PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM
DI SEI KEPAYANG ASAHAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh:
FITRI ANDRIANI
NIM. 3113321009
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i
ABSTRAK
Fitri Andriani. NIM 3113321009. Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang Asahan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang Asahan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Sejarah dengan teknik heuristik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview dan studi pustaka. Untuk menganalisis data maka di lakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber baik primer maupun skunder, selanjutnya melakukan verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan dari sumber yang diperoleh dengan cara melakukan kritik eksternal dan internal, kemudian menyusun hasil-hasil data penelitian berupa data primer dan skunder yang telah diseleksi. Tahap akhir dari metode penelitian ini adalah historiografi dengan menghubungkan data primer dan sekunder dan menyusun hasil penelitian berdasarkan fakta dalam menganalisis pertumbuhan dan perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa Agama Islam masuk ke Sei Kepayang pada abad ke-15, seiring dengan kedatangan suku Batak Toba ke Sei Kepayang. Tujuan kedatangan suku Batak Toba ke Sei Kepayang adalah marsira. Marsira dapat diartikan
sebagai “mencari garam”. Islam masuk ke Sei Kepayang melalui cara politik dari pihak Kesultanan Asahan, selain itu jalur tasawuf dan dakwah banyak memberikan dampak dalam perkembangan Islam pada tahun 1900-an sehingga Islam mengalami perkembangan yang dapat dibuktikan dengan banyaknya bangunan masjid, dan peninggalan sejarah Islam tertua di Sei Kepayang adalah Masjid Raya Datuk Bandar Sei Pasir berdiri pada tahun 1718 M. Yang didirikan oleh Datuk Syah Bandar Sakar. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan agama Islam di Sei Kepayang terjadi pada abad ke-15, sementara perkembagannya terjadi pada tahun 1900-an dan membawa dampak dalam kehidupan masyarakat Batak Toba, yaitu hidup layaknya seperti orang Melayu.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang
Asahan”. Dan do’a beriring salam penulis tidak lupa pula mengirimkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam
gelap gulita ke alam yang terang menderang dari alam kebodohan kealam yang
berilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan saat sekarang ini.
Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program studi
pendidikan sejarah di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak dapat berjuang sendiri tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun
spiritual. Di kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah,
iii
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Hj. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan banyak masukan, waktu dan tenaga kepada
penulis demi terselesainya skripsi ini.
6. Ibu Ika Purnama Sari, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan dukungan kepada penulis dan telah bersedia
meluangkan waktunya dalam membimbing penulis selama menjalani
perkuliahan pada setiap semester hingga selesainya skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
8. Teristimewa dan dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua Orang Tua
penulis, Ayahanda H. Arsyad Manurung dan Ibunda Hj. Rusdah atas
segala kasih sayang, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan
material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang
kepada penulis.
9. Kepada seluruh narasumber dalam penelitian penulis yang telah
memberikan banyak informasi, yaitu Bapak Prof. Ramli Abdul Wahid,
Bapak Dr. Azhar, Bapak Dr. Ihwan Azhari, Bapak Drs. Syu’aibun,
Bapak Abu Shohir, S.Pd.I, dan seluruh narasumber dan pihak yang
terlibat dalam penelitian ini penulis mengucapkan terimakasih yang
iv
10.Kepada pihak kantor Camat Sei Kepayang dan Badan Pusat Statistik Kab.
Asahan terimakasih atas segala data yang diberikan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
11.Buat sahabatku Fadlah, Lia, Gadis dan Dayah dan buat seluruh teman-teman
seperjuanganku Ekstensi Pendidikan Sejarah 2011, serta buat teman-teman
yang tergabung dalam Community 07 A, dan tidak lupa buat teman-teman
PPLT SMP N 3 Kisaran 2014 terimakasih untuk segala motivasi dan
dukungannya.
Dan akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca sehingga mampu
memperkaya ilmu pengetahuan.
Medan, Desember 2014
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Pembatasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah... 4
E. Tujuan Penelitian... 4
F. Manfaat Penelitian... 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 6
A. Tinjauan Pustaka ... 6
B. Kerangka Berfikir... 14
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN... 16
A. Metode Penelitian... 16
B. Lokasi Penelitian... 17
C. Sumber Data... 17
D. Teknik Pengumpulan Data... 18
E. Teknik Analisis Data... 21
BAB IV : PEMBAHASAN... 23
A.Gambaran Lokasi Penelitian... 23
iii
2. Kondisi Sosial... 24
B. Periode Awal Kedatangan Suku Batak Toba Ke Sei Kepayang... 26
1. Periode Awal ... 27
2. Periode Kedua ... 31
C. Pertumbuhan Agama Islam di Sei ke Sei Kepayang Asahan... 32
D. Perkembangan Agama Islam di Sei Sei Kepayang Asahan... 42
E. Dampak Masuknya Agama Islam di Sei Sei Kepayang Asahan... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 72
A. Kesimpulan... 72
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
LAMPIRAN I (PEDOMAN WAWANCARA) ... 77
LAMPIRAN II (DAFTAR INFORMAN) ... 78
LAMPIRAN III PETA LOKASI PENELITIAN (ASAHAN) ... 82
LAMPIRAN IV PETA LOKASI PENELITIAN (SEI KEPAYANG) ... 83
iv
DAFTAR TABEL
TABEL I : KOMPOSISI PENDUDUK SEI KEPAYANG MENURUT AGAMA... 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah adalah dialog yang berkelanjutan antara masa kini dan masa lampau
untuk memahami dan merencanakan masa yang akan datang. Sejarah juga
merupakan suatu kajian aktivitas manusia yang terjadi pada masa lampau yang
berkaitan dengan masalah politik, militer, sosial, agama, dan ilmu pengetahuan.
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan ilmu-ilmu bantu lain dalam
menganalisis sebuah kejadian atau peristiwa untuk dijadikan sebuah penelitian
ilmiah yang tertuang dalam tulisan. Walaupun demikian ternyata masih ada
sejarah atau kejadian masa lalu yang sepenuhnya masih tersimpan erat dari
lisan-kelisan. Begitulah halnya dengan sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam
di Sei Kepayang Asahan yang belum pernah mendapatkan sentuhan dari peneliti
sejarah karena kurangnya perhatian dari para tokoh masyarakat sebagai pemilik
sejarah itu sendiri.
Sei Kepayang merupakan perkampungan yang mayoritas dihuni oleh
masyarakat Batak Toba, pada awalnya kampung ini diretas oleh suku Batak Toba
yang bermigrasi dari daerah Toba Samosir dengan mengikuti alur Sungai Asahan
ke arah timur dan melewati kuala-kuala dan anak sungai hingga akhirnya mereka
sampai dan membentuk perkampungan di seberang Tanjungbalai. Diawal
2
mereka bawa dari daerah asalnya, yaitu kepercayaan masyarakat Batak yang lazim
disebut “Pelebegu”.
Berdasarkan cerita rakyat penamaan kampung ini menjadi “Sei Kepayang”
diberikan berkaitan dengan perjalanan seorang Syekh yang memacakkan
tongkatnya di sebuah perkampungan (sekarang Sei Bakung), kemudian tongkat itu
tumbuh menjadi sebuah pohon kayu di tepi sungai yang bermuara ke Sungai
Asahan yang buahnya dapat memabukkan apabila dimakan. Kata “Sei” sendiri
pada umumnya oleh masyarakat Sei Kepayang diartikan sebagai sungai,
sedangkan kata “Kepayang” adalah istilah yang digunakan untuk menamakan
pohon kayu yang buahnya bersifat memabukkan yang terdapat ditepi sungai di Sei
Bakung. Jadi karena itulah akhirnya kampung ini dinamakan Sei Kepayang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa migrasi yang dilakukan oleh Suku
Batak Toba ke Sei Kepayang adalah bertujuan untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik yang berhubungan erat dengan faktor alam, sebab setelah mereka
menetap di sana mereka mulai mengembangkan pertanian dan perkebunan.
Pada mulanya masyarakat Toba yang datang ke Sei Kepayang yang masih
membawa dan meyakini kepercayaan dari nenek moyangnya hidup dan
berinteraksi dengan sesama kelompoknya, sebab keluarga dan keturunan mereka
terus berdatangan dari daerah Toba karena mendengar kabar bahwa di Sei
Kepayang bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik, yaitu dengan memancang
atau memberi batas-batas tanah yang masih hutan menjadi hak milik pribadi dan
3
Namun pada saat ini dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat Batak Toba
yang bermukim di Sei Kepayang telah menganut agama Islam bahkan yang hidup
saat ini adalah generasi keempat atau kelima yang nenek moyangnya sudah
menganut agama Islam. Meskipun suku Batak Toba yang menjadi mayoritas
penduduk di Sei Kepayang, namun banyak budaya yang mereka gunakan dalam
kehidupan sehari-harinya adalah budaya Melayu, mereka juga telah menganut
agama Islam sebagai agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat setempat pada
saat ini.
Selain itu dapat dilihat bahwa masyarakat Batak Toba yang tinggal di Sei
Kepayang telah menggunakan adat-istiadat Melayu seperti halnya dalam upacara
pernikahan, namun yang menarik perhatian dari peneliti adalah masyarakat Batak
Toba yang hidup di Sei Kepayang yang telah beragama Islam masih tetap
menggunakan Marga sebagai identitas dari suku mereka, namun sebagian Suku
Batak Toba yang telah menjadi Muslim tidak dapat lagi berbahasa Toba, mereka
lebih dominan menggunakan bahasa melayu pesisir yang bervokal “O”. Bahkan
saat ini sering kali dijumpai suku Batak Toba yang tidak mengerti asal-usul
marganya. Bahkan kata “Batak” sendiri mengandung makna sebutan dari orang
-orang Muslim Batak Toba untuk menandai -orang--orang non Muslim, Loeb
(2013:21).
Berdasarkan pada latarbelakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti dengan judul penelitian ini adalah: “Pertumbuhan dan Perkembangan
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan
beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang
2. Tumbuhnya agama Islam di Sei Kepayang Asahan
3. Berkembangnya agama Islam di Sei Kepayang Asahan.
4. Dampak masuknya agama Islam di Sei Kepayang Asahan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan
masalah adalah: “Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang
Asahan”.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan, peneliti merasa perlu merumuskan masalah untuk memperoleh
jawaban terhadap permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Dengan demikian yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang ?
2. Bagaimana pertumbuhan agama Islam di Sei Kepayang Asahan ?
3. Bagaimana Perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan ?
4. Bagaimana dampak masuknya agama Islam di Sei Kepayang Asahan.
E. Tujuan Penelitian
Penentuan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat mendasar
5
gambaran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan agama Islam di Sei Kepayang Asahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan
4. Untuk mengetahui dampak masuknya agama Islam di Sei Kepayang
Asahan.
F. Manfaat Penelitian
Penulis berharap melalui penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang sejarah
migrasi orang Batak Toba ke Sei Kepayang .
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pertumbuhan dan
perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan.
3. Menjadi bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan
membahas mengenai permasalahan yang sama.
4. Menambah sumber kajian mahasiswa pendidikan sejarah sehubungan
dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Agama Islam di Sei Kepayang
Asahan.
5. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan UNIMED, terlebih bagi
72
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yng diteliti, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kedatangan suku Batak Toba ke Sei Kepayang terjadi dalam dua periode,
periode pertama terjadi pada abad ke-15, dipengaruhi oleh faktor alam,
sementara periode kedua dipengaruhi oleh keinginan untuk medapatkan
kesejahteraan kehidupan. Periode pertama datang ke Sei Kepayang dengan
mengikuti alur sungai Asahan menuju kearah Timur yang mengantarkan
mereka hingga sampai ke Asahan, khusunya ke Sei Kepayang dengan rute dari
Tobasa menuju Pahallung kemudian mereka sampai di desa Tangga, setelah
itu mereka sampai di Labuhan dan terus menyeberang ke Sei Paham dan
ketika sampai di Sei Paham, berarti mereka telah sampai di Sei Kepayang.
2. Islam masuk pada abad ke-15 dan mengalami pertumbuhan yang dipengaruhi
oleh kedatangan suku Batak Toba, dan ketangan orang-orang Aceh yang
kemudian pada tahun 1600-an mendirikan kerajaan Kesultanan Asahan.
Sehingga Suku Batak Toba harus masuk Islam untuk mengamankan posisi
atau keberadaan mereka di tanah melayu.
3. Islam masuk ke Sei Kepayang melalui beberapa jalur, yaitu politik, tasawuf,
dakwah yang merupakan jalur paling berpengaruh, sehingga pertumbuhan
73
4. Peninggalan Islam tertua di Sei Kepayang dapat dilihat melalui wujud sebuah
Masjid Raya Datuk Bandar Sei Pasir berdiri pada tahun 1718 M. Yang
didirikan oleh seorang pejabat Kesultanan Asahan yang bertempat tinggal di
Sei Kepayang, yaitu Datuk Syah Bandar Sakar.
5. Proses pertumbuhan dan perkembangan agama Islam di Sei Kepayang Asahan
adalah diawali dengan proses penetrasi yang dilakukan secara damai. Proses
tersebut terjadi karena didasari oleh faktor ekonomi, ajaran-ajaran Islam
diawal pertumbuhannya berasal dari Aceh (Kesultanan Asahan), kemudian
disusul oleh kedatangan ajaran agama Islam dari Panti. Sehingga memberikan
dampak positif terhadap pertumbuhan ajaran agama Islam di Sei Kepayang.
6. Secara kuantitas perkembangan agama Islam di Sei Kepayang tergolong
kedalam perkembangan sangat pesat, dimana ajaran agama Islam cepat
mengalir kedalam setiap sudut-sudut kehidupan masyarakat. Sehingga saat ini
dapat terlihat banyak bangunan yang bercorak Islam seperti masjid, Taman
Pendidikan Al-Qur’an yang merupakan wujud perkembangan agama Islam di
Sei Kepayang, selain itu perkembangan agama Islam di Sei Kepayang juga
terlihat dari perayaan hari-hari besar di Sei Kepayang.
7. Dampak masuknya agama Islam bagi kehidupan masyarakat Sei Kepayang
terlihat dari setiap kebiasaan dalam kehidupan masyarakat Sei Kepayang. Jika
dilihat dari konteks budaya, pertumbuhan dan perkembangan agama Islam di
Sei Kepayang memberikan corak baru dalam ragam budaya sebab mereka
74
B. Saran
1. Diharapkan kepada pemuka agama di Sei Kepayang agar memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam agar dapat memberikan solusi
terbaik dalam menjaga serta meningkatkan perkembangan agama Islam di Sei
Kepayang.
2. Kepada para pemuka adat di Sei Kepayang agar memberikan kejelasan
budaya terhadap generasi muda Sei Kepayang, agar tidak terjadi kebingungan
dalam hal budaya, sebab generasi muda merupakan generasi yang paling
berpengaruh untuk masa depan.
3. Dan khususnya kepada generasi muda agar bersama-sama menghidupkan
kembali budaya-budaya yang sudah lama terkubur masa lalu, khususnya
penggunaan marga.
4. Perlunya diadakan penelitian lanjutan guna dijadikan masukan dan saran yang
75
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Arruz Media.
Azra, Azyumardi. 2005. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII & XVIII. Jakarta: Kencana.
Bs. Rokan, Syekh Musthofa. 2001. Sejarah Ringkas Peribadahan Madrasah
Jam’iyatul Ibadah dan Rumah Ibadah Suluk Baitul Khalil. Sei Paham.
Darmawijaya. 2010. Kesultanan Islam Nusantara. Jakarta: Al- Kautsar
Guillot, Claude, 2002. Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hasymy, A. 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Banda
Aceh: PT: Alma’arif.
Koestoro. Lucas Partanda. 2008. Mencegah Musnahnya Warisan Sejarah Kota
Medan. Disampaikan pada Seminar Internasional yang diselenggarakan
oleh: PUSIS- UNIMED.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang
Loeb, Edwin M. 2013. Sumatra Sejarah dan Masyarakatnya. Yogyakarta: Ombak.
Purba. O.H.S. 1997. Migrasi Spontan Batak Toba. Medan: Monora.
Ricklefs, M.c. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.
Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Jakarta: Kanisius.
Suherman, Eman. 2012. Manajemen Masjid (Kiat Sukses Meningkatkan Kualitas
SDM Melalui Optimalisasi Kegiatan Umat Berbasis Pendidikan Berkualitas Unggul). Bandung: Alfabeta.
Tanggok, et.al. 2010. Menghidupkan Kembali Jalur Sutra Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
76
Wawancara:
Azhari, Phil Ichwan
Haitami, Hubairah
Harahap, Hermaini
Husna
Ibrahim, Amin
Iwan, Muhammad
Ja’far, Shohibun
Lubis, Syihabuddin
Manurung, Arsyad
Sirait, Hubban
Syu’aibun
Sitompul, Azhar
Sitepu, Abu Shohir
Wahid, Ramli Abdul