• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Tata Letak Gudang Penempatan Produk Menggunakan Metode Dedicated Storage

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perancangan Tata Letak Gudang Penempatan Produk Menggunakan Metode Dedicated Storage"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

27

Perancangan Tata Letak Gudang Penempatan Produk Menggunakan

Metode Dedicated Storage

Prima Denny Sentia1, Suhendrianto1, Arif Rahman1

1Prodi Teknik Industri Universitas Syiah Kuala

Jln. Tengku Syech Abdur Rauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh 23111

1primadennysentia@unsyiah.ac.id

Intisari— PT. BUP memiliki dua aktivitas utama di gudang penyimpanan yakni penyusunan dan pengambilan, kedua aktivitas tersebut dilakukan oleh operator yang berbeda. Hal ini menimbulkan satu masalah di gudang penyimpanan yaitu terjadinya pemborosan waktu pada saat proses material handling, karena operator yang bertugas menyusun produk, menempatkan produk secara acak sehingga menyulitkan operator yang bertugas mengambil produk pada saat pengiriman. Penggunaan metode dedicated storage pada penilitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan, dimana PT. BUP memiliki item produk yang berjumlah ratusan dengan rata-rata penerimaan dan pengeluaran yang mencapai angka 81.170 kardus pada tiap bulannya, sehingga diperlukan luas blok penyimpanan sebesar 886.72 m2 untuk menempatkan produk-produk tersebut. Metode dedicated storage akan menyediakan satu slot penempatan khusus untuk penyusunan produk yang sejenis dalam gudang penyimpanan. Perancangan tata letak gudang penyimpanan produk terdapat 121 slot penyimpanan pada lantai gudang dan 83 slot penyimpanan pada mezzanine dimana ada tiga poin utama yang menjadi acuan, yakni karakteristik produk, luas blok yang dimiliki, dan nilai throughput.

Kata kunci— Tata Letak, Dedicated Storage, Throughput, Slot Penempatan.

Abstract— PT. BUP has two primary activities in the inventory: organizing and picking up goods. Both activities are undertaken by different operators. It leads to wasting time during the process of material handling. The operator assigned to organize goods puts them randomly so that it complicates the work for another operator who will be on duty to pick them up for delivery. It is expected that the use of dedicated storage method in this research would be beneficent for the company. In fact, PT. BUP has product items in hundreds with monthly average of inputs and outputs approximately 81.170 boxes. Thus, a storage block with 886.72 m2 in size is required to locate those products. The method of dedicated storage will provide one specific storage slot for the products of similar type. In the design of the inventory layout, there will be 121 storage slots in the warehouse and 83 slots in the mezzanine in which there are three main points as the reference: product characteristics, the size of blocks owned, and throughput value.

Keywords— Layout, Dedicated Storage, Throughput, Storage Slot.

I. PENDAHULUAN

Perusahaan dalam menjalankan aliran logistiknya, cenderung memiliki suatu ketidakpastian akan permintaan.

Hal ini mendorong timbulnya kebijakan dari perusahaan untuk melakukan sistem persediaan (inventory) agar permintaan dapat diantisipasi dengan cermat, salah satunya adalah dengan menyediakan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara inventory yang disebut sebagai gudang [1].

Gudang merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan segala macam barang keperluan produksi, mulai dari raw material, barang work in process, finished good hingga barang-barang pendukung produksi [2],[3]. Tujuan dan fungsi penyimpanan dari gudang adalah memaksimumkan utilitas sumber daya, kemudian memenuhi kebutuhan pelanggan atau memaksimumkan pelayanan kepada pelanggan dengan memperhatikan kendala sumber daya [4].

Produk yang masuk disimpan di storage sebelum produk tersebut diambil kembali untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Penempatan barang (Storage) adalah kegiatan

yang berhubungan dengan berdasarkan apa suatu barang ditempatkan dalam gudang [5]. Kebijakan penempatan barang ini berdampak pada waktu transportasi yang dibutuhkan dan proses pencarian atau penelusuran barang [6].

Dedicated Storage merupakan salah satu metode dari penempatan barang pada tata letak suatu gudang. Kebijakan dedicated storage yaitu satu tempat penyimpanan dikhususkan untuk menyimpan satu barang tertentu saja [7]. Jumlah lokasi penyimpanan untuk suatu produk harus dapat mencukupi kebutuhan ruang penyimpanan yang paling maksimal dari produk tersebut. Keuntungan metode ini adalah orang yang ingin mengambil barang akan menjadi familiar terhadap lokasi-lokasi produk [8]. Beberapa penelitian terkait dengan perancangan tata letak gudang menggunakan metode Dedicate Storage juga sudah dilakukan diantaranya [9], [10], [11], [12], [13].

PT. BUP adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pendistribusian produk-produk Unilever di Banda Aceh, seperti usaha distribusi lainnya, PT. BUP memiliki gudang penyimpanan produk sementara yang berguna sebagai

(2)

28

tempat penyimpanan sebelum produk didistribusikan ke seluruh kota Banda Aceh dan sekitarnya. Pada gudang penyimpanan ini terdapat ratusan item produk yang disimpan, namun proses pengaturan tata letak gudang penempatan produk tidak didasari terhadap suatu perancangan yang tepat.

Hal yang menjadi permasalahan utama adalah penempatan produk masih bercampur antara kotak besar, kotak sedang dan kotak kecil. Hal ini menyebabkan waktu untuk mencari produk pada saat pengiriman yang cukup lama. Akibatnya proses operasi pada gudang menjadi terganggu, berupa pemborosan waktu dan jarak perpindahan produk pada saat proses material handling.

Penelitian ini berfokus sistem penyimpanan sementara, khususnya terhadap perancangan tata letak gudang penempatan produk. Perancangan menggunakan metode dedicated storage dengan mememperhatikan jumlah penerimaan dan pengeluaran produk serta luas gudang penyimpanan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan suatu tata letak gudang penyimpanan produk yang lebih efisien sehingga dapat mengurangi waktu dan jarak perpindahan produk selama proses material handling.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian ini ada tiga jenis data yang dijadikan sebagai input yang terdiri dari data item barang yang disimpan pada gudang, data penerimaan dan pengeluaran barang, serta spesifikasi gudang penyimpanan. Data item produk bertujuan untuk mengetahui produk apa saja yang disimpan pada gudang. Data ini nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan slot penyimpanan.

Data penerimaan dan pengeluaran barang akan dijadikan sebagai input dalam perhitungan pengukuran tingkat pergerakan barang pada gudang penyimpanan. Data ini didapatkan dengan menghitung rata-rata jumlah penerimaan dan pengeluaran produk selama periode enem bulan terakhir.

Rata-rata jumlah penerimaan atau pengeluaran produk ini akan dijadikan sebagai input dalam perhitungan throughput (pengukuran tingkat pergerakan produk pada gudang penyimpanan).

Perhitungan spesifikasi gudang penyimpanan bertujuan untuk menghitung seberapa besar persentase luas gudang yang dipakai untuk penyimpanan. Spesifikasi gudang penyimpanan yang dimaksud meliputi panjang, lebar, dan tinggi gudang, luas gudang, serta lebar lorong pada gudang.

Throughput adalah pengukuran aktivitas penyimpanan/penarikan yang terjadi pada periode waktu tertentu. Jadi, perhitungan throughput didasarkan pada pengukuran aktivitas penerimaan dan pengiriman dalam gudang penyimpanan produk. Aktivitas untuk aliran material handling dari penerimaan dan pengiriman produk menggunakan handlift. Setiap aktivitas handlift hanya dapat mengangkut satu pallet saja.

(1)

Setelah didapatkan nilai throughput untuk tiap-tiap slot penyimpanan, langkah selanjutnya adalah mengurutkan nilai throughput masing-masing slot mulai dari yang terbesar hingga terkecil. Hal ini bertujuan untuk menentukan posisi penempatan slot berdasarkan pergerakan.

Penentuan slot penyimpanan didasarkan pada persamaan jenis, ukuran kotak, dan juga berdasarkan pergerakan dari produk tersebut., yang mana nantinya akan dihitung luas area slot penyimpanan untuk tiap-tiap produk. Produk nantinya akan ditempatkan pada lokasi yang lebih spesifik dan hanya satu produk saja yang ditempatkan pada lokasi penyimpanan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pada saat penerimaan dan pengiriman produk, meminimalisi waktu pada saat material handling.

