• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Visualisasi dan Administrasi Manajemen Parkir pada Suatu Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Salah satu mall di Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Visualisasi dan Administrasi Manajemen Parkir pada Suatu Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Salah satu mall di Surabaya)."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS : Salah satu mall di Surabaya)

Nama : Faizal Ardiana NIM : 06.41010.0109 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

vii

Parkir gedung yang ada di pusat perbelanjaan yang ada di Surabaya sering menimbulkan kekecewaan yang dirasakan oleh customer pengguna parkir. Pencarian lokasi parkir yang dilakukan selama ini dengan cara berputar – putar dari lantai bawah sampai lantai atas bahkan turun lagi dan tidak jarang terjadi perebutan lokasi parkir antar customer parkir sangat merepotkan untuk malakukan parkir..Parkir gedung yang ada di mall – mall disurabaya rata – rata memiliki tinggi lebih dari 3 lantai, banyaknya lanti parkir yang ada juga bisa menimbulkan masalah. Masalah yang ada ialah tidak jarang customer lupa dimana memarkirkan kendaraannya hal itu cukup merepotkan bagi para customer yang sudah kelelahan setelah berkegiatan di mall,

Untuk memecahkan masalah yang ada diatas dibuatlah sebuah aplikasi yang mampu untuk memberikan lokasi parkir yang kosong secara otomatis, yang dapat diterapkan disemua parkir gedung yang ada di mall, informasi mengenai berapa lokasi parkir yang tersedia bisa dilakukan dengan penggunaan sms gateway, selain untuk memberi informasi lokasi parkir yang tersedia sms gateway digunakan juga untuk mengetahui lokasi dimana mobil diparkir dan waktu tidak tebuang percuma untuk mencari lokasi parkir.

Dari implementasi dan evaluasi yang dilakukan, aplikasi sistem parkir yang dibuat telah mampu untuk memberikan lot parkir yang kosong dengan mencari lot parkir kosong dari lantai terbawah sampai lantai teratas yang ada pada database tempat parkir, sistem parkir juga mampu memberikan informasi berupa berapa lokasi parkir yang kosong serta dapat digunakan untuk mencari lokasi dimana mobil yang telah di parkir dengan cara mengirimkan SMS pada nomer yang telah ditentukan sebelumnya dan mendapatkan balasan berupa SMS informasi yang dibutuhkan.

(3)

x

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan ... 6

1.5. Manfaat ... 6

1.6. Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Gedung parkir... 9

2.2. Parkir ... 10

2.3. Sistem Parkir ... 10

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14

2.4.1. Sistem ... 14

2.4.2. Analisis dan Perancangan Sistem ... 15

2.4.2.1Entity Relationship Diagram (ERD) ... 15

2.4.2.2Data Flow Diagram (DFD) ... 17

(4)

xi

2.5.2 Sistem Basis Data ... 19

2.5.3 Database Management Sistem ... 20

2.6. Interaksi Manusia dan Komputer ... 22

2.7. Short Message Service (SMS) ... 23

2.7.1 Karakteristik SMS ... 23

2.7.2 Layar Aplikasi SMS ... 24

2.7.3 SMS Gateway ... 25

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM TUGAS AKHIR 3.1. Analisa Permasalahan ... 27

3.1.1 Model Pengembangan ... 28

3.2. Perancangan Sistem ... 36

3.2.1. Diagram Alir Data ... 37

3.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 44

3.2.3. Struktur Data Base ... 46

3.3. Rancangan Input Output ... 52

3.3.1 Desain Form Utama ... 52

3.3.2 Desain Form Master Biaya Parkir ... 54

3.3.3 Desain Form Master Denda ... 55

3.3.4 Desain Form Master Karyawan ... 56

3.3.5 Desain Form Daftar Pengguna SMS ... 58

3.3.6 Desain Form Daftar Pengguna Parkir ... 60

(5)

xii

3.3.10 Desain Form Pilih Form Member VVIP ... 67

3.3.11 Desain Form Pilih Form SMS Gateway ... 68

3.3.12 Desain Form Laporan ... 70

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem ... 71

4.1.1. Persiapan Piranti Keras ... 71

4.1.2. Persiapan Piranti Lunak ... 72

4.2. Implementasi ... 73

4.2.1. Form Utama ... 73

4.2.2. Form Login ... 74

4.2.3. Form Admin ... 75

4.2.4. Form Setting SMS Gateway ... 76

4.2.5. Form Master ... 77

4.2.6. Form Master Kota ... 78

4.2.7. Form Master Biaya ... 79

4.2.8. Form Master Denda ... 80

4.2.9. Form Master Member ... 81

4.2.10.Form Master Tempat Parkir ... 82

4.2.11.Form Master Lokasi Parkir VVIP ... 83

4.2.12.Form Transaksi ... 84

4.2.13.Form Transaksi Parkir Masuk ... 85

(6)

xiii

4.2.17.Form Laporan Utama ... 89

4.2.18.Form Laporan Pendapatan Member ... 90

4.3. Pembahasan dan Evaluasi ... 91

4.3.1. Pembahasan ... 92

4.3.2. Evaluasi ... 93

BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 94

5.2. Saran ... ... 95 Daftar Pustaka

(7)

xiv

Tabel 3.1 Tabel MASTER_BIAYA_PARKIR ... 47

Table 3.2 Tabel MASTER_ DENDA ... 47

Table 3.3 Tabel MASTER_KARYAWAN ... 48

Table 3.4 Tabel DAFTAR_PENGGUNA_SMS ... 48

Table 3.5 Tabel TRANSAKSI_PARKIR ... 49

Table 3.6 Tabel DAFTAR_PENGGUNA ... 50

Table 3.7 Tabel MASTER_MEMBER ... 50

Table 3.8 Tabel MASTER_LOKASI_PARKIR ... 51

(8)

xiv

Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir ... 13

Gambar 2.2 Simbol Ekternal Entity ... 17

Gambar 2.3 Simbol Data Flow ... 18

Gambar 2.4 Simbol Proses ... 18

Gambar 2.5 Simbol Data Strore ... 18

Gambar 3.1 Blok Diagram Penentuan Lokasi Parkir ... 28

Gambar 3.2 Systemflow Masuk Parkir ... 30

Gambar 3.3 Flowchart Penentuan Lokasi Parkir ... 31

Gambar 3.4 Systemflow Keluar Parkir ... 33

Gambar 3.5 Systemflow Pencarian Parkir ... 34

Gambar 3.6 Flowchart Pencarian Parkir ... 35

Gambar 3.7 Rancangan Arsitektur Hardware ... 36

Gambar 3.8 Context Diagram ... 37

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 0 ... 39

Gambar 3.10 Data Flow Diagram Level 1 Cari Lokasi Parkir ... 42

Gambar 3.11 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Kapasitas Parkir ... 43

Gambar 3.12 Data Flow Diagram Level 1 Keuangan ... 43

Gambar 3.13 Conceptual Data Mode (CDM) ... 45

Gambar 3.14 Physical Data Model (PDM) ... 46

Gambar 3.15 Desain Form Utama ... 53

Gambar 3.16 Desain Form Master Biaya Parkir ... 55

(9)

xv

Gambar 3.20 Desain Form Daftar Pengguna Parkir ... 61

Gambar 3.21 Desain Form Master Member ... 63

Gambar 3.22 Desain Form Lokasi Parkir ... 64

Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Parkir Masuk ... 66

Gambar 3.24 Desain Form Transaksi Parkir Keluar ... 66

Gambar 3.25 Desain Form Pilih Form VVIP ... 68

Gambar 3.26 Desain Form SMS Gateway ... 69

Gambar 3.27 Desain Laporan Transaksi Pengguna Parkir ... 70

Gambar 4.1 Form Utama ... 73

Gambar 4.2 Form Login ... 74

Gambar 4.3 Form Admin ... 75

Gambar 4.4 Form Setting Sms gateway ... 76

Gambar 4.5 Form Menu Master ... 77

Gambar 4.6 Form Master Kota ... 78

Gambar 4.7 Form Master Biaya ... 79

Gambar 4.8 Form Master Denda ... 80

Gambar 4.9 Form Master Member ... 81

Gambar 4.10 Form Master Tempat parkir ... 82

Gambar 4.11 Master Lokasi Parkir VVIP ... 83

Gambar 4.12 Form Transaksi ... 84

Gambar 4.13 Form Transaksi Masuk Parkir ... 85

(10)

xvi

(11)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini perkembangan pengguna kendaraan pribadi khususnya mobil banyak mengalami peningkatan. Seiring bertambahnya jumlah kendaraan pribadi sekarang ini membuat kebutuhan lahan sebagai sarana parkir semakin meningkat, peningkatan jumlah kendaraan yang akan menggunakan lahan parkir kadang tidak diimbangi dengan ketersedian lahan parkir terutama parkir gedung.

Pada awalnya lahan parkir yang tersedia hanya di tepi jalan atau di lapangan tetapi seiring perkembangan jaman dan pusat – pusat perbelanjaan yang semakain banyak bermunculan maka tidak memungkinkan memarkir kendaraan di tepi jalan atau lapangan yang sangat terbatas. Akhirnya lahan parkir dibuat menyatu dengan pusat perbelanjaan tersebut yang bertingkat dan berlot – lot sehingga sangat mengefesienkan penggunaan lahan kosong sebagai lokasi parkir dan parkir menjadi teratur dan rapi.

(12)

lalu dengan otomatis mobil akan diletakkan oleh tangan-tangan robot yang bekerja secara otomatis meletakkan mobil pada lot yang kosong. Jika pemilik mobil ingin mengambil mobilnya tinggal menyerahkan karcis yang telah diperoleh secara otomatis mobil akan diletakkan pada posisi yang sama pada gerbang yang tadi melakukan parkir.

Di Indonesia memiliki sistem parkir yang disebut Tower Parking System Puzzle atau parkir otomatis dengan sistem bersusun yang diterapkan di parkir mobil RSCM Kencana di Jakarta sejak tahun 2010 dan memiliki cara kerja yang sama dengan parkir yang ada di jepang, tetapi parkir yang ada di kota Surabaya saat ini sebagaian besar menggunakan gedung, dengan banyaknya parkir gedung yang ada sering terjadi masalah dalam pencarian lokasi parkir dan kurangnya informasi berapa lokasi parkir yang masih tersedia.

Dalam tugas akhir ini akan membuat sistem yang memudahkan penggunanya untuk melakukan parkir kendaraan, dengan studi kasus lahan parkir salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.

(13)

dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.

Tidak mudah mendapat informasi ruangan parkir yang kosong di gedung pusat perbelanjaan di Surabaya. Sering kali para pengunjung pusat perbelanjaan kesusahan ketika hendak memarkir mobilnya di pusat perbelanjaan tersebut. Penyebabnya adalah ruang parkir sudah dipenuhi mobil-mobil pengunjung lainnya sehingga para calon pengguna lahan parkir harus berputar-putar terlebih dahulu mencari tempat yang kosong atau terpaksa mencari tempat parkir di luar gedung.

Minimnya informasi ruang parkir kendaraan di lahan parkir menjadikan para pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya menjadi kerepotan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan informasi melaluin pengiriman SMS (short message service) yang akan mendapat balasan berupa jumlah lahan parkir yang kosong, sehingga pengguna jasa parkir dapat memprediksikan dimana akan parkir sesuai informasi yang telah didapat setalah mengirim SMS.

(14)

mencari ruang parkir yang kosong, pihak pengelola lahan parkir akan juga terbantu dengan laporan – laporan yang disediakan oleh sistem informasi ini.

Pada tugas akhir ini dibuat aplikasi pendeteksi ketersediaan tempat parkir yang masih kosong, rekap laporan setiap bulan dan informasi berupa SMS. Dengan demikian, pekerjaan mencari tempat parkir kosong dilakukan secara otomatis berdasarkan rekap laporan serta pengelola dapat memprediksi akankah menambah jumlah tempat parkir yang sudah ada saat ini untuk mengantisipasi penambahan pengguna jasa layanan parkir. Sebagai petunjuk lokasi tempat parkir yang masih kosong ditandai dengan visualisai pada layar yang memiliki warna yg berbeda.

1.2. Rumusan Masalah

(15)

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi ini hanya dapat mengidentifikasi banyak lahan parkir kosong. 2. Aplikasi ini hanya dapat mengidentifikasi lokasi lahan parkir yang kosong. 3. Aplikasi ini hanya dapat membantu memprediksi jumlah lahan parkir yg

dibutuhkan pada tahun – tahun kedepannya dengan rekap laporan yang dihasilkan .

4. Aplikasi ini hanya digunakan untuk jasa parkir dengan pembayaran fixed . 5. Aplikasi ini hanya diterapkan pada pusat perbelanjaan yang mempunyai parkir

gedung.

6. Aplikasi ini hanya membalas SMS jumlah tempat parkir yang kosong tanpa menunjukkan lokasi parkirnya dan lokasi mobil yang telah diparkir.

7. Laporan keuangan disampaikan secara gelobal tidak terperinci.

8. Aplikasi ini menampilkan 10 lot parkir disetiap lantainya dan lantai parkir sebanyak 2 lantai.

(16)

1.4. Tujuan

Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang dan membangun suatu aplikasi yang dapat menentukan lokasi parkir secara otomatis, aplikasi yang mampu menampilkan peta lokasi parkir, aplikasi yang dapat memberikan informasi berupa sms baik info lokasi parkir maupun info lokasi dimana mobil diparkir dan aplikasi yang mampu memberikan laporan yang dapat menjadi data pendukung untuk manajer dalam mengambil keputusan.

1.5. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat penulis ambil dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Diharapkan dari penyusunan Tugas Akhir ini dapat memberikan bantuan pada pengelola jasa layan parkir untuk mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dan memprediksi apakah perlu dilakukan penambahan jumlah lahan parkir untuk kedepannya

2. Manfaat Teoritis a. Bagi Penulis

Menjadi sebuah sarana implementasi ilmu yang telah didapat selama masa kuliah.

b. Bagi Perguruan Tinggi

(17)

bermanfaat bagi mahasiswa lain yang mencari referensi untuk penyusunanan Tugas Akhir sejenis.

c. Bagi Masyarakat

Dapat mengetahui ketersedian lahan parkir yang ada dan memudahkan pencarian lokasi parkir sehingga dapat menghemat waktu untuk memarkirkan kendaraan serta mengurangi kemacetan saat parkir.

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun dalam lima bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat serta Sistematika Penulisan laporan Tugas Akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisikan teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi sistem yaitu pengertian sistem parkir, SMS gateway dan interaksi antara manusia dan komputer.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

(18)

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Berisikan tentang cara mengimplementasikan sistem dan pengujian terhadap sistem yang dibuat. Uji coba mencakup proses masuk parkir, penentuan lokasi parkir, pengosongan lokasi parkir, proses keluar parkir dan pelaporannya.

BAB V : PENUTUP

(19)

9 2.1 Gedung Parkir

Gedung parkir adalah gedung yang khusus dibangun untuk tempat parkir kendaraan, dengan demikian pemakaian lahan terutama di kawasan pusat kota dapat dilakukan secara efisien. Gedung parkir dapat dikombinasikan dengan pusat kegiatan, dimana lantai basement dan beberapa lantai di atasnya digunakan untuk parkir dan selanjutnya di atasnya ditempatkan bangunan pusat kegiatan seperti pertokoan, perkantoran dan pusat kegiatan lainnya.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam desain gedung parkir, yaitu: Untuk bisa naik dan turun antar lantai digunakan rampa dengan kelandaian tertentu dan dikelompokkan atas:

1. Rampa di dalam gedung, yang menghubungkan lantai dengan lantai dengan kelandaian 15 % dan harus ditambah dengan kelandaian yang lebih kecil pada awal dan akhir rampa sebesar 8 sampai 9 % untuk menhindari tersangkutnya bemper depan atau belakang sedan.

2. Rampa di luar gedung, biasanya berbentuk spiral ditempatkan di kedua sisi gedung bila satu arah atau disalah satu sisi bila rampa spiral ini dibuat untuk arus dua arah.

(20)

2.2 Parkir

Menurut PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN RETRIBUSI

PARKIR, parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

sementara. Tempat Parkir adalah fasilitas parkir kendaraan yang disediakan, baik yang berada di tepi jalan umum, gedung, taman dan pelataran. Dalam PERDA tempat parkir dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Tempat Parkir Insidentil

Tempat Parkir Insidentil, adalah tempat parkir di tepi jalan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah secara tidak tetap atau tidak permanen karena adanya suatu kepentingan atau keramaian.

2. Tempat Parkir Khusus

Tempat Parkir Khusus adalah tempat yang secara khusus disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi pelataran/lingkungan parkir, taman parkir dan gedung parkir.

3. Tempat Parkir Wisata

Tempat Parkir Wisata adalah tempat khusus parkir yang disediakan untuk melayani dan menunjang kegiatan wisata.

2.3 Sistem Parkir

(21)

tempat fasilitas parkir tersebut berada. Tentang jumlah ruang parkir yang harus tersedian disuatu lokasi dapat didekati dari :

a. Kebutuhan fungsional yang sesuai dengan jenis kendaraannya

b. Ruang cadangan, merupakan ruang gerak dari kendaraan tersebut saat memarkir.hal ini tergantung dari besar sudut parkir terhadap arah poros jalan (parkir melintang/pararel), memanjang (sejajar) ataupun membentuk sudut tertentu.

c. Laju rata-rata kendaraan (kendaraan/jam)

d. Waktu rata-rata untuk memarkir kendaraan, hal ini tentunya tergantung dari lokasi parkir di luar gedung atau di dalam gedung.

e. Jam petugas parkir yang bertugas.

Sistem perparkiran yang ideal adalah sistem yang memperhatikan fungsi kawasan, fungsi pelayanan jalan, volume lalu lintas dan arah pergerakan. Pendekatan lain dalam menentuan kebutuhan ruang parkir yang dikaitkan dengan fungsi bangunan adalah menggunakan pendekatan L/srp. Secara teoritis kebutuhan jumlah ruang parkir dapat dihiyung menggunakan metode ratio R = L/srp. Metode ratio tersebut didasarkan dari perbandingan luas lantai bangunan (L) dengan perunit satuan ruang parkir (srp), yang terbagi dalam seksi-seksi jalan atau blok parkir (Purwadi, 2000).

Beberapa jenis parkir ditinjau dari lokasinya dapat digolongkan sebagai berikut:

(22)

tepi luar blok dan bila badan jalan masih cukup untuk sirkulasi secara keseluruhan.

b. Continous Ring : merupakn muti storage garage yang menambah rasio keuntungan utama dan ruang parkir dan mempertahankan jarak minimum untuk berhalan kaki. Bentuk parkir semacam ini akan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh suatu ketentuan zoning. Sistem zoning menentukan kebutuhan parkir perbangunan, sehingga akan mendorong terbentuknya garasi untuk kantor, basement untuk garasi kantor sewa dan pusat perbelanjaan.

c. Tempat parkir daerah sub-urban : merupakan tempat parkir mobil bagi pusat perbelanjaan didaerah sub urban, biasanya mengalir tiga per empat dari jumlah total mobil ke jalan bessar disekitarnya di dalam satu jam atau kurang. Kesulitan garasi di tengah kota akan mendorong terbentuknya parkir seperti ini. Untuk parkir semacam ini paling tidak pintu masuk keluarnya mobil ke area parkir memiliki jarak lebih dari 50 meter terhadap persimpangan jalan. d. Park Ride System : bentuk parkir semacam ini hamper sama dengan jenis

parkir sub-urban, namun lebih diutamakan untuk melayani pengguna yang akan ke downtown sehingga persyaratannya harus berdekatan dengan angkutan umum masal (mass transportation system). Peletakkan terbaik adalah pada tepi luar kota, sehingga bis kota atau jenis yang lain dapat melintasi sedikitnya 2(dua) buah parkir.

(23)

parkir satu kendaraan tertentu dalam satu kawasan parkir atau fasilitas parkir tertentu yang didasarkan atas :

a. Dimensi standart kendaraan yang lebih mengarah pada ukuran panjang dan lebar kendaraan.

b. Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal pada setiap kendaran parkir.

c. Lebar bukaan pintu kendaraan yaitu kondisi kendaraan yang parkir pada saat pintu dibuka, juga dihitung/diukur untuk menghitung kebutuhan srp.

Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir (Studi Sistem Perparkiran di Kodya Malang, jurnal teknik)

(24)

Informasi parkir melalui internet dan sms, Perkembangan komunikasi melalui internet dan sms sudah sedemikian majunya untuk memberikan informasi keberadaan ruang parkir kepada pengguna ditempat tujuan sehingga sekarang dibeberapa negara seperti di Jepang, Amerika Utara dan Jerman dapat diperoleh informasi ketersediaan ruang parkir yang kosong.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

(25)

2.4.2 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

2.4.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

(26)

a. Simple Atribute

Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.

b. Composite Atribute

Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Atribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Atribute

Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). e. Null Value Atribute

Null value atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah). Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

(27)

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

2.4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241).

Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain : a. Eksternal Entity

Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.

(28)

b. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 2.2 merupakan simbol Data Flow.

Gamabar 2.3 Simbol Data Flow Process

Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 2.3 merupakan simbul Process.

Gambar 2.4 Simbol Process c. Data Store

Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 2.4 merupakan simbol file penyimpanan/data store.

(29)

2.5 Konsep Dasar Basis Data 2.5.1 Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

2.5.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

(30)

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.5.3 Database Management System

(31)

sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

(32)

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

2.6 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

(33)

2.7 Short Message Service (SMS)

SMS atau layanan pesan singkat memiliki sejarah tersendiri sebagai media layanan yang popular. Awalnya sms memberikan layanan pengiriman pesa singkat antara perangkat mobile phone (telepon genggam/ handphone). SMS sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap dua layanan utama (layanan voice dan swict data) dalam sistem jaringan komunikasi GSM. GSM (Global System for Mobile Communications) adalah perkumpulan penyedia perangkat komunikasi Eropa yang menyediakan stadarisasi perangkat telpon genggam / telpon bergerak di Eropa. Namun karena keberhasilan yang tidak terduga, dengan pelanggan yang menggunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem standar-standar komunikasi lain, seperti CDMA, UMTS bahkan jaringan telepon rumah (fixed phone) bahkan mulai mengadopsi teknologi yang sebetulnya sangat sederhana ini. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data berapa teks dengan panjang pesan 160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf. (Baharuddin, 2008)

2.7.1 Karakteristik SMS

SMS point-to-point menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan pendek (short message) ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMS Center (SMSC) yang bertindak sebagai sistem simpan dan terusan (store and forward) untuk pesan pendek. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain disebabkan oleh (Baharuddin, 2008) :

1. Harga per kirim tetap / konstan

(34)

2. Keamanan dan Kesopanan

Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum maka berbicara menggukannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman. Namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy lebih terjaga.

3. Tidak mengganggu penerima

Seperti halnya email SMS sebagai media komunikasi tidak menggangu penerima, karena penerima bisa memutuskan kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut.

4. Handal (reliable)

Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirim data, dan SMS mewarisi kehandalan tersebut.

2.7.2 Layar Aplikasi SMS

Layar aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu : layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol dan symbol-simbol yang ada pada tombol dihandset, untuk pengoprasian aplikasi tiga karakteristik tersebut selalu menjadi focus yang mendasari pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoprasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset.

(35)

distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS., terdapat empat macam mekanisme penghantar pesan yaitu (Baharuddin, 2008) :

1. Pull, yaitu pesan yang dikirm kepengguna berdasarkan permintaan pengguna. 2. Push – event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan

kejadian yang berlangsung.

3. Push – Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu yang telah terjadual.

4. Push –Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan profile dan preference dari pengguna.

2.7.3 SMS Gateway

SMS GWMS (SMS Gateway MSC) adalah sebuah gateway MSC yang juga berfungsi untuk menerima sms. Gateway MSC adalah sebuah network point dimana jaringan mobile dapat terkoneksi dengan jaringan lainnya. Pada penerimaan SMS dari SMC. SMC (short Message Central) adalah sebuah entitas yang bertugas untuk menyimpan dan meneruskan kembali pesan yang dikirim ke atau dari mobile station.

(36)

MSC (Mobile Switching Center) adalah sebuah entitas dalam sebuah jaringan GSM yang berfungsi untuk menukar koneksi antar mobile station atau antar mobile station dan foxed network.

(37)

27 3.1 Analisa Permasalahan

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, baik di tepi jalan ataupun di dalam lahan parkir suatu gedung. Parkir sendiri bertujuan untuk menempatkan kendaraan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, dengan catatan pengguna parkir memarkirkan kendaraannya pada lahan / lokasi parkir yang tersedia, selain tidak mengganggu pengguna jalan yang lain parkir juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pemilik kendaraan karena telah memarkir mobil ditempat yang telah dijaga security.

Sistem pengaturan parkir di mall ini masih menganut sistem konvesional yang memiliki kekurangan dalam memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem parkir yang diterapkan saat ini memiliki beberapa kekurangan, kekurangam yang ada itu dirasakan oleh pihak customer yang saat ingin memarkirkan kendaraan merasa kesulitan dalam menemukan lokasi parkir yang kosong sehingga harus berputar – putar dari lantai dasar sampai bertemu tempat parkir yang kosong dan hal tersebut bisa membuang waktu customer dalam pencarian parkir, selain kelemahan tersebut kurangnya informasi yang diberikan oleh mall tersebut juga menyebabkan lamanya proses pencarian parkir.

(38)

sangat umum dan mudah dijumpai khususnya untuk tempat – tempat parkir yang masih menggunakan sistem yang konvesional yang ada di mall di kota Surabaya. Sistem pengaturan parkir konvensional sering menyebabkan pengendara kesulitan dalam menentukan lokasi untuk memarkir kendaraan, karena tidak ada sistem yang mengatur otomatis dalam penentuan lokasi parkir. Dengan demikian diperlukan penerapan sistem komputerisasi untuk mengelola perparkiran, khususnya dalam hal penentuan lokasi parkir kendaraan, pemberian informasi lokasi parkir yang tersedia, pemberian informasi parker berupa SMS dan memberikan info .

3.1.1 Model Pengembangan

Penelitian pada tugas akhir ini merupakan rancang bangun pembuatan aplikasi. Pembuatan aplikasi bertujuan untuk menentukan lokasi lot parkir kendaraan secara otomatis, mampu memberikan informasi berupa sms dam meberikan laporan yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.

Secara umum penentuan lot dan rute parkir kendaraan memiliko tahapan sebagai berikut.

(39)

Pada gambar 3.1 di atas menunjukkan proses penentuan lokasi parkir pada suatu pusat perbelanjaan, proses penentuan lokasi parkir terdiri dari 3 (tiga) blok utama yaitu Blok Input, Blok Proses dan Blok Output.

(40)

Customer Operator

Gambar 3.2 systemflow masuk parkir

(41)

Start

Cetak karcis sesuai lokasi parkir dan update db pengguna parkir

Yes

Gambar 3.3 flowchart pencarian lokasi parkir

(42)

yang didapat oleh pengendara yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menuju lokasi lot parkir.

(43)

Customer Operator

Gambar 3.4 systemflow keluar parkir

(44)

mudah menemukan mobilnya. Uraian penjelasan diatas dapat digambarkan seperti systemflow dibawah ini :

Customer Satpam

Start

Meuju pos satpam

Karcis parkir Pencarian lokasi mobil parkir

Finish

Data mobil ditemukan Db lot parkir

Data ditemukan

ya

tidak Meuju

lokasi parkir

Gambar 3.5 Systemflow Pencarian Parkir

(45)

Start

Lokasi parkir

Finish Input plat

nomer

Cari lokasi mobil per lantai

DB Pengguna parkir Data lokasi

mobil yang dicari

Gambar 3.6 Systemflow Pencarian Parkir

(46)

Server

Gambar 3.7 Rancanga Arsitektur Hardware

3.2 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem informasi.

(47)

3.2.1 Diagram Alir Data

Aliran sistem adalah bagan yang menunjukkan arus perhitungan pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem.

A. Contex Diagram

minta lokasi parkir kosongkan lot parkir

cek lap kapasitas parkir

(48)

Context Diagram menggambarkan proses aliran data yang terjadi dalam sistem secara garis besar. Selanjutnya context diagram dapat didekomposisi menjadi Data Flow Diagram level 1 yang menjelaskan proses pada level yang lebih tinggi.

(49)

B. Data Flow Diagram level 0

proses absen 4 Data karyawan

5

(50)

Data flow diagram level 0 pada gambar 3.8 ini, memiliki sepuluh proses dalam sistem, yaitu : SMS Gateway, pendaftaran member, cari lokasi parkir, proses absen, perhitungan absen, hitung kapasitas parkir, hitung keuangan, perhitungan pengguna sms, update data pelanggaran dan pencarian peta. Dalam proses pendaftaran member, customer ingin menjadi member memberikan data diri dan data kendaraan pada pihak pengelola parkir, lalu dilanjutkan dengan pemilihan jenis member yang mempengaruhi lokasi dimana member akan parkir dan tarif yang akan dikenakan. Pada proses kedua proses SMS Gateway dilakukan oleh customer yang mengirimkan sms dengan format tertentu pada no telpon yang telah ditentukan yang telah tersedia untuk mengetahui jumlah parkir yang tersedia.

(51)

C. Data Flow Diagram level 1 Cari Lokasi Parkir

Pada gambar 3.9, data flow diagram level 1 ini merupakan penggambaran lebih detail dari proses pencarian lokasi parkir. Dalam proses ini melibatkan 1 (satu) Entity yaitu operator. Secara detail proses ini dimulai dari operator memasukkan data kendaraan, dari data kendaraan yang diperoleh akan dimasukkan untuk mencarikan lokasi parkir yang kosong, lokasi parkir yang kosong diperoleh dari database lokasi parkir, setelah lokasi parkir diperoleh secara otomatis proses berlanjut mengupdate database lokasi parkir dengan status terisi sehingga lot tersebut tidak bisa digunakan oleh customer lainnya sebelum customer yang menempati meninggalkan lokasi parkir, setelah itu karcis akan dicetak.

(52)

lokasi parkir cust

Gambar 3.10 DFD level 1 cari lokasi parkir

D. Data Flow Diagram Level 1 Laporan Kapasitas Parkir

(53)

banyak pengguna parkir

Gambar 3.11 DFD level 1 laporan kapasitas parkir

E. Data Flo Diagram Level 1 Laporan Keuangan

Pada DFD level 1 laporan keuangan ini akan mendapatakan beberapa database yang mempengaruhi perhitungan yaitu database data karyawan, daftar pengguna parkir, data absen karyawan dan database denda. Dari data karyawan dan data absen karyawan digunakan untuk menghitung gaji karyawan yang akan keluarkan, lalu untuk pengguna parkir dan denda untuk menghitung pemasukkan yang diperoleh. Semuanya akan tersaji dalam satu laporan yaitu laporan laba rugi.

cek data pelanggar

(54)

3.2.2 Entity relationship diagram

Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bantuan untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Dalam perancangan sistem ini penulisam beberapa Entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu:

a. Entitas master biaya parkir, untuk menyimpan biaya parkir yang dikenakan.

b. Entitas master denda, untuk menyimpan biaya denda denda. c. Entitas master karyawan, untuk menyimpan data karyawan. d. Entitas master lokasi parkir, untuk menyimpan lot-lot lokasi parkir e. Entitas master member, untuk menyimpan data member.

f. Entitas daftar pengguna sms, untuk menyimpan data pengguna sms. g. Entitas pengguna parkir, digunakan untuk menyimpan data pengguna

parkir.

(55)

A. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan struktur aliran data pada database.

Gambar 3.13 CDM (Conceptual Data Model)

B. Phisical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan implementasi secara fisik dari database yang akan dibuat. PDM adalah hasil generate dari bentuk CDM. Pada dapat dilihat tipe data dari setiap atribut. Bentuk dari PDM dapat dilihat pada gambar 3.13 di bawah ini.

(56)

Gambar 3.14 PDM (Physical Data Model)

3.2.3 Struktur database

Dalam hal merancang struktur tabel yang diperlukan, meliputi nama tabel, nama atribut, tipe data, serta data pelengkap seperti primay key, foreign key dan sebagainya.

a. Master Biaya Parkir

Data yang diproses disimpan ke dalam MASTER_BIAYA_PARKIR. MASTER_BIAYA_PARKIR memiliki 3 (tiga) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.

(57)

Tabel 3.1 Tabel MASTER_BIAYA_PARKIR Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_BIAYA Text PK Kode biaya

JENIS_BIAYA Text Jenis biaya

BIAYA_PARKIR Number Biaya parkir

b. MASTER_DENDA

Tabel MASTER DENDA memiliki 4 (empat) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.2. Atribut ID_DENDA berfungsi sebagai primary key dan ID_KARCIS berfungsi sebagai foreign key sebagai penyesuaian no polisi berapa yang dikenakan denda, hanya digunakan untuk validasi sebagai laporan keuangan. MASTER_DENDA Berfungsi menyimpan biaya denda yang akan diberlakukan saat terjadi kesalahan.

