• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerak Iman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gerak Iman"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

40 26 SHAFAR - 11 RABIULAWAL 1432 H

B I N A A K I D A H

tidak mempedulikan komponen niat, ren-cana/planning, apalagi pro-gram yang jelas. Bagi orang beriman ada sebuah re-nungan yang terdapat dalam Al-Qur’an yang berbunyi demikian (Q.s. Al-Baqarah [2]: 225): laa yuaakhidzukumu-’l-laahu bi-‘l-laghwi fii aimaani-kum wa laakin yuaa-khidzukum bi maa kasabat quluubukum

= Dia (Allah) tidak menghukum kamu ka-rena sumpahmu yang tidak kamu sengaja. Tetapi Dia (Allah) akan menghukum kamu karena apa yang diperbuat hati-hati kamu. Yang dimaksud “apa yang diperbuat hati-hati kamu” di sini adalah niat. Karena itu, bagi orang beriman masalah niat menjadi hal yang begitu penting. Dalam niat benih untuk “gerak” sudah mulai berjalan. Bak sebuah kerja mesin, maka roda-rodanya sudah mulai berputar antara satu dengan yang lain. Tinggal meneruskan menjadi rencana/planning, program, dan akhirnya aksi. Karena itu pula, bagi orang beriman memiliki “niat” itu penting sekali kalau ingin dirinya berubah. Orang beriman tidak seka-dar dianjurkan agar kaya keinginan atau hidup di bawah bayang-bayang mimpi saja, melainkan harus segera diperas menjadi iradat/kehendak dan dipertegas dalam ben-tuk niat.

Jika diteliti lebih mendalam, ternyata be-nar bahwa mulai dari komponen “niat” tumbuhnya energi secara fungsional. Ka-rena itu benarlah sabda Nabi yang menga-takan: innama-’l-a’maalu bi-’n-niyyati wa innamaa li-imri-in maa na-waa = Bah-wasanya segala amal itu tergantung niatnya dan bahwasanya bagi seseorang manusia tergantung apa yang telah diniatkannya. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Niat adalah kerja konkret hati.

Di sinilah, mulainya gerak untuk mengubah apa saja bagi diri manusia untuk masa-masa selanjutnya dalam hidup dan kehidupannya. Orang beriman diberi kesempatan untuk melakukan “gerak” yang dinahkodai oleh niat yang ada dalam hatinya. Wallahu a’lam bishshawaab.l

sebagainya.

Untuk menghasilkan “gerak” seperti di-sebutkan di atas, maka faktor dimensi ke-kuatan (energi) mestilah harus dikedepan-kan dan difungsionalisasidikedepan-kan secara nyata. Teknik praktis untuk memfungsionalisasi-kan dimensi kekuatan (energy) tersebut secara urut dan berjenjang meliputi: iradat/ kehendak, niat, rencana/planning, pro-gram, dan aksi. Pertama, iradat/kehendak. Asal iradat/kehendak ini adalah keinginan. Kehendak itu pada hakikatnya adalah hasil perasan dari berbagai keinginan yang ber-kembang. Jumlah iradat/kehendak ini su-dah relatif lebih terbatas di bandingkan jum-lah keinginan yang muncul yang tidak ha-bis-habisnya. Kedua, niat. Niat pada haki-katnya adalah kehendak yang telah me-muncak. Jumlahnya lebih sedikit lagi. Ke-tiga, rencana/planning. Rencana adalah penetapan berbagai niat yang mulai dinya-takan dalam tampilan, misalnya diucapkan atau dituliskan. Keempat, program. Pro-gram adalah rencana yang telah ditapis/ dipilih dan disusun secara sistematis serta telah ditetapkan tahapan-tahapan pelaksa-naannya berikut segala kemungkinan yang terjadi. Kelima, aksi. Aksi adalah pelaksa-naan program sesuai dengan kisi-kisi yang termuat dalam program. Kelima hal inilah yang perlu diurutkan pelaksanaannya jika seseorang ingin menghasilkan “gerak” apa pun juga.

Seringkali dalam kehidupan sehari-hari terdengar keluhan, bahwa dirinya telah ga-gal meraih sesuatu. Namun, setelah ditelu-suri, ternyata orang yang bersangkutan baru melaksanakan beberapa komponen saja dari kelima komponen di atas. Misalnya, ada yang hanya sekedar memiliki iradat/ kehendak dan niat, tetapi dia gagal atau tidak bersemangat menyusul rencana/planning yang baik. Yang lain lagi ternyata ke-gagalannya disebabkan tidak urutnya pe-laksanaan dari kelima komponen di atas. Misalnya, ada orang punya iradat/kehen-dak, namun langsung dia lakukan aksi. Dia

S

eperti pernah penulis tulis dalam majalah ini beberapa waktu yang lalu, bahwa apa yang disebut “peru-bahan” tidak pernah dapat dihindari dalam perjalanan hidup dan kehidupan manusia. Mau tak mau, suka atau tidak, siapa saja pasti akan menghadapi apa yang disebut “perubahan” itu. Paling tidak ada 2 (dua) pilihan yang harus diputuskan ketika meng-hadapi fenomena “perubahan”, yaitu bersikap pasif dalam menghadapinya dengan resiko akan ada kemungkinan digulung oleh “perubahan” itu sendiri, atau bersikap pro aktif dalam menghadapinya dengan keuntungan ada kemungkinan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik lagi.

Pada hakikatnya, terjadinya seluruh perubahan di kalangan makhluk, manusia terutama, adalah disebabkan adanya “ge-rak” di dalamnya. Apakah yang disebut “gerak” yang begitu menentukan dalam seluruh proses perubahan tersebut?

Ada sekurang-kurangnya 3 (tiga) di-mensi yang dipahami dan disadari oleh ma-nusia, yaitu: ruang (space), waktu (time), dan kekuatan (energy). Jika dimensi ruang, waktu, dan kekuatan ini saling berkait dan bekerja, maka timbullah apa yang disebut “gerak” itu. Dimensi ruang dapat diukur lewat satuan-satuan ukuran (panjang, lebar, tinggi, besaran/volume, luas). Misalnya milimeter (mm), centimeter (cm), meter (m), hektare (ha), kilometer persegi (km), dan sebagai-nya. Sementara itu dimensi waktu diukur lewat “pengertian waktu” (dahulu, sekarang, yang akan datang) atau lewat satuan-satuan ukuran (seperti detik, menit, jam, hari, ming-gu, bulan, tahun, abad, millenium).

Sedangkan dimensi kekuatan diukur lewat satuan-satuan ukuran seperti ampere (A), watt (W), ohm (Ω) kecepatan cahaya (c), medan elektrik (E)t dan sebagainya. Se-mentara itu, dalam pengertian sederhana sehari-hari, disebutlah istilah-istilah “peru-bahan ruang/tempat”, “peru“peru-bahan waktu”, “perubahan tenaga”, “perubahan keadaan/ kondisi”, “perubahan suasana”, dan

Gerak Iman

MOHAMMAD DAMAMI

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini berkisar komitmen pelajar dan pensyarah di kampus antaranya ialah komitmen pelajar terhadap pemakaian kad matrik universiti, komitmen pensyarah memperuntukkan masa bagi

 Wacana lengkap, unsur bahasa bervariasi dan menggunakan ungkapan yang menarik  Idea relevan, huraian jelas dan matang.. Baik 20-25  Menepati tema

Maka dari itu, tak heran jika India yang merupakan negara terbesar ketiga didunia dalam hal produsen sekaligus konsumen batubara juga menduduki posisi sebagai salah satu

Dengan kurang maksimalnya penegakan hukum terhadap penambang pasir tanpa izin di Kabupaten Bener Meriah dapat kita pahami bahwa hukum belum bekerja secara baik terhadap

“Analisis Pngaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), Serta implikasinya Pada Pembiayaan Mudharabah

‰ Jika diberi bahan dielektrik diantara kedua pelat maka untuk beda potensial yang sama, muatan kapasitor menjadi bertambah, sehingga kapasitasnya pun bertambah.. Efek

mempengaruhi biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh. bank komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga pasar,

6. Mengelola administrasi bidang kesiswaan, bimbingan konseling, kegiatan ekstra kurikuler dengan memiliki data administrasi bidangc. 1. Mengelola administrasi bidang kesiswaan