Dalam mendesain rancangan tata letak gudang penyimpanan mengacu pada nilai throughput. Pada proses menggambarkan desain rancangan tata letak pada gudang penyimpanan produk, slot dengan nilai throughput terbesar akan ditempatkan pada posisi yang paling dekat dengan titik I/O, slot dengan nilai throughput terbesar kedua akan ditempatkan pada posisi terdekat kedua dengan titik I/O, dan seterusnya. Semakin tinggi nilai throughput suatu slot penyimpanan produk, maka akan semakin dekat pula penempatan slot tersebut dengan titik I/O gudang penyimpanan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Item Produk

Pada gudang penyimpanan yang dimiliki PT. BUP terdapat beberapa jenis produk Unilever, dimana tiap-tiap jenis produk Unilever memiliki bermacam-macam item. Tabel 1 adalah jenis produk Unilever yang ada di gudang penyimpanan PT.

BUP:

TABEL I DATA ITEM PRODUK

No Produk No Produk

1 BLB 14 SNS

2 RYC 15 CLR

3 KBO 16 TME

4 TSW 17 CSP

5 TSM 18 PPD

6 BVT 19 AXE

7 RNS 20 RXN

8 MLT 21 PND

9 SLY 22 LBY

10 SPL 23 LUX

11 WPL 24 CTR

12 VXL 25 ZWL

13 FAL 26 VSL

B. Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran Produk

PT. BUP setiap bulannya menerima produk kurang lebih sebanyak 81.170 kardus. Rata-rata penerimaan produk tiap- tiap jenis pada setiap bulannya ditunjukkan pada Tabel 2.

(3)

29

TABEL II

RATA-RATA PENERIMAAN PRODUK PER BULAN

Produk

Rata-rata penerimaan

per bulan (kardus)

Produk

Rata-rata penerimaan

per bulan (kardus)

BLB 276 SNS 3767

RYC 2374 CLR 3622

KBO 2030 TME 1678

TSW 546 CSP 625

TSM 354 PPD 3728

BVT 1420 AXE 697

RNS 4966 RXN 4376

MLT 4926 PND 4730

SLY 7776 LBY 9388

SPL 1017 LUX 4558

WPL 1085 CTR 4929

VXL 408 ZWL 5338

FAL 344 VSL 6212

Jumlah : 81.170

C. Spesifikasi Gudang Penyimpanan Produk

Gudang penyimpanan produk pada PT. BUP terdiri dari dua bagian, yang mana masing-masing gudang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Denah blok penyimpanan pada lantai ditunjukkan pada Gambar 1 dan denah blok penyimpanan pada Mezzanine ditunjukkan pada Gambar 2.

Dinding Slot Penyimpanan Pintu

A1 A2

A3

A4 A5

A6 A7

A9 A8

GUDANG I

GUDANG II Kantor

Masuk

KeluarKeluar

RuangIstirahat

B1

B 2

B3 B4

B 5 B 6

B B8 7

Gambar 1. Denah blok penyimpanan pada lantai

Rincian luas blok pada lantai penyimpanan ditunjukkan pada Tabel 3.

TABEL III

LUAS BLOK PADA LANTAI PENYIMPANAN PRODUK

Gudang 1 Gudang 2

Kode Luas Lantai (m2) Kode Luas Lantai (m2) A1 1.5 × 8 = 12 B1 14.5 2.5 = 36.25 A2 23 × 3.5 = 80.5 B2 13.6 2.1 = 28.56 A3 13 × 2.5 = 32.5 B3 21 2.4 = 50.4 A4 11 × 2.5 = 27.5 B4 8.5 1.2 = 10.2 A5 11 × 2.5 = 27.5 B5 10.5 2.5 = 26.25 A6 7 × 3.3 = 23.1 B6 7.5 2.5 = 18.75 A7 12 × 2.5 = 30 B7 3.5 8.2 = 28.7 A8 15.6 × 4 = 62.4 B8 12 8.2 = 98.4 A9 15.6 × 4 = 62.4

Total 357.9 Total 297.51

Kantor

Masuk

KeluarKeluar

RuangIstirahat

C1

C2

C3 C4

C5 GUDANG I

GUDANG II D1

D2

D3

D4 D5

Dinding Slot Penyimpanan Pintu

Gambar 2. Denah Blok Penyimpanan pada Mezzanine

Rincian luas blok penyimpanan pada Mezzanine ditunjukkan pada Tabel 4.

