PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE TUTOR SEBAYA
UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF DAN HASIL
BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN DI
KELAS X TKR SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA
T.A 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
Henri Adianto Sitompul
5103121014
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Henri Adianto Sitompul, 5103121014 : Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Melalui Metode Pembelajaran Tutorial Sebaya Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa pada standart kompetensi Memahami Proses-proses Dasar Pembentukan Logam dengan Menggunakan Metode Tutorial Sebaya pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan Metode Tutorial Sebaya sedangkan subjeknya adalah siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah penerapan metode tutorial sebaya meningkat, Dimana pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai ≥70 berjumlah 5 siswa dan persentase ketuntasan klasikal hanya 16,67%. Pada siklus I dengan penerapan Metode Tutorial Sebaya diperoleh siswa yang mendapat nilai≥70 berjumlah16 siswa dan persentase ketuntasan klasikal 53,33%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik itu dari segi rata-rata nilai kelas maupun ketuntasan klasikal siswa. Pada siklus II dengan penerapan Metode Tutorial Sebaya diperoleh peningkatan bahwa yang mendapat nilai ≥70 berjumlah 26 siswa dan ketuntasan klasikal menjadi 86,67 %. Dengan demikian hasil penelitian membuktikan kebenaran hipotesis tindakan, bahwa Penerapan Metode Tutorial Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Siatas Barita.
ii ABSTRACT
Henri Adianto Sitompul, 5103121014: Enrich the result of study about the basic knowledge of engineering by using the same tutorial learning method in grade X Smk Negeri 2 Siatas barita . Thesis of Faculty Engineering Medan State University. 2016
This research climes to know how far the result enrichment of students knowledge on competence standard to understand the basic process metal established by using the same tutorial learning method in grade X SMK Negeri 2 Siatas Barita which is so students The research object is applying the same tutorial method yet the subject is students. This research is visiting the class that is done by 2 cycles. Every cycles has 4 steps, they are: planning, carrying out, monitoring, reflex. Base on the result of research shows that student learning result after applying the same tutorial learning method improved. For the first test before giving the step showed that students that got more ≥ 70 are 5 students and the percentage of classical passing only 16,67%, on the first cycle by applying the same tutorial learning method is found students got score ≥ 70 are 16 students and the percentage of classical passing 53,33%.This result shows, there is increasing of the first test either class score averages or students classical passing. On the second cycle by applying the same tutorial learning method is found increasing that student who got score ≥ 70 are 26 students on classical passing is 86, 67% so the result of research show that the turt of step hypothesis, by applying the same tutorial learning method can increase the basic knowledge of learning method can increase the basic knowledge of engineering for the students grade X SMK Negeri 2 Siatas Barita .
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
dan karuniaNya yang begitu melimpah kepada saya sehingga skripsi ini
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini menerapkan metode pembelajaran tutorial
sebaya untuk meningkatkan partisipasi aktif dan hasil belajar siswa dalam pelajaran
pengetahuan dasar teknik mesin di SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.
Dalam penyusunan ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa
hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman, namun berkat bimbingan dan pihak – pihak terkait maka kendala yang
di hadapi dapat terselesaikan sehingga skripsi ini selesai pada waktunya. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Selamat Triono, M. Sc, Ph. D selaku Pembimbing Skripsi.
2. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Pembimbing Akademik.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
6. Seluruh keluarga yang selalu memotivasi penulis.
7. Tidak lupa juga Vennica Simanjuntak yang selalu memberi penulis
semangat untuk menyelesaikan studi ini.
8. Sahabat-sahabat penulis yang selalu turut serta memberikan semangat dan
iv
9. Kedua orang tua saya, Ayah: R.Sitompul dan Ibunda : R. Panggabean yang
telah membiayai kuliah saya sehingga saya bias kuliah.
Saya menyadari bahwasanya banyak terdapat kekurangan dari segi bahasa, isi,
maupun sistematika penulisan, itu semua karena keterbatasan pengetahuan yang
ada pada saya, dan semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Medan, Januari 2016
v
A. Latar Belakang Masalah ... ...1
B. Identifikasi Masalah ... ...5
C. Batasan Masalah... ...5
D. Rumusan Masalah ... ...6
E. Tujuan Penelitian ... ...6
F. Manfaat Penelitian ... ...6
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... ..7
1. Pembelajaran Metode Tutor Sebaya ... ..7
2. Partisipasi Aktif ... 12
3. Hasil Belajar ... 16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17
B. Penelitian Yang Relevan ... 19
C. Kerangka Berpikir ... 21
D. Hipotesis Tindakan... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
vi
C. Prosedur/Jenis Penelitian ... 24
D. Defenisi Operasional ... 29
E. Teknik Pengumpulan Data ... 29
F. Teknik Analisis Data ... 35
G. Kriteria Keberhasilan ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 38
1. Kegiatan Pra Tindakan ... 38
2. Tindakan dan Hasil Belajar Siklus I... 40
3. Tindakan dan Hasil Belajar Siklus II ... 48
B. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 55
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. .Prosedur Kerja Siklus I ... 27
Tabel 2. Prosedur Kerja Siklus II ... 28
Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa ... 31
Tabel 4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 33
Tabel 5. Daftar Nilai Test Kemampuan Awal dengan Metode Tutorial Sebaya ... 38
Tabel 6. Kelulusan Siswa Berdasarkan Nilai Tes Kemampuan Awal ... 39
Tabel 7. Daftar nilai Siswa Post Tests Siklus I ... 42
Tabel 8. Kelulusan Siswa Berdasarkan Nilai Post test Siklus I ... 43
Tabel 9. Hasil Observasi Partisipasi Aktif Siswa ... 44
Tabel 10. Daftar Nilai Siswa Pos Test Siklus II... 49
Tabel 11. Kelulusan Siswa Berdasarkan Nilai Post Test Siklus II ... 50
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Siklus Model PenelitianTindakan Kelas Arikunto ... 25
Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Siklus I... 43
Gambar 3. Diagran Partisipasi Aktif Siswa Siklus I ... 45
Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Siklus II ... 50
Gambar 5. Diagram Partisipasi Aktif Siswa Siklus II ... 52
Gambar 6. Diagram Peningkatan Partisipasi Aktif Siswa ... 54
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Disamping itu hasil untuk mengikuti
pelajaran tertentu biasanya selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain penggunaan
model pembelajaran yang kurang tepat. Selama ini metode pembelajaran yang
digunakan masih berorientasi pada guru, bukan berorientasi pada siswa. Hal inilah
yang menyebabkan peranan dari siswa minim. Faktor ekstrenal juga dapat
mempengaruhi hasil belajar yang dapat digolongkan dalam 2 golongan, yakni
faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial (Slameto, 2003:54).
Faktor Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Selain itu, faktor
lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa serta
lingkungan sosial keluarga ini juga sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa
yang meliputi ketegangan keluarga, sifat orangtua, demografi keluarga, letak
rumah, pengelolaan keluarga serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi aktivitas
belajar siswa.
Faktor Lingkungan nonsosial juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
seperti halnya faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan
dua macam meliputi hardware dan software yang didalamnya melibatkan gedung
sekolah, fasilitas belajar, kurikulum sekolah, peraturan sekolah dan sebagainya.
2
Selain itu faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa), faktor ini sangat
berhubungan dengan metode mengajar guru harus disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan
berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
Sebaliknya apabila siswa dilibatkan lebih aktif, maka potensi yang ada dalam diri
mereka akan berkembang dan mereka dapat mengeluarkan idenya baik itu kritik,
saran atau pertanyaan, hal inilah yang menarik keinginan peneliti untuk
melakukan penelitian di SMK Negeri 2 Siatas Barita. Sehingga proses
pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diinginkan.
Dalam proses pembelajaran akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan
pendidik. Adapun peranan guru dalam proses pembelajaran antara lain: Sebagai
sumber belajar, sebagai fasilitator, sebagai pengelola, sebagai demonstrator,
sebagai pembimbing, sebagai motivator dan sebagai evaluator (Sanjaya, 2008:21)
Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidak lepas dari
kondisi-kondisi dimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan dapat
mengembangkan daya eksplorasinya. Dalam kegiatan belajar mengajar yang
menjadi intinya adalah siswa, sedangkan guru melakukan kegiatan pembelajaran
yang dapat mengaktifkan siswa seoptimal mungkin, sehingga siswa tersebut
mampu mengubah tingkahlakunya menjadi lebih baik dan siswa betul-betul
berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Partisipasi
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sangat penting, karena dari sinilah
guru dapat memberikan perhatian yang berbeda kepada mereka yang kurang
3
keaktifannya dalam proses belajar mengajar, perhatian saat guru menerangkan di
kelas, dan menanyakan apa yang menjadi ganjalan dalam pikirannya serta dapat
berkomunikasi timbal balik dalam pembelajaran. Padahal pada kenyataannya
siswa hanya ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima
informasi yang pasif, mencatat dan menghafal materi pelajaran.
Untuk mencapai interaksi mengajar adanya komunikasi yang jelas antara guru dan
siswa, sehinggga terpadunya dua kegiatan yakni kegiatan mengajar (usaha guna)
dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai tujuan
pengajaran. Sering kita jumpai kegagalan pembelajaran disebabkan lemahnya
sistem interaksi dalam proses belajar mengajar.
Lemahnya sistem interaksi tersebut terjadi ketika siswa merasa kesulitan,
siswa masih malu bertanya kepada guru, dan lebih suka bertanya pada temannya,
sedangkan teman yang menjadi tempat bertanya masih ragu-ragu dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga pengetahuan siswa terhenti sampai
disitu.
Berdasarkan hasil observasi penulis dan sesuai dengan data yang ada di DKN
di SMK Negeri 2 Siatas Barita, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penegtahuan dasar teknik mesin masih rendah. Dengan nilai ulangan untuk mata
pelajaran pengetahuan dasar teknik mesin 65-75 sekitar 38% dan sisanya dibawah
65 sebanyak 62%. Dengan data tersebut diatas nilai siswa masih dibawah standar
ketuntasan yang dibuat di sekolah tersebut. Rendahnya hasil belajar siswa
kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan guru terhadap
model-model pembelajaran. Dimana guru mengharapkan siswanya duduk, diam, catat.
4
dibutuhkan suatu alternatif pemecahan masalah yang memberikan kesempatan
untuk siswa bertanya dan mendiskusikan materi pelajaran kepada guru dan
sesama siswa. Teman sesama siswa menjadi tempat bertanya memiliki keyakinan
atas kebenaran jawabannya, sehingga siswa yang bertanya kepada temannya
memperoleh jawaban yang tepat, dan teman yang menjadi tempat bertanya
mampu menyampaikan pengetahuannya tanpa ragu. Sehingga ketika guru
memberikan materi, maka siswa tidak berbisik-bisik dengan teman yang ada di
dekatnya lagi. Dengan demikian diharapkan tercipta proses belajar yang kondusif,
aktif, kreatif dan menyenangkan. Maka pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan dengan metode tutorial sebaya. Pendektan pembelajaran dengan
metode tutorial sebaya sangat mempengaruhi hasil belajar siswa (Sudarsono,
2013).
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran pengetahuan dasar
teknik mesin pelajaran yang sulit bagi peserta didik. guru mata pelajaran
pengetahuan dasar teknik mesin yang mengajar secara monoton, model
pembelajaran yang kurang bervariasi dan hanya berpegang teguh pada buku-buku
paket saja menyebabkan siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran
pengetahuan dasar teknik mesin.
Seiring dengan hasil observasi yang penulis lakukan di SMK N 2 Siatas
Barita hasil belajar rendah khusunya dalam mata pelajaran pengetahuan dasar
teknik mesin. Disini penulis tertarik ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan “Penerapan Pembelajaran Metode Tutorial Sebaya Untuk
Meningkatkan Partisipasi Aktif Dan Hasil Belajar Siiswa Pada Mata Pelajaran
5
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka
penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.Dalam proses pembelajaran siswa hanya ditempatkan sebagai objek belajar
yang berperan sebagai penerima informasi yang pasif, mencatat dan
menghafal materi pelajaran.
2.Guru yang mengajar secara monoton serta model pembelajaran yang
kurang bervariasi.
3.Kurangnya peran serta partisipasi aktif siswa selama proses pembelajaran
dan rendahnya hasil belajar siswa.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, maka peneliti perlu membatasi
permasalahan dari penelitian ini, yaitu: Peran serta siswa selama proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam mata diklat Proses Pengecoran di
kelas X TKR I di SMK Negeri 2 Siatas Barita.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menerapkan pembelajaran metode tutorial sebaya dapat
meningkatkan partisipasi aktif siswa di SMK Negeri 2 Siatas Barita?
2. Apakah dengan menerapkan pembelajaran metode tutorial sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar pengetahuan dasar teknik mesin siswa kelas X
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui:
1. Peningkatan partisipasi aktif siswa setelah diberi pembelajaran dengan
metode pembelajaran tutorial sebaya.
2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi pembelajaran dengan
metode pembelajaran tutorial sebaya.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah, guru dan bagi calon guru tentang
pentingnya penerapan pembelajaran metode tutorial sebaya untuk
meningkatkan partisipasi aktif dan hasil belajar siswa.
