KEANEKARAGAMAN JENIS, STRUKTUR KOMUNITAS DAN
POLA PENYEBARAN HOLOTHUROIDEA DI DAERAH RATAAN
TERUMBU TELUK GILIMANUK PROVINSI BALI
SKRIPSI
OLEH:
IFAN PRASETYA YUDA 06330011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011
i
KEANEKARAGAMAN JENIS, STRUKTUR KOMUNITAS DAN
POLA PENYEBARAN HOLOTHUROIDEA DI DAERAH RATAAN
TERUMBU TELUK GILIMANUK PROVINSI BALI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
OLEH:
IFAN PRASETYA YUDA 06330011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Ifan Prasetya Yuda Nim : 06003311
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Keanekaragaman Jenis, Struktur Komunitas dan Pola Penyebaran Holothuroidea di Rataan Terumbu Teluk Gilimanuk Provinsi Bali
Diajukan untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu ( S1 )
pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi
Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Biologi
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,
Drs. H. Fauzan, M.Pd.
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 1...
2. Drs. Samsun Hadi, M.S 2……….
3. Drs. Lud Waluyo, M.Kes 3……….
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ifan Prasetya Yuda
Tempat Tanggal Lahir : Singaraja, 27 Pebruari 1987
Nim : 06330011
Fakultas/Jurusan : K.I.P/Biologi
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ‘‘Keanekaragaman Jenis, Struktur Komunitas dan Pola Penyebaran Holothuroidea di Daerah Rataan Terumbu Teluk Gilimanuk Provinsi Bali’’ adalah bukan skripsi orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang sudah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi Akademis.
Malang, 4 Mei 2011 Yang Menyatakan,
(Ifan Prasetya Yuda)
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
v
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan
kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari
karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur (QS Fathiir : 12).
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur (QS Luqman : 31).
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS Ar-Ruum : 41).
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (QS Al-Baqarah : 164).
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keanekaragaman Jenis, Struktur Komunitas dan Pola Penyebaran Holothuroidea di Daerah Rataan Terumbu Teluk Gilimanuk Bali”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda Setiyono dan Ibunda Emi Mulyani tercinta dan tersayang atas segala kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa, terima kasih atas doa, bimbingan, semangat dan limpahan cinta serta kasih sayang yang Bapak & Ibu berikan kepada putramu ini. Tiada harta yang dapat kuberikan selain cinta, kasih sayang, hormat, pengabdian dan doa untuk bapak & ibu, semoga Allah SWT menghadiahkan surga untuk Bapak dan Ibu, Amin ya Robbal Alamin...
2. Bapak Drs.H. Fauzan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
4. Bapak Drs. H. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Samsun Hadi, M.S. selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.
7. Adik-adikku, Hesti Wahyu Ridhowati, dan Langgeng Cahyo Utomo yang telah memberikan semangat kepada penulis.
8. Bapak Agus Santoso, S.Sos. dan keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Ilmiah (UKM FDI-UMM) yang telah membimbing dan bersama-sama menikmati indahnya menjadi Sang Juara.
9. Zaqia Nur Fajarini (Adik Qi-Qi) dan Keluarga Besar Bapak H. Turmudzi Terima kasih atas bantuan moril, dan spiritual yang selalu diberikan.
vii
10.Bapak dan Ibu Guruku dari SD, SMP, hingga Madrasah Aliyah Negeri Negara. Terima kasih telah membekaliku dengan ilmu untukku hidup.
11.Sahabat sejati keluarga besar kelas A dan B Pendidikan Biologi UMM 2006. Terima kasih kawan, kita akan sukses di dunia yang sesungguhnya kelak kita hadapi.
12.Keluarga Besar penghuni kost beserta “BAPAK HARMAY dan IBU MURNI, yang saya anggap sebagai orang tua kedua yang begitu sabar dan baik kepada saya maafkan saya yang selalu telat dalam membayar uang kost dan listrik.
13.Sahabat-sahabat penghuni kost Harmay gang IX Mewah (Mepet Sawah) “ Brian, Lukman, Rendy, Berky, Abe, Deni, Aziz, Pandu, Riza, Agam, Ahmad, Prayitno, Dedy sobri atas segala support dan semangat kalian untukku dalam menggarap dan menyelesaikan NCEKERIPCI (Skripsi) ini.
14.Korps Drumband “Swara Catata Gita” pembakar semangat juang dalam berfikir, bertindak, dan berkarya.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan sekaligus menjadi tenaga baru untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia.
Malang, 3 Mei 2011 Penulis,
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.5 Batasan Penelitian ... 6 1.6 Batasan Istilah ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Terumbu Karang... 9
2.1.1 Biologi Terumbu Karang ... 12
2.1.2 Ekologi Terumbu Karang ... 25
2.1.3 Manfaat Terumbu Karang ... 29
2.1.4 Kerusakan Terumbu Karang... 30
2.2. Tinjauan Umum Teripang (Holothuroidea) ... 32
2.2.1 Struktur Anatomi Teripang ... 34
2.2.2 Habitat dan Distribusi Teripang ... 39
2.2.3 Klasifikasi Teripang ... 45
ix
2.2.5 Predator dan Pertahanan Diri Teripang ... 49
2.2.6 Manfaat Teripang ... 49
2.3 Tinjauan Indeks Keanekaragaman Jenis ... 53
2.3.1 Indeks Shannon-Wiener (H’) ... 54
2.3.2 Indeks Kemerataan atau Evenness (E) ... 56
2.4 Tinjauan Pola Penyebaran ... 56
2.5 Rona Lingkungan Daerah Penelitian ... 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 60
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 60
3.2.1 Tempat ... 60
3.2.2 Waktu... 60
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 60
3.4 Alat dan Bahan ... 61
3.4.1 Alat ... 61
3.5 Metode Pengambilan Data ... 61
3.6 Prosedur Penelitian ... 61
3.6.1 Penentuan Lokasi ... 61
3.6.2 Tahap Pengambilan Sampel ... 62
3.6.3 Tahap Identifikasi ... 65
3.7 Teknik Analisis Data ... 65
3.7.1 Kepadatan ... 65
3.7.2 Kepadatan Relatif ... 65
3.7.3 Frekuensi ... 66
3.7.4 Frekuensi Relatif ... 66
3.7.5 Indeks Nilai Penting ... 66
3.7.6 Indeks Keanekaragaman ... 66
3.7.7 Pola Penyebaran ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian ... 68
4.1.1 Data Umum Hasil Penelitian ... 68
x
4.2 Pembahasan ... 84
4.2.1 Jenis Teripang. ... 85
4.2.2 Kepadatan (Densitas) ... 86
4.2.3 Frekuensi ... 88
4.2.4 Indeks Nilai Penting ... 89
4.2.5 Indeks Keanekaragan Jenis ... 90
4.2.6 Pola Penyebaran ... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 93
5.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kepadatan Populasi Berbagai Jenis Teripang di Kawasan Pasifik Barat ... 45 Tabel 2. Nilai Parameter Suhu, Salinitas dan pH di Rataan Terumbu Teluk
Gilimanuk ... 70 Tabel 3. Hasil Identifikasi Terhadap Teripang dari Rataan Terumbu Teluk
Gilimanuk……….. . 70 Tabel 4. Jenis dan Jumlah yang Ditemukan dalam Setiap Transek di Rataan
Terumbu Teluk Gilimanuk ... 71 Tabel 5. Karakteristik populasi (D, RD, F, RF, INP) di Rataan Terumbu
Teluk Gilimanuk ... 71 Tabel 6. Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis ... 73
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lapisan Tubuh Karang dengan Sel Penyengat dan Zooxanthellae
di Dalamnya. Tampak Sel Penyengat dalam Kondisi Tidak Aktif
dengan yang Sedang Aktif ... 14
Gambar 2. Bentuk-bentuk Koloni Karang... 21
Gambar 3. Teori Pembentukan Tipe Terumbu Karang: Terumbu Tepi (Fringing Reef), Terumbu Penghalang (Barrier Reef), dan Terumbu Cincin (Atoll) ... 22
Gambar 4. Siklus Reproduksi Seksual Karang ... 24
Gambar 5. Struktur Morfologi Holothuroidea ... 34
Gambar 6. Struktur Anatomi Holothuroidea ... 38
Gambar 7. Denah Denah Penelitian Di 3 Pulau Kecil Kawasan Pantai Teluk Gilimanuk Bali ... 63
Gambar 8. Denah Daerah Pengamatan di Teluk Gilimanuk ... 64
Gambar 9. a. Holothuria Bohadschia similis ... 111
Gambar 9. b. Holothuria Bohadschia similis (Dalam Air) ... 111
Gambar 10.a. Thelenota anax ... 112
Gambar 10.b. Thelenota anax (Dalam Air) ... 112
Gambar 11.a. Euapta godeffroyi ... 113
Gambar 11.b. Euapta godeffroyi (Dalam Air) ... 113
Gambar 12.a. Stichopus horrens ... 114
Gambar 12.b. Stichopus horrens (Dalam Air) ... 114
Gambar 13. Holothuria scabra ... 115
Gambar 14. Holothuria fuscopunctata ... 115
Gambar 15.a. Holothuria edulis ... 116
Gambar 15.b. Holothuria edulis (Dalam Air) ... 116
Gambar 16. Bohadschia marmorata ... 117
Gambar 17. Colochirus robustus (White) ... 117
Gambar 18. Holothuria sp (A)... 118
Gambar 19. Holothuria sp (B) ... 118
Gambar 20. Rona Lingkungan Daerah Penelitian ... 119
Gambar 21. Tempat 3 Pulau Yang Ditumbuhi Hutan Mangrove ... 119
Gambar 22. Alat Transportasi Laut yang digunakan Selama Penelitian ... 120
Gambar 23. Berbagai Alat yang Digunakan dalam Penelitian ... 120
Gambar 24. Peralatan Scuba Diving ... 121
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Karakteristik Populasi, Indeks Keanekaragaman
Jenis dan Pola Penyebaran ... 96 Lampiran 2 Jumlah Populasi Teripang ... 106 Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 111
xiv
DAFTAR PUSTAKA
---. 1996. Agenda 21 Indonesia – Bab 18. Startegi Nasional Untuk
Pembangunan Berkelanjutan. Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Jakarta.
---. 2001. Petunjuk Pelaksanaan Transplantasi Karang. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut. Jakarta. 44 hal.
---. 2006a. Selayang Pandang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep: Kecamatan Sapeken.Dinas Kelautan dan Perikanan- Kabupaten Sumenep. Jawa Timur.
---. 2006b. Terumbu Karang Kecamatan Sapeken. Dinas Kelautan dan Perikanan- Kabupaten Sumenep. Jawa Timur.
---. 2008. Coral Reefs. NOOA’s Coral Reef Information System. (Online). (http://www.solcomhouse.com/coralreefs/). Diakses tanggal 12 Juni 2008.
---. 1995. Beberapa Catatan Tentang Teripang Bangsa Aspidochirotida. Oseana, Volume XX, Nomor 4, 1995. Hal 11-23.
---. 2001. Life and Death of Coral Reefs. Chapman & Hall. New York. p.198-229.
---. 1997. Are Holothurian Fisheries for Export Sustainable? Proceed. 8th Int. Coral reef Sym., 2. p.2021-2026.
---. 1998. Overexploitation in The Present World Sea Cucumber Fisheries and Perspectives in Mariculture. In: Echinoderms: San Francisco (Mooi & Telford, eds). Proceed. 9th. Int. Echinoderm Confrence San Francisco, California, USA. 5-89 August 1996. p.449-454.
---. 1981. Sexual Cycle of Three Comercially Important Holothurian Species
(Echinodermata) from the Lagoon of New Caladonia. Bull.Mar.Sci. 31 (3).
p.523-543.
---. 2005. Teripang (Holothurians) Perlu Dilindungi. Bidang Sumberdaya Laut, Puslit Oseanografi – LIPI. Jakarta.
---. 2001. Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea)di Rataan Terumbu Karang Perairan Pantai Morella Ambon. Pesisir dan Pantai Indonesia IV. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta. Hal. 227-233.
---. 2003. Sumberdaya Teripang(Holothuroidea) di Perairan Teluk
Kotania, Seram Barat-Maluku Tengah. DalamPesisir dan Pantai Indonesia VIII.
P3O-LIPI. Jakarta. Hal.129-133.
Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
xv
Akmal. 2003. Terumbu Karang yang Kian Terusik. Penerbit Citra Adi Bangsa. Surabaya. 76 hal.
Anonymous. 1994. Sea Cucumbers and Beche-de-mer of the Tropical Pacific: a
Handbook for Fishers. Revised Edition. South Pacific Commission. Noumea-New
Caledonia. 51pp
Aziz, Aznam. 1987. Beberapa Catatan Tentang Perikanan Teripang di Indonesia dan Kawasan
Indo-Pasifik Barat. Oseana, 12 (2). Hal. 68-78.
Bakus, G.J. 1973. The Biology and Ecology of Tropical Holothurians. In Biologu and Geology of Coral Reefs (Jones, Q.A. & Endeans, eds) Vol II. Acad. Press. New York. p.247-270.
Barbour, M.G .; Burk, J.H; Pitts, W.D. 1999. Terrestrial Plant Ecology. 3nd Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California. xii + 642pp.
Barnes, R.d. 1987. Invertebrate Zoology. 5th Edition . Saunders College Publishing, Philadelphia. xi+893pp
Bengen, D.G. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Bogor, 29 Oktober-3 November 2001. Hal 28-55.
Birkerland, C. 1989. The Influence of Echinoderms on Coral-reef communities. In: Echinoderm Studies. (M. Jangoux & J.M Lawrence, eds.) Vol.3, p.l-79.A.A Balkema, Rotterdam, Netherland.
Bonham, K. and Held, E.E. 1963. Ecological Observation on the Sea Cucumber Holothuria atra and Holothuria leucospilota at Rongelap Atoll Marshall Island.
Par. Sci. 17. p.305-314.
Brotowidjojo, M.D. 1990. Zoologi Dasar. Penerbit Djambatan. Jakarta. Hal.125
Brower, J.E; Zar, J.H; von Ende, C.N. 1977. Field and Laboratory Methods for General
Ecology. Third Edition. WM C Brown Publishers. p.32-33.
Brown, B.E. 1987. Worldwide Death of Corals-natural Cyclical Events or Man-made Pollution? Marine Pollution Bulletin (18). p.9-13
Brusca, R., and G. Brusca. 2003. Invertebrates. Sinauer Associates, Inc.. Sunderland, Massachusetts.
Burke, L; Selig, E; Spalding, M. 2002. Terumbu Karang yang Terancam di Asia Tenggara: Ringkasan Untuk Indonesia. Diterjemahkan dari Reefs at Risk in Southeast Asia. World Resources Institute USA. 40 hal.
Castro, Peter & Huber, Michael E. 2003. Marine Biology Fourth Edition (International
Edition). McGraw-Hill. New York. p.297-320.
Campbell, et al., 2003. Biologi. Erlangga. Surabaya. Hal. 242
Cannon, L.R.G and Silver, H. 1986. Sea Cucumbers of Nothern Australia. Quesland Museum. Brisbane. 60 pp.
xvi
Cesar, H. 2000. Collected Essay on the Economics of Coral Reefs. Departement Biology and Environmental Science, Kalmar University. Sweden.
Chen, Chang-Po and Chian, Ching-Sung. 1990. Larval Development of Sea Cucumber, Actynopiga echinites (Echinodermata: Holothuroidea). Bull. Inst. Zool. Academia Sinica 29 (2). p.127-133.
Clark, A.M and Rowe, F.W.E.1971. Monograph of Shallow Water Indo West Pasific
Echinoderms. Trustees of The British Museum (Natural History). London.
p.171-210.
Conand, C. 1990. The Fishery Resources of Pacific Island Country: Part 2 Holothurian.
Food and Agricultural Organization-United Nation.
Conand, C and Sloan, N.A. 2004. Pasific Island Sea Cucumber and Bech-De-Mer
Identificatoin Card.: Marine Resources Division Information Section. Inc., BP D5 98848 Neumia Cedex, New Caledona.
Comission of International Trade on Endangered Species (CITES). 2006. Summary of
FAO and CITES Workshops on Sea Cucumber: Major Findings and Conclusions.
Twenty-second Meeting of the Animals Committee, Lima (Peru), 7-13 July 2006. Dahuri, R., Rais, J., Sitepu J.M., 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta.
Dahuri, R. 1999. Reformasi Pengaturan Lingkungan Bidang Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Jurnal Proyek Pesisir - PKSPL IPB. Edisi 04/Th. I/1999.
Darsono, Prapto. 1999. Perkembangan Pembenihan Teripang Pasir, Holothuria scabra Jaeger di Indonesia. Oseana XXIV (3). Hal 35-45.
Darsono, Prapto dan Djamali, A. 1998. Kepadatan Stok Teripang di Berbagai Wilayah di Indonesia. Torani, ed. Khusus, Juni 1998. Hal.264-272.
Darsono, Prapto; Putro D.H; dan Yusron, E. 2002. Upaya Pembenihan Teripang Pasir
Holothuria scabra Jaeger dalam Skala Massal. Makalah Simposium Interaksi
Daratan dan Lautan: Pengaruhnya Terhadap Sumberdaya dan Lingkungan, Jakarta, 25-26 Septermber 2002. LIPI. Hal 1-16.
Dewi, Erni Sisca. 2006. Analisis Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara. Tesis Magister Sains pada Program Studi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Doty, J.M. 1977. Fission on Holothuria atra and Holothuria Population Growth. MSc Thesis. University Guam. 54 pp.
Dumilah, Dewi Retno. 2006. Kelimpahan Teripang (Holothuroidea) di Rataan Terumbu
Pulau Putri Timur, Kepulauan Seribu. Biologi FMIPA-Universitas Indonesia.
xvii
Ferdouse, F. 1999. Beche-de-mer Markets and Utilization. SPC Beche-de-mer Information Bulletin, 11:3-8.
Gilliland, P.M. 1993. The Skeletal Morphology, Systematics and Evolutionary History of Holothurians. Special Papers in Palaeontology 47. p.147.
Glynn, P.W; Stewart, R.H; and Mccosker, J.E. 1972. Pacific Coral Reefs of Panama: Structure, Distribution and Predators. Geology Rundsch (61). p.226-243
Glynn, P.W. 2001. Bioerosion and Coral-Reef Growth: A Dinamic Balance. In Birkeland, C. (ed.) 2001. Life and Death of Coral Reefs. Chapman & Hall, New York. p.68-95.
Goreau, T.F and Wells, J.W. 1967. The Shallowater Scleractinia of Jamaica: Revised List of Species and Their vertical Distribution Range. Bulletin Marine Science (17). p.442-453
Hammond, L.S; Birtles R.A; and Reichelt, R.E. 19854. Holothuroid Assemblages on Coral Reefs Across The Central Section of The Great Barrier Reef. Prog. Fifth Intern. Coral reef Congress. Tahiti 2. p.285-291.
Heddy, S dan Kurniati, M. 1994. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi: Suatu Bahasan Tentang
Kaidah Ekologi dan Penerapannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Heddy, S.; Soemitro, S.B; Soekartomo, S. 1989. Pengantar Ekologi. Edisi Cetakan 2. CV Rajawali Press. Jakarta. Hal. 33-34.
Heryanto. 1984. Suatu Studi tentang Kepadatan dan Pola Penyebaran Berbagai Jenis Teripang (Echinodermata = Holothuroidea) di Pesisir Gugus Pulau Pari Teluk Jakarta. Karya Ilmiah, Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 70 hal.
Hyman, L.H. 1955. The Invertebrata Echinodermata. Vol IV. McGraw-Hill Book Co. New York.p.212
James, D.B.; Rajapandian, M.R.; Basker, B.K,; and Gopinathan. 1988. Successful Induced Spawning and Rearing of The Holothurian Holothuria (Metriatyla) scabra Jaeger at Tuticorin. Mar. Fish.Infor.Ser. 87. p.30-33.
Johan, Ofri. 2003. Beberapa Genus Karang yang Umum di Indonesia. Makalah Training Course: Karakteristik Biologi Karang Tanggal 7-12 Juli 2003. PSK-UI, Yayasan TERANGI dan IOI-Indonesia. Jakarta. Hal.1-5.
Karleskint, George. 1998. Introduction to Marine Biology. Harcout Brace & Company. Florida. p.277-294
Kerr, A.M. 2000. Evolution and Systematics of Holothuroidea (Echinodermata). Thesis, Yale University.
xviii
Kerr, A.M; Stofeel, E.M and Yoon, R.L. 1993. Abundance Distribution of Holothuroids (Echinodermata: Holothuroidea) on a Windward and Leeward Iringing Coral Reef. Guam, Mariana Island. Bull. Mar. Sci 52 (2). p.780-790.
Kinsman, D.J.J. 1964. Coral Reef Tolerance of High Temperatures and Salinities. Nature (202). p.1280-1282.
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. University of British Columbia, Harper Collins Publishers. p.654
Kropp, R.K. 1982. Responses of Five Holothurian Species to Attack By A Predatory Gastropod Tonna perdix. Pac. Sci 36 (4).p.445-452.
Ludwig, J.A, & Reynolds, J.F. 1988. Statistical Ecology: A Primer on Methods and Computing. John Wiley & Sons. New York. p.92-94
Macnae, W and Kalk, M. 1962. The Fauna and Flora of Sand Flats at Inhaca Island. Mocambique. Biol. Morya 5. p.17-23.
Magurran, E.A. 1988. Ecological Diversity and Its Measurment., Princeton University Press. New Jersey. 179 pp.
Martoyo, J.; Aji, N.; dan Winanto, T. 2006. Budi Daya Teripang. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal. 16-17.
McNaughton, S.J dan Wolf, Larry L. 1998. Ekologi Umum. Edisi Kedua Cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. p.608-610
Misra, R. 1968. Ecologocal Workbook. Oxford & IBM. Publs. Co. New Delhi. 224 pp Mojetta, A. 1995. The Barrier Reefs. A Guide to The World of Corals. A.A. Gaddis &
Sons, Egypt. 168 pp.
Moosa, K.; Dahuri, R.; Hutomo, M; Ismu SS; Salim, S. (Eds). Indonesian Country Study on Integrated Coastal and Marine Biodiversity Management. Ministry of State for Environment Republic of Indonesia. Corporation with Directorate for Nature Management, Kingdom of Norway.
Muller-Parker, G. dan C.F. D’Elia. 2001. Interaction Betw een Corals and Their Symbiotic Algae. In Birkeland, C. (ed.) 2001. Life and Death of Coral Reefs.
Chapman & Hall, New York. P.96-113.
Munro, J.L. 1994. Prospect for Aquaculture in Coral Reef Environments. In: The Management of Coral Reef Resource System (JL Munro & PE Munro, eds). ICLARM Conf. Proc. 44:97-98
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Terj. dari Marine
Biology: An Ecological Approach, oleh Eidman dkk1992. PT Gramedia Pustaka
xix
Odum, Eugene P. 1994. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 248-249.
Oemarjati, Boen S. dan Wardhana, Wisnu. 1990. Taksonomi Avertebrata: Pengantar Praktikum Laboratorium. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hal.141 Pawson, D. L. 1982. Holothuroidea. In: Parker, S. P., ed. Synopsis and Classification of
Living Organisms. McGraw-Hill. New York. p.813-818.
Peet, R.K. 1975. Relative Diversity Indices. Ecology (56). p.496-498.
Pielou, E.C. 1974. Population and Community Ecology. Gordon and Breach. New York. Pradina. 1996. Metode Pengkajian Reproduksi Teripang (Holothuroidea,
Ekhinodermata). Lonowarta Edisi November (XIX) 1996. Hal. 13-22.
Purwati, Pradina. 2005. Teripang Indonesia: Komposisi Jenis dan Sejarah Perikanan.
Oseana, Volume XXX, Nomor 2, 2005. Hal. 11-18.
Rajab, A.W. dan Yusron, E. 1994. Pengamatan Teripang (Holothuroidea) di Perairan Pantai Sulawesi Utara. Dalam Perairan Maluku dan Sekitarnya. Vol 6:41-46. Rajab, A.W. 1996. Teripang di Teluk Un Pulau Dullah Maluku Tenggara.Dalam:
Perairan Maluku dan Sekitarnya II. Balitbang Sumberdaya Laut, Puslitbang Oseanologi LIPI. Jakarta. Hal. 9-18
Rajab, A.W dan Darsono, Prapto. 2004. Penyebaran dan Kepadatan Teripang
(Holothuroidea) di Perairan Kepulauan Natuna, Riau. Jurnal Torani Vol 14 (2) Juni 2004: 64-69
Ramofafia, C.; Gervis, M. and Bell, J. 1995. Spawning and Early Larval Rearing of Holothurai atra. Beche-de-Mer, Inform. Bull.7. p.2-6.
Richmond, R.H. 2001. Reproduction and Recruitment in Corals: Critical Links in The Persistence of Reefs. In Birkeland, C. (ed.) 2001. Life and Death of Coral Reefs.
Chapman & Hall. New York. p.175-197.
Richmond, R.H. and Hunter, C.L. 1990. Reproduction and Recruitment of Corals:
Comparisons Among The Caribbean, The Tropical Pacific, and The Red Sea. Mar
Ecol. Prog.Ser. Vol. 60. p.185-203.
Robin, B., C. Petron, & C. Rives. 1981. Living Corals. Les Edition Du Pacifique, (?): 144 p.
Rohmimohtarto, Kasijan dan Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta. Hal. 248-250.
Rowe, F.W.E. 1969. A Review of Family Holothuroidea (Holothuridae = Aspidochirotida). Bull. Br. Mus. Nat. His. Zool. London. p. 117-170.
xx
Rowe, F.W.E and Doty, J.E. 1977. The Shalloe-water Holothurian of Guam. Micronesia 13 (2). p.217-250.
Rumahrupete, B.; Choliq, A.; Letelay, J. 1990. Kerapatan dan Kelimpahan Teripang
(Holothuria spp.) di Pantai P. Yamdena Kecamatan Tanimbar Selatan. Jurnal
Penelitian Perikanan Laut. 55:41-48.
Samad, M.Y. 2000. Perbaikan Kualitas Produk Industri Kecil Teripang . Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol.2, No.3, (Juni 2000), Hal. 52-55.
Siena, Katarina. 1997. Inventarisasi Jenis-Jenis Teripang (Echinodermata,
Holothuroidea) di Rataan Terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta.
Biologi FMIPA-Universitas Indonesia. Jakarta
Smiley, S.; McEuen, F. S. Chaffee, S. and Krishnan, S. 1991. Echinodermata:
Holothuroidea. In: Giese, A. C., J. S. Pearse, and V. B. Pearse, eds. Reproduction of Marine Invertebrates. Volume 6. Pacific Grove, California: Boxwood Press, p.663-750.
Soegianto, Agoes. 1994. Ekologi Kuantitatif. Usaha Nasional. Surabaya. 173 hal.
Stacy, N. 1999. Boat to Burn: Bajo Fishing Activity in the Australian Fishing Zone. Ph.D Thesis. NTU. 360 pp.
Stoddart, D.R. 1969. Ecology and Morphology of Recent Coral Reef. Bio.Rev.44:p.433-498
Suadi. 2006. Menelusuri Pola Pertumbuhan Industri Perikanan Laut Indonesia: Beberapa
Catatan. INOVASI Edisi Vol.6/XVIII/Maret 2006.
Suharsono. 1996. Jenis-Jenis Karang yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. P30-LIPI. Jakarta. 116 hal.
---. 1984. Pertumbuhan Karang. Oseana. Pusat Penelitian Biologi Laut. LON-LIPI. 9(2). Hal.18-41.
---. 1987. Reproduksi Karang Batu. Oseana. Pusat Penelitian Biologi Laut. LON-LIPI. Jakarta. 9 (2). Hal. 10-14.
Suharsono dan Sukarno. 1992. Coral Assemblage Around Pulau Genteng Besar, Seribu
Island, Indonesia. Third ASEAN Science and Technology Marine Science:
Living Coastal Resources.
Sukarno. 2001. Ekosistem Terumbu Karang dan Masalah Pengetolaannya. Dalam Materi Pendidikan dan Pelatihan Metodologi Penilaian Kondisi Terumbu Karang. P30-LIPI, UNHAS, BAPPEDA, COREMAP, POSSI. Makassar.
Sumich, JL. 1992. An Introduction to The Biology Of Marine Life. Ed ke-5. WmC Brown. Dubuque.
Suprihariyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan. Jakarta. 108 hal.
xxi
Suwignyo, S; Widigdo, B; Wardiatno, Y; Krisanti, M. 1998. Avertebrata Air untuk Mahasiswa Perikanan. Jilid 2. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB. Bogor. Tackett, D.N. & L. Tackett. 2002. Reef Life: Natural History and Behaviors of Marine
Fishes and Invertebrates. T.F.H. Publications, Inc. New Jersey. 224 pp.
Tamanampo, JFWS; Rondo, M; Salaki, M.S. 1989. Potensi dan Komunitas Teripang di
Rataan Terumbu Karang Pulau Bunaken, Sulawesi Utara. Jurnal Fakultas
Perikanan Unsrat 1(1):25-32.
Timotius, Silvianita. 2003. Biologi Terumbu Karang. Yayasan Terumbu Karang Indonesia. 14 hal.
TKTAT Project. 1999. Global Coral Reef Distribution. United Nations Environment Programme (UNEP)-World Conservation Monitoring Centre (WCMC). Cambridge United Kingdom.
Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji, & M.K. Moosa. 1997. The Ecology of The Indonesian Seas. Part One. Periplus Edition. Hongkong. xiv + 642 p.
Tuwo, A & Conand, C. 1992. Reproductive Biology of the Holothurian Holothuria forskali (Echinodermata). J.Mar.Biol.As.U.K. 72.p.745-758.
Tuwo, A. 2004. Status of Sea Cucumber Fisheries and Farming in Indonesia. In Conand, C (ed). 2004. FAO Fisheries Technical Paper 463: Advance in Sea Cucumber Aquaculture and Management. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. p.49-58
Veron, J.E.N. and J.D. Terrence. 1979. Coral and Coral Communities of Lord Howe Island Part 30. Australian Institute of Marine Science. Townsville. p.203-236. Veron, J.E.N. 1986. Coral of Australia and The Indofasific. Angus & Robertos. Australia.
p.56.
---. 1995. Coral in Space and Time. Australian Institute of Marine Science. Townsville.
Wallace D. 1998. Coral Reefs and Their Management. (Online). (http//www.cep.unep.org.). Diakses 12 Juni 2008
Wells, J.W. 1954. Recent Corals of The Marshall Island. Profesional Pap. United State Geology Survey, 260-I. p.385-486.
Wells, S.M and Hanna, N. 1992. Greenpeace Book of Coral reefs. Balnford. United Kingdom. 160 pp.
Wells, S.M. 1995. Reef Assessment and Monitoring Using Volunteers and
Non-Profesionals. University of York and Coral Cay Conservation. United Kingdom. 57 pp.
xxii
Winarni, Nurul L. 2005. Analisa Sederhana dalam Ekologi Hidupan Liar. Makalah Pelatihan Survey Biodiversitas, Way Canguk 2005. 7 hal.
Wood, E.M. 1983. Reefs of The World: Biology and Field Guide. T.T.H. Publications, Inc., LTD. Hongkong.
Yuana, Santi. 2001. Kemelimpahan dan Distribusi Teripang (Holothuroidea) di Perairan
Pantai Karimunjawa. Fakultas MIPA Universitas Diponegoro. Semarang.
Yusron, Eddy. 1997. Struktur Komunitas Teripang (Holothutoidea) di Rataan Terumbu
Karang Kepulauan Kai Kecil, Maluku Tenggara. Prosiding Seminar Nasional
Pengelolaan Terumbu Karang, Jakarta 10-12 Oktober 1995. p.132-136 Yusron, Eddy dan Widianwari, Pitra. 2004. Struktur Komunitas Teripang
(Holothuroidea) di Beberapa Perairan Pantai Kai Besar, Maluku Tenggara.