TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S -1
Program Studi Teknik Industri
Disusun Oleh : HENDRA SUYANTO
E12.2012.00551
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
iv INTISARI
PT. Madya Masa Adhitama merupakan distributor di Jawa Tengah dengan 2 tipe produk yaitu lampu dan kabel yang berasal dari pabrikan di Surabaya. Pada saat pengamatan yang dilakukan dilakukan dalam penempatan produk jadi digudang masih belum teratur atau masih kurang rapi dalam melakukan penyusunan produk, sehingga hal seperti ini menyebabkan ketidakefektifan kerja dalam proses pencarian suatu barang yang kita inginkan jadi akan membuang banyak waktu dalam mencari suatu barang, yang seharusnya mudah untuk ditemukan. Permasalahan yang dihadapi oleh kantor distributor PT Madya Masa Adhitama ini adalah ketidakteraturan dalam penyusunan produk, hal ini akan menghambat waktu proses pengiriman sehingga pemanfaatan ruang menjadi kurang efektif dan banyak yang tidak sesuai dengan sistemtataletakgudang. Metode yang digunakan dalam pengelolaan pergudangan adalah pendekatan sub class dedicated storage dimana setiap produk memilik itempat yang tetap dan berdasarkan frekuensi aktivitas yang terbanyak didekatkan dengan area pintu masuk untuk meminimalisasi jarak perpindahan material handling. Hasil dari pendekatan sub class dedicated storage dapat meminimalisasi jarak tempuh material handling rata-rata per bulan dalah 8.542 m/bulan sedangkan kondisi sebelumnya jarak tata letak awal adalah 10.947 m/bulan.
Kata Kunci : Gudang, Metode Sub Class Dedicated Storage, Perancangan Tata Letak Gudang
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena anugerah-Nya tugas akhir Teknik Indutri yang berjudul “Perbaikan Tata Letak Gudang Dengan Menggunakan Metode Sub Class Dedicated Storage Pada PT Madya Masa Adhitama” dapat terselesaikan dengan baik tanpa halangan yang berarti. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Eng Yuliman Purwanto, M. Eng. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2. Dr. Ir Rudi Tjahyono, MM selaku Ketua Program Studi Teknik Industri. 3. Dwi Nurul Izzhati, M.MT selaku dosen pembimbing I.
4. Rindra Yusianto, S.Kom, MT selaku dosen pembimbing II.
5. Dosen-dosen pengampu Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan.
6. Terima kasih untuk PT. Madya Masa Adhitama yang telah memberikan ijin untuk mengambil data-data guna keperluan penyusunan tugas akhir ini. 7. Temen-temen di Teknik Industri Udinus yang selalu memberikan dorongan
semangat, informasi, dan doa untuk penulis.
Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro dan menjadi referensi bagi rekan-rekan sekalian.
Semarang, 18 Januari 2017
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung d an memberi bantuan dalam menyelesaikan pembuatan tugas akhir. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, karena Anu grahN ya penulis dapat melakukan penelitian tugas akhir ini dan dapat menyelesaikan pembuatan laporan tugas akhir ini.
2. Terima kasih banyak kepada Mama dan Kakak -Kakaku yan g selalu mendukung dan mendoakan sa ya.
3. Terima kasih untuk orang yan g s elalu sayan g kepadaku Alexa Wynona, SE yan g selalu memberikan motivasi dan waktun ya untuk menjadi bagian dari masa depanku.
4. Terima kasih kepada Ibu Lann y se laku pimpinan dari PT. Madya Masa Adhitama dan beserta rekan -rekan ker jaku yan g telah memberikan kesempatan kepada saya untuk penelitian, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Dosen-do sen pengampu di Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masin g-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yan g telah disampaikan.
vii
6. Temen-temen Program Studi Teknik Industri khusu sn ya anak angkatan 2012 (Aji, Pak De Okmar, Sam sudi, Dacan, Gundul, Mbah Sarif, Umar, Umi, Susi, Ipeh, dll) yang telah me mberi dukungan motivasi kepada penulis dalam membuat tugas akhir ini.
7. Segenap kar yawan Udinus terutama Office Bo y fakultas teknik (Acon g, Ompong, Gepeng, dan Ateng) terima kasih untuk informasi dan doa dari kalian semua, sehingga penulis dapat menyelesaika n tugas akhir ini.
8. Untuk segenap kar yawan PT. Victory International Futures khususn ya untuk Timku dikantor (Pak Yohanes, Mba Ani, Mba Ida, Mba puu) yan g selalu memberikan waktunya untuk bekerja sama yan g baik sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhi r ini.
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
INTISARI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I ... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG ... 1 1.2. RUMUSAN MASALAH ... 4 1.3. TUJUAN PENELITIAN ... 4 1.4. PEMBATASAN MASALAH ... 5 1.5. MANFAAT PENELITIAN ... 5 1.6. METODE PENELITIAN ... 6 1.7. PENELITIAN TERDAHULU ... 9 1.8. SISTEMATIKA PENULISAN ... 10
ix
BAB II ... 12
TINJAUAN PUSTAKA... 12
2.1. PENGERTIAN TATA LETAK ... 12
2.2. JENIS-JENIS TATA LETAK ... 13
2.3. TATA LETAK GUDANG ... 14
2.4. JENIS MASALAH TATA LETAK ... 15
2.5. GUDANG ... 18
2.6. TUJUAN FASILITAS PERGUDANGAN ... 20
2.7. TIPE-TIPE GUDANG ... 22
2.7.1. Gudang Pokok (Central Warehouse) ... 22
2.7.2. Gudang Distribusi (Distribution Warehouse) ... 22
2.7.3. Bagian Distribusi (Retailer Warehouse) ... 22
2.7.4. Gudang Pabrik (Manufacturing Plant Warehouse) ... 23
2.8. PERENCANAAN TATA LETAK ... 24
2.9. METODE DEDICATED STORAGE ... 24
2.10. PEMINDAHAN MATERIAL ... 25
BAB III... 28
METODE PENELITIAN ... 28
3.1. STUDI PENDAHULUAN ... 28
3.2. STUDI PUSTAKA ... 28
3.3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DATA ... 29
x
3.5. PENGOLAHAN DATA ... 30
3.6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 31
3.7. ALAT PENELITIAN ... 31 3.8. OBJEK PENELITIAN ... 31 3.9. LOKASI PENELITIAN ... 32 3.10. TAHAP-TAHAP PENELITIAN ... 33 3.11. PROSEDUR PENELITIAN ... 35 3.12. PENGOLAHAN DATA ... 36 BAB IV ... 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 GAMBAR OBYEK PENELITIAN ... 37
4.2 PENGUMPULAN DATA ... 38
4.2.1. DATA JENIS PRODUK LAMPU ... 39
4.2.2. DATA JENIS PRODUK KABEL ... 41
4.3 ALAT… ... 45
4.4 DATA GUDANG ... 47
4.5 ANALISIS METODE SUB CLASS DEDICATED STORAGE ... 72
4.6 PENGOLAHAN DATA ... 74
4.6.1. SPACE REQUIREMENT ... 74
4.6.2. THROUGHPUT ... 94
4.6.3. PENEMPATAN PRODUK ... 100
xi
BAB V ... 119
5.1 KESIMPULAN ... 119
5.2 SARAN ... …120
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 GAMBAR GUDANG PENELITIAN ... 3
GAMBAR 3.1 FLOWCHART PENELITIAN ... 35
GAMBAR 3.2 DIAGRAM ALIR METODE DEDICATED STORAGE... 36
GAMBAR 4.1 HAND TRUCK BESAR... 45
GAMBAR 4.2 HAND TRUCK KECIL ... 46
GAMBAR 4.3 TATA LETAK PENYIMPANAN AWAL ... 106
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 PRODUK LAMPU MASUK GUDANG ... 47
TABEL 4.2 PRODUK KABEL MASUK GUDANG ... 50
TABEL 4.3 PENJUALAN LAMPU ... 53
TABEL 4.4 PENJUALAN KABEL ... 56
TABEL 4.5 PENYIMPANAN LAMPU ... 60
TABEL 4.6 PENYIMPANAN KABEL ... 65
TABEL 4.7 SPACE REQUIREMENT PRODUK LAMPU ... 92
TABEL 4.8 SPACE REQUIREMENT PRODUK KABEL... 93
TABEL 4.9 AKTIVITAS JENIS PRODUK LAMPU ... 98
TABEL 4.10 AKTIVITAS JENIS PRODUK KABEL ... 99
TABEL 4.11 PERBANDINGAN AKTIVITAS JENIS PRODUK LAMPU ... 100
TABEL 4.12 PERBANDINGAN AKTIVITAS JENIS PRODUK KABEL ... 101
TABEL 4.13 PENEMPATAN PRODUK LAMPU... 103
TABEL 4.14 PENEMPATAN PRODUK KABEL ... 104
TABEL 4.15 KODE DAN JARAK TEMPUH ... 111
TABEL 4.16 JARAK TEMPUH TATA LETAK USULAN... 113
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah industri, banyak faktor yang mendukung berjalannya proses produksi pabrik tersebut, diantaranya adalah bagian perencanaan produksi, bagian penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian pergudangan (warehousing) dan masih banyak lainnya. Gudang merupakan salah satu bagian terpenting dalam aktivitas produksi, karena disanalah terjadinya aliran barang, informasi dan biaya. Untuk dapat bersaing dalam situasi bisnis sekarang ini, perusahaan dituntut selalu memiliki kemampuan yang terus berkembang dan selalu memiliki perubahan, khususnya dalam pergudangan. Gudang atau storage pada umumnya akan memiliki fungsi yang sangat penting didalam menjaga kelancaran operasi produk suatu pabrik (Wingjosoebroto, 2009). Sistem pergudangan yang dikelola dengan seefektif dan seefisien mungkin, akan memberikan hasil yang optimum untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam sistem pergudangan adalah masalah tata letak gudang produk jadi. Pengaturan gudang produk jadi yang baik diharapkan dapat menghindari kerugian perusahaan, dapat meminimalisasi biaya operasional dan mempermudah proses pelayanan atau proses keluar-masuknya barang.
PT. Madya Masa Adhitama merupakan distributor di Jawa Tengah dengan 2 tipe produk yaitu lampu dan kabel yang berasal dari pabrikan di Surabaya. Pada saat
pengamatan yang dilakukan dilakukan dalam penempatan produk jadi digudang masih belum teratur atau masih kurang rapi dalam melakukan penyusunan produk, sehingga hal seperti ini menyebabkan ketidakefektifan kerja dalam proses pencarian suatu barang yang kita inginkan jadi akan membuang banyak waktu dalam mencari suatu barang, yang seharusnya mudah untuk ditemukan. Permasalahan yang dihadapi oleh kantor distributor PT Madya Masa Adhitama ini adalah ketidakteraturan dalam penyusunan produk, hal ini akan menghambat waktu proses pengiriman sehingga pemanfaatan ruang menjadi kurang efektif dan banyak yang tidak sesuai dengan sistem tata letak gudang sehingga menyulitkan petugas gudang dalam melakukan pencarian produk jadi dalam gudang dan kejadian semacam ini setelah saya melakukan observasi di lapangan hampir sering terjadi ketidaksamaan data stock barang gudang dengan barang fisik yang ada di gudang tersebut. Kondisi lain juga terdapat pada penempatan produk dalam suatu area yang kurang tepat, dimana seharusnya barang yang sejenis harus diletakan pada area yang sama dengan produk sejenis. Apabila sistem tata letak gudang belum sesuai maka akan menghambat proses aliran produk jadi yang akan disimpan ke gudang maupun yang akan dikeluarkan dari gudang.
Gambar 1.1 Gudang PT Madya Masa Adhitama Sumber : PT Madya Masa Adhitama, 2016
Dari gambar yang ada diatas, kita dapat melihat jika sebenarnya sistem pergudangan yang ada di PT Madya Masa Adhitama perlu adanya penataan ulang, dikarenakan barang didalam gudang tersebut tercampur satu sama lain, sehingga hal itu
mengakibatkan perlu waktu lama untuk proses pengambilan barang, dan agar lebih di anggap layak dan nyaman untuk menjadi sebuah tempat penyimpanan yang lebih baik lagi perlu adanya penataan ulang tata letak gudang.
Untuk itu perlu dilakukan penataan lokasi penyimpanan produk pada gudang distributor produk kabel dan lampu pada PT Madya Masa Adhitama dengan menggunakan metode sub class dedicated storage sehingga aliran produk yang
masuk dan keluar dari gudang distributor kabel dan lampu dapat terkoordinasi dengan baik dan penggunaan daerah penyimpanan pada gudang distributor akan menjadi optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Faktor penyebab terjadinya masalah yang sering dialami di PT. Madya Masa Adhitama adalah penempatan produk pada gudang secara sembarangan tanpa didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang perlu dilakukan dalam menempatkan produk seperti besarnya permintaan terhadap produk, jumlah slot yang dibutuhkan, jenis produk dan tipe produk yang akan disimpan digudang. Setiap produk yang akan disimpan digudang tidak memiliki tempat yang tetap (fixed) di gudang
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat dideskripsikan tujuan dari penelitian adalah untuk memberikan usulan perbaikan tata letak gudang distributor produk yang lebih efektif, dan dapat mempermudah proses penyimpanan dan penarikan barang dari gudang produk jadi dengan tetap mempertahankan luas gudang yang sudah ada dengan menggunakan metode sub class dedicated storage.
1.4 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul Perbaikan Tata Letak Gudang Pada PT. Madya Masa Adhitama Menggunakan Metode Sub Class Dedicated Storage permasalahan ini dibatasi pada :
1. Analisis pengamatan hanya dilakukan pada gudang produk jadi pada PT. Madya Masa Adhitama di Semarang.
2. Tidak memperhitungkan biaya perencanaan tata letak gudang yang baru. 3. Analisis tata letak hanya untuk menata letak penyimpanan produk pada
gudang distributor produk.
4. Penelitian hanya dilakukan pada produk kabel dan lampu. Sedangkan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian.
2. Proses aktivitas kantor berlangsung secara normal.
3. Seluruh data yang diperoleh dari perusahaan maupun dari sumber lainnya dianggap benar.
4. Tidak ada penambahan produk baru selama penelitian dilakukan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan distributor produk untuk perbaikan layout gudang produk jadi.
2. Mengaplikasikan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah.
3. Membuat usulan perbaikan tata letak gudang untuk kelancaran aktivitas pergudangan dan mengefektifitaskan perpindahan material handling.
1.6 Metode Penelitian 1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan ini dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai objek yang diteliti. Diharapkan dapat memperoleh informasi permasalahan yang diangkat dalam penelitian dan variabel-variabel yang terkait dalam masalah pada gudang PT. Madya Masa Adhitama ini.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka sangat berguna dalam melakukan observasi karena memberikan manfaat sebagai landasan logika berfikir dalam penyelesaian masalah secara ilmiah. Dalam Studi Pustaka mengenai teknik tata letak gudang ini, peneliti memperoleh sumber dari beberapa teks book dan jurnal yang ada diinternet.
3. Identifikasi Kebutuhan Data
Untuk mendapatkan data dalam sistem informasi ini digunakan beberapa metode, diantaranya :
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah Metode yang dilakukan dengan suatu pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung dengan menggunakan alat indera mata.
b. Metode wawancara
Metode wawancara adalah metode yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada pihak terkait dengan tujuan untuk mendapatkan sumber jawaban yang benar dari pertanyaan yang kita berikan tersebut.
c. Metode literature
Metode literature ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku referensi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang penulis ambil.
4. Pengumpulan Data
Sumber data primer penelitian ini diambil dari studi lapangan, wawancara dengan karyawan kantor distributor produk. Sedangkan sumber data sekunder didapat dari internet.
a. Data Primer
merupakan data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitan secara langsung dilapangan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara mengamati langsung aktifitas yang terjadi dibagian gudang.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh pada saat melakukan pengamatan atau pengukuran langsung pada objek yang diteliti. Data sekunder meliputi Profil kantor distributor.
5. Pengolahan data dan pemecahan masalah
Data yang telah dikumpulkan, lalu diolah dengan metode yang digunakan adalah Sub Class Dedicated Storage untuk kemudian menentukan pemecahan masalah.
6. Kesimpulan dan Saran
Dari penilitian ini kita dapat menemukan hasil dari pengolahan data dan pemecahan masalah.
7. Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan di PT. Madya Masa Adhitama yaitu kantor distributor satu-satu nya dijawa tengan yang berlokasi diarea Semarang. Obyek penelitian ini adalah gudang produk kabel dan lampu yang menyangkut meningkatkan space avaibility dan tata letak penyimpanan produk.
1.7 Mapping Penelitian Terdahulu
No Nama Tahun Hasil
1. IrfanHadi Permana 2014 Penulis menggunakan metode dedicated storage dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari penerapan dedicated untuk usulan 1 sebesar 877.779 m jarak ini memiliki selisih sebesar 305.562 m dari jarak kondisi existing yaitu 1.1183.341 m dengan presentasi penurunan jarak 25,82 %, sedangkan untuk usulan 2 didapatkan total jarak sebesar 772.486 m dari jarak kondisi existing dengan presentasi penurunan jarak 34,72 %. Angka ini menunjukan total perjalanan yang diperlukan material handling untuk menyimpan dan mengirim produk yang ada di gudang. 2. Antoni Yohanes 2012 Dengan perbaikan tata letak fasilitas pada gudang bahan baku dan barang jadi dengan metode shared storage dapat diketahui layout gudang 1 memliki jarak pengambilan yang lebih pendek, bahan baku 1 dan 2 =5m dan 5,25 m. Dan pengambilan barang jadi : 5,75m
3. Fikrie Abdullah 2009 Dengan adanya rancangan penyusunan dengan metode dedicated storage ini dapat memberikan manfaat akan penghematan ruangan sebesar 45,91% dari area yang tersedia.
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk penyusunan Skripsi ini dapat tersaji secara sistematis maka dilakukan penyusunan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisikan latar belakang adanya penelitian di PT. Madya Massa Adhitama distributor lampu dan kabel. Rumusan masalah sebagai langkah penyelesaian dari masalah yang terjadi, tujuan dari penelitian yang dilakukan, pembatasan masalah untuk mempermudah dalam penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan inventory, konsep pergudangan, serta berhubungan dengan topik penelitian yang dilakukan sehingga dapat memahami konsep serta pengolahan data yang ada.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi cara-cara sistematis yang ditempuh untuk memecahkan masalah agar penelitian yang dilakukan dapat terwujud. Dengan menggunakan metode penelitian akan memudahkan kita dalam memberikan gambaran secara menyeluruh tentang kegiatan penulisan tugas akhir.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan pengumpulan data-data yang diambil dengan cara proses wawancara dengan karyawan yang bekerja di PT. Madya Massa Adhitama, dan dengan melakukan observasi secara langsung.
BAB V ANALISIS PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya dan dengan menggunakan eksperimen skenario perbaikan yang telah dilakukan pada proses simulasi. Hasil simulasi yang terbaik yang akan dipilih sebagai solusi perbaikan.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil oleh peneliti dari keseluruhan penelitian dan serta memberikan saran yang bermanfaat bagi pemakai penelitian maupun untuk penelitian selanjutnya.
12 2.1 Pengertian Tata Letak Perusahaan
Tata letak perusahaan adalah salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang, Tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan (Murdifin dan Mahfud,2011).
Dengan kata lain, tata letak merupakan desain dari bagian bagian, pusat kerja dan peralatan yang menentukan efisiensi sebuah operasi secara jangka panjang. Dalam hal ini tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat digunakan untuk menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya (Heizer dan Render, 2009). Pada dasarnya proses pengaturan segala fasilitas produksi dalam pabrik ini dibedakan dalam dua tahap yaitu pengaturan tata letak produk dan fasilitas lainnya, pengaturan tata letak departemen (departemen talization).
Dari pengertian tata letak di atas dapat disimpulkan bahwa tata letak merupakan suatu sistem yang saling berintegrasi di antara seluruh fasilitas-fasilitas yang mendukung seluruh kegiatan produksi dan bahan baku atau masukan (input) hingga (output) sampai selama dalam proses tersebut dapat mencapai suatu nilai tambah berupa efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
2.2 Jenis-Jenis Tata Letak
Joseph G. Monks (1987) Tata letak fasilitas merupakan bagian dari perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsur-unsur fisik yang dimaksud dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan, dan sebagainya. Aturan logika pengaturan dapat berupa ketetapan fungsi tujuan misalnya total jarak atau total biaya perpindahan bahan. Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu (Endartanto, 2012). Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah dikembangan di antara pendekatan tersebut, akan dibahas enam pendekatan tata letak :
a) Tata letak yang berorientasi pada proses : berhubungan dengan produksi dengan volume rendah dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai “job shop” atau produksi terputus).
b) Tata letak ritel : menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.
c) Tata letak sel kerja : menata mesin-mesin dan peralatan lain untuk fokus pada sebuah produk atau sekelompok yang berkaitan.
d) Tata letak dengan posisi tetap : memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan tempat, seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
e) Tata letak kantor : menempatkan para pekerja, peralatan mereka dan ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.
f) Tata letak gudang : merupakan paduan antara ruang dan penanganan bahan baku.
g) Tata letak berorientasi pada produk : mengusahakan pemanfaatan maksimal atas karyawan dan mesin-mesin pada produksi yang berulang atau berkelanjutan.
2.3 Tata letak Gudang
Tata letak gudang sangat penting untuk diperhatikan, karena tata letak gudang yang baik akan memudahkan penanganan dan pengendalian persediaan dapat meminimumkan kerusakan barang serta memudahkan penerimaan dan penyerahan barang. Tata letak gudang disesuaikan dengan sistem persediaan yang dipergunakan, seperti sistem persediaan barang dengan FIFO (first ini first out), artinya barang yang pertama diterima harus dikeluarkan pertama kali, sehingga tata letak harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukan dan dikeluarkan. Menurut Heizer dan Render (2009) tata letak gudang adalah sebuah desain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan mencari paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan.
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang, sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah. Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi bahan yang keluar untuk dimasukan dalam gudang. Biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang.
2.4 Jenis Masalah Tata Letak
Sampai saat ini tata letak perusahaan sering disebut dengan merancang atau merencanakan suatu perusahaan yang baru, tetapi dalam penerapannya tidak hanya merancang tata letak perusahaan baru, tetapi sering kali masalah yang dihadapi melibatkan penata letakan ulang dari suatu proses yang telah ada atau perubahan akan beberapa bagian dari susunan tata letak pabrik. Berikut ini adalah jenis persoalan dalam perancangan tata letak perusahaan (Apple, 1990) :
1. Perluasan Departemen
Sering terjadi penambahan produksi atau komponen produk tertentu. Perubahan ini akan menyebabkan penambahan sejumlah mesin yang dapat diatasi dengan membuat ruangan atau mungkin diperlukan perubahan seluruh tata letak jika pertambahan produksi menuntut perubahan proses.
2. Perubahan rancangan
Tiap kali perubahan rancangan produk menurut perubahan proses atau operasi yang diperlukan. Perubahan ini sering kali hanya memerlukan penggantian sebagian kecil tata letak yang telah ada, atau berbentuk perancangan ulang tata letak bergantung pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Penambahan Produk Baru
Apabila terjadi penambahan produk baru yang berbeda dengan prosesnya dengan produk yang telah ada, maka dengan sendirinya akan muncul masalah baru. Peralatan yang ada dapat digunakan dengan menambah beberapa mesin baru pada tata letak yang ada dengan penyusunan ulang minimum, atau mungkin memerlukan penyiapan departemen baru, dan mungkin juga dengan perusahaan baru.
4. Pengurangan Departemen
Jika jumlah produksi berkurang secara derastis dan menetap, perlu dipertimbangkan pemakaian proses yang berbeda dari proses sebelumnya. Perubahan seperti menuntut dihilangkannya peralatan yang telah ada dan merencanakan pemasangan jenis peralatan lain.
5. Peremajaan peralatan yang rusak
Persoalan ini mungkin menuntut pemindahan peralatan yang berdekatan untuk mendapatkan tambahan ruang.
6. Penurunan Biaya
Hal ini merupakan akibat dari setiap keadaan pada masalah-masalah sebelumnya.
7. Perancangan Fasilitas Baru
Yaitu persoalan tata letak yang terbesar, perancangan umumnya tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada. Saat merancang diberikan kebebasan untuk merencanakan tata letak yang paling baik sehingga dapat dipakai. Bangunan dapat dirancang untuk menampung tata letak setelah diselesaikan. Fasilitas dapat di tata untuk kegiatan manufaktur terbaik. 8. Perubahan metode produksi
Perubahan kecil dalam suatu tempat kerja sering kali mempunyai pengaruh terhadap tempat kerja yang berdekatan. Hal ini menuntut peninjauan kembali atas wilayah yang terlibat.
9. Penambahan departemen baru
Dalam permasalahan ini dapat terjadi karena adanya penyatuan, seperti pekerjaan mesin dari seluruh departemen disatukan kedalam satu departemen terpusat. Sehingga masalah ini juga terjadi karena kebutuhan akan pengadaan suatu departemen untuk pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya, dan ini dapat terjadi untuk membuat suatu komponen yang selama ini dibeli dari perusahaan lain.
10. Memindahkan satu departemen
Proses pemindahan satu departemen dapat menyebabkan masalah yang serius, karena tata letak yang ada sekarang masih memenuhi, dan hanya diperlukan pemindahan ke lokasi lain. Jika tata letak yang ada sekarang tidak memenuhi lagi, maka hal ini menghadirkan kemungkinan untuk melakukan perbaikan tata letak yang baru.
2.5 Gudang
Menurut David E Mulcahy, gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk (unit-unit penyimpanan persediaan) yang memiliki unit-unit penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang kecil dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan saat produk dibutuhkan oleh pelanggan atas stasiun kerja dalam fasilitas pembuatan.
Gudang sebagai tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan penjualan, sampai barang tersebut diminta sesuai dengan permintaan.
Disini ada tiga tujuan utama dari departemen ini yang berkaitan dengan pengadaan barang, yaitu sebagai berikut :
1. Pengawasan
Yaitu dengan sistem administrasi yang terjaga dengan baik untuk mengontrol keluar masuknya material. Tugas ini juga menyangkut keamanan pada produk yaitu jangan sampai terjadinya kehilangan.
2. Penimbunan atau penyimpanan
Yaitu agar sewaktu-waktu diperlukan maka produk yang dibutuhkan akan tetap tersedia sebelum dan selama proses aktifitas penjualan berlangsung. 3. Pemilihan
Yaitu aktifitas pemeliharaan atau perawatan agar produk yang disimpan didalam gudang tidak cepat rusak dalam penyimpanan.
Jadi gudang adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan barang baik berupa raw material, barang work in process atau finished goods. Pengertian gudang yang ada didalam pergudangan yang berarti merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan gudang. Yunarto dan Santika (2005) kegiatan tersebut dapat meliputi kegiatan movement (perpindahan), storage (penyimpanan) dan information transfer (transfer informasi).
Departemen gudang produk jadi mempunyai tujuan utama yaitu untuk meyimpan produk jadi disuatu perusahaan. Setelah produk tersebut selesai diproduksi maka akan langsung dibawa ke gudang untuk dapat sampai dan dikirimkan ke pelanggan.
Gudang produk jadi ini adalah tempat penyimpanan, pemenuhan permintaan, persiapan untuk proses pengiriman produk jadi. Pemenuhan permintaan adalah pekerjaan buruh yang paling utama dan berdampak pada layout gudang secara keseluruhan. Dua karakteristik yang paling penting untuk layout gudang produk jadi adalah :
a. Fixed location
b. Small amount of everything
Kriteria perancangan gudang yang pertama merupakan setiap produk harus ditempatkan pada lokasi yang pasti dengan tujuan pekerja dapat menemukan produk tersebut secepat mungkin. Pada saat menempatkan produk pada urutan part merupakan cara yang paling sederhana, tetapi tidak efisien, karena untuk meningkatkan produktivitas produk yang paling menjadi andalan harus ditempatkan pada lokasi yang strategis dan mudah pada saat melakukan keluar masuk barang tersebut.
Untuk karakteristik perancangan yang kedua adalah hasil dari kriteria yang pertama, karena hanya menyimpan sebagian kecil dari keseluruhan pada lokasi yang pasti, serta pengambilan pesanan dapat dijangkau dengan perjalanan yang relatif singkat.
2.6 Tujuan fasilitas pergudangan dan fungsi penyimpanan
Perencanaan gudang dan fasilitas pergudangan secara langsung memiliki tujuan dari sistem pergudangan itu sendiri. Tujuan umum dari metode penyimpanan barang menurut (Apple,1990) adalah :
1. Penggunaan volume bangunan yang maksimum.
2. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan yang efisien. 3. Kemudahan pencapaian bahan.
5. Identifikasi barang yang baik.
6. Pemeliharaan barang yang maksimum. 7. Penampilan yang tersusun rapi.
Dalam perencanaan luas area ataupun ruangan yang diperlukan untuk gudang ini maka banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Demikian juga banyak data informasi mengenai material yang akan disimpan (jumlah, berat, volume, frekuensi pemakaian dll) harus dikumpulkan dan dianalisa sehingga pada akhirnya dapat dicapai (Wingjosoebroto, 2009) :
1. Pemakaian ruangan secara maksimal.
2. Pemakaian secara efektif dari pada waktu, tenaga kerja, dan peralatan yang digunakan.
3. Tersedianya setiap saat material atau item untuk proses produksi.
4. Kemudahan proses pengambilan material dari tempatnya ditinjau dan letak, material handling, dll.
5. Maksimum perlindungan material terhadap bahaya perusakan seperti korosi, jamur, dll.
6. Penyimpanan yang rapi, teratur dan tertib dari gudang yang direncanakan. Departemen gudang produk jadi mempunyai tujuan utama untuk menyimpan produk jadi suatu perusahaan. Setelah dirakit dan dikemas, produk jadi akan dibawa ke gudang untuk disimpan sampai produk ini akan dikirim ke pelanggan. Gudang
produk jadi merupakan lokasi penyimpanan, pemenuhan permintaan dan persiapan untuk pengiriman produk jadi.
2.7 Tipe-Tipe Gudang
Menurut Sugiharto (2009) dalam bukunya menyebutkan beberapa macam tipe gudang, yaitu :
1. Gudang pokok (Central Warehouse)
Merupakan transaksi didalam centralwarehouse meliputi penerimaan barang jadi (dari manufacturing warehouse, langsung dari pabrik, atau dari supplier), penyimpanan barang jadi ke gudang, dan pengiriman barang jadi ke distribution warehouse.
2. Gudang distribusi (distribution warehouse)
Merupakan gudang distribusi, transaksi dalam gudang ini meliputi penerimaan barang jadi (dari central warehouse, pabrik, atau supplier), penyimpanan barang yang akan dikirim, dan pengiriman barang ke konsumen. Terkadang distribution warehouse juga berfungsi sebagai central warehouse.
3. Gudang Distribusi (Retailer warehouse)
Dapat dikatakan gudang yang dimiliki toko yang menjual barang langsung ke konsumen.
4. Gudang pabrik (Manufacturing plant warehouse)
Merupakan transaksi didalam gudang ini meliputi penerimaan dan penyimpanan material, pengambilan material, penyimpanan barang jadi ke gudang, transaksi internal gudang, dan pengiriman barang jadi ke central warehouse, distribtution warehouse, atau langsung ke konsumen.
Menurut Warman (2005) manufacturing plant warehouse dapat dibagi-bagi lagi meliputi:
a. Gudang operasional
Gudang operasional digunakan untuk menyimpan raw material dan sparepart yang nantinya akan diperlukan dalam proses produksi.
b. Gudang Pemberangkatan
Adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang yang telah menjadi finished good.
c. Gudang perlengkapan
Gudang perlengkapan merupakan gudang yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan yang akan digunakan untuk memperlancar proses produksi.
d. Gudang musiman
Merupakan gudang yang bersifat insidentil dan hanya ada pada saat gudang-gudang operasional dan pemberangkatan penuh.
2.8 Perencanaan Tata Letak Ruang Penyimpanan
Tata letak gudang penyimpanan merupakan salah satu pertimbangan penting bagi perencanaan fasilitas karena cenderung naiknya biaya untuk meminjam, menyewa, atau membeli. Tujuan dari perencanaan layout dari bagian penyimpanan atau gudang yaitu:
1. Memberikan material handling yang efisien. 2. Untuk memberikan fleksibilitas maksimum.
3. Menyediakan pengaturan rumah tangga produksi yang baik. 4. Untuk efektivitas dari penggunaan gudang.
5. Meminimalkan biaya penyimpanan ketika memenuhi pelayanan pada level tertentu.
2.9 Metode Sub Class Dedicated Storage
Metode Sub Class Dedicated Storage sering kali disebut juga sebagai lokasi tempat penyimpanan yang tetap (fixed slot storage), dengan menggunakan penempatan lokasi atau tempat simpanan yang lebih spesifik untuk tiap barang yang disimpan. Ini semua dikarenakan suatu lokasi penyimpanan yang diberikan pada suatu produk yang spesifik.
Untuk lokasi penyimpanan suatu perusahaan didasarkan hanya pada penomoran part yang diberikan kepadanya. Penomoran Part yang rendah diberikan tempat yang dekat dengan titik I/O, nomor part yang lebih tinggi diberikan pada tempat yang jauh dari titik I/O. Secara khusus, pemberian nomor part dibuat secara
random dan tanpa memperhatikan segala aktifitas yang ada. Maka dari itu, apabila
satu part dengan nomor yang sangat besar dengan aktifitas permintaan yang tinggi, maka perjalanan berulang kali akan terjadi pada lokasi penyimpanan yang sangat buruk.
Melalui Sub Class dedicated storage, maka produk dibagi menjadi beberapa kelas. Pembagian kelas berdasarkan nilai rasio antara Throughput (T) dengan Storage (S), sehingga jumlah lokasi penyimpanan yang diberikan pada produk akan dapat memenuhi kebutuhan penyimpanan maksimum produk. Dengan penyimpanan multi produk, daerah penyimpanan yang dibutuhkan adalah jumlah kebutuhan penyimpanan maksimum untuk tiap produk (Francis, 1992 dalam penelitian Abdullah, 2009).
2.10 Pemindahan Material
Definisi pemindahan material adalah bagian-bagian dari sistem industri yang memberi pengaruh tentang hubungan dan kondisi fisik dari bahan / material dan produk terhadap proses produksi tanpa adanya perubahan-perubahan dan kondisi/bentuk material atau produk itu sendiri (Wingjosoebroto, 2009).
Menurut (Purnomo, 2004) apabila terdapat dua buah stasiun kerja/departemen i dan j yang koordinatnya ditunjukan sebagai (xi,yi) dan (yj,yj), maka untuk menghitung jarak antar dua titik tengah dij dapat dilakukan dengan menggunakan metode berikut :
1. Euclidean Distance
Jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua
buah stasiun kerja.
dij = Dengan : dij : Jarak tempuh
x : Kordinat x untuk bangun ke-1 a : Kordinat x untuk bangun ke-2 y : Kordinat y untuk bangun ke-1 b : Kordinat y untuk bangun ke-2
2. Rectilinear Distance
Jarak ukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus (orthogonal) satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah material berpindah sepanjang gang (aisle) rectilinear di pabrik :
dij = (Xi-Xj) + (Yi-Yj) Dengan dij = Jarak tempuh
xi = Kordinat x untuk bangun 1 xj = Kordinat x untuk pintu atau I/O
yi = Kordinat y untuk bangun 1 yj = Kordinat y untuk pintu atau I/O
3. Squared Euclidean Distance
Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang melintas antara dua buah titik. Pada sistem kendaraan terkendali (guded vehicle system), kendaraan dalam perjalanannya harus mengikuti arah-arah yang sudah ditentukan pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu, jarak lintasan aliran bisa lebih panjang dibandingkan dengan rectilinear atau euclidean.
dij = (x-a)2 + (y-b)2 Dengan : dij = Jarak tempuh
x = Kordinat x untuk titik ke-1 a = Kordinat x untuk titik ke-2 y = Kordinat y untuk titik ke-1 b = Kordinat y untuk titik ke-2
28
Metode penelitian merupakan suatu aktivitas pengumpulan data beserta informasi suatu permasalahan yang memiliki proses tahapan secara tersusun rapi dalam suatu rangkaian bagian yang menentukan proses tahapan selanjutnya.
3.1 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang objek dalam penelitian, sehingga dapat mengetahui masalah-masalah dan gambaran yang jelas tentang gambaran perusahaan yang nantinya dipilih dan dijadikan objek penelitian. Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan, pengukuran, mengambil data yang diperlukan, dan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan.
3.2 Studi Pustaka
Setelah selesai merumuskan masalah, selanjutnya dilakukan pencarian terhadap sumber-sumber literatur yang mendukung dalam menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu seperti buku-buku yang berhubungan dengan tata letak pabrik dan pemindahan bahan.
Studi pustaka dalam bermanfaat sebagai landasan logika berfikir kita pada saat kita menyelesaikan masalah. Dalam studi pustaka terkandung makna mengenai
teknik tata letak gudang ini, sehingga peneliti dapat memperoleh sumber dari beberapa teks book dan jurnal internet.
3.3 Identifikasi Kebutuhan Data
Dalam mendapatkan data informasi, maka digunakan beberapa metode, yaitu diantaranya
a. Metode Wawancara
Pada metode wawancara dilakukan dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak terkait dengan sumber permasalahan yang ada. Dalam metode wawancara ini penulis juga mempunyai peran sebagai pewawancara, dan sedangkan sumbernya sebagai pihak yang berwenang memberikan informasi.
b. Metode Observasi
Metode observasi yaitu metode yang dilakukan secara sistematis dan terukur terhadap suatu objek yang diamati secara langsung dengan menggunakan indera mata.
c. Metode Literature
Metode literature ini dilakukan melalui studi kepustakaan dari buku-buku referensi yang sudah ada sebelumnya dengan tujuan mendapatkan data yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang diambil penulis.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Untuk sumber data primer penulis dikutip dari studi lapangan, wawancara dengan karyawan perusahaan. Sedangkan untuk data sekunder didapat dari internet.
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari hasil pengamatan secara langsung pada saat melakukan penelitian di lapangan. Untuk pengumpulan data diambil dengan cara mengamati situasi lingkungan perusahaan secara langsung, khususnya digudang PT. Madya Masa Adhitama, data yang diambil adalah :
a. Ukuran gudang produk (PT. Madya Masa Adhitama) b. Bentuk dan luas area gudang
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil tanpa melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang telah diteliti, data yang diambil adalah :
a. Data jenis produk dalam gudang b. Volume Produksi
c. Data persediaan digudang PT Madya Masa Adhitama
3.5 Pengolahan Data dan Pemecahan Masalah
Data yang dikumpulkan, kemudian diolah dengan menggunakan metode sub class dedicated storage. Metode Sub Class Dedicated Storage juga digunakan untuk
penentuan peletakan barang yang memang cepat terjual di pasar dengan barang yang kurang laku dijual di pasar.Tentunya barang yang kurang laku dan aktifitasnya keluar masuk barang tersebut dianggap kurang sering maka akan diletakan di area paling jauh dari pintu masuk atau keluar gudang, sementara barang yang memang aktifitas keluar masuknya cukup sering atau dengan kata lain cepat laku terjual, maka akan diletakan diarea terdekat dengan pintu keluar atau masuk gudang, agar proses pengambilannya tidak memakan waktu yang panjang, sehingga dapat dikatakan efektif untuk sistem pergudangan.
3.6 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran diberikan setelah dilakukannya proses pengolahan data dan pemecahan masalah.
3.7 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Alat tulis
2. Komputer/laptop
3.8 Objek Penelitian
Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, maka letak objek penelitian berada pada bagian sistem manajemen gudang. Dalam manajemen gudang yaitu proses penataan barang keluar masuk gudang sehingga dapat menghasilkan model
simulasi sistem penyimpanan dan pengiriman barang pada PT Madya Masa Adhitama, sehingga dapat mendapatkan perbaikan tata letak untuk pemindahan material handling yang lebih efektif dan efisien pada gudang PT Madya Masa
Adhitama.
3.9 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Madya Masa Adhitama yang berlokasi di Jl. Puri Anjasmoro blok H 5/8, Semarang. PT Madya Massa Adhitama adalah satu-satunya distributor lampu dan kabel di Jawa Tengah yang produknya berasal dari pabrikan “FOCUS” di Surabaya. Produk yang dijual hanya terdiri dari dua item produk saja, yaitu kabel dan lampu dengan berbagai macam merk dan jenis yang berdasarkan fungsi penggunaanya. Produk yang di ada merupakan jenis produk yang sangat mudah untuk masuk ke area pasar, karena semua orang sangat membutuhkan produk yaitu yang berupa kabel dan lampu. PT Madya Masa Adhitama sangat menjaga hubungan baik dengan toko tempat memasarkan produk tersebut, karena hubungan antara keduanya sangat dibutuhkan untuk kegiatan pemasaran dan penjualan produk “FOCUS” di masyarakat luas. Dengan memberikan kerpercayaan berupa garansi satu tahun setelah tanggal pembelian terhadap semua produk lampu “FOCUS”, maka akan dapat memberikan rasa kepercayaan konsumen pada saat membeli produk kita tersebut. Dengan tujuan pendapatan akan penjualan produk “FOCUS” akan mendapatkan keuntungan yang besar dan tentunya dapat mengusai seluruh pasar area Jawa Tengah. PT Madya Masa Adhitama sendiri banyak
melakukan usaha-usaha untuk melebarkan area pasar di Jawa Tengah, mulai merintis dari bawah dan sampai akhirnya dapat mendapatkan area pasar yang menguntungkan bagi produk tersebut. Produk “FOCUS” sudah berkembang bahkan sampai ke seluruh bagian kota di Indonesia, ini semua dapat tercapai karena adanya kerja sama yang bagus (team work) antar sesama pekerja satu dengan pekerja lainnya sehingga produk “FOCUS” dapat membuka cabang di seluruh area Nusantara. Dan ini merupakan suatu kebanggaan yang patut di banggakan atas kerja keras yang dilakukan selama ini dan atas dasar solidaritas kemajuan bersama produk “FOCUS” tersebut.
3.10 Tahap-Tahap Penelitian
1. Observasi tata letak gudang PT Madya Masa Adhitama beserta produk-produk yang ada di gudang.
2. Melakukan proses pengukuran luas area gudang PT Madya Masa Adhitama.
3. Setelah mendapatkan luas area gudang, dilanjutkan dengan proses membuat sketsa perbaikan tata letak gudang yang baru dengan mempertahankan luas area gudang yang ada.
4. Setelah proses pembuatan sketsa gudang dirasa telah sesuai, maka dilanjutkan dengan pembuatan tata letak gudang PT Madya Masa Adhitama dengan menggunakan software corel draw.
5. Kemudian melakukan pengamatan ulang terhadap hasil dari pembuatan tata letak yang telah kita rancang, agar dapat lebih bermanfaat bagi PT Madya Masa Adhitama dalam pengaturan sistem pergudangan yang ada. 6. Setelah dirasa telah sesuai dan dapat diaplikasikan dalam sistem
pergudangan yang ada di PT Madya Masa Adhitama, maka perbaikan tata letak gudang yang dibuat telah dianggap berhasil, karena telah membawa dampak perubahan sistem gudang yang lebih baik dari tata letak gudang sebelumnya.
3.11 Prosedur Penelitian
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian Mulai Penelitian
Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : 1. Data Primer 2. Data Sekunder Pengolahan Data :
1. Menyusun produk digudang dengan menggunakan metode Sub Class Dedicated Storage.
2. Menghitung jarak usulan
Analisa
Kesimpulan dan Saran
3.12 Pengolahan Data
Untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode sub class dedicated storage dengan diagram alur sebagai berikut :
Gambar 3.2 Diagram Alir Metode Sub Class Dedicated Storage Mulai
Menentukan Jumlah Permintaan Produk Rata-Rata
Menghitung rata-rata frekuensi Pemesanan
Merancang Usulan Tata Letak Gudang Menghitung Jumlah Produk Per Pesanan
Penentuan Kebutuhan Ruang
Menentukan Luas Area Penyimpanan
Penentuan Allowance Ruang Peletakan Area Penyimpanan
Menghitung Jarak Tempuh Tiap Area Gudang Kepintu Keluar
37 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Obyek Penelitian
Perusahaan PT. Madya Masa Adhitama Semarang didirikan tahun yang berlokasi di jalan Puri Anjasmoro Blok H 5 no 8 Semarang. PT Madya Masa Adhitama akan mulai beroperasi dari jam 08.00 – 17.00 setiap hari, kecuali hari sabtu dari jam 08.00 – 15.00. Dalam perusahaan ini telah memperkerjakan karyawan sebanyak 25 orang yang terdiri dari general manager, manager, administrasi, accounting, driver, sales, bagian warehouse, dan cleaning service.
Produk yang ada di dalam PT Madya Masa Adhitama ada 2 yaitu lampu dan kabel saja, tetapi terdiri dari berbagai jenis tipe yang berbeda satu dengan lainnya. Produk lampu dan kabel ini merupakan hasil produk jadi dari pabrik Surabaya yang mempunyai merk “Focus”. PT Madya Masa Adhitama disini sebagai distributor lampu dan kabel merk Focus ini mempunyai tanggung jawab untuk mendistribusikan diarea Jawa Tengah saja.
Produk lampu dan kabel merk “Focus” pabrikan Surabaya ini sudah mulai banyak ditemukan di pasar dan diminati oleh konsumen luas, hal ini dikarenakan produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dari produk merk lain dan dari segi harga lebih terjangkau. Dari produk lampu semua bergaransi satu tahun, dan
produk kabel dibuat dengan tembaga yang murni dan tidak menggunakan campuran dalam proses permbuatan kabel tersebut.
Perusahaan PT Madya Masa Adhitama menyimpan hasil produk jadi merk “Focus” yang berupa lampu dan kabel pada gudang yang terletak dibagian paling belakang dari PT Madya Masa Adhitama tersebut. Pada area gudang terdapat berbagai jenis produk lampu dan kabel, yang mana produk lampu dikemas dalam sebuah karton dan setiap karton lampu berisikan 50 pcs dan 100 pcs lampu, sementara untuk kabel sendiri sudah dikemas berupa gulungan / roll yang dimasukan ke dalam karung dan setiap roll kabel tersebut memiliki panjang 50 meter.
4.2 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada saat penelitian tersebut berupa data pengukuran, data pengamatan langsung, dan juga berdasarkan wawancara dengan karyawan PT Madya Masa Adhitama.
4.2.1 Data Jenis Produk Lampu
NO Nama Produk Lampu Gambar Produk 1 Lampu Spiral
3 Lampu PLC 3 U
5 Lampu LED A 60
Sumber : PT Madya Masa Adhitama, 2016
4.2.2 Data Jenis Produk Kabel Focus
NO Nama Produk
Kabel
Gambar Produk
2 Kabel NYAF
3 Kabel NYM
5 Kabel NYY
7 Kabel NYZ
4.3 Alat
Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan dalam melakukan pengangkutan produk jadi lampu dan kabel yang ada pada PT Madya Masa Adhitama. Alat yang digunakan pada saat proses pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan adalah
1. Hand Truck besar
Hand truck besar tersebut berukuran dengan panjang 80 cm x lebar 60
cm
Gambar 4.1 Hand Truck Besar
2. Hand Truck Kecil
Hand Truck kecil tersebut berukuran dengan panjang 36 cm x lebar 25
cm
Gambar 4.2 Hand Truck Kecil
4.4 Data Gudang
Data yang diperlukan adalah data yang berhubungan dengan jumlah produk jadi yang ada pada tempat penyimpanan di PT Madya Masa Adhitama dan data penjualan pada periode waktu tertentu. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selama 1 bulan di PT Madya Masa Adhitama pada bulan juni 2016 dengan hari kerja selama 26 hari. Data Produk produk masuk gudang, data penjualan produk, dan data produk keluar dari gudang dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, dan 4.3
Tabel 4.1 Produk Lampu Masuk Gudang PT Madya Masa Adhitama
1. Lampu Spiral
Tanggal
Nama Produk Masuk Lampu Focus Spiral
5 Watt 15 Watt 20 Watt 25 Watt 30 Watt 35 Watt
3 Juni 2016 6 13 10 16 13 25 10 Juni 2016 8 9 8 15 15 20 17 Juni 2016 6 7 10 20 12 24 24 Juni 2016 10 10 10 19 14 30 Total 30 39 38 70 54 99 Rata - Rata 7.5 9.75 9.5 17.5 13.5 24.75
2. Lampu PLC 2 U
Tanggal Nama Produk Masuk Lampu Focus PLC 2 U
13 Watt 15 Watt 18 Watt
3 Juni 2016 8 11 8 10 Juni 2016 6 9 4 17 Juni 2016 10 6 7 24 Juni 2016 5 12 8 Total 29 38 27 Rata - Rata 7.25 9.5 6.75 3. Lampu PLC 3U
Tanggal Nama Produk Masuk Lampu Focus PLC 3 U
20 Watt 23 Watt 26 Watt
3 Juni 2016 14 17 15 10 Juni 2016 12 9 16 17 Juni 2016 18 11 11 24 Juni 2016 15 8 8 Total 59 45 50 Rata - Rata 14.75 11.25 12.5
4. Lampu PS47
Tanggal
Nama Produk Masuk Lampu Focus PS47 5 Watt 3 Juni 2016 30 10 Juni 2016 22 17 Juni 2016 30 24 Juni 2016 25 Total 107 Rata - Rata 26.75 5. Lampu LED A 60
Tanggal Nama Produk Masuk Lampu Focus LED A 60
5 Watt 7 Watt 9 Watt 10 Watt
3 Juni 2016 13 11 10 15 10 Juni 2016 12 9 15 10 17 Juni 2016 13 5 10 7 24 Juni 2016 10 5 10 13 Total 48 30 45 45 Rata - Rata 12 7.5 11.25 11.25
Tabel 4.2 Produk Kabel Masuk Gudang PT Madya Masa Adhitama
1. Kabel NYAF
Tanggal
Nama Produk Masuk Kabel Focus
Kabel NYAF 0,5 mm 0,75 mm 1,5 mm 2,5 mm 3 Juni 2016 7 6 9 6 10 Juni 2016 5 9 5 10 17 Juni 2016 5 7 8 6 24 Juni 2016 8 5 8 9 Total 25 27 30 31 Rata - Rata 6.25 6.75 7.5 7.75 2. Kabel NYA
Tanggal Nama Produk Masuk Kabel Focus NYA 1,5 mm 2,5 mm 3 Juni 2016 7 6 10 Juni 2016 9 8 17 Juni 2016 7 6 24 Juni 2016 7 8 Total 30 28 Rata - Rata 7.5 7
3. Kabel NYM
Tanggal
Nama Produk Masuk Kabel Focus
Kabel NYM 2 x 1,5 mm 2 x 2,5 mm 3 x 1,5 mm 3 x 2,5 mm 3 Juni 2016 10 9 5 4 10 Juni 2016 8 11 7 5 17 Juni 2016 10 7 4 8 24 Juni 2016 13 5 8 6 Total 41 32 24 23 Rata - Rata 10.25 8 6 5.75 4. Kabel NYY Tanggal
Nama Produk Masuk Kabel Focus
Kabel NYY 2 x 1,5 mm 2 x 2,5 mm 3 x 1,5 mm 3 x 2,5 mm 3 Juni 2016 8 5 9 7 10 Juni 2016 7 6 7 5 17 Juni 2016 10 7 4 8 24 Juni 2016 6 7 3 8 Total 31 25 23 28 Rata - Rata 7.75 6.25 5.75 7
5. Kabel NYMHY
Tanggal Nama Produk Masuk Kabel Focus NYMHY 2 x 0,75 mm 2 x 1,5 mm 3 Juni 2016 10 10 10 Juni 2016 6 6 17 Juni 2016 15 11 24 Juni 2016 8 6 Total 39 33 Rata - Rata 9.75 8.25 6. Kabel NYYHY
Tanggal Nama Produk Masuk Kabel Focus NYYHY 2 x 0,75 mm 2 x 1,5 mm 3 Juni 2016 9 6 10 Juni 2016 15 9 17 Juni 2016 7 9 24 Juni 2016 11 6 Total 42 30 Rata - Rata 10.5 7.5
7. Kabel NYZ
Tanggal Nama Produk Masuk Kabel Focus NYZ 2 x 10 mm 2 x 30 mm 3 Juni 2016 9 11 10 Juni 2016 15 9 17 Juni 2016 9 14 24 Juni 2016 11 10 Total 44 44 Rata - Rata 11 11
Tabel 4.3 Penjualan Lampu PT Madya Masa Adhitama
1. Lampu Spiral
Tanggal
Nama Produk Penjualan Lampu Focus Spiral
5 Watt 15 Watt 20 Watt 25 Watt 30 Watt 35 Watt
3 Juni 2016 7 10 11 18 15 28 10 Juni 2016 9 8 9 16 11 22 17 Juni 2016 5 11 7 20 13 18 24 Juni 2016 9 6 12 14 10 32 Total 30 35 39 68 49 100 Rata - Rata 7.5 8.75 9.75 17 12.25 25
2. Lampu PLC 2U
Tanggal Nama Produk Penjualan Lampu Focus PLC 2 U
13 Watt 15 Watt 18 Watt
3 Juni 2016 6 10 10 10 Juni 2016 8 9 5 17 Juni 2016 9 8 4 24 Juni 2016 5 10 4 Total 28 37 23 Rata - Rata 7 9.25 5.75 3. Lampu PLC 3 U
Tanggal Nama Produk Penjualan Lampu Focus PLC 3 U
20 Watt 23 Watt 26 Watt
3 Juni 2016 15 18 12 10 Juni 2016 10 10 13 17 Juni 2016 14 8 15 24 Juni 2016 13 10 7 Total 52 46 47 Rata – Rata 13 11.5 11.75
4. Lampu PS47
Tanggal Nama Produk Penjualan Lampu Focus PS47 5 Watt 3 Juni 2016 23 10 Juni 2016 27 17 Juni 2016 34 24 Juni 2016 21 Total 105 Rata - Rata 26.25 5. Lampu LED A 60
Tanggal Nama Produk Penjualan Lampu Focus LED A 60
5 Watt 7 Watt 9 Watt 10 Watt
3 Juni 2016 15 8 11 13 10 Juni 2016 10 4 9 10 17 Juni 2016 11 4 7 12 24 Juni 2016 9 6 4 14 Total 45 22 31 49 Rata - Rata 11.25 5.5 7.75 12.25
Tabel 4.4 Penjualan Kabel PT Madya Masa Adhitama
1. Kabel NYAF
Tanggal
Nama Produk Penjualan Kabel Focus
Kabel NYAF 0,5 mm 0,75 mm 1,5 mm 2,5 mm 3 Juni 2016 5 7 6 9 10 Juni 2016 7 7 7 11 17 Juni 2016 4 5 7 4 24 Juni 2016 7 8 10 6 Total 23 27 30 30 Rata - Rata 5.75 6.75 7.5 7.5 2. Kabel NYA
Tanggal Nama Produk Penjualan Kabel Focus NYA 1,5 mm 2,5 mm 3 Juni 2016 10 8 10 Juni 2016 7 7 17 Juni 2016 7 6 24 Juni 2016 8 9 Total 32 30 Rata - Rata 8 7.5
3. Kabel NYM
Tanggal
Nama Produk Penjualan Kabel Focus
Kabel NYM 2 x 1,5 mm 2 x 2,5 mm 3 x 1,5 mm 3 x 2,5 mm 3 Juni 2016 7 8 6 5 10 Juni 2016 11 7 6 6 17 Juni 2016 9 7 4 4 24 Juni 2016 11 10 9 7 Total 38 32 25 22 Rata - Rata 9.5 8 6.25 5.5 4. Kabel NYY Tanggal
Nama Produk Penjualan Kabel Focus
Kabel NYY 2 x 1,5 mm 2 x 2,5 mm 3 x 1,5 mm 3 x 2,5 mm 3 Juni 2016 6 7 10 6 10 Juni 2016 8 5 9 7 17 Juni 2016 9 4 4 8 24 Juni 2016 7 8 4 3 Total 30 24 27 24 Rata - Rata 7.5 6 6.75 6
5. Kabel NYMHY
Tanggal
Nama Produk Penjualan Kabel Focus NYMHY 2 x 0,75 mm 2 x 1,5 mm 3 Juni 2016 13 12 10 Juni 2016 7 7 17 Juni 2016 11 8 24 Juni 2016 6 9 Total 37 36 Rata - Rata 9.25 9 6. Kabel NYYHY
Tanggal Nama Produk Penjualan Kabel Focus NYYHY 2 x 0,75 mm 2 x 1,5 mm 3 Juni 2016 13 5 10 Juni 2016 11 3 17 Juni 2016 5 7 24 Juni 2016 8 5 Total 37 20 Rata - Rata 9.25 5
7. Kabel NYZ
Tanggal Nama Produk Penjualan Kabel Focus NYZ 2 x 10 mm 2 x 30 mm 3 Juni 2016 12 9 10 Juni 2016 11 11 17 Juni 2016 8 16 24 Juni 2016 10 7 Total 41 43 Rata - Rata 10.25 10.75
Tabel 4.5 Penyimpanan Lampu PT Madya Masa Adhitama
1. Lampu Spiral
Tanggal
Nama Produk Penyimpanan Lampu Focus ( 1 karton / 50 pcs ) SPIRAL
5 Watt 15 Watt 20 Watt
Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penjua lan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 3 Juni 2016 10 3 15 5 13 2 10 Juni 2016 11 2 14 6 10 1 17 Juni 2016 8 3 13 2 11 4 24 Juni 2016 13 4 12 6 14 2 Total 42 54 48
Tanggal
Nama Produk Penyimpanan Lampu Focus ( 1 karton / 50 pcs )
Total SPIRAL
25 Watt 30 Watt 35 Watt
Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 413 3 Juni 2016 20 2 17 2 32 4 10 Juni 2016 17 1 17 6 24 2 17 Juni 2016 21 1 18 5 26 8 24 Juni 2016 20 6 19 9 38 6 Total 78 71 120 2. Lampu PLC 2 U Tanggal
Nama Produk Penyimpanan Lampu Focus (1 karton / 50 pcs )
Total PLC 2 U
13 Watt 15 Watt 18 Watt
Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 137 3 Juni 2016 10 4 15 5 13 3 10 Juni 2016 10 2 14 5 7 2 17 Juni 2016 12 3 11 3 9 5 24 Juni 2016 8 3 15 5 13 9 Total 40 55 42
3. Lampu PLC 3 U
Tanggal
Nama Produk Penyimpanan Lampu Focus ( 1 karton / 50 pcs )
Total PLC 3 U
20 Watt 23 Watt 26 Watt
Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 216 3 Juni 2016 17 2 23 5 18 6 10 Juni 2016 14 4 14 4 22 9 17 Juni 2016 22 8 15 7 20 5 24 Juni 2016 23 10 15 5 13 6 Total 76 67 73
4. Lampu PS47
Tanggal
Nama Produk Penyimpanan Lampu Focus (1 karton / 100 pcs ) Total PS47 5 Watt Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 130 3 Juni 2016 34 11 10 Juni 2016 33 6 17 Juni 2016 36 2 24 Juni 2016 27 6 Total 130
5. Lampu LED A 60
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Lampu Focus (1 karton / 20 pcs )
Total LED A 60
5 Watt 7 Watt 9 Watt 10 Watt
Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 281 3 Juni 2016 17 2 15 7 16 5 21 8 10 Juni 2016 14 4 16 12 20 11 18 8 17 Juni 2016 17 6 17 13 21 14 15 3 24 Juni 2016 16 7 18 12 24 20 16 2 Total 64 66 81 70
Tabel 4.6 Penyimpanan Kabel PT Madya Masa Adhitama
1. Kabel NYAF
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus
Total NYAF 0,5 mm 0,75 mm 1,5 mm 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + baran g masuk Stock Penju alan Stock awal + baran g masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penju alan 184 3 Juni 2016 11 6 9 2 12 6 13 4 10 Juni 2016 11 4 11 4 11 4 14 3 17 Juni 2016 9 5 11 6 12 5 9 5 24 Juni 2016 13 6 11 3 13 3 14 8 Total 44 42 48 50
2. Kabel NYA
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus
Total NYA 1,5 mm 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 81 3 Juni 2016 12 2 9 1 10 Juni 2016 11 4 9 2 17 Juni 2016 11 4 8 2 24 Juni 2016 11 3 10 1 Total 45 36
3. Kabel NYM
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus
Total NYM 2 x 1,5 mm 2 x 2,5 mm 3 x 1,5 mm 3 x 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stoc k Penj uala n Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penju alan 205 3 Juni 2016 13 6 10 2 16 10 7 2 10 Juni 2016 14 3 13 6 17 11 7 1 17 Juni 2016 13 4 13 6 15 11 9 5 24 Juni 2016 17 6 11 1 19 10 11 4 Total 57 47 67 34
4. Kabel NYY
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus
Total NYY 2 x 1,5 mm 2 x 2,5 mm 3 x 1,5 mm 3 x 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penju alan Stock awal + barang masuk Stock Penju alan 151 3 Juni 2016 10 4 8 1 14 4 9 3 10 Juni 2016 11 3 7 2 11 2 8 1 17 Juni 2016 13 4 9 5 6 2 9 1 24 Juni 2016 10 3 12 4 5 1 9 6 Total 44 36 36 35
5. Kabel NYMHY
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus Total NYMHY 1,5 mm 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 96 3 Juni 2016 15 2 14 2 10 Juni 2016 8 1 8 1 17 Juni 2016 16 5 12 4 24 Juni 2016 13 7 10 1 Total 52 44
6. Kabel NYYHY
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus
Total NYYHY 1,5 mm 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 123 3 Juni 2016 15 2 9 4 10 Juni 2016 17 6 13 10 17 Juni 2016 13 8 19 12 24 Juni 2016 19 11 18 13 Total 64 59
7. Kabel NYZ
Tgl
Nama Produk Penyimpanan Kabel Focus
Total NYZ 1,5 mm 2,5 mm Stock awal + barang masuk Stock Penjualan Stock awal + barang masuk Stock Penjualan 120 3 Juni 2016 13 1 15 6 10 Juni 2016 16 5 15 4 17 Juni 2016 14 6 18 2 24 Juni 2016 17 7 12 5 Total 60 60