• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi komunitas punk taring babi terhadap pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi komunitas punk taring babi terhadap pendidikan"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

CESSNA OKI TRIPUTRA NIM: 109015000122

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi komunitas punk taring babi terhadap pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Pendidikan menurut komunitas punk Taring Babi adalah suatu proses yang menjadi fondasi agar kelak yang mengikuti proses tersebut mampu memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Ketika seseorang mampu bertahan hidup dengan kemampuan yang dimilikinya maka orang tersebut telah melalui proses pendidikan, meskipun bukan pendidikan formal (di sekolah atau di lembaga pendidikan formal lainnya). Jadi, menurut komunitas punk Taring Babi hasil dari suatu pendidikan bukan dilihat berdasarkan ijazah yang dimiliki, tetapi suatu kemampuan yang mampu membuat seseorang, minimal untuk bertahan hidup dan menghasilkan sebuah karya.

Kata Kunci: Punk, taring babi, pendidikan.

(6)

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2014.

This research aims to know the perception of the punk community “Taring Babi” to education.

The method that was used in this research is qualitative descriptive method. And the data technique collection in this research use interview, observation and documentation. And then, the data analysis technique that was used in this research is data reduction, presentation and interpretation of conclusion.

Education according to the punk community “Taring Babi’’ is a process that became the Foundation for later follow the process was able to have the ability to survive. When someone is able to survive with its own abilities then such person has been through a process of education, though not a formal education (at school or in other institutions of formal education). Thus, according to the punk community of marginal product of an education is not seen based on diplomas which are owned, but it is a capability that is able to make someone, at least to survive and produce a masterpiece.

Keywords : Punk, Taring babi, Education

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas rahmat

dan karunia-Nya kepada penulis maka selesailah skripsi ini yang berjudul “Persepsi

Komunitas Punk Taring Babi Terhadap Pendidikan”. Tak lupa sholawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan

bagi manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga nanti.

Selesainya skripsi ini tak lupa do’a dan kesungguhan hati, kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak baik saran maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang

dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan

ini, dan lebih khusus ucapan terimakasih yang saya ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Nurlena Rifa’i MA.Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. H. Syaripulloh, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

5. Cut Dhien Nourwahida. MA., selaku Dosen pembimbing akademik, yang

telah memberikan arahan, motivasi juga dukungan kepada penulis selama

masa perkuliahan.

6. Cut Dhien Nourwahida. MA., sebagai pembimbing skripsi, terimakasih atas

segala bimbingan, saran, pengarahan, ilmu, waktu, serta motivasinya kepada

(8)

7. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan ikhlas

mendidik penulis, sehingga ilmu yang diberikan kepada kepada penulis dapat

bertambah dan bermanfaat.

8. Papah dan Mamah, yang telah membesarkan penulis dengan penuh

pengorbanan dan kasih sayang. Meski penulis belum sempat membuat Papah

dan Mamah bangga, tapi untaian do’a penuh cinta selalu penulis panjatkan

kepada yang Kuasa untuk Papah dan Mamah.

9. Keluargaku tercinta, Nenek, Kakek, Amira dan kakak Fahmi iqbal, Teh

Nandi, yang tak henti-hentinya mengirimkan do’a, memberikan nasihat,

motivasi dan terus memberikan dukungan baik secara materi maupun spirit

bagi penulis di setiap situasi dan kondisi yang selalu membuat penulis

tersenyum. Calief dan Reyhan, terimakasih atas segala do’anya

10.Retrobarca jersey, yang telah memberikan pelajaran tentang kehidupan,

terutama mengenai susahnya cari uang.

11.Bung Ridwan Affandi, selaku rekan usaha dan teman, tempat penulis

bertanya dan bercerita tentang banyak hal, terima kasih atas segala dukungan

materi dan non materi serta motivasi kepada penulis.

12.Teman-teman penulis, M. Iqbal Fauzi, Didik Hariyanto, Indah Satriyanti,

Nurlaila, Angga, Bayu, Rahman, Ucup, Kober, Wahyu DJ, Beles, Zaki, Irul,

Bogel, Feyy, Agung, Desty, Desi, Nanda, Dhea Nss, Megawati, Pritta , Intan

Permata Dewi.

13.Karyawan kampus Uin khusunya yang di Tarbiyah , Bang Kachu dan Bang

Asman, Bang Andi Mpo Etty, Bu Radi serta orang-orang kantin

Dharmawanita yang senantiasa gentayangan didekat penulis dan memberikan

motivasi lebih serta selalu mendengarkan keluh kesah penulis dalam

menjalani masa perkuliahan, meskipun penulis yakin kalau kalian berdua tak

paham apa yang penulis ceritakan. terima kasih atas segala do’a dan

(9)

14.Khusunya buat teman-teman di Sanggar Taring Babi, Bang Bob, Bang Mike,

Bule, Ujang, Gembel, Om Ompong, Ibu Tiki yang senantiasa memberikan

waktunya dan pemikirannya sehingga skripsi ini rampung.

15.Pelanggan Retrobarca Jersey, lewat perantara kalianlah Retrobarca Jersey

Allah titipkan, semoga terus bertambah.

16.Semua teman-teman seperjuangan Jurusan IPS angkatan 2009, serta semua

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung

dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca

umumnya. Semoga skipsi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia

pendidikan khususnya dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Alhamdulillahirrobil’Alamin

Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.

Jakarta, 19 September 2014

(10)

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASAH ...iii

ABSTRAK ….. .. ...iv

KATA PENGANTAR ….. .. ...vi

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ...1

B.Identifikasi Masalah ...3

C.Pembatasan Masalah ...4

D.Perumusan Masalah ...4

E. Tujuan Penelitian ...4

F. Manfaat Penelitian ...4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi ...……….. 6

b. Ciri-ciri Umum Persepsi ...7

c. Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Persepsi ...8

d. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Persepsi ...9

2. Punk Taring Babi a. Pengertian Punk ...9

b. Sejarah Punk ...10

(11)

Komunitas Punk ... 20

g. Komunitas Punk Taring Babi ... 21

3. Pengertian Pendidikan ... 23

4. Tinjauan Sosiologi tentang Beberapa Faktor Masalah Sosial a. Faktor Keluaraga ...…………..….... 26

b. Faktor Pertemanan ...………. 29

c. Faktor Kemiskinan ... 31

d. Faktor Lingkungan ... 33

B.Hasil Penelitian Relevan ...34

C. Kerangka Berpikir ...36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...38

B. Latar Penelitian (Setting) ...38

C.Metode Penelitian...40

D.Prosedur Pengumpulan Data 1. Prosedur Pengumpulan Data ... 40

a. Wawancara ...41

b. Observasi ...43

c. Dokumentasi ...44

2. Pengolahan Data ... 45

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 46

F. Analisis Data 1. Analisis Sebelum di Lapangan ... 47

2. Analisis Selama di Lapangan ... 47

3. Reduksi Data ... 48

(12)

A.Kondisi Fisik dan Sosial Daerah Penelitian

1. Letak dan Luas Daerah Penelitian ...51

2. Kondisi Demografi...52

B.Profil Komunitas Punk Taring Babi ...54

C.Persepsi Komunitas Punk Taring Babi Terhadap Pendidikan ...59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ...61

B.Saran ...62

DAFTAR PUSTAKA ...63

(13)

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ...43

Tabel 3.3 Pedoman Observasi ...45

Tabel 3.4 Pedoman Studi Dokumentasi ...46

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ...52

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ...52

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...52

Tabel 4.4 Data Sekolah ...53

Tabel 4.5 Data Sarana Peribadatan ...54

[image:13.595.92.511.165.563.2]
(14)

Lampiran 2 Hasil Observasi Lapangan

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Hasil Wawancara

Lampiran 5 Pedoman Studi Dokumentasi

Lampiran 6 Surat pengantar penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7 Profil Keluarahan Srengseng Sawah

Lampiran 8 Foto-foto Kegiatan Komunitas Punk Taring Babi

Lampiran 9 Lirik-lirik Lagu dari Marjinal (Band Komunitas Punk Taring Babi)

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang

masuk ke Indonesia. Sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali

kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut

muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan dari masing-masing individu, maka

muncul kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok

sosial itu diantaranya terbentuk dari beberapa anak muda yang mempunyai tujuan

serta mempunyai sebuah tujuan dan ideologi yang sama. Punk merupakan sebuah

gaya hidup yang mengusung identitas dan anti kemapanan.