(4)

30

TABEL IV

LUAS BLOK PADA MEZZANINE PENYIMPANAN PRODUK

Gudang 1 Gudang 2

Kode Luas Lantai (m2) Kode Luas Lantai (m2) C1 23 2.1 = 48.3 D1 11 2.1 = 23.1 C2 14 2.1 = 29.4 D2 13 2.1 = 27.3 C3 7.5 2.1 = 15.75 D3 21 2.1 = 44.1 C4 11 2.1 = 23.1 D4 10.6 2.6 = 27.3 C5 12 2.1 = 25.2 D5 7.5 2.6 = 19.5

Total 141.75 Total 141.30

Spesifikasi masing-masing gudang penyimpanan ditunjukkan pada Tabel 5.

TABEL V SPESIFIKASI GUDANG

Gudang 1 Gudang 2

Luas (m2) 30 × 19 = 570 Luas (m2) 28 × 18.5 = 518 Volume (m3) 30 ×19 ×7 = 3990 Volume (m3) 28 × 18.5 x 7 = 3626

Utilitas 87.65 % Utilitas 21 2.1 = 84.71%

D. Perhitungan Throughput

Pada tahap ini akan dicari throughput tiap-tiap item produk, namun dalam penentuan rangking througput akan disusun berdasarkan kepada jumlah total throughput tiap-tiap jenis produk Unilever. Hal ini bertujuan untuk merencanakan tata letak yang berbasiskan kepada kelompok jenis produk (family product). Untuk memudahkan dalam perancangan tata letak gudang penyimpanan produk jadi, maka harus ditentukan besarnya nilai throughput untuk tiap-tiap jenis produk (throughput produk yang sejenis).

Aktivitas untuk aliran material handling menggunakan handlift dan hanya dapat mengangkut satu pallet saja.

Sehingga hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah throughput adalah sebanyak 5.276 kali. Artinya bahwa total aktivitas perjalanan pemindahan untuk penyimpanan dan pengambilan yang terjadi dalam periode waktu satu bulan adalah sebanyak 5.276 kali. Nilai rekapitulasi throughput produk yang sejenis ditunjukkan pada Tabel 4.

TABEL IV

REKAPITULASI THROUGHPUT PRODUK YANG SEJENIS

Produk Throughput Produk Throughput

BLB 24 SNS 260

RYC 126 CLR 242

KBO 142 TME 138

TSW 30 CSP 48

TSM 18 PPD 312

BVT 108 AXE 44

RNS 324 RXN 216

MLT 348 PND 252

SLY 538 LBY 646

SPL 82 LUX 304

WPL 82 CTR 300

VXL 32 ZWL 280

FAL 18 VSL 362

Jumlah : 5.276

E. Perangkingan Throughput

Perengkingan throughput dilakukan untuk mengetahui jenis produk yang memiliki aktivitas pergerakan yang paling cepat hingga yang paling lambat. Yang mana nantinya dalam perancangan tata letak penyimpanan produk jadi salah satunya beracuan dari hasil perengkingan througput tersebut.

Rangking dari throughput ditunjukkan pada Tabel 6.

TABEL VI RANGKING THROUGHPUT

Rangking Produk Nilai

Throughput Rangking Produk Nilai Throughput

1 LBY 646 14 KBO 142

2 SLY 538 15 TME 138

3 VSL 362 16 RYC 126

4 MLT 348 17 BVT 108

5 RNS 324 18 WPL 82

6 PPD 312 19 SPL 82

7 LUX 304 20 CSP 48

8 CTR 300 21 AXE 44

9 ZWL 280 22 VXL 32

10 SNS 260 23 TSW 30

11 PND 252 24 BLB 24

12 CLR 242 25 TSM 18

13 RXN 216 26 FAL 18

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai throughput tertinggi sebesar 646 aktivitas per bulan pada produk LBY, dan nilai throughput terendah sebesar 18 aktivitas per bulan pada produk TSM dan FAL. Artinya pada saat penentuan slot penyimpanan, LBY harus ditempatkan pada blok yang paling dekat dengan titik I/O dan mampu menampung semua produk tersebut. Sedangkan TSM dan FAL bisa diletakkan pada blok penyimpanan yang memiliki jarak terjauh dengan titik I/O dikarenakan kecilnya nilai throughput dari produk tersebut.

