• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan (1982-2002)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan (1982-2002)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(1982-2002)

Skripsi Sarjana

Disusun Oleh : Fernatin Mauli R 060706018

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(1982-2002) Yang diajukan oleh: Nama : Fernatin Mauli R

NIM : 060706018

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian seminar proposal oleh :

Pembimbing

Dra. Junita Setiana Ginting, M.si

tanggal... NIP : 196709081993032002

Ketua Departemen Sejarah

tanggal...

Drs. Edi Sumarno, M.hum. NIP : 196409221989031001

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LAMPIRAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (1982-2002)

PROPOSAL SKRIPSI DIKERJAKAN O

L E H

NAMA : FERNATIN MAULI R NIM : 060706018

PEMBIMBING,

Dra. Junita Setiana Ginting, M.si NIP : 196709081993032002

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(4)

Lembar Persetujuan Ketua Jurusan

Disetujui Oleh:

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH Ketua Departemen,

Drs. Edi Sumarno, M.Hum NIP. 196409221989031001

(5)
(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia kesehatan, kesempatan, kekuatan, dan kasih saying sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan tenaga, pikiran, serta bimbingan yang telah diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat :

1. Kepada Bapak dan Mama tersayang, yang telah membesarkan, mendidik, merawat dan menyayangi penulis dengan kasih sayang serta kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi segala tantangan penulis dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs.Edi Sumarno,M.Hum sebagai Ketua Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah banyak memberikan nasihat dan motivasi kepada penulis dan juga kepada Ibu Dra. Nurhabsyah,M.Si selaku sekretatis Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU.

3. Terkhusus untuk ibu Dra.Junita Setiana Ginting,M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah sangat sabar dan tanpa henti-hentinya member wejangan dan nasihat bagi penulis walaupun penulis belum mampu menjadi anak didik yang baik.

(7)

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, maka penulis dapat menyelesaikan studi.

5. Terimakasih banyak kepada seluruh bapak/ibu dosen khususnya di Departemen Ilmu Sejarah, semoga ilmu yang diberikan dapat penulis amalkan dan juga kepada bang Amperawira selaku Tata Usaha Departemen Sejarah.

6. Kepada seluruh kawan-kawan Mahasiswa Sejarah USU serta abang-abang senior dan adik-adik Junior khususnya kepada adik Mindo Purba yang telah memberikan semangat dan dukungan untuk mengingatkan dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Kepada semua pihak yang ikut serta membantu penulis dalam pengerjaan skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah bersedia memberikan dukungan moral maupun spirituah yang sangat berguna bagi penulis.

(8)

Selain itu, skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Desember 2012 Penulis

(9)

ABSTRAK

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), merupakan fakultas yang kesembilan dari beberapa fakultas yang terdapat di Universitas Sumatera Utara. FISIP USU berdiri pada tahun 1982 dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1982. Dalam prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang ilmu sosial, administrasi dan manajemen yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU pada tahun 1979. Sedangkan dalam proposal pendiriannya dilakukan oleh Drs.M.Adham Nasution, Prof.Dr.Asma Affan,MPA, Dr.A.P. Parlindungan, S.H., M.Solly Lubis,S.H, dan beberapa dosen lainnya. FISIP USU pada awalnya berdiri belum memiliki fasilitas gedung perkuliahan dan masih menumpang gedung perkuliahan pada beberapa fakultas yang kemudian pada akhirnya berkembang dengan beberapa jurusan dan memiliki gedung dan fasilitas yang memadai. FISIP USU menerima mahasiswa pertamanya pada tahun ajaran 1980/1981 melaluim proyek perintis I dengan jumlah 75 orang. Pada saat ini juga FISIP USU telah menghasilkan ribuan alumni yang berasal dari Program Diploma dan Sarjana dan sebagian besar telah bekerja pada berbagai instansi pemerintah maupun swasta di berbagai daerah Sumatera Utara dan di luar Sumatera Utara. Penulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan FISIP USU dan juga perkembangannya kepada masyarakat luas dan juga bertujuan memperkenalkan kepada instansi/lembaga pemerintah maupun swasta guna menjalin hubungan kerjasama yang lebih baik.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode, yaitu Heuristik

(pengumpulan data/sumber), Kritik Sumber (ekstern/intern), Interpretasi

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita. Hingga saat ini penulis masih diberikan rezeki yang berlimpah ruah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana pada Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN (1982-2002).

Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis sendiri.

Medan, Desember 2012 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih ... i

ABSTRAK ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 5

1.4 Tinjauan Pustaka ... 6

1.5 Metode Penelitian ... 9

BAB II BERDIRINYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (1982-2002) 11 2.1 Gambaran Umum USU ... 11

2.2 Terbentuknya Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ... 26

2.3 Dosen dan Mahasiswa ... 27

2.4 Fasilitas Gedung dan Perkuliahan ... 29

2.5 Pendirian FISIP ... 30

BAB III PERKEMBANGAN FISIP (1982-2002) 32 3.1 Penambahan Jurusan dan Program Studi ... 32

3.2 Struktur Organisasi ... 38

3.3 Dosen dan Pegawai ... 40

(12)

BAB IV ALUMNI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (1982-2002)

48

4.1 Jumlah Alumni FISIP USU ... 48

4.2 Peranan Alumni Terhadap Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU ... 54

4.3 Hubungan Kerjasama Alumni dengan Instansi Pemerintahan ... 54

BAB V KESIMPULAN 56

5.1 Kesimpulan ... 56 5.2 Saran ... 60

LAMPIRAN

(13)

ABSTRAK

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), merupakan fakultas yang kesembilan dari beberapa fakultas yang terdapat di Universitas Sumatera Utara. FISIP USU berdiri pada tahun 1982 dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1982. Dalam prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang ilmu sosial, administrasi dan manajemen yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU pada tahun 1979. Sedangkan dalam proposal pendiriannya dilakukan oleh Drs.M.Adham Nasution, Prof.Dr.Asma Affan,MPA, Dr.A.P. Parlindungan, S.H., M.Solly Lubis,S.H, dan beberapa dosen lainnya. FISIP USU pada awalnya berdiri belum memiliki fasilitas gedung perkuliahan dan masih menumpang gedung perkuliahan pada beberapa fakultas yang kemudian pada akhirnya berkembang dengan beberapa jurusan dan memiliki gedung dan fasilitas yang memadai. FISIP USU menerima mahasiswa pertamanya pada tahun ajaran 1980/1981 melaluim proyek perintis I dengan jumlah 75 orang. Pada saat ini juga FISIP USU telah menghasilkan ribuan alumni yang berasal dari Program Diploma dan Sarjana dan sebagian besar telah bekerja pada berbagai instansi pemerintah maupun swasta di berbagai daerah Sumatera Utara dan di luar Sumatera Utara. Penulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan FISIP USU dan juga perkembangannya kepada masyarakat luas dan juga bertujuan memperkenalkan kepada instansi/lembaga pemerintah maupun swasta guna menjalin hubungan kerjasama yang lebih baik.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode, yaitu Heuristik

(pengumpulan data/sumber), Kritik Sumber (ekstern/intern), Interpretasi

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan salah satu fakultas dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas yang ke-9 di Universitas Sumatera Utara.Pada perkembangannya, fakultas ini telah berkembang dengan pesat seperti yang telah banyak dirasakan oleh civitas akademika. Selain itu juga, Fakultas ini juga merupakan salah satu fakultas yang telah membesarkan almamater USU serta menghasilkan alumni yang yang berasal dari program Diploma maupun Sarjana. Sebagian besar alumni telah bekerja di berbagai instansi pemerintahan maupun swasta yang berada didalam maupun diluar Sumatera Utara.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU didirikan pada tahun 1980. Pada awalnya fakultas ini merupakan jurusan Ilmu Kemasyarakatan, dimana perkuliahannya masih menumpang pada Fakultas Kedokteran Gigi dengan staf pengajar yang direkrut dari staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU, dari IKIP-Medan dan dari staf Pemerintah Daerah Sumatera Utara.1

Prakarsa pendiri FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU pada tahun 1979. Persiapan proposal pendiriannya pada waktu itu dilakukan oleh Prof. M. Adham Nasution, Prof.DR.Asma Affan, MPA, Dr.A.P. Parlindungan, S.H dan beberapa dosen lainnya. Pada tahun 1980 terbentuklah jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di bawah naungan Fakultas Hukum USU.

