(Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 5 Bekasi)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
PERPUSTAKAAN UTf\MA UiN SYAHID clAKARTA
DiSUSUl1
oleh
Zuliah Khaerani
ュャセBィGB セ..
LMMMセ.. ,_.
106016100569
セNセセZ
;
ZGゥZセイZZZqZZセZ[GZゥゥ_eZZBBGZZ
No.1!m!,,\< : ..
b..U.I.=.r:>...'::t.:-:./..!..
/<;;> ..
kl.sifikasl : .
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
DIN SYARIF HIDAYATULLAH
Skripsi yang beljuelul "PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BlOLOGI SISWA (Penelilian
Tindakan Kelas di SMA Negel'i 5 Bekasi)" oleh ZULIAH KHAERANI eliajukan kepaela Fakultas Ilmu Tarbiyah elan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hielayatullah Jakarta, elan telah elinyatakan Lulus paela ujian munaqasah paela tanggal II Maret 2011 eli haelapan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Penelielikan (S.Pel) elalam bielang Penelielikan Biologi.
Jakarta, Maret 2011
Panitia Ujian Munaqasab
Tanggal Tanela Tangan
Ketua Panitia
Dr. Sujivo Miranto. M.Pel. NIP. 19681228 200003 I 004
Sekretaris
Nengsih Juanengsih. M.Pel. NIP. 19790510 200604 2 00 I
Peguji I
Nengsih Juanengsih, M.Pel. NIP. 197905102006042001
Penguji II
Eni Rosyielatun, S.Si, MA. 'NIP.197509242006042 001
lb·
'3
-\\
1%·
'1,-11..
セ
Mengetahui,
Delean Fakultas Ilmu Tarbiyah elan Keguruan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Zuliah Khaerani
NIM
Semester
Jurusan
: 106016100569
: Xl (Sepuluh)
: Pendidikan IPA Biologi
Judul Skripsi : "PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK
MENINGKATKAN BASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA"
Pembimbing I. Baiq Hana Susanti, M. Sc
2. Yanti Herlanti, M. Pd
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan kal'ya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana srata I (S I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya siap menerima sanksi apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya ilmiah saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain.
Menillgkatkall Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi. Program Studi Pelldidikall Biologi, Jurusall Pelldidikan Ilmu Pellgetahuall Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dall [(eguruall, Ulliversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jal((Jrta. Jalluari 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penggunaan metode resitasi dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Penelitian ini bersifat tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas XI IPA 5 di SMAN 5 Bekasi pada bulan Oktober - November tahun ajaran 2010/2011. Subjek penelitian ini adalah tujuh siswa laki-Iaki dan 25 siswa perempuan. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan ernpat tahap:
persiapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil belajar. Pada siklus 1 hasilpre testmencapai rata-rata 42.03 dan hasilpost test 73.25 serta N-Gain 0.54 (sedang). Pada siklus 2 teljadi peningkatan hasil belajar yaitll dapat dilihat dari rata-rata pre test 50.81 dan post test 83.56 serta N-Gain 0.67 (sedang). Berdasarkan indikator keberhasilan pada siklus 1 ketllntasan belajar siswa mencapai 78.10% dan pada siklus 2 mencapai 100%, hal ini menunjukan telah teljadi peningkatan hasil belajar. Hasil uji wilcoxon menunjukan teljadi perbedaan yang signifikan antara hasil perolehan N-Gain Siklus 1 dan Siklus 2 yaitu Jhilllllg
=
92, Jtabel=
159. Dari hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap konsep-konsep biologi.
Leaming Outcomes. Thesis. Biology Education Studies Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Sciences, Syarif Hidayatullah State Lvlamic University JakQ/1a. January 2011.
The aim of this study was to describe recitation method to increase student's biology learning outcomes. This classroom action research was conducted at class XI IPA 5in SMAN5Bekasi in October-November201012011. The subjects of this study were 7 male students and 25 ftmale students. Classroom Action Research was conducted in two cycles with four stages: planning, action, observation and reflection. The results showed improved student learning outcomes. In cycle 1the everage ofpre test results at was 42.03 and post test 73.25, so the results ofN-Gain 0,54. In cycle 2 there was an improv in learning outcomes, can be seenfi'om the average ofpre test 50.81 andpost test83.56, and the result ofN-Gain is 0.6. Based on the indicators ofsuccess in cyle 1, students mastery learning reach 78.10% and in cycle 2 reach 100%, there has been increas. The Wilcoxon test results are significant differences between ofN-Gain Cycle1and Cycle2isJ = 92, Jtableセ 159.From this research we can conclude that the use ofthe recitation method can improve student learning outcomes in the concepts ofbiology.
Key words: Method ofRecitation, Study Results.
Assalamllalaikllm Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan limpahan hidayahNYA serta katuniaNYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
pada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
jalan yang berliku hingga jalan yang lurus.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis
untuk menyclesaikan studi S1 program studi pendidikan biologi fakultas ilmu
tarbiyah dan keguruan, dengan judul "Penggunaan Metode Resitasi Untuk
Meningkatkan Hasil Belqjar Biologi Siswa".
Apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya, disampaikan kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian inL Semoga menjadi amal
baik dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus,
apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA. Dan selaku
dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan
yang bermanfaat.
3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, Ketua Program Studi Biologi.
4. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd, Dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat.
5. Ibu Dra. Hj. Sri Susanti, MM, Kepala Sekolah SMAN 5 Bekasi serta Ibu
Dra. Fatmah Batarvie selaku guru pamong mata pellyaran Biologi di SMAN
5 Bekasi, yang telah memberikan izin penelitian, arahan dan bimbingan
selama penelitian berlangsung.
6. Kepada orang tuaku tercinta ayahanda Drs. H. Sukamo Zulkamain dan Ibu
Zurotun serta Ibunda Dra. Murdiah dan Bapa Sadi yang telah memberikan
motivasi baik moril maupunmateril, serta do'a yang tiada hentinya.
Luthfiah yang selalu memberikan semangat selia dukungan.
9. Sahabat-sahabatku Ika Rohmawati, Fithrotul Faizah yang selalu bersama
dan menjadi tempat berbagi dalam pengerjaan skripsi.
10. Teman-teman Pendidikan Biologi angkalan 2006 yang memberikan
dorongan dan semangat selama pengerjaan skripsi.
II. Siswa-siswi SMAN 5 Bekasi terulama seluruh murid kelas XI IPA 5 alas
keramahan dan bantuannya.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persalu. Kritik dan saran secara
konstruktif diharapkan penulis unluk mengevaluasi laporan ini agar lebih
sempurna. Kami berharap skripsi ini menjadi kebutukan serta menambah pustaka
dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalafflualaikuffl Wr. Wb
Ciputat, Maret 2011
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR lSI... vi
DAFTAR TABEL "... viii
DAFTAR LAMPIRAN Ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. LataI' Belakang Masalah I
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 4
C. Pembatasan Fokus Penelitian 4
D. Perumusan Masalah Penelitian 4
E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian "... 5 BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN 6
A. Kajian Teoritik 6
I.Hakikat Belajar 6
2.Hakikat Met6de Pembelajaran 7
3.Metode Pembelajaran Resitasi 9
4.Hakikat Hasil Belajar Biologi 14
5.Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan 16
B. I-Iasil-hasil Penelitian yang ReIevan 17
C. Kerangka Berpikir 19
D. Pengajuan Konseptual Tindakan 2 I
E.
I-lipotesis Tinclakan 21BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 22
A. Tempat clan Waktu Penelitian... 22 B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tinclakan .. 22 C. Subjek dan Partisipan yang terlibat c1alam penelitian 26
D.
Peran clan Posisi Peneliti 26E.
Tahapan Intervensi Tinclakan 26I. Kalibrasi Instrul11en... 31
J. Teknik Analisis Data 35
K. Indikator Keberhasilan Tindakan... 38
L. Pengel11bangan Perencanaan Tindakan 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39
A. Basil Pengan1atan Siklus I 39
I.Planning 39
2Action 39
3.0bservation 40
4.Rejleksion 45
5.Keputusan 47
B. Basil Pengal11atan Siklus 2 47
I.Planning 47
2Action 48
3.0bservation 49
4.Rejleksion 54
5.Keputusan 56
6.Tanggapan Siswa Terhadap Metode Resitasi 56
C. Pembahasan 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 61
A. Kesimpulan 61
B. Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN 65
Tabel 3.!. Perencanaan Tindakan 24
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Siklus 1 29
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Siklus 2 29
TabeI3.4. Kisi-kisi Instrumen Observasi Keaktivan Siswa 30
TabeI3.5. Kisi-kisi Angket Siswa 31
Tabel 3.6. Tarafkesukaran 32
TabeI3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda... 32
Tabel 3.8. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Essay... 32
TabeI3.9. Hasil Analisis Validitas Instrumen Pilihan Ganda... 33
TabeI3.10. Hasil Analisis Validitas Instrumen Pilihan Essay... 34
TabeI3.1!. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda... 34
TabeI3.12. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Essay... 34
Tabel 3.13. Kategori N-Gain... 36
TabeI4.!. Pelaksanaan Tindakan Siklus
1...
39TabeI4.2. Catatan Lapangan Siklus
1...
40TabeI4.3. Daftar kelompok 42 Tabel 4.4. Data NilaiPre test, Post testdan N-Gain Siswa Pada Siklus 1 44 TabeI4.5. Presentasi Nilai Kategori N-Gain Siswa 411 Tabel 4.6. Analisis Keaktifan Siswa dalam Mengerjakan Tugas... 45
Tabel4.7. HasH Retleksi Siklus I 46 Tabel 4.8. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2.,... 48
TabeI4.9. Catatan Lapangan Siklus 2 49 Tabel4.10. Daftar kelompok 51 Tabel 4.11. Data NilaiPre test, Post testdan N-Gain Siswa Pada Siklus 2. 52 TabeI4.12. Presentasi Nilai Kategori N-Gain Siswa 52 TabeI4.13. Hasil Uji normalitas N-Gain... 53
Tabel4.l4. HasH Uji Wilcoxon 53 Tabel4.15. Analisis Keaktifan Siswa dalam Mengeljakan Tugas... 54
Tabel 4.16. HasH Retleksi Siklus 2. 55
Tabel 4.17. HasH Analisis Angket Tanggapan Siswa 57
LAMPIRAN AI. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 66
LAMPIRAN A2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2 79
LAMPIRAN B I. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus I 92
LAMPlRAN B2. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Siklus I 94
LAMPlRAN B3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus 2... 115
LAMPlRAN B4. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Siklus
2...
117LAMPIRAN B5. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen... 132
LAMPlRAN C 1. Hasil Wawancara Dengan Guru .. 137
LAMPIRANC2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus
I...
138LAMPlRANC3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus 2 139 LAMPlRANC4.Instrumen Penelitian Siklus I 140 LAMPlRANC5. Kunci Jawaban Siklus 1 144 LAMPlRANC6.Instrumen Penelitian Siklus 2... 145
LAMPlRANC7. Kunci Jawaban Siklus 2 150 LAMPlRANC8. Catatan Lapangan Siklus I 152 LAMPIRANC9. Catatan Lapangan Siklus 2 153 LAMPIRAN CIO. Lembar Hasil Observasi Siswa... 154
LAMPIRAN C1I. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa 155 LAMPIRAN DI. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa... 156
LAMPIRAN D2. Uji Normalitas N-Gain... 158
LAMPIRAN D3. Uji Hipotesis StratistikIUji Wilcoxon... 160
LAMPIRAN TUGAS SISWA... 162
A. Latar Helakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses untuk mengembangkan potensi
peserta didik. Menurut Sri Suyanta untuk mengembangkan potensi peserta
didik tersebut melibatkan banyak komponen di antaranya adalah komponen
aktif dan komponen pasif. Komponen aktif terdiri dari pengelola institusi
pendidikan (formal dan nonformal), pendidik dan pese11a didik sebagai faktor
penentu. Sedangkan komponen pasif terdiri daritujuan pendidikan, materi
ajar, metode, sarana dan prasarana serta evaluasi pendidikan.! Sedangkan
menurut I Ketut Sudiana komponen-komponen pendidikan tersebut dapat
disebut sebagai sumber daya manusia (komponen aktif), dan sumber daya fisik
(komponen pasif)?
Komponen-komponen pendidikan tersebut dapa! ditelusuri dalam
AI-Qur'an Surat 96, AI-Alaq ayat 1-5:
qヲj|ゥゥセェェゥIゥ
qセセセセゥセ
qセセ」N^[jゥMdェェセセゥIゥ
セセセ
lZセセゥセ
セI。ャセセ
c.>;Ji
Artinya:
l.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (baca tuIis). 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa komponen-komponen
pendidikan sudah ada dari zaman Rosulullah SAW, adapun komponen
pendidikan tersebut adalah iqra' yang artinya "membaca" atau belajar. Rabb
I Sri Suyanta.ProfesionalismeGunl(Tantangan dan Harapan).Jurnal Edukasi, vol 111,
no. 2, Juli -Desember 2007. h. 191-192.
2I ketut Sudiana..Optimalisasi peman/aatan sumber daya pembelajran kimia melalut
penerapan model pembelajaran Resitasi diskusi informasi (RDJ) pacIa mata kul kimia dasarl
yang mengatas namakan Allah dalam proses pembacaannya, Al-Insan
(manusia) dapat diartikan sebagai pcndidik dan peserta didik, scbagai faktor
aktif dalam pendidikan.Akralll "menggapai kemuliaan" baik di dunia maupun
di akhirat, yang merupakanエセェオ。ョ dad semua pendidikan. Qalalll, yang dapat
diartikan sebagai "tempat belajar atau alat tulis" merupakan komponen pasif
sehagai sarana prasarana. 'Alallla merupakan tuntutan "mengajar" yang
dilakukan oleh guru untuk membantu peserta didik mengembangkan
potensinya.3
Komponen-komponen pendidikan merupakan faktor penting dalam
mewujudkan suatu proses belajar mengajar yang diharapkan. Dalam
pendidikan biologi komponen-komponen tersebut sangat terkait satu sarna
lain, hal ini dikarenakan biologi mempakan ilmu alam yang berisi tentang
alam, makhluk hidup, serta sangat besar pengaruhnya dalam pcnguasaan sains
dan teknologi.
Dalam pembelajaran IPA, khususnya biologi, sangat diperlukan
strategi pembelajaran ataupun metode yang tepat agar siswa dapat terlibat
secara optimal baik secara intelektllal maupun emosional. Menurut Trianto
nilai-nilai yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA diantaranya adalah
kecakapan bekerja dan berpikir secara sistematis menurut langkah-langkah
metode ihniah, serta keterampilan dan kecakapan dalam pengamatan,
menggunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.4
Hasil observasi dan wawancara di SMA Negeri 5 Bekasi terhadap
guru, siswa, metode pembelajaran yang digunakan, scrta terhadap
konsep-konsep biologi. Dari hasil observasi tersebut diketahui terdapat beberapa
permasalahan, yakni konsep-konsep biologi di kelas Xl dianggap sulit untuk
dipahami siswa. Hal ini terbukti dari Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran biologi di sekolah pada kelas XI IPA yaitu dengan
rata-rata 70, selain itu dilihat dari indikator keberhasilan yang masih belum di
capai secara keseluruhan. Dengan adanya permasalahan ini guru biologi kelas
XI IPA di SMA Negeri 5 Bekasi selalu merasa tidak puas dalam
'Sri Suyan!a,Gp. Cit.h. 191-192.
melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu hambatan yang ditemui antara
lain adalah kelas selalu pasif karena siswa kurang terlibat dalam proses
pembelajaran, motivasi siswa untuk bel!ljar rendah, kurangnya variasi model
pembelajaran dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan konsep biologi
yang dianggap sulit dan cenderung dihafal, sehingga hasil belajar siswa
kurang baik. Berdasarkan kenyataan yang dialami oleh guru biologi kelas XI
IPA SMA Ncgeri 5 Bekasi, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan
kelas untuk memperbaiki metode pembelajaran yang memungkinkan siswa
terlibat secara aktif dan dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep
biologi, sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Karena proses belajar
aktif itu sangatlah diperlukan oleh peserta didik untllk mendapatkan hasil
belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari
pengajaran, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah
diberikan.5
Salah satu metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa lIntuk
memahami konsep biologi adalah menggunakan metode resitasi.6 Metode
resitasi mempunyai pengertian yang lebih luas dari "pekerjaan rumah" !carena
siswa tidak hanya belajar dirumah, mungkin di laboratorium, perpustakaan,
halaman sekolah, atau di tempat-tempat lainnya. Hambatan pembelajaran yang
terjadi di sekolah dapat dikurangi dengan penggunaan metode pemberian
tllgas yang dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatiC Metode
ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalll banyak, sementara
waktu sedikit artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang
seimbang.8 Sehingga pembelajaran di sekolah dapat melibatkan siswa
langsung untllk berperan dalam proses belajar aktif dan kreatif. Dengan
5Hisyam Zaini dkk,Strategi Pembelajaran Aktif,(Yogyakarta, [nsan Madani,2008), h.
xiv.
6Firda Maryati.Upaya peningkatan hasH be/ajar biologi siswa pada mata pelajaran
biologi melalui me/ode Resitasi.Jurnal penelitian dan pendidikan tahun IV. Edisi 8. Maret 2003. h.
92.
7Mohammad Jamhari.Pengaruh Pemberion Tugas Rumah Dikombinasikan Dengan
Pembelajaran Madel Jigsaw Terhadap Ifasil Belajar IPA Biologi Siswa SMPN21Palu.Media
Eksakta 2 (2) : 128-130, Juli 2006. h. 129.
aktifnya siswa dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih mudah
memahami konsep biologi dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pula.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka l11asalah diidentifikasi
sebagai berikut :
I. Konsep-konsep biologi di kelas XI dianggap lconsep yang sulit untuk
dipahami.
2. Rendahnya nilai KKM siswa pada konsep-konsep biologi.
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru"Teacher cenle';'.
4. Faktor keterlibat;.m siswa yang belum optimal disebabkan karena
keterbatasan waktu kegiatan pel11beliUaran.
5. Kurangnya pemahaman siswa pada konsep-konsep biologi sehingga hasil
belajar masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari l11eluasnya permasalahan, maka peneliti
memberikan pembatasan fokus penelitian sebagai berikut:
1. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Bekasi,
Tahun ajaran 20 10/ 20] I.
2. Konsep yang dibahas adalah struktur dan fungsi jaringan.
3. Penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan metode resitasi untuk
meningkatkan hasil belajlJ,r pada pembelajaran biologi.
4. Hasil belajar yang dilihat hanya pada tingkat kognitif:
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas,
maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan metode
resitasi dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA di SMA
E. Tujuan dan Manfaat Hasill>enelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar
penggunaan metode resitasi dalam peningkatan hasH belajar siswa, khususnya
pada konsep struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Manfaat penelitian yang ingin dicapai pada penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk meningkatkan hasH belajar siswa, khususnya pada konsep
struktur dan fungsi jaringan.
Manfaat lain dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
altcrnatif bagi guru dalam menggunakan mctodc resitasi untuk meningkatkan
INTERVENSI TINDAKAN
A. KAJIAN TEORITIK
1. Hakikat belajar
Belajar didefinisikan oleh Yamin sebagai proses seseorang untuk
memperoleh kecakapan, keterampilan dan sileap dari masa kecil sampai
akhir hayat. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW menyatakan
"Bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat".'
Sedangkan l11enurut Oemar Hal11alik belajar adalah suatu perubahan
tingkah laku yang disebabkan adanya latihan dan pengalaman. Belajar
l11erupakan ciri khas manusia yang membedakannya dengan binatang,
karena dilandasi dengan iktikad dan maksud tertentu agar proses dan hasil
belajar dapat dicapai dengan baik.2
Prinsip-prinsip belajar menurut Nana Syaodih adalah berkel11bang dan
belajar, kedua hal tersebut merupakan dua hal yang bebeda, tetapi
l11emiliki hubllngan yang erat satu sama lain. Belajar selalu berkenaan
dengan perubahan-perubahan pada diri seseorang, walaupun perubahan
tersebut mengarah kepada hal yang lebih 「セゥォ atau pun kurang baik, baik
direncanakan atau tidak.3 Karena pengalaman l11erupakan sebagai sumber
pengetahllan dan keterampilan, yang bersifat pendidikan, pengalal11an
pendidikan bersifat kontinu dan interaktif, sehillgga dapat mel11bantu
integrasi pribadi siswa.4
Selain itu belajar l11erupakan kegiatan yang l11el11bawa l11anusia pada
perkembangan pribadi yang seutuhnya, l11eliputi perkel11bangan kognitif,
afektif dan psikomotor. Para ahli pel11belajaran menekankan proses belajar
IMartinis yamin,Strategi Pembelajaran Berbasis Kompelensi,(Jakarta: Gating Pel'sada
Press, 2004), h. 97.
2Oemar Hamalik,Perencanaan Pengajal'an Berdasarkan Pendekatan Sis/em,(Jakarta:
Bum; Aksara. 2001), h.154.
) Nana Syaodih Sukmadinata,Landasan Psik%gi Proses Pendidikan,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h.165.
tertumpu pada struktur kognitif dengan alasan struktur kognitif dapat
mempengaruhi perkembangan afektifataupun penarnpilan seseorang.5
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar
oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan maupun membantu
proses adaptasi seseorang dengan lingkungannya. Belajar dapat pula
berupa penambahan pengetahuan sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman yang ia dapat lakukan melalui pengamatan, pendengaran,
membaca, dan meniru. Belajar merupakan salah satu bentuk prilaku yang
amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu
manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungannya. Secara
psikologis, belajar merupakan sesuatu proses perubahan tingkah laku
seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila setelah belajar peserta didik tidak
ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti wawasan pengetahuan
tidak bertambah dan tidak memiliki kecakapan baru, maka dapat dikatakan
bahwa belajamya belum sempurna.
2. HakilrntMetodePembelajaran
Wina Sanjaya mendefinisikan metode sebagai"a way in achieving
something" yang merupakan upaya mengimlpernentasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata sehingga tujuan yang telah disusun
tercapai dengan optimal dalam kegiatan belajar mengajar.6 Metode juga
merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Nana Syaodih mengatakan bahwa metode juga dapat bersifat
konsultatif, individual, dan percontohan serta pendekatan yang
mengandung hubungan yang akrab, dekat dan bersahabat.7 Hal ini juga
disampaikan oleh Yamin bahwa metode instruksional merupakan cara
5Martinisケ。ュゥョセ Op. Cit, h. 105.
6Wina Sanjaya,Sfra/egi Pembelajaran Berorientasi SfandG!' Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2008) h.126-127.
3. Mctode Pcmbelajaran Rcsitasi
Belajar biologi tidaklah serumit yang dibayangkan, banyak siswa
yang mengeluh karena pelajaran biologi lebih sering dihafal daripada
dipahami, agar proses belajar biologi dapat lebih efektif dan memotivasi
siswa untuk lebih aktif, metode resitasi (penugasan) dapat diterapkan.
Dengan adanya pemberian tugas, siswa akan lebih berperan aktif dalam
kegiatan belajar mengajarnya karena siswa memiliki kesempatan yang
lebih luas untuk menggunakan penggetahuannya dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru.
Menurut Djamahar metode resitasi (penugasan) adalah metode
penyajian bahan dimana guru memberikan tllgas tertentu agar siswa
melakllkan kegiatan belajar. Tugas tcrsebut yang dilaksanakan oleh siswa
dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorillm, di
perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu
dapat dikerjakan.IO Sedangkan menurut Sudiana metode resitasi juga dapat
merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara
kelompok.II Metode ini pun belwjuan untuk memberi kesempatan siswa
melakukan tugas/kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti
mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping, dan dalam pendekatan
pemecahan atauproblem solving.12
Metode resitasi juga dapat disebut sebagai metode proyek, karena
dalam metode proyek siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti
dan dimintakan membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya
dalam bentuk makalah untuk dikerjakan sevara individu.13Metode resitasi
dianggap paling efektif karena bertujuan untuk rnelatih siswa belajar
sendiri, melatih siswa membagi waktu seCaI'a teratur dan melatih siswa
mencari dan menemukan cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan
10Syaiful Bahri Djamahar dan Azwan Zain,Op.Cit, h. 85.
III ketu! Sudiana,Op. Cit,h. 109.
12R. Ibrahim dan Nana Syaodih,Perencanaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Cipta,
2003). h. 107.
masalah selia meningkatkan, kreativitas dan perkembangan kognitif siswa
dalam memahami konsep-konsep biologi.14
Abu Ahmadi berpendapat bahwa metode resitasi sebaiknya
dilakukan jika guru mengharapkan siswa dapat menerima ilmu
pengetahuan dengan lebih mantap, selain itu metode ini dapat
mengaktifkan siswa untuk mempelajari sendiri suatu masalah dengan
membaea sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, meneoba sendiri dan agar
siswa lebih raj in belajar.15 Metode penugasan ini dapat mula
mengembangkan kemandirian belajar, serta merangsang slswa untuk
belajar lebih banyak, membina kedisiplinnan dan rasa tanggung jawab
dalam meneari dan mengolah sendiri informasi yang mereka dapat.16Dan
dengan pemberian tugas yang bervariasi dapat meningkatkan pemahaman
siswa, dan membuat siswa terbiasa mengisi waktu luang di luar jam
pelajaran.17
Metode pemberian tugas dapat diartikan dengan guru memerintah
peserta didik untuk membaea tetapi dengan menambahkan tugas-tugas
sepelii meneari dan membaea buku sumber lain sebagai perbandingan atau
dengan mengamati orang/masyarakat yang telah membaea buku tersebut,
dengan eara seperti ini suatu pekerjaan peserta didik dapat diselesaikan
tanpa terikat dengan tempat. Metode ini pun juga merupakan suatu
metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan
kalimat sendirLI8 Namun agar lebih variatif dan menghindari kejenuhan
siswa, maim dapat juga dipadukan dengan tugas bempa membuat atau
meraneang model-model, alat-alat atau permainan yang berhubungan
dengan pelajaran biologi.
Selain itu dengan pembelajaran yang merujuk kepada empat pilar,
yaitu belajar untuk mengerti (to know), belajar untllk melakukan sesuatu
[4Firda Maryati,Lac. Cit,h. 93.
15Abu Ahmadi,Slralegi Be/ajar Mengajar.(Bandung: Pustaka Setia, 2005) h. 61.
16Nuryani Y Rustaman. at all,SIralegi Be/ajar Mengajar Biologi,(MaIang: IKIP Malang,
2005) h.108.
[7Berti Yolida,Penerapan Metode Resitasi da/am Meningkatkan Motivasi dan HasH
Be/ajar Bi%gi Siswa.JPMIPA, Volume 8 Nomor I, Januari 2007, h. 20.
18Dossuwanda.Ragam Ale/ode Pembelajaran Aktif.http://dossuwanda.Wordpress.com
7. Siswa mempunyai kesempatan memupnk perkembangan dan
keberanian mengambil inisiatif, beltanggung jawab dan
mandiri.
4. HakilmtHasilBelajar
Hasil belajar atanachievementmerupakan realisasi atau pemekaran
dari kecakapan-kecakapan potensial atan kapasitas yang dimiliki
seseorang. Pengusahaan hasil belajar seseorang dilihat dari perilaknnya,
baik perilakndalam bentuk pengnasaan pengetahuan, keterampilan berpikir
maupun keterampilan motorik.22Dan bnkti bahwa seseorang telah belajar
ialah teljadinya perubahan tingkah laku pada seseorang tersebut.
Perubahan tingkah laku yang melUpakan suatu hasil belajar akan tampak
pada aspek-aspek pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keteral1lpilan,
apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan
sikap.23
Menurut Djaafar hasil belajar dapat diperoleh dari interaksi
peserta didik dengan orang lain serta Iingkungannya sehingga dapat
memperoleh tujuan pengetahuan, keteral1lpilan dan sikap. Menurut Gagne
hasil belajar l1lerupakan kapabilitas atau kemampuan yang dapat diperoleh
dari proses belajar dan dapat dikategorikan kedalal1l lima l1lacal1l yaitu:
informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif dan sikap.24
Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk l1lenghantarkau siswa
menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat
memecahkan l1lasalah dalal1l kehidupan sehari-hari. Kata menguasai di
sini mengisyaratkan bahwa harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu
(knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainkan
harus meqjadikan siswa untuk l1lengerti dan memahami (to understand)
konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep
dengan konsep lain. Dalam kaitanya dengan suatu hasil belajar adalah
22Nana Syaodih Sukmadinata,Op. CiI, h.L02-103.
23Demar HamaJik,Proses Be/ajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Akaara, 2005) h.30.
24Tengku Zahara Djaafar, 2001,Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil
b. Faktor psikologis, beberapa faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi hasil belajar diantaranya meliputi intelegensi,
perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif
dan daya nalar.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan, kondisi lingkungan juga mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa
lingkungan fisik atau alam dan dapal pula berupa lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban,
kepengapan udara dan sebagainya.
b. Faktor instrumental, faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor ini dapat berupa kurikulum, sarana
prasarana dan guru.
S. Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan
Konsep struktur dan fungsi jaringan memiliki karakteristik yang
khas yakni dalam konsep ini siswa diajarkan untuk memahami struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan sebagai sekumpulan sel yang
bergabung menjadi satu sehingga membentuk jaringan yang berfungsi
dalam proses tumbuh dan berkembang. Konsep 1ni juga mempelajari
tentang macam-macam jaringan tumbuhan seperti jaringan meristem,
jaringan epidermis, jaringan parenkim, kolenkim, skleremkim, dan
janngan pengangkut, kemudian mempelajari struktur akaI', batang dan
daun.27 Selain itu pada bab ini juga mempelajarl macam-macam jaringan
hewan seperti jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan
saraes
Konsep ini dipell\iari di kelas XI SMA di pertengahan semester
ganjil.29 Banyak siswa yang menganggap bahwa konsep struktur jaringan
tumbuhan dan hewan merupakan konsep yang suIit untuk dipelajari,
karena konsep struktur jaringan tumbuhan dan hewan memiliki
pembahasan yang berstruktur dan berkaitan satu sarna lain, selain itu
struktur jaringan yang dimiliki tumbuhan dan hewan hanya dapat dilihat
menggunakan milaoskop sehingga membuat siswa sulit untuk memahami
konsep tersebut. Konsep struktur dan fungsi jaringan dianggap sesuai
dengan metode resitasi karena dalam konsep ini dapat dikembangkan
berbagai macam bentuk tugas tugas, sehingga siswa dapat lebih
memahami konsep struktur jaringan tumbuhan dan hewan clan hasil
belajarpun meningkat.
B.
Hasil-hasil Penelitian yang RclevanSebagai bahan penguat penelitian tentang penggunaan metode Resitasi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis mengutip beberapa penelitian
yang relevan diantaranya:
1) Firda Maryati H. Yusuf dalamjurnal penelitiannya yang beljudul
"Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Melalui
A.ktode Resitasi".
Dalam penelitian ini tindakan yang dilakukan penelitiadalah memberikan tugas berupa LKS pada tiap siklusnya. Dan hasil
penelitian 1111 menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas dan perkembangan
kognitif serta perolehan hasil be/ajar siswa kelas I di SLTP Negeri I
Gorontalo. 30
2) Mohammad Jamhari dalam jurnal penelitiannya yang beljudul
"Pengaruh
Pemberian Tugas Rumah Dikombinasikan dengan Pembelajaran Model
JIGSA.W Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa SMPN
21Palu".
Darihasil penelitiannya menyimpulkan model pemberian tugas yang
dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
29Anonymous,Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkal Satuan Pendidikan Jenjang
meningkatkan hasil belajar slswa, selia siswa dapat mengembangkan
materi pelajaran disekolah31
3) Neni Hasnunidah dalam jurnal penelitianya
"Meningkatkan Aklivitas dan
Hasi! Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar lampung
Melalui Pendekatan Resitasi".
Dari hasil penelitianya dapat disimpulkanbahwa konsep-konsep biologi yang suiit dipahami oleh siswa dapat
ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan resitasi, karena dalam hal
ini siswa dibiasakan menjawab pertallliyaan dan tugas-tugas dari guru
sehingga aktivitas dan hasil belajar pun meningkat.32
4) Berti Yolida dalam jurnal penelitianya yang beljudul "
Penerapan Metode
Resilasi dalam Meningkalkan MOlivasi dan Hasi! Belajar Biologi Siswa".
Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
resitasi dapat membuat siswa termotivasi dan aktif dalam pembelajaran,
karena resitasi yang dilakukall dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan latihan-Iatihan soal dimana siswa harus menjelaskan kembali
tugas tersebut di depan kelas.J3 v
5) Indriani Dwi Pursitasari dalam jurnalnya yang berjudul
"Pemberian Tugas
Berstruklur
Untuk
Penguasaan
Konsep
Bobol
Ekivalen
dalam
Perhitungan Reaksi Tilrimetri"
dari hasil penelitiannya menyimpulkanbahwa dengan pemberian tugas yang terstruktur mahasiswa dapat terbiasa
untuk beralar tidak hanya menggunakan catatan kuliah saja melainkan
dengan membahas soal yang terkait dengan mata kuliah yang
d· I"lpe aJannya.34
6) I Ketut Sucliana clalam jurnal penelitiannya
"Oplima/isasi Pemar?[aatan
Sumber
Daya
Pembelajaran
Kimia
Mela/ui
Penerapan
Model
Pembelajaran Resilasi Diskusi Informasi (RDI)".
Dari hasil penelitiannya31Mohammad Jamhari, Pengaruh Pemherian Tugas Rumah Dikombinasikan Dengan
Pembelajaran Madel Jigsaw Terhadap Nasi! Belajar IPA Bialagi Siswa SMPN2t Palu. Media
Eksakta2 (2): 128-130, Juli 2006.
32Neni Hasnunidah ,Meningkalkan Aklivilas dan Hasil Belqjar Biologi Siswa Kelas XI
SMA Al-Kaulsar Bandar lampung Melalui Pendekalan Resitasi. JPMIPA, Volume 7Nomar I,
Januari 2006.
33Berti Yolida,Penerapan Metode Resilasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasi!
Belajar Biologi Siswa. JPMIPA, Volume 8 Nomor I, Januari 2007.
dapat disimpulkan bahwa kualitas proses belajar dapat ditingkatkan
melalui model pembelajaran resitasi diskusi infonnasi. Dan dengan
menggunakan metode RDI dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa,
hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.35
7) I Gusti Lanang Wiratma dalam jurnalnya "Penerapan Model Belajar
Resitasi Diskusi Kooperatif (RDK) Berbasis Portofolio untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaral1 Mata kuliah Analitik Kualitatif'.
Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model resitasi diskusi koperatif berbasis portofolio dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, kesiapan belajar, aktivitas belajar
serta hasil belajar mahasiswa.36
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, satu hal yang perlu
diperhatikan ballWa hasil penelitian di atas ternyata metode resitasi berdampak
positif terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Walaupun metode
resitasi tersebut diterapkan ke berbagai disiplin ilmu. Sedangkan perbedaan
penelitian di atas dengan yang peneliti lakukan sdmrang terletak bahwa
penelitian di atas tidak dijelaskan kapan pemberian tugas (resitasi) dilakukan.
Lain halnya penelitian yang peneliti lakukan sekarang bahwa pemberian tugas
(resitasi) diberlakukan sebelum, saat berlangsung clan sesudah materi
diajarkan. Sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan
metode resitasi ini brena belum pernah ada yang melakukannya di SMA
Negeri 5 Bekasi.
C. Kerangka Berpildr
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar peran guru sangatlah
penting yakni sebagai fasilitator antara ilmu pengetahuan dengan peserta
didik. eara mengajar guru saat ini masih banyak yang menggunakan metode
ceramah, hal ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa karena siswa
J5I ketut Sud!ana,Lac. Cil.
J6I Gust! Lanang Wiratmaja,Penerapan Modet Betajar Resilasi Diskllsi Kopera/if (RDK)
Berbasis Porl%lio untuk Men;ngkatkan Kualitas Pembelajaran Mata ku/iah Analitik Kualitatif
menjadi pasif dan ktu'ang dapat memahami konsep, Id1Ususnya dalam
pelajaran biologi. Selain cara pengajaran guru yang belum bervariasi, masalah
yang teljadi di SMA Negeri 5 Bekasi adalah siswa masih menganggap konsep
biologi adalah konsep yang susah dipahami, konsep yang digunakan pada
penelitian ini adalah struktur dan fungsi jaringan. Oleh karena itu guru harus
memiliki rencana dan menetapkan strategi belajar mengajar agar siswa dapat
mengerti dan memahami materi pelajaran yang diajarkan. Guru harus mampu
membuat suatu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa mampu
mencapai tujuan dari kegiatan belajar serta berperan aktif dalal11 pembelajaran
sehingga hasil belaj ar pun dapat meningkat. Salah satu pendekatan
pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa adalah dengan menggunakan metode resitasi.
Metode resitasi (pemberian tugas) l11erupakan salah satu metode yang
sesuai untuk l11enciptakan suasana belajar yang aktif serta dapat meningkatkan
pemahaman siswa. Pada penelitian
ini
dilakukan penelitian tindakan kelas,dan pembelajaran digunakan dengan metode resitasi, metode ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa ticlak hanya l11engeljakan tugas
cli rul11ah, tetapi climana pun ia beracla bisa dijadikan tempat mengeljakan.
Dalam metocle ini siswa juga wajib untuk l11el11pertanggung jawabkan tugas
yang telah mereka keljakan, sehingga l11ereka clapat l11emahami apa yang
mereka keljakan. Tugas yang cliberikan haruslah sesllai dengan konsep yang
seclang clijelaskan oleh guru, agar siswa clapat mel11buka pengetahuannya
dalal11 konsep tersebut. Penelitian ini akan dilaksanakan clengan 2 siklus pacla
tiap tinclakannya.
Penggllnaan metode resitasi menekankan peran serta slswa dalam
kegiatan pembelajaran, clan clengan metode ini siswa akan lebih aktif dan ticlak
merasa jenuh clengan pelajaran biologi. Pennasalahan dalal11 penelitian ini
aclalah apakah dengan penggunaan metocle resitasi clapat meningkatkan hasil
D. Pengajuan Konseptual Tilldalrnn
Pembelajaran biologi yang teljadi sekarang ini sedang mengalami
kemunduran, pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dan materi yang
eenderung menghafal membuat siswa menganggap bahwa konsep biologi
adalah suatu konsep yang sulit dan tidak termotivasi sehingga menyebabkan
menurunnya hasil belajar siswa.
Dengan menggunakan metode pembelajaran diduga akan
meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti menggunakan
metode resitasi dengan harapan agar siswa dapat lebih memahami konsep dan
ikut terl ibat seeara aktif dalam proses belajar. Tindakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa diberikan tugas untuk membuat suatu model
jaringan tumbuhan dan hewan, kemudian siswa wajib mempertanggung
jawabkan tugasnya dalam bentuk diskusi, dari hasil tindakan ini diharapkan
hasil belajar dapat ditingkatkan.
Eo Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori, maka hipotesis yang digunakan adalah
penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa di
A. Tcmpat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011
tanggal26 Oktober - 23 November 2010. Penelitian ini dilakukan di kelas XI
IPA 5 SMA Negeri 5 Bekasi, yang beralamatkan di JI. Gamprit Jatiwaringin
Asri Pondok Gede Bekasi 1741I.
B. Mctodc dan Desain Intervcnsi Tindakan atan Rancangan Siklus
Pcnclitiall
Metode pellelitian ini menggunakan metode Penelitian Tilldakan Kelas
atau Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan di kelas
dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian ilmiah yang ditujukan
untuk memecahkan rnasalah dengan menggunakan keterampilan baru yang
diaplikasikan langsung dalam situasi kelas.I
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt
Lewin, model ini menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model
penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian karena
dialah yang pertama kali mernperkenalkan Action Research atau penelitian
tindakan. Penelitianmenunjuk pada suatu kegiatan mencermati objek dengan
rnenggunakan aturan metodologi tertentu untuk mernperoleh data dan
informasi yang bermanfaat untuk pcneliti. Scdangkan tindakan merupakan
su(u gerak kegia(an yang sengaja dilakukan dengan (ujuan tClien(u. Dankelas
rnerupakan sekelompok siswa yang dalam waktu yang sarna, rnenerima
pelajaran yang sarna dan dari guru yang sama pula. Konsep pokok penelitian
tindakan Model Kurt Lewin terdiri terdiri dari empat komponen, yaitu
pcr\;'nCllflalll1
(planning),tinqf\kllfl
(a(Jting).pengamlltan
(pbsi'rving)dlln
'1,
; , ,,.
