• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI

SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri 1 Olok Gading Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh IRA ROSITA

Aktivitas belajar berperan penting dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya yaitu mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Hasil observasi di kelas V SD Negeri 1 Olok Gading, menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar dalam

meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.

(2)

iii

terhadap penggunaan media gambar yang diperoleh melalui penyebaran angket. Data kuantitatif diperoleh melalui rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain

dianalisis secara statistik menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar meningkatan aktivitas belajar pada semua aspek yang diamati dengan rata-rata peningkatan berkriteria tinggi (76,30 ± 3,65). Pada aspek mengemukakan pendapat (81,48%); bekerjasama (77,78%); mempersentasikan hasil diskusi (72,22%); mengajukan pertanyaan (74,07); dan menjawab pertanyaan (75,93). Penguasaan materi mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain (57,81). Besarnya peningkatan penguasaan materi pada tiap indikator yaitu C1 (59,65 ± 32,25) dan C2 (56,09 ± 32,91), dengan rata-rata peningkatan (57,87). Selain itu, hasil angket

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media gambar. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media gambar berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung 13 September 1991, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

pasangan Bapak Idrus dan Ibu Hartati, S.Pd. Tempat tinggal penulis di Jl Khairil Anwar no 02/47 Kecamatan Tanjung Karang Pusat, B.Lampung. Cp (08992287913).

Penulis mengawali Pendidikan nonformal di TK Trisula II pada tahun (1996-1997), kemudian melanjutkan ke pendidikan formal di SD Negeri 2 Palapa (1997-2003), SMP Negeri 1 Bandar Lampung (2003-2006), SMA Negeri 3 Bandar Lampung (2006-2009). Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN).

(8)

viii

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmad dan karunia-Nya

sehingga karya ini dapat diselesaikan. Sholawat beriring salam selalu

dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

menunjukkan jalan yang terang benderang

bagi kemaslahatan umat manusia di bumi.

Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini

untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Yang tercinta Mamahku Hartati dan Ayahku Idrus, yang telah mendidik dan

membesarkanku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan

kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkahku menuju

kesuksesan dan kebahagian.

Adik-adikku Sofiah ,Nabilah, Hanum , yang selalu memotivasiku dan

menyayangiku; serta keluarga besarku yang selalu kusayangi.

(9)

ix

MOTO

Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau

tidak melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan

pertarungan, bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah

berhasil kalau tidak berusaha.

(Evelyn Underhill)

Pelaut yang handal tidak dilahirkan dari lautan yang tenang.

(Christoper Colombus)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan

kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,

karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di

manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.

(10)

xi

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBARTERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri 1 Olok Gading Tahun Pelajaran 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Dr. Tri Jalmo, M. Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai; 6. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan

(11)

xii

7. Rusmedi, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Olok Gading dan Eni Supiati, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas V A dan V B SD Negeri 1 Olok Gading atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung; 9. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta

adik-adikku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;

10.Pendamping hidupku Mipdeka Rulyansyah yang tak pernah lelah memotivasi dan mendoakanku.

11.Sahabat-sahabatku seperjuangan (Da Silva, Fatma Astria, Imron Rosadi, Rio Afrian, Rizky Putri, Tiara Putri, M.Bayu, Anggraini Aghfar, Kurniasih) atas doa dan bantuannya, semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini;

12.Rekan-rekan Amniota (Asosiasi Mahasiswa Pendidkan Biologi Unila 2009), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

13.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis

(12)

xiii

C. Metode Diskusi Kelompok... 18

D. Aktivitas Belajar Siswa ... 27

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan ... 54

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 62

(13)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN 1. Silabus ... 66

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 70

3. Lembar Kerja Siswa ... 82

4. Soal Pretes dan Postes ... 116

5. Data Hasil Penelitian ... 124

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria N-gain ... 39

2. Lembar observasi aktivitas belajar siswa ... 41

3. Daftar pernyataan angket tanggapan siswa ... 42

4. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ... 46

5. Skor per soal angket ... 47

6. Tabulasi angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar ... 47

7. Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar ... 48

8. Hasil uji normalitas, homogenitas, kesamaaan, dan perbedaan dua rata-rata, nilai pretes-postes dan gain ... 49

9. Hasil uji kesamaan dua rata-rata gain pada indikator kognitif (C1,C2) pada siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 51

10.Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 52

11.Tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar ... 53

12.Nilai pretes, postes dan gain kelas eksperimen... 124

13.Nilai pretes, postes dan gain kelas kontrol ... 125

14.Analisis butir soal kelas eksperimen ... 126

15.Analisis butir soal kelas kontrol ... 127

16.Analisis butir soal per indikator kelaseksperimen ... 128

(15)

xvi

18.Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan

kontrol ... 130 19.Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media

(16)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 8

2. Desain penelitian pretes-postes ... 33

3. Contoh jawaban siswa untuk soal nomor 2 pada soal pretes ... 58

4. Contoh jawaban siswa untuk soal nomor 2 pada soal postes ... 58

5. Contoh jawaban siswa untuk indikator C1 (pada LKS kelas eksperimen ... 59

6. Contoh jawaban siswa untuk indikator C2 (pada LKS kelas eksperimen) ... 60

7. Contoh jawaban siswa untuk indikator C4 (pada LKK kelas eksperimen pertemuan 2) ... 60

8. Siswa berdiskusi kelompok (mengemukakan pendapat) untuk menyelesaikan LKS dengan menggunakan media gambar ... 146

9. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS dengan menggunakan media gambar... 146

10.Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas ... 146

11.Siswa mengajukan pertanyaan,membantu menjawab,menanggapi,mengkritik, dan memberi saran ... 147

12.Siswa berdiskusi kelompok (mengemukakan pendapat) untuk menyelesaikan LKS ... 148

13.Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS ... 148

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2003: 1). Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik (Slameto, 2010: 2). Oleh karena itu proses ini perlu mendapat perhatian dan pemikiran yakni menciptakan proses belajar mengajar yang optimal. Siswa dilibatkan secara langsung sebagai proses pemberian pengalaman belajar pada siswa.

