• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terampil Berakhlak Mulia (Profil SMK Rujukan Bebasis Pesantren)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Terampil Berakhlak Mulia (Profil SMK Rujukan Bebasis Pesantren)"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

TERAMPIL DAN BERAKHLAK MULIA

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(3)

ii

terampil dan

berakhlak mulia

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Desain dan Tata Letak Arita Windi Astuti

Desain Cover Ari

Karin Faizah Tauristy

Cetakan I, November 2016

© Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun tanpa ijin tertulis dari penulis

ISBN: 978-602-60729-0-0

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E Lt 12-13 Kompleks Kemdikbud Senayan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat - 10270 Email: program.psmk@kemdikbud.go.id

DIREKTORAT PEMBINAAN Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2016

Pengarah

Hamid Muhammad (Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah)

Penanggung Jawab

M. Mustaghirin Amin(Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan)

Ketua Tim Penulis

Arie Wibowo Khurniawan (Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi)

Editor

Chrismi Widjajanti (Kepala Seksi Program)

(4)
(5)

iv

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

P

uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,

yang senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat, dan

karunia-Nya kepada kita yang berkecimpung di dunia pendidikan dan

kebudayaan. Berkat rahmat, nikmat, dan kemurahan-Nya pula, buku ini

bisa selesai tepat waktu.

Sebagaimana saya sampaikan dalam berbagai kesempatan,

Presiden RI Joko Widodo telah mengamanatkan agar Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan tiga program prioritas,

yakni Program Indonesia Pintar (PIP) yang dilaksanakan melalui Kartu

Indonesia Pintar (KIP), penajaman pendidikan vokasi, dan penguatan

pendidikan karakter. Tiga Fokus tersebut perlu kita dorong agar dapat

terlaksana dengan tepat dan cepat.

Khusus terkait penajaman pendidikan vokasi, yang tugas pokoknya

diemban oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden

telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016

tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka

Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Melalui Inpres tersebut, Presiden secara khusus menugaskan kepada

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk: a) membuat peta jalan

pengembangan SMK; b) menyempurnakan dan menyelaraskan

kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna

lulusan (

link and match

); c) meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi

pendidik dan tenaga kependidikan SMK; d) meningkatkan kerjasama

dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/

industri; e) meningkatkan akses sertiikasi lulusan SMK dan akreditasi

SMK; f) membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Keenam

tugas dari Presiden itu kini kita jadikan prioritas serius agar kita tidak

terlambat mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang

SAMBUTAN

(6)

v

terampil sehingga siap bersaing di pasar internasional.

Kita menyadari bahwa SMK menduduki posisi sangat strategis dalam menyiapkan tenaga kerja

terampil untuk menghadapi persaingan di era global dewasa ini. Pada tahun 2030, Indonesia

memerlukan 58 juta tenaga kerja terampil. Sedangkan di Asean, sampai tahun 2025 akan membuka

14 juta lapangan tenaga kerja. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan. Oleh sebab itu,

Nawacita dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara explisit menyebut SMK

sebagai salah satu yang harus dipertajam dan diperkuat.

Berbahagialah anak-anak sekarang yang pada tahun 2045 nanti akan berusia relatif masih

muda. Tepat pada tahun itu kita akan memperingati satu abad kemerdekaan Republik Indonesia,

dan anak-anak kita sekarang ini akan berada pada puncak usia produktif.

Maka yang mendesak untuk dilakukan adalah segera beranjak dari zona nyaman. Jangan

cepat puas dengan keunggulan komparatif dari sumber daya alam kita. SMK harus bisa lebih

kerja keras lagi. Persoalan-persoalan keterbatasan jumlah dan kompetensi guru, minimnya sarana

dan prasarana, kurang sesuainya kondisi geograis dengan program keahlian yang dimiliki, tidak

selarasnya kompetensi lulusan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri, harus segera diatasi.

Segala kekuatan harus kita kerahkan untuk menjamin penyiapan Generasi Emas yang unggul dan

kompetitif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu tumpuan harapan untuk

menyiapkan Generasi Emas di tahun 2045.

Jika semua tekad kita itu laksanakan, insya Allah pada tahun 2030 ekonomi kita akan masuk

peringkat 7 dunia dengan tambahan 58 juta pekerja yang handal (

skilled workers

). Potensi negeri

kita yang melimpah akan semakin maju pesat dengan prioritas pengembangan SMK terutama di

bidang-bidang kemaritiman, pariwisata, pertanian dan industri kreatif. Saya yakin dengan gotong

royong semua lapisan masyarakat kita akan dengan mudah mencapai semua harapan itu.

Saya menyampaikan penghargaan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

yang telah memprakarsai penerbitan buku ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa

meridhoi niat mulia kita. Amin.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

(7)

vi

P

uji syukur kita panjatkan ke hadlirat Tuhan Yang Maha

Kuasa, yang tak henti-hentinya melimpahkan rahmat,

nikmat, dan berbagai kemudahan kepada kita dalam

menjalankan tugas sehari-hari di bidang pendidikan dan

kebudayaan. Berkat rahmat dan kemudahan itu pula, buku yang

diterbitkan Direktorat Pembinaan SMK ini bisa sampai di tangan

pembaca.

Sebagaimana kita ketahui bersama, saat ini bangsa kita

tengah memasuki abad 21, yang antara lain bercirikan semakin

ketatnya kompetisi antar bangsa dalam berbagai bidang

kehidupan, termasuk dalam perebutan pasar kerja. Persaingan

tenaga kerja semakin terbuka seiring dengan pemberlakuan

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak 1 Januari 2016.

Dengan berlakunya MEA, maka persaingan antar negara

ASEAN dalam perebutan pasar kerja semakin meningkat. Seluruh

negara ASEAN didorong untuk membuka pintu seluas-luasnya

terhadap masuknya berbagai produk ekonomi maupun tenaga

kerja asing. Oleh karena itu, Indonesia harus memperkuat

posisinya dalam persaingan tersebut. Maka, tuntutan untuk

mencetak tenaga kerja siap pakai, terampil, dan profesional tidak

bisa ditunda lagi. Ini menjadi tugas, tantangan, sekaligus peluang

bagi SMK untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan siap

kerja.

Terkait hal itu, maka tepat kiranya amanat Presiden RI Joko

Widodo agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah

Mendikbud, Prof. Dr. H. Muhadjir Efendy, M.AP memprioritaskan

penguatan pendidikan vokasi sebagai salah satu dari tiga program

Direktur Jenderal

(8)

vii

prioritas, selain Program Indonesia Pintar (PIP) dan penguatan pendidikan karakter.

Bahkan khusus penguatan pendidikan vokasi ini, Presiden telah mengeluarkan

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah

Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia

Indonesia.

Menindaklanjuti amanat Presiden tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

telah memulai langkah-langkah konkrit untuk memperkuat SMK, di antaranya

memperbaiki kurikulum SMK agar menekankan sistem pembelajaran yang

berorientasi kerja, memprioritaskan empat Bidang Keahlian (pariwisata, kemaritiman,

pertanian, dan industri kreatif) karena sektor-sektor itu mampu menyerap cukup

banyak tenaga kerja. Oleh karena itu peningkatan kualitas layanan SMK, pendidik dan

tenaga kependidikan, hingga lebih intensif menjalin kerjasama dengan dunia usaha/

dunia industri baik dalam rangka memperkuat praktek kerja maupun memasarkan

lulusan SMK mutlak diperlukan.

Hingga kini, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, telah melakukan

beragam cara untuk memperluas dan memeratakan akses, meningkatkan mutu

maupun memperkuat relevansi pendidikan SMK. Program pengembangan SMK

rujukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu, dengan menghadirkan

praktek-praktek terbaik (

best practices

) bagi sekolah-sekolah lain di sekitarnya. Kita

tentu berharap, SMK bisa menjadi solusi bagi penyediaan kebutuhan tenaga kerja

terampil sekaligus ikut berperan dalam mengurangi pengangguran usia produktif.

Saya menyambut baik terbitnya buku ini, sekaligus mengucapkan terima kasih

kepada Direktur Pembinaan SMK, tim penulis, dan pihak-pihak lain yang ikut terlibat.

Semoga buku ini dapat menjadi bagian dari upaya kita meningkatkan akses, mutu,

dan relevasi pendidikan SMK.

Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah

(9)

viii

K

ita menyadari bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah

memasuki persaingan sengit dalam perebutan pasar kerja,

terutama sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean

(MEA) tanggal 1 Januari 2016. Oleh karena itu, sesuai arahan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah, saat ini Direktorat Pembinaan

SMK terfokus pada pengembangan empat sektor unggulan, yakni

kemaritiman (mencakup perikanan dan kelautan), pertanian

(ketahanan pangan), pariwisata, dan industri kreatif. Sesuai

dengan nawa cita Presiden R.I, empat sektor ini diprioritaskan

karena menyerap banyak tenaga kerja.

Besarnya potensi Indonesia terutama di empat bidang

unggulan tersebut dapat diibaratkan seperti air di atas gunung.

Kalau tidak dialirkan untuk menggerakkan listrik, hal itu hanya akan

jadi sebatas potensi. Sama halnya dengan ikan di laut, meskipun

jumlahnya berlimpah kalau tidak ada yang bisa mengolah, ikannya

akan lari.

