SELEKSI BAKTERI PROBIOTIK UNTUK
PENGENDALIAN PENYAKIT VIBRIOSIS PADA IKAN
KERAPU MACAN (
Epinephelus fuscoguttatus
)
ILMIAH
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi
Seleksi Bakteri Probiotik untuk
Pengendalian Penyakit Vibriosis pada Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus
fuscoguttatus)
adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan ataupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Agustus 2012
ABSTRACT
ILMIAH. Selection of Probiotic Bacteria for Controlling Vibriosis on Tiger
Grouper
(Epinephelus fuscoguttatus). Under Supervision of SUKENDA,
WIDANARNI and ENANG HARRIS.
Vibriosis is a bacterial disease affecting farmed fish including grouper. Disease
control usually uses antibiotic but can lead to ecological inbalance and
antibiotic-resistant pathogens. The use of probiotic bacteria is one of the methods in
aquaculture that is used to control infectious diseases. The aims of this study
were to obtain and isolate pathogenic
Vibrio
in the tiger grouper, to select
bacterial probiotic candidates in controlling vibriosis, to evaluate efficacy of
probiotic bacterial administration in controlling vibriosis in tiger grouper fry, and to
evaluate probiotic bacterial candidates in enhancing immune responses. The first
step was isolation and characterization of pathogenic bacteria as causative agent
of vibriosis on grouper. Secondly, selection of probiotic candidate bacteria was
conducted from the coral reef and tiger grouper fish farming environment
including isolation of probiotic candidates, selection of probiotic candidates using
inhibition test, co-culture method, and pathogenicity test of selected probiotic
candidates. The third and fourth steps were administration of probiotic candidate
bacteria on tiger grouper fry and juvenile, respectively, on feed for 28 days, and
challenge test was performed at day-29. The result indicated that V6 isolate was
the most pathogenic among isolates. Moreover, from 124 isolates, based on
selection of probiotic candidates bacteria using inhibition zone and co-culture
methods, there were found four potential isolates namely K7, K8, K21, T41, and
K15, K55, K68, T36, respectively. Four isolates, namely K7, K8, T36 and T41,
had high survival rate of fish in pathogenicity test. Furthermore, T36 isolate may
decrease pathogenic
Vibrio
population, increase immune response, survival rate
and growth rate of tiger grouper. According to gene sequencing analysis using
16S-rRNA, V6 dan T36 were
Vibrio parahaemolyticus
and
Bacillus cereus,
respectively.
RINGKASAN
ILMIAH. Seleksi Bakteri Probiotik untuk Pengendalian Penyakit Vibriosis pada
Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Dibimbing oleh SUKENDA,
WIDANARNI dan ENANG HARRIS
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan salah satu
komoditas unggulan perikanan Indonesia. Pada kegiatan budidaya ikan kerapu
secara intensif peningkatan serangan penyakit merupakan masalah utama.
Vibriosis merupakan salah satu penyakit bakterial yang
menyerang hampir
semua jenis ikan laut yang dibudidayakan. Serangan vibriosis akibat infeksi
bakteri
Vibrio
telah mengakibatkan kematian ikan hingga lebih dari 80% pada
budidaya jaring apung.
Pada ikan kerapu macan, vibriosis disebabkan oleh
infeksi bakteri
Vibrio natriegens, V. olivaceus, V. damsella, V. alginolyticus,
dan
V.
harveyi
.
Pengendalian penyakit vibriosis biasanya dilakukan dengan menggunakan
antibiotik, namun penggunaan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan
ekologis mikroba dan dapat menyebabkan munculnya patogen yang resisten
antibiotik. Probiotik merupakan salah satu alternatif yang dapat diaplikasikan
untuk mengatasi serangan penyakit vibriosis, karena probiotik tidak
terakumulasi dalam tubuh ikan dan tidak menyebabkan sifat resistensi
pada organisme patogen, memproduksi senyawa antimikroba, serta dapat
meningkatkan kinerja pertumbuhan dan mampu menginduksi respons imun ikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri
Vibrio
patogen
penyebab penyakit vibriosis pada ikan kerapu macan, mendapatkan isolat bakteri
kandidat probiotik yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri
Vibrio
patogen
penyebab penyakit vibriosis pada ikan kerapu macan, mengevaluasi efektivitas
bakteri probiotik dalam mengendalikan penyakit vibriosis pada benih ikan kerapu
macan, mengevaluasi efektivitas bakteri kandidat probiotik dalam meningkatkan
respons imun pada ikan kerapu macan terhadap infeksi penyakit vibriosis.
Penelitian pertama adalah karakterisasi bakteri
Vibrio
patogen dari ikan
kerapu macan. Bakteri
Vibrio
patogen diisolasi dari ikan kerapu macan sakit
selanjutnya dilakukan uji Postulat Koch untuk menyeleksi bakteri patogen. Dari 7
isolat yang diperoleh, 3 isolat bersifat patogen yaitu V1, V6 dan V8. Hasil uji
patogenisitas pada juvenil ikan kerapu macan, isolat V6
paling patogen
dibandingkan yang lainnya. Hasil uji biokimia V1, V6 dan V8 diidentifikasi
sebagai V.
metschnikovii, V. parahaemolyticus,
dan
V. mimicus,
sedangkan hasil
identifikasi secara molekular V6 adalah
V. parahaemolyticus.
Penelitian kedua adalah seleksi bakteri kandidat probiotik yang berasal
dari terumbu karang dan lingkungan budidaya ikan kerapu macan. Sebanyak 124
isolat yang diperoleh, 83 dari terumbu karang, 20 isolat dari pembenihan ikan
kerapu di Balai Budidaya Air Payau Takalar dan 21 isolat dari pembesaran ikan
kerapu macan di keramba jaring apung Barru. Berdasarkan hasil seleksi bakteri
kandidat probiotik dengan metode zona hambat diperoleh empat isolat yang
menghasilkan zona terluas yaitu K7, K8, K21, T41 dan pada kultur bersama
diperoleh empat isolat yang mampu menghambat populasi bakteri
Vibrio
patogen
yaitu K15, K55, K68, T36. Empat isolat yang mempunyai kelangsungan hidup
tinggi pada uji patogenisitas juvenil ikan kerapu macan yaitu isolat K7, K8, T36
dan T41. Hasil identifikasi secara molekuler isolat K7, K8 dan T36 adalah
Bacillus cereus
sedangakn T41 adalah
Vibrio azureus.
dan pada hari ke-29 dilakukan uji tantang dengan bakteri
Vibrio
patogen V6 Rf
R
secara perendaman dengan konsentrasi 10
6
CFU/mL. Penambahan bakteri
probiotik mampu meningkatkan kelangsungan hidup ikan kerapu macan,
menghambat perkembangan populasi bakteri
Vibrio
patogen V6 Rf
R
dan
meningkatkan pertumbuhan ikan kerapu macan. Penambahan probiotk T36
memberikan hasil terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Penelitian keempat adalah aplikasi bakteri probiotik melalui pakan untuk
meningkatkan respons imun juvenil ikan kerapu macan terhadap penyakit
vibriosis. Pemberian bakteri probiotik K7, K8, T36 dan T41 melalui pakan
dilakukan selama 28 hari, dan pada hari ke-29 dilakukan uji tantang dengan
menyuntikan secara intramuskular 0,1 mL/ikan bakteri
Vibrio
patogen V6 Rf
R
dengan konsentrasi 10
6
CFU/mL. Penambahan bakteri probiotik mampu
meningkatkan respons imun, menghambat perkembangan populasi bakteri
Vibrio
patogen V6 Rf
R
, meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan
kerapu macan. Penambahan probiotik T36 memberikan hasil terbaik dibanding
dengan perlakuan lainnya.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
SELEKSI BAKTERI PROBIOTIK UNTUK PENGENDALIAN
PENYAKIT VIBRIOSIS PADA IKAN KERAPU MACAN
(
Epinephelus fuscoguttatus
)
ILMIAH
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Mayor Ilmu Akuakultur
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Penguji pada Ujian tertutup
1. Dr. Ir. Mia Setiawati, M,Si
(Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB)
2. Dr. Munti Yuhana, S.Pi, M.Si
(Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB)
Penguji pada Ujian Terbuka
1. Dr. Drh. Angela Mariana Lusiastuti, M.Si
(Balai Penelitian dan Pengembangan
Budidaya Air Tawar KKP)
2. Dr. Alimuddin, S.Pi, M.Sc
Judul Disertasi
:
Seleksi Bakteri Probiotik untuk Pengendalian
Penyakit Vibriosis pada Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus fuscoguttatus)
Nama
:
ILMIAH
NIM
:
C161070031
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Sukenda, M.Sc
Ketua
Dr. Ir. Widanarni, M.Si
Prof. Dr. Ir. Enang Harris, MS
Anggota
Anggota
Mengetahui
Ketua Program Studi
Dekan Sekolah Pascasarjana
Ilmu Akuakultur
Prof. Dr. Ir. Enang Harris, MS
Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulisan disertasi berjudul
Seleksi Bakteri
Probiotik untuk Pengendalian Penyakit Vibriosis pada Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus fuscoguttatus)
dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dan
penghargaan kepada Dr. Ir. Sukenda, M.Sc, Dr. Ir. Widanarni, M.Si dan Prof. Dr.
Ir. Enang Harris, MS selaku komisi pembimbing yang telah memberikan arahan,
petunjuk dan bimbingan
yang diberikan sejak penyusunan proposal,
pelaksanaan penelitian sampai penulisan disertasi.
Penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Dr.
drh. Angela Mariana Lusiastuti, M.Si, dan Dr. Alimuddin, S.Pi, M.Sc selaku
penguji luar komisi pada ujian terbuka, serta kepada Dr. Ir. Mia Setiawati, M.Si
dan Dr. Munti Yuhana, S.Pi, M.Si selaku penguji luar komisi pada ujian tertutup
atas saran dan perbaikan yang diberikan.
Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, dan rekan-rekan di
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan serta Laboratorium Bioteknologi.
Kepala Balai Budidaya Air Payau Situbondo dan rekan-rekan di Laboratorium
Kesehatan Ikan dan Lingkungan, serta Laboratorium Kesehatan Ikan, Institut
Pertanian Bogor yang telah memberikan fasilitas dan dukungan selama
penelitian. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dekan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Rektor Universitas Muslim Indonesia atas
kesempatan dan dukungan selama melanjutkan pendidikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada
seluruh keluarga besar H. M. Kuruseng (Alm) atas semua dukungan, doa dan
kasih sayangnya. Kepada rekan-rekan mahasiswa S3 Akuakultur Angkatan
2007: Dr. Ir. Andi Parenrengi, M.Sc; Dr. RR Sri Puji S Dewi, S.Pi, M.Si; Dr. Ir.
Usman, M.Si; Dr. Yulintine, S.Pi, M.Sc; Dr. Hesti Wahyuningsih, S.Si, M.Si; Ir.
O.D. Subhakti Hasan, M.Si; Ir.Ahmad Ghufron Mustofa, M.Si dan Ir. Mulyana,
M.Si. Juga kepada Ir. Henni Syawal, M.Si dan Dr. Ir. Saidah, M.Si terima kasih
untuk kebersamaan dan persahabatan selama menempuh pendidikan, kepada
Rahman S.Pi, M.Si; Dwi Febrianti, S. Pi dan Githa Ryan Septiani, S.Pi dan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari disertasi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki, oleh karenanya
penulis mengharapkan saran dan perbaikan demi penyempurnaan disertasi ini.
Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan perikanan budidaya.
Bogor, Agustus 2012.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Pare-Pare pada tanggal 13 Februari 1964
sebagai anak ke sembilan dari 12 bersaudara pasangan H.M. Kuruseng (Alm)
dan Hj. Hatimah (Almh). Pendidikan sarjana di tempuh di Program Studi
Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar dan
lulus pada tahun 1988. Pada tahun 1996, penulis melanjutkan pendidikan pada
Program Studi Ilmu Perairan Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 1999.
Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan program doktor pada Mayor Ilmu
akuakultur IPB pada tahun 2007 dengan beasiswa dari Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi melalui Beasiswa Pendidikan
Pasca Sarjana (BPPS).
Penulis bekerja sebagai pengajar di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar sejak
tahun 1990.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...
ix
DAFTAR GAMBAR...
x
DAFTAR LAMPIRAN...
xi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang...
1
Tujuan Penelitian...
3
Manfaat Penelitian ...
3
Kebaruan Penelitian...
4
TINJAUAN PUSTAKA...
5
METODOLOGI UMUM...
13
ISOLASI DAN KARAKTERISASI
VIBRIO
PATOGEN
PADA
IKAN
KERAPU MACAN
Epinephelus fuscoguttatus
Abstrak...
15
Abstract...
16
Pendahuluan...
16
Metodologi Penelitian...
17
Hasil dan Pembahasan...
19
Simpulan...
29
ISOLASI DAN SELEKSI BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK DARI TERUMBU
KARANG DAN LINGKUNGAN BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN
Epinephelus fuscoguttatus
Abstrak...
31
Abstract...
32
Pendahuluan...
32
Metodologi Penelitian...
34
Hasil dan Pembahasan...
38
Simpulan...
47
APLIKASI BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK UNTUK PENGENDALIAN
PENYAKIT VIBRIOSIS PADA BENIH IKAN KERAPU MACAN
Epinephelus
fuscoguttatus
Abstrak...
49
Pendahuluan...
50
Metodologi Penelitian...
51
Hasil dan Pembahasan...
54
Simpulan...
60
APLIKASI BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK UNTUK MENINGKATKAN
RESPONS
IMUN
JUVENIL IKAN
KERAPU MACAN
Epinephelus
fuscoguttatus
TERHADAP INFEKSI PENYAKIT VIBRIOSIS
Abstrak...
61
Abstract...
62
Pendahuluan...
62
Metodologi Penelitian...
64
Hasil dan Pembahasan...
69
Simpulan...
84
PEMBAHASAN UMUM...
85
SIMPULAN UMUM ...
89
DAFTAR PUSTAKA ...
93
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Karakteristik isolat
Vibrio
berdasarkan morfologi dan warna koloni...
19
2.
Gejala klinis pada ikan yang telah diinfeksi
Vibrio
...
20
3.
Hasil uji biokimia bakteri
Vibrio...
23
4.
Zona hambat (mm) yang dihasilkan oleh bakteri kandidat probiotik
terhadap
Vibrio
patogen isolat V6 ...
39
5.
Populasi bakteri
Vibrio
patogen V6 Rf
R
pada kultur bersama dengan
bakteri kandidat probiotik (log CFU//mL) ...
40
6.
Diamater hidrolisis (mm) enzim protease, amilase dan lipase bakteri
kandidat probiotik ...
41
7.
Kisaran kualitas air media pemeliharaan benih ikan kerapu macan
selama penelitian...
56
8.
Kisaran kualitas air media pemeliharaan
juvenil ikan kerapu macan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
Kurva pertumbuhan bakteri
Vibrio
...
21
2.
Kelangsungan hidup pada uji patogenisitas bakteri
Vibrio
...
22
3.
Pohon filogeni bakteri
Vibrio
...
24
4.
Terumbu karang sumber isolasi bakteri probiotik ...
38
5.
Aktivitas enzim protease (A), amilase (B) dan lipase (C) ...
41
6.
Kurva pertumbuhan bakteri kandidat probiotik ...
42
7.
Kelangsungan hidup juvenil ikan kerapu macan pada uji patogenisitas
bakteri kandidat probiotik ...
43
8.
Pohon filogeni bakteri probiotik...
44
9.
Kelangsungan hidup benih ikan kerapu macan setelah perlakuan
probiotik selama 28 hari (A) dan akhir uji tantang (B) ...
54
10.
Populasi bakteri
Vibrio
V6 Rf
R
pada hati benih ikan kerapu macan ...
55
11.
Laju pertumbuhan bobot (A) dan panjang (B) benih ikan kerapu macan
setelah pemberian probiotik selama 28 hari ...
56
12.
Total eritrosit juvenil ikan kerapu macan ...
69
13.
Kadar hemoglobin juvenil ikan kerapu macan ...
70
14.
Kadar hematokrit juvenil ikan kerapu macan ...
70
15.
Total leukosit juvenil ikan kerapu macan ...
71
16.
Persentase limfosit juvenil ikan kerapu macan ...
72
17.
Presentase monosit juvenil ikan kerapu macan ...
73
18.
Presentase netrofil juvenil ikan kerapu macan...
73
19.
Aktivitas fagositik juvenil ikan kerapu macan ...
74
20.
Populasi bakteri
Vibrio
V6 Rf
R
pada hati juvenil ikan kerapu macan...
74
21.
Kelangsungan hidup juvenil ikan kerapu macan setelah perlakuan
probiotik selama 28 hari (A) dan akhir uji tantang (B) ...
75
22.
Laju pertumbuhan bobot (A) dan panjang (B) juvenil ikan
kerapu
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
Analisis statistik kelangsungan hidup (%) juvenil ikan kerapu macan
pada uji patogenisitas
Vibrio
patogen ...
103
2.
Zona hambat (mm) yang dihasilkan bakteri kandidat probiotik terhadap
Vibrio
patogen isolat V6 ...