Tapi throughput tidak sepenuhnya menentukan posisi penempatan slot penyimpanan suatu produk, karena ada aspek lain yang harus dipertimpangkan.

F. Penentuan Slot Penyimpanan

Untuk menyelesaikan masalah perancangan tata letak yang dialami oleh PT. BUP ada tiga aspek yang menjadi bahan pertimbangan, yaitu:

1. Karakteristik produk yang disimpan.

2. Luas blok penyimpanan yang tersedia.

3. Nilai throughput.

Kombinasi antara metode dedicated storage dan juga pertimbangan karakteristik dari produk yang disimpan akan menghasilkan suatu rancangan tata letak yang lebih baik, yang mana perancangan tata letak nantinya akan didasarkan pada pergerakan dan juga sifat dari produk yang disimpan.

Berdasarkan hasil dari identifikasi produk-produk yang ada di gudang berdasarkan kesamaan karakteristik, maka produk- produk tersebut dapat dibagi menjadi enam kelompok yaitu: (a) Makanan dan minuman, (b) Sabun dan shampoo, (c) Pasta gigi, (d) Detergen, (e) Kosmetik, dan (f) Pembersih lantai.

Perhitungan luas blok penyimpanan yang tersedia dibandingkan dengan blok-blok penyimpanan yang ada, untuk mendapatkan blok yang paling maksimal untuk tiap-tiap jenis

(5)

31

produk. Luas slot penyimpanan tiap jenis produk ditunjukkan pada Tabel 7

.

TABEL VII

LUAS BLOK PENYIMPANAN TIAP PRODUK

Produk Luas Lantai yang

Diperlukan (m2) Produk Luas Lantai yang Diperlukan (m2)

BLB 4.59 SNS 46.95

RYC 32.85 CLR 33.83

KBO 26.77 TME 13.50

TSW 8.06 CSP 5.69

TSM 8.06 PPD 47.42

BVT 17.23 AXE 2.73

RNS 90.48 RXN 17.79

MLT 79.95 PND 26.87

SLY 99.67 LBY 104.33

SPL 12.14 LUX 55.91

WPL 13.23 CTR 40.25

VXL 4.43 ZWL 54.07

FAL 1.76 VSL 38.04

Jumlah : 886.72

Dari hasil pertimbangan ketiga aspek diatas, maka posisi blok penyimpanan dan slot penempatan produk ditunjukkan pada Tabel 8.

TABEL VIII

POSISI BLOK PENYIMPANAN TIAP PRODUK

No Nama Produk

Posisi Blok Penyimpanan

Posisi Slot Penyimpanan

1 BLB A7 5

2 RYC D4 dan D5 D4 (3-5) dan D5 (1-4) 3 KBO C5 dan A7 C5 (1-4) dan A7 (6)

4 TSW D4 1

5 TSM D4 2

6 BVT A7 1-4

7 RNS A8 dan A3 A8 (1-10) dan A3 (1-6)

8 MLT A2 1-16

9 SLY B8 1-6

10 SPL A4 4-6

11 WPL A4 1-3

12 VXL A5 8

13 FAL D2 5

14 SNS C1 1-11

15 CLR C2 1-11

16 TME C3 1-5

17 CSP D2 2-4

18 PPD D3 dan D2 D3 (1-11) dan D2 (1)

19 AXE D2 6 dan 7

20 RXN C4 1-9

21 PND D1 dan D2 D1 (1-12) dan D2 (8-10) 22 LBY A9, A6 dan A5 A9 (1-7), A6 (1-5), A5 (1-7) 23 LUX B3 dan B2 B3 (1-9) dan B2 (1) 24 CTR B6 dan B5 B6 (1-7) dan B5 (4-7) 25 ZWL B1 dan B2 B1 (1-10) dan B2 (2-11) 26 VSL B7 dan B5 B7 (1-7) dan B5 (1-3)

G. Perancangan Tata Letak Gudang

Rancangan tata letak gudang penyimpanan produk ditempatkan berdasarkan rincian slot penyimpanan untuk tiap- tiap produk. Gambar 3 menunjukkan hasil rancangan slot penempatan produk pada penyimpanan lantai gudang dan Gambar 4 menunjukkan hasil rancangan slot penempatan pada Mezzanine.

