Data Diri
Nama Lengkap
: Edison Irwanto Pakpahan
Nama Panggilan
: Edison
Tempat, Tanggal Lahir
: Tarutung, 02 April 1991
Jenis Kelamin
: Laki â laki
Agama
: Kristen Protestan
Status
: Belum Menikah
Hobi
: Main Futsal, mendengar music
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Jalan Dr. Ferdinand Lumbantobing
Kec. Tarutung, Kab. Tapanuli Utara
Medan, Sumatera Utara
No telp
: 085294021163
: edysonpakpahan@yahoo.co.id
FB
: edysonpakpahan@yahoo.co.id
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi
Manajemen Informatika Jenjang D3 (Diploma) Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer
EDISON IRWANTO PAKPAHAN
1.09.09.071
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iii
anugerah dan berkat-Nya penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir ini yang
berjudul âSISTEM INFORMASI PENYEWAAN KOMIK PADA AMOUR
COMICâ pada waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih kepada Tuhan Yang
0Maha Esa yang telah membawa kita dari kegelapan ke alam terang benderang
yang penuh ilmu pengetahuan.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang ditujukan untuk
memenuhi syarat kelulusan dalam menyelesaikan Jenjang Diploma Tiga Program
Studi Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas
Komputer Indonesia Bandung.
Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi pada saat penyusunan Tugas
Akhir ini, akan tetapi penulis mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, sehingga Tugas Akhir ini bisa selesai dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih setulus-tulusnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Denny, Ir. M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
3. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.kom selaku Ketua Program Studi Sistem
iv
4. Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom selaku Dosen Wali yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan.
5. Julian Chandra, S.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama ini kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas akhir.
6. Seluruh Staff Dosen dan Sekertariat Program Studi Sistem Informasi
7. Kedua orang tua tercinta Bapak R. Pakpahan dan Ibu F. br. Sihotang yang
telah memberikan dorongan, nasehat, kasih sayang, doa, dukungan meterial
maupun spritual.
8. Para sahabat yang selalu memberi dukungan Sri Muryati, Elfandro Miharta,
Nia Kartika, Suryadi Ramdan, teman-teman MI-18 Angkatan 2009 yang ikut
serta mendukung dan membantu penulis selama menjalani pendidikan D3
Manajemen Informatika UNIKOM.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namanya.
Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari akan hal
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik tata penyajian ataupun
dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran
v
memberikan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua. Amin
Bandung, Januari 2013
Penulis
vi
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ...
ABSTRACT ...
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR GAMBAR â¦â¦â¦..
DAFTAR TABEL â¦â¦â¦...
DAFTAR SIMBOL â¦â¦â¦ i ii iii vi xi xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN â¦â¦â¦.
1.1.Latar Belakang Penelitian â¦â¦â¦
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah â¦â¦â¦..
1.2.1. Identifikasi Masalah â¦â¦â¦..
1.2.2. Rumusan Masalah â¦â¦â¦.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian â¦â¦â¦
1.4.Kegunaan Penelitian â¦â¦â¦
1.4.1. Kegunaan Akademisâ¦â¦â¦..
1.4.2. Kegunaan Praktis â¦.â¦â¦â¦.
1.5.Batasan Masalah â¦â¦â¦..
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian â¦â¦â¦...
vii
2.1.1. Pengertian Sistem ..â¦â¦â¦
2.1.2. Elemen Sistem ...â¦â¦â¦
2.1.3. Karekteristik Sistem...
2.1.4. Klasifikasi Sistem...
2.2.Pengertian Informasi â¦â¦â¦...
2.2.1. Fungsi Informasi â¦â¦â¦...
2.2.2. Nilai Informasi â¦â¦â¦...
2.3.Pengertian Sistem Informasi â¦â¦â¦...
2.3.1. Berdasarkan Komponen Fisik...
2.3.2. Berdasarkan Fungsi Pengolahan...
2.3.3. Berdasarkan Fungsi Keluaran...
2.4.Pengertian Basis Data â¦â¦â¦
2.4.1.Pengertian Data â¦â¦â¦...â¦â¦â¦..
2.4.2.Basis Data...
2.5.Perangkat Lunak Pendukung â¦â¦â¦...
2.5.1. Tentang PHPâ¦â¦â¦â¦..â¦â¦â¦â¦...
2.5.2. Xampp â¦â¦â¦..â¦â¦â¦...
2.5.3. Tentang MySQLâ¦â¦â¦....
8 9 11 14 16 18 20 23 24 25 27 30 30 31 32 32 33 34
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN â¦â¦â¦
3.1.Objek Penelitian â¦â¦â¦..
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan â¦â¦â¦.
37
37
viii
3.2.1. Desain Penelitian â¦â¦â¦...
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data â¦â¦â¦â¦...
3.2.2.1.Sumber Data Primer â¦â¦â¦..
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder â¦â¦â¦.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan
Sistemâ¦â¦â¦
3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem â¦â¦â¦...
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem â¦â¦â¦â¦.
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan â¦...
3.2.4. Pengujian Software â¦â¦â¦...
39 39 39 40 41 41 42 45 49
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM â¦â¦â¦â¦...
4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan â¦â¦â¦
4.1.1. Analisis Dokumen â¦â¦â¦.
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan â¦â¦â¦.
4.1.2.1.Flow Map â¦â¦â¦..
4.1.2.2.Diagram Konteks â¦â¦â¦..
4.1.2.3.Data Flow Diagram â¦â¦â¦...
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan â¦â¦â¦â¦
4.2.Perancangan Sistem â¦â¦â¦.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem â¦â¦â¦..
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan â¦â¦...
ix
4.2.3.2.Diagram Konteks â¦â¦â¦..
4.2.3.3.Data Flow Diagram â¦â¦â¦...
4.2.3.4.Kamus Data â¦â¦â¦...
4.2.4. Perancangan Basis Data â¦â¦â¦
4.2.4.1.Normalisasi â¦â¦â¦...
4.2.4.2.Relasi Tabel â¦â¦â¦..
4.2.4.3.Entity Relationship Diagram â¦â¦â¦.
4.2.4.4.Struktur File â¦â¦â¦..
4.2.4.5.Kodifikasi â¦â¦â¦..
4.2.5. Perancangan Antar Muka â¦â¦â¦..
4.2.5.1.Struktur Menu â¦â¦â¦...
4.2.5.2.Perancangan Input â¦â¦â¦.
4.2.5.3.Perancangan Output â¦â¦â¦..
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan â¦â¦â¦...
62 62 65 67 67 71 72 73 75 76 77 77 79 81
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM â¦â¦â¦..
5.1.Implentasi â¦â¦â¦
5.1.1. Batasan Implementasi â¦â¦â¦...
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak â¦â¦â¦.
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras â¦â¦â¦..
5.1.4. Implementasi Basis Data â¦â¦â¦...
5.1.5. Impelementasi Antar Muka â¦â¦â¦...
5.1.6. Implementasi Instalasi Program â¦â¦â¦
x
5.2.1. Rencana Pengujian â¦â¦â¦
5.2.2. Kasus dan Hasil pengujian â¦â¦â¦
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian â¦â¦â¦.
104
105
109
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN â¦â¦â¦.
6.1.Kesimpulan â¦â¦â¦..
6.2.Saran â¦â¦â¦
110
110
111
DAFTAR PUSTAKA â¦â¦â¦. 112
112
Jogiyanto 2005.
Analisis dan Desain Sistem Informasi
. Graha Ilmu. Yogyakarta
Edhy Sutanta. 2004.
Pengenalan Sistem Informasi
. Andi. Yogyakarta.
Andri Kristanto. 2008.
Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya
. Gava Media.
Yogyakarta
Azhar Susanto. 2000.
Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya
.
Linggajaya. Bandung
Jogiyanto.2005.
Analisis & Desain
. Andi. Yogyakarta.
Miftahul Huda dan Bunafit Komputer. 2010.
Aplikasi Inventory Multi Store Plus
Management Dengan Java
. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Roger S. pressman. 2002.
Rekayasa Perangkat Lunak
. Andi offset. Yogyakarta.
Tata Sutabri, S.kom.,MM. 2007.
Sistem Informasi Manajemen
. Andi. Yogyakarta.
1
1.1.Latar Belakang
Berkembangnya teknologi informasi yang semakin maju pada saat ini
menjadikan sebauh teknologi informasi sebagai kebutuhan yang cukup
penting. Perkembangan teknologi informasi, khusunya di bidang teknologi
berbasis jaringan internet, saat ini mengalami peningkatan yang sangat luar
biasa. Peningkatan tersebut saat ini dapat kita lihat hampir seluruh bidang
pendikan, industry, dan di bidang usaha sudah menggunakan teknologi
informasi untuk membantu kelancaran usaha mereka.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan kecil, menengah maupun
perusahaan besar membutuhkan pengolahan data yang khusus untuk
mengelola suatu data dengan cepat dan tepat, sehingga tidak menjadi banyak
penumpukan tugas yang menyita waktu dan tenaga dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
Di dalam suatu usaha, pengelolaan suatu sistem informasi yang baik
dapat membantu dalam pencapaian sebuah tujuan usaha, yaitu meningkatkan
mutu dari usaha tersebut. Baik untuk meningkatkan kinerja operasional di
dalam suatu usaha, maupun untuk meningkatkan kualitas usaha guna
Penggunaan sistem informasi terutama dalam bidang usaha
mengalami peningkatan yang paling banyak atau pesat. Para pengusaha dan
pebisnis yang bergerak di bidang usaha ataupun bisnis mereka sangat
memanfaatkan hal tersebut. Mereka menggunakan komputerisasi untuk
meningkatkan usaha mereka. Dengan menggunakan komputerisasi dalam
usahanya, mereka dapat menghemat waktu dan biaya yang selama ini
terbuang karena terbatasnya sistem dan teknologi mereka yang cenderung
bersifat manual. Ketika masih menggunakan sistem lama yang manual,
mereka membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Amour Comic Bandung adalah salah satu usaha penyewaan komik
yang terletak di sekitaran Jln Harum Mekar. Dengan menyewakan komik
yang bertujuan sebagai tempat sewa bagi orang-orang yang hoby membaca
komik. Karena tempat penyewaan komik ini berada di lingkungan strategis
para mahasiswa, tidak sedikit dari mereka yang menyewa komik di tempat
ini. Pengelolaan data sewa di tempat ini masih manual untuk melakukan
transaksi peminjaman, pengembalian, pengelolaan denda, maupun dalam
pembuatan laporan yang belum efektif, sehingga sering terjadi kesalahan dari
hal-hal tersebut.
