• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSELING KELOMPOK DENGAN CHOICE THEORY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSELING KELOMPOK DENGAN CHOICE THEORY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cara untuk memperoleh prestasi belajar siswa merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipahami secara menyeluruh karena berhubungan dengan beberapa hasil positif dalam kehidupan seseorang di kemudian hari, termasuk mencapai kesuksesan dalam meraih pendidikan tinggi, pekerjaan, dan stabilitas keuangan (Eisele, Zand, Thompson, 2009). Artinya, kegagalan seseorang dalam meraih prestasi belajar bisa berdampak buruk dalam kehidupan seseorang kelak.

Siswa yang mengalami prestasi belajar rendah adalah siswa yang tidak berhasil mencapai suatu standar nilai akademik yang sudah ditetapkan lembaga pendidikan. Setiap sekolah harus memiliki standar ketuntasan minimal (SKM) yang harus dipenuhi oleh siswa di setiap mata pelajaran. Karena itu, prestasi belajar dikatagorikan rendah jika siswa gagal mencapai nilai SKM tersebut.

(2)

2 Selama beberapa dekade ini, para ahli dan masyarakat umum setuju bahwa segala upaya untuk meningkatkan sistem pendidikan harus fokus secara tepat dalam mengoptimalkan belajar siswa, meningkatkan motivasi berprestasi siswa, dan selanjutnya mengembangkan profesionalisme guru (Boyer, 1995; Darling-Hammond, 2006; Rose & Gallup, 2006; dalam Jalongo, 2007. Motivasi adalah kunci untuk meraih prestasi (Jalongo, 2007). Hal ini disebabkan motivasi mampu menentukan salah satu alasan seseorang melakukan sesuatu (Covington, 2000). Dalam dunia pendidikan, motivasi berprestasi yang tinggi bisa menentukan pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi, dengan kata lain motivasi berprestasi yang rendah bisa menjadi penentu munculnya prestasi belajar yang rendah, sebagaimana hasil penelitian Uhlinger & Steven (1960) dan Ringness (1967).

(3)

justru menjauhkan siswa tersebut dari upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akademik yang dimilikinya. Karena itu, pembahasan tentang motivasi berprestasi perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dan mendalam, terutama dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa di sekolah sehingga secara tidak langsung siswa akan mampu meraih prestasi belajar yang tinggi.

Banyak kasus-kasus perilaku siswa di Sidoarjo yang mulai tampak mengkhawatirkan. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dengan semakin menjamurnya warung internet (warnet) dan rental Play Station menjadi tantangan bagi siswa, apakah bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik atau menjadi alat yang menjauhkan mereka dari perstasi akademik karena harus membolos sekolah. Seperti yang diberitakan di Jawa Pos, 20 Januari 2011 bahwa 18 siswa dari beberapa sekolah di Waru – Sidoarjo berhasil dirazia kepolisian karena kedapatan membolos di warnet dan rental Play Station.

(4)

4 atau bermain-main di luar kelas, dan asyik bermain HP ketika guru sedang menerangkan, alasan yang menunjukkan adanya motivasi belajar yang rendah adalah karena merasa malas untuk belajar. Hasil kroscek terhadap wali kelas berkenan dengan nilai akademik menunjukkan bahwa siswa-siswa tersebut tidak memenuhi standar ketuntasan minimal yang berarti ada problem akademik pada siswa tersebut. Munculnya problem akademik seperti ini bisa saja terjadi karena ketika meninggalkan pelajaran dalam waktu yang lama, seorang siswa akan kesulitan dalam mencapai target kompetensi akademik yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan kasus tersebut, tampak bahwa telah terjadi perilaku yang mencirikan motivasi berprestasi yang rendah pada siswa SMA di Sidoarjo. Hal ini tampak pada perilaku membolos, malas mengikuti pelajaran di kelas, dan tidak memperhatikan guru ketika sedang mengajar. Siswa tersebut kurang memiliki keinginan untuk menjadi yang terbaik, tanggung jawab sebagai siswa, memperhatikan umpan balik dan waktu dalam penyelesaian tugas sebagai ciri dari adanya motivasi berprestasi yang tinggi menurut Mclelland (Morgan, 1995).

Karena itu, diperlukan suatu bentuk intervensi psikologis yang mampu meningkatkan motivasi berprestasi siswa, sehingga mereka bisa memunculkan perilaku yang mampu membawa mereka untuk terbebas dari rendahnya prestasi belajar.

(5)

keterlibatan siswa dalam organisasi OSIS di sekolah (Utomo, 2005), Orientasi kelompok, dan keterlibatan keluarga (Wilkins & Kuperminc, 2009). Lebih lanjut, Ettin (1996) menjelaskan bahwa kelompok bisa dibentuk untuk membantu kesehatan mental pasien dan melindungi dari beberapa macam simptom dan sindrom termasuk depresi, kecemasan, amarah, dan permasalahan hubungan. Kerja dalam kelompok merupakan suatu cara yang efisien, efektif, dan multifungsi karena dianggap sebagai sebuah metode yang ideal dalam menemukan kebutuhan siswa yang beresiko atau mengalami permasalahan akademik (siswa yang memiliki performa yang signifikan berada di bawah rata-rata) (Akos & Milsom, 2007).

(6)

6 Adapun pendekatan Choice Theory, menurut Wubbolding (2000) sangat membantu dalam membantu klien dalam menentukan suatu metode rekoveri yang menyehatkan dengan mengeksplorasi WDEP (W=Want, D=Direction and Doing, E=Evaluation, P=Plan) bagaimana klien tersebut mampu memenuhi lima kebutuhan dasar mereka melalui pertanyaan apa yang mereka lakukan, inginkan, evaluasi diri, dan rencanakan sebagaimana klien memilih perilaku yang efektif. Berdasarkan Choice Theory, seseorang bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri terhadap apa yang mereka lakukan, rasakan, dan pikirkan. Choice Theory membantu seseorang untuk mengontrol perilaku mereka dan membuat pilihan yang baru dan sulit dalam kehidupan mereka (Kim, 2008). Dengan kemampuan ini, diharapkan klien mampu menentukan pilihan perilaku yang mengarah pada motivasi berprestasi yang tinggi.

Corey (dalam Kim, 2008) menyatakan bahwa terapi realitas (Choice Theory) cocok deterapkan dalam konseling individual, kelompok, dan

(7)

kelompokreality therapy denganChoice Theory terhadap tingkat kecanduan internet dan harga diri mahasiswa, Kim (2008) menyatakan bahwa konseling kelompok reality therapy dengan Choice Theory sangat efektif menurunkan tingkat kecanduan mahasiswa terhadap internet dan meningkatkan harga diri mahasiswa tersebut dalam penggunaan internet.

Selain itu, Romano &D’Rozario (2007)menyatakan kahwa kelebihan konseling kelompok adalah mampu diterapkan terhadap klien yang mengalami putus hubungan, baru saja kehilangan orang yang dicintai, karir, dan pergantian pekerjaan, prestasi sekolah yang rendah dan rendahnya keterampilan social. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Kayler & Sherman (2009) yang membuktikan bahwa konseling kelompok mampu memperkuat perilaku belajar siswa, hubungan interpersonal siswa, dan meningkatkan jumlah siswa yang mampu melewati angka kelulusan (pass rate).

Berdasarkan permasalahan tersebut, penting kiranya untuk melakukan penelitian tentang untuk melihat Konseling Kelompok denganChoice Theory dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa yang memiliki prestasi belajar rendah.

B. Rumusan Masalah

(8)

8 C. Tujuan

Untuk mengetahui efektivitas Konseling Kelompok dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa yang memiliki prestasi belajar rendah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan guna perkembangan disiplin ilmu psikologi terutama psikologi pendidikan dan psikologi konseling.

2. Manfaat praktis a. Bagi sekolah

Agar mengembangkan program pengembangan kompetensi siswa dengan menggunakan pendekatan kelompok.

b. Bagi guru

Agar bisa menggunakan konseling kelompok dalam menyelesaikan permasalahan prestasi belajar siswa, melalui peningkatan motivasi berprestasi siswa.

c. Bagi siswa

(9)

KONSELING KELOMPOK DENGAN

CHOICE THEORY

UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

THESIS

Oleh :

Eko Hardiansyah, S.Psi 07820004

MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)
(11)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda-tangan di bawah ini, saya

Nama : Eko Hardiansyah

NIM : 07820004

Program Studi : Magister Profesi Psikologi Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa: 1. Tesis/Desertasi*) dengan judul

KONSELING KELOMPOK DENGANCHOICE THEORYDALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis/Desertasi*) ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan atau diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis/Desertasi*) ini dapat dibuktikan terdapat unsure-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS/DESERTASI*) ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis/Desertasi*) ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 14 Agustus 2012 Yang menyatakan,

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “Konseling Kelompok dengan Choice Theory untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa”.

Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya yang membawa kita sebagai umat-Nya ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penyusunan Tesis ini diajukan untuk memenuhi syarat akademis dalam rangka menyelesaikan Studi S2 Program Studi Profesi Psikologi di Program Pasca Sarjana Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan Tesis ini, penulis banyak sekali menemui hambatan dan kesulitan, namun berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, maka hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Latipun, M.Kes., Selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Ketua Program Magister Psikologi yang tidak pernah lelah memotivasi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. 2. Ibu Dr. Wisnu Martani selaku dosen pembimbing utama yang telah

bersedia untuk membimbing dan memberi pengarahan hingga selesainya penulisan tesis ini.

3. Ibu Djudiyah, M.Si, Psi., selaku dosen pembimbing II yang juga bersedia untuk membimbing dan memberi pengarahan hingga selesainya penulisan tesis ini.

4. Para Dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

5. Semua rekan-rekan Magister Profesi Psikologi angkatan 2007 yang telah secara moral membantu memotivasi dan mendukung saya dalam proses tesis ini.

6. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, bantuan dalam penyusunan tesis ini.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak. Demikian juga dengan penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu koreksi dan sarannya sangat diharapkan.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya segenap pembaca, Amin.

(13)

DAFTAR ISI

3. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Motivasi Berprestasi ... 13

B. Konseling Kelompok ... 20

1. Pengertian Konseling Kelompok... 20

2. Tujuan Konseling... 21

3. Manfaat dan Keterbatasan Konseling Kelompok... 23

4. Struktur dalam Konseling Kelompok... 26

5. Tahapan Konseling... 29

6. Faktor Kuratif... 33

7. Proses Kelomok dan Perilaku Anggota... 34

8. Interaksi dalam Kelompok... 36

C. Choice Theory... 36

1. Prinsip Dasar... 36

2. Lima Kebutuhan Dasar Manusia... 37

3.Quality World... ... 38

4. Perilaku Total (Total Behavior)... 40

D. Konseling Kelompok denganChoice Theory 42

E. Konseling Kelompok denganChoice Theorydalam Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa...

45

(14)

Motivasi Berprestasi Siswa...

G. Kerangka Berfikir... 51

H. Hipotesis Penelitian... 51

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian... 52

B. Variabel Penelitian……… 53

C. Subjek Penelitian ……... 55

D. JenisData dan Instrumen Penelitian…... 56

E. Validitas dan Reliabilitas……..………..…….…. 62

F. ProsedurEksperimen….……….. 68

G. Analisa Data……….…….… 72

BAB IV HASIL PENELITIAN A. HasilPenelitian……… 75

B. Hasil Analisa Data………... 77

C. Pembahasan...……….. 84

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 89

B. Saran……… 89

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar: Bagan 3.1. Designpretest-posttest control group.……… 53 Gambar: Grafik 4.3. Grafik Perkembangan Hasil Intervensi Berdasarkan jumlah subjek……….…... 76 Gambar: Grafik 4.6.ScatterplotData Pretes dan Postes…... 81 Gambar: Grafik 4.8. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Motivasi Berprestasi

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Prosedur Konseling Kelompok denganChoice

Theory………. 47

Tabel 3.2.Identitas Subjek Penelitian Kelompok Kontrol………. 55

Tabel 3.3.Identitas Subjek Penelitian Kelompok Eksperimen………. 56

Tabel 3.4. Blue Print Skala Motivasi Berprestasi…..……… 62

Tabel 3.5. Sebaran Item Valid Skala Motivasi Berprestasi….………..…... 64

Tabel 3.6. Norma Aspek-aspek Motivasi Berprestasi Siswa………. 68

Tabel 3.7. Jadwal Pelaksanaan Konseling Kelompok denganChoice Theory……. 71

Tabel 4.1. Klasifikasi Siswa Berdasarkan Hasil Pretes Skala Motivasi Berprestasi. 76 Tabel 4.2. Klasifikasi Siswa Berdasarkan Hasil postes Skala Motivasi Berprestasi. 76 Tabel 4.3. AnalisisGainPostes dan Pretes………. 76

Tabel 4.4.Hasil Uji Normalitas……….. 77

Tabel 4.5.Hasil Uji Homogenitas……….. 79

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abbot, W. J. 1980. Banking on your interests. In N. Glasser (Ed.), What are you doing? (pp. 270-280). New York: Harper & Row.

Abubakar, Siti Rahmaniar. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Kendari. Jurnal Pendidikan.

Akos, P. & Milsom, A. 2007.Introduction to Special Issue: Group Work in K-12 Schools.Journal for Specialist in Group Work, vol 32, p. 5-7.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2009.Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2008.Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2008.Metode Penelitian Kuantiattif: Komunikasi Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Capuzzi, D., Gross, D.R. 1991. Introduction to Counseling. Needham Heights: Ally and Bacon

Corey, G. 1995.Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Eresco. Covington, M.V. 2000. Intrinsic Versus Extrinsic Motivation in Schools: A

Reconsiliation. Current Directions in Psychological Science, vol. 9(1) p. 22-25.

Cronbach, L. J. (1950). Further Evidence on Response Sets and Test Design. Educational and psychological measurement.10, 3-31.

(18)

Edwards, Allen L. 1957. Techniques of Attitude Scale Construction. New York : Appleton-Century-Crofts, Inc.

Eisele, Heather; Zand, Debra H.; Thomson, Nicole Renick. 2009. The Role of Sex, Self-Perception, and School Bonding in Predicting Achievement among Midle Class African American Early Adolescence. Adolescence, Libra Publisher Inc.

Ettin, Mark F. 1992. Foundation and Aplication of Group Psychotherapy: A Sphere of Influence.Boston : Allyn and Bacon.

Flanagan, John Sommers dan Flanagan, Rita Sommers. 2004. Counseling and Psychotherapy Theories in Context and Practice: Skills, Strategies, and Techniques.New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Gazda, G.M. 1989. Group Counseling: A Developmental Approach, 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.

Gibson, R.L., dan Mitchell, M.H. 1981. Introduction to Guidance. New York: McMillan Pub. Co.

Glasser, William. 1998. Choice Theory: A new psychology of personal freedom. New York: Harper-Collins.

Glasser, William. 2000.Reality therapy in action.New York: HarperCollins. Grace, Nicola.,et.al. 2012.SPSS for Psychologist, 5thed.Palgrave Macmillan : not

yet published. Diakses tanggal 3 Juni 2012 dari

http://www.palgrave.com/pdfs/9780230594593.pdf.

Gunarsa, Singgih D. 1991.Psikologi praktis: anak, remaja dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Jalongo, Mary Renck. 2007. Beyond Benchmarks and Scores: Reasserting The Role of Motivation and Interest in Children’s Academic Achievement: An ACEI position paper. Journal Childhood Education: Association of Childhood Education International.

Jawa Pos, 20 Januari 2011.Harian.

Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 1971. Comprehensive Group Psychotherapy. Baltimore: The William and Wilkins, Co.

(19)

Kerlinger, R.N. 2003. Dasar-dasar Penelitian Behavioral. Terjemahan. Yogyakarta: UGM Press.

Kim, Jong Un. 2008. The Effect of a R/T Group Counseling Program on The Internet Addiction Level and Self-Esteem of Internet Addiction University Students. Journal of Reality Therapy. Vol.XXVII, number 2.

Klopfer, F. J., & Madden, T. M. (1980). The Middlemost Choice on Attitude Items.Personality and Social Psychology Bulletin.6(1), 97-101.

Latipun. 2008.Psikologi Konseling, ed. ketiga. Malang: UMM Press.

Martaniah, Sri Mulyati. 1984. Motif Sosial Remaja Suku Jawa dan Keturunan Cina di Beberapa SMA Yogyakarta Suatu Studi Perbandingan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Maisaroh, Siti. 2010. Hubungan Penyesuaian Diri dan Prestasi Belajar Siswa kelas X SMA Shalahuddin Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Program Studi Psikologi, Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

McClelland, D. C. 1987 Characteristics of successful entrepreneurs. Journal of Creative Behavior, 21(3), 219-233.

Santrock, J. W. 2001. Adolescence (8thedition). Boston : Mc Graw-Hill.

McLeod, John. 2008. Pengantar Konseling : Teori dan studi kasus. Jakarta: Prenada Media.

McMilland, J.H., Schumaker, S. 2001. Research in Education.New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Morgan, C.T., King, R.A., Weisz, J.R. & Schopler, J. 1986. Intoduction to

Psychology, 7thEd.Singapore: McGraw-Hill Book Company.

Morgan, C. T. & King, R. A. 1995. Introduction to Psychology. Tokyo: Mcgraw Hill.

Nelson-Jones, R. 1982. The Theory and Practice of Counseling Psychology. London: Holt, Rinehart, and Wishton.

(20)

Pietrofesa, J.J., et.al. 1978. The Authentic Counselor, 2nd ed. Chicago: Rand McNally Collage Publishing Company.

Prayitno. 1995.Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok: Dasar dan Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwaningsih, Iin. 2011. Pengaruh Intelegensi dan Kreativitas Siswa terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rasimin, B.S. 1982.Motivasi dalam Belajar.Jakarta: Depdikbud.

Ringnes, Thomas A. 1967. Identification Pattern, Motivation, and School Achievement of Bright Junior High School Boys. Journal of Educational Psychology, vol. 58, issue 2.

Slavin, R. 1994.Using Student Team Learning. 4th ed. Baltimore: Johns Hopkins University, Center for Social Organization of Schools.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2009.Statistik untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Cetakan sebelas. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Uhlinger, Carolyn A. & Stephens, Mark A. 1960. Relation of Achievement Motivation to Academic Achievement in Student of Superior Ability. Journal of Educational Psychology,vol. 51, issue 5.

Utomo, Agus Hari. 2005. Perbedaan Motivasi Berprestasi Siswa antara Siswa yang Menjadi Pengurus OSIS dengan Siswa yang Bukan Pengurus OSIS di SMU YPE (Yayasan Pendidikan Ekonomi) Semarang Tahun Pelajaran 2004-2005.Skripsi: Belum Diterbitkan.

Widhiarso, W. 2010. Aplikasi Analisis Kovarian dalam Psikologi Eksperimen. Manuskrip tidak dipublikasikan. Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta Wilkins, Natalie & Kuperminc, Gabriel. 2009. Family Processes Promoting

(21)

Wubbolding, R. E. 2000. Reality therapy for the 21st century. Muncie, IN: Accelerated Development.

Wubbolding, R. E., Al-Rashidi, B., Brickell, J., Kakitani, M., Kim, R. I., Lennon, B., Lojk, L., Ong, K. H., Honey, I., Stijacic, D., & Tham, E. (1998). Multicultural awareness: Implications for reality therapy and choice theory.International Journal of Reality Therapy,17,4–6.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik symbolic modeling efektif untuk meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik

Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan program layanan konseling kelompok dengan teknik latihan asertif yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan

Berdasakan data survey awal menemukan penelitian bahwa Penelitian tentang konseling kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar telah dilakukan oleh ahli yaitu

EFEKTIFITAS SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. EFEKTIVITAS SOSIODRAMA

Hal tersebut berkaitan dengan masalah siswa berprestasi kurang yang mengalami kurang motivasi belajar, yang beberapa faktor penyebab kurang motivasi belajar adalah kurang

Kegiatan konseling kelompok yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah konseling kelompok yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar,

Tujuan artikel ini adalah untuk melihat kegunaan konseling kelompok melalui pendekatan cognitive behavior therapy (CBT) dalam upaya meningkatkan kesadaran melanjutkan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Konseling kelompok teknik bibliokonseling dapat meningkatkan motivasi belajar BTA siswa kelas V MI Nurul Huda 2 Kota