(18)

Negeri 1 Olok Gading pada bulan September 2013, kegiatan pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Kondisi seperti ini mengakibatkan suasana pembelajaran kurang interaktif, siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya.Selain itu dalam proses pembelajaran di SD Negeri 1 Olok Gading masih belum efektif karena kurang nya penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar. Sumber belajar yang digunakan selama ini berasal dari buku teks yang tersedia di perpustakaan sekolah, dengan jumlah yang sangat terbatas dan biasanya hanya dipinjam pada saat jam pelajaran berlangsung.

Hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa dalam proses kegiatan belajar menjadi menurun. Padahal aktivitas tersebut merupakan salah satu

(19)

3

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu media pemebelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar proses pembelajaran menjadi menarik dan efektif sehingga meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa. Khusus nya pada materi pokok Daur Air terdapat proses terjadinya hujan yang memerlukan gambaran langsung melalu media pembelajaran. Pemilihan media yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, isi materi pelajaran, strategi belajar mengajar yang digunakan, serta karakteristik peserta didik. Media merupakan alat komunikasi untuk

mengefektifkan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Salah satu media pembelajaran yang sesuai adalah media gambar. Media gambar dapat memudahkan siswa dalam memahami materi dan dapat menimbulkan daya tarik pada diri siswa serta mempermudah pengertian dan pemahaman siswa (Subana, 1998: 322). Media gambar mudah didapatkan, mudah menggunakannya, tidak memerlukan alat tambahan, dan dapat dibuat sendiri. Media gambar mampu memproyeksikan ukuran benda yang sebenarnya sehingga siswa mempunyai gambaran akan konsep yang dijelaskan oleh guru melalui media gambar tersebut (Subana, 2011: 287). Berdasarkan hal tersebut, siswa akan termotivasi untuk belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, karena siswa telah mempunyai gambaran yang jelas akan penjelasan guru, sehingga konsep yang ada dapat tertanam dengan baik dalam ingatan siswa dan hal ini mempengaruhi keterampilan proses dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

(20)

melalui indra lainnya sekitar 12%. Gambaran ini menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih optimal bila memberdayakan semua indra melalui berbagai pengalaman belajar. Hasil penelitian oleh Ani (2012: 80)

menyimpulkan bahwa media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi IPA-Biologi yaitu, 80% dari sampel telah mencapai prestasi yang diharapkan yaitu nilai 81 ke atas. Selain itu, pada hasil penelitian Aditya (2012: 65) menyimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat menarik perhatian dan membuat siswa tetap memperhatikan materi pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap

Penguasaan Materi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Pokok Daur

Air”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh penggunaan media gambar terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Daur Air ?

(21)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan media gambar terhadap aktivitas belajar siswa pada

materi pokok Daur Air .

2. Pengaruh penggunaan media gambar terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Proses Daur Air.

D. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Peneliti: memberikan masukan dan pengalaman yang sangat berharga sebagai calon guru untuk meningkatkan keterampilan memilih media pembelajaran.

2. Siswa: dapat lebih memotivasi siswa di dalam proses belajar sehingga meningkatkan hasil belajar.

3. Guru: memperoleh pengalaman untuk meningkatkan ketrampilan memilih media pembelajaran dan termotivasi untuk melakukan perbaikan dalam

proses pembelajaran.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap masalah yang akan dibahas, maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:

(22)

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi dengan langkah-langkah;(1) guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan; (2) siswa membentuk kelompok diskusi; (3) para siswa melakukan diskusi di masing - masing kelompoknya; (4) tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya; (5) para siswa mencatat hasil diskusi. 3. Kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah “Mendeskripsikan proses

daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya”. 4. Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa selama

pembelajaran berlangsung yaitu (1) kemampuan mengemukakan pendapat atau ide; (2) bekerjasama dengan teman anggota kelompok; (3)

mempresentasikan hasil diskusi kelompok; (4) kemampuan bertanya; dan (5) kemampuan menjawab pertanyaan.

5. Penguasaan materi diukur dengan pretes, postes, dan N-Gain.

6. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V B sebagai kelompok kontrol.

F. Kerangka Pemikiran

(23)

7

pembelajaran. Saat ini, peran guru tidak hanya mengacu pada satu-satunya pemberi informasi dalam proses belajar namun, lebih menekankan pada salah satu pemberi fasilitas bagi siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran. Salah satu yang dapat dilakukan oleh seorang guru, yaitu dengam memvariasikan media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan Gambar. Penggunaan gambar, diharapkan dapat menimbulkan daya tarik pada diri siswa untuk mengamatinya dan diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Gambar ini diperoleh dari berbagai sumber misanya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, penggunaan gambarini dirasa lebih tepat jika dikombinasikan dengan salah satu metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan metode diskusi kelompok. Kombinasi antara keduanya, tercermin pada fase yaitu penyampaian materi pembelajaran yang dilakukan melalui media gambar. Dengan metode diskusi kelompok, saling berdiskusi antar teman dalam kelompok juga dapat

(24)

Variabel yang digunakan didalam penelitian ini adalah varibel bebas dan variabel terikat. Dimana variabel bebasnya adalah penggunaan media gambar sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas belajar dan penguasaan materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhinya oleh siswa. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat

digambarkan sebagai berikut :

Keterangan: X = Media Gambar , Y1 = Aktivitas belajar siswa, Y2 = Penguasaan materi oleh siswa

Gambar 1. Diagram Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar dengan metode diskusi kelompok berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhinya.

