1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterlibatan AS di Timur Tengah sejak akhir Perang Dunia II di sebabkan
untuk membendung pengaruh Uni Soviet di wilayah yang strategis dan kaya akan
minyak tersebut.1 Pada awalnya alasan keamanan masih mendasari ambisi AS
untuk terlibat di Timur tengah. Setelah perang Dunia II AS merupakan eksporter
minyak yang cukup penting di dunia. Negara-negara Arab menjadi penting karena
berada dekat terusan Suez dan selat Gibraltar serta dapat mengontrol jalan utara
melalui lautan Hindia.2 Namun, 30 tahun kemudian, minyak di Timur Tengah
menjadi faktor penting bagi AS yang sudah menjadi importir minyak terbesar di
dunia. Oleh karena itu kestabilan keamanan di timur tengah menjadi penting bagi
AS yang harus menjamin kelancaran lalu lintas pengangkutan minyak dari
wilayah tersebut.
Sebagai aset penting bagi negara adi kuasa, Timur Tengah merupakan
wilayah yang sangat tidak stabil. Sejak tahun 1945 telah terjadi kurang lebihnya
tujuh konflik militer di wilayah Timur Tengah yang melibatkan AS dan Uni
Soviet. AS juga selalu berusaha menjadi keseimbangan bagi hubungannya dengan
negara-negara penting Timur Tengah yang sekaligus dapat menjamin tercapainya
1Stephen Ambrose, Rise to Globalism (New York: Penguin Books, 1986) hal.262. dalam Global, Jurnal Politik Internasional 2. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UI. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta 1991. hal 45
2
tujuan utama AS di wilayah tersebut.
Daerah genting yang paling kompleks, dan paling tidak stabil adalah
Timur Tengah, seperti halnya di Sudan. Di katakan kompleks karena yang
pertama, daerah itu terdiri dari beberapa perimbangan. Yang kedua adalah
hubungan antara pihak-pihak regional yang selalu berubah dari waktu ke waktu.
Yang Ketiga adalah kekuatan-kekuatan berubah-ubah seiring dengan perubahan
kondisi-kondisi internasional dan politik dalam negeri. Kawasan ini tidak pernah
stabil karena latar belakang konflik begitu bervariasi sehingga menghalangi
penyesesaian politis, banyak konflik internasional bersumber dari destabilitasis
regional akibat kekacauan domestik.3
Secara letak geografis, Sudan menguasai penuh wilayah kunci mengontrol
sumber air sungai Nil, yang mengalir ke Mesir, dan bisa juga dialirkan ke Israel.
Sudan juga merupakan negara kunci Islam di Afrika, yang memiliki kedaulatan di
laut Merah. Di wilayah Selatan, Sudan berbatasan dengan Kenya, Uganda, Kongo
yang belum kuat syariat Islamnya. Sehingga Sudan menjadi benteng dari Selatan,
sekaligus bisa menebarkan pengaruh Syariat Islam ke wilayah selatan dari Sudan,
dan juga dari timur ada Somalia yang telah mendeklarasikan penerapan syariat
Islam.
Sudan menjadi penting karena keunikannya, yaitu karena secara geografis
Sudan berada di daerah Benua Afrika. Sedangkan manjadi bagian dari Timur
Tengah karena secara dinamika politik, Sudan kaya akan Sumber Daya Alam
khususnya Minyak, dan bertemunya Agama-Agama Islam dan Animisme. Maka
3
dari itu penulis mengakui keduanya, bahwa Sudan adalah negara di Afrika dan
juga termasuk timur tengah.
Secara sumber daya alam, Sudan juga penghasil minyak yang tak
tanggung-tanggung. Secara umum, Sudan memiliki 99,1 milyar meter kubik gas
alam yang belum tereksploitasi. Cadangan minyak bumi mencapai 631,5 juta
barel, dan memproduksi minyak mentah sebanyak 500.000 barel perhari, yang
80%-nya dihasilkan oleh Sudan Selatan. Di Barat Sudan ada Darfur yang juga
memiliki sumber minyak dan wilayah subur yang luas.4 Dalam buku Baina
at-Tarikh wa al-Qaqiâ, Dr. Raghib Sirgani mengatakan, Debu yang terletak di Darfur
saja mengandung uranium.5
Pada bulan Juli 2001, Center for Strategic and International Studies (CSIS)
Amerika Serikat, mengeluarkan sebuah laporan berjudul "U S Policy to End
Sudan's War" yang disusun oleh sebuah gugus tugas mengenai rekomendasi yang
diberikan CSIS kepada pemerintah Bush mengenai peran AS dalam
menyelesaikan konflik di Sudan. Salah satu faktor yang dijadikan pertimbangan
dalam kebijakan AS di Sudan adalah fakta bahwa Sudan merupakan salah satu
negara di Afrika yang memiliki sumber minyak bumi.6
4AS Takut Jika Sudan Menjadi Negara Islam yang Kuat. Di: http://warnaislam.com/rubrik/sinai/2009/3/9/2520/AS_Takut_Jika_Sudan_Menjadi_Nega ra_Islam_Kuat.htm . Di akses pada tanggal 5 Mei 2010
5 Raghib Sirgani. Baina at-Tarikh wa al-Qaqiâ. Di:
http://warnaislam.com/rubrik/sinai/2009/3/9/2520/AS_Takut_Jika_Sudan_Menjadi_Nega ra_Islam_Kuat.htm. Di akses pada tanggal 5 Mei 2010
4
Sedangkan kebutuhan Amerika Serikat terhadap impor minyak jauh lebih
besar dari yang dapat dihasilkannya sendiri. Banyak industri Amerika Serikat
akan lumpuh kalau impor minyak terhenti. Dan gaya hidup orang Amerika Serikat
yang mengandalkan mobil menyebabkan ketergantungan pada minyak impor ini
semakin besar.
Memang sumur-sumur minyak Amerika Serikat sendiri masih
menghasilkan minyak dalam jumlah besar yang sebagian di-ekspor juga, tetapi
banyak sumur minyak tua yang sudah terkuras atau memerlukan teknologi yang
sangat mahal untuk meng-operasikannya. Dan ditemukan cadangan baru di lepas
pantai dan di darat, misalnya cadangan raksasa di bawah perut bumi Alaska yang
beku, tetapi untuk menambangnya menghadapi berbagai kendala peraturan
diantaranya undang-undang konservasi lingkungan hidup.7
AS membutuhkan akses ke sebanyak mungkin sumber minyak bumi di
Afrika, yang diperkirakan berjumlah 20 persen dari total cadangan minyak bumi
di dunia. Kebutuhan AS untuk mencari akses ke sumber minyak bumi di Afrika
didorong oleh kenyataan bahwa konsumsi minyak bumi di AS akan meningkat
33,3 persen dalam 20 tahun ke depan, dan pada tahun 2020 2/3 dari kebutuhan
minyak bumi AS akan diimpor.8
Sementara itu sumber minyak bumi AS yang sekarang ada seperti di
Amerika Serikat, Meksiko, dan Laut Utara terus menurun. Hal ini diperparah
7Albert Hutabarat di :
http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/10442973.html. Di akses pada tanggal 08 Agustus 2009
5
dengan semakin memburuknya situasi di Irak, dengan cadangan minyak bumi
terbesar kedua di dunia, akibat petualangan AS. Situasi di Irak dikhawatirkan akan
memperburuk kondisi keamanan di Timur Tengah, terutama di Irak dan Arab
Saudi (dua negara penghasil minyak utama dunia).
AS sangat membutuhkan sumber minyak bumi lainnya karena akses AS ke
sumber minyak bumi di Timur Tengah sangat berisiko, sedangkan di Afrika
termasuk Sudan, dianggap sebagai daerah yang potensial untuk sumber alternatif
minyak bumi AS.
Sedangkan alasan penulis memilih judul Kepentingan Amerika Serikat dalam
mengintervensi Konflik Darfur di sudan adalah yang pertama bahwa Sudan adalah
Negara terbesar di Afrika, kedua Penulis melihat konflik di Sudan yang
berkepanjangan seperti Konflik Darfur, ketiga bahwa di Sudan kaya akan SDAnya
khususnya Minyak yang menjadikan negara-negara besar ingin menguasainya,
serta karena pola intervensi di negara-negara muslim hampir semuanya sama yaitu
untuk menguasai Minyak.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan sebuah pernyataan lengkap dan mengenai
ruang lingkup masalah yang akan di teliti oleh penulis. Melalui perumusan
masalah penulis akan melakukan penelitian dan berusaha menemukan jawaban.
Sebelum penulis merumuskan permasalahan dalam tulisan ini, perlu di ketahui
6
atau harapan (sesuatu yang di inginkan) dengan keadaan yang ada (realitas).9
Dengan penjelasan singkat di atas, maka permasalahan yang di angkat
dalam penelitian ini adalah: Apa kepentingan Amerika Serikat dalam
mengintervensi konflik Darfur di Sudan?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Apa kepentingan Amerika Serikat mengintervensi
konflik darfur.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi dunia penelitian, sebagai sumbangan pemikiran yang dapat di jadikan
referensi dalam penelitian mengenai bidang Politik (pembagian
kekuasaan) dan Ekonomi (pemerataan hasil SDA)
2. Bagi pihak lain yang terkait seperti pemerintah, pengamat politik,
pengamat ekonomi dan masyarakat internasional. Agar dapat di jadikan
acuan untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi di wilayah Afrika.
1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis telah mengumpulkan data dan melakukan
pertimbangan, bahwa sebelum penulis melakukan penelitian ini jauh sebelumnya
telah ada banyak ilmuan ataupun masyarakat yang telah melakukan penelitian
mengenai mengapa Amerika Serikat sangat agresif dalam menguasai minyak di
Sudan. Dalam hal ini, I.M. Rosenthal menyebutkan dalam surat kabar Herald
7
Tribune pada 27 Agustus 1990: “Siapapun orang Amerika Serikat yang peduli
terhadap tanda-tanda politik mengetahui bahwa AS tidak berperang melawan Iraq demi demokrasi, karena demokrasi tidak ada di dunia Arab. AS juga tidak berperang demi keluarga kerajaan di Kuwait. AS pergi berperang untuk menghentikan Iraq atas kontrol terhadap satu sumber, yang merupakan darah bagi industri, dan yang menentukan hidup matinya perekonomian.”10 Kebijakan
ini bukan hanya khusus bagi Teluk, tetapi bagi seluruh negeri-negeri Muslim
termasuk Sudan yang merupakan salah satu sumur minyak terbesar di Afrika.11
Dalam sebuah artikel berjudul "The Mask of Altruism Disguising a
Colonial War" di harian The Guardian, Inggris, tanggal 2 Agustus 2004,
menyebutkan bahwa apabila terjadi intervensi AS dan Inggris ke Darfur maka
sesungguhnya yang menjadi faktor pendorong utama adalah minyak bumi. Dan
tindakan ini hanyalah sebuah perang kolonial yang disembunyikan di belakang
topeng kemanusiaan.12
Dalam Wawancara Redaksi al-Wa‘ie, Yahya Abdurrahman dengan Syaikh Ibrahim Utsman Abu Khalil, Juru Bicara Hizbut Tahrir Sudan. Menyatakan
bahwa motif AS merekayasa krisis Darfur adalah untuk mendapatkan
kekayaannya. Darfur kaya akan kekayaan alam di perut bumi, seperti minyak,
10 I.M. Rosenthal dalam surat kabar Herald Tribune pada 27/8/1990. di : tahrir.or.id/2008/08/14/maklumat-politik-sudan/. Di akses pada tanggal 03 oktober 2009 11 Ibid
8
uranium, tembaga, dan lainnya. Darfur memiliki kekayaan yang sangat besar.13
Dalam penelitian yang berjudul kepentingan Amerika Serikat
mengintervensi konflik Darfur di Sudan ini adalah bahwasanya Amerika Serikat
tidak berhasil mencapai kepentingan nasionalnya yaitu untuk menguasai sebagian
besar aset minyak yang ada di Sudan dengan menggunakan instabilitas politik
yang ada di sudan karena konflik-konflik yang sudah berkepanjangan. Kita tahu
bahwa Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak Minyak untuk memenuhi
kepentingan nasional dan untuk tetap menjadi Negara yang kuat. Karena siapa
yang menguasai minyak, ia akan menguasai dunia.
1.6 Landasan Konsep dan Teori
1.6.1 REALISME KLASIK
Menurut Morgenthau, Pria dan wanita secara alami adalah binatang politik
mereka dilahirkan untuk mengejar kekuasaan dan untuk memperoleh hasil dari
kekuasaan. Animus dominandi atau manusia haus akan kekuasaan.14 Pengharapan
akan kekuasaan bukan hanya menghasilkan pencarian keuntungan relative tetapi
juga pencarian wilayah politik yang terjamin keamanannya yang dapat di gunakan
untuk mempertahankan diri sendiri dan memperoleh kebebasan dari pihak lain.
Wilayah politik yang paling akhir yang disitu keamanan dapat di atur dan
diperoleh tentunya adalah Negara merdeka.
13 Wawancara Redaksi al-Wa‘ie, Yahya Abdurrahman dengan Syaikh Ibrahim Utsman Abu Khalil, Juru Bicara Hizbut Tahrir Sudan. Di: http://hizbut-tahrir.or.id/2007/10/01/krisis-afrika-pertarungan-as-dan-eropa/ Di akses pada tanggal 05 Maret 2009
9
Menurutnya, Politik adalah perjuangan memperoleh kekuasaan atas
manusia, dan apapun tujuan akhirnya, kekuasaan adalah tujuan terpentingnya dan
cara-cara memperoleh, memelihara, dan menunjukkan kekuasaan menentukan
teknik tindakan politik. Negara merupakan aktor utama (negara-negara besar)
dalam hubungan internasional, individu-individu, organisasi internasional dan
LSM kurang penting. Orientasi kebijakan luar negerinya adalah demi membentuk
dan mempertahankan kepentingan negara dalam politik dunia.15
Bagi Morgenthau, inti kenegaraan adalah pengetahuan yang jelas bahwa
etika politik dan etika pribadi tidaklah sama, bahwa yang pertama tidak dapat dan
seharusnya tidak di kurangi dari yang terakhir, dan bahwa kunci menuju
kenegaraan yang efektif dan bertanggung jawab adalah mengakui fakta politik
kekuasaan ini dan belajar membuat yang terbaik darinya. Hal itu menimbulkan
ketatanegaraan yang dianjurkan Machiavelli, dan juga tindakan dalam
mempertahankan Negara dan kepentingan nasional seperti yang di
rekomendasikan Hobbes.16
Dalam dokrin normative inti dari realisme klasik dan neo-klasik
Morgenthau mengikuti tradisi Thucydides dan Machiavelli: hanya ada satu
moralitas bagi wilayah pribadi dan yang lain dan moralitas yang sangat berbeda
bagi wilayah public. Etika politik membolehkan sebagian tindakan yang tidak
akan diterima oleh moralitas pribadi.17
15 Ibid
16 Robert Jackson dan Georg Sorensen. 2005, Pengantar Studi Hubungan Internasional. Pustaka Pelajar, Yokyakarta. Hal 100-102.
10 1.6.2 Konsep Kepentingan Nasional
Konsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan dan
memahami perilaku internasional. Konsep kepentingan nasional merupakan dasar
untuk menjelaskan perilaku luar negeri suatu Negara.
Para penganut realis menyamakan kepentingan nasional sebagai upaya
Negara untuk mengejar power, dimana power adalah segala sesuatu yang dapat
mengembangkan dan memelihara control suatu Negara terhadap Negara lain.
Hubungan kekuasaan atau pengendalian ini dapat melalui teknik pemaksaan atau
kerjasama. Karena itu kekuasaan dan kepentingan nasional di anggap sebagai
sarana dan sekaligus tujuan dari tindakan suatu Negara untuk bertahan hidup
(Survival) dalam politik internasional.
Kepentingan nasional juga dapat di jelaskan sebagai tujuan fundamental
dan faktor penentu akhir yang mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu
Negara dalam merumuskan kebijakan luar negerinya. Kepentingan nasional suatu
Negara secara khas merupakan unsur-unsur yang membentuk kebutuhan negara
yang paling vital, seperti pertahanan, keamanan, militer, dan kesejahteraan
ekonomi.18
1.7 Definisi Operasional
Dalam pemikiran realisme klasik bahwa Negara menjadi aktor utama
dalam hubungan internasional, dan orientasi kebijakannya adalah membentuk dan
mempertahankan kepentingan Negara dalam politik dunia. Dan dalam penelitian
11
ini, bahwa Amerika Serikat membutuhkan minyak yang sangat banyak untuk
memenuhi energi dan mempertahankan keamanan kepentingan negara. Maka dari
itu Amerika Serikat selalu menggunakan cara apapun untuk dapat menguasai
minyak termasuk menggunakan alasan kemanusiaan.
Sedangkan kepentingnan nasional yang didefinisikan sebagai power
sampai saat ini juga masih relevan. National interest yang diperjuangkan oleh
suatu negara akan berujung pada pencapaian power. Power didefinisikan oleh
Morgenthau tidak hanya sebagai sasaran melainkan juga sebagai tujuan, misalnya
untuk memperbesar power, suatu negara mempergunakan power yang telah
dimilikinya untuk dapat mencapainya. Power juga dapat diartikan sempit sebagai
force. Karena power tidak terbatas pada kekuatan militer atau secara fisik saja,
tetapi ancaman atau tekanan secara psikologis juga dapat dikatakan sebagai suatu
power.
Dalam penelitian ini Amerika Serikat menggunakan tekanan kepada
pemerintah Sudan, seperti ketika Amerika Serikat mengembargo ekonomi Sudan.
Dan Power dalam hal ini adalah minyak di Darfur yang menjadi sasaran dan
tujuan untuk di kuasai, di eksploitasi oleh Amerika Serikat.
1.8 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang utama dan sistematis yang
diperlukan untuk mengerjakan suatu penelitian dalam suatu hal dengan usaha
12 1.8.1 Tipe Penelitian
Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipe Penelitian
Deskriptif. Metode Penelitian Deskriptif adalah tipe penelitian yang bertujuan
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan
aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki. Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode induktif yaitu
kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau
partikular tertentu lalu ditarik kesimpulan yang dianggap benar dan berlaku
umum. Harus dipahami bahwa kebenaran kesimpulan itu bersifat sementara dan
tidak mutlak.19 Dan setelah pengamatan atas obyek sebagaimana adanya, dan
mengumpulkan fakta dan data tentang obyek, fakta dan data tersebut dievaluasi,
diklasifikasi, dirumuskan, dan disimpulkan. Jadi baru pada tingkat inilah ilmuwan
dapat mengunakan berbagai konsep dan teori untuk mengolah data dan fakta.20
Dan dalam penelitian tentang Kepentingan Amerika Serikat Dalam Konflik
Darfur di Sudan ini, di Bab II peneliti akan menjelaskan tentang pola intervensi
Amerika Serikat di negara-negara yang kaya minyak, itu relatif sama yaitu demi
kepentingan minyak atau untuk menguasai minyak. Dan di Bab III peneliti akan
menjelaskan tentang Intervensi Amerika Serikat bahwa Amerika Serikat selalu
menggunakan alasan kemanusiaan untuk masuk ke wilayah konflik.
19 Metode induksi dan permasalahannya. Di :
http://www.slideshare.net/gueste97040/metode-induksi-dan-permasalahannya . Di akses pada tanggal 14 desember 2010
13 1.8.2 Peringkat Analisa
Tingkat analisis yang di angkat penulis dalam memandang fenomena ini
yaitu pada level Negara. Stanley Hoffman beranggapan bahwa aktor paling
bermakna dalam politik internasional adalah Negara bangsa.21
Tingkat analisisnya adalah Amerika Serikat sebagai subyek penelitian
yang mana agar dapat memenuhi kebutuhan energi yang digunakan untuk
menjaga stabilitas ekonomi AS dan dominasinya di dunia.
1.8.3 Sumber Data Penelitian
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah melalui Library
Research yaitu data-data yang bersumber dari referensi yang berkaitan dengan
Apa kepentingan Amerika Serikat dalam mengintervensi konflik Darfur di Sudan.
1.8.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan penulisan ini peulis menggunajan studi pustaka. Dalam teknik
pengumpulan data penulis akan mengeksplorasi data yang sesuai dengan
pembahasan dalam Apa kepentingan Amerika Serikat dalam mengintervensi
konflik Darfur di Sudan. Ini berupa dari buku, internet, artikel, dan media massa
guna melengkapi kebutuhan dalam penelitian ini.
14 1.8.5 Teknik Analisa Data
Tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: setelah
data terkumpul dan selanjutnya dilaksanakan pengolahan data yang mana data
tersebut di seleksi sehingga dapat diselesaikan dengan penelitian ini, lalu mencari
teori atau konsep-konsep yang sesuai atau yang akan di gunakan. Secara
keseluruhan analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif.
1.8.6 Batasan Penelitian
Adapun batasan penelitian dalam hal ini peneliti melihat ketika pada tahun
1970-an ketika Amerika Serikat di beri konsesi oleh Presiden Sudan, dan pada
tahun 1983 Amerika Serikat mulai gencar mengintervensi konflik Darfur, karena
melihat Sumber Daya Alam yaitu minyak di wilayah berkonflik yang sangat
potensial untuk dijadikan Sumber energi alternatif Minyak bumi Amerika Serikat.
Yang mana Amerika Serikat sangat membutuhkan banyak minyak untuk
memenuhi kebutuhan dalam negerinya serta untuk mempertahankan keamanan
dan kepentingan nasoinalnya.
1.9 Argumen
Minyak di darfur menjadi kepentingan nasional AS, Karena kebutuhan AS
akan minyak dari tahun ke tahun terus meningkat. Maka, dimana ada minyak
selalu akan ada Amerika. Amerika Serikat membutuhkan banyak minyak
semata-mata adalah untuk memenuhi kebutuhan energi yang digunakan untuk menjaga
15 1.10 Sistematika Penulisan:
Skripsi ini akan memuat empat bab yang terdiri dari:
BAB I : Latar belakang masalah
Secara letak geografis, Sudan menguasai penuh wilayah kunci mengontrol
sumber air sungai Nil, yang mengalir ke Mesir, dan bisa juga dialirkan ke Israel.
Sudan juga merupakan negara kunci Islam di Afrika, yang memiliki kedaulatan di
laut Merah. Di wilayah Selatan, Sudan berbatasan dengan Kenya, Uganda, Kongo
yang belum kuat syariat Islamnya. Sehingga Sudan menjadi benteng dari Selatan,
sekaligus bisa menebarkan pengaruh Syariat Islam ke wilayah selatan dari Sudan,
dan juga dari timur ada Somalia.
BAB II : Konflik Darfur dan Kepentingan Amerika Serikat
Faktor pendorong terbesar menguasai Sudan adalah hasil minyak bumi
dan gas. Hingga saat ini, 16% kebutuhan minyak AS yang mencapai 19 juta barel
perhari, bergantung pada kekayaan minyak yang ada di kawasan Afrika. Pengaruh
Amerika Serikat pada negara-negara produsen minyak dan gas bumi membuat
kebijakan energi dari negara adidaya ini masih akan menjadikan minyak dan
sumber energi sebagai pemasok utama kebutuhan energinya dalam beberapa
waktu ke depan. Dan ini bisa di lihat dengan pola intervensi Amerika Serikat di
negara-negara yang kaya akan minyak relatif sama. Seperti ketika Amerika
Serikat menyerang Irak, mengembargo Kuwait, menyerang Afganistan. Itu semua
hanya semata-mata demi kepentingan minyak Amerika Serikat. Banyaknya
16
minyak di negara-negara sumber minyak juga membuat stabilitas pasokan minyak
Amerika Serikat relatif akan stabil.
BAB III : Intervensi Amerika Serikat ke Darfur
Intervensi AS bermula ketika Amerika Serikat menemukan cadangan
minyak yang cukup banyak di daerah Darfur. Akan tetapi, intervensi AS mulai
gencar setelah berdirinya SPLA yang di pimpin oleh John Garank yang
menginginkan kemerdekaan bagi Sudan Selatan. Semenjak itulah AS memulai
untuk mengintervensi konflik Darfur dengan menggunakan instabilitas politik
yang akhirnya dijadikan kesempatan bagi AS memecah belah Sudan. Agar dapat
lebih mudah mengekploitasi Sumber daya Alam yang ada di sana. Dan dengan
adanya konflik yang ada di Sudan, terutama konflik Darfur yang mana daerah
tersebut kaya akan Sumber Daya Alam minyaknya. Maka masuklah Amerika
Serikat dengan alasan kemanusiaan sebagai alat untuk masuk ke wilayah
berkonflik. Dalam hal ini Amerika Serikat juga menggunakan Uni Afrika dan DK
PBB sebagai alat untuk memuluskan kepentingan Amerika Serikat.
BAB IV : Argumen
Minyak di darfur menjadi kepentingan nasional AS, Karena kebutuhan AS
akan minyak dari tahun ke tahun terus meningkat. Maka, dimana ada minyak
selalu akan ada Amerika. Amerika Serikat membutuhkan banyak minyak
semata-mata adalah untuk memenuhi kebutuhan energi yang digunakan untuk menjaga
i
SKRIPSI
KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENGINTERVENSI KONFLIK DARFUR DI SUDAN
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1
Jurusan Hubungan Internasional
OLEH:
Nur Irfaniyah NIM : 05260051
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Nur Irfaniyah
NIM : 05260051
Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENGINTERVENSI KONFLIK DARFUR DI SUDAN
Disetujui
DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I PembimbingII
M. Qobidl ‘Ainul Arif, MA Victory Pradhitama, S.Sos
Mengetahui
Dekan Ketua Jurusan
FISIP UMM Hubungan Internasional
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Nur Irfaniyah
NIM : 05260051
Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENGINTERVENSI KONFLIK DARFUR DI SUDAN
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional
Dan dinyatakan LULUS
Pada Hari : Rabu
Tanggal : 1 Desember 2010
Tempat : Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang
Mengesahkan, Dekan FISIP – UMM
Dr.Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji :
1. Dyah Estu Kurniawati, M.Si ( )
2. M.Syaprin Zahidi, S.IP ( )
3. M. Qobidl ‘Ainul Arif, MA ( )
iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Nur Irfaniyah
Nim : 05260051
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Kepentingan Amerika Serikat Dalam Mengintervensi
Konflik Darfur di Sudan
Pembimbing : 1. M. Qobidl ‘Ainul Arif, MA 2. Victory Pradhitama, S.Sos
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nur Irfaniyah
Tempat, tanggal lahir : Probolinggo, 16 Agustus 1986
NIM : 05260051
Jurusan : Hubungan Internasional
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :
KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENGINTERVENSI
KONFLIK DARFUR DI SUDAN
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkkan sumbernya
dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Malang, 20 Desember 2010
Yang menyatakan
vi
Motto:
Je ne veux pas être le premier, mais le meilleur
I Don’
t Wanna be The One But be Best
Ungkapan Pribadi :
Hidup adalah Perjuangan tiada henti
Dewa 19
Teruslah berusaha untuk mencapai cita-citamu,
meskipun orang lain memandangmu sebelah mata.
Bong Chandra
Tulisan ini didedikasikan kepada :
Abah tercinta, H. Moch Masjwi, BA yang selalu memberi dukungan, doa serta cinta yang tak kan hilang tertembus masa.
Ummi Tersayang, Almh Hj. Siti Masyrifah yang selalu memberi doa yang tak terputus, meski dari alam yang berbeda.
Mbakq Ummu Sholawati, yang selalu memberi dukungan dan
Do’a tak terhingga. Juga Terima Kasih buat Ipar dan Kedua Ponakan Tercinta dan Tersayang, ArdiNie…
Mazq Moch. Hasan Basri, yang selalu member dukungan dan
do’a-do’anya…
Dan Terima kasih untuk seseorang yang tak kan pernah
tergantikan di hati… Bintang hati yang tak pernah redup…
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Kepentingan Amerika Serikat Dalam Mengintervensi Konflik Darfur di Sudan.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi tugas-tugas dan syarat-syarat dalam
memperoleh gelar Strata satu Sarjana Ilmu Politik.
Pemilihan tema skripsi ini didorong dengan beberapa alas an, pertama bahwa
Sudan adalah Negara terbesar di Afrika, kedua Penulis melihat konflik di Sudan yang
berkepanjangan seperti Konflik Darfur, ketiga bahwa di Sudan kaya akan SDAnya
khususnya Minyak yang menjadikan negara-negara besar ingin menguasainya, serta
karena pola intervensi di negara-negara muslim hampir semuanya sama yaitu untuk
menguasai Minyak.
Penulisan skripsi ini mengalami begitu banyak kendala dan halangan
hingga dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menghaturkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan dan motivasi hingga
skripsi ini dapat dirampungkan.
1. Drs. Muhadjir, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
beserta jajarannya
2. DR. Wahyudi, M.Si selaku Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajarannya
3. Dyah Estu K, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional
dan juga selaku dosen penguji I yang telah memberikan arahan dan
bimbingan, petunjuk-petunjuk serta saran-saran yang berguna sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
4. M. Qobidl ‘Ainul Arif, MA, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
5. Victory Pradhitama, S.Sos selaku dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya, memberikan pengarahan serta dorongan kepada
viii
6. M. Syaprin Zahidi, S.IP selaku dosen penguji II yang telah meluangkan
waktunya, memberikan pengarahan serta dorongan kepada penulis dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
7. H. Achsin Families : makasih buat Pak Chein & Lek In yang sering ngasi
sangu dan do’a tak terputus, maksih buat mbk 2tiek & maz Cupez yang
juga sering membantu Materi dan Finacial serta Do’a..Makasih buat
Avien & mbk ita atas do’a serta pinjaman Laptopnya, makasih juga buat
Sepupu ivaaa yang udah mau berbagi kamar sama q...dan pelipur lara si
kecil Ainur Rofiq...
8. Teman-teman angkatan ’05: terutama angkatan ’05 B, Dewi makasih udah sering ngasi tumpangan untuk sekedar istirahat, Ncik, Nyek, Ui’, Syafrin,
Qori’, Nita, Emma, makacih buat kalian smua.... dan buat Reninta yang
udah minjemin buku PIHI..
9. The 5b’s Kost : makasih buat Vivi yang bersedia ngasi tumpangan kamar ampe Ujianq kelar, makasih buat Rida yng selalu ngasi pinjeman Laptop
apalagi paz Ujian Skripsi, makasih juga buat Oryza yang selalu mau aj
nganter temen-temen (kuliah yang rajin yach za...), dan yang tak
terlupakan makasih buat smua anak kost 5b yng udah ngijinin aq buat
numpang...he5
10.The Sapeken’s Families : Makasih buat Bintang dan keluarg kecilnya yang udah rela untuk sekedar berbagi rejeki ke q, makasih buat Om aeng yang
selalu minjemin aku buku-buku berbobot, makasih juga buat Arga, buat
Anggie yang udh minjemin sepeda, Boyot dan keluarga kecilnya makasih
dulu udah belain aku, makasih juga buat pi2nG dan keluarga kecilnya dan
semua anggota keluarga Sapeken...
11.Makacih buat adek Elvin dan Ndeng untuk Do’a dan dukungan selama ini. 12.The MA Muhammadiyah I Malang Angkatan 2005 Thank’s for U all... Dan kepada semua pihak yang belum sempat tersebut namanya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat begitu banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini. Walau demikian penulis berharap bahwa karya ini
x
BAB II KONFLIK DARFUR DAN KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DI DARFUR
2.1 Konflik Darfur ... 17
2.2 Kepentingan Amerika Serikat Dalam Konflik Darfur di Sudan ... 20
2.3 Potensi Minyak Sudan dan Upaya Eksploitasi Oleh MNC ... 24
2.3.1 Era Awal Chevron ... 24
2.3.2 Chevron dan Dinamika Konflik di Sudan ... 26
2.3.3 CNPC (China Nasional Petroleum Corporation) ... 32
2.3.4 Kepentingan Perusahaan Minyak Asing yang Beroperasi di Sudan ... 34
2.4 Minyak di Darfur menjadi Kepentingan Nasional Amerika Serikat ... 35
BAB III INTERVENSI AMERIKA SERIKAT KE DARFUR 3.1 Intervensi Kemanusiaan Amerika Serikat ke Darfur ... 38
3.1.1 Peran Uni Afrika Dalam Konflik Darfur ... 48
3.1.2 DK PBB sebagai Alat Kepentingan Amerika Serikat . 54
3.1.3 Kelemahan Amerika Serikat Dalam Intervensi (Menguasai Minyak di Darfur Sudan) ... 57
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 65
4.2 Temuan/Diskusi ... 66
xi
DAFTAR TABEL
1. Cadangan Minyak dan Produksi ... 34 2. Struktur Impor Minyak Amerika Serikat ... 69
DAFTAR GAMBAR
xii
Daftar Pustaka
Buku:
Yani Mochamad Yanyan dan Perwita Banyu Agung Anak, 2005. Pengantar ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL. PT REMAJA ROSDAKARYA Bandung. Hal 53
Riana Rati dan Dwiloka Bambang, September 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta, PT Rineka Cipta, hal 33
Mas’oed, Mohtar. 1990. Studi Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES
Sorensen Georg dan Jackson Robert. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Pustaka Pelajar, Yokyakarta. Hal 100-102
Jones, S. Walter, 1993. Perimbangan Militer Timur Tengah. Logika Hubungan Internasional 2. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Hal 101
Todd Emmanuel, 2006. Menjelang Keruntuhan Amerika Serikat. Menara. Bekasi. Hal 182
Jurnal:
Stephen Ambrose, Rise to Globalism (New York: Penguin Books, 1986) hal.262. dalam
Global, Jurnal Politik Internasional 2. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UI. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta 1991. hal 45
xiii Internet:
AS Takut Jika Sudan Menjadi Negara Islam yang Kuat. Di: http://warnaislam.com/rubrik/sinai/2009/3/9/2520/AS_Takut_Jika_Sudan_ Menjadi_Negara_Islam_Kuat.htm . Di akses pada tanggal 5 Mei 2010
Sirgani Raghib. Baina at-Tarikh wa al-Qaqiâ. Di:
http://warnaislam.com/rubrik/sinai/2009/3/9/2520/AS_Takut_Jika_Sudan_ Menjadi_Negara_Islam_Kuat.htm. Di akses pada tanggal 5 Mei 2010
Laporan CSIS berjudul "U S Policy to End Sudan's War". Di: Kepentingan Amerika Serikat di Sudan. http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-OOT-Fw-Krisis-Darfur-dan-Kepentingan-Amerika Serikat. Di akses pada tanggal 07 Juni 2009
Hutabarat Albert di :
http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/1044297 3.html. Di akses pada tanggal 08 Agustus 2009
Rosenthal I.M. dalam surat kabar Herald Tribune pada 27/8/1990. di : tahrir.or.id/2008/08/14/maklumat-politik-sudan/. Di akses pada tanggal 03 oktober 2009
Wawancara Redaksi al-Wa‘ie, Yahya Abdurrahman dengan Syaikh Ibrahim Utsman Abu Khalil, Juru Bicara Hizbut Tahrir Sudan. Di: http://hizbut-tahrir.or.id/2007/10/01/krisis-afrika-pertarungan-as-dan-eropa/ Di akses pada tanggal 05 Maret 2009
Mote Edowardo A.A. Di http://verdenvenn.co.cc/realism/ .Di akses pada tanggal 10 September 2009
Minyak Dan Konspirasi Memecah Sudan Dibalik Konflik Di Darfur. Dalam : http://banghadi.web.id/home/index.php?option=com_content&task=view &id=78&itemid=142. Di akses pada tanggal 07 April 2009
xiv
http://www.negosiator.com/?page_id=44/gbe-international-political-environment/hegemoni-ameika-serikat-di-indonesia/ di akses pada 13 Juli 2010
Metode induksi dan permasalahannya. Di : http://www.slideshare.net/gueste97040/metode-induksi-dan-permasalahannya. Di akses pada tanggal 14 desember 2010
Yuliarto Brian. Meneropong Konsumsi Energi Dunia (Bagian Kedua). Di: http://oktadymalik.multiply.com/journal/item/31/Meneropong_Konsumsi_Energi _Dunia_Bagian_Kedua di akses pada 13 Juli 2010
Himawan Qodar Iwan, Ekonomi, GATRA, Nomor 11. Pada Senin 27 Januari 2003. di:http://www.gatra.com/artikel.php?id=24800 Di akses pada tanggal 17 Mei 2009
Pergolakan Di Asia Tengah. Dalam : http://hizbut-tahrir.or.id/2010/05/02/pergolakan-di-asia-tengah/ . Di akses pada tanggal 13 Juli 2010
Engdahl F William. Cina-AS Terlibat Perang Dingin Baru Berebut Kekayaan Minyak Afrika
http://www.suarabawahtanah.co.cc/2010/07/politik-minyak-dibalik-krisis-darfur.html . Di akses pada tanggal 05 oktober 2010
www.hrw.org/en/node/12243/section/1Di akses pada tanggal 03 Maret 2010
Khalid Mansour, Nimeiri and the Revolution of Dis-may (London and Boston: KPI, 1985), p. 306. Dalam Konsesi Minyak Chevron. Di : http://www.hrw.org/en/node/12243/section/11. Di akses pada tanggal 15 Desember 2010
Reuters, "membuka pipa minyak, Sudan mampu memompa 500.000" bpd, 10 April 2006. di: http://www.sudantribune.com/IMG/pdf/Oil_industry_in_Sudan.pdf . di akses pada tanggal 17 Juni 2010
xv
http://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/su.html. Di akses pada tanggal 20 juni 2010
Maklumat Politik Sudan. HTI-Press. Di: http://hizbut-tahrir.or.id/2008/08/14/maklumat-politik-sudan/ Di akses pada tanggal 02 Februari 2009
Islam di Sudan ‘Mempersatukan Perbedaan’. Di : http://suara-santri.tripod.com/files/laporanutama/laput10.htm. di akses pada tanggal 23 Oktober 2010
Konflik Darfur Adalah Kesalahan Amerika, Kristen dan Yahudi. Di :
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/konflik-darfur-adalah-kesalahan-amerika-kristen-dan-yahudi-t32029/. Di akses pada tanggal 23 Oktober 2010
Chevron dan Nimeiri: http://www.sudanupdate.org/REPORTS/Oil/08cn.html. di akses pada tanggal 10 Desember 2010
Swilla,Nelly. The Threat of International Sanctions on Sudan’s Oil Sector.pdf. Washinton DC:CSIS
Oxley Greg. Persaingan imperalis di balik krisis Darfur. Dalam :
http://www.marxist.com/imperialist-rivalry-darfur-crisis041004.htm. Di akses pada tanggal 11 Oktober 2010
http://www.news.id.finroll.com/news/internasional/110411-____dk-pbb-perpanjang-mandat-penjaga-perdamaian-di-darfur____.html. Di akses pada tanggal 24 Mei 2009
http://pkssudan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=53&Itemid=75. di akses pada tanggal 31 oktober 2010