Dengan gaya yang nyentrik dan gaya rambut di cat dihadapkan keatas serta

memakai anting-anting. Setiap hari mereka biasa berkumpul di keramaian kota,

seperti perempatan atau dipertigaan jalan, dan memiliki gaya khas tersendiri.

Namun kadang mereka juga menempati lahan kosong maupun

bangunan-bangunan yang tidak terpakai. Mereka juga melakukan aktivitas seperti makan

dan tidur juga di tempat itu. Dan kita juga akan sering menjumpai pada

acara-acara musik atau konser. Mereka mempunyai motto equality (persamaan hak),

karena itulah banyak remaja-remaja yang tertarik dengan komunitas itu (Punk)

hanya aliran tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya, akan kembali ke

masing-masing individu.

Dalam sejarahnya punk merupakan sub-budaya yang lahir di Amerika

kemudian berkembang ke London, Inggris. Bermula dari suatu generasi di

Amerika dan Inggris yang berkembang menjadi bervariasi di berbagai belahan

dunia secara positif dan negatif sekaligus menjadi barang komersil di berbagai

media. Punk adalah perilaku yang lahir dari sifat benci, melawan, tidak puas hati,

(16)

budaya) terutama terhadap tindakan yang menindas. Para punker mewujudkan

rasa itu ke dalam musik dan pakaian mereka kemudian menyampaikan kritikan.1

Kata „Punk” pertama kali muncul dalam tulisan pada tahun 1970 berjudul

“The Punk Muse: The True Stor of Protopathic Spiff Including the Lowdon on the Trouble-Making Five –Percent of America Youth” yang ditulis oleh Nick Tosches di majalah Fussion.2 Kala itu banyak bermunculan musik underground(bawah

tanah) akibat dari kebosanan serta kegelisahan ekonomi generasi muda Amerika

kalangan menengah ke bawah. Beberapa musik underground yang bermunculan

di Amerika seperti di New York ada New York Dolls di Mercher Arts Center , lalu

Richard Hell,Television,The Ramones,The Dead Boys. Sementara itu di Detroit

muncul band-band bawah tanah seperti The Electric Eels, Frictions, dan Devo.3

Di kota Jakarta sudah mulai banyak yang mengikuti komunitas punk, mulai

dari usia muda hingga ada yang berusia tua. Mulai dari anak kecil sampai

perguruan tinggi. Ada yang hanya ikut gaya atau cara berpakaian punk sampai ada

juga yang ikut masuk dalam komunitas ini. Anak punk yang berada di jalanan ada

sebagian masih sekolah, namun tidak sedikit yang tidak bersekolah. Mereka yang

tidak sekolah biasanya memang sudah lepas dari orang tua ataupun mereka yang

benar-benar sudah hidup terbiasa di jalanan. Mereka melakukan semua itu

beralasan hanya untuk mencari sesuap nasi, karena dengan cara-cara itu mereka

bisa mendapatkan uang. Namun sebagian anak punk juga ada yang menjual segala

sesuatu tentang punk mulai dari t-shirt, kaset CD, jaket, aksesoris punk dan

sebagainya dijual di sebuah toko kecil yang biasa mereka sebut dengan distro.

Namun perilaku kehidupan komunitas punk di kota Jakarta (Indonesia) bagi

masyarakat luas dianggap sebagai perilaku yang menyimpang identik dengan

sebuah kekerasan, pengacau, berandal, dan sebagainya. Kekerasan dalam

komunitas mereka sendiri tidak jarang terjadi. Perkelahian antar anak Punk atau

sekedar saling melakukan tindakan kekerasan ketika mereka berjoget di depan

panggung sebuah acara musik punk. Kekerasan saat mereka menikmati musik ini

1

Widya G, Punk: Ideologi yang Disalahpahami, (Jogjakarta: Garasi House of Book, 2010), h. 12.

2

Ibid., h. 13.

3

(17)

seperti sudah menjadi sebuah ritual dalam komunitas punk. Saling memukul dan

saling menendang bahkan bergulat bergulingan menjadi hal yang biasa saat

mereka berjoget mengikuti irama lagu. Hal ini mereka anggap sebagai ungkapan

kebebasan. Dalam komunitas ini kekerasan tidaklah menjadi sesuatu yang anti

sosial. Menurut mereka, mereka melakukan kekerasan biasanya karena mereka

diganggu lebih dahulu. Namun mereka bukanlah sumber dari kekacauan.

Pada kenyatannya, keberadaan punk tidak sepenuhnya dapat diterima di

masyarakat bahkan masyarakat menilai mereka dengan penilaian negatif. Dalam

lebel negatif yang mengedepankan gaya trend, dan fashion. Tidak sebagai anak

punk yang mahir membuat karya-karya lirik lagu dan bermain musik. Hal tersebut

dipengaruhi oleh citra yang dibangun media dan mereka bergaya anak punk tapi

tidak mengetahui arti dan makna punk sebenarnya.4

Kenyataan tersebut membuat banyak anak punk terjebak dengan stigma

negatif. Karena mereka itu mengikuti gaya punk hanya budaya pamer semata, atau

tempat pelarian, sehingga bersembunyi dibalik tirai kebebasan yang

sebebas-bebasnya tanpa disadari rasa tanggung jawab. Hal itu sangat bertentangan dengan

prinsip yang dipegang oleh seorang anak punk dalam menjalani hidupnya sebagai

punk, yaitu kebebasan didasarkan dengan tanggung jawab, persaudaraan,

solidaritas sosial yang tinggi, penghargaan terhadap komunitas dan personal.5

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Faktor-Faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi anak punk. 2. Banyaknya anak punk yang melakukan penyimpangan sosial.

3. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak punk.

4. Persepsi anak punk terhadap lembaga pendidikan.

4

Murti, Keberagaman Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007).

5

(18)

5. Pandangan negatif masyarakat tentang anak punk.

6. Banyaknya anak punk yang di masa usia sekolah tetapi tidak bersekolah.

7. Banyaknya remaja-remaja yang menjadi anak punk.

C.

Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini cukup kompleks, maka penulis

membatasi penelitian ini pada: ”Persepsi Komunitas punk ”Taring babi” terhadap

pendidikan. Dengan pertanyaan penelitian yang akan dibahas antara lain:

1. Bagaimana Persepsi komunitas Punk”Taring Babi” terhadap pendidikan.

2. Faktor faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi anak punk.

3. Identitas dari komunitas punk Taring Babi.

D. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: Bagaimana persepsi komunitas

punk ”Taring Babi” terhadap pendidikan.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak

dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan

pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya. Sesuai

dengan persepsi tersebut dan berpijak pada rumusan masalah yang telah

disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan bagaimana Persepsi komunitas

Punk“Taring Babi” terhadap pendidikan.

F

.

Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini memiliki dua kegunaan atau manfaat, yaitu manfaat secara

teoritik dan praktis.

1. Manfaat Teoritik. Secara teoritik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

(19)

disiplin ilmu sosiologi. Selain itu dapat dijadikan sumber informasi bagi

peneliti lain dengan tema sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi instansi, penelitian ini berguna sebagai bahan masukan dalam

mengambil kebijaksanaan yang tepat dalam merubah pemikiran

masyarakat mengenai anak punk.

b. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan sebagai tambahan pengetahuan

mengenai persepsi, khususnya persepsi komunitas punk marjinal terhadap

pendidikan formal. Selain itu, bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat juga

untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelara Stara 1 (S1) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

c. Bagi masyarakat, selain berguna sebagai tambahan pengetahuan, penelitian

ini juga berguna untuk memberikan keyakinan yang berbeda terhadap anak

(20)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Menurut Slameto, ”persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan

atau informasi kedalam otak manusia”. Melalui persepsi manusia terus-menerus

mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat

inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.1

Dalam psikologi, menurut Sarwono W. Sarlito dan Eko A. Weinarno “persepsi secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi”. Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses

perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang

lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi

dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain.2

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu kejadian yang dialami. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semat-mata mengunakan pengamatan penginderaan. Persepsi ini didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.3

Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan

membeda-bedakan. Mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek

rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi

1

Slameto. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta,2003,) h.102.

2

Sarwono W. Sarlito & Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial .( Jakarta; Salemba Humanika, 2011), h. 24.

3

(21)

melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa

atau objek’’.4

Menurut Sarwono W. Sarlito dan Eko A. Weinarno. secara umum “persepsi

sosial adalah aktivitas mempersepsikan orang lain dan apa yang membuat mereka

dikenal. Melalui persepsi sosial, kita berusaha mencari tahu dan mengeti orang

lain.5”

“Dengan persepsi sosial, pertama kita berusaha mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan, diniatkan, dikehendaki, dan didambakan, orang

lain. Kedua, membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekspresi

wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan tingkah laku mereka. Dan

ketiga, menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan

pengetahuan dan pembacaan terhadap orang tersebut”.6

b. Ciri-ciri Umum Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, dan konteksi ini desibeut

dengan sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang

bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi, diantaranya adalah:

1) Modalitas

Rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap

indera, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indera (cahaya untuk

penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran;

sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).

2) Dimensi Ruang

Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan

atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang, dan lain-lain.

3) Dimensi waktu, dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti

cepat-lambat, tua-muda, dan lain-lain.

4

Abdul Rahman Saleh & Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengatar Dalam Perspektif. (Jakarta; Kencana, 2004) h. 89.

5

Sarwono W. Sarlito & Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial .( Jakarta; Salemba Humanika, 2011) h. 24.

6

(22)

4) Struktur konteks

Keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia

pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan

konteksi ini merupakan keseluruhan yang menyatu.7

c. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Persepsi

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses

penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:

1) Perhatian yang selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang

dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua

rangsang yang iterimanya untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada

rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek-objek ata gejala lain

tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengamatan.

2) Ciri-ciri rangsang

Rangsang yang bergerak di antara rangsag yang diam akan lebi menraik

perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil; yang

kontras dengan latar belakangmya dan intensitas rangsangnya paling kuat.

3) Nilai dan kebutuhan individu

Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam

pengamtannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan

bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besardaripada

anak-anak orang kaya.

4) Pengalaman dahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengarui bagaimana seseorang

mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain

(23)

halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman Siberut atau saudara kita di

pedalaman Irian. 8

d. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Persepsi

Dalam bentuk konvensional persepsi masih selalu dikaitkan dengan

faktor-faktor syaraf dan faalnya saja. Pengaruh kebudayaan terhadap persepsi juga kita

bisa lihat pada suku-suku Afrika primitif yang hanya terbiasa dengan lingkungn

alamiah dimana karya-karya mereka pun lebih banyak berbentuk

lingkaran-lingkaran dan lengkungan-lengkungan, tidak akan mengalami gejala ilusi Muller Lyer jika kepada mereka diperlihatkan dua garis dengan bentuk berbeda. Karena

mereka tidak dipengaruhi oleh kebiasaan melihat garis-garis dan sudut-sudut.9

Pengaruh kebudayaan termasuk kebiasaan hidup, nampak juga dalam berbagai

gejala hubungan manusia dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Penduduk perkampungan kumuh di kota-kota besar yang biasa menggunakan air

sungai untuk kepentingan mandi, cuci, dan kakus, mempersepsikan air sungai itu

sebagai suatu hal yang masih dalam batas-batas optimal sehingga mereka

menggunakan air kali itu dengan enak saja. Sebaliknya orang yang biasa tinggal

dipemukiman mewah, tidak mungkin akan menggunakan air sungai itu. Dengan

demikian jelaslah bahwa persepsi ditentukan oleh pengalaman,dan pengalaman itu

dipengaruhi kebudayaan.10

2.

Punk Taring Babi

a. Pengertian Punk

Masyarakat yang awam mengenai punk menarik kesimpulan bahwa punk adalah segerombolan remaja yang berperilaku negatif dan didukung hingar-bingar

musik punk yang berisi kecaman perlawanan semakin menyempurnakan

miringnya persepsi masyarakat mengenai punk. Punk adalah perilaku yang lahir

dari sifat melawan, tidak puas hati, marah, dan benci pada suatu yang tidak pada

8

Rahman Saleh Abdul & Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengatar Dalam Perspektif. (Jakarta; Kencana, 2004) h. 118-119.

9

Ibid., h. 120.

10

(24)

tempatnya (sosial, ekonomi, budaya) terutama pada tindakan yang menindas.

Punk itu menyampaikan kritikan, mereka hidup bebas dan tetap bertanggung

jawab pada setiap pemikiran dan tindakannya. Oleh sebab itu mereka menciptakan

perlawanan yang hebat dengan realisasi musik, gaya hidup, komunitas dan

kebudayaan sendiri”.11

Menurut Mike (Salah satu pendiri komunitas punk Taring Babi) ’’punk itu identik dengan suatu kebebasan yang mana di dalamnya memiliki pesan-pesan yang bicara akan perubahan untuk sebuah keadilan bersama serta memberikan suatu motivasi mengenai bagaimana orang mamahami hidup dan lingkungannya sehingga mampu menjadi dirinya sendiri (be your self)’’.12

b. Sejarah Punk

Sejarah punk berawal dari generasi di Amerika dan Inggris yang berkembang

menjadi bervariasi diberbagai belahan dunia secara positif dan negatif. Punk

adalah perilaku yang lahir dari sifat melawan, tidak puas hati ,marah, dan benci

pada sesuatu. Sederhananya, punk menyampaikan kritikan. Mereka hidup bebas

dan tetap bertanggung jawab pada setiap pemikiran dan tindakannya. Oleh sebab

itu mereka menciptakan perlawanan yang hebat dalam realisasi musik, gaya hidup

, komunitas, dan kebudayaan.13

Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui

lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar,

beat yang cepat dan menghentak. Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem

berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang

merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan

melakukan berbagai tindak kriminal. Kemudian pada pertengahan tahun 1990-an

aliran anarcho punk mulai masuk ke Indonesia. Band-band dari Skandinavia

dibawah label distortion records dan label Amerika seperti havoc records

memberikan warna dan dinamika baru di Jakarta. Musik hardcore punk dan crusty

11

G Widya. Punk Ideologi yang Disalahpahami. (Jogjakarta: Garasi House Of Book, 2010), h.12.