Selain empat sektor unggulan tersebut, Direktorat Pembinaan

SMK juga tetap mengembangkan SMK bidang keahlian teknologi

dan rekayasa. Juga memperluas dan memeratakan akses melalui

fasilitasi pendirian dan pengembangan SMK berbasis komunitas/

pondok pesantren.

Tantangan cukup berat yang dihadapi SMK saat ini antara lain

minimnya jumlah guru produktif. Saat ini, jumlah guru produktif

SMK baru sekitar 22% dari total jumlah guru SMK. Padahal, guru

produktif dengan jumlah dan kualitas yang memadai, menjadi kunci

penting bagi mutu lulusan SMK yang terampil dan kompeten. Oleh

Direktur Pembinaan

(10)

ix

karena itu, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, bersama dengan Direktorat Pembinaan

Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK),

menjalin kerjasama sinergis untuk bersama-sama meningkatkan jumlah dan kompetensi guru-guru

SMK.

Penerbitan buku proil SMK rujukan ini juga merupakan salah satu bagian dari upaya

meningkatkan mutu SMK. Dengan menampilkan tempat praktik-praktik terbaik (

best practices

) dan

hasil/produk terbaik dari SMK dalam berbagai program keahlian, diharapkan dapat menjadi acuan

bagi sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan mutunya.

Pada buku ini, terdapat 10 SMK rujukan berbasis komunitas/pondok pesantren yang

ditampilkan, yakni SMK YSB Plus Suryalaya, Tasikmalaya (Jawa Barat), SMK Darussalam, Martapura,

Banjar (Kalimantan Selatan), SMK Al Falah Moga, Pemalang (Jawa Tengah), SMK Iklhas Jawilan,

Serang (Banten), SMK Ibrahimy 1 Sukorejo, Situbondo (Jawa Timur), SMK Muhammadiyah,

Majenang, Cilacap (Jawa Tengah), SMK Muhammadiyah Bawang, Batang (Jawa Tengah), SMK

Terpadu Al Ishlahiyah, Malang (Jawa Timur), SMK Syubbanul Wathon, Magelang (Jawa Tengah),

dan SMK Yasmida Ambarawa, Pringsewu (Lampung).

Saya ucapkan terima kasih kepada tim penulis dan pihak-pihak lain yang ikut terlibat dalam

penyusunan buku ini. Semoga bermanfaat.

Direktur Pembinaan SMK

(11)

x

DA FTA R ISI

TERA M PIL DA N

BERA KHLA K M ULIA

SM K YSB PLUS SURYA LA YA

Me m b e ntuk Insa n C e nd e kia Me la lui Pe nd id ika n Isla m i

1 3

DA FTA R ISI

x

SA M BUTA N

iv

Me nte ri Pe nd id ika n d a n Ke b ud a ya a n RI

SA M BUTA N

v i

Dire ktur Je nd e ra l Pe nd id ika n Da sa r d a n Me ne ng a h

Ka b up a te n Ta sikm a la ya , Pro vinsi Ja w a Ba ra t

Pro f. Dr. H. Muha d jir Effe nd y, M.AP

Ha m id Muha m m a d , Ph.D

SM K DA RUSSA LA M M A RTA PURA

Ke rja sa m a Ap ik Me m b e ntuk Ka ra kte r Ba ik

3 5

Ka b up a te n Ba nja r, Pro vinsi Ka lim a nta n Se la ta n

PEN DA HULUA N

1

SM K A L FA LA H M O G A

Me m b a ng un Mutu d a ri Ke ting g ia n Pe m a la ng

6 3

Ka b up a te n Pe m a la ng , Pro vinsi Ja w a Te ng a h

SM K IKHLA S JA W ILA N

Me m b e ntuk Ka ra kte r d e ng a n Kultur Pe sa ntre n

8 5

Ka b up a te n Se ra ng , Pro vinsi Ba nte n

PEN G A N TA R

v iii

Dire ktur Pe m b ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n

(12)

xi

SM K IBRA HIM Y 1 SUKO REJO

Sia p ka n G e ne ra si Sia p Ke rja Me la lui Bud a ya Pe sa ntre n

1 0 7

Ka b up a te n Situb o nd o , Pro vinsi Ja w a Tim ur

SM K M UHA M M A DIYA H M A JEN A N G

Nya ris Am b ruk Hing g a Ja d i Se ko la h Ung g ula n

1 2 9

Ka b up a te n C ila c a p , Pro vinsi Ja w a Te ng a h

SM K M UHA M M A DIYA H BA W A N G

Bia ya Mura h, Mutu Te ta p Ba g us

1 5 1

Ka b up a te n Ba w a ng , Pro vinsi Ja w a Te ng a h

SM K TERPA DU A L ISHLA HIYA H

Unggul dalam Sinematograi

1 7 3

Ka b up a te n Ma la ng , Pro vinsi Ja w a Tim ur

SM K SYUBBA N UL W A THO N

Me nc e ta k Lulusa n Be ra khla k d a n Sia p Be rw ira usa ha

1 9 3

Ka b up a te n Ma g e la ng , Pro vinsi Ja w a Te ng a h

SM K YA SM IDA A M BA RA W A

(13)
(14)

1

TERAMPIL DAN

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

(15)

2

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

K

ementerian Pendidikan dan Kebudayaan dewasa ini tengah menggulirkan tiga program prioritas yang diamanatkan oleh Presiden RI Joko Widodo, yakni percepatan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dilaksanakan melalui sarana Kartu Indonesia Pintar (KIP), penajaman pendidikan vokasi, dan penguatan pendidikan karakter. Khusus terkait program pendidikan vokasi, Presiden Joko Widodo bahkan telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Inpres tersebut menugaskan kepada sejumlah Menteri, Kepala Badan Sertiikasi

Profesi, dan para Gubernur untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Selain itu, Presiden juga meminta mereka untuk menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK.

Khusus kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden Joko Widodo menugaskan untuk: a) membuat peta jalan pengembangan SMK; b) menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match); c) meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; d) meningkatkan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/

industri; e) meningkatkan akses sertiikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK; f)

membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Keenam tugas dari Presiden itu kini dijadikan prioritas serius oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar tidak terlambat dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang terampil sehingga siap bersaing di pasar internasional.

(16)

3

Penguatan pendidikan vokasi itu merupakan bagian dari implementasi sembilan agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dikenal dengan Nawacita, khususnya nomor 6 yang berbunyi, “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya”.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mewujudkan Nawacita nomor 6 itu adalah membangun sejumlah science park dan techno park di daerah-daerah, politeknik, dan SMK-SMK dengan sarana dan prasarana dengan teknologi terkini. Hal ini penting karena pendidikan vokasi saat ini sangat diperlukan untuk menjawab kebutuhan pasar kerja, sekaligus untuk menghadapi sengitnya kompetisi antarnegara, khususnya di kawasan Asean sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai Januari 2016.

Pendidikan vokasi merupakan penggabungan antara teori dan praktik secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Kurikulum dalam pendidikan vokasi terkonsentrasi pada sistem pembelajaran keahlian (apprenticeship of learning) pada kejuruan-kejuruan khusus (speciic trades). Karena itu Presiden Jokowi melihat pendidikan vokasi/kejuruan sangat penting untuk mempersiapkan SDM Indonesia dalam menghadapi persaingan global.

Keseriusan pemerintah dalam penguatan pendidikan vokasi salah satunnya dibuktikan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jerman untuk mengetahui keberhasilan Jerman dalam pendidikan vokasi. Fokus kunjungan kerja Presiden ke Jerman adalah menjalin kerja

(17)

4

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

sama dan mendapat dukungan pemerintah Jerman dalam pengembangan pendidikan kejuruan atau vokasi di Indonesia. Jerman dianggap sebagai negara yang sangat bagus dalam mengembangkan sistem pendidikan kejuruan, sehingga generasi mudanya memiliki keterampilan yang memadai sejak dini.Hal itu pula yang membuat angka pengangguran di Jerman sangat rendah.

Saat kunjungan kerja di Jerman, Presiden Jokowi meninjau Pusat Pelatihan Pendidikan Vokasi Profesional di Siemenstadt, yaitu semacam sekolah dan tempat pelatihan berbagai bidang kejuruan yang sangat berkembang di Jerman. Di Siemenstadt, Presiden mendapatkan informasi umum terkait pendidikan kejuruan dual training di Jerman. Pendidikan kejuruan dual training adalah pendidikan yang berorientasi kerja dan mengharuskan para siswa/ peserta belajar di dua tempat pembelajaran, yaitu di sekolah dan di industri, sehingga terjadi sinergi antara pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran di industri.

Hingga kini, terjadi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah dan kualitas output lulusan SK. Perbandingan kebutuhan dan lulusan SMK dapat dilihat pada

infograis berikut.

(18)

5

Karena terjadi kesenjangan yang cukup serius antara kebutuhan tenaga kerja dengan lulusan SMK, maka Direktorat Pembinaan SMK merancang sejumlah kebijakan, program, dan kegiatan untuk mengembangkan SMK pada periode lima tahun yang akan datang. Adapun sejumlah kebijakan dan program strategis yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan Kejuruan

Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui Penerapan pendidikan karakter di sekolah. Strategi ini bertujuan untuk:

a. Memotivasi pihak sekolah dan Pemda setempat dalam pengembangan mental dan akhlak mulia para siswa melalui kegiatan dan pelatihan yang nantinya diharapkan dapat menyebar luaskan ke siswa SMK dilingkungan daerahnya masing-masing. b. Menumbuhkan disiplin dan tanggungjawab terhadap kegiatan di sekolah maupun di

luar sekolah.

c. Terciptanya generasi muda yang tangguh dan siap menuju ke kehidupan yang lebih baik di masyarakat.

d. Memiliki budi pekerti yang baik dan berahklak mulia.

e. Berkembangnya rasa kerjasama dan kebersamaan sebagai upaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan generasi muda mendatang.

2. Peningkatan akses pendidikan kejuruan

Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui: a. Kartu Indonesia Pintar. Tujuan yang akan dicapai melalui strategi ini adalah

meningkatkan jumlah dan kualitas peserta didik SMK, meringankan biaya pendidikan

(19)

6

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

siswa SMK, dan mencegah siswa miskin SMK putus sekolah. Strategi ini diharapkan dapat membantu lebih dari 2 juta anak miskin dan rentan miskin untuk dapat mengakses pendidikan menengah kejuruan.

b. Bantuan Operasional Sekolah. Sejalan dengan penetapan WAJAR 12 tahun penyediaan Bantuan Operasional Sekolah atau BOS tetap menjadi andalan pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat untuk dapat membiayai pendidikan menengah bagi anak-anaknya.

c. Peningkatan daya tampung SMK. Peningkatan kapasitas SMK sangat mendesak mengingat kapasitas SMK saat ini hanya dapat menampung 78.94% pendaftar. Strategi yang diterapkan adalah:

• Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). Unit Sekolah Baru diprioritaskan untuk membangun SMK di kecamatan yang belum memiliki SMK yang dapat diberikan untuk pendirian SMK Negeri maupun Swasta. Dana digunakan untuk pembangunan gedung pembelajaran (ruang teori, ruang praktik dan ruang penunjang beserta selasarnya), pengadaan peralatan praktik siswa, pembangunan kamar mandi/ WC, pengadaan perabot ruang pembelajaran (ruang teori dan ruang praktik), biaya perencanaan, pengawasan pembangunan, pengelolaan administrasi dan biaya pengadaan guru.

• Penyediaan Ruang Kelas Baru (RKB). Bantuan ini diutamakan untuk menambah ruang kelas baru bagi SMK yang memiliki jumlah pendaftar yang meningkat dan siswa yang ada melebihi daya tampung.

• Airmasi khusus Pada Daerah 3 T. Bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas SMK yang berada di berada di Provinsi Papua dan Papua Barat, berada di Daerah Khusus, dan berada di Daerah yang tergolong Tertinggal, Terluar,

(20)

7

Terdepan (3T). Selain itu dikembangkan pula Sekolah Garis Depan (SGD) pada

daerah terluar Indonesia.

3. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja

Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui: a. Penerapan Kurikulum Nasional. Untuk mewujudkan ketercapaian pelaksanaan

implementasi Kurikulum Nasional Peminatan SMK diperlukan adanya dukungan dari semua pihak baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Kegiatan teknis berupa pemberian pelatihan, pembinaan dan asistensi ke sekolah oleh petugas pusat, propinsi, dan kab/kota serta kegiatan non teknis berupa penyediaan buku panduan untuk guru, panduan penyusunan silabus dan buku panduan untuk siswa.berupa penyediaan buku panduan untuk guru, panduan penyusunan silabus dan buku panduan untuk siswa.

b. Pengembangan Technopark di SMK. Technopark adalah suatu tempat di SMK untuk mengaplikasikan teknologi terkini secara terus-menerus dengan melibatkan masyarakat industri. Tujuan technopark adalah untuk membuat link yang permanen

antara akademisi, pelaku indsutri/bisnis/inansial, dan Pemerintah. Technopark

mencoba menggabungkan ide, inovasi, know-how, dari dunia akademik, dan

kemampuan inansial (dan marketing) dari dunia bisnis. Di dalam Technopark tersebut dilaksanakan kerjasama-kerjasama, riset, penerapan inovasi teknologi terkini, transfer informasi dan pengetahuan, proses bisnis, dll. Sampai dengan tahun 2019, Dit. PSMK

akan mendukung pembangunan 38 technopark.

c. Pemenuhan sarana dan prasarana SMK yang menunjang peningkatan kualitas pembelajaran. Penyediaan sarana dan prasarana mencakup:

• Ruang Praktik Siswa/Laboratorium • Bantuan Peralatan Praktik SMK • Rehabilitasi Ruang Belajar

• Pembangunan Perpustakaan Pendukung Pembelajaran • Bantuan Peralatan E-Pembelajaran (E-Sabak)

d. SMK Perikanan dan Kelautan, SMK Pertanian, dan SMK Pariwisata. Secara umum usaha yang dilakukan untuk mengembangkan SMK bidang ini adalah dengan memberikan bantuan dalam rangka mendukung Kebijakan Pemerintah dalam mengembangkan Poros Maritim Indonesia dan membangun ketahanan pangan. Adapun jenis bantuan yang akan diberikan diantaranya :

• Bantuan Pengembangan SMK Perikanan dan Kelautan diberikan kepada SMK lingkup Bidang Studi Keahlian Perikanan dan Kelautan, dapat digunakan untuk

pembangunan isik/bangunan baik struktur maupun infrastruktur serta peralatan

pendidikan termasuk Pembangunan Unit Sekolah Baru. Direktorat PSMK mentargetkan dapat membangun minimal 400 SMK perikanan dan kelautan unggulan pada tahun 2019.

(21)

8

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

yang membuka Bidang Keahlian Agrobisnis dan Agroteknologi dan digunakan

untuk pembangunan isik/bangunan baik struktur maupun infrastruktur serta

peralatan pendidikan termasuk untuk pembangunan unit sekolah baru. Direktorat PSMK mentargetkan dapat membangun minimal 600 SMK pertanian unggulan pada tahun 2019.

• Bantuan Pengembangan SMK Pariwisata dilakukan dengan cara memberikan bantuan dalam bentuk dana untuk pembangunan ruang dan/atau infrastruktur serta peralatan bagi SMK Bidang Studi Keahlian lingkup Pariwisata yang ditunjuk. e. Pengembangan Mutu melalui Cluster SMK Rujukan. SMK Rujukan adalah SMK

yang unggul dalam berbagai aspek sehingga bisa dijadikan acuan/rujukan/referensi bagi SMK-SMK lain. SMK rujukan yang akan dikembangkan merupakan bagian dari program peningkatan mutu pendidikan berbasis wilayah (propinsi, kab/kota). SMK Rujukan juga akan menjadi leader dalam mengembangkan mutu SMK dan

setidaknya memiliki 3 SMK aliansi yang akan dibina. Setiap SMK Rujukan Menyusun

SDP (School Development Plan) dan dibina secara bertahap pencapaian SNP serta memiliki fasilitas bersama yang meliputi bengkel unggul, sumber belajar/ materi ajar

online, website dan informasi kebekerjaan, perpustakaan termasuk e-library, jaringan internet yang cukup, tempat pendampingan/ pelatihan guru, teaching factory, testing center untuk kompetensi, produk dan jasa , serta ruang pamer produk/jasa SMK, dan hubungan industri.

(22)

9

g. Harmonisasi Kompetensi Kejuruan dengan Kebutuhan Industri dan Review Paket Kejuruan.

Strategi ini bertujuan untuk membangun kerjasama industri dan penyelarasan kejuruan. Strategi ini meliputi:

• Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah. SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah berfungsi sebagai pusat pengembangan unit produksi/teaching factory/industrial based education berbasis keunggulan wilayahnya. Untuk menjadi SMK Berbasis Industri, SMK harus mampu menyelenggarakan usaha bisnis/perusahaan dan dituntut menjalankan fungsi-fungsi baku perusahaan, yaitu manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen personalia, manajemen keuangan, manajemen peralatan dan perbekalan, prinsip-prinsip akuntansi, dan inti manajemen (general manager). Dengan pembelajaran seperti ini, diharapkan lulusannya langsung dapat bekerja di Industri.

• Pengembangan SMK di Kawasan Industri Nasional dan Kawasan Berikat. SMK di kawasan industri harus menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar berbasis dunia kerja (experiential education/work based learning/hand-on experience) utamanya adalah production based learning (belajar membuat barang jadi yang marketable) yaitu belajar melalui kerja yang sungguhan seperti yang terjadi di dunia kerja bisnis

dan bukan belajar yang sifatnya tiruan (artiisial).

• Kerjasama Industri Regional dan Internasional yang bertujuan untuk: a) memproyeksi kebutuhan industri terhadap lulusan pendidikan kejuruan/ vokasi berdasarkan bidang keahlian; b) menanggulangi kekurangan guru mata pelajaran produktif; c) menyedikan tempat praktik yang memadai; dan d) meningkatkan mutu proses pembelajaran di pendidikan kejuruan/ vokasi yang sangat memerlukan pengalaman kerja melalui pemagangan di industri/perusahaan.

