• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Tata Letak Gudang Dengan Metode Shared Storage Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Tata Letak Gudang Dengan Metode Shared Storage Pada PT. Pusaka Prima Mandiri"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Daftar Pustaka

Apple, James M ,Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerjemah Nurhayati Mardiono. ITB, Bandung 1990

Ardiansyah Ekoanindiyo,Firman,Yaumal Agit Wenada, Perencanaan Tata Letak Gudang Menggunakan Metode Shared StorageDi Pabrik Plastik Kota

Semarang, semarang , 2012

Francis, Richard L, Leon f. McGinnis Jr and John A. White, Facility Layout and Location: An Analytical Approach, Prentice-Hall, New Jersey, 1992. Goetschalckx,Marc and H. Donald Ratliff, shared Storage Policies based On the

Duration stay Of Unit Loads, Georgia, 1990

Mulcahy, David E Warehouse and Distribution Operation Handbook International Edition, McGrew Hill New York, 1994

Purnomo, Hari, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004

Wignjosoebroto, Sritomo, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit Guna Widya, Surabaya 2004

Yohanes, Antoni, Analisa Perbaikan Tata Letak Fasilitas Pada Gudang Bahan Baku dan Barang Dengan Metode Shared Storage Di Pt. Bitratex

(5)

3.1. Pengertian Tata Letak Pabrik1

Tata letak pabrik adalah perancangan susunan fisik suatu unsur kegiatan yang berhubungan dengan industri manufaktur. Perencanaan Tata Letak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu suatu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efesien ekonomis dan aman.

Perencanaan tata letak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif atau tidak efesien. Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif

(6)

dari layout fasilitas akan memberikan kemudahan-kemudahan saat diperlukannya ekspansi pabrik atau kebutuhan supervisi.

3.2. Tujuan Tata Letak Pabrik2

Tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan, dimana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis. Sehingga tujuan utama yang ingin dicapai dari suatu tata letak pabrik adalah:

1. Memudahkan proses manufaktur

Tata letak harus dirancang sedemikian rupa termasuk susunan mesin-mesin, perencanaan aliran, sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan dengan cara yang efesien.

2. Meminimumkan pemindahan barang

Tata letak harus dirancang sedemikian rupa sehingga pemindahan barang diturunkan sampai batas minimum, jika mungkin komponen dalam keadaan diproses ketika dipindahkan.

3. Memelihara fleksibilitas susunan dan operasi

(7)

5. Menurunkan penanaman modal pada peralatan

Susunan mesin yang tepat dan susunan departemen yang tepat dapat membantu menurunkan jumlah peralatan yang dibutuhkan.

6. Menghemat pemakaian ruang bangunan

Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya. Sehingga tiap meter persegi tersebut harus digunakan sebaik-baiknya.

7. Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja

Tata letak yang baik antara lain dapat mengurangi pemindahan bahan yang dilakukan secara manual, meminimumkan jalan kaki.

8. Memberi kemudahan, keselamatan dan kenyamanan bagi pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.

(8)

2. Jarak minimun perpindahan antar operasi. 3. Aliran logis dari material melalui urutan operasi 4. Utilisasi efektif dari ruangan

5. Kepuasan dan keamanan pekerja

6. Fleksibilitas untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan

Tujuan-tujuan tersebut juga dinyatakan sebagai prinsip dasar dari proses perencanaan tata letak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Prinsip integrasi secara total

That layout is best which integrates the men, material, machinery supporting activities, and any other considerations in way that result in

the best compromise”.

Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

b. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal.

Other things being equal, tha layout is best permits the materials to move the minimum distance between operations”.

Hampir semua proses yang terjadi dalam suatu industri mancakup beberapa gerakan perpindahan dari material, yang tidak bisa dihindari

3

(9)

yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya. c. Prinsip aliran suatu proses kerja

Other things being equal, than layout is best that arranges the work area for each operations or process in the same order or sequence that forms,

treats, or assembles the materials”.

Dengan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak balik (back tracking), gerak memotong (cross movement), kemacetan (congestion), dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Ide dasar dari prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan.

d. Prinsip pemanfaatan ruangan

Economy is obtained by using effectively all available space-both vertical and horizontal”.

(10)

e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

Other things being equal, that layout is best which makes works satisfying and safe for workers”.

Kepuasan kerja sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat dianggap sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja menyenangkan dan memuskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan yang bisa kita peroleh. Selanjutnya, keselamatan kerja juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila tidak menjamin atau bahkan justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja di dalamnya.

f. Prinsip fleksibilitas

Other things being equal, that layout is best that can be adjusted and rearrange at minimum cost and inconvenience”.

(11)

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Perusahaan ini berlokasi Jl. Brigjen Zein Hamid, km 6,9 Titi Kuning Medan Sumatera Utara. Waktu penelitian adalah pada bulan Maret 2016 s/d Juni 2016.

4.2. Jenis Penelitian1

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (deskriptif research), yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mencandra atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat- sifat dari objek tanpa membuat prediksi atau mencari pemecahan atas masalah yang ada dalam objek tertentu.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah gudang produk jadi.

