• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Jasa Servis dan Penjualan Suku Cadang Sepeda Motor Pada Three BMSms Motor Purwakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Jasa Servis dan Penjualan Suku Cadang Sepeda Motor Pada Three BMSms Motor Purwakarta"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Iqbal Rahadian Ramdani 1.05.08.752

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

v PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ………... i

ABSTRACK ………. ii

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR GAMBAR ……… xi

DAFTAR SIMBOL ……….. xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………..……… 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ………..………. 4

1.2.1 Identifikasi masalah ………..………... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ………..……….. 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 5

1.3.1 Maksud Penelitian ………...………. 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ………..………... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ………..…………... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ………...………..……… 6

1.4.2 Kegunan Akademik ………..…………... 6

(3)

vi

2.1.1 Prinsip Dasar Perancangan ………..…… 8

2.1.2 Karakteristik Sistem ………..…….. 11

2.1.3 Klasifikasi Sistem ………..……. 13

2.2 Konsep Dasar Informasi ………..………. 14

2.2.1 Siklus Informasi ………..………. 15

2.2.2 Kualitas Informasi ………..………. 16

2.2.3 Nilai Informasi ………..………….. 16

2.3 Pengertian Sistem Informasi ………..……….. 17

2.4 Pelayanan Jasa ………..……… 17

2.4.1 Pengertian Jasa Servis Sepeda Motor ………..……… 18

2.5 Pengertian Penjualan ………...……….. 19

2.6 Pengertian Sparepart ………... 20

2.7 Unified Modelling Language ………..………. 20

2.7.1 Use Case Diagram ………..………. 24

2.7.2 Class Diagram ……….. 25

2.7.3 Activity Diagram ……….. 26

2.7.4 Squence Diagram ………. 27

2.7.5 Collaboration diagram ……….. 28

2.7.6 Component Diagram ……… 28

(4)

vii

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan …..……….. 30

3.1.3 Struktur Organisasi ……….. 31

3.1.4 Deskripsi Tugas ……… 31

3.2 Metodology Penelitian ……….. 32

3.2.1 Desain Penelitian ……….. 32

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ………. 33

3.2.2.1 Jenis Data Yang dikumpulkan ……… 33

3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ………. 34

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ………. 34

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ……… 34

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ………... 34

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ………. 36

3.2.4 Pengujian Software ………. 37

3.3 Analisis Sistem yang Sedaang Berjalan ……… 38

3.3.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ………. 38

3.3.1.1 Use Case Diagram ………... 39

3.3.1.2 Skenario Use Case ……….. 40

3.3.1.3 Activity Diagram ……… 40

(5)

viii

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ………... 44

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ……… 44

4.1.3.1 Use Case Diagram ………... 45

4.1.3.1.1 Skenario Use case ……… 46

4.1.3.2 Activity Diagram ………. 54

4.1.3.3 Squence Diagram ………... 64

4.1.3.4 Collaboration Diagram ……… 76

4.1.3.5 Class Diagram ………. 85

4.2 Perancangan Antar Muka ……….. 86

4.2.1 Struktur Menu ……….. 86

4.2.2 Perancangan Input ……… 88

4.2.3 Perancangan Output ………. 98

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ……….. 100

4.4 Implementasi ………. 101

4.4.1 Batasan Implementasi ……….. 101

4.4.2 Implementasi Perangkat lunak ……… 102

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ………. 102

4.4.4 Implementasi Basis Data ………. 103

4.4.5 Implementasi Antar Muka ………... 106

(6)

ix

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ……….. 115

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ……… 118

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ………... 119

5.2 Saran ……….. 120

DAFTAR PUSTAKA ……….. 121

(7)

x

4.1 Rencana Pengujian Sistem Informasi Pelayanan Jasa 114

4.2 Pengujian Akses Kontrol 115

4.3 Pengujian Integritas Database 116

(8)

xi

3.1 Struktur Organisasi ……….. 31

3.2 Use Case Diagram Proses Bisnis ………. 39

3.3 Activity Diagram Pembelian Suku Cadang ………. 41

3.4 Activity Diagram Transaksi Yang Sedang Berjalan ……….... 41

4.1 Use Case Diagram System Yang Diusulkan ……… 45

4.2 Activity Diagram Login ………... 54

4.3 Activity Diagram Transaksi Penjualan ………. 55

4.4 Activity Diagram Transaksi Jasa Servis ………... 56

4.5 Activity Diagram Data Suku Cadang ……….. 57

4.6 Activity Diagram Edit Suku Cadang ……… 57

4.7 Activity Diagram Tambah Suku Cadang ……… 58

4.8 Activity Diagram Tambah Suku Cadang ………. 58

4.9 Activity Diagram Laporan ……… 59

4.10 Activity Diagram Data Jasa Servis ………... 59

4.11 Activity Diagram Edit Jasa Servis ……… 60

4.12 Activity Diagramtambah Jasa Servis ……….. 60

4.13 Activity Diagram Ganti Username / Password ……… 61

4.14 Activity Diagram Data Pegawai ………... 61

4.15 Activity Diagram Edit Data Pegawai……… 62

(9)