12

Wawancara dengan Mike (Pendiri Komunitas Punk Taring Babi) di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.

13

(25)

mulai dimainkan oleh band-band anak punk di Jakarta. Hal penting yang perlu

diperhatikan adalah bahwa band-band membawakan lagu-lagu dengan lirik-lirik

yang secara lebih eksplisit mengandung nilai-nilai ideologi anarkisme, seperti anti

negara dan kapitalisme.14 Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band

gelombang pertama (1972-1978) antara lain Sex Pistol dan The Cash yang

dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan

kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun indistri musik.

Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas

bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan,

seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak

memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati.

Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap

kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan

kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar,

pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering

tidak mendapat kesempatan untuk tampil diacara televisi. Perusahaan-perusahaan

rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.15 Namun lebih tepatnya seorang punk

itu mempunyai perilaku yang berbeda. Mereka hanya sebuah aliran, jadi jiwa dan

kepribadiannya akan kembali pada individu masing-masing.

Selanjutnya, Punk mulai dikenal di Indonesia sejak akhir tahun 1970-an, tetapi

baru mengalami perkembangan pesat pada tahun 1990-an di Jakarta. Kemudian

lahirlah genererasi pertama punk di Jakarta dengan sebutan Young Offender (

Y.O), yaitu nama komunitas anak-anak muda yang memiliki arti makna dari

simbol-simbol Punk dan Young Offender ( Y.O) tampil sebagai kelompok Punk

bergaya, penampilan, mohawk16, Spiky hair,17 kalung rantai, sepatu boots.18

14

Artikel ini diakses pada Minggu, 3 Maret 2013 dari http://jpunk-street.blogspot.com/2010/03/sejarah-punk.html.

15

Widya G. Punk Ideologi yang Disalahpahami. (Jogjakarta: Garasi House Of Book, 2010), h.14.

16

(26)

Kebanyakan dari anggota komunitas ini didominasi oleh laki-laki. Komunitas

Punk Young Offender (Y.O) adalah suatu kelompok anak-anak muda yang

mayoritas para anggotanya berasal dari kelas menengah berdasarkan status

pendidikan dan dapat dilihat dari Anak-anak muda yang masih duduk dalam

bangku kuliah pada umumnya. Young Offender (Y.O), juga merupakan sebuah

wadah atau sarana komunikasi antar sesama komunitas Punk untuk bertemu,

bertukar pikiran, bertukar kaset dan kaos antara anggota dan antar sesama

komunitas Punk, serta para penggemar punk di Jakarta.19

Menurut Dick Hebdige, “punk adalah sebuah subkultur yang menghadapi dua

bentuk perubahan yaitu:

1) Bentuk komoditas, dalam hal ini segala atribut maupun aksesoris yang dipakai

oleh komunitas punk telah dimanfaatkan industri sebagai barang dagangan

yang didistribusikan kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Dulu

aksesoris dan atribut yang hanya dipakai oleh anak punk sebagai simbol

identitas, namun kini sudah banyak dan mudah kita jumpai di toko yang dapat

dikonsumsi oleh masyarakat umum.

2) Bentuk ideologis, komunitas punk mempunyai ideologi yang mencakup pada

aspek sosial dan politik. Dan ideologi mereka dahulu sering dikaitkan dengan

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak punk. Ada beberapa perilaku

menyimpang itu telah didokumentasikan dalam media massa, sehingga

membuat identitas punk menjadi buruk dipandang sebagai seorang yang

bahaya dan berandalan. Namun walaupun begitu, nilai-nilai dan eksistensi

punk masih dipertahankan sampai sekarang.” 20

17

Spike hair adalah gelang yang dipakai oleh anak punk simbol dari terpidana mati dengan memakai kursi listrtik, digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik oleh dictator orang-orang kulit putih pada saat itu.

18

Sepatu Both yang digunakan oleh anak Punk melambangkan bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh aparat Tentara dan polisi atau militer terhadap kaum minoritas.

19 Fathun Karib, “Sejarah Komunitas Punk”artikel ini diakses pada minggu 3 Maret 2013 dari

Http;//www.jakartabeat.net/music/kanal-musikilasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian-1.html

20

(27)

Dan dalam artikel ”Philosophy of Punk”, Craig O’Hara (1999) menyebutkan

tiga pengertian Punk. Punk sebagai trend remaja dalam fashion dan musik. Punk

sebagai pemula yang punya keberanian memberontak, memperjuangkan

kebebasan dan melakukan perubahan. Punk sebagai bentuk perlawanan yang

hebat, karena menciptakan musik, gaya hidup, komunitas dan kebudayaan

sendiri.21

c. Jenis-jenis Punk 1) Anarcho punk

Anarcho punk termasuk salah satu komunitas yang keras dan idealis dengan

ideologi yang mereka anut. Mereka menganut anti-otoritarian dan anti-kapitalis.

Dapat dikatakan mereka menutup diri dengan orang lain dan kekerasan menjadi

bagian dari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan

dengan anarcho punk secara umum percaya terhadap tindakan langsung,

meskipun perwujudannya bervariasi. Beberapa diantaranya percaya bahwa

kekerasan atau kerusakan property adalah suatu cara yang dapat diterima untuk

mencapai sesama anggota komunitas punk lain . Hal ini dikarenakan perubahan

sosial.

Disisi lain, banyak dari para anarcho punk adalah pendukung isu-isu hak

hewan, kesetaraan ras, anti-homophobia, feminism, gerakan anti-globalisasi.

Anarcho punk juga mengkritik gerakan punk itu sendiri dan budaya pemuda yang

lebih secara umum.22

2) Crust Punk

Crusties merupakan istilah untuk anggota sub-kultur yang sekarang yang

sekarang lebih dikenal dengan istilah crust punk yang merujuk pada punk jalanan

atau penghuni liar. Crusties pernah menjadi tren bahkan sempat menjadi subset

internasional. Ketika itu yang paling luas terjadi di inggris pada akhir 1980-an dan

21

http://apassionable.tumblr.com/post/18311587748/punkceritaterkuburlangit (diakses pada Selasa tanggal 08 Mei 2013 Pukul 12.40).

22

(28)

awal 1990-an. Anggota crust punk terkenal dengan berpenampilan kusut dan

kritikannya yang pedas. Mereka juga suka melakukan protes di jalanan,

mengemis, penghuni liar (penghuni illegal tempat atau rumah kosong milik orang

lain), melompat naik ke kereta, penghibur jalanan, dan tuna wisma muda.23

3) Glam punk

Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman yang pengalaman

sehari-harinya dituangkan sendiri dalam berbagai macam karya. Mereka menjauhi

perselisihan dengan sesame komunitas maupun orang lain. Band glam punk yang

berpengaruh adalah New York Dolls, Band lainnya yang terkenal sebagai glam punk diantaranya Hanoi Rocks,Manic Street Preachers, dan D-Generation.

4) Nazi Punk

Nazi Punk merupakan minoritas terkecil di sub-kultur punk. Anggotanya

berpaham ideologi nasionalis kulit puutih yang erat kaitannya dengan skinhead

kulit putih. Dari sekian banyaknya komunitas punk, mungkin nazi punk inilah

komunitas punk yang masih murni. Dalam bermusik,seperti halnya sifat nazi,

mereka menggu akan lirik yang mengungkapkan kebencian terhadap

kelompok-kelompok minoritas seperti orang-orang Yahudi, kulit hitam, multi ras, dan homo

seksual semisal skrewdriver brutal attack, no remororse, dan skullhead.

5) OI

Oi biasanya terdiri dari para holligan (istilah yang digunakan sejak

pertengahan 1980-an. Ketika itu dipakai untuk menggambarkan nama sebuah

geng jalanan di London). Oi berati hey atau hello dalam aksen cockney di Inggris.

Mereka sering membuat keonaran diberbagai tempat, terlebih lagi disetiap

pertandingan sepak bola. Orang melihat rendah pada kaum elite atau orang yang

bekerja sepanjang hari sebagai budak gaji maupun orang yang selalu merasa

berbeda dapat dikatakan dengan oi.24

23

Ibid., h. 55-56.

24

(29)

6) Queercore

Queercore adalah budaya gerakan sosial yang dimulai pada pertengahan

1980-an sebagai sebuah cabang dari punk. Anggotanya terdiri dari orang-orang

yang pada umumnya (sakit) yaitu para homoseksual, lesbian, biseksual, dan para

transeksual. Queercore mengekspresikan dirinya dalam gaya do it yourself

melalui majalah penggemar, music, menulis, seni dan film. Ketika bermusik

mereka mengeksplorasi tema prasangka dan masalah-masalah identittas seksual,

identitas gender dan hak-hak individu. Kelompok queercore mencakup banyak

genre seperti hardcore punk, synthpunk, indie rock, power pop.25

7) Riot Grrrl

Riot grlll merupakan gerakan punk feminis bawah tanah yang dimulai awal

tahun 1990-an. Riot grrrl sering mengangkat isu-isu seperti pemerkosaan,

kekerasan dalam rumah tangga, seksualitas, dan pemberdayaan perempuan.

Beberapa band yang berhubungan dengan gerakan ini yakni, Fifth Coloum, Bikini

kill, Brat mobile dan juga queercore yang lesbian seperti Team Dresch. Para

anggota riot grrr; kebanyakan berasal dari Seattle, Olympia, dan Washinghton

DC.26

8) Scum Punk

Scum punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight edge scene.

Mereka sangat peduli dengan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral,

kesehatan, dan menghargai diri sendiri juga orang lain. Mereka berusaha tidak

mengkomsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.

Scum punk mencoba menggabungkan antara kehidupan keras dengan music

punk yang sama kerasnya. Banyak pengikutnya terlibat dalam penulisan tentang

hal yang (tabu) antara lain termasuk inses, perkosaan, pedofillia, melukai diri

sendiri, homoseksualitas, pencuriaan, penggunaan narkoba, dan perilaku

anti-sosial. Disisi lain, terdapat pro-kontra dalam scum punk karena mereka memiliki

25

Ibid., h.58

26

(30)

filosofi life hard die young. Hidup mereka hanya untuk hari ini, tidak terlalu

memikirkan masa depan.27

9) Skate Punk

Skate punk dimulai pada pertengahan 1980-an di California. Ketika itu,

bermain skateboard semakin popular dan dianggap sebagai suatu bentuk

perlawanan. Dinamai skate punk karena kegemaran anggotanya dalam bermain

skateboard. Band- band yang termasuk dalam gelombang pertama, yaitu NOFX,

Suicidal Tendencis. Sementara yang berpengaruh adalah Black Flag, JFA, Agent

Orange, dan Minor Threat. Adanya tumpang tindih yang signifikan antara suara

punk dan dari bentuk punk lain dari punk, membuat banyak band dari skate punk

juga termasuk dalam genre seperti pop punk, melodis hardcore, hardcore punk

dan trash core.

10)Ska Punk

Ska punk merupakan gabungan antara punk dengan musik asal Jamaica yang

disebut dengan Reggae. Merekan juga memiliki tarian tersendiri yang biasa

mereka sebut dengan skanking atau pogo. Tarian enerjik ini sesuai dengan musik

ska punk yang memiliki beat beat yang cepat. Band-band yang mengawali ska

punk diantaranya The Specialis, The Beat, dan Madness.28

d. Aliran Musik Punk 1) Classic Punk Rock

Musik punk rock klasik sangat kental dengan rock n’ roll-nya. Di Inggris dan Amerika pada 1970-an sampai 1980-an terinspirasi oleh The Beatles dan Elvis

Presley yang temponya sedikit dipercepat dan diperkasar yang membuat musik

tersebut sampai sulit diterima pada masa itu. Sementara generasi mudanya pada

masa itu tidak peduli. Merekan menganggap musik sebelum ini kedengaran

membosankan. Diikuti dengan keadaan keluarga yang terlalu mengekang, mereka

27

Ibid., h. 59-60

28

(31)

menjadi jenuh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa band yang berkibar pada

masa itu, yakni Sex Pistols, Ramones, The Clash, The Dammed, dan The Jam.29

2) New Wave

Musik new wave agak berbeda. Melodinya lembut dan sentimental serta

menyuarakan tentang kedamaian dunia dari kehidupan sehari-hari dengan konsep

music yang unik. Para pelaku new wave mencari warna baru karna itulah disebut

dengan new wave yang artinya gelombang baru. Band yang beralirkan new wave

antara lain The Cure, The Police, The Jam, dan Super Grass yang mayoritas

berasal dari Inggris dan biasa disebut brit pop atau brit rock.30

3) Raw Punk

Raw Punk muncul di akhir tahun 1070-an dipelopori oleh Exploited dan

Chaos UK. Aliran musik ini mengandalkan kecepatan ketukan 1/24, kekompakan

permainan yang sangat berenergi sehingga musiknya terdengar membangkitkan

adrenalin. Pada musik itu mereka mampu mengangkat kaum Indian dengan

dandanan rambut ala mohawk dan jaket kulit penuh dengan spike seolah-olah

mereka adalah suku Indian yang menentang Amerika atas penindasannya terhadap

suku Indian.31

4) Hardschool School

Dipelopori oleh Black Flag dan dilanjutkan oleh Raykers and Youthof Today

yang membawakan paham straight edge scene yaitu paham yang mengajarkan

hidup lurus. Hardcore pada mulanya bertempo cepat dengan drum dan vocal

berjalan seiring. Pada akhir 1980-an, hardcore bercabang menjadi dua suara yaitu

tradisional yang berbasis punk yang disebut hardcore new school.Metalcore atau

metallic hardcore.

Di Amerika serikat, genre music dikenal sebagai hardcore punk berasal dari

berbagai daerah awal 1980-an dengan pusat-pusat aktivitas terkenal di California,

Washingthon DC, New York, Michigan, dan Boston. Tipikal lagu hardcore

biasanya pendek dan sangat cepat, keras. Lagu-lagunya bertemakan politik,

29

Ibid., h. 61

30

Ibid.,

31

(32)

kebebasan berendapat, kekerasan pengasingan diri dari masyarakat, Straight edge,

perang dan tentang sub-kultur hardcore itu sendiri.32

5) Melodic

Pertengahan tahun 1980-an sampai 1990 lahir perpaduan antara punk rock

dan raw punk. Gabungan nada yang harmonis dengan kecepatan permainan dan

kekompakan. Mudah dicerna dan memberikan variasi khusus identik dengan

kecerian. Band yang berciri seperti ini antara lain Nofx, Goldfingers, The

Vamdals, Usseles ID, No Use for A Name, New Found Glory, Blink 182.33

6) Emo

Emo singkatan dari emotional music atau disebut juga dengan emotive

hardcore. Aliran music punk rock pop yang diisi dengan emosional baik

kesedihan atau kemarahan dan lebih menggunakan perasaan dalam memainkan

alat musiknya. Emo muncul dari genre hardcore punk pada awal 1980-an di

Washingthon DC, Emo muncul sebagai reaksi atas meningkatnya kekerasan di

komunitas hardcore punk dan rasa tidaksenangan terhadap MacKaye dari Minor

Threat yang mengubah focus musiknya dari komunitas menjadi kepentingan

politik individual. Dipelopori oleh rites of Spring diikiti band utama lainnya

seperti Embrace, Gray Matter,dan Beefeater.34

7) Gothic Punk

Jenis music gothic punk merupakan perpaduan antara punk dengan gothic.

