Oleh: Raisyah Hutapea NIM. 4111111017
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Penemuan Terbimbing Dengan Menggunakan LAS Pada Materi Skala dan Perbandingan Kelas VII di MTs Swasta Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
v
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah MTs Swasta Al-Ulum Medan Bapak Drs. H.M. Riadi Lubis, M.Pd, Guru Mata Pelajaran Matematika Ibu Eva Arisna, S.Pd dan juga seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai MTs Swasta Al-Ulum Medan yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang tersayang Saiful Anwar Sakti Hutapea dan Ibunda tercinta Jida Aisah Siregar yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan yang tak ternilai harganya. Serta Abang kesayangan dan tercinta Anwar Syahdam Hutapea, yang begitu banyak memberikan do’a dan motivasi, semangat serta dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED serta seluruh keluarga besar yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
memberikan ilmunya dalam membimbing penulis selama PPL hingga sekarang Dan juga terima kasih untuk semua siswa siswi tercinta di SMA Yayasan Perguruan Harapan Bangsa yang memberikan semangat serta dukungannya dan juga yang telah memberikan pengalaman yang berharga bersama penulis.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis
iii
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN LAS PADA MATERI
SKALA DAN PERBANDINGANKELASVII DI MTs SWASTA AL - ULUM MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Raisyah Hutapea (NIM. 4111111017) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dengan menggunakan LAS pada kelas VII-5 di MTs Swasta Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas VII-5 di MTs Swasta Al-Ulum Medan Tahun Ajaran 2014/2015 dan objek penelitian ini adalah metode penemuan terbimbing yang menggunakan LAS.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, dimana siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus ke dua terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar. Dari hasil analisis data tes awal diperoleh 17 siswa yang tidak tuntas dan 13 siswa yang tuntas dari 44 dengan rata-rata kelas 43,3 % yang artinya tingkat ketuntasan siswa berada pada kualifikasi sangat rendah. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan metode penemuan terbimbing menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 19 dari 30 siswa dengan rata-rata kelas 63,33% dimana tingkat ketuntasan belajar siswa berada pada kualifikasi cukup. Hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama diperoleh seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar yaitu 27 siswa atau 90% dengan rata-rata kelas 83,8 dimana tingkat ketuntasan belajar siswa berada pada kualifikasi sangat baik. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Kemandirian 7
2.1.2. Pembelajaran Mandiri 7
2.1.3. Hasil Belajar 10
2.1.4. Metode Pembelajaran 12
2.1.5 Metode Penemuan Terbimbing 13
2.2. Lembar Akivitas Siswa (LAS) 17
2.2.1. Pengembangan LAS Dalam Pembelajaran 17
2.3. Skala dan Perbandingan 18
iv
2.3.1.1 Faktor Pengecilan dan Perbesaran Skala 20
2.3.2 Perbandingan 21
2.3.2.1 Perbandingan Senilai 21
2.3.2.2 Perbandingan Berbalik Nilai 22
2.4 Kerangka Konseptual 23
2.4. Hipotesis Tindakan 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 25
3.2. Lokasi dan Waktu Penelititan 25
3.3. Subjek dan Objek Penelitian 26
3.3.1. Subjek penelitian 26
3.3.2. Objek Penelitian 26
3.4. Prosedur Penelitian 26
3.5. Instrumen Pengumpulan Data 32
3.5.1 Tes 32
3.5.2 Wawancara 34
3.5.3 Observasi 34
3.6. Teknik Analisis Data 35
3.6.1. Analisis Tes 35
3.6.2. Analisis Hasil Observasi 37
3.6.3. Analisis Hasil Observasi Kemandirian 38
3.7. Menafsirkan Data 40
3.7.1 Menafsirkan Hasil Tes 40
3.7.2 Menafsirkan Hasil Observasi 40
3.8 Indikator Keberhasilan 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan dan Hasil Tindakan Siklus I 42
4.1.1 Permasalahan I 42
4.1.2 Hipotesis Tindakan I 48
4.1.3 Perencanaan Tindakan I 48
4.1.5 Evaluasi I 56
4.1.5.1 Observasi I 56
4.1.5.2 Analisis Data I 58
4.1.5.2.1 Analisis Data Observasi I 58
4.1.5.2.2 Analisis Hasil tes I 68
4.1.6 Refleksi I 69
4.2 Pelaksanaan dan Hasil Tindakan Siklus II 71
4.2.1 Permasalahan II 71
4.2.2 Hipotesis Tindakan II 72
4.2.3 Perencanaan Tindakan II 72
4.2.4 Pelaksanaan Tindakan II 77
4.2.5 Evaluasi II 80
4.2.5.1 Observasi II 80
4.2.5.2 Analisis Data II 81
4.2.5.2.1 Analisis Data Observasi II 81
4.2.5.2.2 Analisis Hasil tes II 83
4.2.6 Refleksi II 84
4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian 85
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan 88
5.2 Saran 88
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penemuan Terbimbing 17
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan 36
Tabel 3.2 Kriteria Pencapaian Indikator 38
Tabel 3.3 Kualifikasi Rata-Rata Kemandirian Siswa 39
Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa 46
Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Siswa Tes Awal 47
Tabel 4.3 Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I 68
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I 92 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I 98 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus II 104 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus II 110
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I 117
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II 120
Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III 124
Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV 127
Lampiran 9 Kunci Jawaban LAS I 131
Lampiran 10 Kunci Jawaban LAS II 132
Lampiran 11 Kunci Jawaban LAS III 134
Lampiran 12 Kunci Jawaban LAS IV 136
Lampiran 13 Kisi-Kisi Kemandirian Siswa 138
Lampiran 14 Pedoman Penskoran Kemandirian Siswa 140 Lampiran 15 Lembar Observasi Kemandirian Belajar 144 Lampiran 16 Lembar Observasi Kegiatan Guru I 145 Lampiran 17 Lembar Observasi Kegiatan Guru II 149 Lampiran 18 Lembar Observasi Kegiatan Guru III 152 Lampiran 19 Lembar Observasi Kegiatan Guru IV 155
Lampiran 20 Tes Diagnostik 158
Lampiran 21 Kunci Jawaban Tes Awal 159
Lampiran 22 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 160 Lampiran 23 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 163
Lampiran 24 Tes Hasil belajar I 164
Lampiran 25 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 165 Lampiran 26 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 167 Lampiran 27 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 169 Lampiran 28 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 170
Lampiran 30 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 174 Lampiran 31 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 177
Lampiran 32 Daftar Nama Siswa Kelas VII-5 179
Lampiran 33 Evaluasi Nilai Tes Awal 180
Lampiran 34 Evaluasi Nilai Tes Siklus I 182
Lampiran 35 Evaluasi Nilai Tes Siklus II 184 Lampiran 36 Evaluasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus I 186 Lampiran 37 Evaluasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus II 188 Lampiran 38 Rekaliptus Nilai Tes Hasil Belajar 190 Lampiran 39 Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I 192 Lampiran 40 Analisis Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II 195 Lampiran 41 Grafik Tungkat Pernguasaan Siswa 197
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah
dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang tradisional menjadi lebih modern.Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di negara- negara maju membawa pengaruh dan manfaat besar terhadap kehidupan sosial dan kebudayaan umat manusia, seperti aspek komunikasi, transformasi serta termasuk didalamnya adalah pendidikan.Untuk menghadapi permasalahan IPTEK tersebut diperlukan Sumber daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing secara global.Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar, dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental
siswa. Pendidikan juga usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut Bukhori (dalam Trianto, 2009 :5) bahwa “pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”. Dalam pendidikan juga diperlukan untuk kita mempelajari pendidikan karakter. Menurut Ali Ibrahim ( dalam Maya utami ,2014 :1) mengemukakan bahwa “kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 % hardskill dan sisanya 80 % softskill”.
Dalam pembelajaran matematika,karakter juga dapat dibentuk dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah mandiri. Kemandirian dalam belajar adalah aktivitas yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri,pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dan siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu belajar sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian belajar seorang sangat bergantung pada seberapa jauh seseorang tersebut dapat belajar mandiri (Martinis Yamin, 2010 : 115).
Dalam belajar mandiri siswa berusaha sendiri terlebih dahulu untuk belajar memahami dan mempelajari isi pelajaran melalui buku pelajaran. Jika siswa mendapat kesulitan dia akan bertanya pada teman atau guru yang mampu mengatasi kesulitannya.
3
suatu aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari siswa tersebut.
Begitu juga hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VII MTs Al-Ulum Medan (Eva Arisna,2015) menyatakan bahwa:
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan jika diberikan soal dan disuruh untuk mengerjakan sendiri masih banyak siswa yang tidak percaya akan jawabannya sendiri dan mencontek kepada teman sebangku nya atau teman yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian siswa dalam menjawab soal masih rendah.
Gejala permasalahan yang telah disebutkan diatas menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah.Hal di atas didukung dari hasil tes yang diberikan peneliti pada saat observasi di kelas VII-5 MTs Al-Ulum Medan dengan soal-soal yang sederhana. Salah satu soal yang digunakan yaitu: Perbandingan paling sederhana dari 3 jam : 48 menit adalah ...
Berdasarkan hasil jawaban tes yang diberikan sebagian besar siswa menyelesaikan soal tersebut sendiri dan kebanyakan dari mereka hanya terfokus menyalin pekerjaan temannya, ada juga yang tidak mengisi sedikitpun jawaban dari soal yang diberikan.Padahal untuk menyelesaikan soal tersebut harus lah mengubah 3 jam tersebut kedalam menit lalu sederhanakan seperti menyederhanakan pecahan. Hasil tes juga terlihat dari rata – rata hasil belajar matematika siswa dikelas VII MTs Al-Ulum Medan Tahun ajaran 2014/2015 , dalam satu kelas sekitar 43,3 % siswa mendapat rata-rata yang memenuhi Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 70, selebihnya siswa yang harus mengikuti remedial dengan rata – rata nilai 50.
Dari masalah yang telah dikemukakan diatas, berhasilnya proses pembelajaran tidak hanya tergantung pada guru tetapi juga tergantung kepada siswa. Guru sebagai salah satu komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran dikelas harus mampu memilih model dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dimana siswa ikut serta dalam aktivitas matematika adalahmetode penemuan terbimbing yang dikemukakan oleh Bruner.Metode ini menghendaki keterlibatan aktif siswa dalam, sedangkan guru mendorong siswa agar memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Grive dan Davis (dalam Slameto, 2013: 163)
Dalam metode belajar untuk penemuan guru tidak secara langsung memberikan generalisasi, prinsip atau kaidah yang harus dipelajari siswa, tetapi guru melibatkan siswa dalam suatu proses induktif untuk mendapatkannya. Guru menyusun situasi belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar bagaimana bekerja dengan data untuk membuat kesimpulan. Pengajaran dengan metode belajar untuk penemuan tampak lebih bermanfaat bagi siswa dikarenakan belajar terjadi melalui interaksi siswa dan guru.
Metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika, adalah suatu metode pembelajaran yang menghendaki siswa menemukan ide-ide misalnya: aturan, pola, hubungan, atau cara menyelesaikan suatu masalah melalui keterlibatannya secara aktif dalam pembelajaran yang didasarkan pada serentetan pengalaman-pengalaman belajar yang lampau, LAS dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, pemberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja peserta didik.
. Dalam lembar aktivitas siswa (LAS) tercantum kegiatan-kegiatan yang
lain-5
lain yang disusun berdasarkan tujuaninstruksional materi yang ditentukan yang membuat siswa dapat secara mandiri mengerjakannya.
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Penemuan Terbimbing Dengan Menggunakan LAS Pada Materi Skala dan Perbandingan Kelas VII di MTs Swasta AL-Ulum Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya kemandirian siswa dalam proses belajar mengajar
disekolah.
2. Penggunaan model atau metode pembelajaran yang tidak tepat.
3. Kurangnya minat siswa dalam belajar matematika.
4. Banyak siswa yang kurang percaya pada dirinya sendiri.
5. Kurang motivasi siswa dalam belajar matematika.
6. Hasil belajar siswa masih rendah.
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi fokus permasalahan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peningkatan kemandirian siswa dengan metode penemuan
terbimbing pada pokok bahasan perbandingan di MTs. Swasta Al-Ulum Medan T.A 2014/2015?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan metode penemuan
terbimbing pada pokok bahasan perbandingan di MTs. Swasta Al-Ulum Medan T.A 2014/2015?
2.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemandirian siswa dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
penemuan tebimbing
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika melalui metode penemuan terbimbing dan meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab serta inisiatif siswa dalam pembelajaran matematika
2. Bagi guru
Sebagai bahan informasi mengenai metode penemuan terbimbing dalam peningkatan karakter kemandirian siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa disklus I diperoleh nilai rata-rata 65,3 dan meningkat pada siklus II menjadi 83,8 sehingga diperoleh peningkata rata-rata hasil belajar sebesar 18,5. Selain itu diperoleh ketuntasan belajar sebanyak 8 orang siswa (26,7 %) yaitu 19 orang siswa (63,33 %) dari siklus I meningkat menjadi 27 orang siswa (90 %) pada siklus II dan tingkat keuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni 90 % sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal siswa yang mencapai tes hasil belajar .
2. Berdasarkan hasil observasi kemandirian yang diberikan kepada observer disiklus I diperoleh nilai rata-rata 19,2 dan meningkat pada siklus II menjadi 22,7 sehingga diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 3,5. Selain itu diperoleh ketuntasan kemandirian dari siklus I 66,67 % meningkat 72,2 % pada siklus II dan tingkat keuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni 72,2 % sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal siswa yang mencapai indikator kemandirian siswa
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada guru agar lebih memvariasikan metode dalam pembelajaran sehingga sehingga senang belajar matematika.
2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari dirumah