X

Y1

(25)

9

2. a) H0 = Penggunaan media gambardengan metode diskusi kelompok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhinya.

(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan . Selanjutnya akan diuraikan pengertian media menurut istilah. Para ahli di dalam memberikan batasan media berbeda-beda pendapat, tetapi arah dan tujuannya sama, yang tidak lepas dari kata medium. Menurut Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

(27)

11

Sedangkan Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika memberi batasan yaitu: media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi. Gagne (dalam Sardiman, 2007: 6)

menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara Heinich (1982) berpendapat bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, dan video. Selanjutnya Mc. Luhan (dalam Sadiman, 1996: 189) berpendapat bahwa media adalah sarana yang juga disebut channel, karena pada hakekatnya media memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengarkan, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang, dan waktu yang hampir tak terbatas lagi.

Dalam kaitannya dengan komunikasi interaksi dalam bentuk organisasi, Hamalik (1994) berpendapat bahwa media komunikasi adalah suatu media atau alat bantu yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang maksimal.

Dalam dunia pendidikan kita mengenal peragaan atau keperagaan. Ada yang lebih senang menggunakan istilah peragaan. Tetapi ada pula yang senang yang menggunakan istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini telah mulai

(28)

Beragamnya istilah tersebut, yang mempunyai tekanan sendiri-sendiri, maka akan lebih baik di salah satu diantaranya yaitu “Media pendidikan”. Media pendidikan sebagai alat bantu memiliki ciri-ciri:

a. Media pendidikan identik artinya dengan pengertiankeparagaan yang berasal dari kata raga, suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati.

b. Tekanan utama terdapat pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan didengar.

c. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran, antara guru dengan siswa.

d. Media pendidikan sebagai alat bantu belajar mengajar, baik diluar kelas. e. Berdasarkan (3) dan (4), maka pada dasarnya media pendidikan

merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam

rangka pendidikan.

f. Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

g. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam tulisan ini kita

menggunakan pengertian “media pendidikan”.

(29)

13

berupa orang atau benda kepada penerima pesan dalam proses belajar mengajar, penerima pesan ialah siswa. Melalui inderanya, siswa dirangsang oleh media untuk menggunakan kombinasi dari beberapa inderanya sehingga mampu menerima pesan secara lebih lengkap. Dalam proses belajar

mengajar, pesan yang disalurkan oleh media ialah isi pelajaran. Dengan kata lain, pesan ini dapat bersifat rumit dan mungkin juga dapat dirangsang dengan cara cermat untuk dikomunikasikan secara baik kepada siswa (Subana, 1998: 289).

Santoso (1974: 287) menjelaskan beberapa manfaat media yaitu :

a. Memudahkan menggambar obyek yang sangat besar dan tidak dapat dibawa di dalam kelas, seperti gambar.

b. Memudahkan obyek yang terlalu konfliks, yaitu dengan cara disajikan melalui diagram atau model yang sederhana.

Menurut Sanjaya (2008: 224) ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, diantaranya yaitu:

a. Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tidak semua media pembelajaran dapat cocok untuk semua tujuan pembelajaran. Setiap media memiliki karakteristik tertentu yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam pemakaiannya.

(30)

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik siswa.

d. Media pembelajaran harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan murid. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Media pembelajaran mengandung aspek-aspek alat dan teknik yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar (Angkowo, 2007: 11).

Menurut Santoso (1974: 287) media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah berikut:

a.Dependen media

Dependen media adalah media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang digunakan sendiri oleh siswa. Contoh gambar foto yang digunakan guru menerangkan suatu konsep.

b. Independen media

(31)

15

B.Media Gambar

Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidangnya yang tidak transparan. Dale (dalam Subana, 1998: 322) menjabarkan bahwa guru dapat menggunakan gambar untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih kongkrit bila diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar, guru dapat menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. Dalam membuat paragraf, siswa bisa menyusun kata-kata dari gambar yang dilihat.

Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat diperoleh dari berbagai sumber, misanya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar (Sudjana: 2005).

Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam

(32)

Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak diproyeksikan untuk

mengamatinya. Media gambar termasuk kepada gambar tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan cetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparancies.

Menurut Subana (1998: 322) media gambar adalah media yang dipergunakan untuk memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima (siswa). Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.Terdapat

manfat,kelebihan serta kekurangan pada media gambar yaitu sebagai berikut:

1.Manfaat Gambar

Media gambar memiliki manfaat sebagai media pembelajaran bagi guru dan siswa diantaranya adalah :

a. Menimbulkan daya tarik pada diri siswa. b. Memperudah pengertian atau pemahaman siswa c. Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak.

(33)

17

e. Menyingkat suatu uraian informasi yang diperjelas dengan kata--kata mungkin membutukan uraian panjang.

2. Syarat-syarat Gambar

Media gambar memilki beberapa syarat yang harus di penuhi agar dapat mempermudah siswa dalam memahami materi.Dan diantara beberapa syarat tersebut adalah :

a. Bagus, jelas, menarik dan mudah dipahami. b. Cocok dengan materi pembelajaran

c. Benar dan otentik artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya d. Sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan siswa

e. Walaupun tidak mutlak baiknya gambar menggunakan warna yang menarik sehingga tampak lebih realistis dan merangsang minat siswa untuk mengamatinya

f. Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran obyek yang sebenarnya, agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya menunjukkan hal-hal yang sedang mereka perbuat. g. Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni

dalam kehidupan sosial.

3. Kelebihan Gambar

(34)

a. Gambar mudah diperoleh pada buku, majalah, koran, album foto dan sebagainya.

b. Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih nyata. c. Gambar mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan

d. Gambar relatif mudah

e. Gambar dapat digunakan dalam banyak hal dan berbagai disiplin ilmu.

C. Metode Diskusi Kelompok

Dalam pendidikan kata metode digunakan untuk menunjukan serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar. Metode dapat pula dianggap sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya di dalam belajar, atau sebagai alat yang menjadikan mengajar menjadi efektif. Metode merupakan jalinan dengan tujuan, dengan kematangan siswa, bahan bantu dengan kemampuan guru, dengan keadaan sosial, dengan pemilihan, organisasi dan penilaian bahan. Para ahli pendidikan mencoba menetapkan sifat-sifat metode mengajar yang baik, dimana metode yang baik akan

(35)

19

harus menghubungkan seorang guru dengan pengalaman siswa, sebab metode ialah suatu proses bukan suatu tindakan (Wahab, 2009: 36-38).

Menurut Wesley dan Wronski (dalam Wahab, 2009: 83), metode mengajar adalah kata yang digunakan untuk menandai serangkaian kegiatan yang diarahkan oleh guru yang hasilnya adalah belajar pada siswa. Dengan demikian, meode dapat pula diartikan sebagai proses atau prosedur yang hasilnya adalah belajar, atau dapat pula merupakan alat melalui makna belajar menjadi aktif. Wesley dan Wronski (dalam Wahab, 2009: 85-86)

mengemukakan beberapa pertimbangan yang mencoba mengemukakan ciri-ciri sebuah metode yang baik. Di antara ciri-ciri metode yang baik itu adalah: a. Teliti, cermat, tepat, dan tulus hati (sungguh-sungguh), dengan melibatkan

kejujuran guru dan siswa.

b. Harus artistik, dalam arti guru benar-benar dapat merasakan hal mana yang relevan dan yang tidak, juga tidak sama dengan kebenaran. Melalui

metode ini guru menfsirkan dan mensisntesa.

c. Harus bersifat pribadi, yaitu sesuatu yang telah mempribadi pada diri guru, tidak bersifat formalisme atau sesuatu yang rutin belaka, sebab yang penting adalah aktualita melalui pengalaman.Menghubungkan dirinya dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa.

(36)

diskusi telah dianggap sebagai salah satu ciri penting sebuah kelas yang demokratis, yang didefinisikan sebagai suatu kegiatan dimana orang-orang berbicara bersama untuk berbagi dan saling tukar informasi tentang sebuah topik atau masalah atau mencari pemecahan terhadap suatu masalah

berdasrkan bukti-bukti yang ada (Wahab, 2009 :100-101). Adapun kegunaaan dari metode diskusi diantaranya adalah: a. Pemecahan masalah

b. Mengembangkan dan mengubah sikap

c. Menyampaikan dan membantu siswa menyadari adanya pandangan yang berbeda

d. Mengembangkan keteramplan berkomunikasi e. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan

f. Membantu siswa merumuskan masalah dan prinsip-prinsip dan membantunya dalam menggunakan prinsip tersebut

g. Mendorong berfikir logis dan konstruktif

h. Melibatkan siswa dalam belajar menurut kemampuannya dengan menumbuhkan tanggungjawabnya untuk belajar dengan memberi kesempatan untuk menetukan pendiriannya, mengembangkan argumentasinya, mempertahankan pandangan-pandanganya dengan kemungkinan dikritik oleh anggota kelompoknya

i. Mengembangkan kepercayaan diri, kesadaran, dan sikap yang tenang (poise)

Menurut Wahab (2009: 101-105), beberapa keuntungan dengan

(37)

21

proses belajar baik sebagai partisipan maupun sebagai ketua kelompok dimana setiap siswa dimungkinkan untuk berpartisipasi khususnya dalam kelompok kecil guna mengembangkan proses intelektualnya, serta

menumbuhkan sikap toleran dengan menyadari adanya perbedaan-perbedaan pandangan. Melalui diskusi juga menumbuhkan perasaan yang pada

kenyataannya benar-benar dapat mengubah sikap dan prilaku yang oleh teknik atau metode lain sulit untuk mempengaruhinya. Oleh karena diskusi melibatkan seanyak mungkin siswa dalam proses belajar maka akan membantu menghangatkan suasana kelas.

Namun disamping keuntungan-keuntungan tersebut, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya, metode diskusi walaupun diorganisasikan secara baik belum menjamin dilaksanakan kesepakan kelompok, juga diskusi

sulit diduga karena mungkin saja berubah menjadi tanpa tujuan atau „

free-for-all’ terutama jika ketua diskusi tidak produktif, akibatnya diskusi dengan mudah menjadi pembicaraan yang tidak berujung pangkal atau tidak terarah. Guna mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah:

A. Persiapan

a. Topik harus yang benar-benar dapat didiskusikan, merupakan maslah-masalah kontroversial dan dapat dipecahkan melaui diskusi b. Siswa harus siap. Semua bahan dan alat yang diperlukan

benar-benar telah disiapkan dengan baik

(38)

lebih bersifat saran (suggestive) darpada merupakan resep yang harus diikuti (prescriptive). Dan jika kelompok memerlukannya, penyesuaian dapat dilakukan.

B. Gunakan batu loncatan untuk memulai diskusi

Bentuk teknik yang dapat digunakan diantaranya adalah:

a. Mengemukakan masalah yang bisa dialakukan dengan bermain peran, hasil studi kasus secara tertulis

b. Dapat pula dikemukakan pertanyan-pertanyaan terbuka yang menantang

c. Menantang kelompok dengan menyajikan kutipan atau pernyataan atau pertanyaan yang menantang

d. Dapat pula dengan kuis atau tes awal.

C. Menciptakan lingkungan agar dapat saling berhadapan

a. Menyusun ruang diskusi setengah lingkaran atau lingkaran penuh, merupakan bentuk pengaturan yang baik

b. Mengusahakan diskusi berlangsung informal namun diupayakan agar tidak meluncur menjadi wadah ketidaktahuan

c. Menekankan penghargaan setiap saat terhadap setiap orang. d. Mendorong peserta yang malu agar berpartisipasi melalui

pertanyaan-pertanyaan langsung kepada mereka. Pertanyaan

seperti, “apakah Anda sependapat” atau „apakah Anda akan

memberi komentar / pendapat”

(39)

23

a. Mengusakan agar pembahasan tetap berada pada jalurnya. Untuk perlu pernyataan kembali tentang masalah yang dibahas, atau reorientasi dibantu dengan ringkasan atau sebagai kesimpulan b. Mendorong agar terjadi saling-diskusi sepanjang aturan-aturan

diikuti. Mengemukakan pertanyaan terhadap keseluruhan dari siswa ke siswa

c. Harus diyakini bahwa pandangan siswa adalah penting. Saat itu kadang-kadang guru harus mengangkat permasalahan atau topik yang berbeda dan jika perlu bahkan yang bertentangan, namun pandangan guru harus tepat jika diungkapkan. Misalnya

mengemukakan pertanyaan dengan mengatakan “Sebagian orang

tidak sependapat bahwa melakukan hal itu akan memberi manfaat”. d. Membiarkan diskusi bersifat impersonal, pada tingkat rasional. Itu

berarti emosi harus dikendalikan.

e. Menghentikan diskusi yang tidak efektif, emosional, tidak penting (immaterial) sebelum menimbulkan kekacauan di dalam kelas. E. Mengupayakan berfikir tingkat tinggi

a. Mengatasi ketidakruntunan (inconsistencies, logika yang keliru, dan kedangkalan). Mengupayakan agar fakta yang salah dikoreksi dan jika perlu fakta-fakta yang benar disampaikan.

(40)

c. Mengupayakan mengatasi ketidakjelasan. Meminta siswa memberi ilustrasi tentang apa yang dikatakannya. Meminta mereka untuk menjelaskan pendapatnya.

F. Mengusahakan agar diskusi sesuai dengan yang diharapkan. Meminta kepada siswa agar mengintegrasikan dan mensintesakan pendapat-pendapat yang beragam. Mengusahakan agar diskusi terbuka, dan

membiarkan agar kesimpulan, kesepakatan, dan posisi akhir menjadi milik mereka bukan apa yang guru simpulkan.

Diskusi kelompok merupakan pilihan yang tepat pada strategi belajar-mengajar. Tidak hanya mengantar pada tujuan instruksional, tetapi juga memberikan tujuan iringan (nutrunant effect) tertentu kepada siswa. Di dalam diskusi kelompok siswa belajar menghargai pendapat orang lain, bersikap terbuka, mengaktalisasikan diri, percaya diri, dan sebagainya (Gulo, 2002: 126).

Menurut Gulo (2002: 127-129), kelompok yang dimaksud dalam strategi belajar mengajar ini adalah dynamic group (kelompok dinamik). Kelompok ini mempunyai lima ciri pokok sebagaimana dijelaskan berikut ini:

a. Interaksi

Anggota-anggota suatu kelompok terikat pada pokok pembicaraan tertentu. Keterikatan pada pokok pembicaraan ini menimbulkan komunikasi. Di dalam kelompok, seorang berbicara yang lain

(41)

25

sumber-sumber informasi seperti buku, surat kabar, rekaman, atau narasumber. Tanpa adanya interaksi, maka kumpulan ini tidak dapat disebut sebagai kelompok.

b. Tujuan

Suatu kelompok diskusi mempunyai tujuan bersama yang jelas. Tanpa tujuan yang jelas, maka kelompok itu mengalami desintegrasi. Tujuan yang samar-samar menyebabkan kurangnya motivasi di antara anggota kelompok, ikatan kelompok kurang kokoh, kohesivitasnya menjadi lemah. Oleh karena itu, sebelum kelompok membahas permasalahan, setiap anggota harus memahami secara jelas tujuan yang akan dicapai dalam diskusi.

c. Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan ini tidak selalu berada dalam diri seseorang, tetapi dapat berpindah dari satu orang kepada yang lainnya. Pada saat seseorang berbicara maka dialah pemimpin pembicaraan di dalam kelompok. Namun, sering juga kepemimpinan suatu kelompok ditetapkan secara formal oleh anggota kelompok itu sendiri, hal ini dilakukan agar pembicaraan berjalan secara disiplin dan terarah pada tujuan. Ini tidak berarti bahwa fungsi kepemimpinan menmpuk pada diri seseorang. Fungsi kepemimpinan dibagi-bagi di antara anggota kelompok guna

(42)

d. Norma

Setiap anggota kelompok terikat pada norma-norma tertentu. Umumnya norma-norma tersebut bersifat implisit tetapi sering dinyatakan secara eksplisit. Norma-norma yang harus ditaati anggota kelompok seperti tidak berbicara keras-keras, tidak boleh melarang anggota lain berbicara,

berbicara tidak lebih dari 3 menit, berbicara melalui pimpinan kelompok, dan sebagainya. Ketaatan terhadap norma-norma tersebut akan membuat kelompok lebih kohesif dan efisien.

e. Emosi

Setiap anggota dalam kelompok mengalami cetusan-cetusan emosional tertentu. Rasa bosan, kecewa, senang, kesal, tertarik, merasa ditolak, merasa bangga, dan sebagainya, semua dapat terjadi jika setiap orang aktif di dalam kelompok. Di dalam kelompok timbul dua bentuk perasaan, yaitu perasaan individu dan perasaan kelompok.

Menurut Joyce cs ( dalam Gulo, 2002: 132) tujuan-tujuan pengajaran yang dapat dicapai melalui diskusi kelompok ini, dapat berupa tujuan instruksional (instructional) meliputi, pandangan yang konstruktif terhadap pengetahuan, kedisiplinan berinkuiri, dan keefektifan memproses dan memimpin

(43)

27

Sebelum masuk ke dalam diskusi kelompok, guru harus mengetahui pasti bahwa setiap siswa telah mengeahui tujuan yang ingin dicpai oleh masing-masing kelompok. Di dalam diskusi kelompok guru perlu melakukan pemantauan untuk mengetahui kesulitan masing-masing kelompok dalam berdiskusi dan memberi pengarahan kepada mereka (Gulo, 2002: 132).

D.Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi

Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung ketercapaian kompetensi pembelajaran siswa.

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2002: 172). Sardiman (2007: 100) mengungkapkan bahwa belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa adanya aktivitas, belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proes belajar mengajar merupakam rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan dapat menunjang prestasi belajar. Siswa yang

beraktivitas akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.

(44)

a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

c. Listeningactivities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

d. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman.

e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram, charta, poster.

f. Motor activities, yang masuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

g. Mental activities, sebagai contoh, misalnya: mencari informasi, menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Emosional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani, tegang, gugup.

E. Penguasaan Materi Pembelajaran Biologi

(45)

29

Penguasaan materi bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2008: 115). Selanjutnya Awaluddin (2008: 1) menyatakan bahwa materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar kognitif siswa. Seorang siswa dikatakan telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru jika dia mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai target penguasaan materi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru mengukur tingkat penguasaan materi dengan cara memberikan tes pada akhir pembelajaran.

Sudijono (2008: 50) menyatakan bahwa ranah kognitif terdiri dari 6 jenis sebagai berikut:

a. Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.

b. Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

(46)

apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

c. Penerapan atau aplikasi (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret.

d. Analisis (analyze) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor-faktor-faktor yang lain.

e. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang

memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. f. Penilaian atau evaluasi (evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk

membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

(47)

31

adalah tes. Arikunto (2008: 53) menyatakan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru

(48)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Olok Gading, Kota Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada bulan Mei.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD 1 Olok Gading semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Kelas yang terpilih yaitu VA dan VB dengan jumlah masing-masing kelas 27 siswa. Kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol.

C. Desain Penelitian

(49)

33

rencana KBM guru mata pelajaran IPA terpadu kelas V SD N 2 Palapa pada materi pokok Proses Daur Air Dan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhinya yaitu dengan metode diskusi. Setelah itu, kedua kelas diberi tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) sehingga struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan: K1 = Kelas eksperimen; K2 = Kelas kontrol; O1 = Pretes; O2 = Postes; X =Perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan media gambar dan diskusi; dan C = Kelompok kontrol dengan menggunakan metode diskusi (Dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43).

Gambar 2. Desain pretes-postes tak ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Persiapan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Membuat surat izin penelitian ke FKIP Unila untuk sekolah tempat diadakannya penelitian.

b. Melakukan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan menjadi subjek penelitian.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

K1 O1 X O2

(50)

d. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian.

e. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Media Gambar untuk kelas eksperimen dan metode diskusi kelompok untuk kelas kontrol.

f. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretes/postes, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket tanggapan siswa.

g. Membentuk kelompok diskusi bersifat heterogen pada kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan nilai akademik siswa semester genap. Setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kelas Eksperimen (Pembelajaran Menggunakan Media Gambar dengan Metode Diskusi Kelompok)

Pertemuan I dan II

A. Pendahuluan

a. Siswa mengerjakan soal tes awal yang telah disiapkan oleh guru. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru memberikan apersepsi :

Pertemuan 1 : “Berasal dari manakah air hujan yang turun ke bumi

(51)

35

Pertemuan 2 : “Berikan contoh kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi proses daur air?”

d. Siswa memperoleh motivasi dari guru dengan memperoleh

pengetahuan awal mengenai daur air merupakan suatu proses dimana air mengalami perputaran dari bumi, hal itu terjadi secara terus

menerus melalu beberapa tahapan. Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui tahapan proses daur air (Pertemuan 1). Penebangan hutan merupakan salah satu kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi proses penyerapan air ke dalam tanah sehingga saat hujan tidak akan meresap ke dalam tanah melainkan akan menjadi bencana seperti banjir. Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air (Pertemuan 2).

B. Kegiatan inti

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok masing-masing 5 orang. b. Guru menyajikan media gambar yang berupa beberapa gambar foto

mengenai Daur air (Pertemuan 1) dan kegiatan yang mempengaruhi daur air (Petemuan 2), yang ditempel di atas sterofom.

(52)

d. Guru menugaskan siswa untuk mendiskusikan LKS yang telah diberikan dengan mengamati media gambar.

e. Guru membimbing dan menjadi fasilitator kelompok belajar yang mengalami kesulitan.

f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas, dimulai dengan kelompok satu dan kemudian kelompok seterusnya. g. Siswa bersama kelompok lainnya melakukan tanya jawab berdasarkan persentasi yang di tampilkan tiap kelompok.

h. Guru membimbing siswa dalam melakukan tanya jawab.

C.Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru dari materi pelajaran yang telah disampaikan.

b. Siswa mengerjakan soal tes akhir yang telah disiapkan oleh guru.

Kelas Kontrol (Pembelajaran Tanpa Menggunakan Media Gambar dengan Metode Diskusi Kelompok)

Pertemuan I dan II

A.Pendahuluan

a. Siswa mengerjakan soal tes awal yang telah disipkan guru b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(53)

37

Pertemuan 1 : “Berasal dari manakah air hujan yang turun ke bumi

ini?”

Pertemuan 2 : “Berikan contoh kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi proses daur air?”

d. Siswa memperoleh motivasi dari guru dengan memperoleh

pengetahuan awal mengenai daur air merupakan suatu proses dimana air mengalami perputaran dari bumi ,hal itu terjadi secara terus

menerus melalu beberapa tahapan. Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui tahapan proses daur air (Pertemuan 1). Penebangan hutan merupakan salah satu kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi proses penyerapan air ke dalam tanah sehingga saat hujan tidak akan meresap ke dalam tanah melainkan akan menjadi bencana seperti banjir. Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air (Pertemuan 2).

B. Kegiatan inti

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok masing-masing 5 orang siswa.

b. Setiap kelompok diberi Lembar Kerja Siswa (LKS).

(54)

d. Guru menugaskan siswa untuk mendiskusikan LKS yang telah diberikan.

e. Guru membimbing dan menjadi fasilitator kelompok belajar yang mengalami kesulitan.

f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas, dimulai dengan kelompok satu dan kemudian kelompok seterusnya. g. Siswa bersama kelompok lainnya melakukan tanya jawab berdasarkan persentasi yang di tampilkan tiap kelompok.

i. Guru membimbing siswa dalam melakukan tanya jawab.

C. Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru dari materi pelajaran yang telah disampaikan.

(55)

39

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data kuantitatif dan kualitatif.

1. Data kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai pretes dan postes dari materi pokok daur air. Selanjutnya akan dihitung selisih antara pretes dan postes hingga akan diperoleh N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan rumus:

N – gain =

Keterangan: X= nilai postes ;Y= nilai pretes ;Z= skor maksimal (Hake, 1991: 1).

Hasil perhitungan N gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi seperti tabel berikut ini.

Tabel 1. Klasifikasi N gain (g)

(56)

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: Pretes dan Postes

Data penguasaan materi dikumpulkan melalui pretes dan postes yang dilakukan disetiap pertemuan sehingga menghasilkan beberapa data yang nantinya akan dikaji lebih lanjut. Pretes dan postes dilakukan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Bentuk soal yang digunakan adalah soal uraian. Pretes dilakukan diawal kegiatan pembelajaran sedangkan postes dilakukan diakhir namun soal yang digunakan pada pretes dan postes identik.

Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu:

S = R x 100

N

Keterangan: S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008: 112).

Lembar observasi aktivitas siswa

Aktivitas siswa diperoleh dengan lembar observasi aktivitas siswa yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda check list(√ ) pada lembar observasi

(57)

41

digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Catatan : Berilah tanda checklist (√) pada setiap item yang sesuai

Keterangan :

A. Kemampuan mengemukakan pendapat/ide 1. Tidak mengemukakan pendapat/ide (diam saja) 2. Mengemukakan pendapat/ide

B. Bekerjasama dengan teman anggota kelompok 1. Tidak mau bekerjasama dengan teman (diam saja)

2. Bekerjasama dengan teman anggota kelompok sehingga semua anggota kelompok itu menguasai materi pembelajaran

C.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok

(58)

D. Kemampuan bertanya

1. Tidak mengajukan pertanyaan (diam saja) 2. Mengajukan pertanyaan

E. Kemampuan menjawab pertanyaan 1. Tidak menjawab pertanyaan

2. Menjawab pertanyaan

(dimodifikasi dari Hake dalam Belina, 2008: 36).

Angket tanggapan siswa

Angket tanggapan siswa berisi semua pendapat siswa mengenai penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang dilakukan. Angket berisi sepuluh pernyataan, berupa 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Angket tanggapan siswa ini memiliki 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju.

Tabel 3. Daftar Pertanyaan Angket Tanggapan Siswa

No. Pernyataan- Pernyataan S TS

1 Saya senang mempelajari materi pokok Daur Air dengan pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui media gambar yang digunakan oleh guru.

3 Pembelajaran yang digunakan tidak mampu

mengembangkan kemampuan saya dalam memecahkan masalah.

4 Pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi kelas dan kelompok.

5 Saya merasa bosan dalam proses belajar dengan pembelajaran yang diberikan guru

6 Saya merasa bingung menggunakan pembelajaran yang diberikan guru.

(59)

43

proses pembelajaran yang berlangsung.

8 Saya lebih termotivasi untuk belajar dengan media pembelajaran yang menggunakan media gambar. 9 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKS dengan

pembelajaran yang digunakan oleh guru

10 Saya memperoleh wawasan/pengetahuan baru tentang materi pokok yang dipelajari.

F. Teknis Analisis Data

1. Pengelolaan Data Penguasaan Materi 1) Uji normalitas data

Uji normalitas data dihitung menggunakan uji Lilliefors dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Service Solutions (SPSS) versi 17.

a. Rumusan hipotesis

H0 = data berdistribusi normal H1 = data tidak berdistribusi normal b.Kriteria pengujian

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak H0 untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2005: 466).

2) Uji homogenitas data

(60)

a. Rumusan Hipotesis

H0 = kedua data mempunyai varians yang sama H1 = kedua data mempunyai varians berbeda b. Kriteria Uji

- Jika F2 hitung < F 2 tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima

- Jika F2 hitung > F 2 tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 18).

3) Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata–rata dilakukan dengan menggunakan Uji Independent Sampel t-test sedangkan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan Uji One Sampel t-test dengan

menggunakan bantuan program Statistical Package for Service Solutions (SPSS) versi 17.

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-Gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-Gain kedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

(61)

45

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 18)

b.Uji Perbedaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen sama dengan kelompok kontrol.

H1 = Rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen meningkat. b) Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 12)

c. Uji hipotesis dengan ujiMann-Whitney U Ho : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2 1) Hipotesis

Ho : Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama H1 : Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

sama. 2) Kriteria Uji :

Ho ditolak jika sig< 0,05 Dalam hal lainnya Ho diterima 2. Pengelolaan Data Aktivitas Siswa

(62)

data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa dengan menghitung rata–rata skor aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

(Hake dalam Belina, 2008: 37).

Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa sesuai klasifikasi pada tabel 2.

Tabel 4. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa Interval Kategori

Sumber: dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008: 37).

3. Pengolahan Data Kemenarikan Media Gambar

Data tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi tujuh pernyataan yang terdiri dari empat pernyataan positif dan tiga pernyataan negatif.

(63)

47

Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut: 1) Skor angket

Tabel 5. Skor per soal angket

Sifat Pernyataan Skor per soal angket

1 0

Pernyataan positif S TS

Pernyataan negatif TS S

dst. … …

Keterangan:S = setuju;TS = tidak setuju;

2) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.

Tabel 6 . Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar

(64)

Keterangan: Xin = Persentase jawaban siswa; S = Jumlah skor jawaban;Sm aks= Skor maksimum yang

diharapkan (Sudjana, 2002: 69).

4) Menafsirkan atau menentukan persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar

Tabel 7. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar

Persentase (%) Kriteria 100

76 – 99 51 – 75

50 26 – 49

1 – 25 0

Semuanya Sebagian besar Pada umumnya Setengahnya Hampir setengahnya

(65)

51

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaanmedia gambar berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kelas V SD N 1 Olok Gading pada materi pokok Daur Air.

2. Penggunaanmedia gambar berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan materi siswa pada kelas V SD N 1 Olok Gading pada materi pokok Daur Air.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menggunakan media gambar di sekolah dapat

digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa pada materi daur air.

(66)

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Association for Education Communication and Technology. Washington DC.

Achsin, Amir. 1986. Media Pendidikan Dalam Krgiatan Belajar Mengajar. IKIP Ujung Pandang Press. Ujung Pandang.

Achsin, Amir.1980. Pengelolaan Kelas dan Interaksi Belajar Mengajar. IKIP Ujung Pandang Press. Ujung Pandang.

Aditya, S. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7578. Diakses tanggal 21 Agustus 2013: 15.35 WIB.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.

Amri, S. dan I. K. Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. PT Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

Angkowo, A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Gramedia. Jakarta.

Ani, N. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Dalam Model Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Bandar Lampung. Universitas Lampung.

Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. CV. Rajawali. Jakarta.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(67)

64

Daryanto, H. 2007. Evaluasi Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Depdiknas. 2003. Pendidikan Menurut Undang-Undang

.http://www.depdiknas.co.id. Diakses tanggal 20 Agustus 2013: 19.30 WIB Djamarah, S.B dan A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Jakarta.

Gagne, R.M., & Briggs, L.J., 1979. Principles of Instructional Design .Holt, Renerhart and Winston. New York.

Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs. Prentice Hall, Inc.

Gulo,W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. PT.Grasindo. Jakarta. Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score. Diakses dari

http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855. Pada tanggal 10 Agustus 2013: 20.02 WIB

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. (Cetakan ke-7).Penerbit PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung. Hastriani, A. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. (skripsi). http://repository. upi. edu/operator/upload/s_bio_0606241_chapter4.pdf. (27 Agustus 2013; 15: 40 WIB).

Heinich, R., Molenda, M., dan Russel, J.D. 1982. Instructional Media and The New Technologies of Instruction, Mew York. John Wiley and Sons. Latuheru, J. D. 1993. MediaPembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar.

IKIP. Ujung Pandang.

Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. McLuhan, M. (1964). Understanding Media : The Extensive of Man. New York. Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

(68)

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Sadiman, A. 1996. Media Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Santoso, S. 1974. Media Pendidikan. Grasindo. Jakarta.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Yogyakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Subana, M dan Sunarti, 1998. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Pustaka Setia. Bandung.

Subana, M dan Sunarti, 2011. Strategi Belajar Mengajar dan Pendekatan,Metode Teknik, dan Media Pengajaran. Pustaka Setia. Bandung.

Sudijono, A. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo. Bandung.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Thoha, M.C. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Wahab, A. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar. Alfabeta. Bandung. Yasin, Sanjaya. 2012. Pengertian Media dan Pemanfaatan Media Gambar Data

Gambar

gambar .................................................................................................
Gambar 1.  Diagram Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.
Gambar 2.  Desain pretes-postes tak ekuivalen
Tabel 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

1. Bagaimana peran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Soeharso Surakarta dalam upaya pemenuhan hakbagi penyandang disabilitas. fisik pada

3. Apakah ada hubungan antara kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di ruang rawat inap dan rawat jalan terhadap kepuasan pasien dan

Alternatif produk pangan yang dapat dikembangkan dari ubi jalar menjadi olahan pangan setengah jadi, yaitu pati ubi jalar, gaplek (irisan ubi jalar kering), maupun tepung ubi

Ronny Hanitijo Soemitro. Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia.. i) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Penelitian tentang profil lemak dan protein jaringan hati puyuh fase grower dan layer telah dilaksanakan pada bulan Januari 2013 hingga Februari 2013, di Kandang

(3) Lebar garis terang pada layar berbanding terbalik dengan jarak antara dua celah yang digunakan.. (4) Orde garis terang berbanding terbalik dengan

Penelitian ini mencoba mengkaji seberapa besar tingkat pendapatan, distribusi pendapatan, tingkat kesejahteraan rumah tangga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

Hubungan Pelatihan dengan Praktik Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) oleh Bidan di Kota Surakarta.. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas