• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara(UMN)Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara(UMN)Medan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)

MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH MIMI RACHIMI

092201026

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN STUDI DIII ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karuniaN-ya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan judul “Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN).

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini tidak akan selesai tanpa restu kedua orang tua. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda ku Bapak Jafri dan Ibunda ku Siti fauziah yang telah memberikan doa dan dukungan moral maupun materil serta kasih sayangnya sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan kertas karya ini sebaik-baiknya. Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, saran, arahan nasihat - nasihat serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini Penulis menghaturkan rasa hormat diiringi ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak DR. Syahron Lubis, M. A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina zainuddin, M. Pd, selaku ketua jurusan program studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos. M.I Kom selaku Dosen pembimbing yang

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama pelaksanaan penulisan kertas karya ini.

4. Bapak Ishak, SS, M. Hum selaku Dosen pembaca yang juga memberikan

saran dalam penulisan kertas karya ini.

5. Seluruh Staf pengajar dan staf administrasi Program studi Ilmu

Perpustakaan D-III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik, membimbing dan membantu penulis selama mengikuti masa perkuliahan di Program Studi Ilmu Perpustakaan.

6. Buat keluarga ku tercinta terutama kedua kakak saya (Nana Suriana dan

(3)

segala dukungan doa dan motivasi yang telah diberikan untuk saya dalam menyelesaikan kertas karya ini.

7. Buat teman-teman saya terutama herli marito dan mardiah serta seluruh

teman angkatan 2009 yang telah senantiasa bersama dalam segala suka dan duka terima kasih buat masa-masa tiga tahun yang kita lewati bersama dikala senang, sedih, canda dan tawa bersama.

8. Dan terima kasih kepada semua orang-orang terdekat saya yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Penulis menyadari bahwa kertas kaya ini masih terdapat kekurangan dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun serta lebih baik pada masa yang akan datang.

Medan, Januari 2013

(4)

DAFTAR ISI

1.4 Metode Pengumpulan Data ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan perguruan tinggi………...5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi………...…..6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi………...…7

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi………....8

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi……….9

2.1.5 Fasilitas Perpustakaan Perguruan Tinggi………10

2.1.6 Jenis – jenis Fasilitas Perpustakaan Perguruan Tinggi………...11

2.2 Koleksi Perpustakaan perguruan tinggi………...12

(5)

2.4.1.5 Pemberian Sanksi……….26

2.4.2 Pelayanan Referensi……….27

2.4.3 Pelayanan Internet………28

2.4.4 Relevansi Koleksi……….29

BAB III PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) 3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan ……….31

3.1.2 Struktur Organisasi dan Staf Perpustakaan UMN………..32

3.1.2.1 Struktur Organisasi………28

3.1.2.2 Staf Perpustakaan………..28

3.2 Penggunaan Perpustakaan UMN………29

3.3 Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara………..31

3.4 Jumlah Koleksi Perpustakaan Koleksi Universitas Muslim Nusantara...31

3.5 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan UMN………35

3.6Kendala-Kendala Mahasiswa UMN Dalam Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan………39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan………..40

4.2 Saran……….41

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penulisan

Pesatnya kemajuan teknologi, dalam konteks perpustakaan berpengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan. Teknologi yang didomonasi oleh pengguna dalam perpustakaan adalah komputer yang dianggap sebagai pengganti fungsi tenaga manusia dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas – tugas yang biasa di kerjakan oleh manusia, tidak terkecuali pustakawan. Hal ini sangat memungkinkan pencari informasi dekat dengan berbagai informasi yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.

Peran utama perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan pelayanan berupa sarana edukatif untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan penalaran dalam proses pendidikan dan memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan, baik staf pengajar maupun mahasiswa dalam menunjang proses belajar mengajar yang ada di perguruan tinggi tersebut.

(7)

koleksi – koleksi baru yang mampu menarik minat pengguna untuk menggunakan koleksi yang pemanfaatannya bisa di fungsikan berupa bahan pustaka berbentuk buku seperti buku teks, buku referensi dan bahan pustaka bukan buku seperti majalah, jurnal, bulletin, karya ilmiah, koran, dan koleksi bidang ilmu pengetahuan lainnya. Suatu perpustakaan dapat dikatakan baik, apabila pemanfaatan koleksi perpustakaannya memadai. Hal ini menunjukkan perpustakaan sudah dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan pengguna semaksimal mungkin. Dan koleksi yang dimanfaatkanpun sudah memenuhi standart baik dalam segi isi informasi, fisik buku dan penggunaannya yang diinginkan pengguna.

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi swasta yang dinaungi oleh Yayasan Perguruan Besar Al-Jamiatul Wasliyah. Hingga kini, koleksi yang dimiliki perpustakaan UMN sebanyak ± 1428 judul, dan ± 3845 eksemplar. Dan jumlah koleksi yang dipinjam oleh pengguna perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) mencapai ± 628 judul dengan jumlah ± 911 eksemplar. Sedangkan jumlah pengguna atau pengunjung datang keperpustakaan untuk tahun 2011 rata – rata mencapai ± 5.120 Orang / tahun dan tahun 2012 rata – rata mencapai ± 3.201/ tahun, dalam berbagai disiplin ilmu. Perpustakaan UMN ini diharapkan dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Perpustakaan UMN terletak di lokasi yang berbeda dengan gedung pusat universitas tetapi masih dalam satu kawasan. Perpustakaan ini masih manual dalam melakukan kegiatan perpustakaan. Penelusuran koleksi di lakukan dengan sistem pelayanan open access atau mencari langsung ke rak lokasi. Luas ruangan perpustakaan ± 24 x 9 m, dan belum adanya suatu sistem penelusuran informasi perpustakaan yang di gunakan. Jika suatu perpustakaan memiliki suatu sistem seperti OPAC ( Online Public Access Catalogue ) maka pencarian dapat dilakukan dengan cepat.

Berdasarkan uraian hal diata, penulis tertarik untuk memilih judul pada

kertas karya ini yaitu ”Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas

(8)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN).

2. Untuk mengetahui kendala – kendala pengguna dalam memanfaatkan koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi Universitas Muslim Nusantara (UMN).

1.3 Ruang Lingkup

Dalam penulisan kertas karya ini membahas tentang pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Ruang lingkup penulisan kertas karya ini terdiri dari jenis dan jumlah koleksi yang dapat dimanfaatkan serta fungsi pemanfaatan koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.

1.4Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan dalam

penulisan kerta karya ini, metode yang digunakan, yaitu :

1. Penelitian Keperpustakaan

Data diperoleh melalui literature berupa buku dan informasi lain yang berkaitan dengan penulisan kertas karya.

2. Penelitian Lapangan

Pengamatan secara langsung keperpustakaan serta mengadakan wawancara dengan pengguna dan staf perpustakaan, untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini.

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, perpustakaan sebagai salah satu lembaga informasi semakin berkembang. Sekarang ini kita dapat menemukan berbagai jenis perpustakaan, mulai dari perpustakaan nasional, perpustakaan daerah sampai perpustakaan perguruan tinggi bahkan perpustakaan sekolah. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan yang banyak kita jumpai pada saat ini, berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai perpustakaan perguruan tinggi.

Menurut judul Buku The random House Dictionary of the English Language, College Edition, Immpressum : Neywork, Random House, 1968, Pada halaman : 722) dalam bahasa inggris “Library : a place, as a room or building,

containing books and other for reading, study, or reference (perpustakaan adalah

suaru tempat , berupa sebuah ruangan atau gedung yang berisikan buku atau

bahan lain untuk pembaca, studi atau reference )

Menurut judul Buku The Advanced learner’s dictionary of current English Language, 1968, Pada halaman 562) dalam bahasa inggris “libarary is room tion of building for a collection if books there for reading ;the books in such a

room for buildings” (Perpustakaan adalah ruangan atau gedung untuk suatu

koleksi buku yang disimpan untuk pembaca ; buku didalam ruangan seperti itu). Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000: 5) dalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa : Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, dan perpustakaan sekolah tinggi.

(10)

dharma perguruan tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh civitas akademika”.

Berdasarkan beberapa defenisi tentang perpustakaan perguruan tinggi yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah naungan sebuah universitas atau perguruan tinggi lainnya yang sederajat yang penggunanya adalah mahasiswa dan civitas akademika. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai jantungnya universitas karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin kurang optimal. Dilihat dari penyelenggaraannya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan, namun untuk pengembangannya dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya

penyelenggaraan perpustakaan diharapkan dapat membantu mahasiswa-mahasiswi dan staf menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar-mengajar. Oleh sebab itu, segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum perkuliahan dan kebutuhan penggunanya.

Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000: 5) dalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa ”Perpustakaan Perguruan Tinggi tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran.”

Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 51) dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan, menyatakan bahwa ”Tujuan utama perpustakaan adalah membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”.

(11)

kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi”.

Berdasarkan pendapat di atas jelas tergambar bahwa perpustakaan mempunyai tujuan sebagai sarana pemenuhan informasi bagi penggunanya yaitu mahasiswa dan civitas akademika dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi untuk keperluan pendidikan dan penelitian.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi utama perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam usaha melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, maka perpustakaan berfungsi menyediakan informasi guna memenuhi kebutuhan penggunanya. Di dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004 : 3) perpustakaan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para Civitas akademika, oleh

karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang medukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

3. Fungsi Riset

(12)

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik.

6. Fungsi Deposit

7. Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

8. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber – sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah

sebagai sarana pendukung kegiatan organisasi induk dimana perpustakaan tersebut bernaung, dalam hal ini organisasi yang menaungi perpustakaan perguruan tinggi adalah universitas.

Fungsi perpustakaan Perguruan Tinggi menurut (Rusina Pamuntjak, Pedoman penyelenggara, Djakarta : Djambatan, 1972, halaman 53) dalam bukunya penyelenggara perpustakaan menyatakan fungsi perpustakaan pada waktu sekarang sudah jauh berubah dari pada dulu. Kalau pada masa – masa lampau perpustakaan itu adalah sebuah gedung atau tempat menyimpan buku, masa kini perpustakaan sudah menjadi pusat kebudayaan yang maksudnya perpustakaan berfungsi :

a. sebagai pusat kebudayaan atau tempat dikumpulkan dan di pelihara dari hasil budaya manuasia.

b. Tempat penambahan ilmu pengetahuan

c. Tempat dokumentasi

(13)

e. Tempat pencarian research ( penelitian ) f. Tempat rekreasi

g. Memberi inspirasi

2.1.4 Tugas Perpustakaan perguruan Tinggi

Tugas perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu kewajiban yang telah di tetapkan untuk dilakukan di perpustakaan. Setiap perpustakaan memiliki tugas yang di berikan oleh lembaga induk yang menaunginya.

Sedangkan menurut Sutarno (2006: 53). Tugas Perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayakan sarana pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.

2.1.5 Fasilitas Perpustakaan perguruan tinggi

Fasilitas perpustakaan merupakan segala sesuatu yang dimaksudkan untuk memudahkan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan dan koleksi

perpustakaan, serta memudahkan kegiatan perpustakaan berjalan dengan baik. Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku pedoman ( Depdinas, 2004 : 18 ): Fasilitas perpustakaan adalah perabotan dan peralatan yang harus ada di perpustakaan, perabotan adalah perlengkapan fisik yang di butuhkan didalam ruangan perpustakaan sebagai penunjang fungsi perpustakaan seperti berbagai meja – kursi kerja dan layanan, berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci,kereta buku, dan lain – lain. Peralatan adalah perangkat atau benda pelayanan seperti mesin ketik, computer, printer, scanner, mesin fotocopy, alat baca mikro dan lain – lain.

(14)

Adapun perlengkapan, peralatan dan perabotan utama sebuah perpustakaan adalah:

1. Rak bahan pustaka seperti buku, majalah, surat kabar, pandang dengar

(AV).

2. Lemari catalog, ukurannya disesuaikan dengan ukuran kartu catalog.

3. Meja dan kursi para pembaca diruang baca. Bentuknya dapat bermaca –

macam model.

4. Meja sirkulasi / layanan.

5. Mesin tik untuk pembuatan kartu catalog dan surat – surat. 6. Papan pamer ( display ).

7. Alat baca khusus untuk koleksi tertentu. 8. Lemari arsip untuk tata usaha.

9. Papan pengumuman.

10.Kotak saran. 11.Jam dinding.

12.Trotoli pembawa bahan pustaka.

13.Komputer.

14.Dan lain – lain yang diperlukan dalam perpustakaan.

2.1.6 Jenis – jenis fasilitas perpustakaan perguruan tinggi

(15)

2.2 Koleksi Perpustakaan 2.2.1 Pengertian Koleksi

Sebagai sarana pembantu utama kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, perpustakaan harus menyediakan koleksi yang menunjang proses belajar mahasiswa dan dosen. Koleksi harus berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran, agar dapat memenuhi sivitas akademinya yaitu mahasiswa, dosen dan peneliti. Koleksi perpustakaan adalah semua koleksi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka (Perpustakan nasional RI, 1999 : 11).

Menurut Siregar (1999:2) ”koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi koleksi yang dibutuhkan oleh setiap perpustakaan tidaklah sama, hal ini tergantung pada jenis dan tujuan perpustakaan yang bersangkutan”.

Sedangkan menurut Thompson yang dikutip oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman ( Depdinas, 2004 : 125 ), ” Rak satu muka, lima pagu

dengan lebar 100 cm dapat memuat 115 – 165 eksemplar buku, dan jarak antar 100 – 110 cm. Dengan demikian, 1 meter2 luas lantai 150 – 220 eksemplar buku “. Dan menurut Sjahrial – pamuntjak (2000: 22). Rak buku itu dapat dibuat dari baja atau kayu, dan rak itu juga dapat dibuat secara terbuka dari belakang dan tidak berpintu. Dari praktiknya ukuran yang memuaskan adalah sebagai berikut : tinggi (200 cm ), lebar (100 cm ), dalam ( 21 cm untuk rak buku biasa, 25 cm rak buku referensi, 30 cm untuk rak majalah. Papan yang paling bawah 10 cm dari lantai ), tebal papan ( 21 / 2 cm ).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan hitungan luas lantai dalam perencanaan dan pembinaaan koleksi sehingga koleksi yang disediakan dapat terencana dengan baik untuk masa mendatang.

(16)

koleksi yang dimiliki adalah mengenai program studi atau materi – materi mata kuliah dan materi – materi pendukung bagi jurusan, fakultas, atau universitas tersebut sehingga perpustakaan perguruan tinggi dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinngi dapat terlaksana.

Koleksi Perpustakaan dapat di bedakan menurut pengertian:

1. Berdasarkan cara menghasilkannya yang terdiri : berupa naskah , karya cetakan, karya alihan dari karya tulisan tanngan asli maupun kekarya grafis dengan alat elektronik taupun topografi misalnya manuscript, buku atau majalah, flim dan slide.

2. Berdasarkan bentuknya yang terdiri : buku teks, fiksi maupun Non- fiksi buku referensi.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Koleksi

Tujuan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk semua jenis perpustakaan,

tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakan setiap universitas atau perguruan tinggi.

Menurut buku Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur (Siregar, 1999:2) Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan:

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan civitas

akademika perguruan tinggi induknya.

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu

yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya.

3. Memiliki koleksi bahan dokumen yang lampau dan yang mutakhir dalam

berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut. 4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta

(17)

5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa apabila sebuah perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna dan berhasil guna.

2.2.3 Jenis Koleksi

Pada era globalisasi ini koleksi perpustakaan tidak hanya berbentuk buku saja, tetapi meliputi segala macam bahan cetakan dan rekaman. Oleh karena itu Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam. Pada umumnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari buku, majalah, Koran, skripsi, tesis, disertasi dan audio visual seperti CD-ROM. Menurut buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 14) ragam koleksi adalah sebagai berikut:

1. Koleksi rujukan

Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku.

2. Bahan ajar

(18)

eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.

3. Terbitan berkala

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan Surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Pcrpustakaan seyogianya dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.

4. Terbitan pemerintah Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara,

himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi,dan sebagainya. Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintahan pusat, pemerintah daerah, departemen, non-departemen, maupun lembaga

lainnya dapat memperoleh perhatian.

Sedangkan menurut Ade Kohar dalam bukunya Teknik Menyusun Kebijakan Pengembangan Perpustakaan (2003: 47) mengelompokkan koleksinya kedalam berbaga i jenis sebagai berikut :

1. Koleksi buku teks

Di perpustakaan perguruan tinggi, buku teks biasa dikenal dengan buku ajar. Koleksi buku teks pada umumnya berisi bahan – bahan berupa buku wajib, buku anjuran, dan buku umum lainnya yang diperlukan di dalam kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

2. Koleksi referensi

(19)

diantaranya adalah ensiklopedia, kamus, buku tahunan, bahan biografi, bahan statistik, peraturan perundang – undangan dan sebagainya.

3. Koleksi laporan penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil kegiatan penelitian yang sambung menyambung secara kumulatif. Untuk perpustakaan mempunyai tugas mendokumentasikannya ke dalam bentuk koleksi laporan penelitian. Laporan penelitian umumnya tidak diterbitkan secara komersil dan menjadi salah satu jenis literatur kelabu (gray literature). Oleh karena itu setiap perpustakaan dapat memperolehnya melalui hadiah dari berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

4. Koleksi terbitan pemerintah

Lembaga pemerintah adalah lembaga penerbit yang paling besar disamping lembaga penerbit komersial. Berbagai jenis laporan, dokumen, peraturan perundang – undangan dan terbitan berseri yang diterbitkan pemerintah dapat menjadi bagian penting dari sekumpulan koleksi terbitan pemerintah di perpustakaan. Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi terbitan

pemerintah melalui hadiah atau pembelian dari berbagai departemen dan badan khusus di pemerintahan pusat atau pemerintahan daerah. Pada umumnya perpustakaan sulit memperoleh informasi tentang publikasi baru dari lembaga yang bersangkutan. Namun demikian, perpustakaan harus giat dan konsisten mencari keterangan dari edaran harian atau majalah yang memuat daftar anggota yang terdaftar di dalam daftar pengiriman (mailing list) bahan terbitan dari berbagai lembaga pemerintah.

5. Koleksi jurnal

(20)

6. Koleksi bahan pandang dengar

Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi bahan pandang dengar secara tersendiri terpisah dari koleksi bahan lainnya. Bahan – bahan berbentuk mikrofilm, mikrofis, CD-ROM, VCD, kaset video, film dan sejenisnya dikumpulkan menjadi satu kelompok dalam susunan koleksi perpustakaan. Koleksi ini umumnya dikembangkan untuk tujuan pelestarian dan penghematan ruang penyimpanan.

7. Koleksi khusus lainnya

Setiap perpustakaan bisa menentukan kebijakannya masing – masing untuk mengembangkan berbagai jenis koleksi khusus yang diperlukannya, misalnya koleksi peta, koleksi disertasi, koleksi surat kabar, koleksi bahan cadangan dan sebagainya.

Menurut Edward Evans dalam bukunya Developing Library and Information Center Collections (2000: 77) menyatakan bahwa format koleksi perpustakaan terdiri dari:

a. Books (hardbound or paper back)

b. Newspaper

c. Periodicals (Paper, microform and electronic) d. Microforms

j. Online resoureces (Internet and other services) k. Musical Scores

l. Pamphlets

m. Manuscrips and archival materials

n. Maps

o. Goverment documents

(21)

q. Realia

r. Games and toys s. Specimen

t. Software, database, and other electronic formats

Dewasa ini terjadi perubahan dalam pengelolaan sumber daya informasi di perpustakaan. Berbagai sumber daya informasi berbasis kertas (paper-based), yang selama ini merupakan primadona perpustakaan, sekarang telah banyak disediakan dalam format elektronik. Terjadi pertumbuhan informasi yang sangat dahsyat, khususnya dalam format elektronik yang menyebabkan sejumlah perpustakaan, termasuk Perpustakaan Perguruan Tinggi harus menyediakan layanan dalam bentuk elektronik atau digital yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Joner Hasugian dalam tulisannya yang berjudul Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik (Pustaha Vol.4 No.1, 2008: 12) menyatakan bahwa : Dokumen elektronik dapat berupa buku elektonik (e-book), jurnal elektronik (e-Journal), atau dokumen lain dalam format

elektronik. Buku elektronik adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Pada dasarnya muatan isi buku elektronik sama dengan versi cetaknya. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaannya juga berbeda. Buku elektronik biasanya tersedia dalam bentuk CD atau media rekam elektronik lainnya, tetapi saat ini Buku elektronik (e-book) sudah banyak tersedia dan dilanggan secara online. Sama halnya dengan Jurnal elektronik (e-Journal) juga tidak jauh berbeda dengan versi cetaknya.

(22)

2.3 Pemanfaatan Koleksi

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, (1999: 626) pemanfaatan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan. Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kegiatan kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada para pemakai perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan yaitu menyajikan jenis informasi dalam menambah ilmu pengetahuan yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan atau penelitian yang sedang dilakukan oleh pengguna.

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat

melaksanakan program kegiatan lembaga atau badan dimana perpustakaan itu bernaung.

2.3.2 Penggunaan Koleksi

(23)

2.3.3 Minat Pengguna Dalam Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan

Ketertarikan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan merupakan hal yang diinginkan bagi setiap perpustakaan. Menurut Sutarno (2006 : 107), “ Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu “. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia (2005 : 710), “ Memanfaatkan adalah menjadikan ada manfaatnya atau gunanya, dan sebagainya”. Dengan demikian minat memanfaatkan berarti adanya keinginan hati untuk menjadikan “ sesuatu “ menjadi bermanfaat. Dalam hal ini “sesuatu“ yang dimaksud adalah perpustakaan. Perpustakaan akan dimanfaatkan oleh penggunanya, jika perpustakaan dapat menyediakan kebutuhan informasi untuk penggunanya. Setiap pengguna yang berkunjung ke perpustakaan memiliki kebutuhan yang berbeda – beda serta frekuensi kunjungan yang berbeda pula. Selain itu peran staf pustakawan sangat penting sebab pustakawan dapat meningkatkan dan menanamkan kepada penggunanya bahwa betapa pentingnya mengunjungi perpustakaan terutama mengunjungi untuk memanfaatkan perpustakaan.

Suatu perpustakaan yang bermanfaat atau tidak, sangat erat kaitannya dengan pembinaan yang diberikan oleh pihak perpustakaan yaitu suatu supaya untuk mendayagunakan koleksi serta fasilitas yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Jika perpustakaan belum dimanfaatkan secara optimal, maka perlu di adakan pembinaan terhadap pengguna perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan, yaitu menuntun,

mengarahkan, memberikan penjelasan tentang cara – cara menggunakan kartu catalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan lain.

2. Menberikan pendidikan pemakai, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh

(24)

memberikan pengetahuan dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara tepat dan cepat tanpa mengalami banyak kesulitan. 3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan.

Dari uraian diatas jelas bahwa perpustakaan harus memberikan bimbingan kepada penggunanya agar dapat memanfaatkan perpustakaan serta koleksi – koleksi perpustakaan secara optimal. Para pengunjung yang datang keperpustakaan untuk memanfaatkan perpustakaan dan koleksi – koleksinya merupakan sasaran utama bagi penyelenggara perpustakaan sebab dengan adanya kunjungan maka keberadaan perpustakaan tetap terjaga.

2.4 Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan penyampaian informasi kepada pengguna melalui berbagai fasilitas, aturan, dan cara tertentu pada sebuah perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Adapun unsur- unsur pelayanan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Petugas

2. Gedung atau ruangan 3. Koleksi buku atau non buku

(25)

2.4.1 Pelayanan Sirkulasi

Menurut Syahrial-Pamuntjak didalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000: 97) menyatakan bahwa ”Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”. Secara umum yang dimaksud dengan pelayanan sirkulasi adalah suatu kegiatan pelayanan pencatatan dalam pemanfaatan dan penggunaan koleksi bahan pustaka dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pemakai. Pelayanan sirkulasi ditujukan untuk memungkinkan pemakai menggunakan bahan pustaka secara tepat guna, mengetahui bahan pustaka yang dipinjamkan, mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka, menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam, mendapatkan data-data kuantitatif kegiatan pelayanan sirkulasi.

Menurut sistem penyelenggaraannya pelayanan sirkulasi menganut sistem terbuka dengan tujuan memungkinkan para pemakai secara langsung memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki. Berbagai macam bahan pustaka yang disirkulasikan terdiri dari buku teks dan buku untuk pengembangan

ilmu (bahan pustaka umum). Menurut jenis pekerjaannya pelayanan sirkulasi meliputi : peminjaman, pengembalian, penagihan, dan pemberian sanksi.

2.4.1.1 Peminjaman

Perpustakaan mempunyai tugas yaitu memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan. Untuk mendapatkan informasi dan meningkatkan minat baca, maka pengunjung dapat meminjam sebuah bahan pustaka dengan syarat harus terlebih dahulu menjadi anggota perpustakaan dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku pada perpustakaan tersebut. Peminjaman adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai perpustakaan meminjam bahan pustaka.

(26)

1. Peminjaman biasa, jangka waktunya selama 1 atau 2 minggu.

2. Peminjaman jangka pendek, jangka waktunya selama 1 sampai 3 hari. 3. Peminjaman jangka panjang, jangka waktunya selama 1 sampai 6 bulan. Dari ketiga jenis peminjaman di atas, peminjaman biasa merupakan jenis peminjaman yang banyak digunakan perpustakaan yang ada di Indonesia. Peminjaman bahan pustaka harus memenuhi beberapa ketentuan.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 74) Prosedur meminjamkan bahan perpustakan adalah sebagai berikut:

1. Pengguna menunjukkan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan 2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna

3. a. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup, langkah ketiga

berlangsung sebagai berikut:

1) pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang

telah diisi.

2) petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam

formulir

b. Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

1) pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah dipilihnya. 2) petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu

buku yang tersimpan pada kantong buku.

3) petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali.

4) petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali.

5) Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan

perpustakaan.

(27)

7) Petugas menyusun kartu buku dalam kotak sebagai berikut: a. menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian.

b. setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama,

disusun menurut urutan kode bahan perpustakaan

8. Petugas menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama

pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

2.4.1.2 Pengembalian

Semua bahan pustaka yang telah dipinjam oleh pengguna harus dikembalikan tepat pada waktunya, agar pengguna yang lain dapat mempergunakan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Sebuah perpustakaan memiliki koleksi yang terbatas, pada umumnya pengembalian bahan pustaka yang tepat pada waktunya merupakan suatu hal yang sangat penting. Disamping hal tersebut, peminjaman bahan pustaka juga ditetapkan dalam waktu singkat. Dengan demikian perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengembalian adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna

telah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam. Perpustakaan yang baik harus membuat pelayanan peminjaman dan pengembalian melalui prosedur mudah, tidak berbelit-belit. Dengan demikian akan mempercepat proses pelayanan kepada pengguna perpustakaan.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 81), menyatakan bahwa : Ada dua cara pengembalian yang biasa dilakukan di perpustakaan. Cara pertama, pengguna membawa langsung bahan perpustakaan yang hendak dikembalikan ke meja layanan; cara kedua bila memungkinkan, di luar jam buka perpustakaan, pengguna mengembalikan buku dengan memasukkannya ke dalam kotak pengembalian.

Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:

1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal

(28)

2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali

3. Mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan nomor

anggota yang tertera pada kartu buku

4. Membubuhkan stempel tanda kembali pada kartu buku, lembar tanggal

kembali, dan kartu pinjam

5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku

6. Mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu pinjam

7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke

dalam rak serta melakukan memilah buku sesuai dengan beberapa Koleksi yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada satu tempat untuk dikirim ke unit perawatan dan yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi.

2.4.1.3 Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman bahan pustaka sebenarnya merupakan bagian kegiatan peminjaman bahan pustaka. Dalam hal perpanjangan, pengguna

membawa kembali bahan pustaka ke perpustakaan untuk diperpanjang waktu peminjamannya ketika bahan pustaka tersebut telah habis masa pinjamnya. Perpanjangan waktu peminjaman tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali dan ada juga yang hanya memberikan perpanjangan satu kali saja.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004 : 59), menyatakan bahwa perpanjangan peminjaman dapat diberikan jika tidak ada pengguna lain yang memesan bahan perpustakaan itu. Perpanjangan masa pinjam dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Prosedur

a. Pengguna membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan.

b. Petugas memeriksa formulir pemesanan.

c. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali

(29)

manual, tanggal kembali baru perlu juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu buku) jika ada yang memesan, petugas tidak memberikan perpanjangan.

2. Sarana

a. Kartu peminjaman. b. Kartu buku.

c. Stempel tanggal kembali.

2.4.1.4 Penagihan

Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman telah lewat. Penagihan dapat dilakukan dengan cara pengiriman surat maupun secara lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan penagihan dengan cara pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberi tanggal waktu 7 hari setelah jatuh waktu, setelah itu dikirim surat peringatan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan penagihan dilakukan melalui beberapa tahap. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdikans, 2004: 21), mengemukakan bahwa : Apabila pengguna tidak mengembalikan bahan perpustakaan pada waktunya, perpustakaan akan menagih buku agar dikembalikan. Tahapan penagihan Penagihan dilakukan dalam beberapa tahapan :

1. Penagihan pertama.

2. Penagihan kedua, jika penagihan pertama tidak diindahkan. 3. Penagihan ketiga, jika penagihan kedua tidak diindahkan.

Prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut :

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal

kembali bahan perpustakaan.

(30)

3. Bila bahan dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian. maka sarana yang diperlukan pada proses penagihan ialah sebagai berikut :

a. Kartu indeks batas tanggal kembali yang dipergunakan untuk

mengetahui batas akhir pengembalian. b. Kartu buku untuk mengetahui.

1.nomor anggota yang terlambat mengembalikan.

2.keterangan bahan perpustakaan yang terlambat dikembalikan. c. kartu pinjam untuk mengetahui identitas peminjam.

d. formulir penagihan yang memuat : 1. nama dan alamat pengirim

2. keterangan bahan perpustakaan yang ditagih 3. batas tanggal pengembalian

4. tahapan penagihan (ke-1, ke-2, ke-3) 5. sanksi bila tagihan tidak diindahkan

4. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian atas dasar tanggal pada

buku yang seharusnya sudah kembali. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari sesudah waktu pelayanan peminjaman.

5. Petugas membuat surat tagihan rangkap dua, kopi pertama dikirim kepada tertagih sedangkan kopi kedua disimpan sebagai pertinggal.

6. Bila buku yang ditagih dikembalikan, petugas menyelesaikan proses

pengembaliannnya.

2.4.1.5 Pemberian Sanksi

Pemberian sanksi adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai beserta pemberian sanksinya. Sanksi atas pelanggaran yang diberikan kepada setiap pengguna yang melakukan pelanggaran seperti :

1. Terlambat mengembalikan bahan pustaka

(31)

3. Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar

4. Menghilangkan bahan pustaka 5. Melanggar tata tertib

Berdasarkan jenis pelanggaran di atas, maka sanksi yang di kenakan juga berbeda. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 83), di kemukakan bahwa ada beberapa jenis sanksi yang di kenakan kepada pelanggar di antaranya :

a. Denda.

b. Sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan pustaka dalam jangka waktu tertentu.

c. Sanksi akademi, berupa pembatasan hak dalam kegiatan belajar mengajar.

1. Prosedur

a. petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna

b. berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan

sanksinya

c. untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya

menurut peraturan perpustakaan

d. untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan, mengusulkannya kepada pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.

2.4.2 Pelayanan Referensi

(32)

luas, dan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara optimal. Fungsi pelayanan referensi adalah :

1) Fungsi Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan dan sesegera mungkin menyampaikan informasi yang harus diketahui pengguna .

2) Fungsi Bimbingan

Memberi bimbingan kepada pengguna untuk mencari atau menemukan bahan pustaka dalam kelompok referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing – masing dan bagaimana cara menggunakannya.

3) Fungsi Pengarahan

Memberikan pengarahan dan bantuan mengenai cara – cara menggunakan sumber – sumber bibliografi dan layanan referensi serta cara memanfaatkan sarana perpustakaan.

4) Fungsi Pemilihan/Penilaian

Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih dan menilai bahan

pustaka dalam kelompok referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdaya guna secara maksimal.

Pelayanan referensi merupakan suatu layanan tersendiri yang bersifat langsung maupun tidak langsung. tujuan pelayanan referensi, antara lain :

a. Mengerahkan pemakai/pengunjung perpustakaan menemukan

informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat.

b. Memampukan pemakai/pengunjung perpustakaan menelusur

informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas.

c. Memampukan pemakai/pengunjung perpustakaan menggunakan

(33)

menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan, memakai koleksi referensi.

Tujuan dari pelayanan referensi adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas, memungkinkan pemakai menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna. Fungsi pelayanan referensi adalah : informasi, bimbingan, pengarahan, supervisi dan penelitian. Fungsi ini ditunjang dengan adanya petugas referensi yang cakap dan koleksi referensi yang memadai dan disajikan dalam rak terbuka dan mudah dicapai. Pelayanan referensi utama yang diberikan meliputi : Pemberian informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakaan, koleksi dan hal-hal lain yang mudah dan cepat memenuhinya. Pemberian informasi yang bersifat spesifik, yang untuk memenuhinya diperlukan referensi bahan pustaka yang ada, ataupun konsultasi dengan petugas perpustakaan lainnya. Pemberian bantuan untuk menelusur bahan pustaka dengan menggunakan katalog, bibliografi dan alat-alat penelusuran lainnya. Pemberian bimbingan untuk menggunakan koleksi referensi.

Pemberian bantuan pengarahan untuk menemukan pokok bahasan tertentu dalam buku-buku yang sesuai dengan minat dan bidang studi pemakai. Koleksi referensi adalah kumpulan bahan pustaka yang berupa karya referensial, yaitu karya-karya yang disusun sebagai alat konsultasi ataupun penunjuk mengenai informasi-informasi tertentu.

(34)

2.4.3 Pelayanan Internet

Menurut Ridwan Siregar (2004:58) dalam buku Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa dinyatakan bahwa : Internet adalah suatu jaringan internasional dari jaringan-jaringan yang menghubungkan jutaan komputer diseluruh penjuru dunia. Perkembangan, teknologi informasi, pada perpaduan antara teknologi dan telekomunikasi yang semakin maju dan menjadi pesat. Salah satu diantaranya adalah tersedianya suatu jaringan komputer di dunia yang disebut internet. Saat sekarang ini jaringan komputer global internet bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Melalui layanan internet ini dapat tersedianya kemudahan untuk informasi apapun dengan cepat, yang tidak hanya dalam bentuk teks, dan juga gambar. Salah satu keuntungan dari layanan internet adalah bahwa informasi yang terdapat pada internet ini dapat dengan mudah diperoleh siapa saja yang mengeluarkan dengan biaya yang relatif murah.

Penggunaan internet saat ini adalah digunakan untuk keperluan komunikasi dan temu balik informasi pada produk. Fasilitas utama yang telah terdapat didalam internet adalah sebagai berikut :

a. Email

b. Newsgroup

c. File Transfer Protocal (FTP) d. Telnet

e. Chat group f. Gophers

g. Wats

h. World Wide Web (WWW)

(35)

melengkapi koleksi perpustakaannya dengan fasilitas ini, hal ini dikarenakan biaya yang cukup mahal untuk dapat melanggan database diatas.

2.4.4 Relevansi Koleksi

Koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila sebuah perpustakaan dapat memenuhi koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat terpenuhi oleh perpustakaan. Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 16), mengemukakan bahwa : Mengevaluasi koleksi ialah upaya menilai daya guna dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan sivitas akademika serta program perguruan tinggi.

Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi. Tujuannya

dapat dirinci sebagai berikut:

1. Mengetahui mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi

2. Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan tinggi 3. Mengikuti perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi 4. Meningkatkan nilai informasi

5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi 6. Menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi

Mount Sunt Vincent University Library dalam Evi (2003: 11), mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi tingkat pemanfaatan koleksi yaitu :

1. Memperhatikan tingkat judul berdasarkan standar umum, dapat

dilihat melalui:

(36)

d. review essays

e. bibliografi khusus, dan

f. daftar usulan dari staf pengajar 2. Sistem data perpustakaan

3. Mencakup keseluruhan judul dalam subyek tertentu berhubungan

dengan pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman, dan statistik silang layan.

4. Menguji secara langsung ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku, dan

5. Survey pengguna tentang cakupan, kedalaman, kesesuaian, dan

kemutakhiran koleksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan manajeman koleksi adalah kegiatan yang meliputi pengembangan koleksi, dan pengelolaan koleksi. Tujuan manajemen koleksi yaitu untuk kelengkapan, ketersediaan, kemampuan untuk adanya browsing, penggunaan, keterbukaan dan kesiagaan.

Manajemen koleksi berkaitan dengan evaluasi pemanfaatan koleksi.

(37)

BAB III

PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA

3.1 Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) 3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) berdiri pada tanggal 8 Agustus 1996 bersamaan dengan berdirinya Universitasnya. Pada awalnya UMN merupakan salah satu fakultas yang berada pada naungan Universitas Al – washliyah (UNIVA) yaitu FKIP UNIVA. Kemudian berubah lagi menjdai IKIP

Al – washliyah kemudian akhirnya pada tahun 1996 sampai sekarang berganti nama menjadi Universitas Muslim Nusantara (UMN).

Kampus UMN berlokasi di dua tempat yaitu kampus A berlokasi di Jalan Garu II No. 93 Medan dan kampus B berlokasi di jalan Garu II No. 02 Medan. UMN memilki enam fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Sastra (FS). Sejalan dengan perubahan nama lembaga induknya, perpustakaan juga mengalami perubahan yang saat ini dinamakan Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN).

(38)

3.1.2 Struktur Organisasi dan Staf Perpustakaan UMN 3.1.2.1 Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi, perpustakaan UMN secara makro berada pada dibawah bagian tata usaha, dimana perpustakaan merupakan lembaga / badan bawahannya dan bertanggung jawab langsung kepada bagian tata usaha tersebut. Sedangkan Perpustakaan UMN secara mikro memiliki dua bagian yang merupakan bawahannya yaitu : pelayanan teknis dan pelayanan pengguna, dimana masing-masing bagiannya memiliki sub-sub bagian lagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur organisasi Perpustakaan UMN baik secara makro maupun mikro.

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan UMN secara Mikro

( Sumber : Perpustakaan UMN, 2010 )

Sedangkan bagan organisasi Perpustakaan UMN secara makro juga dapat dilihat

pada bagan berikut ini :

Kepala Perpustakaan

Kepala Tata Usaha

Pelayanan Teknis Pelayanan Pengguna Pengadaan

Pengolahan

Pemeliharaan

Sirkulasi

(39)

3.1.2.2 Staf Perpustakaan

Pada awal didirikan, perpustakaan ini hanya dikelola oleh dua orang. Pada awal tahun 2005 sampai dengan sekarang petugas Perpustakaan UMN berjumlah tiga orang yang terdiri dari kepala perpustakaan, kepala tata usaha dan staf perpustakaan. Ketiga petugas perpustakaan ini saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas mulai dari segi pengelolaan sampai kepada pemanfaatan Perpustakaan UMN Medan.

Perpustakaan UMN dalam menjalankan roda kegiatannya dikelola oleh kepala perpustakaan, kepala tata usaha dan staf perpustakaan. Ketiga petugas inilah yang melakukan seluruh rangkaian kegiatan di Perpustakaan UMN tersebut. Para pegawai perpustakaan tersebut adalah :

1. Drs. H. Syafi’i Zaini menjabat sebagai Kepala Perpustakaan 2. Yati Sari Siregar Spd menjabat sebagai Kepala Tata Usaha 3. Titik Alaina Sumin menjabat sebagai Staf Perpustakaan.

Ketiganya merupakan petugas / pustakawan yang bukan dari disiplin ilmu

perpustakaan. Walaupun petugas Perpustakaan UMN tidak berasal dari disiplin ilmu perpsutakaan tetapi ketiganya sudah sering mengikuti latihan, seminar atau pendidikan non formal lainnya untuk bidang perpustakaan, serta adanya pengalaman dalam mengelola perpustakaan yang membuat mereka mampu dan mengerti mengenai pengelolaan perpustakaan.

3.1.3 Koleksi Perpustakaan UMN

Dalam mendirikan perpustakaan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki perpustakaan yaitu koleksi bahan pustaka. Setiap perpustakaan harus memiliki koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Pengadaan bahan bahan pustaka juga harus di sesuaikan dengan kemampuan ekonomi atau anggaran perpustakaan tersebut.

(40)

1. Koleksi buku a. Buku teks b. Buku referensi

2. Koleksi bukan buku

a. Majalah

b. Bulletin c. Jurnal d. Surat kabar e. Karya ilmiah

Selain koleksi – koleksi yang diatas, Perpustakaan UMN juga memiliki koleksi yang diterbitkannya sendiri yaitu koleksi terbitan yang dihasilkan oleh lembaga induknya. Koleksi terbitan tersebut, yaitu :

a. Karya ilmiah yang dihasilkan oleh staf pengajar / dosen seperti makalah dan laporan penelitian.

b. Diktat – diktat

c. Buku Panduan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

3.1.4 Jumlah Koleksi Perpustakaan

(41)

Tabel-1 :

Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

No Jenis Koleksi

Jumlah

Judul Eksemplar

1. Buku teks 877 3010

2. Referensi 25 34

3. Majalah 6 238

4. Jurnal 4 40

5. Bulletin 1 4

6. Karya ilmiah 515 515

Total 3845

3.2 Pelayanan perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) 3.2.1 Sistem Pelayanan

Pelayanan Perpustakaan adalah Layanan yang memberikan jasa yaitu berupa yang diperoleh dari koleksi perpustakaan tersebut. Pelayanan Perpustakaan UMN diberikan oleh pegawai perpustakaan kepada penggunanya,

Perpustakaan UMN memilki beberapa layanan perpustakaan yaitu layanan sikulasi, layanan referensi dan layanan internet. pengguna dapat memperoleh semua informasi yang dibutuhkannnya secara optimal. Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) memberikan pelayanan mencakup 4 (empat) kegiatan, baik kegiatan pekerjaan peminjaman, kegiatan membantu pengunjung mencari informasi (pelayanan referensi), kegiatan mendidik pengunjung menggunakan alat kepustakaan dan bahan pustaka, dan kegiatan menyebarluaskan informasi.

Perpustakaan UMN memberikan pelayanan kepada sivitas akademika dan menerapkan sistem pelayanan terbuka (open access) dimana setiap

(42)

atau langsung pada rak buku. Perpustakaan UMN dibuka setiap hari kecuali hari Minggu dan hari libur.

Waktu pelayanan Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut : Pagi : 09.00 WIB - 12.00 WIB

Sore : 14.00 WIB – 17.00 WIB Istirahat : 12.00 WIB – 14.00 WIB

Catatan : Waktu melihat karya ilmiah / skripsi hanya diperbolehkan pagi Untuk pelayanan peminjaman sampai dengan pukul 16.30 WIB Khusus hari sabtu

perpustakaan hanya dibuka sampai pukul 12.00 WIB

3.2.2 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan pelayanan yang diberikan pustakawan secara langsung kepada pengguna. Pelayanan sirkulasi meliputi kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka. Di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara

(UMN) setiap pengguna perpustakaan yang akan meminjam koleksi terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota perpustakaan, sebab tidak semua mahasiswa sebagai anggota perpustakaan. Layanan sirkulasi yang ada diperpustakaan UMN masih manual dilakukan dengan mencatat pada kartu – kartu buku yang disediakan, setiap mahasiswa dapat meminjam bahan pustaka sebanyak 3 – 6 buku dengan lama peminjaman selama 1(satu) minggu dan dapat melakukan perpanjangan 1 kali. Sedangkan denda yang diberikan jika terlambat mengembalikan di kenakan biaya sebesar Rp. 300,- / buku.

Adapun syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh setiap anggota Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa

a. Calon anggota harus merupakan sivitas akademika UMN

b. Mengisi formulir keanggotaan

(43)

d. Melampirkan fotocopy KTM yang masih berlaku 1 lembar

e. Melampirkan pas foto : 3 x 4 2 lembar 2 x 3 1 lembar

f. Bagi mahasiswa yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan UMN

pada tahun pertama tidak dikenakan biaya.

g. Untuk mahasiswa yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan UMN

pada tahun kedua atau setelahnya dikenakan biaya keanggotaan atau biaya administrasi sebesar Rp. 3000,-

2. Bagi dosen atau staf pegawai

a. Mendaftarkan diri kepada petugas perpustakaan

b. Mengisi formulir

c. Melampirkan pas foto 3 x 4 → 2 lembar

d. Dosen dan staf pegawai tidak dikenakan biaya admninstrasi

(44)

Adapun Bentuk kartu anggota perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah :

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara Medan

Tahun Akademik

Nomor : kartu anggota

Foto pemegang kartu Nama Amggota : No. stb : Nim Anggota : Fak / Jurusan : Program / smt : Alamat : Tanda tangan pemegang kartu

1. Meminjam / mengembalikan Medan,……….2009 Harus memperlihatkan kartu ini. Kepala Perpustakaan 2. kartu ini hanya berlaku untuk 1 tahun akademik.

(………)

(45)

Pengguna Perpustakaan UMN adalah seluruh sivitas akademika yang terdiri dari: a. Mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi yang berjumlah ± 621

orang

b. Staf Pengajar atau Dosen yang berjumlah ± 200 Orang

c. Pegawai Universitas Muslim Nusantara (UMN) ± 50 Orang

Kegiatan pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan UMN antara lain: Peminjaman, pengembalian, perpanjangan, penagihan, pemberian sanksi dan mengeluarkan surat bebas pustaka

3.2.2.1 Peminjaman

Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik dibaca di dalam perpustakaan maupun dibawa keluar perpustakaan (dipinjam). Peminjaman bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) menggunakan kartu buku. Untuk setiap buku diberi kartu dan kartu ini disimpan dalam kantong buku. Perpustakaan UMN menerapkan jenis peminjaman biasa, dimana waktu peminjaman yang diberikan

adalah mingguan. Mahasiswa dapat meminjam buku sebanyak 3 buah buku, Lama peminjaman buku adalah 1 (satu) minggu dan untuk dosen atau staf pengajar dapat meminjam sebanyak 4 buku dengan lama peminjaman 2 Minggu. Buku – buku yang dipinjam dapat diperpanjang satu kali selama satu minggu.

(46)

Gambar-4 : Bentuk Kartu Buku

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

574.192 4 Medan

Wir No. Kelas b

Pengarang : Judul : No.Induk :

Tanggal Paraf

Pj Kbl

Prosedur peminjaman bahan pustaka pada Perpustakaan UMN adalah

sebagai berikut:

1. Pengguna menunjukkan kartu anggota kepada petugas

2. Pengguna mencari bahan pustaka yang akan dipinjam

3. Setelah bahan pustaka yang diperlukan ditemukan, pengguna menuliskan

nama dan tanggal pinjam pada kartu buku, kemudian menyerahkannya kepada petugas.

4. Petugas mengecek ulang kartu buku dan kemudian mencatat pada kartu

peminjaman dan pengembalian

5. Tanggal pengembalian juga dicatat pada slip pengembalian bahan pustaka. Slip pengembalian distempel pada halaman pertama buku agar pengguna tidak lupa tanggal pengembalian bahan pustaka tersebut.

6. Bahan pustaka diberikan kepada pengguna. Kartu buku dan kartu

(47)

Mengingat bahwa pengguna perpustakaan UMN cukup ramai dan petugas yang melayani hanya dua orang saja, maka penggunaan sistem kartu buku sangat tepat diterapkan. Keuntungan sistem ini adalah bahwa anggota yang ingin meminjam bahan pustaka tidak perlu menunggu lama.

Adapun bentuk kartu peminjaman dan pengembalian pada Perpustakaan UMN adalah :

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan

Tahun Akademik

Nomor : Kartu Anggota

Nama Anggota : No. stb : Nim : Fak / Jurusan : Program / Smt :

Alamat :

1. Meminjam / mengembalikan Medan,……….2009 Harus memperlihatkan kartu ini. Kepala Perpustakaan 2. kartu ini hanya berlaku untuk 1 tahun akademik.

(48)

Gambar-3: kartu peminjaman dan pemgembalian (tampak belakang ) Paraf Penerima

3.2.2.2 Pengembalian

Pengembalian merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna mengembalikan bahan pustaka yang

dipinjamnya. Pelayanan pengembalian bahan pustaka di perpustakaan, merupakan kelanjutan dari pelayanan paminjaman suatu bahan pustaka. Pada Perpustakaan UMN lama peminjaman hanya satu minggu. Buku – buku yang dipinjamkan harus dikembalikan sesuai dengan tanggal kembali yang tertera pada slip pengembalian. Buku – buku yang rusak ketika dikembalikan menjadi tanggung jawab peminjam dan dapat dikenakan sanksi akademis atau denda yang sesuai dengan peraturan perpustakaan. Pada umumnya mahasiswa UMN mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam tepat pada waktunya. Hal ini dikarenakan adanya denda yang ditetapkan oleh pihak perpustakaan UMN.

Prosedur pengembalian bahan pustaka pada perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Petugas menerima bahan pustaka yang dikembalikan

2. Petugas memeriksa bahan pustaka masih dalam keadaan baik atau tidak Kode Tgl Paraf Kode Tgl Paraf Kode Tgl

(49)

3. Jika tidak terjadi kerusakan maka petugas memeriksa apakah pengembalian bahan pustaka tersebut terlambat atau tidak

4. Petugas mengambil kartu buku dan kartu anggota yang sedang dipinjam

5. Petugas mencantumkan tanggal kembali pada kartu buku kemudian

memberi paraf pada kartu buku dan kartu anggota

6. Kartu buku dimasukkan ke kantong buku dan kartu anggota dikembalikan. Pengembalian bahan pustaka di perpustakaan UMN sudah dapat dikatakan baik karena sudah menggunakan kartu buku dan pada bahan pustaka sudah memiliki slip pengembalian. Dalam slip pengembalian bahan pustaka dicantumkan tanggal pengembalian sehingga pengguna dapat mengembalikan bahan pustaka tepat pada waktunya.

3.2.2.3 Perpanjangan

Sebuah buku diperpanjang waktu peminjamannnya ketika bahan pustaka tersebut telah habis masa pinjamnya. Biasanya bahan pustaka diperpanjang masa pinjamnya karena masih dibutuhkan oleh anggota perpustakaan. Perpanjangan masa pinjam bahan pustaka juga dilaksanakan pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Pada perpustakaan ini perpanjangan masa pinjam bahan pustaka tergantung pada kelompok peminjam. Dalam hal ini kelompok peminjam yang dimaksud adalah staf pengajar dan mahasiswa. Masa perpanjangan yang diberikan kepada mahasiswa dan staf pengajar/dosen adalah 1 (satu) minggu.

(50)

Prosedur perpanjangan masa pinjam bahan pusataka pada Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Peminjam membawa bahan pustaka yang akan diperpanjang

2. Peminjam menyerahkan bahan pustaka yang akan diperpanjang kepada

petugas

3. Petugas mengambil kartu buku dan kartu anggota dari kotak penyimpanan

4. Petugas menuliskan tanggal kembali pada kartu buku dan memberi paraf pada kartu buku dan kartu anggota

5. Petugas menuliskan kembali kode bahan pustaka dan tanggal

pengembalian pada kartu buku dan kartu anggota sedangkan pada kartu buku dituliskan tanggal peminjaman

6. Petugas menyerahkan kembali bahan pustaka kepada pengguna

3.2.2.4 Penagihan

Penagihan merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka kembali yang telah dipinjam oleh pengguna, jika batas

(51)

3.2.2.5 Pemberian Sanksi

Pemberian sanksi adalah merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan pengguna beserta pemberian sanksinya. Pada umumnya pemberian sanksi diberikan kepada anggota perpustakaan yang melakukan pelanggaran atas peraturan yang telah ditetapkan. Pemberian sanksi biasanya diberikan kepada pengguna yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan, misalnya keterlambatan dalam pengembalian bahan pustaka, pengguna yang mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak.

Pemberian sanksi yang sering terjadi di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah keterlambatan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam pengguna dan kerusakan bahan pustaka. Sanksi yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bila terlambat mengembalikan bahan pustaka diberikan sanksi yang berupa denda sebesar Rp. 300 / buku per hari dan dihitung sejak hari pertama peminjaman bahan pustaka sampai hari ke tiga puluh. Setelah lebih dari tiga puluh hari denda dinaikkan sebesar Rp. 400 / buku per hari, dihitung

sejak hari ketiga puluh satu.

2. Jika si peminjam belum juga mengembalikan bahan pustaka hingga dua

kali tiga puluh hari keterlambatan pengembalian maka hak sebagai keanggotaan dapat dicabut dan keanggotaan tersebut dapat dikembalikan setelah si peminjam mengembalikan bahan pustaka dengan utuh dan membayar dendanya.

3. Jika bahan pustaka yang dipinjam hilang atau rusak karena kelalaian

(52)

3.2.2.6 Bebas Pustaka

Pada Universitas Muslim Nusantara (UMN) salah satu persyaratan untuk pendaftaran wisuda harus melampirkan surat keterangan bebas pustaka. Oleh karena itu setiap mahasiswa pada tingkat akhir diwajibkan untuk mengurus surat bebas pustaka pada Perpustakaan UMN.

Prosedur mengeluarkan surat keterangan bebas pustaka pada Perpustakaan UMN adalah :

1. Petugas meminta kartu tanda anggota perpustakaan

2. Petugas memeriksa apakah masih ada atau tidak bahan pustaka yang sedang

dipinjam atau belum dikembalikan oleh pengguna

3. Apabila tidak terdapat bahan pustaka yang dipinjam atau belum dikembalikan pengguna maka petugas menonaktifkan pengguna dari keanggotaan perpustakaan dan surat keterangan bebas pustaka dapat dikeluarkan oleh petugas

3.3.3 Pelayanan Referensi

(53)

1. Ensiklopedia Seperti ensiklopedia Al-Qur’an, ensiklopedia Matematika, dan ensiklopedia Manajemen.

2. Kamus Seperti kamus Dwi bahasa, kamus bahasa daerah, kamus khusus

menurut bidang ilmu pengetahuan. 3. Direktori

4. Buku Tahunan

5. Buku pedoman atau Handbook

6. Penerbitan Pemerintah Penjajaran koleksinya seluruh Koleksi referensi yang terdapat pada Perpustakaan UMN tidak diletakkkan pada rak khusus tetapi disatukan dengan koleksi yang lain.

Oleh karena itu pengguna mengalami kesulitan dalam menemukan kembali koleksi koleksi referensi yang terdapat di perpustakaan tersebut.

3.3.4 Pelayanan Internet

Selain layanan sirkulasi dan referensi yang ada pada umumnya dimiliki perpustakaan, ada juga layanan yang diberikan oleh perpustakaan UMN yaitu

(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya dan hasil pengamatan yang penulis lakukan di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN), maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara

(UMN) pada saat ini sebanyak 1428 judul dan 3845 eksemplar. Jumlah koleksi di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ini dirasakan masih kurang memadai untuk pengguna.

2. Jumlah koleksi referensi yang ada di Perpustakaan Universitas Muslim

Nusantara (UMN) sebanyak 25 judul dan 34 eksemplar. Koleksi Referensi hanya sedikit yang dimanfaatkan.

3. Pelayanan yang dilakukan pada Perpustakaan Universitas Muslim

Nusantara (UMN) dengan menggunakan sistem terbuka. Sistem ini

memudahkan pengguna untuk memanfaatkan koleksi Perpustakaan.

4. Buku teks dalam Bahasa Indonesia merupakan koleksi perpustakaan yang

tingkat pemanfaatannya sangat tinggi.

5. Tujuan utama pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah untuk

membantu tugas perkuliahan.

6. Pada jam istirahat Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

ditutup.

7. Tata letak koleksi perpustakaan dan tempat membaca berada pada lokasi terpisah. Hal ini dirasakan sedikit menyulitkan pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan koleksi.

8. Bahan pustaka yang ada di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara

Gambar

Tabel-1 :
Gambar-4 : Bentuk Kartu Buku
Gambar-3: kartu peminjaman dan pemgembalian (tampak belakang )

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan menurut indikator BKKBN adalah umur KK/istri, pendidikan KK, pendapatan; sedangkan

[r]

[r]

Pada hari ini Jum’at tanggal SATU bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU DUA BELAS, dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, kami Panitia untuk pekerjaan tersebut

[r]

Pada hari ini Jum’at tanggal SATU bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU DUA BELAS, dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, kami Panitia untuk pekerjaan tersebut

Adalah pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut turut atau lebih sebelum masa pengobatan selesai dengan BTA

1 Penyajian Laporan Keuangan Publikasi pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 2015 di atas disusun berdasarkan