• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI SEI KEPAYANG ASAHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI SEI KEPAYANG ASAHAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM

DI SEI KEPAYANG ASAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh:

FITRI ANDRIANI

NIM. 3113321009

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Fitri Andriani. NIM 3113321009. Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang Asahan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang Asahan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Sejarah dengan teknik heuristik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview dan studi pustaka. Untuk menganalisis data maka di lakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber baik primer maupun skunder, selanjutnya melakukan verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan dari sumber yang diperoleh dengan cara melakukan kritik eksternal dan internal, kemudian menyusun hasil-hasil data penelitian berupa data primer dan skunder yang telah diseleksi. Tahap akhir dari metode penelitian ini adalah historiografi dengan menghubungkan data primer dan sekunder dan menyusun hasil penelitian berdasarkan fakta dalam menganalisis pertumbuhan dan perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa Agama Islam masuk ke Sei Kepayang pada abad ke-15, seiring dengan kedatangan suku Batak Toba ke Sei Kepayang. Tujuan kedatangan suku Batak Toba ke Sei Kepayang adalah marsira. Marsira dapat diartikan

sebagai “mencari garam”. Islam masuk ke Sei Kepayang melalui cara politik dari pihak Kesultanan Asahan, selain itu jalur tasawuf dan dakwah banyak memberikan dampak dalam perkembangan Islam pada tahun 1900-an sehingga Islam mengalami perkembangan yang dapat dibuktikan dengan banyaknya bangunan masjid, dan peninggalan sejarah Islam tertua di Sei Kepayang adalah Masjid Raya Datuk Bandar Sei Pasir berdiri pada tahun 1718 M. Yang didirikan oleh Datuk Syah Bandar Sakar. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan agama Islam di Sei Kepayang terjadi pada abad ke-15, sementara perkembagannya terjadi pada tahun 1900-an dan membawa dampak dalam kehidupan masyarakat Batak Toba, yaitu hidup layaknya seperti orang Melayu.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang

Asahan”. Dan do’a beriring salam penulis tidak lupa pula mengirimkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam

gelap gulita ke alam yang terang menderang dari alam kebodohan kealam yang

berilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan saat sekarang ini.

Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program studi

pendidikan sejarah di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak dapat berjuang sendiri tanpa

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun

spiritual. Di kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada

pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah,

(7)

iii

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Hj. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan banyak masukan, waktu dan tenaga kepada

penulis demi terselesainya skripsi ini.

6. Ibu Ika Purnama Sari, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan dukungan kepada penulis dan telah bersedia

meluangkan waktunya dalam membimbing penulis selama menjalani

perkuliahan pada setiap semester hingga selesainya skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa dan dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan

ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua Orang Tua

penulis, Ayahanda H. Arsyad Manurung dan Ibunda Hj. Rusdah atas

segala kasih sayang, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan

material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang

kepada penulis.

9. Kepada seluruh narasumber dalam penelitian penulis yang telah

memberikan banyak informasi, yaitu Bapak Prof. Ramli Abdul Wahid,

Bapak Dr. Azhar, Bapak Dr. Ihwan Azhari, Bapak Drs. Syu’aibun,

Bapak Abu Shohir, S.Pd.I, dan seluruh narasumber dan pihak yang

terlibat dalam penelitian ini penulis mengucapkan terimakasih yang

(8)

iv

10.Kepada pihak kantor Camat Sei Kepayang dan Badan Pusat Statistik Kab.

Asahan terimakasih atas segala data yang diberikan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

11.Buat sahabatku Fadlah, Lia, Gadis dan Dayah dan buat seluruh teman-teman

seperjuanganku Ekstensi Pendidikan Sejarah 2011, serta buat teman-teman

yang tergabung dalam Community 07 A, dan tidak lupa buat teman-teman

PPLT SMP N 3 Kisaran 2014 terimakasih untuk segala motivasi dan

dukungannya.

Dan akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca sehingga mampu

memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, Desember 2014

Penulis,

(9)

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Pembatasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah... 4

E. Tujuan Penelitian... 4

F. Manfaat Penelitian... 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

B. Kerangka Berfikir... 14

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN... 16

A. Metode Penelitian... 16

B. Lokasi Penelitian... 17

C. Sumber Data... 17

D. Teknik Pengumpulan Data... 18

E. Teknik Analisis Data... 21

BAB IV : PEMBAHASAN... 23

A.Gambaran Lokasi Penelitian... 23

(10)

iii

2. Kondisi Sosial... 24

B. Periode Awal Kedatangan Suku Batak Toba Ke Sei Kepayang... 26

1. Periode Awal ... 27

2. Periode Kedua ... 31

C. Pertumbuhan Agama Islam di Sei ke Sei Kepayang Asahan... 32

D. Perkembangan Agama Islam di Sei Sei Kepayang Asahan... 42

E. Dampak Masuknya Agama Islam di Sei Sei Kepayang Asahan... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 72

A. Kesimpulan... 72

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN I (PEDOMAN WAWANCARA) ... 77

LAMPIRAN II (DAFTAR INFORMAN) ... 78

LAMPIRAN III PETA LOKASI PENELITIAN (ASAHAN) ... 82

LAMPIRAN IV PETA LOKASI PENELITIAN (SEI KEPAYANG) ... 83

(11)

iv

DAFTAR TABEL

TABEL I : KOMPOSISI PENDUDUK SEI KEPAYANG MENURUT AGAMA... 25

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah adalah dialog yang berkelanjutan antara masa kini dan masa lampau

untuk memahami dan merencanakan masa yang akan datang. Sejarah juga

merupakan suatu kajian aktivitas manusia yang terjadi pada masa lampau yang

berkaitan dengan masalah politik, militer, sosial, agama, dan ilmu pengetahuan.

Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan ilmu-ilmu bantu lain dalam

menganalisis sebuah kejadian atau peristiwa untuk dijadikan sebuah penelitian

ilmiah yang tertuang dalam tulisan. Walaupun demikian ternyata masih ada

sejarah atau kejadian masa lalu yang sepenuhnya masih tersimpan erat dari

lisan-kelisan. Begitulah halnya dengan sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam

di Sei Kepayang Asahan yang belum pernah mendapatkan sentuhan dari peneliti

sejarah karena kurangnya perhatian dari para tokoh masyarakat sebagai pemilik

sejarah itu sendiri.

Sei Kepayang merupakan perkampungan yang mayoritas dihuni oleh

masyarakat Batak Toba, pada awalnya kampung ini diretas oleh suku Batak Toba

yang bermigrasi dari daerah Toba Samosir dengan mengikuti alur Sungai Asahan

ke arah timur dan melewati kuala-kuala dan anak sungai hingga akhirnya mereka

sampai dan membentuk perkampungan di seberang Tanjungbalai. Diawal

(13)

2

mereka bawa dari daerah asalnya, yaitu kepercayaan masyarakat Batak yang lazim

disebut “Pelebegu”.

Berdasarkan cerita rakyat penamaan kampung ini menjadi “Sei Kepayang”

diberikan berkaitan dengan perjalanan seorang Syekh yang memacakkan

tongkatnya di sebuah perkampungan (sekarang Sei Bakung), kemudian tongkat itu

tumbuh menjadi sebuah pohon kayu di tepi sungai yang bermuara ke Sungai

Asahan yang buahnya dapat memabukkan apabila dimakan. Kata “Sei” sendiri

pada umumnya oleh masyarakat Sei Kepayang diartikan sebagai sungai,

sedangkan kata “Kepayang” adalah istilah yang digunakan untuk menamakan

pohon kayu yang buahnya bersifat memabukkan yang terdapat ditepi sungai di Sei

Bakung. Jadi karena itulah akhirnya kampung ini dinamakan Sei Kepayang.

Secara umum dapat dikatakan bahwa migrasi yang dilakukan oleh Suku

Batak Toba ke Sei Kepayang adalah bertujuan untuk mendapatkan kehidupan

yang lebih baik yang berhubungan erat dengan faktor alam, sebab setelah mereka

menetap di sana mereka mulai mengembangkan pertanian dan perkebunan.

Pada mulanya masyarakat Toba yang datang ke Sei Kepayang yang masih

membawa dan meyakini kepercayaan dari nenek moyangnya hidup dan

berinteraksi dengan sesama kelompoknya, sebab keluarga dan keturunan mereka

terus berdatangan dari daerah Toba karena mendengar kabar bahwa di Sei

Kepayang bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik, yaitu dengan memancang

atau memberi batas-batas tanah yang masih hutan menjadi hak milik pribadi dan

(14)

3

Namun pada saat ini dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat Batak Toba

yang bermukim di Sei Kepayang telah menganut agama Islam bahkan yang hidup

saat ini adalah generasi keempat atau kelima yang nenek moyangnya sudah

menganut agama Islam. Meskipun suku Batak Toba yang menjadi mayoritas

penduduk di Sei Kepayang, namun banyak budaya yang mereka gunakan dalam

kehidupan sehari-harinya adalah budaya Melayu, mereka juga telah menganut

agama Islam sebagai agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat setempat pada

saat ini.

Selain itu dapat dilihat bahwa masyarakat Batak Toba yang tinggal di Sei

Kepayang telah menggunakan adat-istiadat Melayu seperti halnya dalam upacara

pernikahan, namun yang menarik perhatian dari peneliti adalah masyarakat Batak

Toba yang hidup di Sei Kepayang yang telah beragama Islam masih tetap

menggunakan Marga sebagai identitas dari suku mereka, namun sebagian Suku

Batak Toba yang telah menjadi Muslim tidak dapat lagi berbahasa Toba, mereka

lebih dominan menggunakan bahasa melayu pesisir yang bervokal “O”. Bahkan

saat ini sering kali dijumpai suku Batak Toba yang tidak mengerti asal-usul

marganya. Bahkan kata “Batak” sendiri mengandung makna sebutan dari orang

-orang Muslim Batak Toba untuk menandai -orang--orang non Muslim, Loeb

(2013:21).

Berdasarkan pada latarbelakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti dengan judul penelitian ini adalah: “Pertumbuhan dan Perkembangan

(15)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan

beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang

2. Tumbuhnya agama Islam di Sei Kepayang Asahan

3. Berkembangnya agama Islam di Sei Kepayang Asahan.

4. Dampak masuknya agama Islam di Sei Kepayang Asahan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan

masalah adalah: “Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang

Asahan”.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang

diharapkan, peneliti merasa perlu merumuskan masalah untuk memperoleh

jawaban terhadap permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Dengan demikian yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang ?

2. Bagaimana pertumbuhan agama Islam di Sei Kepayang Asahan ?

3. Bagaimana Perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan ?

4. Bagaimana dampak masuknya agama Islam di Sei Kepayang Asahan.

E. Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat mendasar

(16)

5

gambaran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang.

2. Untuk mengetahui pertumbuhan agama Islam di Sei Kepayang Asahan.

3. Untuk mengetahui perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan

4. Untuk mengetahui dampak masuknya agama Islam di Sei Kepayang

Asahan.

F. Manfaat Penelitian

Penulis berharap melalui penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai

berikut:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang sejarah

migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang .

2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pertumbuhan dan

perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan.

3. Menjadi bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan

membahas mengenai permasalahan yang sama.

4. Menambah sumber kajian mahasiswa pendidikan sejarah sehubungan

dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang

Asahan.

5. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan UNIMED, terlebih bagi

(17)

72

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yng diteliti, diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kedatangan suku Batak Toba ke Sei Kepayang terjadi dalam dua periode,

periode pertama terjadi pada abad ke-15, dipengaruhi oleh faktor alam,

sementara periode kedua dipengaruhi oleh keinginan untuk medapatkan

kesejahteraan kehidupan. Periode pertama datang ke Sei Kepayang dengan

mengikuti alur sungai Asahan menuju kearah Timur yang mengantarkan

mereka hingga sampai ke Asahan, khusunya ke Sei Kepayang dengan rute dari

Tobasa menuju Pahallung kemudian mereka sampai di desa Tangga, setelah

itu mereka sampai di Labuhan dan terus menyeberang ke Sei Paham dan

ketika sampai di Sei Paham, berarti mereka telah sampai di Sei Kepayang.

2. Islam masuk pada abad ke-15 dan mengalami pertumbuhan yang dipengaruhi

oleh kedatangan suku Batak Toba, dan ketangan orang-orang Aceh yang

kemudian pada tahun 1600-an mendirikan kerajaan Kesultanan Asahan.

Sehingga Suku Batak Toba harus masuk Islam untuk mengamankan posisi

atau keberadaan mereka di tanah melayu.

3. Islam masuk ke Sei Kepayang melalui beberapa jalur, yaitu politik, tasawuf,

dakwah yang merupakan jalur paling berpengaruh, sehingga pertumbuhan

(18)

73

4. Peninggalan Islam tertua di Sei Kepayang dapat dilihat melalui wujud sebuah

Masjid Raya Datuk Bandar Sei Pasir berdiri pada tahun 1718 M. Yang

didirikan oleh seorang pejabat Kesultanan Asahan yang bertempat tinggal di

Sei Kepayang, yaitu Datuk Syah Bandar Sakar.

5. Proses pertumbuhan dan perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan

adalah diawali dengan proses penetrasi yang dilakukan secara damai. Proses

tersebut terjadi karena didasari oleh faktor ekonomi, ajaran-ajaran Islam

diawal pertumbuhannya berasal dari Aceh (Kesultanan Asahan), kemudian

disusul oleh kedatangan ajaran agama Islam dari Panti. Sehingga memberikan

dampak positif terhadap pertumbuhan ajaran agama Islam di Sei Kepayang.

6. Secara kuantitas perkembangan agama Islam di Sei Kepayang tergolong

kedalam perkembangan sangat pesat, dimana ajaran agama Islam cepat

mengalir kedalam setiap sudut-sudut kehidupan masyarakat. Sehingga saat ini

dapat terlihat banyak bangunan yang bercorak Islam seperti masjid, Taman

Pendidikan Al-Qur’an yang merupakan wujud perkembangan agama Islam di

Sei Kepayang, selain itu perkembangan agama Islam di Sei Kepayang juga

terlihat dari perayaan hari-hari besar di Sei Kepayang.

7. Dampak masuknya agama Islam bagi kehidupan masyarakat Sei Kepayang

terlihat dari setiap kebiasaan dalam kehidupan masyarakat Sei Kepayang. Jika

dilihat dari konteks budaya, pertumbuhan dan perkembangan agama Islam di

Sei Kepayang memberikan corak baru dalam ragam budaya sebab mereka

(19)

74

B. Saran

1. Diharapkan kepada pemuka agama di Sei Kepayang agar memperhatikan

pertumbuhan dan perkembangan agama Islam agar dapat memberikan solusi

terbaik dalam menjaga serta meningkatkan perkembangan agama Islam di Sei

Kepayang.

2. Kepada para pemuka adat di Sei Kepayang agar memberikan kejelasan

budaya terhadap generasi muda Sei Kepayang, agar tidak terjadi kebingungan

dalam hal budaya, sebab generasi muda merupakan generasi yang paling

berpengaruh untuk masa depan.

3. Dan khususnya kepada generasi muda agar bersama-sama menghidupkan

kembali budaya-budaya yang sudah lama terkubur masa lalu, khususnya

penggunaan marga.

4. Perlunya diadakan penelitian lanjutan guna dijadikan masukan dan saran yang

(20)

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Arruz Media.

Azra, Azyumardi. 2005. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan

Nusantara Abad XVII & XVIII. Jakarta: Kencana.

Bs. Rokan, Syekh Musthofa. 2001. Sejarah Ringkas Peribadahan Madrasah

Jam’iyatul Ibadah dan Rumah Ibadah Suluk Baitul Khalil. Sei Paham.

Darmawijaya. 2010. Kesultanan Islam Nusantara. Jakarta: Al- Kautsar

Guillot, Claude, 2002. Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hasymy, A. 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Banda

Aceh: PT: Alma’arif.

Koestoro. Lucas Partanda. 2008. Mencegah Musnahnya Warisan Sejarah Kota

Medan. Disampaikan pada Seminar Internasional yang diselenggarakan

oleh: PUSIS- UNIMED.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang

Loeb, Edwin M. 2013. Sumatra Sejarah dan Masyarakatnya. Yogyakarta: Ombak.

Purba. O.H.S. 1997. Migrasi Spontan Batak Toba. Medan: Monora.

Ricklefs, M.c. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Jakarta: Kanisius.

Suherman, Eman. 2012. Manajemen Masjid (Kiat Sukses Meningkatkan Kualitas

SDM Melalui Optimalisasi Kegiatan Umat Berbasis Pendidikan Berkualitas Unggul). Bandung: Alfabeta.

Tanggok, et.al. 2010. Menghidupkan Kembali Jalur Sutra Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

(21)

76

Wawancara:

Azhari, Phil Ichwan

Haitami, Hubairah

Harahap, Hermaini

Husna

Ibrahim, Amin

Iwan, Muhammad

Ja’far, Shohibun

Lubis, Syihabuddin

Manurung, Arsyad

Sirait, Hubban

Syu’aibun

Sitompul, Azhar

Sitepu, Abu Shohir

Wahid, Ramli Abdul

Gambar

TABEL I : KOMPOSISI PENDUDUK SEI KEPAYANG MENURUT
gambaran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun yang menjadi tujuan

Referensi

Dokumen terkait

One possible technique that can be applied to conserve male spotted buffalo is artificial insemination (AI) using sperm from cauda epididymal tissues that collected

[r]

Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya, sebeb sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu; atau

instr umen yang tepat untuk menilai hasil. belajar sisw a, ter utama instumen

hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan. untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam

pelayanan yang sesuai dengan standar. nasional pendidi kan, adapun

Pengaruh Pelatihan dan Penerapan Sistem Informasi terpadu Program KIA- GIZI berbasis komputer terhadap kualitas Informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten AGAM Penerapan Sistem

Karena itu, kalau inisiatif kreatif dari rakyat yang diwujudkan dalam usaha PKL sebagai terobosan mereka untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan