• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Ideologi Mustafa Kemal Atatürk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengenal Ideologi Mustafa Kemal Atatürk"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Malang

www.umm.ac.id

Mengenal Ideologi Mustafa Kemal Atatürk

Malang Post : Kamis, 2010-09-23 | 12:24 WIB

Perjalanan dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Nasrullah*, ke Turki banyak membawa kisah yang patut kita simak. Jika pada edisi Sabtu (18/9) lalu ia banyak berkisah tentang orang Turki yang terjebak dalam kultur Eropa dan Timur lengkap dengan larangan berjilbab bagi perempuan, kali ini ia menyajikan keindahan beberapa ikon negara Nobelis Orhan Pamuk ini. Berikut catatannya.

Di sela-sela rutinitas saya di kampus Atilim, saya menyempatkan berkunjung ke situs-situs sejarah yang terkait dengan ajaran sekularisme itu. Saya berkunjung ke moseleum Anit Kabir yang terletak di dataran tertinggi di Ankara. Tempat ini sangat megah dan luas, sehingga dari sana terlihat hampir seluruh bagian kota.

Di dalamnya digambarkan sejarah perjuangan Atatürk sang bapak Turki Moderen, dengan dramatisasi melalui media diorama, lukisan maupun foto dan dokumen-dokumen sejarah. Museum ini menjadi tempat wajib dikunjungi oleh tamu-tamu negara, termasuk presiden SBY awal Juli lalu. Saya melihat foto kunjungan SBY yang menaruh karangan bunga di dekat altar makam Atatürk terpampang di dinding museum berjejer dengan foto-foto kepala negara lain yang juga pernah ke sana.

Mustafa Kemal Atatürk adalah pejuang kemerdekaan Turki yang dikenal mengajarkan ideologi Kemalisme atau Kemalist Ideology (Kemalist ?deoloji, Kemalizm, Atatürkçülük, Atatürkçü Dü?ünce). Sejak kemerdekaannya pada tahun 1923, Turki modern memiliki prinsip-prinsip negara yang disebut enam anak panah (Six Arrows atau Alt? Ok). Enam prinsip Kemalisme tersebut adalah republikanisme (cumhuriyetçilik), Populisme (halkç?l?k), Sekularisme (laiklik), revolutionism (devrimcilik), dan nasionalisme (milliyetçilik, ulusçuluk). Ideologi Kemalis ini merupakan ekspresi reformasi Atatürk untuk menciptakan suatu negara modern, demokratis dan sekuler, dipandu oleh pelaksanaan pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang berdasar prinsip-prinsip positivisme, rasionalisme dan pencerahan (enlightenment).

Untuk menjaga ideologi ini, Turki memberi peran ganda kepada militer. Selain sebagai fungsi pertahanan, militer Turki ditugasi untuk mengawasi pelaksanaan ideologi, terutama pada prinsip sekulerisme itu. Militer akan bertindak tegas jika ada yang melanggar, misalnya memakai jilbab di dalam kantor pemerintah dan sekolah-sekolah. Militer sendiri

diseleksi secara ketat dari warga Turki yang betul-betul sekuler, hingga konon, tidak boleh sedikitpun ada bekas tanda orang yang rajin sholat seperti penebalan kulit di dahi maupun di lutut.

Di mana-mana saya jumpai markas militer mengesankan ‘keangkeran’ meski jarang sekali terlihat tentara dalam jumlah banyak selain penjaga di pintu gerbang. Namun sebaliknya, publik bisa melihat kegagahan tentara Turki secara sangat dekat di musium Anitkabir pada saat pergantian pasukan penjaga. Setiap jam, penjagaan dilukir dengan upacara mirip Paskibraka di Tanah Air kita.

Berbeda dengan situs-situs di Ankara yang mengesankan kekuatan sekularisme, di Istanbul justru menyimpan sejarah kejayaan Islam yang luar biasa. Di kota terbesar di Turki ini, saya lebih banyak menemukan obyek yang tak kalah menarik. Sebab, selain sebagai kota terpadat dan terbesar, Istanbul dikenal sebagai kota sejarah yang

menyimpan sejuta peninggalan kunonya. Salah satu tempat bersejarah itu adalah pentinggalan masa dinasti Ottoman (Usmani), pada abad ke- 16. Pada masa itu sejarah Turki diwarnai dengan penaklukan pasukan muslim pada Konstatinopel Eropa.

Peninggalan masa Ottoman itu dengan mudah bisa saya lihat. Situs-situs seperti istana Topkapi, Aya Sofyia (Agha Sophia) yang merupakan bekas katedral menjadi masjid dan kini diubah fungsinya menjadi musium, dan masjid Sultan Ahmet (terkenal dengan Blue Mosque) nampak paling banyak dikunjungi wisatawan.

Di masjid itu saya melakukan solat Dzuhur dan bertemu dengan sang imam yang mengenakan seragam khas, mirip baju artis dangdut Rama Aipama. Seluruh imam masjid di Turki berada di bawah lembaga keagamaan resmi, Diyanet,

(2)

Universitas Muhammadiyah Malang

www.umm.ac.id

dan dibayar oleh pemerintah seperti pegawai negeri. Selain berpakaian seragam ketika memimpin sholat,

khutbah-khutbah mereka juga diawasi secara ketat, sehingga tidak sembarang orang bisa memberi pengajian tanpa sertifikasi pemerintah.(*)

Referensi

Dokumen terkait

 Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah dengan intensitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 16 minggu.(Obstetri Willson.2006.hal:1424)  Hiperemesis

Penelitian terdahulu mengenai aktivitas antimalaria dari tumbuhan cempedak yang dilakukan oleh Utomo (2003) dan Hidayati (2004), menunjukkan bahwa ekstrak metanol

• Dokumen ini mungkin berisi pernyataan yang menyampaikan ekspektasi yang berorientasi masa depan yang mewakili pandangan dari Perusahaan. pada peristiwa dan rencana keuangan

d) Pada Prodi yang menyediakan mata kuliah pengganti skripsi (6 sks), mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan skripsinya dalam kurun waktu yang ditetapkan dapat

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Bapak dan Ibu Pimpinan, serta Bapak Ibu Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat. Ada empat hal yang ingin kami jawab

Kompetensi Dasar Bahan Kls/ Semester Konten/Materi Level Kognitif Indikator 11 5.1 Menunjukkan ayat suci dari kitab Si Shu yang menjelaskan perbedaan sifat

Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengenalan pola adalah suatu proses untuk mengenali sebuah obyek dengan berbagai metode, dan dalam proses pengenalannya harus memiliki tingkat

terjadi di luar terjadi di luar endometrium rahim, endometrium rahim, disebut sbg KET  disebut sbg KET  Pada thn 2007, Pada thn 2007, terdapat 20 kasus terdapat 20 kasus setiap