1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek
Pajak sangat berperan dalam kesejahteraan masyarakat terutama dalam
pembangunan nasional. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat
berpengaruh terhadap peningkatan pembangunan. Pembangunan nasional
merupakan kegiatan yang terus berlangsung dan berkesinambungan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam pembangunan nasional membutuhkan
dana yang banyak, dana pembangunan tersebut salah satunya diperoleh dari
penerimaan sektor pajak. Pajak merupakan suatu kewajiban yang harus
dibayarkan oleh masyarakat baik pribadi maupun badan dari pendapatan atau
penghasilannya kepada pemerintah yang ditujukan untuk kegiatan pembangunan
di segala bidang.
Salah satu jenis penerimaan pajak sebagai sumber penerimaan negara
adalah pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
merupakan pajak yang dikenakan atas pertambahan nilai (value added) dari suatu
barang atau jasa yang dihasilkan oleh Pengusaha Kena Pajak baik dia seorang
pengusaha dibidang pertambangan, pabrikan, importer, agen utama maupun
pemborong bangunan tetapi dalam hal barang atau jasa ada juga yang tidak
dikenai pajak.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih dikenal dengan sebutan pajak atas
Pajak Keluaran dan Pajak Masukan. Pajak Keluaran adalah pajak pertambahan
nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP), Jasa Kena Pajak (JKP) dan
atau Ekspor Barang Kena Pajak. Sedangkan Pajak Masukan adalalah pajak
pertambahan nilai yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan
Barang Kena Pajak dan atau penerimaan Jasa Kena Pajak dan atau pemanfaatan
Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean atau pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dan atau Impor Barang Kena Pajak.
PT. Bio Farma (Persero) adalah satu Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dalam bidang vaksin. Pada umumnya penghasilan perusahaan ini
diperoleh dari penjualan vaksin kepada konsumen dengan jumlah besar. Juga
melakukan pembelian kepada PKP maupun non PKP dalam jumlah yang cukup
besar. Selaku WAPU pajak, PT. Bio Farma (Persero) mempunyai kewajiban
untuk melakukan pemungutan seluruh jenis pajak terhadap mitra kerja badan
usaha dan menyetorkannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) melalui Bank sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Prosedur perpajakan PT Bio Farma (Persero)
dibuat dengan tujuan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara
maksimal, efisien dan efektif dengan tetap memenuhi semua ketentuan peraturan
perundangan-undangan perpajakan yang berlaku. Mulai dari melakukan
pemungutan pajak, pembayaran pajak, pengambilan SSP yang telah diperiksa,
penyetoran pajak serta pelaporan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Pajak Pertambahan Nilai dilaksanakan berdasarkan sistem faktur, sehingga
sebagai bukti transaksi dari Pajak Pertambahan Nilai, karena faktur pajak
merupakan bukti pungutan pajak yang bagi pengusaha yang dipungut pajak dapat
dikreditkan dengan jumlah pajak yang terutang. Selaku Wajib Pungut, PT Bio
Farma akan memungut pajak sebesar 10% atas transaksi pembelian yang
dilakukan oleh pihak perusahaan. Kemudian atas pajak tersebut akan disetorkan
oleh pihak PT Bio Farma (Persero).
Dalam pelaksanaannya, terkadang dalam prosedur pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai Masukan terdapat suatu masalah atau kendala. Kendala atau
masalah tersebut yaitu seringnya keterlambatan dalam penyerahan faktur pajak
masukan oleh pihak vendor ke PT Bio Farma (Persero). Faktur pajak masukan
tersebut harus diserahkan langsung setiap ada transaksi pembelian yang dilakukan
oleh PT Bio Farma, namun penyerahan tersebut tidak langsung secepatnya
diserahkan ke bagian pajak PT Bio Farma, hal ini berakibat PT. Bio Farma
(Persero) dikenakan denda oleh Kantor Pajak sebesar 2% dari jumlah pajak
pertambahan nilai (PPN) dan kendala lainnya adalah adanya kesalahan dalam
pencacatan dan penghitungan pada saat dilakukannya pengisian daftar bukti
pemotongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis lebih ingin mengetahui tentang
bagaimana prosedur pemungutan pajak pertambahan nilai pajak masukan yang
dilakukan oleh PT Bio Farma selaku Wajib Pungut. Oleh sebab itu, penulis memilih judul Laporan Kuliah Kerja Praktek yaitu “Tinjauan Atas Prosedur
1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek
1. Untuk mengetahui prosedur pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
Masukan pada PT. Bio Farma (Persero).