xii

4.20 Sequence Diagram Login ………...……….. 65

4.21 Sequence Diagram Transaksi Suku Cadang ………. 66

4.22 Sequence Diagram Transaksi Servis………. 67

4.23 Sequence Diagram Data Suku Cadang ………. 68

4.24 Sequence Diagram Edit Suku Cadang ………. 68

4.25 Sequence Diagram Tambah Suku Cadang ………... 69

4.26 Sequence Diagram Tambah Stok Suku Cadang ……….. 69

4.27 Sequence Diagram Laporan ………. 70

4.28 Sequence Diagram Data Jasa Servis ……… 70

4.29 Sequence Diagram Edit Jasa Servis ……… 71

4.30 Sequence Diagram Tambah Servis ………. 71

4.31 Sequence Diagram Ganti Username/ Password ………... 72

4.32 Sequence Diagram Data Pegawai ………. 73

4.33 Sequence Diagram Edit Data Pegawai ………. 73

4.34 Sequence Diagram Tambah Data Pegawai ……….. 74

4.35 Sequence Diagram Data User ……….. 74

4.36 Sequence Diagram Edit User ………... 75

4.37 Sequence Diagram Tambah User ………. 75

4.38 Collaboration Diagram Login ……….. 76

(10)

xiii

4.43 Collaboration Diagram Tambah Suku Cadang ……… 78

4.44 Collaboration Diagram Tambah Stok Suku Cadang ……… 79

4.45 Collaboration Diagram Laporan ……….. 79

4.46 Collaboration Diagram Data Servis ………. 80

4.47 Collaboration Diagram Edit Servis ……….. 80

4.48 Collaboration Diagram Tambah Servis ……… 81

4.49 Collaboration Diagram Ganti Username / Password ………... 81

4.50 Collaboration Diagram Data Pegawai ………. 82

4.51 Collaboration Diagram Edit Data Pegawai ………. 82

4.52 Collaboration Diagram Tambah Pegawai ……… 83

4.53 Data User ……….………. 83

4.54 Edit Data User ………..……… 84

4.55 Tambah User ………...………. 84

4.56 Class Diagram System Informasi Yang Diusulkan ………. 85

4.57 Struktur Menu ……….. 87

4.58 Login User ……… 88

4.59 Menu Utama ………. 88

4.60 Form Data Suku Cadang ………. 89

4.61 Form Stok Minimum ……… 89

(11)

xiv

4.66 Form Data Konsumen ………. 92

4.67 Form Transaksi Servis ………. 92

4.68 Form Transaksi Suku Caadang ……… 93

4.69 Form Data Pegawai ……… 93

4.70 Form Tambah Data Pegawai ……… 94

4.71 Form Edit Pegawai ……….. 94

4.72 Form Tambah Servis ……… 95

4.73 Form Data Servis ……… 95

4.74 Form Edit Servis ……….. 96

4.75 Form Data User ……… 96

4.76 Form Tambah User ……….. 97

4.77 Form Edit User ……….. 97

4.78 Form Pengaturan User ……… 98

4.79 Laporan Penjualan Suku Cadang ……… 98

4.80 Laporan Suku Cadang ………. 99

4.81 Faktur Transaksi Suku Cadang ……… 99

4.82 Faktur Transaksi Servis ……… 100

4.83 Arsitektur Jaringan ………... 101

4.84 Login ……… 106

(12)

xv

4.89 Transaksi Servis ………... 109

4.90 Transaksi Suku Cadang ……… 109

4.91 Laporan Penjualan Suku Cadang ………. 110

4.92 Install Tahap 1 ……….. 110

4.93 Install Tahap 2 ………...……... 111

4.94 Install Tahap 3 ……….. 111

4.95 Install Tahap 4………...……… 112

(13)

121 JAVA,. Yogyakarta.

Adi Nugroho (2008), Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi, i. Yogyakarta.

Fathansyah (2007), Basis Data. Informatika. Bandung

(14)

iii

SWT yang telah memberikan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERVIS DAN PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR PADA THREE BMS MOTOR PURWAKARTA “ tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, semangat, perhatian dan bimbingan kepada kami :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir., M.sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

3. Citra Noviyasari, S.Si, MT selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi. 4. Wahyuni, S.Si., M.T, Selaku Wali Kelas Jurusan Sistem Informasi, Si-

Konversi

5. Herwan Suwandi, S.Pd., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini.

(15)

iv

8. Orangtua Bapak dan Mama yang saya cintai dan hormati yang telah memberikan dukungan baik moril, spiritual maupun material.

9. Kepada semua saudara saya Om, tante, ua yang tidak bisa disebut satu persatu saya ucapkan terima kasih sebanyak – banyaknya telah mendukung saya.

10.Pacar saya Dethi Rosma Sari yang telah banyak membantu .

11.Semua pihak yang memiliki andil besar dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini yang terlewatkan dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Jerih payah yang tak ternilai ini akan penulis jadikan sebagai motivasi di masa yang akan datang.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap semoga usulan penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2014

(16)
(17)

1 1.1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia saat ini akan teknologi dalam kehidupan tidak dapat dipisahkan lagi, hampir semua aspek kehidupan kita tidak terlepas dari teknologi. Banyak orang yang memanfaatkan teknologi untuk memudahkan mereka dalam melakukan aktivitasnya.

Penggunaan teknologi dapat menunjang dan meningkatkan keberhasilan aktivitas bisnis, sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba menerapkan teknologi untuk bersaing dengan perusahaan lain. Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, membuat perusahaan juga harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada dan ingin menjadi pemimpin dari perusahaan lain.

Teknologi memang sangat membantu hampir di semua aspek kegiatan, baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan. Karena teknologi informasi ini telah menjadi kebutuhan bagi kelangsungan hidup perusahaan, organisasi atau perorangan, salah satunya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan.

(18)

penyimpanan data perusahaan yang begitu banyak agar data dapat terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, sistem komputerisasi dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kompetensi serta keuntungan perusahaan untuk bersaing.

Perkembangan dunia otomotif saat ini telah berkembang dengan pesat, mesin-mesin yang menujang dunia otomotif pun ikut pula berkembang dengan pesat. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari dukungan teknologi yang bisa mendukung dalam memudahkan pekerjaan. Dalam setiap penggunaan kendaraan bermotor, untuk lebih mengoptimalkan kinerja kendaraan maka dalam prosesnya dibutuhkan suatu jenis perawatan-perawatan dan perbaikan-perbaikan yang diberikan pada kendaraan bermotor tersebut.

Kota Purwakarta dan sekitarnya dalam perkembangannya bukan saja merupakan kota transit/kota perlintasan bagi mereka yang akan melakukan perjalanan dari bagian barat ke bagian timur, utara ke selatan pulau Jawa, maupun sebaliknya, tetapi juga merupakan kota penyangga bagi Jawa barat. banyaknya kendaraan yang memadai sehingga sarana angkutan umum di wilayah tersebut telah menyebabkan meningkatnya populasi kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, mengingat sebagiaan besar warganya mempunyai aktivitas di wilayah kota Purwakarta.

(19)

motor yang dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang berkembang berupa pusat layanan pusat perawatan dan perbaikan motor yang berkualitas.

Three BMS Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang bergerak dalam bidang penjualan suku cadang untuk berbagai merek dan jenis sepeda motor dan pelayanan jasa servisnya. Suku cadang yang terdapat di Three BMS Motor cukup banyak dan komplit untuk berbagai sepeda motor seperti suku cadang mesin, body, kelistrikan, pengereman dan lain-lain. Begitu juga dengan pelayanan jasa servis yang diberikan sudah cukup bagus, kurang lebih 20 sepeda motor/hari yang diperbaiki oleh mekanik, sehingga Three

BMS Motor menjadi salah satu bengkel yang dipercaya oleh para konsumen di daerah tersebut.

(20)

belum ada pencatatan data layanan jasa servis, sehingga tidak ada laporan tertulis mengenai jasa servis yang telah diberikan..

Permasalahan di atas dapat menyebabkan ketidakpuasan konsumen terhadap kinerja perusahaan yang akan mengakibatkan penurunan penjualan dan pelayanan jasa servis. Sehingga Three BMS Motor perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan membangun sistem informasi yang akan membantu dan memudahkan pelayanan penjualan suku cadang dan jasa servis yang lebih cepat, tepat dan akurat.

Permasalahan tersebut menjadi gagasan bagi penulis untuk menuangkannya kedalam penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERVIS DAN PENJUALAN SUKU

CADANG SEPEDA MOTOR PADA THREE BMS MOTOR

PURWAKARTA”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Proses transaksi penjualan suku cadang membutuhkan waktu yang cukup lama karena pencarian data suku cadang dibutuhkan dicari dalam buku besar.

2. Belum terdapatnya pencatatan untuk pelayanan jasa servis, sehingga untuk pelayanan jasa servis tidak ada laporan tertulisnya

(21)

4. Masih terjadi kesulitan dalam pembuatan laporan suku cadang, laporan penjualan suku cadang dan laporan pelayanan jasa servis.

5. Masih mungkin terjadi kesalahan pada saat menghitung jumlah pendapatan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor pada Three BMS Motor.

2. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan pada bengkel Three BMS Motor Purwakarta.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi jasa service dan persediaan suku cadang motor pada bengkel Three BMS Motor Purwakarta.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi jasa service dan persediaan suku cadang motor pada bengkel Three BMS Motor Purwakarta.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk membangun sistem informasi penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor di Three

(22)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor pada Three BMS Motor.

2. Untuk merancang sistem informasi penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor pada Three BMS Motor.

3. Untuk menguji sistem informasi penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor pada Three BMS Motor.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor pada Three BMS Motor.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1Kegunaan Praktis

Dengan adanya sistem yang di buat ini diharapkan dapat dipergunakan secara optimal dan berguna bagi kelangsungan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pelayanannya serta mengefisiensikan waktu dalam proses penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis sepeda motor pada Three BMS Motor.

1.4.2 Kegunaan Akademik

(23)

1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan penelitian ini dibatasi dalam hal-hal berikut:

1. Dalam pembuatan laporan penjualan barang atau jasa, yang akan dibuat hanya untuk pembayaran secara tunai/cash.

2. Sistem yang dibangun ini di gunakan oleh bagian pemilik perusahaan, kasir dan gudang yang dimana bertugas untuk mengelola atau mengolah data transaksi jasa servis, data transaksi penjualan, data suku cadang, data jasa servis serta pembuatan laporan transaksi dan laporan suku cadang.

3. Sistem informasi ini hanya untuk pelayanan jasa servis dan penjualan suku cadang.

4. Sistem informasi ini hanya digunakan oleh Three BMS Motor. 5. Sistem informasi ini tidak mendukung fungsi pemesanan. 1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang digunakan penulis untuk penelitian ini bertempat di bengkel

Three BMS Motor yang beralamat di Jalan Kolonel Rahmat No. 120 Purwakarta Kabupaten Purwakarta . Untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan objek yang akan diteliti.