Musik gothic menyuarakan tentang misteri kematian, dunia mistik,dan hal-hal

yang berbau horor. Awalnya gothic punk dikenal sebagai deathrockers atau death

punks. Pencetus gothic punk ialah The Misfits dari New Jersey pada 1977.

Lirik-lirik dan gambar-gambar awal band itu fokus pada retro fiksi ilmiah, film horror.

Pada Akhir 1970-an ada band-band seperti TSOL dari Orange Country,

Siouxsie dan The Banses (Inggris) yang menciptakan bentuk baru dari punk.

32

Ibid., h. 62

33

Ibid., h. 63

34

(33)

Metallica termasuk band yang terinspirasi dari mereka sehingga The Misfits sering

pula dianggap sebagai band metal oleh para penggemar musik metal.35

e. Pakaian dan Aksesoris Punk 1) Standar Punk

Pada umumnya, punk modern memakai bahan kulit, dengan spikes, rantai dan

sepatu (boots) tempur. Mereka sering memakai unsur dari fashion awal punk,

seperti rompi kutten disebut juga battle jacket, celana budak (seringnya

kotak-kotak), dan pakaian robek (bisa berupa jahitan robekan celana atau kemeja).

Rambut biasanya dicat dengan warna terang yang tidak alami seperti merah,

biru, hijau, atau jeruk yang sangat mencolok dan menarik perhatian. Rambut

disusun menjadi gaya Mohawk atau liberty spikes (gaya rambut runcing bebas

seperti rambut patung Liberty). Rambut juga bisa dipotong sangat pendek atau

dicukur. Ikat pinggang yang popular memakai kancing logam dan yang berpeluru.

Jaket kulit dan rompi kerap tambalan atau dicat dengan logo yang

mengekspersikan selera music. Celana biasanya ketat sehingga terlihat sangat

kecil, paku logam atau giwang sering ditambahkan pada jaket dan rompi.36

2) Glam Punk

Glam punk adalah gaya fashion paling tua, sering diasosiasikan dengan grup

band New York Dolls. Gemerlap, ber make-up androgini, rambut dicat cerah, jeans

drainpipe , yaitu celana yang berbentuk pipa yang bagian bawahnya mengetat.

Celana ini sebagai bentuk reaksi terhadap celana menyala yang dikenakan kaum

hippies. Warna-warna cerah seperti biru dan kostum yang tidak biasa yang sering

dipakai seperti motif macan atau kemeja satin.37

3) Hardcore

Gaya berpakaian scene hardcore sering berubah-ubah sejak genre ini dimulai

tahun 1970-an. Gaya pakaian yang dipilih adalah jeans baggy atau celana kerja,

pakaian atletik,celana kaki atau kargo, tshirt band t-shirt polos. Banyak hardcore

35

Ibid., h. 64

36

Ibid., h. 68

37

(34)

punk mengenakan pakaian olahraga, termasuk Pony, Vans, Adidas, puma dan

Nike. Kenyamanan pribadi dan kemampuan beratrkasi sangat berpengaruh dalam

gaya ini.38

4) Anarcho Punk

Fashion anarcho punk merupakan adaptasi yang dipolitisasi dari punk

tardisional. Semua Fashion hitam bersifat militer dirintis oleh Crass di Inggris

dan Crufix di Amerika Serikat. Hal yang tampak menonjol adalah menggunakan

simbol dari slogan anarkis. Biasanya yang dipakai seperti celana ketat,kemeja

band, dan sepatu boots, serta lambut bergaya spikes liberty.39

5) Crust punk

Fashion crust punk merupakan evolusi esktrem dari fashion tardisional punk

yang sangat dipengaruhi oleh beberapa band. Ciri khas fashion dari crust punk

termasuk celana panjang/pendek hitam atau panjang loreng dengan tambalan,

t-shirt robek, hoodies dengan tambalan,dihiasi rompi dan jaket (umumnya denim

hitam),ikat pinggang berpeluru, perhiasan terbuat dari rami, kadang juga mamakai

kelepak pada bagian bawah. Pakaian yang tidak dicuci dan tidak sehat menurut

standar konvesional dan gimbal justru popular dikalangan mereka.40

f. Faktor yang Mempengaruhi Seseorang Ikut dalam Komunitas Punk

Banyak faktor mengapa seseorang ikut dalam sebuah komunitas punk.

Antara lain karena mereka mempunyai sebuah tujuan dan ideologi yang sama.

Sehingga mereka mudah menerima sebuah golongan yang dianggap sebagai

sesuatu yang sama, yaitu tujuan yang ingin dicapai. Ada juga yang tertarik dari

motto komunitas punk, yaitu equality atau persamaan hak. “Aliran Punk lahir

karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik Punk dan adanya gejala

perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing. Sehingga mereka mengubah

38

Ibid., h. 69

39

Ibid., h. 69-70

40

(35)

gaya hidup dengan gaya hidup Punk. Disisi lain ada juga komunitas punk ini yang

mempunyai kegiatan positif.

g. Komunitas Punk Taring Babi

Mike dan beberapa anggota komunitas punk taring babi lainnya adalah

mahasiswa yang duduk dalam bangku kuliah Jurusan dan Universitas Grafika

Jakarta. Tepatnya pada tahun 1996, mereka juga aktif sebagai aktivis mahasiswa

diberbagai organisasi pergerakan mahasiswa pada saat itu yang bernama AFRA

(anti Fasis dan Rasisme). Dikarenakan organisasi tersebut sudah tidak sepaham

lagi, serta orientasi dan cita-cita organisasi tersebut sudah keluar dari

batasan-batasan dan nilai-nilai perjuangan aktivis pergerakan pada saat itu. Organisasi

tersebut selalu memperebutkan kepentingan-kepentingan politis praktis, baik

kepentingan organisasinya maupun kepentimgan individu. Kemudian setelah Mike

dan beberapa teman lainya keluar dari organisasi AFRA mereka mencoba

membentuk organisasi baru yang bernama JAFA NUS (Jaringan Anti Fasis

Nusantara), berideologoikan sebuah persamaan, kesamaan, visi melihat suatu

ideologi anarkisme yang sangat berkaitan erat dengan ideologi sosialisme.41

Seiring dengan berjalannya waktu, Mike dan beberapa temannya lainya tidak

dapat bertahan lama dalam tubuh organisasi JAFA NUS (Jaringan Anti Fasis

Nusantara). Dengan mencoba berkumpul, berinisiatif untuk membuat sebuah

kelompok atau komunitas yang bernama Punk. Diindentifikan sebagai suatu anak

muda yang haus akan segala bentuk ketidak adilan,kekejaman, kekerasan, dari

segala bentuk penindasan, diskriminasi lainya yang dilakukan oleh penguasa,

aparat TNI/POLRI, serta pemerintah pada saat itu.42

Komunitas Punk ini muncul pada 22 September 1997 yang bertepatan dengan

memperingati hari ibu pada saat itu.43 Setelah itu,sekelompok anak muda tersebut

membentuk komunitas punk yang bernama anti ABRI sebagai bentuk kritikan

41

Wawancara dengan Mike (Pendiri Komunitas Punk Taring Babi) di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.

42

Wawancara dengan Mike (Pendiri Komunitas Punk Taring Babi) di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng agung,16 juli 2013.

43

(36)

terhadap kekerasan, kekejaman militer pada saat itu karena beberapa hal, pada

tahun yang sama mereka juga mengganti nama anti ABRI menjadi TNI. Pada

kenyataannya nama Komunitas Punk yang bernama anti ABRI berubah menjadi

komunitas Taring Babi yang didirikan sekitar pada tahun 2002. Taring Babi

adalah komunitas tempat marjinal bernaung. Selanjutnya, komunitas ini

dinamakan komunitas Taring Babi dikarenakan mereka belajar dari babi karena

babi mahluk yang rakus. Artinya sama dengan simbol Kapitalisme rakus dan

taringnya itu senjatanya. Komunitas ini mempunyai sebuah grup band yang

bernama Marjinal. Marjinal sendiri dapat diartikan sebagai kaum terpinggirkan,

dan kaum tertindas dan mereka menyanyikan lagu yang syairnya bercerita tentang

masyarakat yang terpinggirkan. Sejumlah anak muda tersebut akhirnya

membentuk sebuah komunitas yang bernama Marjinal.

Sedangkan nama band Marjinal sendiri digunakan oleh Komunitas Punk,

Karena mereka terinspirasi oleh dari sosok seorang ibu rumah tangga yang bekerja

sebagai buruh dan aktivis berbagai bentuk tindakan, diskriminasi dan segala

bentuk penindasan yang dilakukan penguasa pada kaum buruh pada saat itu.44

Taring Babi tidak berbeda dengan komunitas punk lainya mereka mencari makan

dari pertunjukan musik dengan mengamen atau manggung, menjual desain poster,

membuat seni tattoo, menyablon kaos, mencetak undangan, membuat lagu serta

mendistribusikan sendiri ke distro lain,serta membuat hasil kerajinan tangan dari

limbah plastik menjadi suatu hasil karya seni yang bernilai tinggi.

Taring Babi sudah menetaskan lima album, yang antara lain pernai dipakai

untuk latar sebuah Film Punk in Love film tahun 2009 yang dibuat oleh Ody C.

Harahap yang dibintangi Vino G Bastian dan Bob pun sempat membintangi film

tersebut walaupun hanya beberapa saat.45 Komunitas Taring Babi sudah dikenal

oleh banyak wisatawan lokal ataupun mancanegara, sehingga banyak yang

mengunjungi sanggar tersebut. Wisatawan mancanegara yang pernah

mengunjungi sanggar Taring Babi ialah Jerman, Jepang, Belanda dan Negara

44

Wawancara dengan Mike (Pendiri Komunitas Punk Taring Babi) di Sanggar Komunitas Punk Taring Babi, Lenteng Agung,16 Juli 2013.

45

(37)

tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. Komunitas ini juga

menghasilkan kaos, produk yang mereka pasarkan sudah sampai ke pulau

Sumatera, Kalimantan , Sulawesi.

Pendapatan-pendapatan yang didapat dari komunitas ini biasanya dipakai

untuk keberlangsungan kehidupan sehari- hari di komunitas ini, membayar uang

sewa rumah, serta sesekali dipakai untuk melengkapi modal produksi dengan

membeli alat musik, membeli alat sablon ataupun membeli barang lain seperti

papan dan tinta untuk mengajarkan siapa saya yang ingin belajar seni cukil. Usaha

Taring Babi untuk hidup berdikari, membuat mereka bertahan hingga sampai

sekarang. Proses itu pula yang membuat mereka bisa hidup berdampingan secara

baik dengan masyarakat.

Kegiatan di dalam sanggar Taring Babi sangat positif jika ada acara- acara

kegiatan rutin dari wilayah tersebut mereka tidak sungkan- sungkan turun

langsung untuk membantu para warga lainnya.46 Maka dari itu warga disekitar

tidak ingin mereka pergi dan ingin tetap bertahan kedepannya komunitas Taring

Babi masih ingin belajar lebih banyak dari masyarakat dan menghasilkan

karya-karya untuk dinikmati bersama.

3. Pengetian Pendidikan

“Pedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan

mendidik. Pedagogik berasal dari kata Yunani paedagogia yang berati “Pergaulan

dengan anak-anak. Pendidikan adalah usaha sadar diri orang dewasa untuk

membantu atau membimbing pertumbuhan atau perkembangan anak/peserta didik

secara teratur dan sisitematis kerah dewasaan”.47

Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2

tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I Ayat I menyebutkan

46

Wawancara dengan Tiki (salah satu warga disekitaran komunitas Punk Taring Babi) 16 Juli 2013.

47

(38)

”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang”.48

Menurut Frire, “pendidikan diartikan dengan salah satu upaya untuk

mengembalikan manusia agar terhindar dari bentuk penindasan, kebodohan

sampai ketertinggalan”.49 Maka pendidikan sebagai hak primer harus menjadi

proses dialektalis antarmanusia, karena sejak lahir manusia sudah diberikan bekal

pendidikan oleh orang tua dirumah, kemudian mendapatkan pendidikan dalam

lingkungan sekolah, dan pada akhirnya manusia mendapatkan pendidikan dari

proses interaksi sosial dengan lingkungan masyarakat. Pendidikan adalah proses

untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan

memberdayakan diri.50

Selanjutnya, menurut Francis Wahono “pendidikan sebagai wahana untuk

menyalurkan ilmu pengetahuan, alat pembetukan watak, alat pelatihan

keterampilan, alat mengasah otak, serta media untuk meningkatkan keterampilan

kerja.51 Dalam pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai

sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

kebutuhan.52

Sedangkan menurut Undang-Undang Sisdiknas NO.20 Tahun 2003 adalah ”Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.53

48

Gunawan H Ary, Sosiologi Pendidikan: Suatu analisi sosiologi tentang berbagai problem pendidikan. ( Jakarta: Rhineka Cipta, 2010) h.76

49

M.Yunus Firdaus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004) h. 1.

50

Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan. (Jogjakarta : AR-RUZZ Media, 2010) h. 27.

51

Francis Wahono, Kapitalisme Pendidikan. (Yogyakarta : Insist Press, 2001) h.3

52

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (bandung; PT Remaja Rosda Karya, 2006) h.10.

53

(39)

Dalam arti sederhana Pendidikan sering juga dapat diartikan sebagai usaha

manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam

masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau

paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja

oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa (Dewasa dimaksudkan adalah dapat

bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogies

dan sosiologis).

Berikut definisi pendidikan menurut para ahli yang dikutip oleh Ngainun

Naim dan Achmad Syauqi Darmaningtyas mendifinisikan “pendidikan sebagai

usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih

baik.”54

Sementara, menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat dalam

Ngainun Naim dan Achmad Sauqi pendidikan adalah “usaha untuk mengalihkan

adat-istiadat dan seluruh kebudayaan dari generasi lama ke generasi baru.”55

Dalam Ngainun Naim dan Achamd Sauqi, Muhammad Abduh mengatakan

bahwa “pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk melakukan perubahan.”56

Masih dalam Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Abdul Munir Mulkhan

menegaskan bahwa “pendidikan merupakan model rekayasa sosial yang peling

efektif untuk menyiapkan suatu bentuk masyarakat masa depan.”57

Dari beberapa pengertian pendidikan di atas, telah jelas bahwa pendidikan

merupakan suatu alat yang diperlukan untuk mencapai cita-cita, alat untuk

mengubah keadaan menjadi lebih baik, dan alat untuk membentuk masa depan.

Setiap bangsa, setiap individu pada umumnya menginginkan pendidikan.