Dari permasalahan di atas, maka saya bermaksud membuat sistem dan
akan dilakukan penelitian dengan judul âSISTEM INFORMASI
1.2.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah\
Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang
akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini.
Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan
diteliti dalam sebuah penelitian.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Setiap usaha umumnya mempunyai masalah dalam
menjalankan kegiatan usahanya, baik perusahaan kecil maupun
perusahaan besar. Setiap masalah yang ada harus diatasi sedini
mungkin jika ingin tetap mempertahankan dan mengembangkan
sistemnya supaya lebih cepat dan akurat.
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang
masalah, maka yang menjadi permasalahan pada penyewaan komik
di Amour Comic adalah :
1. Pengelolaan data sewa yang masih manual.
2. Pengelolaan transaksi peminjaman, pengembalian, dan
denda sering terjadi kesalahan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana s ist em ya n g b e r ja la n d i A mo u r C o m ic
B and u ng.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penyewaan di
Amour Comic Bandung.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi penyewaan
di Amour Comic Bandung.
4. Bagaimana pengujian sistem informasi penyewaan
Amour Comic Bandung.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk
mengimplementasikan kemampuan dan keahlian yang telah didapatkan
ketika perkuliahan serta membandingkan secara langsung dengan
situasi dan kondisi ditempat.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di amour comic
2. Untuk merancang sistem informasi penyewaan pada amour
3. Untuk mengiplementasi sistem informasi pengewaan pada
amour comicâs
1.4.Kegunaan / Manfaat Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis diharapkan penelitian ini dapat
memberikan beberapa manfaat, berikut pemaparannya :
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dapat
memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat
mendukung dalam pengembangan system informasi,
khususnya sistem informasi penyewaan komik yang
menggunakan PHP.
2. Untuk peneliti, dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama
kuliah, serta menambah wawasan mengenai sistem
informasi penyewaan komik.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan
terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam
1.4.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk
menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat
selama dibangku kuliah. Dengan penyusunan skripsi ini diharapkan
timbul suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan penguasaan
disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang komputer dan dalam
pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.
1.5.Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
penulis memberikan batasan masalah untuk memfokuskan pembahasan tema
yang penulis pilih. Adapun yang menjadi batasan dalam penyusunan tugas
akhir ini :
1. Sistem yang dibuat adalah sistem informasi penyewaan komik yang
terdiri dari pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian,
dan pembuatan laporan.
2. Program ini hanya dapat diaplikasikan secara offline/intranet untuk
membantu kelancaran dalam pengelolaan data komik, data anggota,
penyewaan, pengembalian komik.
3. Pembuatan laporan berupa laporan data angota, peminjaman dan
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penulis melakukan lokasi penelitian di Amour Comicâs. Jalan Harum
Mekar A-11 Bandung. Berikut adalah table jadwal penelitian secara
keseluruhan
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Penerapan
September
2012
Oktober
2012
November
2012
Desember
2012
Januari
2013
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Survei Objek
Penelitian
Pengumpulan
Data
Analisa dan
Perencanaan
Desain
Pengkodean
Implementasi
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling
berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara
bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya
apabila salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak
akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang
saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi
output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.
2.1.1. Pengertian Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja
sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga
membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan. Edhy Sutanta (2003:4)
Sedangkan pengertian sistem menurut Andri Kristanto
(2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.
Lain halnya menurut Azhar Susanto (2000 : 3) Sistem
adalah kumpulan/ group dari sub sistem/ bagian /komponen apapun
baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu.
Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya untuk
mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan. Akan tetapi
keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara
terperinci. Oleh karena itu, sistem dibagi atau diuraikan atas
beberapa sub sistem.
Pengertian dari sub sistem sebenarnya merupakan bagian
dari sistem itu sendiri, dimana pengertian sub-sistem adalah
serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya yang
berhubungan dalam suatu sistem.
2.1.2. Elemen Sistem
Menurut Aji Supriyanto (2005: 239) sistem mempunyai
1) Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha,
kebutuhan masalah prosedur pencapaian tujuan.
2) Batasan
Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan
dan sistem dimana batasan ini berupa peraturan-peraturan,
biaya-biaya, personil, peralatan, dan lain-lain.
3) Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan
sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data
(input),kontrol keluaran data (output),kontrol
pengoperasian,dan lain-lain.
4) Input
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima
data masukan dimana data dapat berupa asal
masukan,frekuensi pemasukan data,jenis pemasukan data,dan
5) Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi
informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses data
berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dan lain-lain.
6) Output
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem.Output dapat
berupa laporan,grafik,dan lain-lain.
7) Umpan Balik
Merupakan elemen-elemen sistem yang tugas nya apakah
sistem berjalan sesuai keinginan,umpan balik dapat berupa
perbaikan, pemeliharaan, dan lain-lain.
2.1.3. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen (component), batasan sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem
(interface), masukan sistem (input), pengolahan sistem (process),
keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau
1) Komponen sistem (component)
Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2) Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu sistem menunjukan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3) Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut.
4) Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung atau
berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu
kesatuan.
5) Masukan sistem (input)
Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada
komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi
informasi.
6) Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang
akan merubah input menjadi output.
7) Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan
mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.
8) Sasaran sistem (object ives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
dan keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 8-9) Tinjauan tentang suatu system
dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, antara lain:
1. Sistem fisis (physical systems) dan sistem abstrak (abstract
system)
Sistem fisis adalah sistem yang komponennya berupa benda
nyata yang dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia.
Contoh sistem fisis adalah sistem perangkat keras (hardware)
komputer yang antara lain terdiri atas, unit pusat pengolah
(Central Processing Unit/CPU), memory, monitor, keyboard,
dan lainnya.
Sedangkan sistem abstrak adalah system yang
komponennya tidak dapat dilihat atau dijamah oleh tangan
manusia. Contoh sistem abstrak adalah sistem operasi
(Operating Systems/OS) komputer yang terdiri atas
sekumpulan instruksi dalam bahasa yang dipahami oleh mesin
komputer. Umumnya suatu sistem terdiri atas gabungan
2. Sistem alamiah (natural systems) dan Sistem buatan manusia
(human made systems)
Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi
secara alami/natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan
sistem buatan manusia ada sebagai hasil kerja manusia.
Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri
atas sekumpulan planet, gugusan bintang dan lainnya. Contoh
sistem abstrak dapat berupa sistem komputer yang ada sebagai
hasil karya teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic systems) dan sistem tidak tentu
(probabilistic systems)
Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat
ditentukan/diprediksi sebelumnya. Sedangkan sistem tidak
tentu tingkah lakunya tidak dapat ditentukan/diprediksi
sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh
sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya.
Sedangkan sistem perekonomian dalam suatu Negara termasuk
klasifikasi sistem tidak tentu, karena tidak diketahui dengan
pasti apa yang akan terjadi terhadap kondisi perekonomian
4. Sistem tertutup (closed systems) dan sistem terbuka (open
systems)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem
terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh
lingkungannya. Dalam kenyataannya hampir tidak ada suatu
sistem yang benar-benar tertutup. Yang ada adalah sistem yang
relatif tertutup, yaitu sistem yang relatif tidak dipengaruhi oleh
lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh
sistem relatif tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi
komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar
sistem. Sekalipun sistem aplikasi komputer akan terhenti
apabila catu daya listrik ke komputer mengalami
gangguan/padam.
2.2Pengertian Informasi
Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang
kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambing
tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan atau hal. Data
dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 9-10) Informasi merupakan hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang
dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak
langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan
adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.
Menurut Azhar Susanto (2000 : 37) Informasi merupakan hasil dari
pemrosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemrosesan data tersebut
bias menjadi informasi.
Menurut Raymon Mc Leod dalam Azhar Susanto (2000 : 38)
mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang
lebih berarti bagi penerimanya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang
telah diolah sehingga menghasilkan nilai yang lebih bermakna dan
bermanfaat bagi penerimanya.
Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Dalam gambar tersebut, input adalah
data yang akan diolah oleh unit pengolah, dan output adalah informasi
sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan tersebut. Suatu unit
penyimpan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun
Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi
Sumber : Edhy Sutanta (2003:10) Sistem Informasi Manajemen
2.2.1 Fungsi Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:11) Suatu informasi
mempunyaibeberapa fungsi, antara lain:
a. Menambah pengetahuan
Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi
penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan yang mendukung proses pengambilan
keputusan.
INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT
b. Mengurangi ketidakpastian
Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena
apa yang akanterjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga
menghindari keraguan padasaat pengambilan keputusan.
c. Mengurangi resiko kegagalan
Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang
akan terjadi dapat diantisipasidengan baik, sehingga
kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi
dengan pengambilan keputusan yangtepat.
d. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan.
Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang
tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih
terarah.
e. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan
keputusankeputusan yang menentukan pencapaian sasaran
dan tujuan.
Adanya informasi akan memberikan standar, aturan,
ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik
2.2.2. Nilai Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:13) Nilai suatu informasi dapat
ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapatmenentukan
nilai informasi, yaitu sebagai berikut:
1. Kemudahan dalam memperoleh
Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika system
dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolah yang mampu
mengolah data denganbaik untuk memenuhi segala kebutuhan
informasi secara mudah.
2. Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila
mempunyailingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi
sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena
tidak dapat digunakan secara baik. Sifat luas dan lengkap
tersebut memerlukan dukungan basis data yang cukup lengkap
dan terstruktur dengan baik.
3. Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila
menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilankeputusan.
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan
penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan
kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan
untuk pengambilan keputusan.
5. Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat
diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi
berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat
diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat
pengambilan keputusan.
6. Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai
informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan
format informasi. Dibandingkan dengan bentuk teks atau
menjadi pilihan, karena dapat dibaca dan dipahami dengan
lebih mudah.
7. Fleksibilitas/keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki
fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para
manajer/pimpinan padasaat pengambilan keputusan.
8. Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut
dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi
bergantung padavaliditas data sumber yang diolah.
9. Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut
tidakmenimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan
informasi.
10.Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat
diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran
informasi pada umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003:19) Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul, bekerja
bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara
tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan
keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan
yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya
baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan
operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai
tujuan.
Menurut AlâBahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) Sistem informasi
didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat
dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau
untuk pengendali informasi.
Lain halnya dengan Azhar Susanto (2000 : 59) Sistem informasi adalah
kumpulan dari sub â sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
2.3.1 Berdasarkan Komponen Fisiknya
Menurut Edhy Sutanta (2003:20) Berdasarkan komponen fisik
penyusunannya, Sistem Informasi terdiri atas komponen berikut:
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras dalam sistem informasi meliputi piranti-piranti
yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan
keluaran (input/output device), memory, modem, pengolah
(processor), danperipheral lain.
2. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak dalam sistem informasi adalah berupa
program-program komputer yang meliputi sistem operasi
(Operating System/OS), bahasa pemrograman (Programming
Language), dan program-programaplikasi (Aplication).
3. Berkas (File)
Berkas merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan
cara-cara tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan
4. Prosedur (Procedur)
Prosedur meliputi pengoperasian untuk sistem operasi, manual
dan dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang
berhubungan dengansistem informasi lainnya.
5. Manusia (Brainware)
Manusia yang terlibat dalam suatu sistem informasi meliputi
operator, programmer, system analyst, manajer sistem
informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada
tingkat manajerial, manajer padatingkat strategis, teknisi, serta
individu lain yang terlibat didalamnya.
2.3.2 Berdasarkan Fungsi Pengolahannya
Menurut Edhy Sutanta (2003:21) Sistem informasi mempunyai
tugas utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini
berarti system informasi bertugas menerima data masukan, mengolah
data masukan, danmenghasilkan keluaran berupa informasi.
Berdasarkan fungsi pengolahan, sistem informasi dapat terdiri atas
1. Mengolah transaksi
Salah satu fungsi sistem informasi adalah mengolah data yang
diperoleh dari catatan-catatan proses transaksi. Hal ini berarti
sistem informasi akan mengolah transaksi yang terjadi dalam
sistem. Contoh data transaksi yang diolah oleh Sistem
Informasi adalah pemesanan, pengiriman barang pesanan,
pembayaran, penjualan, pembelian, return barang yang
dikirim,dan transaksi lainnya.
2. Memelihara file historis
File historis memuat kumpulan data transaksi yang telah
terjadi dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau. File
historis perlu dipelihara untuk memenuhi kebutuhan informasi
di masa mendatang. Umumnya file historis diperlukan untuk
proses peramalan (forecasting) dan perencanaan (planning)
berbagai kegiatan yang akan dilakukan. Pemeliharaan file
historis memerlukan suatu mekanisme tersistem yang mampu
menjaga data yang tersimpan agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat padasetiap saat diperlukan
3. Menghasilkan keluaran
Unit pengolah dalam sistem informasi akan menghasilkan
Keluaran sistem dapat ditampilkan di layar monitor komputer
(softcopy) maupun tercetak di atas kertas (hardcopy) atau
media yang lain. Keluaran tersebut dapat berupa dokumen,
laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang dihasilkan, baik
secara rutin maupun adhoc.
4. Interaksi user-pengolah
Interaksi user-pengolah merupakan salah satu fungsi
pengolahan dalam Sitem Informasi yang berupa media yang
memungkinkan user untuk berinteraksi dengan program
aplikasi pengolahan data. Interaksi user pengolah umumnya
berupa tampilan dialog di monitor komputer. User dapat
menjawab pertanyaan, memilih proses, atau aktifitas lainnya
untukmengoperasikan sistem.
2.3.3 Berdasarkan Fungsi Keluaran
Menurut Edhy Sutanta (2003:22-23) Berdasarkan fungsi keluaran,
sistem informasi dapat menghasilkan keluaran sebagai berikut:
1. Dokumen transaksi
Dokumen transaksi merupakan keluaran yang dihasilkan
adalah faktur pemesanan, nota penjualan, nota pembelian,
kuitansi pembayaran,bukti pengiriman barang, dan lainnya.
2. Laporan terjadwal/rutin
Sistem informasi harus mampu menghasilkan berbagai laporan
terjadwal/rutin. Laporan terjadwal/rutin dapat sicetak secara
periodik pada setiap akhir hari, minggu, bulan, tahun atau
lainnya. Laporan rutin dapat berupa daftar rincian transaksi
atau rekapitulasitransaksi yang telah terjadi.
3. Jawaban atas pertanyaan jadwal
Selain menyajikan informasi berupa laporan, Sistem Informasi
juga harus mampu memberikan jawaban atas berbagai
pertanyaan terjadwal yang diperlukan oleh para manajer.
Jawaban atas pertanyaan terjadwal bisa jadi berupa informasi
singkat yangditampilkan di monitor komputer dan tidak harus
dicetak. Contoh informasi yang diperlukan adalah kondisi
status barang tertentu digudang pada setiap akhir hari.
4. Laporan tidak terjadwal (adhoc)
Sebagian informasi berupa laporan, seringkali perlu disajikan
pada waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-waktu manajer
memenuhinya secaratepat. Sebagai contoh, laporan pembelian
barang perlu segeradicetak pada saat ada inspeksi pimpinan.
5. Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal (adhoc)
Para manajer seringkali memerlukan informasi singkat yang
harus disajikan sewaktu-waktu. Hal ini merupakan salah satu
fungsi Sistem Informasi yang harus mampu memenuhinya
secara cepat.
6. Dialog user-machine
Dialog user-machine merupakan media yang memungkinkan
user untuk berinteraksi dengan peralatan yang digunakan
dalam sistem. Interaksi user-pengolah umumnya berupa
tampilan pesan dimonitor komputer yang menunjukkan pesan
peringatan atau atau progress yang sedang dilaksanakan oleh
program aplikasikomputer.
Contoh dialog user-machine adalah berupa pesan bahwa
printer belum siap digunakan untuk mencetak, kehabisan
2.4Pengertian Basis Data
2.4.1 Pengertian Data
Menurut J.Longkutoy :âIstilah data adalah suatu istilah majemuk
dari kata datum yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang
mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, kata-kata,
simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi
dan lain-lainâ.
Proses pengolahan data ada tiga, yaitu :
1. Pada tahapan input
Yaitu dilakukan proses pemasukan data kedalam proses
komputer lewat alat input (input device).
2. Pada tahapan proses
Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah
dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (process
device) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan,
pengendalian atau pencarian di storage (penyimpanan).
3. Pada tahapan output Yaitu dilakukan proses menghasilkan
output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device)
2.4.2 Basis Data
Istilah Basis Data banyak menimbulkan interpretasi yang
berbeda pada saat maraknya perangkat lunak di BASE II dan
BASE II plus, sebuah berkas (dengan ekstensi DBF) biasa disebut
basis data.
Istilah yang tidak tepat ini meskipun telah merasuk
kesejumlah pemrograman, akhirnya diluruskan kembali oleh
pencipta perangkat lunak basis data yang lain.
Menurut Fatansyah (2007) Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu
basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas
atau gedung tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data
adalah representasi fakta berita nyata yang mewakili suatu objek,
suatu manusia (pegawai,siswa, pembeli, pelanggan, dll).
Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut
pandang, seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang sedang berhubungan
yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat
dimanfaatkan kembalidengan cepat dan mudah
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersyarat sedemikian rupa dan tanpa pengulangan untuk
3. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang
disimpandalam media penyimpanan elektronik.
2.5Perangkat Lunak Pendukung
2.5.1 Tentang PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ia merupakan
bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di
server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai
menggunakan browser.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis.
Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan
terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web.
Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip
seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah
skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar
riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip â skrip ini selanjutnya
dikemas menjadi tool yang disebutâPersonal Home Pageâ. Paket inilah
yang menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan
PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemograman dapat menempelkan kode
berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan
yang kompleks sambil jalan.
Pada saaat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemograman
Web, terutama di lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP
sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX,
Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 65/98 pun
tersedia.
Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web
server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web
server seperti PWS (Personal Web Server), IIS ( Internet Information
Server), dan Xitami.
2.5.2 Xampp
Xampp adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer
kita menjadi sebuah server. Kegunaan xampp ini untuk membuat jaringan
local sendiri dalam artian kita dapat membuat website secara offline, Jadi
fungsi dari xampp itu sendiri merupakan server website kita untuk cara
memakainya. Mengapa harus menjadi server, karena dalam hal ini
komputer yang akan kita pakai harus memberikan pelayanan untuk
2.5.3 Tentang My Sql
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa
dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free (Anda tidak
perlu membayar untuk menggunakannya)pada berbagai platform (kecuali
pada Windows, yang bersifat shareware atau perlu membayar setelah
melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan untuk keperluan
produksi).
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan
pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau
sejumlah tabel.
Berikut adalah kelebihan â kelebihan MySQL server dalam
pembuatan database adalah sebagai berikut :
1. Protability
MySQL dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala, berarti
pada berbagai sistem operasi diantaranya seperti Windows,
Linux, Mac OS X Server, Solaris, Amiga HP-UX dan masih
2. Multiuser
MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user
dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik. Hal ini akan memungkinkan sebuah database server
MySQL dapat diakses client secara bersamaan dalam waktu
yang bersamaan pula.
3. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang cukup menakjubkan dalam
menangani query sederhana, serta mampu memproses lebih
banyak SQL pesatuan waktu.
4. Column Types
MySQL didukung tipe kolom (tipe data) yang sangat
kompleks.
5. Command dan Functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang
mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
6. Scalability dan Limits
Dalam hal batas kemampuan, MySQL terbukti mampu
record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris.
Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada setiap tabelnya. Sama halnya dengan software
database lainnya, MySQL memiliki interface (antarmuka)
terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman dengan
menggunakan fungsi API (Aplication Programming Interface).
7. Struktur Tabel
Struktur tabel MySQL cukup baik, serta cukup fleksibel.
Misalnya ketika menangani Alter Table, dibandingkan
37
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah
penyewaan komik. Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian
tepatnya di Amour Comic maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan
misi Amour Comic tersebut.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Amour Comicâs ini merupakan sebuah usaha yang menyewakan
buku komik. Amour Comicâs pertama kalinya di buka + 3 tahun yang lalu.
Dulunya Amour Comicâs ini tidak memiliki buku komik sebanyak
sekarang untuk disewakan. Amour Comicâs hanya menyewakan + 50
komik sebagai modal awal dalam usaha penyewaan ini. Tetapi, dengan
berjalannya waktu dan kesabaran dalam menjalankan usahanya, Amour
Comicâs ini dapat berkembang . Sekarang amour komik telah memiliki
lebih dari 400 komik untuk disewakan.
3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
Amour Comicâs berdiri dengan visi sebagai tempat bagi para anak
Sedangkan Misi Amour Comicâs adalah:
âMenjadikan Amoir Comicâs menjadi tempat para komikus (sebutan untuk
para pecinta komik) yang baik.â
3.2Metode Penelitian
Metode adalah suatu kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu
kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks,
yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah
suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat
unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran
(approach) persoalan, dan rancangbangun alas data (database). Wawasan
intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), serapan
(perception), pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Konsep adalah hasil proses
intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya
serapan, sehingga dapat di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis
persoalan secara lebih cermat. Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data
ialah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang penelitian, atau
serapan penelitian tentang "kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian
rupa agar semua data yang terkumpul dapat dialoksikan kepada kedudukan atau
Penulis menggunakan metode penelitian terstruktur, sebagai metode untuk
mencari pemecahan permasalahan di Amour Comic. Sehingga dapat mendapatkan
solusi dan pemecahan masalahnya dengan didasari dari data-data yang telah ada.
3.2.1 Desain Penelitian
Tahap desain ini penulis membuat gambaran tentang sistem
persediaan barang pada Amour Comic. Sistem informasi lebih
menggunggulkan pada input data dan output data komik.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam
penelitian ini yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data
sekunder, berikut penjelasannya:
3.2.2.1Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh melalui
pengamatan atau wawancara dan observasi.
a. Wawancara
Yaitu penulis melakukan wawancara langsung
dengan pegawai di Amour Comic, sehingga
penyewaan komik menyangkut alur peminjaman dan
pengembalian komik.
b. Observasi.
Yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk
mendapatkan sistem informasi persediaan yang lebih
akurat terkait dengan masalah-masalah yang diteliti.
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan
bahwa sistem penyewaan komik yang berjalan saat
ini belum berjalan secara baik dalam segi
penyediaan data barang anggota, pencatatan
peminjaman dan pengembalian, sehingga
diperlukan suatu sistem informasi yang menunjang
terhadap kecepatan dan ketepatan data dalam proses
pengolahan komik di Amour Comic.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder
diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen -
dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal
ini, dokumen - dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan suatu
metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem
informasi.
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan
hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih
memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat
waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan
konsep yang baru, teknik perakitan di pabrik-pabrik dan
perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh
dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep
ini memang relatif masih baru digunakan dalam pengembangan
sistem informasi untuk dihasilkan sistem yang memuaskan
pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan
System / Information Engineering and
M odeling
Softw are Requirem ents Analysis
Design
Coding
Testing / Verification
M aintenance
memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat
pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya,
dapat meningkatkan produktifitas dan kualitasnya akan lebih baik
(bebas kesalahan).
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah
dengan menggunakan metoda Model Waterfall yang merupakan
metode yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutusan perangkat lunak. Berikut ini metode
[image:56.612.132.518.382.626.2]pengembangan Waterfall yang dijelaskan oleh gambar 3.1 :
Gambar 3.1 Metode Pengembangan Waterfall
Roger S. Pressman memecah model waterfall menjadi 6
tahapan. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang
dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:
ï· System / Information Engineering and Modeling.
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari
keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam
bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software
harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain
seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut
dengan Project Definition.
ï· Software Requirements Analysis. Proses pencarian
kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.
Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat,
maka para software engineer harus mengerti tentang
domain informasi dari software, misalnya fungsi yang
dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut
(pencarian kebutuhan sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
ï· Design. Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk
âblueprintâ software sebelum coding dimulai. Desain harus
dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah
sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan
sebagai konfigurasi dari software.
ï· Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini
adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya
menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke
dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap
ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara
teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
ï· Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah
diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua
fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software
bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai
dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
ï· Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan,
termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu.
Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang
tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan
fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan
diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi,
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari
suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahannya,
kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Perancangan sistem adalah proses perancangan,
pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan
fungsional dan persiapan untuk sistem yang akan dibentuk.
Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat
Bantu. Alat Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat
mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang
ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah
secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Diagram
Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.
1. Flow Map
Menurut pendapat Andri Kristanto (2008:60) Flow Map
adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir
aktifitas yang terkait dalam hubungannya dengan
kebutuhan data dan informasi. Proses aliran dokumen ini
terjadi dengan entitas diluar sistem.
2. Diagram Konteks
Menurut Andri Kristanto (2008:70) Diagram konteks
(Context Diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan
keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan
dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan
sistem.
3. Data Flow Diagram
Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah suatu
model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data
yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa
yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan
proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan
4. Kamus Data
Menurut Andri Kristanto (2008:72) Kamus Data adalah
kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang di
gunakan untuk membantu dalam penggambaran atau
pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.
5. Perancangan Basis Data
Semua operasi masukan dan keluaran yang berhubungan
dengan basis data harus menggunakan Sistem Manajemen
Basis Data (DBMS), dengan kata lain peran DBMS untuk
basis data adalah sebagai penghubung atas aplikasi dengan
basis data itu sendiri. Basis data merupakan sistem
komponen yang penting dalam sistem informasi karena
merupakan dasar dalam penyediaan informasi bagi para
pemakainya.
A. Normalisasi
Andri Kristanto (2008:82) Untuk memberikan
panduan yang sangat membantu bagi pengembang
dalam menciptakan suatu table yang kuran efisien,
maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi
ketidak-efisienan tabel dengan menggunakan teknik
Normalisasi merupakan suatu proses
pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel
yang menunjukkan entity dan relasinya.
Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Meminimalkan duplikasi data
2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk
kebutuhan fungsional yang berbeda.
3. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan
dalam peranacangan database.
B. Tabel Relasi
Menurut Andri Kristanto (2008:90) Tabel relasi adalah
hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri
atau hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data
relasional meunjukkan suatu cara yang digunakan untuk
mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori
sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana
mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak.Pengujian ini memungkinkan analisis sistem memperoleh
kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan
fungsional program. Metode ini tidakterfokus pada struktur kontrol seperti
pengujian white-box tetapi pada domaininformasi.
Memungkinkan perancang untuk memperoleh sekumpulan
kondisi-kondisi input yang secara penuh menguji semua kebutuhan
fungsional suatu program.Metode ini berusaha menemukan kesalahan
yang termasuk kategori di bawah ini :
1. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar
2. Kesalahan pada antarmuka
3. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database
eksternal.
4. Kesalahan pada performance.
50
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisia sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih
jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem
untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan analisa sistem yang sedang
berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan
kejadian tersebut dapat dibuat Diagram Alir Dokumen (flowmap).
4.1.1. Analisis Dokumen
Dokumen masukan adalah bentuk yang diperlukan dalam sistem
penyewaan komik secara langsung. Dokumen masukan akan di olah sesuai
dengan maksud dan tujuan sistem. Bentuk dari dokumen masukan tersebut adalah.
1) Nama Dokumen : Kartu Anggota
Fungsi : Sebagai kartu peminjam
Sumber : Konsumen
Item : Nama, Kode Anggota, tanggal peminjaman,
2) Nama Dokumen : Bukti Pembayaran
Fungsi : Sebagai Bukti Pembayaran Buku
Sumber : Admin
Item : Nama Anggota, Kode Komik, Judul komik,
Lama Pinjam, Jumlah Bayar
3) Nama Dokumen : Bayar denda
Fungsi : Bayar denda melewati batas waktu peminjaman
Sumber : Anggota / Konsumen
Item : Nama anggota, Kode Komik, Judul Komik,
Lama Denda, Jumlah Denda
4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan
Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui
lebih jelas bagaimana kerja suatu sistem dan mengetahui masalah yang dihadapi
sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru.
Adapun analisis prosedur sistem yang sedang berjalan di Amour Comicâs
a) Prosedur penyewaan komik yang berjalan :
1. Anggota memberikan data dirinya.
2. Admin melakukan pencatatan data anggota ke buku besar
3. Admin membuat kartu anggota.
4. Admin memberikan kartu anggota
5. Konsumen mendapatkan kartu anggota.
6. Anggota memberikan kartu anggota kepada admin.
7. Admin melakukan pencatatan pada kartu anggota , yaitu tanggal
peminjaman, tanggal pengembalian, pembayaran, dan judul komik
yang akan dipinjamkan.
8. Data anggota penyewa kemudian di catat kedalam buku besar.
9. Admin membuat bukti pembayaran dari buku besar, kemudian di
berikan kepada anggota.
10.Anggota melakukan pembayaran dan di catat oleh admin.
11.Admin memberikan bukti pembayaran dan kartu anggota.
12.Anggota memberikan bukti pembayaran dan kartu anggota.
13.Admin melakukan pengecekan dari buku besar.
14.Apabila anggota terkena denda, maka anggota akan membayar
denda, admin mencatat ke buku besar, dan membuat bukti denda.
15.Bukti denda dan kartu anggota diberikan admin kepada anggota.
16.Apabila anggota mengembalikan buku tepat pada waktunya maka
tidak dikenakan denda dan kartu anggota diberikan kepada
17.Admin mengembalikan kartu anggota peminjam.
18.Admin melakukan pencatan laporan dari buku besar.
19.Kemudian laporan tersebut diberikan kepada pimpinan.
4.1.2.1. Flomap Penyewaan yang sedang berjalan
Berikut ini adalah flow map yang sedang berjalan sistem penyewaan
[image:67.612.136.504.286.682.2]komik.
4.1.2.2. Diagram Konteks
Menjelaskan mengenai gambaran ruang lingkup sistem yang sedang
berjalan di Amour Comicâs Bandung secara keseluruhan yang ditandai dengan
satu lingkaran untuk nama system dan keterkaitannya dengan beberapa kotak
entitas eksternal serta aliran data.
Gambar 4.2 Diagram Konteks
4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD (Data Flow Diagram) merupakan teknik grafik yang
menggambarkan komponen - komponen dari sebuah sistem serta aliran-aliran data
dari setiap komponen yang bisa dilihat asal, tujuan dan penyimpangan data.
Berikut ini DFD (Data Flow Diagram) Sistem informasi sewa komik di Amour
Gambar 4.3 Data Flow Diagram
a. DFD Level 1 Proses 1
[image:69.612.146.483.105.362.2]Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 pendaftaran anggota :
b. DFD Level 1 Proses 2
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 peminjaman komik:
Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 2
c. DFD Level 1 Proses 3
[image:70.612.167.528.162.386.2]Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 pengembalian komik:
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Setelah melakukan analisis terhadap sistem penyewaan komik yang
sedang berjalan pada Amour Comicâs Bandung penulis bisa menyimpulkan
bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang ada pada sistem tersebut.
Adapun kelemahan â kelemahan dari sistem penyewaan komik yang sedang
berjalan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
No PERMASALAHAN PENYELESAIAN
1 Dalam proses peminjaman komik
sering terjadi penulisan judul,
sehingga berdampak pada saat
pengembalian buku. Demikian juga
dengan denda, dan laporan
transaksi sering terjadi kesalahan
sehingga sering terjadi hal-hal yang
tidak diinginka