2. Sebagai masukan untuk peneliti berikutnya tentang penelitian metode
pembelajaran.
3. Sebagai bahan masukan bagi UNIMED (Universitas Negeri Medan) dan
lembaga pendidikan lainnyatentang penerapan pembelajaran metode
tutorial sebaya untuk meningkatkan partisipasi aktif dan hasil belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diambil kesimpulan
sebagai berikut
1. Hasil belajar Kompetensi dasar Menjelaskan Proses Pengecoran, siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran metode Tutorial Sebaya
mengalami peningkatan yaitu pada siklus I, 16 orang yang lulus (53,33%)
menjadi 26 orang (86,67%) pada siklus II.
2. Dengan diterapkannya pembelajaran metode Tutorial Sebaya maka aktivitas
belajar Kompetensi dasar Menjelaskan Proses Pengecoran siswa juga
mengalami peningkatan. Pada siklus I terdapat siswa yang memenuhi kriteria
sangat aktif 1 siswa, kategori aktif sebanyak 15 siswa (50%), kategori cukup
aktif 7 siswa (23,33%), kategori kurang aktif sebanyak 5 siswa (16,67%) dan
siswa dengan kategori tidak aktif sebanyak 2 siswa (6,67%). Sedangkan pada
siklus II yaitu sebanyak 3 siswa (10%) dengan kategori sangat aktif,
sebanyak 23 siswa (76,67%) dalam kategori aktif, kategori cukup aktif 4
siswa (13,33%), kategori kurang aktif sebanyak 0 siswa (0%) dan siswa
dengan kategori tidak aktif tidak ada (0%)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka dapat disarankan:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru pengetahuan
dasar teknik mesin supaya menggunakan kolaborasi pembelajaran metode
Tutorial Sebaya dalam mengajar kompetensi dasar Menjelaskan Proses
Pengecoran.
2. Penerapan pembelajaran metode Tutorial Sebaya sebagai alternatif masukkan
bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan
Partisipasi Aktif. Dengan meningkatnya partisipasi aktif memberikan
kontribusi kepada peningkatan hasil belajar.
3. Jika siswa belum tuntas dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
Djaramah S.B dan Zein A. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.
Http://www.idsejarah.net/2014/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html, diakses tanggal 2 Juli 2015.
Irawan, Ade, Petaka Pendidikan Nasional. (http://wapedia.mobi/id/Lembaga), diakses tanggal 8 Juli 2015.
Mulyasa, E. (2006). Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muntasir S.M. (1985). Pengajaran Terprogram Teknologi Pendidikan Dengan Pengandalan Tutor. Jakarta : Rajawali.
Pitria, (2008). Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode tutor sebaya pada materi pokok listrik statis SMP N. 29 Medan. Skripsi:FMIPA UNIMED.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Sartial, Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia
(http://www.duniaesai.com/pendidikan/didik5.htms), diakses tanggal 25 Mei 2015.
Sawali, Diskusi Kelompok Terbimbing Model Tutor Sebaya,
(http://sawali.wordpress.com/2007/12/30/diskusi-kelompok-terbimbing-model-tutor-sebaya/30 Desember 2007), diakses tanggal 2 Juli 2015.
Slameto, (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Surakhmad, Winarmo. (1980). Pengertian Hasil belajar. Bandung : Jemmers.
57
Wardyyah, Nasimatul. (2009). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Tutorial Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada pokok Bahasan Bilangn Bulat. Skripsi: FMIPA UNESA.
RIWAYAT HIDUP
Henri Adianto Sitompul, Lahir di Janjinatogu (Tapanuli
Utara) pada tanggal 08 Juli 1992. Anak ke-3 dari 4
bersaudara, Ayahanda Rojakat Sitompul dan Ibunda Rusti
Uli Panggabean. Tamat dari SD Negeri 175753 Onan
Hasang lulus tahun 2004, SMP Negeri 1 Pahae Julu lulus
tahun 2007, SMK Negeri 2 Siatas Barita lulus tahun 2010. Tahun 2010
melanjutkan studi ke Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik program studi
Pendidikan Teknik Mesin (S1) dan lulus pada tahun 2016.
Pengalaman Organisasi : Pata Tahun 2011 sampai 2015 bergabung Himpunan
Mahasiswa/i Silindung sebagai anggota.
Pengalaman Kerja : Pada Tahun 2012 sampai 2015 menjadi tenaga pengajar di