Dengan pendidikan dimaksud disini pendidikan formal, makin banyak dan makin

tinggi pendidikan makin baik. Bahkan diinginkan agar tiap warga negara

melanjutkan pendidikanya sepanjang hidup. Dahulu banyak tugas pendidikan

yang dipegang oleh keluarga dan lembaga-lembaga lain yang lambat laun makin

54

Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi, (Jogjakarta:AR-Ruzz Media, 2010) h. 29.

55

Ibid., h. 30.

56

Ibid.,h.35.

57

(40)

banyak dialihkan menjadi beban sekolah seperti mencari nafkah, kesehatan,

agama, pendidikan kesejahteraan keluarga, dan lain-lain.

Namun pendidikan formal tak dapat menanggung transmisi keseluruhan

kebudayaan bangsa. Masyarakat masih akan tetap memegang fungsi yang penting

dalam pendidikan transmisi kebudayaan. Pendidikan norma-norma, sikap

adat-istiadat, keterampilan sosial dan lain-lain banyak diperoleh dalam keluarga

masing-masing. Proses ini diperoleh anak terutama dalam pengalamannya dalam

pergaulan dengan anggota keluarga, teman-teman sepermainan dan kelompok

primer lainya, bukan disekolah.58

4.

Tinjauan Sosiologi Tentang Beberapa Faktor Masalah Sosial

a. Faktor Keluarga

Keluarga terdiri dari bapak, ibu, saudara kandung dan dapat mencakup nenek,

kakek, paman, bibi dan lain-lainya yang merupakan agen sosial. Dalam Sumanto

Kamanto, menurut Gertude Jacger, “mengatakan bahwa di era modern ini suatu

peranan yang paling penting dalam agen sosial terletak kepada kedua orang tua

anak itu sendiri. Bagaimana orangtua dan keluarga dapat membuat situasi dan

kondisi rumah yang lebih nyaman bagi perkembangan anak.”59

Kemudian, keluarga juga adalah suatu kelompok masyarakat yang mempunyai

hubungan erat emosional, kekerabatan, perkawinan dan hubungan darah baik

berkaitan dengan Bapak dan Ibu. Keluarga juga dapat menentukan hubungan baik

dengan sesama anggotanya jika kebahagiaan dan kemakmuran, akan selalu tetap

terjaga dan selalu ada disetiap anggota keluarga dalam ikatan keluarga. Keluarga

juga sangat mempunyai jaringan sosial yang lebih besar, dikarenakan pengawasan

dari orang tua, dan saudara-saudara kita untuk dapat memberikan perhatian, kritik,

saran, perintah, pujian, rayuan dan peringatan atau ancaman agar kita sebagai

58

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995) h.13

59

(41)

anak- anaknya dapat menunaikan segala kewajiban yang telah diamanatkan kedua

orang tua.60

Selanjutnya beberapa fungsi keluarga yang telah diidentifikasikan oleh Horton

dan Hunt adalah sebagai berikut:

1) Keluarga dapat berfungsi sebagai pengatur dorongan seks dalam artian bahwa

tidak ada satupun anak yang melakukan hubungan seks . Tanpa adanya status

perkawinan.

2) Keluarga berperan penting untuk mengawasi dan mengatur anak di dalam

menentukan sifat, dan karakter itu sendiri.

3) Keluarga berfungsi untuk memberikan perhatian, cinta kasih, dan kasih sayang

yang tulus kepada anak-anaknya dan jika keluarga tidak dapat memberikan

kasih sayang serta perhatian kepada anak, maka yang ada dapat melakukan

berbagai tindakan penyimpangan.

4) Keluarga berfungsi untuk memberikan rasa nyaman, aman, dan perlindungan

terhadap anak – anaknya.

5) Keluarga juga berfungsi untuk memberikan keturunan anak.

6) Keluarga berfungsi untuk memberikan status sosial kepada anak dan

hubungan kekerabatan.61

Menurut tokoh sosiologi yang bernama Plato ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dan penyimpangan di dalam sebuah keluarga

pertama, bahwa bahwa masing-masing individu dalam keluarga dapat

mengembangkan sikap dan tingkah lakunya dirinya sendiri dalam sisitem keluarga

yang mapan, hal tersebut mereka tidak dapat mengatasi dan menyelesaikan segala

permasalahan dengan baik dan tidak dapat menyesuaikan diri dari apa yang

dihadapinya dalam kehidupan. Kedua, adanya sebuah konflik pertikaian dan

pertengkaran diantara keluarga sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan

60

William J Goode. Sosiologi Keluaga. Penerjemah Lailahanoum Hasyim (Jakarta PT. Bumi Aksara 2007), h.2-4.

61

(42)

baru dalam kedua belah pihak yang membuat perubahan di dalam sistem

keluarga.62

Carut marut dan kekacauan dikeluarga juga mempengaruhi seseorang dalam

satu unit keluarga berikutini adalah beberapa macam kekacauan yang dialami

keluarga diantaranya:

1) Ketidaksahan yang berati pada dasarnya suami sebagai kepala keluarga tidak

dapat menjalankan tugasnya serta kewajibannya yang sesuai dengan

peranannya.

2) Adanya perceraian diantara suami dan istri membuat salah satu diantara

mereka tersebut memutuskan untuk berpisah dan meninggalkan sehingga

adanya sebuah kewajiban dan peranannya yang berhenti diakibatkan

perceraian.

3) Keluarga yang satu dengan yang lain tidak ada hubungan interaksi, saling

tegur sapa dan dalam setiap anggota-anggotanya masih tetap tinggal dalam

satu rumah dan membuat tidak adanya hubungan emosional satu sama lainnya.

4) Adanya diantara keluarga suami istri yang terpecah belah satu sama lainnya

yang disebabkan salah satu dari mereka telah meninggal dunia, berpisah

karena kasus yang mengakibatkan salah satu dari mereka di penjara, depresi,

dan bencana.

5) Adanya peran yang sangat tidak diinginkan bagi hampir masing-masing

keluarga yang disebabkan karena sakit jiwa, keterbelakangan mental dan

penyakit yang sangat parah dan terus menerus.63

Sebaliknya jika perpecahan diantara keluarga atau (disorganisasi) yang

disebabkan adanya konflik pertikaian antar suami dan istri yang mengakibatkan

terjadinya perceraian diantar kedua belah pihak akan menimbulkan dampak

negatif bagi perkembangan kondisi anak sehingga anak mencari pelarian sebagai

bentuk kekecewaan terhadap kedua orang tua dan disorganisasi di dalam keluarga

62

Ibid., h. 10-11.

63

(43)

terjadi karena adanya konflik peranan sosial yang berbeda atas dasar

Gambar

Tabel 3.1 Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ..................41
Tabel 3.1 Jenis Data , Sumber Data dan Tekhnik Pengumpulan Data
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
Pedoman ObservasiTabel 3.3
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja 3 Unit Layanan Pengadaan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2017 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket

Dimana program pemesanan tiket pesawat ini merupakan program yang lebih sedikit dikembangkan lagi dari bentuk dasarnya, sehingga mempermudah penginputan data, user friendly,

PENGARUH PENGAWASAN KEPALA DINAS TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN CIREBON.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penulisan ilmiah ini metode yang di gunakan adalah dengan menggunakan Studi Pustaka yaitu Dengan membaca buku dan catatan-catatan mengenai teori yang bersangkutan yang di

[r]

(1) Nama Retribusi Terminal dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang, bis umum, tempat kegiatan usaha

( 3) Pem bat alan m at akuliah akibat ket idak cukupan peser t a dit et apkan oleh Ket ua Jur usan/ Pr ogr am St udi at as kesepakat an dengan peser t a m

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN