• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA KOMUNIKASI DI DALAM KOMUNITAS SKINHEAD BERKAIT PENYEBARAN PAHAM SHARP NEW YORK ‘80 (Studi Pada Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA KOMUNIKASI DI DALAM KOMUNITAS SKINHEAD BERKAIT PENYEBARAN PAHAM SHARP NEW YORK ‘80 (Studi Pada Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

POLA KOMUNIKASI DI DALAM KOMUNITAS SKINHEAD BERKAIT PENYEBARAN PAHAM SHARP NEW YORK ‘80

(Studi Pada Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana ( S-1 )

Disusun Oleh:

Dharul Kamal Z

08220096

Pembimbing :

Farid Rusman, M.Si

Widiya Yutanti, M.A

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Dharul Kamal Zaini

NIM : 08220096

Konsentrasi : Audio Visual

Judul Skripsi :

POLA KOMUNIKASI DI DALAM KOMUNITAS SKINHEAD BERKAIT PENYEBARAN PAHAM SHARP NEW YORK ‘80

(Studi Pada Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang) Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Dan dinyatakan LULUS

Pada : Selasa

Tanggal : 25 Agustus 2015

Tempat : Ruang Jurusan Ilmu Komunikasi

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama : DHARUL KAMAL ZAINI

NIM : 08220096

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah (skripsi) yang berjudul Pola Komunikasi di dalam komunitas Skinhead berkait penyebaran paham SHARP

New York '80 ( Studi pada komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang)

adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudia hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 25 Agustus 2015

Yang membuat pernyataan,

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Dharul Kamal Zaini

NIM : 08220096

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Pola Komunikasi di dalam komunitas Skinhead berkait penyebaran paham SHARP New York '80 ( Studi pada komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang)

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Farid Rusman, M.Si Widia Yutanti, M.A

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb,

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT sang penguasa alam raya, salam sejahtera bagi

junjungan Nabi Muhammad SAW, karena hanya atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga

skripsi ini bisa terselesaikan juga.

Skripsi ini disusun selain sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

(S-1), juga dengan maksud untuk memberikan referensi dan penjelasan kepada para

akademisi khususnya mahasiswa jurusan ilmu komunikasi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menghadapi tantangan dan

kesulitan yang mana dukungan dan kemurahan hati yang telah diberikan oleh berbagai

pihaklah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Farid Rusman M.Si selaku dosen wali dan pembimbing I, atas kesediaan

waktu mengarahkan dan membimbing dalam penelitian ini.

2. Ibu Widiya Yutnti selaku pembimbing II, atas kesediaan waktu

mengarahkan dan membimbing dalam penelitian ini.

3. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi UMM atas ilmu-ilmu bermanfaat yang telah

diberikan selama ini.

4. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2006 UMM yang telah

memberikan informasi berupa data-data yang diperlukan penulis.

5. Bapak, Ibu dan Adik yang sabar juga tidak pernah berhenti memotivasi semangat

(6)

6. Teman – Teman Skinhead Pitsa Bootbois kota Malang, Skinhead Bintaro Jakarta,

Bandung Skinhead, Solo Bootbois, Skinhead Jogja yang sangat membantu sekali

dalam penyelesaian penelitian ini.

7. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, atas bantuan dan

dukungannya dalam menyelesaikan penelitian ini.

Peneliti menyadari apa yang telah ditulis masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kepada para pembaca dengan segala kerendahan hati penulis akan menyambut baik

setiap saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan berkah dan rahmat-Nya pada kita semua,

Amien.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 25 Agustus 2015 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Komunikasi... 8

B. Proses Komunikasi ... 9

C. Fungsi Dan Tujuan Komunikasi ... 12

D. Macam – Macam Konteks Komunikasi ... 18

E. Komunikasi Dalam Komunitas ... 22

E.1 Komunikasi Kelompok ... 22

E.2 Komunikasi Interpersonal ... 31

E.3 Komunitas ... 38

F. Macam - Macam Pola Komunikasi ... 40

F.1 Pola Komunikasi ... 40

F.2 Jenis - Jenis Pola Komunikasi ... 42

G. Definisi Konseptual ... 48

G.1 Pola Komunikasi ... 48

G.2 Komunitas Skinhead ... 48

G.3 Penyebaran Faham S.H.A.R.P New York '80 ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

A. Pendekatan Dan Penelitian ... 51

B. Ruang Lingkup ... 51

C. Populasi Dan Sampel ... 52

D. Teknik Pengumpulan Data ... 54

D.1 Observasi ... 54

D.2 Wawancara ... 55

D.3 Dokumentasi ... 55

E. Teknik Analisa Data ... 55

F. Teknik Keabsahan Data ... 56

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN PROFIL SUBJEK PENELITIAN ... 57

A. Skinhead ... 57

B. S.H.A.R.P ... 60

C. Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois Kota Malang ... 52

(8)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Profil Skinhead SHARP Pitsa Bootbois di kota Malang ... 69

B. Pola jaringan Komunikasi Dalam komunitas ... 69

C. Jaringan Komunikasi Dalam Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di Kota Malang Skinhead... 69

C.1 Proses Terbentuknya Jaringan Komunikasi Dalam Komunitas Skinhead Pitsa Bootboois di Kota Malang ... 69

C.2 Macam - macam klik yang berkembang di komunitas ... 70

C.2.1 Siapa Bertanya Pada Siapa ... 70

C.2.2 Klik Dalam Jaringan ... 76

C.3 Macam -macam pola Jaringan Komunikasi Dalam Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di Kota Malang. ... 81

C.3.1 Pola Tiap Klik ... 81

BAB VI PENUTUP ... 91

A.Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 93

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Komuitas Skinhead Sharp New York '80di Kota Malang ... 67

Tabel 2. Data Informan Penelitian Dalam Persentase Dari Latar Belakang Umur .... 68

Tabel 3.Matrik jaringan komunikasi komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di KotaMalang ... 71

Tabel 4.Evaluasi keefektifan pola jaringan dalam jaringan komunikasi komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di kota Malang ... 88

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peranan Jaringan Komunikasi Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di Kota Malang ... 72

Gambar 2. Klik-Klik Dalam Jaringan Komunikasi Komunitas Skinhead Pitsa Bootbois di Kota Malang ... 78

Gambar 3. Pola Jaringan Roda ... 82

Gambar 4. Pola Jaringan "Y" ... 84

Gambar 5. Pola Jaringan Bintang atau star ... 86

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

... 2006. Metode Penelitian Kualitatif. 2002. Bandung PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy dan Solatun. 2007. Metode Penelitian Komunikasi:Contoh-contoh penelitian Kualitatif dengan pendekatan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Devito, Joseph A. 1997. (Terjemahan Agus Maulana). KomunikasiAntarManusia Edisi Kelima. Jakarta: Professional books

Sumandinata, Nana, Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung. PT Remaja Rosadakrya.

Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi Diterjemahkan oleh Hapsari Dwiningtyas. Jakarta. Rajawali Pers.

Marshall, George, 1990. Spirit Of ’69 – A Skinhead Bible. Dunoon, Scotland. S.T

Publising.ISBN 1-898927-10-3.

Marshall, George, 1996. Skinhead Nation. Dunoon, Scotland. S.T Publising.ISBN13: 9781898927457

Hebdige, Dick. 1999. Asal-usul Subkultur Punk. Yogyakarta. Penerbit Buku Baik.

Adi Susilo, Taufik. 2009. Kultur Underground; Yang Pekak dan Berteriak Di Bawah tanah. Jogjakarta. Garasi.

Bajari, Atwar. 2011. Komunikasi Konstektual. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(11)

Non Buku.

Brain To Think Mouth To Speak #1

(12)
(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakann suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

Komunikasi selalu ada dalam setiap bidang kehidupan manusia. Pada dasarnya manusia

adalah mahkluk sosial yang hidup bergantung dengan manusia lain. Sehingga satu – satu cara

agar manusia tetap bisa berhubungan dengan manusia lain adalah dengan berkomunikasi.

Baik itu secara langsung atau lisan maupun melaui media . Menurut Dedi Mulyana dalam

bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( 2004, 41) komunikasi adalah suatu kebutuhan

pokok bagi setiap umat manusia. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dapat

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun konsep dalam diri,

untuk mengaktualisasikan diri, untuk kelangunsangan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan,

dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara lain dan melalui komnikasi yang

menghibur, dan untuk memupuk hubungan luas dengan orang lain

Pada hakekatnya manusia adalah mahkluk berkomunikasi, ata biasa disebut dengan

“We Are Communicate Animals”. Keberadaan komunikasi Inherent dengan manusia adlah

hal yang wajar karena manusia selalu melakukan komunikasi dengan sesamanya, komunikasi

pula yang dipergunkan manusia untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya terhadap

orang lain. Berkomunikasi disini berarti bahwa di dalam memenuhi kebtuhan diri sendiri dan

lingkungannya faktor komunikasi pn tidak dapat dihindari, pemenuhan ini berlangung selama

manusia hidup, sehingga manusia bersaha untuk meningkatkan mutu hidupnya kearah yang

(14)

2 (nature of man) selama manusia masih ingin tahu dan ingin menyampaikan sesuatu pada

pihak lainnya, maka selama itu akan ada apa yang dinamakan dengan komunikasi.

“Komunikasi adalah penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang

lain untuk memberitahu ata untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,

baik langsung secara lisan, maupn tak langsung melalui media”.

(Effendy,1992:5).

Setiap hari manusia berbicara, itu artinya mereka berkomunikasi menggunakan

bahasa atau simbol-simbol baik secara verbal ataupun non verbal. Manusia memiliki banyak

bahasa yang berbeda-beda tergantung tempat dan kondisi alam yang mereka tinggali. Dari

banyak bahasa inilah manusia memiliki keahlian yang menunjang mereka untuk

berkomunikasi.

Komunikasi tidak selalu dilakukan perorangan saja, tapi juga dengan banyak orang

seperti didalam sebuah kelompok. Komunikasi dalam kelompok dapat dilakukann dengan

cara formal mapun informal. Hal ini dilakukan agar terjadi timbal balik untuk mencapai ata

mendapat suat hal yang ingin di inginkan kelompok tersebut.

Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke

Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial

dalam masyarakat, yang biasanya disebut dengan komunitas. Komunitas itu sendiri menurut

kamus besar Indonesia adalah sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang

berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

Di dalam sebuah komunitas tentu ada komunikasi dan di dalam komunitas tersebut

ada alur atau pola untuk mendapatkan informasi atau pesan yang disampaikan untuk

mendapatkan tujuan tertentu, pola inilah yang dimaksut dengan pola komunikasi. Sebuah

(15)

3 lah yang menjadi titik awal ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian pada komunitas

skinhead yang ada di Malang.

Kelompok-kelompok atau komunitas tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan

tujuan dan latar belakang yang sama. Kelompok- kelompok sosial yang di bentuk oleh

kelompok anak muda yang pada mulanya hanya dari beberapa orang saja kemudian mulai

berkembang menjadi suatu komunitas karena mereka merasa mempunyai satu tujuan dan

ideologi yang sama, salah satunya adalah komunitas skinhead yang berada di kota malang.

Di dalam sebuah komunitas tentu ada komunikasi dan di dalam komunitas tersebut

ada alur atau pola untuk mendapatkan informasi atau pesan yang disampaikan untuk

mendapatkan tujuan tertentu, pola inilah yang dimaksut dengan pola komunikasi. Sebuah

komunitas memiliki trik khusus yang digunakan untuk dapat menyampaikan pesan, hal ini

lah yang menjadi titik awal ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian pada komunitas

skinhead yang ada di Malang.

Sebagai sebuah subkultur, Skinhead mempunyai attitude, gaya hidup, fesyen dan yang

pasti semangat kelas pekerja atau Working Class. Fashion skinhead sendiri tengah di usung

dari kelas pekerja. Para komunitas skinhead memilih working class sebagai ideology dari

fashion mereka. Ideologi working class disini sebagai identitas diri untuk menunjukan jati

diri mereka sebagai seorang skinhead. George marshall sedikit menjelaskan asal mula

skinhead dalam buku kaum skinhead. Skinhead adalah subkultur yang muncul dari kelas

pekerja di inggris tahun 1960-an yang dikonsepsikan sebagai suatu kekuatan perlawanan

kelas menengah atas nama nilai solidaritas kelas pekerja dan maskulinitas.

(Marshall.2005:xxiv-xxv). Subkultur pada dasarnya lahir dari bentuk protes, kemarahan, dan

kebosanan pada budaya yang lahir saat itu. Maka, ketika walhasil kita tengok di sebalik aras

(16)

4 diantaranya mencapai dominasi sementara yang lain tetap marjinal, akan kita saksikan betapa

medan ideologis itu sama sekali tidak netral. (Dick Hebdige, 1999: 33).

Skinhead sendiri mempunyai stigma yang buruk di khalayak masyarakat umum

khususnya di negara – negara barat hingga saat ini. Skinhead disana identik dengan

pergerakan politik sayap kanan yang cenderung ber-attitude rasialis atau rasis dan menganut

faham fasisme. Skinhead sebenarnya tidak terlibat dengan partai atau gerakan politik

manapun di Inggris. Berawal Pada akhir 1960-an, beberapa skinhead di Inggris (termasuk

skinhead hitam) telah terlibat dalam kekerasan terhadap imigran Asia Selatan. Hal itu terjadi

kaena adanya gejolak ekonomi dilatar belakangi perang inggris dengan argentina. dimana

kemdian inggris menuntut perputaran ekonomi yang cepat guna membiayai perang,

kemudian inggris membuka imigrasi besar - besaran bagi mereka yang ingin bekerja sebagai

buruh. buruh - buruh yang kebanyakan dari asia selatan tersebut bersedia dibayar lebih

rendah dibawah gaji buruh pribumi inggris akibatnya, para buruh (juga skinhead yang

mayoritas buruh) melakukan aksi brutal pada para pekerja imigran tersebut. (suatu tindakan

yang dikenal sebagai Paki Bashing dalam bahasa slang umum). Ada, bagaimanapun, juga

telah skinhead anti-rasis dan kiri sejak awal subkultur, terutama di Skotlandia dan Inggris

bagian utara. Teridentifikasi mereka skinhead putih. Lencananya mengatakan “Skinhead –

Weiss und Stolz” (“Skinhead –Putih dan bangga”).

Tahun 1970,dimana fenomena industri di inggris yang membuka pintu imigrasi pada

negara – negara asia mereka d i s u s u p i / dimanfaatkan oleh National Front (NF).

Sebuah partai berhaluan ideologi politik kanan ekstrim. Skinhead yang bergabung dengan NF

sering melakukan kekerasan rasial yang kemudian dengan media di beritakan dengan sebutan

skinhead neo-nazi/rasis. Dan ideologi skinhead fasis berkembang hingga seluruh eropa,

(17)

5 kekerasan rasis (terlepas dari apakah pelaku sebenarnya skinhead), ini telah memainkan peran

besar dalam persepsi miring publik tentang subkultur skinhead.

. Kemudian juga muncul kelompok skinhead lainnya yang bersebrangan dan

menentang keberadaan ideologi politik sayap kiri seperti SHARP (Skinhead Against Racial

Prejdice), R.A.S.H (Red and Anarchist Skinhead), ANL (Anti Nazi League). Pada awal

kemunculanya di New York, Amerika Serikat tahun 1980-an, mereka adalah gerakan murni

perlawanan anti rasis tanpa tendensi politik. Namun kemudian pada akhirnya berkembang

menjadi sebuah gerakan politik berhaluan ideologi politik sayap kiri. Dan skinhead trad atau

skinhead tradisional adalah mereka yang murni kelas pekerja tanpa berpolitik kanan ataupun

kiri.

Di indonesia skinhead mulai berkembang dan menyebar pada awal tahun 1990.an,

termasuk di kota malang. Meskipun jarang sekali terdapat skinhead “politik”, tapi tidak

dipungkiri ada beberapa kantung komunitas skinhead yang berhalan politik kiri atau kanan.

Namun banyak dari skena komunitas – komunitas skinhead yang memilih menjadi SHARP

New York ’80 dan sangat menentang skinhead Rasis dibawa kedalam skena meraka. Karena

mereka sadar hal tersebut akan merugikan mereka pada akhirnya. Dalam hal ini yang perlu

digaris bawahi adalah perbedaan SHARP New York ’80 dan SHARP Left-Wing. SHARP New

York ’80 adalah sebuah paham dan gerakan anti-rasis/neo-nazi yang muncul di New York

pada tahun 1987. Di inisiatori oleh Marcs Pocheco dan Steven M. SHARP New York ’80.

Mereka juga biasa disebut dengan Trad Skin atau Tradisional Skinhead yaitu, skinhead

dengan style dan berattitude skinhead 1960.an yang murni kelas pekerja. berbeda dengan

SHARP di inggris yang kemdian pada pekembangannya mereka menjadi gerakan politik

sayap kiri. Jga tidak sema skinhead di inggris Sharp sayap kiri, banyak jga dari mereka yang

ber-paham SHARP New York ’80. Di kota malang sendiri ada beberapa komunitas skinhead

(18)

6 bergerak ke arah politik mereka adalah murni Trad Skin. Tak jarang band – band skinhead ata

biasa disebut Oi! Mengangkat isu –isu anti rasis seperti no man’s land. No man’s land adalah

pionir band skinhead di indonesia yang juga sudah go international. Seiring berjalanya waktu

Seiring berjalannya waktu juga literatur-literatur tentang paham SHARP New York ‘80 yang

anti poltik dan rasis yang mulai mudah di dapatkan melalui buku, zine, ataupun internet

membuat semakin banyak individu-individu yang menganut paham SHARP New York ‘80

ini, baik secara personal, kelompok atau yang aktif tergabung dalam sebuah band seperti

Skarasa, The Young Boots, atau Tribun Timur. Komunitas Skinhead SHARP New York ’80

memiliki cara-cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada orang

lain. Terkait hal tersebut, peneliti ingin mengetahui pola komunikasi yang digunakan

komunitas Skinhead SHARP New York ‘80 ini dalam menyampaikan ide-ide skinhead

working class murni pekerja keras tanpa ada tendensi ideologi politik. Dan yang perlu

diketahui adalah meskipun skinhead dengan Paham SHARP New York ’80 namun bukan

berarti mereka tidak paham politik.

B. Rumusan Masalah

Bertolak pada penjelasan latar belakang diatas penulis menyusun rumusan

masalah:Bagaimana pola komunikasi komunitas skinhead berkait masalah penyebarkan

paham SHARP New York ‘80?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang pola komunikasi

(19)

7 D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Penelitian Secara Teoritis :

Secara teoritis dari penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat

berkontribusi dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya pada ranah

bahasan pola komunikasi tentang subkultur skinhead.

2. Kegunaan Penelitian Secara Praktis :

Bagi peneliti dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman baru dan membuka lebih banyak wawasan mengenai SHARP

New York ‘80 dan paradigma politik para skinhead sendiri dan merubah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang terjadi pada anggota komunitas APFAL di Kabupaten Nganjuk, dalam aktifitas apresiasi

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Anak Komunitas Punk dengan Orang Tua Kandung (Studi pada Anak Komunitas Punk Jalan Sigura-Gura

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang pola jaringan komunikasi dalam Komunitas sepeda onthel, khususnya pada Komunitas Timbang Melaku.. Harapan yang

Pola jaringan komunikasi yang terbentuk dalam

POLA KOMUNIKASI ANTARA VOLUNTEER DAN FIGHTER KOMUNITAS CHILDHOOD CANCER CARE (3C) SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Volunteer di Komunitas

Judul Skripsi : POLA KOMUNIKASI KELUARGA YANG TINGGAL TERPISAH DI KOTA BERBEDA (studi pada keluarga “Giri Asianto” di kota Malang)1. Telah dipertahankan dihadapan Dewan

Penulis mengambil Komunitas Blues Malam Pekanbaru sebagai objek penelitian karena penulis melihat pola komunikasi yang terjadi di dalam komunitas berjalan melalui kelompok yang berbeda,

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa, pola komunikasi organisasi dilakukan secara vertikal di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Kota Malang berjalan dengan baik namun