Dari hasil perhitungan diperoleh luas slot penyimpanan yang dimiliki PT Bina Usaha Pratama adalah sebesar 938.36 m2, yang terbagi menjadi 27 area blok penyimpanan. 17 blok penyimpanan terdapat pada lantai gudang, dan 10 blok penyimpanan terdapat pada mezzanine. Sementara itu, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, produk- produk yang ada pada gudang penyimpanan membutuhkan luas area penyimpanan sebesar 886.72 m2.

Produk yang membutuhkan slot penyimpanan terbesar adalah LBY sebesar 104.33 m2. Sedangkan produk yang membutuhkan slot penyimpanan terkecil adalah FAL dan AXE, yakni 1.76 m2 dan 2.73 m2. Besar kecilnya slot penyimpanan suatu produk ditentukan oleh dimensi kemasan, batas tumpukan maksimal dan juga jumlah penerimaan pada setiap bulannya.

Kantor

Masuk

KeluarKeluar

RuangIstirahat

Dinding Slot Penyim panan Pintu

B4 A 1

A3.1 A3.2 A3.3 A3.4 A3.5 A3.6

A2.1 A2.2 A2.3 A2.4 A2.5 A2.6 A2.7 A2.8 A2.9 A2.10 A2.11 A2.12 A2.13 A2.14 A2.15 A2.16

A8.1 A8.2 A8.3 A8.4 A8.5 A8.6 A8.7 A8.8 A8.9 A8.10

A9.1 A9.2 A9.3 A9.4 A9.5 A9.6 A9.7 A5.1

A5.2

A5.3

A5.4

A5.5

A5.6

A5.7

A5.8

A4.1

A4.2

A4.3

A4.4

A4.5

A4.6 B1.1

B1.2

B1.3

B1.4

B1.5

B1.6

B1.7

B1.8

B1.9

B1.10 B8.1

B8.2

B8.3

B8.4

B8.5

B8.6 B1.1

B1.2

B1.3

B1.4

B1.5

B1.6

B1.7

B1.8

B1.9 B6.1 B6.2 B6.3 B6.4 B6.5 B6.6 B6.7

B2.1 B2.2 B2.3 B2.4 B2.5 B2.6 B2.7 B2.8 B2.9 B2.10

A7.1 A7.2 A7.3 A7.4 A7.5 A7.6

A6.1 A6.2 A6.3 A6.4

A6.5

B1.1 B1.2 B1.3 B1.4 B1.5 B1.6 B1.7

B7.1 B7.2 B7.3 B7.4 B7.5 B7.6 B7.7 B2.11

GUDANG II GUDANG

I

Gambar 3. Rincian Slot Penyimpanan pada Lantai Gudang

(6)

32

C1.1

C1.2

C1.3

C1.4

C1.5

C1.6

C1.7

C1.8

C1.9

C1.10

C1.11

C2.7 C2.10 C2.11

C2.1 C2.2 C2.3 C2.4 C2.9 C2.8

C2.6 C2.5

C3.3 C3.1

C3.2

C3.5 C3.4 C4.2

C4.1 C4.9

C4.8

C4.7

C4.3 C4.4 C4.5 C4.6

C5.1 C5.2 C5.3 C5.4

GUDANG I

GUDANG II Kantor

Masuk

KeluarKeluar

Ruang Istirahat

Dinding Slot Penyim panan Pintu

D5.1 D5.2 D5.3 D5.4 D5.5

D4.1 D4.2

D4.3 D4.4 D4.5

D1.7

D1.8

D1.9

D1.10

D1.11D1.12 D1.1

D1.2

D1.3

D1.4

D1.5

D1.6

D2.1 D2.2 D2.3 D2.4 D2.5 D2.6 D2.7 D2.8

D2.9 D2.10

D3.1

D3.2

D3.3

D3.4

D3.5

D3.6

D3.7

D3.8

D3.9

D3.10

D3.11

Gambar 4. Rincian Slot Penyimpanan pada Mezzanine

IV. KESIMPULAN

Hasil dari penggunaan dedicated storage sebagai metode penyelesaian masalah didapatkan bahwa terdapat 121 slot penyimpanan pada lantai gudang dan 83 slot penyimpanan pada mezzanine. Nilai throughput tertinggi adalah LBY sebesar 646, dan nilai throughput terendah adalah TSM dan FAL sebesar 18.

Ada tiga aspek yang menjadi bahan pertimbangan dalam merancang gudang penyimpanan di PT. BUP, yaitu karakteristik produk yang disimpan, Luas blok penyimpanan yang tersedia dan nilai throughput. Produk yang membutuhkan slot penyimpanan terbesar adalah LBY sebesar 104.33 m2 dan yang terkecil adalah FAL sebesar 1.76 m2.

Penelitian ini belum mempertimbangkan biaya ongkos perpindahan material handling dari hasil rancangan yang sudah di relayout menggunakan metode dedicate storage, sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan bisa memperhitungkan total biaya material handling di PT. BUP.

REFERENSI

[1] D.M. Lambert and J.R. Stock, Strategic Logistic Manajement, Fourth Edition, Mc Graw Hill, New York - USA.2001.

[2] J.M. Apple, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan 3rd ed. ITB Bandung, 1990

[3] S. Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan 2nd ed, Guna Widya, Jakarta, 2008

[4] R.A. Hadiguna dan H. Setiawan, Tata Letak Pabrik, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008.

[5] N.P.A. Hidayat, Perancangan Tata Letak Gudang dengan Metoda Class-Based Storage Studi Kasus CV. SG Bandung, Jurnal Al-Azhar

Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, vol. 1 (3), pp. 105-115, Maret 2012.

[6] H. Juliana dan N.U. Handayani, Penempatan Kapasitas Gudang dengan Perancangan Layout Menggunakan Metode Class Based Storage, Jurnal Teknik Industri, vol. XI (2), pp. 113-122, Mei 2016.

[7] S. Heragu, Facilities Design 2nd ed, PWS Publishing Company, Boston, 2006.

[8] R. Koster, T. Le-Duc, and K.E. Roodbergen. Design and control of warehouse order picking: a literature review. European Journal of Operational Research, vol. 182 (2), pp. 481-501, 2007.

[9] I. H. Permana, M. A. Ilhami, dan E. Febianti, Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage, Jurnal Teknik Industri, vol. 1 (4), pp. 272-277, Desember 2013.

[10] A. Prasetyaningtyas, L. Herlina, dan M. A. Ilhami, Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage, Jurnal Teknik Industri, vol. 1 (1), pp 29-34, Desember 2013.

[11] R. Patrisina, dan Indawati, Perancangan Tataletak Gudang Dengan Metoda Dedicated Storage Location Policy (Studi Kasus: PT. X), Jurnal Optimasi Sistem Industri, vol. 9 (10), pp. 37-44, April 2010.

[12] M. K. Lee and E.A Elsayed, Optimization of warehouse storage capacity under a dedicated storage policy, International Journal of Production Research Vol. 43 (9), pp.1785-1805, Februari 2007 [13] A. Fumi, L. Scarabotti, and M.M. Schiraldi, Minimizing Warehouse

Space with a Dedicated Storage Policy, International Journal of Engineering Business Management, vol. 5 (21) pp. 1-8, June 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah memberi usulan perbaikan tata letak gudang pattern dengan menggunakan metode dedicated storage, sehingga pattern yang akan

Tujuan umum penelitian adalah untuk memberikan usulan perbaikan tata letak gudang produk daun pintu yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material di gudang sehingga

Diperlukan pengaturan tata letak gudang agar terdapat layout yang pasti (dedicated) untuk penyimpanan masing-masing barang sehingga jarak perpindahan dan material handling cost

digunakan dalam penelitian berupa data primer seperti jenis produk, luas gudang,.. ukuran (dimensi produk), tata letak gudang sekarang, serta data sekunder

Perancangan Tata Letak Gudang Barang Toko Grosir Laut Gedhe.

Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan perhitungan dari data yang telah dikumpulkan untuk menghasilkan perancangan tata letak gudang produk jadi yang sesuai

Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat dideskripsikan tujuan dari penelitian adalah untuk memberikan usulan perbaikan tata letak gudang distributor produk yang

Dengan layout gudang peletakan produk penyimpanan itu sendiri masih tidak tertata secara baik dan dalam penempatan produknya tida sesuai dengan alokasi area, sehingga ketika melakukan