1

(15)

Setahun kemudian Jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara.2

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi Fakultas pada tahun 1982 berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982.SK Presiden Republik Indonesia tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara. Walaupun FISIP USU baru resmi terbentuk pada tahun 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/C.80, pada tanggal 1 Juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Menteri pendidikan Republik Indonesia itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan dengan urutan berikut

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan MKDU

5. Jurusan Ilmu Administrasi 6. JurusanIlmuKomunikasi 2

(16)

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I. Nomor : 0535/0/83 itu, karena pembukaan Jurusan pada tahap awal dilakukan pada semester tujuh yang didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan staf pengajar.3

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 6 (enam) Departemen, satu Program Diploma III, dan Satu Program Pasca Sarjana yaitu sebagai berikut : Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi, Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu politik. Program Studi Diploma III Administrasi, Perpajakan dan Pogram Studi S2 Megister Studi Pembangunan.

Berdasarkan keterangan diatas penulis ingin mengangkat judul mengenai perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari tahun 1982 sampai pada tahun 2002.

Alasan penulis mengangkat judul ini dikarenakan ingin mengetahui bagaimana proses perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 1982 sampai pada tahun 2002 alumninya juga banyak terpakai pada instansi pemerintahan sebagai salah satu contoh yaitu dalam bidang politik.

3

(17)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan awal dari setiap proses kerja ilmiah. Tanpa adanya masalah tidak akan ada suatu proses penelitian ilmiah. Didalam suatu penulisan, rumusan masalah sangat penting sebab akan memudahkan penulis dalam pengumpulan data dalam rangka untuk memperoleh data yang relevan.4

Dengan judul skripsi “Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik” (1982-2002), disini kita dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya FISIP-USU ?

2. Bagaimana perkembangan FISIP-USU dari tahun 1982-2002 ?

3. Bagaimana tantangan dan hambatan dalam perkembangan FISIP USU?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang dirumuskan secara umum merupakan cara untuk memperoleh gambaran secara umum dari objek yang akan diteliti, dimana hasil yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai bahan untukmenyempurnakan perencanaan dasar dari perumusan masalah.5

1. Menjelaskan latar belakang berdirinya FISIP-USU dari tahun 1982-2002. Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini, antara lain :

2. Menjelaskan perkembangan FISIP-USU dari tahun 1982-2002.

3. Menjelaskan tantangan dan hambatan dalam perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4

J.Supranto, Metode Riset, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 1986, hal.18. 5

(18)

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain:

1. Sebagai suatu sarana informasi mengenai perkembangan FISIP USU bagi mahasiswa maupun dosen di Departemen Ilmu Sejarah.

2. Menambah literatur kepustakaan yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan ilmu pendidikan, khususnya pada departemen ilmu sejarah dalam penelitian sejarah pendidikan.

1.4 Tinjauan Pustaka

Sebuah penelitian memerlukan landasan teoritis yang akan membantu dalam memberikan landasan yang kokoh bagi suatu penelitian. Landasan teoritis tersebut dapat berupa teori, konsep ataupun generalisasi.Untuk mendapatkan landasan teoritis yang diperlukan, dapat diperoleh dengan mengadakan penelaahan kepustakaan. Jadi tinjauan kepustakaan merupakan salah satu bagian penting bagi suatu penelitian yang akan dikaji, tinjauan pustaka dilakukan untuk menemukan buku-buku, majalah, dan sebagainya yang paling relevan dengan objek yang dikaji.

Dalam penelitian ini, penulis membuat beberapa acuan yaitu literatur kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

(19)

Dari buku tersebut, penulis dapat menjadikan suatu acuan, bahwa merupakan ada beberapa hal yang diperlukan dalam menumbuhkembangkan suatu perguruan tinggi maupus dalam setiap fakultasnya masing-masing.

Menurut Wardiman Djojonegoro, dalam bukunya Lima Puluh Tahun perkembangan Pendidikan Indonesia (1996), menjelaskan bahwa pendidikan sebagai sarana sosialisasi merupakan kegiatan manusia yang melekat dalam kehidupan masyarakat, sehingga usia pendidikan hampir sama tuanya dengan usia manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan berbagai rentang peradaban.

Dari perkembangan sejak jaman tersebut, diperoleh gambaran bahwa pendidikan telah berlangsung sesuai dengan tuntutan jaman yang berbeda-beda dengan penyesuaian pada ideologi, tujuan serta sistem penyampaiannya. Hal ini dapat digambarkan bahwa pendidikan telah berkembang dari jaman ke jaman selama lima puluh tahun di Indonesia dan juga merupakan salah satu pendukung dalam penulisan penelitian.

(20)

Dalam buku ini menerangkan bahwa, penjaminan mutu memiliki arti yang sangat penting guna mencapai dan mempertahankan kualitas sistem pembelajaran yang lebih baik di Indonesia.Dari buku ini, penulis dapat menjadikan suatu acuan ataupun salah satu faktor pendukung dalam penulisan penelitian.

Dalam buku Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo dalam bukunya yang berjudul Sejarah pendidikan Daerah Sumatera Utara (1981), menjelaskan bahwa pendidikan di daerah Sumatera Utara sejak jaman Hindu-Budha sampai pada jaman setelah Indonesia merdeka.

(21)

1.5 Metode Penelitian

Dalam menulis suatu peristiwa sejarah yang dituangkan dalam historiografi, harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode sejarah adalah sebagai berikut:

1. Heuristik, yaitu suatu proses mengumpulkan data melalui berbagai sumber. Sumber tersebut dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu studi lapangan (field research) dan studi kepustakaan (library research). Data dari hasil studi lapangan dapat diperoleh melalui wawancara dengan berbagai informan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Sedangkan studi kepustakaan dapat diperoleh dari buku, artikel, arsip-arsip, dan lain sebagainya.

2. Kritik sumber, yaitu suatu sumber yang dikumpulkan baik berupa sumber tertulis maupun sumber lisan yang kemudian diverifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik, baik yang secara ekstern maupun intern. Kritik ekstern dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keabsahan dan otentisitas sumber.Adapun kritik intern diperlukan untuk menilai tingkat kelayakan atau kredibilitas sumber yang mengacu pada kemampuan sumber untuk mengungkapkan kebenaran suatu peristiwa sejarah.

(22)
(23)

BAB II

BERDIRINYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (1982-2002)

2.1 Gambaran Umum USU

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952.Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota).

Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu.Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran.Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd.Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.

(24)

pembicaraan di kalangan masyarakat di Medan khususnya, di Sumatera Utara umumnya, sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, demikian Dr.Achmad Sofian pernah menulis. Untuk itu Dr.Pirngadi, Dr.Tengku Mansoer, Dr.M.Amir dan beberapa orang lainnya telah bekerja ke arah ini, tetapi maksud dan hasrat itu tidak disetujui oleh Pemerintah Belanda pada saat itu, dianggap bahwa satu Perguruan Tinggi Kedokteran yang telah didirikan oleh Pemerintah Belanda di Jakarta telah cukup buat Indonesia.

Sewaktu Perang Dunia II berkecamuk di Eropa dan Pemerintah Belanda telah mengungsi ke Inggris, ada juga maksud Pemerintah Belanda untuk mengubah NIAS (Nederlancsh Indische Aartsen School) di Surabaya menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran yang kedua di Indonesia, namun maksud tersebut tidak dapat diwujudkan, karena pada waktu itu Indonesia telah diduduki oleh Jepang.6

Di zaman pendudukan Jepang beberapa orang terkemuka di kota Medan, seperti Dr.Pirngadi, Dr.Tengku Mansoer dan lain-lain telah membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran sekali lagi, namun maksud ini juga tidak dilanjutkan.

Pada tahun 1946, masih dalam pergolakan sesudah kemerdekaan diproklamirkan, maksud ini muncul lagi ke permukaan.Ketika Mr.Teuku Moh.Hasan menjadi Gubernur Propinsi Sumatera telah pula diangkat Dr.Moh.Jamil yang berkedudukan di Bukit Tinggi sebagai ketua dari sebuah panitia yang ditugaskan untuk mempelajari kemungkinan didirikannya sebuah perguruan tinggi di Sumatera. Panitia ini antara lain ditugaskan untuk menentukan jenis serta tempat fakultas yang akan didirikan.

Panitia tersebut telah mengusulkan untuk mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran. Untuk menentukan tempat Fakultas Kedokteran yang akan didirikan, dikirimlah Dr.Mohd.Jamil ke Pematang Siantar guna berembuk dengan beberapa

6

(25)

pemuka masyarakat dan dokter-dokter yang ada di daerah Sumatera Utara. Pada waktu itu amat besar kemungkinan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Kedokteran di Kota Medan, tetapi malang, hal ini tidak dapat dilaksanakan berhubung dengan terjadinya clash pertama tahun 1947.

Setelah peralihan kedaulatan, kiranya hasrat untuk mendirikan Fakultas Kedokteran di kalangan masyarakat di Sumatera Utara tidak pernah hilang.Pada awal 1950, Dr.T.Mansoer, wali Negara Sumatera Timur (Negara Bagian dalam RIS) meminta kepada Inspektur Kesehatan Sumatera Timur untuk mulai melengkapi Rumah Sakit Kota Medan dan kalau perlu menjadikan sebuah Rumah Sakit Umum, guna mendukung rencana tersebut.

Dr.A.Sofian ditugaskan untuk mengajukan rencana pembangunan Rumah Sakit Kota agar Rumah Sakit tersebut selanjutnya dapat dijadikan Rumah Sakit Perguruan Tinggi.Setelah rencana itu dimajukan, diadakan suatu sidang yang diketuai oleh Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur. Peserta yang hadir pada waktu itu adalah Dokter Pemimpin Rumah Sakit Kota, Pemimpin Laboratorium Patologi, Ketua Persatuan Dokter Indonesia, Pemimpin Rumah Sakit Paru-Paru (Dr.Gerlach) dan beberapa tokoh lainnya. Akhirnya diambil keputusan untuk menjadikan Rumah Sakit Kota itu menjadi Rumah Sakit Umum yang diurus langsung oleh Pemerintah Negara Sumatera Timur.7

Dalam pada itu pergolakan politik di Indonesia sangat cepat jalannya dan pada tanggal 17 Agustus 1950 semua Negara Bagian dari RIS lenyap dengan berdirinya Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan yang kedua. Sehubungan dengan hal itu, Rumah Sakit Umum yang terletak di Jalan Serdang ( Jl. Prof.H,M Yamin, SH ) Medan diurus oleh Pemerintah Pusat/Kementrian Kesehatan di Jakarta.8

7

Ibid, hlm, 1. 8

(26)

Di Sumatera Utara ditempatkan Gubernur Sarimin sebagai Gubernur Sumatera Utara, tak lama kemudian itu digantikan oleh Abdoel Hakim.Rupanya maksud mendirikan Fakultas Kedokteran belum dilupakan begitu saja. Oleh beberapa kalangan masyarakat di Sumatera Utara, antara lain Dr.T.Mansoer, telah diajukan usulan kepada Gubernur dan juga nota oleh Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum di Medan dalam triwulan keempat tahun 1951.

Hal-hal ini menjadi pendorong kepada Gubernur untuk mengambil inisiatif mengajukan kepada rakyat di Sumatera Utara untuk mengumpulkan dana guna mendirikan sebuah Universitas di daerah ini.9

Penentuan jenis fakultas yang akan didirikan lebih dahulu, diserahkan kepada suatu panitia yang akan segera dibentuk, tanpa menunggu reaksi dari masyarakat dan tanpa menunggu hasil pemungutan sumbangan dari rakyat. Oleh Gubernur, dengan surat keputusannya tanggal 31 Desember 1951 No.94/XII/PSU dibentuk sebuah Panitia Persiapan untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang berkedudukan di Kota Medan.Di dalam Panitia itu duduk :

1. Dr.R.Soemarsono, Kepala Jawatan Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara, sebagai Ketua merangkap anggota.

2. a. Dr.Ahmad Sofian, Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum di Medan

b. Ir.Danunagoro, Kepala Jawatan Pekerjaan Umum dan Tenaga Propinsi Sumatera Utara di Medan,

c. Mr.Djaidin Poerba, Walikota Medan, masing-masing sebagai anggota.

3. Tengku Oesman Fachroeddin, pegawai pada Kantor Gubernur Sumatera Utara, sebagai Sekretaris Panitia.10

9

Ibid, hlm,1. 10

(27)

Di samping itu Panitia telah mengajukan usulan kepada Gubernur untuk mengangkat seorang wakil dari Jawatan PP dan K. Sesudah mengadakan pertemuan beberapa kali yang menunjukkan semangat kerjasama yang rapi sekali, maka pada tanggal 19 Maret 1952 Panitia tersebut mengambil suatu keputusan untuk dimajukan kepada Gubernur, yang isi ringkasnya adalah sebagai berikut :

a. Maksud untuk mendirika sebuah Universitas di Sumatera Utara dapat

diwujudkan secara berangsur-angsur.

b. Di Medan dapat didirikan Fakultas Kedokteran mengingat faktor-faktor yang berikut

:

1. Bahan pelajaran berupa orang sakit cukup banyak dijumpai jumlah dan

ragamnya di daerah ini.

2. Di Medan ada Laboratorium Patologi yang dapat dipergunakan untuk

permulaan pelajaran Biokimia, Patologi, Bakteriologi dan sebagainya.

3. Dosen-dosen untuk berbagai cabang ilmu, kecuali ilmu preklinik, dapat

didatangkan ataupun diusahakan.

4. Sekolah SMA cukup banyak di Sumatera Utara.

5. Perhatian murid tamatan SMA bagian B ( sekarang IPA ) cukup memuaskan

untuk malanjutkan pelajaran kejuruan ilmu kedokteran dan obat-obatan.

Perhatikanlah betapa banyak setiap tahun pemuda tamatan SMA yang

membanjiri Fakultas Kedokteran di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya.

6. Tanah yang cukup luas akan dapat diperoleh dari pihak kotapraja Medan.

7. Alat-alat yang perlu untuk Fakultas Kedokteran dapat segera dipesan, berkat

sumbangan dari seluruh rakyat Sumatera Utara.

8. Uang untuk keperluan fakultas itu dapat diikhtiarkan lebih lanjut sehingga

gedung yang perlu dapat didirikan segera11

11

Ibid.

(28)

c. Fakultas Kedokteran yang dimaksud dapat dimulai dengan segera padapermulaan tahun ajaran 1952-1953, apabila :

1. Gedung yang diperlukan telah ada atau dapat dipergunakan gedung yang

segera dapat dikosongkan.

2. Dosen-dosen untuk Fisika, Kimia, Zoologi, Botani dan Parasitologi telah

diperdapat dan apabila perlu kuliah-kuliah untuk sementara dapat diberikan

dalam bahasa asing. Pada waktu itu dari kalangan bangsa asing yang

dianggap mampu untuk memberikan pelajaran-pelajaran tersebut pada

perguruan tinggi, yang terbanyak adalah bangsa Belanda.

3. Serentak dengan pembukaan Fakultas Kedokteran, harus diadakan perluasan

Rumah Sakit Umum di Jalan Serdang Medan, sehingga kapasitasnya

mencapai paling sedikit sebanyak 1000 tempat tidur. Jika hal ini tidak dapat

dilaksanakan secepat mungkin harus didirikan sebuah rumah sakit

Universitas di bagian kota yang akan ditentukan kelak.

4. Dapat dijamin perumahan untuk dosen-dosen serta pembantunya. Harus

diusahakan pula untuk menerjemahkan kuliah-kuliah ke dalam bahasa

Indonesia untuk membantu mahasiswa dalam pelajarannya. Juga dianjurkan

mengadakan kursur aplikasi bahasa Inggris untuk mahasiswa pada tahun

pertama dan mengadakan kursus bahasa Indonesia untuk dosen-dosen asing.

Panitia itu juga telah mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi, supaya dalam tahun 1952 itu juga dapat didirikan fakultas tersebut. Sesudah anjuran Panitia diterima dengan baik, maka diambillah keputusan untuk mendirikan terlebih duhulu sebuah yayasan dengan tujuan untuk :

1. Mengadakan perguruan tinggi tempat mendidik, untuk memperoleh ilmu pengetahuan

buat memegang jabatan di kemudian hari.

(29)

3. Mengumpulkan dan mengawasi keuangan untuk menutup ongkos-ongkos yang bakal

diperlukan.Yayasan itu didirikan pada tanggal 4 Juni 1952 di hadapan Notaris Soetan

Pane Paroehoem di Medan diberi nama YAYASAN UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA, yang berkedudukan di Medan12

Yayasan tersebut diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai oleh Gubernur Propinsi Sumatera Utara.Telah diambil keputusan utnuk mendirikan Fakultas Kedokteran dan yayasan telah mengutus Dr.Ahmad Sofian ke Kementrian PP dan K untuk membicarakan segala sesuatunya dengan Menteri pada waktu itu yaitu Prof.Bahder Djohan. Kementrian PP dan K meneruh simpati yang sangat besar akan maksud yayasan dan minat Gubernur Propinsi Sumatera Utara itu dan menjanjikan bantuan yang dapat dan mungkin diberikan oleh Pemerintah. Pemerintah menganggap maksud yayasan itu sebagai suatu eksperimen yang besar namun terlalu banyak kesulitan dan resikonya. Sungguhpun demikian Pemerintah berjanji akan menyokong usaha tersebut.Telah diadakan juga pembicaraan yang luas dengan Menteri Kesehatan Dr.Leimena dan Sekretaris Jendralnya Dr.Pirngadi. Kementerian Kesehatan berjanji akan menyokong usaha yayasan itu dengan memperhatikan keperluan Fakultas Kedokteran seperti menempatkan tenaga yang akan dapat membentu memberikan kuliah dan lain-lain. Kementerian Kesehatan juga tidak keberatan apabila beberapa dokter Rumah Sakit Umum di Medan memberikan bantuannya.Sepulangnya utusan tersebut dari Jakarta, Dewan Yayasan USU menjadi semakin kokoh pendiriannya untuk mendirikan Fakultas Kedokteran.

.

Pada tanggal 30 Juni 1952 Dewan Pimpinan Yayasan USU telah mengangkat Dr.Ahmad Sofian sebagai Presiden Kurator yang diberi tugas mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran.Juga telah diputuskan untuk membuka Fakultas Kedokteran tersebut pada Hari Proklamasi 17 Agustus 1952.

12

(30)

Setelah berembuk dengan kepala Polisi Propinsi Sumatera Utara, Komisaris Besar Darwin Karim, maka diputuskan untuk mengosongkan bangunan yang terletak di belakang gedung SMA Negeri Jalan Seram yang pada waktu itu masih dipergunakan sebagai asrama polisi. Bangunan ini sebelum Perang Dunia II dipergunakan sebagai tempat sekolah.Pada mulanya Ir. R van der Waal mengajar Botani kemudian digantikan oleh Ir.Tan Hong Tong.Kemudian dalam bulan Nopember 1952 Drs.C.H.D Steinmetz diangkat sebagai dosen dalam mata kuliah Fisika dan Drh.Sahar, Kepala Jawatan Kehewanan Propinsi Sumatera Utara, ditunjuk sebagai dosen Zoologi13.

Di samping mendapat bantuan dari berbagai pihak, tidak kurang pula cemooh dari kritik dikeluarkan, sebab banyak orang mengira bahwa Fakultas Kedokteran itu tidak dapat didirikan secepat itu.Maklumlah pada waktu itu belum ada suatu alatpun yang dipesan ke luar negeri dan pengosongan oleh pihak polisi belum lagi dilakukan sepenuhnya. Untunglah pada permulaan bulan Agustus 1952 satu bagian telah dapat dikosongkan, sehingga dapat dipersiapkan untuk menerima tamu-tamu yang akan datang.

Dalam pada itu ruangan yang akan dipergunakan untuk belajar telah kosong dan diperbaiki/ ditata sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan untuk kuliah tahun pertama Fakultas Kedokteran. Murid-murid tamatan SMA dari berbagai tempat telah pula mendaftarkan namanya, tetapi kebanyakan dari mereka itu tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Kementerian PP dan K.

Hanya 26 orang yang dapat diterima, diantaranya 3 orang wanita.Pada saat itu Yayasan USU telah menunjuk Sdr.Alim gelar Soetan Maharaja Besar di Jakarta sebagai wakil Yayasan dengan maksud melancarkan hubungan antara Fakultas

13

(31)

Kedokteran Yayasan USU dengan Kementerian-kementerian di Jakarta, (terutama Kementerian PP dan K serta Kementerian Kesehatan) dan fakultas-fakultas yang di Jawa.Beliau juga telah mewakili Fakultas Kedokteran Medan pada upacara-upacara penting di berbagai fakultas di Indonesia.

Setelah berembuk dengan Kementerian PP dan K dan Kementerian Kesehatan, ditetapkanlah oleh Yayasan pembukaan FAKULTAS KEDOKTERAN pada tanggal 20 AGUSTUS 1952, dan beberapa Menteri diharapkan dapat datang ke Medan untuk menghadiri upacara pembukaan itu.

Pada tanggal 16 Agustus 1952 Dr.Ahmad Sofian diberhentikan sebagai Presiden Kurator dan digantikan oleh Walikota Medan yang pada waktu itu adalah Sdr.A.M. Djalaluddin.Sebagai Wakil Presiden Kurator diangkat Dr.Wasidin dan sebagai anggota adalah Mr.Moh.Joesoef, Liem Ghien Giam, Tan Boen Djien, M.Gani, Asril serta Dekan Fakultas.

Sebagai Sekrertaris Dewan Kurator bertindak Ny.Mr.Ani Abbas Manoppo. Sejalan dengan hal tersebut, Dewan Pimpinan telah menentukan Dewan Fakultas yang terdiri dari Dr.Ahmad Sofian sebagai Dekan, Dr.Ildrem sebagai Sekretaris serta Dr.Maas dan Dr.T.Mansoer sebagai anggota.Seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran USU bahu membahu dengan pimpinan fakultas dalam membangun dan mengembangkan Fakultas Kedokteran USU yang usianya masih sangat muda tersebut.

(32)

Pada tgl.12 Maret 1953 Wakil Presiden Drs. Mohd.Hatta, mengunjungi Fakultas Kedokteran, dan pada tgl. 17 Mei 1954, tim dari Departemen P dan K, yang terdiri dari Prof. Dr. Djuned Pusponegoro dan Prof. R. Sarwono meninjau Fakultas Kedokteran USU serta mengharapkan agar semua staf dan mahasiswa bekerja keras dalam masa pertumbuhan dan perkembangan ini.

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota).

Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu.Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran.Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd.Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.

Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.

(33)

48 Tahun 1957menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut:

a) bahwa hasrat pembangunan dalam lapangan pendidikan dan pengajaran tinggi di Sumatera Utara adalah sangat besar,

b) bahwa beberapa fakultas dan perguruan tinggi negeri yang pada dewasa ini telah ada di Medan, merupakan cukup dasar bagi pendirian suatu universitas,

c) bahwa guna kelancaran perkembangan perguruan tinggi di Sumatera Utara, fakultas fakultas dan perguruan tinggi negeri yang telah ada dan yang akan didirikan perlu digabungkan dalam suatu universitas negeri yang bertempat kedudukan di Medan14

Dengan demikian Universitas Sumatera Utara pada permulaan berdirinya meliputi 3 Fakultas, ialah :

.

1.Fakultas Kedokteran;

2.Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; 3.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Sebelum ada Presiden, pekerjaan sehari-hari Presiden Universitas dilakukan oleh Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara, terdiri atas beberapa anggota yang diangkat oleh Menteri dengan surat keputusan tanggal 29 Maret 1957 No. 34175/S.15

Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.

14

Ibid. 15

(34)

Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009).

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU

Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba.

Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.

(35)

Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).

Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. 2.2. Terbentuknya Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat

Jurusan Ilmu Pengetahuan masyarakat dapat dikatakan sebagai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Pada awalnya jurusan ilmu pengetahuan masyarakat ini diprakarsai oleh beberapa dosen yaitu dosen dalam bidang ilmu sosial , administrasi dan manajemen dari fakultas ekonomi serta fakultas hukum USU pada tahun 1979. Proposal pendiriannya tersebut dilakaukan oleh beberapa dosen, seperti Drs. M. Adham Nasution, Asma Affan.MPA, Dr. A.P. Parlindungan S.H, M.Solly Lubis S.H, dan beberapa dosen lainnya. Hasil dari usulan tersebut, maka terbentuklah Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat pada tahun 1980 yang berada di bawah naungan Fakultas Hukum USU.

(36)

2.3 Dosen dan Mahasiswa 2.3.1 Dosen

Pada perkembangannya, FISIP USU telah tumbuh dan berkembang dengan pesat, hal tersebut dapat dilihat dan dirasakan oleh civitas akademika. Secara fisik, FISIP USU telah memiliki gedung kuliah dan administrasi sendiri dengan peralatan yang cukup memadai, dan juga secara akademis telah memiliki staf pengajar tetap yang berkualifikasi Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3) dan Guru Besar (Profesor). Jumlah staf pengajar FISIP USU adalah sebanyak 103 orang.

Jika dilihat dari golongannya, mayoritas staf pengajar FISIP USU yaitu sebanyak 66 orang (64,1 %) adalah pada golongan III dan 37 orang lagi (35,9 %) adalah golongan IV. Dari jumlah 66 orang golongan III tersebut mayoritas berada pada golongan III/d yaitu berkisar 25 orang (37,8 %) dan pada golongan IV berjumlah 37 orang staf pengajar merupakan golongan IV/a sebanyak 21 orang (56,7 %). Maka, jika dilihat dari jabatan fungsionalnya, mayoritas staf pengajar FISIP USU yaitu 43 orang (41,7 %) adalah lector kepala, sedangkan yang minoritas adalah 1 orang yang non fungsional (0,9 %) dan 2 orang Guru Besar (1,9 %).

2.3.2 Mahasiswa

(37)

Politik Universitas Sumatera Utara merupakan Fakultas ke Sembilan atau Fakultas yang terakhir pada waktu itu.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat yang berada di bawah Fakultas Hukum USU berubah statusnya menjadi Fakultas.Semua mahasiswa yang terdaftar pada jurusan tersebut otomatis menjadi mahasiswa FISIP USU.

2.4 Fasilitas Gedung dan Perkuliahan

Pada waktu itu, perkuliahan perdanadimulai pada tanggal 18 Agustus 1980 digedung perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi USU yang dibuka secara resmi oleh Rektor USU Dr. A.P. Parlindungan, S.H sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu, maka perkuliahan dilaksanakan pada sore hari.

Melalui proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi (P3T) di USU, maka pada tahun 1984 gedung FISIP USU telah selesai dibangun di Jalan Dr. A. Sofyan No.1 Kampus USU.

Dengan selesainya gedung baru tersebut, maka pada tanggal 18 Agustus 1984 baik itu kegiatan perkuliahan maupunn kegiatan administrasi yang menunjang pendidikan dan pengajaran dipindahkan ke gedung baru tersebut.

Dengan berhubung semakin berkembangnya FISIP USU dari tahun ketahun yang diikuti oleh bertambahnya jumlah mahasiswa, sedangkan prasarana yang tersedia tidak memadai lagi, maka pada tahun 1991 ini atas persetujuan Rektor USU, FISIP USU mendapat tambahan ruang kuliah di gedung Kuliah Bersama (GKB) USU yang berlokasi di Jalan Alumni Kampus USU Medan.

(38)

Dalam perkembangan, FISIP USU telah memiliki fasilitas untuk memfasilitasi mahasiswanya, antara lain musholla, perpustakaan, laboratorium dan internet.Penyediaan layanan teknologi informasi (TI) diselenggarakan ole infrastruktur teknologi informasi dan lingkungannya baik di dalam maupun dari luar kampus.

Penyediaan layanan TI dimaksudkan terutama untuk memudahkan sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) mengakses seluruh spektrum sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan oleh Universitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian sebagai program utama Universitas.

Selain itu, infrastruktur TIjuga digunakan untuk mendukung

Seluruh civitas akademika dan staf Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan di dalam kampus secara gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminal PC maupun jaringan tanpa kabel (wireless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya di dalam kampus.

(39)

2.5 Pendirian FISIP

Pendirian FISIP USU diprakarsai dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi dan Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU pada tahun 1979.Pada waktu itu, proposal pendiriannya dilakukan oleh Drs. M. Adham Nasution, Asma Affan, MPA, Dr. A.P. Parlindungan, S.H, M. Solly Lubis, S.H., dan beberapa dosen lainnya.

(40)

BAB III

PERKEMBANGAN FISIP (1982-2002)

3.1 Penambahan Jurusan dan Program Studi

Sesuai dengan perkembangannya sebagai suatu Fakultas, FISIP USU mengusulkan agar dapat membuka beberapa jurusan. Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah Fakultas di lingkungan USU, disebutkan bahwa FISIP USU terdiri dari lima jurusan yaitu :

1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara

2. Jurusan Ilmu Komunikasi

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

4. Jurusan Sosiologi

5. Jurusan Antropologi

Akan tetapi, pembukaan ke lima jurusan tersebut dilakukan secara bertahap. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan juga mengingat terbatasnya jumlah tenaga pengajar (dosen) yang ada, serta terbatasnya disiplin ilmu yang dimiliki dosen masing-masing jurusan, maka jurusan pertama yang pertama dibuka adalah Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 1983/1984.

(41)

Dalam proses pengembangannya pada tahun 1994-1997 Jurusan Ilmu Komunikasi membuka 2 (dua) program studi yaitu : Program Studi Public Relations/Humas dan Program Studi Jurnalistik/Komunikasi Massa. Pada tahun 2001/2002, berdasarkan Surat keputusan Rektor No. 2162/ J05/TU/2001 Jurusan Ilmu Komunikasi membuka Program Ekstensi Ilmu Komunikasi.

Berdasarkan kedua jurusan yang telah dibuka pada FISIP USU, maka melalui SIPENMARU FISIP USU menambah jumlah penerimaan mahasiswa.Adapun jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun Akademi 1983/1984 yaitu sebanyak 74 orang.

Pada tahun Akademi 1984/1985 mahasiswa yang diterima melalui SIPENMARU berjumlah 71 orang pada dua jurusan yaitu Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pada tahun Akademi 1985/1986, karena kedua Jurusan tersebut sudah dianggap sudah mapan, maka pada tahun akademi ini dibuka pula Jurusan Ilmu kesejahteraan Sosial. Keberadaan Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0535 /0/83 tentang Jenis dan Jumlah Departemen di FISIP USU.

Pada awal berdirinya FISIP belum terdapat Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial sampai pada tahun 1983 keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor : 0535 /0/83.

Pada tahun Akademi 1985/1986 FISIP USU melakukan kerjasama dengan Departemen Dalam Negeri yaitu dalam rangka pendidikan lanjutanbagi pegawai Depdagri yang memiliki Ijasah Sarjana Muda sebagai mahasiswa Tugas Belajar untuk mengikuti perkuliahan pada jenjang strata-I atau Sarjana.

(42)

mahasiswa sebanyak 149 orang terdiri dari 123 orang mahasiswa Reguler dan 26 orang mahasiswa Tugas Belajar.

Kemudian pada tahun Akademi 1986/1987 FISIP USU menambah lagi dua Jurusan yaitu Jurusan Sosiologi dan Jurusan Antropologi.Dengan pertimbangan kesedian tenaga edukatif dan administrasi, Jurusan Sosiologi baru dibuka pada tahun 1983.Pada waktu itu, pemilihan terhadap jurusan belum dilakukan berdasarkan seleksi masuk perguruan tinggi, melainkan dilakukan pada semester tujuh (VII), berdasarkan minat mahasiswa sendiri.

Barulah pada tahun 1987, setelah dipertimbangkan dari seluruh perangkat staf edukatif maupun administrasi, maka jurusan Sosiologi mulai menerima mahasiswa/i yang berminat melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), sekarang berubah nama menjadi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru.

Mahasiswa Jurusan Antropologi yang diterima adalah mahasiswa pindahan dari Fakultas Sastra USU berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 163/PT05/SK/ Q.86 tanggal 14 Mei 1986.

Dalam perpindahan ini, demua kegiatan administrasi dan kemahasiswaan yang terdaftar di Jurusan Antropologi pada Fakultas Sastra USU dipindahkan ke FISIP USU, kecuali mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dan mengikuti perkuliahan pada semester VIII, mereka tetap mengikuti perkuliahan di Fakultas Sastra USU sampai selesai masa pendidikannya.

Pada tahun Akademi 1986/1987 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU sebanyak 375 orang terdiri dari 333 orang mahasiswa Reguler dan 42 orang mahasiswa Tugas Belajar.

(43)

kajian-kajian mengenai masalah-masalah sosial budaya dalam pembangunan nasional, khususnya di wilayah Sumatera Utara perhatian utama terhadap masalah-masalah sosial budaya tersebut dipandang penting mengingat pendidikan yang ada di Sumatera Utara belum ada yang membuka kajian-kajian demikian.

Pada tahun akademi 1987/1988 FISIP USU telah memiliki lima Jurusan yaitu Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi dan Antropologi. Jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun akademi 1987/1988 adalah sebanyak 205 orang, terdiri dari 161 orang mahasiswa reguler dan 44 orang mahasiswa tugas belajar.

Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1994 sebagaimana fakultas-fakultas lainnya yang ada di USU, FISIP USU mengusulkan agar dibuka program-program pendidikan seperti Program Diploma I dan Program Diploma III. Atas prakarsa Dosen FISIP USU yang diketuai oleh Dr. Asma Affan, MPA bekerjasama dengan Kanwil Pajak Propinsi Sumatera Utara mengusulkan agar dibuka Program Diploma 1 dan Program Diploma III tersebut.

Pada tanggal 11 Februari 1994 telah ditandatangani naskah Piagam Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dan Universitas Sumatera Utara yang dalam hal ini daripihak USU diwakili oleh Rektor USU Prof. Jusuf Hanafiah dan Dirjen Pajak oleh Direktur Jenderal Pajak yaitu Dr. Fuad Bawazier.

(44)

Ketua : Drs. Amru Nasution Sekretaris : Drs. Zakaria Taher Anggota : 1. T. Mansyurdin, S.H.

2. Drs. Arifin Hamzah, Ak.

3. Dra. Dara Aisyah

Walaupun surat Keputusan dari DIKTI belum terbit tetapi proses penerimaan mahasiswa Program D1 Perpajakan dan Program D3 Perpajakan telah berlangsung tahun akademika 1995/1996, serta perkuliahannya yang pertama diadakan pada gedung Kuliah Bersama (GKB) USU Jalan Alumni Kampus USU. Mahasiswa pertama yang diterima pada program D1 Perpajakan sebanyak 58 orang, sedangkan mahasiswa Program D3 Perpajakan adalah sebanyak 75 orang.

Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 2001/2002 FISIP USU mengusulkan kembali agar FISIP USU menambah Jurusan yang baru yaitu Jurusan Ilmu politik. Berdasarkan Surat Izin Direktur jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2809/D/T/2001 tanggal 30 Agustus 2001 dibukalah Jurusan tersebut, oleh karena itu jurusan yang ada di FISIP USU yaitu telah menjadi sebanyak 6 Jurusan.

(45)

Adapun jurusan-jurusan yang diusulkan pada saat itu yaitu Program Extension pada jurusan Ilmu Komunikasi, Jurusan Administrasi Negara dan Jurusan Antropologi.Dari ketiga Jurusan yang diusulkan ternyata program yang disetujui oleh Rektor USU adalah Program Extension pada Jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

3.2 Struktur Organisasi

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 6 (enam) Departemen, satu Program Diploma III, dan Satu Program Pasca Sarjana yaitu sebagai berikut : Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara, dan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi, Departemen Antropologi, dan Departemen Ilmu politik.Program Studi Diploma III Administrasi, Perpajakkan , dan Pogram Studi S2 Megister Studi Pembangunan.

Dalam perkembangan FISIP USU telah mengalami perubahan pergantian dalam sistem pemerintahannya. Pada awalnya, Drs.Adham Nasution diangkat menjadi pejabat sementara pada tanggal 1 Maret 1983 dengan Surat Keputusan Rektor USU dengan Nomor 64/PT05/SK/C.83 dan pejabat sementara para pembantu dekan yang diangkat adalah16

1. Pembnatu Dekan I : T.Daoed Ahmad, S.H :

2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Drs. Nurlela Ketaren

16

(46)

Setelah tiga tahun berdiri yaitu pada tahun 1983 Drs.Adham Nasution yang sebelumnya adalah pejabat sementara Dekan, diangkat menjadi Dekan FISIP USU yang pertama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 77121/C.I/83 dengan masa periode 1983-1986. Pada periode ini Dekan menunjuk para pembantunya, antara lain17

1. Pembantu Dekan I : Dra.Arnita Zainuddin :

2. Pembantu Dekan II : Drs.Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Drs. Arifin Siregar

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.4/K.Tahun 1983 Drs.Adham Nasution diangkat sebagai Guru Besar pertama pada FISIP USU pada tahun 1983. Kemudian pada periode selanjutnya pada tahun 1986 Prof. M. Adham Nasution diusulkan kembali menjadi Dekan FISIP USU melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor 79511A/.2/C/1986, tanggal 23 Oktober 1986 dengan para pembantunya sebagai berikut18

1. Pembantu Dekan I : Nurhaina Burhan, S.H. :

2. Pembantu Dekan II : Drs. Armyn Sipahutar 3. Pembantu Dekan III : Dra. Irmawati Soeprapto

Pada tahun 1990 masa periode Dekan Prof.M.Adham Nasution tidak berhak lagi untuk mencalonkan diri sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa jabatan Dekan maksimal hanya 2 periode. Kemudian pada proses pemilihan selanjutnya, FISIP USU melalui senat melakukannya secara voting. Dari hasil voting tersebut telah terpilih Prof.Dr.Asma Affan,MPA sebagai dekan FISIP USU yang baru dengan masa periode 1990-1993.

17

Ibid, hal. 4

18

(47)

Pada periode ini, dekan sebagai pimpinan Fakultas mengangkat para pembantunya, antara lain:

1. Pembantu Dekan I : Drs. Rahim Siregar, M.A. 2. Pembantu Dekan II : Dra. Arnita Zainuddin 3. Pembantu Dekan III : Drs. Siswo Suroso

Pada tahun 1993 periode pertama Prof.Dr.Asma.Affan,MPA, masa jabatannya telah berakhir dan tidak mencalonkan diri lagi untuk periode selanjutnya. Dalam proses pemilihan selanjutnya, Drs.Amru Nasution diangkat dan terpilih sebagai Dekan FISIP USU berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 520931/A2.I2/C/1993 tanggal 20 Agustus 1993 untuk masa periode 1993-1996 dan mengangkat beberapa pembantunya antara lain19

1. Pembantu Dekan I : Dra. Nurwida Nuru :

2. Pembantu Dekan II : Dra. Irmawati Soeprapto 3. Pembantu Dekan III : Drs. Sakhyan Asmara

Setelah tiga tahun masa jabatan Dekan FISIP USU, maka pada tahun 1996 dibentuklah Panitia Pemilihan Calon Dekan yang baru. Dari hasil rapat senat yang dilaksanakan maka Drs.Amru nasution diangkat kembali sebagai calon tunggal dengan masa periode 1996-1999, dengan menunjuk para pembantunya sebagai berikut20

1. Pembantu Dekan I : Dra. Nurwida Nuru :

2. Pembantu Dekan II : Drs. Subhilhar, MA 3. Pembantu Dekan III : Drs. Sakhyan Asmara

Pada tahun 1999 masa jabatan Dekan FISIP USU telah berakhir. Maka Drs.Amru Nasution tidak dapat lagi mencalonkan diri untuk ketiga kalinya, hal ini

19

Ibid, hal. 9 20

(48)

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan melalui rapat senat FISIP USU maka Drs.Subhilhar, MA, selanjutnya diusulkan ke Mendikbud atas rekomendasi Rektor. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 1998/J05/KP/1999 tanggal 9 Desember saudara Drs.Subhilhar, MA diangkat sebagai Dekan FISIP USU dengan masa periode 1999-2003. Sebagaimana sebelumnya bahwa saudara Drs. Subhilhar, MA adalah menjabat sebagai Pembantu Dekan II. Oleh karena itu Jabatan pada pembantu Dekan II pada saat itu dalam keadaan lowong. Sedangkan Pejabat Pembantu Dekan III adalah Drs.Sakhyan Asmara yang diperbantukan ke kantor Gubernur SUMUT21. Mengingat masa periode untuk para Pembantu Dekan belum berakhir (sampai tahun 2001), maka melalui rapat Senat FISIP USU tanggal 4 April 2000 saudara Subhilhar, MA sebagai Dekan mengusulkan untuk mengangkat Pejabat Sementara Dekan II adalah Arlina, S.H dan Pejabat Sementara Pembantu Dekan III adalah Drs. R.Hamdani Harahap, Msi yang selanjutnya untuk diusulkan ke Rektor USU. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 537/J05/SK/KP/2000 dan Nomor 538/J05/SK/KP/2000 maka pada tahun 2000 diangkatlah kedua orang tersebut sebagai Pejabat Sementara Dekan II dan Pembantu Dekan III FISIP USU.

3.3 Dosen dan Pegawai

Jumlah staf pengajar sampai pada bulan Juni 2002 adalah sebanyak 103 orang. Jika dilihat dari golongannya, myoritas staf Pengajar FISIP USU yaitu sebanyak 66 orang (64,1%) adalah pada golongan III dan 37 orang lagi (35,9%) adalah pada golongan IV. Dari 66 orang golongan III tersebut mayoritas berada pada golongan III/d yaitu sebanyak 25 orang (37,8%).

Sedangkan pada golongan IV yaitu dari 37 orang staf pengajar mayoritas adalah pada golongan IV/a yaitu sebanyak 21 orang (56,7%). Jika dilihat dari jabatan

21

(49)

fungsionalnya, mayoritas staf Pengajar FISIP USU yaitu 43 orang (41,7%) adalah Lektor Kepala, sedangkan yang minoritas adalah 1 orang yang non Fungsional (0,9%) dan 2 orang Guru Besar (1,9%).

Dua orang Guru Besar tersebut adalah atas nama Prof. M. Arif Nasution, M.A. yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 13327/A2.III.1/KP/2002, tanggal 30 April 2002, dan atas nama Prof. Suwardi Lubis, M.S. yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I Nomor 46554/A2.III.1/KP/2002, tanggal 31 Agustus 2002. Kedua Guru Besar ini adalah berasal dari mahasiswa FISIP USU angkatan 1981/1982 dan angkatan 1980/1981.

Demikian pula jika dilihat dari pendidikan terakhir para Staf pengajar FISIP USU mayoritas adalah pada jenjang Pendidikan S2 yaitu sebanyak 65 orang (63,1%), dan mereka ini berasal dari pendidikan Dalam Negeri Maupun luar Negeri.

Sampai saat ini masih ada beberapa orang Staf pengajar FISIP USU yang sedang mengikuti Tugas Belajar pada jenjang S2 dan S3, baik itu di dalam negeri maupun diluar negeri.

Sedangkan jumlah pegawai administrasi tetap FISIP USU sampai pada bulan Juni 2002adalah sejumlah 24 orang. Dilihat dari golongannya yang paling rendah adalah golongan II/a yaitu sebanyak 2 orang, sedangkan yang paling tinggi adalah golongan IV/b yaitu 1 orang.

Dari jumlah pegawai administrasi tersebut, mayoritas adalah pada golongan II/d yaitu sebanyak 16 orang (25%). Pendidikan terakhir mereka mayoritas adalah tingkat SLTA yaitu sebanyak 13 orang (54,1%), disusul pendidikan pada tingkat sarjana (S1) yaitu sebanyak 8 orang (33,3%).

(50)

sebanyak 17 orang.Sebagian besar mereka berada pada Bagian Umum dan perlengkapan yaitusebanyak 6 orang (35,3%).

[image:50.595.82.496.280.705.2]

Sedangkan pendidikan mereka sebagian besar adalah pada tingkat pendidikan SLTA yaitu sebanyak 7 orang (41,1%) disusul pendidikan pada tingkat sarjana (S1) yaitu 6 orang (35,3%), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel : DISTRIBUSI PEGAWAI HONORER FISIP USU BERDASARKAN BIDANG TUGAS DAN PENDIDIKAN TERAKHIR PER JUNI 2002

Bidang Tugas Jumlah Pendidikan Terakhir

Jumlah

Keuangandan Kepegawaian

Umum dan Perlengkapan

Pendidikan

Lab. Komputer

Jurusan Sosiologi

Jurusan Adm. Negara

Jurusan Ilmu Komunikasi

Jurusan Ilmu Politik

Program D3 Perpajakan

1 6 3 1 1 1 1 1 2 S 1 D 3 SLTA SD - - - 6 2 7 2 - - -

(51)

3.4 Mahasiswa dan Alumni

Pada tahun akademi 1981/1982 Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat melalui Proyek Perintis I menerima mahasiswa baru sebanyak 66 orang, sedangkan perkuliahannya masih tetap berada pada Fakultas Kedokteran Gigi USU dan sebagai Ketua Jurusannya masih tetap dijabat oleh Drs. M. Adham Nasution.

Pada bulan Oktober 1983 FISIP USU yang untuk pertama kalinya melantik sebanyak 24 orang sarjana muda dari mahasiswa angkatan 1980/1981.Sedangkan pelantikannya diadakan di Gelanggang Mahasiswa Jalan Universitas Kampus USU Medan.Pada tahun akademi 1984/1985 mahasiswa yang diterima melalui SIPENMARU berjumlah 71 orang pada dua Jurusan yaitu Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pada tahun Akademi 1985/1986 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 149 orang terdiri dari 123 orang mahasiswa Reguler dan 26 orang mahasiswa Tugas belajar. Pada tahun Akademi 1986/1987 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU sebanyak 375 orang terdiri dari 333 orang mahasiswa Reguler dan 42 orang mahasiswa Tugas belajar. Jumlah mahasiswa yang diterima pada Tahun Akademi 1987/1998 adalah sebanyak 250 orang.Terdiri dari 161 mahasiswa Reguler dan 44 orang mahasiswa Tugas Belajar.

Pada tahun Akademi 1988/1989 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 241 orang yang terdiri 197 orang dalah mahasiswa Reguler dan 44 orang dalah mahasiswa Tugas Belajar.

(52)

orang terdiri dari 232 orang dalah mahasiswa Reguler dan Depdagri kembali mengirimkan mahasiswa Tugas Belajarnya 1 orang.

Pada tahun akademi 1991/1992 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU adalah sebanyak 237 orang terdiri dari 226 orang adalah mahasiswa Reguler dan 11 orang adalah mahasiswa tugas Belajar.

Pada tahun akademik 1992/1993 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU dalah sebanyak 274 orang yang terdiri dari 240 orang adalah mahasiswa Reguler dan 34 orang adalah mahasiswa Tugas Belajar.

Pada tahun Akademi 1993/1994 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU adalah sebanyak 290 orang yang terdiri 255 orang dalah mahasiswa regular dan 35 orang mahasiswa Tugas Belajar. Pada tahun Akademi 1994/1995 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU adalah sebanyak 409 orang yang terdiri dari 315 orang mahasiswa Reguler dan 94 oarang adalah mahasiswa Tugas Belajarnya.

Pada tahun Akademik 1995/1996 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU sebanyak 362 orang terdiri dari 207 oarang mahasiswa Reguler, 22 orang adalah mahasiswa Tugas Belajar, 58 orang adalah mahasiswa Program D1 Perpajakan, dan 75 orang adalah mahasiswa program D3 perpajakan.

Pada Tahun Akademik 1996/1997 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU sebanyak 385 orang terdiri dari 184 orang adalah mahasiswa Reguler, 78 orang mahasiswa Tugas Belajar, 45 orang mahasiswa Program D1 Perpajakan, dan 78 orang mahasiswa program D3 Perpajakan.

(53)

Reguler, 65 orang mahasiswa Tugas Belajar, 52 orang mahasiswa Program D1 Perpajakan, dan 88 oarang adalah mahasiswa D3 Perpajakan.

Pada Tahun akademik 1998/1999 jumlah mahasiswa yang diterima FISIP USU adalah sebanyak 324 orang yang terdiri dari 155 orang adalah mahasiswa Reguler, 43 orang mahasiswa Tugas Belajar, 41 orang adalah mahasiswa Program D1 perpajakan, dan 85 orang adalah mahasiswa Program D3 Perpajakan.

Pada Tahun Akademik 1999/2000 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU adalah sebanyak 411 orang yang terdiri dari 222 orang adalah mahasiswa Reguler, 42 orang mahasiswa Program D1 Perpajakan, 147 adalah mahasiswa D3 Perpajakan. Sedangkan mahasiswa Tugas Belajar tidak ada, karena Depdagri tidak lagi mengirimkan mahasiswanya.

Pada Tahun Akademik 2000/2001 Jumlah Mahasiswa yang diterimaFISIP USU adalah sebanyak 333 orang yang terdiri dari 190 orang adalah mahasiswa Reguler, dan 143 orang adalah mahasiswa Program D3 Perpajakan sedangkan D1 perpajakan tidak dibuka lagi. Hal itu mengingat telah berkurangnya instansi-instansi, baik itu Instansi pemerintahan maupun swasta yang menerima mahasiswa lulus program D1 untuk dipekerjakan.

Pada Tahun Akademik 2001/2002 Jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU adalah sebanyak 458 orang yang terdiri dari 299 orang adalah mahasiswa Regulee, 133 orang adalah mahasiswa Program D3 Perpajakan, 68 orang mahasiswa Program ekstension Jurusan Ilmu Komunikasi, dan 28 orang adalah mahasiswa program Ekstension Jurusan ILmu Administrasi Negara.

(54)
[image:54.595.83.494.115.618.2]

Tabel : Jumlah Mahasiswa yang diterima di FISIP USU

Dari T.A. 1980/1981 sampai dengan 2001/2002

Tahun

Akademi

Reguler Tugas

Belajar

Program Program

Ekstension

Jumlah

D1 D3

(55)

BAB IV

ALUMNI FISIP (1982-2002)

4.1 Jumlah Alumni FISIP

Pada bulan Februari tahun 1985 FISIP USU berhasil mencetak alumni pertamanya sebanyak 10 orang terdiri dari 3 orang dari Jurusan ilmu Komunikasi atas nama Suwardi Lubis, Mukti Sitompul, dan Ahmad Daud Siregar. Sedangkan 7 orang dari Jurusan Ilmu Administrasi yaitu atas nama Zakaria, Marlon Sihombing, Ridwan Rangkuti, Rasudyn Ginting, Tunggul Sihombing, Henry Lubis, dan Panca Ria Sembiring.

(56)

Jumlah keseluruhan alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahn 1985 adalah sebanyak 36 orang terdiri dari 25 orang jurusan ilmu administrasi dan 11 orang jurusan ilmu komunikasi.

Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1986 adalah sebanyak 66 orang terdiri dari 35 orang Jurusan Ilmu Administrasi dan 31 orang Jurusan Ilmu Komunikasi.Pada tahun 1987 jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU sebanyak 91 orang terdiri dari 51 orang Jurusan Ilmu Administrasi , 15 orang Jurusan ilmu Komunikasi dan 25 orang Jurusan Ilmu Kesejahtraan Sosial.

Jumlah alumni yang dihasilkanFISIP USU pada tahun 1988 dalah sebanyak 125 orang terdiri dari 43 0rang Jurusan Ilmu Administrasi, 18 orang Jurusan Ilmu Komunikasi , 28 orang Ilmu Kesejahtraan Sosial. 21 orang Jurusan Antorpologi dan 15 orang Jurusan sosiologi. Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1989 adalah sebanyak 141 orang terdiri dari 53 orang Jurusan Ilmu Administrasi. 34 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 21 orang Ilmu kesejahtraan Sosial, 31 orang Jurusan Antropologi, dan 2 orang jurusan sosiologi.

Jumlah Alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1990 adalah sebanyak 135 orang terdiri dari 90 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 18 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 5 orang Jurusan Kesejahtraan social, 18 orang Jurusan Antropologi dan 4 orang Jurusan Sosiologi. Pada tahun 1991 jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU adalah sebnyak 108 orang terdiri dari 50 orang Jurusan Ilmu Administarasi, 34 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 3 orang kesejahtraan sosial, 19 orang Jurusan Antropologi, dan 2 orang Jurusan Sosiologi.

(57)

Komunikasi, 11 orang Jurusan Kesejahtraan Sosial, 28 orang Jurusan Antropologi, dan 6 Jurusan sosiologi.

Jumlah Alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1993 adalah sebanyak 184 orang yang terdiri dari 66 oarang Jurusan Ilmu Administarasi, 42 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 26 orang Ilmu Kesejahteraan Sosial, 24 orang Jurusan Antropologi, 26 oarang Jurusan sosiologi.

Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1994 dalah sebanyak 171 orang yang dimana terdiri dari 59 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 29 orang Ilmu Komunikasi, 28 orang Jurusan Kesejahteraan Sosial, 23 orang Jurusan antropologi, dan 32 orang jurusan sosiologi.

Jumlah Alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1995 adalah sebanyak 162 orang terdiri dari 42 Jurusan Ilmu Administrasi, 35 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 31 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, 22 oarang jurusan Antropologi, dan 32 orang Jurusan Sosiologi.

Jumlah Alumni yang dihasilkanFISIP USU pada tahun 1996 adalah sebanyak 304 yang terdiri dari 105 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 5i orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 36 orang Jurusan Kesejahteraan Sosial, 30 orang Jurusan Antropologi, 24 orang Jurusan Sosiologi, dan 58 orang program D3 Perpajakan.

Jumlah Alumni yang dihasilkan pada tahun 1997 adalah sebanyak 320 orang terdiri dari 158 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 45 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 31 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan sosial, 17 orang Jurusan Antropologi, 24 orang Jurusan Sosiologi dan 45 orang program D1 perpajakan.

(58)

Ilmu komunikasi, 40 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan sosial, 25 orang Jurusan Antropologi, 32 orang Jurusan Sosiologi, 52 orang Program Diploma 1, 62 orang program D3 perpajakan.

Jumlah Alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1999 adalah sebanyak 441 orang yang terdiri dari 151 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 41 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 53 orang Jurusan Kesejahteraan sosial, 33 orang Jurusan Antropologi, 45 orang Juruan Sosiologi, 41 orang Program D1 Perpajakan, dan 77 orang Program D3 Perpajakan.

Jumlah Alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 2000 adalah sebanyak 379 orang terdiri dari 107 orang jurusan Ilmu Administrasi, 41 Orang JUrusan Ilmu Kumunikasi, 37 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, 23 orang Jurusan Antropologi, 35 orang Jurusan Sosiologi, 42 orang D1 Perpajakan, 94 orang Program D3 Perpajakan.

Jumlah Alumni FISIP USU tahun 2001 adalah sebanyak 318 orang yang terdiri dari 74 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 49 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 46 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan sosial, 25 oarang Jurusan Antropologi, 36 orang Jurusan Sosisologi, dan 88 orang Program D3 Perpajakan.

Jumlah Alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 2002 adalah sebnyak 358 orang terdiri dari 48 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 42 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, 39 orang Jurusan Kesejahteraan Sosial, 23 orang Jurusan Antropologi, 42 orang Jurusan Sosiologi, 164 orang Program D3 Perpajakan.

(59)
[image:59.595.75.524.77.629.2]

Tabel : Jumlah Alumni FISIP USU

Tahun Jurusan Jumlah

Ilmu

Administrasi

Ilmu

Komunikasi Antropologi Sosiologi D1 D3

1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 25 35 51 43 53 90 50 59 66 59 42 105 158 91 151 107 74 48 11 31 15 18 34 18 34 24 42 29 35 51 45 58 41 41 49 42 - - 25 28 21 5 3 11 16 28 31 36 31 40 53 37 46 39 - - - 21 31 18 19 28 24 23 22 30 17 25 33 23 25 23 - - - - - - - - - - - - 58 45 52 41 42 - - - - - - - - - - - - - - 62 77 94 88 164 36 66 91 125 141 135 108 128 184 171 162 304 320 360 441 379 318 858

(60)

4.2 Peranan Alumni Terhadap Perkembangan FISIP

Pada saat ini, FISIP USU memiliki 8 (delapan) jurusan dengan memiliki ribuan alumni yang telah dihasilkan dan telah bekerja baik diluar dan dalam instansi pemerintahan.

Dalam perkembangannya FISIP USU, alumni FISIP USU memiliki peranan dalam setiap jurusannya.Salah satunya dari jumlah lulusan dan penempatan kerja disetiap pemerintahan, para alumni dapat memotivasi para mahasiswa dari setiap jurusannya. Selain itu, terdapat alumni dari beberapa jurusan memberikan bantuan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat belajar dengan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi.

4.3 Hubungan Kerjasama Alumni dengan Instansi Pemerintahan

Dewasa ini FISIP USU sudah tumbuh pesat dan berkembang menjadi besar, hal ini dapat dilihat dan dirasakan oleh civitas akademika.FISIP USU memiliki beberapa Program Studi dan berhasil dibuka berkat perjuangan dan usaha para Pendiri FISIP USU dan perkembangan selanjutnya dilakukan oleh generasi penerus civitas akademika FISIP USU.

Dalam perkembangannya, FISIP USU tentu banyak mengalami kekurangan dan hambatan, tetapi berkat kerja keras dan kerjasama civitas akademika masalah tersebut dapat diatasi.Pada saat ini, FISIP USU telahmenghasilkan ribuan alumni yang berasal dari Program Diploma dan Sarjana.

Selain itu, sebagian besar alumni FISIP USU telah banyak bekerja pada berbagai instansi pemerintahan maupun swasta baik dalam maupun diluar Sumatera Utara.

(61)
(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) merupakan fakultas yang kesembilan dari beberapa fakultas yang ada.Pada awalnya FISIP USU didirikan atas prakarsa dari beberapa dosen yang berasal dari beberapa bidang ilmu seperti Ilmu Sosial, Administrasi dan Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU.

Fakultas ini berdiri pada tahun 1979 dan disahkan pada tahun 1982 dengan Surat Keputusan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1982, tanggal 7 September 1982 Tentang Susunan Organisasi Univers

Gambar

Tabel : DISTRIBUSI PEGAWAI HONORER FISIP USU BERDASARKAN BIDANG TUGAS DAN PENDIDIKAN TERAKHIR PER JUNI 2002
Tabel : Jumlah Mahasiswa yang diterima di FISIP USU
Tabel : Jumlah Alumni FISIP USU

Referensi

Dokumen terkait

,, Menyelesaikan dengan media Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi(KKR) KKR merup.g6p''tjalan ketiga'yang memadukan antara jalan pertama dan kedua yaitu jalur hukum yaitu

Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Panduan Pembentukan Dan Penguatan Gugus Tugas Pencegahan Dan Penanganan

[r]

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan Kesenian Dames Group Laras Budaya di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, serta

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan pada PT.. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha

Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang

Yang dimaksud dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah bahan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi