• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan metode resitasi untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa : penelitian tindakan kelas di sman 5 bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan metode resitasi untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa : penelitian tindakan kelas di sman 5 bekasi"

Copied!
200
0
0

Teks penuh

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 5 Bekasi)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

PERPUSTAKAAN UTf\MA UiN SYAHID clAKARTA

DiSUSUl1

oleh

Zuliah Khaerani

ュャセBィGB セ

..

LMMMセ

.. ,_.

106016100569

セNセセZ

;

ZGゥZセイZZZqZZセZ[GZゥゥ_eZZBBGZZ

No.1!m!,,\< : ..

b..U.I.=.r:>...'::t.:-:./..!..

/<;;> ..

kl.sifikasl : .

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

DIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi yang beljuelul "PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BlOLOGI SISWA (Penelilian

Tindakan Kelas di SMA Negel'i 5 Bekasi)" oleh ZULIAH KHAERANI eliajukan kepaela Fakultas Ilmu Tarbiyah elan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hielayatullah Jakarta, elan telah elinyatakan Lulus paela ujian munaqasah paela tanggal II Maret 2011 eli haelapan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Penelielikan (S.Pel) elalam bielang Penelielikan Biologi.

Jakarta, Maret 2011

Panitia Ujian Munaqasab

Tanggal Tanela Tangan

Ketua Panitia

Dr. Sujivo Miranto. M.Pel. NIP. 19681228 200003 I 004

Sekretaris

Nengsih Juanengsih. M.Pel. NIP. 19790510 200604 2 00 I

Peguji I

Nengsih Juanengsih, M.Pel. NIP. 197905102006042001

Penguji II

Eni Rosyielatun, S.Si, MA. 'NIP.197509242006042 001

lb·

'3

-\\

1%·

'1,-11

..

Mengetahui,

Delean Fakultas Ilmu Tarbiyah elan Keguruan

(3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zuliah Khaerani

NIM

Semester

Jurusan

: 106016100569

: Xl (Sepuluh)

: Pendidikan IPA Biologi

Judul Skripsi : "PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK

MENINGKATKAN BASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA"

Pembimbing I. Baiq Hana Susanti, M. Sc

2. Yanti Herlanti, M. Pd

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan kal'ya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana srata I (S I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya siap menerima sanksi apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya ilmiah saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain.

(4)

Menillgkatkall Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi. Program Studi Pelldidikall Biologi, Jurusall Pelldidikan Ilmu Pellgetahuall Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dall [(eguruall, Ulliversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jal((Jrta. Jalluari 2011.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penggunaan metode resitasi dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Penelitian ini bersifat tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas XI IPA 5 di SMAN 5 Bekasi pada bulan Oktober - November tahun ajaran 2010/2011. Subjek penelitian ini adalah tujuh siswa laki-Iaki dan 25 siswa perempuan. Penelitian tindakan

kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan ernpat tahap:

persiapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil belajar. Pada siklus 1 hasilpre testmencapai rata-rata 42.03 dan hasilpost test 73.25 serta N-Gain 0.54 (sedang). Pada siklus 2 teljadi peningkatan hasil belajar yaitll dapat dilihat dari rata-rata pre test 50.81 dan post test 83.56 serta N-Gain 0.67 (sedang). Berdasarkan indikator keberhasilan pada siklus 1 ketllntasan belajar siswa mencapai 78.10% dan pada siklus 2 mencapai 100%, hal ini menunjukan telah teljadi peningkatan hasil belajar. Hasil uji wilcoxon menunjukan teljadi perbedaan yang signifikan antara hasil perolehan N-Gain Siklus 1 dan Siklus 2 yaitu Jhilllllg

=

92, Jtabel

=

159. Dari hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap konsep-konsep biologi.

(5)

Leaming Outcomes. Thesis. Biology Education Studies Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Sciences, Syarif Hidayatullah State Lvlamic University JakQ/1a. January 2011.

The aim of this study was to describe recitation method to increase student's biology learning outcomes. This classroom action research was conducted at class XI IPA 5in SMAN5Bekasi in October-November201012011. The subjects of this study were 7 male students and 25 ftmale students. Classroom Action Research was conducted in two cycles with four stages: planning, action, observation and reflection. The results showed improved student learning outcomes. In cycle 1the everage ofpre test results at was 42.03 and post test 73.25, so the results ofN-Gain 0,54. In cycle 2 there was an improv in learning outcomes, can be seenfi'om the average ofpre test 50.81 andpost test83.56, and the result ofN-Gain is 0.6. Based on the indicators ofsuccess in cyle 1, students mastery learning reach 78.10% and in cycle 2 reach 100%, there has been increas. The Wilcoxon test results are significant differences between ofN-Gain Cycle1and Cycle2isJ = 92, Jtableセ 159.From this research we can conclude that the use ofthe recitation method can improve student learning outcomes in the concepts ofbiology.

Key words: Method ofRecitation, Study Results.

(6)

Assalamllalaikllm Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan limpahan hidayahNYA serta katuniaNYA sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

pada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari

jalan yang berliku hingga jalan yang lurus.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis

untuk menyclesaikan studi S1 program studi pendidikan biologi fakultas ilmu

tarbiyah dan keguruan, dengan judul "Penggunaan Metode Resitasi Untuk

Meningkatkan Hasil Belqjar Biologi Siswa".

Apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya, disampaikan kepada

semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian inL Semoga menjadi amal

baik dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus,

apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA. Dan selaku

dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan

yang bermanfaat.

3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, Ketua Program Studi Biologi.

4. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd, Dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat.

5. Ibu Dra. Hj. Sri Susanti, MM, Kepala Sekolah SMAN 5 Bekasi serta Ibu

Dra. Fatmah Batarvie selaku guru pamong mata pellyaran Biologi di SMAN

5 Bekasi, yang telah memberikan izin penelitian, arahan dan bimbingan

selama penelitian berlangsung.

6. Kepada orang tuaku tercinta ayahanda Drs. H. Sukamo Zulkamain dan Ibu

Zurotun serta Ibunda Dra. Murdiah dan Bapa Sadi yang telah memberikan

motivasi baik moril maupunmateril, serta do'a yang tiada hentinya.

(7)

Luthfiah yang selalu memberikan semangat selia dukungan.

9. Sahabat-sahabatku Ika Rohmawati, Fithrotul Faizah yang selalu bersama

dan menjadi tempat berbagi dalam pengerjaan skripsi.

10. Teman-teman Pendidikan Biologi angkalan 2006 yang memberikan

dorongan dan semangat selama pengerjaan skripsi.

II. Siswa-siswi SMAN 5 Bekasi terulama seluruh murid kelas XI IPA 5 alas

keramahan dan bantuannya.

Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persalu. Kritik dan saran secara

konstruktif diharapkan penulis unluk mengevaluasi laporan ini agar lebih

sempurna. Kami berharap skripsi ini menjadi kebutukan serta menambah pustaka

dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalafflualaikuffl Wr. Wb

Ciputat, Maret 2011

Penulis

(8)

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR lSI... vi

DAFTAR TABEL "... viii

DAFTAR LAMPIRAN Ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LataI' Belakang Masalah I

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian 4

D. Perumusan Masalah Penelitian 4

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian "... 5 BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN 6

A. Kajian Teoritik 6

I.Hakikat Belajar 6

2.Hakikat Met6de Pembelajaran 7

3.Metode Pembelajaran Resitasi 9

4.Hakikat Hasil Belajar Biologi 14

5.Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan 16

B. I-Iasil-hasil Penelitian yang ReIevan 17

C. Kerangka Berpikir 19

D. Pengajuan Konseptual Tindakan 2 I

E.

I-lipotesis Tinclakan 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 22

A. Tempat clan Waktu Penelitian... 22 B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tinclakan .. 22 C. Subjek dan Partisipan yang terlibat c1alam penelitian 26

D.

Peran clan Posisi Peneliti 26

E.

Tahapan Intervensi Tinclakan 26
(9)

I. Kalibrasi Instrul11en... 31

J. Teknik Analisis Data 35

K. Indikator Keberhasilan Tindakan... 38

L. Pengel11bangan Perencanaan Tindakan 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39

A. Basil Pengan1atan Siklus I 39

I.Planning 39

2Action 39

3.0bservation 40

4.Rejleksion 45

5.Keputusan 47

B. Basil Pengal11atan Siklus 2 47

I.Planning 47

2Action 48

3.0bservation 49

4.Rejleksion 54

5.Keputusan 56

6.Tanggapan Siswa Terhadap Metode Resitasi 56

C. Pembahasan 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 61

A. Kesimpulan 61

B. Saran 61

DAFTAR PUSTAKA 62

LAMPIRAN 65

(10)
[image:10.595.69.483.93.683.2]

Tabel 3.!. Perencanaan Tindakan 24

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Siklus 1 29

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Siklus 2 29

TabeI3.4. Kisi-kisi Instrumen Observasi Keaktivan Siswa 30

TabeI3.5. Kisi-kisi Angket Siswa 31

Tabel 3.6. Tarafkesukaran 32

TabeI3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda... 32

Tabel 3.8. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Essay... 32

TabeI3.9. Hasil Analisis Validitas Instrumen Pilihan Ganda... 33

TabeI3.10. Hasil Analisis Validitas Instrumen Pilihan Essay... 34

TabeI3.1!. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda... 34

TabeI3.12. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Essay... 34

Tabel 3.13. Kategori N-Gain... 36

TabeI4.!. Pelaksanaan Tindakan Siklus

1...

39

TabeI4.2. Catatan Lapangan Siklus

1...

40

TabeI4.3. Daftar kelompok 42 Tabel 4.4. Data NilaiPre test, Post testdan N-Gain Siswa Pada Siklus 1 44 TabeI4.5. Presentasi Nilai Kategori N-Gain Siswa 411 Tabel 4.6. Analisis Keaktifan Siswa dalam Mengerjakan Tugas... 45

Tabel4.7. HasH Retleksi Siklus I 46 Tabel 4.8. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2.,... 48

TabeI4.9. Catatan Lapangan Siklus 2 49 Tabel4.10. Daftar kelompok 51 Tabel 4.11. Data NilaiPre test, Post testdan N-Gain Siswa Pada Siklus 2. 52 TabeI4.12. Presentasi Nilai Kategori N-Gain Siswa 52 TabeI4.13. Hasil Uji normalitas N-Gain... 53

Tabel4.l4. HasH Uji Wilcoxon 53 Tabel4.15. Analisis Keaktifan Siswa dalam Mengeljakan Tugas... 54

Tabel 4.16. HasH Retleksi Siklus 2. 55

Tabel 4.17. HasH Analisis Angket Tanggapan Siswa 57

(11)

LAMPIRAN AI. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 66

LAMPIRAN A2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2 79

LAMPIRAN B I. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus I 92

LAMPlRAN B2. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Siklus I 94

LAMPlRAN B3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus 2... 115

LAMPlRAN B4. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Siklus

2...

117

LAMPIRAN B5. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen... 132

LAMPlRAN C 1. Hasil Wawancara Dengan Guru .. 137

LAMPIRANC2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus

I...

138

LAMPlRANC3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Siklus 2 139 LAMPlRANC4.Instrumen Penelitian Siklus I 140 LAMPlRANC5. Kunci Jawaban Siklus 1 144 LAMPlRANC6.Instrumen Penelitian Siklus 2... 145

LAMPlRANC7. Kunci Jawaban Siklus 2 150 LAMPlRANC8. Catatan Lapangan Siklus I 152 LAMPIRANC9. Catatan Lapangan Siklus 2 153 LAMPIRAN CIO. Lembar Hasil Observasi Siswa... 154

LAMPIRAN C1I. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa 155 LAMPIRAN DI. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa... 156

LAMPIRAN D2. Uji Normalitas N-Gain... 158

LAMPIRAN D3. Uji Hipotesis StratistikIUji Wilcoxon... 160

LAMPIRAN TUGAS SISWA... 162

(12)

A. Latar Helakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah proses untuk mengembangkan potensi

peserta didik. Menurut Sri Suyanta untuk mengembangkan potensi peserta

didik tersebut melibatkan banyak komponen di antaranya adalah komponen

aktif dan komponen pasif. Komponen aktif terdiri dari pengelola institusi

pendidikan (formal dan nonformal), pendidik dan pese11a didik sebagai faktor

penentu. Sedangkan komponen pasif terdiri daritujuan pendidikan, materi

ajar, metode, sarana dan prasarana serta evaluasi pendidikan.! Sedangkan

menurut I Ketut Sudiana komponen-komponen pendidikan tersebut dapat

disebut sebagai sumber daya manusia (komponen aktif), dan sumber daya fisik

(komponen pasif)?

Komponen-komponen pendidikan tersebut dapa! ditelusuri dalam

AI-Qur'an Surat 96, AI-Alaq ayat 1-5:

qヲj|ゥゥセェェゥIゥ

qセセセセゥセ

qセセ」N^[jゥMdェェセセゥIゥ

セセセ

lZセセゥセ

セI。ャセセ

c.>;Ji

Artinya:

l.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (baca tuIis). 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa komponen-komponen

pendidikan sudah ada dari zaman Rosulullah SAW, adapun komponen

pendidikan tersebut adalah iqra' yang artinya "membaca" atau belajar. Rabb

I Sri Suyanta.ProfesionalismeGunl(Tantangan dan Harapan).Jurnal Edukasi, vol 111,

no. 2, Juli -Desember 2007. h. 191-192.

2I ketut Sudiana..Optimalisasi peman/aatan sumber daya pembelajran kimia melalut

penerapan model pembelajaran Resitasi diskusi informasi (RDJ) pacIa mata kul kimia dasarl

(13)

yang mengatas namakan Allah dalam proses pembacaannya, Al-Insan

(manusia) dapat diartikan sebagai pcndidik dan peserta didik, scbagai faktor

aktif dalam pendidikan.Akralll "menggapai kemuliaan" baik di dunia maupun

di akhirat, yang merupakanエセェオ。ョ dad semua pendidikan. Qalalll, yang dapat

diartikan sebagai "tempat belajar atau alat tulis" merupakan komponen pasif

sehagai sarana prasarana. 'Alallla merupakan tuntutan "mengajar" yang

dilakukan oleh guru untuk membantu peserta didik mengembangkan

potensinya.3

Komponen-komponen pendidikan merupakan faktor penting dalam

mewujudkan suatu proses belajar mengajar yang diharapkan. Dalam

pendidikan biologi komponen-komponen tersebut sangat terkait satu sarna

lain, hal ini dikarenakan biologi mempakan ilmu alam yang berisi tentang

alam, makhluk hidup, serta sangat besar pengaruhnya dalam pcnguasaan sains

dan teknologi.

Dalam pembelajaran IPA, khususnya biologi, sangat diperlukan

strategi pembelajaran ataupun metode yang tepat agar siswa dapat terlibat

secara optimal baik secara intelektllal maupun emosional. Menurut Trianto

nilai-nilai yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA diantaranya adalah

kecakapan bekerja dan berpikir secara sistematis menurut langkah-langkah

metode ihniah, serta keterampilan dan kecakapan dalam pengamatan,

menggunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.4

Hasil observasi dan wawancara di SMA Negeri 5 Bekasi terhadap

guru, siswa, metode pembelajaran yang digunakan, scrta terhadap

konsep-konsep biologi. Dari hasil observasi tersebut diketahui terdapat beberapa

permasalahan, yakni konsep-konsep biologi di kelas Xl dianggap sulit untuk

dipahami siswa. Hal ini terbukti dari Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) mata pelajaran biologi di sekolah pada kelas XI IPA yaitu dengan

rata-rata 70, selain itu dilihat dari indikator keberhasilan yang masih belum di

capai secara keseluruhan. Dengan adanya permasalahan ini guru biologi kelas

XI IPA di SMA Negeri 5 Bekasi selalu merasa tidak puas dalam

'Sri Suyan!a,Gp. Cit.h. 191-192.

(14)

melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu hambatan yang ditemui antara

lain adalah kelas selalu pasif karena siswa kurang terlibat dalam proses

pembelajaran, motivasi siswa untuk bel!ljar rendah, kurangnya variasi model

pembelajaran dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan konsep biologi

yang dianggap sulit dan cenderung dihafal, sehingga hasil belajar siswa

kurang baik. Berdasarkan kenyataan yang dialami oleh guru biologi kelas XI

IPA SMA Ncgeri 5 Bekasi, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan

kelas untuk memperbaiki metode pembelajaran yang memungkinkan siswa

terlibat secara aktif dan dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep

biologi, sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Karena proses belajar

aktif itu sangatlah diperlukan oleh peserta didik untllk mendapatkan hasil

belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari

pengajaran, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah

diberikan.5

Salah satu metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa lIntuk

memahami konsep biologi adalah menggunakan metode resitasi.6 Metode

resitasi mempunyai pengertian yang lebih luas dari "pekerjaan rumah" !carena

siswa tidak hanya belajar dirumah, mungkin di laboratorium, perpustakaan,

halaman sekolah, atau di tempat-tempat lainnya. Hambatan pembelajaran yang

terjadi di sekolah dapat dikurangi dengan penggunaan metode pemberian

tllgas yang dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatiC Metode

ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalll banyak, sementara

waktu sedikit artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang

seimbang.8 Sehingga pembelajaran di sekolah dapat melibatkan siswa

langsung untllk berperan dalam proses belajar aktif dan kreatif. Dengan

5Hisyam Zaini dkk,Strategi Pembelajaran Aktif,(Yogyakarta, [nsan Madani,2008), h.

xiv.

6Firda Maryati.Upaya peningkatan hasH be/ajar biologi siswa pada mata pelajaran

biologi melalui me/ode Resitasi.Jurnal penelitian dan pendidikan tahun IV. Edisi 8. Maret 2003. h.

92.

7Mohammad Jamhari.Pengaruh Pemberion Tugas Rumah Dikombinasikan Dengan

Pembelajaran Madel Jigsaw Terhadap Ifasil Belajar IPA Biologi Siswa SMPN21Palu.Media

Eksakta 2 (2) : 128-130, Juli 2006. h. 129.

(15)

aktifnya siswa dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih mudah

memahami konsep biologi dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pula.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka l11asalah diidentifikasi

sebagai berikut :

I. Konsep-konsep biologi di kelas XI dianggap lconsep yang sulit untuk

dipahami.

2. Rendahnya nilai KKM siswa pada konsep-konsep biologi.

3. Pembelajaran masih berpusat pada guru"Teacher cenle';'.

4. Faktor keterlibat;.m siswa yang belum optimal disebabkan karena

keterbatasan waktu kegiatan pel11beliUaran.

5. Kurangnya pemahaman siswa pada konsep-konsep biologi sehingga hasil

belajar masih kurang.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari l11eluasnya permasalahan, maka peneliti

memberikan pembatasan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Bekasi,

Tahun ajaran 20 10/ 20] I.

2. Konsep yang dibahas adalah struktur dan fungsi jaringan.

3. Penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan metode resitasi untuk

meningkatkan hasil belajlJ,r pada pembelajaran biologi.

4. Hasil belajar yang dilihat hanya pada tingkat kognitif:

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas,

maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan metode

resitasi dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA di SMA

(16)

E. Tujuan dan Manfaat Hasill>enelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar

penggunaan metode resitasi dalam peningkatan hasH belajar siswa, khususnya

pada konsep struktur jaringan tumbuhan dan hewan.

Manfaat penelitian yang ingin dicapai pada penelitian tindakan kelas

ini adalah untuk meningkatkan hasH belajar siswa, khususnya pada konsep

struktur dan fungsi jaringan.

Manfaat lain dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

altcrnatif bagi guru dalam menggunakan mctodc resitasi untuk meningkatkan

(17)

INTERVENSI TINDAKAN

A. KAJIAN TEORITIK

1. Hakikat belajar

Belajar didefinisikan oleh Yamin sebagai proses seseorang untuk

memperoleh kecakapan, keterampilan dan sileap dari masa kecil sampai

akhir hayat. Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW menyatakan

"Bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat".'

Sedangkan l11enurut Oemar Hal11alik belajar adalah suatu perubahan

tingkah laku yang disebabkan adanya latihan dan pengalaman. Belajar

l11erupakan ciri khas manusia yang membedakannya dengan binatang,

karena dilandasi dengan iktikad dan maksud tertentu agar proses dan hasil

belajar dapat dicapai dengan baik.2

Prinsip-prinsip belajar menurut Nana Syaodih adalah berkel11bang dan

belajar, kedua hal tersebut merupakan dua hal yang bebeda, tetapi

l11emiliki hubllngan yang erat satu sama lain. Belajar selalu berkenaan

dengan perubahan-perubahan pada diri seseorang, walaupun perubahan

tersebut mengarah kepada hal yang lebih 「セゥォ atau pun kurang baik, baik

direncanakan atau tidak.3 Karena pengalaman l11erupakan sebagai sumber

pengetahllan dan keterampilan, yang bersifat pendidikan, pengalal11an

pendidikan bersifat kontinu dan interaktif, sehillgga dapat mel11bantu

integrasi pribadi siswa.4

Selain itu belajar l11erupakan kegiatan yang l11el11bawa l11anusia pada

perkembangan pribadi yang seutuhnya, l11eliputi perkel11bangan kognitif,

afektif dan psikomotor. Para ahli pel11belajaran menekankan proses belajar

IMartinis yamin,Strategi Pembelajaran Berbasis Kompelensi,(Jakarta: Gating Pel'sada

Press, 2004), h. 97.

2Oemar Hamalik,Perencanaan Pengajal'an Berdasarkan Pendekatan Sis/em,(Jakarta:

Bum; Aksara. 2001), h.154.

) Nana Syaodih Sukmadinata,Landasan Psik%gi Proses Pendidikan,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h.165.

(18)

tertumpu pada struktur kognitif dengan alasan struktur kognitif dapat

mempengaruhi perkembangan afektifataupun penarnpilan seseorang.5

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar

oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan maupun membantu

proses adaptasi seseorang dengan lingkungannya. Belajar dapat pula

berupa penambahan pengetahuan sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman yang ia dapat lakukan melalui pengamatan, pendengaran,

membaca, dan meniru. Belajar merupakan salah satu bentuk prilaku yang

amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu

manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungannya. Secara

psikologis, belajar merupakan sesuatu proses perubahan tingkah laku

seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila setelah belajar peserta didik tidak

ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti wawasan pengetahuan

tidak bertambah dan tidak memiliki kecakapan baru, maka dapat dikatakan

bahwa belajamya belum sempurna.

2. HakilrntMetodePembelajaran

Wina Sanjaya mendefinisikan metode sebagai"a way in achieving

something" yang merupakan upaya mengimlpernentasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata sehingga tujuan yang telah disusun

tercapai dengan optimal dalam kegiatan belajar mengajar.6 Metode juga

merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Nana Syaodih mengatakan bahwa metode juga dapat bersifat

konsultatif, individual, dan percontohan serta pendekatan yang

mengandung hubungan yang akrab, dekat dan bersahabat.7 Hal ini juga

disampaikan oleh Yamin bahwa metode instruksional merupakan cara

5Martinisケ。ュゥョセ Op. Cit, h. 105.

6Wina Sanjaya,Sfra/egi Pembelajaran Berorientasi SfandG!' Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2008) h.126-127.

(19)

3. Mctode Pcmbelajaran Rcsitasi

Belajar biologi tidaklah serumit yang dibayangkan, banyak siswa

yang mengeluh karena pelajaran biologi lebih sering dihafal daripada

dipahami, agar proses belajar biologi dapat lebih efektif dan memotivasi

siswa untuk lebih aktif, metode resitasi (penugasan) dapat diterapkan.

Dengan adanya pemberian tugas, siswa akan lebih berperan aktif dalam

kegiatan belajar mengajarnya karena siswa memiliki kesempatan yang

lebih luas untuk menggunakan penggetahuannya dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh guru.

Menurut Djamahar metode resitasi (penugasan) adalah metode

penyajian bahan dimana guru memberikan tllgas tertentu agar siswa

melakllkan kegiatan belajar. Tugas tcrsebut yang dilaksanakan oleh siswa

dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorillm, di

perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu

dapat dikerjakan.IO Sedangkan menurut Sudiana metode resitasi juga dapat

merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara

kelompok.II Metode ini pun belwjuan untuk memberi kesempatan siswa

melakukan tugas/kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti

mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping, dan dalam pendekatan

pemecahan atauproblem solving.12

Metode resitasi juga dapat disebut sebagai metode proyek, karena

dalam metode proyek siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti

dan dimintakan membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya

dalam bentuk makalah untuk dikerjakan sevara individu.13Metode resitasi

dianggap paling efektif karena bertujuan untuk rnelatih siswa belajar

sendiri, melatih siswa membagi waktu seCaI'a teratur dan melatih siswa

mencari dan menemukan cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan

10Syaiful Bahri Djamahar dan Azwan Zain,Op.Cit, h. 85.

III ketu! Sudiana,Op. Cit,h. 109.

12R. Ibrahim dan Nana Syaodih,Perencanaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Cipta,

2003). h. 107.

(20)

masalah selia meningkatkan, kreativitas dan perkembangan kognitif siswa

dalam memahami konsep-konsep biologi.14

Abu Ahmadi berpendapat bahwa metode resitasi sebaiknya

dilakukan jika guru mengharapkan siswa dapat menerima ilmu

pengetahuan dengan lebih mantap, selain itu metode ini dapat

mengaktifkan siswa untuk mempelajari sendiri suatu masalah dengan

membaea sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, meneoba sendiri dan agar

siswa lebih raj in belajar.15 Metode penugasan ini dapat mula

mengembangkan kemandirian belajar, serta merangsang slswa untuk

belajar lebih banyak, membina kedisiplinnan dan rasa tanggung jawab

dalam meneari dan mengolah sendiri informasi yang mereka dapat.16Dan

dengan pemberian tugas yang bervariasi dapat meningkatkan pemahaman

siswa, dan membuat siswa terbiasa mengisi waktu luang di luar jam

pelajaran.17

Metode pemberian tugas dapat diartikan dengan guru memerintah

peserta didik untuk membaea tetapi dengan menambahkan tugas-tugas

sepelii meneari dan membaea buku sumber lain sebagai perbandingan atau

dengan mengamati orang/masyarakat yang telah membaea buku tersebut,

dengan eara seperti ini suatu pekerjaan peserta didik dapat diselesaikan

tanpa terikat dengan tempat. Metode ini pun juga merupakan suatu

metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan

kalimat sendirLI8 Namun agar lebih variatif dan menghindari kejenuhan

siswa, maim dapat juga dipadukan dengan tugas bempa membuat atau

meraneang model-model, alat-alat atau permainan yang berhubungan

dengan pelajaran biologi.

Selain itu dengan pembelajaran yang merujuk kepada empat pilar,

yaitu belajar untuk mengerti (to know), belajar untllk melakukan sesuatu

[4Firda Maryati,Lac. Cit,h. 93.

15Abu Ahmadi,Slralegi Be/ajar Mengajar.(Bandung: Pustaka Setia, 2005) h. 61.

16Nuryani Y Rustaman. at all,SIralegi Be/ajar Mengajar Biologi,(MaIang: IKIP Malang,

2005) h.108.

[7Berti Yolida,Penerapan Metode Resitasi da/am Meningkatkan Motivasi dan HasH

Be/ajar Bi%gi Siswa.JPMIPA, Volume 8 Nomor I, Januari 2007, h. 20.

18Dossuwanda.Ragam Ale/ode Pembelajaran Aktif.http://dossuwanda.Wordpress.com

(21)

7. Siswa mempunyai kesempatan memupnk perkembangan dan

keberanian mengambil inisiatif, beltanggung jawab dan

mandiri.

4. HakilmtHasilBelajar

Hasil belajar atanachievementmerupakan realisasi atau pemekaran

dari kecakapan-kecakapan potensial atan kapasitas yang dimiliki

seseorang. Pengusahaan hasil belajar seseorang dilihat dari perilaknnya,

baik perilakndalam bentuk pengnasaan pengetahuan, keterampilan berpikir

maupun keterampilan motorik.22Dan bnkti bahwa seseorang telah belajar

ialah teljadinya perubahan tingkah laku pada seseorang tersebut.

Perubahan tingkah laku yang melUpakan suatu hasil belajar akan tampak

pada aspek-aspek pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keteral1lpilan,

apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan

sikap.23

Menurut Djaafar hasil belajar dapat diperoleh dari interaksi

peserta didik dengan orang lain serta Iingkungannya sehingga dapat

memperoleh tujuan pengetahuan, keteral1lpilan dan sikap. Menurut Gagne

hasil belajar l1lerupakan kapabilitas atau kemampuan yang dapat diperoleh

dari proses belajar dan dapat dikategorikan kedalal1l lima l1lacal1l yaitu:

informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif dan sikap.24

Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk l1lenghantarkau siswa

menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat

memecahkan l1lasalah dalal1l kehidupan sehari-hari. Kata menguasai di

sini mengisyaratkan bahwa harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu

(knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainkan

harus meqjadikan siswa untuk l1lengerti dan memahami (to understand)

konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep

dengan konsep lain. Dalam kaitanya dengan suatu hasil belajar adalah

22Nana Syaodih Sukmadinata,Op. CiI, h.L02-103.

23Demar HamaJik,Proses Be/ajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Akaara, 2005) h.30.

24Tengku Zahara Djaafar, 2001,Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil

(22)

b. Faktor psikologis, beberapa faktor psikologis yang dapat

mempengaruhi hasil belajar diantaranya meliputi intelegensi,

perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif

dan daya nalar.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor lingkungan, kondisi lingkungan juga mempengaruhi

proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa

lingkungan fisik atau alam dan dapal pula berupa lingkungan

sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban,

kepengapan udara dan sebagainya.

b. Faktor instrumental, faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor ini dapat berupa kurikulum, sarana

prasarana dan guru.

S. Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan

Konsep struktur dan fungsi jaringan memiliki karakteristik yang

khas yakni dalam konsep ini siswa diajarkan untuk memahami struktur

dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan sebagai sekumpulan sel yang

bergabung menjadi satu sehingga membentuk jaringan yang berfungsi

dalam proses tumbuh dan berkembang. Konsep 1ni juga mempelajari

tentang macam-macam jaringan tumbuhan seperti jaringan meristem,

jaringan epidermis, jaringan parenkim, kolenkim, skleremkim, dan

janngan pengangkut, kemudian mempelajari struktur akaI', batang dan

daun.27 Selain itu pada bab ini juga mempelajarl macam-macam jaringan

hewan seperti jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan

saraes

(23)

Konsep ini dipell\iari di kelas XI SMA di pertengahan semester

ganjil.29 Banyak siswa yang menganggap bahwa konsep struktur jaringan

tumbuhan dan hewan merupakan konsep yang suIit untuk dipelajari,

karena konsep struktur jaringan tumbuhan dan hewan memiliki

pembahasan yang berstruktur dan berkaitan satu sarna lain, selain itu

struktur jaringan yang dimiliki tumbuhan dan hewan hanya dapat dilihat

menggunakan milaoskop sehingga membuat siswa sulit untuk memahami

konsep tersebut. Konsep struktur dan fungsi jaringan dianggap sesuai

dengan metode resitasi karena dalam konsep ini dapat dikembangkan

berbagai macam bentuk tugas tugas, sehingga siswa dapat lebih

memahami konsep struktur jaringan tumbuhan dan hewan clan hasil

belajarpun meningkat.

B.

Hasil-hasil Penelitian yang Rclevan

Sebagai bahan penguat penelitian tentang penggunaan metode Resitasi

untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis mengutip beberapa penelitian

yang relevan diantaranya:

1) Firda Maryati H. Yusuf dalamjurnal penelitiannya yang beljudul

"Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Melalui

A.ktode Resitasi".

Dalam penelitian ini tindakan yang dilakukan peneliti

adalah memberikan tugas berupa LKS pada tiap siklusnya. Dan hasil

penelitian 1111 menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas dan perkembangan

kognitif serta perolehan hasil be/ajar siswa kelas I di SLTP Negeri I

Gorontalo. 30

2) Mohammad Jamhari dalam jurnal penelitiannya yang beljudul

"Pengaruh

Pemberian Tugas Rumah Dikombinasikan dengan Pembelajaran Model

JIGSA.W Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa SMPN

21

Palu".

Dari

hasil penelitiannya menyimpulkan model pemberian tugas yang

dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

29Anonymous,Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkal Satuan Pendidikan Jenjang

(24)

meningkatkan hasil belajar slswa, selia siswa dapat mengembangkan

materi pelajaran disekolah31

3) Neni Hasnunidah dalam jurnal penelitianya

"Meningkatkan Aklivitas dan

Hasi! Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar lampung

Melalui Pendekatan Resitasi".

Dari hasil penelitianya dapat disimpulkan

bahwa konsep-konsep biologi yang suiit dipahami oleh siswa dapat

ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan resitasi, karena dalam hal

ini siswa dibiasakan menjawab pertallliyaan dan tugas-tugas dari guru

sehingga aktivitas dan hasil belajar pun meningkat.32

4) Berti Yolida dalam jurnal penelitianya yang beljudul "

Penerapan Metode

Resilasi dalam Meningkalkan MOlivasi dan Hasi! Belajar Biologi Siswa".

Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

resitasi dapat membuat siswa termotivasi dan aktif dalam pembelajaran,

karena resitasi yang dilakukall dalam penelitian ini adalah dengan

memberikan latihan-Iatihan soal dimana siswa harus menjelaskan kembali

tugas tersebut di depan kelas.J3 v

5) Indriani Dwi Pursitasari dalam jurnalnya yang berjudul

"Pemberian Tugas

Berstruklur

Untuk

Penguasaan

Konsep

Bobol

Ekivalen

dalam

Perhitungan Reaksi Tilrimetri"

dari hasil penelitiannya menyimpulkan

bahwa dengan pemberian tugas yang terstruktur mahasiswa dapat terbiasa

untuk beralar tidak hanya menggunakan catatan kuliah saja melainkan

dengan membahas soal yang terkait dengan mata kuliah yang

d· I"lpe aJannya.34

6) I Ketut Sucliana clalam jurnal penelitiannya

"Oplima/isasi Pemar?[aatan

Sumber

Daya

Pembelajaran

Kimia

Mela/ui

Penerapan

Model

Pembelajaran Resilasi Diskusi Informasi (RDI)".

Dari hasil penelitiannya

31Mohammad Jamhari, Pengaruh Pemherian Tugas Rumah Dikombinasikan Dengan

Pembelajaran Madel Jigsaw Terhadap Nasi! Belajar IPA Bialagi Siswa SMPN2t Palu. Media

Eksakta2 (2): 128-130, Juli 2006.

32Neni Hasnunidah ,Meningkalkan Aklivilas dan Hasil Belqjar Biologi Siswa Kelas XI

SMA Al-Kaulsar Bandar lampung Melalui Pendekalan Resitasi. JPMIPA, Volume 7Nomar I,

Januari 2006.

33Berti Yolida,Penerapan Metode Resilasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasi!

Belajar Biologi Siswa. JPMIPA, Volume 8 Nomor I, Januari 2007.

(25)

dapat disimpulkan bahwa kualitas proses belajar dapat ditingkatkan

melalui model pembelajaran resitasi diskusi infonnasi. Dan dengan

menggunakan metode RDI dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa,

hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.35

7) I Gusti Lanang Wiratma dalam jurnalnya "Penerapan Model Belajar

Resitasi Diskusi Kooperatif (RDK) Berbasis Portofolio untuk

Meningkatkan Kualitas Pembelajaral1 Mata kuliah Analitik Kualitatif'.

Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model resitasi diskusi koperatif berbasis portofolio dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran, kesiapan belajar, aktivitas belajar

serta hasil belajar mahasiswa.36

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, satu hal yang perlu

diperhatikan ballWa hasil penelitian di atas ternyata metode resitasi berdampak

positif terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Walaupun metode

resitasi tersebut diterapkan ke berbagai disiplin ilmu. Sedangkan perbedaan

penelitian di atas dengan yang peneliti lakukan sdmrang terletak bahwa

penelitian di atas tidak dijelaskan kapan pemberian tugas (resitasi) dilakukan.

Lain halnya penelitian yang peneliti lakukan sekarang bahwa pemberian tugas

(resitasi) diberlakukan sebelum, saat berlangsung clan sesudah materi

diajarkan. Sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan

metode resitasi ini brena belum pernah ada yang melakukannya di SMA

Negeri 5 Bekasi.

C. Kerangka Berpildr

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar peran guru sangatlah

penting yakni sebagai fasilitator antara ilmu pengetahuan dengan peserta

didik. eara mengajar guru saat ini masih banyak yang menggunakan metode

ceramah, hal ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa karena siswa

J5I ketut Sud!ana,Lac. Cil.

J6I Gust! Lanang Wiratmaja,Penerapan Modet Betajar Resilasi Diskllsi Kopera/if (RDK)

Berbasis Porl%lio untuk Men;ngkatkan Kualitas Pembelajaran Mata ku/iah Analitik Kualitatif

(26)

menjadi pasif dan ktu'ang dapat memahami konsep, Id1Ususnya dalam

pelajaran biologi. Selain cara pengajaran guru yang belum bervariasi, masalah

yang teljadi di SMA Negeri 5 Bekasi adalah siswa masih menganggap konsep

biologi adalah konsep yang susah dipahami, konsep yang digunakan pada

penelitian ini adalah struktur dan fungsi jaringan. Oleh karena itu guru harus

memiliki rencana dan menetapkan strategi belajar mengajar agar siswa dapat

mengerti dan memahami materi pelajaran yang diajarkan. Guru harus mampu

membuat suatu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa mampu

mencapai tujuan dari kegiatan belajar serta berperan aktif dalal11 pembelajaran

sehingga hasil belaj ar pun dapat meningkat. Salah satu pendekatan

pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa adalah dengan menggunakan metode resitasi.

Metode resitasi (pemberian tugas) l11erupakan salah satu metode yang

sesuai untuk l11enciptakan suasana belajar yang aktif serta dapat meningkatkan

pemahaman siswa. Pada penelitian

ini

dilakukan penelitian tindakan kelas,

dan pembelajaran digunakan dengan metode resitasi, metode ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa ticlak hanya l11engeljakan tugas

cli rul11ah, tetapi climana pun ia beracla bisa dijadikan tempat mengeljakan.

Dalam metocle ini siswa juga wajib untuk l11el11pertanggung jawabkan tugas

yang telah mereka keljakan, sehingga l11ereka clapat l11emahami apa yang

mereka keljakan. Tugas yang cliberikan haruslah sesllai dengan konsep yang

seclang clijelaskan oleh guru, agar siswa clapat mel11buka pengetahuannya

dalal11 konsep tersebut. Penelitian ini akan dilaksanakan clengan 2 siklus pacla

tiap tinclakannya.

Penggllnaan metode resitasi menekankan peran serta slswa dalam

kegiatan pembelajaran, clan clengan metode ini siswa akan lebih aktif dan ticlak

merasa jenuh clengan pelajaran biologi. Pennasalahan dalal11 penelitian ini

aclalah apakah dengan penggunaan metocle resitasi clapat meningkatkan hasil

(27)

D. Pengajuan Konseptual Tilldalrnn

Pembelajaran biologi yang teljadi sekarang ini sedang mengalami

kemunduran, pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dan materi yang

eenderung menghafal membuat siswa menganggap bahwa konsep biologi

adalah suatu konsep yang sulit dan tidak termotivasi sehingga menyebabkan

menurunnya hasil belajar siswa.

Dengan menggunakan metode pembelajaran diduga akan

meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti menggunakan

metode resitasi dengan harapan agar siswa dapat lebih memahami konsep dan

ikut terl ibat seeara aktif dalam proses belajar. Tindakan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah siswa diberikan tugas untuk membuat suatu model

jaringan tumbuhan dan hewan, kemudian siswa wajib mempertanggung

jawabkan tugasnya dalam bentuk diskusi, dari hasil tindakan ini diharapkan

hasil belajar dapat ditingkatkan.

Eo Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori, maka hipotesis yang digunakan adalah

penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa di

(28)

A. Tcmpat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011

tanggal26 Oktober - 23 November 2010. Penelitian ini dilakukan di kelas XI

IPA 5 SMA Negeri 5 Bekasi, yang beralamatkan di JI. Gamprit Jatiwaringin

Asri Pondok Gede Bekasi 1741I.

B. Mctodc dan Desain Intervcnsi Tindakan atan Rancangan Siklus

Pcnclitiall

Metode pellelitian ini menggunakan metode Penelitian Tilldakan Kelas

atau Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan di kelas

dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian ilmiah yang ditujukan

untuk memecahkan rnasalah dengan menggunakan keterampilan baru yang

diaplikasikan langsung dalam situasi kelas.I

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt

Lewin, model ini menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model

penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian karena

dialah yang pertama kali mernperkenalkan Action Research atau penelitian

tindakan. Penelitianmenunjuk pada suatu kegiatan mencermati objek dengan

rnenggunakan aturan metodologi tertentu untuk mernperoleh data dan

informasi yang bermanfaat untuk pcneliti. Scdangkan tindakan merupakan

su(u gerak kegia(an yang sengaja dilakukan dengan (ujuan tClien(u. Dankelas

rnerupakan sekelompok siswa yang dalam waktu yang sarna, rnenerima

pelajaran yang sarna dan dari guru yang sama pula. Konsep pokok penelitian

tindakan Model Kurt Lewin terdiri terdiri dari empat komponen, yaitu

pcr\;'nCllflalll1

(planning),

tinqf\kllfl

(a(Jting).

pengamlltan

(pbsi'rving)

dlln

'1,

; , ,,.

1 Nuryaiii Y Rustalnan, ctkk, Slralegi Beiajal' Mengajar

llioJOil,

Hm。ャ。イエセゥ

uM Ness,

2005) h.222.

(29)

refleksi (rejlecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang

sebagai siklus yang digambarkan sebagai berikut?

I

Perencanaan

iセ

Refleksi

II

SIKLUS 1

I I

Pelaksanaan

セi

Pengamatan

I

¢:CJ

Perencanaan

Refleksi

II

SIKLUS 2

I

セi。ォウ。ョ。。ョ

セi

Pengamatan

I

<;::::0

D

Siklus PTK menurut Kurt Lewin

Pelaksanaan tindakan menggunakan metode pembelajaran resitasi

sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Dalam

penelltian ini, penellti akan menggunakan 2 siklus yang terdiri dari empat

tahapan pada tiap siklus, yaitu:

I. Perencanaan(Planning)

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti

menyiapkan scenario pembelajaran dan instrumen penelitian yang

terdiri atas soal pre test dan post test, lembar kelja siswa, lembar

observasi dan lembar wawancara.

2. Tindakan(Acting)

Tahap kedua dari penelltian ini adalah pelaksanaan yang mempakan

implel11entasi atau isi rancangan, yaitu menggunakan l11etode resitasi.

Pada siklus pertal11a tindakan penelitian akan dilaksanakan dengan

memberikan 25 soal pre test (20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay)

sebelum pelajaran dimulai, kemudian setelah selesai menjelaskkan

2Suharsimi arikunto dan Suhardjono, dkk,Penelilian Tindakan Kelas,(Jakarta: PT Bumi

(30)

materi, siswa di beri tugas untuk membuat miniatur jaringan dari

bahan lilin, tugas ini terkait dengan konsep biologi seperti jaringan

epidermis, jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim

selta jaringan pengangkutxylem danj/oem (pada jaringan tumbuhan).

Kemudian jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, jaringa safar

(pada jaringan hewan). Tugas ini wajib dikeljakan kemudian siswa

pempertanggungjawabkan hasil pekerjaanya tersebut.

3. Pengamatan(Observation)

Tahap ketiga yaitu peneliti mengobservasi peningkatan hasil belajar

biologi siswa dengan melihat hasil jawaban soal pos test yang

diberikan di awal pembelajaran dengan option pilihan ganda sebanyak

20 butir soal dan 5 soal essay. Serta dengan menggunakan lembar

observasi dari pelaksanaan saat tindakan berlangsung. Pada lembar

observasi akan ada beberapa indikator keberhasilan dari meningkatnya

hasil belajar siswa, diantaranya; waktu mengeljakan tugas, cara

menyelesaikan tugas pembuatan miniatur jaringan dan resitasi tugas

yang diberikan.

4. Refleksi(Rej/ecting)

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji seCal'a menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dengan

cara menganalisis hasil pengamatan yang telah dilakukan. Apakah

kegiatan yang dilakllkan sesllai dengan tlljuan yang direncanakan.

Hasil anal isis tersebllt akan digunakan sebagai aClIan lIntuk

merencanakan tindakan selanjutnya.

TabeI3.1. Perellcallaan Tindakan

PERENCANAAN

Mengetahlli hasil bel!\jar siswa pada konsep

AWAL struktur dan fungsi jaringan.

TEMUANAWAL

Saat ini nilai rata-rata siswa yang rendah,

terhadap konsep tertentu yang dianggap sulit bagi siswa karena konsep tersebut harus dihafal siswa.

Pengajaran berpusat pada guru, sehingga
(31)

PERENCANAAN

TINDAKAN

PENGAMATAN

REFLEKSI

termotivasi.

• Peneliti membuat acuan program

pembelajaran menggunakan metode resitasi pada konsep struktur dan fungsi jaringan. • Peneliti mempersiapkan tugas kelompok

dalam bentuk pembuatan miniatur jaringan.

• Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran mengenai meteri yang akan di berikan pada siswa.

• Guru memberitahukan tujuan-tujuan

pembelajaran pada siswa.

• Guru memberikan pre test pada awal

pembelaj aran.

• Guru menjelaskan konsep struktur Janngan tUll1buhan.

• Guru ll1embagi Slswa menjadi beberapa keloll1pok.

• Guru mell1berikan tugas kelompok kepada Slswa untuk mell1buat ll1iniatur j aringan tumbuhan dari lilin mainan.

• Pada akhir pembelajaran siswa

ll1empertanggung jawabkan hasil

pekelj aannya.

• Guru memberikanpost testdi akl1ir pelajaran.

• Mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan berupa catatan setiap detil aktifitas (antara lain: mencatat, mell1perhatikan ketika guru sedang menjalankan materi), memperhatikan

Slswa ketika proses belajar mengaJar

berlangsung, ll1emberikan tes hasil belajar. • Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa

tentang pembelajaran dengan metode resitasi.

• Mengolah data dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus I.

(32)

C. Snbjek atan Partisipan yang Terlibat Dalam Penelitian

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah peneliti, guru biologi dan

siswa-siswi kelas XI IPA 5 SMAN 5 Bekasi tahun ajaran 2010/2011.

D. l)eran dan Posisi Peneliti

Peneliti berperan sebagai guru pelaksana tindakan. Observer dilakukan

oleh guru biologi dari pihak sekolah dan ternan sejawat.

E. Tahapan lntervensi Tindakan

Prosedur tindakan yang dilakukan dalam peneJitian sebagai berikut:

I. Penelitian pendahuluan

a. Diskusi antara peneliti dengan guru bidang studi tentang tinggi

rendahnya hasil belajar siswa yang di tunjukan dengan nilai siswa yang

di peroleh pada semester sebelumnya dan KKM mata pelajaran biologi

di kelas XI. PeneJitian ini menggunakan konsep struktur dan fungsi

jaringan.

b. Observasi proses kegiatan pembelajaran.

2. Siklns I

a. Perencanaan tindakan

]. Peneliti membuat acuan program pembelajaran menggunakan

metode resitasi pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

2. Guru membuat pedoman observasi, angket siswa, lembar

wawancara, lembar kegiatan siswa dan soalpre test, post test.

b. Pelaksaan tindakan

I. Guru memberitahukan tujuan-tujuan pembelajaran pada siswa.

2. Guru memberikan soalpre testtentang konsep struktur dan fungsi

jaringan tumbuhan, pada awal pembelajaran.

3. Guru menjelaskan konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

5. Guru menjelaskan bahwa pembelajaran kali ini dengan

(33)

6. Guru memberikan tugas kelompok siswa dalam bentuk pembuatan

miniature jaringan tumbuhan dari lilin mainan atan sterofoam.

7. Pada akhir pembelajaran siswa mempertanggung jawabkan hasil

pekel:jaannya dan mempresentasikan hasil buatannya di depan

kelas.

8. Guru memberikanpost testdi akhir pelajaran.

9. Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran.

c. Tahap observasi dan evalnasi

I. Peneliti mencatat secara detail aktivitas guru dan siswa di kelas

pada format observasi yang tersedia.

2. Memberikan tes hasil belajar kepada siswa pada akhir siklus I

dalam bentukpost test.

d. Tabap analisis refleksi

1. Mengolah dan menganalisis data yang di peroleh dari siklus

1.

2. Menyimpulkan dan merefleksi kekurangan pada siklus

1.

3. Menyiapkan ke siklus ke II

3. Sildus 2

a. Perencanaan tindakan

b. Pelaksanaan tindakan

c. Tahapan observasi dan evaluasi

d. Tahap analisis refleksi

F. Hasil Intcrvcnsi yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari penelitian ini adalah.

1. Hasil belajar siswa

Dengan menggunakan metode resitasi ini diharapkan siswa dapat lebih

memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat

(34)

2. Keaktifan belajar siswa.

Keaktifan siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dengan melihat kinerja

Slswa selama pembuatan tugas serta kreativitas Slswa dalam

mengembangkan tugas membuat model jaringan dan menggambar jaringan

yang diberikan oleh guru.

G. Data dan Sumbclo Data

Data dalam penelitian ini ada dua ll1acam, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.

I. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan,

hasil wawancara terhadap guru dan siswa, hasil observasi, catatan

lapangan dan dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran)

2. Data kuantitatif: nilai hasilpre testdanpost test.

Sumber data: diperoleh dari siswa, guru dan peneliti.

H.

Instl'umcn-instrumcn Pcngumpulan Data yang digumakan

Penggumpulan data dalall1 penelitian ini menggunakan beberapa instrull1en

antara lain adalah:

1. Tcs

Tes yang digunakan adalah tes objektifberupa soal pilihan ganda dan essay

pada tiap siklusnya. Siklus 1 menggunakan konsep struktur dan fungsi

j aringan tUll1buhan, sedangkan pada siklus 2 menggunakan konsep struktur

dan fungsi jaringan hewan. JUll11ah butir soal pada siklus 1 terdiri dari 40

soal pilihan ganda clan 8 soal essay clan pada siklus 2 tercliri c1ari 40 soal

pilihan gancla clan 5 soal essay. Berclasarkan pengujiall intrumen tes melalui

perhitungan Software ANATES c1ari soal-soal yang lolos pacla siklus 1

diperoleh sebanyak 23 butir soal pilihan ganda dan 3 soal essay, kemudian

pada siklus 2 sebanyak 27 soal pilihan gancla clan 5 soal essay. Bentuk

penilaian pilihan ganda adalah dengan memberikan nilai 1 apabila siswa

menjawab pilihan ganda benar dan nilai 0 apabila siswa menjawab salah.

Seclangkan penilaian essay ll1enggunakan rubrik. (Adapun kisi-kisi

(35)

TabeI 3.2. Kisi-kisi Illstrumcll Siklus 1.

Standar Kompetensi : Memahami keterkaitan antma struktur dan fungsi

jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks saling temas.

Keterallgan: Soal yang dlgunakan dalam penehtml1 20 PO dan .3 Essay.

Kompetensi Jenjang kognitif

Indikator Dasm

CI C2 C3 C4 Jumlah

Mengidentifikasi Menyebutkan macam- I I

struktur j aringan macamjaringan tumbuhan .

tumbuhan dan Menjelaskan jaringan 7 2,3 21 4

mengaitkannya meristem pada tumbuhan

dengan Menjelaskan jaringan 13, 8 "セ

fungsinya, epidermis pada tumbuhan 9

menjelaskan Menjelaskan jaringan II 10 2

sifat totipotensi parenkim pada tumbuhan

sebagai dasar Menjelaskan jaringan 12 1

kulturセ。イゥョァ。ョN kolenkim pada tumbuhan

Menjelaskan jaringan 5, 22 3

pengangkutpadatunlbuhffil 15

Mengidentifikasi struktur 4,6 2

akaI', batang dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil

Menjelaskan sifat 14 23 2

totipotensi sebagai dasar dasar kultur jaringan

16;

Menjelaskan miniatur 2

jaringan tumbuhan 17

Mengaplikasikan fungsi 19 18, 3

jaringan tumbuhan dalam 20

mempelajari tumbuhan

JUMLAH SOAL 23

... . .

-Tabcl 3.3. Kisi-Idsi Illstrumcll Siklus 2.

Standar Kompetensi Memahami keterkaitffi1 ffi1tara struktur dffil fungsi jaringan

tumbuhan dan hewffi1, serta penerapannya dalam konteks saling temas.

Kompetensi Jenjang kognitif

Indikator

dasar C 1

I

C2

I

C3

I

C4

I

Jumlah
(36)

Keterangan. Soul yang dlgunakan dalarn peneht1an 20 PG dan 5 Essay.

an struktur Menjelaskan jaringan ikat 4, 22 3

jaringan hewan padahewan 13

vertebrata dan Menjelaskan struktur dan 2,3, 5 4

mengaitkannya fungsi jaringan otot 6

dengan Menjelaskan struktur dan 17 7 23 3

fungsinya. fungsi saraf hewan

Menggambar jaringan otot 8 24 2

dan saraf pada hewan

Menjelaskan macam 11, 9, 12 5

jaringan pada organ hewan 10,

16

Menjelaskan gambar 19, 18 25 4

jaringan hewan 20

Mengaitkan macam- 14 15 2

macam jaringan pada hewan

mMLAH

.

25

.

2. Non tcs

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan observer untuk mengungkapkan keaktifan

siswa selama proses pembelajaran? (Lihat lampiran ClO)

TabeI3.4. Kisi-kisi Instrumen Observasi Keaktivan Siswa

SIKLUS 1 Aspek yang diamati

Aktif Tidak aktif

1. Aktivitas siswa mendiskusikan dalarn merencanakan pembuatan tugas/proyek yang diperintahkan oleh guru

2. Alctifitas siswa dalam mengerjakan

Tugas

3. Aktifitas siswa dalam

mempertanggungjawabkan tugasnya.

4.

Aktifitas siswa dalam berdiskusi

3Adaptasi dari Skripsi Dewi Charyanti. Peningkalan Pemahaman Siswa Kelas VIII B

8MP Negeri 10 Cirebon Terhadap Konsep Sistem Gerak PadaManusia Dan Hewan Dengan

(37)

b. Lembar Angket

Lembar angket dibuat mengetahui tanggapan dan sikap siswa tentang

pembelajaran menggunakan metode resitasi. Inslrumen di buat dalam

bentuk angket pel1anyaan tertutup. (Lihat lampiran C I 1)

Tabel3.5.Kisi-kisi Angket Siswa

No Indikator Persentase

Ya Tidak

1 Perasaan suka terhadap

pembelajaran dengan metode resitasi.

2 Pemahaman siswa terhadap

konsep setelah belajar dengan metode resitasi.

3 Perasaan senang dengan tugas

yang diberikan guru.

4 Efektifitas pembelajaran

dengan metode resitasi.

5 Tugas yang diberikan lebih

baik dikeIjakan berkelompok atau tidak.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan yang berisikan kegiatan-kegiatan ketika pembelajaran

berlangsung. Catatan lapangan meliputi rencana, tindakan, observasi dan

refleksi.

d. Instrumen Wawancara Pada Akhir Siklus

Wawancara dilakukan baik dengan siswa maupun observer setelah

proses pembelajaran berakhir. Instrumen wawancara berisikan tentang

tanggapan dan kendala yang dialami ketika pembelajaran dengan

menggunakan metode resitasi.

I. Kalibrasi Instrumen

Untuk analisis data kuantitatif maka yang dapat digunakan adalah dengan

Tingkat kesukaran (mengetahui tingkat kesukaran butir soaI), daya beda,

[image:37.595.107.487.160.561.2]
(38)

a. Pengujian Taraf Kesllkaran

P=B/N

Ket:

P : Proposri (indeks kesukaran)

[image:38.595.148.420.184.254.2]

B : Jumlab siswa yang menjawab benar N : Jumlab peserta tes

Tabel 3.6. Taraf kesukaran

P Tingkat kesukaran

0-0,25 Sukar

0,26-0,75 Sedang

0,76 - I Mudab

Hasil perbitungan tingkat kesukaran pada instrumen piliban ganda dan essay

pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilibat pada tabel dibawab ini: (Ubat lampiran

B5)

TabeI3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesnlmran Soal Piliban Ganda

No Jenis tes PersentasisoalHセI

Mudab Sedang Sukar

1 Instrumen siklus I 13 soal 14 soal 13 soal

SRNUセ SUセ SRNUセ

2 Instrumen slklus 2 11 soal 23 soal 6 soal

RWNUセ UWNUセ QUセ

Tabel 3.8. Hasil Analisis Tingkat Kesllkaran Soal Essay

No Jenis tes Perse,ntasi soalHセI

Mudab Sedang Sukar

I Instrumen siklus I

-

"1soal 1 soal

XWNUセ QRNUセ

2 Instrumen siklus 2

-

4 soal 1 soal

XPセ RPセ

b. Daya Pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetabui butir dalam membedakan

kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok

siswa yang kurang pandaL Kondisi ini mengaeu kepada distribusi normal.4

4Ahmad Sofyan. Tonih Feronika dan Burhanudinmゥャ。ュセ Eva/uasi Pembelajaran IPA

[image:38.595.103.485.250.543.2]
(39)

D= (Ba - Bb) / 0,5 N

Ket:

Ba : jumlah yang menjawab benar pada kelornpok atas Bb :jumlah yang menjawab benar pada kelornpok bawah N : Jumlah peserta

c. Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan baik apabila tes itu dapat tepat apa yang hendak di

ukur atau istiJahnya valid atau shahih. Untuk mengetahui kevalidan dari

instrumen-instrumen yang di ujikan maIm peneliti menggunakan uji

validitas sebagai berikut:

Rpbis= Xb - Xs ...,jpq

SDt

Ket:

Xb : rata-rata skor belajar siswa yang menjawab benar

Xs : rata-rata skor belajar siswa yang meluawab salah.

SOt : simpangan baku skor total

P : proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa.

q : 1-p5

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil perhitungan

rbpis di bandingkan dengan r tabel poin biseral. Jika hasil perhitungan

rbpis lebih tinggi maka di nyatakan valid. Dan j ika rbpis lebih kecil maka

soal dinyatakan tidak valid. Dari hasil validitas dengan aplikasi anales.

[image:39.595.80.492.135.627.2]

Hasil analisis validitas inslTumen siklus I dan sildus 2 dapat dilihal pada

tabel di bawah ini: (Lihat lampiran B5)

TabeI3.9. HasH Analisis Validitas Instru/Jllen Pilihan Ganda

No Jenis tes Jumlah Soal yang Soal yang

butir soal valid tidak valid

I Instrumen siklus I 40 soal 25 soal 15 soal

2 Instrumen siklus 2 40 soal 27 soal 13 soal

(40)
[image:40.595.120.487.165.538.2]

Tabel 3.10. HasH Analisis Validitas Instmmen Essay

No Jenis tes Jumlah Soalyang Soal yang

butir soal valid tidak valid

I Instrumen siklus I 8 soal 3soal 5 soal

2 Instrumen siklus 2 5 soal 5 soal

-d. Vji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tetapan alau ketelitian suatu evaluasi. Suatu alat evaluasi

atau tes disebut reliable. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes soal

pilihan ganda dipergunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR - 20) seperti

berikut ini.6

rll = [ -!L

1[

セャャゥャャ n-I S2

keterangan :

rll : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah

I

pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : banyaknya item.

S2 : standar deviasi.

.

.

No Jenis Tes Reliabilitas Kategori

I Instrumen siklus I 0.80 Tinggi

2 Instrumen siklus 2 0.79 Tinggi

Tabel3 11 HasH Analisis Reliabilitas Instrumen Pilihan Ganda

Ta eb 1312 H

.

.

aSI·1 Aua ISIS

Rcia lias Ins

r

bTt I trumenEissay

No Jenis Tes Reliabilitas Kategori

I Instrumen siklus I 0.78 Tinggi

2 Instrumen siklus 2 0.76 Tinggi

6Suharsimi Arikunto.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Hj。ォ。イセ Bumi Aksara, 2006)h.

(41)

J. Telmik Analisis data

Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif-".,,,

Analisis kualitalif dilakukan terhadap data yang berupa inforrnasi

berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa yang

berkaitan dengan keaktifan siswa selama proses ーHセュ「・ャ。ェ。イ。ョ dan sikap

siswa terhadap pembelajaran biologi dengan melode resitasi pada konsep

slTuklur dan fungsi jaringan.

a) Analisis Sikap Siswa

Analisis persentase sikap siswa dapat dihitllng dengan

menggunakan rumus7:

p =

...Ex

100%

N

Keterangan :

P : angka persentase

F : frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : jumlah individu

2. Analisis Kuantitatif

a) Analisis Efektifitas Tindakan

Untuk mengetahui peningkatan skorpre testdanpost testmengb'lmakan

rumus Normalized Gain.8

N gain= Skor post test- Skorpre test

Skor ideal - Skorpre test

Untuk mengetahui apakah melode resilasi yang digunakan efektif atau

tidak dalam penelitian ini maka digunakan tafsiran presentase

efektivitas untuk rata-rata N-Gain adalah.

7Anas Sudijono,Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 43.

8 David E. Meltzer, "The Relationship Between Mathematics Preaparation and

Conceptual Learning gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pre-test Scores",

(42)
[image:42.595.132.438.75.134.2]

Tabel 3.13. Kategori N-Gain

Rentangan Indeks Gain Kategori Peningkatan

NiJai (g)> 0.7 Tinggi

Nilai 0.7<(g)> 0.3 Sedang

Nilai (g)<0.3 Rendah

Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan rum us uji t. Uji t

digunakan untuk mengetahui kesigllifikan peningkatan hasil belajar

yang terjadi antara siklus J dan siklus 2. Dengan demikian sebelum

dilakukall pengujian hipotesis dengan uji t perlu dilakukan uji

prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas,

jika data terdistribusi normal maim dilanjutkan dengan uji t dan jika

data tidak berdistribnsi normal maka digunakan uji Wilcoxon.

b) Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untnk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormaJan yang dilakukan yaitn

dignnakan yaitu Lilifors, dengan langkah-Iangah sebagai beriknt :

• Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar (kolom XA )

• Telltukall nilai Zi dar! tiap data (kolomZi) dellgan nnnus

x-x

-• Zi= dengan X adalah rata-rata (mean)

SD

• Nilai Zi dikonsultasikall pada daftar F (kolom Zt)

• Untuk kolom F (Zi)= 0,5 - Zi

• Jika Zi negatif, maim F (Zi)= 0,5 - Zi

• Jika Zi positif, maka F (Zi)= 0,5

+

Zi

Untuk kolom S (Zi)

S(Zi)= namar respanden jumlah respanden

Kolom

IF

(Zi)- sHzゥセ merupakan harga mutlak dar! selisih antara

F (Zi) - S (Zi).

• Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebnt nntuk

mendapatkan Lo hitung.

(43)

• Apabila La hitung>Lo tabul berarti data tersebut tidak berdistribusi

normal.

• Setelah data dinyatakan terdistribusi normal, maka dilakukan uji

homogenitas melalui lIji fisher dan dilakllkan analisis dat secara

parametik dengan menggunakan uji t. Jika data tidak terdistribusi

normal maka akan dilakukan analisis data dengan teknik

nonparametik dengan lIji Wilcoxon.9

c) Uji Wilcoxon

Uji Wilcoxon merupakan sebagai pengganti uji-t bila datanya tidak

memenuhi syarat セェゥMエN Langkah-Iangkah dalam uji Wilcoxon adalah

sebagai berikut:

• Beri nomor urllt untuk setiap harga mlltlak se:lisih (Xi - Yi). Barga

mlltlak yang terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga

mutlak selisih berikutnya diberi nomoI' urut 2, dan akhirnya harga

mutlak terbesar diberi nomoI' urutan n. Jika terdapat selisih yang

harga mutlaknya sama besar, untuk nomoI' urut diberi rata-ratanya.

• Untuk tiap nomoI' urut berikan pula tanda yang didapat dari selisih

(X- Y).

• Bitunglah jumlah nomor umt yang bertanda positif dan juga jllmlah

nomoI' umt yang bertanda negatif.

• Ambillah jumlah dari harga mutlak yang paling keci!. Sebutlah

jumlah ini sama dengan J. Jumlah J inilah yang dipakai untuk

menguj i hipotesis.

• Jika J dari pel'hitungan lebih kecil atau sama dengan J dari daftar

berdasarkan taraf nyata yang paling maka 1-10 ditolak.1O

9 Ruseffendi, Statistik Dasar untuk Pene/itian Pendidikan, (Bandung: [KIP Bandung

Press, [998), h. 402.

(44)

K. Indilmtor Keberhasilan Tindakan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan keberhasilan dengan melihat

indikator sebagai berikut:

I. Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan

di tiap siklusnya.

2. Nilai hasil belajar siswa 100 % dapat mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). KKM pada konsep struktur dan fimgsi jaringan yang

ditentukan di SMAN 5 Bekasi adalah 70.

L. Pengembangan Pereneanaan Tindakan

Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan

berdasarkan anal isis refleksi pada siklus yang telah dilaksanakan untuk

mengetahui keberhasilan dan kel,:urangan yang telah terjadi, selanjutnya

(45)

A. HASIL PENELITIAN SIKLUS 1

1. Tahap Perencanaan Tindakan(Plallllillg).

Pada siklus 1, peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan

penelitian. Peneliti menyiapkan strategi dan skenario pembelajaran dengan

menggunakan metode resitasi pada konsep jaringan lumbuhan, kemudian

peneliti mempersiapkan instrumen penelitian tes hasil belajar (pre test dan

post test),lembar observasi guru dan lembar observasi keaktifan siswa.

Selain itu peneliti mempersiapkan bahan ajar, alat dan media

pembelajaran serta referensi belajar yang akan dibutuhkan selama proses

belajar mengajar berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan(Actioll)

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi alau isi rancangan, yaitu menggunakan metode

resitasi yang memiliki beberapa fase pembelajaran, diantaranya adalah

fase pembelajaran, fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas dan fase

mempertanggung jawabkan tugas. Secara garis besar pelaksanaan tidakan

siklus I dilakukan sesuai rancangan pembelajaran dapat dilihat

Gambar

Tabel 3.!.Perencanaan Tindakan
Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Siswa
Tabel 3.8. Hasil Analisis Tingkat Kesllkaran Soal Essay
tabel di bawah ini: (Lihat lampiran B5)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kepada para peserta yang berkeberatan atas penetapan pemenang tersebut, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE kepada POKJA III – ULP

distress, karakteristik dari komite audit dalam setiap perusahaan pun menjadi hal yang penting dalam hal menjauhkan perusahaan dari financial distress3. Untuk menciptakan

Imej fotografi boleh bertindak sebagai medium merakamkan seni budaya , Imej yang digunakan dapat memberikan maklumat yang lengkap terhadap sesuatu adat, peristiwa

2.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Belanaj Kontribusi Jambore Satpol PP Pekalongan (Kota) 71 Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja

Turbin gas merupakan salah satu mesin konversi energi yang sesuai sebagai salah satu alternatif karena dapat menghasilkan energi listrik dengan daya yang cukup besar serta

Peta sebagaimana dimaksud pada Pasal ini adalah Peta wilayah Kecamatan Petak Malai dan Kecamatan Bukit Raya yang dibuat dalam bentuk lampiran Perda ini dan merupakan

Informasi sosialisasi program KB metode kontrasepsi jangka panjang yang disampaikan oleh BKKBN memiliki kejelasan isi pesan yang

Menyampaikan keberatan terhadap Data Tenaga Honorer Kategori II di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah diumumkan, atas nama :.. Demikian penyampaian