ASPEK KOGNITIF SOAL MATEMATIKA
PADA BUKU TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
NURUL USMAWATI KASANAH
A410130154
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
ASPEK KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PADA BUKU TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis soal-soal pada buku ajar tematik kelas IV SD yang ditinjau dari aspek kognitif menurut TIMSS 2011. Aspek kognitif menurut TIMSS 2011 antara lain adalah pengetahuan (knowing), menerapkan (applying), dan penalaran (reasoning). Untuk itu dipilih buku tematik kelas IV yang terdiri dari tema 1 sampai tema 9 dan diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis soal-soal yang terdapat pada buku ajar tematik ditinjau dari aspek kognitif TIMSS 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek kognitif pengetahuan (knowing) pada buku yang diteliti terdapat 251 soal dengan persentase 53%, (2) aspek kognitif menerapkan (applying) pada buku yang diteliti terdapat 125 soal dengan persentase 26%, (3) aspek kognitif penalaran (reasoning) pada buku yang diteliti terdapat 98 soal dengan persentase 21%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa buku terlalu menekankan pada aspek pengetahuan (knowing) dan belum sesuai dengan standar TIMSS 2011. Sehingga buku masih perlu direvisi untuk memperoleh kesempurnaan sebagai acuan proses pembelajaran.
Kata kunci: butir soal, buku ajar, aspek kognitif
Abstract
This study aimed to analyze the problems in the textbook thematic fourth grade were observed from the cognitive aspects in TIMSS 2011. The cognitive aspect according to the TIMSS 2011 include knowledge (knowing), applying (applying), and reasoning (reasoning). For the selected books thematic class IV consists of one theme to theme 9 and published by the Ministry of Education and Culture of the Republic of and not in accordance with the standards of TIMSS 2011. Thus, the book still needs to be revised to obtain perfection as a reference for the learning process.
2 1. PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan. Tujuan pembelajaran
matematika menurut Kemendikbud 2013 yaitu (1) meningkatkan kemampuan
intelektual, khususnya kemampuan tingkat tinggi siswa, (2) membentuk kemampuan
siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) memperoleh hasil
belajar yang tinggi, (4) melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis karya ilmiah, dan (5) mengembangkan karakter siswa. Dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran matematika, pada saat ini sekolah-sekolah di
Indonesia sebagian telah menerapkan Kurikulum 2013.
Berubahnya kurikulum berpengaruh terhadap buku ajar yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Setiap buku mempunyai susunan materi yang berbeda
yang akan menentukan kualitas suatu buku. Buku yang berkualitas baik akan
memudahkan kita untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perubahan buku ajar karena
pergantian kurikulum dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami
materi pembelajaran matematika serta mempengaruhi kemampuan siswa dalam
mengerjakan soal-soal latihan.
Kemampuan matematika peserta didik Indonesia dalam menyelesaikan soal-soal
telah diuji dalam berbagai ajang kompetisi Internasional, salah satunya adalah Trend
In Mathemathics and Science Study (TIMSS) namun peringkat Indonesia masih belum sesuai harapan. Berdasarkan hasil TIMSS 2011 Indonesia menduduki
peringkat 41 dari 45 negara dalam ujian matematika tingkat internasional. Soal yang
disajikan dalam TIMSS tidak hanya soal dalam level kognitif rendah seperti soal-soal
yang biasa dihadapi siswa Indonesia.
Dalam soal-soal latihan, implementasi aspek kognitif sangatlah penting.
Domain kognitif TIMSS 2011 terdiri dari tiga aspek yaitu pengetahuan (knowing),
penerapan (applying), dan penalaran (reasoning). Sedangkan menurut Bloom, aspek
kognitif terdiri dari ingatan (recall), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi. Namun dari 6
aspek yang telah disebutkan di atas, hanya sebagian yang cocok untuk diterapkan di
3
Dari uraian di atas, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal dan
peringkat Indonesia dalam dunia Internasional dapat meningkat diperlukan analisis
lebih lanjut tentang soal-soal matematika yang terdapat pada buku ajar tematik Kelas
IV Sekolah Dasar Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif TIMSS tahun 2011.
Berdasarkan latar belakang tersebut fokus penelitian ini adalah Bagaimana
deskripsi soal-soal matematika yang terdapat pada buku ajar tematik Sekolah Dasar
kelas IV Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif TIMSS? Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan soal-soal matematika yang
terdapat pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum 2013 ditinjau
dari aspek kognitif TIMSS.
Ciri buku ajar atau buku teks yang baik adalah keruntutan materi di dalamnya.
Buku teks atau referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang
substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Urutan materi dan struktur
buku teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu, diterbitkan secara resmi dan
dipasarkan (Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, 2013: 217). Ozgeldi (2012)
menyatakan bahwa guru sering mrnggunakan buku ajar untuk mempersiapkan
kegiatan pembelajaran dan untuk menjelaskan topik pelajaran. Dengan
menggunakan buku ajar guru dapat mnemiliki gambaran tentang apa yang telah
diajarkan kepada siswa dan buku dapat digunakan sebagai media pengalih perhatian
dari instruksi lain. Tidak hanya materi saja tetapi kualitas soal-soal juga
mempengaruhi baik tidaknya buku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), soal adalah apa yang menuntun
suatu jawaban, atau suatu hal yang harus dipecahkan. Butir soal yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pernyataan tentang suatu masalah yang harus dipecahkan
atau diselesaikan oleh siswa. Soal yang kualitasnya baik akan memperhatikan porsi
aspek kognitif.
Aspek kognitif tidak hanya pada soal tetapi juga pada pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang guru seperti pada penelitian Pogoy, Balo, Obaob, dan Chiu (2015)
menyimpulkan kinerja matematika siswa berdasarkan TIMSS 2011 di 42 negara
4
persiapan dan konten pengetahuan guru matematika. Dengan demikian, kualitas guru
dalam sistem pendidikan perlu perencanaan dan pelaksanaan yang baik.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena analisis datanya non
statistik. Penelitian ini dilakukan dalam waktu kurang lebih enam bulan yang dimulai
pada bulan September 2016 sampai bulan Februari 2017. Data pada penelitian ini
adalah aspek-aspek kognitif TIMSS yang terdiri dari pengetahuan (knowing),
penerapan (applying), dan penalaran (reasoning). Sumber data dalam penelitian ini
adalah soal pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar yang diterbitkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014.
Sedangkan untuk sempek sumber datanya penelitian ini menggunakan buku Tematik
dari Tema 1 sampai Tema 9.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara dokumentasi soal-soal
matematika pada buku tematik kelas IV Sekolah Dasar. Hasil dokumentasi tesebut
kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif karena penelitian ini ingin
mengetahui peranan aspek kognitif terhadap buku ajar tersebut. Kemudian diperoleh
hasil berupa persentase untuk setiap aspek kognitif TIMSS. Persentase yang telah
didapatkan tersebut dikaji kembali untuk mengetahui keseimbangan aspek kognitif
dalam buku ajar yang diteliti dan nantinya akan diberikan saran untuk persentase
aspek kogitif pada buku tematik Kelas IV agar memenuhi keseimbangan buku ajar.
Buku ajar yang seimbang akan memudahkan kita dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis deskriptif soal-soal matematika pada buku ajar kelas IV Sekolah
Dasar yaitu Buku tematik (Tema 1 sampai Tema 9) dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014 disajikan dalam tabel 1.
Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa soal pada buku ajar tematik yang ditinjau
dari aspek kognitif pengetahuan (knowing) sebanyak 256 butir soal, penerapan
(applying) sebanyak 123 butir soal, dan penalaran (reasoning) sebanyak 95 butir
5
Tabel 1. Banyak Soal-soal yang Ditinjau dari Aspek Kognitif
pada Buku Tema 1 sampai Tema 9 Kelas IV Sekolah Dasar
Soal yang ditinjau dari aspek kognitif haruslah dalam penyajiannya mengandung
aspek kognitif. Distribusi soal kognitif dalam buku ajar Tematik Kelas IV Sekolah
Dasar disajikan dalam gambar 1 berikut.
Gambar 1. Persentase Soal Latihan yang Ditinjau dari Aspek Kognitif
pada Buku Ajar Tema 1 sampai Tema 9 Kelas IV Sekolah Dasar
Dari gambar 1 diatas dapat terlihat bahwa aspek kognitif pengetahuan (knowing)
paling banyak terdapat pada buku Tema 1 yang berjudul Indahnya Kebersamaan
dengan persentase 77% dan paling sedikit pada buku Tema 7 yang berjudul
Cita-citaku dengan persentase 21%, aspek kognitif penerapan (applying) paling banyak
6
terdapat pada buku Tema 2 yang berjudul Selalu Berhemat Energi, Tema 3 yang
berjudul Pedulu Terhadap Makhluk Hidup dan Tema 9 yang berjudul Makananku
Sehat dan Bergizi dengan persentase yang sama yaitu 35% dan paling sedikit pada
buku Tema 1 yang berjudul Indahnya Kebersamaan dengan persentase 13%, aspek
kognitif penalaran (reasoning) paling banyak terdapat pada buku Tema 7 yang
berjudul Cita-citaku dengan persentase 54% dan paling sedikit pada buku Tema 3
yang berjudul Peduli terhadap Makhluk Hidup dengan persentase 2%.
Setelah diperoleh informasi banyaknya persentase soal latihan yang ditinjau dari
Aspek Kognitif pada Buku Ajar Tematik Kelas IV Sekolah Dasar, selanjutnya data
akan disajikan dalam diagram batang di bawah ini.
Gambar 2. Persentase Soal Latihan yang Ditinjau dari Aspek Kognitif
pada Buku Ajar Tematik Kelas IV Sekolah Dasar
Dari gambar 2 di atas dapat diketahui bahwa persentase soal latihan pada buku
ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar yang ditinjau dari aspek kognitif TIMSS aspek
pengetahuan (knowing) paling dominan diantara aspek penerapan (applying) dan
penalaran (reasonig).
Adapun contoh soal yang merupakan aspek kognitif pengetahuan (knowing)
terdapat pada buku Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup.
Gambar 3 Soal Pengetahuan pada Buku Tema 3
7
Soal pada gambar 3 meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah
disediakan dengan cara menyamakan dua penyebut dengan menggunakan KPK dari
kedua bilangan penyebut tersebut. Dari deskripsi tersebut, soal di atas termasuk
dalam kategori menghitung dan menentukan hasil perhitungan, sehingga soal di atas
lebih dominan pada aspek pengetahuan (knowng)
Contoh soal yang merupakan aspek kognitif penerapan (applying) pada buku
Tema 5 Pahlawanku.
Gambar 4 Soal Penerapan pada Buku Tema 5
Soal pada gambar 4meminta siswa untuk membentu seorang pedagang
menghitung jumlah kotak kecil yang diperlukan untuk menampung buah melon
dagangannya yang hanya mampu menampung buah melon sebanyak 8 buah. Dari
deskripsi tersebut, soal di atas termasuk dalam kategori menyelesaikan masalah rutin,
sehingga soal di atas lebih dominan pada aspek penerapan (appying)
Sedangkan contoh soal yang merupakan aspek kognitif penalaran (reasoning)
pada buku Tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi.
8
Soal pada gambar 5 meminta siswa untuk menemukan makanan yang paling
disukai oleh siswa SD Nusantara dari grafik batang yang tersedia di atas. Dari
deskripsi tersebut, soal di atas termasuk dalam kategori menganalisis dengan
menentukan dan menjelaskan cara menemukannya, sehingga soal di atas lebih
dominan pada aspek penalaran (reasoing)
Aspek kognitif yang terdapat pada soal latihan terdiri dari aspek kognitif
pengetahuan (knowing) dengan karakteristik Recall, Recognize, Compute, Retrieve, Measure, dan Classify / Order. Aspek kognitif penerapan (applying) dengan karakteristik Select, Represent, Model, Implement dan Solve Routine Problems. Aspek kognitif penalaran (reasoning) dengan karakteristik Analyze, Generaize/Specialize, Integrate/Synthesis, Justify, dan Solve Non Routine.
Dari hasil penelitian diketahui aspek kognitif pengetahuan (knowing) dan
penerapan (applying) lebih dominan pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar
karena sesuai dengan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang digunakan
sebagai acuan dalam menyusun soal-soal latihan yang didasarkan pada kata kunci
mengenal, memahami, dan menyatakan ukuran untuk aspek pengetahuan (knowing)
sedangkan untuk aspek penerapan (applying) yaitu menerapkan, menentukan,
menunjukkan, menyajikan, dan merepresentasikan.
Komposisi aspek kognitif yang terdapat pada buku ajar tematik tema 1 sampai
tema 9 untuk Kelas IV Sekolah Dasar belum seimbang dikarenakan aspek yang
dimunculkan pada soal-soal latihan hanya pengetahuan (knowing) sedangkan untuk
aspk penerapan (applying) dan penalaran (reasoning) persentasenya masih sangat
rendah.
Hasil penelitian yang diperoleh menonjolkan aspek pengetahuan (knowing) dan
penerapan (applying) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Hidayat
(2016) yang menyimpulkan bahwa level kognitif pengetahuan dan pemahaman pada
buku yang diteliti terdapat 103 butir soal dengan persentase 45,7%, level kognitif
aplikasi pada buku yang diteliti terdapat 50 soal dengan persentase 32,1%, dan aspek
kognitif penlalaran pada buku yang diteliti terdapat 52 soal dengan persentase 22,2%.
Penelitian yang dilakukan oleh Intan Sari Rufiana (2015) juga memperkuat
9
sebagian besar terdiri dari soal pemahaman atau pengetahuan sebanyak 68.01%.
Proporsi soal penyajian dan penafsiran atau penerapan sebesar 23,67% lebih besar
dibandingkan dengan soal penalaran dan pembuktian dengan persentase 1,45%.
Penelitian Masduki, Marlina Ratna Subandriah, Dhiki Yudha Irawan, dan Agus
Prihantoro (2013) juga mendapatkan hasil yang sejalan dengan penelitian ini. Dari
soal uji kompetensi buku yang mereka teliti mendapatkan hasil aspek penerapan
yang menjadi aspek paling dominan dengan persentase 66% - 92%. Sedangkan aspek
penalaran hanya mendapatkan porsi yang paling kecil dengan persentase 0,39% -
11,63%.
Penelitian yang sejalan lainnya juga telah dilakukan oleh Edy Suyatno (2016)
yang meneliti buku ajar matematika menyimpulkan bahwa sebaran soal-soal pada
buku yang telah diteliti kurang memenuhi keseimbangan pada ketiga aspek kognitif.
Aspek pengetahuan (knowing) lebih dominan pada konten bilangan. Aspek
penerapan (applying) lebih dominan pada konten aljabar. Sedangkan aspek penalaran
(reasoning) lebih dominan pada konten geometri serta data dan peluang.
Penelitian Hery Riskiawan (2014) yang meyimpulkan bahwa aspek kognitif
pengetahuan (knowing) pada buku ajar yang diteliti sebesar 48% teerdiri dari 167
butir soal, aspek kognitif penerapan (applying) sebesar 37,9% terdiri dari 129 butir
soal dan aspek kognitif penalaran sebesar 12,3% terdiri dari 42 butir soal. Serta
mengakatan bahwa buku yang diteliti kurang layak untuk digunakan, sehingga masih
diperlukan revisi. Penelitian Hester (2013) juga menekankan pada aspek
pengetahuan.
Berdasarkan persentase untuk setiap aspek kognitifnya penelitian ini bertolak
belakang dengan hasil TIMSS 2011 dengan porsi aspek pengetahuan (knowing)
sebanyak 35%, aspek penerapan (applying) sebanyak 40%, dan aspek penalaran
(reasoning) sebanyak 25%. Dari perbedaan porsi aspek kognitif pada buku ajar
dengan porsi kognitif dari TIMSS 2011 ini dapat disimpulkan bahwa porsi buku
yang diteliti belum sesuai dengan target yang akan dicapai TIMSS. Dapat dikatakan
bahwa porsi aspek kognitif pada masing-masing soal latihan masih kurang seimbang
sehingga aspek penerapan (applying) serta penalaran (reasoning) perlu ditingkatkan
10
perlu memanfaatkan keterampilan konseptialiasasi abstrak. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kablan (2013).
Selain berbeda dengan porsi TIMSS hasil penelitian ini juga berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sidenval Johan (2014) yang menyatakan bahwa buku
yang digunakan di Swedia telah 80% berusaha memberikan soal-soal penalaran. Hal
tersebut karena penalaran sangat diperlukan, digunakan dalam menyelesaikan tugas
pemecahan masalah.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa soal
latihan pada buku ajar kelas IV Sekolah Dasar didominasi oleh aspek kognitif
pengetahuan (knowing) sedangkan aspek penerapan (applying) dan penalaran
(reasoning) tingkatannya masih rendah mengakibatkan siswa hanya dapat
menghitung tanpa bisa memecahkan soal-soal yang rumit. Persebaran soal kurang
memenuhi keseimbangan menurut Taksonomi TIMSS menyebabkan ringking
Indonesia dalam ajang TIMSS belum sesuai harapan.
Bagi seorang guru, penyajian soal yang sesuai dengan materi dan
memperhatikan aspek yang terkandung di dalamnya perlu dilakukan dan
pengembang kurilulum agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal
dan layak untuk dijadikan acuan proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
____ . 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama
Hester, Susan, Sanlyn Buxner, Lisa Elfiring dan Lisa Nagy. 2013. “Integrating Quantitative Thinking into an Introductory Biology Course Improves Students Mathematical Reasoning in Biological Contextss.” Lifo Science Education 13:
54-64. Diakses pada 1 Februari 2017
(http://www.lifescied.org/content/13/1/54.full.pdf+html)
Hidayat, Rahmat. 2016. “ANALISIS LEVEL KOGNITIF SOAL-SOAL
11
Kablan, Zaynal dan Sibel Kaya. 2013. “Science Achievement in TIMSS Cognitive Domains Based on Learning Styles.” Eurasian Journal of Education Research
53: 97-114. Diakses pada 25 Januari 2017
(http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1060365.pdf)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan. 2013. :Kurikulum 2013.” Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakases pada 9 Oktober 2016 (http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/bsnp/14-sekretariat/26-kurikulum-2013)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011. Diakses pada 4
Oktober 2016
(http://litbang.kemdikbud.go.id/data/puspendik/HASIL%20RISET/TIMSS/LAP
ORAN%20TIMSS%202011%20-%20Kemampuan%20Matematika%20Siswa%20SMP%20Indonesia%20berdasa rkan%20Benchmark%20TIMSS%202011.pdf)
Masduki, Marlina Ratna Subandriah, Dhiki Yudha Irawan, dan Agus Prihantoro.
2013. “Level Kognitif Soal-soal Buku Pelajaran Matematika SMP.”
PROSIDING. Diakses pada 31 Desember 2016
(eprints.uny.ac.id/10776/1/P%20-%2053.pdf)
Ozgeldi, Meric. 2012. “Explaining Dimensions of Middle School Mathematics Teacher’ Use of Textbooks.” Mersin University Journal OF THE Faculty of Education 8(3): 24-36. Diakses pada 30 September 2016 (http://dergipart.ulagbim.gof.tr/mersinefd/article/view/1002000331/1002000209)
Poerwati, Loeloek Endah dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
12
Salam Edukasi. 2014. “Download Buku Kurikulum 2013 SD Kelas 4 Edisi Revisi Terbaru 2014 untuk Pegangan Guru dan Pembelajaran Siswa”. Diakses pada 22 September 2016 (http://www.salamedukasi.com/2014/08/download-buku-kurikulum-2013-sd-kelas-4.html)
Sidenval, Johan. 2014. “ Students reasoning in mathematics textbook taks solving.” International Journal of Mathematical Education in Science and Technology 4(46):533-552. Diakses pada 29 Januari 2017 (http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0020739X.2014.992986)
Suyatno, Edy. 2016. “TINGKAT KOGNITIF SOAL LATIHAN BERDASARKAN