Tabel 3.2 MASTER_DENDA

c. MASTER_KARYAWAN

Tabel MASTER KARYAWAN memiliki 6 (enam) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.3. Atribut ID_KARYAWAN berfungsi sebagai primary key. MASTER KARYAWAN Berfungsi menyimpan data-data karyawan yang ada dan bertugas

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_DENDA Text PK Kode denda

JENIS_DENDA Text Jenis dari denda

(58)

Tabel 3.3 MASTER_KARYAWAN

d. DAFTAR_PENGGUNA_SMS

Tabel DAFTAR_PENGGUNA_SMS memiliki 5 (lima) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.4. Atribut ID_PENGGUNA_SMS berfungsi sebagai primary key. Tabel DAFTAR_PENGGUNA_SMS Berfungsi menyimpan data-data dari pengguna sms yang nantinya digunakan untuk menghitung penggunaan layanan sms apakah telah difungsikan secara maksimal oleh para pengguna jasa parkir.

Tabel 3.4 DAFTAR_PENGGUNA_SMS

e. TABEL_TRANSAKSI_PARKIR

TABEL_TRANSAKSI_PARKIR memiliki 7 (tujuh) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.4.TABEL_TRANSAKSI_PARKIR merupakan tabel yang digunakan

Nama Atribut Tipe Data

Key Keterangan

ID_KARYAWAN Text PK Kode karyawan

NAMA_KARYAWAN Text Nama karyawan

ALAMAT_KARYAWAN Text Alamat karyawan

JAM_MASUK_KRY Time Jam masuk kry

JAM_KELUAR_KRY Time Jam keluar kry

NO_TLP_KARYAWAN Number No telp dari karyawan

STATUS Text Status karyawan aktif

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_SMS Text PK Kode pengguna sms

NO_TELP_CUST Number No telp customer

TANGGAL_JAM Date Tanggal penggunaan sms

INFO_PARKIR Text Info yang didapatkan

(59)

sebagai patokan pembuatan laporan-laporan, dari laoparan pengguna parkir sampai laporan laba rugi sebagian besar bersumber dari TABEL_TRANSAKSI_PARKIR. Atribut ID KARCIS berfungsi sebagai primary key dan terdapat 3 (tiga) foreign key yaitu ID_CUSTOMER, ID_BIAYA, ID_KARYAWAN. Tabel TABEL_TRANSAKSI_PARKIR Berfungsi menyimpan data-data transaksi parkir yang terjadi.

Tabel 3.5 TABEL_TRANSAKSI_PARKIR

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_KARCIS Text PK Kode karcis

ID_CUSTOMER Text FK Kode customer

ID_KARYAWAN Text FK Kode karyawan

ID_BIAYA Text FK Kode biaya

BIAYA_PARKIR Number Biaya parkir

NILAI_DENDA Number Biaya denda yang dikenakan

JENIS DENDA Text Nama denda yangdikenakan

f. DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR

DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR memiliki 6 (enam) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.5. Atribut ID _CUSTOMER berfungsi sebagai primary key dan terdapat 2 (tiga) foreign key yaitu ID_KARCIS, ID_MEMBER.

(60)

Tabel 3.6 DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_PENGGUNA_PKR Text PK Kode customer

ID_TPARKIR Text FK Kode tempat parkir

ID_SMS Text FK Kode sms

NO_POLISI_MEMBER Text No polisi member

NO_POLISI_CUST Text No polisi customer

g. MASTER_MEMBER

Tabel MASTER_MEMBER memiliki 8 (tujuh) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.6. Atribut ID_MEMBER berfungsi sebagai primary key.

Tabel MASTER_MEMBER juga memiliki foreign key yaitu ID_CUSTOMER. MASTER_MEMBER Berfungsi menyimpan data-data member yang menggunakan jasa parkir, member bisa dari owner dari tenan atau stand atau para penjaga tenant yang memiliki kendaraan.

Tabel 3.7 MASTER_MEMBER

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_MEMBER Text PK Kode member

NAMA_MEMBER Text Nama member

ALAMAT_MEMBER Text Alamat member

KOTA_MEMBER Text Kota member

NO_TELP_MEMBER Number No telpon member

JENIS_MEMBER Text Jenis member

NO_LOT_MEMBER Text No lot lokasi parkir

NOPOL_MEMBER Text No polisi kendaraan member

h. MASTER_LOKASI_PARKIR

(61)

terlihat pada Tabel 3.7. Atribut ID_PARKIR berfungsi sebagai primary key. Tabel MASTER_LOKASI_PARKIR juga memiliki foreign key yaitu ID_KARCIS yang berfungsi untuk menentukan lokasi parkir mana yang akan digunakan oleh ID_KARCIS tertentu. MASTER_LOKASI_PARKIR Berfungsi menyimpan data-data lokasi parkir yang ada dan dapat digunakan.

Tabel 3.8 MASTER_LOKASI_PARKIR

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID_TPARKIR Text PK Kode lokasi parkir

NOLOT Text No lot lokasi parkir

LANTAI Number Lanti lokasi parkir

STATUS Text Status lokasi parkir

i. TABEL_DATA_PELANGGARAN

TABEL_DATA_PELANGGARAN memiliki 5 (lima) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.9. Atribut ID_PELANGGARAN berfungsi sebagai primary key. TABEL_DATA_PELANGGARAN juga memiliki foreign key yaitu ID_TPARKIR yang berfungsi untuk mencatat transaksi parkir. TABEL_DATA_PELANGGARAN Berfungsi menyimpan data-data pelanggaran yang telah terjadi.

Tabel 3.9 TABEL_DATA_PELANGGARAN

Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan

ID PELANGGARAN Text PK Kode pelanggaran

ID_TPARKIR Text FK Kode lokasi parkir

NOLOT Text No lot lokasi parkir

LANTAI Number Lanti lokasi parkir

(62)

3.3 Rancangan Input Output

Rancangan input yang digunakan pada sistem ini dibuat berdasarkan konsep interaksi manusia dan komputer. Rancangan input output sistem ini terdiri atas dialog proses demi proses yang dilakukan selama pengguna memberikan input dan mendapatkan output dari sistem. Rancangan input output ini meliputi :

3.3.1 Desain Form Utama

Form utama merupakan form parent dari semua form-form yang terlibat dalam aplikasi ini. Dari form utama ini dapat dipanggil semua form lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing form yang ada. Saat pertama kali aplikasi dijalankan akan muncul form login. Form login ini digunakan untuk validasi user yang akan menggunakan aplikasi ini. Tampilan form utama dan login dapat dilihat pada gambar 3.14 pada halaman 52. Langkah-langkah penggunaan form utama adalah sebagai berikut.

a. Untuk melakukan login pilih menu account Login b. Pada form login masukkan username dan password.

c. Tekan tombol OK untuk login dan tombol Cancel untuk membatalkan proses login.

d. Jika login berhasil, form login akan hilang dan user dapat menggunakan form utama secara penuh sesuai dengan oteritas user.

(63)

f. Fungsi masing-masing menu pada form utama adalah memanggil form-form yang diperlukan untuk menjalankan tugas masing-masing. Adapun menu-menu yang tersedian pada form utama yaitu :

1. Menu account Login, Logout dan Exit

2. menu Master Master Biaya, Master Denda, Master Customer, Master Petugas, Master Tempat Parkir

3. Menu Input Transaksi Transaksi karcis masuk dan Transaksi karcis keluar

4. Menu Laporan Laporan biaya, Laporan customer, Laporan denda, Laporan petugas, Laporan tempat parkir, Laporan masuk dan keluar parkir, laporan penggunaan sms, Laporan laba rugi

5. Fungsi menu yang lainsama halnya menu-menu pada aplikasi window

User Login

Username

Password

Account Master Input Transaksi Laporan Help

OK Cancel

(64)

3.3.2 Desain Form Master Biaya Parkir

Form master merupakan form yang digunakan untuk menambah atau mengurangi data dari data biaya parkir customer dan member. Form master hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master biaya parkir dapat dilihat pada Gambar 3.15 pada halaman 54. Untuk langkah-langkah penggunaan form master biaya parkir adalah sebagai berikut :

1. ID Biaya akan secara otomatis terbuat jika ingin memasukkan biaya baru.

2. Jenis member digunakan untuk menentukan customer termasuk member apa, ada 2 (dua) pilihan member yaitu vvip dan vip. Jenis dari member masih dapat ditambah sesuai kebutuhan.

3. Biaya digunakan untuk memasukkan nominal nilai dari biaya parkir. 4. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan inputan biaya baru. 5. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.

6. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

7. Data gridview digunkan untuk menampilkan jenis biaya yang telah dibuat atau biaya yang ingin dirubah.

(65)

Masukkan Biaya Parkir

ID Biaya

Batal Ubah Simpan

Exit Data Gridview Nilai Biaya

Jenis Biaya

Gambar 3.16 Desain Form Master Biaya Parkir

3.3.3 Desain Form Master Denda

Form master denda merupakan form yang digunakan untuk menambah atau mengurangi data dari denda-denda yang dikenakan . Form master hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master biaya parkir dapat dilihat pada Gambar 3.16 pada halaman 55. Untuk langkah-langkah penggunaan form master denda adalah sebagai berikut :

1. ID Denda akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan jenis denda yang baru.

(66)

6. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

7. Data gridview digunkan untuk menampilkan jenis denda yang telah dibuat atau denda yang ingin dirubah.

8. Tombol Exit digunakan untuk keluar dari form master denda.

Masukkan Ketentuan Denda

ID Denda

Batal Ubah Simpan

Exit Data Gridview Nilai Denda

Jenis Denda

Gambar 3.17 Desain Form Master Denda 3.3.4 Desain Form Master Karyawan

(67)

1. ID petugas akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan petugas yang baru, ID Petugas juga berfungsi sebagai username dari petugas tersebut.

2. Nama Petugas digunakan untuk menetukan nama petugas. 3. No Telp digunkan untuk memasukkan No Telpon dari petugas. 4. Alamat digunakan untuk mencatat alamat dari petugas tersebut. 5. Tgl Lahir digunakan untuk mencatan tanggal lahir petugas.

6. Kolom Jam Masuk dan Jam keluar digunakan untuk menentukan jam kerja dari petugas.

7. Password digunakan untuk memberikan password yang akan digunakan untuk login.

8. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan denda baru. 9. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.

10.Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

11.Data gridview digunkan untuk menampilkan petugas yang ada yang telah dibuat atau petugas yang ingin dirubah datanya.

(68)

Masukkan Data Petugas

Gambar 3.18 Desain Form Master Petugas 3.3.5 Desain Form Daftar Pengguna SMS

Form daftar pengguna sms merupakan form yang digunakan untuk mencatat data penggunan sms yang telah dilakukan customer. Form daftar pengguna sms hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form daftar pengguna sms memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form master pengguna sms dapat dilihat pada Gambar 3.18 pada halaman 58. Untuk langkah-langkah penggunaan form daftar pengguna sms adalah sebagai berikut :

1. ID Daftar Pegguna SMS akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan pengguna sms.

2. ID Member akan muncul secara otomatis jika pada kolom no telpon yang diisi adala no telpon dari member.

3. Kolom No Telpon digunakan untuk mencatat no telpon oengguna layanan sms.

(69)

5. Jumlah pengguna digunakan untuk mengetahui jumlah pengguna yag memakai layanan sms.

6. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan. 7. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.

8. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

9. Data gridview digunkan untuk menampilkan data pengguna layanan sms yang telah dibuat.

10.Tombol Exit digunakan untuk keluar dari form daftar pengguna sms.

Daftar Pengguna SMS

ID Pengguna SMS

Batal Ubah Simpan

Exit Data Gridview No. Telp

ID Member

Jumlah Pengguna Tanggal

(70)

3.3.6 Desain Form Daftar Pengguna Parkir

Form daftar pengguna parkir merupakan form yang digunakan untuk mencatat data penggunan parkir yang telah dilakukan customer dan member. Form daftar pengguna sms hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form daftar pengguna parkir memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form pengguna parkir dapat dilihat pada Gambar 3.19 pada halaman 60. Untuk langkah-langkah penggunaan form daftar pengguna parkir adalah sebagai berikut :

1. ID Daftar Pegguna Parkir akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan pengguna parkir.

2. ID Karcis diinputkan untuk validasi penghiungan pengguna parkir. 3. ID Member akan muncul secara otomatis jika pada kolom no telpon

yang diisi adala no telpon dari member.

4. Kolom No Telpon digunakan untuk mencatat no telpon oengguna layanan sms.

5. Kolom No LOT akan terisi secara otomatis saat ID Karcis diinputkan. 6. Kolom No Polisi akan terisi secara otomatis saat ID Karcis

diinputkan.

7. Tanggal digunakan untuk memasukkan tanggal pencatatan.

8. Jumlah pengguna digunakan untuk mengetahui jumlah pengguna yag memakai jasa parkir.

(71)

11.Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

12.Data gridview digunkan untuk menampilkan data pengguna layanan sms yang telah dibuat.

13.Tombol Exit digunakan untuk keluar dari form daftar pengguna sms.

Daftar Pengguna Parkir

ID Pengguna Parkir

Batal Ubah Simpan

Exit Data Gridview ID Member

ID Karcis

Tanggal No. Polisi No. LOT No. Telp

Jumlah Pengguna

(72)

3.3.7 Desain Form Master Member

Form master member merupakan form yang digunakan untuk mencatat data customer yang menjadi member. Form master member hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master member memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form pengguna parkir dapat dilihat pada Gambar 3.20 pada halaman 62. Untuk langkah-langkah penggunaan form master member adalah sebagai berikut :

1. ID Member akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan member baru.

2. ID Customer diinputkan untuk validasi penghiungan pengguna parkir. 3. Kolom Nama digunakan untuk menginputkan nama member.

4. Kolom Alamat digunakan untuk menginputkan Alamat member.

5. Kolom No Telpon digunakan untuk mencatat no telpon oengguna layanan sms.

6. Kolom No LOT akan terisi secara otomatis saat ID Karcis diinputkan. 7. Kolom No Polisi akan terisi secara otomatis saat ID Karcis diinputkan. 8. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan.

9. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.

10.Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

11.Data gridview digunkan untuk menampilkan data pengguna layanan sms yang telah dibuat.

(73)

Form Master Member

ID Member

Batal Ubah Simpan

Exit Data Gridview Alamat

Nama

Jenis Member No. Polisi No. LOT No. Telp

Gambar 3.21 Desain Form Master Member

3.3.8 Desain Form Master Lokasi Parkir

Form master lokasi parkir merupakan form yang digunakan untuk mencatat data lokasi parkir yang ada. Form master lokasi parkir hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master lokasi parkir memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form pengguna lokasi parkir dapat dilihat pada Gambar 3.21 pada halaman 63. Untuk langkah-langkah penggunaan form master lokasi parkir adalah sebagai berikut :

(74)

2. Kolom No lot diinputkan untuk menentukan lot parkir. 3. Kolom lantai diinputkan untuk menentukan lantai parkir. 4. Status dicentang bila lot parkir telah digunakan oleh member. 5. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan. 6. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.

7. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

8. Data gridview digunkan untuk menampilkan data pengguna layanan sms yang telah dibuat.

9. Tombol Exit digunakan untuk keluar dari form daftar pengguna sms.

Master Tempat Parkir

ID Parkir

Batal Ubah Simpan

Exit Data Gridview Lantai

No Lot

Terisi Status

(75)

3.3.9 Desain Form Transaksi Parkir

Form Transaksi parkir merupakan form yang digunakan untuk mencatat data transaksi parkir yang ada, form transaksi parkir terdiri dari 2(dua) form yaitu form parkir masuk dan form parkir keluar. Form transaksi parkir dapat diakses oleh user yang mempunyai admin dan operator. Form transaksi parkir memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form transaksi parkir dapat dilihat pada Gambar 3.21 dan Gambar 3.22 pada halaman 65.form parkir masuk dan form parkir keluar memiliki cara penggunaan yang hamper sama Untuk langkah-langkah penggunaan form master lokasi parkir adalah sebagai berikut :

1. Kolom no polisi diisi dan semua data yang telah tercatat seperti member akan keluar secara otomatis.

2. Kolom denda di centang jika terjadi denda yang dilakukan oleh customer atau member.

3. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan.

4. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

(76)

Form Masuk Parkir

Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Parkir Masuk

Form Keluar Parkir

(77)

3.3.10 Desain Form Pilih Form Member VVIP

Form pilih parkir vvip digunakan untuk memilih parkir member vvip yang terbatas di setiap lantainya. Form pilih parkir vvip dapat diakses oleh user yang mempunyai hak akses admin. Form pilih parkir vvip memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form pilih parkir vvip dapat dilihat pada Gambar 3.24 pada halaman 67. Form parkir pilih parkir vvip memiliki cara penggunaan yang hampir sama, untuk langkah-langkah penggunaan form pilih parkir vvip adalah sebagai berikut :

1. Kolom id member digunakan untuk mengisi id member yang keluar secara otomatis sesuai member yang terdaftar.

2. Button pilih lot parkir digunakan untuk menampilkan peta lokasi parkir untuk member vvip yang masih tersedia.

3. Kolom lot parkir menampilkan kode lot parkir yang telah dipilih oleh member.

4. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan.

5. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.

(78)

Pilih Parkir VVIP

ID Member

Batal Ubah Simpan

Pilih Lot Parkir

Exit Data Gridview Lot Parkir

Gambar 3.25 Desain Form Pilih Form VVIP

3.3.11 Desain Form SMS Gateway

Form sms gateway digunakan untuk mengatur modem agar dapat menerima dan mengirim sms. Form sms gateway dapat diakses oleh user yang mempunyai hak akses admin. Form sms gateway memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form sms gateway dapat dilihat pada Gambar 3.25 pada halaman 68. Form sms gateway memiliki cara penggunaan yang hampir sama, untuk langkah-langkah penggunaan form pilih parkir vvip adalah sebagai berikut :

1. Kolom pilih com digunakan untuk mengatur port yang digunakan oleh sms gateway yang telah ditentukan sebelumnya.

(79)

3. Kolom jaringan akan muncul secara otomatis jika sms gateway sudah aktif.

4. Kolom no pusat pesan akan muncul secara otomatis jika sms gateway sudah aktif.

5. Kolom merek akan muncul secara otomatis jika sms gateway sudah aktif.

6. Kolom model akan muncul secara otomatis jika sms gateway sudah aktif.

7. Kolom no imei akan muncul secara otomatis jika sms gateway sudah aktif.

8. Button refresh digunakan untuk memperbaharui pesan yang masuk dan secara otomatis membalas sms yang masuk.

9. Button Exit digunakan untuk keluar dari form sms gateway.

Pilih COM

SMS Masuk / Request Data

Refresh Exit

(80)

3.3.12 Desain Laporan

Form laporan digunakan untuk mencetak laporan, baik itu laporan transaksi maupun laporan pengguna parkir. Tampilan form laporan dapat dilihat pada Gambar 3.26 pada halaman 69. Langkah-langkah penggunaan form laporan adalah sebagai berikut:

Logo dan alamat perusahaan

No Karcis Jenis Cust. ID Cust. No Polisi Tempat Pkr. Jam Masuk ID Operator Jam Keluar Biaya Denda

Gambar

Gambar 3.1 Blok Diagram Aplikasi Penentuan Lokasi Parkir
Gambar 3.2 systemflow masuk parkir
Gambar 3.3 flowchart pencarian lokasi parkir
Gambar 3.4 systemflow keluar parkir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Petugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf aa mempunyai tugas menerima dan mencatat obyek kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Korea Selatan melalui kerangka perjanjian CKFTA (Canada-Korea Free Trade Agreement) adalah kepentingan ekonomi dan kepentingan politik yang menyertai dalam proses

Pada perdu yang terdapat di tempat yang sangat lembap , selalu terdapat daun yang bercacar , meskipun dalam musim kemarau , Pada permulaan musim hujan cacar ini akan

beban selama suatu periode. Terjadi saldo Laba jika jumlah Pendapatan > jumlah Beban, dan saldo Rugi akan terjadi jika jumlah Pendapatan < jumlah Beban.

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini untuk memperoleh data dilakukan melalui wawancara langsung dengan masyarakat sekitar maupun peziarah yang berada dalam

Berdasarkan kepustakaan tidak ada pengaruh pemberian antibiotika terhadap hasil pemeriksaan Tubex TF ® dan PCR, karena pada Tubex TF ® yang berperanan adalah imunoglobulin

Disini bukanlah utang piutang berupa barang, akan tetapi utang-piutangnya berupa uang, hanya saja material bangunan yang dijadikan penyetara, transaksi atau Praktik