• Penyelarasan kejuruan melalui aktiitas: a) pengembangan standar Pola Penyelarasan Kejuruan di SMK; b) pembentukan Majelis Kemitraan Pendidikan Kejuruan Indonesia (MKPI); dan c) pengembangan rumusan KKNI kejuruan SMK

h. Standardisasi, Sertiikasi, dan Penjaminan Mutu Lulusan SMK. Strategi ini

dilaksanakan melalui aktiitas berikut:

• Penyusunan SKL berdasar SKKNI • Pelatihan Assesor SMK

• Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan, Proses Pembelajaran dan lulusan

(23)

10

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

j. Pengembangan SMK Berbasis Pesantren/Komunitas. Bantuan diberikan kepada SMK yang berada di Pondok Pesatren/Komunitas dan memiliki siswa yang bermukim di asrama Pesantren/ Komunitas. Pemanfaatan dana ditujukan untuk: a) pengembangan/Pembangunan/ rehabilitasi gedung pembelajaran Teori/ Ruang Praktik Siswa beserta perabotnya; b) pembangunan/ rehabilitasi asrama; c) pengadaan Peralatan Praktik; dan d) Biaya perencanaan, pengawasan, dan pengelolaan administrasi.

k. Kemitraan Direktorat dengan Institusi/Lembaga terdiri dari: a) Kerjasama dengan Kementerian/Institusi Dalam Negeri; b) Kemitraan dalam rangka Pengembangan, Penguatan, dan Pendampingan Pembinaan SMK; c) Kunjungan Rintisan Kerjasama Antar Lembaga Luar Negeri; d) Seminar/Workshop Internasional; e) Pengiriman

Expert ke Luar Negeri; f) Kerjasama TVET Program; g) Kerjasama Pengembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia-Negara Asia; h) Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat; dan i) Pertukaran Siswa Luar Negeri.

l. Pemasaran Tamatan SMK sebagai wahana mediator yang menjembatani antara Pencari Kerja tamatan SMK dengan Penyedia Kerja untuk formasi tenaga kerja tingkat menengah. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali Bursa Kerja Khusus di setiap SMK dengan bekerja sama dengan industri/instansi/kementerian terkait lainnya.

(24)

11

m. Beasiswa prestasi, ajang kompetisi siswa SMK, dan Pameran Produk Kreatif Siswa SMK.

Dit. Pembinaan SMK memotivasi siswa SMK untuk selalu berprestasi melalui: • Beasiswa Prestasi dan Program Keahlian Khusus. Program Beasiswa prestasi

bertujuan mendukung tercapainya pendidikan siswa yang belajar di SMK dan merupakan bentuk penghargaan bagi siswa-siswa yang berprestasi akademik pada bidangnya masing-masing pada tingkat Kabupaten antara lain Lomba LKS, O2SN, OSTN, Lomba Debat Bahasa, Lomba Seni dll, sehingga kualitas siswa di SMK mempunyai daya pikir yang sama dengan siswa-siswa yang masuk di sekolah menengah lainnya.

• Lomba Kompetensi dan Sains. Lomba Kompetensi dan Sains terdiri dari: a) LKS merupakan salah satu sarana untuk menseleksi siswa untuk mengikuti lomba tingkat internasional World Skill Competition (WSC), maupun tingkat asia Asean Skill Competition (ASC), yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali; dan b) OSTN merupakan Olimpiade Sains Terapan untuk mengembangkan kemampuan siswa bidang sains terapan.

• Lomba Seni dan Olahraga. Lomba ini terdiri atas terdiri dari 2 kegiatan yaitu: a) Lomba Olimpiade Olah Raga Siswa SMK Tingkat Nasional (O2SN); dan Festifal Lomba Seni Siswa SMK Tingkat Nasional (FLS2N).

• Pameran Produk Kreatif Siswa SMK

4. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik

Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui: a. Pengelolaan data pokok pendidikan menengah kejuruan

b. Perencanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kinerja lembaga

c. Penyediaan layanan informasi kebijakan

(25)
(26)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

13

SMK

YSB PLUS

SURYALAYA

(27)

14

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

MEMBENTUK INSAN

CENDEKIA MELALUI

PENDIDIKAN ISLAMI

P

ada hari Senin, 8 Agustus 2016 lalu telah dilaksanakan upacara peringatan Hari Jadi Pendidikan Formal Pondok Pesantren Suryalaya yang diikuti oleh seluruh instansi/sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya, di antaranya SMK Plus YSB Suryalaya, SMA Serba Bakti, MA Serba Bakti, SMP Islam Serba Bakti, MTs Serba Bakti, TK Hj. Euis Siti Ru’yanah, Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah (STIELM) Pondok Pesantren Suryalaya. Kegiatan tersebut menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh pondok pesantren setiap tahunnya di bulan Agustus.

Hal itu membuktikan bahwa Pondok Pesantren Suryalaya sebagai salah satu pondok terkemuka di Jawa Barat, turut berusaha untuk dapat mengantisipasi berubahnya kondisi dan situasi Bangsa Indonesia sebagai akibat arus perkembangan zaman yang semakin tak terkendali, terutama perihal akhlak dan penyelewengan akidah Islam. Maka diperlukan sebuah wadah atau institusi yang legal secara hukum agar dapat menunjang fungsi pesantren sebagai

pusat pengajaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah  dan

(28)

SMK YSB PLUS SURYALAYA •

15

SMK YSB PLUS SURYALAYA •

15

(29)

16

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Dengan demikian, pesantren harus memiliki lembaga pendidikan formal yang berkualitas sehingga tujuan pesantren sebagai tempat pendidikan ilmu sekuler ataupun ilmu agama dapat terpenuhi. Atas usul dari H. Sewaka (Alm), mantan Gubernur Jawa Barat (1947–1952) dan Iwa Kusuma Sumantri (Alm), Menteri

Pertahanan Republik Indonesia (1952–1953) kepada KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Ariin yang akbrab dipanggil Abah Anom (putra kelima dari Syaikh Abdullah

bin Nur Muhammad/Abah Sepuh, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya), maka pada 11 Maret 1961 berdirilah yayasan yang diberi nama; Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya.

(30)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

17

SMK PLUS YSB SURYALAYA

Menyadari salah satu fungsi dan peran Yayasan Serba Bakti, yang bertekad membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan banga, SMK YSB Plus Suryalaya menjawab tantangan tersebut. Terutama semenjak didaulat menjadi sekolah rujukan nasional bidang pesantren tahun 2015 lalu.

Sekolah yang terletak di Jalan Raya Pagaregeung Suryalaya, Dusun Godebag, Kelurahan Tanjungkerta, Kabupaten

Tasikmalaya, Jawa Barat ini berdiri tahun 2003

berdasarkan SK No. 0118/421.5-Disdikbud/

Dikmen.03. Berdasarkan hasil rapat, memakai

nama Plus karena menambahkan bobot keagamaan dalam proses KBM lebih banyak dari SMK pada umumnya.

Meskipun usianya bisa dikatakan masih seumur jagung, sekolah ini telah mampu menjadi primadona masyarakat sekitar bahkan hingga luar daerah. Kepala SMK YSB Plus Suryalaya, Drs. Denny H. Gandasapoetra, MM., memaparkan bahwa visi SMK YSB Plus Suryalaya adalah menjadikan sekolah yang unggul dalam pelayanan kemitraan untuk menghasilkan tamatan yang professional, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan misinya ada lima. Pertama, Meningkatkan layanan kepada SMK aliansi, masyarakat, dan dunia industri. Kedua, meningkatkan manajemen SMK Plus YSB Suryalaya

menuju standar manajemen mutu ISO 9001–2015. Ketiga,   meningkatkan

mutu proses pembelajaran untuk menghasilkan tamatan yang kompeten. Keempat, meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pembelajaran teori

dan praktik sehingga layak menjadi rujukan bagi SMK lain. Kelima, menjadikan

SMK Plus YSB Suryalaya sebagai pusat pelatihan yang berkualitas.

(31)

18

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

siswanya berasal dari luar daerah bahkan dari luar provinsi. Telah banyak prestasi yang diraihnya terutama di lingkup wilayah Tasikmalaya dan Jawa Barat. Misalnya Juara 1 Tim Gatur Lantas pada Kemah Bakti Polrestas Tasikmalaya, masuk 10 besar pada Olimpiade Matematika se-Jawa Barat, Juara Umum Taekwondo pada Bupati Cup se-Priangan Timur, dan meraih juara III Pencak Silat pada Pekan Olahraga Pelajar se-Jawa Barat. SMK YSB Suryalaya juga berhasil meraih prestasi sebagai Sekolah Berbudaya Lingkungan.

SMK YSB Plus Suryalaya merupakan sekolah kejuruan yang menyiapkan para generasi muda siap kerja serta dibekali ilmu dunia dan ilmu agama. Sekolah ini memiliki delapan program keahlian, antara lain program keahlian Teknik Kendaraan Ringan, program keahlian Teknik Komputer

Jaringan, program keahlian Akomodasi Perhotelan, program keahlian Akuntansi, program keahlian Pemasaran, program keahlian Perawat Kesehatan, program keahlian Teknik Arsitektur/Teknik Gambar Bangunan, dan program keahlian Farmasi. “Untuk jurusan Farmasi baru berjalan dua tahun terkahir ini,” kata Denny.

Masing-masing program keahlian keahlian dibuat dengan tujuan untuk menempa para siswa SMK YSB Plus Suryalaya menjadi sumber daya yang siap pakai. Program keahlian Akomodasi Perhotelan misalnya, diciptakan dengan tujuan agar peserta didik memiliki

Drs. Denny H. Gandasapoetra, MM., Kepala SMK YSB Plus Suryalaya

(32)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

19

pengetahuan dan keterampilan yang kompeten dalam bidang ini. Lulusannya diharapkan dapat mengelola industri perhotelan, termasuk pelayanan maka dan minum, jasa laundry, jasa penggunaan perabot, dan jasa menyediakan kebutuhan wisatawan yang bermalam di hotel.

Sedangkan program keahlian Pemasaran dibentuk dengan tujuan menghasilkan supervisor handal di bidang pemasaran yang memiliki jiwa kewirausahaan dan menguasai informasi pemasaran berbasis teknologi. Siswa dibekali tiga hal, sebagai berikut. Pertama, pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip, konsep, terminologi, tujuan, dan praktik pemasaran dan organisasi bisnis. Kedua, kemampuan melakukan supervise aktivitas pemasaran. Ketiga, kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dasar pemasaran dalam bisnis.

SMK YSB Plus Suryalaya berdiri di atas lahan dua hektar yang dilengkapi 20 ruang kelas, ruang praktik dasar dan keahlian sesuai prodik, peralatan penunjang OHP & LCD, laboratorium komputer & jaringan, hot spot area, sarana ibadah berupa masjid, sarana olahraga termasuk gedung olahraga, serta unit bisnis/usaha sesuai prodi.

Lanjut Denny, SMK YSB Plus Suryalaya memiliki Bisnis Center Surya Mart sebagai sarana pembelajaran kewirausahaan bagi siswa. Melalui unit usaha ini siswa akan langsung berinteraksi dengan masyarakat. Bisnis Center Surya Mart ini diresmikan pada 1 Oktober 2010.

(33)

20

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

PEMBINAAN KARAKTER ISLAMI

Denny menjelaskan, pendidikan karakter yang utama bagi seluruh siswa SMK YSB Plus Suryalaya adalah mengikuti kegiatan kepesantrenan selama dua minggu. Mereka diajarkan caranya membaca Al Quran, hafalan doa, tata cara solat, dan sebagainya. Di sana lah siswa digembleng tentang karakter Pondok Pesantren Suryalaya.

Terkadang hal-hal seperti itu di masyarakat diperlukan. Misalnya ketika ada kegiatan pengajian, saat ini jarang sekali ditemukan anak muda yang berani untuk tampil di atas panggung, entah untuk berdoa atau baca Al Quran. Jadi dengan pembelajaran seperti ini karakter anak akan terbina.

Sebagai sekolah berbasis pesantren, sebelum memulai KBM anak-anak terlebih dahulu melaksanakan apel selama 15 menit. Di situ anak-anak dikumpulkan di lapangan untuk berdoa, membaca solawat bani hasyim, dan hafalan surat-surat pendek Al Quran secara terpimpin. Tetapi bukan berbasis militer, hanya menekankan kepada silaturrahmi.

Setelah masuk kelas, juga diterapkan pelajaran membaca selama 15 menit. Terlebih lagi saat ini sudah ada keharusan menerapkan literasi sekolah. “Yang biasa kami baca biasanya buku pelajaran dan Al Quran,” kata Denny.

Bahkan ketika penerimaan siswa baru, sekolah menerapkan konsep keagamaan. Artinya siswa yang mau masuk ke sekolah ini harus menguasai bacaaan solat dan ayat suci Al Quran. Sebab karakter siswa yang datang ke sekolah berbeda-beda sehingga sekolah agak kewalahan. Mungkin ada yang berasal dari sekolah yang mapan atau yang sedang merintis, atau yang mungkin belum berkembang secara baik. “Jadi input yang masuk ke sekolah kami sangat beragam, mulai dari budaya,

(34)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

21

Foto: Rauhanda Riyantama

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

(35)

22

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

keluarga, dan kedaerahan. Karena di kami bersifat global. Karena siswa kami tak hanya dari Jawa Barat. Bahkan ada yang dari luar Jawa. Siswa nonmuslim pun bisa masuk di sini,” ungkap Denny, pria kelahiran Bandung, 8 September 1959 ini.

Kemudian, sekolah juga menanamkan saling menghargai satu sama lain. Tidak membedakan suku, agam, atau ras sekali pun. Bahwa dalam mencari ilmu tidak tidak membedakan latar belakang. “Karena di sini menerapkan Amal Ilmiah Ilmu Amaliyah,

jadi amal yang berilmu dan ilmu yang diamalkan. Itu yang paling kami tanamkan,” kata Denny.

Denny menyadari bahwa pendidikan tak lepas dari peran aktif orangtua. Saat penerimaan siswa baru, orangtua diundang ke sekolah. Di situ mereka dijelaskan cara main atau aturan sekolah ini seperti apa. Kemudian orangtua diberikan surat pernyataan bahwasannya sanggup terlibat dalam proses pendidikan anak-anaknya di sekolah. Karena anak-anak di sekolah hanya beberapa jam saja, kemudian ketika pulang sekolah sudah

(36)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

23

menjadi tanggung jawab orangtua. Jika orangtua acuh maka proses pembinaan di sekolah menjadi sia-sia. “Kita sharing dengan orangtua. Mereka datang ke sekolah untuk kontrol anak-anaknya. Di sini ketat begitu sampai di rumah longgar maka hancurlah,” katanya.

Selain itu, sekolah juga membutuhkan peran masyarakat. Apabila ada hal janggal di luar kontrol sekolah dan orangtua maka peran masyarakat adalah melaporkan kepada sekolah atau orangtua siswa. “Kita ditunjuk sebagai sekolah rujukan karena kita memang mengedepankan kegiatan kepesantrenannya. Dengan animo masyarakat yang banyak dengan memperkuat karakter siswa, itulah sebagai tolak ukur mereka,” tegas Denny.

Karakter merupakan prioritas utama dalam pendidikan. Pasalnya, meskipun dia pintar tetapi perilakunya buruk maka tidak akan laku di dunia kerja. Penguatan karakter itulah yang menjadi fokus sekolah. Salah satunya adalah melalui pendidikan agama yang kuat. Karena religiusitas seseorang juga menjadi tolak ukur seseorang untuk diterima di sebuah perusahaan.

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

23

(37)

24

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Selain itu, siswa SMK YSB Plus Suryalaya wajib mengikuti pengajian Manakiban setiap tanggal 11 Dzulhijah. Bahkan pesertanya dari seluruh Indonesia dan luar negeri, misalnya Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand, menyusul Australia, negara-negara di Eropa dan Amerika, Khusus untuk siswa di sini cukup mengikutinya di sekolah dengan memasang pengeras suara. Mereka tidak dilepas di bawah, dan mengikuti cukup mengikuti di sekolah.

TEACHING FACTORY DAN TEACHING INDUSTRY

Untuk menyiapkan lulusannya siap memasuki dunia kerja bahkan siap menciptakan lapangan kerja, SMK YSB Plus Suryalaya menerapkan model pembelajaran teaching factory. “Kami mendirikan unit usaha di dalam sekolah dalam bentuk Unit Produksi Jurusan untuk mendukung proses pembelajaran. Produknya bisa berupa barang dan jasa,” kata Denny. Dalam unit usaha itu, siswa sebagai

employee melakukan praktik kerja sesuai dengan program keahlian keahliannya. Selain itu, SMK YSB Plus Suryalaya juga menerapkan model pembelajaran

teaching industry. Dalam konsep teaching industry, SMK YSB Plus Suryalaya bekerjasama dengan industri menyediakan tempat produksi atau menjadi pelaksana sub contract bisnis atau sebagai plasma. “Dalam kegiatan itu, industri melakukan transfer knowledge kepada SMK YSB Plus Suryalaya.” papar Denny.

Menurut Denny, proses pembelajaran ini memberikan banyak manfaat, antara lain sebagai pengenalan atmosfer industri bagi seluruh civitas akademi. Sebagai sarana latihan praktik siswa. Sebagai sumber pendapatan siswa, karena biaya pendidikan tidak dibebankan sepenuhnya kepada orang tua siswa. Dan

Foto: Rauhanda Riyantama

(38)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

25

instruktur (guru praktik) akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Denny juga menilai model pembelajaran teaching industry memberi

keuntungan nyata berupa proit. “Proit akan diperoleh jika disertai manajemen yang baik, karena ini merupakan kegiatan bisnis nyata,” katanya. Proit hasil

usaha itu pun dapat digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan sumber daya secara mandiri.

SINERGI BERSAMA DU/DI

Salah satu kunci keberhasilan pendidikan bagi sekolah menengah kejuruan adalah bagaimana sekolah tersebut mampu bersinergi dengan dunia usaha/ industri (DU/DI). Hal itulah yang diterapkan SMK YSB Plus Suryalaya dalam upaya untuk peningkatan kualitas sekolah.

Dalam upaya mengenalkan sekolah ke dunia usaha maupun dunia industri, salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan mengundang para dunia usaha/industri ke sekolah. Momen ini digunakan untuk menjelaskan jurusan-jurusan apa saja yang ada di sekolah berikut masing-masing potensinya, keuntungan apa saja yang bisa diciptakan melalui kerjasama, serta manfaat apa dihasilkan melalui kerja sama tersebut. Pun sebaliknya dengan sekolah, yakni mengunjungi DU/DI tersebut dengan tujuan memperkuat hubungan dan memantapkan pelaksanaan MoU kerjasama.

Sejauh ini, macam-macam bentuk kerjasama yang dijalin antara lain pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin), kerjasama rekruitmen, dan asesor. Menurut data, telah ada sekitar 45 dunia usaha maupun dunia industri yang sepakat bekerja sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya, tak hanya dari Tasikmalaya dan sekitarnya saja, bahkan ada juga yang berada di Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan lain sebagainya.

Cucu Suprianto, Duty Manager di Hotel Savoy Homann, Bandung, mengatakan jalinan kerja sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dimulai tahun 2007, ketika kepemimpinan Direktur lama Bapak Budi Sasongko, sekolah ini dijadikan salah satu sekolah binaan. “Kita rutin per tiga bulan atau enam bulan diundang ke sekolah untuk memberikan motivasi dan pembekalan pada saat mereka masuk di dunia kerja,” katanya.

Cucu Suprianto,

Duty Manager di Hotel Savoy Homann, Bandung Salah satu pihak DU/DI yang telah bekerja sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya

(39)

26

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Cucu memandang kerja sama ini menjadi hal positif untuk SMK, apapun jurusannya ketika mengundang praktisi ke sekolah anak-anak akan lebih refresh tentang ilmu di dunia kerja. Sebab para praktisi mempunyai sifat lebih update terkait dunia industri. “Katakanlah saya berbicara tentang perhotelan. Dunia perhotelan itu perkembangannya sangat cepat.

Mungkin ada beberapa guru SMK yang mengajarkan front ofice gaya lama tahun 80 an.

Ketika anak-anak tidak dibekali pengetahuan dari praktisi maka knowledge nya masih tahun 80-an. Kemudian ketika dilepas saat PKL mereka akan kaget. Karena apa yang diajakan oleh guru sangat berbeda dengan dunia industri. Mereka akan jadi gagap, rendah diri, minder, karena siswa lain lebih menguasai,” ungkapnya.

Sangat penting memang ada sinergi antara sekolah dengan dunia industri. Atau secara personal oleh praktisi yang masih aktif datang ke sekolah. Pria yang pernah menjabat sebagai training manager, salah satu kendala siswa SMK YSB Plus Suryalaya adalanya masih banyak anak-anak yang diberikan pengetahuan tahun 80-an. “Sekarang beda ya kuncinya sudah pakai smart key, bukan lagi kunci konvensional,” katanya. Seperti itulah perlunya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri, yakni saling melengkapi.

Dunia industri juga sangat membutuhkan anak-anak Prakerin. Saat akhir job training

mereka diminta untuk membuat laporan yang kemudian diminta oleh dunia industri dan sekolah. Khususnya untuk dunia industri, laporan tersebut bisa dijadikan sebagai masukan yang sangat berharga. Walaupun itu datang dari anak SMK. Bahkan beberapa kali mengakomodir masukan dari anak Prakerin.

26

(40)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

27

Untuk kinerja siswa SMK YSB Plus Suryalaya sangat bagus, karena sudah lama melaksanakan On the Job Training (OJT) semenjak berdiri sekolah perhotelan. Sampai sekarang Cucu belum menemukan masalah, baik skill, knowledge, maupun attitude. Tahun ini ada enam orang yang sedang melaksanakan Prakerin. “Saya sering datang ke sini, meskipun tidak lama. Itu responnya sangat luar biasa,” katanya.

Kalau boleh dibandingkan kualitas siswa dengan sekolah lain, secara garis besar tidak ada perbedaan yang terlalu jomplang. Memang ada beberapa kendala ketika anak-anak datang dari daerah, misalnya kepercayaan dirinya kurang. Namun Cucu sangat bangga dengan siswa SMK YSB Plus Suryalaya, meskipun datang dari daerah mampu menunjukkan kredibilitasnya. Buktinya, beberapa siswa alumni telah aktif bekerja bahkan dengan jabatan yang cukup tinggi.

Selain itu, Hilman Abdul Rahman perwakilan dari PT. Sinar Sosro mengatakan untuk kerja sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya ada dua bagian, akuntansi dan pemasaran. Karena ini merupakan perusahaan distribusi yang mencakup administrasi dan penjualan. “Kita kerja

sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya sejak tahun 2013,”

katanya.

Menurut Hilman, kinerja siswa di sini sangat memuaskan. Hanya butuh satu dua kali pengarahan untuk mengenai job desk nya langsung bisa dipraktikkan di tim akuntansi. Begitu juga di pemasarannya, siswa telah mempu melakukan pelaporan kemudian praktik di lapangan dan join visit dengan salesman.

Namun, siswa SMK YSB Plus Suryalaya perlu dikembangkan lagi skillnya. Agar ketika nanti lulus sudah benar-benar siap bekerja. Salah satu fungsi industri adalah meningkatkan skill mereka. “Kita perkenalkan dari awal, akuntansi seperti ini dan pemasaran seperti ini. Karena dunia sales itu tidak lepas dari pemasaran. Marketing pasti nyambung dengan sales. Karena dunia marketing hubungannya sangat luas. Jadi pemahaman ini kami jelaskan kepada mereka,” kata Hilman.

Hilman Abdul Rahman, Perwakilan dari PT. Sinar Sosro

(41)

28

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Agar kinerja siswa yang prakerin tetap optimal, pihak industri melakukan evaluasi setiap minggunya. Pun juga dari pihak sekolah melaksanakan kontrol sebulan sekali. “Untuk prakerin ini kita rata-rata per tiga bulan. Jadi dari kita kontrolnya seminggu sekali sedangkan dari sekolah sebulan sekali. Agar perkembangan anak didik terpantau dengan baik,” jelasnya. Sedangkan Iwan Herniwan yang menjabat sebagai Intruktur Dealer dari Honda Star Motor Tasikmalaya, mengatakan kerja sama dengan sekolah dalam bentuk prakerin dan uji kompetensi. Karena pihak Honda ada program menyiapkan teknisi baru sebelum berdirinya dealer-dealer baru. Dengan adanya kerja sama ini mendukung untuk menjaring bakat-bakat siswa SMK YSB Plus Suryalaya ini. “Kami juga kerja sama dengan beberapa SMK di Bandung dan Surabaya,” katanya.

Secara keseluruhan kinerja siswa SMK YSB Plus Suryalaya sudah sangat bagus. Tetapi masih perlu diperbaiki dari segi keaktifan siswa. Misalkan si siswa jangan hanya bisa bongkar dan pasang saja. Juga perlu mengetahui alur kerjanya seperti apa. Yang kita butuhkan ke depan seperti itu. Dengan begitu siswa tak hanya mendapat praktik saja, juga teorinya.

MENYONGSONG GENERASI EMAS

Upaya-upaya yang dilakukan SMK YSP Plus Suryalaya saat ini telah terlihat jelas. Beberapa siswa yang berhasil meraih prestasi tingkat nasional, baik akademik maupun non akademik. Ia adalah Ismail Nazar Salam dan Ai Asih.

Ismail menuturkan betapa bahagianya bisa bersekolah di SMK YSB Plus Suryalaya. Lantaran salah satu sekolah favorit yang kerap kali menjadi tujuan siswa ketika masuk tahun ajaran baru. Hal ini menandakan bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan sangatlah

Ismail Nazar Salam, Siswa SMK YSB Plus Suryalaya yang meraih juara 1 Lomba Gatur Lantas Tingkat Kabupaten Tasikmalaya

Ai Asih,

Siswi SMK YSB Plus Suryalaya yang meraih juara 1 Senam Lantas Tingkat Kabupaten Tasikmalaya

(42)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

29

bagus. “Awal saya bisa sekolah di sini karena diberi tahu kakak saya. Katanya ada sekolah bagus di Tasik. Makanya saya sangat bangga masuk di sini. Apalagi soal pendidikan karakter yang selalu ditanamkan kepada kami,” katanya.

Terkait pendidikan karakter, Ismail sangat merespon positif usaha-usaha yang dilakukan sekolah. Lebih lagi pada penanaman berbudaya jujur dan disiplin. Semuanya dimulai dari hal simpel. Misalkan, sebelum melaksanakan upacara bendera hampir setiap perlengkapan diperiksa, mulai dari seragam, dasi, sepatu, serta kaos kaki. “Kalau ada baju yang kurang rapi ada sanksinya. Biasanya ditegur dulu, kalau masih diulangi lagi baru diberi pengurangan poin. Sebulan sekali juga ada pemeriksaan rambut. Kalau ada yang gondrong atau rambut model berandal langsung dipetal saat itu juga,” jelas pria kelahiran Tasikmalaya, 7 Agustus 1998 ini.

Ismail menuturkan, karakter juga terbentuk dari pergaulan. Sebab apabila berteman dengan anak yang rajin belajar maka secara perlahan akan tertular rajin. Namun jika berteman dengan anak yang malas maka secara perlahan-lahan juga perilaku malas akan tertular. “Ini pengalaman saya yang paling menyenangkan. Dulu waktu masih kelas 11 dan 12, setiap pulang sekolah sering diskusi bareng sama kakak kelas tentang pelajaran yang belum ngerti. Dan itu yang buat saya open minded. Sebenarnya saya itu orang yang pendiam dan kurang gaul. Gara-gara sering diskusi saya jadi lebih terbuka sama orang,” ungkap Ismail, peraih juara 1 Lomba Gatur Lantas Tingkat Kabupaten Tasikmalaya ini.

Sementara itu, menurut Asih, ia merasa anak-anak di SMK YSB Plus Suryalaya terlihat berbeda dari sekolah lain. Ia merasa sekolah di sini lebih terjamin, baik dari segi kualitas pembelajaran yang diterapkan hingga pencapaian prestasi.

Mengenai penerapan pendidikan karakter, Boma menuturkan bahwa setiap hari jumat ada yang namanya kegiatan Jumat Bersih. Jadi semacam lomba kebersihan kelas yang diadakan setiap minggu oleh OSIS. Nantinya kelas yang paling bersih akan mendapatkan reward, sedangkan kelas yang paling kotor mendapatkan hukuman. Hukumannya pun bersifat mendidik, mereka diberikan kantong sampah untuk bersih-bersih lingkungan sekolah. “Semua warga sekolah bertanggung kawan menciptakan sekolah yang bersih dan nyaman. Tidak hanya penjaga kebun saja yang bersih-bersih. Mulai dari siswa hingga guru juga memiliki tanggung jawab yang sama,” sambungnya.

(43)

30

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

30

dilakukan siswa. Misalkan ketika Asih tertarik ikut lomba Senam Lantas. Pihak sekolah mendukung dengan digembleng untuk mengeluarkan bakat dan potensinya. Walhasil jadilah Asih meraih juara 1 Senam Lantas Tingkat Kabupaten Tasikmalaya

PERANAN PENTING SEORANG GURU

Berdasarkan contoh di atas, mencerminkan bahwa pola pengajaran yang diterapkan terbilang berhasil. Hal tersebut tak lepas dari peranan seorang guru. Sebab guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif menciptakan situasi pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan. Ketika KBM dilaksanakan dengan kondisi yang menyenangkan maka secara otomatis siswa akan dengan mudah menerima materi pelajaran.

Hal serupa juga dituturkan oleh Bobby Holili Abadi, S.Kom. guru program keahlian Teknik Komputer Jaringan. Menurutnya pembelajaran yang menyenangkan dapat tercapai jika seorang guru mampu menggiring siswanya masuk ke dalam ruh pelajaran. Maksudnya hati dan pikiran si anak ini mampu menyatu ke dalam materi yang diajarkan. Jadi guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga harus mendidik dengan sepenuh hati. “Menjadi guru

Bobby Holili Abadi, S.Kom.,

Guru program keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK YSB Plus Suryalaya

Lukmanul Hakim, S.T., Guru program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK YSB Plus Suryalaya

(44)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

31

memang tidak mudah. Ini adalah pekerjaan pengabdian yang harus datang dari hati serta rasa tulus ikhlas. Sebab nasib masa depan mereka salah satunya berada di tangan kita. Kita harus pintar-pintar mengarahkan mereka. Apakah kita arahkan untuk menjadi pekerja profesional atau pengusaha sukses,” ungkapnya.

Sebagai sekolah rujukan nasional bidang pesantren, setiap guru dituntut wajib menyelipkan wawasan tentang arti penting dari sebuah kejujuran. Baginya sikap jujur adalah hal yang pertama dan utama dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian setelah itu baru nilai. “Percuma kalau nilainya bagus tapi hasil nyontek. Itu sama saja dengan bohong. Saat ini nilai sikap berada di bagian depan rapor. Jadi sebelum memulai kegiatan belajar saya pesan dulu ke anak-anak, bahwa saat ini sikap yang paling dinilai. Biasanya ketika ulangan harian kita adakan peringatan. Kan kelihatan jelas siapa yang nyontek dan tidak dari nilainya. Kalau banyak yang kembar kemungkinan besar hasil nyontek. Kalau sudah diperingatkan lebih dari tiga kali dan masih tetap badel, siswa tersebut kita keluarkan dan tidak boleh ikut ujian. Lalu kita panggil orangtuanya,” tegas Bobby.

Untuk semakin mempermudah pengontrolan terhadap siswa, sekolah juga menyediakan fasilitas e-learning. Dengan ini guru dapat memantau dari kejauhan apakah siswa ini sudah mengumpulkan tugas atau belum. Apakah siswa ini rajin belajar atau pemalas. Dan juga siswa semakin terbantu untuk mengumpulkan tugasnya tepat waktu.

Tak hanya tentang hal teknis, pendekatan secara personal juga sangat penting. Sebab masing-masing individu memiliki karakter dan intelejensi yang berbeda. Tentunya sebagai guru juga harus memahami itu. Kalau siswa A penanganannya harus seperti ini, sedangkan siswa B harus seperti ini. Yang berarti guru harus paham tentang pendekatan psikologis.

(45)

32

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Pun juga disampaikan oleh Dadang Lukmanul Hakim, S.T., guru sekaligus kepala program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Terkait pendidikan karakter, yang menjadi nomor satu adalah akhlak. Untuk menanamkan hal tersebut setiap hari tadarus di lapangan selama 15 menit, sedangkan yang beragama lain ada kegiatan pembinaan sendiri sesuai keyakinan masing-masing.

Menurut Dadang, untuk memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sehari-hari ia menyampaikan kesepakatan. Di antaranya sikap, kalau sedang ulangan harus jujur, tidak boleh menyontek. “Saya bilang ke anak-anak, nilai itu setelah kejujuran. Urusan nilai itu soal pikiran kita masih bisa diasah lagi. Tetapi kalau soal sikap jujur itu tidak bisa cepat, harus dimulai dari pembiasaan. Saya juga selalu menekankan nilai itu urusan nomor sekian, yang paling penting kejujuranmu, kedisiplinanmu, dan kemauanmu,” katanya. Dadang berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang dimulai dengan kebaikan maka Tuhan akan menolong. “Oke nilai kamu boleh bagus, tapi suatu saat Allah tidak pernah menolong kamu lagi. Makanya usahakanlah selalu jujur. Bagaimana pun takdir orang kan Allah yang menentukan. Karena kita selalu menanamkan kejujuran,” imbuhnya.

Saat ini sudah bisa memetik hasilnya. Anak-anak mulai merasa malu jika tidak jujur. Karena lingkungan dan teman-temannya selalu memberikan contoh yang baik. Mereka sudah mulai

(46)

SMK

YSB PL

US SUR

Y

ALA

Y

A •

33

paham tentang risiko dari perbuatan mereka. Itulah yang selalu Dadang tanamkan kepada siswanya. Jadi harus mengerti penangan seperti apa yang harus dilakukan. Atau mungkin bisa dengan menceritakan pengalaman yang membuat siswa termotivasi untuk berbuat baik, disiplin, jujur, dan kerja keras. Intinya adalah bagaimana guru mampu menjadi teladan bagi mereka.

PERAN STRATEGIS KOMITE

Dalam kesempatan yang berbeda, Saepudin anggota Komite Sekolah memaparkan bahwa betapa beruntungnya anak-anak yang sekolah di tempat favorit. Banyak sekali keistimewaan yang didapat. Mulai dari guru yang kompeten, lingkungan yang bagus, proses belajar mengajar yang bagus, serta kelengkapan fasilitas yang diberikan sekolah. Selain itu, anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka. “Apa sih yang sebenarnya anak itu punya. Saya zaman dulu semasa masih sekolah tidak merasa terekspos sebesar di sini. Di sini ada studio musik, lab seni, ruang belajar enterprenuer, dan masih banyak lagi. Alat untuk eksplorasi anak itu lebih ditonjolkan,” jelas laki-laki kelahiran Bogor, 2 Juni 1968 ini.

Untuk mempermudah pemantauan terhadap perkembangan anak. Komite bekerja sama dengan orangtua siswa mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah sebanyak tiga kali dalam setahun. Pertemuan tersebut dijadikan forum untuk membahas perkembangan sekolah, siswa, dan program-program sekolah. “Jadi yang kita bangun adalah underground

(47)
(48)

35

SMK

DARUSSALAM

MARTAPURA

(49)

36

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Foto: Rauhanda Riyantama

(50)

SMK D

ARUSSALAM MAR

TAPURA •

37

KERJASAMA APIK

MEMBENTUK

KARAKTER BAIK

M

endapat predikat Sekolah Rujukan Bidang Pesantren merupakan kebanggaan tersendiri bagi SMK Darussalam Martapura. Pasalnya pihak sekolah tidak memiliki kiat-kiat khusus untuk menerapkan pendidikan karakter kepada siswa. Semuanya berjalan seperti biasa, bahwa datang ke sekolah tidak boleh terlambat, harus berpakaian rapi, dan sebagainya. Namun, yang menjadi spesial adalah kepedulian orangtua terhadap pendidikan karakter anaknya sangatlah besar. Hal tersebut nampak jelas ketika pertama kali menginjakkan kaki di sekolah yang terletak di Jalan Tanjung Rema, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini. Tim penulis dikejutkan dengan kedatangan ketua komite sekolah. Adalah Suriani Dasri, atau yang akrab disapa Dasri. Dengan gelagatnya yang lugas ia sedang memantau kegiatan siswa dan proses belajar mengajar di sekolah. Sesaat kemudian Pak Dasri mulai bercerita keterlibatan orangtua di sekolah.

Laki-laki pensiunan PNS ini memang aktif memantau setiap kegiatan yang dilaksanakan sekolah. Baginya pendidikan anak tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi yang paling pertama dan utama adalah orangtua. “Contoh kecilnya dimulai dengan mengantarkan anak sekolah hingga ke depan gerbang sekolah. Kemudian dilanjutkan senyum dan uluk salam. Seperti itu saja anak sudah merasa dipedulikan,” kata Dasri.

(51)

38

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

tidak benar maka semakin susah ketika di sekolah. Artinya antara pendidikan di sekolah dengan di rumah harus sejalan atau sevisi. Begitu juga dengan pendidikan karakter, sejak anak di rumah wajib dibiasakan disiplin, jujur, hingga memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

“Pada dasarnya kalau rumah ingin kuat maka fondasinya yang harus dibangun kokoh. Sama halnya dengan pendidikan, fondasi berada di sekolah,” kata Dasri. Oleh sebab itu ia selalu koordinasi dengan kepala sekolah atau guru-guru agar input sekolah sinkron dengan apa yang diharapkan orangtua. Karena orangtua kepalanya banyak, otomatis memiliki keinginan yang banyak juga. Ada yang ingin anaknya pintar bagaimana, anaknya dapat berprestasi bagaimana, dan sebagainya. Itu maunya orangtua, berbeda lagi dengan murid. Kalau di sekolah, kepala sekolah sudah bilang A maka yang lain harus ikut.

Selain itu, untuk menjadi sekolah yang berdaya saing tinggi maka harus dibangun dengan komitmen yang kuat. Jangan sampai di antara satu pihak dengan pihak lain berselisih demi kepentingan pribadi. Sebab sekolah merupakan wadah untuk menyalurkan ilmu, sehingga membutuhkan ekosistem yang baik. “Jadi tak hanya sekolah dan orangtua saja, tetapi juga dibutuhkan peran dari masyarakat sekitar,” tegas Dasri.

Dasri mengatakan, terdapat satu teori yang diterapkan sampai sekarang. Dulu sewaktu masih kecil ketika ingin membeli barang harus usaha terlebih dahulu lantaran tidak memiliki uang. Kemudian dengan segala cara ia berpikir bagaimana mendapatkan uang tanpa harus meminta orangtua. Kebetulan saat itu teman sekelasnya berasal dari keluarga cukup berada. Karena si anak ini tidak bisa mengerjakan soal, lalu Dasri mengajari hingga bisa. Sebagai imbalannya dia meminjamkan barang yang diinginkan tersebut.

Dari contoh di atas, yang bisa diambil hikmahnya adalah karakter mandiri. Akhirnya ia pun mempraktikkan kepada anak-anaknya. Setiap kali minta uang jajan terlebih dahulu ditanya, sudah meringkas berapa lembar. Kalau misalnya dapat satu lembar maka diberikan sepuluh ribu, jika lima lembar dapat lima puluh ribu. Begitu besoknya masuk sekolah sudah mengerti materi apa yang akan disampaikan. Jadi tinggal mendengarkan dan memperhatikan sudah paham.

Suriani Dasri, atau yang akrab disapa Pak Dasri. Ketua Komite SMK Darussalam Martapura

(52)

SMK D

ARUSSALAM MAR

TAPURA •

39

Dasri juga menerapkan karakter disiplin yang ketat. Karena bel masuk sekolah pukul 7.00, maka anak-anaknya dibiasakan bangun pagi dan menyiapkan segala perlengkapan sekolah mulai dari buku hingga perlengkapan alat tulisnya. Dan yang tak lupa adalah melaksanakan salat subuh. “Karena rumah saya tidak terlalu jauh dari sekolah, maka

anak-anak saya biasakan sarapan di rumah. Baru pada pukul 6.30 berangkat ke sekolah”

terangnya.

Tak mandek di situ, sebelum masuk kelas anak-anak dibiasakan baris-berbaris yang dipimpin ketua kelas. Tujuannya agar anak-anak terbiasa tertib dalam mengikuti pelajaran. “Yang biasanya di kelas ramai dan tidak mau menyimak yang dijelaskan guru, berubah jadi diam dan mau memperhatikan sehingga ilmu yang didapatkan maksimal. Sebab SMK membentuk siswa yang siap kerja, otomatis konsentrasi belajar harus kuat,” jelas laki-laki

kelahiran Tapin, 31 Maret 1959 ini.

Baginya pendidikan karakter bukanlah teori semata. Melainkan harus dipraktikkan secara terus menerus hingga membentuk suatu budaya. Dengan begitu siswa akan menerapkan kebudayaan itu hingga tumbuh dewasa, yang kemudian disebarkan di kehidupan bermasyarakat.

KOMITE PARTNER SEKOLAH

“Terwujudnya manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, mengasai IPTEK, serta memiliki etos kerja tinggi dan disiplin yang berwawasan lingkungan bukanlah sekedar visi tertulis yang sekolah ciptakan. Tetapi betul-betul kami amalkan dalam setiap perilaku di sekolah, baik saat pembelajaran maupun bergaul di luar kelas,” kata Dasri.

Dilihat dari visi yang telah dipatrikan, sangat jelas bahwa karakter menjadi salah satu poin utama pendidikan di SMK Darussalam Martapura. Untuk menanamkan hal tersebut ranahnya harus dimulai dari guru dan didukung oleh orangtua, dalam hal ini diwakilkan komite. Jadi tugas guru ialah memberikan suri tauladan yang baik yang kemudian ditiru oleh siswa.

(53)

40

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Dasri mengatakan bahwa tugas guru tidak hanya memantau selama di sekolah saja, tetapi juga perlu mengetahui perkembangan anak selama di rumah. Tujuannya untuk memastikan bahwa input yang didapatkan anak di rumah juga sejalan dengan di sekolah. “Ada kasus salah satu siswa program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sangat susah diatur. Setelah diselediki ternyata orangtuanya sibuk bekerja dan si anak ini terpengaruh pergaulan bebas. Akhirnya komite mengambil tindakan memanggil orangtuanya untuk bertemu dengan pihak sekolah untuk diberikan pengarahan. Alhamdulillah saat ini masalah tersebut sudah bisa teratasi,” ungkapnya.

Berdasarkan kasus tersebut dapat diambil pelajaran bahwa komite, khususnya orangtua harus ikut mengontrol setiap gerak-gerik anak. Mulai semenjak bangun tidur, ketika berangkat ke sekolah, hingga kembali pulang ke rumah.

(54)

SMK D

ARUSSALAM MAR

TAPURA •

41

“Kami sekarang ini tidak boleh memungut biaya sepeser pun dari orangtua. Ikut ekskul saja gratis. Kebijakan ini mungkin ada benarnya, karena dulu ketua komite banyak yang menyalahgunakan powernya. Merasa sudah bisa memiliki sekolah bahkan terkadang mendikte sekolah. Lupa bahwa sesungguhnya tugas komite hanyalah mendampingi dan mendukung kegiatan sekolah,” kata Dasri.

Dasri menambahkan bahwa salah satu nilai karakter yang menjadi tolak ukur kepribadian seseorang adalah religiusitas. Banyak kasus yang marak saat ini, misalnya tindak kekerasan terhadap anak, pencabulan anak, korupsi dan sebagainya, adalah tuah dari tingkat religius yang sangat rendah. Oleh sebab itu SMK Darussalam Martapura merupakan solusi tepat untuk menanggulangi tindakan seperti itu dikemudian harinya.

Dalam upaya meningkatkan iman dan takwa, sekolah melaksanakan pembiasaan pagi yaitu tadarus bersama di halaman sekolah yang dilanjutkan salat duha berjamaah. “Khusus hari jumat, diwajibkan ikut salat jumat berjamaah di sekolah,” imbuh Dasri.

Kegiatan Khatam Alquran di SMK Darussalam Martapura

(55)

42

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
(56)

SMK DARUSSALAM MARTAPURA •

43

Foto: Rauhanda Riyantama

SMK DARUSSALAM MARTAPURA •

(57)

44

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

44

Foto: Dok. SMK Darussalam Martapura

PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN

Melihat kondisi generasi muda sekarang sangatlah riskan, terutama perihal jiwa nasionalisme yang mulai luntur. Lebih lagi dengan pengaruh budaya barat yang semakin menggerus nilai-nilai ketimuran. Tengok saja anak-anak lebih hafal lagu Korea ketimbang lagu daerahnya, belum lagi dengan gaya anak sekarang sudah meniru kebiasaan orang-orang barat yang jauh dari kata terpuji misalnya pergaulan bebas, pesta-pesta yang tak jelas arahnya, bahkan mengonsumsi minuman keras dan narkob

Gambar

gambar. Di setiap ruangan kelas selalu ada tulisan-tulisan yang dicetak Selain itu, pendidikan karakter yang kita tanamkan juga melalui visual/besar, misalnya bertuliskan “Jangan Buang Sampah Sembarangan”
gambar teknik dan perpustakaan untuk keperluan buku-buku pelajaran pokok maupun buku

Referensi

Dokumen terkait

Si Miskin kemudian menarik tangan Putri turun dari kereta menjumpai seorang kakek yang berdiri di depan pintu rumah

Kecerdasan spiritual merupakan salah satu aspek penting dari keharmonisan keluarga sakinah, berhasil tidaknya suatu hubungan keluarga di lihat dengan salah

Kandou Manado, hasil yang didapatkan dari pengetahuan tentang pengertian, tujuan, pemakaian dan karakteristik gelang identifikasi pasien diperoleh hasil pengetahuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hukum antara pengangkut udara dengan penumpang berkaitan dengan bagasi tercatat, mengetahui prosedur pengajuan klaim

Dua hal tersebut sangat berbeda jauh untuk dijadikan dalam sebuah pengertian, tetapi jika dapat disatukan menjadi sebuah sistem informasi dapat mempermudah

Umumnya, kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi, kita sebaiknya menggunakan jenis sabun yang banyak mengandung lemak nabati karena dapat mencegah

Nilai guna langsung ( direct use value) merupakan manfaat langsung yang dapat diambil dari sumberdaya lahan yang terdapat pada kawasan lahan model pembayaran jasa

Pengendalian gerusan sungai yang ada kebanyakan berupa bangunan yang mahal, dan tidak alami, selain itu dapat mengotori dan tidak bersahabat dengan lingkungan (tidak ramah