1 Nuryaiii Y Rustalnan, ctkk, Slralegi Beiajal' Mengajar
llioJOil,
Hm。ャ。イエセゥuM Ness,
2005) h.222.
refleksi (rejlecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang
sebagai siklus yang digambarkan sebagai berikut?
I
Perencanaaniセ
Refleksi
II
SIKLUS 1I I
Pelaksanaanセi
PengamatanI
¢:CJ
Perencanaan
セ
Refleksi
II
SIKLUS 2I
セi。ォウ。ョ。。ョ
セi
PengamatanI
<;::::0
D
Siklus PTK menurut Kurt Lewin
Pelaksanaan tindakan menggunakan metode pembelajaran resitasi
sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Dalam
penelltian ini, penellti akan menggunakan 2 siklus yang terdiri dari empat
tahapan pada tiap siklus, yaitu:
I. Perencanaan(Planning)
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti
menyiapkan scenario pembelajaran dan instrumen penelitian yang
terdiri atas soal pre test dan post test, lembar kelja siswa, lembar
observasi dan lembar wawancara.
2. Tindakan(Acting)
Tahap kedua dari penelltian ini adalah pelaksanaan yang mempakan
implel11entasi atau isi rancangan, yaitu menggunakan l11etode resitasi.
Pada siklus pertal11a tindakan penelitian akan dilaksanakan dengan
memberikan 25 soal pre test (20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay)
sebelum pelajaran dimulai, kemudian setelah selesai menjelaskkan
2Suharsimi arikunto dan Suhardjono, dkk,Penelilian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT Bumi
materi, siswa di beri tugas untuk membuat miniatur jaringan dari
bahan lilin, tugas ini terkait dengan konsep biologi seperti jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim
selta jaringan pengangkutxylem danj/oem (pada jaringan tumbuhan).
Kemudian jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, jaringa safar
(pada jaringan hewan). Tugas ini wajib dikeljakan kemudian siswa
pempertanggungjawabkan hasil pekerjaanya tersebut.
3. Pengamatan(Observation)
Tahap ketiga yaitu peneliti mengobservasi peningkatan hasil belajar
biologi siswa dengan melihat hasil jawaban soal pos test yang
diberikan di awal pembelajaran dengan option pilihan ganda sebanyak
20 butir soal dan 5 soal essay. Serta dengan menggunakan lembar
observasi dari pelaksanaan saat tindakan berlangsung. Pada lembar
observasi akan ada beberapa indikator keberhasilan dari meningkatnya
hasil belajar siswa, diantaranya; waktu mengeljakan tugas, cara
menyelesaikan tugas pembuatan miniatur jaringan dan resitasi tugas
yang diberikan.
4. Refleksi(Rej/ecting)
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji seCal'a menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dengan
cara menganalisis hasil pengamatan yang telah dilakukan. Apakah
kegiatan yang dilakllkan sesllai dengan tlljuan yang direncanakan.
Hasil anal isis tersebllt akan digunakan sebagai aClIan lIntuk
merencanakan tindakan selanjutnya.
TabeI3.1. Perellcallaan Tindakan
PERENCANAAN
•
Mengetahlli hasil bel!\jar siswa pada konsepAWAL struktur dan fungsi jaringan.
TEMUANAWAL
•
Saat ini nilai rata-rata siswa yang rendah,terhadap konsep tertentu yang dianggap sulit bagi siswa karena konsep tersebut harus dihafal siswa.
•
Pengajaran berpusat pada guru, sehinggaPERENCANAAN
TINDAKAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
termotivasi.
• Peneliti membuat acuan program
pembelajaran menggunakan metode resitasi pada konsep struktur dan fungsi jaringan. • Peneliti mempersiapkan tugas kelompok
dalam bentuk pembuatan miniatur jaringan.
• Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran mengenai meteri yang akan di berikan pada siswa.
• Guru memberitahukan tujuan-tujuan
pembelajaran pada siswa.
• Guru memberikan pre test pada awal
pembelaj aran.
• Guru menjelaskan konsep struktur Janngan tUll1buhan.
• Guru ll1embagi Slswa menjadi beberapa keloll1pok.
• Guru mell1berikan tugas kelompok kepada Slswa untuk mell1buat ll1iniatur j aringan tumbuhan dari lilin mainan.
• Pada akhir pembelajaran siswa
ll1empertanggung jawabkan hasil
pekelj aannya.
• Guru memberikanpost testdi akl1ir pelajaran.
• Mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan berupa catatan setiap detil aktifitas (antara lain: mencatat, mell1perhatikan ketika guru sedang menjalankan materi), memperhatikan
Slswa ketika proses belajar mengaJar
berlangsung, ll1emberikan tes hasil belajar. • Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa
tentang pembelajaran dengan metode resitasi.
• Mengolah data dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus I.
C. Snbjek atan Partisipan yang Terlibat Dalam Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah peneliti, guru biologi dan
siswa-siswi kelas XI IPA 5 SMAN 5 Bekasi tahun ajaran 2010/2011.
D. l)eran dan Posisi Peneliti
Peneliti berperan sebagai guru pelaksana tindakan. Observer dilakukan
oleh guru biologi dari pihak sekolah dan ternan sejawat.
E. Tahapan lntervensi Tindakan
Prosedur tindakan yang dilakukan dalam peneJitian sebagai berikut:
I. Penelitian pendahuluan
a. Diskusi antara peneliti dengan guru bidang studi tentang tinggi
rendahnya hasil belajar siswa yang di tunjukan dengan nilai siswa yang
di peroleh pada semester sebelumnya dan KKM mata pelajaran biologi
di kelas XI. PeneJitian ini menggunakan konsep struktur dan fungsi
jaringan.
b. Observasi proses kegiatan pembelajaran.
2. Siklns I
a. Perencanaan tindakan
]. Peneliti membuat acuan program pembelajaran menggunakan
metode resitasi pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Guru membuat pedoman observasi, angket siswa, lembar
wawancara, lembar kegiatan siswa dan soalpre test, post test.
b. Pelaksaan tindakan
I. Guru memberitahukan tujuan-tujuan pembelajaran pada siswa.
2. Guru memberikan soalpre testtentang konsep struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan, pada awal pembelajaran.
3. Guru menjelaskan konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
5. Guru menjelaskan bahwa pembelajaran kali ini dengan
6. Guru memberikan tugas kelompok siswa dalam bentuk pembuatan
miniature jaringan tumbuhan dari lilin mainan atan sterofoam.
7. Pada akhir pembelajaran siswa mempertanggung jawabkan hasil
pekel:jaannya dan mempresentasikan hasil buatannya di depan
kelas.
8. Guru memberikanpost testdi akhir pelajaran.
9. Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran.
c. Tahap observasi dan evalnasi
I. Peneliti mencatat secara detail aktivitas guru dan siswa di kelas
pada format observasi yang tersedia.
2. Memberikan tes hasil belajar kepada siswa pada akhir siklus I
dalam bentukpost test.
d. Tabap analisis refleksi
1. Mengolah dan menganalisis data yang di peroleh dari siklus
1.
2. Menyimpulkan dan merefleksi kekurangan pada siklus
1.
3. Menyiapkan ke siklus ke II
3. Sildus 2
a. Perencanaan tindakan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Tahapan observasi dan evaluasi
d. Tahap analisis refleksi
F. Hasil Intcrvcnsi yang Diharapkan
Hasil yang di harapkan dari penelitian ini adalah.
1. Hasil belajar siswa
Dengan menggunakan metode resitasi ini diharapkan siswa dapat lebih
memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat
2. Keaktifan belajar siswa.
Keaktifan siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dengan melihat kinerja
Slswa selama pembuatan tugas serta kreativitas Slswa dalam
mengembangkan tugas membuat model jaringan dan menggambar jaringan
yang diberikan oleh guru.
G. Data dan Sumbclo Data
Data dalam penelitian ini ada dua ll1acam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
I. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan,
hasil wawancara terhadap guru dan siswa, hasil observasi, catatan
lapangan dan dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran)
2. Data kuantitatif: nilai hasilpre testdanpost test.
Sumber data: diperoleh dari siswa, guru dan peneliti.
H.
Instl'umcn-instrumcn Pcngumpulan Data yang digumakanPenggumpulan data dalall1 penelitian ini menggunakan beberapa instrull1en
antara lain adalah:
1. Tcs
Tes yang digunakan adalah tes objektifberupa soal pilihan ganda dan essay
pada tiap siklusnya. Siklus 1 menggunakan konsep struktur dan fungsi
j aringan tUll1buhan, sedangkan pada siklus 2 menggunakan konsep struktur
dan fungsi jaringan hewan. JUll11ah butir soal pada siklus 1 terdiri dari 40
soal pilihan ganda clan 8 soal essay clan pada siklus 2 tercliri c1ari 40 soal
pilihan gancla clan 5 soal essay. Berclasarkan pengujiall intrumen tes melalui
perhitungan Software ANATES c1ari soal-soal yang lolos pacla siklus 1
diperoleh sebanyak 23 butir soal pilihan ganda dan 3 soal essay, kemudian
pada siklus 2 sebanyak 27 soal pilihan gancla clan 5 soal essay. Bentuk
penilaian pilihan ganda adalah dengan memberikan nilai 1 apabila siswa
menjawab pilihan ganda benar dan nilai 0 apabila siswa menjawab salah.
Seclangkan penilaian essay ll1enggunakan rubrik. (Adapun kisi-kisi
TabeI 3.2. Kisi-kisi Illstrumcll Siklus 1.
Standar Kompetensi : Memahami keterkaitan antma struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Keterallgan: Soal yang dlgunakan dalam penehtml1 20 PO dan .3 Essay.
Kompetensi Jenjang kognitif
Indikator Dasm
CI C2 C3 C4 Jumlah
Mengidentifikasi Menyebutkan macam- I I
struktur j aringan macamjaringan tumbuhan .
tumbuhan dan Menjelaskan jaringan 7 2,3 21 4
mengaitkannya meristem pada tumbuhan
dengan Menjelaskan jaringan 13, 8 "セ
fungsinya, epidermis pada tumbuhan 9
menjelaskan Menjelaskan jaringan II 10 2
sifat totipotensi parenkim pada tumbuhan
sebagai dasar Menjelaskan jaringan 12 1
kulturセ。イゥョァ。ョN kolenkim pada tumbuhan
Menjelaskan jaringan 5, 22 3
pengangkutpadatunlbuhffil 15
Mengidentifikasi struktur 4,6 2
akaI', batang dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil
Menjelaskan sifat 14 23 2
totipotensi sebagai dasar dasar kultur jaringan
16;
Menjelaskan miniatur 2
jaringan tumbuhan 17
Mengaplikasikan fungsi 19 18, 3
jaringan tumbuhan dalam 20
mempelajari tumbuhan
JUMLAH SOAL 23
... . .
-Tabcl 3.3. Kisi-Idsi Illstrumcll Siklus 2.
Standar Kompetensi Memahami keterkaitffi1 ffi1tara struktur dffil fungsi jaringan
tumbuhan dan hewffi1, serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Kompetensi Jenjang kognitif
Indikator
dasar C 1
I
C2I
C3I
C4I
JumlahKeterangan. Soul yang dlgunakan dalarn peneht1an 20 PG dan 5 Essay.
an struktur Menjelaskan jaringan ikat 4, 22 3
jaringan hewan padahewan 13
vertebrata dan Menjelaskan struktur dan 2,3, 5 4
mengaitkannya fungsi jaringan otot 6
dengan Menjelaskan struktur dan 17 7 23 3
fungsinya. fungsi saraf hewan
Menggambar jaringan otot 8 24 2
dan saraf pada hewan
Menjelaskan macam 11, 9, 12 5
jaringan pada organ hewan 10,
16
Menjelaskan gambar 19, 18 25 4
jaringan hewan 20
Mengaitkan macam- 14 15 2
macam jaringan pada hewan
mMLAH
.
25.
2. Non tcs
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan observer untuk mengungkapkan keaktifan
siswa selama proses pembelajaran? (Lihat lampiran ClO)
TabeI3.4. Kisi-kisi Instrumen Observasi Keaktivan Siswa
SIKLUS 1 Aspek yang diamati
Aktif Tidak aktif
1. Aktivitas siswa mendiskusikan dalarn merencanakan pembuatan tugas/proyek yang diperintahkan oleh guru
2. Alctifitas siswa dalam mengerjakan
Tugas
3. Aktifitas siswa dalam
mempertanggungjawabkan tugasnya.
4.
Aktifitas siswa dalam berdiskusi3Adaptasi dari Skripsi Dewi Charyanti. Peningkalan Pemahaman Siswa Kelas VIII B
8MP Negeri 10 Cirebon Terhadap Konsep Sistem Gerak PadaManusia Dan Hewan Dengan
b. Lembar Angket
Lembar angket dibuat mengetahui tanggapan dan sikap siswa tentang
pembelajaran menggunakan metode resitasi. Inslrumen di buat dalam
bentuk angket pel1anyaan tertutup. (Lihat lampiran C I 1)
Tabel3.5.Kisi-kisi Angket Siswa
No Indikator Persentase
Ya Tidak
1 Perasaan suka terhadap
pembelajaran dengan metode resitasi.
2 Pemahaman siswa terhadap
konsep setelah belajar dengan metode resitasi.
3 Perasaan senang dengan tugas
yang diberikan guru.
4 Efektifitas pembelajaran
dengan metode resitasi.
5 Tugas yang diberikan lebih
baik dikeIjakan berkelompok atau tidak.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan yang berisikan kegiatan-kegiatan ketika pembelajaran
berlangsung. Catatan lapangan meliputi rencana, tindakan, observasi dan
refleksi.
d. Instrumen Wawancara Pada Akhir Siklus
Wawancara dilakukan baik dengan siswa maupun observer setelah
proses pembelajaran berakhir. Instrumen wawancara berisikan tentang
tanggapan dan kendala yang dialami ketika pembelajaran dengan
menggunakan metode resitasi.
I. Kalibrasi Instrumen
Untuk analisis data kuantitatif maka yang dapat digunakan adalah dengan
Tingkat kesukaran (mengetahui tingkat kesukaran butir soaI), daya beda,
[image:37.595.107.487.160.561.2]a. Pengujian Taraf Kesllkaran
P=B/N
Ket:
P : Proposri (indeks kesukaran)
[image:38.595.148.420.184.254.2]B : Jumlab siswa yang menjawab benar N : Jumlab peserta tes
Tabel 3.6. Taraf kesukaran
P Tingkat kesukaran
0-0,25 Sukar
0,26-0,75 Sedang
0,76 - I Mudab
Hasil perbitungan tingkat kesukaran pada instrumen piliban ganda dan essay
pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilibat pada tabel dibawab ini: (Ubat lampiran
B5)
TabeI3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesnlmran Soal Piliban Ganda
No Jenis tes PersentasisoalHセI
Mudab Sedang Sukar
1 Instrumen siklus I 13 soal 14 soal 13 soal
SRNUセ SUセ SRNUセ
2 Instrumen slklus 2 11 soal 23 soal 6 soal
RWNUセ UWNUセ QUセ
Tabel 3.8. Hasil Analisis Tingkat Kesllkaran Soal Essay
No Jenis tes Perse,ntasi soalHセI
Mudab Sedang Sukar
I Instrumen siklus I
-
"1soal 1 soalXWNUセ QRNUセ
2 Instrumen siklus 2
-
4 soal 1 soalXPセ RPセ
b. Daya Pembeda
Daya beda digunakan untuk mengetabui butir dalam membedakan
kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok
siswa yang kurang pandaL Kondisi ini mengaeu kepada distribusi normal.4
4Ahmad Sofyan. Tonih Feronika dan Burhanudinmゥャ。ュセ Eva/uasi Pembelajaran IPA
[image:38.595.103.485.250.543.2]D= (Ba - Bb) / 0,5 N
Ket:
Ba : jumlah yang menjawab benar pada kelornpok atas Bb :jumlah yang menjawab benar pada kelornpok bawah N : Jumlah peserta
c. Uji Validitas
Sebuah tes dikatakan baik apabila tes itu dapat tepat apa yang hendak di
ukur atau istiJahnya valid atau shahih. Untuk mengetahui kevalidan dari
instrumen-instrumen yang di ujikan maIm peneliti menggunakan uji
validitas sebagai berikut:
Rpbis= Xb - Xs ...,jpq
SDt
Ket:
Xb : rata-rata skor belajar siswa yang menjawab benar
Xs : rata-rata skor belajar siswa yang meluawab salah.
SOt : simpangan baku skor total
P : proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa.
q : 1-p5
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil perhitungan
rbpis di bandingkan dengan r tabel poin biseral. Jika hasil perhitungan
rbpis lebih tinggi maka di nyatakan valid. Dan j ika rbpis lebih kecil maka
soal dinyatakan tidak valid. Dari hasil validitas dengan aplikasi anales.
[image:39.595.80.492.135.627.2]Hasil analisis validitas inslTumen siklus I dan sildus 2 dapat dilihal pada
tabel di bawah ini: (Lihat lampiran B5)
TabeI3.9. HasH Analisis Validitas Instru/Jllen Pilihan Ganda
No Jenis tes Jumlah Soal yang Soal yang
butir soal valid tidak valid
I Instrumen siklus I 40 soal 25 soal 15 soal
2 Instrumen siklus 2 40 soal 27 soal 13 soal
Tabel 3.10. HasH Analisis Validitas Instmmen Essay
No Jenis tes Jumlah Soalyang Soal yang
butir soal valid tidak valid
I Instrumen siklus I 8 soal 3soal 5 soal
2 Instrumen siklus 2 5 soal 5 soal
-d. Vji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tetapan alau ketelitian suatu evaluasi. Suatu alat evaluasi
atau tes disebut reliable. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes soal
pilihan ganda dipergunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR - 20) seperti
berikut ini.6
rll = [ -!L
1[
セャャゥャャ n-I S2keterangan :
rll : reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab benar
q : proporsi subjek yang menjawab salah
I
pq : jumlah hasil perkalian antara p dan qn : banyaknya item.
S2 : standar deviasi.
.
.
No Jenis Tes Reliabilitas Kategori
I Instrumen siklus I 0.80 Tinggi
2 Instrumen siklus 2 0.79 Tinggi
Tabel3 11 HasH Analisis Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda
Ta eb 1312 H
.
.
aSI·1 Aua ISISr·
Rcia lias Insr
bTt I trumenEissayNo Jenis Tes Reliabilitas Kategori
I Instrumen siklus I 0.78 Tinggi
2 Instrumen siklus 2 0.76 Tinggi
6Suharsimi Arikunto.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Hj。ォ。イセ Bumi Aksara, 2006)h.
J. Telmik Analisis data
Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif-".,,,
Analisis kualitalif dilakukan terhadap data yang berupa inforrnasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa yang
berkaitan dengan keaktifan siswa selama proses ーHセュ「・ャ。ェ。イ。ョ dan sikap
siswa terhadap pembelajaran biologi dengan melode resitasi pada konsep
slTuklur dan fungsi jaringan.
a) Analisis Sikap Siswa
Analisis persentase sikap siswa dapat dihitllng dengan
menggunakan rumus7:
p =
...Ex
100%N
Keterangan :
P : angka persentase
F : frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : jumlah individu
2. Analisis Kuantitatif
a) Analisis Efektifitas Tindakan
Untuk mengetahui peningkatan skorpre testdanpost testmengb'lmakan
rumus Normalized Gain.8
N gain= Skor post test- Skorpre test
Skor ideal - Skorpre test
Untuk mengetahui apakah melode resilasi yang digunakan efektif atau
tidak dalam penelitian ini maka digunakan tafsiran presentase
efektivitas untuk rata-rata N-Gain adalah.
7Anas Sudijono,Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 43.
8 David E. Meltzer, "The Relationship Between Mathematics Preaparation and
Conceptual Learning gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pre-test Scores",
Tabel 3.13. Kategori N-Gain
Rentangan Indeks Gain Kategori Peningkatan
NiJai (g)> 0.7 Tinggi
Nilai 0.7<(g)> 0.3 Sedang
Nilai (g)<0.3 Rendah
Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan rum us uji t. Uji t
digunakan untuk mengetahui kesigllifikan peningkatan hasil belajar
yang terjadi antara siklus J dan siklus 2. Dengan demikian sebelum
dilakukall pengujian hipotesis dengan uji t perlu dilakukan uji
prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas,
jika data terdistribusi normal maim dilanjutkan dengan uji t dan jika
data tidak berdistribnsi normal maka digunakan uji Wilcoxon.
b) Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untnk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormaJan yang dilakukan yaitn
dignnakan yaitu Lilifors, dengan langkah-Iangah sebagai beriknt :
• Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar (kolom XA )
• Telltukall nilai Zi dar! tiap data (kolomZi) dellgan nnnus
x-x
-• Zi= dengan X adalah rata-rata (mean)
SD
• Nilai Zi dikonsultasikall pada daftar F (kolom Zt)
• Untuk kolom F (Zi)= 0,5 - Zi
• Jika Zi negatif, maim F (Zi)= 0,5 - Zi
• Jika Zi positif, maka F (Zi)= 0,5
+
Zi•
•
•
Untuk kolom S (Zi)
S(Zi)= namar respanden jumlah respanden
Kolom
IF
(Zi)- sHzゥセ merupakan harga mutlak dar! selisih antaraF (Zi) - S (Zi).
• Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebnt nntuk
mendapatkan Lo hitung.
• Apabila La hitung>Lo tabul berarti data tersebut tidak berdistribusi
normal.
• Setelah data dinyatakan terdistribusi normal, maka dilakukan uji
homogenitas melalui lIji fisher dan dilakllkan analisis dat secara
parametik dengan menggunakan uji t. Jika data tidak terdistribusi
normal maka akan dilakukan analisis data dengan teknik
nonparametik dengan lIji Wilcoxon.9
c) Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon merupakan sebagai pengganti uji-t bila datanya tidak
memenuhi syarat セェゥMエN Langkah-Iangkah dalam uji Wilcoxon adalah
sebagai berikut:
• Beri nomor urllt untuk setiap harga mlltlak se:lisih (Xi - Yi). Barga
mlltlak yang terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga
mutlak selisih berikutnya diberi nomoI' urut 2, dan akhirnya harga
mutlak terbesar diberi nomoI' urutan n. Jika terdapat selisih yang
harga mutlaknya sama besar, untuk nomoI' urut diberi rata-ratanya.
• Untuk tiap nomoI' urut berikan pula tanda yang didapat dari selisih
(X- Y).
• Bitunglah jumlah nomor umt yang bertanda positif dan juga jllmlah
nomoI' umt yang bertanda negatif.
• Ambillah jumlah dari harga mutlak yang paling keci!. Sebutlah
jumlah ini sama dengan J. Jumlah J inilah yang dipakai untuk
menguj i hipotesis.
• Jika J dari pel'hitungan lebih kecil atau sama dengan J dari daftar
berdasarkan taraf nyata yang paling maka 1-10 ditolak.1O
9 Ruseffendi, Statistik Dasar untuk Pene/itian Pendidikan, (Bandung: [KIP Bandung
Press, [998), h. 402.
K. Indilmtor Keberhasilan Tindakan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan keberhasilan dengan melihat
indikator sebagai berikut:
I. Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan
di tiap siklusnya.
2. Nilai hasil belajar siswa 100 % dapat mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). KKM pada konsep struktur dan fimgsi jaringan yang
ditentukan di SMAN 5 Bekasi adalah 70.
L. Pengembangan Pereneanaan Tindakan
Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan
berdasarkan anal isis refleksi pada siklus yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui keberhasilan dan kel,:urangan yang telah terjadi, selanjutnya
A. HASIL PENELITIAN SIKLUS 1
1. Tahap Perencanaan Tindakan(Plallllillg).
Pada siklus 1, peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti menyiapkan strategi dan skenario pembelajaran dengan
menggunakan metode resitasi pada konsep jaringan lumbuhan, kemudian
peneliti mempersiapkan instrumen penelitian tes hasil belajar (pre test dan
post test),lembar observasi guru dan lembar observasi keaktifan siswa.
Selain itu peneliti mempersiapkan bahan ajar, alat dan media
pembelajaran serta referensi belajar yang akan dibutuhkan selama proses
belajar mengajar berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan(Actioll)
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi alau isi rancangan, yaitu menggunakan metode
resitasi yang memiliki beberapa fase pembelajaran, diantaranya adalah
fase pembelajaran, fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas dan fase
mempertanggung jawabkan tugas. Secara garis besar pelaksanaan tidakan
siklus I dilakukan sesuai rancangan pembelajaran dapat dilihat