• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adopsi Inovasi di Kalangan Eksekutif Muda (Studi Deskriptif Proses Adopsi Inovasi Blackberry di Kalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Adopsi Inovasi di Kalangan Eksekutif Muda (Studi Deskriptif Proses Adopsi Inovasi Blackberry di Kalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk di Kota Medan)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Adopsi Inovasi di Kalangan Eksekutif Muda

(Studi Deskriptif Proses Adopsi Inovasi Blackberry di Kalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk di Kota Medan)

Di ajukan oleh:

Harri Syahputra 070904001

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POILITIK

(2)

ABSTRAKSI

Skripsi ini mengambil judul tentang Adopsi Inovasi di Kalangan Eksekutif Muda (Studi Deskriptif Proses Adopsi Inovasi Blackberry dikalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk Medan). Hal ini dikarenakan oleh banyak kalangan eksekutif muda PT Indosat Tbk Medan yang menggunakan Blackberry dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat proses adopsi inovasi Blackberry dikalangan eksekutif muda di PT Indosat Tbk Medan peneliti ter

Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif, yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang ada dan bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta ataupun karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat.

Populasi penelitian adalah eksekutif muda PT Indosat Tbk Medan karena PT Indosat Tbk Medan merupakan perusahaan jasa telekomunikasi pertama yang menyediakan Blackberry Internet Service (BIS) untuk Indonesia. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sample yaitu kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria tersebut, ditemukan 20 orang eksekutif muda. Kemudian seluruh populasi dijadikan sampel oleh peneliti yang disebut

Total Sampling.

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allaht SWT, yang telah memberikan berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skrispsi yang berjudul “Studi Deskriptif Pemanfataan Blackberry di Kalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk di Kota Medan” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dilengkapi dalam memperoleh gelar sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini tidak tercipta begitu saja, melainkan merupakan hasil pelajaran yang penulis terima selama mengikuti perkuliahan di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan juga data yang didapatkan melalui hasil riset dari perpustakaan, internet dan buku-buku literature lainnya.

(4)

Dengan segala kerendahan hati, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi atas segala bantuan dan dukungan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

3. Ibu Drs. Mazdalifah, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi masukan, arahan dan bimbingan selama proses pengerjaan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Humaizi, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan masukan dan bimbingan sejak awal perkuliahan hingga penulis menyelasaikan perkuliahan.

5. Seluruh dosen dan dan staf pengajar yang telah mendidik dan membimbing penulis sejak semester awal hingga semester akhir.

6. Kak icut, kak Ros, dan kak Maya yang telah membantu penulis dalam masalah akademis.

7. Terimakasih kepada PT Indosat Tbk Medan yang telah memberikan waktu dan tempat untuk penelitian ini.

8. Keluarga besar H.Syafril Maulana Harahap dan Hj. Fianna Molhenni Siregar yang telah memberikan tempat tinggal kepada penulis dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan.

(5)

keponakanku Ali sebagai teman satu rumah yang telah mendengarkan keluh kesah penulis.

10. Terimakasih buat teman-temanku, Rival, Siti, Devia, Ade, Dhina, Wulan, Nindi, Ririn, Ocha, Ara, Hera, Grace dan Arief atas semua dukungan dan bantuannya dan mudah-mudahan pertemanan kita masih berlanjut dimasa mendatang.

11. Keluarga besar USUKOMFm 107,7, Ibu Dra. Nurbani selaku kepala Stasiun Radio, Kak Emil, Kak Windi, bang Ajie, bang Juju, Ande, Tri, Nenda, Ezoy, Risqin, Dan Dilla yang memberikan dukungan.

12. Teman-teman seperjuangan selama 4 (empat) tahun bersama menjalani perkuliahan yaitu teman-teman Ilmu Komunikasi stambuk 2007.

Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat serta Karunia-Nya segala bantuan dan dukungan baik moril maupun materil yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dan semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Medan, Juni 2011

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Kerangka Teori ... 7

1.6. Kerangka Konsep ... 12

1.7. Model Teoritis ... 13

1.8. Operasional Konsep ... 14

1.9. Definisi Operasional ... 15

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Teknologi, Komunikasi, dan Perubahan ... 17

2.2. Teori Difusi Inovasi ... 21

2.2.1. Definisi Inovasi ... 21

2.2.2. Inovasi Blackberry ... 28

2.2.3. Adopsi ... 30

II.2.3.1 Defenisi Adopsi ... 30

2.3. Eksekutif Muda ... 34

2.4. Blackberry ... 35

(7)

3.2. Lokasi Penelitian ... 57

3.3. Metode Penelitian ... 58

3.4. Populasi dan Sampel ... 59

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.6. Teknik Analisis Data ... 61

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pengumpulan Data ... 63

4.2. Proses Pengelolaan Data ... 64

4.3. Analisa Tabel Tunggal ... 65

4.3.1. Karakteristik Responden ... 66

4.3.2. Adopsi Inovasi ... 68

4.4. Pembahasan ... 75

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 78

5.2. Saran ... 80

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Operasional Variabel ... 14

Tabel 2. Lima Revolusi Komunikasi ... 17

Tabel 3. Jenis kelamin ... 66

Tabel 4. Usia ... 66

Tabel 5. Pendidikan ... 67

Tabel 6. Lama bekerja ... 67

Tabel 7. Lama menggunakan Blackberry ... 68

Tabel 8. Pengetahuan Tentang Inovasi Blackberry ... 68

Tabel 9. Keuntungan Mengadopsi Inovasi Blackberry ... 69

Tabel 10. Pengambilan Keputusan ... 70

Tabel 11. Inovasi Blackberry digunakan ... 72

Tabel 12. Alasan mengadopsi inovasi Blackberry ... 73

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Teoritis ... 13

Gambar 2.Logo PT INDOSAT Tbk ... 44

Gambar 3. Format Penomoran Indosat SLI ... 48

Gambar 4. Format Penomoran Indosat SLI 008 ... 48

Gambar 5. Format Penomoran Indosat Flat Call 016 ... 49

Gambar 6. Logo Matrix ... 49

Gambar 7. Logo Mentari ... 50

Gambar 8. Logo Im3 ... 51

Gambar 9. Logo Starone ... 52

(10)

ABSTRAKSI

Skripsi ini mengambil judul tentang Adopsi Inovasi di Kalangan Eksekutif Muda (Studi Deskriptif Proses Adopsi Inovasi Blackberry dikalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk Medan). Hal ini dikarenakan oleh banyak kalangan eksekutif muda PT Indosat Tbk Medan yang menggunakan Blackberry dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat proses adopsi inovasi Blackberry dikalangan eksekutif muda di PT Indosat Tbk Medan peneliti ter

Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif, yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang ada dan bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta ataupun karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat.

Populasi penelitian adalah eksekutif muda PT Indosat Tbk Medan karena PT Indosat Tbk Medan merupakan perusahaan jasa telekomunikasi pertama yang menyediakan Blackberry Internet Service (BIS) untuk Indonesia. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sample yaitu kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria tersebut, ditemukan 20 orang eksekutif muda. Kemudian seluruh populasi dijadikan sampel oleh peneliti yang disebut

Total Sampling.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan berkembang sangat pesat mendorong masyarakat untuk lebih paham akan kecanggihan teknologi saat ini. Teknologi sangat maju membantu manusia untuk berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Kemudahaan yang diberikan oleh teknologi tersebut mencakup banyak hal serta merambah berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, ekonomi, dan pemasaran, bisnis hingga pendidikan. Prinsip teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu.

Keterampilan yang tinggi akan menghasilkan inovasi-inovasi terbaru dan tercanggih di bidang teknologi. Inovasi terbaru tersebut mampu membuat persaingan dan arus kemajuan yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi antara satu dengan yang lain setiap hari. Alat untuk menyampaikan informasi dengan begitu cepat adalah telepon genggam.

