• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT Sarimelati Kencana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT Sarimelati Kencana."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SARIMELATI KENCANA

KERJA PRAKTEK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Irfan Zuhdi Muhammad 11410100182

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Perusahaan ... 6

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 8

2.2.1 Visi Pizza Hut ... 8

2.2.2 Misi Pizza Hut ... 9

2.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ... 10

BAB III LANDASAN TEORI ... 13

3.1 Restoran ... 13

3.2 Penilaian Kinerja Karyawan ... 13

3.3 Aplikasi ... 14

3.4 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15

3.5 System Flow ... 17

3.6 Data Flow Diagram ... 17

3.6.1 Simbol-Simbol yang digunakan dalam DFD ... 18

(3)

3.6.3 Data Flow Diagram Level 0 ... 19

3.6.4 Data Flow Diagram Level 1 ... 19

3.6.5 Entity Relational Diagram ... 20

3.6.6 Konsep Dasar Basis Data ... 20

3.6.7 Sistem Basis Data ... 20

3.6.8 Database Management System ... 21

3.7 Tools Pemrograman ... 23

3.7.1 Microsoft Visual Studio 2010 ... 23

3.7.2 VB.NET ... 24

3.7.3 My SQL ... 24

3.7.4 Crystal Report ... 24

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1 Jenis Penelitian ... 25

4.1.1 Tujuan Penelitian Pengembangan ... 25

4.2 Rancangan Penelitian Pengembangan ... 26

4.2.1 Potensi dan Masalah ... 26

4.2.2 Mengumpulkan Informasi ... 26

4.2.3 Desain Produk ... 26

4.2.4 Validasi Desain ... 27

4.2.5 Perbaikan Desain ... 27

4.2.6 Uji coba Produk ... 27

4.2.7 Revisi Produk (I) ... 27

4.2.8 Uji coba Pemakaian... 28

4.2.9 Revisi Produk (II) ... 28

4.3 Prosedur Pengembangan Produk ... 28

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

4.5 Instrumen Penelitian ... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

5.1 Perancangan Aplikasi ... 32

5.1.1 System Flow ... 32

5.1.2 Data Flow Diagram ... 43

(4)

5.1.4 Struktur Tabel... 55

5.1.5 Desain Input Output ... 61

5.2 Implementasi dan Evaluasi ... 66

5.2.1 Implementasi dan Evaluasi Perangkat Keras ... 67

5.2.2 Pengoperasian Program ... 67

BAB VI PENUTUP ... 79

6.1 Kesimpulan ... 79

6.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

BIODATA PENULIS ... 82

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penilaian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu tahap evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan aktivitas perusahaan di dalamnya. Kualitas kerja yang diinginkan oleh perusahaan terhadap karyawannya memiliki standar mutu untuk mengukur keberhasilan kerja. Namun kualitas kerja dari beberapa karyawan tidak selamanya sesuai dengan standar mutu yang telah diberlakukan. Suatu saat situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan dan harapan perusahaan tersebut, sehingga menyebabkan penilaian terhadap kinerja yang dihasilkan menjadi menurun.

PT Sarimelati Kencana sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang food

& beverages melayani semua konsumen dalam berbagai kalangan, maka wajib

(6)

dan kurang akurat karena yang melakukan penilaian hanya restaurant manager selaku atasan tidak langsung para karyawan, sedangkan assistant restaurant

manager selaku atasan langsung tidak melakukan penilaian.

Berdasarkan permasalahan di atas, PT Sarimelati Kencana memerlukan sebuah aplikasi yang dapat digunakan melakukan penilaian kinerja karyawan secara objektif, akurat, efisien, serta meminimalkan waktu dalam menilai setiap karyawan sehingga dapat menghasilkan laporan penilaian kinerja karyawan yang akurat sesuai yang diharapkan oleh manajer PT Sarimelati Kencana. Dengan adanya aplikasi ini, masing-masing karyawan juga dapat melihat nilai mereka dan mengetahui apakah kinerja mereka sudah sesuai dengan standar yang diharapkan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada analisis perancangan aplikasi ini adalah bagaimana membuat aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati Kencana yang dapat membantu proses penilaian menjadi lebih efektif, objektif, akurat, dan efisien.

1.3 Batasan Masalah

Pada pembuatan aplikasi penilaian kinerja karyawan ini meliputi beberapa batasan sebagai berikut:

a. Aplikasi ini hanya berupa desain analisis dan perancangan aplikasi penilaian kinerja karyawan PT Sarimelati Kencana.

(7)

c. Penilaian kinerja karyawan di PT Sarimelati Kencana dilakukan dalam periode satu tahun sekali.

1.4 Tujuan

Kerja praktek ini memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai, antara lain:

a. Memberikan kerja praktek secara langsung untuk menggali berbagai masalah yang timbul di lapangan serta membandingkan dengan teori yang diperoleh di bangku kuliah.

b. Meningkatkan keterampilan dan wawasan dalam dunia kerja di suatu perusahaan.

c. Menjadi sarjana yang cekatan dan terampil, mampu mengerti dan memahami tentang dunia kerja.

d. Mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan yang timbul di lapangan dengan pendekatan teoritis.

Adapun aplikasi penilaian kinerja karyawan ini memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai antara lain:

a. Membuat desain aplikasi penilaian kinerja karyawan yang dapat menimalkan waktu dalam menilai kinerja setiap karyawan.

b. Dapat memberikan laporan rekap penilaian kinerja karyawan untuk

operation manager PT Sarimelati Kencana.

(8)

d. Membuat desain aplikasi penilaian kinerja karyawan yang dapat mempermudah penilai dalam menilai karyawannya secara akurat dan obyektif.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, job deskripsi, dan struktur organisasi.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dibahas tentang landasan teori yang berhubungan dan dipergunakan untuk mendukung pembuatan laporan kerja praktek rancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan, antara lain teori tentang konsep dasar aplikasi, konsep dasar basis data, interaksi manusia dan komputer, visual basic 2005, penilaian kinerja karyawan. BAB IV METODE PENELITIAN

(9)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan dalam bentuk system flow, data flow diagram, entity relationship

diagram mengenai perancangan aplikasi yang dibuat. Selain itu juga

disertai struktur tabel dan desain input/output serta detil aplikasi penilaian kinerja karyawan dari hardware/software pendukung features yang ada pada aplikasi.