4.4. Kerangka Berfikir

(12)

4.5. Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen

Variabel dalam penelitian ini adalah a. Jenis Produk

Jenis Produk adalah jenis produk pada kertas rokok diperoleh dari lantai pabrik melalui observasi dan wawancara.

b. Luas Gudang

Luas Gudang adalah ukuran luas pabrik pada gudang produk jadi diperoleh dari lantai pabrik melalui observasi.

c. Tata letak gudang

Tata letak gudang adalah gambaran dan ukuran pada gudang produk jadi yang sekarang

d. Luas tiap tumpukan

Luas tiap tumpukan adalah (ukuran pallet dan kapasitasnya untuk tiap produk)

e. Laju permintaan

Laju permintaan adalah data permintaan produk daun pintu pada bulan Januari 2015 - Desember 2015.

f. Laju produksi

Laju produksi adalah data produksi produk kertas rokok pada bulan Januari 2015 - Desember 2015.

(13)

Variabel intervening (penyela) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang adalah area penyimpanan produk di gudang produk jadi. b. Aktivitas produk

Aktivitas produk adalah ukuran jumlah aktivitas penyimpanan/ penarikan yang terjadi untuk tiap periode waktu.

3. Variable dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Minimisasi waktu jarak area.

4.6. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan antara lain: 1. Meteran berupa Hand Measure Merk Krisbow 5 m x 19 mm self lock buatan

Cina yang berfungsi untuk mengukur dimensi pallet dan rak (slot) pada gudang produk jadi.

2. Meteran berupa Walking Measure Merk Yamayo 100 Meter buatan dari Cina yang berfungsi untuk mengukur layout aktual pada gudang produk jadi.

4.7. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu: 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, yaitu a. Jenis Produk, diperoleh dari lantai pabrik melalui observasi dan

(14)

b. Luas Gudang, diperoleh dari lantai pabrik melalui observasi. c. Fasilitas Gudang, diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.

d. Data lainnya, seperti ukuran produk, ukuran forklift, ukuran pallet, total

slot tersedia, dan jumlah produk rusak yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak manajemen. Data tersebut adalah : a. Laju permintaan, produksi dan pengiriman produk Januari 2015 –

Desember 2015.

b. Laju proses produksi, diperoleh melalui dokumentasi.

4.8. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, lalu diolah dengan metode yang digunakan

adalah shared storage. Langkah-langkah pengolahan data dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah permintaan dan frekuensi permintaan produk.

Data jumlah permintaan 2015 diolah untuk menentukan permintaan untuk masing-masing produk, kemudian menentukan frekuensi pemesanan tiap produk.

(15)

Penentuan area penyimpanan yang dibutuhkan dan kebutuhan luas lantai: Kebutuhan area penyimpanan

=Kebutuhan Penyimpanan Tiap Produk Perbulan

Kapasitas Penyimpanan Produk Perbulan

Menghitung kebutuhan luas lantai

= Kebutuhan area penyimpanan x Dimensi Produk (pallet)

3. Perhitungan Throughput (T) dan Throughput (T)/Slot (S) untuk setiap produk untuk kondisi awal.

4. Perhitungan jarak setiap Slot ke titik I/O (pintu keluar masuk) berdasarkan jarak terdekat ke pintu I/O untuk kondisi awal.

dij =[x-a] + [y-b]

5. Rancangan perbaikan tata letak gudang dengan shared storage untuk 3 alternatif usulan.

a. kebutuhan ruang (Space requirement) gudang produk jadi usulan b. Penempatan produk (assignment)

1. Perangkaian Throughput (T) dan Slot (S) (T/S)

2. Perhitungan jarak perjalanan (distance travel) antara tiap slot

penyimpanan dengan titik I/O 3. Penempatan produk

(16)

Perhitungan Jumlah dan Frekuensi Mulai

Perhitungan Space Requirement

Perhitungan Throughput

Perhitungan jarak setiap Slot ke titik I/O (pintu keluar masuk).

selesai

Rancangan perbaikan tata letak gudang dengan shared storage

Perbaikan Tata Letak Gudang dan Fasilitas yang Efisien

Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data

4.9. Rancangan Penelitian

(17)

Identifikasi Masalah

Identifikasi penyebab ketidaksesuaian tata letak digudang

Pengumpulan Data Sekunder 1.Data penjualan masa lalu 2.Data proses produksi

Pengolahan Penyajian data luas gudang.

- Menentukan jumlah permintaan dan frekuensi permintaan - Perhitungan Space Requirement untuk tiap produk.. - Perhitungan Troughput tiap gudang (Tj).

- Perankingan nilai T/S terbesar ke terkecil - Perhitungan jarak perjalanan tiap slot keI/O point

- Menempatkan produk dengan T/S terbesar ke slot dengan jarak perjalanan terkecil.

(18)

4.10. Analisis Pemecahan Masalah

Selanjutnya, dilakukan analisis data yang diperoleh. Analisis dilakukan dengan membandingkan momen perbandingan tataletak awal dengan tataletak usulan yang dihasilkan dari metode shared storage. Lalu setelah itu dipilih tataletak usulan yang menghasilkan rancangan tataletak gudang dan fasilitas yang efisien.

