutkan bahwa metode mengajar ada tiga macam, yakni, al-hikmah, al-mau’izzah hasanah dan