BAB VI PENUTUP

(10)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Pizza Hut adalah sebuah restoran berantai dan waralaba franchise makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Perusahaan ini didirikan tahun 1958 oleh dua mahasiswa, Dan dan Frank Carney dengan meminjam $600 dari ibu mereka untuk membuka toko pizza kecil di kampung halaman mereka di Wichita, Kansas, kemudian dibeli oleh PepsiCo, Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 34.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 100 negara.

Pizza Hut di indonesia di bawah naungan PT Sarimelati Kencana mempunyai beberapa konsep restoran. Mulai dari restoran yang hanya bisa makan di tempat (Dine In) yang tidak mempunyai layanan pengantaran, RBD (Restaurant

Based Delivery) yang menyediakan layanan pengantaran, hingga pesan ambil

(11)

restoran Pizza Hut nya. Lokasi kerja praktek di Jl. Manyar Kertoarjo No. 21 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

Pada tahun 1997, Pizza Hut memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI setelah melalui pengujian yang ketat dan memakan waktu yang cukup lama. Hingga saat ini sertifikat halal tetap dipertahankan dengan berkomitmen untuk selalu menghasilkan produk yang halal guna memberikan kenyamanan, keamanan, serta kepuasan konsumen terutama bagi konsumen muslim. Selain memperoleh sertifikat halal, PT Sarimelati Kencana juga telah memperoleh sertifikat HACCP dan telah menerapkan good manufacturing practices (GMP) dalam proses produksinya.

Sebagai restoran Pizza, Pizza Hut Indonesia memposisikan dirinya sebagai

mid casual dining restoran terkemuka yang menawarkan pengalaman yang tak

terlupakan dan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau.

Pizza Hut merupakan restoran yang melayani dine-in, take away, dan

delivery service. Saat ini Pizza Hut melebarkan sayapnya dengan memiliki

restoraan dengan konsep baru delivery service yang berbeda dengan delivery

service yang dimiliki sebelumnya. Konsep baru tersebut adalah Pizza Hut Delivery

(PHD) by Pizza Hut. Hingga saat ini restoran PHD terus berkembang di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Saat ini, restoran Pizza Hut sudah mencapai lebih dari 180 outlet dengan jumlah karyawan lebih dari 9000 orang termasuk dengan

support center. Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat,

yaitu “To be Indonesia’s leading mid casual dining restaurant, offering great

experience, and the best pizza meal at affordable value”.

(12)

kenyamanan suasana yang terbaik, dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau.

Pizza Hut juga memiliki nilai-nilai organisasi yang dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan organisasi serta membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha, dan pemegang saham. Keempat nilai tersebut antara lain:

1. Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus, dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan, dan para supplier.

2. Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan.

3. Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh

keuntungan dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang

terbaik. Personil harus berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagai keterampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja sehingga bisa berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi.

4. Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi Pizza Hut

(13)

 Menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia.

1.2.2 Misi Pizza Hut

 Semangat dalam bekerja agar mendapatkan hasil yang memuaskan

Melayani customers dengan baik

Menerima kritik dari customers agar perusahaan dapat menjadi lebih baik

(14)

1.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Operation Manager

Restaurant Manager

Assistant Restaurant Manager

Shift Leader Crew Trainer

Crew

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pizza Hut Indonesia

PT Sarimelati Kencana terdiri dari beberapa divisi/departemen, dimana setiap divisi memiliki job description masing-masing seperti yang diuraikan di bawah ini:

1. Operation Manager

Beberapa tugas dari Operation Manager ini adalah sebagai berikut:

(15)

b. Secara terus menerus dapat meningkatkanpenjualan dengan menjaga biaya tetap rendah sesuai SOP yang telah ditetapkan.

c. Mengkoordinir jalannya operasional restoran secara keseluruhan. d. Melaksanakan tugas-tugas administrasi.

e. Bertanggung jawab penuh terhadap semua bawahan restoran f. Mengatur, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan seluruh outlet. g. Merencanakan dan mengawasi sumber daya manusia seluruh outlet,

baik jangka pendek maupun jangka panjang secara efektif.

h. Mengatur dan mengawasi sistem mutasi, demosi dan promosi tim seluruh outlet.

i. Memimpin rapat di bagian operasional.

2. Restaurant Manager

Bertugas untuk memastikan kegiatan operasional restoran dilakukan secara

efisien dan “profitable”, menjaga dan meningkatkan reputasi restoran, serta etos

kerja karyawannya. Restoran manajer bertanggung jawab atas kinerja bisnis serta memastikan terjaganya kualitas hidangan, pelayanan, nutrisi, kesehatan dan keselamatan dalam operasional restoran sehari-hari. Menjaga dan melakukan

control terhadap standar kualitas yang tinggi, hygiene, kesehatan hidangan, serta

keamanan lingkungan restoran.

3. Assistant Restaurant Manager

(16)

d. Meningkatkan hubungan pelanggan

e. Mengawasi kerja karyawan untuk menentukan kualitas f. Melakukan tinjauan kerja

g. Membuat jadwal kerja

4. Shift leader

Shift Leader Bertanggung jawab untuk merekrut dan pelatihan staf,

memastikan produk sesuai dengan standar kualitas perusahaan, serta mengatur jadwal dan memonitoring tugas yang sedang berlangsung.

5. Crew trainer

Tugas dari crew trainer adalah sebagai berikut: a. Melatih anggota

b. Mengawasi sesama anggota staf selama periode pelatihan c. Mengindentifikasi pelatihan

6. Crew

Tugas dari seorang crew dalam restoran adalah sebagai berikut: a. Menyambut setiap pelanggan

b. Mempersiapkan sample produk

c. Menyajikan makanan yang aman dan lezat kepada tamu d. Menjaga kebersihan restoran dan diri sendiri

(17)

13 BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini.

1.1 Restoran

Menurut Ninemeier dan Hayes (2006), restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang mendatangkan keuntungan dengan basis utamanya adalah penjualan makanan dan minuman kepada individu-individu dan tamu dalam kelompok kecil. Restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif.

1.2 Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Dessler (2004), penilaian kinerja adalah kegiatan memperbandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai prosedur yang meliputi:

a. Penetapan standar kinerja.

b. Penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar yang telah ditetapkan.

(18)

Penilaian kinerja merupakan media yang tepat dan bermanfaat untuk mengevaluasi pekerjaan, mengembangkan, dan memotivasi karyawan. Namun, penilaian kinerja dapat juga menjadi sumber kerisauan, keributan, dan frustasi bagi karyawan. Hal tersebut dikarenakan masih adanya ketidakpastian dan ambiguitas dalam sistem penilaiannya. Di sisi lain proses informasi merupakan isu yang sangat mendominasi dalam riset perilaku, salah satunya terkait dengan memori yang terkadang mengalami suatu bias.

Esensinya, manajer atas dan karyawan secara formal melakukan evaluasi secara terus-menerus. Kebanyakan dari mereka mengacu pada prestasi kerja sebelumnya dan mengevaluasi untuk mengetahui apa yang akan dilakukan selanjutnya. Ketika prestasi kerja tidak memenuhi syarat, maka manajer harus mengambil tindakan, demikian juga apabila prestasi kerjanya bagus, maka perilakunya perlu dipertahankan.

1.3 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (2005), perangkat lunak aplikasi adalah program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan

software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau

tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.

(19)

a. High Performance

Aplikasi yang dibuat mempunyai performance yang tinggi, walaupun digunakan oleh beberapa pengguna.

b. Mudah Digunakan

Aplikasi yang dibuat harus mudah digunakan sehingga tidak membutuhkan proses yang lama untuk seorang pengguna untuk mempelajarinya.

c. Mempunyai Penampilan yang baik

Aplikasi yang dibuat harus memiliki antar muka yang menarik sehingga pengguna tidak merasa bosan.

d. Reability

Kehandalan sejauh mana suatu aplikasi dapat diharapkan melakukan fungsinya sesuai dengan ketelitian yang diperlukan.

e. Mampu Beradaptasi

Seharusnya aplikasi mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan teknologi yang ada.

f. Interobility

Aplikasi yang dibuat seharusnya mampu berinteraksi dengan aplikasi lain.

g. Mobility

(20)

1.4 Analisa dan Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2005) analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi serta kendala yang dihadapi.

Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap analisa ini akan menyebabkan penyusunan sistem gagal.

Untuk itu diperlukan ketelitian didalam melakukan sebuah analisa sistem, sehingga tidak terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem. Langkah-langkah yang diperlukan didalam menganalisa sistem adalah :

a. Tahap perencanaan sistem b. Tahap analisis sistem c. Tahap perancangan sistem d. Tahap penerapan sistem e. Membuat laporan

Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan adanya analisa yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.

Data yang baik berasal dari sumber internal seperti laporan, dokumen, observasi maupun dari sumber eksternal seperti pemakai sistem. Jika semua permasalahan telah diidentifikasi, dilanjutkan dengan mempelajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.

(21)

langkah selanjutnya adalah membuat laporan. Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem yang baru. Dalam tahap ini harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi dapat terpenuhi.

Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai, karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum hingga diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut dibentuk pula rancangan database disertai struktur file antara sistem yang satu dengan sistem yang lain. Selain itu dibentuk pula rancangan keluaran dan masukan (input dan output) aplikasi misalnya menentukan berbagai bentuk dan isi laporan beserta masukan datanya.

Apabila di dalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita perlu melihat kembali analisa dari sistem yang baru dibuat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan perancangan sistem.

1.5 System Flow

Menurut Kendall (2003), system flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System

flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan

menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

1.6 Data Flow Diagram

(22)

dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut

data flow diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di

dalam organisasi.

1.6.1 Simbol-Simbol yang digunakan dalam DFD A. External Entity atau Boundary

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak. (Kendall & Kendall, 2003)

B. Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. (Kendall & Kendall, 2003)

C. Proses

(23)

lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul. (Kendall & Kendall, 2003) D. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:

1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya. (Kendall & Kendall, 2003)

1.6.2 Context Diagram

Menurut Kristanto (2003) dalam buku Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi mengatakan diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

1.6.3 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam aplikasi. (Kristanto, 2003)

1.6.4 Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD

(24)

1.6.5 Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan

antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan. (Kristanto, 2003)

1.6.6 Konsep Dasar Basis Data

Menurut Sutanta (2004) dalam buku Sistem Basis data mengatakan “Basis data adalah kumpulan dari data-data yang saling terhubung yang disimpan secara bersama-sama secara independen pada suatu media dan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/ditampilkan kembali”

1.6.7 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional). (Marlinda, 2004)

A. Kelebihan Sistem Basis Data

(25)

2. Mencegah ketidak konsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (independence data).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

B. Kekurangan Sistem Basis Data

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. (Marlinda, 2004)

1.6.8 Database Management System

(26)

A. Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS

a. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

b. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

c. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi. B. Fungsi DBMS

a. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.

b. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

c. Data Security dan Integrity

(27)

d. Data Recovery dan Concurrency

i. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

ii. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

e. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data. (Marlinda, 2004)

1.7 Tools Pemrograman

Dalam pengembangan suatu aplikasi, tentunya membutuhkan suatu tool atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu tool dalam bahasa pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga microsoft visual studio 2010 yang menggunakan teknologi .NET

1.7.1 Microsoft Visual Studio 2010

Microsoft visual studio merupakan sebuah IDE (Integrated Development

Environment) yang dikembangkan oleh microsoft. IDE ini mencakup semua bahasa

(28)

1.7.2 VB.NET

Menurut Hidayatullah (2014) dalam buku Visual Basic .NET membuat aplikasi database dan program kreatif mengatakan visual basic .NET adalah visual basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan visual basic .NET dapat berjalan pada sistem komputer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET Framework.

1.7.3 My SQL

Menurut Anhar (2010), my structure query language (MySQL) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti

oracle, MS SQL, postagre SQL, dan lain-lain. Pemrograman PHP juga sangat

mendukung dengan penggunaan database MySQL.

Keunggulan dari MySQL adalah cepat dan mudah digunakan. MySQL semula berkembang karena memerlukan SQL server yang dapat mengatasi sebuah perintah database.

1.7.4 Crystal Report

(29)

25 BAB IV

METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D). Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan menghasilkan dan mengembangkan produk berupa prototipe, desain, materi pembelajaran, media, strategi pembelajaran, alat evaluasi pendidikan, dsb. Penelitian untuk memecahkan masalah praktis dalam dunia pendidikan, masalah di kelas yang dihadapi dosen/guru dalam pembelajaran. Penelitian bukan untuk menguji teori, menguji hipotesis, namun menguji dan menyempurnakan produk (Soenarto, 2008).

1.1.1 Tujuan Penelitian Pengembangan

Beberapa tujuan utama penelitian pengembangan yaitu:

1. Menghasilkan rancangan produk digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dilakukan melalui uji ahli.

2. Menguji keefektifan produk sebagai fungsi validasi, dilakukan melalui uji coba terbatas, pada target di mana produk akan digunakan untuk pembelajaran.

(30)

1.2 Rancangan Penelitian Pengembangan

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2008) adalah:

1.2.1 Potensi dan Masalah

penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila di dayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah dapat diatasi melalui penelitian pengembangan dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

1.2.2 Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditujukan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk sesuatu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

1.2.3 Desain Produk

Dalam bidang pendidikan, penelitian pengembangan menghasilkan produk yang diharakan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan yaitu lulusan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan. Produk pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi dan lain-lain.

1.2.4 Validasi Desain

(31)

validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta di lapangan. Validasi desain dapat diadakan dengan menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang di rancang tersebut.

1.2.5 Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan para pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut diperbaiki dengan cara merubah desain.

1.2.6 Uji coba Produk

Dalam bidang pendidikan, desain produk harus dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan produk baru tersebut. Setelah disimulasikan maka dapat diuji coba pada kelompok yang terbatas. Pengujian dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk baru tersebut efektif dan efisien atau dalam hal ini memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk lain.

Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektifitas produk baru dengan produk lama.

1.2.7 Revisi Produk (I)

Apabila dalam pengujian produk di dapat hasil yang kurang memuaskan maka dapat direvisi lagi dan setelah direvisi maka perlu diuji coba kembali. 1.2.8 Uji coba Pemakaian

(32)

tersebut harus tetap dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut

1.2.9 Revisi Produk (II)

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian pada perusahaan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk.

1.3 Prosedur Pengembangan Produk

Prosedur pengembangan produk di kelompokkan ke dalam empat tahapan pengembangan. Dimana tahapan dalam pengembangan yang dilakukan tersebut meliputi:

a. Studi pendahuluan, meliputi: i. Studi pustaka

Mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

ii. Studi lapangan

melakukan survei, mengkaji karakter subjek penelitian, dan melihat kemungkinan-kemungkinan jika produk penelitian diterapkan. b. Pengembangan, meliputi:

i. Analisis tujuan

Analisis tujuan dilakukan guna merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian pengembangan yang akan dilakukan.

ii. Analisis kemampuan.

(33)

iii. Prosedur pengembangan → pengembangan desain. 1. Membuat desain produk yang akan dikembangkan.

2. Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang akan digunakan.

3. Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan. iv. Validasi ahli

Melakukan validasi dengan melibatkan para ahli yang berhubungan dengan produk penelitian yang sedang dikembangkan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk penelitian yang dikembangkan siap untuk dilakukan uji lapangan.

c. Uji lapangan, meliputi: i. Uji lapangan terbatas

Merupakan uji lapangan awal yang hanya melibatkan beberapa subjek penelitian saja. Setelah dilakukan uji lapangan terbatas dilakukan revisi yang dimaksudkan agar prduk penelitian yang dikembangkan layak untuk diuji kembali pada uji lapangan yang lebih luas.

ii. Uji lapangan lebih luas

(34)

iii. Uji operasional

Merupakan uji lapangan yang melibatkan lebih banyak lagi subjek penelitian. Uji operasional diharapkan dapat menghasilkan model desain yang siap diterapkan, baik dilihat dari substansi maupun metodologi. Setelah uji operasional, revisi dilakukan kembali untuk mengurangi tingkat kelemahan dari produk yang dikembangkan sehingga produk tersebut layak untuk digunakan sebagai alternatif bagi penyelesaian masalah yang diteliti.

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi literatur. Pada tahapan ini penulis melakukan studi literatur atau kajian pustaka yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain, selain itu penulis juga menggunakan media

cyber dalam situs internet untuk mendapatkan tuntunan secara teori yang

berhubungan dengan penelitian. Tujuan dari studi literatur adalah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, studi literatur juga dapat membantu peneliti dalam mendefinisikan variabel baik secara konseptual maupun operasional.

1.5 Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan instrumen penelitian dengan wawancara/interview. Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber. Instrumennya dinamakan pedoman wawancara atau

(35)
(36)

32 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Aplikasi

Perancangan aplikasi dimaksudkan untuk menggambarkan aplikasi yang akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki

input proses output (HIPO)/diagram jenjang, data flow diagram (DFD), entity

relationship diagram (ERD), struktur tabel, dan desain I/O.

4.1.1 System Flow

System flow memuat hasil analisis yang merupakan pengembangan sistem

dari sistem yang sudah ada. System flow menunjukkan aliran proses kegiatan setelah menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati Kencana. Hasil pengembangan dari sistem yang ada adalah adanya system flow baru.

A. System Flow Login

Sysflow Login

NIP dan kata kunci

Otentifikasi Pengguna

Cek NIP dan Kata kunci

Main menu Login ditolak Tidak Ya

Selesai

(37)

System flow login diatas dilakukan oleh pengguna yang akan masuk ke

dalam sistem. System flow login ini pengguna diminta memasukkan NIP dan kata kunci yang sudah terdaftar dalam master pengguna. Setelah NIP dan kata kunci dimasukkan, maka akan dilakukan otentifikasi oleh sistem. Jika NIP dan kata kunci benar, maka pengguna dapat masuk ke dalam menu utama aplikasi.

B. System Flow Karyawan

Sysflow Karyawan

Sistem HRD

Mulai

Pilih tombol

si pa

Menu utama

Memilih menu

karyawan Form Karyawan

Nama, Departemen, Golongan, Jenis kelamin, Alamat

Pe beritahua Operasi berhasil dilakuka

Mulai

Selesai Karyawan

(38)

Gambar 5.2 merupakan system flow karyawan. Proses ini diawali oleh HRD memasukkan data karyawan pada aplikasi kemudian disimpan dalam database sebagai data karyawan.

C. System Flow Rekap Kehadiran

Sysflow Rekap Kehadiran

Periode bulan dan tahun kehadiran, terlambat, absen,

sakit

Pe beritahua Operasi berhasil dilakuka Mulai

Selesai Rekap Kehadiran Cari karyawan yang

akan di rekap kehadirannya

Gambar 5.3 System flow rekap kehadiran

(39)

kemudian disimpan dalam database sebagai data rekap karyawan untuk pertimbangan penilaian kinerja karyawan.

D. System Flow Departemen

Sysflow master departemen

Gambar 5.4 System flow departemen

(40)

E. System Flow Golongan

Sysflow master golongan

HRD

Sistem

P

h

ase

Mulai

Pilih tombol

si pa

Menu utama

Memilih menu

Golo ga

Form Golongan

Golongan

Pemberitahuan

Operasi berhasil dilakuka

Mulai

Selesai Golongan

Gambar 5.5 System flow golongan

(41)

F. System Flow Kriteria

Sysflow Kriteria

HRD Sistem

P

h

ase

Mulai

Pilih tombol

si pa

Menu utama

Memilih menu

Kriteria Form Kriteria

Nama Kriteria, Keterangan, Bobot(%)

Pemberitahuan

Operasi berhasil dilakuka

Mulai

Selesai Kriteria

Gambar 5.6 System flow kriteria

(42)

G. System Flow Range Nilai

Gambar 5.7 System flow range nilai

(43)

H. System Flow Periode Penilaian

Sysflow master periode penilaian

HRD

Sistem

Periode dari bulan ke bulan, periode tahun,

keterangan

Gambar 5.8 System flow periode penilaian

(44)

I. System Flow Penilaian Kinerja Karyawan Sysflow Penilaian Kinerja Karyawan

HRD Sistem

Ra ge Nilai Form Pra Penilaian

Mulai

Cari karyawan yang akan di nilai

Pilih periode penilaian dan tanggal penilaian

Pilih tombol

si pa Operasi berhasil dilanjutkan

Pilih to bol proses pe ilaia

Pilih dan Isi kriteria yang akan dinilai

Form penilaian

Pilih tombol

selesai Total nilai

Selesai

Gambar 5.9 System flow penilaian kinerja karyawan

(45)

J. System Flow Laporan Keseluruhan

Sysflow Laporan Keseluruhan

Sistem HRD

Mulai

Pilih tombol

ta pilka

Menu utama

Memilih menu

Lapora Menu Laporan

Tampilan laporan Mulai

Selesai Memilih menu

Keseluruha

Pilih tahun periode

Gambar 5.10 System flow Laporan Keseluruhan

(46)

K. System Flow Laporan per karyawan

Sysflow Laporan per karyawan

Sistem HRD

Mulai

Pilih tombol selesai

Menu utama

Memilih menu

Lapora Menu Laporan

Tampilan laporan Mulai

Selesai Me ilih e u per

karyawa

Cari Id karyawan yang akan di

tampilkan

Pilih tahun periode

Gambar 5.11 System flow laporan per karyawan

(47)

4.1.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) yaitu yang menggambarkan aliran data yang

terjadi dalam sistem, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat arus data yang mengalir dalam sistem.

A. HIPO

Hirarki input proses output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam data flow diagram. Gambar 5.1 adalah HIPO dari aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati Kencana.

(48)
(49)

B. Context Diagram

Gambar 5.13 Context diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari

data tersebut. Context diagram aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati Kencana pada gambar 5.13 terdiri dari 3 external entity yaitu manager, HRD, dan karyawan. Aliran data yang keluar dari masing-masing external entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari external entity tersebut, Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk external

entity tersebut.

HRD memberikan input berupa data karyawan, rekap kehadiran, data departemen dan golongan, data kriteria dan range nilai. Manager tidak memberikan

Laporan Hasil Penilaian Keseluruhan

Laporan Hasil Penilaian Per Karyawan

Data Karyawan

Rekap Kehadiran

Data Departemen dan Golongan

Data Kriteria dan Range Nilai

1

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan PT. Sarimelati Kencana

karyawan

Manager

(50)

inputan ke dalam sistem, tetapi menerima output dari sistem berupa laporan hasil penilaian keseluruhan. Karyawan pun juga mendapat output dari sistem berupa laporan hasil penilaian keseluruhan.

C. DFD Level 0

Gambar 5.14 DFD level 0

DFD level 0 dari aplikasi penilaian kinerja ini memiliki beberapa proses yaitu proses mencatat data karyawan, mencatat rekap kehadiran, mencatat data departemen, mencatat data golongan, mencatat data kriteria, mencatat data nilai range, mencatat periode penilaian, melakukan penilaian kinerja, dan menampilkan laporan. DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram. Aplikasi

Data Periode

Penilaian Data Periode Penilaian

Mencatat Data Departemen 1.4 Mencatat Data Golongan

1.5 Mencatat Data Kriteria 1.6

(51)

penilaian kinerja karyawan yang dibahas dalam kerja praktek ini terbagi atas 8 sub sistem yaitu mencatat data karyawan, mencatat rekap kehadiran, mencatat data departemen, mencatat data golongan, mencatat data kriteria, mencatat data nilai

range, mencatat periode penilaian, dan melakukan penilaian kinerja.

D. DFD Level 1 Mencatat Data Karyawan

Gambar 5.15 DFD level 1 mencatat data karyawan

DFD Level 1 pada gambar 5.15 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data karyawan dan ubah data karyawan. HRD adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. HRD memasukkan data karyawan serta mampu memperbarui/mengubah data karyawan, data tersebut lalu disimpan kedalam

database karyawan.

Data Karyawan Data Karyawan

Data Karyawan Data Karyawan

HRD 1 Karyawan

1.1.1

Masukkan Data Karyawan

1.1.2

(52)

E. DFD Level 1 Mencatat Data Rekap Kehadiran

Gambar 5.16 DFD level 1 mencatat data rekap kehadiran

DFD Level 1 pada gambar 5.16 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data rekap kehadiran dan ubah rekap kehadiran. HRD adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. HRD memasukkan rekap kehadiran serta mampu memperbarui/mengubah rekap kehadiran, data tersebut lalu disimpan kedalam

database rekap kehadiran.

F. DFD Level 1 Mencatat Data Departemen

Gambar 5.17 DFD level 1 mencatat data departemen

Data Rekap Kehadiran

HRD 2 Rekap Kehadiran

(53)

DFD level 1 pada gambar 5.17 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data departemen dan ubah data departemen. HRD adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. HRD memasukkan data departemen serta mampu memperbarui/mengubah data departemen, data tersebut lalu disimpan kedalam

database departemen.

G. DFD Level 1 Mencatat Data Golongan

Gambar 5.18 DFD level 1 mencatat data golongan

DFD level 1 pada gambar 5.18 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data golongan dan ubah data golongan. HRD adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. HRD memasukkan data golongan serta mampu memperbarui/mengubah data golongan, data tersebut lalu disimpan kedalam

database golongan.

Data Golongan

HRD 4 Golongan

1.4.1

Masukkan Data Golongan

1.4.2

Ubah Data Golongan

Data Golongan

(54)

H. DFD Level 1 Mencatat Data Kriteria

Gambar 5.19 DFD level 1 mencatat data kriteria

DFD level 1 pada gambar 5.19 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data kriteria dan ubah data kriteria. HRD adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. HRD memasukkan data kriteria serta mampu memperbarui/mengubah data kriteria, data tersebut lalu disimpan kedalam

database kriteria.

I. DFD Level 1 Mencatat Data Range Nilai

Gambar 5.20 DFD level 1 mencatat data nilai range

DFD level 1 pada gambar 5.20 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data nilai range dan ubah data nilai range. HRD adalah aktor utama yang

Data Kriteria

HRD 6 Nilai Range

1.6.1

Masukkan Data Nilai Range

1.6.2

Ubah Data Nilai Range

Data Nilai Range

(55)

melakukan proses tersebut. HRD memasukkan data nilai range serta mampu memperbarui/mengubah data nilai range, data tersebut lalu disimpan kedalam

database nilai range.

J. DFD Level 1 Mencatat Periode Penilaian

Gambar 5.21 DFD level 1 mencatat data periode penilaian

DFD level 1 pada gambar 5.21 menjelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu masukkan data periode penilaian dan ubah data periode penilaian. HRD adalah aktor utama yang melakukan proses tersebut. HRD memasukkan data periode penilaian serta mampu memperbarui/mengubah data periode penilaian, data tersebut lalu disimpan kedalam database periode penilaian.

Data Periode Penilaian

HRD 7 Periode Penilaian

1.7.1

Masukkan data periode penilaian

1.7.2

ubah data periode penilaian

Data Periode Penilaian

Data Periode Penilaian Data Periode

(56)

K. DFD Level 1 Mencatat Periode Penilaian

Gambar 5.22 DFD level 1 mencatat data penilaian kinerja karyawan DFD Level 1 pada gambar 5.22 menjelaskan bahwa terdapat 5 sumber data dalam proses penilaian kinerja yaitu data karyawan, data departemen, data golongan, data kriteria, data periode penilaian. Setelah dilakukan proses penilaian, data disimpan dalam database penilaian kinerja.

4.1.3 Entity Relational Diagram

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan perancangan database yang akan digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa

Entity Relational Diagram (ERD), yaitu alat untuk merepresentasikan model data

yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan relationship.

Pada gambar dibawah ini akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam perancangan aplikasi penilaian kinerja karyawan dalam bentuk

Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

Data Penilaian Kinerja

Data Karyawan Data Kriteria

Data Golongan Data Departemen

Data Periode Penilaian

HRD 8 Penilaian kinerja

1 Karyawan

3 Departemen 4 Golongan

7 Periode Penilaian

5 Kriteria

1.8.1

Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan

(57)

53

<pi> Variable characters (5) Variable characters (50)

(58)

54 Gambar 5.24 Phisycal Data Model

(59)

4.1.4 Struktur Tabel

Dari PDM yang telah terbentuk, dapat disusun struktur tabel yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data. Tabel-tabel yang digunakan pada aplikasi ini antara lain :

a. Tabel Karyawan

Nama Tabel : Karyawan

Primary Key : id_karyawan

Foreign Key : id_departemen ; id_golongan

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data karyawan Tabel 5.1 Tabel karyawan

b. Tabel Rekap Kehadiran

Nama Tabel : Rekap Kehadiran

Primary Key : id_rekap

Foreign Key : id_karyawan

No. Field Type Length Key

1. Id_karyawan Char 10 Primary Key

2. Id_departemen Varchar 5 Foreign Key

3 Id_golongan Varchar 5 Foreign Key

4 Nama_karyawan Varchar 50

5 Jk_karyawan char 1

(60)

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data rekap kehadiran

Tabel 5.2 Tabel rekap kehadiran

c. Tabel Departemen

Nama Tabel : Departemen

Primary Key : id_departemen

Foreign Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data departemen

No. Field Type Length Key

1. Id_rekap Char 10 Primary Key

2. Id_karyawan Char 10 Foreign Key

3 Nama_rekap Varchar 50

4 Tahun_rekap int

5 Tgl_rekap date

6 terlambat int

7 absen int

(61)

Tabel 5.3 Tabel departemen

d. Tabel Golongan

Nama Tabel : Golongan

Primary Key : id_golongan

Foreign Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data golongan Tabel 5.4 Tabel golongan

e. Tabel Kriteria

Nama Tabel : Kriteria

Primary Key : id_kriteria

Foreign Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data kriteria

No. Field Type Length Key

1. Id_departemen Varchar 5 Primary Key

2. Nama_departemen Varchar 50

No. Field Type Length Key

1. Id_golongan Varchar 5 Primary Key

(62)

Tabel 5.5 Tabel kriteria

f. Tabel Range Nilai

Nama Tabel : Range Nilai

Primary Key : id_range

Foreign Key : id_kriteria

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data range nilai Tabel 5.6 Tabel range nilai

No. Field Type Length Key

1. Id_kriteria Char 5 Primary Key

2. Nama_kriteria Varchar 50

3 Ket_kriteria Varchar 100

No. Field Type Length Key

1. Id_range Char 5 Primary Key

2. Id_kriteria Char 5 Foreign Key

3 Ket_range Varchar 200

4 Nilai_atas Int

(63)

g. Tabel Periode Penilaian

Nama Tabel : Periode Penilaian

Primary Key : id_periode

Foreign Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data periode penilaian

Tabel 5.7 Tabel periode penilaian

h. Tabel Manajer

Nama Tabel : Manajer

Primary Key : id_manajer

Foreign Key :

Fungsi : Tabel untuk menyimpan data pengguna

No. Field Type Length Key

1. Id_periode Char 5 Primary Key

2. Nama_periode Varchar 50

3 Tahun_periode Int

(64)

Tabel 5.8 Tabel manajer

i. Tabel Penilaian

Nama Tabel : Penilaian

Primary Key : id_penilaian

Foreign Key : id_karyawan; id_periode; nip_manajer

Fungsi : Untuk melakukan proses penilaian kinerja karyawan

Tabel 5.9 Tabel penilaian

No. Field Type Length Key

1. nip_manajer Char 5 Primary Key

2. Nama_manajer Varchar 50

3 Pass_manajer Varchar 20

No. Field Type Length Key

1. Id_penilaian Char 10 Primary Key

2. Nama_karyawan Char 10 Foreign Key

3 Id_periode Char 5 Foreign Key

4 Nip_manajer Char 5 Foreign Key

5 Tgl_penilaian Date

(65)

4.1.5 Desain Input Output

Desain input/output merupakan rancangan input/output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengelolaan data. Desain input/output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.

A. Desain Input

Desain input adalah bagian dari perencanaan form-form yang akan dibangun untuk mendukung pembuatan sistem ini. Berikut ini adalah desain input sistem tersebut :

1. Rancangan Form Login

Login

Masuk Keluar

NIP

Kata Kunci

Gambar 5.25 Rancangan form login

(66)

2. Rancangan Form Karyawan

Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan

Alamat

Gambar 5.26 Rancangan form karyawan

Rancangan form karyawan pada gambar 5.26 ini digunakan untuk HRD dalam memasukkan maupun mengubah data karyawan.

3. Rancangan Form Rekap Kehadiran

Rekap Kehadiran

(67)

Rancangan form rekap kehadiran pada gambar 5.27 ini digunakan untuk HRD dalam memasukkan maupun mengubah data rekap kehadiran dalam setiap karyawan.

4. Rancangan Form Departemen

Form Departemen

ID

Departemen

Simpan Batal

Gambar 5.28 Rancangan form departemen

Rancangan form departemen pada gambar 5.28 ini digunakan untuk HRD dalam memasukkan maupun mengubah data departemen dalam setiap karyawan.

5. Rancangan Form Golongan

Form Golongan

ID

Golongan

Simpan Batal

Gambar 5.29 Rancangan form golongan

(68)

6. Rancangan Form Kriteria

Form Kriteria

ID

Kriteria

Simpan Batal

Keterangan

Gambar 5.30 Rancangan form kriteria

Rancangan form kriteria pada gambar 5.30 ini digunakan untuk HRD dalam memasukkan maupun mengubah data kriteria dalam setiap karyawan.

7. Rancangan Form Range Nilai

Form Range Nilai

ID

Kriteria

Simpan Batal

Keterangan

Nilai

-Gambar 5.31 Rancangan form range nilai

(69)

8. Rancangan Form Periode Penilaian

Form periode penilaian

ID

Bulan

Simpan Batal

Tahun

Keterangan

-Gambar 5.32 Rancangan form periode penilaian

Rancangan form periode penilaian pada gambar 5.32 ini digunakan untuk HRD dalam memasukkan periode penilaian.

9. Rancangan Form Pengguna

Form Pengguna

NIP

Simpan Nama

Kata Kunci

Gambar 5.33 Rancangan form pengguna

(70)

10. Rancangan Form Penilaian

Penilaian

ID

Simpan Nama

Periode

Cari

Cari

Tanggal Penilaian

Total Nilai

Detil Reset

Proses Penilaian

Gambar 5.34 Rancangan form penilaian

Rancangan form penilaian pada gambar 5.34 ini digunakan untuk melakukan proses penilaian kinerja karyawan yang merupakan fungsi utama dalam aplikasi ini.

11. Rancangan Laporan Penilaian

Gambar 5.35 Rancangan laporan penilaian

Rancangan form penilaian pada gambar 5.35 ini adalah rancangan laporan secara keseluruhan dari hasil penilaian kinerja karyawan pada aplikasi ini.

4.2 Implementasi dan Evaluasi

(71)

4.2.1 Implementasi dan Evaluasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah satu unit komputer dengan :

a. Prosesor 4Ghz (atau lebih tinggi) b. Memori dengan RAM 1Gb c. VGA on board

d. Monitor

e. Keyboard dan Mouse f. Printer (Cetak Laporan)

Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah :

a. Windows XP (atau lebih tinggi) b. Xampp 1.7 atau lebih

c. MySQL

d. Microsoft Visual Studio 2010

e. Crystal Report Engine

4.2.2 Pengoperasian Program

Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai penggunaan masing-masing

form yang ada pada aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati

(72)

1. Form Login

Gambar 5.36 Form Login

Pada gambar 5.36 merupakan tampilan login saat pertama kali aplikasi dijalankan. Form ini digunakan sebagai autentifikasi password dan hak akses pada setiap pengguna aplikasi ini. Form ini akan menampilkan form menu utama sesuai dengan hak akses yang ada pada setiap pengguna yang melakukan login. Form

login ini berhubungan dengan database pengguna, dimana form pengguna terdapat

beberapa kolom didalamnya. Namun dalam form login hanya membutuhkan kolom NIP dan kata kunci. Tipe password dalam form login menggunakan format “*”. Hal itu bertujuan menghindari orang lain dalam mengetahui password tersebut. Apabila pengguna yang akan login memasukkan NIP dan password yang salah, maka akan muncul alert bahwa “Login Ditolak!”. Alert tersebut akan ditunjukkan pada gambar

(73)

Gambar 5.37 Alert Login

2. Form Karyawan

Gambar 5.38 Form Karyawan

Pada form karyawan, terdapat 2 text box, 2 combo box, 1 radio button, tex

box pertama harus diisi dengan nama karyawan yang akan di masukkan kedalam

(74)

3. Form Rekap Kehadiran

Gambar 5.39 Form Rekap Kehadiran

Pada form rekap kehadiran, kita harus mencari karyawan mana yang akan di rekap kehadirannya, kemudian jika data karyawan benar dengan apa yang kita cari, input rekap kehadiran dengan mengisi dari bulan ke bulan, tahun, tanggal pengisian, dan isi berapa kali keterlambatan, absen, dan sakit dari karyawan tersebut.

4. Form Departemen

Gambar 5.40 Form Departemen

(75)

5. Form Golongan

Gambar 5.41 Form Golongan

Hampir sama dengan proses pada pengisian form departemen, Pada form golongan kita dapat melakukan inputan dan mengubah data golongan. Setiap karyawan hanya berada dalam satu golongan.

6. Form Kriteria

(76)

Dalam form kriteria ini HRD menginputkan nama kriteria dan deksripsi kriteria, dalam proyek ini ada 13 kriteria termasuk kehadiran(absensi). Dibawah ini adalah kriteria yang telah disediakan untuk PT Sarimelati Kencana.

Gambar 5.43 Data Kriteria

7. Form Range Nilai

Gambar 5.44 Form Range Nilai

Form range nilai ini berguna untuk memberikan suatu ukuran dalam

(77)

Tabel 4.10 Tabel keterangan range nilai

No. Range Nilai Keterangan

1 5 Sangat Baik

2 4 Baik

3 3 Cukup

4 2 Buruk

5 1 Sangat Buruk

8. Form Periode Penilaian

Gambar 5.45 Form Periode Penilaian

(78)

9. Form Penilaian Kinerja Karyawan

Gambar 5.46 Form Pra Penilaian

form pra penilaian ini adalah awal untuk melakukan proses penilaian dalam aplikasi ini. Hal yang penting dalam pra penilaian ini adalah pencarian karyawan untuk dilakukan proses penilaian dan pemilihan periode penilaian. Setelah itu bisa dilanjutkan ke proses penilaian.

(79)

Setelah mengisi data secara lengkap dalam form pra penilaian, dapat dilanjutkan ke form penilaian, dalam form ini semua kriteria yang telah diinputkan dalam form kriteria akan muncul. HRD harus memilih satu persatu kriteria dan diberikan nilai, range nilai juga ditampilkan dalam form penilaian ini agar HRD dapat memperhitungkan secara tepat nilai yang pantas untuk setiap karyawan. Setelah semua nilai dalam kriteria terisi, klik ok, lalu aplikasi akan kembali ke form pra penilaian, selanjutnya akan muncul total nilai sebagai hasil akhir penilaian masing-masing karyawan.

10. Form Laporan Per Karyawan

Gambar 5.48 Form Laporan per karyawan

(80)
(81)
(82)

11. Form Laporan Keseluruhan

Gambar 5.51 Form laporan rekap penilaian kinerja seluruh karyawan Dalam form laporan keseluruhan ini, HRD memilih periode untuk menampilkan laporan penilaian per periode , untuk lebih lengkapnya laporan secara rinci lihat gambar 5.52.

(83)

79 4.1 Kesimpulan

Dari analisis dan perancangan aplikasi, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

1. Dengan adanya aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati Kencana ini, proses penilaian dapat dilakukan secara objektif dan akurat karena yang melakukan penilaian adalah restaurant manager selaku atasan tidak langsung serta assistant restaurant manager selaku atasan langsung.

2. Dengan adanya aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Sarimelati Kencana ini, secara otomatis dapat dilakukan proses pengelolaan data karyawan, kriteria, dan penilaian sehingga menghasilkan keluaran/output sebagai berikut:

a. Laporan penilaian kinerja setiap karyawan.

b. Laporan rekap penilaian kinerja seluruh karyawan PT Sarimelati Kencana.

3. Berdasarkan hasil uji coba didapatkan bahwa aplikasi penilaian kinerja karyawan yang dibuat mampu menyimpan informasi penilaian kinerja karyawan secara otomatis atau terkomputerisasi.

(84)

4.2 Saran

Adapun saran yang disampaikan untuk menyempurnakan aplikasi penilaian kinerja karyawan ini untuk saat ini maupun kedepannya sebagai berikut:

a. Diperlukan peralatan infrastruktur yang memadai untuk dapat menjalankan aplikasi ini.

b. Pengguna/user harus taat terhadap segala prosedur yang dibutuhkan oleh sistem untuk menjalankan aplikasi ini.

c. Dalam pengembangan kedepannya, aplikasi dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih kompleks, contohnya dengan pemberian

output tentang usulan pemberian pelatihan/training sesuai dengan hasil

(85)
(86)

81

DAFTAR PUSTAKA

Anhar. (2010). Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Ortodidak. Jakarta: Media Kita.

Dessler, G. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.

Hidayatullah, P. (2014). Visual Basic .Net Membuat Aplikasi Database dan

Program Kreatif. Bandung: Informatika.

Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta:

PT Prenhallindo.

Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.

Kusumo, A. S. (2006). Pemrograman Visual Basic. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Marlinda, L. (2004). Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Ninemeier, & Hayes. (2006). Restaurant Operations Management. Chicago: Pearson.

Soenarto, RM. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 5.1 System flow login
Gambar 5.3 System flow rekap kehadiran
Gambar 5.4 System flow departemen
Gambar 5.5 System flow golongan
+7

Referensi

Dokumen terkait

dari aspek ekonomi, teknologi hibrid MED-RO dengan pembangkit energi PLTN merupakan pilihan yang tepat untuk memasok kebutuhan air bersih di

a. Posisi geografis membuat dua samudera Inodnesia berada dijalur lalu lintas internasional dan dpat menjadi transit jalur perdagangan dunia. Indonesia yang terdiri banyak pulau

Saya menyadari bahwa tidak akan pernah ada keberhasilan tanpa adanya dukungan, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam pada biji kacang hijau terhadap serangan hama gudang Callosobruchus maculatus dalam

Hasil penelitian tema payung tahun ketiga menunjukkan bahwa: (1) model, mekanisme atau prosedur, panduan, dan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah yang telah

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan.. Universitas

FGD adalah mendapatkan umpan balik dari guru dan tenaga kesehatan tentang manfaat pelatihan dan stimulasi KVM, me- nentukan kemungkinan penerapan modul stimulasi koordinasi

Anggota yang akan mendukung terselenggaranya proses konseling kelompok yang ideal adalah: (1) anggota yang memiliki kualitas sebagaimana ciri-ciri yang