4.11. Kesimpulan dan Saran

(19)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan pengukuran atau pengamatan langsung pada gudang produk kertas rokok dengan menggunakan bantuan alat ukur Walking Measure Merk Yamayo 100 Meter dan

Hand Measure Merk Krisbow 5 m. Adapun data yang dibutuhkan dari pengamatan secara tidak langsung yaitu dokumentasi atau database perusahaan seperti data permintaan, data produksi dan pengiriman produk dan layout pabrik sekarang.

PT. Pusaka Prima Mandiri bergerak dalam bidang usaha pembuatan Kertas rokok yang menghasilkan 2 jenis kertas rokok yaitu:

1. Bobbin (dalam bentuk Gulungan) 2. Ream (dalam bentuk Lembaran)

5.1.1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan adalah:

1. Jenis Produk, diperoleh dari lantai pabrik melalui observasi dan wawancara. Adapun data jenis produk yang diproduksi pada PT. Pusaka Prima Mandiri dapat adalah sebagai berikut:

(20)

2. Ream(lembaran), lebar51 cm, panjang putongan kertas rokok 80cm, Jumlah 500 lembar potongan kertas rokok

2. Luas Gudang, diperoleh dari lantai pabrik melalui observasi. Adapun luas gudang barang jadi yang ada di PT. Pusaka Prima Mandiri

Gudang : 63.5 m x 30 m = 1905 m2.

(21)

Adapun Tata Letak gudang barang jadiPT. Pusaka Prima Mandiri dapat dilihat

(22)

4. Data Lainnya, diperoleh melalui observasi (pengukuran langsung) dan dokumentasi. Data-data tersebut berupa:

a. Ukuran produk (slot) (p x l ) : 130 cm x 120 cm b. Ukuran forklift : 280 cm x 130 cm

c. Ukuran pallet (p x l x t) : (110 cm x 110 cm x 14 cm) d. Jumlah slot tersedia 387 slot

e. Produk cacat bobbin 129 dan ream 437

Adapun slot yang dirancang dapat memuat 3 pallet. Ukuran pallet yang digunakan adalah (110cm x 110cm). Langkah-langkah dalam perancangan slot

produk jadi adalah dengan menentukan panjang dan lebar slot sebagai berikut: Panjang slotdisesuaikan dengan ukuran panjang pallet ditambah kelonggaran (allowance) sebesar 20 cm. Kelonggaran dibuat untuk memberikan jarak diantara pallet. Maka perhitungannya adalah:

Panjang slot = Panjang pallet + kelonggaran = 110 cm + 20 cm

= 130 cm

Lebar slot disesuaikan dengan ukuran lebar pallet ditambah kelonggaran

(allowance)

sebesar 10 cm. Kelonggaran dibuat untuk memberi jarak antar pallet. Maka perhitungannya adalah:

Lebar slot = lebar pallet + kelonggaran = 110 cm +10 cm

(23)

Maka ukuran dimensi slotadalah 130 cm x 120 cm

Adapun dimensi slot produk tampak atas dapat dilihat pada Gambar 5.2.

120 cm

130 cm

Gambar 5.2. Dimensi Produk

Dimensi forklift untuk mempermudah melakukan pengangkutan produk daun pintucat yang ada pada PT. Pusaka Prima Mandiri.untuk dimensi. Dimensi forklift

dapat dilihat pada Gambar 5.3.

(24)

Adapun gambar slot sekarang untuk jarak antara tumpukan, jumlah tingkat dan dimensi pada slot dapat dilihat pada Gambar 5.4.

14 cm

120 cm

120 cm

130 cm

10 cm

402 cm

Skala 1:50

Gambar 5.4. Slot sekarang untuk Jumlah Tingkat dan Dimensi Slot

(25)

Adapun data permintaan dan pengiriman produk kertas rokok dapat dilihat pada tabel dapat 5.1.dibawah ini:

Tabel 5.1.Data Produk, Tanggal Pengiriman, dan Tanggal Pemesanan

(26)
(27)

Tabel 5.1.Data Produk, Tanggal Pengiriman, dan Tanggal Pemesanan

(28)

Tabel 5.1.Data Produk, Tanggal Pengiriman, dan Tanggal Pemesanan 16/10/2015 20/10/2015 17503 26/10/2015 30/10/2015 19879 1 Bobbin 1/11/2015 5/11/2015 21238 6/11/2015 10117/2015 16618 21/11/2015 25/11/2015 17027 15/11/2015 19/11/2015 21267 2 Ream 11/11/2015 15/11/2015 16892 16/11/2015 20/11/2015 17460 27/11/2015 31/11/2015 19710 1 Bobbin 1/12/2015 5/12/2015 21627 6/12/2015 10/12/2015 16087 21/12/2015 25/12/2015 17016 15/12/2015 19/12/2015 21355 2 Ream 11/12/2015 15/12/2015 16556 16/12/2015 20/12/2015 17675 26/12/2015 30/12/2015 19759

(29)

Adapun data produksi dan penjualan kertas rokok perbulan dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Data Produksi dan Penjualan Produk 2015

Periode Produksi Penjualan

Januari 149904 131924

Februari 150672 131290

Maret 146978 128814

April 149060 129719

Mei 147628 129111

Juni 149732 130594

Juli 150554 130665

Agustus 148476 129714

September 147040 128900

Oktober 148740 129648

November 148780 129782 Desember 142018 131485

Total 1779582 unit 1561646 unit

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

5.2. Pengolahan Data

Setelah semua data yang dibutuhkan telah dikumpul, maka selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan metode shared storage.