104
3.
Analisis statistik kelangsungan hidup (%) juvenil ikan kerapu macan
pada uji patogenisitas bakteri kandidat probiotik...
105
4.
Analisis statistik kelangsungan hidup (%) benih ikan kerapu macan
setelah perlakuan probiotik selama 28 hari ...
105
5.
Analisis statistik kelangsungan hidup (%) benih ikan kerapu macan 14
hari setelah uji tantang...
106
6.
Analisis statistik laju pertumbuhan bobot (%) benih ikan kerapu macan
setelah pemberian probiotik selama 28 hari...
106
7.
Analisis statistik laju pertumbuhan panjang (%) benih ikan kerapu
macan setelah pemberian probiotik selama 28 hari ...
107
8.
Analisis statistik total eritrosit (10
5
sel/mm
3
) juvenil ikan kerapu macan
pada perlakuan penambahan probiotik dan setelah uji tantang ...
108
9.
Analisis statistik hemoglobin (g%) juvenil ikan kerapu macan pada
perlakuan penambahan probiotik dan setelah uji tantang ...
109
10.
Analisis statistik hematokrit (%) juvenil ikan kerapu macan pada
perlakuan penambahan probiotik dan setelah uji tantang ...
110
11.
Analisis statistik total leukosit (10
4
sel/mm
3
) juvenil ikan kerapu macan
pada perlakuan penambahan probiotik dan setelah uji tantang ...
112
12.
Analisis statistik aktivitas fagositik (%) juvenil ikan kerapu macan pada
perlakuan penambahan probiotik dan setelah uji tantang ...
113
13.
Analisis statistik kelangsungan hidup (%) juvenil ikan kerapu macan
Setelah uji tantang 14 hari ...
114
14.
Analisis statistik laju pertumbuhan bobot (%) juvenil ikan kerapu macan
macan setelah pemberian probiotik selama 28 hari ...
114
15.
Analisis statistik laju pertumbuhan panjang (%) juvenil ikan kerapu
1
! "" !
! #" ! " " ! ! " ! $
30
%51%
& ''(2010
)* ( ! ! + "!" ! % $ ! " !
* ,! ! !
B
( -
2009
+ !.-/
50
%7
0 "! !" 0 ! .-/100
0 !2010
&
A
!
2010
) *1 !""!# !! 0 !
! ! $ $"! " "! ! -!" % 2"% 3 " "% 1 !4% 5#!%
A
! " 0 ! # !" ! ! $$" ! " # ! !*( $ ! ! ! + ! !6%
" # ! #" ! $! !! !*
B
!# $$ # ! #" ! $ "! % "" " ! ! ! $ ! !6 !*
( # ! 7!$ ! ! ! ! ! $"! #$ $ #
" " ! $ ! $ ! $ !
+ &5 0 !
2002
)*B
! 89:; 9< =>? 9@<> AB9C DE 8F G=; =H=IJ<>AB9C DE !! $ "! #$ $ ! !!" " + !
80
K90%
& '+1999
) *
5 1 6!
&
2001
)%$ ! " ! 8F => ? 9@<>A B9C DE 8F G=; =H=IJ<>AB9C D EF 3! ! ! L!0# !
& Hamid (1997) mendapatkan bakteri patogen pada ikan
kerapu tikus yaitu
8F =@?D9>> =; DJM 8F =>?9@<>AB9C DEM 8F G=; =H=IJ<>AB9C DEdan
8FJ=; 9JDEM
sedangkan
89:; 9<patogen yang ditemukan menyerang induk dan larva
ikan kerapu lumpur, kerapu Malabar dan ikan napoleon adalah
8F=>? 9@<> AB9C DEMdan
8 F G=; =H=IJ<>AB9C D E(Zafran
IB => F2005). Selanjutnya hasil penelitian
Sarjito
IB =>. (2009) menunjukkan bahwa bakteri
8F <> 9N=CID EM 8F O=JEI>> =M 8FP<;B9EM 8F =>?9@<>AB9C DEM 8F H=;NIA 9M 8F G=; =H=IJ< >AB9C D E O=@ 8F C=; CH=; 9I
berasosiasi dengan penyakit vibriosis pada ikan kerapu macan.
Usaha pengendalian penyakit vibriosis pada kegiatan budidaya ikan kerapu
2
antibiotik yang umumnya digunakan dalam kegiatan budidaya di Indonesia
adalah
Qxytetracycline, chloramphenicol, erytromycin, streptomycin, neomycin
,
dan
enrofloxacin
. Jenis antibiotik tersebut umumnya digunakan untuk
menanggulangi penyakit bakterial pada ikan dan udang melalui oral maupun
perendaman (FAO 2005). Namun, penggunaan antibiotik dalam jangka waktu
tertentu dapat menyebabkan timbulnya masalah resisten bakteri patogen
terhadap antibiotik tersebut pada tubuh ikan, mencemari lingkungan yang
akhirnya dapat membunuh organisme bukan sasaran (Gou
et al.
2009).
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi
permasalahan penyakit dan rendahnya kelangsungan hidup pada budidaya ikan
kerapu adalah dengan memanipulasi lingkungan atau kontrol biologis, baik
dengan menggunakan fitoplankton yang bersifat bakterisida maupun bakteri
sebagai musuh alami atau biokontrol (Maeda 1994). Konsep dari kontrol
penyakit secara biologis adalah dengan menggunakan strain bakteri non patogen
untuk pencegahan penyakit, kemudian dikenal sebagai probiotik.
Menurut Verschuere
et al
. (2000) probiotik adalah agen mikroba hidup
yang memberikan pengaruh menguntungkan pada inang dengan memodifikasi
komunitas mikroba atau berasosiasi dengan inang, menjamin perbaikan dalam
penggunaan pakan atau memperbaiki nilai nutrisinya, memperbaiki respons
inang terhadap penyakit, atau memperbaiki kualitas lingkungannya. Mekanisme
kerja probiotik dapat berupa
(1) produksi senyawa inhibitor seperti antibiotik,
bakteriosin, siderofor, lisosim, protease, hidrogen peroksida atau senyawa
organik yang dapat mengubah pH; (2) kompetisi terhadap senyawa kimia atau
sumber energi (nutrisi) seperti besi atau nutrien yang diambil dari inang; (3)
kompetisi terhadap tempat perlekatan pada tubuh inang; (4) meningkatkan
respons imun pada inang; (5) memperbaiki kualitas air dan (6) interaksi dengan
fitoplankton.
Saat ini probiotik telah diaplikasikan pada sistem budidaya perairan
misalnya pada budidaya ikan (Skjermo & Vadestein 1999; Gram
et al
. 1999).
Vine
et al.
(2004), menambahkan bakteri kandidat probiotik (API-AP5) yang
diisolasi dari ikan badut
Amphiprion percula
mengurangi kuantitas bakteri
patogen
A. hydrophila dan V. alginolyticus.
Penelitian lain yang telah dilakukan
oleh Haryanti
et al
. (2002), Muliani
et al
. (2004) dan Widanarni
et al.
(2008),
3
harveyi
penyebab penyakit vibriosis pada udang sehingga pertumbuhan dan
kelangsungan hidup meningkat.
Beberapa hasil penelitian melaporkan penambahan bakteri probiotik
dapat meningkatkan resistensi terhadap penyakit (Raida
et al.
2003; Kumar
et al.
2008; Apun-Molina
et al.
2009), dapat memodulasi sistem imun (Irianto & Austin
2002; Brunt & Austin 2005; Diaz-Rosales
et al.
2006; Ali
et al.
2010) dan
menstimulasi pertahanan imun lokal (Kim & Austin 2006; Salinas
et al.
2008).
Pemberian
B. pumilus
melalui pakan dapat memperbaiki efesiensi pakan,
sementara
B. clausii
dapat memperbaiki efesiensi pakan dan laju pertumbuhan,
dan kombinasi keduanya menyebabkan peningkatan respons imun selular dan
humoral ikan kerapu
E. coides
(Sun
et al
. 2010).
RS
juan Penelitian
Secara umum penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
alternatif pengendalian penyakit vibriosis pada budidaya ikan kerapu macan (
E.
fuscoguttatus
) menggunakan bakteri probiotik yang
dapat menghambat
pertumbuhan bakteri
Vibrio
patogen dan meningkatkan sistem imun ikan
kerapu macan. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk :
a)
Mendapatkan isolat bakteri
Vibrio
patogen penyebab penyakit vibriosis
pada ikan kerapu macan.
b)
Mendapatkan isolat bakteri kandidat probiotik yang efektif menghambat
pertumbuhan bakteri
Vibrio
patogen penyebab penyakit vibriosis pada ikan
kerapu macan.
c)
Mengevaluasi efektivitas bakteri probiotik dalam mengendalikan penyakit
vibriosis pada benih ikan kerapu macan.
d)
Mengevaluasi efektivitas bakteri probiotik dalam meningkatkan respons
imun ikan kerapu macan terhadap infeksi penyakit vibriosis.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dengan ditemukan isolat bakteri
probiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Vibrio
patogen dan
meningkatkan respons imun ikan kerapu macan diharapkan dapat membantu
mengendalikan penyakit vibriosis dan meningkatkan kelangsungkan hidup dan
4
Tingkat Kebaharuan (
Novelty
)
Penelitian seleksi bakteri probiotik untuk menghambat pertumbuhan
bakteri
Vibrio
patogen dan meningkatkan respons imun pada ikan kerapu macan
5
TUV WX
U
XN
YZS
TX[X\ ]^_`a b^cd
ef gh f i j gk
u
l gm gh lilnonfn pihftu
tu
pu
q ripgsg n pi j nfu
t
t pihtu
ftu
pqu
s ikihsu lil ghvghs gt
gu
gsgf li lpu
ogut
kji wki j mxou
l pu
ogt
pijsij nsn ygh gsgfpi rgjynu
vu
hspggquw
vgj n zvgj nrnj nk fij gs
urnj n kyu
pu
jyi hsgh {vgj n zvgj nfij gs
ygh |oi l gq}~nj nkk
u
hsshsu
yihsghvg j n zvgj nfij gs
ygh z vgj nzvgj noi lgq} gyg kihu
tu
k nh r ghst
ijygkgt
{ yu
j n ynlgh gy
ghst
ihsgq li lnon fnu
fj ghu
y
ghst
ij pi r gj
(
~u
py
g ft
w )
}ef gh fi j gk
u
lgm gh ygh vih ns
f ij gku
ognhhy
g lihsgo glnki ju
pgqgh vih ns
fioglnh ygog l qnyu
khy
g(
sex reverse
) y
ghspi jr n gt
qij lg kjwynt
kjwt
wsnhny
gntu
kgyg ki jf ilpghsgh lih m gkg n yiw
gr g(
lgghst
swh gy)
pijvi h ns
f i oglnh pit
nh g gfgh pi ju
p gq lihvgyn v ght
ghu gk gpnog nf ght
i ji ps
u
t tu
lpu
q li hvgyn pirgj gt
gu
pijt
glp gqu
lu
jhy
g}ihwlih g ki j
u
pgq gh vi h ns
fi og lnh kgyg nf gh fi j g ku
rgh sgt
ij gt
f g nt
gh hy
g yihsgh gft
nv
nt
gs
ki lnvgqghuu
lu
ju nhyifs
fioglnh yghu
fj gh
u
nf gh(
~l nqt
|)
}i l g
t
ghsgh fi ogl nhy
ghski jt
g lgkgyg nfghf ij gku
pit
nh gynt
ihfghtu
woiqu
lu
jgt
gu
u
fu
j ghyihsghlit
w yiqns
t
wowsn swhgyrwlgt
nf nhyi fs
ygh lnfjwrwkn
s
} ~imgj g q nwowsnt
s
s
fil gt
ghsgh fioglnh nfgh fij gku
lgm ghk gygu
lu
j{t
gqhu
yihsghkghvghst
wt
g o{ll(
gy
u
h g j {)
}i mi kg
t
gh ki jtu
lpqghu
og jgv
ynt
ghygn yi hsgh fimikgt
gh ki ju
pgq gh lwj wowsny
gntu
kih gl kgf gh yu
j n ku
hs su
hs ygh yu
j n ki ju
t
}ih gl kgf gh y
u
j nk
u
hs su
hs ygh yu
j n ki ju
t
li ju
kgf gh mnj n lwj wowsny
ghss
kirn nf yg j n nfgh z nf gh swowhsghri jihnygi}fxj ghnf gh pij
v
gj ngr nlihu
ju
t
vi h nrhy
guk ghvghst
wt
goygj n nf gh f ij gku
l gm gh li hm gk gn l l} ihsgh li lkijq gt
nf ghu
fu
j gh lgfrnlu
ly
ghs ynmgkgn lih ssgl pgjf gh p gqw
g nf ght
i j ripu
t
lilnonfn h n ogn kijtu
lpu
q ghy
ghst
nhs sn(
~og lit
et al.
{)
}gyg
t
gq gk kijfilp ghs gh ogjgv
y
ghs ynlu
og n yg j n kihit
gr ght
i ou
ju nf gh fij g ku
lihsgog ln pipij gk g gri f j nt
n}s
gyg
t
gq gk gw
g o ynl gh g ki j riynggh fh nhsu
t
i ou
j ripgs gn m gyghsgh lgf gh ght
i ogqt
ij rij gk qgpnruu
fu
jgh pu
fgghl
u
ou
t
l grnqt
i j ogou
fimnou
htu
f lilghsrg jwt
n iju ri liht
g j g wjsgh kih mi jh g gh piou
lpi jfil pghs ri lku
jh g}iy
u
gt
i jvgynk gygu
lu
j zq gj nukgyg
w
gftu
rnj nk ku
hssu
hs ygh r nj nk ygygtu
l pqu
ri lgfnh kghvghs}i
t
nsgt
ijvgyn k gygu
l
u
j z qgj n fit
nf gt
ijvgynliglwj wrnt
s
y
gntu
rggt
rknhgt
ijiyu
frnriq nhssg li hvgyn nf gh l
u
yg}i i lkg
t
t
i jvgyn kgygu
lju
{ q gj ny
g ntu
rn gt
fgh npg onrli nf ghs
u
ygq lu
og n h glkgfy
ghs ynghygnt
yihsgh ki ju
pgq ghw
gjh gtu
pu
q ygj nt
t
y
t
t
t
y
t (
u
y
)
¡¢
t
y
££u
tu
u
y
tu
s
u
u
t
¤ ¥¦§
¨ ©
t
s
t
¥ ¥¥ t
© u
t
u
t
t
s
¥©ª « t
©
(
®y
u
et al.
¦¯ ¯¦)
¡°±²³±´µ±µ¶· ¸·¹ º·»¼ ½³· ¶¾
¿
s
u
y
t
y
Vibrio
y
t
u
u
u
y
u
t
w
tu
t
t
u
t
%
À u
(
Áu
et al.
)
¡¿
s
u
y
t y
u
u
Àu
u
u
y
u
t
y
u
u
(
Ât
et al.
¦¯¥Ã Äu
et al.
¦¯ ¯¥)
© u
y
t
u
t
u
t
s
u
t
y
t
£ t
Å y
t
t
(
u
y
t
¦¯¯¤
)
¡¿
s
u
tu
y
t y
y
u
© y
t
Vibrio
¡(
Ây
&
Æ ¦¯¯¬)
©y
t
u
u
t
u
s
(
Ç Ày
t
&
« ¦¯¯¬)
¡V
¡alginolyticus
V. parahaemolyticus
u
È t
y
y
t
u
(
Éu
¦)
¡Ê
Vibrio
¡ t
tu
s
t
u
t
t
t
s
y
u
y
u
t
u
u
y
u
t
t
t
u
(
 y
&
Æ ¦¯¯¬)
¡Ë
V. alginolytics
u
t
u
u
s
u
¤ Å ª £ y
t
ÄÌ ª ¤©ªx
¦Í
¨ Î ÏÐ
u
y
u
t
t
u
s
u
© t
t
t
v
(
®u
À )
¡É
t
t
t
s
t
Å©t
tu
t
t
w
t
u
u
t
s
t
s
y
t
tu
s
© t
u
u
t
© z
©
t
t
£ t
¡®
u
u
t
®s
et
al
¡(
¤)
© tu
s
t
t
tu
u
y
u
t
y
tu
t
t
s
©s
u
tu
t
y
u
u
tu
t z
t
u
s
u
y
tu
u
u
tu
tu
u
¡
tu
u
t
t
tu
u
7
t
ÑÒÓ Ô ÕÖ×Ô
y
ØÑÙÔÖÔ ×t
Ù ÑÒu
ÚÔ Ø Ô× ÛÔ ÜÔÝ ÛÔtu
ÞÔØ ß àÒ ÚÑ×t
Ö×áâã
u
t
Ñ Ö×ÞÑØÛÖÚÔt
àáÑ×y
Ô×á
u
Ùu
Ù ÔÕÔÜÔÝ ÙÑÜÔÜÖu
Ùu
Üu
t
ä Ö×ÛÔ×áä Øu
ÜÖt
ä ÜÖ× ÑÔ ÜÔt
ÑÒ Ô ÜÖ Ûä Üu
Ø Ô ÕÔ× ÛÔÜu
Ò Ô× ÚÑ×å ÑÒ × ÔÔ×âæçèéêèëê ìíì îïì îðë îç
ñÒ àòÖ à
t
ÖØ Ù ÑÒu
ÚÔØ Ô × ÙÖØ Ò àòÔ ÝÖ ÕÚu
y
Ô× á ÕÔ ÚÔt
ÕÖt
Ô Ùò ÔÝØ Ô × ØÑ ÕÔ ÜÔÙ ÚÔ Ø Ô×y
Ô×á ÕÔ ÚÔt
Ù ÑÙò Ñ Ò ÖØ Ô × Ú Ñ×á ÔÒÝu
ÙÑ×áu
×tu
×á Ø Ô× òÔá Ö Ö×Ô× á ÕÑ×á Ô× ÙÑ ÙÚÑÒ ò ÔÖØ Ö ØÑs
ÑÖ Ùò Ô×á Ô × ÙÖØ Ò àòÔu
s
u
Û×Ôy
(
óu
ÜÜ ÑÒ ôõõ ö)
â ÷Ô Ù×u
ÕÑÙÖ Ø ÖÔ× ÚÔÕÔ Ý Ñw
Ô× ÔØu
Ôt
ÖØä ÛÑÜ ÔÖ× ÛÔ Üu
Ò Ô× Ú Ñ×å ÑÒ ×ÔÔ ×ä ÔÖÒ ÕÖ ÛÑØÑÜÖÜÖ×á×y
Ô Óá Ôu
ò ÑÒ ÚÑÒ Ô × Ú Ñ×t
Ö×áâ øÑ×áÔ× ÕÑÙÖØÖÔ×ÚÒ àòÖ àt
ÖØ×u
tu
ØÝÑÔ ×w
ÔØÔu
t
Ö Ø Ô ÕÔ ÜÔ ÝÔáÑ× ÙÖØ Ò àòÔ ÝÖ Õu
Úy
Ô ×á ÙÑ Ùò ÑÒ ÖØÔ× ÚÑ×áÔÒÝu
ÙÑ×áu
×tu
×á Ø Ô× ÚÔÕÔ Ö×Ô× á Õ Ñ×áÔ× ÙÑ ÙàÕÖÞÖØÔ ÛÖ ØàÙu
×Öt
Ôs
ÙÖØÒ àòÔ Ôt
Ôu
ò ÑÒ ÔÛàÖÔ ÛÖs
ÕÑ×áÔ× Ö×Ô× áä ÙÑ× Ó Ô ÙÖ× ÚÑÒ òÔÖØÔ× ÕÔÜÔ Ù ÚÑ×á áu
×ÔÔ × ÚÔØ Ô× Ôt
Ôu
Ù ÑÙÚ ÑÒ òÔ ÖØÖ ×ÖÜÔ Ö ×u
t
Ò Ö ÛÖ×y
Ôä ÙÑ ÙÚÑÒ ò ÔÖØ Ö Ò ÑÛÚ à×s
Ö×Ô×át
ÑÒ ÝÔÕÔÚ Ú Ñ×y
ÔØ Öt
Ôt
Ôu
ÙÑÙ ÚÑÒ ò ÔÖØ Ö Øu
ÔÜÖt
Ôs
ÜÖ×áØu
×áÔ ××y
Ô(
ùÑÒ ÛåÝu
ÑÒ Ñet al.
öúúú)
âñÒ àòÖ à
t
ÖØ Ô ÕÔ ÜÔÝØ à ÙÚà×Ñ×ûØàÙÚ à× Ñ×Ôt
Ôu
ÛÑÜu
Òu
ÝØàÙÚà× Ñ×ÕÔÒ Ös
u
Ôtu
ÙÖØ Ò ààÒáÔ×ÖÙÑs
y
Ô ×áÙÑ× áu
×tu
×á Ø Ô×òÔáÖØÑÛÑÝÔÔ×t
Ö× Ô×á ×y
Ô(
üÒ Ö Ô×t
à&
ýu
s
t
Ö× öú úö)
âñÒ àòÖ à
t
ÖØ ÛÑòÔáÔÖ òÖ àØà×t
Ò àÜ Ù Ñ×Òu
u
t
þàÙÑz
ûþÖÜ Üet al
â(
öúúú)
ä Ô ÕÔÜÔÝ ÚÑ ÙÔ×ÞÔ ÔÔ×t
àÒá Ô× Ö ÛÙÑ Ô×t
Ôáà×Ös
ÕÔÜÔ Ù ÙÑÙò Ôt
ÔÛÖ Ôt
Ôu
ÙÑ×y
ÑÒ Ô ×á ÝÔ ÙÔ ÚÔÕÔ ØÑá Ö Ôt
Ô× òu
ÕÖ ÕÔy
ÔâøÔÜÔÙ ÝÔÜ Ö×Ö ÙÖØ ÒààÒ áÔ ×Ö ÛÙÑ ÚÒ àòÖ à
t
ÖØt
Ö ÕÔØ Ý Ô×y
Ô ÛÑò Ôá Ô Ö Ùu
s
u
Ý Ô ÜÔ ÙÖ ÚÔt
àáÑ×t
ÑÔÚÖt
Óu
áÔ ÕÑ×á Ô× ÙÑ×áu
Ò Ô×áÖ ØÑÒu
s
ÔØÔ ×y
Ô×á ÕÖ Û ÑòÔò Ø Ô× àÜ ÑÝ ÚÔt
àáÑ×äu
Ùu
Ù×Ôy
ÕÑ×á Ô× ØàÙ ÚÑt
Ö ÛÖäÕÔ×y
Ô× á ÚÔÜÖ× á òÔ ×ÔØy
ÙÑ×á ÝÔÛÖÜØ Ô×s
òu
Ô × ÛÖs
t
y
Ô× á ÕÔ ÚÔt
ÙÑ×áÝÔ ÙòÔt
ÚÑÒtu
Ùòu
ÝÔ× ÙÖØÒ àÒáÔ×Ö Û ÙÑ ÚÔ ÜÖ×áòÑÒ òÔ ÝÔÔây
ó
u
ÜÜ ÑÒ(
ôõõ ö)
ÙÑ×Ôy
t
ÔØÔ × òÔÝw
Ô ÚÒ àòÖ àt
ÖØ ÕÖÔ ×ááÔ Ú ÙÑ×áu
×tu
×á Ø Ô× Ø ÔÒ Ñ×Ô ÙÑ×á ÝÔÙòÔt
ØàÜ à×ÖÛÔ ÛÖÖ×t
Ñs
t
Ö Ù×u
àÜ ÑÝ ÙÖØ Ò àòÔy
Ô×á òÑÒ ÛÖÞÔt
ÙÑÒu
áÖØ Ô× òÔ ÖØÙÑÜÔÜu
ÖÙÑØ Ô× Ö ÛÙÑØàÙÚ ÑÖÛÖt
×u
t
Ò Ö Ñ× ÙÔÚu
×u
ØàÙÚ Ñt
Ö ÛÖÒu
Ô×á ÛÑÒt
ÔÙÔ ÙÚu
ÙÑ ÙÚÒ àÕu
ØÛÖ ÛÑ×Ôy
Ôw
û Û Ñ×y
ÔÔw
y
Ô×á ò ÑÒ ÛÖÞÔt
Ô×t
Ö ÙÖØ Ò àò ÔâñÒàòÖ à
t
ÖØ ò ÑÒ ÛÖÞÔt
ÙÑ×á×u
tu
×áØ Ô× òÔáÖ Ö× Ô×á×y
Ô ØÔÒ Ñ×Ô ÙÔÙ Úu
ÙÑ ÙÚÑ Ò òÔÖØ Ö ×u
t
Ò ÖÛÖ ÕÑ×á Ô × ÙÑ ÙÚÒ àÕu
ØÛÖv
Öt
Ô ÙÖ× ûv
Öt
Ô ÙÖ×ä ÕÑt
àØÛÖ ÞÖØ Ô ÛÖ ÚÔ×á Ô × ÙÔu
Úu
× Ù ÑÜÔÜÖu
ÔØ ßÖv
Öt
Ôs
Ñ×z
ÖÙÔt
Ö ÛâñÒ àòÖ à
t
ÖØ ÝÔÒu
s
ÙÑÙ Ñ×u
ÝÖs
y
ÔÒ Ôt
ò ÑÒ ÖØu
t
ÿ ô)
ÙÑ× áu
×tu
×á Ø Ô× Ö×Ô ×á ×y
Ôäö
)
ÙÔÙÚu
ÝÖ Õu
Úw
ÔÜÔu
Ú×u
t
Ö ÕÔØtu
ÙòÝu
ÕÖ Ö×t
Ñs
t
Ö Ù×u
Ö×Ô×áä)
ÝÔÒu
s
ÕÔ ÚÔt
ÝÖ ÕÚu
ÕÔ× ò ÑÒ ÙÑt
ÔòàÜÖs
ÙÑ ÕÖ ÜÖ×áØu
×á Ô ×u
Ûäs
u
ÒÑÛÖs
t
Ñ× ÚÔ ÕÔs
u
Ýu
Ò Ñ× ÕÔ Ý ÕÔ×(
u
s
t
)
)
t
s
t
t
s
t
y
u
tu
w
tu
y
y
u
u
) t
t
t
y
w
t
u
t
u
tu
t
y
v
u
y
u
u
t
u
et al.
(
)
s
t
t
y
tu
(
)
u
y
w
t
t
t
t
t
t
t
u
y
w
y
t
u
!(
)
t
t
s
y
w
t
u
s
u
(
u
t
)
t
t
u
u
t
y
!(
")
t
t
t
t
t
tu
u
!(
#)
t
u
!(
)
u
t
s
(
)
t
t
t
$
t
y
tu
u
u
s
u
t
u
u
u
s
u
s
t
t
t
w
u
t
(
et al.
#)
u
in vitro
t
u
t
u
t
u
t
tu
u
%
t
u
t
t
u
t t
t
t
u
u
u
s
s
u
u
t
y
t
tu
u
%
t
t
t
u
u
in vivo
&
t
u
tu
t
v
w
u
t
u
t
t
u
(
)
u
u
y
t
s
tu
u
s
t
u
u
u
t
t
t
t
u
u
t
u
y
!(
)
u
y
s
t
t
t
tu
t
%t
u
s
t
t
u
s
u
u
%t
u
u
t
!(
")
v
u
u
t
t
t
u
t
u
t
u
t
u
tu
u
u
tu
t
t
u
y
w
t
u
u
t
s
t
t
t
u
t
!(
#)
u
t
t
s
t
t
y
u
t
t
t
t
!(
)
v
u
u
t
y
t
s
u
u
y
t
t t
t
y
t
tu
u
t
9
,-./ 01 / /
t
/ 0 2 -2-3/ 4/2/ 56 - 37y
/ 08 2-3/ 9/9/ :/ .w
/ 9/ ; 2u
97 9/y
/ 9/0tu
2
u
; <38/ 07s
.- =-4 -3t
7u
9/ 08 ./4u
u
0 7 5/ 0 =-2/8 / 7 4 3<27<t
7 5t
-:/; 97 :/5u
5/09/0 ./.4
u
. -0u
0>55 / 0u
4 -08/ 3;
u
4<=7t
71t
-3 ;/9/4 4 -3tu
.2u
;/ 0 9/0 5 -=-;/t
/ 0. -:/ :u
74 -07 08 5/t
/ 05-=-7. 2/ 08/ 0.7 5 3<27/ :9/ :/ .tu
2u
;(
?7 ::/ .7 :et
al.
@A AB)
CD1 -567
v
7t
/s
4-088u
0//0 2/5t
-37 43<27<t
7 5u
0tu
5 . -08 - 09/ :7 5 / 0.7 5 3<<38/ 07.-
s
4 /t
<8-0 =/ 08/t
974-08 /3;7u
<:-; > -07s
2/56 -37y
/ 08 978u
0/5/ 0(
?- 3=E;u
-3 -et al.
@AAA)
C F/:t
- 3=-2t
u
97=-2/ 25 / 0 <:-;5 -;7 9
u
4/ 0 2/56 -37=/ 08 /
t
974-08 /3u
;7 <:-; :708 5u
08/ 0CG37
t
-37/ :/7 0y
/ 08 ;/ 3u
s
974 - 0u
;7u
0tu
5.- 0>/ 975 / 0 .753<<38/ 07=.-
t
-3t
- 0tu
=-2/8/7 43<27<t
7 5 /9/ :/ ; .753<<38/07=.-t
- 3=-2
t t
u
7 9/5 4 /t
<8- 075 9/ 0t
7 9/5 .-08;/=7 :5 /0 =- 0y
/w
/y
/ 08 2- 3=71 /t t
<5=7 5 2/ 8 7;-w
/ 0y
/08974 -:7 ;/ 3/(
Hu
::- 3IJJ K
)
C?7 0 -
et al.
(
@ AAL)
.-:/ 4<35 / 0 / 9/ :7 ./ 5/ 0 979/t
4 3<27<t
75(
M,I N M,O)
y
/ 08 977=<:/=7 9/ 37 7 5 / 0
Amphiprion percula
(
P/E-4 - 9-) y
/ 08 2-3 ;/=7 : .-:- 5/t
9/02 -35<:<07=/s
74/ 9/.u
5u
s
75/ 0Q=-;7 08 8 /9/4/t
.-08u
3/08 74<4u
:/=72/ 56 -37 4/t
<8- 0Aeromonas hydrophylla
9/0Vibrio alginolyticus
C,-3
tu
.2u
;/0V.aguillarum
y
/ 08 2-3=7 1/t
4/t
<8-0 9/4/t
97 ;/.2/t
4 -3.2tu
u
;/00y
/ <:-;P
Cfluorecens
MF@y
/08 97tu
. 2u
;5/ 0 4/9/ . -97/ 9-08 / 0 5<0=-0t
3/=7 2-=7y
/ 08t
- 3 2/
t
/=Q4 3<9u
5=7=7 9 -3 <1<39/0/5677v
t
/s
/ 0t
7 2/5-37t
P. fluorecens
MF@.-07 08 5 /t
=-;7 088/9/ 4/t
. -08;/.2/t
4 -3tu
.2u
;/ 0V.anguillarum
(
R 3/.et al.
IJ JJ)
CS/ :/ ; =/
tu
.-5/07=.-y
/ 08 .08 5 7 0u
t
- 3>/ 97u
0tu
5 .-0E-8 / ; 5<:<07=/=7 2/56 -37 4/t
<8-0 4/9/ 7 0/ 08 9-08/0 .-0/ . 2/;5 / 0 2/5t
-37 :/7 0y
/ 08 ./.4u
2- 35<.4 -7=7t
9- 08 /0 2/56 -37 4/t
<8-0 9/ :/ . .-0 9<.7 0/=7t
-.4/t
4-3 :- 5/t
/0(
?- 3=E;u
3 -et al.
@AA A)
C, :/ 0/
s
et al.