Tabel 1.1. Jadwal penelitian

(24)

8 2.1 Konsep Perancangan Sistem

Hal yang paling dominan ketika perancangan suatu aplikasi dilakukan adalah memodelkan kebutuhan pemakai. Ada banyak cara untuk memodelkan aplikasi sebagaimana banyak cara yang digunakan oleh seorang arsitek untuk membangun sebuah rumah. Pada dasarnya pemodelan tersebut merupakan kombinasi antara perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan (Whitten

et al, 2005). Perancangan suatu aplikasi termasuk dalam kegiatan rekayasa perangkat lunak. Proses rekayasa perangkat lunak dimulai jauh sebelum coding

dilakukan dan berlanjut sampai tercapainya sebuah aplikasi yang diinginkan (Pohan, 1997). Pada dasarnya Rekayasa Perangkat Lunak dilakukan untuk merancang suatu aplikasi atau software dengan mengurutkan transformasi masalah menjadi solusi perangkat lunak yang dapat bekerja dengan baik.

2.1.1 Prinsip Dasar Perancangan Sistem

Proses perancangan perangkat lunak merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang berhubungan dengan perangkat lunak, yang bertujuan untuk dihasilkannya suatu produk perangkat lnak. Walaupun ada banyak proses dalam perancangan suatu perangkat lunak, ada kegiatan-kegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perancangan perangkat lunak (Sommerville,2003), antara lain: 1. Penspesifikasian Perangkat Lunak

(25)

2. Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak yang memenuhi persyaratan harus dibuat. 3. Validasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak tersebut harus divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

4. Pengevolusian Perangkat Lunak

Perangkat Lunak harus dapat berkembang untuk menghadapi kebutuhan yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Dalam menciptakan sebuah aplikasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna perolehan hasil yang maksimal (Whitten et al, 2005), antara lain sebagai berikut :

a. Produktivitas

(26)

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu perangkat lunak tidak seperti faktor kualitas lain yang dapat diukur, diarahkan dan diestimasi dengan menggunakan data pengembangan historis. Reliabilitas perangkat lunak didefenisikan dalam bentuk statistik sebagai kemungkinan operasi program komputer bebas kegagalan didalam suatu lingkungan dalam kurun waktu tertentu.

c. Maintabilitas

Maintabilitas mencakup perawatan aplikasi, seperti : - Koreksi jika ditemukan kesalahan pada program. - Pengadaptasian jika lingkungan berubah.

- Modifikasi jika pengguna membutukan perubahan kebutuhan. d. Integritas

Integritas adalah mengukur kemampuan sistem suatu aplikasi untuk menahan serangan terhadap sekuritasnya. Dalam hal ini kekuatan sistem akan diuji terhadap serangan dari tipe tertentu yang dapat terjadi suatu waktu. e. Usabilitas

(27)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). 1. Komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

(28)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari satu sistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah (Process)

(29)

8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal), jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka semua operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

(30)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena dapat mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

(31)

(event) adalah kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai uang disebut dengan transaksi.

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto : “Analisis dan Desain”, Tahun 2005 hal. 9)

(32)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu: 1. Akurat

Informasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya inforamsi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3 Nilai Informasi

(33)

tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Setelah diketahui bahwa informasi merupakan sangat penting bagi suatu organisasi atau manajemen untuk mengambil keputusan, maka dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam berorganisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan infomasi 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan informasi

3. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.4 Pelayanan Jasa

Pelayanan jasa memegang peranan amat penting didalam sektor industri belakangan ini. Definisi dari jasa menurut Kotler (1991:229) adalah :

(34)

lain yang pada dasarnya tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan hak milik

terhadap sesuatu. Produksinya dapat berkenaan dengan sebuah produk fisik

maupun tidak.

Jasa merupakan suatu merupakan suatu produk yang tidak berwujud. Membeli jasa sama dengan membeli sesuatu yang tidak berwujud. Bila dilihat lebih jauh antara produk dan jasa sebenarnya sulit dibedakan, karena biasanya pembelian dari suatu produk akan disertai juga dengan fasilitas jasa dan pembelian jasa juga mengikutsertakan barang. Jika suatu barang dihasilkan dari sebuah proses produksi, maka jasa dihasilkan melalui pemberian sarana dan prasarana yang harus ditunjang dengan penyampaian ketrampilan tertentu dari pihak pemberi jasa, karenanya kualitas pelayanan merupakan faktor utama dalam menyediakan layanan jasa tersebut

2.4.1 Pengertian Jasa Servis Sepeda Motor

Kata servis dalam bahasa inggris adalah memperbaiki, dan kesimpulannya membuat barang yang tadinya rusak atau ada salah satu bagian yang tidak berfungsi menjadi baik atau berfungi kembali atau serangkaian prosedur perawatan kendaraan bermotor dalam kurun waktu tertentu yang terekam dan tercatat dalam sebuah laporan. Laporan tersebut biasanya berupa catatan kerusakan yang pernah terjadi, suku cadang yang telah diganti dan sevis serta perbaikan apa saja yang pernah dilakukan.

(35)

menempuh jarak tertentu. Interval layanan ditentukan oleh produsen kendaraan dalam jadwal layanan servis.

Pemeliharaan tugas yang biasa dilakukan dalam layanan jasa servis kendaraan sepeda motor meliputi :

1. Mengganti oli mesin

2. Mengganti busi bila diperlukan 3. Membersihkan karburator

4. Memeriksa tingkat dan cairan isi ulang rem 5. Memeriksa tingkat air Accu

6. Melumasi dan grease komponen

2.5 Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, penjualan sangat penting untuk menetukan suatu pemasaran produknya yaitu dengan cara menjual produk tersebut dan apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan dengan lancar. Kegiatan penjualan terbagi dalam dua hal :

1. Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan took mempunyai tagihan pada pembeli tersebut.

(36)

Sistem penjualan adalah pola hubungan antara bagian-bagian yang berkaitan untuk melakukan kegiatan yaitu memproses data penjualan sehingga menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga memuaskan kedua belah pihak.

2.6 Pengertian Sparepart

Sparepart diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu suku cadang dapat disimpulkan dari kata tersebut yaitu komponen-komponen yang ada pada alat atau sebuah benda.

2.7 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Karena UML menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan dalam PHP.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

(37)

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai tahun 1990, banyak puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad , metodologi OOSE, metodologi OMT, dsb. Banyak sekali metodologi-metodologi yang digunakan dalam membuat desain perangkat lunak yang berorientasi objek. Masing-masing metodologi mempunyai notasi sendiri-sendiri, sehingga mengakibatkan timbul masalah baru yang dihadapi pada saat antara pengembang perangkat lunak yang satu dengan yang lainnya akan bekerjasama dengan group /perusahaan lain dengan menggunakan metodologi yang berlainan.

Dimulai tahun 1994 tepatnya bulan Oktober Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG

(38)

UML (Unified Modeling Language) digunakan untuk melakukan pemodelan sistem / perangkat lunak lewat tools yang ada. Dengan pemodelan menggunakan UML ini, pengembang dapat melakukan :

1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

2. Penelaah bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain.

3. Menguji apakah sistem/perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang seharusnya.

4. Dokumentasi sistem/perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu di masa yang akan datang.

5. Notasi UML terbentuk dari kerjasama dan upaya Graddy Booch (yang sebelumnya dikenal sebagai notasi booch-nya), DR. James Rumbaugh yang sebelumnya terkenal dengan notasi OMT(Object Modeling Technique-nya), serta Ivar Jacobson (yang sebelumnya terkenal dengan OOSE (Object Oriented Software Engineering)-nya

Setiap sistem yang komplek seharusnya bisa dipandang dari sudut pandang yang berbedabeda sehingga bisa dilakukan pemahaman secara menyeluruh. Dalam upaya-nya tersebut, UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang statis ataupun dinamis. Ke-9 jenis diagram untuk UML adalah:

(39)

2. Class diagram, bersifat statis tetapi sering pula memuat kelas-kelas aktif dan memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

3. Statechart diagram, bersifat dinamis yang memperlihatkan state – state dari sistem, memuat state, transisi, event, serta aktivitas. Penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, terutama penting pada pemodelan system-sistem yang reaktif.

4. Activity diagram, bersifat dinamis. Merupakan tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

5. Sequence diagram, bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

6. Collaboration diagram, bersifat dinamis yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message). 7. Component diagram, bersifat statis, diagram ini berhubungan dengan diagram

kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka (interface) ataupun kolaborasi.

8. Digram objek, bersifat statis, memperlihatkan objek-objek serta serta relasi-relasi antar objek. Selain itu juga memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

(40)

berlaku sebagai aplikasi yang dijankan pada banyak mesin (distributed computing).

2.7.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu untuk menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case

untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case

(41)

2.7.2 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class

abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak instan dapat dipergunakan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian

interface mendukung resolusi metoda padasaat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package.

(42)

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class

yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas.”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari

class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang dipassing dari satu

class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram.

2.7.3 Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu Activity diagram tidak

(43)

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. 2.7.4 Squence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

(44)

dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary,

controller dan persistent entity. 2.7.5 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari

level yang sama memiliki prefiks yang sama. 2.7.6 Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada

compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

2.7.7 Deployment Diagram

(45)

node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

(46)

30 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan topik penulis dalam rangka menyusun laporan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis di Three BMS Motor.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Three BMS Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, khususnya dalam penjualan suku cadang sepeda motor dan pelayanan jasa servis. Perusahaan ini berdiri pada 15 juni 2007, didirikan oleh Bapak sumaryono. Three BMS Motor terletak di Jalan Kolonel Rahmat No. 120 Purwakarta Kabupaten Purwakarta.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

Memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan jaminan kepada para konsumen atas kinerja Three BMS Motor.

Misi

(47)

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang sedang berjalan di Three BMS Motor yaitu :

Gambar 3.1 Struktur organisasi Three BMS Motor Sumber : Three BMS Motor

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi Jabatan di Three BMS Motor adalah sebagai berikut : a. Pimpinan Bengkel

1. Mengawasi seluruh kegiatan sehari-hari di bengkel. 2. Mengecek setiap penghasilan bengkel tiap satu bulan. b. Mekanik

1. Melaksanakan kerja sesuai dengan ketentuan.

2. Menjelaskan kepada konsumen mengenai penggantian suku cadang di luar ketentuan

3. Melaksanakan penyelesaian pekerjaan sesuai prosedur, standar ukuran dan kualitas, dan waktu yang di janjikan.

Pimpinan Bengkel

(48)

c. Kasir

1. Menerima pembayaran dari konsumen sehubungan dengan transaksi penjualan suku cadang maupun servis.

2. Membuat laporan penjualan suku cadang dan laporan pelayanan jasa servis d. Gudang

1. Mengontrol suku cadang

2. Mengubah data suku cadang apabila terdapat suku cadang baru atau menambah jumlah stok suku cadang sesuai dengan suku cadang yang terdapat di gudang.

3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

(49)

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai alat untuk memperoleh data-data, adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung terhadap pelaku sistem mengenai proses bisnis yang sedang atau dengan cara observasi secara langsung terhadap proses bisnis yang sedang berjalan.

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang sistem yang sedang berjalan dengan segala

kekurangan sebagai kajian dalam pembuatan program aplikasi yang akan

diajukan sebagai sistem yang baru. Seperti melakukan wawancara terhadap

pengelola bengkel, pemilik bengkel, serta para mekanik dengan harapan dapat

melengkapi data-data yang diperlukan.

b. Observasi

Metode ini merupakan pengamatan langsung dilapangan yang dapat

mempermudah dalam proses pengumpulan data, sehingga data–data yang didapat

terjamin keaslian dan keakuratannya, melakukan pengamatan langsung pada

Bengkel Three BMS Motor dengan mengadakan pencatatan terhadap

(50)

3.2.2.2 Sumber Data Skunder (Dokumentasi)

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada pada bengkel tersebut. Seperti daftar transaksi suku cadang yang terdapat pada buku besar serta dokumen-dokumen suku cadang.

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode OOP (Object Oriented Programming). OOP merupakan metode yang berorientasikan pada objek, adapun metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode UML (Unified Modeling Language).

UMLAadalahsbahasayuntukdmenspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak. artifacts tersebut dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(51)

pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user), prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis sistem akan

melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik procedural, maupun teknologi yang akan digunakan.

2. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini analisa sistem bekerja sama dengan programmer dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan pemodelan yang akan dibangun.

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemakai.

4. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrograman berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemakai.

5. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemakai.

(52)

7. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek yaitu : 1. Use Case Diagram, yaitu menunjukan bagaimana prosedur yang terdapat

dalam suatu sistem.

2. Activity diagram, yaitu menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam sesuatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas seperti use case atau interaksi.

3. Sequence diagram, Yaitu menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah

object. kegunaanya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara

object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

4. Collaboration Diagram, Yaitu diagram yang memperlihatkan/menampilkan pengorganisasian interaksi yang terdapat disekitar objek (seperti halnya

sequence diagram) dan hubungan terhadap yang lainnya. Collaboration Diagram lebih menekankan kepada peran setiap objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan.

5. Class Diagram, Yaitu menggambarkan struktur statis class dalam sistem,

(53)

berhubungan dengan cara lain melalui berbagai cara sociatea (terhubung satu sama lain), dependen (satu class tergantung/menggunakan class yang lain), atau package (group bersama sebagai satu unit).

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengujian ditujukan untuk menghasilkan perangkat lunak (software) yang bebas kesalahan.

Pengujian black-box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black-box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan fungsional suatu program.

Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah :

(54)

harus diidentifikasikan, diimplementasikan dan dipelihara, sesuai dengan permintaan aplikasi.

2. Correctness, yaitu menjamin data yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui control transaksi dan elemen data.

3. Reliability, yaitu menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

4. Authorization, yaitu menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

3.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis merupakan langkah awal yang dilakukan dalam perancangan sistem sebagai acuan agar perancangan sistem lebih terarah dan sistem dapat terselesaikan sesuai dengan kebutuhan.

3.3.1Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

(55)

3.3.1.1Use Case Diagram

Use case diagram merupakan hal yang sangat penting dilakukan pada tahap analisis. Dengan menggunakan use case diagram kita akan mendapatkan banyak informasi yang sangat penting yang berkaitan dengan aturan-aturan bisnis yang coba kita tangkap. Dalam hal ini, setiap objek yang berinteraksi dengan sistem merupakan aktor untuk sistem kita, sementara use case merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para aktor dengan sistem yang sedang kita kembangkan. Adapun use case diagram proses bisnis yang sedang berjalan di BMS Motor yaitu :

Proses bisnis Three BMS Motor

Daftar servis

Gambar 3.2. Use case diagram proses bisnis yang sedang berjalan pada BMS Motor

(56)

3.3.1.2 Skenario Use Case

Setiap use case diagram harus kita deskripsikan skenarionya untuk lebih memperinci lagi perilaku sistem untuk masing-masing use case yang ada.

1. Nama use case : Daftar servis

Aktor : Konsumen dan kasir

Tujuan : Memenuhi kebutuhan suku cadang dan servis yang diperlukan konsumen

a. Konsumen membeli suku cadang atau daftar servis

b. Kasir mencari suku cadang yang dibutuhkan di dalam buku besar/proses jasa servis

c. Transaksi

2. Nama use case : Transaksi

Aktor : Konsumen dan kasir

Tujuan : Membayar pembelian suku cadang dan jasa servis a. Konsumen telah menerima suku cadang atau jasa servis

b. Kasir menghitung total yang harus dibayar konsumen c. Konsumen melakukan pembayaran

3.3.1.3 Activity Diagram

Untuk lebih memperinci use case diagram proses bisnis yang berjalan, maka perlu dibuat activity diagram sebagai berikut :

(57)

Konsumen Kasir

Membeli suku cadang atau jasa servis

Mencari suku cadang/ memproses jasa servis

Transaksi F

T

Suku cadang/jasa servis tersedia

Gambar 3.3. Activity diagram pembelian suku cadang dan daftar servis yang sedang berjalan

2. Activity diagram transaksi

Konsumen

Suku cadang/jasa servis

Kasir

Bayar

(58)

3.3.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah melakukan analisis terhadap proses bisnis yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa masalah yang dapat mengakibatkan penurunan pelayanan terhadap konsumen. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Proses pencatatan data transaksi dicatat dalam buku besar.

2. Kurangnya informasi untuk memantau dan mengelola stok barang.

3. Belum efektifnya kegiatan transaksi karena belum mempunyai bukti transaksi untuk konsumen serta dalam penghitungan transaksinya masih menggunakan kalkulator.

(59)

43 4.1 Perancangan Sistem

Sebelum memulai perancangan, terlebih dahulu dilakukan perencanaan untuk melakukan pengembangan sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk.

5. Konfigurasi komponen software dan hardware sistem. 4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum dan terperinci kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara detail. Tujuan perancangan sistem informasi penjualan suku cadang dan pelayanan jasa servis ini akan diuraikan sebagai berikut :

1. Merubah proses-proses pencatatan kedalam buku besar yang menyangkut pengolahan data menjadi terkomputerisasi.

(60)

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Perancangan sistem informasi ini di rancang dengan tujuan sebagai alat untuk membantu perusahaan untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan mempercepat proses bisnis yang berjalan pada BMS Motor . Sistem Aplikasi ini mempunyai fungsi untuk mengelola data suku cadang, transaksi suku cadang dan transaksi jasa servis.

Untuk fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sistem informasi ini dibagi kedalam 2 bagian. Pada bagian kasir, tidak perlu buang-buang waktu untuk menghitung jumlah transaksi dengan kalkulator dan menuliskan data transaksi ke dalam buku besar, karena sistem ini mempunyai fungsi pelayanan transaksi penjualan dan menyimpan data transaksi secara otomatis ke dalam database. Serta bagian gudang tidak perlu buang-buang waktu untuk memeriksa stok barang yang ada digudang dan menghitungnya satu persatu karena sistem ini bisa menghitung secara otomatis suku cadang yang masuk dan keluar serta menampilkan data suku cadang yang mempunyai stok kurang atau sama dengan 2 (dua) sebagai peringatan bahwa suku cadang akan segera habis. Sistem informasi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang ada.

4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

(61)

4.1.3.1 Use Case Diagram

Berikut adalah use case diagram perancangan sistem yang diusulkan pada BMS Motor :

(62)

4.1.3.1.1 Skenario Use case

Berikut skenario use case yang diusulkan : 1. Nama use case : Login

Aktor : Kasir dan bagian gudang Tujuan : Otentifikasi user

a. Bagian gudang atau kasir atau pemilik menjalankan aplikasi

b. Bagian gudang atau kasir atau pemilik mengisi username dan password c. Sistem melakukan verifikasi username dan password

d. Apabila username dan password terdaftar, maka bagian gudang atau kasir atau pemilik dapat mengakses menu sesuai dengan hak akses setiap user. 2. Nama use case : Transaksi suku cadang

Aktor : Konsumen, kasir dan sistem

Tujuan : Memenuhi kebutuhan suku cadang yang konsumen butuhkan

a. Konsumen menanyakan ketersediaan suku cadang yang diperlukan.

b. Bagian kasir membuka menu transaksi suku cadang dan menginputkan nama data suku cadang yang diperlukan konsumen untuk dicari.

c. Sistem secara otomatis akan menampilkan kode suku cadang, harga suku cadang dan stok suku cadang.

d. Apabila stok suku cadang = 0, maka sistem secara otomatis berhenti dan transaksi tidak dapat dilanjutkan.

(63)

f. Kasir menambah biaya pemasangan apabila suku cadang dipasang di tempat.

g. Kasir menambahkan data suku cadang yang sudah diisi ke dalam daftar beli. h. Kasir memproses transaksi.

i. Sistem akan menghitung total harga suku cadang jika member dan pembelian lebih dari 3 akan menerima potongan harga 10%. Serta menampilkan struk pembelian suku cadang untuk dicetak dan diberikan kepada konsumen sebagai bukti transaksi.

j. Konsumen menerima suku cadang dan bukti transaksi. 3. Nama use case : Transaksi jasa servis

Aktor : Mekanik, konsumen, kasir dan sistem

Tujuan : Memenuhi kebutuhan jasa servis sepeda motor konsumen a. Konsumen memberikan permintaan jasa servis

b. Kasir meminta data konsumen dan data kendaraan

c. Kasir membuka menu data konsumen jasa servis dan menginputkan data konsumen dan kendaraannya.

d. Kasir memberikan surat perintah kepada mekanik dan tanda terima jasa servis sementara untuk konsumen.

e. Mekanik memperbaiki kendaraan

(64)

bagian kasir akan menambahkan harga suku cadang yang diganti dengan biaya jasa servis.

g. Apabila proses servis sudah selesai, mekanik memkonfirmasikan kepada konsumen dan konsumen mengembalikan tanda terima jasa servis sementara kepada kasir.

h. Kasir masuk ke menu transaksi jasa servis dan menginputkan kode transaksi yang terdapat di tanda terima jasa servis sementara.

i. Sistem akan menampilkan data konsumen jasa servis secara otomatis.

j. Kasir menambahkan data pembelian jasa servis ke dalam daftar beli dan memproses transaksi.

k. Sistem akan menghitung total harga jasa servis dan harga suku cadang yang diganti apabila terdapat penggantian suku cadang dan jika member dan pembelian lebih dari 3 akan menerima potongan harga 10%. Sistem menampilkan struk pembelian suku cadang untuk dicetak dan diberikan kepada konsumen sebagai bukti transaksi.

l. Konsumen menerima bukti transaksi. 4. Nama use case : Data suku cadang

Aktor : Bagian gudang

Tujuan : Mengelola data suku cadang a. Bagian gudang masuk ke menu data suku cadang. b. Sistem menampilkan semua data suku cadang.

(65)

d. Sistem menampilkan seluruh data suku cadang yang jumlahnya <= 2. e. Bagian gudang mencetak data suku cadang.

5. Nama use case : Edit suku cadang Aktor : Bagian Gudang

Tujuan : Memperbaharui data suku cadang

a. Bagian gudang memilih data suku cadang untuk diperbaharui b. Bagian gudang menekan tombol.

c. Sistem akan menampilkan tampilan untuk memperbaharui data suku cadang yang sudah dipilih.

d. Bagian gudang menyimpan data yang sudah diperbaharui.

e. Sistem akan menampilkan pemberitahuan “Update berhasil” dan menyimpan data ke dalam database.

6. Nama use case : Tambah suku cadang Aktor : Bagian gudang

Tujuan : Menambah data suku cadang

a. Bagian gudang menekan tombol tambah suku cadang

b. Sistem akan menampilkan tampilan untuk mengisi data suku cadang yang baru.

c. Bagian gudang menginputkan data suku cadang yang baru dan menyimpannya data yang sudah diinputkan.

d. Sistem akan menampilkan pemberitahuan “Input berhasil” dan menyimpan data kedalam database.

(66)

Aktor : Bagian gudang

Tujuan : Menambah jumlah stok suku cadang yang telah habis atau hampir habis

a. Bagian gudang memilih data suku cadang yang akan ditambah jumlah stoknya.

b. Bagian gudang menekan tombol edit.

c. Sistem akan menampilkan tampilan untuk menambah jumlah stok suku cadang yang telah dipilih.

d. Bagian gudang menyimpan perubahan jumlah stok.

e. Sistem akan menampilkan pemberitahuan “Tambah stok berhasil” dan menyimpan data kedalam database.

8. Nama use case : Laporan

Aktor : Owner, kasir dan gudang

Tujuan : Membuat laporan atau mengecek data suku cadang, data transaksi suku cadang dan data transaksi jasa servis

a. Bagian gudang, kasir dan owner mesuk ke menu laporan yang tersedia pada masing-masing tampilan user.

b. Bagian gudang, kasir dan owner menginput tanggal laporan yang akan dicetak atau dicek.

c. Bagian gudang, kasir dan owner mencetak laporan yang dibutuhkan. 9. Nama use case : Data jasa servis

Aktor : Owner

(67)

a. Owner masuk ke menu laporan

b. Sistem akan menampilkan semua laporan yang dibutuhkan

c. Owner mengecek semua laporan mengenai penjualan, jasa servis dan stok suku cadang

d. Owner mencetak laporan apabila dibutuhkan 10. Nama use case : Edit jasa servis

Aktor : Owner

Tujuan : Memperbaharui data jasa servis a. Owner masuk masuk ke menu data jasa servis

b. Owner menekan tombol edit untuk memperbaharui data jasa servis yang akan diperbaharui

c. Sistem akan menampilkan tampilan untuk memperbaharui data jasa servis d. Owner menyimpan data yang telah diperbaharui

11. Nama use case : Tambah jasa servis Aktor : Owner

Tujuan : Menambah jasa servis yang akan dijual kepada konsumen a. Owner masuk ke menu data jasa servis

b. Owner menekan tombol tambah untuk menambah data jasa servis

c. Sistem akan menampilkan tampilan untuk menginputkan data jasa servis baru

Gambar

Gambar 4.31. Sequence diagram ganti username/password
Gambar 4.33. Sequence diagram edit data pegawai
Gambar 4.34. Sequence diagram tambah data pegawai
Gambar 4.37. Sequence diagram tambah data user
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan kapasitas pembangkit (ekspansi) di lokasi yang berbeda pada sistem yang sama dapat dilakukan pemilihan langsung, dengan persyaratan harga listriknya harus di bawah

[r]

[3] Program sistem memperlakukan sistem call dan perangkat keras di lapisan yang sama, meskipun program beberapa sistem pada tingkat yang lebih tinggi dari rutin-rutin..

Suatu ketika Bapak Sukran dan Ibu Darmi diberi kepercayaan oleh salah satu keluarganya untuk mengarap lahan pertanianya ubi kayu ( singkong ) seluas 0,35 hektar milik keluarganya

Objek-objek tersebut dapat divisualisasikan dengan berbagai cara, pilihlah unsur- unsur rupa (garis, warna, tekstur, bidang, volume, ruang), sesuai dengan kebutuhan interes

Variabel bebas biasanya merupakan variable yang dimanipulasi secara sistematis, dalam penelitian ini yang diidentifikasikan sebagai variabel bebasnya adalah media

IDENTIFIKASI TINGKAT AKTIVITAS GUNUNG GUNTUR PERIODE OKTOBER-NOVEMBER 2015 BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRAL DAN SEBARAN HIPOSENTER - EPISENTER GEMPA VULKANIK Universitas

[r]