(12)

kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya: suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (atau “agen/aktor”), baru bagi pasar, atau negara atau daerah, atau baru secara global. Inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu berbeda, walaupun pada umumnya memiliki pemaknaan serupa.

Salah satu kecanggihan teknologi berupa handphone yang dilahirkan dalam era globalisasi adalah telepon selular Blackberry. Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan dan kelebihan layanan push email, telpon, SMS, menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Ini merupakan inovasi terbaru dari teknologi komunikasi yaitu Blackberry. Kecangggihan Blackberry menjadikan handphone ini disebut sebagai smartphone yakni handphone yang menawarkan kemampuan komputasi yang lebih maju dan konektivitas dari fitur telepon kontemporer. Dengan melihat kecanggihan dari inovasi tersebut maka pengguna (kalangan eksekutif muda), langsung mengadopsi inovasi tersebut.

Adopsi, dalam literatur lebih dikenal dan diterapkan dalam bidang proses penyuluhan (pertanian), pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku baik yang berupa: pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun keterampilan (psychomotoric) pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya.

(13)

menghayatinya dalam kehidupan dan usahataninya. Penerimaan inovasi tersebut, biasanya dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung oleh orang lain, sebagai cerminan dari adanya perubahan: sikap, pengetahuan, dan atau keterampilannya.

Ada 5 (lima) tahapan dalam mengadopsi inovasi yaitu pengetahuan, persuasi, mengambil keputusan, mengimplemtasi dan konfirmasi. Pengetahuan yakni seseorang mengetahui bahwa ada inovasi teknologi terbaru. Persuasi yakni mempertimbangkan untuk merima atau menolak inovasi tersebut. Mengambil keputusan yakni membuat keputusan untuk menerima atau menolak. Mengimplementasikan melaksanakan keputusan untuk inovasi. Dan konfirmasi adalah memastikan kebenaran akan keputusan yang telah di diambil tersebut. Inovasi Blackbbery dimanfaatkan oleh seseorang setelah mereka mengetahui

smartphone tersebut. Setelah itu mempertimbangkan inovasi tersebut, lalu

mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi yang dimaksud. Dan kemudian mengimplementasikan, keputusan yang telah diambil mengenai inovasi tersebut. sehingga, seseorang dapat memastikan putusan yang telah diambil tersebut.

Dengan ditawarkannya fasilitas yang lengkap, sehingga para pebisnis ataupun kalangan eksekutif muda menggunakan handphone Blackberry. Mereka menggunakan Blackberry karena lebih praktis dan simple. Blackberry merupakan

smartphone yang canggih untuk kalangan eksekutif muda yang membutuhkan

informasi dengan cepat tentang segala hal.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan

(14)

Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama

Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal

teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise

Server. Pengguna Blackberry sendiri lebih banyak di kalangan eksekutif muda

terutama di PT Indosat Tbk Medan.

Penulis mengamati fenomena dikalangan eksekutif muda. Mereka menggunakan Blackberry dan mengadopsi beberapa fitur seperti push e-mail. Dimana mereka dapat mengirim dan menerima email tanpa harus membuka komputer atau laptop. Inovasi tersebut dimanfaatkan mereka setelah mengetahui tentang fitur Blackberry. Dengan demikian memutuskan untuk menggunakan atau menerima inovasi tersebut kedalam dunia kerja.

Eksekutif muda yang dimaksud yakni memiliki jabatan yang tinggi, usia muda, dan berpengalaman yang luas dan juga memiliki keahlian dibidangnya. Eksekutif muda menggunakan inovasi tersebut setelah melalui proses adopsi yang panjang. Yaitu pengetahuan tentang inovasi Blackberry seperti fitur-fitur push

email. Setelah mereka mengetahui inovasi terbaru, lalu mempersuasi untuk

mempertimbangkan inovasi dalam pekerjaan. Eksekutif muda langsung mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi Blackberry. Keputusan tersebut dilaksanakan oleh eksekutif muda dalam dunia kerja. Dan terus mempelajari inovasi terus sehingga dapat memastikan bahwa inovasi tersebut mendukung dalam kerja mereka.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti “pemanfaantan

(15)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik merumuskan masalah sebagai berikut:

Proses adopsi inovasi Blackberry di kalangan eksekutif muda PT Indosat Tbk. di Kota Medan yang terdiri dari :

a. Bagaimanakah proses pengetahuan kalangan eksekutif muda untuk mengetahui informasi mengenai inovasi Blackberry?

b. Bagaimanakah proses persuasi pada kalangan eksekutif muda dalam mengadopsi inovasi Blackberry?

c. Bagaimanakah proses pengambilan keputusan kalangan eksekutif muda untuk mengadopsi inovasi Blackberry?

d. Bagaimanakah proses implementasi inovasi Blackberry dikalangan eksekutif muda?

e. Bagaimanakah proses konfirmasi pada eksekutif muda untuk mencari kebenaran inovasi Blackberry?

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan peneletian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagi berikut:

(16)

2. Objek penelitian ini adalah eksekutif muda di PT Indosat Tbk Medan yang telah bekerja selama tiga tahun.

3. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2011.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk melihat proses adopsi inovasi Blackberry dikalangan eksekutif muda PT Indosat Tbk Medan. Yang terdiri dari:

a. Proses pengetahuan pada kalangan eksekutif muda untuk mengetahui informasi mengenai inovasi Blackberry.

b. Proses persuasi pada kalangan eksekutif muda dalam mengadopsi inovasi Blackberry.

c. Proses pengambilan keputusan kalangan eksekutif muda untuk mengadopsi inovasi Blackberry.

d. Proses implementasi inovasi Blackberry dikalangan eksekutif muda. e. Proses konfirmasi pada eksekutif muda untuk mencari kebenaran

inovasi Blackberry.

2. Manfaat Penelitian

(17)

1. Secara teoritis, penelitian ini ditujukan untuk memperkaya khasanah penelitian terutama tentang pemanfaatan Blackberry dan adopsi inovasi. 2. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya referensi,bahan

penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, khususnya mengenai pemanfaatan Blackberry dan adopsi inovasi.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

1.5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana yang akan disoroti (Nawawi, 2001: 39-40).

Teori merupakan himpunan konsep, define dan preposisi yang mengemukanan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan, meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004: 6). Teori berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan memberikan pandangan terhadap sebuah permasalahan.

Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan antara lain: 1.5.1. Difusi Inovasi

(18)

2010: 103). Menurut Robbins, inovasi adalah perubahan, penemuan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, metode, alat, produk, atau hal lainnya (Robbins, 1997:532).

Inovasi merupakan ide, praktek, atau terdifusi ke seluruh masyarakat dalam kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak.

Menurut Rogers dan Shoemaker, dalam proses penyebarserapan inovasi terdapat unsur-unsur utama yang terdiri dari 1) suatu inovasi, 2) yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu, 3) dalam suatu jangka waktu, 4) di antara para anggota suatu sistem sosial (Nasution,1988: 65).

(19)

1.5.2. Adopsi

Adopsi, dalam literatur lebih dikenal dan diterapkan dalam proses penyuluhan (pertanian), pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku baik yang berupa: pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun ketrampilan (psychomotoric) pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya.

Penerimaan di sini mengandung arti tidak sekadar “tahu”, tetapi sampai benar-benar dapat melaksanakan atau menerapkannya dengan benar serta menghayatinya dalam kehidupan dan usahataninya. Penerimaan inovasi tersebut, biasanya dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung oleh orang lain, sebagai cerminan dari adanya perubahan: sikap, pengeta-huan, dan atau ketrampilannya.

Pengertian adopsi sering rancu dengan “adaptasi” yang berarti penyesuaian. Di dalam proses adopsi, dapat juga berlangsung proses penyesuaian, tetapi adaptasi itu sendiri lebih merupakan proses yang berlangsung secara alami untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Sedang adopsi, benar-benar merupakan proses penerimaan sesuatu yang “baru” (inovasi), yaitu menerima sesuatu yang “baru” yang ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain (penyuluh).

Dalam penerimaan sesuatu inovasi, biasanya seseorang melalui sejumlah tahapan yang disebut tahapan putusan inovasi, yaitu:

1. Tahap

(20)

disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui masyarakat

2. Tahap

pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara personal.

3. Tahap pengambila

apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi.

4. Tahap

mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.

5. Tahap

kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat (Nasution, 1988: 67).

1.5.3. Eksekutif Muda

Menurut kamus bahasa Indonsia Eksekutif adalah pejabat tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada direktur utama atau pemimpin tertinggi di perusahaan atau organisasi. Usia eksekutif muda rata-rata antara 35 tahun sampai 45 tahun. Karakter eksekutif muda adalah energik, mudah bergaul, dan memiliki keinginan untuk berkembang. Para eksekutif muda juga memiliki pengalaman kerja yang luas dan berkeahlian tinggi dalam bidangnya.

(21)

Pendekatan tradisional adalah adanya hirarki kekuasaan yang jelas dengan CEO (biasanya ketua dan direksi, dan kadang-kadang presiden organisasi), seseorang

chief operating officer (biasanya presiden organisasi), dan beberapa orang

eksekutif bawahan yang mengepalai beberapa subunit organisasi (Yukl, 1994: 334).

1.5.4. Blackberry

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan

Kanada, Research In Motion (RIM), kemampuan menyampaikan informasi melalui jaringan dari nirkabel dari layanan perusahan telepon genggam sangat mengejutkan dunia (Deveroit, 2010: 1).

Blackberry device ini memiliki alat yang dapat membantu agar bisa

tersambung dengan global news dan network. Kelebihan dari Blackberry dibandingkan dengan handphone biasa adalah (1) dapat mengirim dan menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada resiko hang, asalkan masih ada memori tersisa dan yang pasti satu harga. (2) email sifatnya lebih formal bagi pebisnis, shingga surat menyurat lebih mudah dan terpercaya. (3) Blackberry juga bisa digunakan untuk chatting. Mengirim e-mail semudah mengirim dan menerima sms, dan tidak perlu biaya tambahan.

(22)

1.6. Kerangka Konsep

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang merupakan pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995 : 33).

Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1995 : 40).

Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya.

Adapun yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Inovasi Blackberry

Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu. Blackberry adalah handphone tercanggih yang dapat berinovasi dengan cepat. Inovasi yang ada yaitu push email, SMS dan MMS, browser, pengiriman pesan instan.

2. Adopsi

Adopsi pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku baik yang berupa:

(23)

(3) Pengambilan keputusan, melakukan pengambilan keputusan untuk menutup kemungkinanan terdapat perubahan dalam pengadopsian. (4) Implementasi, mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut,

(5) Konfirmasi, seseorang akan mencari kebenaran atas keputusan mereka 3. Kalangan eksekutif muda

Yakni pejabat tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada direktur atau pemimpin tertinggi di perusahaan atau organisasi. Usia eksekutif muda rata-rata antara 35 tahun sampai 45 tahun. Eksekutif muda memiliki pengalaman kerja yang luas dan berkeahlian tinggi dalam bidangnya. Eksekutif merupakan seorang chief operating officer (biasanya presiden organisasi), dan beberapa orang eksekutif bawahan yang mengepalai beberapa subunit organisasi.

1.7. Model Teoritis

Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan-permasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut:

Gambar 1. Model Teoritis Inovasi Blackberry

Adopsi

(24)

1.8. Operasional konsep

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu operasional variabel terkait, yaitu sebagai berikut:

No. Variabel teoritis Variabel operasional 1. Inovasi Blackberry Fitur Blackberry

- Push e-mail

- Pengiriman pesan instan - SMS dan MMS

- Web Browser

2. Adopsi - Pengetahuan

- Persuasi

- Pengambilan keputusan - Implementasi

- Konfirmasi

3. Karateristik Responden - Usia

- Jenis kelamin - Jabatan - Pengalaman

Table 1

(25)

1.9. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk mengenai cara-cara untuk mengukur suyatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingn menggunakan variabel yang sama(Singarimbun, 1995: 46). Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Inovasi Blackberry

a. Push email adalah Pesan-pesan secara otomatis dikirim ke smartphone

dan dapat segera menerima pemberitahuan begitu email tiba. Jadi Anda dapat mengendalikan segala aspek kehidupan Anda, baik ketika Anda berada di tengah-tengah rapat, beristirahat minum, berjalan-jalan atau dalam perjalanan pulang.

b. Pengiriman pesan instan adalah mengobrol dengan teman atau kolega seperti BBM (Blackberry Messagger).

c. SMS dan MMS adalah mengirim pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan

d. Web Browser adalah mengunjungi halaman website. 2. Adopsi

a. pengetahuan, maksudnya adalah apakah eksekutif muda mengetahui informasi mengenai inovasi terbaru

(26)

c. Pengambilan keputusan, yaitu disini eksekutif muda melakukan pengambilan keputusan untuk menutup kemungkinanan terdapat perubahan dalam pengadopsian.

d. Implementasi, yakni setelah mengetahui eksekutif muda akan mempelajari lebih jauh tentang inovasi Blackberry.

e. Konfirmasi, adalah seorang eksekutif muda akan mencari kebenaran atas keputusan mereka dalam menggunakan inovasi Blackberry sehingga bermanfaat dalam dunia kerja.

3. Kalangan eksekutif muda

a. Usia, yaitu tingkat umur responden pada saat mengisi kuesioner

b. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin dari responden laki-laki atau perempuan.

(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Teknologi, Komunikasi, dan Perubahan

Pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Oleh sebab itu, tepat yang dimiliki, memperkirakan apa yang ingin di capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhada teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.

Tabel ini mengilutrasikan percepatan sejarah akibat teknologi komunikasi dalam lima abad terakhir.

Tabel 2

Lima Revolusi Komunikasi

Teknologi Media Rentang waktu ke tahun 1975

Media cetak/ press Cetakan +500 tahun

Kamera/ Flim Visual 100 tahun

Transmiter/ Tabung hampa

Audiovisual 50 tahun

Transistor/ Tabung gambar

Jaringan Dunia 20 tahun

Satelit Pertama -10 tahun

(28)

Teknologi yang pertama kali adalah media cetak. Ketika Rogers mengatakan era lanjutan dari era tulis adalah era media cetak, maka era ini adalah kesamaannya dengan era di mana media penyimpananan mulai digunakan oleh manusia. Memang ada beberapa konsep media penyimpanan yang sebenarnya telah berada pada era modern, namun gagasan-gagasan dari jenis media penyimpanan itu sebenarnya sudah ada sejak permulaan era cetak. Contoh media cetak yaitu surat kabar, buku, majalah dan lain-lain.

Media cetak berkembang, para ahli menemukan kamera. Kamera yang merupakan gagasan awalnya adalah lukisan potret yang pernah dilakukan oleh seorang pelukis istana, yaitu Wang Zhaojun. Baru kemudian sekitar 150 tahun lalu Louis Jacques mande Daguerre dari Prancis menemukan daguerreotype, yaitu tipe fotografi pertama yang mengekpos gambar pertama dan jelas pada tahun 1837. Temuan spektakuler ini kemudian disempurnakan pada revolusi indutri dengan perkeyasaan mekanis dan optik.

Pada abad ke-50 ditemukannya transmitter yang merupakan media audiovisual. Alat-alat audiovisual adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Jadi dari pengertian tersebut proses komunikasi dapat dilakukan menggunakan media yang berupa gambar dan suara, sehingga penerima pesan dapat memperoleh pengalaman secara nyata dari proses komunikasi tersebut.

(29)

benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni

Teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain. Perkembangan teknologi semakin pesat misalnya selular, internet.

Menurut O’Brien bahwa, perilaku manusia dan teknologi memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. O’Brien menjabarkan lingkungan Sosioteknologi menjadi lima (5) komponen yaitu (1) struktur masyarakat, (2) strategi komunikasi, (3) proses sosial, (4) sistem dan teknologi komunikasi, (5) masyarakat dan budaya. Kelima komponen itu berintraksi dalam proses sosial, satu dan lainnya saling berintraksi dan mempengaruhi di mana setiap komponen memiliki visi masing-masing yang saling bersinergi serta menghasilkan output proses sosial sebagaimana diharapkan oleh seluruh stakeholder sosioteknologi.

Everett M. Rogers (1986) dalam buku Communication Technology; The

New in Society), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi dalam

(30)

adalah suara, grafik, teks, music, animasi, video. Sedangkan media penyimpanan adalah buku dan kertas, kamera, alat perekam kaset, kamera flim, dan proyektor, alat perekam video dan disk optikal.

Perkembangan teknologi dilihat dari era komunikasi interaktif yang ditandai dengan terjadinya diverisifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, computer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet.

Perkembangan teknologi dapat melakukan perubahan sosial. Menurut Sztompka (2004: 2) mengatakan bahwa, konsep perubahan sosial tercipta dari teori sistem, dimana perubahan sosial adalah sebuah perubahan yang terjadi dalam sebuah sistem, baik pada tingkat makro; keseluruhan masyarakat dunia(kemanusiaan), tingkat menengah (mezo), tingkat bangsa (nation state), maupun regional. Pada tingkat mikro; seperti komunitas lokal, asosiasi, perusahaan, keluarga, ikatan pertemanan, merupakan sistem kecil.

Perubahan-perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru di masyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada konsidi sosial lama terdapat perbedaan, kemundian pada waktu yang berbeda dan di antara sistem sosial yang sama. Maka kondisi ini akan menlahirkan perubahan sosial. Menurut Sztompka, bahwa konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan: (1) perbedaan; (2) pada waktu yang berbeda; (3) di antara keadaan sistem sosial yang sama.

(31)

suatu pengetahuan yang baru. Dengan demikian, dalam proses difusi inovasi terjadi kegiatan mengomunikasikan pengetahuan baru di masyarakat.

Inovasi berkaitan dengan gagasan, tindakan, atau barang yang di anggap baru oleh seseorang dan masyarakatnya. Konsep baru ini terbentang antara konsep pengenalan, persuasi, dan keputusan menggunakannya.

Jadi, dengan demikian, maka inovasi berkaitan dengan teknologi yang digunakan untuk mengomunikasikan sesuatu baru di masyarakat. Teknologi yang baru yaitu smartphone Blackberry. Masyarakat mengetahui inovasi tersebut dari media ataupun komunikasi antarpribadi. Kemudian mempersuasi diri dan memutuskan untuk mengadopsi inovasi Blackberry. Perubahan sosial yang ditimbulkan dengan adanya inovasi tersebut adalah gaya hidup masyarakat, efisiensi waktu dalam bekerja dan komunikasi semakin efektif.

Perubahan gaya hidup disini dapat dilihat bahwa masyarakat yang menggunakan teknologi terbaru hanya masyarakat yang memiliki uang yang lebih, memiliki jabatan yang lumayan tinggi, dan sebagainya.

2. 2 Teori Difusi Inovasi 2.2.1 Definisi Inovasi

(32)

Munculnya Teori Difusi Inovasi dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1903, ketika seorang sosiolog Perancis, Gabriel Tarde, memperkenalkan Kurva Difusi berbentuk S (S-shaped Diffusion Curve). Kurva ini pada dasarnya menggambarkan bagaimana suatu inovasi diadopsi seseorang atau sekolompok orang dilihat dari dimensi waktu. Pada kurva ini ada dua sumbu dimana sumbu yang satu menggambarkan tingkat adopsi dan sumbu yang lainnya menggambarkan dimensi waktu.

Pemikiran Tarde menjadi penting karena secara sederhana bisa menggambarkan kecenderungan yang terkait dengan proses difusi inovasi. Rogers (1983) mengatakan, Tarde’s S-shaped diffusion curve is of current importance

because “most innovations have an S-shaped rate of adoption”. Dan sejak saat itu

tingkat adopsi atau tingkat difusi menjadi fokus kajian penting dalam penelitian-penelitian sosiologi.

Pada tahun 1940, dua orang sosiolog, Bryce Ryan dan Neal Gross, mempublikasikan hasil penelitian difusi tentang jagung hibrida pada para petani di Iowa, Amerika Serikat. Hasil penelitian ini memperbarui sekaligus menegaskan tentang difusi inovasi model kurva S. Salah satu kesimpulan penelitian Ryan dan Gross menyatakan bahwa “The rate of adoption of the agricultural innovation

followed an S-shaped normal curve when plotted on a cumulative basis over

time.”

(33)

Rogers dengan karya besarnya Diffusion of Innovation (1961); F. Floyd Shoemaker yang bersama Rogers menulis Communication of Innovation: A Cross

Cultural Approach (1971) sampai Lawrence A. Brown yang menulis Innovation

Diffusion: A New Perpective (1981).

Termasuk ke dalam pengertian peran komunikasi secara luas dalam mengubah masyarakat melalui penyebarserapan ide-ide dan hal-hal baru adalah kegiatan yang dikenal dengan difusi inovasi. Difusi merupakan suatu bentuk khusus komunikasi. Menurut Rogers dan Shoemoker (1971), studi difusi mengkaji pesan-pesan yang berupa ide-ide ataupun gagasan baru. Lalu karena pesan-pesan yang disampaikan itu merupakan hal-hal yang baru, maka di pihak penerima akan menimbulkan perilaku yang berbedapada penerima pesan, daripada kalau si penerima pesan berhadapan dengan pesan-pesan biasa yang bukan inovasi.

Secara generik, inovasi didefinisikan sebagai “adopsi” dan “difusi” terhadap idea atau gagasan baru dalam perusahaan. Penciptaan gagasan baru atau adopsi sesuatu dapat dikatakan sebagai inovasi jika dapat dikomesialisasikan menjadi sebuah produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen (Manurung, 2010: 103). Menurut Robbins, inovasi adalah perubahan, penemuan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, metode, alat, produk, atau hal lainnya (Robbins, 1997:532).

(34)

mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak.

Pada masyarakat yang sedang membangun seperti di negara-negara berkembang, penyebarserapan inovasi terjadi terus menerus: dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu waktu ke waktu yang berikutnya, dan dari bidang tertentu ke bidang yang lainnya. Difusi inovasi sebagai suatu gejala kemasyarakatanan berlangsung berbarengan dengan perubahan sosial yang terjadi. Bahkan kedua hal itu merupakan sesuatu yang saling menyebabkan satu sama lain. Penyebarserapan inovasi menyebabkan masyarakat menjadi berubah, dan perubahan sosial pun merangsang orang untuk menemukan dan menyebarluaskan hal-hal yang baru.

Masuknya inovasi ke tengah suatu sistem sosial terutama karena terjadinya komunikasi antaranggota suatu masyarakat, ataupun antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain/ dengan demikian komunikasi merupakan factor yang penting untuk terjadinya suatu perubahan sosial. Melalui saluran-saluran komunikasilah terjadi pengenalan, pemahaman,penilaian, yang kelak akan menghasilkan penerimaan ataupun penolakan terhadap suatu inovasi.

(35)

mempunya komponen ide, penerimaannya pada hakikatnya lebih merupakan suatu putusan simbolik (Nasution, 2005: 125).

Inovasi adalah gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap oleh seseorang. Tidak menjadi soal, sejauh dihubungkan dengan tingkah laku manusia, apakah ide itu betul-betul baru atau tidak juka diukur dengan selang waktu sejak digunakannya atau diketemukannya pertama kali. Kebaruan inovasi itu diukur secara subjektif, menurut pandangan individu yang menangkapnya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi (bagi orang itu).

Inovasi merupakan suatu informasi yang memiliki komponen-komponen. Suatu inovasi terdiri dari dua komponen, yakni komponen ide dan komponen objek (aspek material atau produk fisik dari ide tadi). Setiap inovasi memiliki komponen ide, namun banyak juga yang tidak mempunyai rujuk fisik. Penerimaan terhadap suatu inovasi yang memiliki kedua komponen tersebut memerlukjan adopsi yang berupa tindakan. Sedangkan untuk inovasi yang hanya mempunyai komponen ide, pada hakikatnta lebih merupakan suatu keputusan.

Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:

(1) Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.

(36)

tidak perlu memperhatikan (a) tujuan diadakannya komunikasi dan (b) karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

(3) Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

(4) Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama

Menurut Rogers dan Shoemaker, dalam proses penyebarserapan inovasi terdapat unsur-unsur utama yang terdiri dari 1.suatu inovasi 2. yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu 3. dalam suatu jangka waktu, 4. di antara para anggota suatu sistem sosial (Nasution, 1988: 65).

(37)

dalam persepsi, atau kebaruan subjektif hal yang dimaksud bagi seseorang, yang menentukan reaksinya terhadap inovasi tersebut. Dengan kata lain, jika suatu hal dipandang baru bagi seseorang, maka hal itu merupakan inovasi. Havelock (1973) merumuskan inovasi sebagai segala perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh masyarakat yang mengalaminya.

Dalam pandangan masyarakat yang menjadi klien dalam penyebarserapan inovasi, ada lima atribut yang menandai setiap gagasan atau cara-cara baru yang di maksud, yaitu:

1. Keuntungan-keuntungan relatif yaitu apakah cara-cara atau gagasan baru ini memberikan sesuatu keuntungan relatif bagi mereka yang kelak menerimanya.

2. Keserasian, yaitu apakah inovasi yang hendak didifusikan itu serasi dengan nilai-nilai, sistem kepercayaan, gagasan, yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya, kebutuhan, selera, adat istiadat, dan sebagainya dari masyarakat yang bersangkutan.

3. Kerumitan, yakni apakah inovasi tersebut dirasakan rumit. Pada umumnya masyarakat tidak atau kurang berminat pada hal-hal yang rumit, sebab selain sukar untuk dipahami, juga cenderung dirasakan merupakan tambahan beban yang baru.

4. Dapat dicobakan, yaitu bahwa suatu inovasi akan lebih cepat diterima, bila dapar dicobakan dulu dalam ukuran kecil sebelum orang terlanjur menerimanya secara menyeluruh.

(38)

mempertimbangkan untuk menerimanya, ketimbang bila inovasi itu bisa berupa sesuatu yang abstrak, yang hanya dapat diwujudkan dalam pikiran atau hanya dapat dibayangkan.

Atribut tersebut, menentukan bagaimana tingkat penerimaan terhadap sesuatu inovasi yan didifusikan ditengah-tengah masyarakat.

2.2.2. Inovasi Blackberry a. Push e-mail

Push email dipergunakan untuk menggambarkan sistem surat elektronik yang menyediakan kemampuan selalu siaga, di mana setiap surel baru dengan segera dipindahkan secara aktif (didorong atau pushed (bahasa Inggris) oleh agen pengantar surel (MDA) (biasanya disebut sebagai server surel) ke agen pengguna surel (MUA), disebut juga sebagai pelanggan surel. Surel pelanggan di antaranya termasuk telepon pintar (bahasa Inggris smart phones) dan merupakan aplikasi IMAP pada komputer personal.

b. Pengiriman pesan instan

(39)

untuk menutupi kelemahan e-mail yang kadang-kadang kurang cepat dan tida

c. Sms dan MMS

SMS dan MMS adalah mengirim pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Short Message Service (SMS) adalah layanan komunikasi teks komponen telepon, web atau sistem komunikasi mobile, menggunakan standar singkat antar yang digunakan adalah data aplikasi yang paling luas di dunia, dengan 2,4 miliar pengguna aktif, atau 74% dari seluruh pelanggan telepon selular. SMS istilah yang digunakan sebagai sinonim untuk semua jenis pesan teks singkat juga sebagai aktivitas pengguna sendiri di berbagai belahan dunia. d. Web Browser

(40)

2.2. 3 Adopsi

2.2.3.1.Definisi Adopsi

Mengkaji penyebaran perubahan sosial berarti setidaknya harus kembali ke akhir Abad XIX saat Gabriel Trade mengatakan bahwa imitasi menjelaskan penyebaran bentuk-bentuk sosial baru. Kemudian para sosiolog mebuat kajian kuantitatif mengenai penyiar radio amatir, bibit jagung hibrida, metode pengajaran baru, dan pengukuran kesehatan umum.

Pengertian adopsi sering rancu dengan “adaptasi” yang berarti penyesuaian. Di dalam proses adopsi, dapat juga berlangsung proses penyesuaian, tetapi adaptasi itu sendiri lebih merupakan proses yang berlangsung secara alami untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Sedang adopsi, benar-benar merupakan proses penerimaan sesuatu yang “baru” (inovasi), yaitu menerima sesuatu yang “baru” yang ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain (penyuluh).

Dalam penerimaan sesuatu inovasi, biasanya seseorang melalui sejumlah tahapan yang disebut tahapan putusan inovasi, yaitu:

6. Tahap

mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalu diantara masyarakat

7. Tahap

(41)

Berdasarkan untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.

8. Tahap pengambila

keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.

9. Tahap

mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.

10. Tahap akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan

Jelas, tahap-tahapan tersebut tidak bisa diterapkan secara tepat untuk setiap individu dan setiap inovasi. Tahapan yang dibuat Rogers menunjukkan bahwa kaitan penyebaran informasi melalui media dengan adopsi dan difusi inovasi erat sekali. Dalam masyarakat yang lebih tua, inovasi diadopsi tanpa kehadiran masssa: inovasi disampaikan dari mulut ke mulut. Tapi kini informasi tentang inovasi dapat saja tersebar tanpa diikuti adopsi.

(42)

massa dapat mempermudah mengumpulkan dan menyebarluaskan tersedianya informasi dan merangsang perubahan sosial.

Penerimaan terhadap suatu inovasi oleh suatu masyarakat tidaklah terjadi secara serempak. Ada yang memang sudah menanti datangnya inovasi (karena sadar akan kebutuhannya), ada yang melihat dulu sekelilingnya, ada yang baru menentukan setelah yakin benar akan keuntungan-keuntungan yang kelak diperoleh dengan penerimaan dengan penerimaan itu, dan ada pula yang teta bertahan untuk tidak mau menerima.

Dan mengacu kepada penjelasan Sendjaja (2002:217), bahwa teori ini mencakup sejumlah gagagan mengenai proses difusi inovasi sebagai berikut:

Pertama, teori ini memberikan tiga tahapan utama dari keseluruhan proses

kedalam tahapan antaseden, proses, dan konsekuensi. Tahapan yang pertama mengacu kepada situasi atau karakteristik dari orang yang terlibat yang memungkinkannya untuk diterpa informasi tentang suatu inovasi dan relevansi informasi tersebut terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Tahapan kedua berkaitan dengan proses mempelajari, perubahan sikap, dan keputusan. Di sini nilai inovatif yang dirasakan akan memainkan peranan penting, demikian pula dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam sistem sosialnya. Tahapan konsekuensi dari aktifitas difusi terutama mengacu pada keadaan selanjutnya jika terjadi adopsi inovasi. Keadaan tersebut dapat berupa terus menerima dengan menggunakan inovasi, atau kemudian berhenti menggunakannya lagi.

Kedua, perlu dipisahkannya fungsi-fungsi yang berbeda dari pengetahuan,

(43)

meskipun tahapan tersebut tidak harus selesai sepenuhnya/lengkap. Dalam hal ini, proses komunikasi lainnya dapat juga diterapkan.

Ketiga, difusi inovasi biasanya melibatkan berbagai sumber komunikasi

yang berbeda (media massa, advertensi atau promosi, penyuluhan, atau kontak-kontak sosial yang informal), dan efektivitas sumber-sumber tersebut akan berbeda pada tiap tahap, serta untuk fungsi yang berbeda pula. Jadi, media massa dan advertensi dapat berperan dalam menciptakan kesadaran dan pengetahuan, penyuluhan berguna untuk mempersuasi atau pengaruhi antarpribadi berfungsi bagi keputusan untuk menerima atau menolak inovasi dan pengalaman dalam menggunakan inovasi dapat menjadi sumber konfirmasi untuk terus menerapkan inovasi atau sebaliknya.

Keempat, teori ini melihat adanya variabel-variabel penerima yang

berfungsi pada tahap pertama (pengetahuan), karena diperolehnya pengetahuan akan dipengaruhi oleh kepribadian atau karakteristik sosial. Meskipun demikian, setidaknya sejumlah variabel penerima akan berpengaruhi pula dalam tahap-tahap berikutnya dalam proses difusi inovasi. Ini terjadi juga dengan variabel-variabel sistem sosial yang berperan terutama pada tahap awal dan tahap berikutnya (Bungin, 2008: 279-281).

2.3. Eksekutif Muda

(44)

Menurut kamus bahasa Indonesia Eksekutif adalah pejabat tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada direktur utama atau pemimpin tertinggi di perusahaan atau organisasi. Usia eksekutif muda rata-rata antara 35 tahun sampai 45 tahun. Karakter eksekutif muda adalah energik, mudah bergaul, dan memiliki keinginan untuk berkembang. Para eksekutif muda juga memiliki pengalaman kerja yang luas dan berkeahlian tinggi dalam bidangnya.

Para eksekutif muda ini umumnya lebih muda memahami ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan Public Relation (PR). Tingkat kepercayaan eksekutif berpendidikan terhadap PR perusahaan amat tergantung dari wawasan intelektual praktisi PR tersebut. Adalah kesalahan besar bila beranggapan bahwa ia bisa menjadi praktisi PR yang baik hanya bermodalkan penampilan. Manajer-manajer professional membutuhkan mitra yang mempunyai kapasitas manajerial dan wawasan intelektual (Kasali, Rhenald, 1994: 69).

Semua organisasi mempunyai sebuah kelompok menajemen puncak yang termasuk CEO (chief eksekutif officer) dan eksekutif puncak lainnya, namun organisasi-organisasi mempunyai perbedaan besar dalam cara kelompok bekerja. Pendekatan tradisional adalah adanya hirarki kekuasaan yang jelas dengan CEO (biasanya ketua dean direksi, dan kadang-kadang presiden organisasi), seseorang

chief operating officer (biasanya presiden organisasi), dan beberapa orang

(45)

bersama, meskipun seorang eksekutif (chairman) yang biasanya mempunyai kekuasaan yang lebih besar dibanding dengan yang lain (vice chairman) (Yukl, 1994: 334).

Keterampilan kognitif para anggota tim serta pengetahuan mereka mengenai industri menentukan juga kapasitas tim untuk menganalisis informasi lingkungan dan mengembangkan sebuah strategi yang inovatif dan adaptif.

Tantangan-tantangan baru yang dihadapi para pemimpin organisasi di tahun-tahun mendatang akan membuat kepemimpinan strategik oleh para individu dan tim menjadi lebih sukar dan lebih penting daripada saat ini. Para manajer akan membutuhkan lebih banyak keterampilan yang biasanya dikaitkan dengan kepemimpinan efektif, serta juga beberapa kompetemsi baru. Kemampuan-kemampuan yang menjadi lebih penting termasuk kompleksitas kognitif, belajar sendiri, fleksibilitas, kepekaan kultural, kepemimpinana tim, proses member nasihatm dan kemampuan berwirausahawan.

2.4. Blackberry

Blackberry adalah

(46)

menjadi kebutuhan fashion saat ini. Blackberry (BB) adalah perangkat selular yang pertama kali di perkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan kanada yang bernama Research In Motion (RIM).

Blackberry masuk dan diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan

Desember 2004 oleh perusahaan operator Indosat dan perusahaan Starhub. Produk yang menjadi andalan Blackberry yaitu layanan Push mail nya karena semua e-mail baru, daftar kontak dan informasi kalender “didorong” secara otomatis masuk kedalam Blakberry dan dengan Push e-mail milik Blackberry pengiriman dan penerimaan e-mail dengan Blackberry dapat dengan mudah dilakukan dan tentunya e-mail yang dikirim dan diterima sudah mengalami proses kompresi dan scan di server Blackberry sehingga aman dari virus.

Blackberry juga dapat menambung puluhan bahkan ratusan e-mail yang

masuk tanpa khawatir smartphone Blackberry anda akan mengalami hang asalkan memory Blackberry yang kita cadangkan cukup besar untuk menampungnya.

Selain itu fitur lain yang dimiliki Blackberry yaitu tersedianya beberapa fasilitas chatting Blackberry Messenger yaitu fasilitas chatting dengan memasukan PIN Blackberry untuk menambah teman, seperti Yahoo Messenger jika untuk menambah teman anda harus memasukan e-mail teman anda, maka

Blackberry memiliki fitur PIN Blackberry sebagai identitas.

OS Blackberry atau dikenal dengan multi-tasking operating system

Blackberry saat saya membuat post ini sudah memasuki update OS BB

(47)

Beberapa perangkat lunak yang disediakan oleh Blackberry yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasi:

- Blackberry Enterprise Server (BES). BES adalah Perangkat lunak

Blackberry yang bisa memberikan Blackberry akses ke intranet

perusahaan. Intranet merupakan jaringan dalam suatu perusahaan yang bersifat pribadi dan internal perusahaan.

- Blackberry Professional Software (BPS). BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan para karyawan, dalam sebuah paket dengan harga yang lebih murah.

- Blackberry Internet Service (BIS). Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasis Post Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol (IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di Internet. Layanan BIS ini yang sering digunakan oleh para pengguna smatphone Blackberry.

- Blackberry Mobile Data System (Blackberry MDS). Sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk Blackberry Enterprise

Solution, yang menyediakan layanan kepada anda sebuah alat

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Adapun tempat penelitian studi deskriptif pemanfaatan Blackberry di kalangan eksektutif muda di PT Indosat Medan adalah sebuah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dan cukup terkemuka, yaitu PT Indosat Tbk Medan.

3.1.1. Sejarah PT Indosat Tbk

Salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif baragam dalam perjalanannya di dunia telekomunikasi.

a. Sebelum Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequency (HF) dan Very High Frequency (VHF).

Sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan. Untuk memfasilitasi perubahan ini dibentuk organisasi International

Telecommunication Satellite (Intelsat) yang berfungsi menyatukan standar

komunikasi satelit, yang beranggotakan negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan tujuh negara Eropa.

(49)

Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jalan Cisanggarung 9 Bandung, Jawa Barat, pada tahun 50-an.

Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom).

Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya dilaksanakan oleh PT. Telkom, sedangkan untuk hubungan internasional dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable &

Wireless (C&W). Setelah kerja sama selesai, Pemerintah Indonesia yang diwakili

oleh PT. Indonesian Satellite Corporation yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi internasional dengan perusahaan swasta Amerika yaitu

International Telephone Telegraph (ITT) Corporation pada tanggal 20 November

1967 dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyata diadakan perjanjian Joint Venture International Pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun.

(50)

November 1967, maka berdirilah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Telekomunikasi Internasional Umum di Indonesia yang bernama PT. Indosat.

PT. Indosat dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi Intelsat di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, yang diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A yang berdiameter 27,4 meter yang mengarah ke Samudera Pasifik bernama Pacific Ocean Region (POR).

Telekomunikasi Internasional meningkatkan arus baik dari dan keluar Indonesia mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudera Hindia bernama Indian Ocean Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antena pertama.

Penggunaan antena kedua tersebut diresmikan oleh Menteri Perhubungan Nurjadin pada tanggal 10 November 1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN Indonesia-Singapura (I-S) pada tanggal 1 April 1980.

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 50/1980 diturunkan suatu tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian internasional antara Pemerintah Indonesia dengan ITT Corporation. Hasil peninjauan tim tersebut memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Indosat oleh Pemerintah Indonesia. Penandatangan naskah perjanjian pembelian saham dilakukan oleh

American Cable & Radio sebagai wakil dari ITT Corp. dan Menteri Keuangan

(51)

b. Sesudah Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

PT. Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Persero di lingkungan Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada tanggal 31 Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52, 53, dan 54 tahun 1980, pengelolaan telekomunikasi dipisah menjadi dua, yaitu:

1. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT. Telkom. 2. Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT. Indosat.

PT. Indosat kemudian menjadi badan usaha yang memberikan banyak kontribusi terhadap pendapatan negara yang merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan negara.

PT. Indosat mulai menjalankan jasa telekomunikasi internasional umum sejak tanggal 1 Januari 1982, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 235/PL/101/PHB-81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 143/ Dirjen/1981, serta perjanjian kerja sama internasional antara PT. Telkom dan PT. Indosat tanggal 31 Desember 1981.

(52)

Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange sehingga resmi menjadi perusahaan publik.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas pada tahun 1999. Hal ini ditandai dengan keluarnya UU No. 36 tahun 1999 yang berisikan bahwa PT. Indosat diberi izin menjadi penyelenggara telekomunikasi lokal (domestik) atau disebut dengan Full

Service Network Provider (FSNP). Dengan demikian, Telkom tidak lagi

memonopoli pasar telekomunikasi domestik di Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2000, pemerintah memberi izin kepada PT. Indosat untuk menyelenggarakan seluler Indosat Multi Media Mobile (IM3). Peluncuran seluler IM3 dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam. IM3 menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia.

PT. Satelindo menjual sahamnya kepada PT. Indosat pada tahun 2001 dan akhirnya dengan lima anak perusahaannya, PT. Indosat tergabung dalam Indosat Group. Pada tanggal 27 Desember 2002, Pemerintah Indonesia mendivestasikan 41,94 % sahamnya di PT. Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia (STT) Pte. Ltd. Dengan ini, PT. Indosat bukan lagi BUMN tetapi kembali menjadi bentuk perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dalam jasa telekomunikasi dan informasi.

(53)

Indosat mendapatkan lisensi 3G dan melakukan ekspansi layanan telepon tetap nirkabel di 22 kota besar di Indonesia pada tahun 2006, dan kemudian pada tanggal 29 November 2006 Indosat meluncurkan 3,5G untuk Jakarta dan Surabaya. Indosat 3,5G ini memungkinkan para pelanggan menikmati mutu suara dan video yang lebih baik, dimana data rate mencapai 3,6 Mbps. 3,5G ini disebut juga HSDPA.

Singapore Technologies Telemedia (STT) Pte. Ltd. menjual sahamnya

kepada Qatar Telecom pada bulan Juni 2008. 3.1.2. Logo PT Indosat Tbk

Setiap perusahaan atau lembaga pasti memiliki logo. PT Indosat Tbk di Kota Medan yang memiliki logo yang punya makna dari setiap warna dan huruf. Logo PT Indosat Tbk adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Logo PT Indosat Tbk

Makna logo PT Indosat Tbk diatas adalah sebagai berikut:

1. Teks indosat yang menggunakan huruf kecil yang melambangkan sikap PT. Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah bekerja sama dalam segala hal.

(54)

3. Tiga elips pembentuk Techno Flower merupakan elemen yang mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama lainnya, yaitu :

a) Elips berwarna merah, melambangkan Masyarakat Indonesia b) Elips berwarna biru, melambangkan Teknologi

c) Elips berwarna kuning, melambangkan Komunikasi.

4. Simbol Techno Flower tercipta dari gabungan 3 elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini di Indonesia, yaitu dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerja sama yang kokoh di antara ketiga elemen tersebut.

5. Bintang Permata terdapat di tengah – tengah yang berbentuk dari rangkaian ketiga elips, mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT. Indosat kepada seluruh masyarakat Indonesia.

3.1.3. Visi dan Misi PT Indosat Tbk

Seiring dengan kemajuan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi terutama di bidang telekomunikasi, maka PT. Indosat memantapkan visi bisnisnya untuk menyongsong perubahan-perubahan yang semakin cepat. Visi harus bisa dikomunikasikan, dijabarkan kepada seluruh warga INDOSAT (karyawan) dan warga usaha agar bisa diarahkan sesuai dengan visi perusahaan.

a. Visi PT. Indosat adalah:

(55)

b. Misi PT. Indosat adalah:

1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi yang inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi pelanggan.

2. Meningkatkan shareholder value secara terus menerus. 3. Mewujudkan kualitas hidup stakeholder yang lebih baik. 3.1.4. Nilai-nilai PT Indosat Tbk

Nilai yang terkandung dalam PT Indsat Tbk ada lima dan disingkat menjadi: INSAN GEMILANG

1. INtegritas :

Menjunjung tinggi kejujuran, loyalitas, tanggung jawab dan dedikasi. 2. KerjaSAma :

Saling percaya dan saling membantu dan memberikan seluruh keahlian untuk menghasilkan kinerja terbaik bagi perusahaan.

3. KeuNGgulan :

Komitmen memberikan yang terbaik. 4. KEMItraan :

Mitra yang professional, produktif dan saling menguntungkan.

5. Fokus pada peLANGgan :

(56)

3.1.5. Motto PT Indosat Tbk

Untuk menambah semangat kerja seluruh warga usahanya, PT. Indosat mempunyai motto yang dipegang teguh oleh seluruh warga usahanya. Motto PT. Indosat adalah:

a. Kretharta Karya Samuha

Yang berarti dalam Bahasa Inggris adalah success through team work. Yang maknanya adalah keberhasilan dapat dicapai dengan kerjasama diantara seluruh pihak yang terkait, yaitu dari tingkat direksi, divisi, bagian serta para pemegang saham.

b. The Future is Here

Ini adalah motto PT Indosat Tbk yang baru karena dengan adanya perubahan, saat ini, makaa motto baru ini menggambarkan semangat PT. Indosat untuk membuat masa depan yang lebih baik.

Motto ini berarti masa depan ada disini.

Motto ini menggambarkan semangat Indosat untuk membuat masa depan dunia teknologi yang lebih maju.

Selain motto, PT. Indosat mempunyai tekad pelayanan, yaitu : We Care More

Yang berarti kami lebih peduli. Tekad ini merupakan kelanjutan dari sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh PT.Indosat.

3.1.6. Produk dan Pelayanan PT Indosat Tbk

(57)

1. Jasa Layanan Internasional

Adapun jasa-jasa yang ditawarkan dari jasa Layanan Internasional yaitu sebagai berikut:

a. Indosat SLI 001

Layanan pertama yang diberikan oleh PT Indosat yaitu layanan Internasional yang disebut dengan Indosat SLI 001. Bentuk layanan Indosat SLI 001 sebagai berikut:

Gambar 3. Format Penomoran Indosat SLI 001

Merupakan layanan Sambungan Langsung Internasional yang paling berkualitas sebagai pilihan utama untuk komunikasi internasional bagi kalangan profesional dan bisnis.

b. Indosat SLI 008

PT Indosat juga memberikan layanan Internasional setelah Indosat SLI 008 yaitu layanan SLI 008. Layanan Indosat SLI 008 sebagai berikut:

Gambar 4. Format Penomoran Indosat SLI 008

Layanan Sambungan Langsung Internasional dengan biaya lebih hemat sepanjang hari untuk memudahkan komunikasi pelanggan dengan relasinya. Biaya SLI dihitung berdasarkan perhitungan pulsa per detik dengan tarif hemat hingga 40% sepanjang hari.

(58)

Selain layanan Indosat SLI 001 dan Indosat SLI 008, maka Indosat membangun layanan yang terakhir yang berbasis komunikasi Internasional yaitu Inosat Flat Call 016. Indosat Flat Call merupakan layanan hubungan internasional dengan tarif hemat ke semua negara berbasis voice over internet protocol

Gambar 5. Format Penomoran Indosat Flat Call 016

Layanan percakapan internasional murah dengan tarif Rp. 2.900,00 per menit berlaku setiap saat, ke negara manapun dengan kode akses 016.

2. Jasa Layanan Mobile Telephony atau Layanan Seluler a. Kartu Seluler Pascabayar Matrix

Layanan kartu SIM pascabayar dengan spesifikasi dan fitur yang lebih canggih sehingga dapat memberikan sambungan yang lebih cepat, liputan yang lebih luas serta kualitas sinyal maupun suara yang lebih jernih dengan sinyal kuat Indosat. Matrix merupakan kartu pascabayar untuk segmen bisnis dan profesional dengan fitur terlengkap.

Slogan & Logo Matrix :

The Freedom to be You

Gambar 6. Logo Matrix Spesifikasi Matrix :

(59)

memory 55 unit (tergantung jenis ponsel), Phonebook memory 250 unit (extended to 550 unit) dan Personalized PIN/PUK

Fitur Matrix :

3,5G, CLI, CLIR, Call Waiting/Call Hold, Call Forward/Call Divert, Voice Mail Service (VMS), SMS, Fax & Data, GPRS, WAP/Internet, MMS, Mobile Banking, I-ring, Blackberry, Conference Call, SLI, SLJJ, National Roaming Access, International Roaming Access, LBS, VAS. b. Kartu Seluler Prabayar Mentari

Merupakan kartu SIM prabayar yang memiliki fitur dan fasilitas lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan umum. Mentari merupakan kartu prabayar untuk segmen premium

Slogan & Logo Mentari :

Lengkap Melengkapi Hidup

Gambar 7. Logo Mentari Spesifikasi Mentari:

Adapun spesifikasi Mentari yaitu GSM 900/1800 (Dual Band), Sim Card 8 Kb, 32 Kb (GSM phase 2+), Jaringan Satelindo (kini Indosat), Voltase: 3 volt atau 5 volt, Menu browser Satelindo@ccess (hanya untuk 32 Kb), SMS memory 30 unit, 35 unit, dan Phonebook memory 100 unit & 250 unit.

(60)

3,5G, CLIP, CLIR, Call Waiting, Call Hold/Call Unhold, Voice Mail Service (VMS), SMS, MMS, I-ring, Conference Call, International Roaming, VAS, LBS.

c. Kartu Seluler Prabayar Indosat MultiMedia Mobile (IM3)

Merupakan kartu SIM prabayar yang memiliki fitur dan fasilitas lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan umum dan pelanggan muda-mudi pada khususnya. IM3 merupakan kartu prabayar untuk segmen

young & trendy.

Slogan & Logo IM3 :

No Limits

Gambar 8. Logo Im3 Spesifikasi IM3:

Adapun spesifikasi IM3 yaitu GSM 900/1800 (Dual Band), Sim Card 32 Kb, 64 Kb (GSM phase 2+), Jaringan Isat-M3 dan Satelindo (kini satu jaringan Indosat), Voltase: 3 volt atau 5 volt, Menu browser M3-Access (hanya untuk 64Kb), SMS memory 35 unit, Phonebook memory 100 unit & 250 unit, dan Personalized PIN/PUK

Fitur IM3:

3,5G, CLIP, CLIR, Call Waiting, Call Hold/Call Unhold, Voice Mail Service (VMS), SMS, MMS, I-ring, Conference Call, International Roaming, VAS, LBS.

(61)

Merupakan produk pascabayar dan prabayar CDMA (Code Division Multiple Access) yang hemat dan nyaman dengan layanan akses internet berkecepatan hingga 153,6 Kbps.

Slogan & Logo StarOne :

Telepon untuk Semua

Gambar 9.Logo Starone

Spesifikasi StarOne :

Adapun spesifikasi StarOne yaitu CDMA 2000-1x, Frekuensi 1900 MHz & 800 MHz dan Kecepatan internet 153,6 Kbps

Fitur StarOne :

Three way call, conference call, call forwarding, CLIR, CLIP, SMS, MMS, VMS, call waiting, akses internet, do not disturb (DND).

3. Layanan PT. Indosat lainnya a. Indosat Phone (I-Phone)

Indosat Phone merupakan layanan sambungan telekomunikasi telepon tetap domestik dan internasional melalui jaringan tradisional maupun VoIP yang dapat digunakan untuk melayani komunikasi suara, data, dan video dengan kualitas baik serta harga yang kompetitif.

b. MIDI IWL (Indosat World Link)

MIDI (Multimedia, Internet, and Data Communication) IWL adalah layanan sirkit berlangganan digital point to point yang bersifat clear

(62)

Indonesia dengan counter part-nya di luar negeri selama 24 jam terus-menerus dalam bentuk suara, data, faximile, dan video conference. MIDI IWL menggunakan konfigurasi via kabel laut dan via satelit, dan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi berbasis IP, frame relay, dll, seperti internet dan video conference.

c. MIDI IFN (Indosat Frame Net)

MIDI IFN adalah layanan komunikasi data menggunakan teknologi paket dengan bandwidth yang fleksibel sehingga sesuai untuk trafik yang bersifat bursty. Frame relay dapat menggunakan konfigurasi baik point to

point maupun point to multipoint. MIDI IF

Gambar

Gambar 1. Model Teoritis
gambar Satelit
Gambar 10. Struktur PT Indosat Tbk Medan
Tabel 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peradaban ini terletak di India bagian utara yang memiliki kondisi alam yang subur karena dilewati oleh banyak sungai besar.. Letak

Penelitian ini menggunakan Analisis Data Sekunder yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang Peran Kualitas Sumberdaya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Ha (2004 dalam Alam dan Yasin, 2010:80) mendapatkan temuan bahwa faktor-faktor transaksi online terdiri dari : 1) Tingkat risiko (perceived risk, keamanan/privasi). Konsumen

Dalam konteks otonomi daerah, saat ini sedang dikembangkan manajemen berbasis madrasah, yakni pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh

22 Saya puas dengan nilai yang diberikan guru karena guru menggunakan standar nilai sesuai dengan yang sudah dicantumkan dalam RPP.. SL SR JR

Untuk mengetahui pengaruh nilai religius yang diintegrasikan dalam pembelajaran biologi melalui pendekatan SETS terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan

Oleh karena itu, evaluasi kinerja kebijakan dan program merupakan bagian penting untuk menilai pencapaian program dan kegitan terhadap tujuan dan sasaran yang

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah kegiatan belajar mengajar dan mengimplementasikan soal-soal yang telah dipersiapkan, baik dalam proses belajar