(
@AAL)
Q4 -. 2-37/0 2/5t
-374 3<27<t
75 =-:/7 09/ 4/
t
.-0-5 / 0 4 -3tu
.2u
;/ 0 2/5t
-37 4/t
<8-0 >u
8 / 9/4/t
. -07 08 5/t
5/ 0 :/ >u
4 - 3tu
.2u
;/0;-/ 0w
/5u
/t
7 5 CS
T UV WXYX Z[Y\][^5/ 0 .-.7 :7 5 7 =7
s
t
- . 7.u
07t
/s
u
0tu
5 .- :// 0w
2-3 2/ 8 /7 ./E/. 4-0y
/ 5 7t
Qy
/ 08 . -:74
u
t
7=7s
t
-.7.u
0 =4 -=71 7 5 9/ 0=7s
t
-. 7 .0u
0<0=4 -=71 75C_-=4<0
s
7 .u
0 4 - 08 7 0 9u
5=7 0y
/ Q 5-2-3/9// 00y
/ 9/ :/.tu
2u
; =/ 08/t
2- 31:u
56u
/=7 C_-=4<0
s
7 .u
0 0<0=4 -=71 7 5 2-3=71 /t u
..u
9/ 0 5 - 2-3/ 9//00y
/ 2- 3=7 1 /t
4 -3./0-0 9/ :/.tu
2
u
;75/ 0(
M09- 3<0s
IJ` LaD::7s
I JKK)
Ctu
f
u
gh ijkl jm nl jt
op nlqlt
ql nl rlq iklj st uu
s
lu
s
u
s
y
l jm fo pq opljs
oflml iq osopl jmt lq l j
t
im o js
ovl pl sot l jit nl j or os ijlki qlt
um ojh k ovlpl tis ilw
i noj ml jr ik uk isnl jojz
isqput
ou r it
itrlijjy
l(
w jnopk u jdxyz)
{|i
s
t
os isu
jit
ls
k o ru
r op s opu
q lt l j qoplgl jljt
q opt
lsly
l j m nirltu
tlj h s orl ru
ilt } iv
it
ls
~ l muk it
uk is
i jis o pqlt lju
rl jmtlgllrw
u
jtu
tk is
t
osqopt
lgl jl j fop itt
u
jly
y
l itu
t
o p fojtu
tjly
q opt
l gljl j k oru
r o p(
lrvlt dx )
{ puko
s
t
o p foj
tu
tjy
l qopt
l gl jlj k q ok i~it t lp o jl lnl jy
l pljs
l jmlj ljt
im o jqojm ij~otk iy
l jmsl
s
u
ttonlrl stu
fu
gtos
u
n il jni~lmuk it
ipur o gsl tpu~lm{ltpu~lm
t
inlt fopqopl j nl rls p olt kit otoflrljy
ljm kq oki~it h jl su
j f opq o pl jq ojt
ijm nlrl s s os q opt
l gl jt l jk ornoj ml jvlp lsojm it lt
nl jsojmlsfirz
lt
q o pl jmk ljm nlj nis
u
mu
gtl jtoq l nlris~uk it (
iz
l p ndx
)
{ op
t
l gljl jtu
fu
g kq oki~it nirl tt l ju
u r og ljt
ifuniy
l jm s opu
q lt l jp okq u j
s
isu
j gu
supl r {t l j gl j
y
l s os ir itis
ltu
torls
isu
jumr u fu
r ijy
l tji isu
jumr u fu
r ijy
l j msopu
qltl js ltpumr ufu
r ijhtos
t
l firl js
t
pu
tptu
su r otu
r j ly
nirlttl ju
ur og pl jt
l i {rlki~it lk iis
u
jum r u fu
r ijt
opkofu
t
n inlk l pt ljllt
s
k i~ lt
~ik it ltis il h t l jnu
jm l j t l p fu gi nplt
nl j t us quk ik i lkl s ls iju sur otu
r isu
jumr u fu
r ij(
l fif&
lklp ifu
dx x
)
{ s
u
jumr u fu
r iji jik o rl ijt
op nlqlt
nl rls qrlk sl nl pl gu
mln it
osu
t ljqlnlstu
u
k hu
hs
u
s
vl ipljos q onu
nl jnlrlst
oru
pit l jsl{
s
pm l j qos fo j
tu
t p okqu js
isu
j nl j nl pl g nito jlr k ofl ml i upmlj r is ~ us ioru i n{ l nls lslr ilu p m l jr is ~ us ioru in
t
orlgfo p ni~op o jk il k inljs osir iti kq ok i~it
ls
nlrl s q pu n
u
tjlhy
k o flr itjy
l qlnl it lj u pm l j r is ~us ioru int
inltt
o p ni~op ojk ilk i{
r o g t lp o jl i
tu
h k ovlpl l jlt
us i l p ijm l j r i s ~ u in ql nl sl slr ilt
o pq ikl g nojm l j lp ijml j r is~ uin{
lp ijm l j r is ~ u in sor iq
u
t
it
isu
s
h r is qlh r is ~ uju noht
u jkir nl j fopvlt fopvlt q oy
o p soj ml j nu
jm r is ~ uk it y
l jm lt l j s osfojtu
t p okq u j isju
nl js
su
s
u
stu
rljm k o fl m l i l p ijml j s ioruiny
l j m s os qpu nu
t kik ornlpl g(
iss
et al
{eee)
{ osfoj
tu
t l j p okq u js
isu
j kq ok i~it nlj pokquj isu
j ju jkq ok i ~it nirlttl ju
u r og k or r is~u k it y
ljm mlu
lt l j sos f ojtu
t kor s os u p i{ pu k o
s
q osfojtu
t l j p okquj isu
j n isu
rl i ur ogs
t
isu
rlk i qlt
u m o jy
l j m sopu
qlt ljq pu
t
oij l k ijm nl j nitojl r i k oflml i l jt
imoj{wjno pku j
(
dxxe)
sojorl kt l jh fl gw
l nlrls q pu k os
isu
jus u nu
rlk i sor iflt
tl j nu
l sot l j iks oy
litu
kis
t
os11
t
y
)
t
s
u
u
u
u
u
t
t
u
(
u
u
s
)
u
s
u
y
y
¡
u
u
¡ ¡ ¢ ¡ y
¡ y
u
t
y
¡ ¢ £u
u
t
t
¡ ut
(
¤ s
¥¦ ¦§)
u
y
v
t
s
t
t
(
u
s
u
s
y
t
¨ t
)
y
¡
y
s
t
¢u
¡ ¡
©
s
¡ ¡u
¡s
u
¡s
¡ t
s
¢u
¡ t
¡ t
¡ t
s
(
¤¡t
s
et al
¥¦ ¦ª
)
¢
u
u
s
u
¡ tu
u
t
¡ ¡ s
t
t
¡ «¬ t
¡ ¡ (
® ¯)
u
¡ z
t
t
u
s
u
s
tu
«
t
¡ ¡u
y
¡ t
« ¡
t
s
¢ ¡ ¡t
(
° ±²) y
¡ u
t
t
u
tu
u
(
³s
et al.
ª §§§)
´µ¶·¸¶¹¸ º»¼½
S
¸ ¾¹ ¿ ÀÁÀ½Ã
t
t
¡ t
s
t
t
y
t
y
¡ ¡
t
(
Äet al
ª§ § Å)
u
s
t
u
u
u
t
Æ t
s
t
u
(
Ç t
&
u
s
t
ª§§ª È©z
Äs
et al.
ª§ § É)
st
u
s
t
u
u
s
u
s
(
Ê&
u
s
t
ª §§ É
)
£
s
et al.
(
ª§§ Ë) t
t
¡ t
t
Æt
u
gilthead seabream
(
Sparus auratus
)
v
s
t
t
u
t
t
u
(
Lactobacillus delbrueckii
Bacillus subtilis
)
« v
u
t
u
u
t
£
s
et al.
(
ª §§Ì)
t
¡u
s
t
Lactobacillus delbueckii, L. lactis
Bacillus subtilis
(
heat-inactivated
)
(tu
¡¡t
u
) t
s
t
u
gilthead seabream
Ã
t
t
¡ t
v
t
s
¡ t
u
t
¡ ¢ ¡ y
¡ u
(
Ç t
&
u
s
t
ª §§ª È Í
s
et al.
ª §§ÅÈà ¡ et al
ª§ § ÎÈ
£
s
et al.
ª§ §ËÈ£
s
et
al
ª§§Ì)
y
¡ t
y
¡ t
(
©z
Ä
s
et al
ª §§ ÉÈÇ
t
&
t
s
u
ª§§Å)
Ã
t
t
ÑÒÓÔ Õ ÑÖ
s
t
× Õu
ÒÓ Ø× Ó Ùt
××v
Ót
s
Ú ÓÛ Ü Ø×t
Ü Ø×s
ÝÓÖ ÚÓÛÜØ×t
Û ×ÖÞ ÓÒ ßÓ Û×ÓÖ Ý ÑàÓÖ Ý ÑÖ ÛÓÖ Ú ÜáÕu
ÒÓØ×Õu
Òt
× ØàÑ Ø× Ñs
àÓÒ×ÖÛÑÚÑÙâ×Ú(
ãÓÒ×ÖÓs
et al
äÐåå æ
)
äçÓ Ø×Ò à ÑÖ ÑÒ ×
t
×ÓÖ èá× ÓÖt
Ü&
é×Öt
s
u
(
Ðååê)
Ý ÑÖÛ ÓÖ ÞÑÒÓs
ÕÑÕà ÑáÒ×ÔÓt
ÙÓÖ ßÓÔw
Ó ßÓÙt
Ñá×y
ÓÖÛÝ××Ö ÓÙâ×v
Ó Ø×àÓ ÖÓs
ÝÓ àÓt
Þu
ÛÓ Õ ÑÖs
t
× Õu
ÒÓ Ø×áÑ ØàÜÖs
Ú ÓÛ Ü Ø×t
×Ù àÓÝ ÓÒ ÑÙÜ Ø×t
Û×ÖÞ Ó Ò ßÓÛ ×ÓÖ Ý ÑàÓÖ × Ù ÓÖseabream
äãÑßÓÒ × ÙÖÓ
y
áÓ×ÖßÜt
w
áÜt y
u
ÓÖÛ Ý× ßÑá× àÓ Ù ÓÖ ÕÑÖ ÛÓÖÝu
ÖÛ ßÓÙt
Ñá×Aeromonas hydrophila
(
Ý × ÕÓt
× ÙÓÖ ÝÑÖ Û ÓÖ Ú ÜáÕÓ Ò×Ö)
éêë æÏÕÑÕ àÑáÒ×Ô Ót
Ù ÓÖÞu
ÕÒÓÔÕÓ ÙáÜÚÓÛÛ× ÖÞ ÓÒ ßÓÛ×ÓÖÝÑàÓÖy
ÓÖÛÒ Ñß×Ô ßÑØÓáÝ× ßÓÖÝ×ÖÛ ÙÓÖÝ ÑÖÛ ÓÖ×ÙÓÖÙÜÖ
t
áÜÒäãÓÒ×Ö Ó
s
et al.
(
Ðååì) t
ÑÒ ÓÔ ÕÑÖ ÑÒ××t
ßÓ Û Ó× ÕÓ ÖÓ àÑ ÕßÑá×ÓÖ(
Õ ÑÒÓÒu
× ÜáÓÒ)
Lactobacillus delbrueckii, lactis
ÝÓ ÖBacillus subtilis
(
Ô ×Ýu
à)
àÓÝÓ ×ÙÓÖí ßÓ ×ÙØÑîÓáÓ
tu
ÖÛÛÓ Ò Ót
Óu
ÙÜÕß×ÖÓ Ø×í ÝÓ àÓt
ÕÑ ÕÜÝÒÓØ×u
à ÓáÓ ÕÑt
ÑáëàÓáÓÕ Ñt
Ñá × Õu
Ö ÓÒÓ Õ×ÓÔäïÑÖ ÛÓá
u
Ô × ÕÖu
s
t
×ÕÒÓu
t
Üá àÓÝ Ó ×ÖÓÖ Û Ý× àáÜÝÙ Ø×u
ÜÒ ÑÔ Ú ÜáÕu
ÒÓ Ø× ë Ú ÜáÕu
ÒÓØ×Õu
Òt
× ØàÑ Ø× Ñs
s
ÑîÓáÓØ× Û Ö×Ú×ÙÓ ÖßÑáß ÑÝÓÝ× ßÓÖÝ ×Ö Û Ù ÓÖÝ ÑÖÛÓÖàÑáÒÓ Ùu
ÓÖ ÕÜÖ Ü ØàÑ Ø× Ñs
(
ãÓÒ×ÖÓs
et al.
Ðå å æ)
äéÒ
y
et al
ä(
Ðååìð
)
ÕÑÖ ÝÓ àÓt
ÙÓ Ö Ö×ÒÓ ×Ô ÑÕÓ
t
ÜÙá×t
íu
Þ × Ö×t
áÜßÒu
Ñt
Ñt
áÓz
ÜÒ ×u
Õ(
ñò ó)
í ÖÑt
áÜÚ×Òadherence
í ÓÙ×t
v
×t
Ós
Ò× ØÜØ× Õí Ó Ùâ×v
×t
Ós
Ø Ñáu
Õ ßÓÙt
Ñá× Ø×ÝÓ Ò ÕÑÖ×Ö Û ÙÓt
ØÑîÓáÓs
× Û Ö×Ú×ÙÓÖ àÓ ÝÓ Ù ÑÒÜÕ àÜÙy
ÓÖÛÕÑÖ ÝÓ àÓ
t
ÙÓ Ö îÓ ÕàáÓÖu
B. subtilis
ÝÓ ÖL. acidophilus
Ý× ßÓ ÖÝ×ÖÛ ÙÓ Ö ÙÑÒÜ ÕàÜÙ ÙÜÖt
áÜÒí Ø ÑÝÓÖÛ ÙÓÖ éÒy
et al.
(
Ðååìô
)
í × ÙÓ Öy
ÓÖÛ ÕÑÖ ÝÓ àÓt
ÙÓÖ àÓÙÓ Ö Ý ÑÖÛÓÖàÑÖ Ó ÕßÓ ÔÓÖ àáÜ ß×Ü
t
×Ùt
ÑáÒ×ÔÓt t
×ÝÓÙ Õ ÑÖu
ÖÞÙÙ ÓÖu
ØÓÙ ×t
ØÑt
ÑÒÓ Ôu
Þ ×t
Ó Öt
Ó ÖÛ Ý ÑÖÛÓÖsurvival rate
y
ÓÖÛÒ Ñß×Ôt
×ÖÛ Û×äõÑÖá
u
u
t
òáu
Öt
&
éu
s
t
×Ö(
Ðå å æ)
í àáÜ ß×Üt
×Ù Ý Ó àÓt
Õ ÑÖ× Õt
s
u
ÒÓ Ø× × Õu
Ö ×Ót
s
ÓÒÓ Õ×y
Ó ×tu
ÕÑÖ×Ö Û ÙÓt
Ù ÓÖ Þu
ÕÒÓ Ô Ò Ñu
ÙÜØ×t
í
ù úûüýüþüÿ ù ù
W
÷
÷÷ ! " " # $ ! ! " " %" "" & % % ' ' (" ) * ) & ! " " # ! % % ' ') " "&+ *, & ! ""
# $ & % ' & - $
# & $ %" ".
! " " ÷
/ 0
% ) .
123 45 2627 2893 9: 7
); < .
= * " >?@A ?B
< #
% &)* ) . $ " "
#";& <' < C
" ' & < " ' " >?@A ?B " <D ; C ; "
" . $ " >?@A ?B
" < ' '
"" .
= "
" " '
;& < ' " E"
F >?@A ?B " ' " 'G& < D E" & &<
" " C " '
& < " "" '
<D ;& C ;
" . H ;
F G <D ; F
KLM LNOP OQ M RLP OSQT U VW NQP X QR P LY O R QMZ OZQP [Y W X OW P OR \QMS Z O[ LY WNL] [ QZ Q P Q]Q[ VLXLN^_M\Q Z OQ[ NORQVOR QM [ QZ Q X LM O] OR QM R LY Q[^ _Q`Q M _LNQ N^O [ Q R QM VLNQ_Qab ]QYO
ZQM[ QZQ ]QY OR Lac ZON QR^R Q M^dO P QMP QMS_L MSS^MQR QMX QRP LY O ef ghf i [ Q PWSLM \Q MS Z O[ LY WNL] [ QZ Q [ L MLNOP O QM [ LY P Q_Q ZLMSQM _LPWZL [ LY L MZQ_QMj KLMSQ_Q P QM ZO NQR^RQM P LY ]Q ZQ[ RLNQMSV^MSQM ]OZ^[k [ LY P^_X^] QM ZQ M [ LMS]Q_XQP QM XQRP LY O [Y WXOW P OR P LY ] QZQ[ [LY P^_X^]QM e f ghf i [ QPWSLMj
15
no pqro n srt urvru w
E
vnoro nVIBRIO
xrwp yzt xrsr n urt uz vrx{|rC
rtEpinephelus fuscoguttatus
}
B
~ }
L
r
t
r
s
i
rio
t
p
r
u
p
Epinephelus fuscoguttatus
¡
¢ £ ¤ ¥ ¤ £ £¢£ ¤ ¢ ¢ ¢ ¥
Vibrio
¤ ¢ ¤ y
¤ y
¢ ¦¥ ¢ ¥ Vibrio
£ ¥ ¥ ¤£ ¢y
£¤£ ¥ ¥ §¥ ¤ £ £¤ ¢ ¨¥¥ £ £ Thiosulphate Citrate Bile Salt
© ª « ¨¬ ¤ £ y
¦¥ ¥ £ § ¤ ¢ ¢ y
£ £ ¢ y
§£¦ ¥ ¤£ £ ¤ ¢ ¥ ¤ ¢¥ ®¯°
« ±² £ ¢ ¢
y
³ ¥ ¢Vibrio
¤ ¢ £ ¥ ¢ ¥ ¢ ¥ ¥ ¥ ¤ ¥ ¢££ ¢ y
¢
y
¤ ¤ ¢ ¢ ¥ £ ¥ £ ®´µ ¥ ¤ ¢ ¶ ¢y
¥ ¤ ¢ y
¤y
¢ ¦¥ ¤ £ y
¥ ¤£ ¢¢ ¥ £ ¢ ¥ ¥ £§ ¥ w
¢ V. metschnikovii, V parahaemolyticus
V. mimicus.
¢£ ¢¤ ¦¥ £ ¢¥ ¢ ¢¢ ¥ £ ¢ V. parahaemolyticus
º
B
»¼½ºC
¼¾
L
¿¾ÀÁ ¾ à ÄÅÆt
ÇÄÈ Æ ÈÉ ÊË ÆÌ ÆÍÎ Ï Ì Çz
ÆÎÇÄÈ ÐÆÎ ËÄÑÏ ÈÇÍVibrio
ÄÈ ÒÇÑ Ï Ì Ó Ì ÄÔÕÏ ÌEpinephelus fuscoguttatus
ÖÈÉÏ Ì ×ÔÕÏ ÌØÇà ÇÄ È ÄÙ ×ÖÚÛÜÝÀÞ ß¾ÝÀÜÀàܾ Æ ÈÉÛÜÀÜÓÁÀà