• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Keseimbangan Nash Dalam Teori Permainan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Keseimbangan Nash Dalam Teori Permainan"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KESEIMBANGAN NASH DALAM TEORI PERMAINAN

SKRIPSI

BREDTY MAULINA SINAGA 050813011

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERANAN KESEIMBANGAN NASH DALAM TEORI PERMAINAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

BREDTY MAULINA SINAGA

050813011

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERANAN KESEIMBANGAN NASH

DALAM TEORI PERMAINAN

Kategori : SKRIPSI

Nama : BREDTY MAULINA SINAGA

Nomor Induk Mahasiswa : 050813011

Program Studi : SARJANA (S-1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Desember 2007

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Dra. Mardiningsih, MSi Drs. Marwan Harahap,M.Eng NIP :131 803 344 NIP : 130 422 443

Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua

(4)

PERNYATAAN

PERANAN KESEIMBANGAN NASH DALAM TEORI PERMAINAN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing masing disebutkan sumbernya.

Medan, Desember 2007

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. dengan limpah karunia-Nya skripsi ini berhasil diselasaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

(6)

ABSTRAK

Keseimbangan secara umum adalah nilai yang secara simultan

merupakan nilai minimum dari baris dan maksimum dari kolom dari hasil payoff

tersebut.

Keseimbangan Nash adalah ada serangkaian strategi untuk permainan

dimana tidak ada pemain yang bisa memperoleh keuntungan dengan mengubah

strateginya sementara pemain lain menjaga strategi mereka tetap tidak berubah.

Dalam hal ini keseimbangan Nash ini dapat diselesaikan dengan contoh kasus

yaitu dengan menggunakan strategi dominasi, bila tidak ada strategi mendominasi

akan dilakukan dengan mencari titik pelana dan kedua ini tidak ada dalam suatu

contoh tersebut dapat dilakukan dengan strategi campuran. Disinilah peranan

(7)

THE ROLE NASH EQUILIBRIUM IN GAME THEORY

ABSTRACT

The Balance in the general is the value in the simultanly is assessing minimum of line and maximum from column and the result of payoff .

(8)
(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

(11)

ABSTRAK

Keseimbangan secara umum adalah nilai yang secara simultan

merupakan nilai minimum dari baris dan maksimum dari kolom dari hasil payoff

tersebut.

Keseimbangan Nash adalah ada serangkaian strategi untuk permainan

dimana tidak ada pemain yang bisa memperoleh keuntungan dengan mengubah

strateginya sementara pemain lain menjaga strategi mereka tetap tidak berubah.

Dalam hal ini keseimbangan Nash ini dapat diselesaikan dengan contoh kasus

yaitu dengan menggunakan strategi dominasi, bila tidak ada strategi mendominasi

akan dilakukan dengan mencari titik pelana dan kedua ini tidak ada dalam suatu

contoh tersebut dapat dilakukan dengan strategi campuran. Disinilah peranan

(12)

THE ROLE NASH EQUILIBRIUM IN GAME THEORY

ABSTRACT

The Balance in the general is the value in the simultanly is assessing minimum of line and maximum from column and the result of payoff .

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teori permainan dikenal orang kembali setelah munculnya karya

bersama yang gemilang dari John Von Neuman dan V Mergenstern pada tahun

1944 dengan judul Theory of Games and economic behavior. Teori ini bertitik

tolak dari keadaaan dimana seseorang pengambil keputusan harus berhadapan

dengan orang lain dengan kepentingan yang bertentangan. Masa depan yang

dilandasi keputusan yang ia ambil dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh

orang lain. Itu sebabnya penyelesaian dari pertentangan antara dua pihak yang

bersaingan ini adalah inti dari teori permainan.

Dan setelah ada beberapa terlihat dari hasil karya kedua penemu diatas

yang belum sempurna didalam keseimbangan nash, maka sekarang muncullah

penemu yang ber nama John Nash pada tahun 1950-1953, ia menunjukkan

keseimbangan didalam permainan n-orang, “permainan tak koperatif”, dan dua

orang di dalam permainan koperatif. Nash menguraikan suatu paradigma yang

baru untuk matematik dan pemikir-pemikir ekonomi dengan penggunaan

kepeloporannya dari Teori Keseimbangan ini. Ia telah diterima untuk belajar di

New Jersey dari Barat aslinya Virginia di suatu Scolarship untuk matematika, dan

bekerja dengan singkat dibawah Albert Einstein.

Menurut John Nash, keseimbangan adalah jika ada serangkaian strategi

untuk permainan dimana tidak ada pemain yang bisa memperoleh keuntungan

dengan mengubah strateginya sementara pemain lagi menjaga strategi mereka

tetap tidak berubah, kemudian rangkaian strategi hasil yang bersesuaian

membentuk keseimbangan Nash. Didalam keseimbangan Nash inilah yang

menunjukkan bahwa untuk setiap permainan dengan jumlah pemain dan strategi

yang terbatas terdapat minimal satu solusi yang merupakan himpunan pasangan

berurut strategi yang optimal bagi setiap pemain didalam permainan tersebut. Dari

uraian diatas penulis memilih judul “ Peranan Keseimbangan Nash Dalam

(14)

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam tulisan ini yang menjadi masalah adalah bagaimana cara

menentukan titik keseimbangan dalam sebuah permainan dimana permainan yang

akan dibahas adalah dalam matrik pembayaran (payoff). Sebagai contoh: si-A dan

si-B mempunyai dua mata uang yang masing-masing kedua sisinya

berbeda.Masing-masing orang menentukan sisi yang akan ditunjukkan kepada

lawannya. Apabila sisi-sisi uang logam yang akan ditunjukkan oleh kedua orang

itu sama, maka si-A menang. Tepati apabila sisi-sisi yang akan ditujukkan oleh

kedua orang itu berbeda, maka si-B menang. Pernyataannya adalah strategi apa

yang harus dijalankan oleh kedua pemain sehingga pemain ini memiliki

equilibrium point?

Permainan ini dapat digambarkan dengan menggunakan matriks yang disebut

payoff-matrik sebagai berikut :

A x y

X 1 -1

Y -1 1

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh kedua pemain diatas adalah dengan

menggunakan strategi maksimum dan minimum yaitu suatu strategi yang

meminimumkan resiko yang mungkin bagi setiap pemain. Tetapi dati payoff

matriks diatas dapat dilihat bahwa setiap pemain memiliki resiko yang sama untuk

setiap strategi yang dapat digunakan. Bila pemain A menggunakan strategi X atau

Y maka perolehan minimumnya adalah –1. Demikian juga bila pemain B

menggunakan strategi x atau t, maka perolehan minimumnya adalah –1. Hal ini

mengakibatkan permainan diatas menjadi tidak memiliki equlibrium point,yakni

setiap pemain dapat mengambil keuntungan dengan merubah strateginya secara

unilateral. Sebagai contoh, apabila strategi pemain A telah diketahui yakni strategi

X maka pemain B akan menggunakan strategi y untuk memperoleh perolehan

maksimum, selanjutnya apabila pemain A mengetahui pemain B menggunakan

(15)

meningkatkan perolehannya juga pada saat yang bersamaan akan mengurangi

perolehan pemain B.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa keseimbangan Nash dan menerapkan aplikasi kedalam contoh kasus keputusan dalam sebuah teori permainan.

1.4Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat studi literatur yaitu disusun berdasarkan rujukan pustaka

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menerangkan definisi keseimbangan dalam teori permainan

b. Menerangkan definisi teori permainan dalam strategi murni dan

strategi campuran

c. Menyelesaikan permasalahan nilai permainan yang bersifat

seimbang/stabil.

d. Melihat keseimbangan Nash dalam teori permainan.

e. Membuat kedalam contoh kasus.

1.5Tinjauan Pustaka

Menurut John V Neumann teori permainan adalah suatu pendekatan

matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara

berbagai kepentingan.

Menurut J. Supranto (1998), matriks adalah suatu kumpulan angka-angka

(elemen-elemen) yang disusun berdasarkan baris dan kolom sehingga

berbentuk empat persegi panjang dimana panjangnya dan lebarnya

ditunjukkan oleh banyaknya baris dan kolom.

Menurut John Nash (1953), Nash Equilibrium adalah kondisi dimana

strategi-strategi yang digunakan oleh setiap pemain adalah strategi yang

optimal baginya jika diberikan strategi pemain lainnya dalam permainan

tersebut dimana setiap pemain tidak dapat meningkatkan hasil

(16)

Disini agar dapat melakukan penyelesaian dalam teori permainan secara

umum kita perlu menggunakan simbol matematika. Misalnya dalam matriks

pembayaran sebagai berikut :

A =

= Besarnya nilai pembayaran yang diterima oleh A

j = 1,2,3,………,n

Strategi optimal untuk Pemain I :

max{Pi} = max [min. {H(I,j)}] =V

i i

i = 1,2,3,………,m

j = 1,2,3,………,n

Ini disebut kriteria maksimin

Strategi optimal untuk Pemain II :

min{Pi} = min [max. {H(I,j)}] =V

i i

i = 1,2,3,………,m

j = 1,2,3,………,n

(17)

1.6 Kontribusi Penelitian

Teori permainan (Game Theory) menerapkan teori permainan yang stabil

dimana apabila keadaan stabil diperoleh dapat digunakan dengan mixed stratery

(strategi campuran). Adapun dibahas disini unsur-unsur dari teori permainan.

Teori permainan ini dapat dilihat dalam bidang ekonmi misalnya: teori permainan

digunakan dalam suatu pasar oligopoli dimana setipa pelaku pasar menggunakan

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Matriks dan Operasi Matriks 2.1.1 Definisi

Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka sering disebut juga

elemen-elemen yang disusun berdasarkan baris dan kolom sehingga berbentuk empat

persegi panjang dimana panjang dan lebarnya ditentukan oleh banyaknya kolom

dan baris yang dibatasi dengan tanda kurung.

A =

Atau disingkat dengan :

( aij

j = 1, 2, ……, n ) , i = 1, 2, ….. , m

Matriks diatas disebut matriks berukuran mxn terdiri dari m baris dan n kolom.

Setiap aij disebut elemen (unsur) dari matriks itu sedangkan indeks i dan j

berturut-turut menyatakan baris dan kolom. Jadi elemen aij terdapat pada baris

ke-i dan kolom ke-j. Matrke-iks bujur sangkar adalah matrke-iks dke-imana banyaknya barke-is

sama dengan banyaknya kolom (m=n).

2.1.2 Teorema Matriks

1. Jika A =

( )

aij dan B =

( )

bij keduanya adalah matriks berukuran mxn,

maka A+B =

(

aij + bij

)

2. Jika A =

( )

aij matriks berukuran mxn dan k adalah skalar, maka k.A =

(19)

3. Jika A =

( )

aij matriks berukuran mxp dan B =

( )

bij matriks berukuran

pxn maka perkalian matriks AxB berlaku apabila sejumlah kolom

matriks A sama dengan jumlah matriks B.

AB =

5. Matriks bujur sangkar (square) adalah matriks dimana jumlah banyaknya

baris sama dengan banyaknya kolom (m=n).

A =

6. Matriks Identitas (In) adalah matriks bujur sangkar yang mempunyai

angka satu disepanjang diagonal utama (diagonal dari kiri atas menuju

kanan bawah) elemen yang lainnya adalah nol.

(20)

7. Matriks transpos adalah jika baris dan kolom dari suatu matriks mxn

dipertukarkan (baris pertama dengan kolom pertama dan seterusnya),

maka diperoleh suatu matriks nxm yang disebut transpos. Atau disingkat

dengan At atu AI

8. Matriks Kuadrat adalah matriks yang memiliki baris dan kolom yang

sama banyak. Dalam suatu matriks kuadrat, elemen-elemen a11, a22,…..,

ann

disebut elemen diagonal utama. Jumlah elemen-elemen diagonal

utama suatu matriks kuadrat A disebut trace A ditulis tr (A). tr (A) =

Amxn =

(21)

4A =

2.2.2 Perkalian Matriks Definisi :

Jika A = [aij] adalah matriks mxp dan B = [bij

C

] adalah matriks pxn maka

hasil kali dari matriks A dan matriks B yang ditulis dengan AB adalah C matriks

mxn. Secara matematik dapat ditulis sebagai berikut :

ij = aijbij + ai2b2j + ……..+ aipbpj

2.2.3 Penjumlahan Matriks Definisi :

Jika A = [aij] adalah matriks mxp dan B = [bij] adalah matriks pxn maka

penjumlahan matriks dari matriks A dan matriks B yang ditulis dengan C = [Cij]

dimana Cij = aij + bij (i = 1,2,……., m ; j = 1,2,…….,n)

2.2.4 Pengurangan Matriks Definisi :

Jika Jika A = [aij] adalah matriks mxp dan B = [bij] adalah matriks pxn

maka pengurangan dari matriks A dan matriks B yang ditulis dengan C = [Cij]

dimana Cij = aij - bij (i = 1,2,……., m ; j = 1,2, ……,n)

2.2.5 Invers Matriks Definisi :

Misalkan A matriks nxn disebut nonsingular jika terdapat matriks B maka

AB = BA = I

Matriks B disebut invers dari A. Jika tidak terdapat matriks B maka matriks A

disebut singular.

(22)

Contoh :

2.2.6 Determinan Matriks Definisi :

Misalkan A = [aij

det(A)=[A]

] adalah matriks nxn. Fungsi determinan dari A ditulis

dengan det (A) atau [A]. Secara matematikanya ditulis dengan :

( )

{

}

± aIjIa2j2....anjndengan j1j2....jnmerupakan himpunanS = 1,2,..,n

2.2.7 Teorema :

Jika A = [aij

Contoh : A

] adalah matriks nxn yang mengandung sebaris bilangan nol,

maka [A] = 0

2.3 Teori Permainan (Game Theory) 2.3.1 Definisi

Teori permainan adalah pendekatan matematis untuk merumuskan

(23)

dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari

situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan.

Kepentingan-kepentingan yang bersaing dalam permainan disebut para pemain

(players). Model-model teori permainan dapat diklasifikasikan dengan sejumlah

cara, seperti jumlah pemain, keuntungan dan kerugian dan jumlah strategi yang

digunakan dalam permainan. Sebagai contoh, bila jumlah pemain adalah dua,

permainan disebut sebagai permainan dua-permain. Begitu juga, bila jumlah

pemain adalah N permainan disebut N-pemain.

Dalam studi formal tentang konflik dan kooperasi konsep teori permainan

dapat diterapkan ketika setiap kegiatan dari objek pelaku adalah saling bergantung

satu dengan yang lainnya. Objek pelaku ini dapat berupa individu, group,

perusahaan, atau kombinasinya. Konsep teori permainan menyediakan sebuah

bahasa untuk memformulasi, menstruktur, menganalisa dan mengerti skenario

strategi.

Ide dasar dari teori permainan adalah tingkah laku strategis dari pemain atau

pengambil keputusan (player or decision maker). Setiap pemain dianggap

mempunyai suatu seri rencana atau model tingkah laku darimana dia bisa

memilih, kalau kita memiliki suatu himpunan strategi. Perlu diperhatikan disini

bahwa teori permainan menekankan tidak hanya menekankan strategi atau

gerakan-gerakan yang diambil bagi pengambil keputusan (pemain) yang tunggal,

akan tetapi tindakan yang dilakukan dalam situasi dimana pemain lainnya sebagai

lawannya juga berbuat sesuatu untuk melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan

strategi yang dipilihnya. Lebih lanjut tindakan seorang pemain akan

mempengaruhi gerakan pemain lawannya secara langsung. Dengan perkataan lain,

setiap pemain berada dalam lingkukan yang dinamis bukan statis.

Kegunaan dari teori permainan adalah metodologi yang disediakannya

untuk menstruktur dan menganalisa masalah pemilihan strategi. Untuk

menggunakan teori permainan, maka langkah pertama adalah menentukan secara

eksplisit pemain, strategi yang ada, dan juga menentukan preferensi serta reaksi

(24)

Tujuan dari teori permainan adalah menentukan suatu strategi yang

memenuhi kriteria Nash equilibrium sehingga setiap pemaian dalam suatu

permainan tidak dapat mengambil keuntungan dengan cara mengubah strateginya

secara sepihak.

2.4Unsur – unsur Dasar Teori Permainan

Berikut ini akan diuraikan beberapa unsur atau elemen dasar yang penting

dalam penyelesaian dari setiap kasus dengan teori permainan dengan mengambil

permainan dua pemain jumlah nol.

Tabel 2.1 Permainan Dua Pemain Jumlah Nol

Pemain

A

Pemain B

B1 B2 B3

A1 6 9 2

A2 8 5 4

Dari tabel diatas dapat diuraikan unsur-unsur dasar teori permainan :

1. Angka-angka dalam matriks payoff, atau biasa disebut matriks permainan,

menunjukkan hasil-hasil dari strategi-strategi permainan yang berbeda-beda.

Hasil-hasil ini dinyatakan dalam suatu bentuk ukutan efektivitas, seperti uang,

persentase market share. Dalam permainan dua-pemain jumlah nol,

bilangan-bilangan positif menunjukkan keuntungan bagi pemain baris (maximizing

player), dan merupakan kerugian bagi pemain kolom (maximizing player).

Sebagai contoh, bila pemain A mempergunakan strategi A1 dan pemain B

memilih strategi B2

2. Suatu strategi permainan adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang

menyeluruh dari seorang pemain, sebagai reaksi atas aksi yang mungkin

dilakukan oleh pemain lain yang menjadi pesaingnya. Dalam hal ini dianggap

bahwa suatu strategi tidak dapat dirusak oleh para pesaing atau faktor lain. , maka hasilnya A memperoleh keuntungan 9 dan B

(25)

Dalam tabel 2.1 pemain A mempunyai 2 strategi yaitu A1 dan A2 dan pemain

B mempunyai 3 strategi yaitu (B1, B2, B3

3. Aturan-aturan permainan menggambarkan kerangka dengan mana para

pemain memilih strategi mereka. Sebagi contoh, dipakai anggapan bahwa para

pemain harus memilih strategi-strategi mereka secara simultan dan bahwa

permainan adalah berulang.

).

4. Nilai permainan adalah hasil yang diperkirakan permainan atau payoff

rata-rata dari sepanjang rangkaian permainan, dimana kedua pemain mengikuti

atau mempergunakan strategi mereka yang paling baik atau optimal. Suatu

permainan dikatakan “adil” (fair) apabila nilainya nol, dimana tak ada pemain

yang memperoleh keuntungan atau kemenangan. Permainan dikatakan “tidak

adil” (unfair) apabila nilainya bukan nol.

5. Suatu strategi dikatakan dominan bila setiap payoff dalam strategi adalah

superior terhadap setiap payoff yang berhubungan dalam suatu strategi

alternatif. Sebagai contoh, untuk pemain B, kedua strategi B1 dan B2

didominasi oleh strategi B3. Oleh karena itu untuk maksud pemecahan

permainan ini, kolom-kolom B1 dan B2 dapat dihilangkan dari matrik payoff.

Kemudian permainan dipecahkan dengan pemain B memilih B3 dan pemain A

memilih A2

6. Suatu strategi optimal adalah rangkaian kegiatan, atau rencana yang

menyeluruh, yang menyebabkan seorang pemain dalam posisi yang paling

menguntungkan tanpa memperhatikan kegiatan-kegiatan para pesaingnya.

Pengertian posisi menguntungkan adalah bahwa adanya devisi

(penyimpangan) dari strategi optimal, atau rencana optimal, akan menurunkan

payoff.

. Nilai permainan adalah 4. Aturan dominan ini dapat digunakan

untuk mengurangi ukuran matriks payoff dan upaya perhitungan.

7. Tujuan dari model permainan adalah mengindentifikasikan stratagi atau

rencana optimal untuk setiap pemain. Dari contoh diatas, strategi optimal

untuk A adalah A2, B3 adalah strategi optimal untuk B.

2.4.1 Jenis Situasi Permainan

(26)

1) Situasi permainan jumlah dua pemain (two person game)

2) Situasi permainan jumlah lebih dari n- pemain (n-person game)

Klasifikasi pemain dibagi 2 yaitu:

1) Zero sum game (Permainan jumlah nol) adalah

Permainan jumlah nol adalah jika jumlah kerugian dan keuntungan kedua

pemain sama dengan nol. Artinya hasil dari maksimin dan minimaks selalu

sama. Seperti tabel dibawah ini:

Tabel 2.2 Permainan Jumlah Nol

Zero sum game 1 Player II

A B

Player I a 8 4

b 4 2

2) Non- zero sum game (Permainan jumlah tidak nol adalah) :

Disini ditemukan dalam kehidupan riil. Dalam permainan ini hasil dari

keuntungan dan kerugian tidak sama dengan nol. Dan ini sering diselesaikan

dengan metode strategi campuran. Seperti gambar dibawah ini :

Tabel 2.3 Permainan Jumlah Tidak Nol

Non Zero sum game Player II

B1 B2 B3

Player I

A1 2 5 7

A2 -1 2 4

(27)

2.4.2 Strategi

2.4.2.1 Definisi rencana tindakan yang diikuti oleh seorang pemain. Setiap

pemain memiliki dua atau lebih strategi, hanya satu yang dipilih untuk dimainkan.

Ada dua jenis strategi dalam permainan yaitu :

a. Strategi murni (Pure Strategy) adalah disini pemain mempergunakan

strategi tunggal. Dalam permainan strategi murni, pemain baris

mengidentifikasikan strategi optimalnya melalui aplikasi kriteria maksimin

(maximin). Sedangkan pemain kolom (minimizing player) menggunakan

kriteria minimaks (minimax) untuk mengidentifikasikan strategi

optimalnya. Dalam hal ini nilai yang dicapai harus merupakan maksimum

dan minimaks bari dan minimum dari maksimin kolom sekaligus. Pada

kasus tersebut suatu titik keseimbanngan telah dicapai, dan titik ini sering

dikenal sebagai titik pelana (saddle point).

Bila nilai maksimin tidak sama dengan nilai minimaks, titik pelana tidak

dapat dicapai, sehingga permainan tidak dapat dipecahkan dengan

mempergunakan strategi murni. Permainan tanpa titik pelana dapat

dipecahkan dengan menggunakan strategi campuran (mixed strategy).

Contoh :

Kasus teori permainan dalam strategi murni

Misalkan dalam suatu perusahaan A dan B akan melihat seberapa besar

keuntungan yang diperoleh dalam proyek yang akan diteliti oleh kedua

perusahaan tersebut. Maka dapat digambarkan dalam suatu tabel matriks.

Dalam suatu perusahaan ini dianggap A mempunyai 2 strategi dan B

(28)

Tabel 2.4 Permainan dengan kriteria maksimin dan minimaks

A B1 B2 B3 Min baris

A1 1 9 2 1

A2 8 5 4 4

Mak

kolom

8 9 4

Dari tabel diatas A mempunyai 2 strategi /pilihan yang tersedia dan B

mempunyai 3 strategi/pilihan yang tersedia. Sekarang A dapat memilih strategi A1

dan A2. Hasilnya dari pemilihan tersebut adalah sebagai berikut :

Strategi Perolehan pilihan

B

Perolehan minimum

tergangtung pilihan B

Pemain A

memilih

A1 (1, 9, 2) Min (1, 9, 2) = 1

A2 (8, 5, 4) Min (8, 5, 4) = 4

Tujuan A : Memaksimumkan perolehan minimum sehingga :

{ } { }

pi = 1,4 i = 1, 2

dan : =max.

{ }

i =max.

{ }

1,4 =4

i p

V

Maka pemain A memilih strategi A2 sebagai strategi optimal dan tidak mau

mundur dari situ. Selanjutnya bagi pemain B terdapat alternatif sebagai berikut:

Strategi Derita tergantung

Pilihan A

Derita max tidak

tergantung pilihan

A

Pemain B

memilih

B1 (1, 8) Max (1,8) = 8

B2 (9, 5) Max (9,5) = 9

B3 (2,4) Max (2,4) = 4

B

← maksimin

(29)

Tujuan B : Meminimumkan derita maksimum, sehingga :

{ }

pj =

{

8,9,4

}

j=1, 2, 3

dan : V =

min

.

{ }

j =min

{

8,9,4

}

=4 i

P

Disini pemain B memilih strategi B3

4 =

=V

V

sebagai strategi optimal. Dengan demikian

pemain A dan B masing-masing telah memainkan strategi bersih (pure strategi).

Dan didapat titik equilibrium/titik pelana dengan dan harga ini terdapat

pada kotak H (A2, B3) dari tabel diatas. Jadi strategi optimal untuk perusahaan A

adalah A2 dan strategi optimal untuk perusahaan B adalah

b. Mixed strategy (Strategi Campuran) adalah memainkan lebih dari satu

pilihan (alternatif) dan tidak menggunakan urutan tertentu tetapi dalam

bentuk acak. Dalam suatu permainan tidak memiliki strategi deterministik

yang menghasilkan solusi optimal bagi setiap pemain dalam permainan

tersebut. Oleh karenanya, kita membutuhkan suatu teori lain yang dapat

membantu kita mengambil keputusan dalam situasi pemilihan strategi,

apabila strategi deterministik tidak dapat menghasilkan solusi yang

optimal.

Contoh :

Kasus teori permainan dalam strategi campuran

Perusahaan Coloroid Camera (yang akan kita anggap sebagai Perusahaan I) akan

memperkenalkan kamera baru ke dalam ini produknya dan berharap akan

memperoleh peningkatan pangsa pasar sebesar mungkin. Di lain pihak,

perusahaan Comco Camera (yang akan anggap sebagai Perusahaan II) ingin

meminimasi peningkatan pangsa pasar Coloroid. Coloroid dan Camco

(30)

menghasilkan penurunan pangsa pasar yang sama untuk Camco. Strategi-strategi

untuk setiap perusahaan didasarkan pada kampanye promosi mereka,

pembungkusan,dan perbedaan aksesori antar produk. Tabel hasil prtukaran, yang

mencakup strategi dan hasil untuk setiap perusahaan (I= Coloroid dan II =

Camco), ditunjukkan dalam Tabel contoh:2. Nilai-nilai dalam Tabel contoh 3.2

adalah persentase peningkatan atau penurunan pangsa pasar untuk Perusahaan I.

Tabel contoh :

Tabel 2.5 Untuk Perusahaan Kamera

Strategi

Perusahaan Kamera I

Strategi Perusahaan Kamera II

A B C

Langkah pertama adalah memeriksa tabel untuk mencari strategi dominan.

Dari melakukan hal tersebut, kita menemukan bahwa strategi 2 mendominasi

strategi 1, dan strategi B mendominasi strategi A. Jadi, strategi 1 dan A dapat

dihilangkan dari tabel hasil pertukaran, seperti ditunjukkan dalam tabel diatas

maka :

Tabel 2.6 Hasil Pertukaran dengan Menghilangkan Strategi 1 dan A

Srategi

Perusahaan I

Strategi Perusahaan II

B C

Maka perusahaan I menerapkan Kriteria Maksimin seperti ditunjukkan dalam

(31)

Tabel 2.7 Tabel Hasil Pertukaran dengan Kriteria Maximin

Srategi

Perusahaan I

Strategi Perusahaan II

B C

Maka Kriteria minimax diterapkan untuk perusahaan II dalam tabel 3.4 nilai

maksimum untuk strategi B adalah 8%, nilai maksimum untuk strategi C adalah

7%. Dari kedua nilai maksimum ini, 7% merupakan minimum, Jadi strategi

optimal untuk Perusahaan II adalah C.

Tabel 2.8 Hasil Pertukaran dengan Kriteria Minimaks

Srategi

Perusahaan I

Strategi Perusahaan II

B C

Tabel diatas merupakan hasil gabungan dari penerapan kriteria maksimin

dan minimaks dari kedua perusahaan tersebut.

Tabel 2.9 Gabungan Strategi Perusahaan I dan II

Srategi

Perusahaan I

Strategi Perusahaan II

B C

Dari tabel 2.9 dapat kita lihat strategi – strategi yang akan dipilih oleh kedua

perusahaan tidak menghasilkan titik keseimbangan. Oleh karena itu, ini bukanlah

permainan strategi murni. Pada kenyataannya, kondisi keseimbangan ini tidak

akan terjadi pada strategi manapun dari kedua perusahaan ini. Perusahaan I

memaksimumkan persentase peningkatan pangsa pasarnya dengan memilih

Maksimin dari nilai minimum

(32)

strategi 2. Perusahaan II memilih strategi C untuk meminimumkan pangsa pasar

perusahaan I. walaupun demikian perusahaan I melihat bahwa perusahaan II

menggunakan strategi C, ia akan berpindah ke strategi 3 untuk meningkatkan

pangsa pasarnay menjadi 7%. Pergerakan ini tidak akan terjadi tanpa terlihat oleh

perusahaan II yang kemudian akan berpindah ke strategi B untuk mengurangi

pangsa pasar perusahaan I menjadi 1 %. Tindakan oleh perusahaan B untuk

mengurangi pangsa pasar perusahaan I segera berpindah ke strategi 2 untuk

memaksimumkan peningkatan pangsa pasarnya menjadi 8%. Berdasarkan

tindakan perusahaan I, perusahaan II akan berpindah ke strategi C untuk

meminimumkan peningkatan pangsa pasar perusahaan I ke 4 %. Sekarang kita

akan melihat bahwa kedua perusahaan kembali ketempat semula. Seperti

dilihatkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. 10 Hasil dengan Putaran Tertutup

Srategi

Perusahaan I

Strategi Perusahaan II

B C

2

3

8

1

4

7

Permainan strategi campuran bagi kedua perusahaan kamera diatas dapat

dilakukan dengan menggunakan strategi campuran. Salah satu metode lain yang

dapat digunakan yaitu dengan metode ekpektasi keuntungan dan kerugian.

Perusahaan I secara sistematis mengasumsikan bahwa perusahaan II akan memilih

strategi B. Berdasarkan keadaan ini ada probabilitas sebesar p untuk perusahaan I

akan memilih strategi 2 dan probabilitas sebesar (1-p) bahwa perusahaan I akan

memilih strategi 3. jadi, jika perusahaan II memilih B, ekspektasi keuntungan bagi

perusahaan I adalah :

8p + 1(1 –p) = 1 + 7p

Kemudian perusahaan I mengasumsikan bahwa perusahaan II akan memilih

(33)

akan memilih strategi 2. Jadi, ekspektasi keuntungan dari perusahaan I

berdasarkan strategi C adalah

4p + 7(1-p) = 7 – 3p

Kita telah tahu sebelumnya bahwa metode ini didasarkan pada ide bahwa

perusahaan I akan mengembangkan rencana yang menghasilkan Perusahaan II.

Jadi jika Perusahaan I merasa apa pun pilihan Perusahaan II, ekspektasi

keuntungan dan setiap strategi tersebut:

1 + 7p = 7 – 3p

10p = 6

p = 6/10 = 0.6

Ingat bahwa p adalah probabilitas memakai strategi 2, atau persentase

waktu penggunaan strategi 2. Jadi, rencana Perusahaan I adalah menggunakan

strategi 2 selama 60% dari seluruh waktu yang ada dan menggunakan strategi 3

selama 40% dari seluruh waktu yang ada. Ekspektasi keuntungan (peningkatan

pangsa pasar untuk Perusahaan I) dapat dihitung menggunakan hasil pertukaran

strategi B atau C, karena keuntungan yang diperoleh sama. Dengan menggunakan

pertukaran strategi B,

E (Perusahaan I) = 0,60(8) + 0,40(1)

= 5,2 % peningkatan pangsa pasar

Untuk memeriksa hasil ini, kita akan menghitung ekspektasi keuntungan

jika strategi C digunakan oleh Perusahaan II

EG (Perusahaan II) = 0,60(4) + 0,40(7)

= 5,2 % peningkatan pangsa pasar

Sekarang kira harus mengulangi proses ini bagi Perusahaan II untuk

mengembangkan strategi campuran yang merupakan ekspektasi keuntungan bagi

Perusahaan I sekarang merupakan ekspektasi kerugian bagi perusahaan II.

Pertama kita asumsikan bahwa Perusahaan I akan memilih strategi 2. Jadi

(34)

yang ada dan C selama (1 – p) dan waktu yang ada. Ekspektasi kerugian bagi

Perusahaan II atas strategi 2 adalah :

8p+4(1-p)=4+4p

Kemudian kita hitung ekspektasi kerugian untuk Perusahaan II

berdasarkan anggarai bahwa Perusahaan I memilih strategi 3:

1p + 7(1-p) = 7-6p

Dengan menyamakan kedua ekspektasi kerugian untuk strategi 2 dan 3

akan didapatkan nilai untuk p dan (1-p)

4+ 4p = 7 – 6p

10p = 3

p = 3/10 = 0,30

dan

1p + 7 = 0,70

Karena p adalah probabilitas menggunakan strategi B, perusahaan II akan

menggunakan strategi B selama 30 % dari seluruh waktu yang ada, dan demikian

strategi C akan digunakan selama 70% dari waktu yang ada. Ekspektasi kerugian

aktual berdasrkan strategi 2 dapat dihitung sebagai berikut :

E (Perusahaan II) = 0,30 + 0,70 (4)

= 5,2 % kehilangan pangsa pasar

Strategi campuran utnuk setiap perusahaan didapatkan sebagai berikut

Perusahaan I Perusahaan II

Strategi 2: 60 % waktu yang ada Strategi B: 30 % waktu yang ada

Strategi 3: 40 % waktu yang ada Strategi C: 70 % waktu yang ada

(35)

sebesar 5,2 % dan ekspektasi kerugian untuk Perusahaan I juga pangsa pasar

sebesar 5,2 %. Jadi, strategi campuran untuk masing-masing perusahaan

menghasikan titik keseimbangan dimana 5,2 % ekspektasi keuntungan untuk

Perusahaan I pada saat yang sama merupakan 5,2 ekpektasi kerugian untuk

Perusahaan II.

Maka masing-masing perusahaan telah memperbaiki posisinya terhadap hasil

yang dicapai dengan menggunakan strategi maximin dan minimax. Dimana Hasil

pertukaran untuk Perusahaan I hanya berupa peningkatan pasar sebesar 4 %

sementara strategi campuran menghasilkan ekspektasi keuntungan sebesar 5,2 %.

Hasil dari strategi minimax dari perusahaan I adalah kerugian sebesar 7 %,

namun strategi campuran menunjukkan kerugian 5,2 %. Jadi, masing-masing

perusahaan menempatkan dirinya pada situasi yang lebih baik dengan

menggunakan pendekatan strategi campuran.

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa permainan bersifat pengulangan dan

akan dimainkan selama periode waktu tertentu sehingga strategi dapat digunakan

selama persentase waktu tertentu dari periode tersebut. Untuk contoh diatas dapat

secara logis diasumsikan bahwa pemasaran kamera baru oleh Perusahaan I akan

membutuhkan waktu yang lama. Jadi setiap perusahaan dapat menggunakan

strategi campuran yang dimiliki.

Secara matematis, defenisi mixed-strategy adalah sebagai berikut:

Suatu mixed-strategy untuk P1 adalah suatu vector X=(x1,x2,……., xn)

dimana entri-entrinya adalah bilangan riil positif sehingga x1+x2+…….+xm = 1,

dengan pengertian bahwa P1akan memainkan strategi si dengan peluang xi , 1 I ≤ ≤ m.

Oleh karena defenisi strategi dalam konsep mixed-strategy telah berubah

menjadi stokastik, maka perolehan dari setiap pemain juga harus diubah.Jika

dalam permainan yang bersifat deterministik perolehan untuk setiap pemain

ditentukan oleh nilai dalam tabel perolehan, maka dalam permainan yang bersifat

stokastik dalam mixed-strategy perolehan untuk setiap pemain adalah berupa nilai

ekspektasi bagi pemain tersebut. Nilai ekspektasi didefenisikan sebagai hasil

(36)

yang mungkin terjadi.Sebuah permainan dengan tabel perolehan dalam matriks

A= (aij), jika P1 menggunakan strategi X= (x1,x2,…….,xn) dan P

Menggunakan strategi Y= (y

2

1,y2,…….., yn) maka peluang munculnya aij adalah

xiyj.Oleh karennya untuk permainan ini adalah hasil penjumlahan dari perkalian

xiaijyj

atau dapat dinotasikan sebagai berikut:

j

Atau dengan kata lain diatas adalah identik dengan XAYt dimana ‘X’

adalah strategi yang mungkin bagi pemain-I dan Y adalah stratagi yang mungkin

bagi pemain-II dan A adalah tabel perolehan untuk permainan tersebut.

Pemecahan masalah dalam permainan strategi campuran dapat dilakukan dengan :

(1) metode analitis, (2) metode aljabar matriks.

Metode campuran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Metode analitis

Bentuk umum :

p = proporsi waktu pemain A untuk menggunakan strategi 1

1-p = proporsi waktu pemain A untuk menggunakan strategi 2

q = proporsi waktu pemain B untuk menggunakan strategi 1

1-q = proporsi waktu pemain B untuk menggunakan strategi 2

2. Metode Aljabar Matriks

(37)

dimana Pij

Strategi optimal perusahaan A =

menunjukkan jumlah payoff dala baris ke i dan kolom ke j. Dan dapat

dicari dengan rumus sebagai berikut :

[ ]

[ ]

2.5 Nash Equilibrium 2.5.1 Definisi :

Keseimbangan adalah Suatu strategi si dikatakan strategi dominan bagi Pi

jika u(si) u(s≥ j), dengan u(si) dan u(sj) adalah perolehan dari strategi si dan sj

dimana i j untuk semua s ∈ S.

Dalam setiap permainan, setiap pemaian akan selalu menggunakan

dominan karena sifat rasional yang diasumsikan pada setiap pemain. Tetapi dalam

beberapa permainan, tidak terdapat strategi dominan sehingga pemain harus

(38)

menggunakan mixed-strategy seorang pemain dapat menentukan strategi yang

akan digunakannya dengan cara memilih strategi yang akan digunakannya dengan

suatu distribusi peluang sehingga strategi yang akan digunakan bukan bersifat

deterministik tetapi bersifat stokastik. Dengan menggunakan mixed-strategy

komposisi strategi yang akan digunakan oleh pemain adalah berupa himpunan

pasangan berurut distribusi-distribusi peluang yang akan digunakan oleh setiap

pemain.

Defenisi lain tentang keseimbangan Nash adalah kondisi dimana

strategi-strategi yang digunakan oleh setiap pemain adalah strategi yang

optimal baginya jika diberikan strategi pemain lainnya dalam permainan

tersebut dimana setiap pemain tidak dapat meningkatkan hasil perolehannya

dengan menggantikan strateginya.

Arti keseimbangan Nash menurut John Nash adalah jika ada serangkaian

strategi untuk sebuah permainan dimana tidak ada pemain yang bisa beruntung

dengan mengubah strateginya sedangkan pemain lain mempertahankan

strateginya tidak berubah, maka serangkaian strategi tersebut dan perimbangan

(payoff) yang koresponden membentuk keseimbangan Nash.

2.6 Memilih Strategi

Dalam permainan dua pemain berjumlah nol ini tujuannya adalah

menemukan jawab yang kokoh bagi kedua pemain. Memilih strategi sama artinya

dengan menemukan jawab permainan. Jawab yang dimaksud hanya ada bila tiap

pemain berusaha memperkecil derita atau memperbesar perolehan, dengan kata

lain tiap pemain berusaha meraih strategi optimal bagi dirinya sehingga tidak ada

lagi dari antara pemain yang dapat meningkatkan posisi masing-masing dengan

memilih strategi lain. Hasil yang diharapkan bila kedua pemain telah

menggunakan strategi optimalnya disebut “harga permainan”. Salah satu langkah

dari satu permainan adalah pemilihan satu strategi oleh tiap pemain. Usaha

(39)

permainan dan langkah berikutnya tidak boleh lagi dilanjutkan dan permainan

telah selesai.

2.6.1 Kriteria Maksimin dan Minimaks

Tujuan utama menyelesaikan suatu permainan adalah menentukan strategi

optimal. Strategi optimal dapat ditentukan dengan menggunakan teori yang

disebut teori minimaks yang pada prinsipnya mengatakan bahwa tiap pemain

secara sepihak mencari tingkat keamanan yang maksimum bagi diri sendiri.

Dalam memilih strategi optimal, beberapa asumsi ditetapkan terlebih dahulu

yaitu:

1) Bahwa kedua pemain memiliki kepintaran yang sama

2) Tiap pemain sudah mengetahui strategi yang lain

3) Tiap pemain mengetahui jumlah perolehan sendiri dan derita pemain lain

4) Tiap pemain harus menentukan strategi (pilihan).

Berdasarkan asumsi diatas, tiap pemain mengetahui bahwa pemain yang

lain cukup rasional serta mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimumkan

perolehan sendiri. Pemain I memeriksa tiap baris dari matriks perolehan dan

memilih harga maksimum dari harga minimum. Cara menentukan pilihan seperti

ini adalah cara yang konservatif dan biasa disebut sebagai cara memilih yang

terbaik dari antara yang terburuk. Cara ini juga disebut kriteria maksimum dari

minimum disingkat dengan kriteria maksimin.

Sebaliknya, pemain II menyelesaikan permainan untuk menentukan

strategi optimal dengan menggunakan teori yangn dinamakan teori minimaks.

Teori ini menetapkan bahwa pemain secara sepihak mencari tingkat keamanan

yang maksimum bagi dirinya sendiri, yaitu dengan memilih derita terkecil dari

antara sejumlah derita maksimum. Cara ini ialah memilih kriteria minimum dari

(40)

2.7 Peranan Dominasi

Pemain B

x y z Keuntungan minimum

8 (4) 7,5

7 3,5 3

Kerugian 8 (4) 7,5

maksimum minimax

Lihat kembali contoh yang diatas, terlihat bahwa strategi 1 menghasilkan

keuntungan maksimum bagi A, tanpa memperhatikan strategi mana yang dipilih

B. Sehingga strategi 1 dikatakan mendominasi strategi 2. untuk kasus dimana

suatu strategi secara sempurna didominasi oleh strategi lain, strategi yang

didominasi dapat dibuang dari matriks pay-off karena pemain tidak pernah

memilihnya.

Untuk pemain B, strategi x didominasi oleh strategi y karena kerugian

strategi x selalu lebih besar daripada kerugian strategi y tanpa memperhatikan

strategi yang dipilih A. strategi x juga didominasi oleh strategi z. Karena itu,

strategi x dapat dibuang.

Pemain A hanya dapat memilih strategi 1, yanng berarti B akan memilih

strategi y untuk meminimumkan kerugian menjadi 4 daripada 7,5. Ingat bahwa

solusinya tetap sama. Jadi, jika setiap pemain memiliki sebuah strategi dominan,

games akan mencapai keseimbangan atau memiliki saddle point. 1

2

(4) maximin

(41)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengantar

Keseimbangan Nash adalah jika ada serangkaian strategi untuk permainan

dimana tidak ada pemain yang bisa memperoleh keuntungan dengan mengubah

strateginya sementara pemain lain menjaga strategi mereka tetap tidak berubah,

kemudian rangkaian strategi tersebut dan hasil yang bersesuaian membentuk

keseimbangan Nash.

Setiap permainan berhingga mempunyai setidak-tidaknya satu

keseimbangan Nash dalam strategi murni dan strategi campuran. Pemain disebut

menggunakan strategi campuran jika ia menggunakan strategi acak untuk

memutuskan apa yang harus dilakukan dalam permainan. Idealnya, para pemain

hanya akan menggunakan strategi campuran bila tidak ada perbedaan antara

beberapa strategi murni dan membiarkan lawan tetap menduga strategi yang

diinginkan.

Adapun dua permainan menurut John Nash yaitu

1) Permainan zero sum

Dalam permainan zero sum adalah jumlah hasil para pemain selalu sama

dengan nol tidak soal strategi apa yang digunakan yaitu keuntungan untuk

Pemain I akan berarti kerugian yang sama bagi Pemain II. Dengan

menggunakan strategi dominan.Contoh 1:

Tabel 3.1 Dengan Stategi Dominan Permainan zero sum Pemain 2

a b

Pemain 1 a 1,-1 2,-2

(42)

Dalam permainan diatas tampak jelas bahwa kedua Pemain I (b)

mendominasi kuat strategi pertamanya (a). Secara matematik, istilah mendominasi kuat berarti bahwa (1<3) dan (2<4) atau (1,2) << (3,4). Strategi

Pemain I adalah strategi mendominasi kuat. Ini berarti apapun strategi yang

dipilih Pemain II, Pemain I akan memperoleh hasil yang lebih baik bila memilih

strategi b. Karena disimpulkan bahwa jika Pemain I dianggap rasional, ia akan

selalu memilih strategi kedua.

Karena baris I tidak akan digunakan Pemain I, Pemain II dihadapkan dengan

“permainan tereduksi”. Dalam permainan tereduksi ini, strategi (b) Pemain II

mendominasi kuat strategi (a). Solusi permainan ini adalah (b,b) yang member

hasil 3 kepada Pemain I dan -3 kepada Pemain II. Ini disebut keseimbangan Nash.

Akan tetapi, agar ini berlaku kita tidak perlu mengasumsikan bahwa semua

pemain rasional tetapi juga bahwa Pemain II tahu bahwa Pemain I rasional sampai

tingkat dimana ia akan memainkan yang menguasai dengan kuat.

Contoh 2:

Tabel 3.2 Dengan menggunakan titik pelana

Permainan zero sum

Pemain 2

A B C

Pemain 1 A 1,-1 4,-4 0,0

B 2,-2 3,-3 4,-4

C 1,-1 0,0 6,-6

Dalam tabel diatas bahwa tidak ada strategi murni didominasi, tetapi profil

strategi (B,A) yaitu baris B dan kolom A adalah titik pelana matriks. Dalam teori

titik permainan titik pelana berarti bahwa nilai “2” adalah yang terkecil pada baris

dan terbesar pada kolom. Karena itu, strategi B Pemain I adalah reaksi optimal

terhadap pilihan strategi A oleh pemain II, dan secara simultan strategi A

Pemain II adalah reaksi optimal terhadap pilihan strategi B oleh Pemain I. Dari

(43)

Contoh 3 :

Bila tidak ada strategi mendominasi dan titik pelana

Tabel 3.3 Dengan strategi campuran

Permainan zero sum

Pemain 2

X Y

Pemain 1 J 1 4

K 3 2

Dalam permainan ini tidak ada titik pelana dan tidak ada strategi

mendominasi. Ini menunjukkan bahwa tidak ada keseimbangan Nash dalam

strategi murni. Akan tetapi keseimbangan Nash ada asalkan strategi campuran

dilakukan. Andaikan bahwa Pemain II memilih strategi campuran (1-q,q). Ini

berarti probabilitas yang akan ia gunakan strategi pertamanya (X) adalah 1-q dan

strategi keduanya (Y) adalah q. Dengan menggunakan informasi ini persamaan

untuk hasil yang diperkirakan bagi Pemain I bisa dibentuk bila ia menggunakan

strategi pertamanya J atau strategi kedua K.

(J) E1

(K) E

= (1-q) + 4q = 1+3q………(1)

2

Jika (1-p,p) adalah reaksi optimal Pemain I terhadap (1-q,q) oleh Pemain II, maka

E

= 3(1-q) + 2q = 3-q …….(2)

1 >E2 (dari persamaan diatas bahwa q> 0,5). Pemain I ingin memilih strategi

pertamanya J sehingga p= 0. Jika E1< E2 ini berarti bahwa q <0,5. Maka reaksi

optimal untuknya adalah memilih strategi keduanya yaitu K, sehingga p=1. Jika

E1 = E2, maka setiap reaksi sama baiknya dank arena dalam kasus ini probalitas

peluang yaitu 0 < p < 1. Begitu juga sebaliknya analisis reasksi optimal dengan

cara yang sama pada Pemain II dalam kasus ini q= 0 bila p < 0,75, q=1 bila p

>0,75 dan bila p = 0,75 maka 0 < q <1. Dari sini didapat reaski optimum di q =0,5

dan p =0,75. Ini mengindikasikan bahwa p= 0,75 adalah reaksi optimum terhadap

q= 0,5 dan sebaliknya. Karena inilah keseimbangan Nash untuk Pemain I adalah

menggunakan strategi keduanya dengan probabilitas 0, 75 dan untuk Pemain II

(44)

mengimplikasikan bahwa perkiraan hasil untuk Pemain I adalah 5/2 dan -5/2

untuk Pemain II

2) Permainan non- zero sum

Permainan non- zero sum lebih sering ditemui dalam kehidupan nyata. satu-

satunya perbedaan antara permainan zero sum dan permainan non-zero sum

adalah bahwa keuntungan oleh satu pemain tidak selamanya berarti kerugian

yang sama oleh pemain lain.

Tabel 3.4 Permainan non-zero sum Permainan non-zero sum Pemain II

A B C

Pemain I

A (25,25) (50,30) (40,20)

B (30,50) (15,15) (25,20)

C (20,40) (20,25) (10,10)

Cara paling mudah untuk menganalisa permaian non zero sum adalah

menganalisanya dengan cara yang sama seperti pada permainan zero- sum. Catat

bahwa pada permainan non- zero sum diperlukan memperlihatkan hasil kedua

pemain karena tidak lagi disimpulkan dari hasil pemain lain, seperti yang bisa

dilakukan dalam permainan zero sum. Menganalisa permainan diatas ada dua titik

keseimbangan Nash pada sel tengah atas (A,B) dan sel tengah kiri (B,A). Untuk

membuktikan perhatikan pilihan (A,B) kemudian Pemain I tidak bisa

meningkatkan hasilnya dengan Pemain 2 memilih B dan demikian sebaliknya.

Karena itu, ini merupakan titik keseimbangan alasanyang sama juga berlaku pada

strategi (B,A).

Kedua kasus akan menghasilkan total hasil 80, yang juga merupakan pilihan

strategi paling efisien karena tidak ada total hasil yang lebih besar dari 80 dalam

permainan ini. Akan tetapi, bila dikaji lebih dalam permainan ini ada bahaya

kedua pemain memilin A, maka total hasil berkurang menjadi 50 dengan hasil 25

kepada masing-masing pemain. Ini jelas tidak diinginkan kedua pemain, bahkan

yang paling buruk diantara kedua pemain bisa mengharapkan pemain lain

(45)

kedua pemain memilih B. Dalam kasus ini mereka akan berakhir dengan hasil

(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapatlah dibuat beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada kondisi tertentu, suatu permainan tidak memiliki titik keseimbangan

(equilibrium point). Oleh karenanya dibutuhkan solusi lain yang bersifat

stokastik agar permainan tersebut memiliki equilibrium point. Solusi

optimal dari suatu permainan dapat dipecahkan dengan menggunakan

strategy campuran (mixed strategy)

2. Untuk setiap pemain yang terdiri dari beberapa pemain dan beberapa

strategy bagi setiap pemain, maka ada minimal satu solusi optimal bagi

setiap pemain atau terdapat equilibrium point (titik keseimbangan pada

permainan tersebut.)

3. Dari contoh kasus 1, didapat bahwa nilai maksimin dan minimaks sebesar

4.Dengan menggunakan strategy campuran didapat nilai p = 0,625, q=

0,50 dengan keuntungan yang diharapkan perusahaan A sebesar 3,5 dan

perusahaan B= 3,5.

4. Dari contoh kasus 2 didapat nilai p = 0,60 dan q = 0,70 sehingga

keuntungan untuk perusahaan I mengalami peningkatan sebesar 5,2 % dan

kerugian untuk perusahaan II sebesar 5,2 %dan perusahan tersebut

menghasilkan titik keseimbangan sebesar 5,2 %.

4.2 Saran

Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan Game Theory dapat

digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan strategy yang paling

optimal baginya. Dengan demikian, Game Theory dapat dijadikan sebagai alat

ukur strategy yang ada dalam mencari titik perusahaan tersebut. Oleh karenanya

(47)

keputusan hendaklah menggunakan Game Theory untuk menilai strateginya

sehingga strategy yang akan dijalankan menjadi lebih efektif, penulis juga

menyarankan agar penyesuaian Game Theory tidak dilakukan dengan cara manual

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Hiller, Liebermen,”Introduction To Operation Research”, McGraw Hill, Stanford University, 2001, menjelaskan defenisi game theory.

Squintani, Francesco, “Notes for Non Cooperative Game Theory”, Fall 2001, memberikan teorema Nash yang menyatakan untuk setiap permainan yang terdiri dari n-pemain, maka terdapat minimal satu titik keseimbangan.

P. Siagian, “Strategi dan Teori Permainan”, hal 349.

Supranto, Johannes, 1998. ”Tehnik Pengambilan Keputusan”, Jakarta, Rineka Cipta.

Sri Mulyono, SE, M.Sc.1996. “Teori Pengambilan Keputusan”, Jakarta-Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kockesen, Levent, “Mixed Strategy Equilibrium” Menjelaskan Kriteria Permainan yang Tidak Memiliki Solusi Titik Equilibrium

Drs. Pangesty Subagyo, M.B.A, Drs. Manuan Asri, M.B.A, Dr. T Hani Handoko, M.B.A.2000 “ Dasar-dasar Operations Research”. Yogyakarta-Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjamada 2000

2004.

Gambar

Tabel 2.3 Permainan Jumlah Tidak Nol
Tabel  2.4  Permainan dengan kriteria maksimin dan minimaks
Tabel 2.6 Hasil Pertukaran dengan Menghilangkan Strategi 1 dan A
Tabel 2.8  Hasil Pertukaran dengan Kriteria Minimaks
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di atas terlihat bahwa pilihan pemain baris Honda Vario dan pemain kolom Yamha Mio tidak sama, dimana pemain atau perusahaan Honda memilih nilai 14 dan perusahaan

Oleh karena itu dalam suatu permainan yang diselesaikan dengan strategi campuran, strategi dari setiap pemain akan mempunyai probabilitas yang menunjukan proporsi

Dari strategi di atas akan didapatkan hasil permainan sebagai berikut. Tetapi jika pemain 2 menunjukkan ’Two’ maka saat itu juga pemain 1 mendapatkan +1.. Tetapi jika kartu

Dalam permainan strategi murni, strategi optimal untuk setiap pemain adalah. dengan mempergunakan strategi

Dalam suatu permainan, perlu diperhatikan bahwa teori permainan tidak hanya ditekankan set strategi atau gerakan-gerakan yang diambil bagi pengambil keputusan (pemain) yang

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menciptkan permainan yang berwawasan perkembangan adalah (1) memahami hakikat permainan, (2)menetapkan kriteria program, (3) menetapkan

Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Materi No Kriteria Kelayakan Materi Jumlah Pernyataan 1 Komponen Isi/Materi 6 2 Kebahasaan 2 3 Penyajian 3 4 Komponen Discovery Learning 7 Jumlah

DAFTAR TABEL 1 Daftar permainan tradisional di eks karesidenan Surakarta 11 2 Tumbuhan dalam permainan tradisional 22 3 Penggunaan tumbuhan dalam permainan tradisional 24 4