5.3. Pengolahan Data dengan Menggunakan Shared Storage

(30)

1. Menentukan jumlah permintaan produk rata-rata perbulan dan frekuensi permintaan masing-masing produk.

2. Penentuan kebutuhan ruang (Space Requirement) untuk setiap produk pada kondisi awal.

3. Perhitungan Throughput

4. Perhitungan jarak setiap slot ke titik I/O (pintu keluar masuk). 5. Rancangan perbaikan tata letak gudang

6. Menghitung jarak tempuh total bulanan.

5.4. Menentukan Jumlah Permintaan Produk Rata-Rata Per Bulan dan

Frekuensi Permintaan Masing-Masing Produk

Untuk memperoleh jumlah permintaan produk rata-rata per bulan adalah dengan rumus:

(31)

BAB VI

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Hasil Penempatan Produk Kertas Rokok pada Slot

Pada metode ini penempatan produk kertas rokok didasarkan pada perbandingan throughput dan storage (T/S) dengan T/S terbesar ditempatkan pada

slot dengan jarak antara tiap slot dan I/O point terkecil, dan seterusnya. Proses penempatan produk kertas rokok pada metode shared storage adalah dengan menyusun area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantai gudang, kemudian diurutkan area yang paling dekat sampai area terjauh dari pintu keluar masuk I/O, sehingga penempatan barang yang akan dikirim diletakan pada area yang paling dekat dan begitu seterusnya. Shared merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO ( First In First Out) dimana barang yang cepat dikirim diletakan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu masuk-keluar I/O). Rancangan usulan pada tataletak berdasarkan diagonal forklift.

1. Kebutuhan Ruang (Space Requirement)

Pada kondisi gudang produk kertas rokok sekarang, terdapat jumlah total

slot yang tersedia sebesar 387 slot (area penyimpanan), dalam 1 slot dapat memuat 3 pallet. Pada jumlah permintaan tertinggi, dibutuhkan sebesar 437 slot

(32)

maksimum dengan kondisi penggunaan 3 pallet dalam satu slot dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Total Space Requirement untuk Produk Bobbin, dan Ream

No. Jenis

Pada kondisi awal gudang produk kertas rokok , jumlah slot yang tersedia sebanyak 387 slot. Luas gudang produk kertas rokok PT. Pusaka Primam Mandiri telah mencukupi dengan ukuran dimensinya 1905 m2.

Kebutuhan luas lantai untuk tiap slot pada kondisi awal adalah sebesar 681,72m2. Jika dibandingkan dengan kebutuhan luas lantai untuk hasil rancangan dengan permintaan maksimum sebesar 511,68 m2 maka terjadi penghematan luas lantai sebesar 170,04 m2.

(33)

Kebutuhan ruang untuk 328 slot = 328 x (1.30 x 1.20) = 511,68 m2.

dengan luas gudang produk kertas rokok PT. Pusaka prima mandiri cukup luas dengan ukuran dimensinya 1905 m2, memenuhi kebutuhan ruang 511,68 m2.

Adapun perhitungan untuk menentukan persentase pemanfaatan luas lantai di gudang produk jadi adalah:

% Pemanfaatan = kebutuhan luas yang diharapkan −������h������ ������

kebutuhan luas yang diharapkan x 100%

= 681 ,72 −511,68

681 ,72 x 100%

= 170 ,04

681 ,72 x 100%

= 24,94%.

Melihat besarnya rasio gudang pada kondisi awal 64,21% atau sebesar 681,72 m2 dari 1905 m2 luas area yang tersedia. Maka usulan pemanfaatan luas lantai gudang produk kertas rokok sebesar 24,94%. Dengan total rasio gudang usulan sebesar 73,13%.

2. Penempatan Produk (Product Assigment)

Pada penempatan produk kertas rokok dilakukan dengan cara menempatkan produk dengan nilai T/S tertinggi hingga nilai T/S terendah pada

slot dengan jarak pemindahan barang terkecil, dilanjutkan dengan nilai T/S tertinggi produk kedua pada jarak pemindahan ke slot terkecil kedua.

(34)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dengan menggunakan metode Shared Storage pada gudang produk kertas rokok PT. Pusaka Prima Mandiri adalah:

1. Jumlah kebutuhan slot di gudang produk jadi adalah 328 slot, dengan perincian 159 slot untuk produk bobbin B, 169 slot untuk produk ream R 2. Jumlah kebutuhan luas lantai 511,68 m2.

3. Melihat perancangan layout gudang produk kertas rokok usulan didapatkan peningkatan rasio luas gudang sebesar 24,94% atau utilitas gudang produk sekarang 64,21% sedangkan pada utilitas gudang produk usulan sebesar 73.13%.

4. Persentase penghematan waktu dan jarak perjalanan total di gudang produk jadi adalah 33,01%.

5. Jarak perjalanan minimum yang diperoleh pada penelitian ini adalah adalah 34.318,05 (m/bulan).

(35)

7.2.Saran

Saran yang dapat diberikan adalah:

1. Luas gudang sudah cukup, hanya saja diperlukan prosedur yang baik dalam proses penempatan produk, sehingga pemanfaatan tumpukan (pallet) lebih efektif.

2. Penerapan dengan menggunakan metode shared storage ini sangat baik diterapkan pada perusahaan, karena perusahaan berproduksi make to order

yang membutuhkan aktivitas tinggi di gudang dan pengiriman tepat waktu. 3. Untuk kondisi permintaan maksimum, daya tampung gudang produk jadi

untuk kondisi sekarang masih bias menampung produk, sebaiknya dilakukan pemanfaatan luas gudang.

4. Jarak tempuh perjalanan forklift dapat dikurangi apabila perusahaan dengan memanfaatkan luas area yang lebih dekat dengan pintu I/O pada pengiriman gudang.

5. Perusahaan dapat mempertimbangkan menggunakan pallet beroda untuk menghemat waktu perpindahan barang.

(36)

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok. Pada awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, namun pada tahun 1983, perusahaan ini mengalami likuidasi SPP Presiden No. 441/I/PMA/1983 yang menyebabkan perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PT. Kimsari Paper Indonesia.

PT. Kimsari Paper Indonesia berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perusahaan berdiri atas prakarsa tiga pemegang saham, yaitu PT. Sarida Perkasa, PT. Duta Mendut, dan Kimberly Clark Corporation yang membeli seluruh aset dari eks PT. Delitua Paper Mill.

Padatahun 2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Schweitzer-Mauduit dan kemudian berganti nama menjadi Papeteries De Schweitzer-Mauduit. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Schweitzer-Mauduit International Inc. mengumumkan di Alpharetta bahwa PT. Kimsari Paper Indonesia yang merupakan anak perusahaannya telah diambil alih saham kepemilikannya secara keseluruhan, kemudian perusahaan ini berganti nama lagi menjadi Papeteries De Mauduit.

(37)

PMDN. PT. Pusaka Prima Mandiri.PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas rokok terbesar di Indonesia yang terus mengalami perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kualitas produk yang selalu dilakukan, dan bertambahnya jumlah produksi serta permintaan dari pelanggan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) bergerak di bidang industri pembuatan kertas rokok (cigarette paper) dalam bentuk bobbin dan ream. Spesifikasi ukuran kedua bentuk tersebut tergantung dari permintaan setiap pelanggan.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) ini terletak di Jalan Brigjend Zein Hamid Km. 6,9 Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Luas area PT.PPM ini sekitar 49.997 m2. Dengan luas lantai yang digunakan untuk kegiatan produksi dan perkantoran seluas 12.291,2 m2. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan di dalam pemilihan lokasi PT.PPM di daerah Titi Kuning adalah antara lain:

1. Strategis sehingga mudah dalam masalah transportasi.

(38)

2.4. Daerah Pemasaran

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) tersebut dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan di Pulau Jawa dan 25% ke daerah Sumatera Utara. Daerah pemasaran PT. PPM tidak hanya terbatas pada pemasaran didalam negeri saja, akan tetapi sudah menjangkau pemasaran diluar negeri. Pemasaran ke luar negeri umumnya dilakukan di Malaysia. Beberapa pabrik rokok yang menjadi konsumen tetap perusahaan antara lain:

1. PT. Aroma Tobacco International (Kudus) 2. PT. Amiseta (Malang)

3. PT. Bentoel Prima (Malang) 4. PT. Bintang Bola Dunia (Malang) 5. PT. Duta Mendut (Bekasi)

6. PT. Filtrona Indonesia (Sidoarjo) 7. PT. Gelora Djaja (Surabaya)

8. PT. Nojorono Tobacco International (Kudus) 9. PT. HM Sampoerna (Surabaya)

10. PT. Sumatera Tobacco Trading Company (Pematang Siantar) 11. PT. Suburaman (Malang)

(39)

Kertas rokok yang telah dipesan oleh konsumen, akan dikirim oleh perusahaan dengan menggunakan alat angkutan truk untuk pengiriman ke wilayah Sumatera dan sekitarnya, sedangkan pengiriman ke wilayah pulau Jawa dan sekitarnya dilakukan dengan menggunakan kapal (container), begitu juga untuk pengiriman ke luar negeri.

2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling penting untuk memperlancar aktivitas perusahaan sehingga tercapai sasaran dan target yang diharapkan. Agar aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar maka perusahaan harus memiliki organisasi dan manajemen yang baik. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus terkoordinasi sedemikian rupa sehingga dapat mencapai sasaran dan target perusahaan dengan efisien yang tinggi.

2.5.1. Struktur Organisasi

(40)

didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional merupakan struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksana.

(41)

Finance

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Keterangan :

Hubungan Fungsional Hubungan Lini

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM)

(42)

personil mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab tersendiri dengan cakupan yang jelas.

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah sebagai berikut:

a. Manajer Umum (General Manager)

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari.

2) Bertindak sebagai decision making untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

3) Melakukan hubungan kerja dengan pihak pemerintah dan swasta. b. Manajer Keuangan (Finance Manager)

1) Memeriksa dan menganalisa data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan. 2) Merencanakan dan mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan.

3) Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak customer.

c. Manajer Operasi (Mill Operation Manager)

1) Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses produksi.

2) Merencanakan produksi sesuai dengan spesifikasi standar mutu untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

3) Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi dengan mendeteksi kesalahan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

d. Supervisor Quality Assurance

1) Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas.

(43)

agar produksi dapat berjalan dengan baik.

3) Melakukan koordinir untuk memperbaiki mesin-mesin atau peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Manajer Pembelian (Strategic Procurement Manager)

a. Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong.

b. Membuat jadwal ordering barang berdasarkan request dari bagian-bagian tertentu. c. Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan baku dan bahan penolong

dari pihak supplier.

g. Manajer Personalia (Human Resources & General Affairs Manager)

1) Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.

2) Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

3) Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan perusahaan lain maupun pejabat yang menangani ketenagakerjaan.

h. Manajer MIS (Management Information System)

1) Merencanakan sistem informasi yang ada di perusahaan agar berjalan dengan baik. 2) Mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal penyaluran informasi.

3) Membuat saluran LAN (Local Area Network) yang menghubungkan setiap bagian didalam perusahaan.

(44)

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangani urusan administrasi penjualan.

k. Staff

1) Mencatat dan memeriksa status data penjualan mana yang sudah masuk dan yang belum agar memudahkan untuk menindaklanjuti kekurangannya.

2) Menginput data penjualan setiap hari dengan teliti benar dan tepat.

3) Melakukan penagihan dan menindak lanjuti pengiriman data penjualan harian. l. Accunting & Tax manager

1) Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akutansi 2) Memastikan semua kegiatan transaksi dengan benr

3) Bertanggung jawab atas dana dokumen dokumen penting m. Production manager

1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dalam bagian produksi

(45)

1.1.

Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan pada gudang produk jadi di PT. Pusaka Prima Mandiri yang bergerak pada produksi kertas rokok. Produk kertas rokok yang dihasilkan ada 2 jenis yaitu Bobbin (dalam bentuk Gulungan kertas rokok) dan

Ream (dalam bentuk lembaran kertas rokok). Permasalahan yang terdapat pada gudang saat adalah penempatan produk yang tidak teratur, artinya tidak memiliki

aisle (gang) untuk area rak produk jadi yaitu Bobbin dan Ream dan area forklift

(46)

area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantai gudang, kemudian diurutkan area yang paling dekat sampai area yang terjauh dari pintu keluar masuk I/O, sehingga penempatan barang yang akan segera dikirim diletakan pada area yang paling dekat dan begitu seterusnya. Metode ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang memiliki ukuran dimensi produk yang tidak jauh berbeda.

Alasan menggunakan metode shared storage karena permasalahan yang dihadapi oleh PT. Pusaka Prima Mandiri pabrik kertas rokok hampir mirip dengan yang dialami oleh perusahaan pabrik Palstik kota semarang pada jurnal penelitian oleh Firman Ardiansyah Ekoanindiyo, Yaumal Agit Wedana Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang (2012) sehingga diharapkan juga akan memberi solusi pada PT. Pusaka Prima Mandiri.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah tidak terdapat penataan produk kertas rokok yang teratur. Besarnya rasio luas slot penyimpanan terhadap luas gudang produk kertas rokok, jarak antara tumpukan yang terlalu dekat pada lebar aisle (gang) yang tidak memenuhi 3,6m sehingga menyebabkan pengambilan produk kertas rokok pada forklift sulit untuk dilakukan bongkar muat yang dapat membuat jarak tempuh proses pemindahan produk tidak efisien.

(47)

dan mengurangi dampak kerusakan produk kertas rokok.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menentukan kebutuhan rakdi gudang produk jadi berdasarkan penempatan produk kertas rokok.

2. Menentukan kebutuhan luas lantai.

3. Mengetahui pemanfaatan penggunaan luas lantai.

4. Penentuan penghematan waktu dan jarak perjalanan total di gudang produk jadi.

5. Merencanakan jarak antara tumpukan aliran aisle (gang) di gudang produk jadi.

Manfaat yang hendak diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi Mahasiswa

Mampu mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan di dunia kerja dan menambah kemampuan dalam memecahkan masalah di lapangan khususnya dalam pengendalian persediaan melalui rancangan sistem informasi.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan bagi perusahaan bilamana akan diadakan perubahan tata letak layout pada areal penyimpanan gudang bahan baku.

(48)

karena tidak memiliki luas gang yang sesuai dengan forklift yang digunakan sehingga pada saat peletakan produk jadi terganggu. Dengan kondisi diatas maka di usulkan dengan menggunakan metode shared storage. Shared storage

merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO ( First In First Out) dimana barang yang cepat dikirim diletakan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu masuk-keluar (I/O). Metode ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang memiliki ukuran dimensi produk yang sama atau tidak jauh berbeda. Kurang baiknya prosedur penataan barang pada gudang menimbulkan masalah pada gudang tersebut, sehingga gudang terkesan sempit dan kurang tertata. Kondisi tata letak gudang yang tidak berdasarkan suatu perancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidakefisienan waktu pengambilan dan penyimpanan produk jadi. Dalam hal ini proses penempatan produk jadi pada gudang pada pabrik kertas rokok PT. Pusaka Prima Mandiri akan diatur untuk mengurangi jarak perpindahan forklift

lebih pendek yang dapat dilihat dari hasil rancangan usulan pada tata letak penempatan produk jadi pada gudang. Melihat perancangan layout gudang produk kertas rokok usulan didapatkan peningkatan rasio luas gudang sebesar 24,94% atau utilitas gudang produk sekarang 64,21% sedangkan pada utilitas gudang produk usulan sebesar 73.13%. Persentase penghematan waktu dan jarak perjalanan total di gudang produk jadi adalah 33,01%.

(49)

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Oleh

BOY STEVENT P. SIJABAT

110403036

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

I PENDAHULUAN

(55)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha... II-2 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2 2.4. Daerah Pemasaran ... II-3 2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan ... II-4

2.5.1. Sruktur Organisasi ... II-4 2.5.2. Tugas dan Tanggung Jawab ... II-7 2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan ... II-10 2.5.4. Sistem Penggajian Karyawan dan Fasilitas ... II-11 2.6. Proses Produksi ... II-13 2.6.1. Bahan-bahan yang Digunakan ... II-13 2.6.2. Uraian Proses Produksi ... II-16 2.6.2.1. Tahapan Persiapan ... II-16 2.6.2.2. Tahapan Proses Pembuatan Kertas di

(56)

BAB HALAMAN

2.7.2. Peralatan ... II-25 2.7.3. Utilitas ... II-26 2.8. Safety and Fire Protection... II-27 2.9. Limbah ... II-27

III LANDASAN TEORI

(57)

BAB HALAMAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Objek Penelitian ... IV-1 4.4. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-1 4.5. Variabel Penelitian ... IV-2 4.6. Instrumen Penelitian ... IV-3 4.7. Pengumpulan Data... IV-3 4.8. Pengolahan Data ... IV-4 4.9. Rancangan Penelitian ... IV-6 4.10. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-8 4.11. Kesimpulan dan Saran ... IV-8

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

(58)

BAB HALAMAN

5.4. Menentukan Jumlah Permintaan Produk Rata-Rata Per Bulan dan Frekuensi Permintaan Masing-Masing Produk ... V-12 5.5. Perhitungan Kebutuhan Ruang (Space Requirement) untuk Setiap

Produk pada Kondisi Awal. ... V-15 5.6. Perhitungan Throughput ... V-17 5.7. Perhitungan Jarak Perjalanan (Travel Distance) Antara Tiap slot

Penyimpanan dengan Titik I/O.. ... V-19 5.8. Rancangan Perbaikan Tata Letak Gudang dengan

(59)

BAB HALAMAN

5.8.4. Penempatan Produk ... V-66 5.8.4.1. Alternatif I ... V-66 5.8.4.2. Alternatif II ... V-77 5.8.4.3. Alternatif III ... V-89 5.8.5. Jarak perjalanan Total ... V-101 5.8.4.1. Alternatif I ... V-101 5.8.4.2. Alternatif II ... V-112 5.8.4.3. Alternatif III ... V-123

VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Hasil Penempatan Produk Kertas Rokok pada Slot ... VI-1 6.2. Penggunaan Metode Shared Storage ... VI-8

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA

(60)

TABEL HALAMAN

2.1. Jam Kerja Staf ... II-10 2.2. Jam Kerja Karyawan ... II-11 2.3. Parameter dan Kadar Maksimum Limbah Cair ... II-29 5.1. Data Produk, Tanggal Pengiriman, dan Tanggal Pemesanan ... V-7 5.2. Data Produksi dan Penjualan Produk 2015 ... V-11 5.3. Jumlah permintaan produk Bobbin rata-rata Per Bulan ... V-13 5.4. Jumlah permintaan produk Ream rata-rata Per Bulan ... V-14 5.5. Rekapitulasi Jumlah Permintaan Rata-Rata Per Bulan ... V-15 5.6. Frekwensi Jumlah Permintaan Per Bulan ... V-15 5.7. Penerimaan dan Pengiriman Rata-Rata Masing-masing Produk /

bulan ... V-18 5.8. Troughput Tiap Jenis Produk ... V-19 5.9. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan ... V-21 5.10. Perbandingan Throughput (Tj) dan Space Requirement (Sj) ... V-26 5.11. Distance Traveled Produk Tataletak Gudang Sekarang ... V-28 5.12. Kebutuhan Ruang (Space Requirement) Tiap Produk ... V-44 5.13. Perbandingan Throughput (Tj) dan Space Requirement (Sj)

kondisi gudang sekarang ... V-45

(61)

5.15. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan

(bobbin) ... V-48 5.16. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan (ream) . V-50 5.17. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan

(bobbin) ... V-53 5.18. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan (ream) . V-56 5.19. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan

(bobbin) ... V-60 5.20. Kode dan Jarak tempuh antara pintu ke area penyimpanan (raem) . V-62 5.21. Penempatan Produk pada Tiap Slot alternatif 1 ... V-65 5.22. Penempatan Produk pada Tiap Slot alternatif 2 ... V-76 5.23. Penempatan Produk pada Tiap Slot alternatif 3 ... V-86 5.24. Distance Traveled Produk Tataletak Gudang Usulan 1 ... V-105 5.25. Distance Traveled Produk Tataletak Gudang Usulan 2 ... V-116 5.26. Distance Traveled Produk Tataletak Gudang Usulan 3 ... V-126 6.1. Total Space Requirement untuk Produk Bobbin, dan Ream ... VI-2 6.2. Kebutuhan Ruang (Space Requirement) Tiap Produk hasil

(62)

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) ... II-6 2.2. Blok Diagram Pembuatan Kertas... II-22 2.3. Diagram Pengolahan Limbah Padat PT PPM ... II-28 2.4. Diagram Pengolahan Limbah Cair PT PPM ... II-29 4.1. Blok Diagram Pengolahan Data ... IV-7 4.3. Langkah-Langkah Rancangan Penelitian ... IV-8 5.1. Tata Letak Gudang ... V-3 5.2. Dimensi Produk ... V-5 5.3. Dimensi Forklift ... V-5 5.4. Ukuran Slot sekarang untuk Jumlah Tingkat dan Dimensi Slot

(63)

karena tidak memiliki luas gang yang sesuai dengan forklift yang digunakan sehingga pada saat peletakan produk jadi terganggu. Dengan kondisi diatas maka di usulkan dengan menggunakan metode shared storage. Shared storage

merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO ( First In First Out) dimana barang yang cepat dikirim diletakan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu masuk-keluar (I/O). Metode ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang memiliki ukuran dimensi produk yang sama atau tidak jauh berbeda. Kurang baiknya prosedur penataan barang pada gudang menimbulkan masalah pada gudang tersebut, sehingga gudang terkesan sempit dan kurang tertata. Kondisi tata letak gudang yang tidak berdasarkan suatu perancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidakefisienan waktu pengambilan dan penyimpanan produk jadi. Dalam hal ini proses penempatan produk jadi pada gudang pada pabrik kertas rokok PT. Pusaka Prima Mandiri akan diatur untuk mengurangi jarak perpindahan forklift

lebih pendek yang dapat dilihat dari hasil rancangan usulan pada tata letak penempatan produk jadi pada gudang. Melihat perancangan layout gudang produk kertas rokok usulan didapatkan peningkatan rasio luas gudang sebesar 24,94% atau utilitas gudang produk sekarang 64,21% sedangkan pada utilitas gudang produk usulan sebesar 73.13%. Persentase penghematan waktu dan jarak perjalanan total di gudang produk jadi adalah 33,01%.

(64)

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya Program Studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas sarjana ini berisi tentang penelitian penulis yang berjudul “PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE PADA PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI”.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan tugas sarjana ini masih mengalami kekurangan sehingga diharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penulis

(65)

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU dengan baik dan menyelesaikan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, dan yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana, dan selaku koordinator bidang manufaktur yang memberikan arahan terhadap judul tugas akhir ini sekaligus Dosen Pembimbing atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

(66)

5. Bapak G. Sijabat dan ibu R. Manik selaku orangtua penulis yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang dari keduanya. Oleh karena itu, izinkanlah penulis memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta.

6. Kakakku terkasih Rida br. Sijabat, Swanty br. Sijabat, Anggi br. Sijabat serta Abangku terkasih Ryan Sijabat dan Agus Sijabat yang selalu setia mendukung dan memberikan arahan kepada penulis dalam mengerjakan laporan ini

7. Seluruh pegawai Teknik Industri, Bang Ridho, Bang Mijo, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Kak Rahma, Kak Mia dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

8. Pak Ferdinan Togatorop, selaku manager PT. Pusaka Prima Mandiri yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan mengambil data di PT. Pusaka Prima Mandiri.

9. Pak Wildon, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis melakukan penelitian dan membantu penulis dalam pengumpulan data.

(67)

12. Teman-teman GIELAS, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya serta seluruh pihak yang telah membantu penulis.

Gambar

Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data
Gambar 4.3. Langkah-Langkah Rancangan Penelitian
Gambar 5.1. Tata Letak Gudang
Gambar 5.2. Dimensi Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK DAUN PINTU DENGAN METODE SHARED STORAGE DI PT...

digunakan dalam penelitian berupa data primer seperti jenis produk, luas gudang,.. ukuran (dimensi produk), tata letak gudang sekarang, serta data sekunder

Shared Storage Di PTPN III Kebun Rambutan Pengolahan Lateks Pekat”,..

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Perancangan tata letak gudang penyimpanan produk terdapat 121 slot penyimpanan pada lantai gudang dan 83 slot penyimpanan pada mezzanine dimana ada tiga poin utama yang

Proses penempatan produk pada metode shared storage adalah dengan menyusun area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantau gudang, kemudian diurutkan area

Setelah dilakukan pengumpulan data dan pengolahan data dengan menggunakan metode shared storage pada gudang produk jadi di PT.Panatrade maka dapat diambil kesimpulan, yaitu Tata letak

Java Wood Industri, bahwa dengan menggunakan metode shared storage pada gudang produk jadi dapat dilihat tata letak usulan memiliki total jarak tempuh yang lebih kecil daripada tata