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh PT Bio Farma
(Persero) dalam Prosedur Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
Masukan ini.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan PT Bio Farma (Persero)
dalam mengatasi hambatan yang terjadi dalam Prosedur
Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek 1.3.1 Kegunaan Praktis
Diharapkan hasil laporan kerja praktek ini dapat menyumbangkan
pemikiran dan masukan positif bagi manajemen perusahaan yang berhubungan
dengan prosedur pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Masukan pada PT Bio
Farma (Persero).
1.3.2 Kegunaan Akademis
Hasil dari Laporan Kerja Praktek ini dapat digunakan sebagai masukan
dan pembanding atas materi yang penulis dapat baik selama perkuliahan maupun
dari literature ataupun teori yang berhubungan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja
Praktek ini, serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melakukan penelitian
di PT. Bio Farma (Persero), di Jalan Pasteur No.28 Bandung - 40161, Indonesia
Telp (022) 2033755 dan Fax (022) 2041306.
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis melakukan kerja praktek selama 2 (dua) bulan yang dimulai pada
tanggal 03 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 30 September 2015.
Tabel 1.1 Waktu Harian Kerja Praktek
Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Senin-Kamis 07.00 12.00-13.00 16.00
Jumat 07.00 11.30-13.00 16.00
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
NO KEGIATAN MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan
permohonan KP
2 Mencari tempat KP 3 Pelaksanaan
KP
4 Mengajukan judul
5 Mencari data laporan KP 6 Membuat
Laporan KP 8 Bimbingan
[image:6.842.103.770.138.430.2]7
2.1 Sejarah Singkat PT Bio Farma (Persero)
2.1.1 Latar Belakang Berdirinya PT Bio Farma (Persero)
PT. Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT. Bio Farma
(Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia yang
selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk
memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk
mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
Indonesia yang dimiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.
Bio Farma menjalankan roda organisasinya diatas lahan seluas 91.058 m2
bertempat di Jl. Pasteur No. 28 Bandung, untuk fasilitas produksi, penelitian dan
pengembangan, pemasaran dan administrasi, dan seluas 282,441 m2 yang
berlokasi di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat untuk
pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan laboratorium. Dan untuk mendukung
kelancaran operasional, perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan yang
bertempat di Gedung Arthaloka Lt. 3 Jl. Jend. Sudirman No. 2, Jakarta.
Bio Farma adalah produsen vaksin, sera dan produk-produk biologi
lainnya, yang didirikan pada 6 Agustus 1890 berdasarkan Surat Keputusan
Weltervreden, Batavia yang saat ini telah berubah fungsi menjadi Rumash Sakit
Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta.
Lembaga ini kemudian berubah menjadi Parc Vaccinogene en Instituut
Pasteur seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi,
pada tahun 1895-1901. Setelah tahun 1923 menempati gedung di Jalan Pasteur,
nomor 28 Bandung, lembaga ini kembali mengubah namanya menjadi
Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur, dan tahun 1924-1942 dipimpin oleh
L. Otten.
Saat penjajahan Jepang, Bio Farma berganti nama kembali menjadi
Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan
Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi. Kegiatan
lembaga ini kemudian berpindah ke Klaten, selama di Bandung diduduki Belanda,
sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi
Landskoepok Inrichhting en Instituut Pasteur. Pada periode ini lembaga dipimpin
oleh R. M. Sardjito (1945-1946) dan beliau merupakan orang Indonesia pertama
yang memimpin lembaga ini. Pada tahun 1950-1954, Gedung Cacar dan Lembaga
Pasteur di Bandung menjadi tempat berlokasinya kegiatan produksi dan sera.
Pada masa Agresi Militer, saat Bandung kembali diduduki oleh Belanda.
Perusahaan kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut
Pasteur. Setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia, pada tahun
1950 perusahaan dikembalikan kepada pemerintah Indonesia yang namanya
kembali berganti lagi menjadi Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur, pada akhir
terletak diantara Cimahi dan Lembang, seluas 282,441 m2 yang lahannya
dipergunakan untuk peternakan hewan-hewan percobaan, kuda dan juga ditanami
rumput makan hewan.
Pada masa nasionalisasi kepemilikan perusahaan-perusahaan Belanda di
Indoensia pada saat itu mengubah Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur
menjadi Perusahaan Negara Pasteur. Melalui Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun
1961, Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma.
Dengan adanya tatanan baru mengenai bahan-bahan usaha milik Negara
dalam bentuk PERJA, PERUM, dan PERSERO, maka BPU Farmasi dan PN
Farmasi lainnya dijadikan sebuah persero yang dikenal dengan PT (Persero)
Kimia Farma, sedangkan PN Bio Farma dengan terbitnya peraturan pemerintah
No. 26 tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Bio Farma.
PERUM Bio Farma kemudian berubah menjadi PT Bio Farma (Persero) dengan
diterbitkan peraturan pemerintah No. 1 tahun 1997. Akta pendirian dan Anggaran
Dasar atas perubahan bentuk perusahaan tersebut telah diaktakan dengan dengan
Akta Notaris Muhani Salim SH., No. 1 tanggal 3 Februari 1997, dan telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.
C2-1423HT.01.01.Th98 tanggal 5 Maret 1998.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan sesuai dengan
akta perubahan No. 44 tanggal 31 Oktober 2005 dari Notaris Imas Fatimah, SH
dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai Surat No. C-31460HT.01.04.TH.2005 tanggal 25
Pada tahun 2008 Anggaran Dasar Perusahaan telah dirubah lagi sesuai
Akta Nomor: 58 tanggal 29 Juli 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, SH dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai surat Nomor: AHU-61576.A.H.01.02.Tahun 2008 tanggal 12
September 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
2.1.2 Filosofi PT Bio Farma (Persero)
PT Bio Farma (Persero) memiliki filosofi tersendiri untuk perusahaannya,
yaitu“Dedicated to Improve Quality Of Live”.
2.1.3 Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan
Setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi yang menyatakan impian
dari setiap organisasi atau perusahaan yang dicapai di masa depan. Visi dan misi
menjadi hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan
kesuksesan jangka panjang.
Visi :
Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global.
Misi :
Menyediakan dan Mengembangkan Produk Life Science Berstandar Internasional
Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup.
Kebijakan Perusahaan: Produk Bermutu Tinggi
Berdaya Saing Global
Kepuasan Pelanggan
Perbaikan Berkesinambungan
Pengendalian Pencemaran
Pencegahan Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam
2.1.4 Budaya Perusahaan
Setiap organ Perusahaan Bio Farma bersikap dan berpikir secara
professional, memiliki integritas yang tinggi,, bekerja sama, berinovasi serta
memahami pelanggan.
Proffesional
Berkomitmen menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab, efisien, efektif,
berorientasi ke depan dan taat prosedur.
Integrity
Jujur, transparan dan dapat dipercaya sesuai dengan tujuan perusahaan.
Teamwork
Bekerja sama dengan menghargai peran dan pendapat orang lain.
Innovation
Melakukan perbaikan dan pengembangan secara terus menerus untuk
menghasilkan gagasan baru
Customer Oriented
2.2 Struktur Organisasi PT Bio Farma (Persero)
Dalam setiap perusahaan struktur organisasi sangatlah penting.
Dengan adanya struktur organisasi perusahaan, maka setiap karyawan akan
memperoleh gambaran tentang peranan masing-masing bagian serta mengetahui
wewenang dan tanggungjawab pelaksana tugasnya. Menurut Robbins dan Coulter
(2007:284), struktur organisasi adalah kerangka kerja formal organisasi yang
dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan.
Sedangkan menurut (Soegoto, 2009:260) struktur organisasi merupakan
spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam organisasi beserta cara-cara
mengaitkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Oleh karena itu, struktur
organisasi dibuat dan disesuaikan dengan perkembangan, kemampuan dan
keadaaan perusahaan. Dengan struktur organisasi maka dapat dilihat pembagian
tugas dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar.
2.2.1. Struktur Organisasi Bagian Pajak
PT Bio Farma di kepalai oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh
beberapa direktur lainnya seperti Direktur Keuangan dan SDM, Direktur
Pemasaran, Direktur Produksi, serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan
dan Dewan Komisaris yang menjalankan tugasnya di Jakarta. Bentuk struktur
organisasi dibawah ini adalah bentuk vertikal. Menurut Keith Davis struktur
organisasi bentuk vertikal adalah struktur organisasi pimpinan sampai organisasi
Berikut adalah struktur organisasi PT. Bio Farma Divisi Keuangan Bagian
[image:14.595.140.502.188.489.2]Pajak:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bagian Pajak PT Bio Farma
2.3 Uraian Tugas Bagian Pajak PT. Bio Farma (Persero) Uraian wewenang dan tanggung jawab:
1. Direktur Keuangan
Otorisasi SPT PPh Badan
Otorisasi Berita Acara Pemeriksaan PPh dan Dokumen Pendukungnya
Otorisasi surat Permohonan restitusi PPN
2. Kepala Divisi Keuangan
Approver dan Releaser pembayaran PPh dan pembayaran PPN jika
Kepala Bagian Pajak dan Kepala Bagian lain di Divisi Keuangan
berhalangan.
3. Kepala Bagian Pajak
1) Mengelola Pajak Pertambahan Nilai:
Otorisasi Faktur Pajak Keluaran
Otorisasi SSP PPN WAPU pada e-tax
Otorisasi SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
Otorisasi Rekonsiliasi dan Ekualisasi PPN
Review, Klarifikasi dan Konfirmasi data restitusi PPN
Posting Outgoing Tax pada ERP modul Finance Management
2) Mengelola Pajak Penghasilan:
Bukti pemotongan/Pemungutan PPh.
Otorisasi SSP PPh pada e-tax.
Otorisasi SPT Masa seluruh Jenis PPh.
Riview SPT Tahunan PPh Badan.
Otorisasi Estimasi PPh Badan Triwulanan dan prognosa.
Otorisasi Pajak Tangguhan.
Otorisasi Rekonsiliasi dan Ekualisasi PPh.
Riview SPPT PBB.
Riview Tax Planning.
Riview Perjanjian / Kerjasama dari aspek perpajakan.
Riview pengajuan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak.
4) Mengkoordinir usulan RKAP dan TNA di Bagian Pajak.
5) Mengkoordinir laporan ERM, EIS BUMN, KPI, LKHU di Bagian
Pajak.
6) Mengimplementasikan persyaratan perundang-undangan dan
perizinan yang berlaku.
7) Memastikan pelaksanaan K3 di Bagian Pajak berjalan dengan baik.
8) Mengendalikan penggunaaan sumber daya alam seperti pemakaian
kertas, listrik, air, solar dan bahan baku.
9) Mengendalikan pembuatan job safety analisa.
4. Kepala Seksi Pajak Penghasilan
Riview Bukti Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh
Membuat rekonsiliasi dan ekualisasi PPh
Verifikasi pembayaran pajak dan pelaporan SPT
Menghitung dan membuat SPT PPh Badan
5. Staf Seksi Pajak Penghasilan
6. Staf Muda Seksi Pajak Penghasilan
Menghitung dan membuat Bukti Pemotongan dan/atau Pemungutan
PPh pasal 4(2), pasal 21/26, pasal 22 dan pasal 23/26.
Membuat dan melaporkan SSP dan SPT Pajak Penghasilan pasal
4(2), pasal 21/26, pasal 22, pasal 23/26, pasal 25 dan PPh Badan ke
Kantor Pelayanan Pajak.
7. Staf Perencanaan Pajak
Pemutakhiran peraturan perpajakan.
Mengidentifikasi peraturan perpajakan untuk keperluan tax
planning.
Mereview Pedoman dan Prosedur Baku pengelolaan Perpajakan.
Merevisi pedoman dan Prosedur Baku pengelolaan perpajakan, jika
ada perubahan.
Mereview perjanjian/transaksi baru yang terkait dengan
Perpakakan, sesuai dengan permintaan Department.
Independen Riview pada saat salah satu Section di Department
Pajak berhalangan melakukan riview dokumen perpajakan.
Mengimplementasikan pelaksanaan K3.
Mengimplementasikan pengendalian limbah.
Melaksanakan penghematan sumber daya alam seperti pemakaian
8. Kepala Seksi Pajak Pertambahan Nilai
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai Keluaran atas barang/jasa yang dijual
perusahaan dalam bentuk Faktur Pajak, meliputi: Menentukan subjek dan objek pajak.
Memeriksa hasil pemungutan Pajak dan Faktur Pajak.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Laporan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),
Pajak Daerah serta Restitusi Perpajakan, yaitu: SPT Masa PPN dan
SPT PBB meliputi tugas:
Verifikasi data sebelum di input ke SPT Masa
Pemeriksaan SPT dan SPT Masa
Memeriksa Surat Setoran Pajak (SSP) Perusahaan terdiri dari: SSP
PPN, SSP PBB, SSP Pajak Daerah.
Melakukan analisa terhadap kewajiban Rekonsiliasi Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan dan Pajak Daerah.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan Rekonsiasi Pajak
Pertambahan Nilai Bulanan dengan Bagian Akuntansi Keuangan
dan Bagian Terkait yang meliputi:
Koordinator Rekonsiliasi Pajak Pertambahan Nilai dengan
Bagian Akuntansi Keungan dan Bagian Terkait.
Memeriksa Jurnal Koreksi atas perbedaan yang terjadi antara
SPT Masa dengan Buku Besar.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan restitusi atas setiap kelebihan
pembayaran PPN yang meliputi tugas: Menentukan jadwal restitusi
Memeriksa kelengkapan dan kebenaran serta keabsahan
dokumen restitusi.
Menjadi counterpart Pemeriksa Pajak.
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan atas pelaksanaan
kewajiban Pajak Pertambahan Nilai perusahaan yang dilakukan
auditor intern maupun ekstern yang meliputi tugas:
Mempersiapkan dokumen terkait Pajak Pertambahan Nilai
perusahaan.
Mewakili dan mendampingi Kepala Bagian Pajak dalam
memberikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan dari
pemeriksa.
Mewakili dan mendampingi Kepala Bagian Pajak dalam
mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan auditor.
Memeriksa Surat Menyurat di Bidang Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Melakukan hubungan dan membina kerjasama dengan instansi
Menyusun Anggaran Biaya untuk Seksi Administransi Pajak
Pertambahan Nilai.
Mengimplementasikan persyaratan perundang-undangan dan
perizinan yang berlaku.
Mengimplementasikan pelaksanaan K3
Mengimplementasikan pengendalian limbah
Mengendalikan penggunaan sumber daya alam seperti pemakaian
kertas, listrik, air, solar dan bahan baku
9. Staf Seksi Pajak Pertambahan Nilai
Riview dokumen PPN pada saat Kepala Seksi PPN berhalangan.
10.Staf Muda Pajak Pertambahan Nilai
Melaksanakan Administrasi pemungutan PPN Keluaran dengan
tugas terdiri atas :
Memeriksa Faktur Pajak Standard an Sederhana.
Memverifikasi Faktur Pajak yang dibuay Pelaksana Seksi
Administrasi PPN.
Menyusun Laporan Bulanan PPN, PBB yaitu : SPT Masa PPN, dan
SPT PBB.
Memverifikasi Surat Setoran Pajak (SSP) Perusahaan, terdiri dari
Membuat Laporan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Bumi dan
Bangunan perusahaan yang terdiri dari SPT PPN dan SPT PBB.
Membantu Kepala Seksi dalam pelaksanaan Rekonsiliasi Pajak
Pertambahan Nilai dengan Financial Accounting Department dan
Department Terkait yang meliputi tugas :
Melakukan penelusuran bukti dan dokumen terkait
Rekonsiliasi Pajak Pertambahan Nilai dengan Financial
Accounting Department atau Department Terkait. Membuat Laporan Rekonsiliasi PPN.
Membantu Kepala Seksi dalam pelaksanaan restitusi atas setiap
kelebihan pembayaran PPN yang meliputi tugas:
Menyiapkan data/dokumen yang berkaitan dengan restitusi.
Menyerahkan data/dokumen yang berkaitan dengan restitusi
ke KPP terkait.
Melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh atasan.
Mengimplementasikan persyaratan perundang-undangan dan
perizinan yang berlaku.
Mengimplementasikan pelaksanaan K3.
Mengimplementasikan pengendalian limbah.
Mengendalikan penggunaan sumber daya alam seperti pemakaian
2.4 Kegiatan Perusahaan PT. Bio Farma (Persero)
Bidang usaha Bio Farma adalah di bidang penelitian, pengembangan,
produksi, pemasaran, produk biologi, produk farmasi dan alat kesehatan.
Memproduksi vaksin dan anti sera yang bermutu tinggi serta berdaya saing tinggi
yang didukung oleh penelitian pengembangan, pemasaran dan distribusi serta
usaha pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi,
sehingga mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan.
Bio Farma senantiasa melakukan inovasi-inovasi di bidang produksi
dengan mengaacu pada persyaratan-persyaratan internasional dan sistem
manajemen mutu terkini. Sampai dengan saat ini Perusahaan telah mendapatkan
berbagai sertifikasi diantaranya Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang
Baik) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM),
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001. Berkat kerja
keras, dedikasi serta keinginan kuat untuk menjadi salah satu produsen vaksin
yang dapat diperhitungkan di pasar global melalui produk-produk yang berstandar
internasional, sejak tahun 1997 produk Bio Farma telah mendapatkan
Prekualifikasi WHO (WHO Prequalification) dan menjadikan Bio Farma sebagai
salah satu dari 23 produsen vaksin dunia yang mendapat pengakuan tersebut.
Dengan dimilikinya berbagai sertifikasi dan pengakuan dari WHO, sejak
tahun 1997 Bio Farma telah melakukan ekspansi pasar untuk produk-produknya
ke pasar internasional dan hingga kini produk Bio Farma sudah dipergunakan oleh
iv
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek ...1
1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek ...4
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ...4
1.3.1 Kegunaan Praktiks ...4
1.3.2 Kegunaan Akademis ...4
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ...5
1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ...5
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ...5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bio Farma (Persero) ...7
2.1.1 Latar Belakang Berdirinya PT Bio Farma (Persero) ...7
2.1.2 Filosofi PT Bio Farma (Persero) ...10
2.1.3 Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan ...10
2.1.4 Budaya Perusahaan ...11
v
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Landasan teori ...22
3.1.1 Pengertian Prosedur ...22
3.1.1.1 Karakteristik Prosedur ...23
3.1.1.2 Manfaat Prosedur ...23
3.1.2 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai ...24
3.1.3 Pengertian Pajak Masukan ...26
3.1.4 Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Secara Umum ...26
3.1.5 Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Secara Khusus ...27
3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek ...28
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ...28
3.2.1.1 Prosedur Pemungutan Pajak Masukan PT Bio Farma ...28
3.2.1.2 Hambatan dalam Pemungutan PPN Masukan ...31
3.2.1.3 Upaya Yang dilakukan PT Bio Farma dalam Mengatasi Hambatan Pemungutan PPN Masukan ...32
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek ...33
3.2.2.1 Prosedur Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan PT Bio Farma ...33
vi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ...36
4.2 Saran ...37
DAFTAR PUSTAKA ...38
vii
viii
ix
Lampiran 2 Surat Penerimaan Kerja Praktek ...40
Lampiran 3 Daftar Hadir (I) ...41
Lampiran 4 Daftar Hadir (II)...42
Lampiran 5 Struktur Organisasi PT Bio Farma (Persero) ...43
Lampiran 6 Faktur Pajak ...44
Lampiran 7 Surat Setoran Pajak ...45
Lampiran 8 Surat Keterangan Hasil Kuliah Kerja Praktek dari Universitas ..46
Lampiran 9 Surat Keterangan Hasil Kuliah Kerja Praktek dari Instansi ...47
38
Farma, P. B. (2009). Laporan Tahunan Annual Report 2008. Bandung: PT Bio Farma.
Farma, P. B. (2013). Laporan Berkelanjutan Sustainbly Report 2012. Bandung: PT Bio Farma.
Farma, P. B. (2014). Laporan Tahunan Annual Report. Bandung: PT Bio Farma. Nafarin, M. (2009). Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
PT Bio Farma. Retrieved Agustus 2015, from PT Bio Farma: http://www.biofarma.co.id
Pusptasari, L., & Anggadini, S. D. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahayu, S. K., & Suhayati, E. (2010). Perpajakan Teori dan Teknis Perhitungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Resmi, S. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus buku 1 edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
Robbins, S., & Coulter, M. (2007). Manajemen, Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit PT Indeks.
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.
Nama : Debbye Queen Sipahutar Tempat Tanggal Lahir : Medan, 14 November 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Alamat Lengkap : Jl. Raya Balige Km.11 No.26 Desa Sipahutar, Sipoholon, Kab. Tapanuli Utara
e-mail : sipahutardebbye@gmail.com
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan Formal
Tahun 1999 – 2005 : SD Negeri 173144 Silangkitang Tahun 2005 – 2008 : SMP Santa Maria Tarutung Tahun 2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Tarutung
Tahun 2012 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Fakultas Ekonomi Jurusan S1 Akuntansi.
Pendidikan Non Formal
i
Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Tinjauan Atas Prosedur Pemungutan
Pajak Pertambambahan Nilai (PPN) Masukan Pada PT Bio Farma (Persero) Bandung”. Laporan Kerja Praktek ini ditujukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Jenjang S-1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia Bandung.
Laporan Kerja Praktek ini merupakan hasil dari Kerja Praktek yang
dilakukan penulis di PT.Bio Farma (Persero) Jl. Pasteur No.28 Bandung. Dalam
menyusun Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bimbingan, nesehat, doa dan
dukungan dari berbagai pihak yang terkait, oleh sebab itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,M.Sc, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia;
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak,CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia;
4. Wati Aris Astuti, SE.,M.Si.,Ak selaku koordinator Kerja Praktek;
5. Sri Dewi Anggadini, SE.,M.Si.,Ak,CA selaku pembimbing dalam
ii Farma (Persero);
8. Muhammad Yushar selaku Kepala Bagian Pajak yang selalu bersedia
menyediakan waktu dalam membimbing dan telah mengizinkan penulis
untuk menambah wawasan di PT Bio Farma (Persero);
9. Sulaeman Mahdi selaku Kepala Seksi Pajak Pertambahan Nilai di PT Bio
Farma (Persero);
10.Seluruh Pegawai Divisi Keuangan khususnya Bagian Pajak yaitu Pak
Rizky, Pak Rendy, Kang Ikhwan, dan Dewi yang telah membantu penulis
agar dapat melaksanakan kerja praktek di PT Bio Farma (Persero);
11.Kedua orang tuaku E. Sipahutar dan L. Simarmata dan adik-adikku
tercinta yang selalu memberi dukungan serta doa kepada penulis;
12.Ferdinanad Mangaratua Simatupang, S.T terkasih yang selalu mendukung
penulis dan memberikan semangat dalam penyusunan Laporan Kerja
Praktek ini.
13.Liyani dan Tika, kedua sahabatku yang juga sebagai rekan kerja dalam
kerja praktek ini.
14.Teman – teman di kelas AK-1 yang saling mendukung dan memotivasi.
15.Pihak – pihak lain yang membantu dalam peyusunan hasil laporan kerja
iii
kekurangan serta jauh dari sempurna oleh sebab itu penulis mohon kritis dan saran
yang membangun agar dapat lebih baik di masa depan.
Bandung, Desember 2015 Penulis